HALAMAN KATALOG DALAM TERBITAN - rp2u.unsyiah.ac.id
Transcript of HALAMAN KATALOG DALAM TERBITAN - rp2u.unsyiah.ac.id
i
ii
HALAMAN KATALOG DALAM TERBITAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOMATIKA TEMA PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK INFORMASI GEOSPASIAL MENDUKUNG DAYA SAING NASIONAL Penyunting: Tia Rizka Nuzula Rachma, Nadya Oktaviani, Hanik Nurdiana Sabita, Ellen Suryanegara, Intan Pujawati, Ayu Nur Safi’i, Yustisi Ardhitasari Lumban Gaol, Agung Syetiawan, Fahrul Hidayat, Mochamad Irwan Hariyono, Lalitya Narieswari, Aninda Wisaksanti Rudiastuti, Danang Budi Susetyo, Munawaroh, Nugroho Purwono, Prayudha Hartanto Layout dan Cover: Ellen Suryanegara Diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46 Cibinong – Jawa Barat 16911 www.big.go.id Hak cipta dilindungi undang-undang. Pengutipan isi Prosiding harus disertai pencantuman sumber aslinya. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Katalog Dalam Terbitan (KDT) Prosiding Seminar Nasional Geomatika Tema Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional Cibinong: Badan Informasi Geospasial, 2019. 1282 hlm ISSN 2614-7211
iii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL GEOMATIKA "PENGGUNAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
INFORMASI GEOSPASIAL MENDUKUNG DAYA SAING NASIONAL"
Reviewer:
SUB TEMA 1: PEMETAAN SKALA BESAR (PERDESAAN DAN PERKOTAAN) Prof. Dr.Ing Fahmi Amhar
Rizka Windiastuti, B.Sc., M.IT SUB TEMA 2: PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
Ir. Bambang Riyadi, M.Tech. Dadan Ramdani, ST., MT.
SUB TEMA 3: KEBIJAKAN SATU PETA (ONE MAP POLICY) Dr. Yosef Prihanto, S.Si., M.Si Lalitya Narieswari, S.Si, M.Sc
SUB TEMA 4: PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM & PERENCANAAN TATA RUANG Drs. Turmudi, M. Si
Dr. Yosef Prihanto, S.Si., M.Si Drs. Jaka Suryanta, M. Sc
SUB TEMA 5: APLIKASI GEODESI DAN BATAS WILAYAH Ir. Bambang Riyadi, M.Tech.
Dadan Ramdani, ST., MT. SUB TEMA 6: PEMETAAN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU KECIL
Prof. Dr. Dewayany Dr. Ratna Sari Dewi, S.Pi, M.Sc
SUB TEMA 7: PEMETAAN KEBENCANAAN DAN PERUBAHAN IKLIM Dr. Priyadi Kardono, M. Sc
Ir. Yatin Suwarno, M. Sc Ir. Irmadi Nahib, M.Si
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk dan cara apapun juga, baik secara
mekanis maupun elektronis, termasuk fotokopi, rekaman, dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit
Edisi Vol.3, Februari 2019
DESAIN SAMPUL:
Ellen Suryanegara
ISSN 2614-7211 Pusat Dokumentasi Dan Informasi Ilmiah-LIPI Dr. Wiwin Ambarwulan, dkk.
Prosiding Seminar Nasional Geomatika 2018 tahun 2018
Cibinong: Badan Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasial semnas.big.go.id
iv
KATA SAMBUTAN
Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa kegiatan Seminar Nasional Geomatika tahun
2018 bertema “Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya
Saing Nasional” telah terlaksana dengan baik pada 5 September 2018 yang lalu. Seminar Nasional
Geomatika ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Bidang Penelitian, Pusat
Penelitian, Promosi dan Kerja Sama.
Selaku Kepala Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama, saya menyambut baik terbitnya
prosiding ilmiah Seminar Nasional Geomatika ini. Tentunya prosiding ini telah ditunggu-tunggu
kehadirannya oleh para peserta Seminar maupun pemerhati kegiatan geomatika lainnya yang tidak
sempat hadir pada acara Seminar Nasional tersebut.
Terima kasih disampaikan kepada Panitia Seminar Nasional Geomatika 2018, para Reviewer dan
para Penulis yang telah melakukan review dan perbaikan terhadap makalahnya, sehingga akhirnya
dapat dipublikasikan melalui prosiding online ini. Semoga kegiatan ini dapat terus dilanjutkan pada
tahun-tahun mendatang dan menyajikan makalah-makalah berkualitas yang dapat dijadikan
referensi pada kegiatan geomatika secara umum.
Cibinong, Februari 2019
Pusat Penelitian, Promosi dan Kerjasama
Kepala,
Wiwin Ambarwulan
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Prosiding Seminar Nasional Geomatika 2018 bertema “Penggunaan dan
Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional” dapat terbit online
sesuai waktu yang direncanakan. Tema seminar ini dipilih guna memberikan pemahaman
ketersediaan Informasi Geospasial yang berkualitas menjadi kata kunci untuk mendukung
peningkatan daya saing nasional. Penggunaan dan pengembangan produk Informasi Geospasial
penting digunakan dalam pengelolaan sumberdaya untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Tema ini melingkupi tujuh sub tema, yaitu: 1) Pemetaan Skala Besar (Perdesaan dan
Perkotaan), 2) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, 3) Kebijakan Satu Peta (One Map Policy),
4) Pengelolaan Sumberdaya Alam & Perencanaan Tata Ruang, 5) Aplikasi Geodesi dan Batas
Wilayah, 6) Pemetaan Kelautan, Pesisir dan Pulau Kecil, serta 7) Pemetaan Kebencanaan dan
Perubahan Iklim.
Prosiding ini diterbitkan setelah melalui proses review terhadap makalah dan dilakukan
perbaikan oleh penulis. Beberapa tulisan terbaik, dengan seizin penulis, akan dimuat pada Jurnal
Ilmiah Geomatika dan Majalah Ilmiah Globe, sehingga tidak diikutsertakan pada Prosiding ini.
Beberapa makalah lainnya tidak dikirimkan kembali ke panitia setelah dilakukan review, sehingga
tidak dapat pula diikutsertakan pada Prosiding ini.
Atas nama panitia saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta seminar yang telah
meramaikan acara seminar ini, khususnya kepada penulis yang telah memperbaiki makalahnya
untuk Prosiding ini. Terima kasih juga kepada seluruh panitia dan reviewer yang telah bahu-
membahu dalam mempersiapkan, mengawasi jalannya acara hingga menyelesaikan Prosiding
Seminar Nasional Geomatika ini. Semoga Prosiding ini dapat bermanfaat untuk Penggunaan dan
Pengembangan produk informasi geospasial.
Akhir kata, mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan Seminar Nasional
Geomatika 2018. Meskipun banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, kami akan terus berusaha
menyelenggarakan Seminar Nasional Geomatika yang lebih baik setiap tahunnya. Semoga Allah
Subhanahu wa Ta’ala meridhoi segala niat dan usaha baik kita. Aamiin.
Cibinong, Februari 2019
Ketua Panitia,
Tia Rizka Nuzula Rachma
vi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ..................................................................................................................... i
Halaman Katalog dalam Terbitan ............................................................................................ ii
Halaman Anggota Reviewer .................................................................................................... iii
Kata Sambutan .................................................................................................................... iv
Kata Pengantar ..................................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................................. vi
PEMETAAN SKALA BESAR
1 PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA
SPASIAL PENGGUNAAN LAHAN DAN SUMBERDAYA DESA (Studi Kasus Desa Sendangadi,
Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)
1-10
Bramantiyo Marjuki
2 EVALUASI KETELITIAN HASIL ORTHOREKTIFIKASI CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI
MENGGUNAKAN DEM STEREO-PAIR PLEIADES
11-18
Diaz Cahya Kusuma Yuwana, Maundri Prihanggo, Agung Syetiawan
3 PENGARUH SISTEM REFERENSI TINGGI DIGITAL ELEVATION MODEL (MED) PADA HASIL
ORTOREKTIFIKASI CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK MENDUKUNG PEMETAAN SKALA
BESAR
19-28
Monica Maharani, Harintaka Harintaka
4 MONITORING GEOMETRI KONSTRUKSI JALAN TOL MENGGUNAKAN FOTOGRAMETRI WAHANA
TANPA AWAK
29-38
Nifa Anzalta Failusuf, Deni Suwardhi, Saptomo H. Mertotaroeno
5 AKURASI GEOMETRIK HASIL ORTHOREKTIFIKASI CITRA PLEIADES (Studi Kasus : Pulau Sebatik
Perbatasan Indonesia-Malaysia)
39-48
Tia Rizka N Rachma, Dwi Purnasari, Astrit Rimayanti
6 EVALUASI DAN PENJAMINAN KUALITAS PETA RUPABUMI INDONESIA (Studi Kasus Peta
Rupabumi Indonesia Wilayah Tanggamus Skala 1:5.000)
49-58
Wulan Yustia Sahroni, Adisty Pratamasari
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIK LENGKAP
7 PARTICIPATORY LAND REGISTRATION (PaLaR) DALAM PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH
SITEMATIK LENGKAP (PTSL) DI PROVINSI BALI
59-64
Anastasia Erista Purnama Wardani
8 PEMODELAN NILAI TANAH DI DAERAH EKSKLAVE (Studi Kasus di Desa Gawanan, Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah)
65-74
Anugerah Satria P. Budiyono, Untung Satria P. Rahardjo, Maritsa Faridatunnisa
9 KAJIAN PERBANDINGAN LUAS HASIL PENGUKURAN BIDANG TANAH DENGAN METODE RTK DAN
METODE POLAR MENGGUNAKAN ETS
75-82
Endang Endang, Dessy Apriyanti, Bebas Purnawan, Rudie Rachmat Atmawijaya, Yubi Hartland Muharam Akbar
10 EVALUASI PEMANFAATAN APLIKASI SMART PTSL DALAM PEMBUATAN PETA KERJA PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
83-90
Reza Abdullah, Suharno Suharno, Wahyuni Wahyuni
KEBIJAKAN SATU PETA
11 EVALUASI SERTIFIKASI TENAGA PROFESIONAL BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DALAM
PENYELENGGARAAN INFORMASI GEOSPASIAL DASAR UNTUK MENDUKUNG KEBIJAKAN SATU PETA
91-98
Anindita Diah Kusumawardhani, Sumaryono Sumaryono, Della Ananto Kusumo, Yusniar Rah Ayu
Ristriantri, Yusup Hendra Perkasa
12 INTERPRETASI CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI MENGGUNAKAN DIGITASI ON SCREEN ASET
TANAH PEMERINTAH KOTA BOGOR BERBASIS WEBGIS
99-106
Bakti Nugroho Santoso, Iksal Yanuarsyah, Fitrah Satrya Fajar Kusumah
13 PEMETAAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA SASI DI NEGERI HARUKU DAN NEGERI KAILOLO, PULAU
HARUKU, KABUPATEN MALUKU TENGAH
107-116
Elisa J. Gaspersz, Halvina G. Saiya
vii
14 PERKEMBANGAN INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK TEMA TRANSPORTASI SETELAH
PENETAPAN KEBIJAKAN SATU PETA (Studi Kasus Tematik Kementerian Perhubungan
117-124
Firdaus Prima Siswanto, Ilda Hamidah)
15 INTEGRASI INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK UNTUK MENDUKUNG EVALUASI RENCANA TATA RUANG BERBASIS MITIGASI BENCANA DI KABUPATEN BANTUL, PROVINSI DIY
125-132
Ircham Habib Anggara, Retno Widodo Dwi Pramono
16 PEMETAAN PARTISIPATIF BATAS NAGARI PILUBANG (Studi Kasus Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat)
133-142
Isna Uswatun Khasanah, Rahmat Alfian
17 PEMETAAN SAWAH EKSISTING MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SPASIAL MENUJU KEBIJAKAN SATU PETA (Studi Kasus di Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya)
143-148
Muhammad Rusdi, Sugianto Sugianto, Rudi Fadhli, Yulia Dewi Fazlina
18 PENGAMANAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN TEKNIK WATERMARK UNTUK
MENDUKUNG KEBIJAKAN SATU PETA
149-156
Murdaningsih Murdaningsih, Nur Aliyah
19 MEMBANGUN SATU PETA UNTUK PENATAAN RUANG 157-166
Nurwadjedi Nurwadjedi, Lien Rosalina, Yusuf Wibisono
20 INFORMASI STRATEGIS TEKNOLOGI GEOSPASIAL DALAM PERSPEKTIF PATEN 167-176
Prio Adi Ramadhani
21 TEKNIK ORTOREKTIFIKASI CITRA PLEIADES DAERAH KABUPATEN MOROWALI SULAWESI
TENGAH MENGGUNAKAN METODE APROKSIMASI
177-182
Rahmat Riyadi, Samsu Arif, Muh. Altin Massinai
22 SINKRONISASI INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK KEHUTANAN DALAM PERCEPATAN
PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA DENGAN PENDEKATAN TIPOLOGI KAWASAN HUTAN
183-192
Ruandha Agung Sugardiman, Tuti Setiawati, Sutrihadi Sutrihadi, Afrita Satya Dewi
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN PERENCANAAN TATA RUANG
23 APLIKASI LAND CHANGE MODELER UNTUK MENGIDENTIFIKASI NILAI DRIVING FACTOR PREDIKSI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Studi Kasus di Kota Solok, Sumatera Barat)
193-200
Adenan Yandra Nofrizal, Endah Purwaningsih
24 PEMETAAN SEBARAN LAHAN BASAH MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC Studi Kasus Di Desa Murung Asam, Kabupaten Hulu Sungai Utara
201-208
Aditya Ramadhan, Diyono Diyono
25 ZONASI KERENTANAN AIR TANAH PADA BENTANG ALAM KARST DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN TATA RUANG
209-216
Agus Wuryanta
26 PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK ANALISIS WILAYAH KESESUAIAN HABITAT MACAN
TUTUL JAWA (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) (Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat)
217-226
Ahmad Nurhuda, Diki Nurul Huda, Mina Senjani
27 PEMODELAN PENENTUAN KAWASAN SAWAH BERKELANJUTAN (Studi Kasus Kabupaten
Semarang)
227-236
Ahmad Yazidun Nafi, Yudi Basuki
28 PEMETAAN JASA EKOSISTEM 237-246
Akhmad Riqqi, Hendaryanto Hendaryanto, Sitarani Safitri, Nusa Mashita, Endah Sulistyawati, Dini
Aprilia Norvyani, Dian Afriyanie
29 DENSITAS POPULASI DALAM SISTEM GRID SKALA RAGAM 247-254
Akhmad Riqqi, Sucia Agustin, Mahliyatin Muzayyana, Dyah Ayu Retnowati, Qoriatun Nafishoh, Febriana Kuscahyadi
30 IDENTIFIKASI WILAYAH JANGKAUAN BERDASARKAN DATA LALU LINTAS GOOGLE MAPS Studi Kasus Pasar Tradisional di Kota Banjarmasin
255-260
Alim Kidar Hanif, Devan Yulio Setiawan, Alam Patria Rikmansyah Primaputra, Rifqoh Mardliyan
31 KAJIAN DINAMIKA PENGGUNAAN LAHAN ZONA INTI GUMUK PASIR TIPE BARKHAN PASCA RESTORASI DI PARANGTRITIS, BANTUL, YOGYAKARTA
261-268
Anis Nur Laily, Asri Sawiji, Rahmad Junaidi
32 PEMETAAN KONDISI TUTUPAN LAHAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SEBAGAI TOLOK
UKUR PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH (Studi Kasus: Sub DAS Citarum yang ada di Kawasan Bandung Utara)
269-280
Arif Nurrohman, Alin Adlina
viii
33 PERANCANGAN APLIKASI PENGUMPULAN DATA KERUSAKAN JALAN DI KOTA BOGOR BERBASIS
MOBILE GIS
281-288
Aulia Mutiara Kusuma
34 PENGEMBANGAN SMART WATER LOGISTIC SYSTEM YANG TERINTEGRASI DENGAN APLIKASI GIS BERBASIS CLOUD KARYA ANAK BANGSA
289-294
Bagus Imam Darmawan, Muftia Oktavialih, Retno Dewajati
35 EVALUASI BATAS USULAN WILAYAH IZIN USAHA PERTAMBANAN MINERAL LOGAM DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PULAU BURU Studi
Kasus di Pulau Buru, Provinsi Maluku
295-304
Bayu Raharja, Hartaja Wicaksono, Satya Hadi Pamungkas
36 MODEL PEMETAAN PARTISIPATIF TANAMAN KURMA DI KABUPATEN BOGOR BERBASIS WEBGIS 305-314
Bayu Wibiarto, Budi Susetyo, Iksal Yanuarsyah
37 POLA SPASIAL KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DI KABUPATEN SLEMAN DAN KOTA
YOGYAKARTA DALAM RANGKA KESIAPAN MEMASUKI ERA HABITAT 3
315-324
Bina Rara Putra, Taqyuddin Taqyuddin, Kuswantoro Kuswantoro
38 POTENSI PERIKANAN DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN (Studi Kasus di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan)
325-332
Damaiga Hatari Harmunanto, Arifuddin Akil, Ihsan Ihsan
39 PENGARUH ARUS MASUK PENDUDUK TERHADAP EKSPANSI PEMUKIMAN DI KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH
333-342
Deane Monica Tiara
40 PEMANFAATAN METODE ANALISIS SPASIAL LIKELIHOOD RATIO DALAM PENENTUAN WILAYAH
PROSPEK MINERALISASI EMAS DAN PERAK TIPE HIDROTERMAL DI KABUPATEN CIANJUR DAN SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT
343-356
Denni Widhiyatna, Ernowo Ernowo, Prima M Hilman, Mega F Rosana
41 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS RUTE TRUK PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BOGOR
357-366
Dessy Apriyanti, Diah Kirana Kresnawati, Winda Fahmi Diniyah
42 EVALUASI LAHAN TERBANGUN BERDASARKAN POTENSI RAWAN BENCANA BANJIR (Studi Kasus di Kota Semarang, Jawa Tengah)
367-376
Dhiaz Putri Desesctasari, Muhammad Asyam Yanuar, Siti Kurniawati, Siti Kurniawati, Bitta
Pigawati
43 DAYA TARIK DAN DAYA DORONG PERKEMBANGAN WILAYAH TERHADAP PERSEBARAN
PEMANFAATAN LAHAN KOTA SINJAI KABUPATEN SINJAI
377-384
Didiet Haryadi Hakim, Roland A. Barkey, Ria Wikantari
44 STRUKTUR BASIS DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ALOKASI LAHAN DALAM PENATAAN
RUANG
385-396
Dinar Dwi Anugerah Putranto, Agus Lestari Yuono, Sarino Sarino, IC Juliana
45 EFEKTIVITAS RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MEREDUKSI EMISI GAS KARBON DI KOTA BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN
397-404
Elva Azzahra Puji Lestari
46 ANALISIS PERUBAHAN PENUTUP LAHAN DAN POLA MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT Studi Kasus: Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur
405-414
Emma Rahmawati, Anang Dwi Purwanto
47 DAMPAK SPASIAL DANA DESA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI INDONESIA 415-424
Ernawati Pasaribu
48 INDEKS KELEMBABAN TAMAN NASIONAL BUKIT TIGA PULUH MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8
425-432
Eva Achmad, Hamzah Hamzah, Albayudi Albayudi, Bima Bima
49 SISTEM INFORMASI PEMASARAN RUMAH BERBASIS WEB GIS (Studi Kasus: Perumahan Bukit
Sakinah)
433-440
Fadel M. Ramlan, Eko Hadi Purwanto, Puspa Eosina, Budi Susetyo
50 DATASET BATAS WILAYAH ADMINISTRASI UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH 441-448
Fahrul Hidayat, Rakyan Paksi Nagara
51 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BANGUNAN BERBASIS WEB GIS Studi
Kasus di Kota Bogor
449-456
Faras Nufalivata, Iksal Yanuarsyah, Nurul Kamilah
ix
52 POLA SPASIAL ATRAKSI WISATA DAN FASILITAS PENUNJANG PARIWISATA DI KECAMATAN
TANJUNGPANDAN, KABUPATEN BELITUNG
457-464
Febriska Fitria Mafliyanti
53 IDENTIFIKASI DEFORESTASI MELALUI PEMETAAN TUTUPAN LAHAN DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN
465-472
Fuad Ramdhoni, Annisa Hana Fitriani, Humam Abdurrasyid Afif
54 DISTRIBUSI TEMPORAL CURAH HUJAN DAN KETERSEDIAAN AIR TANAH PERIODE 2000-2010 (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Susilo Sintang dan Stasiun Meteorologi Maritim Bitung)
473-482
Hanifa Nur Rahmadini, Audia Azizah Azani, Hasti Amrih Rejeki
55 PEMODELAN KONEKTIVITAS HABITAT BADAK JAWA (Rhinoceros sondoicus Desmarest, 1822) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Studi Kasus di Taman Nasional Ujung Kulon –
Banten
483-490
I Ketut Sutarga
56 PEMBUATAN PETA ZONA NILAI EKONOMI KAWASAN PANTAI PARANGTRITIS DAN PANTAI KUWARU, YOGYAKARTA
491-496
Ika Kristina Noviyanti
57 PEMETAAN HABITAT POTENSIAL HERPETOFAUNA PADA DAERAH TERDAMPAK ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010
497-510
Kurnia Latifiana
58 PEMETAAN DETAIL WILAYAH PERKEBUNAN TEH TRITIS UNTUK PENENTUAN PRIORITAS
KAWASAN WISATA
511-520
Lucky Puspitasari
59 PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN TEKNOLOGI SIG UNTUK MENGIDENTIFIKASI
BUILT UP AREA DAN KAITANNYA DENGAN RTRW DI KABUPATEN KENDAL
521-528
Mailendra Mailendra
60 ANALISIS SPASIAL KERAPATAN BANGUNAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP SUHU (Studi Kasus
di Kabupaten Bogor)
529-536
Mega Adeanti, Muhammad Chaidir Harist
61 PEMODELAN SPASIAL ZONASI POTENSI RAWAN KONFLIK OJEK KONVENSIONAL DENGAN OJEK
ONLINE (Studi Kasus di Kecamatan Arcamanik Bandung)
537-546
Mega Siti Fatimah, Iwan Setiawan, Lili Somantri
62 ANALISIS TIPOLOGI URBAN SPRAWL DI KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
547-554
Millary Agung Widiawaty, Moh. Dede, Arif Ismail
63 PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP KERAWANAN KEJAHATAN DI KAWASAN PERKOTAAN (Studi Kasus di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung)
555-564
Moh. Dede, Dede Sugandi, Iwan Setiawan
64 ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN KOTA PELABUHANRATU DENGAN METODE WEIGHTED
OF EVIDENCE (WOFE)
565-574
Muhamad Iqbal Januadi Putra, Fadhli Akbar
65 MODEL SPASIAL LEAST COST PATH ANALYSIS (LCPA) DAN MULTI CRITERIA DECISION
ANALYSIS (MCDA) DALAM PERENCANAAN KONEKTIVITAS JALAN TOL SUKABUMI-CIANJUR-PADALARANG
575-582
Muhamad Iqbal Januadi Putra, Tri Widodo
66 STRUKTUR DAN DISTRIBUSI KEPENDUDUKAN KOTA ADMINSTRATIF JAKARTA UTARA TAHUN 2012-2016
583-590
Muhamad Nur Awali, Andinda Oktaviyani, Amandus Jong Tallo, Esther Deyanara
67 WILAYAH KESESUAIAN PEMAKAMAN (Studi Kasus di Provinsi DKI Jakarta) 591-600
Muhammad Faris Fadhil, Nahra Syafira Oktaviani
68 KLASIFIKASI DAERAH ALIRAN SUNGAI BERDASARKAN PARAMETER KONDISI LAHAN
MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SIG (Studi Kasus di DAS Arau, Kota Padang)
601-608
Muhammad Faris, Fidya Rismatika, Maharani Faisal Putri
69 DINAMIKA PERTUMBUHAN PERKOTAAN DI KAWASAN PERKOTAAN SURAKARTA 609-618
Muhammad Iqbal Sugestiadi, Yudi Basuki
70 PEMANFAATAN INFORMASI GEOSPASIAL DALAM MENDUKUNG KINERJA DAN PELAYANAN PDAM
(Studi Kasus di PDAM Kota Probolinggo dan PDAM Kab Lumajang)
619-626
Muhammad Iqnaul Haq, Suyanto Suyanto, Udiyanto Udiyanto
x
71 PEMETAAN STATUS KUALITAS SUMBERDAYA AIR PERMUKAAN DI KOTA BOGOR DAN UPAYA
PENGELOLAANNYA MENUJU KOTA SENSITIF AIR
627-640
Muhammad Ramdhan, Suria Darma Tarigan, Yuli Suharnoto, Hadi Susilo Arifin
72 PERUBAHAN PENUTUP LAHAN DAN KERAPATAN VEGETASI TERHADAP URBAN HEAT ISLAND DI KOTA SURAKARTA
641-652
Nafisatul Baroroh, Pangi Pangi
73 WILAYAH KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN LADA (Studi Kasus di Provinsi Banten) 653-660
Nahra Syafira Oktaviani
74 ANALISIS HUBUNGAN PERUBAHAN SUHU UDARA DENGAN KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU (Studi Kasus di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
661-670
Niken Pratiwi Cahya Dewi Purwandani, ilya Faradisa, Nina Khairunnisa
75 ANALISIS POTENSI DAERAH RESAPAN AIR KOTA PADANG 671-680
Quinoza Guvil, Dwi Marsiska Driptufany, Syahri Ramadhan
76 SISTEM INFORMASI PROFIL POS STASIUN KLIMATOLOGI WILAYAH LAYANAN JAWA BARAT BERBASIS WEBGIS
681-688
Regy Septian Arianu
77 PERUBAHAN SISTEM SETTING TERHADAP PERKEMBANGAN AKTIVITAS PASCA REVITALISASI DI
TEPIAN SUNGAI KAPUAS KOTA PONTINAK
689-696
Rido Nor Permadi, Ahmad Sarwadi
78 ERKEMBANGAN KOTA PELABUHAN DAN KUALITAS HIDUP DI WILAYAH KECAMATAN BATU
AMPAR KOTA BATAM
697-704
Rifandi Malik
79 DAMPAK KONVERSI LAHAN TERHADAP DAYA SERAP KARBON DIOKSIDA (CO2 ) STUDI KASUS
DI KOTA TANGERANG SELATAN
705-712
Rifqi Hadi Fauzan, Ratna Saraswati, Adi Wibowo
80 REVISI ZONASI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA SEBAGAI UPAYA KOMPROMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
713-724
Rohmani Sulisyati, Puji Prihatinningsih, Mulyadi Mulyadi
81 METADATA UNTUK PEMANFAATAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL (Kepastian Dalam Penyusunan Perencanaan Tata Ruang)
725-734
Syamsul Hadi, Syahrudin Syahrudin, Ratih Kusumawardani
82 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) MELALUI PENGGUNAAN PETA SPASIAL (Studi Kasus di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah)
735-740
Tria Hatmanto, Jawoto Sih Setyono
83 KORELASI MUSIMAN ANTARA ZENITH WET DELAY (ZWD) DAN DEBIT SUNGAI DI DAS
CIKAPUNDUNG HULU, KAWASAN BANDUNG UTARA, JAWA BARAT
741-750
Wedyanto Kuntjoro, Z.A.J. Tanuwijaya, A. Pramansyah, Dudy D. Wijaya
84 PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI SEKITAR
AREA PANAM KOTA PEKANBARU
751-760
Yusra Aulia Sari, Dewanti Dewanti
APLIKASI GEODESI DAN BATAS WILAYAH
85 UPDATING MODEL GEOID INDONESIA 761-770
Arisauna M. Pahlevi, Ibnu Sofian, Dyah Pangastuti, Antonius B. Wijanarto
86 TIME-SERIES SAR INTERFEROMETRY ANALYSIS OF SURFACE DEFORMATION AT MT. BROMO INDONESIA
771-776
Arliandy Pratama Arbad, Wataru Takeuchi, Yosuke Yosuke, Mutiara Jamilah, Achmad Ardy
87 OPTIMALISASI DATA SATELIT ALTIMETRI UNTUK MENGHITUNG KONSTANTA HARMONIK PASANG SURUT
777-786
Ayu Nur Safi’i, Agung Syetiawan, Hollanda Arief Kusuma, Yustisi A Lumban Gaol, Aninda W Rudiastuti, Nadya Oktaviani
88 OPENSTREETMAP SEBAGAI ALTERNATIF TEKNOLOGI DAN SUMBER DATA PEMETAAN DESA
(Inovasi Untuk Percepatan Pemetaan Desa)
787-796
Elida Nurrohmah, Dewi Sulistioningrum
89 PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS WILAYAH DAERAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM DAN
INFORMASI GEOSPASIAL
797-804
Endang
xi
90 IDENTIFIKASI MEKANISME SESAR DI BAGIAN TIMUR PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN
DATA GNSS KONTINYU 2010-2016
805-812
Henri Kuncoro, Gusti Ayu Jessy Kartini, Irwan Meilano, Susilo
91 ANALISIS DEFORMASI SEGMEN MENTAWAI FASE POST-SEISMIC 10 JULI 2013 813-818
Hilmiyati Ulinnuha, T Aris Sunantyo, Nurrohmat Widjajanti
92 KEMANDIRIAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN RECEIVER GNSS UNTUK MOBILE CORS BERBASIS CLOUD SERVER
819-826
Parluhutan Manurung, Joshua Manurung, Hari Pramujo, Raka Prawira
93 UJI KETELITIAN MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL DI PULAU JAWA DAN MADURA 827-834
Prayudha Hartanto, Febrylian Fahmi Chabibi
94 HUBUNGAN SKALA BATAS ANTAR KABUPATEN/KOTA DENGAN BATAS ANTAR DESA/KELURAHAN DALAM KONTEKS PENEGASAN BATAS WILAYAH (Studi Kasus di Kabupaten Rembang dan
Kabupaten Blora)
835-840
Yulia Indri Astuty, Fahrul Hidayat, Maundri Prihanggo
PEMETAAN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU KECIL
95 PERAN INFORMASI GEOSPASIAL DALAM MENDUKUNG PENATAAN RUANG WILAYAH PULAU-
PULAU KECIL BERBASIS ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM (Kajian di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu)
841-850
Ade Panca Zulrizkan, Hayati Sari Hasibuan, Raldi Hendrotoro Koestoer
96 IDENTIFIKASI MANGROVE SEJATI MENGGUNAKAN METODE OBIA BERDASARKAN CITRA
LANDSAT 8 OLI DAN LANDSAT 7 ETM+ (Studi Kasus: Kawasan Mangrove Segara Anakan, Cilacap)
851-860
Anang Dwi Purwanto, Gathot Winarso, Atriyon Julzarika
97 PEMBUATAN CO-TIDAL CHART DI WILAYAH UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA DAN
GORONTALO
861-870
Andri Daniel Parapat, Wahyudi Nugraha, Dewi Sekar Arum, Eva Novita
98 PEMETAAN SEBARAN PADANG LAMUN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8 DI KEPULAUAN TANIMBAR KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT PROVINSI MALUKU
871-880
Desita Anggraeni, M. Nurkholis Fauzi, Christian Novia Ngesti H.
99 OPTIMALISASI PEMANFAATAN RUANG LAUT DI WILAYAH PESISIR DENGAN SISTEM KADASTER LAUT (Studi Kasus di Kampung Nelayan Bohe Silian, Pulau Maratua)
881-886
Didit Eko Prasetyo, Sakib Arsalan, Resti Yuly Astuti
100 PENENTUAN LOKASI PENENGGELAMAN KAPAL ILLEGAL FISHING DI WILAYAH PERAIRAN LAUT
INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Wilayah Studi: Perairan Kota Bitung, Sulawesi Utara)
887-892
Falih Pangestu, Yackob Astor, Muhandis Sidqi
101 PENERAPAN TEORI WATER BOUNDARIES UNTUK PENENTUAN IZIN LOKASI PERAIRAN DI
WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA (Wilayah Studi: Selat Madura, Jawa
Timur)
893-900
Fernando Yehuda Ariyanto, Yackob Astor, Muhandis Sidqi
102 METODE CEPAT PEMANTAUAN HUTAN MANGROVE MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH 901-910
Gathot Winarso
103 PEMETAAN DAN ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DI SEBAGIAN PESISIR BARAT LOMBOK
BARAT MENGGUNAKAN NORMALIZED DIFFERENCE WATER INDEX PADA CITRA LANDSAT
911-918
Karunia Pasya Kusumawardani, Zulfian Isnaini Cahya, Wahyu Hendardi Giri Ananto, Galuh Hayun Mustika Asri
104 APLIKASI CITRA LANDSAT DALAM ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI (Studi Kasus di Pesisir Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah)
919-928
Khairul Umami, Syawaludin A. Harahap, Mega Laksmini Syamsudin, Sunarto
105 PENENTUAN DAERAH POTENSIAL BUDIDAYA RUMPUT LAUT KAPPAPHYCUS ALVAREZII DI
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
929-938
Marianus Filipe Logo, N.M.R.R. Cahya Perbani, Bayu Priyono
106 PEMETAAN KONDISI LINGKUNGAN BENTIK DENGAN CITRA SENTINEL-2 DI PULAU PANJANG,
KABUPATEN SERANG
939-946
Muhammad Daud, Muhamad Iqbal Januadi Putra
xii
107 KAJIAN WAHANA UDARA NIR-AWAK UNTUK AKUISISI DATA SURVEI PARAMETER BIOFISIK
VEGETASI MANGROVE
947-956
Muhammad Sufwandika Wijaya, Yoniar Hufan Ramadhani, Aninda Wisaksanti Rudiastuti, Yudhistira Tri Nurteisa, Aswin Rahadian, Intan Pujawati, Sri Hartini
108 ANALISIS KESESUAIAN RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL TERTENTU TERHADAP PEMANFAATAN RUANG LAUT EKSISTING SEKTOR WISATA BAHARI DI PULAU KECIL
TERLUAR (Studi Kasus di Pulau Maratua, Kabupaten Berau)
957-964
Muhandis Sidqi, Suharyanto, Resti Yully Astuti, Fina Ardarini
109 GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING
IMAGERIES AND OCEANOGRAPHIC MODELS TO SUPPORT SPATIAL PRIORITIZATION OF
MARINE BIODIVERSITY CONSERVATION AND MANAGEMENT IN INDONESIA
965-974
Safran Yusri, Vincentius P. Siregar, Suharsono
110 IDENTIFIKASI LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN BUDI DAYA LAUT BERDASARKAN KONDISI
OSEANOGRAFI DAN MUSIM DI AMBON (Studi Kasus Rumput Laut dan Ikan Kerapu di Perairan Ambon)
975-982
Tesla Kadar Dzikiro, Andreas Kurniawan Silitonga, Ahmad Fadlan
111 STUDI AWAL PEMETAAN ZONASI WISATA PANTAI BERDASARKAN DATA ABRASI DAN AKRESI DI
PANTAI SAYANGHEULANG DAN SANTOLO KABUPATEN GARUT JAWA BARAT
983-990
Thonas Indra Maryanto, Maria Jeane Pea
112 ARAHAN DAN REKOMENDASI PEMANFAATAN LAHAN UNTUK KAWASAN PERMUKIMAN WILAYAH
PESISIR KELURAHAN TANJUNG MAS DAN KELURAHAN BANDARHARJO
991-1000
Valentin Retnowati Christin Zai
PEMETAAN KEBENCANAAN DAN PERUBAHAN IKLIM
113 PENGARUH SUDUT KAMERA UAV TERHADAP KUALITAS FOTO UDARA WILAYAH BENCANA
LONGSOR (Studi Kasus: Bentanglahan Vulkanik Transisi Tersier Kuarter)
1001-1008
Ahmad Priyo Sambodo, Adhera Sukmawijaya, Yoesep Budianto
114 POLA SENSITIVITAS WILAYAH KEKERINGAN DI KABUPATEN BOJONEGORO 1009-1018
Amrih Halil
115 PEMETAAN TOPOGRAFI AREA LONGSOR DI JALAN HANTAR KM10 PLTA MUSI, BENGKULU
MENGGUNAKAN TOTAL STATION BERBASIS REFLEKTOR
1019-1028
Anindya Sricandra Prasidya, Rochamukti Rizcanofana
116 PEMETAAN KERENTANAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG 1029-1036
Bambang Riadi
117 PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN ALIRAN
PERMUKAAN SUB DAS GARANG KOTA SEMARANG: UPAYA EVALUASI TATA RUANG KAWASAN
PERMUKIMAN
1037-1048
Bitta Pigawati, All Denicko Roynaldi, Dhiaz Putri Desectasari, Mishbah Prismadany Hutama
118 PEMBUATAN SMART MAP 3D POTENSI BANJIR DAN GENANGAN DI KOTA CIMAHI 1049-1054
Diva Triyananda, Yackob Astor
119 ANALISIS SPASIAL KEJADIAN PETIR DI KOTA BOGOR TAHUN 2017 DAN KORELASINYA DENGAN
IKLIM MUSIM SERTA CURAH HUJAN
1055-1062
M. Fakhrul Islam Masruri, Aditya Setyo Rahman
120 PERBANDINGAN SEBARAN CURAH HUJAN HASIL OBSERVASI SATELIT GPM DENGAN MODEL
CUACA WRF (Studi Kasus: Siklon Tropis Cempaka Dan Dahlia, 27 Nov – 3 Des 2017)
1063-1070
Fatkhuroyan Fatkhuroyan
121 ANALISIS BAHAYA LONGSOR DI AREA RENCANA PEMBANGUNAN JALUR KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG CK 88-CK 114 (Studi Kasus Kabupaten Bandung Barat)
1071-1078
Fauzan Muzakki, Boedi Tjahjono, Dwi Putro Tedjo Baskoro
122 APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMODELAN JALUR ALTERNATIF PEMBUANGAN LUMPUR SIDOARJO
1079-1088
Fonna Maulidyah, Nurul Khakhim
123 ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP BAHAYA AMBLESAN TANAH DI KECAMATAN SEMARANG UTARA
1089-1098
Ghefra Rizkan Gaffara, Fitri Wulandari
124 PEMETAAN LAHAN KRITIS PADA KAWASAN LINDUNG DI LUAR KAWASAN HUTAN (Studi Kasus di
Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor)
1099-1108
xiii
125 PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH DAERAH SAROLANGUN DAN SEKITARNYA,
PROVINSI JAMBI SEBAGAI DASAR ASPEK KEBENCANAAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH
1109-1114
Herry Purnomo
126 PEMETAAN WILAYAH POTENSI KEKERINGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH (Studi Kasus Kabupaten Brebes)
1115-1122
Humam Abdurrasyid Afif, Muhammad Chaidir Harist, Dian Nurhandayani
127 SEBARAN SPASIAL DAN TEMPORAL TITIK PANAS (HOTSPOT) DI INDONESIA DARI SATELIT MODIS DENGAN METODE GRIDDING
1123-1128
I Dewa Gede Arya Putra, Eko Heryanto, Ardhasena Sopaheluwakan, Radyan Putra Pradana, Urip Haryoko
128 ANALISIS BANJIR BANDANG DI DAS GLONDONG, BANYUWANGI (Suatu pembelajaran dari
perhitungan kerugian)
1129-1136
Irfan Budi Pramono, Endang Savitri
129 PENGGUNAAN CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK ANALISIS URBAN HEAT ISLAND (Studi Kasus:
Kota Bandung)
1137-1146
Irland Fardani, Ibrahim Aziz Adisurya, Saraswati Saraswati
130 PENENTUAN SAMPLING EKOSISTEM RIKHUS VEKTORA BERDASAR DATA SATELIT REMOTE
SENSING DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
1147-1156
Jaka Suryanta, Irmadi Nahib, Nursugi Nursugi, Ristyanto Ristyanto
131 ANALISIS KEJADIAN ANGIN KENCANG DI DESA SITUGEDE BOGOR BARAT TANGGAL 28 MARET 2017
1157-1166
Juniarto Widodo
132 PENGARUH IOD (INDIAN OCEAN DIPOLE) TERHADAP BENCANA HIDROMETEOROLOGI DI SUMATERA UTARA PERIODE SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER (SON) 2016
1167-1174
Karina Husna, Suci Ainun Rimawati, Dedi Sucahyono Sosaidi
133 ANALISIS SPASIAL RISIKO BENCANA BANJIR DI KABUPATEN KONAWE UTARA 1175-1180
134 PENDEKATAN EKSPLORASI RESERVOIR ONSHORE MELALUI PEMETAAN REMBESAN MIKRO HIDROKARBON DENGAN CITRA HIPERSPEKTRAL
1181-1188
Muhamad Iqbal Januadi Putra
135 DESAIN LANSKAP MITIGASI DAMPAK PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBEL DI KAWASAN
INDUSTRI KADU MANIS
1189-1196
Muhamad Yusup Hidayat, Ridwan Fauzi
136 DAYA DUKUNG LINGKUNGAN KETERSEDIAN AIR DAS GARANG PROVINSI JAWA TENGAH 1197-1202
Muhammad Arief Setiawan, Ali Masduqi
137 ANALISIS SPASIAL WILAYAH RAWAN LONGSOR DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUTUPAN
VEGETASI DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN (Studi Kasus: Kecamatan Aranio)
1203-1212
Muhammad Chaidir Harist, Nurul Sri Rahatiningtyas, Mega Adeanti
138 ANALISIS SPEKTRAL CITRA SPOT 7 UNTUK IDENTIFIKASI KAWASAN MANGROVE DI PANTAI
TIMUR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
1213-1218
Nirmawana Simarmata, Fitralia Elyza, Rezalian Vatiady
139 ANALISIS DAERAH RAWAN KEKERINGAN LAHAN JAGUNG BERDASARKAN IKLIM OLDEMAN DAN KETERSEDIAN AIR TANAH DI NUSA TENGGARA TIMUR SAAT PERIODE EL NINO DAN LA NINA
1219-1228
Oki Adrianto, Sudirman Sudirman, Suwandi Suwandi
140 UJI PERBANDINGAN INTERPRETASI VISUAL DAN DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) PADA LANDSAT 8 UNTUK DETEKSI
LUASAN DAMPAK ERUPSI GUNUNG SINABUNG TAHUN 2013-2014
1229-1238
Reforma Herzegovina, Maulidini Fatimah Azahra, Amri Rosyadi
141 IDENTIFIKASI ZONA LONGSOR SECARA GEOLOGI DAN GEOFISIKA 1239-1246
Rokhmat Hidayat
142 ANTISIPASI FENOMENA PERUBAHAN IKLIM MELALUI PENATAAN KAWASAN RENDAH KARBON
(Studi Kasus: Kabupaten Semarang)
1247-1254
Ruhyana Aditiya Sudrajat, Erisya Rosana Dwi, Iredo Bettie Puspita
143 LIGHTER-THAN-AIR (LTA) UNMANNED AERIAL SYSTEM (UAS) CARRIER CONCEPT FOR SURVAILLANCE AND DISASTER MANAGEMENT
1255-1264
Ahmad Salahuddin Mohd Harithuddin, Mohd Fazri Sedan, Syaril Azrad Md Ali, Shattri Mansor, Hamid Reza Jifroudi, Siti Noradzam Adam, Zailani Khuzaimah
La Ode Restele, Fitra Saleh, L.M. Idarat Salihin
Helmi Setia Ritma Pamungkas, Iit Adhitia, Laila Mardlotillah Yogaswara
xiv
144 ANALISIS MORFOMETRI BENTANGLAHAN UNTUK PREDIKSI BAHAYA ALIRAN LAHAR
GUNUNGAPI SINABUNG
1265-1272
Supriyati Supriyati, Boedi Tjahjono
145 RENCANA KONTINJENSI GUNUNGAPI BERBASIS INFORMASI GEOSPASIAL (Studi Kasus: Gunung Marapi Sumatera Barat)
1273-1282
Endah Purwaningsih
Pemetaan Sawah Eksisting Menggunakan Teknologi spasial menuju kebijakan satu peta tematik …………………………………… (Rusdi et al.)
143
PEMETAAN SAWAH EKSISTING MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SPASIAL MENUJU KEBIJAKAN SATU PETA
Studi Kasus di Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya
(Mapping Of Existing Paddy Rice Field Using Spatial Technology Towards One Map Policy Case Study in Aceh Besar and Aceh Jaya Regencies)
Muhammad Rusdi1, Sugianto Sugianto1, Rudi Fadhli2, dan Yulia Dewi Fazlina1
Lab. Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala1
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jabal Ghafur, Sigli, Kabupaten Pidie2 E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Keberadaan lahan sawah diseluruh Indonesia termasuk Aceh, terus mengalami perubahan luas untuk
peruntukan lain. Sementara itu, pemerintah terus mendorong kemandirian pangan dan energi menjadi target utama pembangunan. Salah satu programnya adalah mencetak sawah baru. Perencaan sawah baru
memerlukan sawah eksisting. Hal ini, menuntut ketepatan dan kecepatan informasi spasial lahan sawah dengan harapan kedepannya kebijakan pengembangan perluasan sawah secara objektif dapat tersusun
dengan baik, tepat tujuan dan tepat sasaran. Fokus penelitian berpusat pada aplikasi sistem informasi
geografis dalam menangani data spasial lahan sawah. Teknik interpretasi citra menggunakan interpretasi visual on screen mengikut konsep kunci interpretasi citra yang dipadukan dengan kegiatan lapangan.
Penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kajian ini akan memudahkan dan mempercepatkan proses analisis data. Didapati adanya perbedaan luas antara data eksisting dan analisis
spasial seluas ± 12.358,92 hektar atau sekitar 26,47% dari luas wilayah Aceh Besar dan sebesar ± 6.382,59
hektar atau sekitar 52,49% dari luas wilayah Aceh Jaya.
Kata kunci: SIG, sawah, eksisting, spasial
ABSTRACT
The existence of paddy rice fields throughout Indonesia including Aceh is continuing to experience widespread changes for other land uses. Meanwhile, the government continues to encourage food and energy security as the main target of the development. One of the programs for the development is to convert new area for paddy rice fields. The planning of new rice fields requires the information of the existing of paddy rice fields. For this reason, it needs accuracy and speed up of the spatial information of paddy fields with the hope that in the future, the objective the development of paddy rice field expansion policy can be structured properly, based on the purpose and the target. This research focuses on the application of geographic information systems (GIS) in handling spatial data of paddy rice fields. Image interpretation techniques based on visual on-screen interpretation following the key concepts of image interpretation combined with field activities were carried out. GIS technology in this study will facilitate to accelerate data analysis process. Result show that there was a wide variation between existing data of paddy rice field and the result of spatial analysis. The difference between existing and the spatial analysis is counted for ± 12,358.92 hectares or about 26.47% of the total area in Aceh Besar and ± 6,382.59 hectares or about 52.49% of the total area in Aceh Jaya.
Keywords: GIS, paddy fields, existing, spatial
PENDAHULUAN
Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Ketersediaan lahan semakin berkurang seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Masalah yang ditimbulkan dari pertumbuhan jumlah penduduk juga dijelaskan oleh Thomas Robert Malthus dimana pertumbuhan penduduk akan mengalami peningkatan yang lebih cepat menurut deret ukur dari ketersediaan bahan pangan sehingga lambat laun manusia akan mengalami krisis bahan pangan. Pertambahan jumlah penduduk juga menyebabkan kebutuhan akan perumahan yang meningkat. Sementara jumlah lahan yang tersedia luasannya tetap dan secara otomatis dalam penyediaan perumahan tentunya akan mengorbankan lahan sawah sebagai tempat pembangunan perumahan (Sihaloho, 2007). Keberadaan lahan sawah diseluruh Indonesia termasuk
Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional
144
Aceh, terus mengalami perubahan luas dan terkonversi menjadi lahan non sawah, sementara pemerintah terus mendorong kemandirian pangan dan energi menjadi target utama pembangunan. Data statistik menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemerintah mencetak sawah baru ± 40 ribu hektar per tahun, sedangkan konversi lahan sawah secara nasional mencapai 100 ribu hektare per tahunnya (Tempo, 11 Juni 2014). Tren ini dikuatirkan akan terus berlanjut, dan tentunya tidak bisa diharapkan untuk mendukung kemandirian pangan. Informasi ini menunjukkan bertambahnya jumlah penduduk serta meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk berbagai sektor mendorong peningkatan konversi lahan sawah, di lain pihak pencetakan lahan sawah baru (ekstensifikasi) mengalami perlambatan (Agus et al., 2006). Guna mendukung usaha pemantapan ketahanan dan kedaulatan pangan dan pengadaan stok pangan nasional, dituntut ketepatan dan kecepatan informasi sumberdaya lahan sehingga dirasa perlu dan mendesak untuk melakukan kegiatan inventarisir data base eksisting sawah baku secara spasial dan terukur di setiap kabupaten Provinsi Aceh, dengan harapan kedepannya kebijakan pengembangan perluasan sawah secara objektif dapat tersusun dengan baik, tepat tujuan dan tepat sasaran.
Teknik memperoleh data pada masa sekarang selain dengan menggunakan teknik survey langsung ke lapangan bisa juga dilakukan dengan menggunakan sains penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (GIS). Penginderaan jauh dilakukan melalui akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena dengan bantuan alat dan tidak melakukan kontak langsung dengan objek atau fenomena tersebut, seperti menggunakan foto udara atau citra satelit. Penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kajian ini akan memudahkan dan mempercepatkan proses analisis data (Setyowati, 2007). Teknologi SIG mempunyai kelebihan untuk menginput, editing dan analisis data, baik data geografik serta data atribut dengan cara yang tepat pada waktu yang cepat.
METODE
Teknik interpretasi citra digunakan interpretasi secara visual on screen dipadukan dengan kegiatan lapangan. Pengolahan data spasial menggunakan SIG berupa berupa editing dan digitasi data vektor (titik, garis dan poligon). Secara umum kajian ini terdiri dari prasurvey dan pasca survey. Prasurvey bertujuan untuk menganalisis data dan menyiapkan data untuk survey ke lapangan, seperti penyiapan peta sampel lokasi sawah eksisting untuk survey. Sedangkan kegiatan pasca survey lebih kepada input dan analisis data hasil survey, serta editing dan digitasi data untuk data final sawah eksisting di kawasan kajian. Untuk lebih motode spasial yang digunakan dalam kajian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Sumber data
Analisis spatialFinalisasi
DataCitra satelit (Raster)
SAWAH EKSISTING 2016
1. OVERLAY
(erase, intersect
dan union)
2. EXTRACT
(clip, split dan
select)
3. RECLASSIFY
Analisis layer spatialHasil
BirdEye Imagery, Google Earth
Bing Satellite, MapBox,
MapQuest, BaseMap ArcGIS
Sawah (vektor)
Mosaic EXTRACT
(clip, split dan select)
Survei
Tranformasi
Display Geometric
Editing
Reshape
Gambar 1. Pelaksanaan identifikasi sawah eksisting
Pemetaan Sawah Eksisting Menggunakan Teknologi spasial menuju kebijakan satu peta tematik …………………………………… (Rusdi et al.)
145
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara geografis wilayah kajian berlokasi di Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya. Adapun secara spasial dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Peta orientasi kawasan kajian
Lahan Sawah berdasarkan Data Eksisting Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian - Kementerian Pertanian (2014), dan Badan
Pusat Statistik Aceh (2015), luas lahan sawah wilayah kajian dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 3.
Tabel 1. Luas lahan sawah wilayah kajian (2009-2013)
No Kabupaten Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1. Aceh Besar 32.077,00 32.747,00 29.493,00 25.784,53 29.522,00
2. Aceh Jaya 18.234,00 18.838,00 18.199,00 22.321,19 20.489,00
Sumber: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2014.
Gambar 3. Grafik Luasan Sawah Wilayah Kajian (2009-2013)
0
10,000
20,000
30,000
40,000
2009 2010 2011 2012 2013
Luasan Sawah (2009-20013)
Aceh Besar Aceh Jaya
hektar
Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional
146
Tahun 2009-2012 terlihat luasan lahan sawah di wilayah Aceh Besar mengalami penurunan seluas ± 6.292,47 ha (3,47%). Hal ini berbanding terbalik pada tahun 2012-2013 yang mana mengalami peningkatan seluas ± 3.737,47 ha (1,97%). Keadaan ini berkemungkinan dikarena penambahan luasan melalui program cetak sawah baru. Klasifikasi lahan lainnya yang berpeluang menjadi sawah yaitu lahan kering. Lahan kering merupakan lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian dengan penggunaan air secara terbatas. Lahan ini biasanya hanya mengharapkan dari curah hujan dan variasi tanaman sangat terbatas (hanya semak belukar, rerumputan dan pepohonan kecil di daerah tertentu). Sementara pada wilayah Aceh Jaya dari tahun 2012-2013 mengalami penurunan seluas 0,18 ha. Kembali merujuk Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian - Kementerian Pertanian (2014), dan Badan Pusat Statistik Aceh (2015), luas lahan kering wilayah kajian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Luas Lahan Kering Wilayah Kajian (2009-2013)
No Kabupaten 2009 2010 2011 2012 2013
1. Aceh Besar 24.303,00 24.419,00 25.175,00 25.459,00 21.812,00
2. Aceh Jaya 13.707,00 13.707,00 13.707,00 13.707,00 13.707,00 Sumber: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2014.
Perubahan luasan pemanfaatan lahan kering dari tahun 2009-2013 untuk wilayah Aceh Besar mengalami penurunan seluas ± 16.949,00 ha (12,38%), dengan demikian penyediaan lahan pertanian untuk pangan saat ini menghadapi tekanan akibat persaingan dengan sektor lain sebagai akibat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan jumlah penduduk. Kondisi demikian menyebabkan lahan pertanian pangan dihadapkan kepada masalah penurunan luas lahan akibat dikonversi ke penggunaan nonpertanian.
Lahan Sawah Berdasarkan Data Spasial Pemetaan areal eksisting lahan sawah menggunakan penggabungan informasi lapangan, citra
satelit high resolution dan informasi data kementrian pertanian. Penggunaan citra satelit bertujuan agar pemetaan lahan baku sawah dapat mudah dilakukan, dimana perhitungannya meliputi jumlah total lahan sawah. Dari data tersebut dapat diturunkan menjadi data luas per kecamatan bahkan hingga per desa jika ada batas desa yang pasti. Penggunaan citra resolusi tinggi dapat mempermudah dalam mengamati parameter–parameter yang digunakan dalam pemetaan lahan baku sawah. Salah satu kelebihan menggunakan resolusi tinggi adalah areal sawah yang terdapat di kawasan berbukit dapat diklasifikasi visual, karena jika menggunakan citra resolusi sedang dan rendah, tidak akan tampak jelas tiap petak sawahnya. Secara keseluruhan areal persawahan pada kawasan dataran sampai berbukit dan sebagian lainnya adalah sawah yang bertaresering. Proses klasifikasi visual poligon sawah terasering lebih sulit dilakukan, dibandingkan dengan sawah di dataran. Pada citra resolusi tinggi, tekstur, warna, bentuk objek di citra hampir sama dengan kenampakan dilapangan (permukaan bumi), misalnya vegetasi (pohon, rumput, perdu) berwarna hijau, lahan terbuka berwarna coklat, air kolam renang berwarna biru, atap rumah beranekaragam warnanya.
Sawah eksisting analisis spasial dan survey lapangan didapati wilayah Aceh Besar seluas 17.163,08 hektar (0,37% dari luas wilayah kajian. Luasan tersebut bereferensi spasial menggunakan perangkat lunak GIS. Secara detail luasan tersebut dapat katagorikan berdasarkan kecamatan, seperti yang ditampilkan pada Tabel 3. Adapun secara spasial sebaran sawah eksisting dapat dilihat Gambar 4.
Tabel 3. Luasan sawah hasil analisis spasial pada wilayah kajian
No Kabupaten Luas (ha)
1. Aceh Besar 17.163,08 2 Aceh Jaya 1.490.11
Total 17163.08 Sumber: Interpretasi spasial tahun 2017
Pemetaan Sawah Eksisting Menggunakan Teknologi spasial menuju kebijakan satu peta tematik …………………………………… (Rusdi et al.)
147
Gambar 4. Peta sebaran sawah eksisting di Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya
Perbandingan Sawah Data Eksisting dan Spasial Hasil kajian mendapati adanya perbedaan luasan antara data tabular lahan sawah dan analisis
spasial lahan sawah eksisting. Perbedaan atau selisih mencapai setengahnya. Pada kabupaten Aceh Besar selisih luasan sebesar 12.358,92 hektar. Adapun kabupeten Aceh Jaya mencapai 52,49 % atau 14.106,41 hektar. Secara terperinci perbedaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Koreksi perubahan luasan sawah eksisting
Kabupeten Data Tabular*) Analisis spasial Koreksi
perubahan Persentase
Aceh Besar 29,522.00 17,163.08 -12.358,92 26,47
Aceh Jaya 20.489,00 6.382,59 -14.106,41 52,49
Sumber: BPS, 2015 dan Analisis Spasial
Pada Tabel 4, hanya bisa dilakukan perbandingan data secara tabular dari data tabular dan atribut data spatial. Adapun data spasial dapat berupa tabular (atribut) dan posisi. Data yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi Pertanian Kementerian bersumbar dari Badan Pusat Statistik masing-masing provinsi yang diperoleh berdasarkan survei/wawancara langsung atau tidak langsung kepada para petani tanpa dilakukan pengukuran terestris, sementara hasil dari klasifikasi citra dilakukan secara komputerisasi berdasarkan perpaduan proses analisa visual on screen dan survei lapangan. Oleh itu jika kedua sumber data ini mempunyai posisi spatial dapat saling mengkapi guna menuju penggunaan satu data (satu peta). Secara spasial data tabular menunjukkan bahwa perubahan luasan sawah terjadi menyebar disemua lokasi.
Perbedaan perubahan juga disebabkan oleh adanya akurasi data lama yang rendah, hal ini terutama untuk presisi batas sawah. Perubahan dan perbedaan data tersebut ada kemungkinan juga disebabkan alih fungsi kawasan. Alih fungsi ini berupa perubahan dari lahan sawah menjadi non sawah. Setelah tsunami adanya pergeseran arah pembangunan (Kamaruzzaman, 2009). Pergeseran ini salah satunya memakai lahan sawah untuk pembangunan. Selanjutnya hal ini juga disebabkan oleh kurang selarasnya dengan peruntukan RTRW. Penggunaan lahan yang belum selaras dengan arahan penggunaannya dikarenakan oleh pertumbuhan pembangunan yang belum mencapai target di wilayah yang telah direncanakan (Lubis et al, 2013). Hasil kajian ini merupakan awal untuk
Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional
148
menjadikan sinkronisasi data tabular dan spasial guna menuju kebijakan satu peta. Hal ini mengingat perananan data spasial dalam perencanaan pembangunan sangat strategis (Ika, 2009; BIG, 2018a; BIG, 2018b).
KESIMPULAN
Hasil kajian mendapati adanya perbedaan luasan antara data tabular lahan sawah dan analisis spasial lahan sawah eksisting. Perbedaan atau selisih mencapai setengahnya. Pada kabupaten Aceh Besar selisih luasan sebesar 12.358,92 hektar. Adapun kabupeten Aceh Jaya mencapai 52,49 % atau 14.106,41 hektar. Perbedaan ini disebabkan oleh metode pengambilan data, alih fungsi kawasan dan akurasi pengambilan data.
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F., dan Irawan. 2006. Agricultural land conversion as a threat to food security and environmental quality. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 25(3): 90-98.
BIG. 2018a. Kebijakan Satu Peta Tidak Terlepas dari Penggunaan Data Penginderaan Jauh. [Online] tersedia di: http://www.big.go.id/kebijakan-satu-peta-tidak-terlepas-dari-penggunaan-data-penginderaan-jauh/. [20 Agustus 2018]
BIG. 2018a. Pentingnya Peran Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Kebijakan Satu Peta. [Online] tersedia di: http://big.go.id/berita-surta/show/pentingnya-peran-pemerintah-daerah-dalam-mewujudkan-kebijakan-satu-peta. [20 Agustus 2018]
BPS. (2015). Aceh Dalam Angka Tahun 2015. Badan Pusat Statistik Banda Aceh Ika. 2009. Ketersediaan Data Spasial Yang Akurat, Tingkatkan Kualitas Pembangunan. [Online]
tersedia di: https://ugm.ac.id/id/berita/627-Ketersediaan.data.spasial.yang.akurat.tingkatkan.kualitas.pembangunan. [20 Agustus 2018]
Kamaruzzaman. (2009). Arahan Pemanfaatan Ruang dalam Pengembangan Wilayah Sub Urban Kota Banda Aceh Pasca Bencana Tsunami (Studi Kasus Kecamatan Ulee Kareng, Lueng Bata, dan Banda Raya). Tesis. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor
Lubis, S., Suprayogi, A dan Hani’ah. 2013. Kesesuaian rencana tata ruang wilayah (RTRW) dengan penggunaan lahan Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Semarang Timur. Jurnal Geodesi Undip. 2 (2): 13-22.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. (2014). Statistik Lahan Pertanian Tahun 2009-2013. Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian.
Setyowati, D. L. (2007). Kajian Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman dengan Teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Geografi UNNES, Volume 4 No. 1 Januari 2007((UNNES) Universitas Negeri Semarang), 44-54.
Sihaloho, Martua., Dharmawan, Arya Hadi. & Rusli, Said. 2007. Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria (Studi kasus Di Kelurahan Mulyaharaja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat).Sodality (Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi manusia). [Online] 1 (2), 253-270. Tersedia di: http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/ view/5928/4605 [16 Juni 2017].
Tempo. 2014. Konversi Lahan Pertanian di Indonesia Mencemaskan. [Online] tersedia di: http://m.tempo.co/read/news/2014/06/11/173584243/konversi-lahan-pertanian-di-indonesia-mencemaskan. [12 Oktober 2016]