Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar
-
Upload
sastyalvionita -
Category
Documents
-
view
238 -
download
3
description
Transcript of Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar
![Page 1: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan jembatan sebuah ilmu dapat tersampaikan dengan
baik. Dari sebuah ilmu, seseorang akan mengenal dunia. Di Indonesia, setiap
warga negara mempunyai hak untuk mengenyam pendidikan dengan baik.
Terbentuknya kualitas negara yang baik di mata dunia berasal dari proses
pendidikan yang baik. Proses dari penyaluran sebuah ilmu tentunya melalui
sebuah pembelajaran yang membutuhkan sebuah materi. Materi yang baik adalah
materi yang dapat mencakup semua indikator yang diperlukan untuk
perkembangan kognitif , dan aspek lain dari setiap siswa.
Kemampuan setiap siswa dapat diukur dari hasil belajar , salah satunya
adalah melalui tes maupun evaluasi. Kedalaman dari sebuah soal dapat menjadi
acuan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dan dari materi
yang berkualitaslah dapat menciptakan hasil belajar yang maksimal. Di era yang
semakin maju dan berkembang ini, materi ajar yang digunakan haruslah
mengalami perubahan menjadi lebih baik, sesuai pula dengan tingkat
perkembangan teknologi informasi. Tidak hanya mengacu pada materi era lama
saja, namun harus dinamis. Perlunya seorang pengajar untuk mengerti bagaimana
membuat materi ajar dan mencari bahan untuk materi ajar dengan baik, melatar
belakangi pembuatan makalah ini. Hakikat materi ajar diperlukan sebagai dasar
untuk membuat dan mencari materi untuk bahan belajar siswa. Dengan materi ajar
yang baik, maka hasil belajar pun juga akan sesuai dengan keinginan dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Sehingga latar belakang pembuatan makalah ini
adalah untuk memberikan gambaran mengenai hakikat hasil belajar dan materi
ajar.
1
![Page 2: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/2.jpg)
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut.
1. Apakah hakikat dari hasil belajar?
2. Apakah hakikat dari materi ajar?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan hakikat dari hasil belajar.
2. Menjelaskan mengenai hakikat materi ajar.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa mampu mengetahui hakikat dari hasil belajar.
2. Mahasiswa mampu mengetahui hakikat dari materi ajar.
3. Mahasiswa mampu mampu menerapkan proses pembelajaran dengan baik,
melalui pengetahuan tentang hasil belajar dan materi ajar.
![Page 3: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/3.jpg)
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Hasil Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku,
pengetahuan dan kemampuan berfikir yang diperoleh karena pengalaman
(Santrock, 2004). Pengalaman tersebut dapat diperoleh dengan adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya (Sardiman, 2000).
Perubahan-perubahan yang terjadi tidak karena perubahan fisik atau
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan,
melainkan terjadi sebagai akibat interaksinya dengan lingkungannya.
Perubahan tersebut haruslah bersifat relatif permanen dan menetap, tidak
berlangsung sesaat saja (Sardiman, 2000). Sementara itu Spears (dalam
Sardiman, 2000) mengemukakan bahwa belajar itu adalah mengobservasi,
membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar, dan mengikuti
perintah.
Para ahli psikologi berpendapat (a) Belajar adalah : Perubahan tingkah
laku dari seseorang melalui pengalaman dan latihan; (b) Belajar adalah :
Suatu proses aktif yang perlu dirangsang dan dibimbing kearah yang
diinginkan: (c)Belajar adalah perubahan yang dialami secara relative abadi
dalam tingkah laku sebelumnya: (d) Belajar adalah : Proses yang membawa
perubahan – perubahan dalam tingkah laku dalam organism, (e) Belajar
adalah : Sebagai perubahan relatif yang permanen dalam potensialitas.
(Fudyartanta,2002).
Belajar merupakan sebuah proses untuk mencari sebuah pengetahuan.
Dimana dari hasil proses terseut akan ada tujuan yang dicapai. Tujuan
tersebut meliputi hasil belajar. Hasil belajar akan mengukur tingkat
tercapainya tujuan belajar. Hasil belajar ini dijadikan salah satu patokan untuk
memahami seberapa besar ilmu yang telah kita serap dalam proses belajar.
![Page 4: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/4.jpg)
4
2.1.2 Hakekat Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang
berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Sudjana, 2005).
Sementara menurut Gronlund (1985) hasil belajar adalah suatu bagian
pelajaran misalnya suatu unit, bagian ataupun bab tertentumengenai materi
tertentu yang telah dikuasai oleh siswa. Sudjana (2005) mengatakan bahwa
hasil belajar itu berhubungan dengan tujuan instruksional dan pengalaman
belajar yang dialami siswa.
Berikut ini akan disajikan bagan hubungan antara pengalaman belajar ,
tujuan instruksional dan hasil belajar.
Adanya tujuan instruksional merupakan panduan tertulis akan perubahan
perilaku yang diinginkan pada diri siswa (Sudjana, 2005), sementara
pengalaman belajar meliputi apa-apa yang dialami siswa baik itu kegiatan
mengobservasi, mengobservasi, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri,
mendengar, mengikuti perintah (Spears, dalam Sardiman, 2000). Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan pada kognitif,
afektif dan konatifsebagai pengaruh pengalaman belajar yang dialami siswa
baik berupa suatu bagian, unit, atau bab materi tertentu yang telah diajarkan.
Dalam penelitian ini aspek yang di ukur adalah perubahan pada tingkat
kognitifnya saja.
![Page 5: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/5.jpg)
5
Djamarah (2003) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya seseorang
dalam belajar disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu dan
faktor dari luar individu. 70% hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi lingkungan.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar (Nasution dalam
Djamarah, 2002) adalah:
1. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Dalam
lingkunganlah siswa hidup dan berinteraksi. Lingkungan yang mempengaruhi
hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Lingkungan alami
Lingkungan alami adalah lingkungan tempat siswa berada dalam arti
lingkungan fisik. Yang termasuk lingkungan alami adalah lingkungan sekolah,
lingkungan tempat tinggal dan lingkungan bermain.
b. Lingkungan sosial
Makna lingkungan dalam hal ini adalah interaksi siswa sebagai makhluk
sosial, makhluk yang hidup bersama atau homo socius. Sebagai anggota
masyarakat, siswa tidak bisa melepaskandiri dari ikatan sosial. Sistem sosial
yang berlaku dalam masyarakat tempat siswa tinggal mengikat perilakunya
untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum. Contohnya ketika
anak berada di sekolah, ia menyapa guru dengan sedikit membungkukkan
tubuh atau memberi salam.
2. Faktor instrumental
Setiap penyelenggaraan pendidikan memiliki tujuan instruksional yang
hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat
kelengkapan atau instrumen dalam berbagai bentuk dan jenis. Instrumen dalam
pendidikan dikelompokkan menjadi:
a. Kurikulum
![Page 6: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Kurikulum adalah a plan for learningyang merupakan unsur
substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, kegiatan belajar mengajar
tidak dapat berlangsung. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan
isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya.
Sehingga dapat diketahui dan diukurdengan pasti tingkat keberhasilan
belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
b. Program
Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya
program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun
berdasarkan potensi sekolah yang tersedia; baiktenaga, finansial, sarana,
dan prasarana.
c. Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Sebagai contoh,
gedung sekolah yang dibangun atas ruang kelas, ruang konseling,
laboratorium, auditorium, ruang OSIS akan memungkinkan untuk
pelaksanan berbagai program di sekolah tersebut. Fasilitas mengajar
merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus disediakan oleh
sekolah. Hal ini merupakan kebutuhan guru yang harus diperhatikan. Guru
harus memiliki buku pegangan, buku penunjang, serta alat peraga yang
sudah harus tersedia dan sewaktu-waktu dapat digunakan sesuai dengan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan. Fasilitas mengajar sangat
membantu guru dalam menunaikan tugas mengajar di sekolah.
2.1.3 Jenis-Jenis Hasil Belajar
Bloom (dalam Sudjana 2005) membagi hasil belajar dalam tiga ranah,
yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
a. Ranah kognitif
Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yakni:
![Page 7: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/7.jpg)
7
1) Pengetahuan (knowledge)
Tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah. Namun, tipe hasil
belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar yang berikutnya. Hal ini
berlaku bagi semua bidang studi pelajaran. Misalnya hafal suatu rumus akan
menyebabkan paham bagaimana mengguankan rumus tersebut; hafal kata-kata
akan memudahkan dalam membuat kalimat.
2) Pemahaman
Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam menjelaskan sesuatu
masalah atau pertanyaan.
3) Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus.
Abstraksi tersebut mungkin berupaide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan
abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulangulang
menerapkannya pada situasi lamaakan beralih menjadi pengetahuan hafalan
atau keterampilan.
4) Analisis
Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis
merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari
ketiga tipe sebelumnya.
5) Sintesis
Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh
disebut sintesis. Berpikir sintesis adalah berpikir divergen dimana menyatukan
unsur-unsur menjadi integritas.
6) Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan metode, dll.
![Page 8: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/8.jpg)
8
b. Ranah afekif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagaitingkah laku seperti perhatiaannya terhadap
pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan belajar, dan
hubungan sosial.
c. Ranah psikomotoris
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu.
2.2 Hakekat Materi Ajar
Bahan atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segala sesuatu
yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan
kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata
pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.
Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif)
dan keterampilan (psikomotor). Materi Pengetahuan (kognitif) berhubungan
dengan berbagai informasi yang harus dihafal dan didiskusikan oleh siswa,
sehingga siswa dapat mengungkapkan kembali. Merril (dalam Wina Sanjaya :
2011) membedakan isi (materi pelajaran kognitif ) atas 4 macam, yaitu:
1. Fakta
Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat
ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakan pengetahuan yang berhubungan
dengan data-data spesifik (tunggal) baik yang telah maupun yang sedang terjadi
yang dapat diuji atau diobservasi. Contohnya pada pelajaran Sejarah, Peringatan
hari kemerdekaan 17 Agustus, dll.
![Page 9: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/9.jpg)
9
2. Konsep
Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari sekelompok benda
atau sifat. Suatu konsep memiliki bagian yang dinamakan atribut. Atribut adalah
karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Gabungan dari berbagai atribut menjadi
suatu pembeda antara satu konsep dengan konsep lainnya. Materi konsep
contohnya pengertian ekosistem, ciri-ciri tanaman , dll.
3. Prosedur
Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan siswa
untuk menjelaskan langkah-langkah secara sistematis tentang sesuatu. Hubungan
antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan
generalisasi.Contoh materinya langkah-langkah melakukan stek pada tanaman.
4. Prinsip.
Materi pelajaran tentang prinsip bisa berupa hasil penelitian/ sebuah teori yang
telah dibuktikan, sehingga dapat dipercaya. Seseorang akan dapat menarik suatu
prinsip apabila sudah memahami berbagai fakta dan konsep yang relevan.
Contohnya dalil phitagoras, rumus, dll.
Selain dari segi kognitif, pengembangan materi pelajaran juga dari segi
Afektif/sikap yakni berhubungan dengan sikap/nilai atau keadaan dari dalam diri
seseorang. Materi afektif termasuk pemberian respon, penerimaan nilai,
internalisasi, dll. Contohya nilai-nilai kejujuran, kasih sayang, minat, kebangsaan,
rasa sosial, dll.
Dari segi psikomotor yakni materi yang mengarah pada gerak/keterampilan.
Keterampilan adalah pola kegiatan yang memiliki tujuan tertentu yang
memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi. Kompetensi yang ingin dicapai
dari gerak/keterampilan, misalnya lari, pencak silat, berenang, dll. Keterampilan
dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu:
1. Keterampilan intelektual yaitu keterampilan berpikir melalui usaha
menggali, menyusun dan menggunakan berbagai informasi, baik berupa data,
fakta, konsep, ataupun prinsip, dan teori.
![Page 10: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/10.jpg)
10
2. Keterampilan fisik yaitu keterampilan motorik seperti keterampilan
mengoperasikan computer, keterampilan mengemudi, keterampilan memperbaiki
suatu alat, dan lain sebagainya.
Selain itu Hilda Taba (dalam Wina Sanjaya, 2011) juga mengemukakan bahwa
ada 4 jenis tingkatan bahan atau materi pelajaran, yakni fakta khusus, ide-ide
pokok, konsep, dan system berpikir. Fakta khusus adalah bentuk materi kurikulum
yang sangat sederhana. Ide-ide pokok bisa berupa prinsip atau generalisasi.
Konsep menurut Hilda Taba, lebih tinggi tingkatannya dari ide pokok, hal ini
dikarenakan memahami konsep berarti memahami sesuatu yang abstrak sehingga
mendorong anak untuk berpikir lebih mendalam. System berpikir berhubungan
dengan kemampuan untuk memecahkan masalah secara empiris, sistematis dan
terkontrol yang kemudian dinamakan berpikir ilmiah.
![Page 11: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/11.jpg)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku,
pengetahuan dan kemampuan berfikir yang diperoleh karena
pengalaman. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor eksternal dan internal. Bahan
atau materi pelajaran (Learning Materials) adalah segala sesuatu yang
menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa, sesuai dengan
kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap
mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi Pengetahuan
(kognitif) berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal
dan didiskusikan oleh siswa, sehingga siswa dapat mengungkapkan
kembali.
![Page 12: Hakikat Hsil Belajar Dan Materi Ajar](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082400/563db7c2550346aa9a8daffd/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Daftar Pustaka
Djamarah, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Rineka
Cipta
Fudyartanta. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta:
Global Pustaka Utama
Gronlund. 1985. Menyususn Tes Hasil Belajar.Semarang :IKIP Semarang Press
Santrock, John, W. 2004. Educational Psychology. New York: McGraw-Hill Co.
Sardiman AM.2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:T.
Remaja Rosdakarya
Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :
Media Group.