hampir jadi
Transcript of hampir jadi
Latar Belakang
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara
maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan
adalah kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang berupa
ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga
pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa
ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi diantara roda dan
kendaraan.
Sistem suspensi pada kendaraan memegang peranan penting dalam
memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan
daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi berfungsi juga untuk mengurangi
getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan apa bila
terdapat gangguan dalam system suspensinya akan mengakibatkan
ketidaknyamanan pengendara maka dari itu perlu di lakukan repairing untuk
mengembalikan kemampuan normal suspensi. Dimana dalam diperlukan peralatan
otomotif, dalam proses perbaikannya jadi kita perlu memahami terlebih dahulu
peralatan peralatan otomotif di dalam repairing suspensi sebagai berikut akan kita
uraikan.
Rumusan Masalah
1. Apa saja peralatan yang di butuhkan di dalam repairing system suspensi?
2. Definisikanlah kompenen-kompenen peralatan yang di butuhkan di dalam
repairing system suspensi?
3. Bagaimana fungsi dan cara kerja masing-masing peralatan yang di
butuhkan di dalam repairing system suspensi?
Tujuan Masalah
1. Memberikan informasi mengenai macam-macam peralatan otomotif dalam
perbaikan system suspensi.
2. Membrikan penjelasan mendetail mengenai kompenen dari peralatan
suspensi.
3. Menjelaskan bagaimana mekanisme kerja peralatan repairing system
suspensi otomoif.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Macam-Macam Peralatan
Macam – macam peralatan dalam membantu memperbaiki system
suspense :
1) Peralatan tangan/hand tools dan peralatan bertenaga/power tools.
1. Kunci ring
2. Kunci pas
3. Kunci shock
4. Kunci momen
5. Obeng + dan –
6. Palu
7. Tang
2) Perlengkapan pengangkatan.
1. Dongkrak hydrolic
3) Perlengkapan penyangga/jack stand.
1. Jack stand
4) Perlengkapan pengukuran dan peralatan khusus/special tools.
1. Toe gauge dan Camber caster kingpin gauge (CCKG)
2. Jangka sorong
3. Grease Gun
4. Tire pressure gauge
A. Peralatan Tangan/Hand Tools Dan Peralatan Bertenaga/Power Tools
1. Kunci Ring
Kunci ring adalah juga berfungsi mengendorkan/mengencangkan baut/mur
dengan momen kekencangan yang tidak terlalu tinggi. Bedanya adalah mulut
kunci jenis ini berbentuk bulat dan memiliki 12 lekukan (sudut) yang dapat
memegang dengan kuat 6 sisi mur atau kepala baut sehingga tidak mudah slip
ketika digunakan.
2. Kunci Pas
Merupakan kunci yang berfungsi untuk membuka baut/mur yang tidak
membutuhkan momen pengencangan tinggi.Ukuran kunci pas bervariasi dalam
satuan metric (mm) dan inchi (in). pada sebuuah kunci pas terdapat dua ukuran
mulut kunci pas yang berbeda misalnya 6mm dan 8mm, 10mm dan 12mm,dan
sebagainya.
Sesuai bentuk mulutnya, pada waktu digunakan sebuah kunci pas dengan
kuat akan memegang dua sisi kepala baut/mur. Pada saat digunakan pastikan
bahawa kunci pas yang dipilih sesuai atau tepat dengan ukuran baut/mur.
Masukkan mulut kunci pas ke kepala baut. Penjepitan yang tidak tepatakan
mengakibatkan kerusakan pada kepala baut dan mulut kunci pas.
Mulut kunci pas dibuat miring 15° terhadap pegangannya sehingga dalam
penggunaannya dapat dipakai secara bolak-balik pada posisi menarik kea rah
dalam atau posisi mendorong keluar.
3. Kunci Shock
Kunci shock berfungsi untuk mengendorkan/mengencangkan baut/mur.
Biasanya kunci socket terdiri dariSocket, Sambungan, dan handle yang terpaket
dalam satu set box) dengan ukuran shocket yang bermacam-macam dalam satuan
mm atau inchi. Setiap kunci shock memiliki ukuran sendiri-sendiri. Set kunci
shick terdiri atau ukuran 10-33 mm.
Model kunci shock bervariasi seperti mulut kunci shock standar (standart
point) dengan 6, 8, atau 12 lekukan (point deep). Ketiga model kunci shock pada
saat digunakan dapat memegang dengan kuat 6 sisi baut/mur.
4. Kunci Momen
Kunci momen (torgue wrench)digunakan untuk mengukur gaya punter
pada baut dan mur agar mencapai momen kekencangan tertentu. Jenis kunci
momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum),model dial
indicator, dan model setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam,
menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk.
Batang penunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan
besarnya momen pengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen
kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan cara menyetel ukuran
kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock
dengan ukuran tertentu mengencangkan baut atau mur.
Agar kunci momen dapat digunakan sesuai fungsinya,pada tahap awal
pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kunci biasa seperti kunci ring, pas
atau shock. Kunci momen hanya dipakai pada pengerasan akhir serta mengetahui
besarnya momen kekencangan yang diharapkan sesuai spesifikasi kekencangan
baut atau mur. Contoh penggunaan kunci momen misalnya pada penyetelan baut
kepala silinder danbaut-baut pada unit differensial (pada mobil). Penyetelan
momen kekencangan baut/mur yang baik dilakukan secara bertahap sampai
diperoleh momen kekencangan yang sesuai.
Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kuncimomen ditahan agar
kunci shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momen
searah jarum jam.
Setiap kunci momem memiliki momen maksimum (maximum torque),
yang merupakan batas tertinggi kekencangan yang dapat diukur oleh kunci
momen. Agar penggunaannya sesuai dengan fungsinya dan supaya alat initetap
awet, gunakan kunci momen dengan ukuran kekencangan di bawah batas
maksimum momen kekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau mur
yang lebih besar, mekanik dapat menggunakan kunci momen lain dengan momen
maksimum lebih besar.
5. Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk melepas sekrup dari komponen
komponen kendaraan seperti lampu, kepala, pelindung radiator, dan untuk
melepas pengikat seperti sekrup sekrup seperti kotak dan baut baut talang. Obeng
juga dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel cetakan, badge,
emblem dan menekan/mendorong seperti pemasang penghapus kaca.
Macam-Macam Obeng
Ada dua jenis utama obeng, yaitu :
1. Obeng Standar (Obeng Pipih)
2. Obeng Kembang (Obeng Plipih)
1. Obeng standar (Obeng pipih)
Obeng standar adalah obeng yang mempunyai bilah pipih dan digunakan
untuk melepas atau mengganti pengikat (fastener) seperti sekrup pengetap sendiri
dan baut-baut kotak, Seperti juga halnya mencungkil cetakan.
2. Obeng Kembang (Obeng Plipih)
Obeng Kembang adalah obeng yang mempunyai mata berbentuk bintang,
digunakan untuk melepas sekrup kepala kembang. Sekrup ini banyak digunakan
sebagai pengikat untuk grill, lampu kepala, lampu belakang atau parkir pada
semua jenis kendaraan bermotor, obeng jenis ini memungkinkan gaya puntir yang
besar dan kecil kemungkinan terjadi slip pada kepala sekrup.
6. Palu
Palu merupakan alat yang dipakai sebagai pemukul untuk memasang dan
melepaskan komponen-komponen mesin sepertipada pemasangan bearing,
melepas sambungan pada propeller shaft, dan sebagainya. Pada bengkel otomotif
palu bisa dikategorikan ke dalam 2 (dua) kategori besar yaitu: palu kerasdan palu
lunak.
1) Palu keras/ palu besi
Kepala palu dibuat dari baja yang kedua ujungnya dikeraskan. Ukuran
palu ditentukan oleh berat, biasanya antara0,3 – 1,4 kg.bagian muka palu dibuat
dalam berbagai bentuk seperti bulat, rata, dan menyilang pada kedua ujungnya.
Palu kepala bulat seperti konde dimaksudkan agar waktu digunakan untuk
memukul, dapat berhenti di tengah-tengah pada satu titik pukulan. Palu kepala
rata digunakan untuk membentuk pemukulan benda kerja menjadi rata.
Sedangkan palu kepala menyilang dimaksudkan untuk membentuk tekukan pada
benda kerja.
2) Palu Lunak
Palu lunak (malet) dibuat dari bahan kayu, plastic, karet dan tembaga.
Kapala palu lunak plastic dapat dilepas atau diganti karena menggunakan sekrup
sebagai pengikat palu. Palu lunak dipakai untuk memasang dan membongkar
komponen mesin yang di hindarkan dari bekas pukulan, misalnya bearing,poros
komponen, kepala blok silinder, kepala silinder, dan komponen lainya.
Penggunaan palu lunak yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan pada
muka palu, mengembang seperti cendawan. Jika ditemukan seperti ini terlebih
dahulu di gerinda atau kikir sisi-sisi permukaanya palu sebelum digunakan.
7. Tang
Tang dalam bengkel otomotif digunakan untuk bermacam-macam
pekerjaan misalnya untuk memegang, memotong, melepas dan memasang
komponen. Penggunaan tang menyesuaikan dengan bentuk mulut, pisau potong
dan penyetel. Penggunaan tang yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan
pada komponen.
Jenis-jenis tang yang digunakan dalam servis kendaraan bervariasi seperti
tang potong, tang kombinasi, tang snap ring,tang pegas torak, tang kuat, dan
sebagainya. Perawatan tang sangat mudah yakni dengan selalu membersihkan
permukaan,sedangkan sambungan yang bergesekan harus senantiasa diberi
pelumas.
B. Perlengkapan Pengangkatan.
1. Dongkrak Hidrolik
Definisi dongkrak hidrolik adalah jenis pesawat dengan prinsip hukum
pascal yang berguna untuk memperingan kerja. Dongkrak ini merupakan system
bejana berhubungan (2 tabung) yang berbeda luas penampangnya. Dengan menaik
turunkan piston, maka tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung
kedua sehingga dapat mengangkat beban yang berat. definisi dongkrak hidrolik
adalah jenis pesawat dengan prinsip hukum pascal yang berguna untuk
memperingan kerja. Dongkrak ini merupakan system bejana berhubungan (2
tabung) yang berbeda luas penampangnya. Dengan menaik turunkan piston, maka
tekanan pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat
mengangkat beban yang berat.
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah
pekerjaan reparasi dibagian bawah kendaraan
Jenis – jenis dongkrak :
1). Crocodile jack / dongkrak buaya
Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-
bengkel maupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga
dapat dibawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang
lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang menggesernya kearah
posisi yang diinginkan.
Disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat
dan aman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar
diatas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh
tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik
dongkrak. Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1
2). Bottle jack / dongkrak botol
Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena
bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu
untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan
perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle
jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan sebagai perlengkapan utama
kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban
kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan
tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan sampai bengkok.
Cara Menggunakan Dongkrak :
1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan
yang diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila
bagian belakang kendaraan yang diangkat.
2. Dongkrak ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.
3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah
tempat pengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel
dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat
kendaraan.
4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak
ada orang atau sesuatu disekitarnya, apalagi dibawah kendaraan. Jangan
sekali-kali bekerja dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan
dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang).
C. Perlengkapan penyangga/jack stand.
1. Jack Stand
Jack stand atau Safety stand adalah merupakan alat penopang dan
pengaman kendaraan yang sudah diangkat dengan dongkrak. Khususnya
dibengkael dan garasi, safety stand mutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack
tidak dapat menjamin keamanan terhadap terjadinya slip antara dongkrak dengan
titik tumpu pada kendaraan.
Cara pengoprasian jack stand
1. Tempat safety stand pada lantai yang datar.
2. Pada waktu kendaraan dinaikkan, aturlah safety stand pada ketinggian
yang diinginkan dengan menggunakan pengatur mur pengunci.
3. Posisikan safety stand di bawah kerangka struktural atau tempat suspensi
utama atau differential housing, bukan di bawah pan lantai atau sill.
4. Turunkan dongkrak sehingga kendaraan berada pada safety stand.
Keamanan jack stand
1. Jangan menggunakan safety stand yang rusak, sadel atau dasarnya retak.
2. Pastikan tali pengatur, atau jarum/pin bekerja dengan benar dan mengunci
pada posisinya.
3. Jangan memanjat ke bawah kendaraan untuk menempatkan safety stand.
Selipkan penahannya pada posisi yang diinginkan.
Cara pemeliharaan jack stand
1. Jagalah agar safety stand tetap bersih.
2. Lumasilah post pengatur tali dengan sedikit oli.
3. Simpanlah safety stand pada lokasi yang tepat di lantai bengkel, atau rak
yang sesuai.
4. Perlengkapan Pengukuran Dan Peralatan Khusus/Special Tools.
1. Toe gauge dan Camber caster kingpin gauge (CCKG)
Wheel alignment atau penjajaran roda adalah sudut kemiringan roda dan
kemiringan poros belok roda terhadap garis vertikal jika kendaraan dipandang
dari depan, samping dan atas. Tujuan wheel alignment adalah untuk mendapatkan
kestabilan yang optimum dalam pengemudian, kemudahan dalam pengemudian
seperti roda kemudi dapat diputar secara ringan, memperpanjang umur
komponen-komponen sistem kemudi dan sistem suspensi. Agar tujuan
tersebut tercapai roda-roda depan harus diatur sedemikian rupa. Pengaturan roda-
roda depan ini dibagi menjadi beberapa elemen yaitu camber, caster, king pin
inclination (KPI) dan toe.
Untuk mengetahui besaran nilai keempat elemen tersebut digunakan
suatu alat untuk mengukur. Untuk mengukur nilai camber, caster dan KPI
digunakan alat yang bernama camber caster king pin inclination gauge
(CCKG).
Untuk mendukung kerja CCKG diperlukan alat lain yaitu turning table.
Dengan turning table memungkinkan roda depan untuk dibelokkan ditempat
dengan mudah dan terukur. Dapat terukur karena pada turning table terdapat
busur derajat yang berfungsi sebagai petunjuk besarnya sudut belok roda.
Turning table diletakan di bawah roda depan sedangkan roda belakang diganjal
dengan papan pengganjal setebal turning table.
Sedangkan untuk mengukuran besarnya toe menggunakan alat bernama
toe gauge. Toe gauge terdiri dari beberapa bagian yaitu:
a. Skala pengukuran. Berfungsi untuk menunjukan besarnya toe.
Satuannya menggunkan millimeter (mm).
b. Jarum penunjuk Berfungsi sebagai penunjuk titik tengah roda.
c. Mur pengatur Berfungsi untuk mengatur panjang toe gauge agar
sesuai dengan wheel track kendaraan.
Penjelasan mengenai camber, caster, KPI dan toe adalah sebagai
berikut:
1. Camber
Camber adalah kemiringan roda depan jika dilihat dari depan kendaraan.
Satuan pengukurannya menggunakan derajat (°).
Bila miringnya roda ke arah luar disebut camber positif. Sebaliknya bila
miringnya ke arah dalam disebut camber negatif (Anonim, 1995: 5-49). Camber
positif akan memberikan efek antara lain meringankan pengemudian,
memperkecil beban pada steering linkage. Camber negatif bertujuan untuk
mengutamakan kendaraan dapat lurus dan stabil. Camber negatif akan
meningkatkan kemampuan belok kendaraan. Pada sistem suspensi bebas, roda
dapat berubah camber-nya dari positif ke netral atau sampai negatif ketika
suspensi mengerut. Perubahan camber roda ini dipengaruhi oleh desain dan posisi
suspensi.
Prosedur pengukuran camber roda dengan alat Camber Caster King Pin
Inclination Gauge (CCKG) adalah sebagai berikut:
a. Menjalankan kendaraan ke arah depan untuk memposisikan roda depan
dan roda belakang pada satu garis lurus.
b. Membuka tutup poros roda depan dan memasang CCKG pada poros
roda tersebut.
c. Memposisikan CCKG pada posisi datar.
d. Membaca besarnya sudut camber.
Pengukuran dilakukan pada tempat yang datar, tekanan roda harus sesuai
spesifikasi. Selain pengukuran camber, camber juga dapat disetel. Saat
melakukan penyetelan camber semua kondisi komponen sistem kemudi dan
sistem suspensi harus dalam keadaan baik agar penyetelan dapat dilakukan
secara akurat. Beberapa model setelan camber yaitu:
1. Dengan cara menambah atau mengurangi tebal plat pada lengan atas
dan atau lengan bawah.
2. Dengan cara memutar baut eksentrik (adjusting cam) pada pengikat
nakel kemudi dan atau memutar baut eksentrik (adjusting cam) pada
lengan bawah.
Pada mobil Toyota Hiace ini penyetelan camber dilakukan dengan
menambah atau mengurangi pengganjal (shim) pada upper arm.
2. Caster
Caster adalah kemiringan steering axis jika dilihat dari samping
kendaraan. Satuan pengukurannya menggunakan derajat (°). Sudut yang
dibentuk antara garis vertikal dengan garis steering axis inilah yang disebut sudut
caster. Jika miring kebelakang maka disebut caster positif. Jika miring
kedepan maka disebut caster negatif.
Caster positif memberikan efek daya balik kemudi setelah membelok.
Caster positif cenderung untuk meluruskan roda sehingga dengan caster positif
akan meningkatkan stabilitas kendaraan saat berjalan lurus. Semakin besar nilai
caster positif akan mengakibatkan roda kemudi menjadi lebih berat. Umumnya
caster positiflah yang paling banyak dipakai pada roda depan kendaraan.
Caster negatif memberikan efek kebalikan dari caster positif. Caster
negatif akan membuat kemudi menjadi ringan, kestabilan menjadi
berkurang pada jalan lurus.
Prosedur pengukuran caster roda dengan alat Camber Caster King Pin
Inclination Gauge (CCKG) adalah sebagai berikut:
1. Menjalankan kendaraan ke arah depan untuk memposisikan roda depan
dan roda belakang pada satu garis lurus.
2. Meletakkan masing-masing turning table di bawah roda depan dan
menepatkan tanda yang ada pada turning table dengan garis tengah
roda.
3. Meletakkan papan pengganjal setebal turning table di bawah roda
belakang.
4. Memutar roda depan ke arah luar sebanyak 20° dari posisi 0° (lurus).
5. Membuka tutup poros roda depan dan memasang CCKG pada poros
roda tersebut.
6. Memposisikan CCKG pada posisi datar.
7. Set posisis nol caster dengan cara memutar penyetel dibawahnya
kemudian memutar roda ke arah dalam sebanyak 20°.
8. Memposisikan CCKG pada posisi datar lagi.
9. Membaca skala pengukuran caster.
3. King Pin Iclination
King pin inclination atau steering axis inclination adalah sudut yang
dibentuk oleh garis imajinasi sumbu putar roda dengan garis vertikal dilihat dari
depan kendaraan.
King pin inclination menghasilkan daya balik kemudi dengan cara
memanfaatkan berat kendaraan (Anonim, 1995: 5-50). Jarak yang dibentuk
akibat titik potong garis tengah ban dangan jalan ke titik potong steering axis
dengan jalan atau yang disebut dengan offset akan memberikan efek pada berat
tidaknya pemutaran roda kemudi. Semakin besar offset, pemutaran roda kemudi
akan semakin berat begitu juga sebaliknya semakin kecil offset, pemutaran roda
kemudi akan semakin ringan.
Prosedur pengukuran king pin inclination roda dengan alat Camber
Caster King Pin Inclination Gauge (CCKG) adalah sebagai berikut:
1. Menjalankan kendaraan ke arah depan untuk memposisikan roda depan
dan roda belakang pada satu garis lurus.
2. Meletakkan masing-masing turning table di bawah roda depan dan
menepatkan tanda yang ada pada turning table dengan garis tengah
roda.
3. Meletakkan papan pengganjal setebal turning table di bawah roda
belakang.
4. Memutar roda ke arah luar sebanyak 20° dari posisi 0° (lurus).
5. Membuka tutup poros roda depan dan memasang CCKG pada poros
roda tersebut.
6. Memposisikan CCKG pada posisi datar.
7. Set posisis nol king pin inclination dengan cara memutar penyetel
dibawahnya kemudian memutar roda ke arah dalam sebanyak 20°.
8. Membaca skala pengukuran king pin inclination.
4. Toe
Toe adalah perbedaan jarak garis tengah roda antara bagian depan roda
dengan bagian belakang roda. Jika jarak garis tengah bagian depan roda lebih
kecil dibanding bagian belakang maka disebut toe in. jika jarak garis tengah
bagian depan roda lebih besar dibanding bagian belakang maka disebut toe out.
Toe out digunakan pada kendaraan berpenggerak roda depan. Penggunaan
toe out ini bertujuan untuk memposisikan roda pada posisi lurus saat berjalan
karena saat berjalan roda akan mendorong kedepan mengakibatkan roda untuk
cenderung bergerak ke arah dalam, mengambil beberapa gerak bebas pada
steering linkage dan sistem suspensi.
Toe in digunakan pada kendaraan berpenggerak roda belakang.
Tujuannya sama seperti toe out pada kendaraan berpenggerak depan yaitu
memposisikan roda pada posisi lurus saat kendaraan berjalan, bedanya ada pada
gaya yang bekerja pada roda. Kendaraan dengan penggerak roda belakang, roda
depannya akan cenderung bergerak ke arah luar karena rodanya mengalami gaya
dorong.
Prosedur pengukuran toe adalah sebagai berikut:
1. Mengeset skala pengukuran toe gauge pada posisi nol dengan cara
memutar timbel.
2. Mengendorkan mur pengatur panjang toe gauge.
3. Menempatkan toe gauge di bagian belakang roda depan.
4. Memposisikan jarum pengukur menempel di tengah ban dengan cara
memperpanjang atau memperpendek batang toe gauge.
5. Mengencangkan mur pengatur panjang toe gauge.
6. Memberi tanda pada titik dimana jarum penunjuk menempel.
7. Mengeluarkan toe gauge dan jangan sampai posisi jarum pengukur
berubah.
8 . Mendorong mobil ke depan sehingga roda berputar 180°. i.
9. Menempatkan toe gauge di depan roda depan.
10. Memposisikan jarum penujuk menempel pada titik yang telah ditandai
sebelumnya dengan cara memutar timbel.
11. Membaca skala pengukuran pada toe gauge.
2. Vernier Caliper/ Sketmat/ Jangkasorong
Vernier caliper atau sketmat merupakan alat ukur yang dapat digunakan
untuk mengukur diameter (luar dan dalam) dan/atau kedalaman lubang. Vernier
caliper mempunyai 2 skala pengukuran, yaitu skala utama dan skala vernier atau
skalanonius. Berdasarkan konstruksinya, jangka sorong dapat dibedakanseperti
jangka sorong universal, jangka sorong dengan ujung yang dapat berputar, jangka
sorong pengukur ketinggian, jangka sorong penukur kedalaman, jangka sorong
pengukur jarak sumbu dll. Tingkat ketelitian jangka sorong yang ada adalah
0,1mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm
Metode pengukuran jangka sorong menggunakan skala utama dan skala
vernier (skala nonius). Skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil
dengan cara mencari perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut pengukuran
vernier. Untuk menentukan hasil pengukuran tetap harus memperhatikan
pembacaan dua skala tersebut.
3. Grease Gun
Alat ini digunakan untuk melakukan pengisian vet pada komponen mesin
yang menggunakan nipel sebagai lubang input masuknya vet ke komponen yang
mau dilumasi, contohnya pengisian vet pada ball joint bagian bawah bawah arm
atau dapat juga pada pengisian vet pada universal ball joint propeler penghubung
antara transmisi dengan deverensial gear untuk mobil penggerak belakang R - WD
maupun 4 – WD.
Untuk cara pengoperasiannya tepatkan selang output ke nipel komponen
yang mau dilumasi grease, kemudian pompa secara berlahan menggunakan tuas
bagian atas pada grease gaun tersebut, untuk jenis pneumatic cukup dengan
menekan handlenya saja setelah mendapatkan sumber tenaga dari kompresor.
4. Tire pressure gauge
Ketika anda akan bepergian dengan kendaraan pribadi, faktor paling utama
yang harus diperiksa sebelum melakukan perjalanan selain mesin adalah kondisi
tekanan angin ban dan kondisi kedalaman alur permukaan ban. Apakah kondisi
ban anda masih layak untuk dipakai atau tidak. Karena salah satu faktor penyebab
kecelakaan adalah akibat kurang memperhatikan kondisi tersebut.
Untuk memeriksa kondisi tekanan angin dan kedalaman permukaan ban
tidak perlu repot ke bengkel. Dengan menggunakan 2-in-1 Digital Tire Pressure
Gauge semua itu dapat anda lakukan sendiri dengan mudah. Alat ini sangat ideal
untuk mengukur tekanan udara dalam ban dan mengukur kedalaman alur
permukaannya. Dengan berat yang ringan, desain dan struktur rapi sangat mudah
digunakan. Alat ini pun dilengkapi dengan Digital LCD display with Backlight
technology hemat energi dalam penggunaannya dan mengetahui ukuran tekanan
ban dalam waktu cepat dan akurat.
Spesifikasi :
Jarak ukur tekanan : 3.0 ~ 99.5 PSI
Akurasi ukuran tekanan: ± 1.5 PSI
Resolusi ukuran tekanan : 0.5 PSI
Satuan Ukur : PSI, BAR, kPa, kg/cm²
Auto Power Off : ± 85 detik
Baterai : 1.5V, LR44, 2 buah
Suhu operasional : 0 ~ 50°C
Suhu Penyimpanan : -10 ~ 50°C
Dimensi : 13.5 x 5 x 3.2 cm
Berat : 60 g (termasuk Baterai)
Dengan adanya alat ini, anda dapat memeriksa secara rutin atau jika akan
bepergian sehingga membantu anda dalam berkendara dengan aman selama
perjalanan