Hamid Faqih Umam_topik3

5
Question-Based Learning 4 Nama : Hamid Faqih Umam NPM : 1406599361 Kelas : IPE 15 8. Definisi dan implementasi komunikasi interprofesional Komunikasi interpersonal merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang masing-masing memiliki profesi yang berbeda. Komunikasi interprofesional dalam bidang kesehatan dapat dialami oleh berbagai profesi kesehatan, yaitu dokter, dokter gigi, apoteker, kesehatan masyarakat, gizi, ataupun perawat. Dalam komunikasi interprofesional, terjadi proses perpindahan pengetahuan dari masing-masing profesi yang dikuasai ke profesi yang lain. Contohnya: seorang apoteker akan menyalurkan pengetahuannya mengenai obat-obatan kepada seorang dokter, begitu juga sebaliknya. Komunikasi interprofesional, khususnya bidang kesehatan sangat penting dilakukan karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki masing-masing profesi dan masalah tersebut dapat terselesaikan dengan saling berbagi pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian, setiap profesi kesehatan harus dapat menerapkan komunikasi interprofesional dalam kehidupan sehari-hari agar masalah yang dihadapi menjadi lebih mudah untuk diselesaikan. 1

description

Komunikasi Interprofesional

Transcript of Hamid Faqih Umam_topik3

Question-Based Learning 4Nama

: Hamid Faqih Umam

NPM

: 1406599361

Kelas

: IPE 15

8. Definisi dan implementasi komunikasi interprofesional

Komunikasi interpersonal merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang masing-masing memiliki profesi yang berbeda. Komunikasi interprofesional dalam bidang kesehatan dapat dialami oleh berbagai profesi kesehatan, yaitu dokter, dokter gigi, apoteker, kesehatan masyarakat, gizi, ataupun perawat. Dalam komunikasi interprofesional, terjadi proses perpindahan pengetahuan dari masing-masing profesi yang dikuasai ke profesi yang lain. Contohnya: seorang apoteker akan menyalurkan pengetahuannya mengenai obat-obatan kepada seorang dokter, begitu juga sebaliknya. Komunikasi interprofesional, khususnya bidang kesehatan sangat penting dilakukan karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki masing-masing profesi dan masalah tersebut dapat terselesaikan dengan saling berbagi pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian, setiap profesi kesehatan harus dapat menerapkan komunikasi interprofesional dalam kehidupan sehari-hari agar masalah yang dihadapi menjadi lebih mudah untuk diselesaikan.19. Hambatan dalam komunikasi interprofesional dan faktor penyebabKomunikasi interprofesional melibatkan berbagai profesi yang berbeda sehingga memungkinkan terjadinya hambatan-hambatan dalam komunikasi. Hambatan-hambatan yang mungkin dapat terjadi dalam komunikasi interprofesional antara lain:2 Hambatan fisik, seperti perbedaan wilayah kerja

Hambatan persepsi yang terjadi ketika persepsi antara profesi satu dengan profesi lainnya berbeda sehingga menghasilkan kesalahan pemahaman

Hambatan emosional, dapat berupa ketakutan dan kecurigaan

Hambatan budaya

Hambatan bahasa

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam komunikasi interprofesional dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab-penyebab yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dalam komunikasi interprofesional antara lain:31. Perbedaan budaya kerja dan stereotip profesi

Budaya kerja merupakan kumpulan kebiasaan, etika, kepercayaan, dan nilai yang terdapat dalam suatu profesi. Budaya kerja yang telah lama ada dalam profesi tertentu dapat menimbulkan label stereotip pada suatu profesi. Dalam bidang kesehatan, label stereotip masih sering terjadi, seperti anggapan dokter sebagai ketua tim kesehatan, sedangkan profesi lain adalah anggota. Adanya anggapan tersebut dapat mempersulit terjadinya kolaborasi tim kesehatan. Solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan belajar sejak dini tentang sebenarnya profesi kesehatan yang akan menjadi rekan di masa datang. Namun, tantangan dalam solusi tersebut adalah adanya pikiran buruk mengenai profesi lain sehingga ajaran komunikasi interprofesional sulit untuk diterima.2. Perbedaan penggunaan bahasa

Secara umum, perbedaan penggunaan bahasa dapat menjadi halangan dalam komunikasi. Hal ini karena perbedaan penggunaan bahasa dapat mengakibatkan kesalahan penafsiran dan maksud yang tidak tersampaikan. Untuk itu, diperlukan penggunaan bahasa yang jelas dan dapat dipahami oleh profesi lain.

3. KurikulumKurikulum yang diterapkan oleh masing-masing profesi difokuskan pada kompetensi yang diharapkan pada masing-masing profesi. Yang mana kebanyakan kurikulum tersebut, tidak menyertakan aktivitas dengan profesi lain sehingga dalam dunia kerja terjadi kesulitan dalam komunikasi interprofesional.4. Ketidaktahuan peran dan lingkup kerja profesi kesehatan lainnya

Setiap profesi memiliki peran yang brebeda-beda dalam dunia kerja. Apabila peran profesi tersebut tidak diketahui secara sungguh-sungguh dapat mengakibatkan terjadinya miskomunikasi yang tinggi.10. Peran komunikasi interprofesional dalam mencegah konflik

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi agar informasi tersebut dapat diterima dan dipahami dengan jelas oleh seluruh anggota. Komunikasi yang efektif dapat memudahkan dalam saling bertukar informasi dan menyatakan masalah yang dialami sehingga tim dapat bekerja secara efektif kembali. Strategi-strategi yang dapat diterapkan dalam mencegah terjadinya konflik antara lain:41. Pembuatan kode etik profesi dalam tim/instansi, seperti rumah sakit. Hal ini untuk membatasi perilaku yang tidak pantas yang mungkin dapat memicu terjadinya konflik.

2. Penilaian kemungkinan pemicu konflik yang mungkin dapat terjadi. Potensi penyebab konflik, seperti ketidaksetaraan gender, peraturan yang aneh, dan gaya bicara yang kasar.

3. Pemimpin harus dapat mengoordinasi dan mencegah pemicu konflik yang mungkin terjadi dalam tim.

Referensi:

1. Canadian Health Services Research Foundation. CHSRF Synthesis: Interprofessional Collaboration and Quality Primary Healthcare. http://www.cfhi-fcass.ca/Migrated/PDF/SynthesisReport_E_rev4_FINAL.pdf (accessed 14 Feb 2015)

2. Singgih EE, et al. MPKT A Buku Ajar 2: Manusia sebagai Individu, Kelompok, dan Masyarakat. Depok: Universitas Indonesia; 2013.3. WHO. Interprofessional Collaborative Practice in Primary Health Care: Nursing and Midwifery Perspectives. [internet] http://www.who.int/hrh/resources/IPE_SixCaseStudies.pdf (accessed 3 April 2015)

4. Ramsay MAE. Conflict in The Health Care Workplace. [internet] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1291328/ (accessed 3 April 2015)