Hakekat Manusia dan Perkembangannya

21
 HAKEKAT MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah : Pengantar Pendidika n Dosen Pembimbing : Elli Kusumawa ti, M.Pd Disusun Oleh : KELOMPOK 3 : A1C115053 M.NOOR A1C115044 AVIKA AGUSTINA UTAYA A1C115052 INDANA ZULVA A1C115049 ELMA FITRIANA A1C115061 PUTRI CAHYANINGSIH UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2015

Transcript of Hakekat Manusia dan Perkembangannya

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 1/21

 

HAKEKAT MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugasMata Kuliah : Pengantar Pendidikan

Dosen Pembimbing : Elli Kusumawati, M.Pd 

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3 :

A1C115053 M.NOOR

A1C115044 AVIKA AGUSTINA UTAYA

A1C115052 INDANA ZULVA

A1C115049 ELMA FITRIANA

A1C115061 PUTRI CAHYANINGSIH

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2015

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 2/21

 

i

HAKEKAT MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugasMata Kuliah : Pengantar Pendidikan

Dosen Pembimbing : Elli Kusumawati, M.Pd 

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3 :

A1C115053 M.NOOR

A1C115044 AVIKA AGUSTINA UTAYA

A1C115052 INDANA ZULVA

A1C115049 ELMA FITRIANA

A1C115061 PUTRI CAHYANINGSIH

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2015

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 3/21

 

ii

Daftar Isi

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1

D. Manfaat Penulisan .................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

A. SIFAT HAKEKAT MANUSIA ............................................................................. 3

a. Wujud Sifat Hakekat Manusia ................................................................. 3

 b. Dimensi –  Dimensi Hakekat Manusia ...................................................... 7

B. HUBUNGAN HAKEKAT MANUSIA DAN HAM DENGAN

PENDIDIKAN ........................................................................................................ 11

C. PENGEMBANGAN DIMENSI HAKEKAT MANUSIA ............................... 14

D. KARAKTERISTIK SOSOK MANUSIA INDONESIA .................................. 15

BAB III ................................................................................................................. 17

KESIMPULAN .............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 4/21

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka

 bumi ini. Ia selain memiliki ciri-ciri fisik yang khas juga dilengkapi dengan

intelegensi dan daya nalar yang tinggi sehingga menjadikan ia mampu berpikir,

 berbuat, dan bertindak ke arah perkembangannya sebagai manusia yang utuh.

Kemampuan itulah yang tak dimiliki oleh makhluk Tuhan ainnya seperti binatang

dan tumbuh-tumbuhan. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu manusia

dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu proses, yaitu proses alami menuju

kedewasaan, bak yang sifatnya kedewsaan fisik jasmani mupun kedewasaan

 psikis rohani. Oleh sebab itu, untuk menuju kea rah perkembangan manusia yang

optimal sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, manusia

memerlukan pendidikan sebagai suatu proses dan usaha sadar untuk lebih

memanusiakan manusia.

B. 

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

a. 

Apakah pengertian dari sifat hakikat manusia?

 b.  Bagaimana hubungan hakekat manusia dan HAM dengan pendidikan?

c.  Bagaimana pengembangan dimensi hakekat manusia ?

d.  Bagaimana karakteristik sosok manusia Indonesia ?

C. 

Tujuan Penulisan1.  Tujuan Umum

a. 

Untuk mengetahui pengertian dari sifat hakikat manusia.

 b.  Untuk mengetahui wujud dari sifat hakikat manusia,

2.  Tujuan Khusus

a.  Untuk pemenuhan nilai pada semester ganjil.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 5/21

2

D.  Manfaat Penulisan

1.  Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

 pengetahuan bagi siswa, mahasiswa maupun pembaca lainnya

mengenaihakikat manusia.

2.  Penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai buku panduan

dalam pembelajaran terutama pelajaran pengantar pendidikan.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 6/21

 

3

BAB II 

PEMBAHASAN 

A.  SIFAT HAKEKAT MANUSIA

Sifat hakekat manusia dapat diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang

secara prinsipil membedakan manusia dari hewan. Meskipun antara manusia

dengan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya

Disebut sifat hakekat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki

oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Karena manusia mempunyai hati

yang halus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang tampak yang meliputi

tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang mengabdi dan tunduk kepada

 perintah hati. Inilah yang disebut pengetahuan. Kedua, pasukan yang mempunyai

dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak. Inilah yang disebut kemauan.

Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara manusia dengan

 binatang.

a.  Wujud Sifat Hakekat Manusia

Adapun beberapa wujud sifat hakekat manusia yang tidak dimiliki oleh

hewan dimana wujud sifat hakekat manusia ini dikemukakan oleh paham

eksistensialisme dengan maksud sebagai masukan dan membenahi konsep

 pendidikan adalah sebagai berikut:

1.  Kemampuan Menyadari Diri

Kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia ini

merupakan kunci perbedaan manusia dengan hewan. Berkat adanya

kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia ini, maka

manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik

diri. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dan

membuat jarak dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya.

Kemampuan membuat jarak dengan lingkungannya dearah ganda, yaitu

ke arah luar dan ke arah dalam. Di dalam proses pendidikan,

kecenderungan dua arah tersebut perlu dikembangkan secara seimbang.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 7/21

4

Pengembangan ke arah luar merupakan pembinaan aspek sosialitas,

sedangkan pengembangan ke arah dalam berarti pembinaan aspek

individualitas manusia.

2.  Kemampuan Bereksistensi 

Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menerobos dan

mengatasi batas-batas yang membelenggu dirinya. Kemampuan

menerobos ini bukan saja yang berkaitan dengan ruang, melainkan juga

dengan waktu.

Kemampuan bereksistensi perlu dibina melalui pendidikan. Peserta

didik diajar agar belajar dari pengalamannya, mengantisipasi keadaan

dan peristiwa, belajar melihat prospek masa depan dari sesuatu serta

mengembangkan imajinasi kreatifnya sejak masa kanak-kanak.

3.  Kata Hati (Conscience of M an ) 

Kata hati juga sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk

hati, suara hati, pelita hati dan sebagainya. Kata hati adalah kemampuan

membuat keputusan tentang yang baik atau buruk dan yang bena atau

salah bagi manusia sebagai manusia.Dalam kaitannya dengan moral (perbuatan), kata hati merupakan

“petunjuk bagi moral/perbuatan). Untuk melihat alternatif mana yang

terbaik perlu didukung oleh kecerdasan akal budi. Orang yang memiliki

kecerdasan akal budi disebut tajam kata hatinya. Kata hati yang tumpul

agar menjadi kata hati yang tajam harus ada usaha melalui pendidikan

kata hati yaitu dengan melatih akal kecerdasan dan kepekaan emosi.

Tujuannya agar orang memiliki keberanian berbuat yang didasari olehkata hati yang tajam, sehingga mampu menganalisis serta membedakan

mana yang baik atau benar dan buruk atau salah bagi manusia sebagai

manusia.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 8/21

5

4.  Moral

Moral merupakan suatu perbuatan yang disertai dengan kata hati.

Dengan kata lain, moral adalah perbuatan itu sendiri. Kadangkala antara

moral dan hati masih terdapat jarak. Artinya, seseorang yang telah

memiliki kata hati yang tajam belum tentu perbuatannya itu merupakan

realisasi dari kata hatinya sendiri. moral yang sinkron dengan kata hati

yang tajam adalah moral yang benar-benar baik bagi manusia.

Sebaliknya, moral yang yang tidak sinkron dengan kata hati yang tajam

disebut dengan moral yang buruk sehingga orang yang melakukan moral

yang buruk ini disebut orang yang tak bermoral. Moral disebut juga

dengan etika. Jadi, moral itu adalah nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena

itu, pendidikan sangatlah perlu dalam menumbuh kembangkan moral,

etika dan etiket pada peserta didik.

5.  Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan sifat dari manusia dimana memiliki

kesediaaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang

menuntut jawab. Tanggung Jawab mempunyai hubungan erat dengan

kata hati dan moral. Kata hati memberi pedoman, moral melakukan, dan

tanggung jawab merupakan kesediaan menerima konsekuensi dari

 perbuatan. Dengan demikian, tanggung jawab dapat diartikan sebagai

keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan

tuntutan kodrat manusia. Dengan demikian, terlihat betapa pentingnya

 pendidikan moral diberikan pada peserta didik dalam

menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab pada setiap peserta didik.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 9/21

6

6.  Rasa kebebasan

Rasa kebebasan adalah tidak merasa terikat oleh sesuatu tetapi

sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Artinya bebas berbuat apa saja

sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia. Jadi

kebebasan atau kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya memang

 berlangsung dalam keterikatan. Orang hanya mungkin merasakan adanya

kebebasan batin apabila ikatan-ikatan yang ada telah menyatu dengan

dirinya, dan menjiwai segenap perbuatannya. Implikasi pedagogisnya

adalah mengusahakan agar peserta didik dibiasakan menginternalisasikan

nilai-nilai, aturan-aturan ke dalam dirinya, sehingga dirasakan sebagai

miliknya. Dengan demikian aturan-aturan itu tidak lagi dirasakan sebagai

sesuatu yang merintangi gerak hidupnya.

7.  Kewajiban dan Hak

Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul karena

manusia itu sebagai makhluk sosial, yang satu ada hanya karena adanya

yang lain. Tidak ada hak tanpa kewajiban. Kewajiban ada karena ada

 pihak lain yang harus dipenuhi haknya. Kewajiban adalah suatu

keniscayaan pada diri manusia, artinya seseorang yang tidak mau

melaksanakan kewajiban berarti mengingkari kemanusiaannya sebagai

makhluk sosial.

Realisasi hak dan kewajiban bersifat relatif, disesuaikan dengan

situasi dan kondisinya. Hak yang secara asasi dimiliki oleh setiap insan

serta sesuai dengan tuntutan kodrat manusia disebut hak asasi manusia.

Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban bertalian erat dengan soal

keadilan. Hak asasi manusia harus diartikan sebagai cita-cita, aspirasi-

aspirasi atau harapan-harapan yang berfungsi untuk memberi arah pada

segenap usaha menciptakan keadilan.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 10/21

7

8.  Menghayati kebahagiaan

Puncak dari sifat hakekat manusia adalah menghayati

kebahagiaan. Menghayati kebahagiaan berarti memadukan antara

 pengalaman yang menyenangkan dengan yang pahit melalui sebuah

 proses, di mana hasil yang didapat adalah kesediaan menerima apa

adanya. Jadi, kebahagiaan itu muncul ketika kejadian atau pun

 pengalaman sudah dipadukan di dalam hati dan kita mampu

menerimanya dengan apa adanya tanpa harus menuntut sedikit pun.

b.  Dimensi –  Dimensi Hakekat Manusia

1. 

Manusia sebagai makhluk individu

“Setiap manusia itu unik”  (Tirtarahardja dan Sulo, 2005: 17),

maksud unik disini adalah bahwa manusia itu berbeda-beda setiap

individunya. Bukti dari penyataan itu bisa kita lihat dalam kehidupan

sehari-hari seperti ketertarikan, kecenderungan, dan perhatian suatu

individu terhadap suatu hal akan bebeda. Oleh karena itu setiap individu

 bisa saja bahkan berkemungkinn besar memiliki aspek kehendak,

 perasaan, respon, pemikiran, pendapat, cita-cita, kemampuan,

kecenderungan, semangat, dan daya tahan yang berbeda.

Dalam pembentukan karakter/pribadi suatu individu terdapat

aspek-aspek yang terbagi menjadi dua, yaitu aspek internal dan aspek

eksternal. Aspek internal biasanya dikaitkan dengan hereditas.

Hereditas adalah pewarisan watak ke keturunan baik secara biologis

melalui gen (DNA) atau secara social melalui gelar atau status sosial.

Sedangkan aspek eksternal biasanya dikaitkan dengan lingkungan.Lingkungan di sini meerupakan segala aspek yang berasal dari luar,

antara lain:

1)  Kematangan intelektual

2) 

Kemampuan berkomunikasi

3)  Pengalaman

4)  Kepribadian

5) 

Ketertarikan atau minat

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 11/21

8

Dari kedua aspek tersebut bila kita ambil contoh, misalnya ada

dua orang anak dengan latar belakang yang berbeda namun

kemampuannya dalam bermain piano sama hebatnya. Salah satu anak

itu tidak memiliki latar belakang keluarga yang dapat memainkan

 piano, maka kita dapat berpikiran bahwa si anak mendapat pengaruh

aspek eksternal. Sedangkan anak yang satunya memiliki ayah yang juga

mahir dalam memainkan piano, disini kita dapat melihat dari aspek

internal bahwa si anak mendapat bakat dari ayahnya, namun dapat pula

dilihat dari aspek eksternal yaitu minat, sehingga si anak yang pada

awalnya tidak bisa bermain piano tapi memiliki kemauan diajari oleh si

ayah untuk bermain piano. Selain contoh itu, banyak pula kita jumpai

seorang anak yang mana kedua orang tuanya mahir bermain alat musik,

namun si anak tidak memiliki sedikitpun ketertarikan terhadap

musik.Sebenarnya akan sangat sulit bagi kita untuk dapat mangatakan

aspek manakah yang lebih berperan dalam membentuk suatu individu.

Sehingga dapat kita lihat bahwa kedua aspek tersebut berhubungan

sangan kompleks dan melengkapi saru sama lain.

2.  Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusisa memiliki kemampuan sosial berupa kesadaran sosial

dan pengelolaan sosial yang terus mengalami perubahan-perubahan

sejalan bertambahnya usia dan berkembangnya kedewasaan.

Kemampuan sosial ini menentukan bagaimana manusia mengelola

hubungan dangan individu lain maupun kelompok. Sedangkan

kesadaran sosial merupakan kemampuan merasakan emosi orang lain,

memahami sudut pandang mereka, dan berminat untuk aktif pada

kekhawatiran mereka. Sementara itu, pengelolaan sosial merupakan

kemampuan manusia dalam membimbing, memengaruhi, dan

menggembangkan orang lain, serta mengelola konflik, membangun

ikatan, dan bererjasama/kerja kelompok.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 12/21

9

3.  Manusia sebagai makhluk susila dan bermoral

Susila berasal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan lebih

tinggi. Akan tetapi dalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup

hanya berbuat yang pantas jika di dalam yang pantas atau sopan itu

misalnya terkandung kejahatan terselubung. Dimensi kesusilaan disebut

 juga keputusan yang lebih tinggi. Kesusilaan mencakup etika dan etiket.

Etika adalah (persoalan kebaikan ) sedangkan etiket adalah (persoalan

kepantasan dan kesopanan ). Pada hakekatnya manusia memiliki

kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta

melaksanakannya. Sehingga dikatakan manusia itu makhluk susila.

Persoalan kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai

kehidupan. Susila berkembang sehingga memiliki perluasan arti

menjadi kebaikan yang lebih sempurna.

Manusia dengan kemampuan akalnya memungkinkan untuk

menentukan sesuatu manakah yang baik dan manakah yang buruk,

manakah yang pantas dan manakah yang tidak pantas. Dengan

 pertimbangan nilai-nilai budaya yang dijunjungnya memungkinkan

manusia untuk berbuat dan bertindak secara susila. Dari Jarkara

mengartikan manusia susila sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai,

menghayati, dan melaksanakan nilai tersebut dalam perbuatan. Nilai-

nilai merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia karena

mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemulian dan

sebagainya,sehingga dapat diyakini dan dijadikan pedoman dalam

hidup. Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesadaran dan

kesediaan melakukan kewajiban disamping hak pada peserta didik.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 13/21

10

4.  Manusia sebagai makhluk religious

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk religius. Beragama

merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang

lemah sehingga memerlukan tempat bertopang, agama menjadi

sandaran vertikal manusia. dan Manusia adalah mahluk religius yang

dianugerahi ajaran-ajaran yg dipercayainya yang didapatkan melalui

 bimbingan nabi demi kesehatan dan keselamatannya. Manusia sebagai

mahluk beragama mempunyai kemampuan menghayati pengalaman diri

dan dunianya menurut agama masing-masing. Pemahaman agama

diperoleh melalui pelajaran agama, sembahyang, doa-doa maupun

meditasi, komitmen aktif dan praktekritual.

Jauh dekatnya hubungan ditandai dengan tinggi rendahnya

keimanan dan ketaqwaan manusia yang bersangkutan. Di dalam

masyarakat Pancasila, meskipun agama dan kepercayaan yang

dianutnya berbeda-beda, diupayakan terciptanya kehidupan beragama

yang mencerminkan adanya saling pengertian, menghargai, kedamaian,

ketentraman, & persahabatan.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 14/21

11

B.  HUBUNGAN HAKEKAT MANUSIA DAN HAM DENGAN

PENDIDIKAN

Hak asasi manusia pada hakekatnya merupakan hak dasar yang patut

dimiliki pribadi manusia secara kodrati. Hak asasi manusia tersebut terutama

meliputi hak hidup, hak kemerdekaan dan hak kebebasan dan hak memiliki

sesuatu. Hingga dewasa ini hak asasi manusia meliputi berbagai bidang, yaitu :

1.  Hak asasi pribadi meliputi:

-  Hak kemerdekaan,

-  Hak memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinan,

Hak mengemukakan pendapat,

-  Hak kebebasan berorganisasi.

2. 

Hak asasi ekonomi meliputi :

-  Hak memiliki sesuatu,

-  Hak membeli dan menjual sesuatu,

-  Hak mengadakan perjanjian atau kontrak,

-  Hak memilih pekerjaan.

3.  Hak asasi persamaan hukum (mendapat pengayoman dan perlakuan sama

dalam keadilan).

4.  Hak asasi politik, hak sebagai warga negara yang sederajat.

5.  Hak asasi sosial dan kebudayaan meliputi, hak kebebasan mendapat

 pengajaran atau hak pendidikan serta hak mengembangkan kebudayaan.

6.  Hak asasi perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan

 perlindungan hukum meliputi hak perlakuan yang wajar dan adil dalam

 penggeledahan.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 15/21

12

Di Indonesia, prihal hak asasi manusia tertera dalam Undang-Undang

Dasar 1945, yang tercantum pada :

1. 

Pembukaan UUD 1945 alenia keempat “… melindungi segenap bangsa

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

 berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kadilan sosial…” 

2.  Pasal 27 ayat 2 “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

 penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” 

3. 

Pasal 29 ayat 2 “ Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut

agamanya dan kepercayaanya itu.” 

Dengan demikian ada hubungan antara hak asasi manusia (khususnya hak

memperoleh pendidikan) dengan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

manusia itu sendiri, baik bersifak material (hak asasi ekonomi, hak asasi memiliki

sesuatu, hak membeli dan menjual sesuatu, hak memilih pekerjaan) maupun

nonmaterial (hak asasi pribadi, hak asasi politik, hak asasi sosial dan kebudayaan,

hak mendapat perlakuan yang sama di depan hukum).

a.  Pendidikan Sebagai Hak Asasi Manusia

Hak memperoleh pengajaran dan pendidikan merupakan salah satu

hak asasi yang patut diperoleh oleh manusia. Di Indonesia, secara yuridis

formal perolehan hak asasi manusia di bidang layanan pendidikan telah

termuat dalam UUD 1945, UU No. 2 tahun 1989 tentang sisitem

 pendidikan, dan GBHN 1993. Berikut dokumen mengenai pendidikan

sebagai hak asasi segenap bangsa Indonesia, yaitu :

1.  Pembukaan UUD 1945, alenia keempat “… melindungi segenap

 bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa…” 

2.  Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 “ Tiap warga negara berhak mendapatkan

 pengajaran.” 

3. 

BGHN 1993

4. 

UUSPN No. 2 tahun 1989,(BAB III pasal 5, 6, 8, BAB V pasal 13).

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 16/21

13

Hakekat pembangunan di bidang pendidikan adalah :

1.  Mencerdaskan kehidupan bangsa;

2. 

Meningkatkan kualitas manusia Indonesia;

3. 

Mengembangkan kemampuan potensi bangsa;

4.  Meningkatkan mutu kehidupan dan harkat serta martabat bangsa;

5. 

Mewujudkan tujuan nasional yaitu masyarakat yang ideall dan makmur

 berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 17/21

14

C. 

PENGEMBANGAN DIMENSI HAKEKAT MANUSIA

Manusia lahir telah dikaruniai dimensi hakekat manusia tetapi masih

dalam bentuk potensi, belum teraktualisasi. Maka dari itu, dengan sendirinya

 pengembangan hakekat manusia tersebut menjadi tugas “pendidikan”. Hanya

dengan pendidikanlah dimensi hakekat manusia bisa diubah dari bentuk potensi

menjadi  bentuk sebenarnya yang menjadikan manusia lebih “manusiawi”.

Sehubungan dengan proses pendidikan tersebut, ada dua kemungkinan yang

terjadi, yaitu:

a.  Pengembangan yang Utuh

Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakekat manusia

ditentukan oleh dua faktor, yaitu kualitas dimensi hakekat manusia itu

sendiri secara potensial dan kualitas pendidikan yang disediakan untuk

memberikan pelayanan atas perkembangannya.

Pengembangan yang utuh dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu

wujud dimensi dan arahnya. Keutuhan terjadi antara aspek jasmani dan

rohani, antara dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan

keberagama, antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Keutuhan akan

tercipta jika dimensi-dimensinya mendapat layanan yang baik dan

seimbang, dengan tidak mengabaikan salah satunya.

b.  Pengembangan yang Tidak Utuh

Pengembangan yang tidak utuh terhadap dimensi hakekat manusia

akan terjadi di dalam proses pengembangan jika ada unsur dimensi hakekat

manusia yang terabaikan untuk ditangani, misalnya dimensi kesosialandidominasi oleh pengembangan dimensi keindividualan ataupun domain

afektif didominasi oleh engembangan domain kognitif. Demikian pula

secara vertikalada domain tingkah laku yang terabaikan penanganannya.

Pengembangan yang tidak utuh berakibat terbentuknya kepribadian yang

 pincang dan tidak mantap. Pengembangan semacam ini merupakan yang

 patologis.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 18/21

15

D. 

KARAKTERISTIK SOSOK MANUSIA INDONESIA

Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memepunyai peranan yang

sangat penting untuk menjamin perkembanagn dan kelangsungan hidup bangsa

yang bersangkutan.

UU No 20 tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan, “ Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

 jawab”. 

Deskripsi di atas, mengilustrasikan kearah mana sosok masyarakat

Indonesia seutuhnya yang akan dibentuk sebagai sumber daya manusia Indonesia

yang siap untuk dipartisipasikan dalam pembangunan bangsa. Bila dirujuk dari

UU No 20 tahun 2003 Pasal 3, Karakteristik manusia Indonesia seutuhnya,

 berdasarkan pandangan hidup Pancasila terdiri dari :

1.  Karakteristik Manusia Indonesia yang Berkualitas antara lain :

 

Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

  Berbudi pekerti luhur,

  Berkepribadian,

  Memiliki ilmu pengetahuan,

  Maju,

  Tangguh,

  Cerdas.

2. 

Karakteristik Manusia Indonesia yang antara lain :

  Beretos kerja,

  Professional,

  Bertanggung jawab,

  Produktif,

  Sehat rohani dan jasmani,

  Berjiwa partiotik,

 

Meningkatkan kebangsaan dan kesetiakawanan sosial,

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 19/21

16

  Berorientasi ke masa depan.

Pancasila sebagai kepribadiaan bangsa Indonesia merupakan kerangka

acuan mendasar dalam menetapkan tujuan pendidikan nasional . mengkaji konsep

 pancasila sebagai dasar Negara serta rumusan TPN di atas, secara tersirat ada tiga

hal yang cukup mendasar sebagai karakteristik sosok manusia Indonesia , yaitu

 berkaitan dengan tiga hal : moral,ilmu,dan amal. Oleh sebab itu pancasila sebagai

falsafah bangsa yang mewarnai garapan pendidikan nasional dan dasar bagi

 pembentukan manusia Indonesia seutuhnya , sepatutnya dilihat dari 4 dimensi ,

yaitu:

1.  Dimensi intelektual, yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki

 pandangan, wawasan ilmu pengetahuan, terampil dalam

mengomunikasikan pengetahuan, dan kemampuan memecahkan masalah

yang dihadapi , serta tidak terapriori terhadap pengetahuan rang lain.

2.  Dimensi sosial, yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki hubungan

antar manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya,menegtahui hak

dan kewajiban sebagai warga Negara.

3.  Dimensi personal, yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki

 pertumbuhan fisik dan kesehatan( kualitas fisik ), stabilitas emosional,

kesehatan mental .

4.  Dimensi produktivitas, yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki

kesanggupan memilih keahlian atau pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuannya,kemampuannya untuk mempertinggi keterampilan

,mampu menepatkan diri sebgai konsumen dan produsen yang baik,kreatif

dan berkarya.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 20/21

 

17

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki oleh

manusia dan tidak terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan

secara mendasar dunia hewan dan dunia manusia. Adanya sifat hakikat tersebut

memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga

derajatnya lebih tinggi daripada hewan. Salah satu sifat hakikat yang istimewa

adalah adanya kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia. Semua

hakikat manusia dapat dan harus ditumbuhkembangkan melalui pendidikan.

Berkat pendidikan maka sifat hakikat manusia dapat ditumbuhkembangkan secara

selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh.

7/24/2019 Hakekat Manusia dan Perkembangannya

http://slidepdf.com/reader/full/hakekat-manusia-dan-perkembangannya 21/21

 

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahmat. (2010). Pengantar Pendidikan. Bandung: MQS Publishing.

BUKU MATERI POKOK MKDK 4301/3 SKS/MODUL 1-9.

Dewa, A. (2014, Juli 31). Blogger. Retrieved September 13 22:19, 2015, from

Belajar Matematika Asik:

http://suksesseluruhtest.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-dan-wujud-sifat-

hakikat.html 

Gandi, D. I. (n.d.). Google Sites. Retrieved September 13 05:30, 2015, from

Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia:

https://sites.google.com/site/deryindragandi/dimensi-dimensi-hakikat-manusia 

Muttaqin, M. M. (2014, Januari 25). Blogger. Retrieved September 13 21:48,

2015, from Articel and Aplikasi iftah: http://iftahal-

muttaqin.blogspot.co.id/2014/01/pengantar-ilmu-pendidikan-hakikat.html 

 NI, R. (2014, Maret 05). Blogger. Retrieved September 13 21:35, 2015, from

RINI: https://rini0594.blogspot.co.id/2014/03/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan.html?m=1 

Sulo, P. D. (2012). Pengantar Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: PT Rinekacipta.

Triwiyanto, T. (2014). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksana.

Wahyudin, H. D. (2004). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wikipedia. (n.d.). Retrieved September 13 21:02, 2015, from Hereditas:

https://id.m.wikipidia.org/wiki/Heredias

Zuway. (2012, Oktober 13). Blogger. Retrieved September 14 09:04, 2015, from

Blog Pribadi Zuway: http://zuwaily.blogspot.co.id/2012/10/sifat-hakikat-

manusia.html#.Vfb_QhFViko