[hal isbn] - · PDF file“Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya dan ......

44

Transcript of [hal isbn] - · PDF file“Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya dan ......

4

[hal isbn]

Hadits Arbain Muttafaqun ‘Alaih

Untuk Hafalan

Dikumpulkan dan Diurutkan Oleh:

Abu Zur’ah ath-Thaybi

Penerbit : Pustaka Syabab Surabaya

Editor : Tim Pustaka Syabab

Layout : Tim Pustaka Syabab

Cetakan : Pertama

Tahun : Dzulhijjah 1434 H

Oktober 2013 M

ISBN :

Dicetak oleh Percetakan Cakrawala

Jl. Kusuma 28 Berbek, Waru, Sidoarjo,

Jawa Timur

Fax. (031) 866 2267

[email protected]

5

Daftar Isi

Kata Pengantar

Muqaddimah

Hadits Ke-1: Ikhlas da

lam Niat

Hadits Ke-2: Lima Rukun Islam

Hadits Ke-3: Allah di Atas Langit

Hadits Ke-4: Setan Musuh Utama Manusia

Hadits Ke-5: Keutamaan al-Fatihah

Hadits Ke-6: Keutamaan Puasa

Hadits Ke-7: Bahaya Bid’ah

Hadits Ke-8: Kunci Surga

Hadits Ke-9: Isa Hamba dan Utusan Allah

Hadits Ke-10: Manisnya Iman

Hadits Ke-11: Mencintai Sesama Muslim

Hadits Ke-12: Agama Syiah Kafir

Hadits Ke-13: Tanda Orang Munafik

Hadits Ke-14: Kaidah Perintah dan Larangan

Hadits Ke-15: Haramnya Darah Muslim

Hadits Ke-16: Ciri Beriman Kepada Allah dan Hari Akhir

Hadits Ke-17: Ragam Sedekah

Hadits Ke-18: Macam-Macam Fithrah

Hadits Ke-19: Fitnah Harta

Hadits Ke-20: Keutamaan Zuhud

Hadits Ke-22: Keutamaan Ahli al-Qur`an

Hadits Ke-21: Adab Makan

Hadits Ke-22: Keutamaan Ahli al-Qur`an

6

Hadits Ke-23: Hisnul Muslim

Hadits Ke-24: Penyakit dan Kesembuhan dari Allah

Hadits Ke-25: Sabar Saat Musibah

Hadits Ke-26: Bahaya Fitnah Wanita

Hadits Ke-27: Wajib Menikahi yang Beragama

Hadits Ke-28: Akhlaq adalah Kasih Sayang

Hadits Ke-29: Hakikat Orang Kuat

Hadits Ke-30: Hak-Hak Muslim

Hadits Ke-31: Haramnya Nyanyian

Hadits Ke-32: Bersabar dalam Berjihad

Hadits Ke-33: Keutamaan Ahli Ilmu

Hadits Ke-34: Haram Memberontak Penguasa Zhalim

Hadits Ke-35: Haram Mengkafirkan Tanpa Ilmu

Hadits Ke-36: Keutamaan Dai

Hadits Ke-37: Dosa-Dosa Besar

Hadits Ke-38: Yahudi dan Nasrani Kafir

Hadits Ke-39: Keutamaan Ahli Sunnah

Hadits Ke-40: Tanda Hari Kiamat

Hadits Ke-41: Dahsyatnya Neraka

Hadits Ke-42: Indahnya Surga

7

Muqaddimah

Segala puji milik Allah dan semoga shalawat dan

salam tercurah untuk Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam.

Amma ba’du:

Kutaib ini disusun untuk turut serta menambah

semangat sebagian para pemuda Islam yang enggan

menghafal hadits-hadits Nabi shallallahu „alaihi wa sallam

yang mulia dan penuh berkah. Mereka enggan menghafal

karena bisikan yang dihujamkan setan ke dalam hati

mereka, di antaranya ada yang menganggap kitab-kitab

hadits terlalu besar dan tebal sehingga membuat minder

dan lemah semangat, dan yang lain beranggapan banyak

menghafal hadits justru mengacaukan hafalannya karena

banyaknya hadits yang mirip-mirip tapi tidak serupa

redaksinya. Inilah tipu daya setan yang menghalangi

manusia dari jalan Allah ta‟ala.

Akhirnya, semoga kutaib ini bisa meringankan

beban mereka dan menambah kecintaan mereka terhadap

hadits as-syarif. Wallahul muwaffiq.

Metode Penyusunan Kutaib

1. Hanya mencantumkan hadits muttafaqun „alaih,

yaitu hadits yang telah disepakati keshahihannya

oleh dua imam ahli hadits al-Bukhari dan

8

Muslim. Al-Hafizh Ibnu Hajar (w. 852 H)

berkata, “Dikatakan hadits Muslim muttafaqun

„alaih dengan hadits al-Bukhari jika memiliki

takhrij asal hadits yang sama dalam hal shahabat

yang meriwayatkannya, meskipun terdapat sedikit

perbedaan lafazh/redaksi hadits.” [Al-Lu‟lu‟ wal

Marjân (hal. 4) oleh Fuad Abdul Baqi]

2. Lebih mendahulukan redaksi hadits al-Bukhari

daripada Muslim. Hanya saja, hadits muttafaqun

„alaih di kitab Arbain an-Nawawi --sebanyak 9

hadits-- juga dimasukkan dalam kutaib ini dan

kebanyakan hadits-hadits muttafaqun „alaih di sana

bukan redaksi al-Bukhari. Penulis sengaja

mencantumkan hadits-hadits itu di sini supaya

para penghafal tidak terpecah hafalannya saat

melanjutkan hafalan ke Arbain an-Nawawi.

3. Hanya mencantumkan hadits-hadits qauli.

4. Kode takhrij sebagai berikut: AN = Arbain an-

Nawawi, SB = Shahih al-Bukhari, dan SM = Shahih

Muslim.

Kelebihan Kutaib Ini

Secara umum Arbain an-Nawawi adalah kutaib

yang paling unggul dalam tema ini karena besarnya faidah

9

yang terkandung di dalamnya. Adapun jika ditinjau dari

beberapa segi, Hadits Arbain Muttafaqun „Alaih memiliki

beberapa kelebihan sebagai berikut:

1. Hanya berisi hadits-hadits shahih muttafaqun „alaih

yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim,

sementara Arbain an-Nawawi berisi hadits-hadits

yang shahih dan hasan bahkan sebagian dha’if,

seperti hadits no. 27, 30, dan 41 sebagaimana

yang dijelaskan dalam kitab-kitab syarahnya.

2. Hanya hadits-hadits pendek saja yang

dicantumkan di kutaib ini sehingga mudah untuk

dihafal --sebagaimana tujuan awal penulisan

kutaib ini--, sementara Arbain an-Nawawi

sebagian haditsnya panjang-panjang sehingga

butuh kerja keras dalam menghafalnya.

3. Hanya mencantumkan matan hadits saja

sehingga mempermudah untuk dihafal, tetapi

untuk melengkapi faidah penulis cantumkan

dalam tanda kurung shahabat yang

meriwayatkannya, dan takhrij hadits yang luas

untuk hadits-hadits tertentu dalam footnote.

Usai menghafal semua hadits ini, sangat

dianjurkan untuk melanjutkannya ke Arbain an-Nawawi

karena banyaknya kandungan faidah dalam hadits-hadits di

10

kutaib tersebut. Dikatakan bahwa pokok-pokok agama

Islam tercantum dalam Arbain an-Nawawi. Maka,

meninggalkan Arbain an-Nawawi berarti telah

meninggalkan faidah yang begitu banyak dan melimpah.

Semoga Allah memperbanyak para pemuda

Islam yang mencintai hadits dan ahlinya, lalu

menghafalnya, memahaminya, dan membekas dalam

kehidupannya.

Semoga pembaca mendapat manfaat dari kutaib

sederhana ini dan penulis mendapat pahala di sisi Allah

yang maha pemurah. Sesungguhnya Rabb-ku mahadekat

lagi maha mengabulkan.

« ي ؼ يغ ج ص جغ ح ئه أ ح ضمر «سذ

آخش » ذ ل ذ ج أ ج دػ ي ؼح « سخا ج

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada

pemuka para ahli hadits shallallahu „alaihi wa sallam,

keluarganya, para shahabatnya, dan para penghafal hadits

seluruhnya.[]

11

حو الل بسن حين الس ي الس

زث ييو ثو حح لل الحود ه ا ييب ا ثييس حود حسض ه د ،زب ن هحو الم عل الس الة الص

عل عين بئحس ى إل آ هي ت أصح بو لو حي. أه بعد م الدب :ح

Hadits Ke-1: Ikhlas dalam Niat

سلن ل الل صل الل عليو ح : »ق ل زس ئ ، ح شء ج ا ى ح ئ يحش،

حي ذحا جألػ ئ جشض

ص وح جل ف سع ئ جشض ف

12

جل سع جشض ص وح ، ح أ يح يصير ذش ئ ج جشض ح ف ىذ أز ي ي حجش ئ ح »

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya dan setiap

orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka,

barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka

hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang

hijrahnya karena dunia yang ingin diraihnya atau wanita yang

ingin dinikahinya maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah

kepadanya.” [AN (no. 1), SB (no. 1), dan SM (no. 1907)

dari Umar bin Khaththab radhiyallahu „anhu]1

1 Hadits ini diriwayatkan oleh para imam ahli hadits terkemuka: al-Bukhari (no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689, dan 6953), Muslim (no. 1907), at-Tirmidzi (no. 1647), an-Nasa`i (no. 75, 3437, dan 3794) dalam al-Mujtabâ dan (no. 78, 4717, 5601, dan 11804) dalam as-Sunan al-Kubrâ, Ibnu Majah (no. 4227), Ahmad (no. 168 dan 300) dalam Musnadnya, Ibnu Khuzaimah (no. 142) dalam Shahîhnya, Ibnu Hibban (no. 388 dan 4868) dalam Shahîhnya, ath-Thabarani (no. 40 dan 7050) dalam al-Mu’jam al-Ausath, al-Baihaqi (no. 181) dalam as-Sunan al-Kubrâ dan (no. 6419) dalam Syu’abul Iman, ad-Daruquthni (no. 131) dalam Sunannya, ath-Thayalisi (no. 37) dalam Musnadnya, Abu Awanah (no. 7438) dalam al-Mustakhrâj, al-Bazzar (no. 257) dalam Musnadnya, al-Humaidi (no. 28) dalam Musnadnya, dan Ibnul Jarud (no. 64) dalam al-Muntaqâ. Namun sejauh

13

Hadits Ke-2: Lima Rukun Islam

سلن: الل صل ي ق ل الن ي جل »عليو ع ذظ خ ئال :ػ ال ئ حدز أ جل ش أ

ي ذج سع ذ جل جص ئلح وحز، ، ئيطحء جض ز، دجا جر ضح س ص «يص،

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Islam

dibangun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan

muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan

zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.” [AN (no. 3),

SB (no. 8), dan SM (no. 16) dari Ibnu Umar radhiyallahu

„anhuma]2

penelitian, tidak didapatkan redaksi yang sama persis dengan hadits tersebut di kitab-kitab mereka. Yang paling mendekati

adalah redaksi dari Abu Dawud (no. 2201) dengan ( جي (حتزsebagai ganti ( حنكحي). 2 Dalam redaksi al-Bukhari tanpa lafazh (يت Redaksi yang .(ال

sama persis diriwayatkan Ahmad (no. 5672 dan 6015) dalam Musnadnya dan Ibnu Khuzaimah (no. 309) dalam Shahîhnya.

14

Hadits Ke-3: Allah di Atas Langit

ل الل صل الل عليو سلن ق ل زس ح لض »: ق جل ف ذ ػ ف ك وطد ف وطحذ خ ج

رص غضر ط غ سد ؼشػ: ئ «ج

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Setelah

Allah menciptakan makhluk, Dia menulis di Kitab-Nya yang

berada di sisi-Nya di atas Arsy, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku

mengalahkan murka-Ku.’” [SB (no. 3194) dan SM (no.

2571) dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-4: Setan Musuh Utama Manusia

سلن ل الل صل الل عليو يأض : »ق ل زسك وزج خ فيمي: أدذو يغح ؟جش

غ ك سذه؟ فارج ذ خ ك وزج؟ دط يمي: خيغطؼز ذ حل ف ط ي »

15

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Setan

mendatangi seseorang dari kalian lantas berkata, „Siapakah yang

menciptakan ini? Siapakah yang menciptakan ini?‟ Hingga dia

berkata, „Siapakah yang menciptakan Rabb-mu?‟ Apabila ini

terjadi, maka bacalah taawwudz dan berhentilah.” [SB (no.

3276) dan SM (no. 134) dari Abu Hurairah radhiyallahu

„anhu]

Hadits Ke-5: Keutamaan al-Fatihah

سلن ل الل صل الل عليو ال صز »: ق ل زسىطحخ يمشأ ذفحضذس ج »

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sah

shalat seseorang yang tidak membaca surat al-Fatihah.” [SB (no.

756) dan SM (no. 394) dari Ubadah bin ash-Shamit

radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-6: Keutamaan Puasa

ي صل سلن: الل ق ل الن جس »عليو في ج ئ، ي يح جش حت ذخ ذحذح يمحي جص ي

16

، يمحي: أي أدذ غيش س، ال يذخ ميح جحت جص ؟ فيم ، أدذ غيش ال يذخ

ج ك فارج دخ أدذ أغ يذخ «ف

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di

surga terdapat sebuah pintu yang disebut ar-Rayyan yang akan

dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari Kiamat. Tidak

akan masuk ke dalamnya seorang pun selain mereka. Dikatakan

nanti, „Di mana orang-orang yang berpuasa?‟ Maka, mereka pun

berdiri, tidak masuk ke dalamnya seorang pun selain mereka.

Apabila mereka sudah masuk maka pintu ditutup, sehingga tidak

ada seorang pun yang masuk lagi.” [SB (no. 1896) dan SM (no.

5511) dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-7: Bahaya Bid’ah

سلن ل الل صل الل عليو : »ق ل زس سد ف يظ ح زج ح ش «أدذظ في أ

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa

yang mengada-mengada dalam urusan kami ini yang bukan bagian

17

darinya, maka ia tertolak.” [AN (no. 5), SB (no. 2697), dan

SM (no. 1718) dari Aisyah radhiyallahu „anha]

Hadits Ke-8: Kunci Surga

ل الل صل الل عليو سلن ق ل زس :« شش أ أذج جحط دط يش ئال ألحض ال ئ جل أ أ

ذج ذ ي جل سع يمي يإضج ج ز جصج وحز، فارج فؼ ج جض ه ػص حء ر اي د

ئال ج أ ذذكا جلع ػ دغحذ جل «ضؼح

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Aku

diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka

bersyahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur

rasûlûllâh, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika

mereka melaksanakan hal tersebut, maka mereka telah

memelihara harta dan darah mereka dariku kecuali dengan hak

Islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah Ta‟ala.” [AN

18

(no. 8), SB (no. 25), dan SM (no. 22) dari Ibnu Umar

radhiyallahu „anhuma]

Hadits Ke-9: Isa Hamba dan Utusan Allah

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو ذ أ ش ئال ذج جل ال ئ ذ أ ، ال ششيه دذ

ػيغ ػرذ أ ، سع جل ػرذ سع جس دك ج ، سح شي ح ئ مح أ ط و

، أدخ جحس دك جل ح وح جس ػ ج ج «ؼ

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa

bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan hak

selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad

hamba dan utusan-Nya, dan Isa hamba Allah dan Rasul-Nya

dan kalimat-Nya yang dihujamkan ke Maryam serta ruh dari-

Nya, dan surga benar adanya, dan neraka benar adanya, maka

Allah akan memasukkannya ke surga meski berapapun

19

amalnya.” [SB (no. 3435) dan SM (no. 28) dari Ubadah bin

ash-Shamit radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-10: Manisnya Iman

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو و ثظ ز جلي جذ د في يى : أ ح جل سع

يذد ج أ ح، ج ح ع ي شء ال أدد ئ ئال ل يذر يؼ أ يىش أ ح ، ىفش و د ف ج

يمزف ف جحس أ «يىش

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tiga hal yang

barangsiapa ada pada dirinya, akan mendapatkan manisnya iman:

Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya,

dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan dia benci kembali

kepada kekufuran sebagaimana dia benci dilempar ke dalam api.”

[SB (no. 16) dan SM (no. 43) dari Anas bin Malik

radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-11: Mencintai Sesama Muslim

20

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو ال يإ دط يذد أل أدذو فغ ح يذد «خي

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman

(dengan sempurna) salah seorang dari kalian hingga dia mencintai

untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” [AN

(no. 13), SB (no. 13), dan SM (no. 45) dari Anas bin Malik

radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-12: Agama Syiah Kafir

ي صل سلن: الل ق ل الن ال ضغرج »عليو ح أصذحذ، رح أدذ ر ث فك أ أدذو أ ف

صي ال ذ أدذ غ ذ «ف

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian

mencela shahabat-shahabatku. Seandainya salah seorang dari

kalian bersedekah emas sepenuh gunung Uhud, tentu tidak bisa

menyamai sedekah satu mud mereka dan tidak pula setengahnya.”

[SB (no. 3673) dan SM (no. 2541) dari Abu Sa’id al-

Khudri radhiyallahu „anhu]

21

Hadits Ke-13: Tanda Orang Munafik

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو و أسذغ س في خص ص في وح صح، حفمح خح وح

ص في وح ح: فحق دط يذػ جا س خص

ذ ئرج ػح ظ وزخ، ئرج دذ ، خح ئرج جؤض فجش ئرج خحص «غذس،

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Empat hal yang

barangsiapa ada pada seseorang maka dia seorang munafik tulen,

dan barangsiapa yang pada dirinya ada satu cabang dari itu maka

di dalam dirinya ada satu cabang kemunafikan hingga

meninggalkannya: apabila dipercaya khianat, apabila berbicara

dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila bertengkar

curang.” [SB (no. 34) dan SM (no. 58) dari Abdullah bin

Amr bin Ash radhiyallahu „anhuma]

Hadits Ke-14: Kaidah Perintah dan

Larangan

22

ل الل سلن ق ل زس ح »: صل الل عليو ر فحجط ػ يطى فأضج ذ شضى ح أ ح

وثشز ى لر ه جزي ح أ ، فا جعطغؼط ريحت أ ػ جخطف غحت »

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang

aku larang bagi kalian maka jauhilah dan apa yang aku

perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian.

Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian

adalah banyak bertanya dan menyelisihi para nabi mereka.” [AN

(no. 9), SB (no. 7288), dan SM (no. 1337) dari Abu

Hurairah radhiyallahu „anhu]3

3 Hadits ini diriwayatkan oleh para imam ahli hadits terkemuka: al-Bukhari (no. 7288), Muslim (no. 1337), at-Tirmidzi (no. 2679), an-Nasa`i (no. 2619) dalam al-Mujtabâ dan (no. 3585) dalam as-Sunan al-Kubrâ, Ibnu Majah (no. 2), Ahmad (no. 7367, 7501, 8144, 8664, 9523, 9780, 9887, 10028, 10255, 10429, 10607, dan 10705) dalam Musnadnya, Ibnu Khuzaimah (no. 2508) dalam Shahîhnya, Ibnu Hibban (no. 18-21, 2105, 2106, 3704, dan 3705) dalam Shahîhnya, ath-Thabarani (no. 2715 dan 8773) dalam al-Mu’jam al-Ausath, al-Baihaqi (no. 1029 dan 1472) dalam as-Sunan al-Kubrâ, ad-Daruquthni (no. 2705 dan 2707) dalam Sunannya, Abu Ya’la (no. 6305 dan 6676) dalam

23

Hadits Ke-15: Haramnya Darah Muslim

سلن ل الل صل الل عليو : »ق ل زس ال يذ ئال ذادذ ث غ شب ج ظ: جثياد د

جطحس جفظ ذحفظ، ي، ج فحسق جض ج ذي ن حػس ج »

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal

darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga hal:

orang yang berzina padahal sudah menikah, membunuh jiwa, dan

orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari

jama‟ah.” [AN (no. 14), SB (no. 6878), dan SM (no. 1676)

dari Anas bin Malik radhiyallahu „anhu]4

Musnadnya, dan al-Humaidi (no. 1158) dalam Musnadnya. Namun sejauh penelitian, tidak didapatkan redaksi yang sama persis dengan hadits tersebut di kitab-kitab hadits mereka. Yang paling mendekati adalah redaksi Imam Muslim (no. 1337) dan al-Baihaqi (no. 1029) dalam as-Sunan al-Kubrâ dengan

lafazh ( يأتا هنو) diganti ( ا هنو .(ي يعل4 Hadits ini diriwayatkan oleh para imam ahli hadits terkemuka: al-Bukhari (no. 6879), Muslim (no. 1676), at-Tirmidzi (no. 1402), Abu Dawud (no. 4352), an-Nasa`i (no. 4016

24

Hadits Ke-16: Ciri Beriman Kepada Allah

dan Hari Akhir

سلن ق ل ل الل صل الل عليو »: زس وح ذ خيشج أ حل يإ يم جآلخش ف جي

ذ يإ وح ص، حل يص جي جآلخش

dan 4721) dalam al-Mujtabâ dan (no. 3465 dan 6897) dalam as-Sunan al-Kubrâ, Ibnu Majah (no. 2534), Ahmad (no. 3621, 4065, 4245, 4429, dan 25475) dalam Musnadnya, Ibnu Khuzaimah (no. 142) dalam Shahîhnya, Ibnu Hibban (no. 4407, 4408, 5976, dan 5977) dalam Shahîhnya, al-Baihaqi (no. 16819) dalam as-Sunan al-Kubrâ, Ibnu Abi Syaibah (no. 27901 dan 36492) dalam Mushannafnya, Abdurrazzaq (no. 18704) dalam Mushannafnya, ad-Darimi (no. 2344 dan 2491) dalam Sunannya, ad-Daruquthni (no. 3090) dalam Sunannya, Abu Ya’la (no. 5202) dalam Musnadnya, Ibnu Abi Syaibah (no. 244) dalam Musnadnya, Abu Awanah (no. 6154 dan 6175) dalam Mustakhrâjnya, al-Bazzar (no. 6175) dalam Musnadnya, dan al-Humaidi (no. 119) dalam Musnadnya. Namun sejauh penelitian, tidak ditemukan yang sama persis dengan redaksi tersebut dalam kitab-kitab mereka. Redaksi yang mendekati diriwayatkan Abu Dawud ath-

Thayalisi (no. 287) dalam Musnadnya tetapi dengan ( ت زك) dalam

bentuk nakirah, bukan makrifat.

25

ذ يإ وح ، جحس يىش حل ف جآلخش جي ضيف يىش «ف

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa

beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia

berkata yang baik atau diam saja. Barangsiapa beriman kepada

Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia memuliakan

tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,

maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” [AN (no. 15), SB

(no. 6475), dan SM (no. 47) dari Abu Hurairah radhiyallahu

„anhu]5

Hadits Ke-17: Ragam Sedekah

ل الل صل الل سلن ق ل زس : »عليو و ع صذلس و ي جحط ػ غ في ضغ ي

ج جش ضؼي صذلس، ي جث ظ: ضؼذي ذي جش

5 Redaksi ini diriwayatkan Muslim. Adapun riwayat al-Bukhari

dengan lafazh ( يليكسم ج زه) diganti ( يال حؤذ ج زه).

26

طحػ ح ي ػ ح أ ضشفغ ي ػ فطذ في دجذطجى ز صذلس، خغ ا ذى رس صذلس، س جغيا

جص ح ئ شي يظ جألر ض ض ز صذلس، ػ «جغشيك صذلس

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Setiap

persendian manusia wajib bersedekah setiap hari di mana matahari

terbit di hari itu: engkau mendamaikan antara dua orang adalah

sedekah, engkau menolong seseorang untuk menaiki tunggangannya

atau menggangkutkan barangnya ke atas tunggangannya adalah

sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang

engkau ayunkan menuju shalat adalah sedekah, dan engkau

menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” [AN (no.

26), SB (no. 2989), dan SM (no. 1009) dari Abu Hurairah

radhiyallahu „anhu]6

Hadits Ke-18: Macam-Macam Fithrah

6 Redaksi ini diriwayatkan Muslim. Adapun riwayat al-Bukhari menggunakan khitab huwa, bukan anta.

27

ل الل صل سلن ق ل زس فغشز »: الل عليو جظ فغشز -خ ج ظ خ ، -أ خطح : ج

ي ضم طف جلذظ، جالعطذذجد، جألظفحس، حسخ لص جش »

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Fithrah ada

lima –atau lima yang termasuk fithrah–: khitan, mencukur bulu

kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan

memangkas kumis.” [SB (no. 5889) dan SM (no. 257) dari

Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-19: Fitnah Harta

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو ج جش وح يم جحط، فىح ؼغشج يذجي : ئرج أضيص فطح ي

ص جل فطجح ؼ ، ص ػحػ يطجح ق ل: « أمي » جل ف ص ػ «فطجح

28

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu ada

seseorang yang memberi hutang kepada orang lain, lalu dia berkata

kepada pembantunya, „Jika kamu mendatangi orang yang

kesulitan, maafkan saja dia. Mudah-mudahan Allah memaafkan

kita.‟” Beliau bersabda, “Lalu dia bertemu Allah lantas Dia

mengampuninya.” [SB (no. 3480) dan SM (no. 1562) dari

Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-20: Keutamaan Zuhud

سلن ل الل صل الل عليو ظش »: ق ل زس ئرج حي ف ج ي ػ فضا ئ ك، أدذو خ ج

أعف ظش ئ ي «ف

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Apabila

seseorang dari kalian melihat orang yang diberi kelebihan karunia

harta dan fisik, maka hendaklah dia melihat orang yang di

bawahnya.” [SB (no. 6490) dan SM (no. 2963) dari Abu

Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-21: Adab Makan

29

سلن ل الل صل الل عليو »: ق ل زس !يح غا يه جل ع ح ي و ه، ي ذي و ،»

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Wahai

anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan

makanlah yang terdekat denganmu.” [SB (no. 5376) dan SM

(no. 2022) dari Umar bin Abu Salamah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-22: Keutamaan Ahli al-Qur`an

ي صل سلن: الل ق ل الن جز »عليو ث ، ىشج فشز ج غ جغ دحفظ مشآ يمشأ ج ي ػ ذ يطؼح مشآ جز يمشأ ج ث

شذيذ أجشج «ف

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan

orang yang membaca al-Qur`an sedang dia hafal, bersama malaikat

yang mulia lagi taat. Perumpamaan orang yang membacanya

dengan terbata-bata dan berat membacanya, maka dia mendapat

30

dua pahala.” [SB (no. 4937) dan SM (no. 798) dari Aisyah

radhiyallahu „anha]

Hadits Ke-23: Hisnul Muslim

سلن ل الل صل الل عليو »: ق ل زس ال يم : أدذو شثص ج ئ جغفش ج جسد

س، غأ ج يؼض شثص. ئ ىش ال «فا

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah

sekali-kali seseorang dari kalian berdoa, ‘Ya Allah ampuni

saya jika Engkau mau, ya Allah rahmati saya jika

Engkau mau.’ Namun, hendaklah dia tegas dalam meminta,

karena Dia tidak dipaksa.” [SB (no. 6339) dan SM (no.

2679) dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-24: Penyakit dan Kesembuhan

dari Allah

31

سلن ل الل صل الل عليو د »: ق ل زس أرص أ رحط سخ جحط، جشف حف، ال ج جشح «شفحء ئال شفحؤن شفحء ال يغحدس عم

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

“Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia. Sembuhkanlah

dan Engkau adalah Penyembuh. Tidak ada obat kecuali obat-Mu,

yaitu obat yang tidak meninggalkan penyakit.” [SB (no. 5675)

dan SM (no. 2191) dari Aisyah radhiyallahu „anha]

Hadits Ke-25: Sabar Saat Musibah

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو ح يظ جي شك ج خذد، ضشخ ج دػح ذذػ خ،

يس جح «ج

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah

termasuk golongan kami seseorang yang menampar pipi, merobek

baju, dan berteriak ala jahiliyyah.” [SB (no. 1298) dan SM (no.

103) dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu „anhu]

32

Hadits Ke-26: Bahaya Fitnah Wanita

ي صل سلن: الل ق ل الن ح ضشوص »عليو س أضش ػ غحء ذؼذي فط جا جحي «جشا

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Aku tidak

meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi kaum

lelaki selain wanita.” [SB (no. 5096) dan SM (no. 2740) dari

Usamah bin Zaid bin Haritsah radhiyallahu „anhuma]

Hadits Ke-27: Wajib Menikahi yang

Beragama

ي صل سلن: الل ق ل الن شأز »عليو ىخ ج ضح، أل ذي ح ح ج ح ذغر ح ح سذغ:

ضشذص يذجن ي «فحظفش ذزجش جذا

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Wanita dinikahi

karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan

agamanya. Nikahilah karena agamanya, maka kamu akan

33

bahagia.” [SB (no. 5090) dan SM (no. 1466) dari Abu

Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-28: Akhlaq adalah Kasih Sayang

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو ال يشد «ال يشد

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang

tidak sayang, maka tidak akan disayang.” [SB (no. 6013) dan

SM (no. 2319) dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-29: Hakikat Orang Kuat

سلن ل الل صل الل عليو يظ : »ق ل زسه ذيذ جز ي ح جش شػس، ئ ذيذ ذحص جش

غضد ذ ج ػ «فغ

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Orang kuat

itu bukan yang kuat bantingannya, tetapi orang kuat itu yang bisa

34

mengendalikan dirinya saat marah.” [SB (no. 6114) dan SM

(no. 2609) dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-30: Hak-Hak Muslim

ل سلن ق ل زس دك »: الل صل الل عليو ، ظ: سد جغ خ غ ج ػ غ ج

شي ػيحدز ج ئجحذس حتض، ج رحع ج جضا ض، ي ضش ز، ػ ؼحعظ جذ «ص ج

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Hak

muslim atas muslim lainnya adalah menjawab salam, menjenguk

yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan

mendoakan yang bersin.” [SB (no. 1240) dan SM (no. 2162)

dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-31: Haramnya Nyanyian

35

سلن ل الل صل الل عليو أل : »ق ل زسة ط ي أ خيش ليذح يشي ف سج ة ج ط ي

«شؼشج

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh

perut seseorang diisi dengan nanah yang busuk lebih baik daripada

diisi dengan sya‟ir/nyanyian.” [SB (no. 6155) dan SM (no.

2257) dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-32: Bersabar dalam Berjihad

سلن ل الل صل الل عليو ج »: ق ل زس ال ضج ع ا ؼذ جل محء ج ميط ؼحفيس، فارج جج جػ ج، جس ضذص ظي فحصرش ج أ

ي «ف جغ

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah

kalian mengharap bertemu musuh dan mintalah kepada Allah

keselamatan. Namun, apabila kalian bertemu mereka maka

36

bersabarlah. Ketahuilah bahwa surga itu berada di bawah bayang-

bayang pedang.” [SB (no. 3025) dan SM (no. 1742) dari

Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-33: Keutamaan Ahli Ilmu

سلن ل الل صل الل عليو »: ق ل زس ئرج دىئرج ، أجشج أصحخ ف ذ ث فحجط ذحو ج

أجش أخغأ ف ذ ث فحجط «دى

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Apabila

seorang hakim mengambil keputusan dengan berijtihad lalu

ternyata benar, maka dia mendapat dua pahala. Apabila dia

mengambil keputusan dengan berijtihad lalu ternyata salah, maka

dia mendapat satu pahala.” [SB (no. 7352) dan SM (no. 1716)

dari Amr bin Ash radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-34: Haram Memberontak

Penguasa Zhalim

37

سلن ل الل صل الل عليو »: ق ل زس ي فمذ أعحع ي فمذ ػص جل أعحػ ػصح ،

أعحع جل ػص ، ي، يشي فمذ أعحػ أي يشي فمذ ػصح «أ

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa

yang mentaatiku, maka sungguh dia telah mentaati Allah.

Barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sungguh dia telah

mendurhakai Allah. Barangsiapa mentaati amirku, maka sungguh

dia telah mentaatiku. Barangsiapa yang mendurhakai amirku,

maka sungguh dia telah mendurhakaiku.” [SB (no. 7137) dan

SM (no. 1835) dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-35: Haram Mengkafirkan Tanpa

Ilmu

سلن ل الل صل الل عليو ح »: ق ل زس أي لحي ألخي : يح وحفش سج ح ! ح أدذ «فمذ ذحء ذ

38

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Lelaki

mana saja yang mengucapkan kepada saudaranya, ‘Wahai

kafir!’ maka salah satu dari keduanya akan pulang dengan

membawa vonis tersebut.” [SB (no. 6104) dan SM (no. 60) dari

Ibnu Umar radhiyallahu „anhuma]

Hadits Ke-36: Keutamaan Dai

ل سلن ق ل زس »: الل صل الل عليو ال ضمط ي وف جأل آد جذ ػ ح ئال وح فظ ظ

ح، أل د مط ج ع ي أ »

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah

satu jiwa dibunuh secara zhalim, melainkan anak Adam yang

pertama menanggung dosanya, karena dialah yang pertama kali

memberi contoh pembunuhan.” [SB (no. 3335) dan SM (no.

1677) dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-37: Dosa-Dosa Besar

39

ي صل سلن: الل ق ل الن رج ج »عليو رغ جط جغ « !ذمحش ج ؟ ق ل: الل ل ق لا: ح زس ه ىي

شن ذ » حل جشا جفظ جط دش لط ذش، جغا ،يطي جل حي ج أو ذح، جشا أو ، ذكا ،ئال ذح

حش ذص لزف ج دف، جض ا ي جط غحفش حش ج إ «ج

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah enam hal

yang membinasakan!” Orang-orang bertanya, “Wahai

Rasulullah, apa saja itu?” Beliau menjawab, “Syirik kepada

Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali

dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim,

melarikan diri saat perang berkecamuk, dan menuduh wanita

baik-baik yang mukminah lagi lalai dari berbuat keji.” [SB (no.

2766) dan SM (no. 89) dari Abu Hurairah radhiyallahu

„anhu]

Hadits Ke-38: Yahudi dan Nasrani Kafir

40

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو ططرؼ ع ى رسجػح ذشرش، شرشج لر دط ذزسجع،

ىج ضدا جذش ع ىط ل ح قلن : ،«غ زس ال ،الل النص ز؟ د يي »: ق ل «؟ف

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh kalian

pasti akan mengikuti prilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal

demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka

masuk lubang dhab (sejenis biawak) tentu kalian juga

memasukinya.” Kami bertanya, “Ya Rasulullah, apakah

maksudnya orang-orang Yahudi dan Nasrani?” Beliau

menjawab, “Siapa lagi?” [SB (no. 3456) dan SM (no. 2669)

dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-39: Keutamaan Ahli Sunnah

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو ال يضجي ش س ذأ س لحت ط أ جل أ خز ، ال يضش

41

ش أ ، دط يأضي ف خح ال جل ػ ه «ر

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Akan senantiasa

ada sekelompok umatku yang tegak di atas perintah Allah. Tidak

akan membahayakan mereka orang-orang yang menentangnya dan

tidak pula orang-orang yang menyelisihinya, hingga datang urusan

Allah kepada mereka, sementara mereka tetap dalam keadaan

seperti itu.” [SB (no. 3641) dan SM (no. 1037) dari

Muawiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu „anhuma]

Hadits Ke-40: Tanda Hari Kiamat

سلن ل الل صل الل عليو »: ق ل زس ئ ، ج يىثش ج ، ؼ يشفغ ج حػس أ أششجط جغ يم ش، خ يىثش ششخ ج ح، يىثش جضا

غحء دط يىثش جا جحي، جشا غي يى خ جدذ ج ميا شأز ج «ج

42

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah

diangkatnya ilmu, banyaknya kebodohan, maraknya zina,

banyaknya minuman keras, sedikitnya kaum laki-laki, dan

banyaknya kaum perempuan hingga lima puluh perempuan

dibawahi satu orang lelaki.” [SB (no. 5231) dan SM (no.

2671) dari Anas bin Malik radhiyallahu „anhu]

Hadits Ke-41: Dahsyatnya Neraka

ي صل سلن: الل ق ل الن »عليو أ أ ئ ض شج س ميح ج ص جحس ػزجذح ي ضغ ف أخ حغ ح د شز يغ ج ي «لذ

Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya

penduduk neraka yang paling ringan siksanya pada hari Kiamat

adalah seseorang yang diletakkan di kedua telapak kakinya batu

bara yang menyebabkan otaknya mendidih.” [SB (no. 6561) dan

SM (no. 213) dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu

„anhuma]

Hadits Ke-42: Indahnya Surga

43

ل سلن ق ل زس : جل لحي »: الل صل الل عليو ال سأش ح ال ػي ذي ح ؼرحدي جص أػذدش د ذشش، فحلشءج ل ال خغش ػ ؼص ع أر لش

ح أخفي فظ : ))ف ضؼ شثط ز ئ)) «أػي

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Allah

berfirman, „Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang

shalih apa yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan

terbesit di hati manusia.‟ Bacalah jika kalian mau, ‘Maka,

tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang

disembunyikan bagi mereka berupa pemandangan

yang menyejukkan mata.’” [SB (no. 3244) dan SM (no.

2824) dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu]

الرب بنعوتو تتن الص لح الحود لل

Semoga shalawat dan salam tercurah untuk Rasulullah

shallallahu „alaihi wa sallam, keluarganya, para shahabatnya,

44

dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Wallahul muwaffiq.[]

Ditulis Oleh:

Abu Zur’ah ath-Thaybi

45