Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

44
Gugus fungsi Disusun oleh : Nama :Wanda yutiono Kelas : X alpha Laboran :Erli novrianti. S.pd Guru :welly juwita M.Tpd SMA NEGERI 10 PENTAGON KAUR 2015

description

ADD

Transcript of Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Page 1: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Gugus fungsi

Disusun oleh :

Nama :Wanda yutiono

Kelas : X alpha

Laboran :Erli novrianti. S.pd

Guru :welly juwita M.Tpd

SMA NEGERI 10 PENTAGON KAUR

2015

Page 2: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Hafal kan gugus fungsi dan nama iupac

1. Alkhohol2. Aldehid3. Eter4. Asam karbonat5. Ester6. Anina7. Halida

2 Apa itu gugus fungsi3 Cari literatur tentang tata nama, reaksi, kegunaan sumber senyawa alakohol dari senyawa alkohol sampai halida dari 2 sumber webside

Page 3: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

4 Tuliskan isomer yag mungkin dari C5H12O sebagai alkohol dan eter. Dan tentukan jenis senyawa yang terbentuk serta apa yang memebedakan senyawa alkohol dengan senyawa eter . tuliskan beserta reaksi kimianya,,,

Gugus Fungsi Alkohol1. Gambaran Umum:

Dalam ilmu kimia Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen

dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Kelas penting dari gugus fungsi

alkohol adalah alkohol asiklik sederhana, dengan rumus umum CnH2n +1OH. Dari rumus

tersebut, etanol (C2H5OH) adalah jenis alkohol yang umum ditemukan dalam minuman

Page 4: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

beralkohol, dan dalam bahasa sehari-hari kata alkohol merujuk pada kata khusus untuk

etanol.

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau

cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan

alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol

membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil

baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik

didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol

yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air

dalam segala perbandingan (Brady, 1999).

Sebagai contoh:

Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada

panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan

alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini

disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang

bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.

2. Jenis-jenis alkohol

Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai

karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan

alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer

yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH

(C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C

sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus

–OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain

(Fessenden, 1997).

3. Tatanama

a. Nama berdasarkan IUPAC

Dalam sistem IUPAC, nama rantai alkana kehilangan terminal "a" dan menambahkan "ol",

misalnya, "metanol" dan "etanol" yang berasal dari metana dan etana. Bila perlu, posisi

gugus hidroksil ditandai dengan nomor antara nama alkana dan "ol": propan-1-ol untuk

CH3CH2CH2OH, propan-2-ol untuk CH3CH (OH) CH3. Kadang-kadang, nomor posisi ditulis

sebelum nama IUPAC: 1-propanol dan 2-propanol. Jika kelompok prioritas yang lebih tinggi

hadir (seperti keton, aldehida, atau asam karboksilat), maka perlu untuk menggunakan

awalan "hidroksi", [2] misalnya: 1-hidroksi-2-propanon (CH3COCH2OH).

Page 5: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Contoh penamaan :

Tata nama berdasarkan IUPAC yang hanya boleh digunakan dalam publikasi ilmiah. Dalam

konteks lain yang kurang formal, alkohol sering disebut dengan nama grup alkil yang sesuai

diikuti oleh "alkohol" kata, misalnya, alkohol metil, etil alkohol. Alkohol Propyl mungkin n-

propil alkohol atau alkohol isopropil, tergantung pada apakah kelompok hidroksil yang terikat

pada karbon 1 atau 2 pada rantai propana.

Alkohol diklasifikasikan menjadi primer, sekunder, dan tersier, berdasarkan jumlah atom

karbon terhubung ke atom karbon yang menanggung gugus hidroksil. Para alkohol primer

memiliki rumus umum RCH2OH; yang sekunder RR'CHOH, dan tersier yang RR'R "COH,

dimana R,, R 'dan R" berdiri untuk kelompok alkil. Etanol dan alkohol n-propil adalah alkohol

primer, alkohol isopropil adalah satu sekunder. Awalan second-(atau s-) dan tert-(atau t-),

konvensional dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum nama gugus alkil untuk

membedakan alkohol sekunder dan tersier, masing-masing, dari yang utama. Sebagai

contoh, isopropil alkohol kadang-kadang disebut sec-propil alkohol, dan alkohol tersier

(CH3) 3COH, atau 2-metilpropan-2-ol dalam tata nama IUPAC umumnya dikenal sebagai

tert-butil alkohol atau tert-butanol.

b.Tata nama berdasarkan merk dagang

Selain memiliki tata nama IUPAC, alkohol memiliki nama sendiri yang lebih umum

digunakanChemical Formula

IUPAC Name Common Name

Monohydric alcoholsCH3OH Methanol Wood alcoholC2H5OH Ethanol Grain alcoholC3H7OH Isopropyl alcohol Rubbing alcoholC5H11OH Pentanol Amyl alcohol

Page 6: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

C16H33OH Hexadecan-1-ol Cetyl alcoholPolyhydric alcohols

C2H4(OH)2 Ethane-1 ,2-diol Ethylene glycolC3H5(OH)3 Propane-1 ,2,3-triol GlycerinC4H6(OH)4 Butane-1 ,2,3,4-tetraol ErythritolC5H7(OH)5 Pentane-1 ,2,3,4,5-pentol XylitolC6H8(OH)6 Hexane-1 ,2,3,4,5,6-hexol Mannitol, SorbitolC7H9(OH)7 Heptane-1 ,2,3,4,5,6,7-heptol Volemitol

Unsaturated aliphatic alcoholsC3H5OH Prop-2-ene-1-ol Allyl alcohol

C10H17OH 3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol GeraniolC3H3OH Prop-2-in-1-ol Propargyl alcohol

Alicyclic alcoholsC6H6(OH)6 Cyclohexane-1 ,2,3,4,5,6-geksol InositolC10H19OH 2 - (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-ol Menthol

ALDEHID.

Aldehid atau alkanal termasuk senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –CHO

yang memiliki rumus umum CnH2nO. Aldehid memiliki gugus karbonil, yaitu ikatan

rangkap

Català: Esquema de l’addició d’un nucleòfil a un grup aldehid (Photo credit: Wikipedia)

pada ikatan antara karbon dan oksigen (C=O). Penamaan aldehid secara IUPAC

umumnya dilakukan dengan mengganti akhiran –a nama alkana menjadi –al.

Contohnya adalah CH2O disebut metanal dan C2H4O disebut etanal. Sedangkan

berdasarkan penamaan sederhana, nama aldehid diturunkan dari nama asam

karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran –at menjadi aldehid tanpa kata

asam. Contohnya adalah metanal (CH2O) yang asam karboksilatnya berupa asam

format, diberi nama menjadi formaldehid. Demikian juga dengan asam asetat yang

penamaannya menjadi asetaldehid, dan seterusnya.

Rumusan penentuan tata nama untuk senyawa aldehid didasarkan pada beberapa

hal:

1. Untuk rantai C yang tidak bercabang, nama aldehid diturunkan

langsung dari nama alkana yang sesuai, dengan akhiran –a diganti –al

seperti contoh di atas.

2. Untuk rantai C yang bercabang, maka:

Page 7: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

-. Rantai terpanjang yang mengandung gugus –OH dan memiliki cabang terbanyak

dianggap sebagai rantai utama.

-. Rantai utama diberi nomor yang dimulai dari gugus fungsi

Rumus penentuan tata nama aldehid secara umum adalah:

(no.cabang)-(nama cabang)-(nama rantai induk aldehid)

Contohnya adalah:

H-CHO: metanal = formaldehid

CH3-CH2-CH2-CHO: butanal = butiraldehid

CH3-CH2-CH(CH3)-CH2-CHO: 3-metil-pentanal

Aldehid memiliki beberapa sifat khusus, yaitu:

1. Sifat Fisis

Aldehid sederhana dapat larut dalam air. Formaldehid (metanal) dan

asetaldehid (etanal) dapat larut sempurna

Dapat terdegradasi di udara melalui proses autooksidasi

Bersifat volatil/mudah menguap dengan bau khas sedikit apak

2. Sifat Kimia

Mudah mereduksi oksidator lemah

Ikatan rangkap dari gugus karbonil dapat diadisi oleh gas hidrogen

,Tata nama aldehid di dalam iupac. Aturan Penamaan, IUPAC, Trivial, Contoh, Senyawa Kimia -

Aldehid atau alkanal merupakan gugus karbonil yang terikat pada atom hidrogen dan gugus

hidrokarbon (CHO).

Gambar 1. gugus karbonil.

Page 8: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Contoh :

Jadi, aldehid mempunyai rumus umum.

Perhatikan contoh di atas! Jumlah atom C = 2, H = 4, dan O = 1. Jika dituliskan rumus molekulnya

adalah C2H4O. Secara umum rumus molekul aldehid adalah seperti berikut.

CnH2nO

Bagaimana tata nama aldehid? Tata nama aldehid dilakukan dengan dua cara yaitu menurut sistem

IUPAC dan nama trivial. Tata nama aldehid berdasarkan sistem IUPAC diturunkan dari nama alkana

induknya dengan mengubah huruf terakhir -a pada alkana dengan huruf -al untuk aldehida. Tentukan

rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi. Penomoran selalu dari atom C pada gugus fungsi

sehingga atom karbon pada

gugus –CHO selalu memiliki nomor 1.

Contoh :

Page 9: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Penomoran atom karbon pada aldehida dapat menggunakan huruf Yunani. Karbon terdekat dengan

gugus –CHO disebut karbon alfa (α). Karbon berikutnya beta (β), kemudian gamma (δ) atau delta (Δ),

dan seterusnya.

Contoh :

β metil butanal

Tata nama trivial senyawa aldehid diambilkan dari nama asam karboksilat induknya dengan

mengubah asam-at menjadi akhiran aldehida. Misalnya asam asetat menjadi asetaldehid.

Perhatikan tata nama IUPAC dan trivial dari beberapa senyawa aldehida berikut.

Tabel 1. Nama IUPAC dan Trivial Aldehid

Rumus

MolekulStruktur Nama IUPAC Nama Trivial

C1H2O Metanal Formaldehid

C2H4O Etanal Asetaldehid

Page 10: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

C3H6O Propanal Propionaldehid

C4H8O Butanal Butiraldehid

Anda sekarang sudah mengetahui Tata Nama Aldehid. Terima kasih

Struktur Gugus Fungsi Eter (R–O–R’). Eter adalah senyawa yang memiliki dua

residu hidrokarbon yang dapat sama atau berbeda, seperti ditunjukkan berikut ini.

CH3 ⎯ O ⎯ CH3

CH3 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3

CH3 ⎯ CH2 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3

Berdasarkan ketiga contoh tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus

umum eter adalah R–O–R’.

a. Tata Nama Eter.Menurut trivial tata nama eter didasarkan pada nama gugus alkil atau aril yang

terikat pada atom oksigen. Urutan namanya sesuai dengan abjad dan diakhiri

dengan kata –eter. Menurut sistem IUPAC, gugus –OR disebut gugus

alkoksi sehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi

diikuti oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang

terikat pada rantai induk. Beberapa contoh penamaan eter dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 11: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Tabel 6.5 Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC

Rumus Struktur Eter Nama Trivial Nama IUPAC

CH3 ⎯ O ⎯ CH3 Dimetil eter Metoksi metana

CH3 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3 Etil metil eter Metoksi etana

CH3 ⎯ CH2 ⎯ O ⎯ CH2 ⎯ CH3 Dietil eter Etoksi etena

Isopentil etil eter 2-etoksi pentana

Fenil propil eter Fenoksi propana

Senyawa eter dapat juga berbentuk siklik. Eter siklik yang beranggotakan tiga

termasuk golongan epoksida, dan merupakan hasil oksidasi dari alkena. Contoh yang

paling sederhana adalah, etilen oksida atau lebih dikenal dengan nama oksirana.

Oleh karena itu, nama senyawa epoksida sering diturunkan dari nama alkenanya

sebelum dioksidasi menjadi eter, dan diberi akhiran –oksida atau dengan nama

kedua alkil yang terikat pada oksirana dan diberi akhiran –oksirana.

Contoh Tata Nama Eter

Sebutkan nama senyawa eter berikut.

Page 12: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Jawab

Gugus sebelah kiri adalah isopropil dan gugus kanan adalah etil. Jadi, penataan

nama senyawa itu adalah

IUPAC : 2–etoksi isopropana

Trivial : isopropil etil eter

Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus

karboksil. Asam karboksilat   merupakan asam Bronsted-Lowry (donor

proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam

karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen

satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer.

Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian

molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada

temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang

terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom

karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon

monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida

yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.

1. Struktur

Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :

R           : Alkil

Ar         : Aril

Page 13: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

-COOH  : Gugus karboksil

Contoh :

Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi

karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-

OH).

Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan

panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.

Contoh :

 2. Tatanama Asam karboksilat

a. IUPAC

Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a

pada nama alkana dengan –oat.

Contoh :

Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang

yang mengandung gugus karboksil).

Contoh :

Page 14: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh :

Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.

Contoh :

Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun

berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :

Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.

Contoh :

Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan

abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung

(antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-

metil-3-neopentilheksanoat

b. Trivial (Nama Umum)

Tak bercabang

Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak

bercabang :

Page 15: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Bercabang

a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang

yang terdapat gugus karboksil).

Contoh :

b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh:

c) Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.

d) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus

karboksil dengan huruf α, β, γ.

Contoh :

Gugus Fungsional Ester (R–COOR’) – Ester adalah senyawa yang dapat dianggap

turunan dari asam karboksilat dengan mengganti ion hidrogen pada gugus hidroksil

oleh radikal hidrokarbon. Beberapa contoh ester ditunjukkan berikut ini.

Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa rumus umum ester adalah

Page 16: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Gugus –OH dari gugus karboksil diganti oleh gugus –OR’. Dalam ester, R dan R’

dapat sama atau berbeda.

a. Tata Nama Ester

Penataan nama ester dimulai dengan menyebutkan gugus alkil diikuti gugus asam

karboksilat yang menyusun ester dengan menghilangkan kata –asam. Contoh

penataan nama ester ditunjukkan berikut ini.

Dari asam format (HCOOH):

HCOO–CH3 Metil format

HCOO–CH2CH3 Etil format

HCOO–CH2CH2CH3 n–propil format

Dari asam asetat (CH3COOH):

CH3COO–CH3 Metil asetat

CH3COO–CH2CH3 Etil asetat

CH3COO–CH2CH2CH3 n–propil asetat

Contoh   Penamaan Ester

Tuliskan nama senyawa ester berikut.

Jawab

Residu alkil adalah suatu isobutil, sedangkan gugus karboksilatnya adalah suatu

butanoat atau butirat. Jadi, nama ester tersebut adalah isobutil butanoat atau

isobutil butirat.

b. Isomer Ester

Ester memiliki isomer struktural dan isomer fungsional dengan asam karboksilat.

Contoh isomer struktur dan isomer fungsional ester untuk rumus molekul

Page 17: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

C4H8O2 adalah sebagai berikut.

Isomer struktur:

Isomer fungsional:

Page 18: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Keenam rumus struktur di atas memiliki rumus molekul sama, yaitu C4H8O2, tetapi

berbeda baik dari aspek struktur maupun fungsionalnya. Jadi, ester dan asam

karboksilat berisomer fungsional satu dengan lainnya.

 Senyawa Amina

Terdapat tiga jenis amina sesuai dengan jumlah atom H yang dapat digantikan oleh gugus alkil, yaitu

amina primer (R–NH2), amina sekunder (R2–NH), dan amina tersier (R3–N). Tata nama trivial untuk

ketiga senyawa tersebut diturunkan dari nama gugus alkilnya. Contoh :

Penataan nama secara sistematis (IUPAC), amina primer diturunkan dari alkana dengan

menambahkan kata –amino. Nomor atom karbon terkecil diberikan kepada atom karbon yang

mengikat gugus –NH2.

Contoh :

Senyawa amina dianggap turunan dari amonia sehingga sifat-sifatnya ada kemiripan dengan amonia.

Amina adalah basa lemah yang dapat mengikat proton (H+) membentuk garam amonium. Misalnya,

trimetilamina bereaksi dengan asam membentuk kation trimetilamonium.

(CH3)3N + H+ → (CH3)3NH+

Garam dari trimetilamonium lebih larut dalam air daripada amina yang sederajat. Reaksinya dapat

digunakan untuk melarutkan amina lain dalam larutan air. Garam amonium dari senyawa amina

berperan penting dalam obat-obatan yang tergolong daftar G (psikotropika). Misalnya, kokain

dipasarkan berupa garam hidroklorida berbentuk kristal padat berwarna putih. Obat batuk

dextromethorphan hidrobromine dibuat dalam bentuk garam amonium bromida.

Page 19: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Pada panel counter farmasi biasanya disediakan sampel garam amonium dari amina yang digunakan

untuk meyakinkan bahwa obatobatan tersebut larut dalam air.

halida adalah suatu senyawa yang diturunkan dari sebuah asam karboksilat dengan

menggantikan gugus hidroksil dengan gugus halida.

Jika asam tersebut adalah asam karboksilat, senyawa tersebut mengandung gugus fungsional -

COX, yang terdiri dari gugus karbonil terikat pada atom halogen seperti pada klorin. Rumus

umum untuk sebuah asil halida dapat dituliskan dengan RCOX, di mana R dapat sebuah

gugus alkil, CO adalah gugus karbonil, dan X menunjukkan atom halogen.

Contoh asil halida:

Asetil klorida

Gugus RCO- adalah sebuah asil halida. Asol klorida adalah asil halida yang sering digunakan.

Asil halida dibuat dengan halogenasi sebuah asam karboksilat, maka dari itu dinamakan asam

halida.

Page 20: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1   Sintesis

2   Reaksi

3   Gugus fungsional ganda

4   Lihat pula

5   Pranala luar

Sintesis[sunting | sunting sumber]

Cara yang umum dalam sintesis asil halida dalam laboratorium adalah dengan menggunakan

reaksi antara asam karboksilat dengan reagen-reagen seperti tionil klorida dan foforus

pentaklorida untuk asok halida,fosforus tribromida untuk asil bromida, dan asam sianurat untuk

asil florida.

Reaksi[sunting | sunting sumber]

Asil halida adalah senyawa buatan yang dibuat dalam reaksi tertentu dari senyawa organik

lainnya. Asil halida dapat bereaksi dengan:

air  untuk membentuk asam karboksilat

alkohol  untuk membentuk ester

amina  untuk membentuk amida

senyawa aromatik, menggunakan katalis AlCl3, untuk membentuk keton aromatik.

Dalam reaksi di atas, HX atau hidrogen halida juga terbentuk. Contohnya, jika asil halida adalah

asil klorida, juga akan terbentuk HCl atau asam klorida dalam reaksi.

Page 21: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Karena asil halida adalah senyawa agak reaktif, senyawa ini memiliki sifat racun dan harus

berhati-hati. Asil halida dapat beraksi dengan air pada permukaan mata dan membentuk

hidrohalat dan asam organik yang mengiritasi mata.

Tata Nama Haloalkana, Aturan Penamaan, IUPAC, Trivial, Contoh, Senyawa Kimia - Haloalkana terbentuk karena reaksi senyawa alkana dengan unsur golongan halogen (F, Cl, Br, dan I). Senyawa

halogen organik diciptakan di laboratorium melalui reaksi substitusi dan reaksi eliminasi.

Bagaimana penamaan haloalkana? Tata nama senyawa haloalkana menggunakan nama IUPAC dan

nama trivial. Tata nama trivial biasanya digunakan dalam perdagangan. Tata nama menurut IUPAC

digunakan rumus sebagai berikut.

Awalan – haloalkana

Contoh :

Apabila dalam senyawa haloalkana terdapat lebih dari satu zat halogen, maka pemberian namanya

diurutkan menurut abjadnya.

Contoh :

Dalam penentuan nomor selalu diberi nama dari ujung rantai yang paling dekat dengan halogen.

Contoh :

Page 22: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Tata nama trivial haloalkana dirumuskan seperti berikut.

Alkil + awalan halida

Contoh :

Nama trivial senyawa tersebut adalah butil klorida. Akan tetapi kebanyakan nama trival dipakai tidak

berdasarkan rumus, tetapi berdasarkan nama lazimnya.

Contoh :

Senyawa tersebut disebut dengan gas freon.

Perhatikan nama IUPAC dan nama trivial senyawa haloalkana berikut.

Tabel 1. Nama IUPAC dan Trivial Haloalkana

No. Rumus

Molekul

Nama IUPAC Nama Trivial

1. CH3Cl Kloro Metana Metil Klorida

2. CH3CH2I Iodo Etana Etil Klorida

Page 23: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

3. CH2Cl2 Dikloro Metana Metil Diklorida

4. CHCI3 Trikloro Metana Kloroform

5. CHI3 Triodo Metana Iodoform

6. CCl4 Tetrakloro Metana Karbon Tetraklorida

7. CCl2F2 Dikloro Difluro Metana Freon

8. CH3Br Bromo Metana Metil Bromida

Anda sekarang sudah mengetahui Tata Nama Haloalkana.

2. Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip.

Berikut adalah daftar gugus fungsional yang sering dijumpai. Di dalam penulisan rumus, simbol R dan R' selalu menyatakan ikatan hidrogen atau rantai hidrokarbon, atau suatu gugus atom.

Kelas kimiawi

Gugus RumusRumus

struktural

Awalan Akhiran Contoh

Asil halida

Haloformil

RCOXhaloform

il--oil halida

Asetil klorida(Etanoil klorida)

Page 24: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Alkohol Hidroksil ROH hidroksi- -ol

Metanol

Aldehida Aldehida RCHO okso- -alAsetaldehida

(Etanal)

Alkana Alkil RH alkil- -ana

Metana

Alkena Alkenil R2C=CR2 alkenil- -enaEtilena(Etena)

Alkuna Alkinil RC≡CR' alkinil- -una Asetiluna(Etuna)

AmidaKarboksamida

RCONR2karboksa

mido--amida

Asetamida(Etanamida)

Page 25: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Amina

Amina primer

RNH2 amino- -amina Metilamina(Metanamin

a)

Amina sekunde

rR2NH amino- -amina

Dimetilamina

Amina tersier

R3N amino- -aminaTrimetilamin

a

Ion amoniu

m 4°R4N+ amonio- -amonium

Kolin

Senyawa azo

Azo(Diimida

)RN2R' azo- -diazene

Metil oranye(asam p-

dimetilamino-

azobenzenasulfonat)

Turunan toluen

Benzil RCH2C6H5

RBn

benzil- 1-(

substituen)tolu Benzil

Page 26: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

en

bromida(1-

Bromotoluen)

KarbonatEster

karbonatROCOOR alkil karbonat

Karbosilat

Karbosilat

RCOO− karboksi- -oatNatrium asetat

(Natrium etanoat)

Asam karboksil

at

Karboksil

RCOOH karboksi- asam -oat Asam asetat(Asam

etanoat atau asam cuka)

Sianat

Sianat ROCN sianato- alkil sianat

Tiosianat

RSCNtiosianat

o-alkil tiosianat

Eter Eter ROR' alkoksi- alkil alkil eterDietil eter

(Etoksi etana)

Ester Ester RCOOR' alkil alkanoat Etil butirat(Etil

butanoat)

Page 27: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Haloalkana

Halo RX halo- alkil halida Kloroetana(Etil klorida)

Hidroperoksida

Hidroperoksi

ROOHhidroper

oksi-alkil hidroperok

sidaMetil etil

keton peroksida

Imina

Ketimina primer

RC(=NH)R'

imino- -imina

Ketimina sekunde

r

RC(=NR)R'

imino- -imina

Aldimina primer

RC(=NH)H

imino- -imina

Aldimina sekunde

r

RC(=NR')H

imino- -imina

Isosianida

Isosianida

RNC isosiano- alkyl isosianida

Isosianat

Isosianat RNCOisosianat

o-alkil isosianat

Metil isosianat

Isotiosianat

RNCSisotiosian

ato-alkyl isotiosian

at Alil isotiosianat

Page 28: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Keton Keton RCOR'keto-, okso-

-on Metil etil keton

(Butanon)

Nitrat Nitrat RONO2

nitrooksi-,

nitroksi-alkil nitrat

Amil nitrat(1-

nitrooksipentana)

Nitril Nitril RCN siano- alkananitrilalkil sianida

Benzonitril(Fenil

sianida)

Nitrit Nitrit RONOnitrosoo

ksi- alkil nitritAmil nitrit(3-metil-1-

nitrosooksibutana)

Senyawa nitro

Nitro RNO2 nitro-

Nitrometana

Senyawa nitroso

Nitroso RNO nitroso- Nitrosobenze

na

Page 29: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Peroksida Peroksi ROOR peroksi- alkil peroksida Di-tert-butil peroksida

Turunan benzena

Fenil RC6H5 fenil- -benzena

Kumen(2-

fenilpropana)

Fosfina Fosfino R3P fosfino- -fosfana Metilpropilfosfana

Fosfodiester

FosfatHOPO(O

R)2

asam fosforat

di(substituen) ester

di(substituen) hidrogenfosfat

DNA

Asam fosfonat

FosfonoRP(=O)(OH)2

fosfono-asam substitue

n fosfonatAsam

benzilfosfonat

Fosfat FosfatROP(=O)

(OH)2fosfo- Gliseraldehid

a 3-fosfat

Turunan piridin

Piridil RC5H4N 4-piridil(piridin-

4-yl)

3-piridil

-piridin

Nikotin

Page 30: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

(piridin-3-yl)

2-piridil(piridin-

2-yl)

Sulfida RSR'di(substituen)

sulfida Dimetil sulfida

Sulfona Sulfonil RSO2R' sulfonil-di(substituent)

sulfonaDimetil sulfona

(Metilsulfonil

metana)

Asam sulfonat

Sulfo RSO3H sulfo-asam substitue

n sulfonat Asam benzensulfon

at

Sulfoksida

Sulfinil RSOR' sulfinil-di(substituen) s

ulfoksidaDifenil

sulfoksida

Tiol Sulfhidril RSHmerkapt

o-, sulfanil-

-tiol Etanatiol(Etil

merkaptan)

Page 31: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

3. REAKSI-REAKSI SENYAWA ALKOHOL1. Reaksi Oksidasi

Alkohol primer (R-CH2OH)            Aldehida (R-CHO)           Asam karboksilat (R-COOH)

Alkohol sekunder (R-CHOH-R             Keton (R-CO-R)

Alkohol tersier (R3COH), tidak dapat dioksidasi

2. Reaksi dengan Na

Semua alkohol bereaksi dengan logam Na, menurut persamaan reaksi berikut :

2R-OH + 2Na –> 2R-ONa + H2

3. Reaksi dengan fosfortriklorida (PCl3)

Semua alkohol bereaksi dengan PCl3, menurut persamaan reaksi berikut :

3R-OH + PCl3 –> 3R-Cl + H3PO3

4. Reaksi dengan Asam Sulfat (H2SO4)

a.    Pada suhu sekitar 1300C terjadi penggabungan dua molekul alkohol menjadi eter (eterifikasi)

2R-OH                R-O-R + H2O

1. Pada suhu sekitar 1800C terjadi eliminasi air dari alkohol membentuk suatu alkena

CH3-CH2-OH            CH2=CH2 + H2O

Aldehida adalah reduktor kuat yang dapat bereaksi dengan oksidator lemah seperti larutan Fehling dan larutan Tollens. Sedangkan keton/alkanon adalah reduktor lemah yang tidak dapat mengoksidasi larutan fehling dan larutan tollens. 

Berikut ini adalah reaksi identifikasi aldehida dengan larutan fehling dan larutan tollens

untuk membedakkannya dengan isomer fungsinya yaitu keton. 

Larutan FehlingLarutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat dari Cu(II)

sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion

kompleks Cu(II) tartrat. 

Rekasinya adalah sebagai berikut:

Jika terbentuk endapan merah bata Cu2O, berarti aldehida/alkanal telah mereduksi ion

Cu2+ dalam ion kompleks Cu(II) menjadi Cu+ dalam Cu2O 

Larutan TollensLarutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga terbentuk

ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:

Page 32: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk

endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.

REAKSI SENYAWA ETER

Reaksi Subtitusi Eter, eterdapat mengalami reaksi subtitusi dengan HBr atau HI menghasilkan

suatu alkohol dan alkil halida; R-O-R’ +HX à R-OH + R’-X (Catatan : R yang lebih panjang

membentuk alkohol sedangkan R’ yang lebih pendek membentuk alkil halida).

Contoh :

CH3-CH2-O-CH2-CH3 + HI –> CH3-CH2-OH + CH3-CH2I

CH3-CH2-CH2-O-CH2-CH3 + HBr –> CH3-CH2-CH2-OH + CH3-CH2Br

REAKSI-REAKSI SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER1. Reaksi Penetralan, reaksi antara asam karboksilat dengan basa mengahsilkan garam dan air

R-COOH + NaOH –> R-COONa + H2O

2. Reaksi Esterifikasi, reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan ester

dan air

R-COOH + R’-OH–> R-COOR’ + H2O

3. Reaksi Hidrolisis, reaksi antara ester dengan air dalam suasana asam

menghasilkan asam karboksilat dan alkohol

R-COOR’ + H2O –> R-COOH + R’-OH

4. Reaksi Safonifikasi

(Penyabunan), reaksi antara ester dengan basa menghasilkan garam danalkohol

R-COOR’ + NaOH –> R-COONa + R’-OH

Pada reaksi pembuatan sabun, maka ester yang digunakan adalah suatu lemak

(trigliserida) denganKOH menghasilkan suatu garam lemak (sabun) dan gliserol

Contoh :

CH2-OOC-C17H35 CH2-OH

                                                                                                        

CH-OOC-C17H35 + 3KOH –> 3C17H35COOK +        CH-OH

                                                                                                        

CH2-OOC-C17H35 CH2-OH

Gliseril tristrearat                  Kalium stearat                 Gliserol

(Suatu Lemak)                  (Suatu Sabun)      (Alkohol hasil sampingan)

Page 33: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Reaksi-reaksi AminaReaksi Amina dengan Asam Nitrit

1. Amina alifatik primer dengan HNO2 menghasilkan alkohol disertai pembebasan gas N2 menurut persamaan reaksi di bawah ini :CH3-CH-NH2 + HNO2→ CH3-CH-OH + N2 + H2O         │                                          │        CH3                                     CH3

         Isopropilamina (amina 1°) isopropil alkohol (alkohol 2°)

2.        Amina alifatik/aromatik sekunder dengan HNO2 menghasilkan senyawa N-nitrosoamina yang mengandung unsur N-N=OContoh :H N=O N + HNO2 → N + H2OCH3CH3

                            N-metilanilina N-metilnitrosoanilina

3.      Amina alifatik/aromatik dengan HNO2 memberikan hasil reaksi yang  ditentukkan oleh jenis amina tersier yang digunakan. Pada amina alifatik/aromatik tersier reaksinya dengan HNO2 mengakibatkan terjadinya substitusi cincin aromatik oleh gugus –NO.Contoh :CH3 CH2 N + HNO2 → N + H2O CH3 CH3

                      N,N-dietilanilina p-nitroso –N,N- dimetilanilina

4.      Amina aromatik primer jika direaksikan dengan HNO2 pada suhu 0°C menghasilkan garam diazonium.Contoh:NH2 + HNO2 + HCl N= : Cl + 2H2O

     Anilina benzenadiaazonium klorida

REAKSI ALKIL HALIDA Alkil halida paling banyak ditemui sebagai zat antara dalam sintesis. Mereka dengan mudah diubah ke dalam berbagai jenis senyawa lain, dan dapat diperoleh melalui banyak cara. Reaksi alkil halida yang banyak itu dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu reaksi substitusi dan reaksi eliminasi. Dalam reaksi substitusi, halogen (X) diganti dengan beberapa gugus lain (Z). Reaksi eliminasi melibatkan pelepasan HX, dan hasilnya adalah suatu alkena. Banyak sekali modifikasi terhadap reaksi ini, tergantung pada pereaksi yang digunakan.

Page 34: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Penggunaan Alkohol

Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

1) Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.

Misal : lak dan vernis

2) Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.

3) Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.

4) Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal

dengan nama Spirtus.

5) Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras.

Aldehid

digunakan untuk memproduksi resin, zat warna, dan obat-obatan. Salah satu contoh senyawa

aldehida adalah formaldehid. Penggunaan terbesar formaldehid adalah sebagai pereaksi untuk

penyiapan senyawa organik lain dan untuk pembuatan polimer seperti bakelit, formika, dan melmac.

Formaldehid dapat mengubah sifat protein, sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan

terhadap bakteri pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan sebagai

pengawet spesimen biologis.

Senyawa aldehida yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formaldehida dan

Asetaldehida, antara lain sebagai berikut :

1) Larutan formaldehida dalam air dengan kadar ±40% dikenal dengan nama formalin. Zat ini

banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam laboratorium musium.

2) Formaldehida juga banyak digunakan sebagai :

a) Insektisida dan pembasmi kuman

b) Bahan baku pembuatan damar buatan

c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galatin dan Bakelit

3) Asetaldehida dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :

a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan

b) Bahan untuk membuat asam asetat (As. Cuka)

c) Bahan untuk membuat alkohol

Page 35: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

  Eter yang paling banyak digunakan adalahdietil eter atau etoksi etana

  Eter digunakan sebagai pelarut senyawakarbon

  zat disinfektan (pembunuh kuman)

  zat anastesi

  senyawa aditif pada bahan bakar untukmenaikan bilangan okta

Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

1) Dietil eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik.

Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit,

pelarut dari minyak, dsb.

 Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka oktan besin menggantikan kedudukan

TEL/TML, sehingga diperoleh bensin yang ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan

debu timbal (Pb2+) seperti bila digunakan TEL/TML

3. Eter-eter tak jenuh : pada opersi singkat : ilmu kedokteran gigi dan ilmu kebidanan.

4.metoksi propane(metal propel eter)

5.metoksi metana(dimetil eter)

Beberapa Asam Karboksilat yang Dapat Digunakan Dalam Kehidupan Sehari-Hari

1) Asam Formiat (asam semut/asam metanoat)

Asam formiat merupakan zat cair yang tidak berwarna, mudah larut dalam air dan berbau tajam. Dalam jumlah sedikit terdapat dalam keringat, olehkarena itu keringat baunya asam. Asam ini juga menyebabkan lecet atau lepuh pada kulit. Sifat khusus yang dimiliki asam formiat yaitu dapat mereduksi, karena mempunyai gugus aldehid.

O O

// //

H — C — OH H — C — OH

gugus asam gugus aldehid

Contoh :

a) Mereduksi larutan Fehling membentuk endapan merah bata

O

//

H — C — OH + 2CuO → H2O + CO2 + Cu2O(s)

merah bata

b) Mereduksi larutan Tollens membentuk cermin perak

O

Page 36: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

//

H — C — OH + Ag2O → H2O + CO2 + Ag(s)

cermin perak

Kegunaan asam format yaitu untuk mengumpulkan lateks, penyamakan kulit, dan pada proses pencelupan tekstil.

2) Asam Asetat (asam cuka/asam etanoat)

Asam asetat mempunyai banyak kesamaan sifat dengan asam formiat yaitu: berwujud cair, tidak berwarna, mudah larut dalam air, dan berbau tajam.

Larutan cuka sebagai makanan yang umum digunakan sehari-hari mempunyai kadar 25% volume asam asetat, sedangkan asam asetat murni disebut asam asetat glasial digunakan untuk membuat selulosa asetat dalam industri rayon.

3) Asam Sitrat

Asam sitrat juga terdapat pada jeruk, biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng.

4) Asam Stearat

Asam ini berbentuk padat, berwarna putih. Dalam kehidupan sehari-hari terutama digunakan untuk pembuatan lilin.

5) Asam karboksilat lainnya

a) Asam laktat pada susu

b) Asam tartrat pada anggur

c) Asam valerat pada mentega

d) asam glutamat pada kecap (garam glutamat dikenal dengan nama MSG atau monosodium glutamat dipakai untuk penyedap masakan).

Ester banyak digunakan dalam kehiduapn sehari-hari antara lain :1) Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk damar dan lak2) Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan poliesteryang digunakan sebagai bahan pembuat kain.3) Karena baunya yang sedap maka ester banyak digunakan sebagai esen pada makananantara lain :

Tabel CONTOH AROMA SENYAWA ESTER

Page 37: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Rumus Struktur Jenis Ester AromaCH3COOC5H11C4H9COOC5H11C3H1COOC5H11C3H7COOC4H9C3H7COOC3H7

Amil AsetatAmil ValeratAmil ButiratButil ButiratPropil Butirat

Buah PisangBuah ApelBuah JambuBuah NanasBuah Mangga

Sifat dan Kegunaan EsterEster dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam atau basa. Hidrolisis ester disebut juga reaksi penyabunan. Hidrolisis ester tiada lain adalah mengubah ester menjadi alkohol dan garam yang berasal dari turunannya. Misalnya, hidrolisis etil asetat. Proses hidrolisis berlangsung sempurna jika dididihkan dengan pelarut basa, seperti NaOH. Reaksi penyabunan bukan merupakan reaksi kesetimbangan sebagaimana pada esterifikasi sebab pada akhir reaksi, ion alkoksida mengikat proton dari asam karboksilat dan terbentuk alkohol yang tidak membentuk kesetimbangan.C2H5COOC2H5 + H2O⎯H2SO4→ C2H5COOH + C2H5OHC2H5COOC2H5 + NaOH ⎯⎯→C2H5COONa + C2H5OHEster asam karboksilat dengan massa molekul relatif rendah umumnya tidak berwarna, berwujud cair, mudah menguap, dan memiliki bau yang sedap. Ester-ester ini umumnya memiliki rasa buah. Ester-ester ini banyak ditemukan dalam buah-buahan atau bunga. Beberapa ester minyak dan makanan ditunjukkan berikut ini. Ester banyak digunakan sebagai esens buatan yang berbau buah-buahan (Gambar 6.23). Misalnya, etil asetat (rasa pisang), amil asetat (rasa nanas), oktil asetat (rasa jeruk orange), dan etil butirat (rasa stroberi).

 Senyawa Amina (R – NH2)

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa amina adalah senyawa organik yang luas

kegunaannya antara lain :

Untuk menghambat korosi pada logam

Untuk membuat insektisida

Untuk membuat bahan flotasi

Dan digunakan dalam pembuatan zat warna

KEGUNAAN ALKIL HALIDA

Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).

Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene).

Page 38: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.

4. alkohol isomer

(1) CH3CH2CH2CH2CH2OH = n-pentanol (2) CH3CH2CH2CH(OH)CH3 = 2-pentanol (3) CH3CH2CH(OH)CH2CH3 = 3-pentanol (4) CH3CH2CH(CH3)CH2OH = 2-metil-1-butanol (5) CH3CH2C(CH3)(OH)CH3 = 2-metil-2-butanol (6) CH3CH(OH)CH(CH3)CH3 = 3-metil-2-butanol (7) CH2(OH)CH2CH(CH3)CH3 = 4-metil-1-butanol (8) CH3CH(CH3)CH2CH2OH = 3-metil-1-butanol (9) CH3C(CH3)2CH2OH = 2,2-dimetil-1-propanol 

Eter isomer(1) CH3CH2CH2CH2-O-CH3 = metil butil eter (2) CH3CH2CH2-O-CH2CH3 = etil propil eter (3) CH3CH(CH3)CH2-O-CH3 = metil isobutil eter (4) CH3CH2CH(CH3)-O-CH3 = metil sec-butil eter (5) CH3CH2-O-CH(CH3)CH3 = metil isopropil eter

Jenis-jenis alkoholberdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus -OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersiaer.

a)    Alkohol primeryaitu jika gugus -OH terikat pada atom C primer ( atom C yang mengikat atom C lainnya)

ex;  CH3-CH2-CH2-OH           1-Propanolciri khas alkohol primer, yaitu atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan dua atom H.

b) Alkohol Sekunderjika gugus -OH  terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).

Ex;     CH3-CH-CH2-CH2-CH3

                   OH

          2-pentanol

Ciri khas alkohol sekunder ialah atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan satu atom H.

b)      Alkohol tersierjika gugus -OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat tiga atom C lainnya).

Ex:                 CH3

Page 39: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

     CH3-C-CH2-CH2-CH3

            OH

   2 metil-2pentanol

Ciri khas alkohol tersier ialah atom C yang berikatan dengan gugus  -OH tidak mengikat atom H. 

Isomer FungsionalAlkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol.

reaksi-reaksi yang digunakan untuk membedakan antara alcohol dan eter yang saling berisomer fungsi. 

Reaksi dengan logam reaktifAlcohol dapat bereaksi dengan logam reaktif melepaskan gas hydrogen, sementara eter tidak dapat bereaksi. Contoh logam reaktif adalah Natrium. 

Alcohol: 2R - OH + 2Na --> 2R - ONa + H2 

Eter: R - O - R’ + Na --> tidak dapat bereaksi 

Contoh etanol dan dimetil eter yang saling berisomer fungsi: 

2C2H5 - OH etanol + 2Na --> 2C2H5 - ONa + H2 

CH3 - O - CH3 dimetil eter + Na --> tidak dapat bereaksi 

Gugus fungsi yang kurang reaktif pada eter menyebabkan eter sukar bereaksi/tidak

dapat bereaksi dengan logam natrium. Tapi eter sangat mudah terbakar karena sangat

mudah menguap. Hal ini disebabkan karena titik didihnya yang rendah serta kepadatan

uapnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan udara. 

Reaksi dengan PCl5Alcohol bereaksi dengan PCl5 membebaskan gas HCl; sedangkan eter tidak melepas gas

HCl melainkan membentuk dua alkil clorida 

Alcohol: R - OH + PCl5 --> R - Cl + POCl3 + HCl 

Eter: R - O - R’ + PCl5 --> R - Cl + R’ - Cl + POCl3 

Contoh: 

C2H5 - OH + PCl5 --> C2H5 - Cl + POCl3 + HCl 

Page 40: Hafal Kan Gugus Fungsi Dan Nama Iupac

CH3 - O - CH3 + PCl5 --> CH3 - Cl + CH3 - Cl + POCl3