HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN · 2016. 7. 14. · &3 )0 ,...

103
i HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENAMPILAN FISIK DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA PADA REMAJA PEREMPUAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Natalia Woro Kesuma B 119114084 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN · 2016. 7. 14. · &3 )0 ,...

  • i

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENAMPILANFISIK DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA PADA

    REMAJA PEREMPUAN

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi

    Disusun oleh :

    Natalia Woro Kesuma B

    119114084

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

    JURUSA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMANMOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Suatu usaha tidak akan selesai tanpa adanya kerja keras dan doa. Saat semua upaya

    telah dilakukan maka, manusia tinggal menyerahkannya kepada Tuhan.

    .

    Kupersembahan karya ini untuk

    Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas belas kasihNYA

    Papa dan ibu yang selalu sabar dan tak hentinya memberi dukungan

    Semua keluarga yang selalu memberi bertanya kapan lulus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENAMPILAN FISIK DANDUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA REMAJA PEREMPUAN

    Natalia Woro Kesuma B

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi penampilan fisikdengan persepsi dukungan sosial teman sebaya pada remaja perempuan. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif korelasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu remajaperempuan berusia 14 s/d 16 tahun. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu 108 orang yangduduk di kelas X SMA. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala dukungansosial dan skala persepsi penampilan fisik yang dibuat oleh peneliti. Reliabilitas skaladukungan sosial dan persepsi penampilan fisik yaitu 0,908 dan 0,878. Data kemudiandianalisis dengan menggunakan Pearson Product Moment Correlation dengan nilai r =0,285 dan p = 0,001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antaradukungan sosial dan persepsi penampilan fisik pada remaja perempuan

    Kata kunci : dukungan sosial, persepsi penampilan fisik, remaja perempuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    RELATIONSHIP BETWEEN PYHSICAL APPEARANCE PERSEPTIONAND PEER SOCIAL SUPPORT AMONG GIRL

    Natalia Woro Kesuma B

    ABSTRACT

    This research had purposes to see the relationship between social support andphysical appearance perception among girls. This research used quantitative correlationmethod. Subject of this research was girls who 14 until 16 years old. The number of subjectswere 108 girls sitting in class X senior high school. Data of this research came from socialsupport scale and physical appearance perception scale which made by writer. The reabilityof this scale were 0,908 and 0,878. Data were analyzed using Pearson Product MomentCorrelation with r = 0,285 and p = 0,001. Result of this analysis showed that there was apositive relationship between social support and physical appearance perception amonggirls.

    Keys : social support, pyhsical appearance perception, girl

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih dipanjatkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda

    Maria yang selalu memberikan belas kasih, berkat dan perlindungan selama

    proses pembuatan skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Penampilan Fisik dan

    Dukungan Sosial pada Remaja Perempuan” ini merupakan salah satu syarat untuk

    memperoleh gelas Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

    Dharma, Yogyakarta.

    Penulis skripsi ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

    telah membantu dalam mengerjakan skripsi ini. Oleh karena itu, oleh karena itu,

    pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si., Dekan Fakultas Psikologi

    Universitas Sanata Dharma, telah mengizinkan saya untuk mengerjakan

    dan menyelesaikan skripsi ini

    2. Bapak Paulus Edy Suhartanto, M. Si., Kepala Program Studi Fakultas

    Psikologi, terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya telah

    membimbing saya selama berkuliah.

    3. Ibu Alm. Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.S., Dosen Pembimbing Skripsi,

    terima kasih sekali sudah dengan sangat sabar membimbing saya selama

    ini. Maaf bu saya lama sekali menyelesaikannya. Saya berharap ibu bisa

    berumur panjang.

    4. Ibu Debri Pristinella, S. Psi., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik,

    terima kasih atas bimbingan dan masukkannya saat saya sedang

    mengalami kebingungan selama kuliah.

    5. Seluruh staf Sekre dan Lab, Mas Gandung, Bu Nanik, Mas Doni, dan

    Mas Muji. Terima kasih atas dinamikannya selama saya kuliah di

    kampus tercinta ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    6. SMA Stella Maris, BSD Serpong dan SMA Mardi Waluyo, Cibinong,

    terima kasih telah memberikan saya ijin untuk melakukan penelitian.

    7. Papa dan ibu yang selalu mendukung lia baik secara moral, materil dan

    doa. Terima kasih sekali karena Papa dan Ibu tidak pernah bertanya

    kapan Lia lulus. Papa dan Ibu percaya bahwa Lia bertanggung jawab

    atas pilihan Lia.

    8. Yangkung dan Yangti yang selalu menyambut Lia dengan tangan

    terbuka setiap kali Lia berkunjung ke rumah Eyang. Terima kasih sekali

    atas wejangan yang telah diberikan. Itu sangat membangun sekali.

    9. Mas Bram dan Leksi yang membuat Lia termotivasi untuk menjadi lebih

    dewasa.

    10. Mbak Melisa, ibu guru galak, yang telah membantu saya agar bisa

    melakukan penelitian di sekolahnya.

    11. Nety, Silla, Hervy, Yoan, Iyah, Tea, Riana dan Shandy yang selalu

    mendengarkan keluh kesah, memberikan semangat dan masukkan

    selama mengerjakan skripsi. Mungkin kalau kalian tidak ada, saya bisa

    tersesat dan butuh waktu yang lebih lama.

    12. Nizam, Emak, Dika dan Butet yang menjadi tempat pelarian kalau saya

    sedang jenuh mengerjakan skripsi karena mereka yang selalu mau diajak

    main atau nongkrong.

    13. Pak Azwar dan Pak Supratiknya, telah memberikan jalan keluar saat

    saya sedang mengalami kesulitan dalam menganalisis data yang jauh

    dari kata sempurna ini.

    14. Teman-teman angakatan 2011, kalian luar biasa sekali. Sedih rasanya

    kalau sebentar lagi berpisah dengan kalian. Terima kasih telah

    memberikan warna dalam kehidupanku dan membantuku untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................iii

    HALAMANMOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................v

    ABSTRAK ..................................................................................................... vi

    ABSTRACK......................................................................................................vii

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............. vii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. xi

    DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

    DAFTAR SKEMA ........................................................................................ xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

    D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

    1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    2. Manfaat Praktis .............................................................................. 6

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7

    A. Dukungan Sosial Teman Sebaya............................................................. 7

    1. Definisi .......................................................................................... 7

    2. Bentuk-bentuk Dukungan Sosial ................................................... 9

    3. Komponen-komponen Dukungan Sosial ...................................... 10

    4. Faktor-faktor Dukungan Sosial ..................................................... 11

    5. Dampak Dukungan Sosial ............................................................. 13

    B. Persepsi Penampilan Fisik

    1. Definisi .......................................................................................... 14

    2. Aspek-aspek Penampilan Fisik ................................................... 15

    3. Faktor-faktor Persepsi Penampilan Fisik ...................................... 17

    4. Dampak Penampilan Fisik Menarik ............................................. 18

    C. Remaja Perempuan ................................................................................ 19

    D. Hubungan Antara Persepsi Penampilan Fisik dan Dukungan Sosial Teman

    Sebaya Pada Remaja Perempuan......................................................... 21

    E. Hipotesis ................................................................................................ 24

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 25

    A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 25

    B. Variabel Penelitian ............................................................................... 25

    C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 25

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    D. Subjek Penelitian ................................................................................. 27

    E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .................................................... 27

    F. Prosedur Penelitian ................................................................................ 32

    G. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 33

    1. Validitas ....................................................................................... 33

    2. Seleksi Aitem Alat Ukur ............................................................. 34

    3. Reliabilitas ...................................................................................37

    H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 37

    1. Uji Asumsi ................................................................................. 37

    2. Uji Hipotesis .............................................................................. 38

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 40

    A. Persiapan Penelitian .......................................................................... 40

    B. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 45

    C. Deskripsi Subjek Penelitian .............................................................. 46

    D. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 46

    E. Hasil Penelitian.................................................................................. 47

    1. Uji Asumsi .............................................................................. 47

    2. Uji Hipotesis ......................................................................... 48

    F. Pembahasan ..................................................................................... .49

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 53

    A. Kesimpulan ..................................................................................... 53

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    B. Saran ............................................................................................... 53

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 55

    LAMPIRAN ........................................................................................ 58

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Blue-print Skala Dukungan Sosial ...................................................... 29

    Tabel 2. Skor Penilaian Skala Dukungan Sosial ...............................................30

    Tabel 3. Blue-print Skala Persepsi Penampilan Fisik ...................................... 31

    Tabel 4. Skor Penilaian Skala Persepsi Penampilan Fisik ...............................32

    Tabel 5. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial Sebelum

    Seleksi Aitem35

    Tabel 6. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Skala Persepsi Penampilan Fisik

    Sebelum Seleksi Aitem ............................................................................36

    Tabel 7. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial Setelah

    Seleksi ...................................................................................................... 42

    Tabel 8. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Persepsi Penampilan Fisik Setelah

    Seleksi Aitem ............................................................................................43

    Tabel 9. Uji Coba Reliabilitas Skala Dukungan Sosial.......................................44

    Tabel 10. Uji Coba Reliabilitas Skala Persepsi Penampilan Fisik..................... 45

    Tabel 11. Deskriptif Data Penelitian .................................................................46

    Tabel 12. Uji Normalitas ................................................................................... 47

    Tabel 13. Uji Linearitas .....................................................................................48

    Tabel 14. Uji Hipotesis ...................................................................................... 49

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR SKEMA

    Skema 1. Skema Dinamika Antara Persepsi Penampilan Fisik dan Dukungan

    Sosial .............................................................................................. 23

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Skala Penelitian ............................................................................. 58

    Lampiran 2. Analisis Reliabilitas dan Kualitas Skala ........................................69

    Lampiran 3. Hasil Analisis Data ........................................................................82

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    Bab I

    Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Masa remaja merupakan masa perkembangan yang sering menimbulkan

    permasalahan selama masa perkembangan manusia. Masa remaja sering

    disebut masa pancaroba atau masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke

    arah kedewasaan. Pada masa ini, remaja sedang mengalami suatu

    pematangan fisik dan pematangan sosial. Dalam pematangan fisik ini, remaja

    mengalami proses perubahan struktur dan fungsi jasmaniah yang akan

    mengarah pada penyempurnaan fisik. Sedangkan dalam pematangan sosial,

    remaja menghadapi proses belajar untuk menyesuaikan diri pada kehidupan

    sosial orang dewasa (Rifai, 1984).

    Psikologi sosial memandang kebutuhan dan sikap remaja dalam

    hubungannya dengan pemuasan kebutuhan remaja dalam kelompoknya

    dimana remaja menjadi anggotanya. Taraf dan kualitas pemuasan itu akan

    menentukan suasana aman dari remaja tersebut. Rasa aman penting bagi

    remaja karena mencegah remaja untuk melakukan kenakalan remaja. Rasa

    aman didapatkan oleh remaja dari terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan

    psikologis. Kebutuhan psikologis tersebut meliputi kebutuhan untuk

    menerima afeksi dari kelompok atau individual, kebutuhan untuk

    memberikan sumbangan kepada kelompoknya, kebutuhan untuk memahami

    dan kebutuhan untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu (Rifai, 1984).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Kebutuhan afeksi dari kelompok atau individu dapat dipenuhi dari

    dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan sekitar remaja. Dukungan

    sosial yaitu kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh

    kelompok atau lingkungan disekitarnya (Baron dan Byrne, 2005). Sedangkan

    menurut Johnson dan Johnson (1991), dukungan sosial merupakan

    keberadaan orang lain yang dapat diandalkan untuk memberi bantuan,

    penerimaan dan perhatian sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup

    individu yang bersangkutan.

    Pada masa transisi ini remaja dipandang dari dua sisi yang berlainan, di

    satu sisi remaja ingin menjadi seorang yang mandiri tanpa bantuan orang

    tuanya lagi. Namun, di sisi lain remaja masih membutuhkan bantuan dari

    orang tua untuk membantunya dalam mengatasi masalah yang penting

    (Agustiani, 2002). Akan tetapi, intensitas ketergantungan tersebut telah

    berkurang dan remaja mulai mendekatkan diri pada teman-teman sebayanya.

    Hal ini senada dengan pendapat Mappiare (dalam Maman, 1993) yang

    menyatakan bahwa selain dengan orang tua, remaja dapat memenuhi

    kebutuhan dirinya melalui teman sebaya. Selain menimbulkan rasa aman,

    dukungan sosial juga dapat membantu remaja dalam membentuk identitas

    diri (Ristianti, 2008). Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima atau

    dirasakan maka akan semakin optimal proses pembentukan identitas diri.

    Dengan adanya dukungan sosial yang bersumber dari lingkungan dapat

    memberikan informasi terkait dengan hal apa yang harus dilakukan remaja

    dalam upaya membentuk identitas diri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Bagi remaja, pembentukan identitas sangatlah penting. Remaja berusaha

    untuk menemukan siapakah mereka sebenarnya, apa yang ada dalam diri

    mereka, dan arah mereka dalam menjalani hidup. Apabila pada tahap ini

    remaja belum berhasil menemukan dan menyelesaikan krisis identitasnya

    akan mengalami kebimbangan akan identitas dimana dapat menyebabkan

    penarikan diri individu, mengisolasi dirinya dari teman sebaya dan keluarga,

    atau meleburkan diri dengan dunia teman sebayanya dan kehilangan identitas

    dirinya (Santrock, 1996).

    Selama remaja mencari identitas diri yang sesuai dengan dirinya, remaja

    mencoba peran dan kepribadian yang berbeda-beda sebelum pada akhirnya

    remaja mencapai suatu pemikiran yang stabil. Oleh karena itu, remaja

    membutuhkan dukungan dari lingkungan di sekitarnya khusunya lingkungan

    teman sebaya. Hal ini dikarenakan bahwa kelompok teman sebaya

    merupakan tempat yang nyata bagi remaja unuk menguji dirinya sendiri dan

    orang lain (Benimof, dalam Al-Mighwar, 2006). Kelompok teman sebaya

    berfungsi sebagai tempat untuk mencoba berbagai hal baru serta saling

    mendukung satu sama lain (Cairns & Neckerman, 1988).

    Remaja akan memperoleh dukungan sosial apabila memiliki penampilan

    fisik yang baik. Hal ini dikarenakan remaja memiliki persepsi bahwa mereka

    yang menarik biasanya diperlakukan dengan baik daripada mereka yang

    kurang menarik (Hurlock, 1980). Selain itu, Penampilan fisik sangat penting

    untuk melakukan interaksi sosial. Menurut Cross dan Cross (dalam Saguni,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    2012), dalam interaksi sosial, penampilan fisik yang menarik merupakan

    potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh

    berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Orang yang menarik

    lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai positif oleh orang lain

    dibandingkan teman-teman yang memiliki penampilan yang kurang menarik.

    Hal ini dikarenakan seseorang menilai kepribadian dan karakter orang lain

    berdasarkan penampilan fisik yang ditampilkan (Risnawati, 2014).

    Kepribadian dan karakter individu termasuk ke dalam faktor pendukung

    seseorang untuk mendapatkan dukungan sosial yaitu potensi penerima

    dukungan. Namun, tidak selamanya penampilan fisik mencerminkan

    kepribadian seseorang. Seorang pembunuh berantai dapat saja sangat cantik

    atau tampan dan banyak orang yang penampilannya dianggap tidak menonjol

    ternyata pintar, baik hati, lucu, sensual dan lain-lain. Penampilan fisik tidak

    secara langsung berkaitan dengan atribut-atribut psikologis (Baron dan

    Byrne, 2004)

    Penampilan fisik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

    penampilan luar seseorang yang mudah diamati dan dinilai oleh orang di

    sekelilingnya. Penampilan fisik mencakup karakter fisik, penampilan dan

    keterampilan dalam berpakaian serta kesehatan dan daya tahan tubuh

    (Saguni, 2012). Pengertian lain tentang penampilan fisik yaitu tampilan luar

    manusia yang bisa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar (fenotipe).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Penilaian penampilan fisik berdasarkan persepsi yang dimiliki oleh remaja

    itu sendiri terhadap penampilan fisik yang mereka miliki.

    Remaja memiliki cara-cara tertentu agar terlihat menarik bagi

    lingkungan sekitarnya. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan riasan

    pada wajah dan menggunakan busana yang sedang mengikuti trend.

    Biasanya remaja perempuan usia 12 sampai dengan 16 tahun memiliki

    kecenderungan yang lebih tinggi untuk berpenampilan menarik

    dibandingkan dengan remaja laki-laki (Letianingsih,2002). Berdasarkan

    uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial sangat penting bagi

    remaja. Hal ini dikarenakan dukungan sosial membantu remaja menuju

    proses kedewasaan karena dengan adanya dukungan sosial membantu remaja

    untuk mendapatkan rasa aman dan pembentukan identitas diri. Salah satu

    cara agar mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya, remaja

    mampu menampilkan fisik secara baik ketika melakukan interaksi sosial

    dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan remaja memiliki persepsi

    bahwa semakin baik penampilan fisik sesorang maka akan mendapatkan

    perlakuan yang baik pula dari lingkungan di sekitarnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul sebuah pertanyaan

    penelitian yaitu apakah terdapat hubungan antara persepsi penampilan fisik

    terhadap dukungan sosial.

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau

    tidaknya hubungan yang positif antara persepsi penampilan fisik dengan

    dukungan sosial pada remaja perempuan

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

    psikologi, terutama pada psikologi perkembangan.

    2. Manfaat Praktis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

    remaja tentang hal-hal yang dibutuhkan agar remaja mendapatkan

    dukungan sosial dari teman sebaya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Bab II

    Landasan Teori

    A. Dukungan Sosial Teman Sebaya

    1. Pengertian Dukungan Sosial Teman Sebaya

    a. Dukungan Sosial

    Dukungan sosial yaitu keberadaan orang lain yang dapat

    diandalkan untuk memberi bantuan, semangat, penerimaan dan

    perhatian, sehingga meningkatkan kesejahteraan hidup bagi

    individu yang bersangkutan (Johnson dan Johnson, 1991). Selain itu,

    menurut Sarafino (2007) dukungan sosial merupakan suatu

    kesenangan yang dirasakan sebagai perhatian, penghargaan, dan

    pertolongan yang diterima dari orang lain atau suatu kelompok.

    Dukungan sosial bisa didapatkan dari keluarga,teman sebaya, atau

    anggota masyarakat. Sedangkan menurut Baron dan Byrne (2005)

    dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis

    yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga. Weiss (dalam

    Taylor, dalam Nathania dan Godwin, 2011) mengatakan dukungan

    sosial yaitu pertukaran interpersonal dimana salah seorang

    memberikan bantuan atau pertolongan kepada yang lain. Jadi,

    dukungan sosial yaitu keberadaan orang lain yang memberikan

    dukungan berupa perhatian, penghargaan, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    pertolongan sehingga membuat seseorang sejahtera secara fisik

    dan psikologis.

    b. Teman Sebaya

    Ada dua sumber dukungan sosial yaitu sumber artifisial dan

    sumber natural. Sumber artifisial adalah dukungan sosial yang

    dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang. Sedangkan

    sumber natural adalah dukungan sosial yang diterima seseorang

    melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara spontan dengan

    orang-orang yang berada disekitarnya, misalnya : anggota keluarga,

    teman sebaya atau relasi, guru dan sebagainya. Dukungan sosial

    yang diterima bersifat informal (Rook dan Dolley, 1985).

    Penelitian ini menggunakan teman sebaya sebagai sumber

    dukungan sosial. Hal ini dikarenakan remaja banyak menghabiskan

    waktu dengan teman sebayanya dibandingkan dengan orang tua.

    Teman sebaya yaitu anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau

    tingkat kedewasaan yang sama dimana mereka memainkan peran

    yang unik di masyarakat (Santrock, 2003). Teman sebaya

    merupakan sumber afeksi, simpati, pemahaman, panduan moral,

    tempat bereksperimen dan tempat untuk mendapatkan otonomi dan

    independensi dari orang tua (Papalia, 2008). Selain itu, teman

    sebaya merupakan tempat untuk membentuk hubungan intim yang

    berfungsi sebagai “latihan” bagi intimasi orang dewasa (Buhrmester,

    Gecas, Seff, Laurens, dalam Papalia, 2008). Jadi, teman sebaya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    yaitu anak-anak atau remaja dengan tingkat usia dan kedewasaan

    yang sama dimana individu mendapatkan afeksi, simpati,

    pemahaman moral dan menjadikan individu belajar mandiri dari

    orang tua.

    c. Dukungan Sosial Teman Sebaya

    Dukungan sosial teman sebaya yaitu keberadaan orang lain

    yang memiliki usia dan tingkat kedewasaan yang sama dalam

    memberikan dukungan berupa perhatian, penghargaan, dan

    pertolongan sehingga membuat seseorang sejahtera secara fisik dan

    psikologis.

    2. Bentuk-bentuk Dukungan Sosial

    Menurut Sarafino (2007), ada empat jenis dukungan sosial yaitu :

    a. Dukungan Emosional

    Dukungan emosional merupakan dukungan yang melibatkan

    ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap individu, sehingga

    individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan.

    Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan

    afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain.

    b. Dukungan Penghargaan

    Dukungan penghargaan yaitu dukungan yang melibatkan ekspresi

    yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide,

    perasaan dan performa orang lain.

    c. Dukungan Intrumental

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Dukungan instrumental yaitu bentuk dukungan yang melibatkan

    bantuan langsung, bantuannya bisa berbentuk benda atau jasa.

    d. Dukungan Informasi

    Dukungan informasi yaitu dukungan dalam bentuk memberikan

    informasi berupa saran, pengaraham dan umpan balik tentang

    bagaimana cara memecahkan masalah.

    3. Komponen-komponen Dukungan Sosial

    Menurut Weiss(dalam Cutrona, 1994), ada enam komponen

    dukungan sosial yaitu:

    a. Instrumental Support

    1) Reliable Alliance

    Individu mendapatkan jaminan bahwa ada individu lain yang

    dapat diandalkan bantuannya saat individu itu membutuhkan

    bantuan yang bersifat nyata dan langsung. Individu yang

    menerima bantuan akan merasa tenang karena ada individu lain

    yang dapat diandalkan.

    2) Guidance

    Individu mendapatkan dukungan berupa saran, nasehat dan

    informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan

    mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dukungan ini bisa juga

    berupa umpan balik atas sesuatu yang telah dilakukan oleh

    individu.

    b. Emotional Support

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    1) Reassurance of Worth

    Individu akan medapatkan pengakuan atau penghargaan atas

    kemampuan dan kualitas yang dimilikinya. Dukungan tersebut

    akan membuat individu yang menerimanya merasa diterima

    dan dihargai.

    2) Emotional Attachment

    Individu akan mendapatkan kasih sayang, cinta, perhatian dan

    kepercayaan yang diterima oleh individu dari orang

    disekitarnya. Kasih sayang, perhatian dan cinta tersebut dapat

    memberikan rasa aman kepada individu yang menerimanya.

    3) Social Integration

    Dukungan sosial ini memungkinkan individu untuk

    memperoleh perasan memiliki suatu kelompok yang

    memungkinkannya untuk membagi minat, perhatian serta

    melakukan kegiatan secara bersama-sama. Akibatnya, individu

    dapat merasa aman, nyaman, serta memiliki dan dimiliki dalam

    kelompok.

    4) Opportunity to Provide Nurturance

    Individu memperoleh perasaan bahwa orang lain tergantung

    padanya untuk memperoleh kesejahteraan.

    4. Faktor-faktor Dukungan Sosial

    Menurut Myers (dalam Hobfoll, 1986), dukungan sosial terjadi

    karena ada tiga faktor peyebab, yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    a. Empati

    Individu merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan

    mengantisipasi emosi dan memotivasi tingkah laku untuk

    mengurangi kesusahan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.

    b. Norma dan Nilai Sosial

    Norma dan nilai sosial berguna untuk membimbing individu dalam

    menjalankan kewajiban.

    c. Pertukaran Sosial

    Hubungan timbal balik perilaku sosial antara cinta, pelayanan, dan

    informasi. Pengalaman akan pertukaran secara timbal balik dapat

    membuat individulebih percaya bahwa orang lain akan

    menyediakan bantuan.

    Selain itu, menurut Sarafino (1994), ada beberapa faktor yang

    menyebabkan seseorang menerima dukungan sosial, yaitu :

    a. Potensi Penerima Dukungan

    Seseorang mendapatkan atau tidak mendapatkan dukungan sosial

    berdasarkan sifat yang dimilikinya seperti tidak sosial, tidak pernah

    menolong orang lain, dan tidak membiarkan orang lain mengetahui

    bahwa dia sebenarnya membutuhkan pertolongan.

    b. Potensi Penyedia Dukungan

    Seseorang yang seharusnya menjadi penyedia dukungan bisa saja

    tidak mempunyai sesuatu yang dibutuhkan orang lain, atau mungkin

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    mengalami stress sehingga tidak memikirkan orang lain, atau bisa

    saja tidak sadar akan kebutuhan orang lain.

    c. Komposisi dan Struktur Jaringan Sosial

    Hubungan yang dimiliki individu dengan orang-orang dalam

    keluarga dan lingkungannya. Hubungan ini dapat bervariasi dalam

    ukuran, frekuensi hubungan, komposisi dan kedekatan.

    5. Dampak Dukungan Sosial

    Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial

    mempunyai manfaat bagi perkembangan psikologis manusia. Contohnya

    penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari dan Ahyani (2012) yang

    menyatakan bahwa dukungan sosial memiliki peran dalam membantu

    seseorang untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru. Selain itu,

    dengan adanya dukungan sosial akan membantu seseorang untuk

    mengurangi rasa depresi (Saputri dan Indrawati, 2011). Secara

    keseluruhan dengan adanya dukungan sosial akan menyejahterakan

    kehidupan individu baik secara psikologis maupun fisik.

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan

    sosial teman sebaya yaitu keberadaan orang lain yang memiliki usia dan

    tingkat kedewasaan yang sama dalam memberikan dukungan berupa

    perhatian, penghargaan, dan pertolongan sehingga membuat seseorang

    sejahtera secara fisik dan psikologis. Ada dua komponen dukungan

    sosial yaitu instrumental support yang terdiri dari ketergantungan yang

    dapat diandalkan, dan bimbingan. Sedangkan komponen yang kedua

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    yaitu emotional support yang terdiri dari pengakuan secara positif,

    kedekatan emosional, integrasi sosial, dan kesempatan untuk mengasuh.

    Dukungan sosial memiliki empat jenis yaitu dukungan informasi,

    dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan

    penghargaan. Selain itu, dukungan sosial diberikan oleh lingkungan

    sekitar karena adanya empati, pertukaran sosial serta norma dan nilai

    sosial.

    B. Persepsi Penampilan Fisik

    1. Pengertian Persepsi Penampilan Fisik

    a. Persepsi

    Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

    penginderaan dimana diterimanya stimulus oleh individu melalui

    alat indera atau juga disebut sebagai proses sensori (Walgito, 2010).

    Menurut Davidoff (dalam Walgito, 2010), persepsi merupakan

    stimulus yang diindera oleh individu kemudian diorganisasikan dan

    diinterpretasian sehingga individu menyadari dan mengerti tentang

    yang diindera. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,

    atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

    informasi dan menafsirkan pesan (Jalaludin, 1998). Proses persepsi

    diawali dengan proses fisiologis dimana sebuah objek ditangkap

    oleh alat indera manusia seperti mata, hidung, lidah, telinga dan

    kulit. Kemudian, objek tersebut diorganisasikan dan

    diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna (Schiffman dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Kanuk, 2004). Selain itu, persepsi yaitu suatu proses tentang

    petunjuk-petunjuk indrawi dan pengalaman masa lampau yang

    relevan (Bilondatu, 2013). Jadi, persepsi ialah pengalaman tentang

    objek bisa berupa benda atau peristiwa yang ditangkap oleh alat

    indera manusia yang kemudian objek tersebut akan diorganisasikan

    dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna.

    b. Penampilan Fisik

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penampilan fisik yaitu

    proses atau cara seseorang dalam menampilkan fisik diri di

    lingkungan sekitarnya. Tampilan fisik yang ditampilkan yaitu dari

    ujung kepala hingga ujung kaki yang mana mencakup rambut,

    wajah, bentuk tubuh dan pakaian. J

    c. Persepsi Penampilan Fisik

    Persepsi penampilan fisik yaitu pengalaman tentang objek

    berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia

    kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan

    menjadi sesuatu yang bermakna. Adapun objek yang dipersepsikan

    yaitu karakter fisik, penampilan dan kerapihan serta daya tahan

    tubuh.

    2. Aspek-aspek Persepsi Penampilan Fisik

    Menurut Jersild (dalam Collier, 1998) ada tiga aspek yang

    mempengaruhi penampilan fisik seseorang yaitu:

    a. Karakter Fisik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Karakter fisik yaitu penampilan yang mencakup bentuk tubuh dari

    atas sampai ke bawah seperti ukuran dan berat badan, bentuk dan

    sususnan tubuh, roman muka atau wajah serta bagian tubuh dari

    pinggang ke bawah.

    b. Penampilan dan Kerapihan

    Penampilan dan kerapihan mencakup cara memadu padakan

    pakaian, kerapihan dalam berpakaian dan penataan rambut, cara

    merias diri dengan menggunakan make up atau aksesoris badan dan

    gaya potongan rambut.

    c. Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh

    Kesehatan dan daya tahan tubuh mencakup cara seseorang dalam

    menjaga kebersihan terhadap seluruh tubuh karena kebersihan

    badan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Kebersihan tubuh

    seseorang dapat dirasakan dari aroma tubuh yang dipancarkan oleh

    orang tersebut.

    Menurut Walgito, ada 3 aspek persepsi yaitu :

    a. Kognitif

    Sikap yang berisi kepercayaan individu terhadap objek sikap.

    Kepercayaan itu muncul karena adanya suatu bentuk yang telah

    terpolakan dalam pikiran individu. Kepercayaan itu juga datang dari

    apa yang pernah individu lihat dan ketahui sehingga membentuk

    suatu ide atau gagasan tentang karakteristik objek. Kepercayaan ini

    dapat menjadi dasar pengetahuan bagi individu tentang suatu objek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    dan kepercayaan ini menyederhanakan fenomena dan konsep yang

    dilihat dan yang ditemui.

    b. Afeksi

    Kesan atau perasaan individu dalam menafsirkan stimulus sehingga

    stimulus tersebut disadari. Aspek afektif merupakan perasaan yang

    menyangkut aspek emosional subjektif dari individu terhadap objek

    persepsi, berisi perasaan memihak atau tidak memihak, mendukung

    atau tidak mendukung terhadap objek yang dipersepsi.

    c. Konatif

    Perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri

    individu berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Lebih lanjut

    dijelaskan bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi

    perilaku. Komponen konatif meliputi perilaku yang tidak hanya

    dilihat secara langsung, tetapi meliputi pula bentuk perilaku yang

    berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang

    berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi

    terhadap sesuatu objek yang dipersepsi.

    3. Faktor Persepsi Penampilan Fisik

    Menurut Vidyarini (2007) ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi

    persepsi seseorang terhadap penampilan fisik yaitu :

    a. Budaya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Budaya merupakan salah satu faktor yang membedakan cara pandang

    seseorang mengenai penampilan fisik. Contohnya masyarakat Asia

    Timur menganggap mata lebar sebagai tanda kecantikan. Sedangkan

    bangsa Barat menilai kulit coklat keemasan terbakar matahari

    mempunyai daya tarik dan nilai kecantikan fisik tersendiri. Namun,

    ada kesamaan antar budaya satu dengan yang lainnya menyangkut

    beberapa aspek seperti ukuran tubuh dan wajah yang proporsional.

    b. Media Masa

    Media masa mempengaruhi cara pandang terhadap penampilan fisik.

    Pada umumnya, media masa menyoroti wajah yang bersih, putih,

    memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus, berambut hitam serta

    memiliki kulit putih halus. Hal ini membuat masyarakat menanggap

    seseorang yang memiliki penampilan fisik yang menarik apabila

    berkulit putih, kurus, tinggi, wajah bersih dan sebagainya

    4. Dampak Penampilan Fisik yang Menarik

    Penampilan fisik yang menarik memiliki dampak yang sangat besar

    dalam melakukan interaksi sosial. Menurut Cross dan Cross (dalam

    Saguni, 2012), dalam interaksi sosial, penampilan fisik yang menarik

    merupakan potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk

    memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Orang

    yang menarik lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai positif

    oleh orang lain dibandingkan teman-teman yang memiliki penampilan

    yang kurang menarik. Selain itu, remaja memiliki persepsi bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    mereka yang menarik biasanya diperlakukan dengan baik daripada

    mereka yang kurang menarik dan daya tarik fisik berperan penting

    dalam pemilihan pemimpin (Hurlock, 1980). Selain itu, Saguni (2012)

    menyatakan bahwa penampilan fisik pada umumnya digunakan untuk

    menilai karakteristik dan kepribadian orang lain. Contohnya, seseorang

    yang menarik akan lebih sering dianggap memiliki sifat-sifat yang

    menyenangan, baik dan sebagainya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, persepsi penampilan fisik

    merupakan pengalaman tentang objek berupa penampilan fisik yang

    ditangkap oleh indera manusia kemudian objek tersebut akan

    diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna.

    Aspek-aspek yang dinilai dari penampilan fisik yaitu karakter fisik,

    penampilan dan kerapihan, serta kesehatan dan daya tahan tubuh.

    Penampilan fisik merupakan salah satu indikator penting untuk

    melakukan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan manusia akan menilai

    seseorang berdasarkan penampilan fisiknya terlebih dahulu baru sikap

    dan kepribadiaanya.

    C. Remaja Perempuan

    Remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak-anak

    dan masa dewasa yang mencakup perubahan bilogis, kognitif, dan

    sosial-emosi. Pada masa transisi ini, remaja menjajaki berbagai alternatif dan

    mencobai berbagai pilihan sebagai dari perkembangan identitas (Santrock,

    1996). Selain itu menurut Hall (dalam Santrock, 1996), remaja merupakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    sebuah masa tahap perkembangan manusia yang ditandai dengan munculnya

    konflik dan perubahan suasana hati. Beberapa tokoh memiliki beberapa

    pendapat mengenai rentangan usia remaja. Namun, rata-rata usia remaja

    berkisar antara 12 sampai 22 tahun.

    Menurut Tanner (dalam Hurlock, 1980), remaja usia dua belas sampai

    enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian

    sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan fisik

    yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental,

    terutama pada awal masa remaja.

    Bagi remaja, penampilan fisik merupakan salah satu aspek yang utama

    untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini

    dikarenakan remaja memiliki persepsi bahwa remaja yang menarik akan

    diperlakukan dengan baik daripada mereka yang kurang menarik. Oleh

    karena itu, remaja usia 12 s/d 16 tahun memiliki kecenderungan yang tinggi

    untuk berpenampilan menarik. Selain itu, remaja perempuan memiliki

    kecenderungan untuk lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan

    dengan remaja putra.

    Berdasarkan penjelasan di atas, remaja tidak memiliki batasan umur yang

    pasti dikarenakan ahli psikologi memiliki pendapat yang berbeda mengenai

    batasan umur remaja. Namun, rata-rata usia remaja sekitar 12 s/d 22 tahun.

    Saat memasuki tahap perkembangan ini, remaja mengalami banyak

    perubahan mulai dari fisik, emosi, kognitif dan sosial. Hal ini dikarenakan

    remaja memasuki tahap transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Pada masa ini, remaja sangat memperhatikan sekali penampilan fisiknya,

    khususnya remaja perempuan. Menurut remaja, penampilan fisik sangat

    penting saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, khususnya teman

    sebaya. Remaja perempuan usai 12 s/d 16 tahun merupakan masa dimana

    remaja perempuan memiliki ketertarikan yang sangat tinggi terhadap

    penampilan fisik yang dimilikinya.

    D. Hubungan Antara Persepsi Penampilan Fisik Dengan Dukungan Sosial

    Pada Remaja Perempuan

    Bagi remaja, dukungan sosial sangat penting untuk menuju kedewasaan.

    Salah satu syarat agar remaja bisa menuju kedewasaan yaitu remaja merasa

    aman dengan lingkungan sekitarnya. Agar remaja mendapatkan suasana

    aman dari lingkungan sekitarnya, maka kebutuhan untuk menerima afeksi

    dari kelompok atau individu harus terpenuhi. Kebutuhan tersebut dapat

    terpenuhi apabila remaja mendapatkan dukungan sosial dari kelompok atau

    lingkungan sekitarmya.

    Dukungan sosial berperan penting bagi pembentukan identitas remaja.

    Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima atau dirasakan maka akan

    semakin optimal pembentukan identitas diri pada remaja. Dengan adanya

    dukungan sosial yang bersumber dari lingkungan sekitar dapat memberikan

    informasi terkait dengan hal yang harus dilakukan oleh remaja dalam upaya

    membentuk identitas diri. Dengan adanya dukungan sosial membantu remaja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    untuk menguji coba berbagai macam peran dalam menyelesaikan krisis guna

    membentuk identitas diri yang optimal.

    Ada beberapa faktor penyebab seseorang mendapatkan dukungan sosial

    dari teman sebaya. Faktor penyebab dukungan sosial teman sebaya yaitu

    empati, norma dan nilai sosial, pertukaran sosial, potensi penerima sosial,

    potensi penyedia dukungan serta komposisi dan struktur jaringan sosial.

    Salah satu faktor penyebab dukungan sosial yaitu potensi penerima

    dukungan. Seseorang mendapatkan atau tidak mendapatkan dukungan sosial

    berdasarkan sifat yang dimiliki seperti tidak sosial, tidak pernah menolong

    orang lain, dan lain-lain. Menurut, Risnawati (2014), karakter dan

    kepribadian seseorang dapat dilihat berdasarkan penampilan fisik yang

    dimiliki.

    Penampilan fisik yang menarik dapat membuat remaja menjadi lebih

    percaya diri saat melakukan interaksi dengan teman sebaya. Salah satu

    indikator remaja memiliki rasa percaya diri yang tinggi yaitu remaja menjadi

    kooperatif dengan lingkungan sekitarnya. Kooperatif termasuk ke dalam

    salah satu potensi yang dimiliki oleh penerima dukungan sosial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Skema Dinamika Antara Persepsi Penampilan Fisik dan Dukungan Sosial

    Teman Sebaya

    Persepsi penampilan fisk

    Persepsi penampilan fisikyang buruk menurut wanitaIndonesia (gemuk, pendek,wajah berjerawat, dll)

    Persepsi penampilan fisikyang menarik menurut wanitaIndonesia (kurus, rambuthitam, kulit putih mulus,wajah bersih , dll)

    Meningkatkan rasa percayadiri dan harga diri

    Indikator perilaku positifyaitu perilaku kooperatif

    Kooperatif termasuk ke dalamsalah satu faktor dukungansosial yaitu potensi penerimadukungan sosial

    Mendapatkan dukungan sosial

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    E. Hipotesis Penelitian

    Ada hubungan positif antara persepsi penampilan fisik dengan dukungan

    sosial pada remaja. Semakin baik persepsi penampilan fisik maka semakin

    tinggi dukungan sosial yang akan diterima. Begitu pula apabila semakin

    buruk persepsi penampilan fisik maka semakin rendah dukungan sosial yang

    diterima.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Bab III

    Metode Penelitian

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini termasuk ke dalam studi korelasional dengan pendekatan

    kuantitatif. Studi korelasional merupakan metode penelitian yang digunakan

    untuk menetapkan besaran hubungan antar variabel. Selain itu, studi

    korelasional digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam

    penelitian (Kasmiadi & Sunariah, 2013). Ada atau tidaknya hubungan antar

    variabel dapat dilihat berdasarkan koefisien korelasinya (Azwar, 2012)

    B. Identifikasi Variabel Penelitian

    Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan

    variabel terikat, yaitu :

    − Variabel bebas : persepsi penampilan fisik

    − Variabel terikat : dukungan sosial teman sebaya

    C. Definisi Operasional

    1. Dukungan Sosial Teman Sebaya

    Dukungan sosial merupakan keberadaan orang lain yang

    memberikan dukungan berupa perhatian, penghargaan, dan pertolongan

    sehingga membuat seseorang sejahtera secara fisik dan psikologis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Terdapat 2 komponen utama yang dijadikan indikator dukungan

    sosial, yaitu instrumental support dan emotional support. Instrumental

    support terdiri dari bantuan yang bersifat nyata dan langsung serta

    pemberian informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan.

    Sedangkan emotional support terdiri atas pengakuan secara positif,

    kedekatan emosional, integrasi sosial, dan rasa ketergantungan untuk

    memperoleh kesejahteraan.

    Tinggi rendahnya dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan

    sekitar dapat dilihat dari hasil skor skala dukungan sosial. Semakin

    tinggi skor skala dukungan sosial dapat diinterpretasikan bahwa remaja

    banyak menerima dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya.

    Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan bahwa

    remaja semakin rendah dukungan sosial yang diperoleh.

    2. Persepsi Penampilan Fisik

    Persepsi penampilan fisik merupakan pengalaman tentang objek

    berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia kemudian

    objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi

    sesuatu yang bermakna. Penilaian terhadap penampilan fisik dilihat

    berdasarkan kombinasi aspek persepsi dan penampilan fisik yaitu

    penilaian kognitif, afeksi dan konasi terhadap karakter fisik, penampilan

    dan kerapihan serta kesehatan dan daya tahan tubuh.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    D. Subjek Penelitian

    Peneliti menggunakan teknik random sampling dalam menentukan

    subjek penelitiaan. Subje penelitian ini yaitu remaja perempuan usia 12 s/d

    16 tahun. Remaja usia tersebut digunakan karena pada usia tersebut remaja

    perempuan sedang memiliki minat yang tinggi untuk memperhatikan

    penampilan fisiknya. Selain itu, remaja perempuan memiliki minat yang

    lebih tinggi jika dibandingkan dengan remaja putra. Sekolah heterogen

    digunakan karena saat memasuki tahap ini, remaja memiliki ketertarikan

    terhadap lawan jenis.

    E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    dilakukan dengan menggunakan metode skala. Ada dua jenis skala yang

    akan dibuat sendiri oleh peneliti yaitu skala dukungan sosial dan skala

    persepsi penampilan fisik. Jenis skala yang digunakan dalam pembuatan

    skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik yaitu skala Likert.

    Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala

    Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

    variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

    menyusun aitem-aitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

    pertanyaan (Sugiyono, 2014). Skala dukungan sosial dibuat untuk melihat

    tinggi rendahnya dukungan sosial yang diterima oleh remaja perempuan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Sedangkan skala persepsi penampilan fisik digunakan untuk mengetahui

    persepsi remaja perempuan terhadap penampilan fisik yang dimilikinya.

    1. Skala Dukungan Sosial

    Skala dukungan sosial dibuat berdasarkan teori mengenai dukungan

    sosial yang dikemukakan oleh Weiss (dalam Cutrona, 1994). Dukungan

    sosial memiliki dua komponen utama yaitu instrumental support dan

    emotional support. Kedua komponen utama tersebut akan dibagi

    menjadi beberapa sub komponen yaitu reliable aliance, guidance,

    reassurance of worth, emotional attachment, social integration, dan

    opportunity to provide nurturance. Komponen dukungan sosial ini akan

    digunakan sebagai indikator dalam pembuatan skala. Komponen

    dukungan sosial tersebut akan dibuat menjadi aitem-aitem yang terdiri

    dari pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable

    menunjukkan bahwa bahwa subjek menerima dukungan sosial.

    Sedangnkan pernyataan unfavorable menunjukkan bahwa subjek tidak

    menerima dukungan sosial.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Tabel 1. Blueprint Skala Dukungan Sosial

    Komponen Sub Komponen Favorable Unfavorable Jumlah(Presentase)

    Instrumentalsupport

    Reliable alliance5

    510

    (16,67%)

    Guidance 5 510

    (16,67%)

    Emotionalsupport

    Reassurance ofworth 5 5

    10

    (16,67%)

    Emotionalattachment 5 5

    10

    (16,67%)

    Socialintegration 5 5

    10

    (16,67%)

    Opportunity toprovide

    nurturance5 5

    10

    (16,67%)

    Total30

    (50%)

    30

    (50%)

    60

    (100%)

    Aitem penyataan pada skala ini akan disusun dengan menyertakan 4

    pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

    Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing pilihan jawaban memiliki

    skor yang berbeda sesuai dengan jenis pernyataannya. Jawaban “sangat

    setuju” untuk pernyataan favorable akan diberi nilai 4, demikian

    seterusnya sampai dengan skor 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”

    Sedangkan jawaban “sangat setuju” untuk pernyataan unfavorable akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    diberi nilai 1 dan seterusnya sampai dengan skor 4 untuk jawaban

    “sangat tidak setuju”.

    Tabel 2. Skor Penilaian Skala Dukungan Sosial

    2. Skala Persepsi Penampilan Fisik

    Skala persepsi penampilan fisik dibuat berdasarkan teori mengenai

    persepsi dan penampilan fisik. Indikator-indikator yang digunakan

    merupakan kombinasi dari aspek persepsi dan aspek penampilan fisik.

    Ada 3 aspek persepsi yaitu kognitif, konasi dan afeksi. Sedangkan aspek

    penampilan fisik meliputi karater fisik, penampilan dan kerapihan, serta

    kesehatan dan daya tahan tubuh. Indikator-indikator tersebut akan dibuat

    menjadi beberapa aitem pernyataan favorable dan unfavorable.

    Favorable Skor Unfavorable Skor

    Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

    Setuju 3 Setuju 2

    Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

    Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Tabel 3. Blueprint Skala Persepsi Penampilan Fisik

    AspekPersepsi

    AspekPenampilan

    FisikFavorable Unfavorable Jumlah

    Kognitif

    Karakter fisik 5 510

    (11,1%)

    Penampilan dankerapihan 5 5

    10

    (11,1%)

    Kesehatan dandaya tahan tubuh 5 5

    10

    (11,1%)

    Afeksi

    Karakter fisik 5 510

    (11,1%)

    Penampilan dankerapihan 5 5

    10

    (11,1%)

    Kesehatan dandaya tahan tubuh 5 5

    10

    (11,1%)

    Konasi

    Karakter fisik 5 510

    (11,1%)

    Penampilan dankerapihan 5 5

    10

    (11,1%)

    Kesehatan dandaya tahan tubuh 5 5

    10

    (11,1%)

    Total45

    (50%)

    45

    (50%)

    90

    (100%)

    Aitem penyataan pada skala ini akan disusun dengan menyertakan 4

    pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing pilihan jawaban memiliki

    skor yang berbeda sesuai dengan jenis pernyataannya. Jawaban “sangat

    setuju” untuk pernyataan favorable akan diberi nilai 4, demikian

    seterusnya sampai dengan skor 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”

    Sedangkan jawaban “sangat setuju” untuk pernyataan unfavorable akan

    diberi nilai 1 dan seterusnya sampai dengan skor 4 untuk jawaban

    “sangat tidak setuju”.

    Tabel 4. Skor Penilaian Skala Persepsi Penampilan Fisik

    F. Prosedur Penelitian

    Prosedur atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    1. Membuat Skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik

    berdasarkan indikator yang telah ditentukan dan telah diuji validitas

    isinya melalui pendapat ahli.

    2. Peneliti melakukan uji coba dan pillot study pada skala dukungan sosial

    dan persepsi teman sebaya. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan skala

    Favorable Skor Unfavorable Skor

    Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

    Setuju 3 Setuju 2

    Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

    Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    yang valid dan reliabel. Selain itu, untuk melihat estimasi waktu yang

    dibutuhkan untuk mengerjakan alat tes dan mencegah munculnya

    ambiguitas pada aitem.

    3. Setelah diujicobakan, peneliti melakukan seleksi aitem pada

    masing-masing skala untuk mendapatkan reliabilitas, validitas, dan daya

    diskriminasi aitem..

    4. Apabila skala yang dibuat sudah valid dan reliabel, maka peneliti

    melakukan pengambilan data pada subjek yang telah dipilih dengan

    meminta subjek mengisi skala sesuai dengan perintah.

    5. Peneliti melakukan olah data berdasarkan data yang diperoleh peneliti

    melalui proses pengambilan data. Analisis data dilakukan dengan

    menggunakan teknik korelasi untuk melihat hubungan antara dukungan

    sosial dan persepsi penampilan fisik. Pada remaja perempuan.

    6. Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.

    G. Uji Validitas dan Reliabilitas

    1. Validitas

    Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui kualitas esensial

    yang menunjukkan sejauh mana suatu alat tes sungguh-sungguh

    mengukur atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya, 2014).

    Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, yaitu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    sebuah cara untuk melihat sejauh mana aitem dalam suatu alat ukur

    menggambarkan apa yang hendak diukur. Validitas didapat melalui

    penurunan konstrak ke dimensi, indikator perilaku sampai ke aitem

    (Periantalo, 2015). Pengujian isi tes dengan menggunakan analisis

    rasional dan prefesional judgement (Azwar, 1997). aitem-aitem pada

    kedua skala dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, agar

    aitem-aitem yang telah dibuat sesuai indikator-indikator yang telah

    ditentukan.

    2. Seleksi Aitem Alat Ukur

    Seleksi aitem pada penelitian ini menggunakan data hasil uji coba

    masing-masing skala. aitem yang lolos seleksi apabila memiliki daya

    diskriminasi yang tinggi. Daya dikriminasi memiliki fungsi untuk

    melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau

    kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang

    diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya

    komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu

    kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendri. aitem yang

    lolos seleksi apabila memiliki koefisien positif antara skor aitem

    tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi

    daya bedanya (Azwar, 1997).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Tabel 5. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial

    Sebelum Seleksi Aitem

    Komponen SubKomponen Favorable Unfavorable Jumlah

    Instrumentalsupport

    Reliablealliance

    56, 57, 58,59, 60

    2, 10, 14, 21,51

    10

    Guidance 5, 11, 12,23, 319, 15, 22, 34,

    4010

    Emotionalsupport

    Reassurance ofworth

    1, 20, 29,44, 54

    18, 26, 38,48, 49

    10

    Emotionalattachment

    8, 16, 17,39, 45 4, 6, 7, 30, 53

    10

    Socialintegration

    19, 24, 25,50, 52

    3, 42, 43, 46,47

    10

    Opportunity toprovide

    nurturance

    13, 32, 33,35, 41

    27, 28, 36,37, 55

    10

    Total 30 30 60

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 6. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Persepsi Penampilan

    Fisik Sebelum Seleksi Aitem

    AspekPersepsi

    AspekPenampilan

    FisikFavorable Unfavorable Jumlah

    Kognitif

    Karakter fisik 27, 48, 57,59, 6025, 33, 63,

    66, 6710

    Penampilan dankerapihan

    42, 49, 62,71, 72

    41, 44, 61,64, 65

    10

    Kesehatan dandaya tahan

    tubuh

    8, 13, 32,40, 68

    1, 9, 34, 76,86

    10

    Afeksi

    Karakter fisik 2, 3, 16, 18,1922, 26, 37,

    38, 4610

    Penampilan dankerapihan

    28, 29, 30,43, 45

    7, 14, 36, 53,85

    10

    Kesehatan dandaya tahan

    tubuh

    84, 87, 88,89, 90

    35, 77, 78,79, 83

    10

    Konasi

    Karakter fisik 4, 47, 50,52, 8151, 74, 75,

    80, 8210

    Penampilan dankerapihan

    54, 55, 56,58, 73

    11, 12, 15,24, 39

    10

    Kesehatan dandaya tahan

    tubuh

    17, 20, 21,23, 31

    5, 6, 10, 69,70

    10

    Total 45 45 90

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    3. Reliabilitas

    Tujuan dilakukannya uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui

    konsistensi hasil pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan

    secara berulangkali terhadap suatu populasi individu atau kelompok

    (Supratiknya, 2014). Koefisien reliabilitas digunakan sebagai alat ukur

    untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas suatu alat tes atau skala.

    Skor reliabilitas bergerak dari angka 0 - 1. Apabila nilai koefisien suatu

    alat tes mendekati nilai 1 maka alat tes tersebut memiliki tingkat

    reliabilitas yang sangat bagus. Sebaliknya, koefisien yang semakin

    mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 1997).

    Peneliti akan menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui Alpha

    Cronbach.

    H. Teknik Analisis Data

    1. Uji Asumsi Analisis Data

    a. Uji Normalitas

    Uji Normalitas dilakukan untuk melihat sebaran distribusi data

    dari variabel dukungan sosial dan persepsi penampilan fisik normal

    atau tidak. Peneliti menggunakan teknik one sample Kolmogorov

    Smirnov Test (K-S) untuk uji normalitas. Apabila nilai p (taraf

    signifikan) lebih besar dari 0,05 (≥0,05), maka data yang diperoleh

    berdistribusi normal. Sebaliknya, jika taraf signifikan lebih kecil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    dari 0,005 (≤0,05), maka data yang diperoleh tidak dapat

    membentuk kurva distribusi normal.

    b. Uji Linearitas

    Uji Linearitas bertujuan untuk melihat pola hubungan antara

    variabel bebas dengan variabel tergantung merupakan garis lurus

    atau tidak. Jika taraf signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05, maka

    hubungan variabel pada penelitian tersebut mengikuti garis linear.

    Sebaliknya, apabila nilan p lebih besar dari 0,05 maka hubungan

    variabel pada penelitian itu tidak membentuk suatu garis lurus.

    2. Uji Hipotesis

    Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi, maka

    teknik Pearson Product Moment Correlation digunakan untuk menguji

    hipotesis dari penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk melihat

    hubungan dari kedua variabel yaitu variabel tergantung (dukungan sosial)

    dan variabel bebas (persepsi penampilan fisik). Hipotesis diterima atau

    tidak dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien signifikansi. Jika nilai

    signifikansi lebih besar dari 0,01 maka Ho diterima, artinya tidak ada

    hubungan antar variabel. Namun, jika nilai signifikansinya lebih kecil

    dari 0,01, maka Ho ditolak. Selain itu, jika nilai koefisien korelasinya

    positif menunjukkan adanya korelasi yang positif. Namun, jika nilai

    koefisien korelasinya negatif menunjukkan adanya korelasi yang negatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    antar variabel. Sifat hipotesis sudah terarah, maka penelitian ini

    menggunakan uji one-tailed.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Persiapan Penelitian

    1. Uji Coba Alat Penelitian

    Uji coba dilakukan terhadap alat penelitian. Tujuannya yaitu ntuk

    mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Ada 2 alat penelitian yang

    diuji cobakan yaitu skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan

    fisik. Kedua skala tersebut diuji cobakan kepada subjek yang memiliki

    karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yaitu remaja

    perempuan berusia 14 s/d 16 tahun. Skala dukungan sosial dan skala

    persepsi penampilan fisik diuji cobakan kepada 50 orang remaja

    perempuan. Mereka berasal dari beberapa sekolah di Klaten dan

    Yogyakarta.

    2. Uji Validitas dan Relibialitas

    Setelah uji coba dilakukan terhadap skala dukungan sosial dan skala

    persepsi penampilan fisik, peneliti melakukan uji validitas dan

    reliabilitas terhadap skala dukungan sosial dan skala penampilan fisik.

    Hal ini dikarenakan, suatu alat ukur dikatakan baik apabila alat ukur

    tersebut memiliki ketepatan dan konsistensi. Peneliti menggunakan

    aplikasi SPSS 21 untuk mnguji validitas dan reliabilitas.

    a. Validitas

    Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan suatu alat

    ukur dalam menjalankan fungsi alat ukurnya. Validitas isi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    digunakan untuk menguji validitas pada skala dukungan sosial

    dan skala persepsi penampilan fisik. Validitas isi merupakan

    validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan

    analisis rasional atau melalui profesional judgement. Sebelum

    dilakukan uji coba aitem-aitem dari masing-masing skala telah

    mengalami proses koreksi oleh orang yang dianggap ahli yaitu

    dosen pembimbing, dimana aitem-aitem tersebut mengukur aspek

    yang hendak diukur.

    Analisis aitem digunakan untuk melihat daya diskriminasi

    aitem Hal ini dikarenakan skala yang memiliki validitas yang baik

    apabila memiliki daya diskriminasi antar aitem. Suatu aitem

    memiliki daya diskriminasi yang baik apabila memiliki nilai

    koefisien > 0,30. Namun, sesungguhnya tidak ada batasan universal

    yang menunjuk kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar

    suatu tes dinyatakan valid (Azwar, 1997). Suatu aitem yang

    memiliki nilai koefisien validitas kurang tinggi masih bisa berguna

    dalam membantu pengambilan keputusan dan dalam kasus tertentu

    misalnya untuk menyeimbangkan banyaknya aitem pada

    masing-masing aspek yang diukur. Hasil pengujian dari 60 aitem

    pada skala dukungan sosial terdapat 35 aitem yang berhasil lolos

    seleksi dan dikatakan valid. Nomor aitem yang valid dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Tabel 7. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial

    Sesudah Seleksi Aitem

    Komponen SubKomponen Favorable Unfavorable Jumlah

    Instrumentalsupport

    Reliablealliance 33,34,35 5, 13

    5

    Guidance 2, 6 8, 14 4

    Emotionalsupport

    Reassurance ofworth 19, 28

    11, 17, 25,30, 31

    7

    Emotionalattachment

    4, 9,10, 26,29 3, 20

    7

    Socialintegration

    12, 15,1632 1, 27

    6

    Opportunity toprovide

    nurturance7, 21,22 18, 23, 24 6

    Total 19 16 35

    Sedangkan pada skala persepsi penampilan fisik, dari 90 aitem

    yang diuji cobakan terdapat 39 aitem yang valid. Nomor aitem yang

    valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Tabel 8. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Persepsi Penampilan Fisik

    Sesudah Seleksi Aitem

    b. Reliabilitas

    Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil

    suatu pengukuran dapat konsisten apabila dilakukan berulang kali.

    Alat ukur yang konsisten apabila dalam beberapa kali pelaksanaan

    pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil

    yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek

    memang belum berubah (Azwar, 1997). Reliablitas skala dalam

    AspekPersepsi

    AspekPenampilan

    FisikFavorable Unfavorable Jumlah

    Kognitif

    Karakter fisik 26,27 10 3

    Penampilan dankerapihan 19, 22, 18, 21 4

    Kesehatan dandaya tahan

    tubuh3, 13 32, 36 4

    Afeksi

    Karakter fisik 1,7 11, 16 5

    Penampilan dankerapihan 20 5, 15, 35 4

    Kesehatan dandaya tahan

    tubuh37,38,39 14, 33 4

    Konasi

    Karakter fisik 2, 23, 34 30,31 5Penampilan dan

    kerapihan 24,25, 29 4, 17 5

    Kesehatan dandaya tahan

    tubuh6, 8,9 12 28 5

    Total 22 17 39

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    penelitian ini diuji dengan menggunakan pendekatan

    konsistensi internal melalui Cronbach Alpha.

    Prosedur pendekatan ini hanya dilakukan satu kali dan

    dilakukan terhadap sekelompok individu yang memiliki kriteria

    sebagai subjek penelitian. Pendekatan ini mempunyai nilai praktis

    dan efisiensi yang tinggi. Suatu skala penelitian dapat dikatakan

    memiliki reliabilitas cukup baik apabila nilai koefisien Alpha

    Cronbach >0,700.

    Setelah dilakukan seleksi aitem dan perhitungan dengan

    menggunakan program SPSS 21, skala dukungan sosial memiliki

    koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,908. Hal ini menunjukkkan

    bahwa skala dukungan sosial memiliki nilai reliabilitas yang tinggi

    sehingga dapat dipercaya.

    Tabel 9. Uji Coba Reliabliitias Skala Dukungan Sosial

    Sedangkan skala persepsi penampilan fisik memiliki koefisien

    Alpha Cronbach 0,878. Hasil ini menunjukkan bahwa skala

    persepsi penampilan fisik memiliki nilai reliabilitas yang cukup

    tinggi sehingga cukup dapat dipercaya.

    Reliability StatisticsCronbach's

    AlphaN of Items

    ,908 35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Tabel 10. Uji Reliabilitas Skala Persepsi Penampilan Fisik

    B. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu SMA

    Stella Maris, BSD, Tangerang, Banten dan SMA Mardi Waluyo, Cibinong,

    Bogor, Jawa Barat. Subjek penelitian ini yaitu siswi kelas X.dan sesuai

    dengan kriteria penelitian.

    Penelitian dilakukan selama satu hari untuk masing-masing sekolah yaitu

    tanggal 25 Januari 2016 di SMA Stella Maris. Sedangkan di SMA Mardi

    Waluyo dilakukan pada tanggal 2 Febuari 2016. Peneliti membagikan skala

    kepada subjek penelitian saat jam pelajaran berlangsung. Waktu yang

    diperlukan untuk mengerjakan kedua skala tersebut yaitu ± 15 menit.

    Sebelum subjek mengisi skala yang telah dibagikan, peneliti melakukan

    raport dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada subjek penelitian

    dan menjelaskan bahwa penelitian tersebut bersifat rahasia. Lalu setelah itu,

    peneliti mengadministrasikan cara pengerjaannya yaitu pertama, subjek

    diminta memberikan tanda tangan tanpa nama di tempat yang telah

    disediakan sebagai tanda bahwa subjek setuju untuk mengerjakannya. Kedua,

    subjek diminta untuk menuliskan identitas berupa inisial nama dan usia.

    Selanjutnya, subjek mengisi skala dengan memberikan tanda silang (X) pada

    Reliability StatisticsCronbach's

    AlphaN of Items

    ,878 39

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    kolom jawaban yang telah disediakan. Dari seluruh subjek yang

    diberikan skala, semua terisi dan skala-skala tersebut dapat terkumpul sesuai

    dengan jumlah yang dibagikan.

    C. Deskripsi Subjek Penelitian

    Sampel penelitian terdiri dari 108 remaja perempuan yang duduk di

    kelas X SMA. Rentang usia sampel penelitian yaitu usia 14 s/d 16 tahun.

    Dari 108 remaja perempuan tersebut terdiri dari 5% remaja perempuan

    berusia 14 tahun (5 orang), 79% usia 15 tahun (85 orang) dan 16 usia 16

    tahun (18 orang).

    D. Deskripsi Data Penelitian

    Berikut adalah deskripsi data penelitian

    Tabel 11 .Deskriptif Data Penelitian

    Variabel Empiris TeoritisXmin Xmax Mean SD Xmin Xmax MeanDukungan Sosial 87 136 108,88 9,31 35 140 87,5

    Persepsi Penampilan Fisik 79 127 107,53 10,75 39 156 97,5

    Data di atas digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan

    persepsi penampilan fisik pada subjek penelitian, maka dilakukan

    perbandingan antara mean empiris dan mean teoritis (lihat tabel 11). Skala

    dukungan sosial memiliki mean empiris yang lebih besar daripada mean

    teoritis (108,88>87,5). Artinya, subjek cenderung mendapatkan dukungan

    sosial yang tinggi dari teman sebayanya. Sedangkan mean empiris skala

    persepsi penampilan fisik lebih besar daripada mean teoritis (107,53>97,5).

    Artinya, subjek cenderung mempersepsikan penampilan fisiknya menarik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    E. Hasil Penelitian

    1. Uji Asumsi Data

    a. Uji Normalitas

    Uji Normalitas dilakukan untuk melihat sebaran distribusi data

    dari variabel dukungan sosial dan persepsi penampilan fisik normal

    atau tidak. Peneliti menggunakan teknik one sample Kolmogorov

    Smirnov Test (K-S) untuk uji normalitas. Apabila nilai p (taraf

    signifikan) lebih besar dari 0,05 (≥0,05), maka data yang diperoleh

    berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan, distribusi skor

    skala dukungan sosial memiliki nila 0,503, artinya skala dukungan

    sosial memiliki sebaran skor yang normal. Sedangkan, skala

    persepsi penampilan fisik memiliki nilai 0,473, artinya, skala

    persepsi pernampilan fisik memiliki sebaran skor yang normal.

    (lihat tabel). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor pada

    subjek normal.

    Tabel 12. Uji Normalitas

    Variabel KoefisienKolmogorov-Smirnov Keterangan

    Dukungan Sosial 0,503 NormalPersepsi Penampilan Fisik 0,473 Normal

    b. Uji Linearitas

    Uji Linearitas bertujuan untuk melihat pola hubungan antara

    variabel bebas dengan variabel tergantung merupakan garis lurus

    atau tidak. Jika taraf signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05, maka

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    hubungan variabel pada penelitian tersebut mengikuti garis

    linear. Berdasarkar tabel 10, pada baris linearity, uji linear memiliki

    nilai signifikansi 0,02 dimana lebih kecil dari 0,05. Hasil ini

    menunjukkan bahwa ada hubungan linear antara variabel dukungan

    sosial dan teman sebaya.

    Tabel 13. Uji Linearitas

    2. Uji Hipotesis

    Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan lineartitas yang

    menunjukkan bahwa sebaran data bersifat normal dan ada hubungan

    yang linear antar kedua variabel, maka untuk menguji hipotesis

    digunakan metode Pearson Product Moment Correlation.. Teknik ini

    digunakan untuk melihat hubungan dari kedua variabel yaitu variabel

    tergantung (dukungan sosial) dan variabel bebas (persepsi penampilan

    fisik). Hipotesis diterima atau tidak dapat dilihat dari besarnya nilai

    koefisien signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,01 maka

    Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antar variabel. Namun, jika

    nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,01, maka Ho ditolak.

    ANOVA TableSum ofSquares

    df MeanSquare

    F Sig.

    Dukungan_sosial *Penampilan_fisik

    BetweenGroups

    (Combined) 4108,478 39 105,346 1,385 ,119Linearity 754,236 1 754,236 9,915 ,002Deviation fromLinearity

    3354,242 38 88,270 1,160 ,292

    Within Groups 5172,957 68 76,073Total 9281,435 107

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa

    koefien korelasi yang diperoleh sebesar 0,285 dengan nilai signifikansi

    sebesar 0,001 (p

  • 50

    cenderung mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dari teman

    sebayanya dan memiliki persepsi yang cukup baik terhadap penampilan fisik

    mereka. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean empirik pada skala dukungan

    sosial lebih besar daripada mean teoritis.

    Dukungan sosial yang diperoleh subjek penelitian tergolong tinggi.

    Menurut Jacobson (dalam Oxford, 1992) dukungan sosial merupakan suatu

    bentuk tingkah laku yang menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat

    individu percaya bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai dan orang lain

    bersedia memberikan perhatian dan keamanan. Dengan tingginya dukungan

    sosial yang didapat menunjukkan bahwa subjek mendapatkan perhatian

    perasaan nyaman, dan merasa dihormati. Hal ini sesuai dengan hasil

    observasi yang dilakukan peneliti saat subjek mengerjakan skala penelitian.

    Ketika subjek bertanya mengenai pernyataan penelitian kepada temannya,

    temannya akan memperhatikan dan membantu subjek dalam mengerjakan.

    Selain itu, dukungan sosial dipengaruhi oleh potensi yang dimiliki oleh

    penerima dukungan sosial.

    Subjek tergolong memiliki persepsi yang cukup baik terhadap

    penampilan fisik yang dimilikinya. Menurut Baron dan Byrne (2004),

    penampilan fisik dapat mempengaruhi penilaian kepribadian. Pada umumnya

    orang percaya bahwa laki-laki dan perempuan yang memiliki penampilan

    fisik yang menarik akan terlihat menyenangkan, mudah bersosialisasi,

    mandiri, dominan, mampu dan mudah menyesuaikan diri dibandingkan

    dengan laki-laki dan perempuan yang kurang menarik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Berdasarkan penjelasan tersebut, hasil penelitian ini sesuai dengan teori

    yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Remaja memiliki persepsi bahwa

    mereka yang memiliki penampilan yang menarik biasanya akan diperlakukan

    dengan baik daripada mereka yang kurang menarik (Hurlock, 1980). Selain

    itu, penampilan fisik memiliki peran penting dalam melakukan interaksi

    sosial karena penampilan fisik yang menarik merupakan potensi yang

    menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil

    yang menyenangkan bagi pemiliknya ( Cross dan Cross, dalam Saguni,

    2012).

    Bagi remaja, dukungan sosial sangat penting dalam perkembangan

    mereka. Dengan adanya dukungan sosial, remaja akan merasa aman dari

    lingkungan sekitarnya. Selain itu, dukungan sosial dapat membantu remaja

    dalam pembentukkan identitas agar remaja terhindar dari krisis

    pembentukkan identitas diri. Hal ini dikarenakan pada masa

    perkembangannya, remaja mengalami krisis identitas. Apabila remaja

    mengalami krisis identitas diri akan menyebabkan penarikan diri individu,

    mengisolasi dirinya dari teman sebaya dan keluarga (Santrock, 1996).

    Remaja perempuan mempersepsikan penampilan fisiknya berdasarkan

    beberapa aspek. Ada tiga aspek yang dapat mempengaruhi persepsi

    penampilan fisik yaitu aspek karakter fisik, penampilan dan kerapihan, serta

    daya tahan dan kesehatan fisik. (Jersild, dalam Collier, 1998).

    Jika melihat koefisien determinan (r2) sebesar 0,081. Hal ini berarti

    persepsi penampilan fisik pada remaja perempuan memberikan sumbangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    yang cukup efektif untuk mendapatkan dukungan sosial yaitu 8,1 %.

    Sedangkan 91,9 % lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor lain yang

    mngkin dapat mempengaruhi dukungan sosial yaitu, empati, norma dan nilai

    sosial, pertukaran sosial, potensi penerima dukungan, potensi penyedia

    dukungan serta komposisi dan struktur jaringan sosial.

    Semua remaja membutuhkan dukungan sosial dalam tahap

    perkembangannya khususnya dukungan sosial dari teman sebayanya karena

    memberikan dampak positif. Dampak positif dari dukungan sosial berupa

    membantu dalam menyesuaikan diri di lingkungan baru, mengurangi rasa

    depresi, mensejahterakan kehidupan individu baik secara psikologis maupun

    fisik. Walaupun penampilan fisik memiliki pengaruh yang sedikit, namun

    bisa dijadikan salah satu faktor pendukung agar mendapatkan dukungan

    sosial dari teman sebaya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1. Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi penampilan fisik

    dengan dukungan sosial pada remaja perempuan. Hal ini dibuktikan

    dengan koefisien korelasi 0,285 dan nilai signifikansi sebesar 0,001

    (p87,5).

    4. Rata-rata subjek tergolong memiliki persepsi penampilan fisik yang

    yang tinggi karena mean empirik persepsi penampilan fisik lebih besar

    daripada mean teoritis (107,53>97,5).

    B. Saran

    1. Bagi Remaja Perempuan

    Penampilan fisik membantu remaja perempuan untuk mendapatkan

    dukungan sosial dari teman sebayanya. Namun, remaja perempuan

    sebaiknya memperhatikan faktor-faktor dukungan sosial yang lain. Hal ini

    dikarenakan penampilan fisik hanya mampu membantu remaja perempuan

    untuk mendapatkan dukungan sosial sebesar 8,1%. Adapun dukungan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    sosial yang lain yaitu empati, norma dan nilai sosial, pertukaran sosial,

    potensi penerima dukungan sosial, potensi penyedia dukungan, serta

    komposisi dan struktur jaringan sosial.

    2. Bagi Penelitian Selanjutnya

    Penelitian ini menggunakan remaja perempuan sebagai subjek

    penelitian. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu menggunakan remaja

    laki-laki sebagai subjek penelitian. Hal ini disebabkan saat ini tidak hanya

    perempuan saja yang memperhatikan penampilan tetapi laki-laki juga

    sudah memperhatikan penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    Daftar Pustaka

    Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

    Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

    Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

    Baron dan Byrne. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga

    Cultrona, C.E., Cole, V., Colangelo, N., Assouline, S.G., & Rusell, D.W. (1994).Perceived Parental Social Support and Academic Achievement: AnAttachement Theory Perspective. Journal of Personality and SocialPsychology, Vol.6, No.2. 369-378

    Ghozalt, Laura florensia, Diah, K, dan Alfisari. (Januari 2012). Hubungan TemanSebaya yang Berkualitas dan Pemanfaatan Media Massa MeningkatkanKecerdasan Sosial Atlet Muda. Jurrnal Ilmu Keolahragaan dan KonselingVol. 5, No.1

    Gunarsa, Dr. Singgih. D, & Gunarsa, D. (1981). Psikologi Remaja. Jakarta: BPKGunung Mulia.

    Davidoff, L.L. (1981). Introduction to Psychology. Tokyo : McGraw-HillInternational Book Company

    Hurlck, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan Suatu PendekatanSepanjang Rentag Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

    Kasmadi, SST. M.Pd dan Sunariah, Nia Siti, M.Pd. 2013. Panduan ModernPenelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

    Kumala, S dan Ahyani, L. N. (2012) Hubungan Antara Dukungan Sosial DenganPenyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur Vol. 1,No.1, Juni 2012.

    Lutvia, Lucky. (Maret 2001). Gaya Berbusana “ABG” Dewasa Ini FenomenaGaya Busana Para Remaja di Kota Bandung dan Jakarta. Jurnal Seni Rupa &Desain Vol. 2 No.1

    Masruroh, Reni. (2007). Hubungan Antara Konsep Diri dengan PenerimaanTeman Sebaya pada Remaja Kelas XI MAN Malang I. Skripsi Sarjana S-1Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    Mecadinisa, Nabila. Pengaruh Tayangan Gossip Girl di Warner TV TerhadapFashion Style Remaja (Studi Kasus Siswi SMA Al-Azhar 3 Jakarta).Universitas Bina Nusantara.

    Nathania, L dan Godin, R. 2011. Pengaruh Dukungan Sosial Teman SebayaTerhadap Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Nasiona Pada Siswa KelasXII di Jakarta Barat. Jakarta : Universitas Bina Nusantara

    Nisfiannoor, M., Yuni Kartika. (Desember 2004). Hubungan Antara RegulasiEmosi dan Penerimaan Kelompok Teman Sebaya pada Remaja. JurnalPsikologi Vol. 2, No.2

    Orford, J (1992). Community Psychology : Theory & Practice. West Sussex :John Wiley & Suns. Ltd

    Paganthi, Kardinah. (2009). Hubungan antara Penerimaan Teman Sebayadengan Citra Tubuh pada Remaja Putri. Skripsi Sarjana S-1 pada FakultasPsikologi Universitas Katolik Soegijapranata.

    Papalia, Diane E. & Feldman, Ruth Duskin. (2014). Menyelami PerkembanganManusia Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

    Periantalo, J. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah & Bermanfaat.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Rifai, Dra. Ny. Melly Sri Sulastri. (1984). Psikologi Perkembangan Remaja dariSegi Kehidupan Sosial. Bandung: PT. Bina Aksara.

    Risnawati, V Naniek. 2014. Busana Mencerminkan Kepribadian. Jurnal STIESemarang, Vol. 6, No. 1

    Saguni, Fatimah. (Desember 2012). Persepsi Tentang Penampilan Fisik Wanitapada Masa Remaja. Journal for Gender Studies Vol. 4, No. 2.

    Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku.Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

    Santrock, John W.. (1995). Life-Span Development Edisi 5 Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

    Santrock, John.W. (2003). Adolescence Perkembang Remaja Edisi Keenam.Jakarta: Erlangga.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 57

    Saputri, M.A.W. Indrawati, E.S., (April 2014). Hubungan Antara DukunganSosial Dengan Depresi Pada Lanjut Usia yang Tinggal di Panti WredaWening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip Vol. 6, No. 1.

    Sarafino, E,P. (2007). Health Psychology Biopsychosocial Interaction SixthEdition. New York: John Willey & Sons, Inc.

    Sugiyono. (2014) . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

    Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas SanataDharma

    Vidyarini, Titi Nur. (Juli 2007). Representasi Kecantikan dalam Iklan Kosmetik.Jurnal Ilmiah Scriptura, Vol. 1, No. 2.

    Walgito, Prof. DR. Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta :Penerbit Andi.

    Woodworth, R. S dan Marquis, D. G. 1957. Psychology. New York : Henry Holtand Company

    Yuniar C, Ika., Rahmania P.N. (Juni 2012). Hubungan Antara Self-EsteemDengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder pada Remaja Putri.Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 1, No. 2.

    Zayati, Aisyah Nur. Perilaku Remaja SMA TA’Miriyah Surabaya dalamMengkonsumsi Produk Kecantikan. Departemen Antropologi, Fakultas IlmuSosial dan Politik, Universitas Airlangga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 58

    LAMPIRAN 1

    SKALA PENELITIAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 59

    SKALA PENELITIAN

    Disusun Oleh :

    Natalia Woro Kesuma Bramanti

    119114084

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 60

    Dengan hormat,

    Saya yang bertandatangan di bawah ini, Natalia Woro Kesuma Bramanti,

    mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta. Perkenankanlah saya memohon ijin dan kesediaan dari anda u