Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan jembatan sebuah ilmu dapat tersampaikan dengan baik. Dari sebuah ilmu, seseorang akan mengenal dunia. Di Indonesia, setiap warga negara mempunyai hak untuk mengenyam pendidikan dengan baik. Terbentuknya kualitas negara yang baik di mata dunia berasal dari proses pendidikan yang baik. Proses dari penyaluran sebuah ilmu tentunya melalui sebuah pembelajaran yang membutuhkan sebuah materi. Materi yang baik adalah materi yang dapat mencakup semua indikator yang diperlukan untuk perkembangan kognitif , dan aspek lain dari setiap siswa. Kemampuan setiap siswa dapat diukur dari hasil belajar , salah satunya adalah melalui tes maupun evaluasi. Kedalaman dari sebuah soal dapat menjadi acuan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dan dari materi yang berkualitaslah dapat menciptakan hasil belajar yang maksimal. Di era yang semakin maju dan berkembang ini, materi ajar yang digunakan haruslah mengalami perubahan menjadi lebih baik, sesuai pula dengan tingkat perkembangan teknologi informasi. Tidak hanya mengacu pada materi era lama 1

description

Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

Transcript of Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

Page 1: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan jembatan sebuah ilmu dapat tersampaikan dengan

baik. Dari sebuah ilmu, seseorang akan mengenal dunia. Di Indonesia, setiap

warga negara mempunyai hak untuk mengenyam pendidikan dengan baik.

Terbentuknya kualitas negara yang baik di mata dunia berasal dari proses

pendidikan yang baik. Proses dari penyaluran sebuah ilmu tentunya melalui

sebuah pembelajaran yang membutuhkan sebuah materi. Materi yang baik adalah

materi yang dapat mencakup semua indikator yang diperlukan untuk

perkembangan kognitif , dan aspek lain dari setiap siswa.

Kemampuan setiap siswa dapat diukur dari hasil belajar , salah satunya

adalah melalui tes maupun evaluasi. Kedalaman dari sebuah soal dapat menjadi

acuan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dan dari materi

yang berkualitaslah dapat menciptakan hasil belajar yang maksimal. Di era yang

semakin maju dan berkembang ini, materi ajar yang digunakan haruslah

mengalami perubahan menjadi lebih baik, sesuai pula dengan tingkat

perkembangan teknologi informasi. Tidak hanya mengacu pada materi era lama

saja, namun harus dinamis. Perlunya seorang pengajar untuk mengerti bagaimana

membuat materi ajar dan mencari bahan untuk materi ajar dengan baik, melatar

belakangi pembuatan makalah ini. Hakikat materi ajar diperlukan sebagai dasar

untuk membuat dan mencari materi untuk bahan belajar siswa. Dengan materi ajar

yang baik, maka hasil belajar pun juga akan sesuai dengan keinginan dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Sehingga latar belakang pembuatan makalah ini

adalah untuk memberikan gambaran mengenai hakikat hasil belajar dan materi

ajar.

1

Page 2: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai

berikut.

1. Apakah hakikat dari hasil belajar?

2. Apakah hakikat dari materi ajar?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Menjelaskan hakikat dari hasil belajar.

2. Menjelaskan mengenai hakikat materi ajar.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mahasiswa mampu mengetahui hakikat dari hasil belajar.

2. Mahasiswa mampu mengetahui hakikat dari materi ajar.

3. Mahasiswa mampu mampu menerapkan proses pembelajaran dengan baik,

melalui pengetahuan tentang hasil belajar dan materi ajar.

Page 3: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Hasil Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku,

pengetahuan dan kemampuan berfikir yang diperoleh karena pengalaman

(Santrock, 2004). Pengalaman tersebut dapat diperoleh dengan adanya

interaksi antara seseorang dengan lingkungannya (Sardiman, 2000).

Perubahan-perubahan yang terjadi tidak karena perubahan fisik atau

kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan,

melainkan terjadi sebagai akibat interaksinya dengan lingkungannya.

Perubahan tersebut haruslah bersifat relatif permanen dan menetap, tidak

berlangsung sesaat saja (Sardiman, 2000). Sementara itu Spears (dalam

Sardiman, 2000) mengemukakan bahwa belajar itu adalah mengobservasi,

membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar, dan mengikuti

perintah.

Para ahli psikologi berpendapat (a) Belajar adalah : Perubahan tingkah

laku dari seseorang melalui pengalaman dan latihan; (b) Belajar adalah :

Suatu proses aktif yang perlu dirangsang dan dibimbing kearah yang

diinginkan: (c)Belajar adalah perubahan yang dialami secara relative abadi

dalam tingkah laku sebelumnya: (d) Belajar adalah : Proses yang membawa

perubahan – perubahan dalam tingkah laku dalam organism, (e) Belajar

adalah : Sebagai perubahan relatif yang permanen dalam potensialitas.

(Fudyartanta,2002).

Belajar merupakan sebuah proses untuk mencari sebuah pengetahuan.

Dimana dari hasil proses terseut akan ada tujuan yang dicapai. Tujuan

tersebut meliputi hasil belajar. Hasil belajar akan mengukur tingkat

tercapainya tujuan belajar. Hasil belajar ini dijadikan salah satu patokan untuk

memahami seberapa besar ilmu yang telah kita serap dalam proses belajar.

Page 4: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

4

2.1.2 Hakekat Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang

berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana, 2005).

Sementara menurut Gronlund (1985) hasil belajar adalah suatu bagian

pelajaran misalnya suatu unit, bagian ataupun bab tertentumengenai materi

tertentu yang telah dikuasai oleh siswa. Sudjana (2005) mengatakan bahwa

hasil belajar itu berhubungan dengan tujuan instruksional dan pengalaman

belajar yang dialami siswa.

Berikut ini akan disajikan bagan hubungan antara pengalaman belajar ,

tujuan instruksional dan hasil belajar.

Adanya tujuan instruksional merupakan panduan tertulis akan perubahan

perilaku yang diinginkan pada diri siswa (Sudjana, 2005), sementara

pengalaman belajar meliputi apa-apa yang dialami siswa baik itu kegiatan

mengobservasi, mengobservasi, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri,

mendengar, mengikuti perintah (Spears, dalam Sardiman, 2000). Dari uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan pada kognitif,

afektif dan konatifsebagai pengaruh pengalaman belajar yang dialami siswa

baik berupa suatu bagian, unit, atau bab materi tertentu yang telah diajarkan.

Dalam penelitian ini aspek yang di ukur adalah perubahan pada tingkat

kognitifnya saja.

Page 5: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

5

Djamarah (2003) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya seseorang

dalam belajar disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu dan

faktor dari luar individu. 70% hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh

kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi lingkungan.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar (Nasution dalam

Djamarah, 2002) adalah:

1. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Dalam

lingkunganlah siswa hidup dan berinteraksi. Lingkungan yang mempengaruhi

hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Lingkungan alami

Lingkungan alami adalah lingkungan tempat siswa berada dalam arti

lingkungan fisik. Yang termasuk lingkungan alami adalah lingkungan sekolah,

lingkungan tempat tinggal dan lingkungan bermain.

b. Lingkungan sosial

Makna lingkungan dalam hal ini adalah interaksi siswa sebagai makhluk

sosial, makhluk yang hidup bersama atau homo socius. Sebagai anggota

masyarakat, siswa tidak bisa melepaskandiri dari ikatan sosial. Sistem sosial

yang berlaku dalam masyarakat tempat siswa tinggal mengikat perilakunya

untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum. Contohnya ketika

anak berada di sekolah, ia menyapa guru dengan sedikit membungkukkan

tubuh atau memberi salam.

2. Faktor instrumental

Setiap penyelenggaraan pendidikan memiliki tujuan instruksional yang

hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat

kelengkapan atau instrumen dalam berbagai bentuk dan jenis. Instrumen dalam

pendidikan dikelompokkan menjadi:

a. Kurikulum

Page 6: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

6

Kurikulum adalah a plan for learningyang merupakan unsur

substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, kegiatan belajar mengajar

tidak dapat berlangsung. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan

isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya.

Sehingga dapat diketahui dan diukurdengan pasti tingkat keberhasilan

belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

b. Program

Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya

program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun

berdasarkan potensi sekolah yang tersedia; baiktenaga, finansial, sarana,

dan prasarana.

c. Sarana dan fasilitas

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Sebagai contoh,

gedung sekolah yang dibangun atas ruang kelas, ruang konseling,

laboratorium, auditorium, ruang OSIS akan memungkinkan untuk

pelaksanan berbagai program di sekolah tersebut. Fasilitas mengajar

merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus disediakan oleh

sekolah. Hal ini merupakan kebutuhan guru yang harus diperhatikan. Guru

harus memiliki buku pegangan, buku penunjang, serta alat peraga yang

sudah harus tersedia dan sewaktu-waktu dapat digunakan sesuai dengan

metode pembelajaran yang akan dilaksanakan. Fasilitas mengajar sangat

membantu guru dalam menunaikan tugas mengajar di sekolah.

2.1.3 Jenis-Jenis Hasil Belajar

Bloom (dalam Sudjana 2005) membagi hasil belajar dalam tiga ranah,

yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.

a. Ranah kognitif

Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek, yakni:

Page 7: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

7

1) Pengetahuan (knowledge)

Tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah. Namun, tipe hasil

belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar yang berikutnya. Hal ini

berlaku bagi semua bidang studi pelajaran. Misalnya hafal suatu rumus akan

menyebabkan paham bagaimana mengguankan rumus tersebut; hafal kata-kata

akan memudahkan dalam membuat kalimat.

2) Pemahaman

Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam menjelaskan sesuatu

masalah atau pertanyaan.

3) Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus.

Abstraksi tersebut mungkin berupaide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan

abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulangulang

menerapkannya pada situasi lamaakan beralih menjadi pengetahuan hafalan

atau keterampilan.

4) Analisis

Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau

bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis

merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari

ketiga tipe sebelumnya.

5) Sintesis

Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh

disebut sintesis. Berpikir sintesis adalah berpikir divergen dimana menyatukan

unsur-unsur menjadi integritas.

6) Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin

dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan metode, dll.

Page 8: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

8

b. Ranah afekif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagaitingkah laku seperti perhatiaannya terhadap

pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan belajar, dan

hubungan sosial.

c. Ranah psikomotoris

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan

kemampuan bertindak individu.

2.2 Hakekat Materi Ajar

Bahan atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segala sesuatu

yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan

kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata

pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pembelajaran juga dapat

diartikan sebagai bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi

standar kompetensi yang ditetapkan.

Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif)

dan keterampilan (psikomotor). Materi Pengetahuan (kognitif) berhubungan

dengan berbagai informasi yang harus dihafal dan didiskusikan oleh siswa,

sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali. Merril (dalam Wina Sanjaya :

2011) membedakan isi (materi pelajaran kognitif ) atas 4 macam, yaitu:

1.      Fakta

Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat

ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan

dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi

yang dapat diuji atau diobservasi. Contohnya pada pelajaran Sejarah, Peringatan

hari kemerdekaan 17 Agustus, dll.

Page 9: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

9

2.      Konsep

Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda

atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah

karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi

suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Materi konsep

contohnya pengertian ekosistem, ciri-ciri tanaman , dll.

3.      Prosedur

Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa

untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan

antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan

generalisasi.Contoh materinya langkah-langkah melakukan stek pada tanaman.

4.      Prinsip.

Materi pelajaran tentang prinsip bisa berupa hasil penelitian/ sebuah teori yang

telah dibuktikan, sehingga dapat dipercaya. Seseorang akan dapat menarik suatu

prinsip apabila sudah memahami berbagai fakta dan konsep yang relevan.

Contohnya dalil phitagoras, rumus, dll.

Selain dari segi kognitif, pengembangan materi pelajaran juga dari segi

Afektif/sikap yakni berhubungan dengan sikap/nilai atau keadaan dari dalam diri

seseorang. Materi afektif termasuk pemberian respon, penerimaan nilai,

internalisasi, dll. Contohya nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, minat, kebangsaan,

rasa sosial, dll.

 Dari segi psikomotor yakni materi yang mengarah pada gerak/keterampilan.

Keterampilan adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan tertentu yang

memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi. Kompetensi yang ingin dicapai

dari gerak/keterampilan, misalnya lari, pencak silat, berenang, dll. Keterampilan

dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu:

1.      Keterampilan intelektual yaitu keterampilan berpikir melalui usaha

menggali, menyusun dan menggunakan berbagai informasi, baik berupa data,

fakta, konsep, ataupun prinsip, dan teori.

Page 10: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

10

2.      Keterampilan fisik yaitu keterampilan motorik seperti keterampilan

mengoperasikan computer, keterampilan mengemudi, keterampilan memperbaiki

suatu alat, dan lain sebagainya.

Selain itu Hilda Taba (dalam Wina Sanjaya, 2011) juga mengemukakan bahwa

ada 4 jenis tingkatan bahan atau materi pelajaran, yakni fakta khusus, ide-ide

pokok, konsep, dan system berpikir. Fakta khusus adalah bentuk materi kurikulum

yang sangat sederhana. Ide-ide pokok bisa berupa prinsip atau generalisasi.

Konsep menurut Hilda Taba, lebih tinggi tingkatannya dari ide pokok, hal ini

dikarenakan memahami konsep berarti memahami sesuatu yang abstrak sehingga

mendorong anak untuk berpikir lebih mendalam. System berpikir berhubungan

dengan kemampuan untuk memecahkan masalah secara empiris, sistematis dan

terkontrol yang kemudian dinamakan berpikir ilmiah.

Page 11: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

11

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku,

pengetahuan dan kemampuan berfikir yang diperoleh karena

pengalaman. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor eksternal dan internal. Bahan

atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segala sesuatu yang

menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan

kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap

mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi Pengetahuan

(kognitif) berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal

dan didiskusikan oleh siswa, sehingga siswa dapat mengungkapkan

kembali.

Page 12: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar

12

Daftar Pustaka

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Rineka

Cipta

Fudyartanta. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta:

Global Pustaka Utama

Gronlund. 1985. Menyususn Tes Hasil Belajar.Semarang :IKIP Semarang Press

Santrock, John, W. 2004. Educational Psychology. New York: McGraw-Hill Co.

Sardiman AM.2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Raja

Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:T.

Remaja Rosdakarya

Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :

Media Group.