Hak Asasi Manusia (HAM)

download Hak Asasi Manusia (HAM)

of 17

Transcript of Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak Asasi Manusia beserta Kasus-Kasus Pelanggaran HAM

Hak asasi manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Oleh karena itu, hak asasi tidak dapat dicabut oleh orang lain atau lembaga kekuasaan tertentu.Ciri-ciri hak asasi manusia adalah :a.Hak asasi manusia tidak perlu diberikan, dibeli, atau diwarisi. Hak asasi manusia adalah bagian dari manusia secara ototmatis .b.Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik, atau asal usul sosial dan bangsa.c.Hak asasi manusia tidak dapat dilanggar. Tidak ada yang bisa membatasi atau melanggar hak orang lain. Seseorang tetap mempunya hak asasi manusia walaupun negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar hak asasi manusia tersebut.Macam macam hak asasi manusia. Banyak pandangan yang menyebutkan macam macam hak asasi manusia, antara lain sebagai berikut.a.Thomas hobbesMenurut thomas hobbes, satu satunya hak asasi adalah hak hidupb.John lockeMenurut john locke, hak asasi meliputi hak hidup, hak kemerdekaan, dan hak milik.c.Universal decralation of human rightsUniversal decralation of human rights terdiri atas 30 pasal yang dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:1.Hak politik dan yuridis2.Hak hak atas martabat dan integritas manusia3.Hak- hak sosial, ekonomi, dan budayaPada dasarnya hak asasi manusia terdiri atas dua hak dasar yang paling fundamental, yaitu hak persamaan dan kebebasan. Dari kedua hak tersebut lahir hak-hak asasi lainnya seperti hak untuk hidup. Hak berkeluarga, atau melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintah, hak wanita dan hak anak-anak. Tanpa kedua hak dasar (hak persamaan dan perbedaan), hak-hak asasi manusia yang lain (seperti tersebut di atas) akan sulit sekali di tegakkan.Dari bermacam-macam hak asasi yang melekat pada manusia, secara universal dapat diklasifikasikan sebagai berikut.a.Hak asasi pribadi (personal rights), antara lain meliputi:1.Hak kebebasan berpendapat2.Hak kebebasan beragama, serta3.Hak kebebasan bergerakb.Hak asasi ekonomi (property rights), antara lain meliputi:1.Hak memiliki2.Hak manfaat3.Hak membeli4.Hak menjualc.Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture rights) antara lain meliputi:1.Hak mendapatkan pelayanan kesehatan2.Hak mendapatkan pendidikan3.Hak mendapatkan perlindungand.Hak asasi keadilan (procedural rights) antara lain meliputi :1.Hak mendapatkan keadilan2.Hak mendapatkan perlindungan3.Hak mendapatkan peradilane.Hak asasi politik (political rights) antara lain meliputi:1.Hak untuk memilih2.Hak untuk dipilih3.Hak untuk berorganisasi atau berserikat dan berkumpul

Sebagai negara demokrasi, pemerintah indonesia berupaya mewujudkan kehidupan rakyatnya yang adil dan sejahtera. Sejak negara indonesia berdiri berdiri, telah berkomitmen memberi perlindungan dalam penegakan hak asasi manusia. Hal ini sebagaimana tertulis dalam sila sila pancasila. Demikian halnya dalam konstitusi negara indonesia danberbagai peraturan perundang undangan lainnya yang ada sekarang ini, telah mengakui dan melindungi hak hak dasar manusia.

Berikut ini berbagai instrumen HAM di indonesia.a.UUD Tahun 1945 (termasuk Amandemen I s.d IV).b.Ketetapan (TAP) MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM.c.Piagam HAM Indonesia Tahun 1998.d.UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM .e.UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.f.UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga

1. Kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia dalam rangka perlindungan dan kemajuan sesuai dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah sebagai berikut :Kasus-Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia pada EraOrde Baru dan ReformasiNO.TahunKasus Pelanggaran HAM

1.1966a.Penahanan dan pembunuhan tanpa pengadilan terhadap PKI terus berlangsung, banyak yang tidak terurus secara layak di penjara, termasuk mengalami siksaan dan intimidasi di penjara.b.Dr. Soumokil, mantan pemimpin Republik Maluku Selatan, dieksekusi pada bulan Desember.c.Sekolah-sekolah Cina di Indonesia ditutup pada bulan Desember.

2.1967a.Koran-koran berbahasa Cina ditutup oleh pemerintah.b.April, gereja-gereja di Aceh diserang, berbarengan dengan demonstrasi anti Cina di Jakarta.c.Kerusuhan anti Kristen di Ujung Pandang.

3.1969a.Tempat Pemanfaatan Pulau Buru dibuka, ribuan tahanan yang tidak diadili dikirim kesana.b.Operasi Trisula dilancarkan di Blitar Selatan.c.Tidak menyeluruhnya prosesreferendum yang diadakan di Irian Barat sehingga hasil akhir jajak pendapat yang menyatakan ingin bergabung dengan Indonesia belum mewakili suara seluruh eakyat Papua.d.Dikembangkannya peraturan-peraturan yang membatasi dan mengawasi aktivitas politik, partai politik dan organisasi kemasyarakatan. Di sisi lain, Golkar disebut-sebut bukan termasuk partai politik.

4.1970a.Pelarangan demo mahasiswa.b.Peraturan bahwa Korpri harus loyal kepada Golkar.c.Soekarno meninggal dalam tahanan Orde Baru.d.Larangan penyebaran jara Bung Karno.

5.1971a.Usaha peleburan partai-partai.b.Intimidasi calon pemilih pada pemilu tahun 1971 serta kam[panye berat sebelah dari Golkar.c.Pembangunan Taman Mini yang disertai penggusuran tanah tanpa ganti rugi yang layak.d.Pemerkosaan Sum Kuning, penjual jamu di Yogyakarta, oleh pemuda-pemuda yang diduga masih ada hubungan darah dengan Sri Paku Alam, yang kemudia diadili adalah Sum Kuning sendiri. Akhirnya Sum Kuning dibebaskan.

6.1972Kasus sengketa tanah di Gunung Balak dan Lampung.

7.1973Kerusuhan anti Cina meletus di Bandung.

8.1974a.Penahanan sejumlah mahasiswa dan masyarakat akibat demo anti Jepang yang meluas di Jakarta disertai oleh pembakaran-pembakaran pada peristiwa Malari. Sebelas pendemo terbunuh.b.Pemberedelan beberapa koran dan majalah, antara lainIndonesia Raya pimpinan Muchtar Lubis.

9.1975a.Invansi tentara Indonesia ke Timor Timur.b.Kasus Balibo, terbunuhnya lima wartawan asing secara misterius.

10.1977a.Tuduhan subversi terhadap Suwito.b.Kasus tanah Siria-ria.c.Kasus Wasdri, seorang pengangkat barang di pasar, membawakan barang milik seorang hakim perempuan. Namun, ia ditahan polisi karena meminta tambahan atas bayaran yang kurang dari si hakimd.Kasus subversi komando Jihad.

11.1978a.Pelarangan penggunaankarakter-karakter huruf Cina di setiap barang/media cetak di Indonesia.b.Pembungkaman gerakan mahasiswa yang menurut koreksi atas berjalannya pemerintahan, beberapa mahasiswa ditahan, antara lain Heri Ahmadi.c.Pemberedelan tujuh surat kabar, antara lainKompas,yang memberitakan peristiwa di atas.

12.1980a.Kerusuhan anti Cina di Solo selama tiga hari. Kekerasan menyebar ke Semarang, Pekalongan, dan Kudus.b.Penekanan terhadap para penanda tangan Petisi 50. Bisnis dan kehidupan mereka dipersulit, dilarang ke luar negeri.

13.1981Kasus Woyla, pembajakan pesawat Garuda Indonesia oleh muslim radikal di Bangkok. Tujuh orang terbunuh dalam peristiwa ini.

14.1982a.Kasus Tanah Rawa Bilal.b.Kasus Tanah Borobudur. Pengembangan objek wisata Borobudur di Jawa Tengah memerlukan pembebasan tanah di sekitarnya. Namun, Penduduk tidak mendapat ganti rugi yang memadai.c.MajalahTempodiberedel selama dua bulan karena memberitakan insiden terbunuhnya tujuh orang pada peristiwa kampanye pemilu di Jakarta. Kampanye massa Golkar diserang oleh massa PPP, militer turun tangan sehingga jatuh korban jiwa tadi.

15.1983a.Orang-orang sipil bertato yang diduga penjahat kambuhan ditemukan tertembak secara misterius di muka umum.b.Pelanggaran gencatan senjata di Timor Timur oleh ABRI.

16.1984a.Berlanjutnya pembunuhan misterius di Indonesia.b.Peristiwa pembantaian di Tanjung Priok.c.Tuduhan subversi terhadap Dharsono.d.Pengeboman beberapa gereja di Jawa Timur.

17.1985Pengadilan terhadap aktivis-aktivis Islam terjadi di berbagai tempat di Pulau Jawa.

18.1986a.Pembunuhan terhadap peragawati Dietje di Kalibata. Pembunuhan diduga dilakukan oleh mereka yang memiliki akses senjata api dan berbau konspirasi kalangan elite.b.Pengusiran, perampasan, dan pemusnahan becak dari Jakarta.c.Kasus subversi terhadap Sanusi.d.Eksekusi beberapa tahanan G 30 S/PKI.

19.1989a.Kasus tanah Kedung Ombo.b.Kasus tanah Cimacan, pembuatan lapangan golf.c.Kasus tanah Kemayoran.d.Kasus tanah Lampung, 100 orang tewas oleh ABRI. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Talang Sari.e.Bentrokan antara aktivis Islam dan aparat di Bima.f.Badan Sensor Nasional dibentik terhadap publikasi dan penerbitan buku. Anggotanya terdiri beberapa dari unsur intelijen oleh ABRI.

20.1991Pembantaian di pemakaman Santa Cruz, Dili terjadi oleh ABRI terhadap peemuda-pemuda Timor yang mengikuti prosesi pemakaman rekannya. Dua ratus orang meninggal.

21.1992a.Keluar keppres tentang monopoli perdagangan cengkih oleh perusahaan Tommy Soeharto.b.Penangkapan Xanana Gusmao.

22.1993Pembunuhan terhadap seorang aktivisburuh perempuan, Marsinah pada tanggal 8 Mei 1993.

23.1994Tempo, Editor,danDetikdiberedel, diduga sehubungan dengan pemberitaan tentang pembelian kapal perang bekas oleh Habibie.

24.1995a.Kasus Tanah Koja.b.Kerusuhan di Flores.

25.1996a.Kasus pembunuhan wartawan koran Bernas Yogyakarta, Faud Muhammad Syafruddin (Udin) pada tanggal 16 Agustus 1996.b.Kasus tanah Balongan.c.Sengketa antara penduduk setempat denganpabrik kertas Muara Enim mengenai pencemaran lingkungan.d.Sengketa tanah Manis Mata.e.Kasus waduk Nipah di Madura, korban jatuh karena ditembak aparat ketika mereka memprotes penggusuran tanah mereka.f.Kasus penahanan dengan tuduhan subversi terhadap Sri Bintang Pamungkas berkaitan dengan demo di Dresden terhadap Pak Harto yangberkunjung di sana.g.Kerusuhan Situbondo, puluhan gereja dibakar.h.Penyerangan dan pemmbunuhan terhadap pendukung PDI pro-Megawati pada tanggal 27 Juli 1996.i.Kerusuhan anti Kristen di Tasikmalaya. Peristiwa ini dikenal dengan Kerusuhan Tasikmalaya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 26 Desember 1996.j.Kerusuhan Sambas Sangualedo. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 30 Desember 1996.

26.1997a.Kasus tanah Kemayoran.b.Kasus pembantaian mereka yang diduga pelaku dukun santet di Jawa Timur.

271998a.Kerusuhan Mei di beberapa kota meletus, aparat keamanan bersikap pasif dan membiarkan. Ribuan jiwa meninggal, puluhan perempuan diperkosa dan harta benda hilang. Tanggal 13-15 Mei 1998.b.Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa Trisakti di Jakarta, dua hari sebelum kerusuhan Mei.c.Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa dalam demonstrasi menentang Sdang Istimewa 1998. Peristiwa ini terjadi pada 13-14 November 1998 dan dikenal sebagai tragedi Semanggi I.

28.1999a.Pembantaian terhadap Tengku Bantaqiyah dan muridnya di Aceh. Peristiwa ini terjadi 24 Juli 1999.b.Pembumihangusan kota Dili, Timor Timur oleh militer Indonesia dan milisi prointegrasi. Peristiwa ini terjadi pada 24Agustus 1999.c.Pembunuhan terhadap seorang mahasiswa dan beberapa warga sipil dalam demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (RUU PKB). Peristiwa ini terjadi pada 23-24November 1999 dan dikenal sebagai peristiwa Semanggi II.d.Penyerangan terhadap Rumah Sakit Jakarta oleh pihak keamanan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 Oktober 1999.

29.2000a.Kerusuhan di Poso.b.Ledakan bom di Kedubes Filipina dan Malaysia di Jakarta yang menyebabkan meninggalnya beberapa orang dan luka-luka termasuk Kedubes Filipina, Leonides T. Caday.

30.2001a.Kekerasan antara etnis Dayak dan Madura di Kalimantan.b.Ledakan bom di kawasan Plaza Atrium yang menyebabkan enam orang cedera.

31.2002Ledakan bom di sebuah klub malam di daerah Pantai Kuta, Bali yang menyebabkan 202 orang meninggal dunia dan 300 orang lebih luka-luka. Selain itu, ledakan bom juga terjadi di Pantai Sanur dan Manado, Sulawesi Utara, serta di Mc. Donald Makassar yang menyebabkan tiga orang tewas dan sebelas luka-luka.

32.2003a.Pembicaraan damai antara pemerintah Indonesia dan GAM gagal. Akibatnya, militer Indoonesia melakukan serangan ofensif ke kubu gerilya GAM. Darurat militer dilakukan di Provinsi Aceh (2003-2004).b.Terjadi ledakan bom di depan Hotel Mariott Jakarta, yang menyebabkan belasan orang meninggal dan 152 orang lainnya luka-luka.c.Kasus Bulukumba yang menyebabkan dua orang meninggal serta puluhan orang ditahan dan luka-luka. Kasus ini berkaitan dengan keinginan PT. London Sumatra untuk melakukan perluasan area perkebunan mereka, tetapi masyarakat menolak upaya tersebut.

33.2004a.Ledakan bom kembali terjadi di Kedubes Australia di Jakarta yang menyebabkan 5-11 orang meninggal dan ratusan orang lainnya luka-luka.b.Pembunuhan aktivis HAM yang bernama Munir pda tanggal 7 September 2004di pesawat Garuda dalam perjalanannya menuju Amsterdam.

34.2005a.Tiga siswa SMU di Poso yang sedang berjalan ke sekolah dipenggal kepalanya oleh sekelompok orang tidak dikenal. Kekerasan ini merupakan bagian dari konflik beragama yang melanda Poso.b.Ledakan bom kembali terjadi di Kota Palu yang menyebabkan delapan orang meninggal dan melukai 45 orang lainnya.

35.2006a.Insiden perbatasan TimorTimur. Tiga penduduk Nusa Tenggara Timur meninggal ditembak oleh polisi perbatasan Timor Timur.b.Aparat keamanan menembak mati seorang pelajar di Papua dan mencederai dua orang lainnya. Peristiwa ini diduga terkait dengan pengungsian 43 warga Papua ke Australia dua hari sebelumnya.c.Bentrokan dan penembakan saat aparat TNI, polisi, dan satpam PT. Freeport Indonesia mengusir warga setempat yang melakukan pendulangan emas di Sungai Kabur Wanamon.d.Tiga petugas polisi dan seorang intel TNI meninggal, serta puluhan orang terluka akibat bentrokan terkait demonstrasi penolakan PT. Freeport Indonesia di depan UniversitasCenderawasih, Jayapura.

36.2007Insiden Alas Tlogo di Psuruan, Jwa Timur, akibat sengketa tanahantara militer dan petani.

37.2008Insiden Monas memicu aksi protes terhadap kekerasan secara nasional.

38.2009a.Peledakan bom di Hotel Mariott Jakarta yang menyebabkan sedikitnya 9 orang meninggal dan beberapa orang lainnya luka-luka.b.Prita Mulyasari konsumen Rumah Sakit Omni Internasional yang dituduh mencemarkan nama baik melalui media elektronik oleh pihak rumah sakit.

39.2010a.Penyerangan kantaor HMI di Makassar.b.Bentrokan terjadi di makam Mbah Priok di kawasan Tanjung Priok, Jakarta. Bentrokan tersebut berujung pada meninggalnya tiga anggota Satpol PP dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.c.Kematian Syaifullah, kepala biro Kompas wilayah Kalimantan yang diduga berhubungan dengan pelanggaran hak asasikarena profesinya di media massa. Demikian juga dengan kasus kematian ArsepPajarino, wartawansenior Sriwijaya Post di Palembang, kemungkinan berkaitan dengan tugasnya sebagai wartawan.

1.Kasus Tanjung Priok (1984)Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.

2.Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim (1994)Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.

3.Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan sudah tewas.

4.Peristiwa Aceh (1990)Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.

5.Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).

6.Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal) dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal dan 217 orang luka-luka).

7.Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di timor timur secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.

8.Kasus Ambon (1999)Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat kemasala SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi penganiayaan dan pembunuhan yang memakan banyak korban.

9.Kasus Poso (1998 2000)Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak korban yang diakhiri dengan bentuknya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.

10.Kasus Dayak dan Madura (2000)Terjadi bentrokan antara suku dayak dan madura (pertikaian etnis) yang juga memakan banyak korban dari kedua belah pihak.

11.Kasus TKI di Malaysia (2002)Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari persoalan penganiayaan oleh majikan sampai gaji yang tidak dibayar.

12.Bom Bali I ( 12 Oktober 2002 )Bom Bali terjadi pada malam hari tanggal12 Oktober 2002di kota kecamatan Kuta di pulau Bali, Indonesia, mengorbankan 202 orang dan mencederakan 209 yang lain, kebanyakan merupakan wisatawan asing. Peristiwa ini sering dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia. Beberapa orang Indonesia telah dijatuhi hukuman mati karena peranan mereka dalam pengeboman tersebut. Abu Bakar Baashir, yang diduga sebagai salah satu yang terlibat dalam memimpin pengeboman ini, dinyatakan tidak bersalah pada Maret 2005 atas konspirasi serangan bom ini, dan hanya divonis atas pelanggaran keimigrasian.

13.Bom Bali II ( 1 Oktober 2005 )Pengeboman Bali 2005 adalah sebuah seri pengeboman yang terjadi di Bali pada 1 Oktober 2005. Terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Pada acara konferensi pers, presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan telah mendapat peringatan mulai bulan Juli 2005 akan adanya serangan terorisme di Indonesia. Namun aparat mungkin menjadi lalai karena pengawasan adanya kenaikan harga BBM, sehingga menjadi peka.

14.TragediSemanggiTragedi Semanggi menunjuk kepada dua kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa yang mengakibatkan tewasnya warga sipil. Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998, masa pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan tewasnya 17 warga sipil. Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh jakarta serta menyebabkan 217 korban luka - luka.

15.Kasus MarsinahMarsinah (10 April 1969?Mei 1993) adalah seorang aktivis dan buruh pabrik PT. Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di hutan di Dusun Jegong Kecamatan Wilangan Nganjuk, dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.16.Kasus Munir( Pejuang HAM )Munir Said Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 meninggal di Jakarta jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun) adalah pria keturunan Arab yang juga seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.

17.Kasus Babeh BaekuniNama Bakeuni alias Babe, mendadak terkenal. Setelah ditangkap polisi, lelaki berusia 50 tahun itu diduga menjadi pelaku pembunuhan dan mutilasi anak-anak jalanan di Jakarta. Ada yang dibuang di Jakarta, sebagian dikubur di sawah milik keluarganya di tepi Kali Gluthak Desa Mranggen, Magelang, Jawa Tengah.

18.Pelanggaran HAM oleh TNIUmumnya terjadi pada masa pemerintahanPresidenSuharto, dimana (dikemudian hari berubah menjadi TNI dan Polri) menjadi alat untuk menopang kekuasaan. Pelanggaran HAM oleh TNI mencapai puncaknya pada akhir masa pemerintahan Orde Baru, dimana perlawanan rakyat semakin keras.

19.Kasus Pelanggaran yang terjadi di MalukuKonflik dan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku sekarang telah berusia 2 tahun 5 bulan; untuk Maluku Utara 80%relatifaman, Maluku Tenggara 100% aman danrelatifstabil, sementara di kawasan Maluku Tengah (Pulau Ambon, Saparua, Haruku, Seram dan Buru) sampai saat ini masih belum aman dan khusus untuk Kota Ambon sangat sulit diprediksikan, beberapa waktu yang lalu sempat tenang tetapi sekitar 1 bulan yang lalu sampai sekarang telah terjadi aksi kekerasan lagi dengan modus yang baru ala ninja/penyusup yang melakukan operasinya di daerah daerah perbatasan kawasan Islam danKristen(ada indikasi tentara dan masyarakat biasa). Penyusup masuk ke wilayah perbatasan dan melakukan pembunuhan serta pembakaran rumah. Saat ini masyarakat telah membuat sistem pengamanan swadaya untuk wilayah pemukimannya dengan membuat barikade-barikade dan membuat aturan orang dapat masuk/keluar dibatasi sampai jam 20.00, suasana kota sampai saat ini masih tegang, juga masih terdengar suara tembakan atau bom di sekitar kota. Akibat konflik/kekerasan ini tercatat 8000 orang tewas, sekitar 4000 orang luka luka, ribuan rumah, perkantoran dan pasar dibakar, ratusan sekolah hancur serta terdapat 692.000 jiwa sebagai korban konflik yang sekarang telah menjadi pengungsi di dalam/luarMaluku. Masyarakat kini semakin tidak percaya dengan dengan upaya upaya penyelesaian konflik yang dilakukan karena ketidak-seriusan dan tidak konsistennya pemerintah dalam upaya penyelesaian konflik, ada ketakutan di masyarakat akan diberlakukannya Daerah Operasi Militer di Ambon dan juga ada pemahaman bahwa umat Islam danKristenakan saling menyerang bila Darurat Sipil dicabut. Banyak orang sudah putus asa, bingung dan trauma terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di Ambon ditambah dengan ketidak-jelasan proses penyelesaian konflik serta ketegangan yang terjadi saat ini.Komunikasi sosial masyarakat tidak jalan dengan baik, sehingga perasaan saling curiga antar kawasan terus ada dan selalu bisa dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang menginginkan konmflik jalan terus. Perkembangan situasi dan kondisis yang terakhir tidak ada pihak yang menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi sehingga masyrakat mencari jawaban sendiri dan membuat antisipasi sendiri.Wilayah pemukiman di Kota Ambon sudah terbagi 2 (Islam danKristen), masyarakat dalam melakukan aktifitasnya selalu dilakukan dilakukan dalam kawasannya hal ini terlihat pada aktifitas ekonomi seperti pasar sekarang dikenal dengan sebutan pasar kaget yaitu pasar yang muncul mendadak di suatu daerah yang dulunya bukan pasar hal ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan riil masyarakat; transportasi menggunakan jalur laut tetapi sekarang sering terjadi penembakan yang mengakibatkan korban luka dan tewas; serta jalur jalur distribusi barang ini biasa dilakukan diperbatasan antara supir Islam danKristentetapi sejak 1 bulan lalu sekarang tidak lagi juga sekarang sudah ada penguasa penguasa ekonomi baru pasca konflik.Pendidikan sangat sulit didapat oleh anak anak korban langsung/tidak langsung dari konflik karena banyak diantara mereka sudah sulit untukmengaksessekolah, masih dalam keadaan trauma, program PendidikanAlternatifMalukusangat tidak membantu proses perbaikan mental anak malah menimbulkan masalah baru di tingkat anak (beban belajar bertambah) selain itu masyarakat membuat penilaian negatif terhadap aktifitas NGO (PAM dilakukan oleh NGO).MasyarakatMalukusangat sulitmengaksespelayanan kesehatan, dokter dan obat obatan tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dan harus diperoleh dengan harga yang mahal; puskesmas yang ada banyak yang tidak berfungsi.Belum ada media informasi yang dianggapindependentoleh kedua pihak, yang diberitakan oleh media cetak masih dominan berita untuk kepentingan kawasannya (sesuai lokasi media), ada media yang selama ini melakukan banyak provokasi tidak pernah ditindak oleh Penguasa Darurat Sipil Daerah (radio yang selama ini digunakan oleh Laskar Jihad (radio SPMM/Suara Pembaruan Muslim Maluku).

20.Pelanggaran HAM atas Nama AgamaKita memiliki banyak sejarah gelap agamawi, entah itu dari kalangan gereja Protestan maupun gereja Katolik, entah dari aliran lainnya. Bahwa kadang justru dengan simbol agamawi, kita melupakan kasih, yaitu kasih yang menjadi atribut Tuhan kita Yesus Kristus.Hal-hal ini dicatat dalam buku sejarah dan beberapa kali kisah-kisah tentang kekejaman gereja difilmkan.Salah satu contohnya dalam filmThe Scarlet Letter, film tentang hyprocricy Gereja Potestan yang menghakimi seorang pezinah dan kelompok-kelompok yang dianggap bidat, adalagi filmThe Magdalene Sisters, juga film A Song for A Raggy Boy, The Headman, The Name of the Rose , dan masih banyak lainnya. Kini, telah hadir film yang lumayan baru, yang diproduksi oleh Saul Zaentz dan disutradarai olehMilosForman, dua nama ini cukup memberi jaminan bahwa film yang dibuat mereka selalu bagus yaitu film GOYAs GOST.Mungkin saja film GOYAs GOST ini akan membuat marah sebagian kelompok, namun apa yang dikemukakan oleh Zaentz dan Forman, sebagaimana kekejaman Inkuisisi telah tercatat dalam sejarah hitam Gereja. Kisah-kisah kekejamannya juga terekam dalam lukisan-lukisan karya Seniman Spanyol Francisco Goya (17461828 ), yang menjadi tokoh sentral dari film GOYAs GOST ini.Kita telah mengenal banyak sekelompok manusia dengan atribut agama, berlindung dalam lembaga agama, mereka justru melakukan kejahatan kemanusiaan (crimes against humanity) entah ituKristen, Islam atau agama apapun. Atas nama agama yang suci mereka melakukan pelecehan yang tidak suci kepada sesamanya manusia. Akhir abad 20 atau awal abad 21, akhir-akhir ini kita disuguhi sajian-sajian berita akan kebobrokan manusia yang beragama melanggar hak asasi manusia, misalnya kelompok Al-Qaeda dan sejenisnya menteror dengan bom, dan olehnya mungkin sebagian dari kita telah prejudice menempatkan orang-orang Muslim di sekitar kita sama jahatnya dengan kelompok Al-Qaeda. Di sisi lain Amerika Serikat (AS) sebagai polisi dunia sering memakai isu terorisme yang dilakukan Al-Qaeda untuk melancarkan macam-macam agendanya. Invasi AS ke Iraq, penyerangan ke Afganistan dan negara-negara lain yang disinyalir ada terorisnya. Namun kehadiran pasukan AS dan sekutunya di Iraq tidak berdampak baik, mungkin pada awalnya terlihat AS dengan sejatanya yang super-canggih menguasai Iraq dalam sekejap, namun pasukan mereka babak-belur dalam perang-kota, ini mengingatkan kembali sejarah buruk, dimana mereka juga kalah dalam perang gerilya di Vietnam.Kegagalan pasukan AS mendapat kecaman dari dalam negeri, bahkan sekutunya, Inggris misalnya. Tekanan-tekanan ini membuat PM Inggris Tony Blair memilih mengakhiri karirnya sebelum waktunya baru-baru ini. Karena ia berada dalam posisi yang sulit : menuruti tuntutan dalam negeri ataukah menuruti tuan Bush.Memang kita akui banyak kebrutalan yang dilakukan oleh para teroris kalangan Islam Fundamentalis, contoh Bom Bali dan sejenisnya di seluruh dunia. Tapi tidak menutup kemungkinanPresidenAmerika Serikat,George Bushadalah juga seorang Fundamenalis dalam Agama yang dianutnya, karena gaya Bush yang sering secara implisit terbaca dimana ia menempakan dirinya sebagai penganut Kristiani yang memerangi terorisme dari para teroris Muslim Fundamentalis. Tentu saja apa-apa yang mengandung fundamentalis entah itu Islam/Kristen/ agama yang lain, bermakna tidak baik.Sebelumnya, ditengah-tengah isu anti terorisme (Islam), sutradara Inggris, Ridley Scott memproduksi film TheKingdom of Heaven, barangkali bisa juga digunakan untuk menyindirPresidenBush yang sering menggunakan katacrusades dalam pidatonya. Film TheKingdom of Heavenadalah sebuah otokritik bagi Kekristenan, dan sajian ironisme dari ajaran Kristus yang penuh kasih. Bahwa perang Salib yang telah terjadi selama 4 abad itu bukanlah suatu kesaksian yang baik, tetapi lebih merupakan sejarah hitam.Dibawah ini review dari sebuah film, tentang kejahatan dibawah payung Agama, bukan berniat melecehkan suatu Agama/ Aliran tertentu, melainkan sebagai perenungan apakah perlakuan seseorang melawan/menindas orang lain yang tidak seagama itu tujuannya membela Allah? membela tradisi? membela doktrin, ataukah membela diri sendiri?21.Pelanggaran HAM oleh Mantan Gubernur Tim-TimAbilio Jose Osorio Soares, mantan Gubernur Timtim, yang diadili oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) ad hoc di Jakarta atas dakwaan pelanggaran HAM berat di Timtim dan dijatuhi vonis 3 tahun penjara. Sebuah keputusan majelis hakim yang bukan saja meragukan tetapi juga menimbulkan tanda tanya besar apakah vonis hakim tersebut benar-benar berdasarkan rasa keadilan atau hanya sebuah pengadilan untuk mengamankan suatu keputusan politik yang dibuat Pemerintah Indonesia waktu itu dengan mencari kambing hitam atau tumbal politik. Beberapa hal yang dapat disimak dari keputusan pengadilan tersebut adalah sebagai berikut ini.Pertama, vonis hakim terhadap terdakwa Abilio sangat meragukan karena dalam Undang-Undang (UU) No 26/2000 tentang Pengadilan HAM Pasal 37 (untuk dakwaan primer) disebutkan bahwa pelaku pelanggaran berat HAM hukuman minimalnya adalah 10 tahun sedangkan menurut pasal 40 (dakwaan subsider) hukuman minimalnya juga 10 tahun, sama dengan tuntutan jaksa. Padahal Majelis Hakim yang diketuai Marni Emmy Mustafa menjatuhkan vonis 3 tahun penjara dengan denda Rp 5.000 kepada terdakwa Abilio Soares.Bagi orang yang awam dalam bidang hukum, dapat diartikan bahwa hakim ragu-ragu dalam mengeluarkan keputusannya. Sebab alternatifnya adalah apabila terdakwa terbukti bersalah melakukan pelanggaran HAM berat hukumannya minimal 10 tahun dan apabila terdakwa tidak terbukti bersalah ia dibebaskan dari segala tuduhan.Kedua, publik dapat merasakan suatu perlakuan diskriminatif dengan keputusan terhadap terdakwa Abilio tersebut karena terdakwa lain dalam kasus pelanggaran HAM berat Timtim dari anggota TNI dan Polri divonis bebas oleh hakim. Komentar atas itu justru datang dari Jose Ramos Horta, yang mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kemungkinan hanya rakyat Timor Timur yang akan dihukum di Indonesia yang mendukung berbagai aksi kekerasan selama jajak pendapat tahun 1999 dan yang mengakibatkan sekitar 1.000 tewas.Horta mengatakan, Bagi saya bukan fair atau tidaknya keputusan tersebut. Saya hanya khawatir rakyat Timor Timur yang akan membayar semua dosa yang dilakukan oleh orang Indonesia

22.Kontroversi G 30 S PKIDi antara kasus-kasus pelanggaran berat HAM, perkara seputar peristiwa G30S bagi KKR bakal menjadi kasus kontroversial. Dilema bisa muncul dengan terlibatnya KKR untuk memangani kasus pembersihan para aktivis PKI.Peneliti LIPI Asvi Marwan Adam melihat, kalau pembantaian sebelum 1 Oktober 1965 yang memakan banyak korban dari pihak Islam, karena pelakunya sama-sama sipil, lebih mudah rekonsiliasi. Anggaplah kasus ini selesai, jelasnya. Persoalan muncul ketika KKR mencoba menyesaikan pembantaian yang terjadi pasca G30S.Asvi menjelaskan, begitu Soeharto pada 1 Oktober 1965 berhasil menguasai keadaan, sore harinya keluar pengumuman Peperalda Jaya yang melarang semua surat kabar terbit kecuali Angkatan Bersenjata (AB) dan Berita Yudha. Dengan begitu, seluruh informasi dikuasai tentara.Berita yang terbit oleh kedua koran itu kemudian direkayasa untuk mengkambinghitamkan PKI sebagai dalang G30S yang didukung Gerwani sebagai simbol kebejatan moral. Informasi itu kemudian diserap oleh koran-koran lain yang baru boleh terbit 6 Oktober 1965.Percobaan kudeta 1 Oktober, kemudian diikuti pembantaian massal di Indonesia. Banyak sumber yang memberitakan perihal jumlah korban pembantaian pada 1965/1966 itu tidak mudah diketahui secara persis. Dari 39 artikel yang dikumpulkan Robert Cribb (1990:12) jumlah korban berkisar antara 78.000 sampai dua juta jiwa, atau rata-rata 432.590 orang.Cribb mengatakan, pembantaian itu dilakukan dengan cara sederhana. Mereka menggunakan alat pisau atau golok, urai Cribb. Tidak ada kamar gas seperti Nazi. Orang yang dieksekusi juga tidak dibawa ke tempat jauh sebelum dibantai. Biasanya mereka terbunuh di dekat rumahnya. Ciri lain, menurutnya, Kejadian itu biasanya malam. Proses pembunuhan berlangsung cepat, hanya beberapa bulan. Nazi memerlukan waktu bertahun-tahun dan Khmer Merah melakukannya dalam tempo empat tahun.Cribb menambahkan, ada empat faktor yang menyulut pembantaian masal itu. Pertama, budaya amuk massa, sebagai unsur penopang kekerasan. Kedua, konflik antara golongan komunis dengan para pemuka agama islam yang sudah berlangsung sejak 1960-an. Ketiga, militer yang diduga berperan dalam menggerakkan massa. Keempat, faktor provokasi media yang menyebabkan masyarakat geram.Peran media militer, koran AB dan Berita Yudha, juga sangat krusial. Media inilah yang semula menyebarkan berita sadis tentang Gerwani yang menyilet kemaluan para Jenderal. Padahal, menurut Cribb, berdasarkan visum, seperti diungkap Ben Anderson (1987) para jenazah itu hanya mengalami luka tembak dan memar terkena popor senjata atau terbentur dinding tembok sumur. Berita tentang kekejaman Gerwani itu memicu kemarahan massa. Karena itu, Asvi mengingatkan bahwa peristiwa pembunuhan massal pada 1965/66 perlu dipisahkan antara konflik antar masyarakat dengan kejahatan yang dilakukan oleh negara. Pertikaian antar masyarakat, meski memakan banyak korban bisa diselesaikan. Yang lebih parah adalah kejahatan yang dilakukan negara terhadap masyarakat, menyangkut dugaan keterlibatan militer (terutama di Jawa Tengah) dalam berbagai bentuk penyiksaan dan pembunuhan.Menurut Cribb, dalam banyak kasus, pembunuhan baru dimulai setelah datangnya kesatuan elit militer di tempat kejadian yang memerintahkan tindakan kekerasan. Atau militer setidaknya memberi contoh, ujarnya. Ini perlu diusut. Keterlibatan militer ini, masih kata Cribb, untuk menciptakan kerumitan permasalahan. Semakin banyak tangan yang berlumuran darah dalam penghancuran komunisme, semakin banyak tangan yang akan menentang kebangkitan kembali PKI dan dengan demikian tidak ada yang bisa dituduh sebagai sponsor pembantaian.Sebuah sarasehan Generasi Muda Indonesia yang diselenggarakan di Univesitas Leuwen Belgia 23 September 2000 dengan tema Mawas Diri Peristiwa 1965: Sebuah Tinjauan Ulang Sejarah, secara tegas menyimpulkan agar dalam memandang peristiwa G30S harus dibedakan antara peristiwa 1 Oktober dan sesudahnya, yaitu berupa pembantaian massal yang dikatakan tiada taranya dalam sejarah modern Indonesia, bahkan mungkin dunia, sampai hari ini.Peritiwa inilah, simpul pertemuan itu, merupakan kenyataan gamblang yang pernah disaksikan banyak orang dan masih menjadi memoar kolektif sebagian mereka yang masih hidup.Hardoyo, seorang mantan anggota DPRGR/MPRS dari Fraksi Golongan Karya Muda, satu ide dengan hasil pertemuan Belgia. Biar adil mestinya langkah itu yang kita lakukan.Mantan tahanan politik 1966-1979 ini kemudian bercerita. saya pernah mewawancarai seorang putera dari sepasang suami-isteri guru SD di sebuah kota di Jawa Tengah. Sang ayah yang anggota PGRI itu dibunuh awal November 1965. Sang ibu yang masih hamil tua sembilan bulan dibiarkan melahirkan putera terakhirnya, dan tiga hari setelah sang anak lahir ia diambil dari rumah sakit persalinan dan langsung dibunuh.Menurut pengakuan sang putera yang pada 1965 berusia 14 tahun, keluarga dari pelaku pembunuhan orang tuanya itu mengirim pengakuan bahwa mereka itu terpaksa melakukan pembunuhan karena diperintah atasannya. Sedangkan Ormas tertentu yang menggeroyok dan menangkap orang tuanya mengatakan bahwa mereka diperintah oleh pimpinannya karena jika tidak merekalah yang akan dibunuh. Pimpinannya itu kemudian mengakui bahwa mereka hanya meneruskan perintah yang berwajib.Hardoyo menambahkan: kemudian saya tanya, Apakah Anda menyimpan dendam? Sang anak menjawab, Semula Ya. Tapi setelah kami mempelajari masalahnya, dendam saya hilang. Mereka hanyalah pelaksana yang sebenarnya tak tahu menahu masalahnya. Mereka, tambah Hardoyo, juga bagian dari korban sejarah dalam berbagai bentuk dan sisinya.Bisa jadi memang benar, dalam soal G30S atau soal PKI pada umumnya, peran KKR kelak harus memilah secara tegas, pasca 1 Oktober versus sebelum 1 Oktober.

2.Contoh kasus-kasus pelanggaran HAM yang ada di Indonesia dan di lingkungan sekitar yang disimak melalui berbagai media cetak maupun elektronik.Pelanggaran Hak Asasi Manusia seperti dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan masyarakat.Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:1. Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk sekolah, memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).2. Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.3. Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.4. Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-wenang dirumah.

Contoh kasus pelanggaran HAM di sekolah antara lain :1. Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan kepintaran, kekayaan, atau perilakunya).2. Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya secara fisik (dijewer, dicubit, ditendang, disetrap di depan kelas atau dijemur di tengah lapangan).3. Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.4. Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.5. Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman sekolahnya ataupun dengan siswa dari sekolah yang lain.Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :1. Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan kebijakan yang ada.