iSsN 2ogry6x - rp2u.unsyiah.ac.id
Transcript of iSsN 2ogry6x - rp2u.unsyiah.ac.id
iSsN 2ogry6x
+#:* ,.s ,#.*,-qffi
-ffiu -*
' #i1 '*.i:i. i.i
_#'#- lw
-{il .ffil"#
DE!.I:aA:-J
DAFTAR lSIAnalisis Permukaan Logam Paduan NICR dan COCR Te
i.rre;*}, Konsent usi Fiuor @r pH dari Lanrtan.P:t" I#i;tui .f
"t f"., B am ban g Ir aw **t,Siti Tria minin gsiL
Perbedaan Tingkat Kebacoran Mikro Bahan Tumpatan
;;;Gil s.,i*n Glass Icnomer,Mineral Triaxide As
(Kajian In WtrojEfri Sapta, Setiawan Natasasmita, Moeh' Riihata Frff
Hubungan Willingness to Pay (VI/TP) dengan DemandT'
il;fu Gigi rlruan Pes*a Posbindu lis:T::i::*loitiani Ef6ndy, Anton Rahardio, Peter Andre*s
PenerimaanGurusDN03SenenTerhadapProgramSikxg;tu*u di dalam Kelas Pada Murid Kelas 1 dan 2
n*na.toitaoA. Rahardjoo R' Amaliao Saadyt"A'
Deteksi Serotipe Mutan S*eptokoki d31 lqV Water Soiz
6\r;0?*tng Telur Kering BekuAnti Karies dengan Te
- . :-- .'-:-;.,:blastoma-Surg,erY .
- l=:*-:: .\biIrh Imron Nasunon
Santi Chismirina
Cut SoraYa
Fenatalaksanaan Periodontitis Agresif Pada P+aktek
tG eneral Praetitioners)DewiNurul Mustaqimah
Sfudi pustaka: Campwan Kalsium Hidroksida $g Ktca
*tUugul Obat Antarkunjungan untuk Eliminasi Enteroto
J=KednrwPelinduog
l. :.:::. F:,iulles Kedokteran Unsliah
Penarggung ja*ab,:-: l: ':: liedokteran Gigi FK Unsviah
Ketua PenYrntingSunnati
Eakil Kerua PenYuntingBasn I' Gani
Penyrnting ahliB=:bal* Iraivan fKG U[)
\-u-:;l -sLrmawinata fKG U!F ,: Ibra:rim '\uekari (FKG UD
=.: S. Soenrantri €KG UNPAD)
-.::..: D.:lial \asution (FKG LiSLI
Teo SuPardi CNPAD}De*i \urul €KG LfI)
G,:s Permana Subita fKG UI):l.t:lee B. Iskandar (FKG UD
Retno Har-ati €KG UI)Slehrul fK Lnsviah)
Zilu ]lLrbarak fK L:nsiiah)
Han:nto Seno fB PDG!\--,:: Kusuma Flrinal PB PDGI}
Penl-unting PelaksanaCut Sorar-a
Suzanna Sungker
PupPr .\ndrivaniL.lz.r \[euria Sari
Lienr Rahmav'rni
\:dLlirh Imron \ilsuuonSri Fitriueni
Pelaksana Tata Usaha\urmalau'etiEdr- Zuhaimi
Derajat Keparahao Maloklusi Pada Mahasiswa Prodi K
U;r;irh dgkatan 2006-2009 d91san Menggunakaa Ir
Lydia Lismina, Komalawati, Liana Rahmayani
Adhesive Bridge Untuk Menggantikan Kehilangan Gig:'
Rahang Atas: iaPoran Kasus
Ifiuandi, Farisza Gita
Gambarau Kdstalinitas HAEmajl Gigi pada?aparaa Ar'S.iUlfnnv, Abdillah'Imron Nasution, Iin Sundari
Jcmhu#r'wSEKRETARIAT REDAKSI:
Cakradonya Dental ]ournalProgram Studi Kedokteran Gigi
Fakultas KedokteranUniversitas SYiah KualaDarussalam Baada Aceh
Aceh-Indonesiaz32ll
TEIEPHONE/ HA)k
0651 7555183
E.MAIL:[email protected]
DAFTAR ISI
Logam Paduan NICR dan COCR Terhadap Pengaruh
rssN 2085-546X
Konsentrasi
mud- ' ,trutan Pasta Gigi................ 159-166
1nnr*r i{eburcoran Mikro Bahan Tumpatan Retrograd Amalgam, Semen Glass*--'m,Je lggregate (Kajian InVitrol 167-177
I .--' .-o:nita. Moch. Richata Fadil
sr,rirfli.rru-ryrs tD Psy (WTP) dengan Demand terhadap Pelayanan Gigi Tiruanm :.r-p,rag. Tangerang................ ....17&185- i " i-lr:ittr. Peter Andreas
,i,ru,r ([u\ r1-1 Senen terhadap Program Sikat Gigi Bersama di dalam Kelas18G194
q{ ;1, :---- l. \ma1ia. Sandy R.A, Puspa.D.P
ii$liru,r.l.uffi y:r.ptokoki Dari Ig Y Water Soluble Fraction (Wsf) Kuning Telur Kering
ftrusrr T"Lnik PCR.......... .19*202
r*rmtul rr:ni {gresif pada Praktek Dokter Gigi203-212
. urmrlr uran halsium Hidroksida dan Klorheksidin Sebagai Obat Antar!.ilnmmaii Enterococcus fuecalis ....213-225
lu,,tu,:iluri Pada Mahasiswa Prodi Kedoktean Gigi Unsyiah Angkatan,irq4gilU5.r-trih;rn Indeks PAR.......... .,22G234
r,dsqrrtrlllil;an Kehilangan Gigi Kaninus Rahang Atas (Laporan Kasus)235-243
[r \ Email Gigi pada Paparan Air Asam Sunti .....24+250i i:*:t,1f. Iin Sundari
Cakradonva Dent J 20 10; 2 (2) : 1 59-250
STUDI PUSTAKA: CAMPURAN KALSIUM HIDROKSIDA DAN I(LORHEKSIDINSEBAGAIoBATANTARKUNJUNGANUNTUKELIMII{ASI
Enterococcus faecalis
Cut SoraYa
Staf pengajar Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran,
Universitas SYiah K uala.
.BSTRAK,_,-sium hidroksida merupakan medikamen saluran akar pilihan saat ini karena memiliki daya
_- ,rrikroba tinggi dan biokompatibel dengan jaringan periapeks. Namun, Enterococcus fecalis,*::.oba yurg buryrk ditemukan pada kasus perawatan ulang, dilaporkan-resi'sten terhadap
; !ru11-1 iria-rciai. Campuran antara kalsium hidroksid dengan klorheksidin dilaporkan
...--*pakan campuran yurg *.-perpanjang dan meningkatkan working time dan memperbaiki
,j-:Liitasnya."tirrggu memuclahkan aplikasi obat di d.rlam saluran akar. Beberapa penelitian
*-=rnjukkan bahwi-campuran Ca(OH;r-CHX memiliki daya antimikroba dan efektif melawan
' .- , dlls.
nrta Kunci: Enterococcus faecalis. kalsium hidrc,ksida, klorheksidin, campuran kalsiurn
hidroksida, klorheksidin, sifat antimikrob'r
,SSTRACT. , __,Lm hydroxide is used as an intracand medjcamelt of choice because it has antimicortriall'=-.
"ndtiocompatible to periapical tissue. But Enterococcus faecalls, the most microba were
-: : in retreatment case, reported resistent to calcium lrydroxide. Mixture of calcium hidoxide
-:- :riorhexidine have been reported as mixture lengthining and improving working time artd
,: -.rt\. so that facilitating aplication of medicament into root canal' Some research show
- -re of Ca(OH)rCHX have antimicrobial eff-ect and effective againts E.faecalis.
r:,irr.ords: Enterococcus faecalis, calcium hydroxide, chlorhexidine, mixture of
calcium hydroxide and chlorhexidine, antimicrobial effect.
21.3
Pe nrlahuiuan
hi['el.si salur':ur al,;ai' dan pen'akit
1rr:r i:riti:lis disc,t:abkari olch rnikroba clatt
pi odrrknya. Irrfclisi yang ber'langsitng ;arira
menrungl<iniian bahteri ntasuk ke d ilarn
sr:luruh sistein saluran akar. baik di d rlam
rari:.ifjkasi, isthmus, atau tubulus dt ntin.
P;lda tenrpat ini mil<n-rba dapat tetap l,idr-rp
walauprtn te lah dilakukan preli3lnsi
lihernoLnsliarris.r Barnelt dkk.(:000)
(elalam Schaf'er): mcnunjukkan birhwa
pr'eparasi kherrtotnekanis ntertutunl<an
j urnlah mrkroba dalarn saluran akar
sebesar' 5\o/o-1096. Namun ada mil.roba
yang tetap bertahan hidup terutanra di
dalam tubulus dentin. Olch kareni, itu
ilcnggllnaan obat saluran akar intar
ii.unjungan sangat dianjurkan t rntuk
rlencegah berkembang biak dan selta ligus
ilembunuh rnilaoba dalam saluran
akar"''t Sisa infeksi yang tertinggal ,latrlat
mengakibatkan menetapnya infeksi atau
tcr;adinya penyakit periapeks.r Nlmun
scring di.jumpai adanya kasus yang .ukar
diatasi dan dari penelitian terbukti b rhwa
Enf c ro c o c cu s .f a e c aI i s tnetupakan miI .roba
yarlg paling banyak ditcmukan tetap
'l-rei iahan pada saluran akar yang telah
dirarvat dan pada kasus periodc'ntitis
arril<aiis"l 5
(.)okracietnva Dent J )01() : -
l(alsium hidroksicia dians-...
set-,agai r:rbat saluran akar pilihan. lV1enurr...
Poldbiesl,i dkk. 1200.31.o kalsiuri.
hiclroksida (Ca(OH):) rnempull-\'al
kernarnpuan untuk rnembttnuh kulnarl.
Kalsium hidroksida jLrga dapat
meningkatkan claya kerja nalriutl
hipoklorit pada liunlungan berikutrrya
setringga aktivitas antiniikrobanya akan
nreningkat.T Namun rnikroba tellellni
seperti E. foeculis resisten terliadap
kalsium hidroksida. Keadaan ini pentirlg
secara klinis, karerra pada setiap kegagaiart
perawatan saluran akar selaltt ada
kaitannya dcngirn E. ltrct'oli.s.s Bcberapa
penelitian tlenemulcan bahr.va kalsiurr
hidroksida tidak efektif melawan E.
faetolis yang diisolasi dari perawatall
saluran akar ya[g gagal.o Bystrotll
dkk.(r 994) (dalam E,stureila)'
rnenunjuirkan bahr,va dari 27 jenis rnikroba
yang diisolasi, E. .loeca!is rnerupakatr
yarig paling tahan terhatlap kalsiuttt
hidroksida"e Untuk itu perlu digr-rnakarr
obat saluran akar altelnatif yang el'ektii
yang ctrapat memr-isnahkan mikroba ini.r
Khlorheksidin ((lHX) dalattr
berbagai [<onsentrasr telah
direkomendasikan sebagai bahan irigasr
dan obat saluran akar. Bahan ini rlemilikr
efek antimikroba dengart spektrunr luas.
DilaPork
dengan
menurul
membet
berturul
klorhel
mikrob
hidrok
adalah
dan tit
fl1enu
kalsir
dalar
ini
sinet
khlo
berl
Entr
mik
ber
ber
larr
gol
ne,
at\
mi
UI
bt
2t4
l, .:,::kan bahwa CHX dalam Penelitian
II'- ::.. menggunakan gigi saPi, daPat
nr: ---:.rkan kemampuan E. faecalis unfrik
:rr':::"=::uk koloni selama 7 -21 hari
,,n--:-:,r-ilrut.e'10 Dilaporkan pula bahwa
,ir; r::: i,din juga efektif melawan
tl,,-- r: -' ang resisten terhadap kalsium
rururr- u,j; Kekurangan dari klorheksidin
ilutud;rJ,!: 1-*:lng dapat melarutkan jaringan
llliliflrin: : -:i- :rpat membu ang smear layer.tl
3rberapa penelitian
ilflsirilrr, u-, -rdroksida dan khlorheksidin
rn :"-:n'an E. faecalis.3'u Makalah
membahas sejauh mana
rntara Ca(OH)z- dan
:n tersebut bisa
: trs .lsecalis
. ,- -.r/-! merupakan jenis
-.- .erbentuk bola atau oval.
-,r:,,.-l:li atau rantai Pendek,
r.ru - ,- I :-:n berbentuk krim Pada
'r,:': : \likroba ini tetmasuk
'' :* :r-rsttif dengan katalase
;*: * -::rva bersifat fakultatif
,,--r-'-:-:tik mikroba ini adalah
:'::--,-.::i :rda kondisi Yang tidak
"ii* *-r::.- rurnbuh dalam garam
Cakradonya Dent J 2010; 2(2):1 59-250
pada suhu antata 100C sampai 450C, dapat
bertalran 30 menit pada suhu 600C pada
pH di atas 9,6.5'6
Enterococcus faecalis memiliki
antigen dinding sel karbohidrat grup D
(menrrut antigen Lancefielfl , yang berupa
asam teikoat atau asam teikuronat yang
dibennrk dengan membran sitoplasma.
Peptidoglikan yang paling banyak
ditemukan pada dinding sel membantu
mempertahankan bentuk mikroba.
Faktor virulensi seperti hemolisin,
gelatinase dan agregasi memepunyai
peranaan penting dalam patogenesis,
sehingga E. faecalis dapat melekat pada
sel hospes dan matriks ekstraseluler,
memudahkan invasi ke jaringan, memiliki
efek imunomodulasi dan menyebabkan
kerusakan dengan media toksinnya.5'6'8
Enterococcus faecalis jatang
ditemukan pada infeksi primer saluran
akar, meskipun demikian meruPakan
spesies yang sering kali terisolasi pada
kasus perawatan ulang dengan
periodontitis apikalis. Mikroba ini dapat
menginfeksi sebagai infeksi tunggal
ataupun inleksi campuran.5
Enterococctts faecalis meruPakan
flora normal dalam saluran pencernaan
yang dapat berada pada saluran akar yang
menvebabkan infeksi dan tahan terhadap
2t5
beberapa antimilaoba termasuk golongan
antibiotik. Hal ini menjelaskan adanya
infeksi eksogen yang memasuki saluran
akar, dan selaqiutrya tetap bertahan
setelah perawatan dan pengisian saluran
akar. Keadaan ini sejalan dsngan
penelitian Orstavik dan Hapsalo, Siquera
dan De Uzeda serta Waltimo dkk (1997)
(dalam Cwikla)s bahwa E. faecalis
resisten terhadap obat saluran akar
kalsium hidroksida.tr Penelitian Distel dkk
(2002) menunjukkan bahwa E. faecalis
membentuk koloni pada saluran akar yang
diberi medikasi kalsium hidroksida dan
mampu membentuk biofilm sehingga
mampu bertahan dalam lingkungannya.8
Biofilm merupakan suatu
komunitas mikroba yang tertanam dalam
matriks polisakarida dan protein yang
membentuk suatu lapisan tipis. Koloni
biofilm biasanya meliputi 85% dari
volume biofilm. Biolikn merupakan
struktur yang tersusun rapi terdiri dari
serumpun mikroba yang berbentuk jamur
dan terikat bersama-sama dengan matriks
karbohidrat dan dikelilingi oleh saluran
untuk memberikan nutrisi dan produk
buangan. Meskipun mikroba membentuk
biofilm tetapi dapat hidup terus dan dapar
dibiakkan ketika dipisah dari biofiLn.
Mikroba yang mengalami squesterisasi di
Cah'adonya DentJ 2010; 2(2).']59
dalam biofilm akan lebih sutrir
dimusnahkan dibandingkan dengaa
mikroba yang bebas. Di dalam biotrlm
te{adi komunikasi antar sel dan teqadr
pertukaran elemen-elemen genetik yan-e
dapat ditransmisrkan sehingga membtrd
mikroba mampu mere spon lingkungan.-*
Menurut Siren dan Haapsalo (2000Xdaiasl
Cwikla dkk)' tinggirya prevalensi ,f,
faecalis di dalam saluran akar yang tela&
diisi dapat terjadi akibat masuknya ffaecalis ke dalam saluran akar selas*q
proses perawatan antar kunjungan. Pa&
perawatan antar kunjungan di rTune
saluran akar tidak ditutup secara adeL..:e
atau pada perawatan yang lebih dan i+
kunjungan, E. faecalis banyak ditemuks*'
Menurut penelitian, 63Yo dari kegagist
perawatan saluran akar mengalami infel-q
ulang disebabkan oleh E. faecalis.3'|z
Obat Saluran Akar
Beberapa penelitian melaporkm
bahwa masih ada mikroba yang dary
bertahan hidup dalam saluran akar sete$&,
preparasi saluran akar. Mikroba 3,xry:
masih tersisa ini akan tumbuh &,'Iberkembang biak di dalam saluran a*;w..i
jika obat antimikroba tidak OiU.u*W:li
diantara kunjungan perawatan. Karefi& iffie..i-
obat saluran akar sangat berguna ri
216
desinfeksi saluran akar setelah preparasi
*luru, akar.'3
Menurut Bystrom dan Sunquist,
dalam saluran akar yang terinfeksi bisa
ditemukan lebih dari 108 mikroba dalam
setiap nunnya. Sedangkan preparasi
'*aluran akar mengurangi jumlahnya
ranpai faktor 1000, dan penggunaan
xcdium hipoklorit mengurangi tagi jumlah
..*nikroba sarnpai 5A%. Staechle
'.e**lyatakan bahwa obat saluran akar yang'digunakan
setelah preparasi yang baik dan
:irigasi bisa membunuh sisa
mikroorganisme dan mencegah infeksi, t4
uang.
Obat saluran akar harus dapat
&erfirngsi sebagai baner mekanis dan
mengurangi inflamasi. Sehingga dapat
mengeringkan eksudat dalam saluran akar,
menetralisir jaringan debris, dan
mengurangi inflamasi yang terjadi pada
jaringan periapikal serta merangsang
perfumbuhan tulang. Obat ini juga harus
berfungsi sebagai barier pada keadaan
dimana terjadi kebocoran tumpatan,
r,nembunuh sisa mikroba, mencegah
rcasuknya sekresi apikal ke dalam saluran
'xkar. Di samping itu obat harus
mempunyai spektrum yang luas karena
i*feksi endodontik adalah infeksi yang
disebabkan oleh polimikroba.t3'14'r5
Calvadonya Dent J 2010; 2(2):159-250
Menurut beberapa peneliti obat saluran
akar yang bekerja secara uap tidak
dianjurkan, karena terlalu sulit untuk
mengontrol distribusi dan konseutrasi
yang efektif serta efek toksik dari uap
yang dilepaskan.r6
Banyak obat yang digunakan
sebagai obat saluran akar, dan sesuai
dengan dasar kimianya secara umum
termasuk dalam kxagori golongan fanol
seperti Camphorated para
monochorophenol, camporated phenol,
eugenol, metakresilasetat dan halida.
Selain itu ada juga kalsium hidroksida,
antibiotik dan berbagai kombinasi. Namun
obat-obatan ini, terutama golongan fenol
bersifat antigenik dan sitotoksik yang
hanya efektif dalam waktu singkat. Obat
yang dianggap baik dan pupoler sekarang
adalah kalsium hidroksida yang
mempunyai sifat antimikroba lebih baik.rT
Kalsium Hidroksida
Kalsium hidroksida diperkenalkan
oleh Hermann pada tahun 1930,
digunakan secara luas dalam bidang
kedokteran gigi sebagai obat saluran akar.
Kalsium hidroksida murni berupa bubuk
berwarna putih tidak berbau dengan pH
tinggi (12,5-12,8) dan kelarutan dalam air
rendah. l8
2t7
Kalsium hidroksida di pasaran
tersedia dalam bentuk bubuk murrri atau
bervariasi, tetapi umumnya berisi 34%-
50% kalsium hidroksida dan 5%-15%
barium sulfat. Sisanya terdiri dari air dan
metil atau hidroksimetilselulose, atau
dapat juga bahan antiseptik lain. Kalsium
hidroksida di pasaran antara lain Calxyl,
Multical, Hypocal, Roatcal, Pulpdent,
calcipulp, calasept dan ultracal.te
Penyimpanan bahan ini perlu diperhatikan
karena bila kalsium hidroksida berkontak
dengan udara dapat membentuk kalsium
karbonat sehingga efektifitasnya menjadi
berkurang.a
Kalsium hidroksida memenuhi
kriteria obat saluran akar karena dapat
berperan sebagai barier pertahanan fisik,
mencegah infeksi ulang dan menggangu
suplai nutrisi untuk perkembangan bakteri.
Di samping itu kalsium hidroksida juga
digunakan secara luas dalam perawatan
endodontik seperti pulp capping,
pulpotomi, perawatan saluran akar,
apeksifikasi dan berbagai macam kasus
perawatan saluran akat lainya.zt'z2
Sifat-sifat zat pelarut kalsium
hidroksida dapat mempengaruhi aksi obat
tersebut di dalam jaringan periapeks.23
Efek teurapetiknya sangat tergantung pada
bahan campuftmnya untuk membentuk
Calcradonya Dent J 2010; 2(2): t 59-!W'.i
pasta ser|a daya larutnya yang cepet
sehingga dapat menghasilkan ion Ca2-dast
oH-.r2'20 Beberapa penulis menyaranka'l
penggabungan kalsium hidroksida densy
obat kumur seperti klorheksidin dffi
antibiotik seperti metronidazot **tciprofloxasin.ts
Kondisi pH yang ekstrim dalam
wakru yang cukup lama aJ'ru
mengakibatkan hilangnya aktifita*
biologis dari membran sitoplasrm
mikroba. Tetapi hilangnya aktivitas
biologis dari membran sitoplasma dapw
terjadi secara reversible dan irrer,'ersi&d*;
Bila pH ekstrim tidak tercapai dalw
waktu yang lama maka inaktifu#
membran sitoplasma akan terjadi seryreversible.t3
Kalsium hidroksida maIffiery
mempertahankan pH jaringan ds$@,;li
waktu lama karena pelepasan ion hid@sffi.,.
yang lama.t? Kini kalsium hidrokxr"i&J
banyak digunakan sebagai obat satrl .'.l
akar karena merupakan obat yang eryldan efektif membunuh mikoba effi
memiliki sifat yang menguntungkan @kesembuhan jaringan.
,: ''.-.
', ,''
Mekanisme Kerja Kalsium Hidroksi&
Mekanisme kerja Ca(OH):
antimikroba terrjadi kqrena pelepasm
218
O[f akan menginaktifasi enzim membran
sitoplasma mikroba dan mengubah secara
kimia komponen organik dan transpor
nutrisi yang berakibat toksik pada
mikroba. Terjadinya inaktifasi enzim
sitoplasma akan mempengaruhi proses
perfumbuhan, pembelahan sel, serta
aktifitas metabolik. Perubahan secara
kimia terhadap membran sitoplasma
bakteri dapat dihubungkan dengan
rusaknya asam lemak tak jenuh dan
fosfolipid yang mengganggu proses
peroksidasi lemak dan saponifftasi dari
mikroba.23
Mekanisme lain yang menjelaskan
efektifitas antimilroba adalah kemampuan
Ca(OH)a untuk mengabsorbsi karbon
dio}sida di dalam saluran akar yang
penting bagi mikroba saluran akar seperti
Capnoq,tophaga, Eikinella, dan
Actinomyces. Bila Ca(OH)z mengabsorpsi
karbon dioksida maka mikroba yang
lergantung pada karbon dioksida tidak
akan bertahan.2'24
Kalsium hidroksida juga berperan
dalam merangsang pembentukan jaringan
keras. Ion Ca2* dalam konsentrasi tinggi
akan meningkatkan peran enzim
p,ttrophospatase, mengaktifl<an adenosin
triphospat sehingga mendorong tedadinya
pertahanan melalui mineralisasi
Cakradonya Dent J 20 I 0 ; 2(2) : I 59-2 5a
dentin.o'2'24 Kalsium hidroksida juga
dapat mengahalangi reaksi asam yang
dihasilkan oleh proses inflamasi. pHnya
yang bersifat alkali akan menetralisir asam
laktat yang disekresi oleh osteoklas,
keadaan ini akan membantu mencegah
kerusakan j aringan keras. 5
Kalsium hidroksida juga dapat
dipakai untuk mengontrol eksudat pada
gigi dengan kelainan periapeks yang
persisten. Korsentrasi ion Ca yang tinggi
menyebabkan terjadinya kontraksi
prekapileq sehingga aliran damh ke
kapiler berkurang. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap pengurangan jumlah
cairan plasma yang keluar ke jaringan
sebagai akibat reaksi inflamasi.
Berkurangnya cairan plasma yang keluar
ke jaringan akan memungkinkan
terjadinya proses penyembuhan dan
kalsifikasi.26
Resistensi E. faecalis terhadap Kalsium
Hidroksida
Kalsium hidroksida dianggap
sebagai obat saluran akar pilihan. Namun
mikroba tertentu seperti E. faecalis
resisten terhadap obat ini. Keadaan ini
penting secara klinis, karena pada setiap
kegagalan perawatan saluran akar selalu
ada kaitannya dengan E. faecalis.Ll
219
Cakradonya Dent J 2010; 2(2):1594W':1
..iti
Struktur biofilm daPat memberikan
pertahanan yang efektif bagi mikroba,
baik pertahanan terhadap &os, maupun
obat saluran akar. Biofilm dtPat
beradaptasi terhadap hngkungan yang
buruk dan dapat melakukan metabolisme
secara aktif walaupun dalam kondisi
kekurangan nutrisi. Menurut Portnier dkk
(2002) (dalam Podbielski )6terapi mikroba
dapat mengeliminasi mikroba bebas tetapi
tidak meugbilangkan sel-sel yang terikat
pada biofilm sehingga dapat terjadi inf'eksi
ulangan.69
Pada penelitian Evan dkk (2002)26
menemukan bahwa E. faecalis resisten
terhadap kalsium hidroksida pada pH <
11,1. Di dalam lingkungan alkali sel
mikroba akan menjaga homeostatis Yang
terdiri dari dua komponen, yaitu fungsi
pasif dan aktif. Fungsi pasif terdiri dari
permeabilitas membran yang rendah dan
kemampuan buffer sitoplasma. Sedangkan
mekanisme aktif melalui kontrol transpor
kation (kalium, natrium dan proton)
melalui membran sel. Pada lingkungan
asam sistem 'antiport kation akan
meningkatkan pH intemal dengan
keluarnya proton melalui membran sel.
Pada lingkungan basa kation/proton akan
dipompa ke dalam sel agar pH internal
lebih rendah. Evan menemukan bahawa
fungsi pompa Proton intraseluler
merupakan faktor utama dari resistensi E'
foecalis terhadap pH- Ketika pompe
proton dihalangi, dengan menggunakan
carbonil cyanide m- chl orophenillryd'azon
(CCPP) E. faecalis menunjukkan 20-70
kali berkurang ketahanannya. Keadaan ilimenunjukkan bahwa fungsi pompa protoo
sangat penting untuk bertahannya E'
faecalis dari lingkungan alkali yaag
tinggi.26 Pompa proton pada E. faecalis
berfungsi sampai Pada PH 11,5 atax
lebih.2627
Klorheksidin
Klorheksidin adalah suatu bahan
antimikroba yang mempunyai snektrul
luas. Dapat digunakan sebagai bahan
irigasi yang efektif dan diadsorbsi oleh
dentin. Kini klorheksidin terbukti sebagai
suatu obat antimikroba yang efektif pada
perawatan saluran akar. Penelitian
Komorowski dkk (2000 ) (dalam Lirlilpenggunaan klorheksidin sebagai obal
saluran akar pada gigi sapi menunjukkar*.
menurunnya kemampuan E. .faecaiu
dalam membentuk koloni pada dentin.rris
Klorheksidin dapat diaplikasikan
dalam bentuk larutan atau gel tipis"
Klorheksidin dapat mencapai daerah-
daerah yang tidak teratur dalam salurall
220
akar lebih baik daripada pasta kalsium
hidrolsida. Sebaliknya dibandingkan
dengan kalsium hidroksida larutan
klorheksidin dapat dengan mudah
dibersihkan dari saluran akar dengan
bahan irigasi apapun.
Mekanisme Kerja Klorheksidin
Mekanisme antimikroba
klorheksidin terkait dengan struktur
molekul kation bisbiguanida. Prinsip dasar
dari kationik senyawa klorheksidin adalah
pelepasan molekul muatan positif yang
selanjutnya berikatan dengan senyawa
anion yaflg terdapat pada permukaan
milroba. Permukaan mikroba gram positif
terdapat asam tekoat dan asam tekuronat
dan pada gram negatif terdapat
lipopolisakarida. Ikatan antara
klorheksidin dan permukaan mikroba
menyebabkan turunnya integritas
permukaan mikroba sehingga terjadi
perubahan permeabilitas membran
sitoplasma. Selanjutnya akan terjadi
presipitasi protein sitoplasma mikroba dan
mengubah keseimbangan osmotik sel
mikroba.2e
Pada saat pelepasan molekul positif
klorheksidin akan berikatan dengan dentin
dan kemudian berikatan dengan mikroba,
sehingga akan mengganggu proses
Cakradonya Dent J 20 I 0 ; 2(2) : I 59-2 50
perlekatan mikroba terhadap dentin,
selaniutnya akan menyebabkan kerusakan
membran. Klorheksidin yang diadsorbsi
di dalam dentin dan berikatan dengan
dengan hidroksi apatit kemudian
dilepaskan. Proses penyerapan dan
pelepasan klorheksidin secara berangsur
dapat melindungi dentin akar dari koloni
mikroba selama perawatan saluran. 2e3o
Pada konsentrasi rendah (1,2o/c
0,2%) klorheksidin bersifat bakteriostatik.
Pada konsentrasi tinggi (1,8o/o2o/o atau
lebih) klorheksidin akan menyebabkan
koagulasi dan presipitasi sitoplasma
sehingga bersifat bakterisid. Klorheksidin
memiliki aktifitas antimikroba yang kuat
terhadap gram positif, gram negati{
fakultatif anaerob dan jamur.2''" Laporan
terbaru membuktikan tentang aktifitas
antimikroba bila klorheksidin tetap
dibiarkan di dalam saluran akar selama
beberapa hari. Disampiug itu, klorheksidin
juga efektif melawan mikroorganisme
yang tahan terhadap kalsium hidroksida.rr
Campuran Kalsium Hidroksida dan
Klorheksidin
E. faecalis umufimya ditemukan
pada perawatan saluran akar yang gagal,
dan merupakan safu-satunya mikroba yang
paling umum dapat bertahan pada gigi
22t
'iri
J-{$.J". l,,:
yang telah dirawat dan diisi. Mikroha ini
juga sering ditemukan sebagai mikoba
tunggal yang terisolasi dalam saluran akar
dengan periodontitis apikahs yang
menetap. E. faecalis sangat sulit dibunuh
dan resisten terhadap kalsium hidroksida.
Robert dkk (2005)30 serta Lyne dkk
(2003f ' mengemukakan bahwa
penambahan zat antirnikroba lain pada
kalsium hidroksida dapat meningkatkan
efektifitasnya sebagai antimikoba.2s'30
Hal ini disebabkan karena sifat
fisikokimia memegang peran penting
untuk membunuh mikroba, penguraian ion
kalsium menjadi ion OH- dan Caz*
tergantung pada rat pelarut yang
digunakan.r2
Penelitian oteh Almyourdi dkk32
menunjukkan bahwa kombinasi
khlorheksidin gel 0,2 Yo dengan kalsium
hidroksida dapat membunuh E faecalis.
Demikian juga Zerclla dkk. (2005)33
mengungkapkan bahwa campuran ka lsium
hidroksida larutan klorheksidin 2% efektif
digunakan sebagai obat antar kunjungan.
Penelitian ini sebanding dengan penelitian
Evans dkk.(2003)26 yang membuktikan
bahwa dentin yang telah terinfeksi dcngan
E. faecalis lebih efektif didesinfeksi
dengan campuran kalsium hidroksida dan
larutan Horheksidin 2ol. Sementara itu,
Cakradon.t,a Dent J 20 l0; 2i)t
Basrani dkk. (2003)3 menger
bahwa kombinasi kalsium hi
dengan klorheksidin (larutan) 0.3E*.
kombinasi kalsium hidrolaid
klorheksidin (gel) 0,2o/o tidak e
sedangkan dengan konsentrasi gri
larutan 2olo temyata efel3if terh:ui*4p
faecalis. Walaupun ada penuruna*
daya antibakteri terkait
konsentrasi, namun kombinasi ini
bermanfaat karena kalsium
secara fisik menutup saluran akar
perawatan antar kunjungan.'
itu penelitiar Soraya (2007) di
bahwa campuran Ca(Oi{}:
klorheksidin A,2o/o Qa,'*
terhadap E.faecalis, semaki*
konsentrasi klorheksidine
antimikrobanya mak in tin ggi.
Kesimpulan l
Campuran kalsium hidr*k,s!&
klorheksidin memberikan efek
antimikoba dan beberapa
membuktikan bahwa campur*i:
bahan ini efektif menrbunuh f" :d
Campuran kalsium hidrriirida
klorheksidin tidak, memiliki etek
terhadap kelarutan kalsium h
alrifitas klorheksidin, narnuc
efektifitas antimikroba sarna dengan
menggunakan klorheksidin sendiri.
Campuran Kalsium hidroksida dan
klorheksidin dapat dipertimbangkan
sebagai obat antar kunjungan karena
disamping sebagai antimikroba juga dapat
berfungsi sebagpi barier mekanis,
rnengurangi inflamasi serta dapat
menstimulasi terjadinya proses
penyembuhan dan kalsifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Walton RE, Riviera EM. Cleaningand Shaping. In: Walton RE,Torabinejad M.(Eds) Principles and
Practice of Endodontic. 3'd ed.
Philadelphia: WB Saunders,2A02:20648.
2. Schafer E, Bossmann K.Antimicrobial Effifacy ofChlorhexidine and Two CalciumHydroxide Formulation againstEnterococcus faecalis. J Endod2004;31:53-6.
3. Basrani B, Pascon E, Friedman S.
Effrcacy of Chlorhexidine andCalciurn Hydroxide ContainingMedicament against Enterococcus
faecalis in vitro. J Oral Surg OralMed Oral Path; 2003; 96:618-2.
4. Sundqvist G, Figdor D, Persson S,
Sjorgen U. Microbiologic Analysis ofTeeth with Failed EndodonticTreatment and the Outcome ofConservative Re-treatment. Oral SurgOral Med Oral Pathol Oral RadiolEndod 1998;E5;86-93.
5. Cwikla S, Bellanger M, Giguere S,Fox A, Verticci F. Dentinal TubulusDesinfection Using Three Calcium
Cakradonya Dent J 201 0; 2(2) : I 59-250
Hydroxide Forrmrlation. JEndod.200A;31:50-2.
6. Podbielski A, Spahr A, Haller B,Additive Microbial Activity ofCalcium Hydroxide andChlorhexidine on CommonEndodontic Bacterial Pathogens. JEndod 2003;2\340-5
7. Hasselgren G, Olsson B, Cveck M.Effect of Calcium Hydroxide andSodium Hypochlorite on the
Dissolution of Necrotic PorcineMuscle Tissue. J Endad 1988;14:125-8.&
8. Estrella C, Pimenta FC, Ito X,Bamman LL. - AntimicrobialEvaluation of Calcium Hydroxide inInfected Dentinal Tubules. J Endod1999:,25:416-8.
9. Siquera J.F, Uzeda MD. IntracanalMedicaments Evaluation Effect ofChlorhexidine, Mefronidazole,Calcium Hydroxide Associated with"fhree Vehicle. J Endod. 1997;23:167-9.
10. Komorowski & Grad H, Wu XY,Friedman. Antimicrobial Substantivityof Chlorhexidine Treated Bovine RootDentin. J Endod 2004l.26:315-7.
11. Lin S, Zucckerman O, Weiss E,Mazor Y, Fuss Z. AntibacterialEfficacy of a New ChlorhexidineSlow Release Device to DesinfectDentinal Tubulus. J Endod2003;6:416-18.
12. Basrani B, Ghanem A, Ijaderhane L.Physical and Chemical Properties ofChlorhexidine and Calciumt{ydroxide Containing Medications. ./Endod 2004;30:413-17.
13. Evanov C, Lieweehr F, Buxton T,Joyce AP. Antibacterial Efifacy ofCaleium
tr-,.a-^-.2)^ ^-srlyoroxloe andChlorhexidine Gluconate Irrigant at37aC and 460 C. J indodod2004;30:653-7.
223
14. Barbosa CAM, Gonzales RB, Siquera
J, de Uzed M. Evaluataion of the
Antibacterial Effrfacy of CalciumHydroxide, Chlorhexidine and
Camphorated Paramonochlorophenolas Intracanal Medicament a Clinicaland Laboratory Study. J Endod 1997;
23:297-99.15. Beer & Baumann, Kim S. Cclour
Atlas of Dental Medicine and
Endodontology. New York:ThiemeSuttgard.2000:156-8.
16. Leonardo MR, Da Silva LAB, FilhoMT, Bonifacio KC, Ito IY. ln vitroEvaluation of Antimicrobial Activityof Sealer and Pastes Used inEndodontics . J Endod.2000;26:39 | 4 -
17. Siguera JF, Lopes HP, Uzeda MD.Recontamina with CamPhoratedParamonochorophenol. JEndod.l998:'24:ll-14.
18. Law Amanda, Messer Harrod. AnEvidence Base Analysis of the
Antibacterial Effectiveness ofIntracanal Medicaments. JEn d a d;7O0 4; 30 :6 8 9 -94.
19. Mickel A.K, Sharma P. Effectivenessof Stannous Fluorida and CalciumHydroxide Againts Enterococcus
fa e c ali s . J end o d 2003 ;29:259 - 64 .
20. Stock CJ& Gulabavila K,Walker RT,Goodman JR. Colour Atlas and Textof Endodontics Ed.St Louis.
Mosby Wolfe.145-150.21. Sidharta W.Penggunaan Kalsium
Hidroksida di Bidang Konservasi
Gigi. JKGUI Edisi Khusu 2000:7:435-43.
22. Sjorgen U,Fidgor D,Spangberg L,Sundqvist G. The AntimicrobialEffect of Calcium Hydroxide as a
Short Term Intracanal Dressing. .6zl
Endod J . 199l;24:,119-25.23. Berkitten M,Okar l,Berkitten R. In
Vitro of Penetration of Sanguish andPrevotella intermedia Strain into
Cab'atlu*'e ikt#.*s
Human Dentiltel T20A0;26:236-9.Simon ST. Bar K5"of Four Vehicles m'.&6*Hydroxide and theIon. Oral ,i{d#1995;80:459-64.
25,
26.
Fereira FF, Vals MS-Evaluation of PH re-'- l
lon Release inHydroxide DressitPMed Oral Patho{Wakabayashr H. \{"wffisTachibana H, ivlalrumw d
Calcium Hydroxide P*swr
Uninstrumented R+*c
Endod I 995;2 I : 3-{i--< i27. Evan M, Davies ilL
Fidgor. MechanisrasResistence of &*faecalis to Calcium t&Endod J 20A2;35:lltr-*-' I'
28. Lennet BJ, Komcr*r*'skGrad H, Lawrence HP.
Antimicrobial Substa*r:rqRoot Dentin ExPosed '
Chlorhexidine Delir"ry .,wgEndod 2000:26:651-5
29. LinYu Hengm, Micket'{,ffi;Effectiveness of k*@Againts Enteroc o cctts @:ryJ Endod 2O03;29:565'&" ,,
30. Mickel A, wrielt &'.Inhibition of Streptoe*cewby Three Calcium F{3&xmand One Zinc OxydeJ Endod 1999;25:341.
31. Robert GH, Lieweh.r RS"
Pherson JC. Apica}Calcium Hydroxide fut ,w'
Model. J Endod 2AA:: 3I#?i32. Lyne RW, Liewehr RF, ffi
Vitro AntimicrobialVarious Medication
24.
E. foecalis in Root Cem*Endod 2003;3: 187 -9.
224
Cakradonya Dent J 2010; 2(2):1 59-250
33. Almyroudi M, Hugh S, Saunders W,Glas E. The Effectiveness of VariousDisinfectants Used as EndodonticIntracanal Medications: An In VitroStudy. J Endod 2A$2:28163 -7 .
34. Zerella JA, Spangberg LW.Effectiveness of a Calcium Hydroxideand Chlorhexidine DigluconateMixture as Disinfectant duringRetreatment of Failed EndodonticCases. Oral Surg Oral Med OralPath, Oral Radiol Endod2005;100:75 6-761.
15. Cut Soraya. Pengaruh antimikrobacampuran kalsium Hidrolsida danklorheksidin terhadap Enterococcusfaekalis (In Vitro). Departement ofKonservasi. Jakarta: UniversitasIndonesia 2007.
225