Tatanama Senyawa Organik Berdasarkan IUPAC (11212014)

download Tatanama Senyawa Organik Berdasarkan IUPAC (11212014)

of 10

Transcript of Tatanama Senyawa Organik Berdasarkan IUPAC (11212014)

  • Tatanama Senyawa Organik Berdasarkan IUPAC

    A. ALKANA Alkana : hidrokarbon dengan ikatan jenuh

    Rumus umum : CnH2n+2

    Gugus fungsi : - C - C Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya diakhiri dengan -ana.

    Posisi atom karbon dalam alkana :

    Karbon primer (1) Karbon sekunder (2) Karbon tersier (3) Karbon kuarterner (4)

    Penamaan gugus alkil

    - Rantai alkana yang telah kehilangan satu atom H disebut gugus alkil, dan diberi nama dengan cara mengubah akhiran ana pada alkana menjadi il sesuai dengan nama panjang rantai C. CH

    3 metil

    CH3 CH

    2 Etil

    CH3 CH

    2 CH

    2 Propil

    - Gugus alkil bercabang biasanya diberi nama awalan iso, sek untuk cabang pada atom C sekunder, dan ter untuk cabang pada atom C tersier

    Aturan penamaan alkana bercabang

    1. Pilih rantai alkana terpanjang dan tentukan namanya sesuai dengan deret homolog alkana

    1. Rantai terpanjang diberi nomer dari ujung terdekat dengan percabangan. Usahakan rantai cabang mempunyai nomer sekecil mungkin.

    2. Tentukan nama rantai cabang (substituen) dan tuliskan nomer letak cabang tersebut pada rantai

    utama (rantai terpanjang / poin 1)

    3

  • 4. Jika ada rantai cabang (substituen) lebih dari satu, urutkan penulisannya berdasarkan abjad

    5. Jika ada dua rantai cabang (substituen) atau lebih pada satu atom karbon dari rantai utama, lakukan

    penomeran berulang.

    6. Jika ada dua atau lebih rantai cabang (substituen) yang sama, gunakan awalan di, tri, tetra, dst.

    Ingatlah menuliskan nomer letak masing-masing substituen tersebut.

    7. Jika dalam pemilihan rantai utama terdapat dua rantai utama yang mungkin dengan panjang rantai

    yang sama, pilihlah rantai utama yang memiliki percabangan lebih banyak.

    - SIKLOALKANA : diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan penambahan

    awalan siklo-

    - HALOALKANA / ALKIL HALIDA

    Haloalkana : halogen alkana

    Rumus umum : CnH2n+1 X

    X adalah unsur halogen : F, Cl, Br, I

    B. ALKENA dan ALKUNA

    Alkena : hidrokarbon dengan ikatan rangkap (tidak jenuh)

    Gugus fungsi alkena : - C = C -

    Rumus umum alkena : CnH2n

    Semua nama alkena berakhir dengan ena.

    Alkuna : hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga (tidak jenuh)

    Gugus fungsi alkuna :

    Rumus umum alkuna : CnH2n-2

    Semua nama alkuna berakhir dengan una.

    Tata nama Alkena dan Alkuna :

    1. Rantai induk, C terbanyak dan mengandung ikatan rangkap dua atau tiga.

    2. Penomoran rantai induk berdasarkan atom C yang paling dekat dengan C rangkap 2 dan rangkap 3

  • 3. Bentuk geometri dari alkena biasanya ditandai dengan awalan cis atau trans

    4. Aturan penamaan alkil sesuai dengan alkana

    C. SENYAWA AROMATIK

    1. Senyawa aromatik monosubstitusi dimana benzena dijadikan nama dasar

    2. Senyawa aromatik monosubstitusi dimana benzena dan substituen bersama-sama digunakan sebagai

    nama dasar.

    3. Adanya dua substituen pada cincin benzena biasanya ditandai dengan nomer atau dengan awalan

    orto, meta, dan para (disingkat o, m, dan p).

    4. Jika substituen yang terikat lebih dari dua, maka setiap substituen ditandai dengan nomer : Untuk

    substituen yang sama digunakan awalan di, tri, tetra dst

    5. Jika rantai alkil yang terikat pada cincin benzena memiliki atom kaebon enam atau lebih, maka cincin benzena dijadikan substituen sebagai gugus fenil.

  • D. ALKANOL (ALKOHOL)

    Gugus fungsi : OH

    Rumus umum : R OH (CnH2n+2O)

    Aturan penamaan :

    1. Pemilihan rantai induk, rantai terpanjang yang mengandung gugus OH.

    2. Gugus hidroksil (-OH) memperoleh nomor serendah mungkin.

    3. Nama hidrokarbon induk berakhir dengan ol.

    Struktur:

    Nama IUPAC : Etanol 2-propanol 2-butanol 1,2-etanadiol

    E. ALKOKSI ALKANA (ETER)

    Gugus fungsi : O

    Rumus umum : R O R (CnH2n+2O)

    Aturan penamaan :

    1. Nama eter terdiri dari (1) nama alkoksi dan (2) nama alkana

    2. Bagian alkoksi dipilih bagian yang memiliki atom karbon paling sedikit.

    F. ALKANAL (ALDEHIDA)

    Gugus fungsi :

    Rumus umum : CnH2n

    Aturan penamaan :

    1. Gugus alkanal harus menjadi ujung suatu rantai karbon.

    2. Karbon alkanal itu dianggap karbon 1 (tidak perlu penomoran untuk menyatakan posisinya)

    3. Akhiran nama aldehida adalah al.

  • Penomoran pada atom karbon pada aldehid dapat menggunakan huruf

    yunani. Karbon tersekat dengan gugus -CHO disebut karbon alfa (). Karbon

    berikutnya beta (), kemudian gama (), delta ( ) dan seterusnya.

    Contoh:

    -metilbutanal

    G. ASAM ALKANOAT (ASAM KARBOKSILAT)

    Gugus fungsi :

    Rumus umum : CnH2nO2

    Aturan penamaan :

    1. Gugus karboksil harus berada pada awal sebuah rantai karbon.

    2. Mengandung atom karbon pertama (karbon 1) sehingga tidak perlu nomor.

    3. Imbuhan untuk nama asam alkanoat adalah asam oat.

    H. ALKIL ALKANOAT (ESTER)

    Gugus fungsi :

    Rumus umum : CnH2nO2

    Aturan penamaan :

    1. Nama ester terdiri dari (1) nama gugus alkil ester dan (2) nama alkanoat.

    2. Gugus alkil ester selalu gugus yang terikat pada oksigen, dan bagian alkanoat adalah bagian yang

    mengandung gugus karbonil.

    Penomoran pada atom karbon pada asam karboksilat dapat menggunakan huruf yunani. Karbon terdekat

    dengan gugus -COOH disebut karbon alfa (). Karbon berikutnya beta (), kemudian gama (), delta () dan

    seterusnya.

    asam metilbutanoat

    I. ALKANON (KETON)

    Gugus fungsi :

    Aturan penamaan :

    1. Rantai induk merupakan rantai terpanjang dan mengandung gugus fungsi

    2. Posisi gugus fungsi mendapatkan nomor terkecil.

    3. Gugus keton tidak dapat berada pada awal rantai karbon.

    4. Akhiran untuk nama keton adalah on.

  • J. AMINA

    Rumus umum untuk amina sederhana : RNH2, R2NH, R3N

    Aturan penamaan :

    1. Gugus amina dinamai dengan nama gugus alkil diikuti dengan akhiran -amina.

    2. Suatu subtituen pada nitrogen kadang-kadang didahului oleh awalan N-.

    3. Untuk gugus amina sederhana RNH2, posisi gugus fungsi mendapat nomor terkecil.

    Contoh :

    K. AMIDA

    Rumus umum : gugus fungsi :

    Aturan penamaan :

    1. Gugus amina dinamai dengan nama gugus alkil diikuti dengan akhiran -amida.

    2. Aturan sama seperti amina

    Contoh :

    Berikut ini urutan prioritas gugus fungsi senyawa organik.

    Karboksilat > amida > keton,aldehid > hidroksialkana/alkohol >amina >alkena, alkuna, aromatik > haloalkana,

    alkilhalida > alkana

    Ikatan Kimia Dalam Senyawa Organik

  • Referensi :

    Tatanama

    Fessenden. Kimia Organik. Edisi Ketiga Jilid 1.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_nama_organik Selasa, 10 September 2013 14.37 WIB

    catatan kuliah

    Ikatan kimia

    http://books.google.co.id/books?id=7Lauz8HpOVAC&pg=PA36&dq=ikatan+kimia+senyawa+organik&hl=

    en&sa=X&ei=F9kuUv3pBMKPrQeiuICADQ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true

    Selasa, 10 September 2013 15.37 WIB

  • TUGAS 1 KIMIA ORGANIK

    TATANAMA SENYAWA ORGANIK BERDASARKAN IUPAC

    IKATAN KIMIA SENYAWA ORAGANIK

    Disusun oleh :

    Egi Nurul Rahma (11212014)

    Rekayasa Hayati

    Sekolah Ilmu Teknologi Hayati

    2013