Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

15
IDENTITAS ANTÏKRISTUS DALAM SURAT 1 DAN 2 YOHANES TESIS Diajukan Kcpada Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas Olch JENY SAMSÏE 2010212009 PROGRAM MAGISTER DIVINITAS SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNG JAKARTA 2006

Transcript of Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

Page 1: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

IDENTITAS ANTÏKRISTUS DALAM

SURAT 1 DAN 2 YOHANES

TESIS

Diajukan Kcpada

Sekolah Tinggi Teologi Amanat AgungUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

Olch

JENY SAMSÏE

2010212009

PROGRAM MAGISTER DIVINITAS

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNGJAKARTA

2006

Page 2: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

SEKOLAH TINGGITEOLOGI

AMANAT AGUNG

Ketua Sekolah Tinggi Teologi Araanat Agung menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

IDENTITAS ANTIKRISTUS DALAM SURAT 1 DAN 2 YOHANES

dinyatakan lulus setelah diuji oleh Tim Penguji pada tanggal 21 Februari 2006.

Dosen Pembimbing/Penguji: Tanda tangan

1. Jonathan Lowijaya, M. Th., D. Min.

2. Dedy Wikarsa, M. Th.

3. Paulus Daun, M.Th., D. Min.

Jakarta,21 Februa^^

ohanes Adrie Hartono. tHf.ib.

Ketua

Page 3: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

DAFTARISI

DAFTARISI i

UCAPAN TERIMA KASIH iii

PENDAHULUAN 1

I. Latar Belakang Penulisan 1

n. Pokok Permasalahan 3

III. Tujuan Penulisan 4

IV. Cakupan Permasalahan 5

V. Metodologi Penulisan 5

VI. Sisteraatika Penulisan 5

BABI SEJARAH IDENTITAS ANTIKRISTUS 7

I. Masa Peijanjian Lama 9

A. Kitab Ulangan 13:1-6 9

B. Kitab 1 Samuel 17 12

C. Kitab Daniel 7-12 15

II. Masa Antar Peijanjian 20

A. Antikristus dalam Naskah Laut Mati 21

B. Antikristus dalam Apokrifa 24

III. Masa Perjanjian Baru 27

A. Tulisan-tulisan Injil 27

B. Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat Tesalonika 31

C. Surat-surat Rasul Yohanes 33

Page 4: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

D. Kitab Wahyu 34

BAB II EKSEGESIS KONSEP ANTIKRISTUS DALAM SURAT 1 DAN 2

YOHANES 39

I. Tujuan Surat 1 dan 2 Yohanes 39

II. Konteks Surat I dan 2 Yohanes 40

A. Ajaran Gnostisisme 40

B. Pertentangan Surat 1 dan 2 Yohanes dengan Ajaran Gnostisisme 43

III. Eksegesis 1 Yohanes 2:18-19; 2:22-23; 4:1-3 dan 2 Yohanes 1:7 46

A. Eksegesis 1 Yohanes 2:18-19 46

B. Eksegesis 1 Yohanes 2:22-23 59

C. Eksegesis 1 Yohanes 4:1-3 65

D. Eksegesis 2 Yohanes 1:7 71

E. Identitas Antikristus dalam Surat 1 dan 2 Yohanes 76

rV. Kristologi Yohanes 79

A. Yesus adalah Manusia 79

B. Yesus adalah Mesias 80

C. Yesus adalah Anak Allah 80

D. Karya Kristus 81

BAB III PERKEMBANGAN IDENTITAS ANTIKRISTUS 83

PENUTUP : 101

DAFTAR PUSTAKA 106

11

Page 5: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Fenulisan

Di dalam catatan sejarah, pertumbuhan gereja tidak lepas dari ancaman-

ancaman baik secara ekstemal maupun secara internai. Ancaman ekstemal addah

ancaman yang dialami oieh gereja karena penganiayaan terhadap orang Kristen,

penghancuran gedimg gereja dan kedurhakaan, sedangkan ancaman internai adalah

ancaman yang dialami oieh jemaat akibat dari dampak ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Gereja pada masa pelayanan rasul Yohanes (sekitar tahim 80-an) mengalami

ancaman internai. Gereja tidak lagi mempermasalahkan pertentangan tentang

pembenaran oieh iman dengan perbuatan, tetapi yang menjadi pokok permasalahan

adalah masuknya guru-guru palsu atau nabi-nabi palsu yang mempertentangkan pribadi

Yesus Kristus.' Guru-guru palsu atau nabi-nabi palsu masuk dalam komunitas orang

percaya (1 Yoh. 2:18-19) dengan mengajarkan tentang Yesus bukanlah Kristus,

penyangkalan terhadap Bapa dan Anak Allah (1 Yoh. 2:22) dan menyangkal Yesus telah

datang dalam rupa manusia.^

Satu pengajaran yang mempertentangkan pribadi Kristus sebagai Anak Allah dan

pribadi Yesus sebagai manusia adalah Gnostisisme. Gnostisisme adalah pandangan yang

beranggapan bahwa roh itu baik sedangkan materi pada hakikatnya buruk,^ sehingga

'Merril C. Tenney, Svrvei Perjanjian Baru, teij. Yayasan Gandum Mas (Malang: Gandum Mas,1997), 463.

^Ibid.^William Barclay, Pemahaman Alkitab Sehari-hari Surat-surat Yohanes dan Surat Yudas. terj. A.

A. Yewangoe (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 4.

Page 6: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

Gnostisisme beranggapan bahwa Yesus sama sekali tidak ilahi melainkan hanya salah

satu dari rangkaian pancaran yang keluar dari Allah.'*

Pandangan Gnostisisme yang dimaksudkan pada pembahasan tesis kali ini adalah

pandangan yang berkembang pada abad pertama, ketika rasul Yohanes mengirimkan

surat edaran ini kepada jemaat di Asia kecil. Gambaran pemikiran Gnostisisme tersebut

menyangkal inkamasi Yesus Kristus yang sebenamya (l Yoh. 4:2-3 bnd. 1 Yoh. 2:22).^

Para penganut paham Gnostisisme yang menyangkal inkamasi Yesus dan menolak Salib

memiliki arti bagi mereka ( 1 Yoh. 2:1 -2; 4:10), menganggap diri mereka tidak berdosa

(1 Yoh. 1:8) dan menolak Peijamuan Kudus (1 Yoh. 5:6); tetapi mereka menerima

pengajaran tentang baptisan.^ Penganut Gnostisisme ini menganggap diri mereka telah

memiliki pengenalan yang intim tentang Allah (1 Yoh. 2:4; 4:8), yaitu melalui kegiatan

khusus Roh Kudus dalam hidup mereka (1 Yoh. 4:1). Secara rohani mereka dianggap

telah "sempuma" (1 Yoh. 1:6, 8, 10), hidup dalam kenikmatan penuh dengan "terang"

adalah Allah sendiri (I Yoh. 1:5; 2:9). Oleh karena itu, peraturan-peraturan keduniawian

yang biasa tentang moralitas Kristen tidak lagi berlaku bagi mereka (1 Yoh. 1:6, 8, 10;

2:4; 3:7-12; 4:20).'

Dengan pengajaran sesat yang berkembang saat itu, rasul Yohanes

menuliskan surat 1 dan 2 Yohanes agar jemaat berhati-hati terhadap gum-gum palsu atau

nabi-nabi palsu yang menyangkal Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah (1 Yoh. 2:22-23;

4:2; 25; 5:1-5, 10-12). Dalam pandangannya, rasul Yohanes melihat bahwa gum-gum

^William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Yohanes Ps. 1-7, terj. S. Wismoady Wahono(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 24.

Mancsen, Pengantar Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003), 323.'Ibid., 323-324.'John Drane, Memahami Perjanjian Baru, terj. P. G. Katoppo (Jakarta: BPK Gunune Mulia,

1996), 514.

Page 7: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

paisu atau nabi-nabi palsu tidak menyangkal bahwa Yesus menyatakan kuasa Allah,

tetapi guni-gum atau nabi-nabi palsu itu sulit untuk memahami bagaimana seorang

manusia biasa menyatakan sifat Allah yang kekal. Jadi mereka menyatakan bahwa Yesus

Q

bukanlah benar-benar Allah (1 Yoh. 4:1-3).

Dengan melihat kondisi seperti ini, maka rasul Yohanes dengan tegas mengatakan

bahwa orang yang menyangkal Yesus sebagai Anak Allah adalah antikristus.^

Pertanyaan yang timbul sekarang adalah, seberapa besar peranan antikristus dalam jemaat

mula-mula sehingga rasul Yohanes merasa penting untuk menuliskan surat 1 dan 2

Yohanes kepada jemaat mula-mula? Siapakah antikristus yang dimaksudkan oleh rasul

Yohanes? Lalu tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan oleh antikristus dalam

menyerang orang Kristen saat itu? Apakah ajaran antikristus dan tindakan antikristus

hanya berlaku pada masa gereja mula-mula atau ajaran dan tindakan antikristus akan

terus ada dalam komunitas umat Allah? Dengan permasalahan yang muncul inilah

akhlmya penulis tertarik untuk membahas dan menganalisa dengan lebih dalam mengenai

identitas antikristus dalam surat 1 dan 2 Yohanes.

11. Pokok Permasalahan

Peqanjian Baru tidak banyak yang memberikan identitas atau

penjelasan yang jelas mengenai antikristus. Karena Peijanjian Baru tidak banyak

memberikan identitas dan penjelasan mengenai antikristus, maka akhimya banyak

sIbid.

'istilah "antikristus" ini hanya ditemukan di dalam 1 Yohanes 2:18,22; 4:3 dan 2 Yohanes 1:7 (J.E. H. Thomson, "Antichrist," dalam The International Standard Bible Encyclopedia^ ed. Geoffrey W.Bromiley [Grand Rapids: Eerdmans, 1979], 139).

Page 8: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

perdebatan yang muncul mengenai peranan dan identitas antikristus.'" Perdebatan-

perdebatan yang muncul mengenai peranan dan identitas antikristus di antaranya ada

yang mengatakan bahwa antikristus akan bangkit pada saat menjelang kedatangan Tuhan

Yesus yang kedua, dan antikristus akan memimpin perekonomian dunia serta menguasai

dunia ini. Dalam beberapa pandangan, antikristus diidentitaskan kepada sosok pribadi

seperti Nero pada abad I, Paus, dan Adolf Hitler.

Dari perdebatan-perdebatan yang muncul mengenai identitas antikristus ini, maka

timbul pula pertanyaan-pertanyaan lain seperti; Apakah antikristus itu merupakan suatu

pribadi, suatu kekuatan atau suatu lembaga? Dan kapan antikristus ini muncul dan sejauh

mana peranan antikristus mempengaruhi umat Allah?

Dari pokok permasalahan yang muncul inilah penulis akan mencoba

untuk mencari dan menganalisa mengenai siapakah antikristus, kapan antikristus mulai

muncul dan berkembang di dalam komunitas umat orang percaya, serta bagaimana sikap

orang percaya terhadap pengaruh dari antikristus ini.

111. Tujuan Penulisan

Beberapa tujuan dari penulisan tesis ini yaitu:

1. Menyajikan suatu studi eksegesis terhadap surat 1 dan 2 Yohanes.

2. Memaparkan siapa tokoh antikritus dalam surat 1 dan 2 Yohanes.

3. Menganalisa antikristus di dalam sejarah.

4. Orang Kristen dapat mengetahui ciri-ciri dari antikristus dan mempunyai

sikap terhadap ajaran-ajaran antikristus.

'°R. C. Sproul, Kebenaran-kehenaran Dasar Iman Kristen, teij. Rahmiati Tanudjaja (Malang:SAAT, 1997), 363.

Page 9: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

I

IV. Cakupan Permasalahan

Sesuai dengan tujuan tesis, maka penulisan tesis ini hanya terfokus jcepada studi

eksegesis surat 1 dan 2 Yohanes. Selain itu penulis juga berusaha untuk mengkaji sertaI

I

memberikan data mengenai siapa atau apa yang dimaksudkap oleh Yohanes tentang

antikristus, dan pada akhimya penulis akan melakukan penyelidikan secara lebih spesifiH

terhadap surat 1 Yohanes 2:18-19; 2:22-23; 4:1-3 dan 2 Yohanes 1:7.

V. Metodologi Penulisan

Dalam penulisan tesis ini, penulis akan menggunakai^ metode deskrjptif, yaitu

memaparkan bagian teologis dengan menggunakan kaidah hprmeneutika {e|cpegesis dan

eksposisi). Pembelajaran ini menggunakan studi dan analisa literatur atau pustaka sebagai

alat bantu, baik melalui ensiklopedi-ensiklopedi, kamus teologi, buku-buku tafsiran atau

buku-buku teologi lainnya.

VI. Slstematika Penulisan

Bab I, penulis akan memaparkan tentang sejarah identitas antikristus pada masa

Perjanjian Lama, antar Peqanjian dan Peijanjian Baru.

Bab II, penulis akan memaparkan mengenai identitas antikristus dalam surat I dan

2 Yohanes dengan pemaparan tujuan surat 1 dan 2 Yohanes, eksegesis surat 1 Yohanes

2:18-19; 2:22-23; 4:1-3 dan 2 Yohanes 1:7 yang mencakup analisa konteks, penafsiran

teologis historis dan Kristologi Yohanes.

Page 10: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

Dalam bab III, penulis akan memaparkan perkembangan konsep antikristus di

dalam masa bapa-bapa gereja, reformasi, kaum Dispensasionalisme, dan kaum

Karismatik serta implikasi identitas antikristus terhadap Kekristenan.

Bagian Penutup akan merupakan kesimpulan dari hasil analisa terhadap surat 1

Yohanes 2:18-19; 2:22-23; 4:1-3 dan 2 Yohanes 1:7.

Page 11: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

pentjtup

Dalaxn Peqanjian Lama antikristus dikenal sebagai nabi palsu dan pemimpi palsu(Ul. 13:1-3), secara tersirat Goliat yang menentang dan mencemooh Allah (ISam. 17),seorang yang meninggikan diri dan menganggap dirinya sebagai Allah (Dan. 11:36),melawan orang-orang Kudus (Dan. 7:21), penipu (Dan. 8:23), penentang Allah (Dan.

7:25), danpembinasakeji (Dan. 11:31).

Antikristus dalam masa antar Peijanjian dikenal sebagai Belial, manusia berdosa

(CD. 6:15- 13:14; 1QS.9:16; 10:19), rahasia manusia berdosa (IQH. 5:36; 50:5), seorang

pembinasa keji (IMak. 1:30-64), mencemarkan Bail Allah (2Mak. 3:26), penyiksaan

orang-orang Kudus (2Mak. 5:14), seorang yang meninggikan dirinya (Ydt. 2:1-2; 3:8;

6:9).

Antikristus dalam Perjanjian Baru dikenal sebagai mesias palsu dan nabi palsu

(Mat. 24:24; Why. 16:6-7) yang menyesatkan serta menipu orang-orang Kudus (Luk.

21:8; 2Tes. 2:9-10), pembinasa keji (Mrk. 13:14), menolak Kristus dan menerima ajaran-

ajaran yang lain serta berusaha untuk melawan orang-orang percaya (Yoh. 5:41-43; Why.

13:7a), orang yang melakukan penghinaan terhadap hukum (2Tes. 2:3), menyatakan

dirinya sebagai dewa (2Tes. 2:4), menyangkal Yesus bukanlah Kristus dan menyangkalBapa dan Anak Allah (lYoh. 2:22), tidak mengakui Kristus telah datang sebagai manusia(lYoh. 4:3;2Yoh. 1:7), dan menghujat Allah (Why. 13:6).

Antikristus menurut Bapa-bapa gereja dikenal sebagai seorang p

manusia durhaka, seorang yang pandai menipu, binatang buas,

menyesatkan orang-orang percaya, nabi palsu, dan manusia b

1.,

101

Page 12: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

Masa abad pertengahan antikristus lebih dikenal sebagai Paus yang tidak

mengikuti sifat dan teladan Kristus, tidak memberitakan Injil dengan baik, yang

nienganggap diri sebagai Tuhan, naraun Paus sosok nabi palsu. Demikian juga dengan

pandangan modem melihat identitas antikristus ada dalam diri kepausan yang tidak

'^embali kepada kebenaran firman Tuhan.

Kaum Dispensasional memiliki pandangan tersendiri mengenai antikristus, bagi

Dispensasional antikristus adalah figur pembinasa keji yang akan muncul pada

^asa kesengsaraan sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, pemimpin

Pfirekonomian dunia, dan yang menuntut dirinya disembah sebagai dewa.

Identitas antikristus dari zaman ke zaman selalu dikaitkan dengan satu figur

Pnbadi yang akan memimpin, menganiaya, menghancurkan, dan menuntut manusia

^tuk menyembah dia sebagai dewa atau Allah. Tokoh figur yang dikaitkan dengan

identitas antikristus adalah Antiokhus Epifanes IV, Nero, Titus, Goliat, Paus, Adolf

Hitler dan tokoh-tokoh yang lainnya.

Rasul Yohanes dalam surat 1 Yohanes 2:18; 2:22; dan 2 Yohanes 1:7,

i^enjelaskan mengenai identitas antikristus sebagai penipu dan guru palsu yang

tiengajarkan tentang penyangkalan akan inkamasi Yesus yang datang seb^ai maniasia,

ddak mengakui Yesus adalah Kristus, dan menyangkai Bapa Han Anak, serta bukan pada

irtasa-masa tertentu. Antikristus sudah ada dalam komunitas orang percaya dan

^tikristus akan terus muncul dalam komunitas orang percaya untuk menipu, meiawan,

ttienentang, menganiaya dan mencoba untuk menghancurkan orang-orang percaya.

^tikristus tidak seperti yang diungkapkan oieh kaum Dispensasionalisme bahwa

^tikristus akan bangkit pada masa kesengsaraan, atau pada masa eskatologi^ P

102

Page 13: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

Paulus Daun, Bidat Kristen dari Masa ke Masa (Manado: Yayasan Daun Family, 1997), 157

teli!";|

menurut rasul Yohanes antikristus sudah ada dan akan terus bangkit bahkan masuk dalam

komunitas orang percaya. ^lï; î

Apa yang diungkapkan oleh rasul Yohanes mengenai identitas antikristus

niemang merupakan suatu kenyataan bahwa antikristus bukanleih satu oknum pribadi

y^ng menakutkan dan keji. Tetapi suatu roh yang mengendalikan orang-orang untuk

berusaha menipu dan menyesatkan orang-orang melalui pengajaran-pengajaran mereka

(1 Yoh 4:2-3). Apa yang dialami oleh Yohanes pada masa itu bahwa telah muncul guru-

êuru palsu dan nabi-nabi palsu yang mengajarkan ajaran sesat, juga masih tetap dialami |

sampai saat ini. Bahkan pengaruh ajaran sesat semakin berkembang dari abad ke abad.

Bukankah sudah banyak ajaran-ajaran yang menyangkal dan tidak mengakui

Yesus adaleth Kristus dan Yesus adalîih Anîik Allah? Salah satu ajeuan yang tidak

niengakui Yesus Kristus sebagai Anak Allah tetapi mengakui Yesus Kristus hanya

^erupakéin pribadi yang diciptakein oleh Alleih adalah Saksi Yehovah.' Dan masih banyak

lagi ajaran-ajaran yang terus berkembang dengan tidak mengakui bahwa Yesus Kristus

adalah Anak Allah. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang telah disampaikan oleh

Vohanes pada masa abad I dalam komunitas orang-orang percaya merupakan sesuatu

yang terus ada dan akan terus berkembang mengenai penyangkalan terhadap inkamasi ^Yesus.

Penuhs dapat mengambil kesimpulan bahwa antikristus adalah suatu pribadiam duma untuk melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang ingin menghancurkan

kristenan dengan menyangkal inkamasi Yesus Kristus dan yang berusaha untuk

wienghancurkan Kekristenan yang dîkuasai oleh roh jahat atau setan yang bekeqa untuk

103m

Page 14: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

nienyesatkan orang-orang percaya dengan pengajaran tentang penyangkalan inkaraasi

Kristus dengan melakukan tindakan-tindakan yang keji.

Walaupun dalam surat Yohanes tidak dituliskan bahwa adanya suatu roh yang

kejam yang tidak kenal ampim dalam menindas orang-orang percaya, tetapi dengan roh

yang kejam itu, mempengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan kekejian dan

^îekejaman kepada orang-orang percaya, supaya orang-orang percaya yang tidak tahandengan penderitaan dan tekanan akhimya menyangkali imannya kepada Yesus Kristus.

Seperti, Kaisar Nero yang walaupun pribadi atau tubuhnya yang sudah meninggal tetapi

semangat dari Nero yang melakukan tindakan kekejaman dan kekejian masih ada sampai

sekarang. Sehingga dapat dianalogikan seperti Roh Kudus yang menginspirasikan guru-

gnru sejati dan nabi yang sesungguhnya untuk memberitakan keselamatan, dan Roh

Kudus yang melembutkan hati seseorang maka demikian juga halnya dengan roh jahat

"^emben mspirasi kepada guru-guru dan nabi-nabi palsu dan mengeraskan hati seseorang

^tuk melakukan tindakan kekejian.

Jadi antikristus adalah figur mistis-historis yang dikontrol oleh setan untuk

melawan Kristus dan mengambil tempat Allah di tengah-tengah manusia. Antikristus

mengelabui manusia dengan ajaran yang salah dan melakukan tanda atau mujizat untuk

mendapatkan penyembahan yang hanya layâk bagi Kristus. Antikristus melawan Kristus

dan mengamaya orang-orang Kristen yang mempertahankan iman pada Kristus.Setelah melihat perkembangan sejarah identitas antikristus, setiap umat Kristen harus

waspada terhadap ajaran palsu yang dibawakan oleh guru-guru palsu. Sebab antikristus

hdak akan pemah binasa sebelum kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk

tnengalahkannya. Oleh sebab itu, sebagai orang Kristen harus senantiasa waspada

Page 15: Guna Mempcroleh Gelar Magister Divinitas

terhadap segala bentuk pengajaran dan kebaikan yang dapat membawa kepada

kemerosotan rohani.

105