Plambing Hamid 29 Januari

download Plambing Hamid 29 Januari

of 30

Transcript of Plambing Hamid 29 Januari

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    1/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI1

    Koreksi :

    1. Karena ada perencanaan air buangan, maka tambahkan pada1.4 TujuanTrus

    memaksimalkan sumber air yang ada untuk memenuhi kebutuhan air

    bersih di bangunan perkantoran digantisaja dengan air buangan

    2. Perhitungan kebutuhan air buangan, utk 2 lantai

    3. Dalam peralatan sanitasi, semua air terpakai (perbesar persentase asumsi

    air buangan), kecuali yg digunakan utk air minum

    4. Tambahkan pada perhitungan air buangan : diameter pipa buangan

    5. Lanjut gambar isometrik, saluran air bersih dan air buangan dibedakan

    warna

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    2/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangPada negara-negara berkembang maupun negara-negara maju, hampir

    tidak ada gedung yang tidak menggunakan sistem plambing. Bukan tanpa alasan,

    tetapi karena plambing adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu bangunan,

    baik yang kemudian difungsikan dalam dalam rangka penyediaan air bersih baik

    dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai

    (air kotor) dari peralatansaniterke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari

    bagian-bagian penting dalam gedung atau lingkungannya.

    Perencanaan sistem plambing dalam gedung untuk memenuhi kebutuhan

    air bersih didasarkan pada jumlah penghuni dan berdasarkan alat plambing yang

    digunakan, sehingga tidak lagi terjadi kerancuan yang senantiasa terjadi ketika

    saluran mengalami gangguan atau keminiman dalam deras air.

    1.2 Deskripsi PermasalahanSuatu bangunan perkantoran dengan luas 6000 m2 berlantai 9 (sembilan)

    dengan jumlah karyawan seluruhnya adalah 1800 orang dan perbandingan pria

    dan wanita 2 : 3. Sembilan lantai dalam gedung perkantoran tersebut memiliki

    fasilitas sanitasi yang berbeda tiap lantainya. Gedung terdiri dari Sembilan kantor

    dengan kapasitas masing-masing kantor 200 orang/kantor. Sistem penyediaan air

    bersih disediakan oleh PDAM, dalam jumlah kapasitas yang tidak terbatas dengan

    tekanan rata-rata sebesar 1,5 atm. Pembuangan air kotor dari bangunan disalurkan

    ke saluran air kotor kota yang berjarak 100 meter dari gedung perkantoran.

    1.3 Perencanaan Fasilitas SanitasiJumlah total karyawan adalah 1800 orang, asumsi tiap lantai terdapat 200

    orang dengan perbandingan pria dan wanita adalah 80 pria dan 120 wanita.

    Jumlah peralatan plambing yang dibutuhkan tiap fasilitas pria dan wanita

    dihitung berdasarkan referensi sebagai berikut: Bangunan perkantoran tersebut

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    3/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI3

    berfungsi sebagai bangunan umum sehingga dengan perbandingan karyawan pria

    dan wanita diatas, alat plambing yang diperlukan adalah sebagai berikut.

    Tabel 1.2. Perhitungan Jumlah Air Plambing Tiap Lantai

    Lantai Pengunjung Jumlah WC Lavatory peturasan

    5

    Pria 80 5 2 0

    Wanita 120 6 3 0

    Total 200 11 5 0

    8

    Pria 80 2 2 3

    Wanita 120 3 2 0

    Total 200 5 4 3

    Total seluruh lantai 120 16 9 3

    Peralatan plambing yang digunakan pada bangunan ini adalah katup

    gelontor yang meliputi kloset dan urinal dan tangki gelontor yang meliputi kloset

    dan urinal.

    1.4 TujuanTujuan dari perencanaan dan perancangan ini yaitu:

    1. merencanakan dan merancang instalasi pipa suplai air bersih pada bangunan

    perkantoran

    2. memaksimalkan sumber air yang ada untuk memenuhi kebutuhan air bersih di

    bangunan perkantoran

    1.5 ManfaatManfaat dari perencanaan dan perancangan ini yaitu:

    1. Agar mahasiswa dapat melakukan perencanaan sistem plambing di suatu

    bangunan.

    2. Sebagai masukan untuk konsultan yang merancang instalasi air bersih di suatu

    bangunan.

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    4/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1Sistem PlambingSistem plambing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan

    gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan

    bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri,

    dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta

    kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter

    ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung

    atau lingkungan sekitarnya(Noerbambang, 1993 hal 5).

    Setiap usaha dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak

    terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya,

    sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak

    positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. Dan berdasarkan hal tersebut telah

    ditetapkan peraturan pemerintah tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    Hidup (AMDAL). Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan

    untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas

    yang memenuhi syarat dan pembuang air bekas atau air kotor dari tempat-tempat

    tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis

    dan kenyamanan yang diinginkan(Noerbambang, 1993 hal 3).

    Perencanaan sistem plambing dalam gedung untuk memenuhi kebutuhan

    air bersih didasarkan pada jumlah penghuni dan berdasarkan jenis dan alat

    plambing yang digunakan, sehingga tidak lagi terjadi kerancuan yang senantiasa

    terjadi ketika saluran mengalami gangguan atau keminiman dalam derasair(Noerbambang, 1993 hal 5).

    Fungsi utama peralatan plambing gedung adalah menyediakan air bersih

    dan atau air panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan

    air sebagai proteksi kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat

    tertentu tanpa mencemari lingkungan sekitarnya (Purba, 2010).

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    5/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI5

    2.2Sistem Penyediaan Air Bersih2.2.1 Karakteristik Air Bersih

    Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan

    air minum, dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi

    kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis, sehingga

    apabila dikosumsi tidak menimbulkan efek samping. Persyaratan utama yang

    harus dipenuhi dalam sistem penyediaan air bersih adalah :

    1. Persyaratan kualitatif

    Persyaratan kualitatif menggambarkan kualitas dari air bersih, persyaratan

    ini meliputi persyaratan fisik, kimia, biologis dan radiologis dan sesuai dengan

    Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Menkes/PER/IX/1990.

    a. Syarat-syarat fisik

    Secara fisik air minum harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

    berasa (tawar).

    b. Syarat-syarat kimia

    Air minum tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dan jumlah yang

    melampaui batas, adapun beberapa persyaratan kimia tersebut adalah pH, zat

    padat total, zat organik sebagai KMn04, CO2 agresif, kesadahan, kalsium

    (Ca), besi dan mangan, tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, fluorida

    (F), dan logam-logam berat (Pb, As, Se, Cd, Cr, Hg, CN).

    c. Syarat-syarat bakteriologis atau mikrobiologis

    Air minum tidak boleh mengandung kuman-kuman patogen dan parasit

    seperti kuman thypus, kolera, dysentri dan gatroenteritis.

    d. Syarat-syarat radiologis

    Air minum tidak boleh mengandung zat menghasilkan bahan-bahan yang

    mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.

    2. Persyaratan kuantitatif

    Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari

    segi banyaknya air baku yang tersedia, untuk memenuhi kebutuhan sesuai jumlah

    penghuni yang menempati gedung (Anonim, 1997 dalam Priyanto, 2007).

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    6/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI6

    3. Persyaratan kontinuitas

    Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih sangat erathubungannya dengan kuantitas air yang tersedia yaitu air baku untuk air bersih

    tersebut dapat diambil terus-terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif

    tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan (Anonim, 1997 dalam

    Priyanto, 2007).

    Sedangkan Menurut Noerbambang & Morimura (1993), sistem penyediaan

    air bersih dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    2.2.2Sistem Sambungan LangsungDalam sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung

    dengan pipa utama penyediaan air bersih (PAM). Karena terbatasnya tekanan

    dalam pipa utama dan dibatasi ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, maka

    sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil

    dan rendah.

    Gambar 2.1 Sistem Sambungan Langsung (Sumber: Noerbambang, 1993).

    2.2.3Sistem Tangki Atap / AtasApabila sistem sambungan langsung oleh berbagai alasan tidak dapat

    diterapkan, sebagai gantinya banyak sekali digunakan system tangki atap. Sistem

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    7/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI7

    ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah

    atau di bawah muka tanah), kemudian dipompakan kesuatu tangki atas yang

    biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki

    ini air didistribusikan ke seluruh bangunan. Sistem tangki atap ini seringkali

    digunakan dengan pertimbangan :

    1. Selama airnya digunakan perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing

    hampir tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan muka

    dalam tangki atap.

    2. Sistem pompa yang menaikkan air ketangki atap bekerja secara otomatis

    dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil kemungkinan timbulnya

    kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat yang mendeteksi

    muka dalam tangki atap.

    3. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan misalnya tangki

    tekan.

    (Noerbambang, 1993 hal 33)

    Gambar 2.2 Sistem Tangki Atas (Sumber: Noerbambang, 1993).

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    8/30

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    9/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI9

    2.2.5Sistem Tanpa TangkiSistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan

    ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke system distribusi bangunan dan

    pompa menghisap langsung dari pipa utama. (Purba, 2010)

    Ciri-ciri sistem tanpa tangki adalah Mengurangi kemungkinan pencemaran

    air minum karena menghilangkan tangki bawah maupun tangki atas, mengurangi

    kemungkinan terjadinya karat karena kontak air dengan udara relatif singkat,

    kalau cara ini diterapkan pada bangunan pencakar langit akan mengurangi beban

    struktur bangunan, untuk kompleks perumahan perumahan dapat menggantikan

    menara air, penyediaan air sepenuhnya bergantung pada sumber daya, pemakaian

    daya besar dibandingkan dengan tangki atap, dan harga awal tinggi karena harga

    sistem pengaturannya (Purba, 2010).

    2.3Kebutuhan Air BersihDalam perancangan sistem penyediaan air untuk suatu bangunan, kapasitas

    peralatan dan ukuran pipa-pipa didasarkan pada jumlah dan laju aliran air yang

    harus disediakan bangunan tersebut. Untuk memperkirakan laju aliran air dapat

    digunakan beberapa metode antara lain :

    1. Berdasarkan jumlah pemakai

    2. Berdasarkan jenis dan alat plambing

    3. Berdasarkan unit beban alat plambing

    4. Berdasarkan pemakaian air tiap waktu

    2.3.1 Kebutuhan Air Berdasarkan Jumlah Pemakai/Penghuni

    Metode ini didasarkan pada pemakaian air rata-rata sehari dari setiap

    penghuni, dan perkiraan jumlah penghuni. Dengan demikian jumlah pemakaian

    air sehari dapat diperkirakan. Untuk menghitung kebutuhan pemakaian air bersih

    dalam gedung :

    ... (2.1)

    Pemakaian air jam puncak dinyatakan sebagai berikut :

    - ..(2.2)

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    10/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI10

    Sedangkan pemakaian air pada menit puncak dapat dinyatakan sebagai berikut:

    -

    ..(2.3)

    Dimana :

    Qh : Pemakaian air rata-rata (m3/jam)

    Qd : Pemakaian air rata-rata sehari (m3)

    T : Jangka waktu pemakaian (jam)

    C1 : Konstanta antara 1,50 sampai 2,0

    C2 : Konstanta antara 3,0 sampai 4,0

    (Noerbambang, 1993 hal 69)

    Tabel 2.1 Pemakaian Rata-Rata Perorang Perhari

    No. Jenis gedung

    Pemakaian air

    rata-rata/hari

    (liter)

    Satuan

    Jangka waktu

    pemakaian air

    rata-rata/hari

    (jam)

    Perbandingan

    luas lantai

    efektif/total

    (%)

    Keterangan

    1Perumahan

    mewah250 tiap penghuni 8 - 10 42 - 45

    2 Rumah biasa 160 - 250 tiap penghuni 8 - 10 50 - 53

    3 Apartment

    a. Mewah 250

    tiap penghuni 8 - 10 45 - 50b. Menengah 180

    c. Bujangan 120

    4 Asrama 120 tiap penghuni 8

    5 Rumah sakit

    a. Mewah > 1000

    tiap tempat

    tidur pasien8 - 10 45 - 48

    Pasien luar

    : 8 lt

    b. Menengah 500 - 1000Staf/pegawai

    : 120 lt

    c. Umum 350 - 500keluarga

    pasien : 160 lt

    6 Sekolah

    a. Dasar 40

    tiap siswa/

    mahasiswa6 58 - 60

    Guru/dosen

    : 100 lt

    b. SLTP 50Penjaga

    : 160 lt

    c. SLTA dan

    lebih tinggi80

    7 Rumah-toko 100 - 200 tiap penghuni 8Penghuninya

    : 160 lt

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    11/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI11

    No. Jenis gedung

    Pemakaian air

    rata-rata/hari

    (liter)

    Satuan

    Jangka waktu

    pemakaian air

    rata-rata/hari

    (jam)

    Perbandingan

    luas lantai

    efektif/total

    (%)

    Keterangan

    8 Gedung kantor 100 tiap pegawai 8 60 - 70

    9Toserba/depart

    ment store3 tiap kakus 7 55 - 60

    Hanya untuk

    kakus

    10 Pabrik/industri

    a. Buruh pria 60 tiap orang/

    tiap giliran8

    b. Buruh wanita 100

    11 Stasiun/terminal 3tiap

    penumpang15

    12 Restoran 15 - 30 70 % tamu 5 - 7Penghuninya

    : 160 lt

    Pelayan

    : 100 lt

    13Gedung

    pertunjukan30 tiap penonton 5 53 - 55

    14 Gedung bioskop 10 tiap penonton 3

    15 Toko pengecer 40 tiap tamu 6Staf/pegawai :

    150 lt

    16Hotel

    /penginapan250 - 300 tiap tamu 10

    Staf/pegawai :

    120-150 lt

    17Tempat

    peribadatan10 tiap jema'ah 2

    18 Perpustakaan 25Tiap

    pengunjung6

    19 Bar 30 tiap tamu 6

    20Perkumpulan

    sosial30 tiap tamu

    21 Kelab malam 120 - 350tiap tempat

    duduk

    22

    Gedung

    perkumpulan150 - 200 tiap tamu

    23 Laboratorium 100 - 200 tiap staf 8

    (Sumber: Noerbambang, 1993 hal 49).

    2.3.2 Kebutuhan Air Berdasarkan Jenis dan Alat Plambing

    Kebutuhan air dalam gedung berdasarkan jenis dan alat plambing, dihitung

    sesuai dengan jenis dan jumlah alat plambing yang digunakan.

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    12/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI12

    Tabel 2.2 Pemakaian Air Tiap Alat Plambing, Laju Aliran Airnya, dan Ukuran

    Pipa Cabang Pipa Air.

    No. Nama alat plambing

    Pemakaian

    air untuk

    penggunaa

    satu kali

    (liter)

    Penggun

    aan per

    jam

    Laju

    aliran

    (liter/min)

    Waktu

    untuk

    pengisian

    (detik)

    Pipa

    sambungan

    alat

    plambing

    (mm)

    Pipa cabang air

    bersih ke alat

    plambing

    Pipa

    bajatembaga

    1Kloset

    (dengan katup gelontor)135-165 6-12 110-180 8,2-10 24 32 25

    2Kloset

    (dengan tangki gelontor)13-15 6-12 15 60 13 20 13

    3

    Peturasan

    (dengan katup gelontor) 5 12-20 30 10 13 20 13

    4.Peturasan 2-4 orang

    (dengan tangki gelontor)

    9-18

    (@ 4,5)12 1,8-3,6 300 13 20 13

    5

    Peturasan 5-7 orang

    (dengan tangki gelontor)

    22,5-31,5

    (@ 4,5)12 4,5-6,3 300 13 20 13

    6 Bak cuci tangan kecil 3 12-20 10 18 13 20 13

    7Bak uci tangan biasa

    (lavatory)10 6-12 15 40 13 20 13

    8 Bak uci dapur (sink)Dengan keran 13 mm

    15 6-12 15 60 13 20 13

    9Bak cuci dapur (sink)

    Dengan keran 20 mm25 6-12 25 60 20 20 20

    10Bak mandi rendam

    (bath tub)125 3 30 250 20 20 20

    11Panuran mandi

    (shower)24-60 3 12 120-300 13-20 20 13-20

    12 Bak mandi gaya jepangTergantung

    ukurannya30 20 20 20

    (Sumber: Noerbambang, 1993 hal 49).

    Penaksiran dengan metode ini juga memperhatikan faktor penggunaan

    serentak yang merupakan nilai kemungkinan dari penggunaan masing-masing

    jenis alat plambing secara bersamaan.

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    13/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI13

    Tabel 2.3 Faktor Penggunaan Serentak (%)

    (Sumber: Noerbambang, 1993 hal 66).

    2.4 Kapasitas Tangki

    2.4.1 Kapasitas Tangki Atas (Tangki Atap)

    Tangki atas dimaksudkan untuk menampung kebutuhan puncak, dan

    biasanya disediakan dengan kapasitas cukup untuk jangka waktu kebutuhan

    puncak tersebut yaitu sekitar 30 menit. Dalam keadaan tertentu dapat terjadi

    bahwa kebutuhan puncak dimulai pada saat muka air terendah dalam tangki atas,

    sehingga perlu diperhitungkan jumlah air yang dapat dimasukkan dalam waktu 10

    sampai 15 menit oleh pompa angkat. Kapasitas tangki atas dinyatakan dengan

    rumus :

    (-) .. (2.4)

    Dimana :

    VE = kapasitas efektif tangki atas (liter)

    Qp = kebutuhan puncak (liter/menit)

    Qmax = kebutuhan jam puncak(liter/menit)

    Tp = jangka waktu kebutuhan puncak (menit)

    Qpu = kapasitas pompa pengisi (liter/menit)

    Tpu = jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)

    (Noerbambang, 1993 hal 99)

    2.4.2 Kapasitas Tangki BawahKapasitas tangki air bawah reservoir :

    Qd = Qs T..(2.5)

    Jumlah alat plambing

    Jenis alat plambing

    50 50 40 30 27 23 19 17 15 12 10

    satu 2 3 4 5 6 7 7 8 9 10

    100 75 55 48 45 42 40 39 38 35 33

    dua 3 5 6 7 10 13 16 19 25 331

    40 501

    Kloset, dengan katup

    gelontor

    Alat plambing biasa

    8 12 16 24 70 1002 4 32

    1

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    14/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI14

    VR = Qd Qs T ...(2.6)

    Dimana: Qd : Jumlah kebutuhan air per hari (m3)

    Qs : Kapasitas pipa dinas (m3/jam)

    T : Rata-rata pemakaian per hari (jam)

    VR : Volume tangki air (m3)

    (Noerbambang, 1993 hal 99)

    2.5Sistem PerpipaanPengetahuan perpipaan merupakan sarana dan dasar pengetahuan didalam

    perhitungan, perencanaan dan pelaksanaan perpipaan berikutnya. Dalam

    menentukan ukuran pipa mengunakan metode ekivalensi tekanan pipa. Metoda ini

    didasarkan pada konsep sirkit tertutup pipa-pipa cabang yang bermula dari suatu

    pipa pengumpul (header) dan kembali lagi. Yang berarti kerugian gesek dalam

    masing-masing pipa cabang tersebut sama. Sistem pipa penyediaan air dalam

    gedung biasanya tidak merupakan sirkit tertutup kembali lagi ke pipa pengumpul,

    kerugian gesek dalam pipa cabang tidak haruslah sama. Walaupun demikian

    metode ini sangat praktis digunakan untuk menghitung secara kasar ukuran pipa

    yang melayani jumlah alat plambing yang relatif sedikit. Dalam hal ini kita dapat

    melihat tabel ekivalen masing-masing pipa. Hal yang perlu diketahui pada teknik

    perpipaan yaitu :

    1. Jenis pipa

    a. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambugan).

    b. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan).

    2. Bahan- bahan pipa secara umum

    Bahan- bahan pipa yang dimaksud adalah :a. carbon steel.b. Carbon moly.c. Galvanessd. Ferro nikele. Stainless steelf. PVC (paralon)

    g. Chrome moly.

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    15/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI15

    3. Komponen perpipaan

    Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi, standar yang

    terdaftar dalam simbol dan kode yang telah dibuat atau dipilih sebelumnya.

    Komponen ini terdiri dari :

    a. Pipes (pipa-pipa).

    b. Flanges (flens-flens).

    c. Fitting (sambungan).

    d. Valves (katup-katup).

    e. Gasket.

    f. Special items (bagian khusus)

    4.

    Pemilihan bahan

    Pemilihan bahan perpipaan harus disesuaikan dengan pembuatan teknik

    perpipaan yaitu :

    a. Perpipaan pembangkit tenaga.

    b. Perpipaan untuk industri bahan gas.

    c. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah.

    d. Perpipaan untuk pengangkutan minyak, perpipaan untuk proses

    e.

    pendinginan.

    f. Perpipaan intalasi air.

    g. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas.

    5. Macam sambungan perpipaan, antara lain :

    a. Sambungan dengan menggunakan pengelasan.

    b. Sambungan dengan menggunakan ulir.

    Selain sambungan diatas, terdapat pula penyambungan khusus dengan

    menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengekleman (untuk pipa plastic danpipa vibre glass). Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa

    dibawah 2 saja yang menggunakan sambungan ulir.

    6. Tipe sambungan cabang

    a. Sambungan langsung (stub in)

    b. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)

    c. Sambungan dengan menggunakanflanges.

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    16/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI16

    Tipe sambungan cabang ditentukan oleh spesifikasi yang telah dibuat

    sebelum mendesain atau dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan,

    efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara pipa

    dengan pipa. Jadi dalam perhitungan pipa dalam perencanaan dan perancangan

    instalasi plambing ini menggunakan metode ekivalensi tekanan pipa. Dalam

    perhitungan ini kita menggunakan tabel ekivalensi sesuai dengan pipa yang

    digunakan (Noerbambang, 1993).

    2.6Pompa

    Untuk keperluan mengalirkan dan menaikan air ke tangki atas / reservoir

    maka diperlukan pompa. Perencanaan pompa harus mampu memberikan debit

    aliran air dan tekanan yang memadai. Pompa sebaiknya tidak bekerja secara terus-

    menerus lebih dari 22 jam per hari. Oleh karena itu perlu pompa cadangan yang

    dipararel dengan pompa utama sehingga bekerja bergantian. Peralatan yang harus

    ada seperti gate valve, check valve, water meter, dan alat kontrol listrik

    (Noerbambang, 1993).

    Gate valve dipasang dibelakang pompa pada pelepasan samping. Jika

    pompa berada di bawah permukaan air (pompa Sumersible) maka gate valve

    dipasang pada pipa hisap utama ke arah pompa. Check valve dipasang diantara

    gate valve dan pompa untuk menjaga arus balik. Jenis pompa dipengaruhi oleh

    banyak faktor antara lain :

    1. Volume

    2. Headpompa, jenis zat alir, tipepower, dan putaran per menit (rpm).

    Ditinjau dari klasifikasi penggerak/mekanik pompa terdapat beberapa

    macam antara lain :1. Pompa reciprocating,

    2. Pompa tangan,

    3. Pompa sentrifugal,

    4. Pompa lift,

    Pompa sentrifugal memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu :

    1. Harga pemeliharaan dan ongkos relatif rendah,

    2. Ringan sehingga pondasi kecil,

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    17/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI17

    3. Tidak memakan ruangan,

    4. Langsung dapat digerakan dengan motor listrik,

    5. Dapat dipakai untuk air kotor / air berlumpur,

    6.

    Aliran kontinyu,

    7. Tinggi hisap cukup besar,

    8. Efisiensi rendah pada kapasitas kecil,

    9. Pompa sentrifugal tidak dapat menghisap kalau kipas tidak ada air.

    Untuk Perhitungan pada pompa harus diperhatikan terlebih dahulu tinggi

    angkat pompa. Tinggi angkat pompa, dalam hal ini pompa menghisap air dari

    sumur dan diangkat keatas (reservoir) kemudian dari reservoir mensuplai ke

    tower Bangunan rumah susun dan didistribusikan ke ruang-ruang dalam rumah

    susun, (Noerbambang, 1993):

    H=Hs+Hd ....................................................................... (2.7)

    DimanaH : Tinggi angkat total (m)

    Hs : Tinggi hisap (m)

    Hd : Tinggi tekan (m)

    Daya pompa adalah daya yang dimasukan air kedalam rotor atau torak

    pompa sehingga air tersebut dapat mengalir. Daya poros pompa adalah daya yang

    harus dimasukan kedalam pompa. Daya hidrolik dalam kilowatt (Noerbambang &

    Morimura, 1993)

    Nh = (0,163)(Q)(H) () ................................................. (2.8)

    Dimana Q : Kapasitas pompa (m3/menit)

    H : Tinggi angkat total (m)

    : Berat spesifik (kg/liter)

    Daya poros pompa dalam (HP), (Noerbambang & Morimura, 1993)Np =Nh/p ................................................................... (2.9)

    Dimana : p : Efisiensi pompa

    2.7 Permasalahan Pada Plambing

    Kegagalan sistem plambing terjadi pada tahap perancangan atau desain

    serta tahap pelaksanaan / pemasangan, dengan gambaran sebagai berikut

    1. 37% disebabkan karena kurang cermatnya perancangan,

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    18/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI18

    2. 34% disebabkan oleh kurang-baiknya pemasangan, serta

    3. 29% disebabkan masalah getaran dan kebisingan yang berasal dari mesin dan

    sistem pipa.

    Sebagian besar kegagalan tersebut yang terjadi pada waktu pelaksanaan

    atau pemasangan, telah diperbaiki selama masa percobaan (uji-coba) sebelum

    diserahkan pada pemberi tugas atau pemilik proyek. Penyebab kegagalan yang

    lain menyangkut kemampuan teknik yang kurang memadai serta kecerobohan

    tenaga profesional yang bertanggung jawab terhadap konsep perancangan/desain

    (Noerbambang & Morimura, 1993).

    2.9Reservoir AtasSistem ini air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah kemudian

    dipompakan ke suatu tangki atas yang bisasanya dipasang di atas atap atau di atas

    lantai tertinggi bangunan. Dari tangkiair ini air didistribusikan ke seluruh

    bangunan (Noerbambang, 1993).

    Gambar 2.4 Reservoir atas (sumber : Noerbambang, 1993)

    2.10 Reservoir BawahTangki air bawah harus direncanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

    1. Tangki air tidak merupakan bagian struktural dari bangunan tersebut, dan

    bila diletakkan diluar bangunan harus kedap dan tahan terhadap beban

    yang mempengaruhinya

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    19/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI19

    2. Tangki yang dipasang pada lantai terbawah yang berjarak dengan bak

    penampung air kotor atau air buangan harus tidak kurang dari 5 meter;

    3. Ruang bebas disekeliling tangki untuk pemeriksaan dan perawatan,

    disebelah atas, dinding, dan di bawah dasar tangki harus minimal 60 cm;

    4. Lubang perawatan berdiameter minimal 60 cm, dengan tutup lubang harus

    berada kira-kira 10 cm lebih tinggi dari permukaan plat tutup tangki,

    mempunyai kemiringan yang cukup;

    5. Pipa keluar dari tangki dipasang minimal 20 cm diatas dasar tangki;

    6. Konstruksi tangki dan penempatan lubang pengisian dan pengeluaran air

    harus dapat mencegah timbulnya bagian air yang terlalu lama diam dalam

    tangki.

    (Noerbambang, 1993)

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    20/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI20

    BAB III

    PERENCANAAN SISTEM PERPIPAAN AIR BERSIH

    3.1 Kebutuhan Air Rata-rata

    3.1.1 Berdasarkan Jumlah Pengunjung

    Pemakaian air rata-rata perhari untuk Gedung Perkantoran adalah sebesar

    100 liter/orang/hari dengan jangka waktu pemakaian air rata-rata 8 jam/hari.

    Perencanaan pembangunan perkantoran terdiri dari 9 lantai dan jumlah karyawan

    sebanyak 1800 orang dengan perbandingan antara pria dan wanita sebesar 2 : 3.

    Faktor keamanan desain ditentukan 20%. Karena yang dihitung hanya lantai 1 dan

    2, dengan demikian, kebutuhan air untuk lantai 1 dan lantai 2 bangunan (Q rata-

    rata) adalah :

    Qd = (400 orang x 100 lt/org/hari ) + 20%

    = 40.000 lt/hari + (40.000 20 %)

    = 40.000 lt/hari + 8.000 lt/hari

    = 48.000 lt/hari = 48 m3/hari

    Qh =

    = 6000 lt/jam = 6,00 m3/jam

    Penggunaan air pada jam puncak yaitu :

    Qh-max = C1x Qh C1= 2

    = 2 6,00 m3/jam

    = 12,0 m3/jam

    Penggunaan air pada menit puncak yaitu :

    Qm-max = C2x

    C2= 3

    = 3 x

    = 0,3 m3/menit

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    21/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI21

    3.1.2 Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat PlambingTabel 3.1 Rekapitulasi Jenis dan Jumlah Alat Plambing Tiap Lantai

    Lantai Pengunjung Jumlah WC Lavatory peturasan

    5

    Pria 80 5 2 0

    Wanita 120 6 3 0

    Total 200 11 5 0

    8

    Pria 80 2 2 3

    Wanita 120 3 2 0

    Total 200 5 4 3

    Total seluruh lantai 120 16 9 3

    Diketahui :

    a. Pemakaian air untuk 1 kali penggunaan kloset tangki gelontor = 13 liter

    b. Pemakaian air untuk 1 kali penggunaan peturasan katup gelontor = 4,5 liter

    c. Pemakaian air untuk 1 kali penggunaan lavaratory = 10 liter

    d.

    Penggunaan per jam untuk kloset tangki gelontor = 6 kali/jam

    e. Penggunaan per jam untuk urinal tangki gelontor = 12 kali/jam

    f. Penggunaan per jam untuk lavaratory = 6 kali/jam

    g. Jumlah total kloset tangki gelontor lantai 5 = 11 buah

    h. Jumlah total kloset tangki gelontor lantai 8 = 5 buah

    i. Jumlah total lavaratory lantai 5 = 5 buah

    j. Jumlah total lavaratory lantai 8 = 4 buah

    k.

    Jumlah total peturasan katup gelontor lantai 5 = 0 buah

    l. Jumlah total peturasan katup gelontor lantai 8 = 3 buah

    Ditanyakan : Kebutuhan air rata-rata dalam 1 hari ?

    Jawab :

    Total jumlah alat plambing lantai 1-2:

    Kloset = 16

    lavatory = 9

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    22/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI22

    peturasan = 3

    Kebutuhan air rata-rata:

    Kloset katup gelontor = 15 liter x 16 x 6 kali/jam = 1440 liter/jamlavatory =10 liter x 9 x 6 kali/jam = 540 liter/jam

    peturasan = 5 liter x 3 x 6 kalijam = 90 liter/jam +

    2.070 liter/jam

    Tabel 3.2 Faktor Pemakaian (%) dan Jumlah Alat plambing

    Dari tabel diatas dapat diketahui factor pemakaian (%) berdasarkan jumlah alat

    plambing, namun jika jumlah alat plambing tidak tersedia di tabel tersebut dapat

    diketahui dengan persamaan :

    Dimana :

    T = Jumlah alat plambing yang dicari % nya

    A = Jumlah alat palmbing sebelumnya

    B = Jumlah alat palbing sesudahnyat = jumlah % yang dicari

    a = % sebelumnya

    b = % sesudahnya

    Faktor penggunaan serentak berdasarkan tabel 3.1 :

    Kloset = 45 %

    Lavatory = 53,25 %

    Jumlah alat plambing

    Jenis alat plambing

    50 50 40 30 27 23 19 17 15 12 10

    satu 2 3 4 5 6 7 7 8 9 10

    100 75 55 48 45 42 40 39 38 35 33

    dua 3 5 6 7 10 13 16 19 25 33

    70 1002 4 32

    1

    1

    40 501

    Kloset, dengan katup

    gelontor

    Alat plambing biasa

    8 12 16 24

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    23/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI23

    Peturasan katup gelontor = 25 %

    Kebutuhan air rata-rata :

    Kloset = 45 % x 1440 liter/jam = 648 liter/jam

    Lavaratory = 53,25 % x 540 liter/jam = 287,55 liter/jam

    Peturasan katup gelontor = 25% 90 liter/jam = 22,5 liter/jam +

    Jumlah = 994,05 liter/jam

    Faktor keamanan desain ditentukan 20%, penggunaan air rata-rata :

    = 994,05 liter/jam + (20 % x 994,05 liter/jam)

    = 1192,86 liter/jam

    = 28,62 m3/hari

    Tabel 3.3 Perbandingan Dua Metode Perhitungan Kebutuhan Air

    No Metode Qd (m /hari)

    1

    2

    Berdasarkan Jumlah penghuni

    Berdasarkan Jumlah dan Jenis Alat Plambing

    48 m /hari

    28,62m3/hari

    Dari tabel diatas diperoleh nilai kebutuhan rata-rata terbesar berada pada

    berdasarkan jumlah penghuni, maka nilai yang terbesar dipakai dalam perhitungan

    selanjutnya

    3.2 Reservoir dan Perpompaan

    3.2.1 Penentuan Dimensi pipa dari PDAM ke Ground Tank

    Pada sistem penyediaan air bersih disediakan oleh PDAM dimana

    kapasitas yang dapat diambil terbatas dengan tekanan rata-rata terbatas yaitu

    sebesar 1,5 atm. Tinggi tiap lantai dalam gedung adalah 4 m, Jadi tinggi bangunanseluruhnya adalah 4 9 = 36 m. Tekanan 1 atm untuk setiap 10 m. Jadi tekanan

    yang dibutuhkan 3,6 atm, sedangkan tekanan yang tersedia tidak mencukupi, hal

    ini dapat diatasi dengan pemasangan reservoir dan pompa.

    Reservoir yang digunakan berupa ground tank dan roof tank. Ground tank

    bekerja dengan prinsip pemompaan dan roof tank bekerja dengan prinsip gravitasi.

    Data yang diketahui dalam menentukan diameter pipa dibutuhkan dari

    jumlah kebutuhan air rata-rata yang akan digunakan.

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    24/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI24

    Kebutuhan rata-rata (Qrata-rata) : 48 m3/hari

    : 5,56 x 10-4m3/detik

    Asumsi bahwa kecepatan yang dilalui dalam pipa sebesar 1,5 m/detik.

    A :V

    Q

    :5,1

    1056,54

    x

    : 3,71 x 10-4m2

    D :2

    1

    4

    A

    :2

    14-

    14,3

    )10x3,71(4

    x

    : 0,0217 m = 21,7 mm 22 mm= 0,866 inchi

    3.2.2 Penentuan Diameter pipa tegak dari Ground Tank ke Roof Tank

    Dalam menentukan diameter pipa tegak dalam bangunan perkantoran

    dibutuhkan data jangka waktu kebutuhan rata-rata air yang digunakan yaitu

    selama 8 jam, maka debit yang dialirkan dari Ground tankke roof tankadalah :

    Qs = Qrx (T/Tp)

    = 5,56 x 10-4 x (24/8)

    = 5,56 x 10-4 x 3

    = 16,68 x 10-4 m3/ detik

    Dengan asumsi V = 1,5 m/detik

    A =V

    Qs

    =5,1

    10x16,68 -4

    = 11,12 x 10-4m2

    D =2

    1

    4

    A

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    25/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI25

    =2

    14-

    14,3

    )10x11,12(4

    x

    = 0,0376 m = 37,6 mm 38 mm= 1,496 inchi

    3.2.3 Perhitungan Dimensi Reservoir3.2.3.1 Penentuan Kapasitas Tangki Bawah

    Pemakaian air dalam 1 hari (24 jam) di asumsikan sebanyak 100 %

    Pelayanan dari PDAM per jam = 1/24 x 100 %

    = 4,17 %

    Pemakaian pompa sehari untuk mengisi penuh reservoir adalah 8 jam.

    Pemakaian pompa 8 jam/hari, jadi % kebutuhan yang harus dipenuhi tiap jam

    yaitu = 24/8 x 4,17%

    = 12,51 %

    Reservoir memenuhi Q rata-rata = 48 m3/hari

    Qpompa = 24/8 x 48 m3/hari

    = 144 m3/hari

    Kapasitas tangki bawah =[(12,51 - 4,17) % x 8 jam x 48 m3/hari

    =32,02m3= 32 m3

    Ground tankberbentuk rectangulardimana dimensinya yaitu:

    P = 4 m

    L = 4 m

    T = 2 m

    Tinggi muka air minimum = 0,1 m

    Freeboard = 0,5 m

    3.2.3.2 Penentuan Kapasitas Tangki AtasVE= (QpQmax) Tp+ Qpux Tpu

    Dimana :

    VE = Kapasitas efektif tangki atas (liter)

    Qp = Kebutuhan puncak (liter/menit)

    Qmax = Kebutuhan jam puncak (liter/menit)

    Tp = Jangka waktu kebutuhan puncak (menit)

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    26/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI26

    Tpu = Jangka waktu kebutuhan puncak (menit)

    Qpu = Kapasitas pompa pengisi (liter/menit)

    Qpu= Qmax = Kebutuhan jam puncak yaitu

    = 12 m3/jam

    = 0,2 m3/menit

    = 200 liter/menit

    Kebutuhan Puncak (Qp) = 0,3 m3/menit

    = 300 liter/menit

    Jangka waktu kebutuhan puncak (Tp) = 30 menit

    Jangka waktu kerja pompa pengisi (Tpu) = 10 menit

    Kapasitas tangki atas yaitu :

    VE = (QpQmax) Tp+ Qpux Tpu

    = (300200) 30 + 200 x 10

    = (100) 30 + 2000

    = 5000 liter = 5 m3

    Jadi tangki atas berbentuk rectangulardengan dimensi yaitu:

    P = 2,5 m

    L = 2 m

    T = 1 m

    Tinggi muka air minimum = 0,1 m

    Freeboard = 0,5 m

    3.2.4Perhitungan Pompa3.2.4.1 Kapasitas Pompa

    Kebutuhan rata-rata air bersih = 48 m

    3

    /hari= 5,56 x 10-4m3/detik

    Asumsi : Kecepatan dalam pipa sebesar 1,5 m/detik

    Diameter pipa =

    5,04

    Vx

    xQ

    =

    5,04-

    14,35,1

    )10x5,56(4

    x

    x

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    27/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI27

    =

    5,04

    71,4

    1024,22

    x

    = (

    4

    10722,4

    x )0,5

    = 0,02173 m = 21,73 mm 22 mm = 0,866 inchi

    Dengan diameter pipa sebesar 22 mm, maka kecepatan aliran sebenarnya

    dalam pipa yaitu :

    V =A

    Q

    =2

    -4

    25,0

    105,56x

    Dx

    =2

    -4

    )021,0(14,325,0

    10x5,56

    xx

    =4

    -4

    10461,3

    10x5,56

    x

    = 1,6 m/detik = 1,6 m/detik

    3.2.4.2Tinggi angkat

    Asumsi :

    - Tinggi tiap lantai sebesar 4 m + jarak antar lantai (space) 0,5 m = 4,5 m

    - Tinggi tangki bawah 2 m

    - Tinggi tangki atas 1 m

    - Tinggifreeboardsebesar 0,5 m

    - C pipa baja karbon 130

    Hs = beda tinggi antara maksimum air di roof tank dengan minimum air di

    tangki bawah

    = tinggi ground tank + jarak ground tank ke basement + tinggi bangunan

    + tinggi roof tank + free board

    = (2 + 0,5 + (4,5 x 9) + 1 + 0,5) m

    = 44,5 m

    HL= kehilangan tekanan dari reservoir bawah ke reservoir atas

    = HLpada pipa + HLpada fitting

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    28/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI28

    Panjang pipa mendatar diasumsikan 50 m

    Panjang pipa keseluruhan (L) = 50 + (2 + 0,5 + (4,5 x 9) + 1 + 0,5)

    = 94,5 m

    HLpada pipa =

    54.0/1

    63.22785.0

    xCxD

    QLx

    =

    85,1

    63.2

    4

    021.01302785.0

    10.56,55,,94

    xxx

    = 17,11 m

    v2/2g = 1,62/(2 x 9,81)

    = 2,2201 / 19,62 = 0,130

    Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan HLPipa

    H pompa = Hs + HLpipa + HLfitting + (v2/2g)

    = 44,5 + 17,11 + 1,648 + 0,130

    = 63,388 m

    3.2.4.3Perhitungan Tenaga pompa

    a. Daya yang dibutuhkan pompa

    p

    HQ

    p

    PwP

    163.0

    dimana :

    = berat air per satuan volume (kgf/l)

    Q = kapasitas pemompaan (m3/menit)

    H = headtotal pompa (m)

    Pw = daya air (kilowatt)

    Jenis Fitting Jumlah K v2/2g HL(m)

    Elbow 90o 2 0.54 0,130 0,140

    Gate Valve 1 0.44 0,130 0,572

    Check Valve 1 7.2 0,130 0,936

    Total 1,648

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    29/30

    TUGAS PERENCANAAN PLAMBING DAN INSTRUMENTASI29

    P = daya poros pompa (kilowatt)

    p= efisiensi pompa (%)

    Pw = 0,163 x Q x H x

    = 0,163 x 5,56.10-4x 60 x 63,388 x 0,9982

    = 0,3340 kW

    b. Daya Poros Pompa

    3.2.5Perhitungan Air BuanganDiketahui :

    Dalam suatu gedung perkantoran berlantai 9 terdapat 1800 orang karyawan

    Banyaknya air bersih yang dibutuhkan tiap orang/hari, bedasarkan data dari

    Tabel 1 pemakaian air rata-rata per orang setiap hari pada gedung

    perkantoran : 100 liter/orang/hari

    Persentase banyaknya limbah yang dihasilkan per orang/hari : 60 % dari

    jumlah pemakaian air bersih per hari (Asumsi)

    Jawab :

    Banyaknya air bersih yang dibutuhkan = 1800 x 100 liter/orang/hari =

    180.000 liter/hari

    Jadi kebutuhan air bersih dalam gedung perkantoran berlantai 9 dengan

    jumlah karyawan 1.800 orang = 180.000 liter/hari

    Banyaknya air buangan (limbah) dalam gedung perkantoran = 60% x

    180.000 liter/hari = 108.000 liter/hari

    Jadi banyaknya air buangan (limbah) di gedung perkantoran = 108000

    liter/hari

  • 7/22/2019 Plambing Hamid 29 Januari

    30/30

    BAB IV

    KESIMPULAN

    4.1 Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dari perencanaan plambing dalam sistem

    air bersih pada suatu bangunan dengan tipe perkantoran yaitu:

    1. Alat plambing yang digunakan pada perencanaan sistem air bersih pada

    bangunan gedung perkumpulan yaitu: water closet, urinal, dan peturasan

    katup gelontor.

    2. Bangunan pada perencanaan ini bertipe bangunan gedung perkumpulan

    berlantai 9 dengan kapasitas pengunjung keseluruhan sebanyak 1.800 orang

    serta memiiki tekanan PDAM 1,5 atm.

    3. Besar kebutuhan air berdasarkan standar pemakaian air rata-rata perorang

    perhari bangunan gedung perkumpulan di Indonesia adalah 100

    liter/hari/orang yang biasa digunakan selama 8 jam.

    4. Jumlah kebutuhan air untuk 2 lantai yaitu 48 m3/hari dan berdasarkan jenis dan

    alat plambing sebesar 28,62 m3/hari.

    5.

    Daya yang dibutuhkan untuk pompa yaitu 0,4771 kW.

    4.2SaranPerencanaan plambing untuk sistem air bersih ini dapat dijadikan sebagai

    bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dan masukan untuk konsultan

    yang merancang instalasi air bersih di suatu bangunan.