Hadiratul Amalia_Universitas Halu Oleo_PKMP
description
Transcript of Hadiratul Amalia_Universitas Halu Oleo_PKMP
-
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Fungi Mikoriza Arbuskula dari Vegetasi Suksesi di Lahan Pasca
Tambang Nikel PT. Perusda, Kabupaten Kolaka
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan Oleh:
Ketua Kelompok: Hadiratul Amalia/ NIM. F1D113013 (2013)
Anggota : 1. Indriani/ NIM. F1D113021 (2013)
2. Kholifath/ NIM. F1D112006 (2012)
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
-
ii
-
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................... 1
B. RUMUS MASALAH ..................................................................... 2
C. TUJUAN ........................................................................................ 2
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN ............................................... 2
E. KEGUNAAN PROGRAM ............................................................ 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 2
1. Fungi Mikoriza Arbuskula ............................................................. 2
2. Tumbuhan Akumulator Ni ............................................................. 3
3. Suksesi Vegetasi ............................................................................. 4
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 4
1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ...................................................... 4
2. Bahan dan Alat Penelitian .............................................................. 4
3. Metode Pelaksanaan ....................................................................... 5
1. Persiapan Penelitian ................................................................. 5
2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 5
a. Eksplorasi FMA ................................................................. 5
b. Koleksi dan Identifikasi Jenis Tumbuhan di Lahan Tambang Nikel PT Perusda Kabupaten Kolaka .................
5
c. Ekstraksi dan Identifikasi Spora ......................................... 5
d. Pengamatan Kolonisasi Akar ............................................. 5
3. Peubah yang diamati ................................................................ 7
4. Analisis Data ............................................................................ 7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................... 8
4.1. Anggaran Biaya ................................................................................ 8
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10
LAMPIRAN ............................................................................................... 12
-
iv
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kolonisasi dan jenis-jenis FMA
yang bersimbiosis dengan vegetasi suksesi di lahan pasca tambang nikel. Target
yang dicapai dalam penelitian adalah diperoleh informasi dan data terkait tingkat
kolonisasi FMA pada sistem perakaran tumbuhan dan jenis-jenis FMA yang
bersimbiosis dengan vegetasi. Selain itu, koleksi jenis-jenis FMA berpeluang untuk
dikembangkan sebagai pupuk hayati.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey yang
dilakukan secara random acak purposive yaitu pada lahan suksesi pasca tambang
PT Perusda Kabupaten Kolaka, ekstraksi dan identifikasi spora FMA di
Laboratorium Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas
Halu Oleo Kendari
Kata Kunci : FMA, Lahan Tambang, Suksesi vegetasi
-
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sulawesi Tenggara adalah salah satu daerah yang memiliki potensi
sumber daya alam yang melimpah termasuk potensi tambang nikel.
Sumberdaya tersebut terus eksplorasi dan eksploitasi secara besar-besaran.
Kegiatan pertambangan dapat meninggalkan lahan pasca tambang yang
kahat unsur hara, kompaksi tanah, pengikatan P, Ca
-
2
serta juga berpotensi dikembangkan sebagai pupuk hayati untuk mendukung
kegiatan revegetasi lahan pasca tambang.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di pendahuluan maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut : 1) apakah sistem perakaran
vegetasi suksesi di lahan pasca tambang nikel dikolonisasi oleh FMA dan
2) jika terkolonisasi maka jenis-jenis FMA apa yang bersimbiosis dengan
vegetasi tersebut.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kolonisasi dan
jenis-jenis FMA yang bersimbiosis dengan vegetasi suksesi dilahan pasca
tambang nikel
1.4. Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah diperoleh
informasi dan data terkait tingkat kkolonisasi FMA pada sistem perakaran
tumbuhan dan jenis-jenis Fma yang bersimbiosis dengan vegetasi. Selain
itu, koleksi jenis-jenis FMA berpeluang untuk dikembangkan sebagai pupuk
hayati.
1.5. Kegunaan Program
Kegunaan dari PKMP ini adalah memperkaya informasi kekayaan
jenis FMA di Sultra serta FMA yang dieksplorasi dan dikoleksi berpotensi
dikembangkan sebagai pupuk hayati untuk mendukung kegiatan revegetasi
lahan pasca tambang.
-
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Fungi Mikoriza
Mikoriza berasal dari bahasa yunani asal kata mykes yaitu fungi , dan rhiza
yang berarti akar. Mikoriza adalah suatu bentuk hubungansimbiosis
mutualisme antara fungi dan perakaran tumbuhan tingkat tinggi (Smith and
Read 2008). Defenisi mikoriza secara luas dikemukakan oleh Brundrett (2004),
yang mencakup seluruh keanekaragaman mikoriza sebagai suatu asosiasi
simbiotik yang esensial bagi satu atau kedalam mitra, antara suatu fungi
(terspesialisasi untuk hidup dalam tanah dan tumbuhan) dan akar yang
terutama bertanggung jawab untuk transfer hara. Simbiosis yang terjadi saling
menguntungkan, fungi memperoleh karbohidrat dan factor pertumbuhan lain
dari tanaman inang, sebaliknya fungi memberi keuntungan kepada tanaman
inang, dengan cara membantu tanaman dalam menyerap unsur hara terutama P
(Smith and Read 2008).
Morton dan Benny (1990) dalam Brundett at al, (1996) menjelaskan
bahwa FMA termasuk kedalam kelas Zygomycetes, ordo Glomales
(Glomerymicota) yang terbagi kedalam 2 sub ordo yaitu Gigasporinae dan
Glamineae. Sub ordo Gigasporinae memiliki 1 famili yaitu Gigasporaceae
yang memiliki 2 genus yaitu Gigaspora dan Scutellospora. Sedangkan sub
ordo Glamineae terdiri atas 2 famili yaitu Acaulosporaceae dan
Glomaceae.Acaulosporaceae terdiri dari 2 genus yaitu Acaulospora dan
Entrophospora . Sedangkan glomaceae terdiri atas Glomus dan Sclerocystis.
Fungi Mikoriza Arbuskula ( FMA ) adalah salah satu tipe fungi pembentuk
mikoriza, bersimbosis dengan akar tanaman yang telah diketahui mempunyai
pengaruh yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman (Smith dan Read,
2008). Fungi ini termasuk dalam golongan endomikoriza yang dicirikan oleh
adanya struktur vesikula atau arbuskula (Brundrett, 2008). Fungi mikoroza
arbuskula dapat melindungi tanaman dari ekses unsur tertentu yang bersifat
racun seperti logam berat. Mekanisme perlindungan terhadap logam berat dan
unsur beracun yang diberikan FMA dapat melalui efek filtrasi .menonaktifkan
secara kimiawi atau penimbunan unsur tersebut dalam hifa cendawan. FMA
juga bias memberikan kekebalan bagi tumbuhan inang. FMA menjadi
pelindung fisik yang kuat , sehingga perakaran sulit ditembus penyakit
(pathogen), sebab fungsi ini mampu membuatbahan antibiotic untuk melawan
penyakit (Novriani dan Madjid, 2009 ).
Pada kondisi tanah tercemari logam berat FMA dapat membantu
tanaman dalam imobilisasi dan pengkelatan logam berat, penyerapan unsur
hara dan air, membantu pertumbuhan dan keberhasilan tanaman (Husna et al.
2011; Tuheteru 2011). Menurut hasil review Husna et al (2011) dan Arif et al
(2013) bahwa FMA diduga berperan dalam mereduksi dan atau menstabilkan
kandungan logam berat dengan cara : 1) menahan dan tidak meneruskannya ke
-
4
dalam tanaman, 2) kemampuan eksplorasi hifa eksternal yang luas dalam
mengeksplorasi volume tanah sehingga dapat menyerap logam berat sebanyak-
banyaknya, 3) Selain itu, glomalin (senyawa glycoprotein) yang diproduksi di
dinding hifa eksternal FMA di dalam tanah secara tidak langsung dapat
mereduksi kadar potensial logam berat seperti Cd, Mn, Pb, dan Fe yang akan
diserap oleh tanaman serta 4) menghasilkan pengkelat logam berupa ligand
seperti polyphosphates.
2.2. Tumbuhan akumulator Ni
Jenis hiperakumulator Ni adalah jenis dimana konsentrasi Ni di bahan
kering terutama bagian atas jaringan tanaman lebih 1,000 mg/kg (Reeves
(1992) dalam Reeves et al.1999). Marga Alyssum dan Thlaspi dari family
Brassicaceae merupakan genus dengan jenis yang dominan dibanding jenis lain
(Purkayastha &Chhonkar 2010). Tumbuhan hiperakumulator Ni dilaporkan
dapat berasosasi dengan fungi mikoriza arbuskula (FMA). Amir et al (2007)
beberapa jenis hiperakumulator Ni di New Caledonia dikolonisasi oleh FMA
diantaranya Sebartia acuminate, Psychotria douarrei dan Phyllanthus favieri.
Dilaporkan juga FMA berasosasi baik dengan jenis hiperakumulator Ni
Berkheya codii dan tiga jenis lain dari family Asteraceae seperti Senecio
anomalochrous, S. coronatus, dan B. zeyherri di Afrika Selatan (Turnau and
Mesjasz-Przbylowicz, 2003).
2.3. Suksesi Vegetasi
Suksesi didefenisikan sebagai perubahan secara langsung komunitas
komposisi, struktur dan fungsi dalam waktu lama yang diawali dengan kejadian
gangguan (Ghazoul & Sheil, 2010). Suksesi vegetasi menurut Odum (1971)
adalah urutan proses pergantian komu-nitas tanaman di dalam satu kesatuan
habitat, adanya pergantian komunitas cenderung mengubah lingkungan fisik
sehingga habitat cocok untuk komunitas lain sampai keseimbangan biotik dan
abiotik tercapai. Tahapan akhir dari suksesi adalah tingkat klimaks (hutan
klimaks). Suksesi mencerminkan interaksi komponen jenis dan responnya
terhadap perubahan kondisi lingkungan.
-
5
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Pengambilan sampel tanah dan akar tanaman contohakan dilakukan di
Lahan Pasca Tambang Nikel PT Perusda, Kabupaten Kolaka (Gambar 1).
Ekstraksi spora, identifikasi spora dan kolonisasi FMA dilaksanakan
diLaboratorium Kehutanan Fakultas Kehutanan dan ILmu Lingkungan
Universitas Halu Oleo Kendari. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5
bulan.
Gambar 1. Rencana l
Gambar 1. Lokasi Penelitian
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah benih tanaman
inang, larutan glukosa 60 %, larutan PVLG, larutan Melzer reagent, KOH 10
%, HCI 2 %, larutan staining (Trypan blue 0,05 %) dan aquades. Sedangkan
alat-alat yang digunakan adalah GPS, kompas,tali plastik, cangkul, parang,
kantong plastik, spidol serta kertas label. Sedangkan peralatan untuk
pengamatan di Laboratorium adalah saringan spora (berukuran 710 m , 125
m, 45 m), mikroskop compound, mikroskop dissecting, cawan petri, pinset
spora mikro, gelas ukur, pengaduk, kaca preparat,cover glass, tabung film,
gunting dan alat tulis menulis.
3.3. Metode Pelaksanaan
Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah :
3.3.1. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian ini dilakukan dengan membuat petak. Setiap
petak masing-masing dibuat garis sepanjang 20 meter dengan lebar 5 m
dengan sebanyak 5 petak. Petak pengambilan contoh tanah dan tumbuhan
dilakukan secara purposive sampling pada lahan suksesi pasca tambang.
Setiap penentuan titik lokasi pengambilan sampel tanah ditandai dengan
menggunakan GPS dan kompas sebagai penunjuk arah Utara- Selatan.
-
6
3.3.2. Pelaksanaan Penelitian
a) Eksplorasi FMA
Pada setiap petak contoh diambil contoh tanah sebanyak 700 -1000
gr dari zona rizosfir pada kedalaman 0-20 cm denganmenggunakan parang.
Sampel tanah tersebut dimasukan kedalam kantong plastik. Selain tanah,
pengambilan contoh tumbuhan di lapangan masingmasing diambil
sebanyak 4 anakan yang di dominan pada setiap petak, untuk mempelajari
kolonisasi, asosiasi dan diversitas FMA dengan tanaman inang pada setiap
petak ukur. Sampel tumbuhan dimasukan beserta akar dan tanah kedalam
kantong plastik yang telah disediakan dan ujung plastik diikat sebaik
mungkin agar sampel yang satu dengan yang lain tidak saling
terkontaminasi. Selanjutnya lokasi pengambilan, tanggal pengambilan, jam
pengambilan dan nama yang melakukan pengambilan ditulis label.
Selanjutnya sampel dibawah ke Laboratorium untuk diisolasi FMA-nya.
b) Koleksi dan Identifikasi jenis tumbuhan di Lahan Tambang Nikel PT Perusda, Kabupaten Kolaka.
Tumbuhan yang diambil dari lapangan kemudian diidentifikasi
dengan cara pembuatan spesimen herbarium dan spesimen herbarium
tersebut akan dikirm ke herbarium bogoriense untuk identifikasi jenis
tumbuhan.
c) Ekstraksi dan Identifikasi Spora
Teknik yang digunakan dalam mengekstraksi spora FMA adalah
teknik tuang sari dari Pacioni (1992) dan metode panyaringan basah (wet
sieving) dari Gardeman dan Nielsen (1963) dalam Delvian (2003)
kemudian dilanjutkan dengan teknik sentrifugasi dari Brundrett et al.
(1996). Prosedur teknik tuang saring adalah sebagai berikut:
- Sebanyak 100 g tanah contoh dengan 200 300 ml air lalu diaduk sampai
campuran homogen.
- Campuran disaring ke dalam satu set saringan berukuran 720 m, 125 m,
63 m dan 45 m. secara berurutan dari saringan bagian atas dengan air
keran lalu saringan paling atas dilepas, sedangkan supernatan pada saringan
63 m dan 45 m dimasukkan ke dalam cawan petri masing-masing secara
terpisah.
Ekstraksi spora teknik tuang saring ini kemudian diikuti dengan
teknik sentrifugasi dari Brundrett et.al., (1996).
- Supernatan hasil saringan dalam tabung sentrifise ditambahkan dengan
glukosa 60 %, yang diletakkan pada bagian bawah dari larutan tanah dengan
menggunakan pipet.
- Tabung sentrifuse ditutup rapat dan disentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm
selama 3 menit.
-
7
- Larutan supernatant tersebut dituang ke dalam saringan 45 m, dicuci
dengan air mengalir untuk menghilangkan glukosa. Endapan yang tersisa
dalam saringan diatas dituangkan ke dalam cawan petri.
- Untuk pengamatan spora menggunakan mikroskop dilakukan penghitungan
jumlah spora menurut jenis berdasarkan perbedaan cirri morfologis spora.
Identifikasi morfologi tersebut meliputi bentuk, warna dan ada tidaknya
aksesoris, dimana dicirikan dengan gambar-gambar spora yang ada.
- Identifikasi spora secara anatomi dilakukan dengan menggunakan bahan
pewarnaan melzers dan PVLG yang diletakkan secara terpisah pada satu
kaca praparat, atas reaksi terhadap bahan pewarnaan tersebut dan jumlah sel
spora.
- Spora-spora tersebut dipecahkan secara hati-hati dengan cara menekan kaca
penutup preparat menggunakan ujung lidi. Perubahan warna spora
(Topografi spora) larutan Melzers adalah salah satu indicator untuk
menentukan tipe spora yang ada.
d) Pengamatan Kolonisasi Akar
Pengamataan kolonisasi FMA pada contoh akar tanaman dilakukan
melalui teknik pewarnaan akar (staining) menurut Kormanik dan McGraw
(1982) dengan tahapan sebagai berikut :
- Akar-akar segar dicuci dengan air mengalir hingga bersih. Contoh akar
tersebut direndam dalam larutan KOH 10 % sampai akar menjadi jernih.
- Larutan KOH kemudian dibuang dan sampel akar dicuci pada air mengalir
selama 5 sampai 10 menit.
- Contoh akar direndam dalam larutan HCl 2 % selama 30 menit, dan pada
proses ini akar berwarna putih atau pucat. Larutan HCl 2 % kemudian
dibuang dengan mengalirkannya secara berlahan-lahan.
- Selanjutnya direndam dalam larutan staining (Trypan Blue 0,05 %)
kemudian larutan trypan Blue 0,05 % dibuang dan diganti dengan larutan
lacto glycerol untuk proses destaining.
- Potongan-potongan akar yang telah diwarnai ditempatkan pada gelas obyek
masing-masing sebanyak 10 potong akar dengan panjang 1 cm, sebanyak
3 kali ulangan pada setiap jenis tumbuhan dan akar tersebut disusun pada
preparat slide.
Adanya kolonisasi FMA dilakukan berdasarkan ada tidaknya
distribusi FMA meliputi hifa, Vesikel, arbuskula, auxilari.Persentase
kolonisasi akar dibuatkan pada bidang pandang.Atribut FMA diberi symbol
(+), sedangkan pada daerah bidang pandang tanpa atribut FMA diberi
symbol (-).
3.3.3. Peubah yang Diamati
Peubah yang diamati meliputi :
1) Jumlah spora 100 gram tanah menurut tumbuhan inang.
2) Jenis FMA ( identifikasi dibatasi sampai marga)
-
8
3) Presentase kolonisasi akar, dihitung dengan menggunakan metode panjang slide
dari Giovanetti dan mosse (1980) :
% Kolonisasi = bidang pandang bertanda (+)
X 100 % bidang pandang keseluruhan
4) Indeks keragaman yang dipilih dalam analisis komunitas mengacu pada metode
Shannon (Odum, 1993)
H =- {(n.i / N)log(n.i /N)}
Ket:
H = Indeks keanekaragaman Shannon- Whienner
n. i= Jumlah individu jenis ke-i
n = Total nilai individu
Tabel.1. Kategori Indeks Keanekaragaman jenis Menurut Shannon- Whienner
dalam Odum, (1993).
Kriteria Indeks Keanekaragaman (H) Shannon-Whienner
Sangat Tinggi >2,5
Tinggi 2,0 - 2,5
Sedang 1,6 - 2,0
Rendah 1,0 1,6
Sangat Rendah < 1,0
3.3.4. Analisis Data
Data hasil pengamatan di analisis secara deskriptif dan di sajikan dalam
bentuk grafik, tabel dan gambar.
-
9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Rencana anggaran kegiatan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2 .rencana anggaran
No Jenis barang Satuan Harga (Rp) Jumlah
kebutuhan
Totol
penggunaan
(Rp)
A . Bahan Habis Pakai
1 Kertas A4 RIM 40.000 5 200.000
2 Alat Tulis Menulis Paket 50.000 1 50.000
3 Tinta Prin Paket 150.000 1 150.000
4 Fhotocopy dan jilid Paket 20.000 4 80.000
5 Kertas label Pack 5.000 1 5.000
6 CD-R Buah 5.000 1 5.000
7 Plastik sampel Pack 10.000 1 10.000
8 Rental komputer Paket 250.000 1 250.000
9 Bahan dalam
pengamatan leb
Paket 1.418.000 1 1.500.000
10 Tali rapiah Gulung 20.000 2 40.000
Sub total A 2.290.000
B . Peralatan pokok
1 Alat pengamatan lab. Paket 1.800.000 1 1.800.000
Sub total B 1.800.000
C . Transfortasi
1 Transportasi tim pkm Per orang 700.000 3 2.100.000
2 Transportasi dosen
pembimbing
Per orang 800.000 1 800.000
3 Pengiriman online
proposal okm
Perjam 5000 2 10.000
Sub Total C 2. 910.000
D . Lain lain
1 Komsumsi pkm perorang 700.000 3 2.100.000
2 Komsumsi dosen
pembimbing
perorang 700.000 1 700.000
3 Dokumentasi dan laporan
A . sewa kamera digital Paket 245.000 1 245.000
Sub totaL D 3.000.000
Total ( A+B+C+D ) 2.290.000+1.800.000+2.910.000+3.000.000
10.000.000
Terbilang : Sepuluh Juta Rupiah
-
10
4.2. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan pada PKMP ini dapat dilihat pada tabel 1
berikut :
Tabel 2. Rincian kegiatan dan tahapan yang telah dilakukan selama penelitian.
No Kegiatan Bulan
1 2 3
1. Perencanaan
Kegiatan
2.
Persiapan
kelompok,
persiapan alat
dan bahan.
3. Pelaksanaan
penelitian
4.
Pengolahan data
dan pembuatan
laporan PKMP
(Lap. Kemajuan
& Lap. Akhir)
-
11
DAFTAR PUSTAKA
Al Basri. 2008. Diversitas Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) di lahan Tambang PT.
Inco Pomalaa Kab. Kolaka. Skripsi Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian
Unhalu. Kendari.
Amir, H., N. Perrier., F. Rigault and T. Jaffre. 2007. Realationships between Ni-
hyperaccumaltion and mycorrhizal status of different endemic plant
species from New Caledonian ultramafic soil. Plant Soil 293:23-35.
Arif A, Husna dan Tuheteru FD. 2013. Peran Fungi Mikoriza dalam Mendukung
Kegiatan Fitoremediasi di Indonesia. Makalah dipresentasikan pada
Seminar Nasional Silvikultur, Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin. Makassar, 28-29 Agustus 2013.
Azwirni. 2011. Diversitas Fungi Mikoriza Arbuskula pada Lahan Bekas Tambang
Nikel PT. Stargate Pasific Resources di Kabupaten Konawe Utara. Skripsi
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unhalu. Kendari.
Brundrett M, N Bougher, B Dell, T Grove and N Majalaczuk. 1996. Working with
mycorrhizas in forestry and agriculture, 174-208. Australian Centre for
International Agriculture Research, Canberra.
Delvian. 2003. Keanekaragaman Cendawan Mikorisa Arbuskula (CMA) di Hutan
Pantai dan Potensi Pemanfaatannya. Studi Kasus di Hutan Cagar Alam
Leuweung Sancang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Desertasi. Program
Pascasarjana IPB. Bogor.
Ghazoul J and D Sheil.2010. Tropical Rain Forest Ecology, Diversity and
Conservation.Oxford University Press. New York. 516 pp
Husna, Tuheteru FD danArif A. 2011.Post-Mine Land Revegetation in Southeast
Sulawesi, Biotechnology Based MycorrhizallFungy. Prosiding
International Conference: New Perspective of Tropical Forest
Rehabilitation for Better Forest Functions and Management. Forestry of
Faculty, UGM. Yogyakarta.
Kormanik, PP dan McGraw. 1982. Quantificatin of VA Mycorrhizae in Plant Root.
Di Dalam : N.C. Schenk (Ed.) Methods and Principles of
Mycorrhizaeesearch. The American O(Eds). Method in Microbiology.
Vol. 24 Academic Press Inc. San Diego.
Purakayastha TJ and P.K Chhonkar. 2010. Phytoremediation of heavy metal
contaminated soils [chapter 18]. In :Sherameti I, Varma A (editors). Soil
Heavy metals.Springer. New York.
-
12
Reeves, Rd., A. J.M. Baker., A. Borhidi.And R. BerazaiN. 1999. Nickel
Hyperaccumulation in the Serpentine Flora of Cuba Annals of Botany 83:
2938
Setiadi Y. 2013. Karakteristik Tanah Pasca tambang. Materi Kuliah Ekologi
Restorasi. Departemen Silvikultur IPB. Bogor.
Smith SE and DJ Read. 2008. Mycorrhizal symbiosis. Third ed. Academic Press.
USA.
Tuheteru FD, Husna, danArif A. 2011. Respon Pertumbuhan dan Ketergantungan
Albizia saponaria (LOUR.) MiQ terhadap Inokulasi FMA Lokal Sulawesi
Tenggara pada Media Tanah Pasca Tambang Nikel. Berita Biologi 10 (5)
: 605-612
Turnau, K. and J. Mesjasz-Przby;owicz. 2003. Arbuscular mycorrhiza of
Berkheyacoddii and other Ni-hyperaccumalating members of Asteraceae
from ultramafic soils in South Africa. Mycorrhiza 13:185-190.
-
xii
-
xiii
-
xiv
-
xv
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Rencana anggaran kegiatan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2 .rencana anggaran
No Jenis barang Satuan Harga (Rp) Jumlah
kebutuhan
Totol
penggunaan
(Rp)
A . Bahan Habis Pakai
1 Kertas A4 RIM 40.000 5 200.000
2 Alat Tulis Menulis Paket 50.000 1 50.000
3 Tinta Prin Paket 150.000 1 150.000
4 Fhotocopy dan jilid Paket 20.000 4 80.000
5 Kertas label Pack 5.000 1 5.000
6 CD-R Buah 5.000 1 5.000
7 Plastik sampel Pack 10.000 1 10.000
8 Rental komputer Paket 250.000 1 250.000
9 Bahan dalam
pengamatan leb
Paket 1.418.000 1 1.500.000
10 Tali rapiah Gulung 20.000 2 40.000
Sub total A 2.290.000
B . Peralatan pokok
1 Alat pengamatan lab. Paket 1.800.000 1 1.800.000
Sub total B 1.800.000
C . Transfortasi
1 Transportasi tim pkm Per orang 700.000 3 2.100.000
2 Transportasi dosen
pembimbing
Per orang 800.000 1 800.000
3 Pengiriman online
proposal okm
Perjam 5000 2 10.000
Sub Total C 2. 910.000
D . Lain lain
1 Komsumsi pkm perorang 700.000 3 2.100.000
2 Komsumsi dosen
pembimbing
perorang 700.000 1 700.000
3 Dokumentasi dan laporan
A . sewa kamera digital Paket 245.000 1 245.000
Sub totaL D 3.000.000
Total ( A+B+C+D ) 2.290.000+1.800.000+2.910.000+3.000.000
10.000.000
Terbilang : Sepuluh Juta Rupiah
-
xvi
1.pdf (p.1-4)2.pdf (p.5-16)3.pdf (p.17-21)