Guide wawancara untuk informan penelitian -...
Transcript of Guide wawancara untuk informan penelitian -...
111
Guide wawancara untuk informan penelitian
Data diri informan utama
a) Nama : (boleh inisial)
b) Alamat :
c) Usia :
d) Jenis kelamin : P/L
e) Pendidikan : *PELAJAR / *MAHASISWA
f) Cita-cita :
g) Hobi :
h) Prestasi yang diraih :
i) Pekerjaan : *PNS / *SWASTA
j) Status : *NIKAH / *BELUM NIKAH
k) Lama usia perceraian orangtua :
Ket : Coret yang tidak anda perlukan *
Tabel I
Panduan Wawancara Orientasi Masa Depan pada Remaja yang
Mengalami Perceraian Orangtua
untuk Informan Utama
No Pertanyaan penelitian Formulasi pertanyaan
1. Orientasi masa depan pada
remaja yang mengalami
perceraian orantua dalam
hal pendidikan
a. Sejauhmana minat dalam pendidikan
yang kamu inginkan diwaktu yang akan
datang? (I)
b. Apakah tujuan yang ingin kamu capai?
(T)
c. Usaha apa yang akan kamu lakukan
112
untuk meraihnya? (U)
d. Apa yang kamu harapkan dari keinginan
tersebut? (H)
e. Perencanaan apa saja yang kamu
persiapkan? (R)
f. Kegiatan ekstara kurikuler apa yang
anda ikuti disekolah? (Ek)
g. Hal-hal apa saja yang mendorong kamu
untuk mewujudkan keinginan tersebut?
(Dr)
h. Hal-hal apa saja yang menghambat
kamu dalam mewujudkan keinginan
tersebut? (Hm)
i. Seberapa yakin kamu dengan
kemampuan yang anda miliki? (Yk)
j. Jelaskah, apakah dengan keadaan
orangtua bercerai berpengaruh terhadap
kenyamanan interaksi anda dilingkungan
sekolah? Mengapa? (Ph)
k. Apa yang anda lakukan bila yang
menjadi harapan anda tidak dapat
terlaksana? (A)
l. Hal-hal apa saja yang dapat memotivasi
anda untuk mendapatkan prestasi itu?
(M)
2. Orientasi masa depan pada
remaja yang mengalami
perceraian orangtua dalam
hal pekerjaan
a. Sejauhmana pekerjaan yang kamu
inginkan diwaktu yang akan datang? (I)
b. Apakah tujuan yang ingin kamu capai?
(T)
c. Usaha apa yang akan kamu lakukan
untuk meraihnya? (U)
d. Apa yang kamu harapkan dari keinginan
tersebut? (H)
e. Perencanaan apa saja yang kamu
persiapkan? (R)
f. Hal-hal apa saja yang mendorong kamu
untuk mewujudkan keinginan tersebut?
(Dr)
g. Hal-hal apa saja yang menghambat
113
kamu dalam mewujudkan keinginan
tersebut? (Hb)
h. Seberapa yakin kamu dengan
kemampuan yang anda miliki? (Yk)
i. Jelaskah, apakah dengan keadaan
orangtua bercerai berpengaruh terhadap
kenyamanan interaksi anda dilingkungan
sekolah? Mengapa? (Ph)
j. Apa yang anda lakukan bila yang
menjadi harapan anda tidak dapat
terlaksana? (Hr)
k. Hal-hal apa saja yang dapat memotivasi
anda untuk mendaptkan prestasi itu? (M)
3. Orientasi masa depan pada
remaja yang mengalami
perceraian orantua dalam
hal keluarga
a. Ceritakan keluarga impian yang seperti
apa yang kamu inginkan di waktu yang
akan daatng? (I)
b. Apakah tujuan yang ingin kamu capai?
(T)
c. Usaha apa yang akan kamu lakukan
untuk meraihnya? (U)
d. Apa yang kamu harapkan dari keinginan
tersebut? (H)
e. Perencanaan apa saja yang kamu
persiapkan? (R)
f. Kegiatan kemasyaratan apa yang anda
ikuti dilingkungan rumah? (Org)
g. Dengan keadaan orangtua yang bercerai
bagaimana interaksi kamu dengan
keluarga/saudara dan lingkungan
masyarakarat? (IS)
h. Hal-hal apa saja yang mendorong kamu
untuk mewujudkan keinginan tersebut?
(Dr)
i. Hal-hal apa saja yang menghambat
kamu dalam mewujudkan keinginan
tersebut? (Hb)
j. Seberapa yakin kamu dengan
kemampuan yang anda miliki? (Yk)
k. Jelaskah, apakah dengan keadaan
114
orangtua bercerai berpengaruh terhadap
kenyamanan interaksi anda dilingkungan
masyarakat? Mengapa? (Ph)
l. Apakah ada rasa takut/trauma mengenai
keluarga? (Tr)
m. Apa yang anda lakukan bila yang
menjadi harapan anda tidak dapat
terlaksana? (A)
n. Hal-hal apa saja yang dapat memotivasi
anda untuk mendapatkan itu? (M)
Ket:
1. I = Impian
2. T = Tujuan
3. U = Usaha
4. H = Harapan
5. R = Rencana
6. Org = Organisasi
7. IS = Interaksi Sosial
8. Dr = Dorongan
9. Hb = Hambatan
10. Yk = Keyakinan
11. Ph = Pengaruh
12. Tr = Trauma
13. A = Antisipasi
14. M = Motivasi
115
Guide Observasi Diri Orientasi Masa Depan pada Remaja yang
Mengalami Perceraian Orangtua
untuk Informan Utama
Tabel II
Kode Aspek Aitem pernyataan Ya Tidak
1(PD) Orientasi masa depan
pada remaja yang
megalami perceraian
orangtua dalam hal
pendidikan
- Mempunyai cita-cita/
harapan di masa depan
- Pernah meraih prestasi
di sekolah
- Mengerjakan tugas-tugas
sekolah/kampus
- Bercerita tentang
permasalahan yang
dihadapi dengan
keluarga
- Bercerita tentang
permasalahan yang
dihadapi dengan teman
- Bergaul dengan teman
sebaya dilingkungan
sekolah
- Mengikuti kegiatan
ekstra kurikuler di
sekolah
2 (PJ) Orientasi masa depan
pada remaja yang
megalami perceraian
orangtua dalam hal
pekerjaan
- Mempunyai impian
tentang perkerjaan yang
diinginkan dimasa depan
- Mempunyai rasa percaya
diri
- Optimis sukses di masa
depan dalam pekerjaan
- Dapat bekerja sama
dalam tim
- Menyelesaika masalah
dalam pekerjaan sendiri
- Meminta bantuan
oranglain dalam
menyelesaikan masalah
dalam pekerjaan
- Membuat perencanaan
dalam bekerja
116
3(KL) Orientasi masa depan
pada remaja yang
megalami perceraian
orangtua dalam hal
keluarga
- Membuat perencanaan
untuk berkeluarga di
masa depan
- Ada perasaan
takut/trauma dalam diri
dalam hal keluarga
- Dapat mencari solusi
/mengatasi permasalahan
yang dihadapi dalam
keluarga
- Mengantisipasi
kemungkinan baik dan
buruk dalam keluarga
- Menerima kenyataan
dalam hidup yang baik
ataupun yang buruk
dalam keluarga
- Mempunyai tujuan ke
depan dengan kelurga
Keterangan:
1. PD = Pendidikan
2. PJ = Pekerjaan
3. KL = Keluarga
117
Nama Informan : Mus Kode : W1. M
Usia : 19 tahun
Tema : Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami
Perceraain Orangtua
Waktu : Solo, 05 oktober 2011 pukul 09.00 – 10.00 WIB
P : Peneliti
I : Informan
No Baris Wawancara Analisis
1
5
10
15
20
25
30
Peneliti : Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh, de mus siap
ya untuk wawancaranya. Apa sih
pentingnya pendidikan buat de mus?
Informan : pentingnya buat masa depan
mba, (masa depan) buat masa depan mb.
Biar lebih baik jadi masa depannya lebih
baik
Peneliti : terus, sejauh mana tingkat
pendidikan yang di inginkan? Sekolahnya
sampai apa?
Informan : sampai misalnya lanjut terus,
pengennya lanjut terus pengennya, tapi
kan kalo berkeluarga itukan harus minta
ijin ama suami. Pokoknya ya sampai ya
yang tinggi
Peneliti : kenapa?
Informan : kenapa ya? Dah cita – cita kok
mb. Pokoknya mau sekolah yang tinggi
Peneliti : terus, pernah meraih prestasi
apa?
Informan : kalo kelas paling Cuma
rangking, gak pernah ikut apa – apa, gak
aktif dalam kegiatan sekolah
Peneliti : rangking ya?(heeh) berarti
kegiatan dalam organisasi gitu?
Informan : gak,
Peneliti : OSIS, gitu gak pernah ikut? (gak)
terus hal – hal apa aja waktu itu yang bisa
membuat meraih prestasi?
Penting untuk masa
depan supaya masa
depan lebih baik.
Inginnya sekolah
sampai tinggi.
Sudah menjadi cita-cita
sekolah sampai tinggi.
Informan tidak
mengikuti oraganisasi
di sekolah.
Motivasinya dari
118
35
40
45
50
55
60
65
70
Informan: karena itu mba, kan ada
motivasi dari orang tua. Klo dapet
rangking jelek kan di diemi ama keluarga.
Jadi kan motivasinya jadi lebih bagus –
bagus terus. Sama itu juga temen – temen
seperjuangan juga kan pinter – pinter jadi
klo nilai nya jelek rangkingnya jelek
jadinya kan malu
Peneliti : terus, apa tujuannya meraih
prestasi?
Informan : prestasi (cita – cita)
Peneliti : terus upaya yang dilakukan apa?
Informan : yang dilakukakan belajar
belajar, mencari pengalaman –
pengalaman terus kayak itu tuh mb apa
tanya – tanya tentang orang – orang yang
sukses gimana – gimana caranya (heeh)
Peneliti: terus seberapa yakin kesuksesan
yang akan di capai?
Informan: seberapa yakin, seyakin –
yakinnya mb
Peneliti : terus seberapa yakin tha
kemampuan, eeeh kemampuan yang kamu
miliki?
Informan: lha 60% mungkin,
Peneliti : 60%?kenapa?
Informan: karena kan masih ada yang
kurang – kurang. Mungkin untuk sekarang
masih 60%an
Peneliti : eeh apakah dengan keadaan
orang tua yang bercerai berpengaruh
kenyaman interaksi di lingkungan sekolah
Informan: enggak sih
Peneliti : gak berpengaruh?
Informan: gak, cuek aja yang penting aku
bisa sekolah, mereka bisa sekolah asal
masalah orang tua aku gak ikut – ikutan,
Peneliti : terus apa yang de mus lakukan
bila harapan – harapn yang di inginkan itu
mengalami satu hambatan?
Informan: cari solusi yang menghambat itu
mba,
orangtua karena kalau
dapat rangkin jelek di
diamkan sama
keluarga. Jadi harus
dapat rangking bagus.
Dan temen-temen
informan juga pintar
kalau nilainya jelek
rangkingnya jelek
malu.
usaha yang dilakukan
belajar, belajar mencari
pengalaman-
pengalaman, bertanya
denga orang yang
sukses bagaimana saja
caranya.
Informan yakin dengan
kemampuan yang di
miliki.
Dengan keyakinan 60%
Menyadari masih
banyak kekurangan.
Keadaan orangtua yang
bercerai tidak
berpengaruh dengan
interaksi informan,
informan bersikap cuek
yang penting bisa
sekolah, masalah
orangtua tidak ikut
119
75
80
85
90
95
100
105
110
Peneliti : terus, hal – hal apa saja yang
bisa memotivasi untuk meraih prestasi?
Informan: pertama dari orang tua terus
dari teman – teman, keluarga – keluarga
terdekat – terdekat.
Peneliti : bisa di ceritakan gak, dampak –
dampak yang di alami dalam pendidikan,
pendidikan ya khususnya setelah
perceraian orang tua.
Informan: dampaknya kan waktu
perceraian, waktu SMP itu agak – agak
drop gitu kan nilainya, terus semenjak
SMA kan dah mulai bisa berpikir dewasa
lah kalo masalah orangtua anak kan gak
boleh ikut itukan orang tua kan jadi ya
cuek aja. Kalo ibu bilang itukan masalah
antara bapak dan ibu jadi kamu yang
penting sekolah dan nyaman gitu aja
Peneliti : jadi ini ya,eee ada penjelasan
dari orang tua (heeh)
Informan: dari orang tua juga, dari pak de
juga, dari kakak juga bilang begitu. Udah
gak usah ngurusin masalah orang tua, itu
urusan orang tua yang penting kamu bisa
sekolah bisa meraih cita – cita, bisa
meperbaiki diri di depan orang tua ya
biasa - biasa ajalah.
Peneliti : terus, bagaimana cara mengatasi
permasalahan – permasalahan itu? Eeh
jadi biar bisa menerima itu akhirnya, yang
dilakukan apa aja?
Informan: yang dilakukan, biasanya sih
sharing sama temen – temen gitu. Mungkin
setiap orang tuakan beda – beda jadi mana
perkataan yang kira – kira yang bener
mana yang salah jadi dipertimbangkan
gitu lah, terus ama diberi penjelasan –
penjelasan gitu lah jadinya kan mengerti
biasanya pak de yang sering jelasin
Peneliti : berarti yang mengganti peran
ayah, pak de? Terus pekerjaan seperti apa
yang ingin di dapat?
campur.
mencari solusi dari hal
yang menghambat.
Hal yang memotivasi
pertama ibu, teman,
keluarga terdekat.
Dampaknya, perceraian
terjadi sewaktu SMP
nilai agak turun, setelah
SMA berpikir itu
masalah orangtua, anak
tidak boleh ikut
campur. Informan
bersikap cuek, yang
penting sekolah dan
nyaman.
Mendapat penjelasan
dari orangtua, pak dhe,
dan kakak informan
bahwa itu masalah
orangtua, tidak perlu
ikut ngurusin yang
penting bisa sekolah
meraih cita-cita dan
bisa lebih baik dari
orangtua.
Mengatasinya dengan
sharing dengan teman,
mempertimbangkan
perkataan mana yang
benar dan mana yang
salah dari orangtua. pak
dhe yang biasanya
menjelaskan supaya
informan mengerti.
120
115
120
125
130
135
140
145
150
Informan: pekerjaan?
Peneliti : yang ingin di dapat seperti apa?
Besoknya kalo udah lulus
Informan: kayak kantoran gitu mba
Peneliti : kenapa?
Informan: karena harapan orang tua
begitu mba, jadi ya begitu. Orang tua kan
berharap anaknya lebih baik
Peneliti : terus, hal – hal apa aja yang di
persiapkan atau dilakukan untuk meraih
pekerjaan seperti itu?
Informan: jadi mulai sekarang udah mulai
apa namanya bantu orang tua bantu –
bantu di toko gitu, ya kadang – kadang ya
kula’an kadang – kadang dua juta gitu, ya
dah mulai di bimbing sama orang tua di
suruh mandiri, gak tergantung ama orang
lain selama masih bisa, udah gitu aja
Peneliti: terus, hal – hal apa aja yang
mendorong untuk mendapatkan pekerjaan
itu?
Informan: hal – hal yang mendorong..
motivasi orang tua, dorongan – dorongan
apa yang di inginkan harus bisa di capai
Peneliti : terus, harapan – harapan dari
pekerjaan yang di dapat apa?
Informan: yang diharapkan? Mungkin
pengalaman sih mba, pengalaman –
pengalamannya mungkin gaji juga mba
heheheheh (yaa) semuanya mesti heeh
kesitu
Peneliti : kerja kalo gak dapet uang juga
yoo gak mau tho?
Informan: yang pertama uang juga ya
pengalamn – pengalaman
peneliti : terus menurut de mus sendiri,
seberapa besar kemampuan yang dimiliki
untuk menyelesaikan tugas dari pekerjaan?
Kan sekarang kuliah di psikologi berarti
kan udah punya gambaran kerjanya tuh yo
gak – gak jauh dari materi – materi yang
di dapet, lha menurut de mus sendiri
Ingin kerja kantoran.
Harapan orangtua
informan bekerja
kantoran dan berharap
menjadi yang lebih
baik.
Usaha yang dilakukan
mulai sekarang
membantu orangtua di
toko, kadang ikut
belanja dagangan, di
bombing untuk lebih
mandiri, tidak
tergantung dengan
orang lain.
Motivasinya orangtua,
selalu mendapatkan
dorongan apa yang
diinginkan harus bisa
tercapai.
Harapannya
mendaptkan
pengalaman dan gaji.
Yang pertama dapat
uang dan pengalaman.
121
155
160
165
170
175
180
185
190
195
seberapa kemampuan untuk menyelesaikan
tugas – tugas di pekerjaan besoknya itu
Informan: kemampuan? (heeh) dalam
prosentase?
Peneliti: ya prosentase boleh ya trus punya
bayangan – bayangan besok kerjanya
giman – gimana juga boleh
Informan: kalo kemampuan diri sendiri
sekitar 80% ya itu berlaku itu dari apa
temen – temen mungkin pekerjaan itu nanti
membantu
Peneliti : dengan keadaan orang tua yang
pisah itu mempengaruhi kenyamanan di
lingkungan masyarakat gak?
Informan: gak iii, gak berepngaruh (gak
ada pengaruhnya)
Peneliti : kenapa?
Informan: ya karena dari kecil juga sama
bapak gak deket Cuma deket sama ibu,
jadinya ya biasa aja, soalnya bapak sering
kayak merantau gitu jarang di rumah,
Cuma itu mb kadang ya iri kalo apa anak
sama bapak deket ya kadang agak miris
juga, tapi ya udah di terima aja
kenyataannya sekarang,
Peneliti : trus apa yang dilakukan besok
jika sudah bekerja dengan permasalahan
yang ada dalam pekerjaan
Informan: berusaha untuk
menyelesaikannya
Peneliti : cara menyelesaikannya gimana?
Informan: ya mungkin dengan sharing –
sharing dengan teman seperjuangan
dengan temen dekat mungkin dengan
orang tua juga,
Peneliti : terus, ada perasaan trauma gak?
Takut dalam, besok juga kan berkeluarga.
Ada gak perasaan?
Informan: ada,
Peneliti: kenapa?
Informan: ya takutnya kayak ibu gitu,
mungkin yaa gitulah klo ama laki – laki
Dari kemampuan
informan sendiri 80%
yakin yang lainnya
dibantu teman
sepekerjaan.
Tidak berpengaruh.
Dari kecil tidak dekat
sama bapak karena
sering merantau, sam
ibu terus. Kadang iri
juga kalau liat ada anak
dekat dengan bapaknya
miris juga, tapi terma
saja kenyataan
sekarang.
Berusaha
menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Menyelesaikan dengan
sharing dengan teman
dan orangtua.
Ada rasa takut atau
trauma.
Takut seperti ibu dan
sedikit trauma dengan
122
200
205
210
215
220
225
230
235
agak – agak trauma mungkin.
Peneliti: bisa di ceritakan gak, keluarga
yang ingin di bentuk apa, punya impian
keluarga seperti apa besok?
Informan: keluargane? Yang apa
ye???heeh
Peneliti : pengennya kayak apa gitu?
Informan: pokoknya yang bahagia gitu
mba, walaupun gak apa – apa gak lengkap
juga yang penting kan, walaupun keluarga
kecil bahagia kan kalo ada masalah di
selesaikan bareng – bareng, gak egois
permasalahan keluarga di musyawarhka
bareng – bareng, dah gitu aja.
Peneliti : seberapa yakin bisa mewujudkan
impian itu?
Informan: seberapa persen mb? (iya)
Peneliti : tujuannya apa?
Informan: tujuannya? Untuk
menghilnagkan rasa trauma gitu sih mba.
Karena kebiasaan ya dulu orang tua
sebelum bercerai bertengkar jadinya gak
nyaman liatnya kayak gitu mba. Jadi untuk
menghilangkan traumanya itu
Peneliti : usaha – usaha yang dilakukan
untuk meraih impian itu apa?
Informan: ya ampe sekarang sama ibu kalo
masalah sekolah atau masalah teman itu
cerita ke ibu nanti ibu ngasih solusi
Peneliti: terus kira – kira ee apa yang akan
dilakukan jika mengalami kesulitan meraih
impian, meraih impian dalam kok
kayaknya aku susah ya. Misalakan
berkenalan dengan lawan jenis atau ya
semacam seperti itu
Informan: kayak rasa pedenya itu kurang
tapi terkadang suatu ketika pedenya bisa
muncul kalo , menghilangkan sifat itu juga
sulit sih, minta pendapat dari ibu kadang
dari apa sepupu – sepupu kadangn sama
temen – temen, kadang juga harus pede sih
hehehe, tapi juga kadang – kadang ilang
laki-laki.
Ingin punya keluarga
yang bahagia, keluarga
kecil tidak masalah,
kalau ada permasalahan
diselesaikan bersama
tidak saling egois,
musyawarah bersama.
Tujuannya ingin
menghilangkan rasa
trauma, karena dulu
sering melihat orangtua
bertengkar, merasa
tidak nyaman dengan
keadaan seperti itu.
Usahanya kalalu ada
masalah cerita dan
meminta solusi ibu.
Rasa percaya diri
informan kadang ada
kadang tidak, berusaha
menghilangkan sifat itu
juga, dengan meminta
saran ibu, sodara,
teman. Kalau keadaan
123
240
245
250
255
260
265
270
275
280
pedenya.hehehehe. atau kalo sudah
terdesak atau kepepet itu tu yo pede (pede)
Peneliti : kenapa kok bisa kayak gitu?
Informan: gak tau iii mba, tapi aku tuh
kalo udah terdesak ya pedenya keluar tapi
ya kadang – kadang gak pede.
Peneliti : kira – kira hal apa aja yang
menghambat?
Informan: biasanya itu kalo banyak
presentasi apa temen – temennya kan
banyak yang belum tau karakternya,
kadangkan ada yang gimana – gimana jadi
itu mba kurang pedenya. Sama kalo itu
kalo sama cowok kadang – kadang suka
kurang pede. Kalo jalan banyak cowok –
cowok jadi ya itu nunduk aja gak ngeliatin
terus pandangannya lurus kedepan aja,
dah gak usah nengok kanan kiri jalan aja
(hehehe) tujuannya kesana ya kesana.
Peneliti: kenapa?
Informan: hehehe, gak tau ya mba
(hehehe) ya gak suka wae kan klo ada
gerombolan – gerombolan cowokkan gak
pernah liat.
Peneliti : padahalkan kamu dekat ama
pakde, kan sebenrnya sama aja?
Informan: kalo sama keluarga aku biasa
aja tapi kalo sama temen yang gak di kenal
ya udah aku cuek ya udah kalo gak kenal
aku cuek
Peneliti : tapi kamu punya temen deket
sekarang?
Informan: banyak dari SMA, klo dari
temen – temen SMA gitu cewek cowok dah
tiga bertaun bersamaa, tapi klo ama cowok
yang baru – baru kenal – kenal gitu, paling
nanya tenta ng sekolah gitu tapi klo itu
biasa aja semua biasa aja
Peneliti : ikut kegiatan di lingkungan
masyarakat gak? Maksudnya organisasi –
organisasi karang taruna gitu
Informan: gak, aku kan bukan orang sini
mendesak bisa percaya
diri juga.
Hal yang bisa
menghambat tampil di
depan teman yang
belum kenal terlebih
dengan teman laki-laki
tidak percaya diri.
Tidak berani melihat,
hanya menunduk tidak
menengok kana-kiri.
Tidak suka dan tidak
pernah liat gerombolan
laki-laki.
Kalau dengan keluarga
laki-laki beda, dengan
teman kalau tidak kenal
cuek saja.
Punya banyak teman
dekat perempuan dan
laki-laki karena sudah
lama kenal sewaktu
SMA.
Informan tidak
mengikuti organisasi
124
285
290
295
300
305
310
315
320
jadinya kan aku belum pindah sini, kan aku
disini statusnya masih sekolah kalo rumah
kan masih di calacap disini Cuma status
sekolah saja, belum mau pindah
kok.hehehehe
Peneliti : belum mau pindah, eeh kira –
kira hal apa aja yang dilakuka de mus
untuk meraih impian – impian keluarga
yang bahagia tadi?
Informan: pertama dari itu tuh mb, kayak
kan Cuma berapa mb. Sama ibu ku satu
anaknya mba ku yang satu tinggal di
Indonesia tiga orang aja. Lagian juga dah
kenal watak – wataknya yaudah, Cuma
dari keluarga itu aja mendukung
Peneliti : bisa dijelaskan gak dampak dari
pikiran membentuk keluarga impian
dengan keadaan orang tua sekarang?
Informan: sekarang?(heeh) kalo aku sih
tetep optimis sih mba, masalahnya ya itu
dah pada mengenal karakter – karakter
atau watak – watak itu sih mba, lagian aku
juga gak terlalu banyak orang kan mba
apalagi di rumah kan keluarga ku yang
cowok gak ada, ya udah biasa aja
Peneliti : jadinya gak terlalu, udah biasa
ya jadinya (heeh) memang mereka sudah
paham dengan permasalahan yang sedang
terjadi. Terus untuk mengatasi perasaan –
perasaan yang gak enak, caranya klo de
mus gimana untuk menghilangkan
perasaan – perasaan
Informan : kalo menghilangkan perasaan –
perasaan gak enak ak lebih suka
menyendiri, paling kalo pulang kuliah aku
ke kamar. Kalo udah di rumah tuh males
ngobrol dirumah juga punya masalah
sama sepupu – sepupu ku. Masalah itu loh
mba, masalah sirik – sirikan, kadang –
kadangkan nilai aku bagus terus uang
saku, uang jajan kadang kan aku.
Daripada nyari masalah aku milih diem.
kemasyarakatan di
sekitar tempat tinggal
karena tidak asli Solo.
Informan mendapat
dukungan dari
keluarga, ibu dan kakak
informan.
Sekarang optimis,
sudah terbiasa dengan
keadaan sekarang.
Menghilangkan
perasaan yang tidak
enak informan suka
menyendiri di kamar.
Di rumah malas
ngobrol karena ada
permasalahan deengan
saudara. Permasalahan
dengan saudara iri-irian
uang saku. Cenderung
diam, tidak cerita
125
325
330
335
340
345
350
355
Jarang cerita ke sahabat klo untuk cerita –
cerita yang mendetail sih mba. Lebih enak
di kamar sendiri terus diem
Peneliti : terus di kamar ngapain?
Informan : biasanya ya Cuma merenung,
memikirkan apa ya Cuma memeikirkan
impian – impian. Atau gak tidur, aku kalo
pikirannya sumpek milih tidur, klo aku
daripada maen capek mending tidur.
Merenung bersama.
Peneliti : kenapa seneng begitu?
Informan : gak tau ii mba. Ya mungkin
karena dulu mungkin pas SMA kan, SMA
kelas tiga aku lebih suka menyendiri liat
sepupu ku kayaknya marah, mangkel gitu
eee yang selihnya Cuma satu taun kan
wajar. Apa namanya kayak saingan –
saingan gitu dari mulai SMA itu aku mulai
menyandiri
Peneliti : ada konflik?
Informan : heeh, mulai reda – reda sih
sekarang – sekrang dah gak iu lagi, apa
gak ada masalah tapi pas aku SMA, SMA
dari kelas satu sampai kelas 3.
Masalaaaah terus, masalahnya Cuma itu
ngiri – ngiri aja.
Peneliti : itu ibu tau?(tau), pak de tau?
Informan : pak de juga tau, tapi ya udah
sih namanya juga wataknya dah kayak gitu
– gitu semua. Ya udah aku ngalah aja, abis
nya itu sih namanya anaknya jadi lebih
mihak, ya keluarganya dari nenek jadi
sekarang ya udah gak ngiri – ngiri lagi.
Peneliti : ya udah, untuk wawancaranya
hari ini udah dulu ya. Besok di lanjuti lagi
kalo ada hal – hal yang ingin saya
tanyakan lagi, terimakasih atas
perhatiaanya. Wassalamu’alaikum
warahmatullhi wabarakatuh
Informan : wa’alaikum salam
warahmatullahi wabarakatu
mendetailke teman
juga, lebih nyaman di
kamar diam.
Dikamar merenung,
memikirkan impian,
kalau pikiran sumpek,
informan memilih tidur.
Karena sewaktu SMA
kalau ada masalah,
marah, jengkel,
saingan-saingan dengan
saudara jadi lebih suka
menyendiri .
Sekarang sudah reda
tidak ada masalah iri-
irian lagi.
Ibu dan pak dhe tau ada
permaslahan seperti itu
dengan saudara,
informan yang
mengalah.
126
Nama Informan : Dewi Kode : W2. D
Usia : 20 tahun
Tema :Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami
Perceraain Orangtua
Waktu : Solo, 06 oktober 2011 pukul 10.00 – 11.30 WIB
P : Peneliti
I : Informan
NO BARIS WAWANCARA TEMA
1
5
10
15
20
25
30
Peneliti: assalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh..
Informan: waalaikum salam
warohmatullahi wabarokatuh..
Peneliti: ee…gimana hari ini sehat?
Informan:Alhamdulillah..
Peneliti: ya..makasih sudah
meluangkan waktu untuk menjadi
informan.
Informan:ya..
Peneliti: oke..langsung aja ya..
ee..disini nanti ada beberapa
pertanyaan mengenai orientasinya
kedepan. Oke..yang pertama ee.. apa
minat kamu di dunia pendidikan untuk
kedepannya.
Informan:ya minatnya bisa..bisa dapet
gelar S1 aja.. kalau misalnya ada
biaya sih..pingen kuliah dapet gelar
S1.
Peneliti: ee..pingennya dijurusan apa
kalok bisa kuliah?
Informan:Akuntansi.
Peneliti: Akuntansi? Kenapa kok
pingen di Akuntansi?
Informan:ya seperti pendidikan yang
di SMK aku dapet terus nanti dapet
gelar S1 akuntansi nanti bisa dapet
kerja yang aku pingini.
Peneliti:tujuannya apa? Tujuan kuliah
Kalau ada biaya pingin kuliah
dapet gelar S1
Mendapatkan gelar S1 dan
mendapat pekerjaan seperti
yang di inginkan.
127
35
40
45
50
55
60
65
70
itu..
Informan: tujuannya..
Peneliti:heeh..
Informan: ya ..ingin dapet kerjaan aja
yang..yang sesuai misalnya kan kalo di
bank kaya gitu kan harus minimal D3
ya kalok gak salah..ya..terus misalnya
kalok S1 bisa di akuntan
Peneliti:terus usaha-usaha yang
dilakukan untuk meraih itu apa? Biar
bisa kuliah..
Informan: ya paling nabung terus cari
informasi aja..ya cari informasi kaya
gitu
Peneliti: terus kalok bisa kuliah, terus
harapan-harapan yang diinginkan
seperti apa?
Informan:harapan seperti apa?
Peneliti: harapan yang diinginkan
kalok suatu ketika bisa kuliah?
Informan: ya bisa luluslah pokoknya,
bisa lulus dengan nilai cukup bagus
walaupun kampusnya tidak terbilang
bagus tapi ada akreditasinya..
Peneliti: ya pinginnya kuliah dimana?
Informan: pinginnya ya di UNS tapi,
tapi kayaknya gak mungkin disana, ya
paling nyari yang akreditasi
Penelitian: lha kenapa?
Kok..kok..kayaknya ga mungkin
kenapa?
Informan:karena satu masalah biaya
juga, terus kemarin juga dapet
informasi dari temenku katanya kalok
udah lulus lebih dari..udah lulus 3
tahunanlah kayak gitu ga bisa kuliah
regular bisanya non regular terus kalo
saya…menurut pemikiran saya kalok
non regularkan biayanya lebih mahal
ya…ya udah, kan juga aku mikirin
ibuku juga.. biayanya ga mungkin aku
sendiri yang nanggung.
Ingin bekerja di bank misal
S1 bisa jadi akuntan
Usaha yang di lakukan
menabung dan mencari
informasi.
Harapnya bisa lulus dengan
nilai cukup baik, walaupaun
kampusnya tidak terbilang
baik tapi ada akreditasinya.
Ingin kuliah di UNS tapi
tidak mungkin.
Tidak mungkin karena
masalah biaya dan dapat
informasi bahwa misal sudah
lulus 3 tahun tidak bisa
kuliah regular bisanya non
regular. Non regular biayanya
lebih mahal, informan
kasihan ibunua karena tidak
mungkin biayanya
ditanggung sendiri.
128
75
80
85
90
95
100
105
110
115
Peneliti: ee..terus rencana-rencana
yang dibuat untuk waktu yang..yang
akan datang gimana yang dibuat
diwaktu yang akan datang
Informan: Ya rencanya untuk..untuk
sebelum tahun ajaran baru mencari
kerjaan disolo misalnya ada yang lebih
baik dari kerjaanku sebelumnya aku
ambil terus ya tetep nyisishin uang
sedikitlah..terus biar tahun depannya
akun bisa kuliah juga disini jadi biar
sekalian kerja sama kuliah
Peneliti: eee….seberapa besar
keyakinan kamu untuk meraih semua
itu
Informan: Kadang sangat percaya diri
bisa, tapi kadang juga ada rasa aduh
kayaknya mungkin gitu lho..
Peneliti: lha kenapa?
Informan: ya ga tau aja kadang….
Kadang waktu percaya diri itu
liat…misalnya liat temen-temen udah
mau wisuda..wah harusnya aku bisa
seperti itu..kayak gitu..terus tapi
kadang kalou mikir…kalok mikir
kemana gitu kok kayaknya gak
mungkin kayak gitu..
Peneliti: terus..apa aja to…hal-hal apa
aja yang mendorong untuk
mewujudkan keinginan itu?
Informan: ya..paling hal-hal yang
mendorong aku liat temen-temenku
yang sukses, aku ga mau ketinggalan
kayak gitu..terus aku liat ibu kayak
gitu, aku pingin membanggakan ibuku,
terus aku pingin nunjukin juga seorang
ibuku juga bisa membuat anaknnya
menjadi orang kayak gitu..
Peneliti: e..terus kira-kira apa yang
bisa menghambat semua itu apa?
Informan: pasti semuanya tentang
biaya kan..ga ada kan kuliah gratis
Rencanya sebelum tahun
ajaran baru besok mencari
kerja di Solo kalau ada yang
lebih baik dari kerjaan
sebelumnya di ambil, sambil
menyisihkan uang, kemudian
tahun depannya kuliah.
Terkadang sangat percaya
diri, tapi kadang merasa tidak
mungkin. Liat temna-teman
wisuda ada dorongan aku
bisa seperti mereka, tapi
terkadang berpikir rasanya
tidak mungkin.
Informan kadang percaya
diri, melihat teman-temanya
wisuda merasa mampu
seperti temannya tetapi
merasa tidak mungkin juga.
Hal yang mendorong bila
melihat teman-teman yang
sukses merasa tidak mau
ketinggalan, ingin
membanggakan ibu dan
menunjukkna juga ibu bisa
membuat anaknya sukses.
Hal yang bisa menghambat
semuanya tentang biaya.
129
120
125
130
135
140
145
150
155
misalnya.
Peneliti: selain hal itu apa?
Informan:Yang
menghambat..ee..semuanya sebenrnya
bisa..bisa apa ya..bisa tak ilanginlah
karena ibuku mendorong kamu harus
jadi orang pinter kayak gitu..
Peneliti: terus kalok perencanaan yang
udah kamu buat, terus harapan-
harapan itu sekiranya sulit terpenuhi
gimana?
Informan:ya udahlah…ya udah ga
usah. Ya misalnya aku ga bisa
ngewujutin cita-cita aku ya paling aku
bantuin adikku aja, biar adekku bisa
gitu lho..
Peneliti: punya adek berapa?
Informan: satu
Peneliti: berarti dua bersaudara ya..
Informan: iya..
Peneliti:berarti kamu anak pertama?
Informan: iya..
Peneliti: e…apa aja pengaruh di
pendidikan yang kamu inginkan itu
dengan keadaan orangtua yang
sekarang
Informan: gak ada pengaruhnya sih..
aku dah biasa aja kayak gini..
Peneliti: bisa ceritakan gak hal-hal
apa aja yang bisa memotivasi kamu
untuk memenuhi semua keinginan
kamu terus..sampek kamu pingin punya
niat ee..pingin meraih cita-cita..pingin
meraih harapan memenuhi semua
rencana-rencana itu apa?
Informan: motivasiku satu ibuku, dia
itu selalu…selalu ngasih semangat
terus aku juga…juga apa itu pernah
mengalami masa-masa sulit waktu itu
misalnya jadi orang yang gak punya
itu memang susah banget gitu
lho..misalnya kayaknya…kayak dihina-
Hal yanh menghambat bisa
dihilangkan karena doronagn
ibu harus menjadi orang
pinter.
Bila tidak dapat terwujud ya
sudah, informan membantu
adeknya supaya adeknya
yang bisa kuliah.
Tidak ada pengaruhnya sudah
biasa seperti ini.
Motivasinya ibu, yang
memberi semangat, pernah
mengalami masa-masa sulit
bahwa menjadi orang tidak
punya memang susah sekali.
Di hina-hina informan tidak
mau seperti itu terus, ibu
130
160
165
170
175
180
185
190
195
200
hina kayak gitu..terus aku tu gak mau
seperti itu terus aku gak mau kayak
gitu terus, terus dari cerita ibuku juga
ibuku gak mau anaknya gak
berpendidikan seperti dia, terus ya liat
temen-temenku aja.
Peneliti: sekarang kalok tentang
pekerjaan ee…pekerjaan yang
diharapkan yang seperti apa?
Diwaktu yang akan datang.
Informan: ya..pinginnya sih jadi
pegawai bank.
Peneliti:kenapa? Tujuanya apa?
Informan: tujunanya apa lagi itu kalok
pegawai negeri ya..hidupnya terjamin
terus ada…semuanya sudah ada
asuransi, terus kerjanya dari pagi
sampek sore kan ya..jadi malem bisa
dirumah heeh..
Peneliti:usahanya apa aja untuk
meraih itu?
Informan: usahanya sih ya gak ada
usaha yang paling berat sih..gak ada
sih..ya cuma ya itu aja ingin ya coba-
coba ngelamar dibank yang kecil dulu
biar dapet pengalamn kayak gitu
Peneliti: berarti udah pernah…udah
pernah nyoba-nyoba masukin lamran
kayak gitu
Informan: udah…tapi ya itu tadi semua
pendidikan D3 tapi ya ga papa kan
Cuma masukin aja
Peneliti: iya..buat pengalman juga jadi
tau melamarnya gimana..
Informan: iya..
Peneliti: berarti sempet ada proses
pemanggilan dari tempat kerja,
dipanggil gitu..
Informan: ya pernah dipanggil dari
tempat kerja kayak gitu..
Peneliti: harapannya gimana, harapan
kedepannya gimana? Untuk dari
tidak mau anaknya tidak
berpendidikan dan melihat
teman-teman saja.
Ingin mejadi pegawai bank.
Tujuannya kalau pegawai
negeri hidupnya terjamin, ada
asuransinya, kerjanya dari
pagi sampai sore malam bisa
dirumah.
Usahanya tidak ada usaha
yang paling berat, dengan
melamar di bank yang kecil-
kecil dulu supaya
mendaptkan pengalaman.
131
205
210
215
220
225
230
235
240
pekerjaan ini.
Informan: ya bisa memperbaiki
keadaan aja bisa memperbaiki
ekonomi juga.
Peneliti: seberapa besar keyakinan
untuk bisa mewujudkan itu, dari
kemampuan diri sendiri, dari
kemampuan yang kamu miliki
Informan:70% lah…
Peneliti: 70% ya?
Informan: heeh..
Peneliti: ee..yang mendorong untuk
dapet pekerjaan seperti itu apa aja?
Informan: yang mendorong…karena
dikampungku kan kebanyakan jadi
perawat, ya aku maunya lebih baik gitu
lho..kan belum ada yang jadi pegawai
bank, ya aku pingi aja jadi pegawai
bank.
Peneliti: terus ibu tau kalok kamu
pingin jadi pegawai bank? Tau gak?
Informan: gak..
Peneliti: gak tau..gak cerita sama ibu?
Informan: gak..
Peneliti: Kalok adek? Adek tau gak?
Informan: adek gak tau juga…yak
mereka taunya aku tetep pingin
kuliah..masalah cita-cita aku gak
certain maslahnya aku takutnya nanti
kalok memang gak jadi..
Peneliti: kenapa kok punya pikiran
kalok gak jadi gitu..kenapa?
Informan: ya semua kemungkinan kan
pasti ada entah itu buruk apa gak..
Peneliti: terus kalok ada yang
sekiranya bisa menghambat dari
keingina yang pingin kerja dibank?
Informan: hal yang menghambat,
paling masalah pendidikan cuman..
Peneliti: maslah pendidikan ya..
Informan:heeh..
Peneliti:sejauhmana pengaruh
Harapannya bisa
memperbaiki keadaan
ekonomi keluarga.
Informan yakin dengan
kemampuan yang dimiliki.
Yang mendorong karena di
kampong banyak jadi
perawat, karena belum ada
yang jadi pegawai bank
maknya ingin menjadi
pegawai bank.
Ibu dan adek informan tidk
mengetahuai bahwa informan
ingin menjadi pegawai bank,
hanya mengetahui ingin
kuliah saja. Informan tidak
cerita karena takut kalao
tidak tercapai.
Semua kemungkinan pasti
ada entah buruk apa tidak.
Hal yang paling menghambat
pendidikan.
132
245
250
255
260
265
270
275
280
keadaan orangtua dengan pekerjaan
Informan: aku sih gak pernah…gak
pernah mencampurkan itu
ya…maksudnya itu dah hal biasa ya
mbak ya..itu
udah..udah..udah..kayaknya gak
adalah..
Peneliti: terus hal-hal apa aja yang
bisa memotivasi? motivasi untuk dapat
meraih cita-cita..
Informan: ya itu tadi..motivasiku satu
ibuku aja..sama liat temen-temenku
yang sukses kayak gitu..
Peneliti: kenapa?
Informan: karena ibuku itu
semangatku aja..
Peneliti: seberapa besar ibu?
Informan: besar sekali..
Peneliti:heeh..
Informan: semua karena ibuku aja..
Peneliti: berarti disini, di Solo
tinggalnya sama ibu?
Informan: iya..
Peneliti: sama adek?
Informan: iya..
Peneliti: sekarang kalok tentang
orientasi dikeluarga, ee..keluarga yang
seperti apa yang menjadi impian
dimasa yang akan datang?
Informan: itu..keluarga yang aku
bangun gitu?
Peneliti: iya..heeh..
Informan: ya aku maunya apa yang
terjadi sama ibuku gak terjadi aja
sama aku, terus berusaha jadi
yang..yang ya aku akan berusaha jadi
yang baik menjadi seorang ibu aja, aku
belajar dari ibuku bagaimana
menyikapi anak-anaknya.
Peneliti:udah punya temen deket
sekarang?
Informan: ada..
Informan tidak pernah
mencampurkan masalah
orangtua, karena sudah biasa
dan sepertinya kaya tidak
ada.
Motivasinya hanya satu yaitu
ibu karena ibu menjadi
penyemangat informan dan
melihat teman-teman yang
sukses.
Peran ibu besar sekali, semua
untuk ibu saja.
Informan berkeinginan apa
yang terjadi dengan ibu tidak
terjadu pada dirinya,
berusaha menjaddi ibu yang
baik, dan belajar dari ibu
bagaimana menyikapi anak-
anaknya.
133
285
290
295
300
305
310
315
320
325
Peneliti:ya..dah serius juga?
Informan:insyaallah..
Peneliti:udah lama menlajin
hubungan?
Informan: udah..
Peneliti: cerita gak dengan keadaan-
keadaan..
Informan: iya..aku cerita semua..
Peneliti: terus tujuannya dari impian
yang gak seperti orangtua, itu apa?
Yang diinginkan dari …
Informan: ya kalok sebuah keluarga
kalok Cuma anak, misalnya Cuma satu
orangtua aja kan kurang lengkap
ya..kayak ada yang kurang, terus kalok
bersama pastinya lebih kuat,
ya..masalah apapun ditanggung
bersama lebih enak gitu..
Peneliti: ini kan orangtua pisahnya
kan dah lama..dan tinggalnya kan
kamu sekarang sama ibu..
Informan: iya..
Peneliti: adek juga sama ibuk?
Informan: iya..heeh..
Peneliti: ee…pernah ketemu bapak
gak?
Informan: pernah…
Peneliti: terakhir kapan ketemu?
Informan: terakhir pas lebaran
kemarin..
Peneliti:terakhir lebaran kemarin?
Informan: heeh..
Peneliti: berarti masih bisa sering
ketemu?
Informan: ya kalok…kan reumahnya
memang satu kampong sama eyangku,
ya jadi kalok aku pulang kadang aku
kerumah bapaku juga..
Peneliti:berarti tinggalnya sendiri?
Cuma jengukin aja..
Informan:heeh..
Peneliti: adek juga gitu?
Mempunyai keluarga yang
legakap bersama lebih kuat
karena masalah apapun di
tanggung bersama.
Rasa takut/ trauma kadang
ada, karena informan keras
134
330
335
340
345
350
355
360
365
Informan: kadang kayak gitu..
Peneliti: ada rasa takut apa rasa
trauma dengan pengalaman
orangtua..?
Informan: rasa takut, ya kadang ada
karena kunya sendiri juga keras
kepala, gak bisa …gak bisa ngalah
dengan prinsipku kayak gitu…aku
takutnya nanti misalnya berumah
tangga dengnan wataku yang seprti
itu..
Peneliti:contoh keras kepal;anya
gimana?
Informan: ya misalnya aku punya
prinsip aku..e..aku punya prinsip A
kayak gitu misalnya..tapi suamiku
punya B gitu.., lha aku maupnya
aku..itu pemikiranku..kalok B itu gak
terlalu bagus kayak gitu..aku maunya
A pokoknya A gitu..jadi aku tu gak..gak
mikirin kenapa ya dia bisa bilng B
kayak gitu..aku gak mikirin sampek
segitunya..pokoknya yang aku pikirin
aku aja gitu..
Peneliti: tapi menyadari dari kalok
keras kepala?
Informan: iya..aku menyadari…
Peneliti: pernah dapet masukan..?
Informan: sering..
Peneliti:terus tanggapanmu piye?
Informan: ya..awalnya sih gak
terima..terus aku piker-pikir lagi waktu
aku Tanya pendapatnya temen-
temenku apkah aku seperti ini, apa
seperti ini kayak gitu..ada yang bilang
tidak ada yang bilng iya..Ya aku paling
Tanya sama orang.. ya memang aku
orangnya seperti itu..
Peneliti: punya temen deket?
Informan: iya..
Peneliti: selain tadi pacar misalkan..
Informan: temen kan? Temen ada..
kepala tidk bisa mengalah,
misal berumah tangga
informan takut dengan
wataknya yang seperti itu.
Dengan kejadian yang
informan alami di jadikan
135
370
375
380
385
390
395
400
405
410
Peneliti: di Solo?
Informan: iya..
Peneliti: di Salatiga juga ada?
Informan:di Salatiga ada di Solo ada..
Peneliti:usaha apa saja yang bisa
mendorng kamu untuk meraih keluarga
impian kamu lebih baik?
Informan:ya dengan kejadian-kejadian
yang akku alami ini, kadang aku belajr
dari situ.. walaupun pernah tak ulang,
pernah..pernah..kejadian yang buat
aku bener-bener sadar..ternyata aku tu
kayak gitu banget gitu lho..aku tu
mang bener-bener ngeyel gitu..terus
mungkin..mungkin ada yang mang gak
tahan dan semua diungkapin ya udah
aku merenung dari situ, walaupun
merubahnya gak secara langsung ya..
ya udah mang harus..memang harus
perlahan ya kadang memang terjadi
lagi, tapi akku terus aku inget
walaupun aku, walaupun dia bilang
aku seperti ini..seperti ini kayak gitu,
aku gak boleh marah, pokonya aku
harus terima aja sependapatnya dia
akku harus terima aja..
Peneliti:yang diharapkan dari satu
keluarga yang lebih baik dari orangtua
apa?
Informan: yang diharapkan?
Peneliti:yang menjadi harapan apa?
Informan: aku gak mau aja anaku
mengalmai apa yang aku alami..
Peneliti: hal-hal yang direncanakan
kedepan apa untuk bisa meraih
keluarga impian itu?
Informan:ya karena ada seseorang
mengharapkan aku serius ee..terus dia
juga udah..ee..maksudnya aku tu
meliat dia sudah merubah aku sedidkit
banyak ya.. jadi aku tu yang dulu
seperti ini sperti ini..ya aku berusaha
pembelajaran. Walaupun
kadan terulang, kalau ada
teman yang tidak tahan
karena informan ngeyel
semua diungkapin dan
informan merenung.
Informan ingin berubah
secara peralahan.
Informan tidak ingin anaknya
kelak mengalami seperti yang
di alami oleh informan.
Informan mempunyai teman
yang ingin mengajak serius,
dapat merubah menjadi lebih
baik. Hal ini membuat
informan berusaha menjadi
lebih lagi.
Informan yakin bisa
mewujudkan impianya.
136
415
420
425
430
435
440
445
450
aja buat menjadi lebih baik gitu lho..
Peneliti:seberapa besar keyakinan
kamu untuk membangun satu keluarga
dari kemampuan yang kamu miliki,
dari hubungan kamu yang sekarang?
Informan:90%..
Peneliti:90%?
Informan: iya..
Peneliti: kenapa bisa sampek 90%?
Informan:yak karena aku udah
melewati banyak masalah.. sedikit
banyak aku pelajari, dari situ teru
semunaya juga udah kita bicarakan
seperti apa seperti apa gitu..
Peneliti:berari sudah membuat suatu
rencana?
Informan: iya..dari awal..dari awal
berhubungnan semunya sydah
direncanakan kalok misalnua waktu
awal hubungan ee..kalok misanya
ada..ada masalah..terus kita gak isa
nyelesaiin itu harusnya seperti
ini..seperti ini, terus tapi wakyu
berlalu, maksunya waktu yang kita
tentukan dalam waktu 1 tahun kayak
gitu..tapi malah lebih-lebih kayak
gitu..terus ya udah..kita..kita saling
apa ya..ee..ee..mengerti satu sama lain
kayak gitulah..ya udah..terus kita
merencanakan misanya nanti kita
seperti ini..seperti ini..aku maunya
seperti ini..aku maunya seperti ini..
terus misanya kalok ada yang gak
setuju ya udah diungkapin, harusnya
seperti apa, tapi juga harus..harus apa
ya..pertimbangan satunya seperti apa
gitu..
Peneliti:berarti memang sudah
membuat suatu rencana dan sudah
dikomunikasikan?
Informan: iya..
Peneliti:dilingkungan rumah ikut
Karena letah melewati
banyak maslah, belajar dari
permasalahan yang pernah di
hadapi, dan saling di
bicarakan baiknya seperti
apa.
Dari awal berhubungan sudah
ada kesepakatan misal ada
masalah di bicarakan dan
dicari jalan keluarnya seperti
apa.
Informan tidak mengikuti
kegiatan kemasyarakatan
karena di Salatiga.
Informan bekerja 12 jam,
misal ada lembur nambah 4
137
455
460
465
470
475
480
485
490
organisasi-organisasi kemasyarakatan
gak?
Informan: aku disini gak ikut, soalnya
waktu kebanyakan di Salatiga
Peneliti:selain bekerja di
Salatiga..yang..selain bekerja itu yang
dilakukan apa?
Informan: ya gak ada soalnya aku kan
ee…kerjanya ee..sehari 12jam..ya
12jamlah..nanti kalok aku lembur
nambah 4jam lagi kayak gitu, jadi gak
ada..gak ada kegiatan lain paling ya
istirahat gitu..heeh..
Peneliti: dengan keadaan orangtua
yang berpisah itu ee..bagaimana
hubungan kamu denga pacar?
Informan: gak ada masalah..
Peneliti: kenapa?
Informan: ya..karena dari awalnya dia
juga udah tau kayak
gitu..semuanya…semunya sebelum aku
itu..memang udah..udah..bener-bener
suka..jadi semua itu aku..aku terbuka
gitu, aku tu seperti ini..orangtuaku
seperti ini..jadi ee..kalok memang
masih mau menjalani sama aku ya
ee..berarti dia kan bisa nrima..ya
kayak gitu aja..
Peneliti:kalok denga sodara?
Informan: awalnya sih..aku sama
sodaraku, sama adekku hubungannya
gak begitu bagus…gak tau aku
gak..gak aku gak terlalu deket
aja..terus tapi sekarang aku
udah..udah mulai deket..udah mulai
sayang kayak gitu..
Peneliti:kalok adek kamu sendiri
gimana?
Informan: kalok menurutku dia tu
sangat sayang sama aku..dia tu mau
ee..misanya mau berkorban gitu
lho..kalok aku tu dulu egois banget
jam.
Hubungan informan dengan
adeknya awalnya tidak baik,
tidak terlalu dekat dengan
adeknya, tapi sekarang mulai
dekat mulai sayang.
Menurut informan adeknya
sayang, mau berkorban.
Informan dulu egois, jengkel,
marah-marah kalau minta di
ajarin tidak bisa.
138
495
500
505
510
515
520
525
530
535
sama adekku.. kalok misanya dia
minta..minta..ee..ajarin..ajarin soal-
soalnya terus dianya gak bisa-
bisa..terus akunya tu jengkel, aku terus
marah-marah kayak gitu.. terus adekku
lebih di sayang sama nenekku karena
aku dari kecil ikut nenek jadi aku sebel
aja gitu..
Peneliti: kalok dengan tema-teman?
Informan:gak ada masalah..
Peneliti:temen-temen tau?
Informan: ya tau..
Peneliti:apa yang mendorong untuk
mewujudkan hal ini? Mendapat
keluarga yang lebih baik dari
pengalaman-pengalaman dulu..
Informan: yang mendorong?
Peneliti:heeh..
Informan: yang mendorong….apa
ya..ya..karena mikir…aku ingin aja
ee..misalnya di satu moment itu ada
kumpul keluarga kayak gitu maunya
lengkap gitu lho..ada semuanya..ada
ayah ada ibu ada anak ya..semunaya
kayaknya-kayaknya menyenangkan
kayak gitu..ya apa ada sih yang pingin
jadi single parent kayak gitu..pasti gak
ada, semua anak pasti pingin punya
oranngtua lengkap..
Peneliti: ada gak pengaruhnya dengan
keadaan orangtua yang becerai ini
dengan keinginan, dengan impian
kamu ada pa gak?
Informan:ada sih…ya pastinya
ada..kadang misalnya ada anggapan
dia keluarganya broken home kayak
gitu..ee..kadang misalnya terus
diditanya kayak gitu.. terus mesti kayak
kurang perhatian kayak gitu..jadi
kayak misalnya lagi ngelamar..
ngelamar perkerjaan kayak
gitu..sebelum-sebelumnya kan aku gk
Hal yang mendorong
informan karena informan
menginginkan bila ada
moment kumpul keluarga
inginnya lengkap ada ayah,
ibu dan anak-anak kayanya
menyenangkan. Karena tidak
apa yang ingin menjadi single
parent semua anak pasti ingin
punya orantua lengkap.
Ada pengaruhnya kadang ada
yang beranggapan anak
keluarga broken home kayak
tidak baik, kurang perhatian,
seperti waktu melamar
pekerjaan dimintai KK dan
ditanya sepertinya tidak
percaya dengan informan.
Informan hanya diam, karena
memang keadaanya seperti
ini dan informan tidak ingin
dikasihani kalau cerita.
139
540
550
555
560
565
570
575
580
pernah dimintai KK ya.. terus waktu
itu ditanya kayaknya..kayaknya gak
percaya banget kayak gitu lho..ya
udah..
Peneliti: saat mendapatkan perlakuan
kayak gitu kamu gimana? Apa yang
kamu lakukan?
Informan:ya ..aku gak melakukan apa-
apa..aku diem aja, ya memang
keadaanya seperti itu..aku..aku
memang gak..gak mau berdebat
maksudnya..toh misanya aku gak
seperti itu, misanya aku ngomong
kayak gini kayak gini nanti dibilang
kayak minta belas kasihan aku gak
mau..
Peneliti:ee..sekiranya da hal-hal yang
menghambat untuk mewujudkan
impian itu..gimana cara..solusi kamu
gimana?
Informan: ya aku percaya diri
aja…aku tunjukin aja aku bisa kayak
gitu..
Peneliti:hal-hal apa aja yang bisa
memotivasi, memberi semangat untuk
yakin aku pasti bisa lebih baik dari
keluarga bapak ibu, denga keadaan
bapak ibu aku pasti bisa.. yang
memotivasi hal-hal kayka gitu apa?
Informan: yang memotivasi..misalnya
saat aku ngalamin, aku lagi sakit ibuku
juga..terusan gak ada yang ngurus
kayak gitu..ee..kalok misalnya ada
seorang ayah seenggaknya ada yang
bisa membantu..bisa membantu
mencarikan ini mencarikan itu
kemana-mana..malem-malem juga bisa
keluar kayak gitu..teus ada yang
memperjuangkan kita kayak gitu..ya
motivasiku paing kayak gitu..ya intinya
gak adalah yang..yang..yang mau jadi
single parent dan anak-anak juga gak
Informan berusaha percaya
diri saja menunjukkan bahwa
informan bisa.
Hal yang dapat memotivasi
kalau informan dan ibu lagi
sakit, misal ada ayah bisa
membantu mencarikan ini itu,
malam-malam juga bisa
keluar, dan ada yang bisa
memperjuangkan. Intinya
tidak ada yang mau jadi
single parent baik orangtua
maupun anak.
Hubungan informan dengan
bapak baik, karena dari kecil
dengan ibu tidak di biasakan
membenci bapak jadi
sikapnya biasa saja. Lebaran
informan sungkem dengan
bapak, Cuma kadang tidak
terima kalau ibu di jelek-
jelekan Karen aibu tidak
seperti itu.
140
585
590
595
600
605
mau kan..? orangtuanya gak utuh
kayak gitu..
Peneliti: tapi selama ini hubungan
dengan bapak gimana?
Informan: hubunganya baik kok… ya
kadang merasa.. merasa jengkel aja
gitu.. tapi ya karena dari kecil aku
sama ibuku dibiasakan gak membenci
ayahku ya kita sikapnya bisa aja yak
arena tiap lebaran aku disuruh sama
ibuku disuruh sungkeman kayak gitu ya
udah Cuma kayak gitu aja…Cuma
kadang aku gak terima aja..ya apa ya
kadang pernah menjelek-jelekkan
ibuku ya padahal ibuku gak seperti itu
gitu lho..terus gak-gak apa ya..gak
dikasih semangat, aku gak setujua aj
denga pemikirannya..
Peneliti: ee…sempet ngobrol-ngobrol
gitu gak ma bapak? Kalok pas
jengukin gitu..
Informan: ya sempet tapi gak seakrab
aku sama ibu gitu..
Informan juga sempat
ngobrol dengan bapak tapi
tidak seakrab dengan ibu.
141
Nama Informan : Pricillia Kode : W3. P
Usia : 19 tahun
Tema :Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami
Perceraain Orangtua
Waktu : Solo, 07 oktober 2011 pukul 11.00 – 14.30 WIB
P : Peneliti
I : Informan
NO BARIS VERBATIM TEMA
1
5
10
15
20
25
30
Peneliti: Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarokatuh
Informan: Wa’alaikum salam
warahmatullahi wabarokatuh
Peneliti: Gimana hari ini
kabarnya?sehat?
Alhamdulillah
Peneliti: Oya..terimakasih sudah
meluangkan waktu untuk interview
hari ini
Informan: Iya
Peneliti: Hm..langsung aja ya yang
pertama nanti tentang orientasi masa
depan di bidang pendidikan dulu
Informan: Iya
Peneliti: Itu yang pertama e..apa
minat kamu di pendidikan, di
orientasi masa depan tentang
pendidikan di waktu yang akan
datang
Informan: e..sebelumnya kan saya
masuknya kan di tehnik sipil ya mbak
ya, itu e..saya pinginnya jadi lulus
dengan e waktu yang sesingkat
singkatnya, saya pingin coba apa
pingin pingin tunjukin ke orang tua
saya kalau saya itu bisa, saya itu
mampu, saya pingin e..ya pokoknya
yang terbaik lah buat orang tua,
menunjukkan ke dengan pendidikan
Informan ingin memberikan
yang terbaik kepada orangtua
dan menunjukkan bahwa
informan mampu lulus dengan
cepat, nilai yang baik dan
mendapatkan pekerjaan yang
diinginkan semua karena usaha
informan sendiri.
142
35
40
45
50
55
60
65
70
saya(heem), pendidikan saya dengan
lulus sesingkat-singkatnya trus
mamapu dengan nilai yang terbaik e
dan melanjutkan dapat kerja yang
saya inginkan(heem), bukan karena
orang tua saya tapi memang karena
saya sendiri (heem),,
Peneliti: kenapa kok di tehnik sipil?
Informan: e..karena..sebenarnya saya
dulu memang gak e maunya ke
kedokteran(heem), tapi karena saya
maksudnya pinter di bidang
eksak(heem), akhirnya saya sadar oh
ya saya harus ke tehnik,nah saya
minatnya ke tehnik sipil soalnya
disitu e bisa saya emang pinternya di
fisika sama matematika memang
disitu banyak fisika dan
matematikanya, tapi ternyata juga
setelah saya jalani oke oke aja
Peneliti: hehehe ya trus dari tujuan
yang ingin dicapai kedepannya
seperti apa?
Informan: E tujuannya ya ya gimana
ya, maksudnya gimana ya mbak
itu?tujuannya..
Peneliti: E tujuan besuk dari tehnik
itu tehnik sipil itu, kan aku masuk di
tehnik sipil jadi kan ada tujuan-
tujuan tertentu yang ingin dicapai
Informan: Iya, ingin menjadi
engineer yang jujur, e biasakan
engineer-engineer itu banyak yang
mlenca mlence gitu, tapi saya ingin
menjadi orang yang jujur(heem)
bermanfaat buat banyak orang gitu,
saya pingin kerja dengan niat karena
yang dii atas juga, saya pingin
membahagiakan orang tua juga
tujuan saya ya pokoknya suatu saat
ingin membagan ingin membalas
semua semua jerih payah orang
Sebelum di teknik sipil
inginnya di kedokteran, tapi
dengan kelebihan yang
dimiliki informan di bidang
eksak akhirnya masuk teknik
sipil.
Tujuannya ingin menjadi
engineer yang jujur,
bermanfaat buat orang lain,
niat kerja karena Allah, ingin
membahagiakan orangtua, dan
membalas jerih payah
orangtua.
143
75
80
85
90
95
100
105
110
tua(terisak)
Peneliti: Trus usaha-usaha yang
akan dilakukan untuk meraih semua
itu apa aja?
Informan: E ya dengan belajar,
bersungguh-sungguh, saya ingin
menjadi apa diri saya sendiri, saya
belajar dengan niat saya, saya
belajar dengan kemampuan saya,
saya belajar dengan e motivasi-
motivasi yang saya e munculkan
sendiri gitu
Peneliti: Berarti menikmati ya..
Informan: Iya hehe nikmat sekali
(tertawa), soalnya memang sudah
nyaman disitu
Peneliti: e.. merasa nyamannya
nyaman yang seperti apa?
Informan: E memang disitu saya e
memang disitu sepertinya bidang
saya bakat saya memang disitu,gitu,
saya gak merasa keberatan dengan
tugas-tugas yang memang kalau di
tehnik sipil itu semua orang mikirnya
besar, tapi dengan oh ini tho, jadi
tiap, setiap saya menerima tugas itu
saya ini yang harus saya lakukan ini
yang harus saya kerjakan untuk
mejadi seorang engineer yang
baik(heem) berhasil, dan nanti bukan
seorang engineer yang Cuma bisa-
bisaan aja, tapi memang bakat saya
disitu, jadi saya harus menguasai
bakat saya itu
Peneliti: e..pastinya kamu membuat
satu perencanaan
Informan: heem
Peneliti: untuk mewujudkan semua
impian-impian yang diinginkan
dimasa depan, perencanaan-
perencanaan seperti apa?
Informan: Mulai dari sekarang,
Usaha yang dilakukan dengan
belajar bersungguh-sungguh,
ingin menjadi diri sendiri,
memanfaatkan kemampuan
diri, dan memunculkan
motivasi sendiri.
Informan menikmati
perkuliahannya di teknik sipil.
Informan menyadari bakatnya
di teknik sipil jadi tidak
keberatan dengan tugas kuliah.
Harus bisa menyelesaikan
dengan baik karena ingin
menjadi engineer yang baik
dan ingin berhasil.
Informan membuat
perencanaan meningkatkan
nilai ip yang terbaik, ingin
144
115
120
125
130
135
140
145
150
155
untuk waktu yang akan datang
mulai dari sekarang saya kan baru
semester 3, saya udah mulai dari
semester 1 saya bisa dapet ip tiga
setengah, 3,7 semester 2, (heem),
saya pingin lebih baik lagi disemester
3 dan selanjutnya biar e mungkin ya
dapat predikat cumlaude buat,,buat
senyum orang tua saya ketika, buat
bangga orang tua saya ketika orang
tua saya di datang ke e wisuda saya
nanti, setelah itu e saya niatnya
setelah saya semester 3 ini saya
harus bener-bener bener-bener
melakukan kewajiban saya belajar
bener-bener e tidak meremeh saya
bener-bener harus e gimana ya, ya
berjuanglah berjuang buat masa
depan saya, ini ini masa depan saya
dan saya sendiri yang harus
menentukannya, gimana langkah
saya sekarang itulah masa depan
saya kalau saya hari ini,,hari ini saya
malas-malasan masa depan saya
gimana gitu, saya harus mulai
semangat dari sekarang dan yang
akan datang gitu..
Peneliti: e ada kegiatan ektra yang
diikutin dikampus?
Informan: Belakangan ini gak ada
soalnya saya emang waktunya
kurang mencukupi, saya juga habis
kuliah kan jam 4, setelah jam 4 saya
harus istirahat dan saya setelah jam
6 saya harus ngelesi sampai jam
9(heem), dan itu setelah jam 9 saya
masih harus ngurusin kuliah saya
buat besuk pagi, mungkin tugas-tugas
misal belum selesai, dan belum
sempet buat ke eksul ya e..ekstra
mahasiswa yang..yang..
Peneliti: Ukm ukm..
lulus dengan predikat
cumlaude, buat bangga
orangtua ketika datang wisuda
nanti, setelah semester 3 ini
ingin lebih meningkatkan
kewajibanya tidak
meremehkan, berjuang demi
masa depan informan sendiri
di masa depan.
Informan tidak mengikuti
orgnisasi dikampus karena
aktifitas padat pagi sampai
sore kuliah, habis magrib
ngelesi dan malemnya
mengerjakan tugas kuliah.
Informan hanya ikut-ikutan
saja di UKM misal ada waktu
longgar saja.
145
160
165
170
175
180
185
190
195
Informan: Ukm ukm gitu..saya Cuma
yang ikut-ikutan aja kalau misalkan
ada waktu longgar
Peneliti: Yang pernah diikuti
apa?yang pernah bergabung, ukm
apa gitu?
Informan: Ukm himpunan mahasiswa
sipil, itu saya udah jadi centronya,
jadi centro itu kayak percobaan gitu
buat yang baru, itu e suruh buat
kayak seminar gitu(heem), tapi saya
dibagian..dibagian ya cari-cari dana
dana usaha itu..
Peneliti: E proposal?
Informan: Iya proposal, tapi
proposal itu bagian yang itu saya
Cuma nyebarin proposal tapi gak
minta uang hehe, tapi akhirnya ya
dapet, dapet satu ya trus ya ini ini ini
bagian saya, gitu
Peneliti: Seberapa besar keyakinan
kamu dengan kemapuan yang kamu
miliki?
Informan: E kalau saya orangnya
pede ya mbak ya hehe
Peneliti: Heem
Informan: Ya saya yakin e saya
bener-bener yakin harus yakin
malahan apa yang saya lakukan itu
sejauh itu yang baik, yang terbaik
buat saya, saya harus yakin kalau itu
memang bener-bener usaha yang
harus ditempuh buata saya gitu
Peneliti: e..pastinya kan ada hal-hal
yang mendorong untuk mewujudkan
semua itu, bisa diceritakan gak hal-
hal apa yang mendorong kamu
untuk..oh ya aku harus bisa
mewujudkan semua itu,,
Informan: motivasi ya mbak ya
Peneliti: heem
Informan: motivasi saya itu, saya
Informan pernah mengikuti
UKM di fakultas dan menjadi
panitia seminar.
Informan merasa percaya diri.
Informan benar-benar yakin
dan harus yakin selama yang
dilakukan baik, terbaik untuk
informan, harus ditempuh.
Dorongan informan dari kecil
informan tidak pernah disuruh
belajar oleh orangtua, orangtua
melepaskan sehinggha
146
200
205
210
215
220
225
230
235
dari dulu kan dari kecil maksudnya
gak pernah, gak pernah orang tua
gak pernah e menyuruh saya dek
yang ini ayo belajar, ayo nanti apa
namanya besuk ulangan lho gini gini
gini, orang tua tuh orang tua saya
tuh bener-bener nglepasin saya
(heem), dan dan itu saya harus
berusaha sendiri dengan apa yang
saya punya gitu, saya dari kecil tuh
udah diajarin mandiri, buat mikir oh
ya besuk aku harus persiapkan ini,
saya harus persiapkan ini sendiri
gitu, nah dari kecil itu e saya berfikir,
kalau sampai orang tua saya malah
nyuruh saya belajar itu bener-bener
saya itu terpukul gitu, oh orang tua
saya tuh masih perhatian ternyata ,
tapi e sejauh ini orang tua saya e kan
saya sendiri tuh kan orang tua saya
ya ada apa namanya saya kan broken
home orang tua saya broken home
pada saya saat saya kelas 4, gitu tuh
saya sd ya mbak ya belum bisa mikir
apa-apa (heem), belum bisa mikir
apa-apa disitu saya diajak pergi
keman-mana, jadi e orang tua saya e
yang papa saya di solo, mama saya
ke palembang saya ikut mama saya
trus sampai akhirnya saya e di itu
naik kelas 3, saya naik kelas 4 itu
enggak,,enggak ada raport soalnya
saya pindah-pindah ke bengkulu dan
sebagaiya(heem), saya disitu lho kok
gini gitu, gimana masa depan saya
kalau saya kelas 4 sd itu sudah bisa
berfikir seperti itu gitu, maksudnya
saya berfikir kalau ini harusnya saya
mikir tuh bukan..bukan apa ya,
bukan..bukan umur saya, bukan
waktu saya untuk berfikir sampai
segitunya gitu, dan saya disitu
informan berusaha sendiri
dengan kemampuan yang
dimiliki, informan dituntut
lebih mandiri dengan mengatur
segala urusan dan
kebutuhannya sendiri.
Hal ini membuat informan
merasa bersalah bila sampai
orangtua menyuruh belajar,
karena menururt informan
dengan orangtua sampai
menyuruhnya berarti informan
sudah bersikap semau sendiri
dan telah menyia-nyiakan
kepercayaan orangtua yang
telah di berikan kepadanya.
Perceraian orangtua terjadi
ketika informan kelasa 3SD,
pada saat itu informan belum
bisa berpikir apa-apa, hanya
diajak pergi mamanya
kemana-mana sampai ke
Palembang, sedangkan
papanya di Solo sampai pada
kenaikan kelas 4 informan
tidak mendapatkan raport
kenaikan kelas karena sering
pindah-pindah sekolah.
Hal itu membuat informan
berpikir kalau seperti ini terus
bagaimana kedepannya, bukan
saatnya informan memikirkna
permasalahan orangtua biarkan
147
240
245
250
255
260
265
270
275
280
akhirnya oh iya itu biarkan masalah
orangtua saya gitu, saya ya inilah
sayaini memang jalan dari yang di
atas dan saya harus berjuang agar
supaya saya tidak seperti orang tua
saya, akhirnya begitu saya sadar
kelas 4 saya pindah ke solo lagi
sampai disitu saya sd
muhammadiyah1(heem), disitu saya e
pisah sama orang tua saya, pisah
sama mama saya, mama saya di
palembang, saya sama kakak saya itu
di sini, kelas 4 sampai kelas 6
Peneliti: kelas 6..?
Informan: iya kelas 6 sd, saya disini
akhirnya disitu saya mikir apa setiap
setiap tapi masih telpon telponan
Peneliti: komunikasi..?
Informan: komunikasi masih, setiap
e..dulu kan masih belum belum tren-
trennya hp kan mbak jadi masih
telponnya di wartel kalau gak mama
saya yang telpon gitu, saya
mengumpulkan uang sendiri buat
telpon mama saya gitu, akhirnya
kelas 6 setelah kelas 6 mama saya
pulang ke solo ke solo dan kan udah
pisah jadinya saya ikut papa saya,
ya kayak orang e kayak anak oke
fine-fine aja gitu loh papa saya
disana mama saya di sana jadi
yaudah..udah ngerasa gimana ya
yaudah gini ituloh kejadiannya mau
gimana lagi.. saya juga gak mau
menyalahkan siapa-siapa gitu, emang
ini harus jalannya gitu. E mungkin
motivasi saya dari situ, saya gak
boleh seperti orang tua saya, saya
harus bangkit dan disitu saya
mungkin e em..lain ya sama temen-
temen saya, saya agak nakal, saya
agak urakan, tapi disitu saya bisa
menjadi permasalahan mereka,
kenyataannya seperti ini harus
di terima dan berjuang supaya
tidak seperti orangtua.
Kelas 4SD pindah ke Solo
bersama kakak pisah dengan
mama, mama di Palembang,
masih komunikasi dengan
mama. Kemudian mama
pindah ke solo saat informan
kelas 6 SD. Seperti anak yang
lain terlihat baik-baik saja.
Informan ikut dengan papa,
pisah dengan mama, keadaan
ini di terima dan tidak ingin
menyalahkan siapa pun sudah
menjalan dan keadaan ini yang
memotivasi informan untuk
bangkit dan tidak ingin apa
yang terjadi, dialami informan
nantinya. Informan menjadi
sedikit nakal dan urakan
denagn teman-temannya, tetapi
informan bisa mengimbangi
dengan prestasi di sekolah
karena informan ingin
oranglain menilai walaupun
keluarga broken home tetapi
masih bisa berprestasi di
sekolah.
148
285
290
295
300
305
310
315
320
bisa mengimbangi dengan prestasi
saya..disekolah o ya lia tuh kayak
gitu tapi kok pinter..lia itu ya.. tapi
temen-temen saya saya tertutup
dengan masalah keluarga saya
gitu..saya gak cerita sama siapa-
siapa Cuma temen-temen tertentu
aja, mungkin satu dua aja yang tau
gitu, trus ya udah saya kelas 1 smp,
saya sempet jatuh di situ karena saya
kan dari sd ke smp e itu e apa jadi
kan masuk ke jenjang yang beda gitu
lho mbak, dari sd ke smp gitu
sedangkan disitu saya gak pernah di
handle sama orang tua, ya anakku
kaget orang tua gak berpikir gitu,
tapi saya berusaha menyelesaikan
masalah saya sendiri(heem), saya
gak mau apa namanya membebani
orang tua saya dengan masalah saya,
trus habis itu smp saya jatuh itu kelas
1 sempet nilai saya jeblok akhirnya
itu bener-bener saya inget banget itu
yang papa saya e..apa ya ngomong e
saya kan sd prestasi terus o ya
nilainya bagus-bagus tapi kok smp
njeblok kenapa, kan saya smp 1 dan
disitu temen-temennya pinter-pinter
semua gitu gak ada yang gak ada
yang apa diatas e itu di atas rata-
rata semua gitu(heem heem), yaudah
saya apa namnya di bilang sama
papa saya dek kok nilainya seperti ini
gitu, akhirnya papa saya terbuka
kamu kenapa? Papa saya tanya gitu e
disitu saya bilang e pokoknya ini
gara-gara satu keadaan gitu,
akhirnya mama saya pindah kesini
saya bisa bangkit lagi karena o ya
saya gak sendirian masih ada mama
saya yang udah e apa datang jauh-
jauh dari palembang ke jawa
Informan tertutup tentang
permasalahan keluarga dengan
teman-temannya, hanya teman
yang benar-benar dekat saja
yang mengetahui.
Dari SD ke SMP informan
sempat jatuh karena tidak
mendapatkan perhatian dan
tidak di handle orangtua dan
berusaha menyelesaikan ketika
mendapat permasalahan.
Kemudian papa informan
bertanya kenapa bisa nilai-
nilainya jelek kelas 1 SMP
padahal selalu berprestasi di
SD kenapa kok bisa sampai
seperti ini.
Setelah informan ditanya oleh
papanya, informan
mengatakan bahwa semua ini
gara-gara keadaan.
Akhirnya mama informan
pindah ke Solo.
149
325
330
335
340
345
350
355
360
365
akhirnya mama menetap di jawa
setelah itu saya sampai kelas 3 smp
saya kayak orang di pecuti itu
dipecuti dari kelas 1 hayo kamu
harus bangun, trus apa namanya
saya sampai di situ kelas 3 smp
akhirnya saya bisa masuk di sma 1,
kan susah mbak jaman kae gitu bisa
sma 1 apa lagi yang on line, udah
ketir-ketir di bawah itu saya cari sma
sendiri gitu loh, gak didampingi
orang tua dek kamu mu sma nya
mana,
Peneliti: kenapa?
Informan: Saya sejauh ini ya gimana
ya mbak ya saya seneng emang
seneng di arahkan orang tua, tapi
saya enjoy aja dengan orang tua saya
yang gak pernah ngarahin saya, itu
artinya mereka memberikan
kepercayaan kepada saya dan saya
harus menjaga kepercayaan itu gitu,
tapi kan kadang anak beda-beda.
Setelah itu saya masuk smp e sma 1
sma 1 di situ udah kesaring lagi di
situ banyak orang berprestasi bla bla
bla nah nah nah itu karena temen-
temen saya juga pinter-pinter saya
harus saya harus juga maju gitu,
walaupun orang tua saya gak
walaupun orang tua saya maksudnya
ndak seenak mereka, walupun hidup
saya gak seenak mereka, tapi saya
punya kelebihan gitu, saya pingin
tunjukin itu, setelah itu e saya
berjalan sampai kelas 3 saya di situ e
mama saya kan udah menikah lagi
jadi saya ikut mama saya kelas 3 smp
dari kelas 3 smp setelah itu saya ikut
mama saya dan mama saya punya
anak lagi ya adek saya itu yang
sekarang umur sekitar 5 e 4 tahun
Setelah mengalami
kemerosotan nilai di kesal 1
SMP, informan merasa seperti
di jambuk untuk bangun dan
bangkit, akhirnya bisa masuk
di SMA 1 dengan usaha
sendiri tanpa di damping
orangtua.
Informan senang diarahkan
orangtua, tapi merasa enjoy
ketika orangtua tidak
mengarahkan seperti apa
karena informan beranggapan
bahwa orangtua percaya dan
harus menjaga kepercayaan
mereka walaupaun kadang
merasa berbeda dengan yang
lain.
Di SMA informan terdorong
untuk maju dan bersaing
dengan teman yang lain yang
pintar-pintar.
Dengan keadaan keluarga yang
berbeda dan tidak seenak
teman-temannya, informan
ingin menunjukkakn
kelebihannya dalam prestasi.
Dari kelas 3 SMP informan
ikut mamanya dan pada saat
itu mamanya memutuskan
untuk menikah lagi.
Perasaan informan tidak
karuan, ketika akan hadir papa
150
370
375
380
385
390
395
400
405
setengah itu, trus saya di situ e
sebenarnya ya gimana ya pokoknya
saya pasa saat itu tuh mau ada papa
baru
Peneliti: Heem
Informan: Mau ada papa baru wah
perasaannya itu gak karuan gitu loh
mbak apalagi saya mau masuk sma
kan itu, mau masuk sma trus o ya aku
gak boleh gini ini hidupku, masa
depanku tuh apa ada di tanganku
bukan di tangan orang lain,
pokoknya saya gak boleh jatuh di sini
saya gak boleh jatuh disini akhirnya
saya kelas 3 itu e brutal banget itu
maen kemana-mana pulang sak jam
sebelas kelas tiga smp itu mbak,
brutal banget itu yang bener-bener
itu pas mau punya adek itu kan mama
saya menikah lagi itu kelas 2, yang
pas mau punya adek itu saya brutal
bener-bener memberontak banget
Peneliti: Pernah ada penjelsana gak
sebelum memetuskan akhirnya mama
untuk menikah lagi
Informan: e..ya itu pertamanya
emang seorang ibu mama saya kan
lulusan sma e gak kerja, maksudnya
gak kerja kantor gitu, maksudnya
serabutan gitu loh mbak, jadi apa
yang bisa dia kerjakan dia kerjakan
heeh asala halal(heem), nah saya
juga kasian jadi mama saya itu gak
milih sembarang orang buat jadi
pendamping hidupnya, mama saya
juga mikir anak-anaknya dan
akhirnya dipertemukan dengan papi
saya itu, kan saya manggilnya papi
jadi papi saya itu cinta pertama
mama saya gitu, jadi ketemu setelah
jandanya hehe cerai..
Peneliti: heem..
baru apa lagi itu terjadi ketika
informan kelas 2 SMP.
Kelas 3 SMP informan brutal
suka main kemana-man
samapi jam 11 malam baru
pulang dan memberontak. Hal
ini terjadi ketika akan hadir
adek dari papa baru.
Informan berpikir tidak boleh
seperti itu, masa depan di
tangannya, tidak boleh jatuh
lagi.
Ada penjelasan ketika mama
informan akan menikah lagi.
Dengan pertimbangan keadaan
ekonomi yang tidak
memungkinkan mama
mencukupi semua kebutuhan
hidup, akhirnya memutuskan
untuk menikah lagi dengan
mantan kekasihnya dulu
sewaktu muda (cinta pertama)
yang kemudian di panggil papi
oleh informan.
Informan diajak diskusi
dimintai pendapat bagaimana
kalau mama menikah lagi.
Berbeda dengan kakak
informan yang cuek denagn
keluarga, mau bagaimanapun
yang penting kakak enjoy
151
410
415
420
425
430
435
440
445
Informan: setelah jandanya gitu, trus
papi saya ngomong e mama saya
pertama dulu ngomong dek gimana
kan saya anak paling kecil kakak
saya itu jadi dia itu cuek gitu loh
mbak orangnya modelnya cuek ya ini
ya aku aku jalan dengan jalanku,
terserah mama mau ngapain yang
penting aku yang penting aku enjoy
enjoy aja gitu dengan hidupku gitu,
tapi emang saya sama kakak saya
emang beda, kaka saya ya pas pasan
tapi pas-pasan tapi dia gak mikir o
orang tua gitu jadi gak mudah
bergejolak gitu loh mbak, dia itu
santai aja lurus jalanny tuh santai
banget pokoknya udahlah aku gini
gitu loh, tapi saya gak bisa saya
harus mikir
Peneliti: hm..dari papa sendiri
gimana? Waktu tau kalao, akhirnya
kamu memutuskan tinggal sama
mama
Informan: o..pas itu papa saya kan di
phk dari kantornya, itu kelas 3 saya
itu sebelum mama saya nikah itu kan
kelas 2, kelas 2 itu saya ya masih ikut
papa setelah papa saya di phk mama
saya ngomong kan dari papi saya itu
kan pelayaran, maksudnya bisa lah
buat membiayai dua orang anak
hanya untuk dua orang, karena buat
pendidikannya, buat pendidikannya
makan dan bla bla bla buat nemenin
mama saya juga gitu, akhirnya papa
oke welcome aja gitu, soalnya kan
memang e dari papa o ya aku papa
menyadari kalau saya kalau misalkan
anak saya dengan saya terus nanti
jadinya kurang kasih sayang ibuk
atau gimana gitu papa saya bisa
ngerti. Akhirnya papa saya oke gitu,
dengan hidupnya sendiri. Hal
ini sangan berbeda dengan
informan.
Dengan keadaan papa yang di
phk dari kantornya, mama
informan berbicara bahwa
suaminya akan mencukupi
kebutuhan anak-anak untuk
pendidikan dan kebutuhan
yang lain dan papa
mengijinkan mama untuk
membawa informan dan kakak
tinggal bersamanya dan papa
berpikir takut anak-anak
kurang kasih sayang dari
mamanya.
Informan tetap membagi
waktu dengan papa dan mama.
Setelah mama informan
menikah lagi hubungan dengan
papa menjadi lebih baik, yang
dulunya jauh sekarang malah
152
450
455
460
465
470
475
480
485
490
tapi juga bagi waktu juga saya bagi
waktu juga dengan papa saya mama
saya gitu,
tapi masih juga sering kontek gitu
iya masih, dulu kelas 3 itu setelah
mama saya menikah akhirnya
hubungan papa saya sama mama
saya itu ya
jauh…enggak malah dulunya jauh
malah sekarang
Peneliti: Malah deket?
Informan: Malah deket, apa ya kayak
komunikasi ini gimana ini anak-anak
gitu, dulu kan gak pernah soalnya
dulu sebelum mama saya menikah di
apa namanya maksudnya masih
belum ada masih belum ada belum
mapan gito loh mbak jadi masih
pikirannya masih sampai mana-mana
gitu loh belum bisa mikir masa depan
anaknya juga gitu, akhirnya
Peneliti: e..ada itu gak e yang dirasa
ada hal-hal kok ada kok, apa ya hal-
hal yang sekiranya bisa menghambat,
bisa menghambat dari impian-impian
kamu?
Informan: e..kalau menghambat
memang saya gak pernah merasa
sesuatu yang bisa menghambat saya
karena keluarga saya gitu,,karena
ada karena broken home malah saya
jadi termotivasi gitu, apa c orang e
anak-anak yang apa ya orang tuanya
utuh (heem), hidupnya enak (heem),
e..mereka pinter tapi kenapa saya
enggak gitu, dengan dengan dengan
saya melihat itu saya itu jadi kayak
ada rasa iri gitu loh mbak iri buat
buat kenapa tho kok saya gak bisa
gitu (terisak)
Peneliti: tapi kan itu jadi dorongan
yang positif, iya kan?
menjadi dekat.
Hubungan orangtua informan
menjadi lebih dekat untuk
diskusi tentang masa depan
anak-anak.
Informan merasa keadaan
keluarga bukan menjadi
menghambat karena keluarga
broken home informan merasa
termotivasi untuk menjadi
yang terbaik seperti keluarga
temannya yang utuh.
Hal ini yang mendorong
Informan berpikir kalau
teman-temannya bisa, kenapa
dia tidak bisa.
153
495
500
505
510
515
520
525
530
Informan: Iya
Peneliti: Akhirnya kan memunculkan
satu semangat o iya aku tuh bisa, kok
temen-temenku bisa aku gak bisa
Informan: Heem iya gitu
Peneliti: Jadi itu yang itu yang
dirasain?
Informan: Iya hehehe
Peneliti: Trus e..motivasi yang
terbesar apa? Yang jadi dorongan
yang paling kuat
Informan: Itu ya e saya gak boleh,
pokoknya saya e harus jadi anak
yang bisa membanggakan buat orang
tua gitu(terisak)
Peneliti: Heem jadi memang tetep
orang tua yang jadi motivasi
Informan: Iya
Peneliti: Oke trus sekarang di
pekerjaannya, yang jadi impiannya
kerja seperti apa?bisa cerita gak
kalau e kedepannya tuh pingin
seperti apa?
Informan: Kalau kerja si pinginnya
setelah saya lulus saya harus cari
pengalaman dulu pertama kan saya
di tehnik sipil jadi e kalau gak proyek
ya kalau di tehnik sipil kan Cuma ada
dua, kalau gak proyek ya kantor tapi
kantor emang di menagement aja,
tapi kalau proyek kan kita yang
ngitung-ngitung e suatu bangunan itu
gimana, saya pinginnya di proyeknya
aja, dilapangan
Peneliti: Berarti itu ya seneng
tantangan?
Informan: Iya bener hehe karena
saya orangnya jadi gak suka e bukan
gak suka karena saya udah terbiasa
ya mbak di kekang gitu loh mbak jadi
udah terbiasa dari orang tua juga
gak pernah gak pernah harus gini
Keadaan keluarga yang
memotivasi informan harus
bisa menjadi anak yang bisa
membanggakan orangtua.
Setelah lulus ingin mencari
pengalaman kerja dulu.
Inginnya ikut proyek kerja
dilapangan.
Informan suka tantangan kerja
di proyek, karena sudah
terbiasa bebas tidak di kekang
oelh orangtua. tidak pernah
yang diatur harus seperti apa,
orangtua mempersilahkan mau
bagaimana nanti masa
depannya semua ada di tangan
sendiri.
154
535
540
550
555
560
565
570
575
580
harus gitu, itu terserah kamu itu
masa depan kamu, kamu yang harus
milih kalau kamu mau berhasil ya
monggo kamu harus maju tapi kalau
kamu mau kalau kamu mau gagal
(heem), itu masa depan kamu gitu
loh, tapi orang tua gak ada yang gak
ada yang mau anaknya gagal
Peneliti: Trus tujuannya apa kalau
besuk di masa yang akan datang itu
udah dapet yang diinginkan
Informan: Ya saya ya pinginnya ya
gini e jadi kan ini kan ya saya kan
cewek ya mbak ya, o itu lia apa
namanya lho nanti pas nikah pasti
orang tuanya dua loh kok gini, saya
ndak mau orang-orang melihat e
bagr ound saya gitu, orang-orang
harus melihat keberhasilan saya jadi
pas saya belum berhasil saya gak
mau menikah dulu, saya harus
berhasil dulu baru nanti kalau mau
nikah ya ayo, orang lain harus
melihat sayanya gitu loh
Peneliti: Trus untuk mewujudkan itu
usahanya apa?
Informan: Ya usahanya kuliah bener-
bener serius, kuliah yang serius e
bener-bener niat dari hati e ya
berdoa ya e apa tetep istiqomah sama
ya itu jangan sekali-kali buat orang
tua kecewa(menahan tangis)
Peneliti: e..ada target-target tertentu
gak?
Informan: Targetnya?
Peneliti: Heem
Informan: Ya targetnya lulus tuh ya
hehe tiga tahun setengah hehe insya
Allah
Peneliti: Selain itu?
Informan: Ya setelah lulus ya saya
pingin kerja di proyek itu paling gak
Tujuannya informan
menyadari bawha dirinya
seorang wanita yang nantinya
pada saat menikah, informan
tidak mau orang-orang melihat
baground informan, tetapi
melihat informannya, melihat
kerberhasilan informan.
Karena itu kalau belum
berhasil, infornman belum
mau menikah dulu.
Usaha yang dilakukan kuliah
benar-benar serius, benar-
benar niat dari hati berdoa,
berusaha istiqomah dan jangan
sampai mengecwakan
orangtua.
Informan mempunyai target
lulus kuliah 3,5th
.
Setelah lulus kerjq diproyek
kira-kira 5th
kemudian ingin
buka usaha seperti buka took
bangunan atau samben-samben
apa untuk mengumpulkan dana
dari kerja di proyek.
155
585
590
595
600
605
610
615
620
ya kan cewek ya paling gak ya 5
tahun setelah itu ya saya e nerusin
maksudnya buka usaha buat apa
misalkan toko bangunan, ataukah
samben-samben gitu buat ya apa
ngumpulin ngumpulin apa dana dulu
lah dari kita di proyek itu
Peneliti: Yang diharapkan dari
semua itu apa?
Informan: Yang diharapkan ya
kembali lagi sama orang tua gitu,
kalau boleh e ya pingin saya itu saya
kayak gini juga untuk siapa lagi
kalau gak buat orang tua
Peneliti: Trus perencanaan yang
udah mulai di susun untuk waktu
yang akan datang apa?pekerjaan
khususnya
Informan: Rencana saya ya e saya
mau cari beasiswa, nyari pp itu nanti
di semester 5 gitu saya pinginnya
kalau gak kalau gak nanti
beasiswanya itu modelnya mengikat
gitu loh jadi setelah kamu mendapat
beasiswa kamu kerja di pp tapi kalau
mungkin ya kerja di pp gak
selamanya di pp gitu mbak, e jadi
kalau tehnik sipil itu bisa nyambi-
nyambi kerja maksudnya nanti kamu
di proyek ini nyambi ini di proyek
lain juga bisa, e saya kan maunya ke
struktur jadinya maunya kemana-
mana bisa gitu(heem), pokoknya e ya
saya pinginnya ya apa ya ya yang
pasti pasti aja dech hehe
Peneliti: Hehe yang pasti-pasti
Informan: Heem
Peneliti: Trus seberapa besar
keyakinan yang kamu miliki
Informan: E kan saya orangnya pede
itu tadi hehe saya harus yakin dengan
pada apa diri saya
Harapannya hanya untuk
orangtua, informan berusaha
sampai berhasil untuk
orangtua.
Rencana informan ingin
mencari beasiswa di proyek-
proyek di semester 5 nanti.
Informan cukup percaya diri
dan selalu harus yakin pada
diri sendiri.
Informan ingin melakukan
yang terbaik selama itu tidak
merugiakn orang lain.
156
625
630
635
640
645
650
655
660
Peneliti: Di pekerjaan juga seperti
itu?
Informan: Iya hehe
Peneliti: Harus ya
Informan: Sejauh saya melakukan
apa yang terbaik buat saya dan
semua tidak merugikan orang lain itu
saya yakin gitu (heem)
Peneliti: Trus yang bisa mendorong
mendorong untuk bisa mewujudkan
Informan: e mendorong e lagi-lagi
ya sama orang tua, saya gak pernah
di motivasi saya gak pernah dek apa
ayo dek semangat gitu, tapi saya
pinter dengan memotivasi diri saya
sendiri gitu, itu yang e pikir saya apa
ya e orang lain susah mendapatkan
itu gitu, dan saya harus bersyukur
saya punya kemampuan itu gitu,
karna ya mungkin e karna keadaan
ya karna keadaan saya jadi bisa
punya dapat memotivasii diri saya
sendiri karna keadaan saya juga bisa
kalau misalkan saya jatuh saya
bangun sendiri tapi ya jatuh bangun
dan saya harus mengintros
mengintrospeksi diri kenapa saya
kemarin-kemarin kayak gitu, dan
saya kalau habis jatuh bangun kayak
orang dipecuti gitu loh(heem), saya
harus harus lari gitu loh harus lari
gitu gak mau stag in di situ
Peneliti: e..kalau hal-hal yang
mengambat kira-kira apa?
Informan: Menghambat..apa ya..
Yang sekiranya bisa menghambat
Informan: Menghambat apa gitu
mbak
Peneliti: Ya menghambat kepingin
begini begini gitu, maksudnya
contohnya ada satu kekhawatiran
Informan: Saya yo Cuma khawatir
Hal yang mendorong informan
adalah orangtua. Walaupun
orangtua tidak secara langsung
memotivasi dan menyuruh
harus seperti apa, tapi hali itu
di jadkan informan motivasi
sendiri dan berusaha
memotivasi diri sendiri karena
informan mempunyai ke
pandaian yang orang lain
belum tentu memiliki
kemampuan yang seperti
dimilikinya.
Dengan terus membangun
motivasi diri dan
menginstropeksi diri karena
informan pernah jatuh,
informan merasa seperti di
pecuti/dicambuk harus lari
mau stag in.
Hal yang menghambat,
157
665
670
675
680
685
690
695
700
705
sama e kalau misalkan saya orang
tua ya kan saya udah ya oke nurut
apa kuliah di solo gitu, tapi nanti
saya kerjanya gak di solo gitu, saya
pinginnya keluar dulu baru nanti e
seperti yang saya bilang tadi saya ke
proyek dulu ke proyek dulu ya 5
tahunlah 6 tahun saya kembali ya
sudah berhasil gitu, saya kembali
harus dengan tidak dengan tangan
kosong gitu, buat orang tua juga,
buat keluarga saya juga gitu, saya
pingin membanggakan apa sih o
ternyata anak saya e gak gak seperti
yang saya pikirkan mungkin apa o
ternyata anak saya mampu loh di
luar di luar keinginan orang tua saya
gitu, mungkin juga orang-orang
berpikir nanti o iya kuliah kok broken
home tapi berhasil anaknya gitu..
Peneliti: e..perasaan-perasaan apa
yang yang terkadang muncul, e tadi
kan sempet bilang gak pernah di
motivasi gak pernah disuruh belajar,
itu yang dirasakan apa?
Informan: e..ketika orang tua saya
sampek menyuruh saya belajar itu
saya gelo gitu loh mbak, loh kok isa
ya sampe mamaku ngomong gitu
berarti aku kebangeten gitu, jadi ya
saya apa loh berarti saya harus
harus lebih gitu loh, saya kayak
orang ditampar aja gitu loh mbak,
kan mama saya gak pernah marah
sampe yang kamu tuh gini, gitu tuh
gak pernah, mama saya diem aja
saya takutnya udah setengah mati
saya harus gimana caranya minta
maaf ini hayo..gitu, e dengan itu saya
melihat orang-orang yang sama
orang tuanya tuh apa maksudnya
sampe buat mereka marah itu saya
informan hanya khawatir kalau
besok kerja tidak bekerja di
Solo. Karena proyek biasanya
diluar jawa.
Inginnya kerja di luar jawa 5th
-
6th
setelah berhasil abru pulang
lagi. Karena informan ingin
membanggakan keluarga dan
orangtua juga bahwa informan
walaupun broken home tapi
bisa berhasil.
Yang dirasakan informan
ketika sampai orangtua
menyuruh belajar informan
merasa keterlaluan dan merasa
seperti orang yang di tampar.
158
710
715
720
725
730
735
740
745
bener-bener ih kok kamu gini sih
saya tuh gemes sendiri gitu, saya
sampe ngomong sama temen saya, ih
kamu gak boleh gitu, bagaimanapun
orag tua gima e mereka pingin pingin
kamu yang terbaik gitu loh, ya itu
kadang apa ya saya ya itu e
bersyukur dengan apa yang saya
saya rasakan saat ini
Peneliti: trus ada gak e pengaruhnya
dengan keadaan orang tua yang
pisah dengan pengalaman yang kamu
alami
Informan: heem
Peneliti: dengan pekerjaan yang
kamu impikan
Informan: e gak pengaruh c mbak
Peneliti: gak pengaruh?
Informan: Iya itu ya dari sejauh
mana saya berusaha gitu, kalau saya
berusahanya memang bener-bener
memang giat e mungkin orang e
mungkin orang gak memandang o lia
itu anaknya broken home anak apa
korban perceraian gak gitu tapi
mereka malah melihat prestasi saya
gitu bukan karena orang tua saya
gitu
Peneliti: E kembali ke motivasi yang
paling memotivasi mendapatkan
pekerjaaan
Informan: Heem
Peneliti: Seperti yang kamu inginkan
apa?
Informan: E moti e motivasi saya tuh
saya pingin pingin banget jadi orang
e jadi orang yang bermanfaat bag
buat buat orang lain gitu, buat semua
orang gitu, walaupun nanti saya
misalkan bikin rumah tapi e itupun
gak dibayar gitu saya juga mau tapi
saya juga melihat keadaan orang itu
Dengan perceraian orangtua
informan merasa tidak
berpengaruh.
Informan merasa yang
menetukan adalah sejauhmana
informan benar-benar berusaha
dengan giat. Sebagian orang
kan memandang informan
sebagai anak broken home tapi
informan ingin di pandang
karena prestasinya dan
keberhasilannya.
Motivasi informan ingin
menjadi orang yang
bermanfaat bagi orang lain
seperti di mintai tolong
membantu merancang orang
yang akan membangun rumah
tidak dibayar karena orang
tidak mampu.
159
750
755
760
765
770
775
780
785
790
dulu gitu, misalkan dia bener-bener
gak punya saya di mintai tolong
merancang gitu saya dimintai tolong
ngitung rumahnya bla bla bla nah
nah nah gitu saya mau gitu, e dulu
kan saya pinginnya o ya aku jadi
dokter aku bisa banyak bantu orang
tapi saya jadi engineer pun saya juga
bisa gitu
Trus dari ketika punya perencanaan
Informan: Heem
Peneliti: Punya tujuan yang ingin
dicapai, ada harapan yang
diinginkan, tapi ada gak sih
antisipasi-antisipasi ketika e muncul
satu hambatan dan e jadi penghalang
sepertinya rencanaku sepertinya ini
nanti tidak tercapai
Informan : Apa ya?
Peneliti: Antisipasinya seperti apa?
Informan: E saya antisipasinya ya
saya berusaha buat melakukan yang
terbaik sejauh saya melakukan e
melakukan suatu pekerjaan yang itu
saya melakukan dengan bersungguh-
sungguh dan terbaik bagi saya, bagi
orang lain gitu mungkin e mungkin
kegagalan itu kalau misalkan itupun
gagal saya juga gak merasa gagal
soalnya saya sudah berusaha sebaik
mungkin gitu
Peneliti: Sesuai dengan keyakinan
gitu..
Informan : Iya dengan kemampuan
yang
Yang saya miliki, kalau misalkan itu
gagal berarti bukannya e saya tidak
mampu
Peneliti: Iya..
Informan : Tapi gimana ya, karena
saya sudah berusaha ini loh
kemampuan saya gitu saya udah
Informan mengantisipasi
dengan berusaha melakukan
yang terbaik, selama informan
melakukan pekerjaan denagn
bersungguh-sungguh dan yang
terbaik untuk informan, yang
terbaik untuk orang lain.
Misalkan hal itu gagal
informan tidak akan merasa
gagal karena sudah berusaha
sebaik mungkin.
Dengan kemampuan yang
dimiliki sekalipun itu gagal
bukan berarti tidak mampu.
Karena informan sudah
berusaha dengan segala
kemampuan yang dimiliki dan
160
795
800
805
815
820
825
830
835
mengeluarkan saya udah ber ber
berusaha bersungguh-sungguh gitu
tapi kok itu gagal(heem), saya juga
gak kecewa
Peneliti: Karena udah ada usaha
seperti tadi ya?
Informan: Heem, kalau misalkan
saya tidak berusaha trus itu gagal
baru itu saya kecewa hehe
Peneliti: Oke sekarang kalau tentang
keluarga, punya impian keluarga di
masa depan seperti apa? Keluarga
sendiri
Informan: Apa ya..saya pingin punya
keluarga yang islami gitu mbak jadi
besuk saya gak tomboi kayak gini,
sekarang kan saya tomboi sukanya
keman-mana ya cowok sama cewek
sama aja maksudnya ngakak-ngakak
dan lain-lain ya itu karena saya enjoy
dengan diri saya sendiri, tapi nanti
kalau berkeluarga udah beda lagi
gitu, saya ya jadi istri ya saya
perempuan gitu loh, ya saya pingin
jadi contoh yang baik buat anak saya
juga, saya pingin apa ya pingin
contoh ibu saya yang mama saya
selalu mendidik saya kayak gini gitu,
e mengambil positifnya dari mama
saya gitu, menutupi negatifnya mama
saya gitu, ya saya mengusahakan
kalau nanti jadi ibu ya saya
pinginnya jadi ibu yang istiqomah,
ibu yang apa ya kemana-mana pake
rok, pake kerudung dilihat dilihatnya
tuh ya ampun ibunya tuh apa nyaman
banget dilihatnya gitu, kadang kan
ada ya mbak ya ibu-ibu yang dilihat
tuh o ibunya itu nyaman banget pake
e anggun gitu, mapan gitu..
Peneliti: Tujuannya apa?
Informan : Tujuan apa?
berusaha bersungguh-sungguh
skalipun gagal tidak kecewa.
Misal tidak ada usaha baru
akan kecewa.
Informan ingin mempunyai
keluarga yang islami.
Informan ingin menjadi contoh
yang baik untuk anaknya nanti.
Ingin mencontoh mama yang
sudah mendidik informan.
Mengambil hal-hal yang
positif dari mama, berusaha
nantinya kalau menjadi ibu
yang istiqomah.
161
840
845
850
855
860
865
870
875
Peneliti: Tujuan dari impian punya
keluarga yang islami
Informan : Ya tujuannya saya tuh e
sayanya..tujuannya apa ya ya
supayanya ya saya pingin aja
tujuannya ya biar anak-anak ya
nuntun ya itu nuntun anak-anak saya
buat belajar, o orang tuanya tuh gini
gitu, e kan yang ya akhiratnya gitu
mbak jadi saya pingin ke akhiratnya
saya punya pingin anak yang
sholehah soleh sholehah itu, berbakti
sama orang tua ilmu saya juga
tersalurkan, e ya nanti kalau
misalkan insya Allah saya punya uag
berlebih saya juga harus apa ya saya
pinginnya juga ngangkat anak-anak
yang e yang harus yang butuh kasih
sayang orang tua gitu
Peneliti: Ada perasaan rasa trauma
gak kalau memikirkan impian tentang
keluarga itu
Informan : Ada sih ya mbak ya, ya
mestinya ada ya itu saya setiap sholat
juga harus berdoa e agar ya Allah
semoga ini gak berlanjut ke anak-
anaknya gitu, hanya orang tua saya
hanya orang tua saya aja yang
menerima ini semua gitu
Peneliti: Em...trus usaha-usaha yang
dilakukan dari saat ini apa untuk
mewujudkan impian punya keluarga
islam
Informan : Apa ya hehehe
Punya pacar belum?
Informan : Udah sih udah punya
pacar
Peneliti: Trus?
Informan : Ya kan saya pacaran juga
kayak sama temen mbak(heem), jadi
ya berusaha ndorong saling ndorong
e ya kayak ya kan saya kuliah dari
Tujuannya informan ingin
menuntun anak-anak belajar,
ingin mendididk anak yang
sholeh sholehah, berbakti
dengan orangtua, dan dapat
menyalurkan ilmu yang
dimiliki.
Misal informan mempunyai
rejeki ingin mengangkat anak-
anak juga yang membutuhkan
kasih sayang.
Informan merasa ada trauma,
tapi setiap sholat informan
berdoa supaya apa yang terjadi
dengan orangtua tidak
terulang.
162
880
885
890
895
900
905
910
915
920
kec dari smp kan saya tomboi, jadi
orangnya cuek gitu loh, ya gimana ya
saya tuh pinginnya nanti e jadi ibu
yang solehah gitu loh mbak, jadi
nyaman dilihatnya e ya itu aja
Peneliti: Udah lama pacarannya?
Informan : Em,, sebenernya lama sih
enggak tapi emang temenannya udah
lama
O emang udah dari temen dulu, trus
tau dengan baground
Udah tau, sebelumnya saya pacaran
dia udah ya saya cerita gitu, tapi
saya tuh kalau cerita dengan orang-
orang tertentu aja misalkan temen
saya smp ada satu sampai sekarag
tuh saya masih pergi-pergi sama itu
sampai di bilang hey kamu tuh lesbi
ya gini gini enggak kali, padahal
dua-duanya ya punya pacar sendiri
gitu, tapi saya nyaman saya juga
kalau ada masalah keluarga saya
ceritanya kesitu, dan dia maksudnya
dia tuh temen temen apa ya temen
susah senang saya gitu, dia juga
kalau ada masalah dia tuh dari
keluarga yang yang berada, enak gitu
ngeliatnya tuh jadi kemana-mana
bareng ya kepingin gitu apa namanya
punya keluarga yang kayak gitu, tapi
disitu dia dia buat nyaman saya
dengan keluarganya gitu,
keluarganya juga tau saya e apa saya
juga gak tau keluarganya tau gak
cerita saya, mungkin temen saya
cerita sesuatu kekeluarganya tapi
saya ngerasa keluarganya tuh kayak..
Kayak keluarga sendiri..
Peneliti: Nyaman berarti
Informan : Tapi orang tuanya gak
pernah tanya lia gini gini gini ya,
enggak..
Informan tombai jadi ingin
nantinya menjadi ibu yang
sholehah, nyaman dilihat.
Informan terbuka dengan
hanya dengan orang tertentu
saja, dengan teman
terdekatnya saja sewaktu SMP,
sampai sekarang masih
kemana-mana dengan
temannya itu.
Informan merasa nyaman dan
ketika ada permasalahan cerita
dengan temannya itu.
Walaupun dari keluarga yang
berada tapi teman dan keluarag
dari temannya informan
membuat nyaman. Mereka
tidak pernah tanya tentang
bagaimana keluarga informan.
163
925
930
935
940
945
950
955
960
Peneliti: e.. kalau dapat masalah
lebih sering cerita ke temen deket,,
Informan : heem
Peneliti: apa mama atau kakak
Informan: ketemen deket
Peneliti: temen deket..kenapa?
Informan : e gimana ya e saya itu
kalau keluarga memang gak mau gak
mau memberatkan gitu loh mbak,
saya pinginnya gimana ya saya tuh
gini saya kalau punya masalah e saya
berusaha menyelesaikan dengan
sendiri dulu nanti kalau gak bisa
menyelesaikan sendiri baru saya
kekeluarga, ya saya gak mau terlalu
memberatkan, saya gak mau
menambah
menambah beban orang tua saya gitu
karena mungkin orang tua saya
punya masalah sendiri-sendiri gitu,
saya misalkan ada ya pa ya saya
misalkan lagi marahan misalkan
sama mama gitu saya cerita ke papa
kok malah papa saya sakit hati nanti
loh kok apa namanya maksudnya
mamanya kenapa sama anaknya bisa
kayak gitu, e saya gak pernah cerita
ke papa saya soalnya dulu pernah
sekali cerita papa saya sakit hati gitu
loh maksudnya saya saya disitu bisa
melihat kok papa saya hatinya sakit
gitu, o berarti saya gak mau e gak
boleh kayak gini lagi gitu
Peneliti: trus kalau hubungan sama
papi gimana?
Informan : O itu udah kayak papa
saya sendiri
Peneliti: Maksudnya gak ada e kesan
aku e dari anak bawaan
Informan : Heem Tapi biasa
hubungan hubungan seperti itu gak
Nampak..
Ketika informan mengalami
suatu permasalahan, informan
tidak ingin memberatkan dan
menambah beban keluarga
dan orangtuanya.
Permasalahan yang di hadapi
di selesaikan sendiri.
Pernah informan bercerita ke
papa kalau mama marah, hal
itu membuat papa sakit hati
karena cerita itu. Menjadikan
papa berpikir informan
mendapat perlakuan yang tidak
baik tinggal dengan mamanya,
informan tidak ingin seperti itu
lagi.
164
965
970
975
980
985
990
995
1000
1005
Enggak ie, itu dari pertama dulu kan
mama e sebelum menikah (heem),
papi saya minta minta persetujuan
saya gitu minta persetujuan saya
dulu dan saya waktu itu masih kecil
udah berapa tahun kan mbak dari
kelas 2 smp memang pertamanya itu
agak canggung gitu(heem), agak
caggung memang gak bisa dipungkiri
itu memang canggung memang gak
bisa langsung los gitu, tapi lama
kelamaan kayak sma saya sadar
sendiri oh ya kok papi sayang sama
saya, papi mikirkan masa depan saya
juga gitu, papi e saya ditanyain
malah bukan mama saya yang
nanyain, papi saya yang nanyain
kamu maunya kemana gitu, kalau
mau kekedokteran oke apa apa
belajar yang giat gitu, kalau e papi
saya nanyain dek e kalau manggil
saya juga dek, dek kalau mau kalau
mau kekedokteran e yang jauh gak
papa tapi misalkan kalau tehnik yang
ngomong yang ngomong gitu malah
papi saya mending di solo aja gitu
hehe nemenin mama soalnya papi
saya gak di gak dirumah, jadi paling
pulang e pulang 3 bulan seminggu
gitu
Peneliti: E seberapa besar keyakinan
untuk mewujudkan keluarga yang
islami, dari kemampuan yang kamu
miliki
Informan : Aduh gimana ya (hehehe),
sebenarnya kalau e keimanan
seseorang itu gak bisa dilihat dari
wujudnya gitu ya mbak ya
Peneliti: Iya memang heem heem
Informan : Tapi memang e sejauh
kita taqwa sejauh kita e iman kita
percaya sama yang di atas saya
Hubungan informan dengan
papi, awalnya canggung tidak
bisa langsung los tetapi lama-
kelamaan menjadi biasa. Papi
informan tidak bersikap
berbeda dengan informan,
beranggapan biasa dan ikut
memikirkan masa depan
informan.
Bahkan mendukung informan
kuliah di kedokteran sewaktu
dulu mencoba mendaftar di
kedokteran. Informan
menyadari bahwa papi juga
menyayanginya.
Informan berusaha taqwa dan
menjaga keimanannya percaya
dengan Allah selalu
menunjukkan jalan yang
terbaik untuk dirinya.
165
1010
1015
1020
1025
1030
1035
1040
1045
harus e ya Allah tunjukkanlah yang
terbaik jalan yang terbaik buat saya
gitu, gimana gitu..pasti yang di atas
juga menunjukkan yang terbaik buat
saya gitu
Peneliti: E dengan keadaan orang
yang dengan keadaan orang tua yang
berpisah itu..berpengaruh gak di
interaksi sosial?Maumu dengan
keluarga maksudnya dengan
keluarga yang lain
Informan : E kalau keluarga yang
lain enggak sih mbak, mungkin ya
ada ada sih kalau kita ngeliat ngeliat
wah itu keluarganya nyaman banget
keluarganya enak banget kadang ada
ngerasa kok keluargaku gak kayak
gitu ya, kadang ya ada ngerasa kayak
gitu, tapi ya gimana lagi mungkin
ada e maksudnya saya percaya juga
di balik semua itu pasti ada ada
masalah masalah juga dari semua itu
jadi gak ada keluarga yang sempurna
Peneliti: Kalau sodara-sodara yang
lain?
Informan: Sodara maksudnya?
Peneliti: Ada pakdhe budhe
Informan : Heem..
Peneliti: Om tante baik dari mama
papa gimana, hubungan kamu
dengan mereka seperti apa?
Informan : Baik
Baik
Informan : Baik keluarganya papi
juga baik, semuanya biasa jadi ya
saya kan orangnya welcome
aja(heem), saya orangnya enak enjoy
aja jadi e sejauh saya sejauh saya
gak mengutik gak e apa
Peneliti: Permasalahan ?
Informan : Heem permasalahan itu
ya, sejauh mereka juga gak ngusik
Informan kadang merasa
kenapa keluarganya tidak
seperti keluarga yang lain, tapi
harus menerima kenyataan ini
dan pasti semua keluarga
mempunyai permasalahan
masing-masing, karena tidak
ada keluarga yang sempurna.
Hubungan dengan keluarga
yang lain baik.
Keluarga dari papi (bapak
baru) baik dan biasa saja,
karena buat informan sejauh
tidak mengutik permasalahan
dulu.
Permasalahan yang dulu tidak
di usik informan welcome saja.
166
1050
1055
1060
1065
1070
1075
1080
1085
saya, saya ya oke welcome
Peneliti: Nyaman?
Informan : Nyaman-nyaman aja gitu
Peneliti: Kalau dilingkungan
gimana?
Informan : Lingkungan..
Lingkungan rumah di lingkungan
sekitar
Lingkungan sekitar..(heem), kalau
dulu kan saya sebelum kan saya
pindahan e semenjak papa e
semenjak papi semenjak papi
semenjak papi sama mama saya
pindah sebelumnya kan mama ya di e
diperumahan maksudnya buat
gunjingan orang-orang, biasanya
motivasi saya itu kenapa mama saya
digituin, saya gak mau apa saya
harus tunjukin bahwa mereka yang
pernah gunjingin mama saya gitu,
ya..
Peneliti: Trus..hal apa yang bisa
mendorong kamu untuk bisa
mewujudkan keluarga yang islam
Informan : E motivasinya ya e apa ya
melihat lihat keluarga yang kan saya
punya temen punya temen keluarga
yang bener-bener anaknya anaknya 5
padahal anaknya 5 tapi mereka bisa
adil gitu loh, mereka bisa adil bisa
nyaman, bisa e ayo misalkan ibunya
mampir ke toko gitu (heem), nanti
adek kakak sama ini dibeliin sekalian
ya 5 o ya, saya pingin gak membeda
bedakan gitu, saya pingin semua
anak itu sama, saya pingin mereka e
jadi anak yang soleh sholehah, saya
pingin jadi kayak keluarga yyang itu
tadi gitu loh(heem), keluarga yang
menurut saya kok kayaknya enak
banget tuh perlu dicontoh gitu
Peneliti: Kalau hal-hal yang
Hubungan dengan lingkungan
sekitar karena pindah mama
ikut papi dirumahnya. Dulu
sebelum pindah tinggal
diperumahan mama menjadi
gunjingan orang-orang. Hali
itu yang memotivasi informan
karena mamanya diperlakukan
seperti itu.
Motivasi informan melihat
keluarga temannya bisa adil
dan nyaman, besokny
informan jug ingin seperti itu.
Informan tidak ingin
membeda-bedakan, semua
anak sama, ingin anakanya
nanti menjadi anak yang
sholeh sholehah, ingin
mempunyai keluarga seperti
itu.
Sepertinya enak ingin
mencontohnya.
167
1090
1095
1100
1105
1110
1115
1120
1125
1130
sekiranya bisa menghambat apa?
Informan : Menghambat..
Menghambat impian itu agar bisa
tercapai
Informan :E apa ya mbak ya, e
mungkin ya saya harus milih calon
suami yang itu juga yang imannya
kuat juga gitu, bukan misalkan e kan
ya orang tuh beda-beda (heem),
kalau kita udah terlanjur cinta
gimana lagi gitu, tapi ya sejauh saya
saya tuh kalau punya
keinginan(heem) ya gimana caranya
tercapainya itu saya kayak apa ya,
saya tuh orangnya pokok itu harus
gitu pokoknya itu harus tercapai gitu
Peneliti: Harus bisa..hehe
Informan : Iya harus bisa tapi sejauh
mana itu terbaik baik baik buat
semua orang juga baik buat saya
juga gitu
Agar bisa tercapai
Informan : Iya agar bisa tercapai
Peneliti: Ada gak pengaruhnya
dengan keadaan orang tua yang
berpisah itu dengan impian yang
kamu inginkan
Informan : Apa tadi?
Peneliti: E ada pengaruhnya gak
dengan mama papa yang berpisah
Informan : Heem
Peneliti: Dengan impian impian
tentang keluarga islami
Informan : Mungkin ya mungkin ya
ada ya mbak ya, muungkin ya nanti
anak saya juga mikir loh kok
neneknya gitu gitu, kok ternyata saya
punya kakek dua nenek dua gimana
ini ceritanya, mungkin gitu ya saya
harus ngasih pengertian sama
mereka gitu
Peneliti: Berarti mencoba
Hal yang menghambat
mungkin harus hati-hati
memilih calon suami yang
imannya kuat.
Berpengaruh karena mungkin
besok anak dari inforaman
berpikir kok neneknya seperti
ini ada kakek-nenek dua,
informan harus memberikan
pengertian denagn baik.
168
1135
1140
1145
1150
1155
1160
1165
1170
menjelaskan
Informan : Iya
Peneliti: Besuknya gimana
Informan : Iya
Peneliti: E antisipasi-antisipasi apa
yang e yang akan dilakukan semisal
ada hambatan-hambatan yang bisa
jadi pengkalang untuk mewujudkan
impian itu? Impain dari keluraga
yang diinginkan
Informan: E ya saya nyoba e saya
nyoba jadi orang yang saya nyoba
jadi orang yang e imannya kuat dulu
gitu, saya nyoba orang nyoba jadi
orang istiqomah dulu baru saya
nyuruh orang lain buat berbuat itu
gitu, misalkan nan misalkan suami
saya nanti mungkin imannya kurang
kuat atau suami saya malah lebih
kuat nyuruh saya jadi orang uang
lebih baik gitu saya malah
alhamdulillah tapi kalau malah
misalkan suami saya ya kan jodoh
kan gak tau ya mbak ya siapa gitu,
kalau suami saya nanti jadi ya e
misalkan imannya kurang kuat jadi
saya dulu harus njeret suami saya
buat e mbimbing calon suami saya
buat ke lebih islami gitu
Peneliti: Motivasi terbesarnya apa?
Motivasi Motivasi yang paling besar
yang paling bisa mendorong agar
impian punya punya keluarga yang
islami di masa yang kan datang
Informan: Motivasi terbesar ya
akhirat, saya pingin saya pingin apa
ya kehidupan akhirat itu kan e gak
semua orang sadar akan itu, saya
mencoba buat e prestasi-prestasi
saya saya bisa membahagiakan
orang tua saya itu juga itu juga
tujuan saya buat akhirat nanti, kalau
Antisipasi yang dilakukan
informan adalah dengan
mencoba menjadi orang yang
beriman, mencoba istiqomah.
Baru misal dapat suami yang
iamnnya kurang baik, bisa
mengajarkan, tetapi misal
dapat suami yang imannya
baik Alhamdulillah bisa
mengajari nantinya.
Motivasi terbesar informan
adalah akhirat menginginkan
kehidupan akhirat. Dengan
prestasi yang informan buat,
membahagiakan orangtua,
berbakti kepada orangtua,
tidak bikin orangtua kecewa
semua itu menabung untuk
169
1175
1180
1185
1190
1195
1200
1205
1210
1215
saya berbakti saya ndak bikin orang
tua saya kecewa saya ya itu saya
nabung buat akhirat saya apalagi
nanti kalau saya udah berkeluarga
udah tua e mungkin setiap orang
punya salah, saya harus mengurangi
salh itu gitu, saya harus menjadi
orang yang lebih baik dari kemarin-
kemarin gitu, motivasi saya ya saya
sadar saya sadar akan kehidupan
akhirat nanti
Peneliti: Oke e interviewnya sudah
cukup, tak rangkum ya dari awal tadi
orientasi pendidikannya, nanti kalau
semisal ada yang kurang pas tolong
di benerin lagi ya
Informan: Heem
Peneliti: Itu dari pertama tadi
interviewnya tentang pendidikan itu
punya satu tujuan satu harapan
prestasi yang baik di bidang
pendidikan, trus yang jadi motivasi
terbesar adalah mama ya tadi
Informna: Heem
Peneliti: Yang tidak pernah menuntut
e harus jadi gini gini kamu harus
belajar tapi kamu sudah menyadari
hal oh iya aku harusnya kayak gini
Informan: Heem
Peneliti: Aku harusnya bisa njaga
kepercayaan yang udah mama
berikan
Informan: Iya
Peneliti: Kemudian di orientasi
tentang pekerjaan kamu punya
impian e jadi engineer yang baik gitu
dengan prestasi-prestasi yang kamu
miliki dengan kemampuuan-
kemampuan yang kamu miliki kamu
bisa menunjukkan bahwa aku bisa
jadi engineer yang baik
Informan: Heem
akhirat.
170
1220
1225
1230
1235
1240
1245
1250
1255
Peneliti: Yang memang melalui
prosesnya proses yang baik
Informan: Iya
Peneliti: Dan tanpa tanpa ada
sesuatu yang e..
Informan: Instan
Peneliti: Instan iya, ada usaha disitu
Informan: Iya
Peneliti: Kemudian motivasinya juga
orang tua
Informan: Iya
Peneliti: Motivasi terbesar untuk
mewujudkan semua itu dari orang
tua ya, kemudian orientasi di
keluarga e ingin punya satu keluarga
yang islami
Informan: Iya
Peneliti: E ingin memberikan satu e
kenyamanan
Informna: Buat anak-anak
Peneliti: Buat anak-anak ya buat
anak-anak pengalaman-pengalaman
dari orang tua menjadikan satu
pelajaran
Informan: Iya
Peneliti: Yang untuk ke depannya
lebih bagus khususnya di keluarga
kamu besuk, gitu kan trus..
Peneliti: Supaya anak-anak saya gak
merasakan apa yang saya rasakan
gitu
Iya heem iya,
Peneliti: itu mesti tujuan utama, iya
kan..
Informan: Iya heem hehe
Peneliti: Trus motivasi terbesar yaitu
bahagia dunia akhirat Iya kan
hehehe
Informan: Iya
Peneliti: Oke terima kasih untuk
interviewnya hari ini
Informan: Ya
171
1260
1265
Peneliti: Kalau misalnya ada hal-hal
yang ingin saya tanyakan lagi
Informan: Iya
Peneliti: Yang di yang ingin saya
diskusikan lagi gitu, saya hubungi
lagi ya
Informan: Iya
Peneliti: Oke terima kasih
assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarokatuh
Informan: Wa’alaikum salam
warahmatullahi wabarokatuh
172
Nama Informan : Hana Kode : W4. H
Usia : 18 tahun
Tema :Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami
Perceraain Orangtua
Waktu : Solo, 08 Oktober 2011 pukul 16.30 – 18.30 WIB
P : Peneliti
I : Informan
NO BARIS VERBATIM TEMA
1
5
10
15
20
25
30
Peneliti: assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Informan : wa’alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
Peneliti: terimakasih sudah mau
meluangkan waktu untuk ee
membantu eee dalam penelitian saya
untuk menjadi informan, eeee
langsung saja ya. (iya)Eee Yang
pertama ,eee keinginan apa sih yang
ingin kamu capai dalam pendidikan
Informan : Keinginan saya ee ingin
mendapatkan pendidikan yang
maksimal seperti dan bisa sma ini
saya ingin melanjutkan keperguran
tinggi trus pengen mendapatkan apa
pengalmana lebih banyak (he-eh) ee
pengen mdptkn unicv yg sya di
inginkan
Peneliti :Kalo bisa kuliah pengennya
kuliah di jurasan apa,tertariknya di
apa?
Informan :kedokteran
Peneliti : kedokteran? dimana?
Informan :uns
Peneliti :Knp kok milih UNS knp kok
milih kdokteran?
Informan :Ee saya pengen diri saya
tuh bisa berguna untk org lain dan
pengen mbantu masy. Kecil yg tdk
Ingin memdapatkan
pendidikan yang semaksimal
mungkin dan dapat
melanjutkan di perguruan
tinggi yang di inginkan.
Ingin kuliah di kedokteran
Di UNS
Ingin di kedokteran karena
ingin membantu masyarakat
yang tidak mampu.
173
35
40
45
50
55
60
65
70
mampu
Peneliti :Eee trus tujuan2nya yg ingin
dicapai dr pnddkan itu ap?
Informan : Ya pengen mjd dokter
terutama pnegn sukses pengen
ngebahagiakan kedua orang tua ya
pengen buat mreka bangga
Peneliti:Trus Usaha2 yg akan
dilakukan untk itu apa?
Informan :Ya dng giat belajar selalu
berusahadan selalu berdoa
Peneliti :Eee yg di harapkan dr
keinginan itu apa?
Informan :Yg dharapkan?
Peneliti :Harapnya seperti ap?
Informan :Ya harapnya seperti ....ya
seperti... seperti... ya pengen jd org
sukses gitu aja
Peneliti :Klo di eeee bayangan km itu
org sukses itu sperti apa?
Informan : Ya yg bsa yg membagakan
ortu ya seprti bsa membelikan rumah
ortu bsa memberangkatkan otru pergi
haji ya seperti itu...
Peneliti : Eee trus rencana – rencana
yang di buat untuk menunjang supaya
keinginan – keinginan itu supaya
tercapai itu apa, buat rencana –
rencana gak?trus gimana - gimana
kayak gitu gak?
Informan: Ya..Ada rencananya
(heeh)yg pertama qt harus Belajar
dng giat trus mencari pengalaman
mencari informasi dr media2 gmn
caranya spy qt dpt mencapai tujuan
qt
Peneliti : ee Ini kan masih
sekolah?(iya) ngikutin ekskul
kegiatan sekolah gak?
Informan : Ngikutin (ngikutin apa?)
Ngikutin ikt pencak silat, basket sama
ini apa mentoring
Tujuannya ingin sukses, ingin
membahagiakan orantua dan
membuat merak bangga.
Usahanya dengan giat
belajardan selalu berdoa.
Harapanya ingin jadi orang
sukses.
Bisa membahagiakan
oraangtua, membelikan rumah
dan memberangkatkan haji.
Rencananya harus belajar
dengan giat, mencari
pengalaman dan mencari
informasi bagaimana supaya
dapat tercapai tujuan yang
diinginkan.
Informan mengikuti kegiatan
ekstra kurikuler di sekolah
yaitu pencak silat, basket dan
mentoring.
174
75
80
85
90
95
100
105
110
Peneliti: Ee Dr ekstra itu pernah
mikut perlombaan – perlombaan itu
gak?
Informan : Pernah (trus)eemm
Peneliti : Dmn ikut plombaan nya
dah sampai dpt juara?
Informan : Alhamdulillah dah mdpt
juara 3 (juara 3 itu antar apa
plombaannya) itu antar sekolah (di
sini) ya di solo
Peneliti: Brp bsar kmkyakinan km ee
untk mndapatlkan keinginan km dng
kmampuan yg kamu miliki
Informan : Ya... 99%
Peneliti: Yakin ya?
Informan : Yakin
Peneliti: heehYakin dng kemampuan
?
Informan : yakin
Peneliti: trus Klo dah yakin bisa itu
kan ada hal – hal membuat km yakin
atau semacam kayak dorongan –
dorongan yg bsa membangkitkan
keyakinan km aku bisa seperti itu,
kira – kira hal – hal yang bisa
mendorong km untuk yakin itu apa
aj?
Informan : Yaa Eee yang pertama
dorongan dari keluarga seperti dari
ibu dari bapak yang kedua dorongan
dari diri kita sendiri
Peneliti: Dr diri km sendiri (iya) itu
dorongannya seperti apa?klo
dorongan dari diri kamu
sendiri?seperti apa?
Informan : Yaa seprti apa ya?Terus
memotivasi diri aj aja kayak ee
percaya diri gak peduli org mau
ngomong apa penting aku bisa
mendapatkan apa yang saya inginkan
Peneliti: Trus kalo dr ibu gmn?
Informan : dari ibu selalu ngasih
Informan meraih juara ke 3
dalam perlombaan antar
sekolah.
Informan yakin 99% dengan
kemampuan yang di miliki.
Dorongan pertama dari
kelluarga seperti dari ibu,
bapak dan dorongan dari diri
sendiri.
Informan terus memotivasi diri
saja, percaya diri, dan tidak
peduli orang lain mau
ngomong apa yang penting
bisa mendaptkan yang menjadi
keinginan.
Ibu selalu memberikan
dukungan, memberikan
semangat, dan selalu ada saat
informan butuhkan. Walaupun
175
115
120
125
130
135
140
145
150
155
dukungan (heeh) ee dia selalu ngasih
semangat ke aku dia selalu ada sat
aku butuhkan dia selalu ada
dibelakang saya meskipun
kembalinya ibu tuh ee capek tapi dia
tuh masih menyempatkan diri untuk
mendengarkan cerita atau curhatan
dari anaknya
Peneliti: ibu kerja juga?
Informan : Heeh iya
Peneliti:Di solo juga?
Informan :Iya
Peneliti:Trus ee kadang merasa ada
hal – hal yang sdh menghambat
gak?maksudnya kayaknya kok ak klo
kayak gini kok gk bsa ya?pikirannya
hal – hal kayak gitu tuh apa sih yg
bsa mengahambat??ee menurut kamu
apa ya??trus untuk sesuatu yang
kamu inginkan hambatan2nya itu
seperti apa?
Informan :Klo itu saya tidak bisa
memberi tahu mbak..
Peneliti:Heeh ywdh gk apa2, emm
trus klo misalkan kamu punya satu
keinginan tapii eee kok kayaknya gak
mngkin ya?aku bisa seperti itu?eee
kamu punya rencana kamu punya
tujuan – tujuan tapi kok susah trus
berartikan eee pernah terlintas gak
hal – hal seperti itu?sedangkan kamu
punya keinginan apa tapi kok
kayaknya gak bisa pada saat gak bisa
itu pernah gak terlintas di pikiran
kamu?
Informan :Pernah
Peneliti: Pernah?pernah ada trus ee
cara untuk menyelesaikannya itu
bgmn?
Informan :Ya..caranya untuk
menyelesaikan saya minta solusi dari
kakak kandang ya ke ibu bagaimana
ibu capek tapi masih
menyempatkan mendengarkan
cerita anaknya.
Informan tidak bersedia
memberiakan jawaban.
Ketika mengalami
permasalahan meminta solusi
dengan kakak dan ibu
bagaimana baiknya.
Informan tidak begitu terbuka
dengan ibu, tapi terbukanya
176
160
165
170
175
180
185
190
195
baiknya
Peneliti::Berarti ketika kamu punya
satu permasalahan kamu terbuka
sama ibu dan kakak juga terbuka
Informan :Klo sama ibu gak begitu
terbuka tapi klo sama kakak terbuka
kok
Peneliti::Klo sama temen?
Informan :Gak begitu terbuka
Peneliti::Gak, gak begitu terbuka tapi
terbukanya malah sama kakak
ya?(iya) cerita am kakak ya?(iya) ee
ada gak pengaruhnya keadaan bapak
ibu yang terpisah itu?bapak ibu yang
cerai dengan eee keinginan –
keinginan kamu, impian – impian
kamu di kehidupan?
Informan :Ada
Peneliti::Trus Caranya kamu
mengatasi pengaruh itu bagaimana?
Informan: Yaa... caranya mengatasi
ya?(heeh) itukan permasalahan
orang tua, jadi ya kita sebagai anak
ya Cuma bisa menerimaapa yang
mereka putuskan trus juga walaupun
berpengaruh ya ada pengaruhnya
cuman ya gak trelalu, gak terlalu
mempengaruhi bangetlah.
Peneliti:Seperti apa pengaruhnya
jika di sekolah?
Informan :Ya kadang tuh kalo
ulangan susah teringet sama orang
tua, pengen banget liat kayak orang
tua tuh bersatu lagi (heeh) tapi tuh
terkadang khayalan itu hilang sendiri
dengan sering cara aku memotivasi
diri menyadari kalo orang tua kita
tidak bisa bersatu
Peneliti: Eee motivasi yang terbesar
apa?motivasi terbesar yang bisa
mendukung kamu ee yaa bisa meraih
apa yang kamu inginkan, mendukung
sam kakak.
Dengan teman tidak terbuka.
Ada pengaruh yang saya
inginkan dengan keadaan
orangtua yang bercerai.
Cara mengatasinya karena itu
permasalahan orangtua, jadi
sebagi anak menerima yang
menjadi keputusan mereka.
Ada pengaruhnya tapi tidak
terlalu.
Penagruhnya kadang kalau
ulangan susah ingat orangtua,
pingin melihat mereka bersatu
lagi, tapi khayalan itu hilang
sendiri, menjadi motivasi aku
menyadari kalau oranngtua
tidak bisa bersatu.
Motivasi terbesar ibu.
177
200
205
210
215
220
225
230
235
kamu, motivasu terbesarnya apa?
Informan :Motivasi terbesar aku sih
dari ibu, ee ibu
Peneliti:Berarti kamu deket banget
dong dengan ibu?
Informan :Iya
Peneliti : Klo sama bapak?
Informan :Gak,
Peneliti:Tapi masih komunikasi gak
sama bapak?
Informan :Komunikasi sih ada, tapi
jarang banget. Ya paling cuman
waktu lebaran, klo lebaran sama
waktu pulang kerumah nenek itu
mampir tapi juga gak, gak terlalu
sering
Peneliti:Kamu tinggalnya sama ibu
ya?
Informan :Iya
Peneliti: Trus kalo di bidang
pekerjaan kamu pengennya dapet
pekerjaan yang seperti apa? Bedok –
besoknya?waktu yang akan datang?
Informan :Ya pengen dapet pekerjaa
yang baik seperti di kantor kayak gitu
– gitu, yapenegn pokoknya pengen
dapet pekerjaan yang lebih daripada
orang tua
Peneliti :Ee tujuannya kenapa kok
pengen punya pekerjaan lebih dari
orang tua?
Informan :Ya supaya masa depan kita
cerah, trus bisa membahagiakan
orang tua, bisa membuat mereka
bangga dengan diri saya,
Peneliti : kalo usahanya?
Informan :usaha nya ya..
Peneliti :seperti apa?
Informan :Belajar ya, berdo’a ya
terus berusaha
Peneliti :Terus harapannya klo ee di
masa yang akan datang mendapat
Informan jarang komunikasi
dengan bapak, Cuma waktu
lebaran sama kalau pulang ke
rumah nenek mampir itupun
tidak terlalu sering.
Ingin dapat kerjaan di kantor,
pokonya dapat kerjaan yang
lebih baik dari orangtua.
Tujuannya supaya masa depan
cerah dan membahagiakan
orangtua bisa membuat mereka
bangga dengan diri informan.
Usahnya belajar, berdoa terus
usaha.
Harapan saya ingin
membelikan rumah ibu dan
memberangkatkan haji ibu.
178
240
245
250
255
260
265
270
275
280
pekerjaan yang baik apa?
Informan :Harapan dari ?
Peneliti : Heeh dari keinginan
mendapatkan pekerjaan yang baik itu
harapannya apa?
Informan :Harapan saya pengen
membelikan rumah ibu saya dan ee
dan ee memberangkatkan haji ibu
saya
Peneliti Ingin beli rumahnya di solo
atau di luar solo?
Informan :Di solo aja
Peneliti :Knp kok di solo?
Informan :Ya gmn ya, udah lama di
solo jadi ya kayaknya tempatnya
strategis
Peneliti:Seneng di solo ya?trus hal –
hal apa saja yang harus di
persiapkan ee biar besok dapet
pekerjaan yang di harapkan?dari
sekarang ini persiapannya ap aj?
Informan :Apa ya?berusaha supaya
kita mendapat nilai yang bagus,
berusaha agar, ya pokoknya
berusaha aj nilainya bagus. Kan
sekarang kalo apa bekerja di
kantoran mesti pake ijazah dan kalo
ijazah kita jelek pasti kan ada
kemungkinan untuk gak di terima.
Jadi ya kita harus berusaha supaya
nilai kita bagus gimana caranya terus
nanti kita bisa mendapatkan
pekerjaan yang baik
Peneliti:Berapa besar keyakinan
kamu meraih pekerjaan dari apa
yang kamu inginkan dengan
kemampuan yang kamu miliki
Informan :90 %
Peneliti :90% yakin yg kamu dapet?
Informan :yakin
Peneliti :Memang harus yakin kan
klo (iya) pasti bisa qt raih apa yang
Usahanya supaya dapat nilai
bagus, pokonya berusaha
karena sekarang bekerja di
kantor pake ijasah kalo
nilainya jelek bisa tidak di
terima.
Jadi harus berusaha supaya
mendapat pekerjaan yang baik.
Informan yakin 90% dengan
kemampuan yang di miliki.
Mengingat pengorbanan ibu
sudah banyak pengorbanannya
untuk informan jadi harus
berusha keras untuk membayar
semua pengorbanan ibu.
179
285
290
295
300
305
310
315
320
qt inginkan, mungkin apa aja yang
buat kamu eee jd semangat meraih
untuk mewujudkan keinginanya
Informan : Yang pertama inget
pengorbanan ibu udah melihat ibu
berkorban banyak buat aku jadi
harus berusaha keras buat membayar
semua pengorbanan ibu
Peneliti :Trus klo kiranya hal – hal
yang menyulitkan kamu apa untuk
meraih apa yang kamu
inginkan?kayaknya kok jadi
kendala?itu bisa dari kamu sendiri,
bisa dari orang tua, klo menurut
kamu sendiri dari apa?
Informan:Darii orang tua
Peneliti :Eee pernah ngobrol ama ibu
tentang cita – cita, ttg keinginan
kamu gitu?
Informan :Pernah
Peneliti:Terus tanggepan ibu?
Informan :Ya.. ibu Cuma bisa
mendo’akan aja, moga - moga apa
yang saya cita – citakan bisa
tercapai(heeh)
Peneliti :Berarti ibu mendukung cita
– cita kamu?
Informan :Iya
Peneliti:Trus Klo sama bapak pernah
ngobrol ?
Informan: gak
Peneliti: Berarti cenderung deket
sama ibu ya drpd sama bapak?
Informan: Iya
Peneliti: Klo sama kakak pernah
ngobrol gk mb ak pengen jd apa
besok kepengen gimana gitu?
Informan :Pernah
Peneliti :Pernah ngobrol gk?trus mba
gmn?
Informan:Mba Ya..berusaha untuk
memotivasi saya supaya saya tuh giat
Hal yang bisa menghambat
adalah orangtua
Ibu mendoakan semoga yang
dicita-citakan tercapai.
Kakak informan berusaha
memotivasi supaya giat
belajar, berdoa, percaya diri
dan tetap semangat.
Tidak terlalu berpengaruh,
karena sudah terbiasa dari
kecil ditinggal sama bapak
sama ibu terus dengan keadaan
seperti itu sudah terbiasa.
180
325
330
335
340
345
350
355
360
365
belajar dan berusaha berdoa terus ,
percaya diri tetep semangat
Peneliti :Eeem seperti apa
pengaruhnya keadaan orang tua yang
berpisah,yang gak bareng – bareng
itu dengan keinginan kamu untuk
meraih pekerjaan yang kamu
inginkan?
Informan :Eem pengarunya ya...gak
terlalu berpengaruh sih sebetulnya
karena sudah terbiasa dari kecil di
tinggal sama bapak jadi ya sama ibu
terus ya mungkin memang keadaanya
begitu ya jadi apa ya... sudah
terbiasa aja
Peneliti: Eeh dari bapak sama ibu
pisah ampe sekarang dah berapa
taun (ya) kira - kira?
Informan :Eeh 21 tahun
Peneliti: 21 tahun (iya) berarti udah
cukup lama ya?(iya) jadi waktu
mereka bapak sama ibu pisah berarti
itu mbanya masih kecil?(iya masih
kecil) ngerti gak mereka ada masalah
sampai pisah?
Informan: Gak tau dulunya kan
waktu kecil saya tuh di asuh sama
nenek kakek (heeh),bisa jadi saya tuh
ngertinya kalo mereka orang tua saya
tuh waktu saya udah sekolah sd baru
tau klo mereka orang tua kandung
saya
Peneliti :Ooh berarti malah dari
kecilnya sama kakek sama nenek
berarti dah sd baru tinggal sama
orang tua (iya)itu sama mba juga di
nenek sama kakek?(iya sama mba
juga)berarti memang dari kecil
tinggalnya sama nenek sama kakek.
trus klo misalkan untuk suatu ketika
pekerjaan yang kamu inginkan itu
kok gak bisa kamu dapatkan, eeh
Bila tidak memperoleh
pekerjaan yang di inginka
sedih kecewa karena tidak bisa
mencapainya. Tapi karena
Allah yang mengatur rejeki
jadi ya berdoa dan berusaha
lebih keras lagi supaya
mendapat yang diinginkan.
Informan tidak memberikan
181
370
375
380
385
390
395
400
405
kamu cara mengatasinya itu
gimana?pertama mungkin apa yang
kamu rasakan?
Informan :Ya mungkin sedih
ya?kecewa tidak bisa mencapai apa
yang kita inginkan, kita cita – citakan
tapi ya kembali lagi sama Allah
karena semuanya kan sudah di atur
sama Allah kayak rejeki itukan sudah
di atur jadi ya berdo’a ja moga –
moga dengan kita gak bisa mencapai
itu bisa berusaha lebih keras lagi
supaya kita bisa mencapainya
Peneliti :Eee motivasi terbesar yang
membuat kamu ingin mencapai cita –
cita kamu apa?
Informan :Motivasi terbesar?
Peneliti :Yang menjadi dorongan
yang kuat yang ada pada diri kamu
sendiri, ooh aku harus dapet
pekerjaan itu, itu apa?
Informan :Gak bisa saya
informasikan sama mba
Peneliti :Gak apa – apa, oke
sekarang ke punya impian untuk
berkeluarga?
Informan :Punya
Peneliti :Heeh impiannya seperti apa
boleh cerita gak?
Informan :Ya pengen punya keluarga
yang sakinah mawaddah warahmah
ya (heeh) bisa memiliki keluarga
yang harmonis
Peneliti :Ee udah punya pacar
sekarang?
Informan :Sudah
Peneliti :Eee udah lama pacaranya?
Informan :1tahun
Peneliti :1 tahun? Ee selama satu
taun itu terbuka gak sama pacarnya?
Informan :Ya kalo, gak begitu
terbuka
jawaban.
Pingin punya keluarga yang
sakinah, mawardah,
warohmah, bisa memiliki
keluarga yang harmonis.
Ada rasa takut karena trauma
dari orangtua, tapi bagaimana
kitanya membangun keluarga
yang harmonis, informan
yakin tidak akan terjadi seperti
yang di alami orangtua.
Usahanya belun terpikirkan
mungkin nanti-nanti.
182
410
415
420
425
430
435
440
445
Peneliti :Gak begitu terbuka emang
gak suka atau emang gak bisa atau
emang kenapa?
Informan :Gak, emang gak suka
Peneliti :Ee paling terbukanya sama
siapa?
Informan:Sama kakak
Peneliti :Sama kakak aja? ada rasa
takut, takut gak dengan pengalaman
dari orang tua, kadang terpikir rasa
takut?
Informan :Ya kalo rasa takut
ada(heeh)karena ada trauma dari
orang tua ya tapi ya gimana kitanya
aja bisa membangun sebuah keluarga
yang harmonis aku yakin gak akan
terjadi seperti orang tua yang aku
alami
Peneliti :Eee usaha – usaha yang
kamu lakukan untuk mencapai impian
keluarga itu apa aja?yang sudah ku
pikirkan saat ini untuk keliuarga itu
seperti apa?
Informan :Tapi belum ada pikiran
kearah situ mungkin nanti – nanti
Peneliti: harapannya apa dari
keluarga yang sakinnah mawaddah
warahmah seperti yang kamu
inginkan?
Informan :Ya seperti keluarga
bahagia yang ee apa memiliki
seorang suami yang memiliki
pekerjaannya tetap terus mempunyai
anak yang bsa membanggakan dan
bisa membuat kita itu bangga akan
udah ngelahirin dia,
Peneliti :tujuannya apa?
Informan :Tujuaanya supaya kita itu
diwaktu kita senja bisa merawat trus
ada yang ngurusin
Peneliti :Eee sudah punya rencana –
rencana kedepan gak?(maksudnya)ee
Harapannya seperti keluarga
bahagia memiliki seorang
suami yang punya pekerjaan
tetap, punya anak yang bisa
membanggakan dan bisa
membuat informan bangga
sudah melahirkan dia.
Tujuannya supaya kalau sudah
tua nanti ada yang merawat
dan mengurus informan.
Informan mempunyai rencana
untuk sampai kejenjang
pernikahan dengan pacar, tapi
kalau untuk sekarang belum
siap karena masih sekolah.
Nanti kalau sudah lulus dan
bekerja apa sudah kuliah baru
melanjutkan ke yang lebih
serius.
Informan yakin 95% dengan
kemampuan yang dimiliki.
Informan tidak mengikuti
kegiatan di sekitar rumah
karena tidak begitu akrab
dengan remaja di sekitar
183
450
455
460
465
470
475
480
485
490
kayak misalkan usia berapa kamu
nikah, sekarang kan dah punya
pacar, eee ada keinginan sama dia
bener – bener serius ke jenjang
pernikahannya besok gitu?pernah
ada rencana gak?
Informan :Ada
Peneliti :Terus responnya gmn?
Informan :Ya responnya apa klo buat
sekarang ke depannya blm siap (iya
heeh) kan masih sama – sama
sekolah tapi kalo nanti udah lulus
(heeh) atao kita udah kerja (kerja)
ato udah kuliah gitu kita akan
melanjutkan ke jenjang yang lebih
serius
Peneliti :Tapi udah berhubungan
serius ya? Serta keyakinan kamu
untuk bisa meraih keluarga yang
kamu inginkan dengan kemampuan
yang kamu miliki, berapa persen??
Informan :95%
Peneliti :95%?yakin(hehehehe)eee
ikut kegiatan masyarakat gak di
lingkungan rumah?(rumah?)heeh
(Gak) gak ikut, kenapa kok gak ikut?
Informan :Soalnya ya gak terlalu
akrab ama remaja disini terus juga
sini kan Cuma ngekost terus juga gak
termasuk warga sini jadi gak ikutan
(oooo)
Peneliti :Gmn keadaan orang tua
yang bercerai itu gimana ada apa ya
ada kendala gak di pergaulan kamu
dengan teman ?
Informan :Ada (ada) terkadang
merasa iri sama teman kadang temen
opo bisa jalan – jalan sama kedua
orang tuanya bisa maen bisa cerita
tapi ya kita harus menerima apa
keadaan keluarga kita
Peneliti :Terus kalo dengan saudara
tempat tinggalnya.
Kadang ada penagruhnya
merasa iri dengan teman bisa
jalan-jalan dengan kedua
ornagtuanya, bisa main, bisa
cerita tapi tetep harus
menerima keadaan keluarga
ini.
Hubungan dengan keluarga
dari ibu cukup baik, terkadang
main bareng, tapi dengan
keluarga dai bapak tidak baik.
Yang bisa mendorong
informan usaha, tetap percaya
diri dan menyakinkan diri
kalau bisa mencapai tujuan itu.
Hal yang bisa menghambat
informan adalah biaya karena
ibu kerja sendiri kadang
kesulitan dalam keuangan. Jadi
harus menyeimbangkan
dengan keuangan yang ada.
184
495
500
505
510
515
520
525
530
dari bapak dan ibu itu gimana
hubungan kamu dengan mereka ?
Informan :Itu kalo hubungan dengan
saudara dari ibu itu baik cukup akrab
kadang cerita kadang maen bareng
tapi kalo saudara bapak gak pernah
Peneliti :Eeh hal – hal apa yang
dapat mendorongan kamu apa yang
bisa mewujudkan keluarga apa yang
aku inginkan, ya kira – kira apa aj
dorongan yang bisa mendorong kamu
untuk mewujudkan?
Informan :Ya berusaha, tetep percaya
diri semangat dan yakini diri kita
kalo bisa mencapai tujuan itu
Peneliti :Klo tujuan yang bisa
menghambat apa?(yang bisa)yang
bisa menghambat keinginan kamu
untuk meraih apa yang kamu
inginkan?
Informan :Mungkin biaya karena kan
ibu kerja sendiri terkadang ya
kadang kesulitan dalam keuangan
jadi ya harus eee harus nyeimbangin
dengan keuangan yang ada
Peneliti :Eee ada pengaruhnya gak
dengan ee keadaan bapak ibu yang
bercerai itu sebenarnya ee dengan
pacar sekarang kan kamu udah
punya pacar, itu kadang berpengaruh
gak?
Informan :Berpengaruh
Peneliti :Berpengaruh, terus gimana
cara mengatasinya?
Informan : Cara mengatasinya ya...
Peneliti :Yang kamu lakukan
gimana?
Informan :Ya... yang saya lakuakn
seumpama ada masalah atau konflik
sama orang tua kita gak perlu
memasukkan konflik itu ke hubungan
dengan pacar aku
Keadaan orangtua bercerai
berpenagruh kepada informan.
Informan tidak mencampurkan
masalah dengan orangtua,
dengan yang lain.
Cara untuk mengatasi, seperti
percaya diri dan yakin kalau
informan gak akan mungkin
pernah mengalami kejadian
hal yang sama seperti
185
535
540
550
555
560
565
570
575
580
Peneliti :Ee kamu kan deket ama ibu
(iya) ibu tau gak kamu punya pacar?
(tau) tau kalo mb atu gk? (tau) kalo
bapak?(kalo bapak gak tau) pernah
di kenalin, ketemu ama ibu ato sama
mba gitu?
Informan :klo ketemu sama ibu sering
tapi kalo ketemu sama kakak belum
Peneliti :ibu gimana tanggapanya??
Informan :Ya tanggapanya sih,
anaknya cukup baik, sopan, ramah
ya...ibu selalu bilang jangan pernah
menyakiti dia, eee karena anaknya
baik dan pengen serius
Penelitian : Tapi ibu meresponnya
baik ya Informan: iya
Penelitian: tentang hubungan kamu
Informan: iya
Peneliti :Punya pemikiran, eee tadi
kan bilang kadang kan ada trauma
dengan pengalaman ibu juga sama
bapak, eee trus juga kamu kan yakin
aku bisa(iya) berusaha untuk yakin
tidak sampai seperti mereka berusha
lebih baik, eeee terkadang kamu
punya pemikiran gak nantinya hal itu
eee sepertinya sulit ya pernah gak
punya pikiran seperti itu?
Informan :Pernah
Peneliti :Trus cara mengatasinya
bagaimana?
Informan :Cara mengatasinya,
seperti percaya diri aja dan yakin
kalo aku gak akan mungkin pernah
mengalami kejadian hal yang sama
seperti orang tua ku
Peneliti :Motivasi terbesarnya apa?
Informan :Motivasi besar nya eee
Peneliti :Motivasi besar karena kamu
ingin memiliki keluarga yang sakinah
mawaddah dan warahmah yang
mendorong kamu karena kamu
orangtua.
Motivais terbesar informan
ingin menunjukkan ke bapak
bahwa tanpa ibu bisa
memndidik saya menjadi
orang baik, orang sukses, bisa
memiliki keluargan yang lebih
baik.
186
585
590
595
600
605
610
615
620
625
pengen punya keluarga yang sakinah
mawaddah warahmah, itu yang
mendorong pikiran kamu itu apa
keinginanya apa?
Informan :Ya saya ingin menujukkan
ke ayah saya kalo tanpa dia pun ibu
saya bisa mendidik saya ya menjadi
orang yang baik, menjadi orang yang
sukses, bisa memiliki keluarga yang
lebih baik daripada mereka
Peneliti :Eee sejauh ini penilaian
kamu hubungan bapak ama ibu
gimana?
Informan :Hubungannya biasa aja
sih (biasa aja)
Peneliti : sekarangkan kamu tinggal
sama ibu. Nah ketika kamu
berkunjung ke tempat bapak itu
keinginan sendiri atau di suruh ama
ibu atau sama mba?
Informan :Gak, ya karena keinginan
saya sendiri (keinginan sendiri)
Peneliti :Jadi kamu pengen jenguk
(iya) itu kalo kamu jenguk ibu tau
gak?(tau) berarti kamu pamit dulu
dan ibu gimana, respon ibu gimana?
Informan :Responnya ya gak apa –
apa (gak apa – apa) itu hal yang
wajar seorang anak mendatangi
ayahnya, malah ibu saya ingin
mendekatkan saya dengan ayah saya
Peneliti :Eee, kamu sama mba sama
– sama dekat dengan ibu semua?
Informan :Iya dekat sama ibu
Peneliti :Apa karena mungkin
tinggalnya sama ibu semua?
Informan: iya
Peneliti: Mungkin ee laporannya
cukup dulu ya interview nya (oh iya)
hari ini, besok misalkan ada yang
mau aku tanya kan aku kesini lagi (oh
iya) nanti kita lanjut lagi. Eee
187
630
635
640
645
650
sebelum aku tutup (iya) ulang dulu ya
dari awal hasilnya seperti apa,
misalnya ada hal – hal yang menurut
kamu kurang cocok ya nanti kamu
langsung, iih mba maksudku kayak
gini gitu aja (iya) tadi kan yang
pertama tentang pendidikan kamu
pengen kuliah tadi sempet pengen di
kedokteran, pengen di UNS karena
pengen bermanfaat untuk orang lain
(iya) trus yang paling bisa
memotivasi kamu yaitu ibu ya,
pengen membahagiakan ibu ya (iya)
ya terus klo dari pekerjaan pengen
dapet pekerjaan yang lebih baik dari
orang tua, bisa membelikan rumah
juga,terus memberangkatkan haji,
terus keluarganya kamu pengen
menjadi keluarga yang harmoni,
yang tidak seperti yang kamu alami
dan pengen membuktikan ke bapak
kalo ibu bisa mendidik kamu dengan
baik walaupun tanpa bapak (iya).
Oke terimakasih ya (iya). Aku akhiri
wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Informan: Wa’alaikum salam
warahmatullahi wabarakatuh
188
Nama Informan : Candra Kode : W5. C
Usia : 19 tahun
Tema :Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami
Perceraain Orangtua
Waktu : Solo, 09 oktober 2011 pukul 10.00 – 11.30 WIB
P : Peneliti
I : Informan
NO BARIS VERBATIM TEMA
1
5
10
15
20
25
30
Peneliti: assalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh..
Informan: waalaikum salam
warohmatullahi wabarokatuh..
Peneliti: oke..terima kasih ee.. candra
udah mau meluangkan waktu untuk
membantu saya dalam penelitian ini
ee..dan bersedia menjadi informan
ee..nanti disini ee.. interviewnya seputar
orientasi masa depan ee..harapan-
harapan kedepannya seperti apa gitu
ya..
Informan: heeh..
Peneliti: ee..lansung aja yang pertama
tentang pendidikan dulu. Apa sih minat
apa keinginan yang dicapai di bidang
pendidikan khususnya diwaktu yang
akan datang?
Informan: keinginannya pinginnya
pendidikan kedepan itu nanti...
gini..pendidikan yang berkarakter, jadi
dari calon pendidiknya dulu ee..dibekali
beberapa karakter yang nantinya dalam
pengajaran dapat dikasihkan langsung
pada para..apa..para apa ini peserta
didiknya. Jadi setelah pengajaran itu
selesai peserta didik punya bekal, gak
yang asal-asalan mengajar.
Peneliti: ee…ini kan.. masih awal
kuliah ya..
keinginan kedepan menjadi
pendidik atau pengajr yang
berkarakter supaya tidak
asal-asalan dalam mengajar.
189
35
40
45
50
55
60
65
70
Informan: heeh..
Peneliti: ambil apa kuliahnya?
Informan: ambil pendidikan bahasa
Indonesia
Peneliti: ambil bahasa Indonesia itu
keinginan sendiri apa ada dorongan
dari orangtua pa dari temen gitu..
Informan: keinginan sendiri, tadinya
dorongan dari orangtua disuruh di
PGSD, ee..aku sendiri gak suka anak
kecil..jujur aja hehehe..aku gak sabar
kalo disuruh ngurus anak kecil tadinya
ini..masih tak turutin aku ambil PGSD
keinginan ibu, sampek ketiga kali ters
nilaiku gak cukup akhirnya aku ambil
pendidikan keguruan tapi yang sesuai
yang aku sukai ya udah aku larinya ke
bahasa Indonesia dah itu..hehehe...
Peneliti:ee.. terus tujuannya apa?
Informan: tujuan apanya?
Peneliti: ee..tujuannya kok aku pingin
kuliah dan aku ambil bahasa Indonesia.
Informan: tujuannya ini ya..aku pingin
ini…ee…cita-citaku akan pingin jadi
dosen, jadi ya udah aku ambilnya
pendidikan keguruan dari pendidikan
keguruan yang ada di UMS yang
sekiranya itu mampu aku untuk tempuh
itu yang bahasa Indonesia.
Peneliti: ya..oke, terus usaha-usaha
yang dilakuukan untuk mewujudkan itu
apa?
Informan: usahanya tadinya aku yang
gak suka baca, ini..tuntutan jadi
sekarang rajin baca. Terus apa ya..ya
pokonya belajarlah..
Peneliti: oke yang diharapkan dari itu
apa?
Informan: yang diharapkan itu bahasa
Indonesia ..?
Peneliti: iya yang diharapkan ambil
bahasa Indonesia itu kedepannya apa?
kuliah di Bahasa Indonesia,
walaupun orangtua
menyuruh di PGSD karena
tidak suka anak kecil
Tujuannya karena cita-cita
pingin jadi dosen.
Usahanya yang tadinya tidak
suka baca jadi sekarang rajin
baca dan belajar.
Harapannya lebih
mempunyai kesantunan
190
75
80
85
90
95
100
105
110
Informan: harapannya apa ya.. dari aku
sendiri dari ini… dari cara
ngomongnya.. bisa pake bahasa
Indonesia itu dengan benar, nanti juga
bisa diajarkan, punya kesantunan
bahasa sendiri jadi nanti anak bahasa
nanti harus berbeda dengan anak lain,
karena kita mempelajari bahasa ya kita
harus baik dari kesantunannya terus
tata bahasnya, pemilihan katanya harus
sesuai, apa.. harus sesuai dengan
kondisi lah..
Peneliti: heeh.. oke, yang jadi tujuan
kedepannya ee..pingin bisa ee..punya
karakter yang baik dibahasa..?
Informan: heeh..iya..
Peneliti: seperti itu..ee..ketika
memutuskan untuk di bahasa Indonesia
gimana pendapat orangtua, kan tadinya
kan disuruh di PGSD, kok sekarang
ambilnya dibahasa Indonesia..responya
gimana?
Informan: tadinya ibu masih ngotot ak
disuruh ambil PGSD, terus aku bilang,
buk nilaiku gak cukup kurang berapa
point tok tapi gak bisa masuk, terus ibu
ini..akhirnya pilihan ke dua missal gak
bisa masuk, kamu ambil PAUD.nya
gitukan..ibu..gambarannya gini, kalo
PGSD sama PAUD itu kesmpatan
kerjanya nanti kedepan itu banyak,
masih dibutuhin, terus aku ngomong ke
ibu..buk, semua orang kan punya rejeki
masing-masing..iya sekarang akan aku
belum mampu masuk ke PGSD atau
PAUD tapi lulusan di atasku lebih
banyak pasti duluan mereka yang cari
kerja, ketimbang aku yang baru mau
masuk. Jadi udahlah gak usah
mentingin itu, nanti juga kalok misalkan
gak ada kerjaan jadi guru, bisa usaha
yang lain. Toh banyak kan yang sarjan
dalam tutur kata sesuai
kondisi.
Ibunya tetap ngotot
mengambil di PGSD,
informan berusaha
menjelaskan bahwa nilainya
tidak cukup. Ibunya
memberikan pilihan ke dua
di PAUD dengan
pertimbangan kalau PGSD
dan PAUD mempunyai
kesempatan kerja yang baik.
Tapi pertimbangan informan
lulusan diatasnya lebih
banyak, jadi misal tidak bisa
jadi guru bisa usaha yang
lain.
191
115
120
125
130
135
140
145
150
155
tapi gak bisa jadi guru, masih bisa
usaha yang lain juga.
Peneliti: terus rencana yang mulai
disusun dari saat ini apa? Ee..Biar
impian jadi dosen ya..?tadi kan bilang
pingi jadi dosen bisa terwujud seperti
apa?
Informan: ee..pesen dari ibu itu gini..
kan aku dididik untuk mandiri sama ibu,
melihat kondisi apa keluarga terus..aku
sendiri juga apa..punya amanah dari
ibu.. ya kuliah yang bener, terus ini ya
mungkin aktif saat pembelajran tadinya
pingin masuk lanjut di organisasi, tapi
inget kondisi kesehatanku yang sering
drop jadi ya udahlah aktifku cuman di
bidang akademik aja tapi gak di
organisasinya gitu..
Peneliti:ee..itu dropnya sakit kayak
gitu?
Informan: heeh..aku punya maag kronis
kalok misalnya gak sarapan aja sih gak
masalah.. cuman kalok kecapekan,
pikiran ini lagi kacau, udah lansung
cepet kambuh..
Peneliti: ee..ada kegiatan UKM-UKM
yang diikuti gak?
Informan: gak untuk saat ini gak
ada..cuman aku fokuskan untuk kuliah..
Peneliti: oo..cuman untuk kuliah? Gak
pingin?
Informan: ee..ini dulu waktu SMK
pernah sih..ikut organisasi aku mikirnya
gini aja pengalam organisasiku
cukuplah..nanti aku bisa kembangin lagi
saat terjun ke masyarakat..
Peneliti: oke..ee..seberapa besar
keyakainan ee.. keyakinan kamu dengan
kemampuan yang kamu miliki., dengan
potensi yang ada di diri kamu untuk
mewujudkan keingina kamu itu..?
Informan: berapa ya…bisa di bilang
Melihat kondisi keluarga,
informan dididik untuk lebih
mandiri, kuliah yang serius,
dan aktif saat pembelajaran
tetapi dengan pertimbangan
kondisi kesehatan yang
kurang baik informan tidak
aktif di organisasi.
Kalau pikiran kacau maag
kronisnya mudah kambuh.
Tidak mengikuti kegiatan
ukm hanya fokus di
perkuliahan saja.
Dulu waktu di SMK pernah
ikut organisasi, menurut
informan sudah cukup bisa
dikembangkan lagi saat
terjun ke masyarakat.
Mempunyai kemauan untuk
aktif, tetapi mudah sakit,
pikiran terganggu, takut dan
192
160
165
170
175
180
185
190
195
belum ada 100% karena aku
gini..kemauan untuk aktif ada, cuman
kelemahanku itu aku punya penyakit ini
apa..maagnya udah kronis, pikiran
keganggu atau lagi merasa takut apa
grogi itu buyar semua hehehe..tanganku
itu dingin, gemetaran..nah itu tadi
faktor aku gak berani tampil dengan
kemampuan yang aku miliki.
Peneliti: ee...ada solusinya gak untuk
mengatasi itu?
Informan: solusinya apa
ya..hehehee..belum ada solusi yang
tepat, misalkan aku lagi takut
gini…misalnya gini..misalkan dikelas
ada satu diskusi aku paham yang
didiskusiakan apa..misalnya aku mau
ngasih sanggahan atau mau membantu
kelompok lain menjawab dah ada
konsep yang pingin aku sampaikan tapi
karena dah takut duluan…konsep itu
gak jadi aku sampaiin gitu..
Peneliti: pernah ga belajar apa
ya..mengungkapkan pendapat?
Informan: ya kadang tak paksain juga..
Peneliti: bisa?
Informan: iya..bisa..
Peneliti: na..kan berarti bisa..harus
dipaksa..
Informan:heeh..hehehe..
Peneliti: ee…hal-hal apa aja yang bisa
mendorong kamu untuk mewujudkan
semua keinginan kamu?
Informan: apa ya.. liat dari figur ibu,
aku selama ini pendidikan di keluarga
selalu ditemenin ibu, yang selalu
support aku juga ibu..misalnya nanti
aku kok dikuliahin biaya mahal kok aku
gak niat sayang sekali, berarti
nyianyiain pengorbanan ibu..ee..ya
motivasi aku ya itulah..aku gak pingin
apa yang dialami ibu itu terjadi sama
grogi sehingga menghambat
untuk tampil dengan
kemampuan yang di miliki.
Belum mempunyai solusi
yang tepat untuk mengatasi
kelemahannya. Sehingga
menghambat ide yang
dimilikinya.
Ibu yang selama ini
memberikan pendidikan
dalam keluarga, yang
mengsupport, membiayai
kuliah dan segala kebutuhan,
juga tidak mau apa yang
terjadi pada ibu terulang.
193
200
205
210
215
220
225
230
235
aku nantinya misalkan aku gak nyadari
dari sekarang atau gak matuhin nasehat
dari ibu..
Peneliti: oke..kalok sekiranya hal-hal
yang bisa menghambat apa?
Informan: menghambat apa?
Peneliti: menghambat kok kayaknya
ee..susah ya..aku mewujudkan
keinginanku kaya gitu..
Informan: apa ya..mungkin dari ini dari
perekonomian keluarga ya..sekarang
ibu nuntut aku kuliah menjadi
mahasiswa yang aktif artinya kan aku
kan juga butuh fasilitas na..sekarang
semua pembelajaran pakek laptop
misalkan mau ke warnet kan saaing kita
keluar biaya teruskan lagian keluar
malem ga enak soalnya aku juga gak
suka keluyuran saat aku butuh sesuat
yang penting kayak gitu untuk menujang
perkuliahanku aku minta ke ibu kan gak
bisa langsung terwujud ibu juga pasti
mikir-mikir dulu missal nanti ada rejeki
nanti baru bisa beli na..ya seperti itu..
Peneliti: terus kamu mensiasati itunya
gimana?
Informan: mensiasatinya ya ini untuk
sementara apa ya..ada tugas aku
lansung kewarnet nyari filenya misalkan
ada tugas kelompok yang penting aku
dah dapet filenya nanti tinggal dibuka
dilaptop temen belajar bareng terus
yang lainya aku ringkas untuk belajar
aku sendiri..
Peneliti: oke..ee..tadikan punya
keinginan, punya perencanaan
juga..terus ada usaha juga untuk
mewujudkan itu, ee..pernah gak
terpikirkan kalok semua itu nanti gak
bisa terwujud ee..aku harus gimana
kayak gitu..jadi ee..ada..ada apa
ya..ee.ada antisipasi mulai dari
Hal yang menghambat
dalam pendidikan adalah
masalah ekonomi karena
keterbatasan fasilitas yang
menunjang aktifitas
perkuliahan seperti laptop.
Pernah informan minta
kepada ibunya tetapi tidak
bisa langsung terwujud,
misal ada rejeki baru bisa
beli.
Mengatasinya dengan cara
mencari tugas di warnet,
misal tugas kelompok cari
materi, pinjam laptop teman
untuk mengerjakannya dan
meringkas untuk informan
sendiri.
194
240
245
250
255
260
265
270
275
280
sekarang atau da satu solusi yang kamu
siapkan untuk ee..kamu menghadapi
semua itu dan tetep bisa kedepannya
kayak gitu..?
Informan: misalnya aku gak bisa
meraih cita-citaku menjadi dosen ini
aku juga suka di desain baju kan, desain
grafis aku juga suka lumayan
bisalah..pernah belajar dulu, nah..misal
gak bisa yang cita-cita awal aku pingin
ini nanti pingin kursus buat inilah buat
pembekalan nambah-nambah bakat jadi
aku bisa jahit, ya nanti aku ikut kursus
buat nambah ilmunya kayak gitu..ya
kayak gitu ka ibuku juga gak pinter jahit
juga..ya udah aku larinya kesitu.
Peneliti: berarti memang punya
kemampuan lain ya…ada potensi lain
yang kamu pun menyadari itu gitu
lho..jadi itu yang di jadiin kamu sebagi
salah satu solusi…
Informan: iya..heeh..
Peneliti: bagus itu..
Informan:heeh..
Peneliti: ada gak pengaruhnya dengan
keadaan orangtua yang berpisah
dengan pendidikan kamu ee..kedepan
Informan:aku merasa nyaman sama ibu,
jadi dulu sewaktu ada bapak juga
semua kebutuhan bapak, kakak, aku dan
sama adekku ibu yang nanggung jadi
dah dari dulu ibu yang nafkahin
keluarga bukan bapak cuman bedanya
dulu ada bapak sekarang gak ada itu
aja..
Peneliti:ee..berarti sekrang kamu
tinggalnya sam ibu?
Informan: heeh..
Peneliti: ee..kalok sama bapak frekuensi
ketemunya?
Informan: hampir gak pernah sih…tiap
kali lebaran juga aku gak kesana
Bila tidak bisa meraih yang
diinginkan (dosen) berusaha
dengan kemampuan lain
yang dimiliki (desain
baju/desain grafis)
mengikuti kursus supaya
tambah pintar.
Informan merasa nyaman
dengan ibu, dari dulu semua
kebutuhan keluarga ibu yang
menanggung, hanya bedanya
sekarang bapak tidak ada
(tidak serumah)
Informan jarang sekali
bertemu dengan ayahnya.
Bahkan lebaran juga tidak
bertemu ayah, sms dan telp
juga tidak. Tetapi informan
masih menghargai dan masih
menganggap sebagai ayah
195
285
290
295
300
305
310
315
320
bahkan aku juga gak pernah ini sms apa
telpon karena aku ini, aku menghargai
dia sebagia seorang ayah, aku juga
masih menganggap dia sebagai seorang
ayah tapi kerana sikap bapak yang ke
aku kayak gak menganggap punya anak
itu jadi aku malu sendiri, ngapain aku
ngurusin, wong aku juga gak pernah
diurusin…jadinya aku ngurusin usaha-
usaha ibu yang dilakukan untuk aku aja.
Peneliti: berarti komunikasi sama
bapak juga jarang?
Informan:jarang bapak juga gak
pernah..
Peneliti:sms pa telpon gitu..
Informan: jarang, pernah aku sms
nanyain pak gimana kabarnya?
Balesnya cuma gini thok ya ada apa
nok? Jadi seakan-akan kayak yang aku
yang butuh sesuatu kedia, bukannya kok
oh..anaku sms ada apa to?gitu..jadi
kayak gak ada ikatan aja gitu..jadi
males aku ngurusin
Peneliti:oke..apa motivasi terbesar
kamu untuk mewujudkan impian itu?
Informan: motivasinya apa ya..
Peneliti: motivasi yang terbesar?
Informan: motivasi terbesar apa ya
mbak..
Peneliti: iya..dorongan terbesar yang
mendorong kamu utuk mewujudkan
impian kamu..
Informan: yang terbesar aku
gini…balas budi sama ibu pingin bikin
keluraga yang bahagia, yang nyaman
aja udah kayak gitu..
Peneliti: impian terbesar kedepan
tentang pekerjaan apa?
Informan: setelah lulus S1 bahasa
Indonesia aku pingin mengabdi dulu di
sekolah, kalok gak bisa di negeri ya aku
pingin mengabdi dulu di sekolahanku
walaupun ayahnyaa yang
terkesan tidak mau punya
anak. Karena itu informan
lebih memperhatiak ibunya.
Informan dan ayahnya
jarang sekali komunikasi.
Pernah informan sms
ayahany menanyakan kabar
tetapi ditanggapi dengan
tidak baik seakan butuh
sesuatu dari ayahnya.
Informan merasa tidak ada
ikatan denang ayah
membuatnya malas
mengurusi.
Motivasi terbesar informan
adalah ibu, pingin membuat
kelurga yang bahagia dan
nyaman.
Dalam pekerjaan setelah
lulus S1 informan pingin
mengabdi dulu di
sekolahnya dulu, baru
melanjutkan S2.
196
325
330
335
340
345
350
355
360
365
dulu, dulu aku juga akrab sama guru-
guru enaklah nanti loby-lobynya. Sudah
ngabdi itu selesai sudah cukup berapa
lama aku baru ngelanjutin ke S2 dan
aku baru bisa jadi dosen..amin..
Peneliti:amin ya..
Informan:iya..
Peneliti: ee..tujuannya apa ?
Informan: tujuan apa?
Peneliti: ya tujuan itu ee…pingin
mengabdi di sekolahan yang dulu,
pingin bisa sampek S2 kenapa?
Informan: ya ini pingin cari
pengalaman dulu jadi gini aku
belum..punya pengalaman. Jadi kalo
pingin jadi dosen harus punya
pengalaman kerja dulu, jadi yang aku
cari pengalaman kerja dulu entah aku
nanti kembali ke SMK aku dulu atau
bantu ibu di SD atau yang lain
sekiranya waktu itu udah cukup ada
rejeki juga baru aku lanjut ke S2.
Peneliti: berarti pingin S2 pake hasil
sendiri ya..?
Informan: iya…hehehehehe…
Peneliti: ee..terus kira-kira usaha apa
yang akan kamu lakukan ke depan untuk
mewujudkan itu?
Informan: usahanya ya dari
sekaranglah..kuliah yang bener dulu,
mencari nilai, mencari ilmu
mencari..menggali kemampuan yang
ada, misal kuliah.nya asal-asalan dan
nilainya juga pas-pasan nanti cari kerja
juga susah…jadi ya..langkah awal ya
ini..kuliah yang benr, cari nilai buat
tuntutan kerjaan kedepan juga kan?
Peneliti: terus harapannya apa? Punya
keinginan sampek kerja ingin bisa
sampek S2 akhirnya cita-cita kamu
pingin jadi dosen harapnnya apa?
Informan: harapnnya hehehe..iya apa
Tujuannya ingin
mendapatkan pengalaman
dulu karena sebelum
menjadi dosen harus punya
pengalaman dulu entah di
SMK atau bantu ibu di SD
sekiranya sudah cukup dan
ada rijeki baru lanjut ke S2.
Usaha yang dilakukan mulai
dari sekarang kuliah yang
bener, mencari ilmu,
menggali kemampuan yang
ada, mencari nilai yang baik
untuk tuntutan kerja
kedepan.
Harapannya kerja biar tidak
merepoti orangtua lagi,
meringankan beban ibu, bisa
nabung, bisa melanjutkan S2
dengan usaha sendiri.
197
370
375
380
385
390
395
400
405
ya…aku kerja biar ini..gak ngerepotin
orangtua misalkan aku kok bisa nabung
sendiri, terus bisa ngelanjutin S2
dengan usaha sendiri paling tidak ini
meringankan beban ibu, aku kan juga
punya adek, udahlah nanti aku bisa
usaha sendiri.
Peneliti: ee…seberapa besar keyakinan
kamu bisa mewujudkan inginan kamu
dengan kemampuan yang kamu miliki.
Informan: ee..yakinlah 100%
Peneliti: oke..ee..apa aja yang
mendorong kmau sampek kamu bisa
mewujudkan keinginan kamu itu di
waktu yang akan datang.
Informan: yang mendorong gini…kita
kan jadi cewek paling tidak kalok kita
dah berumah tangga kita kan yang
nantinya mengawasi anak kita jadi
kalok aku cari kuliah setengah-setengah
ga setinggi mungkin bekal buat
mendidik anak gimana..nanti masa
depan anak-anakku gimana sedangkan
nati teknologi semakin berkembang
pesat ya kan? Jadi sayang sekali kalok
kita jadi cewek, cewek biasa pinginnya
jadi yang luar biasa yang punya bakat,
yang bisa bantu keluarga nantinya
kalok dah punya suami gitu..
Peneliti: oke…berarti pingin jadi
wanita yang mandiri ya..?
Informan: pingin berkarir bisa bantu
keluarga juga..
Peneliti:oke…terus kira-kira kalok ada
penghambat itu apa sih? Ada hal-hal
yang bisa menghambat itu apa?
Informan: menghambat apa ya..kalok
yang menghambt ini aku belum terpikir
mbak..hehehhe..
Peneliti: oke..ee..ada yang ditakutin ga
maksudnya gini kan pingin jadi dosen
bertarti dari sekarang dah punya
Yakin 100% bisa
mewujudkan dengan
kemampuan yang dimiliki.
Hal yang mendorong
informan adalah sebagai
calon ibu nantinya mendidik
dan mengawasi anak kalau
tidak berpendidikan tinggi
sulit dengan perkembangan
teknologi yang semakin
pesat dan ingin membantu
keluarga nantinya kalau
sudah bersuami.
Ingin berkarir bisa bantu
keluarga.
Belum terpikirkan hal apa
yang bisa menghambat.
198
410
415
420
425
430
435
440
445
gambaran donk..aku harusnya gimana
mulai dari sekarang sampek besok
ee…keinginan itu tercapai ee..dorongan
yang oiya aku mesti mewujudkan
itu..tapi ketika ee..ada pemikiran seperti
itu pasti kan ada pertimbangan bisa gak
ya..lha kalok misalkan gak bisa..itu
kira-kira apa?
Informan: dorongan apa?
Peneliti: yang memang sekiranya gak
bisa to apa? misalkan gak bisa jadi
dosen gitu..ee..yang menyebabkan ada
pemikiran seperti itu ?
Informan: ee…untuk jadi dosen aku gak
ada pemikiran kayak gitu, soalnya ku
dah yakin aku pingin jadi dosen dengan
usaha yang aku jalani sekarang, dengan
mengikuti perkulahan jadi yakin-yakin
aja gitu..asalkan aku tu mengilangkan
kekuranganku yang tadi..aku pingin
tampil ini aku ya harus berani jangan
minder dengan kekuranganku..
Peneliti: berarti itu jadi salah satu
penghambat ya..maksunya ee..susah
mengungkapkan pendapat, tapi tadi di
awal sempet bilang bisa kalok di paksa..
Informan: heeh…hehehe..
Peneliti: ya kan..berarti memang harus
ada sedikit pemaksaan ya..
Informan: heeh hehehe..
Peneliti: belajar ya.. belajar
mengungkapkan pendapat..
Informan: kelemahan yang lain aku itu
cenderung pendiam..jadi saat aku
pingin ngomong berpendapat ya..aku
ngomong, jadi saat aku gak paham
dengan materi yang disampaikan
karena aku dah males duluan
gitu..karena aku gak mau ngomong
karena males atau aku bête atau apa ya
udah…hehehehe…
Peneliti: oke..ee..kira-kira ada
Tidak merasa ada yang perlu
ditakuti oleh informan,
dengan usaha yang
dilakukan yakin bisa. Asal
menghilangakan kekurangan
dan tidak minder dengan
kekurangan.
Kelemahan lain cenderung
pendiam, saat pingin bicara
baru mau bicara, jadi kadang
kalau tidak paham dengan
materi tidak bisa
terpecahkan karena tidak
mau bicara entah karena
males atau bête.
Kondisi orangtua dijadikan
penyemangat, bisa
menambah semangat belajar
untuk menghargai kerja
199
450
455
460
465
470
475
480
485
490
pengaruhnya seperti apa sih keinginan
kamu untuk mewujudkan impian kamu
dengan keadaan orangtua yang
sekarang..
Informan: pengaruhnya apa ya.. kalok
aku sendiri sih..yang aku rasain ee..ini
aja buat penyemangat, bisa nambah
semangat belajar..jadi buat kita
menghargai kerja keras dari ibu ya
disini sebisa mungkin kalok ada
kekurangan, ada hambatan yang aku
lalui dalam kuliah ya semaksimal
mungkin tetep semangat…jaga diri pasti
itu kan, doa juga pasti selalu…dah itu
aja..
Peneliti: ee…ee..apa ya..kalok semisal
pekerjaan yang kamu inginkan itu
ee..sulit untuk kamu dapatkan solusi
apa yang kamu laukan?
Informan: kerjaan jadi guru itu
ya..sama jadi dosen?kalok missal sulit
apa ya…ya tetep ada usaha dulu paling
nggak ngabdi dulu di sekolah-sekolah,
sekolah awal buat bekal aku, untuk
nanti menuju menjadi dosen nanti kan
kita mesti sekolah lagi S2 apa S3
na..kemampuan lain yang kita miliki
dikembangkan lagi dan selang waktu
aku mengabdi di sekolah itu aku belajar
lagi untuk melengkapi kekuranganku
yang lain gitu..
Peneliti: motivasi terbesar untuk jadi
dosen apa?
Informan: aku melihat dari ibu….ibu
udah jadi guru SD, aku harus di atasnya
lagi gak mungkin aku dibawah ibu jadi
aku paling tidak harus lebih baik diatas
ibu…
Peneliti: oke..sekarang kalok tentang
keluarga ee..pinginya kedepan ee..kalok
berkeluarga, kelurga yang seperti apa?
Informan: aku pingin punya keluarga
keras ibu, bila ada hambatan
dalam kuliah tetap semangat,
jaga diri, dan doa.
Tetap usaha dengan cara
mengabdi di sekolah untuk
bekal awal dan untuk
melengkapi kekurangan
yang lain, untuk jadi dosen
mesti lanjut ke S2 atau S3
dan mengembangkan
kemampuan lain.
Motivasinya ibu yang telah
menjadi guru SD, informan
ingin harus diatasnya lagi
tidak mungkin dibawah ibu,
harus lebih baik dari ibu.
Ingin mempunyai suami
yang kerjanya mapan, bisa
ngemong, sabar, dewasa,
bisa ngertiin.
200
495
500
505
510
515
520
525
530
yang apa ya..ee..pastinya dari suami
dulu ya..suami kerjaan mapan, dia juga
bisa ngemong aku, aku kan orangnya
kadang egois, kadang juga sering
ngambekan, manja iya hehhe..terus aku
pingin nyari yang bisa momong aku jadi
orangya harus sabar, dewasa, bisa
ngertiin, kerjaan mapan..
Peneliti: oke..udah punya pacar?
Informan: udah hehehe..
Peneliti: terus gimana..setelah menjalin
hubunngan dengan orang ee…kira-kira
kedepannya gimana? Dari hubungan
itu..
Informan:ee awalnya sih gini..ibu dulu
pernah ngasih pesen sama aku..nok,
kamu kalok cari calon suami itu dilihat
dari fisiknya dulu orangtua bisakan
pingin yang terbaik maksud ibu itu
kayak gitu, tapi ya aku itu gak seperti
itu ibu pesen lagi yang lain itu..kamu
mesti kenal keluarganya dulu, figure
keluarga kayak apa baik apa gak, kalok
kedua orangtuanya itu berpendididkan
itu juga orangnya baik paling tidak
tingkat pemikirannya selaraslah sama
kita, missal diajak ngobrol atau bahas
masalah nyambung.. kebetulan pacar
aku itu bapak ibunya juga jadi guru,
tadinya aku belum atu kalok itu ibunya
karena berawal dari kebetulan karena
aku ngajar di tempat kursus computer
kan udah dapet 3minggu pertemuan
kalok gak salah aku ngajar sie ibu itu
terus ada kesempatan aku kenalan
sama sie pacar e gak taunya yang aku
ajarin itu ibunya sendiri heheh…dilain
kesempatan juga kebetulan ibu itu yang
aku ajarin temen akrabnya ibuku
sendiri jadi dah sama-sama jadi guru
sering ketemu kalok pertemuan udah
akrab, bahkan saat ibu ujian di UT itu
Ibu memberikan nasehat
mengenai criteria calon
suami dari fisiknya terlebih
dulu, tau keluarganya, figure
keluarganya, harus
berpendidikan supaya
pemikirannya selaras dengan
keluarga informan supaya
nyambung kalau ngobrol dan
membahas permasalahan.
Pacar informan orangtuanya
guru dan menjadi teman
ibunya.
201
535
540
550
555
560
565
570
575
580
yang ngawasin bapaknya sie opik itu
jadi saling kenal sebelum aku kenal
opik..jadi ya udah enaklah..hehehehe
Peneliti: jadi udah acc semua..hehehhe..
Informan: ya acc belum tau nantinya
hehehe..
Peneliti:hehehe..oke..ee..tujuannya
seperti apa kedepan? Udah punya
tujuan belum? Kan sekarang udah
punya pacar dan ornagtua dah sama-
sama tau ee..punya tujuan ke depan
gak?
Informan: tujuan kedepan sie ya ada
tapi selama kuliah ini karena dia di
Malang.
Jadi pendidikan karakter dari ibu yang
diterapkan aku mainpun jarang, jadi
aku dah mandiri jadi saat ditinggal
pacar jarak jauh aku dah gak kaget, dan
biasa aja kalok kangen ya kangen tapi
bisalah diatasi gak yang beda giman nie
aku kok jarak jauh ga..biasa aja tuh..
kedepannya nanti aku sama dia ya
seriusan gitu karena orangtua udah tau
kamarin pas aku pindhan ke Solo juga
sie Opik minta ijin orangtua nya buat
nganter akku ke Solo di ijinin aku juga
minta ijin langsung ke orangtuanya jadi
ya udah kita optmis aja nanti saat udah
selesai kuliah udah dapet kerjaan dan
ngelanjutin S2..
Peneliti: ada rasa takut gak dengan
pengalaman yang di alami
sebelumnyaoleh orangtua?
Informan: gak..
Peneliti: gak ada?kenapa?
Informan: gimana ya…aku nyaman aja
saat bersama dia yang..apa yang aku
alami melihat apa..sikap perilaku ibu
dan bapak itu kayanya beda dengan
yang aku alami sekarang kayaknya
orangnya beda jadi aku nyaman aja..
Tujuan kedepan ada tapi
menyelesaikan kuliah dan
berkerja dulu. Informan
tidak masalah pacaran jarak
jauh karena tidak terbiasa
main-main dan sudah
mandiri. Informan sudah
serius menjalin hubungan
dengan pacar, dan orangtua
sudah sama-sama tau.
Informan tidak merasa takut
atau trauma, bersama pacar
nyaman, sikap dan perilaku
orangtua beda dengan yang
di alami informan.
Usaha yang dilakukan untuk
menjaga hubungan dengan
komunikasi secara intensif
setiap hari.
202
585
590
595
600
605
610
615
620
Peneliti: ee…usaha yang dilakukan
untuk mewujudkan itu gimana? Dengan
mas siapa? Mas Opik ya?
Informan: iya opik,
Peneliti: heeh..
Informan: usahanya apa ya? Aku
ketemu juga jarang paling ini aja
komunikasi terus, jadi kalik apa..kalok
dia gak ngubungi aku sehari atau dua
hari entah itu sengaja atau dia sibuk
kuliah itu aku langsung marah-marah
heheheh… jadi dia ini apa lebih
ngertiin, lebih dewasalah..paling gak
se…tiap harilah pasti komunikasi
minggu ini dia sendiri yang minta
harusnya kita sering komunikasi paling
gak tiap hari sms oke gak papa..
Peneliti: ee…terus harapannya kedepan
gimana? Dari hubungan ini maksudnya
kan ee..ini dah lama belum
pacarannya?
Informan: aku pacaran itu baru
kemarin bulan februari kemarin jadi
belum ada setaun..
Peneliti: heeh.. terus harapan-harapan
kedepanya gimana?
Informan: harapanya hubungan aku
sama opik berjalan lancar, cepet
kuliahnya, dapet kerjaan dia juga
mapan, misal nanti dah sama-sama siap
berkeluarga direstui sama orangtua,
kita berkeluarga punya anak pinginya
gitu hehehe..
Peneliti: seberapa besar keyakinan
itu..?
Informan: yakin banget hehehe..
Peneliti: Yakin?
Informan: iya…soalnya aku tipenya gini
aku gak mendengar kata orang misal
gini gak pantes ndra dia jelek atau apa,
tapi aku melihat dari sikapnya gitu, dari
hatinya, dari keluarganya, kayak apa,
Harapannya hubungan
dengan mas opik berjalan
lancar, cepat kuliahnya,
kerja mapan, kalau sudah
siap nikah semoga direstui
orangtua dan punya anak.
Informan yakin karena tidak
suka mendengarkan kata
orang misal ada member
masukan yang tidak baik,
selama informan nyaman,
bisa menjaga kepercayaan
bisa lanjut tapi kalau di
khianati langsung putus.
Aku padamu tak ingin
ingkari
203
625
630
635
640
645
650
655
660
kalok aku dah nyaman, aku dah yakin
aku Cuma jaga kepercayaan aja ke dia ,
missal dia bisa jaga kepercayaan ya
udah kita tetep lanjut, misal dia kok
ditengah bikin maslah atau boong sama
aku atau menghianati ya..model aku
udah langsung putus ..
Peneliti: heeh..berarti udah ada
komitmen diawal ya..
Informan: iya..
Peneliti: ee..kalok dilingkungan rumah
ada gak kegiatan organisasi yang
diikutin?
Informan: gak ada..
Peneliti: o..gak ada..
Informan: ya biasa organisasi gitu tapi
organisasi di desa cuman buat ajang
mojok aja jadi aku gak suka..
Peneliti: ee..itu sejenis karangtaruna
gitu?
Informan: heeh..
Peneliti: dengan keadaan orangtua
yang berpisah itu ada pengauhnya gak
dengan ineraksi kamu dengan keluarga,
maksunya dengan keluarga baik dari
ibu ataupun dari ayah misakan kayak
pak dhe, bu dhe, ada om, ada tante gitu
gimana?
Informan: bentrok banget…
Peneliti:ooo..
Informan: jadi keluarga dari bapak itu
seakan-akan menyuruh bapak balik
lagi, jadi mereka itu ….. bapak itu
menafkahi keluarga apa gak selama ini
itu bapak kerja buat ibu buat anak-
anaknya padahal itu gak kenyataanya
gak seperti itu… sedangkan keluarga
dari ibu itu cenderung diem karena
udah memahami keadaan tapi kalok
dari bapak selalu bikin masalah selalu
meneror, kalok ada apa-apa selalu di
kaitkan dengan apa dengan perceraian
Informan tidak mengikuti
kegiatan kemasyarakatan
dilingkungan rumah, karena
hanya di jadukan ajang
mojok saja.
Hubungan dengan keluarga
bentrok. Keluarga dari ayah
menginkan ayah kembali
lagi karena beranggapan
ayah bekerja menafkahi
keluarga kenyataannya tidak
seperti itu. Sedangkan
kelurga ibu cenderung diam
karena sudah memahami
keadaan, bapak yang buat
masalah, meneror, bila
terjadi apa-apa selalu
dikaitkan denga percerain.
Hubungan dengan teman
biasa saja, misal ada yang
tanya informan bilang
tinggal dengan ibu, informan
tidak malu karena kenyataan
seperti itu.
204
665
670
675
680
685
690
695
700
705
itu..
Peneliti: kalok denga teman?
Informan: kalo sama temen bisa aja..
Peneliti:oo..biasa aja..
Informan: missal temen tanya tenteng
orangtua ndra…… aku bilang tinggal
sama ibu, aku gak malu gak apa enjoy
aja gitu eamng kenyataannya kayak gitu
ya itu terserah...
Peneliti: oke…hal-hal yang mendorong
untuk kamu mewujudkan ee..punya
keluarga yang seperti kamu inginkan itu
apa?
Informan: ya aku gak pingin aja
sie…ee…aku berawal dari keluarga
yang udah…udah bisa dikatakan gak
karuan nantinya aku membina keluarga
baru dengan calon suami kok gak
karuan lagi kan kayaknya kok sayang
sekali, aku punya rencana yang…..aku
minta nikah dengan orang yang aku
sayangi gitu..
Peneliti: oke..ee..ada yang bisa
menghambat itu gak?
Informan: yang menghambat apa?
Peneliti : yang menghambat kamu sulit
mewujudkan keingina kamu..
Informan: kan belum ini mbak…belum
terpikirkan…hehehe..
Peneliti: maksudnya gini..ee..dari
usaha-usaha yang kamu lakukan
dengan mas opik itu pernah gak
kepikiran walaupun kam orangtua dah
sama-sama tau maksudnya ornagtua
dari sie laki-laki juga tau beground
kamu seperti apa, kelurga seperti apa.
Ibu seperti apa, bapak seperti apa
…ee..pernah gak kepikiran kamu ada
yang kayaknya kok aku susah ya, aku
kok sedikit takut atau gimana gitu…
Informan: yang aku takutkan selama ini
itu gini..meskipun sejauh ini ibu
Hal yang mendorong
informan karena berasal dari
keluarga yang tidak karuan
jadi ingin membina keluarga
yang lebih baik tidak seperti
orangtua dan informan ingin
menikah dengan orang yang
disayangi.
Informan takut dengan sikap
ibu walaupun sikapnya biasa
saja dengan hubungannya,
tetapi keinginan ibunya
menuntut yang lebih baik,
sedangkan informan
cendrung lebih nermima, apa
adanya yang penting bisa
tanggungjawab dengan
keluarga nantinya, bukan
menuntut secara fisik seprti
yang diinginkan ibunya yang
gagah misal perwira.
205
710
715
720
725
730
735
740
745
sikapnya menunjukkan apa ya..sikap
yang biasa terhadap hubunganku denga
si opik itu…tapi dalam hati itu aku tetep
was-was karena aku tau karakter ibu itu
seperti apa…ibu cenderung menuntut
aku ke yang lebih baik gitu dan aku
cenderung lebih ke yang nerima aku
lebih menerima dia yang apa adanya
lebih tanggungjawab sama keluarga
nantinya…gak yang nuntut secara fisik
ini lho cari suami yang perwira, gagah,
kalok yang perwira otomatis
tanggungjawab, gak semuanya kayak
gitu kan…jadi tuntutan ibu kayak gitu
aku buang jauh…
Peneliti: kalo ibu pingin seperti
itu..berarti ibu pernah mengungkapkan
seperti itu?
Informan: pernah…bahkan sering, jadi
pas pertama aku nerima si opik aku gak
langsung bilang ke ibu, terus ibu
bilangnya setelah aku kasih tau ibu liat
orangnya kayak apa, kan memang kalok
dari fisik opik tinggi iya badan kurus
tapi gak yang tegap kayak yang perwira
atau angkatan laut atau angkatan gak
kayak gituan biasalah… dari wajah
juga gak yang cakep banget, biasa jadi
ibu bilangnya gini…kok kamu milih
yang kayak gitu sih ndra…kamu gak
pingin to punya suami yang dari
angkatan punya jabatanlah kan
dihargai orang, aku nyantai aja aku gak
pingi kayak gitu buk..sekarang kayak
gini aja bapak itu orangnya kayak apa
gagah, tinggi iya, cakepnya iya tapi
kenyataanya gimana…kerja gak bisa,
adanya juga nyakitin ibu terus gak bisa
nafkahin keluarga jadi aku gak pingin
nyari yang kayak gitu buk, aku pingin
nyari yang biasa tapi dia bisa nafkahin
aku, bisa kerja, punya bakat terus nanti
Ibu informan sering
mengungkapkan
keinginannya itu supaya
kelak mencari suami yang
secara fisik gagah seperti
perwira atau angkatan punya
jabatan di hargai orang.
Informan tidak ingin
mencari yang seprti itu,
karena ayahnya cakep tapi
kerja tidak bisa, menyakiti
ibunya terus, tidak bisa
menafkahi keluarga.
Informan berkeinginan
mencari yang biasa saja tapi
bisa bisa kerja, punya bakat,
dan bisa menafkahi
keluarga.
Informan selalu nurut apa
yang menjadi kemauan
ibunya, tetapi untuk pilihan
hidup ingin menetukan
sendiri. Ibunya pernah ingin
menjodohakan informan
206
750
755
760
765
770
775
780
785
790
bisa nafkahin keluarga..
Peneliti: berarti kamu sempet…
Informan: bentrok juga sama ibu…..
Peneliti: heeh..beda pendaapat ya..
Informan: iya..
Peneliti: terus ketika kamu coba
menjelaskan ibu gimana responnya?
Informan: responnya tadinya juga ibu
juga msih kekeh dengan pendapatnya
itu, aku juga ya..kekeh sama pendaptku
juga..kan aku dari dulu bisa dibilang
selalu nurut, ibu nuntut apa aku harus
begini-begini kan..dikekanglah..tapi aku
turutin, aku pingin sekali ini sajalah
buat pilihan hidupku nanti pingin milih
sendiri dengan apa yang aku inginkan
bukab dari pilihan orangtua. bahkan
pernah ibu mau jodohin aku ke anak
temennya…nok itu temen ibu anaknya
ini,,ini,,ini,,,langsung aku gini buk
jangan sekali-sekali jodohin aku ke
siapa pun aku pingin milih sendiri untuk
yang terakhir kalinya yang tadinya aku
selalu nurut sama ibu kasihlah aku
kepercayaan sekali ini aja aku milih
sendiri, terus tak jalani kalok pas ibu
juga capek marahin aku pasti
menghubungan dengan hubunganku
denga si opik tapi aku bilangnya gini
buk, ibu tau sendiri selama ini aku jujur
ada cowowk yang suka, ada yang
nembak ngajakin main aja aku selalu
cerita ke ibu mereka main aja tak suruh
kerumah biar ibu tau karakter mereka
seperti apa, terus saat aku pacara sama
si opik katnya ibu apa..harus punya
kelurga yang berpendididkan, lha si
opik bapak ibunya berpendididkan
semua ibu juga kenal ornagnya sperti
apa terus si opik juga sekarng kuliah,
dia juga nanti punya rencan ngelanjutin
ke S2 gak apa gak berhenti di S1
denga anak temannya tetapi
informan menolak.
207
795
800
805
815
820
825
830
835
thok..terus dalam hubungan ini ibu juga
tau sendiri kapan sih aku mojok
keluyuran malem-malem kayak anak –
anak urakan yang lain toh aku juga
dirumah pagi kerja jam 5 pulannya juga
dijemput sama ibu malem aku dah
capke ah tidur istirahat paling
komunikasinya lewat sms lewat telp itu
pun gak sering mask kayak gitu aja sih
ibu keberatan cobalah dipahami ibu
juga pernah ngalami nuda…terus
sebenarnya om sam bulek dari keluarga
ibu juga mendukung, kan SMK 3th aku
gak pacaran sama sekali karena
dilarang sama ibu aku juga takut mau
ngelanggarkan, bulek sama om itu
pernah gini mbak candra ya gak bisa di
samain sama ibu orang berkarir harus
mentingin yang lain juga bukan
mentingin karir thok sekarang umur
kamu berapa kalok mentingin karir thok
ntar keburu tua coba liat tu yang udah
tua bulek seperti itu.. ibu jalurnya kayak
gini mbak candra kalok di suruh
ngikutin jalurnya ibu jelas gak bisa jadi
ada kalanya kamu nurut sama ibu, ada
kalanya kamu punya pendirian terus
dari nasehat om sama bu lek yang
inilah coba kamu cari buat
penyemangat kamu akhirnya dari situ
aku nekatin, temen-temen juga sampek
gini ndra udahlah kamu terima salah
satu banyak itu yang nembak kamu
masak kamu tolak karena takut sama
ibu ya iya karena aku takut, ya gak usah
takut gak usah bilang, ya tapi aku tetep
gak bisa bohong sama ibu tetep udah
biasa jujur kalok aku bohong nanti juga
mesti ketauan jadi aku gak mau ambil
resiko itu…ya jangan bohonglah, aku
disuruh bohong, sama temen aku
diajarin bohong…heheheh,, terus
208
840
845
850
855
860
865
870
875
akhirnya tak pikir-pikir ya udahlah om
mendukung aku bulek juga sebenarnya
biasa sih bulek juga bilang mbak
candra kan udah dewasa mbok yo
jangan di suruh nurut terus biar dia
milih sendiri, biar ma pilihannya toh
candra juga gak pernah macem-macem
dia juga diruamh terus ya udah aku
nekatin yang penting aku bisa jaga
keprcayaan ibu, aku juga bisa jaga diri,
tau batasnnya akhirnya sekarang ibu
juga udah ngertiin tapi ya gak tau nanti
akhirnya direstuin apa gaknya berawal
dari ketidak setujuan itu dengan pilihan
yang lebih bagus hehehehe,,,itu yang
bikin aku was-was dan khawatir …
Peneliti: ee.. ada gak pengaruhnya gak
keadaan orangtua yang bercerai
dengan hubunganmu yang sekarang ?
Informan: gak…karena aku juga
terbuka sama si opik dan opik juga
mahami aku
Peneliti: kamu sama-sama terbuka
Informan: iya..jadi dia lebih memahami
aku..
Peneliti: ee..kalok semisal
ee…harapanya..harapan itu sulit
terwujud karena dari awal akan sudah
ada perbedaan pendapat kamu dengan
ibu apa yang akan kamu lakukan ?
Informan: aku tetep ini…di pendirian
awal saat aku mulai berhubungan
dengan opik karena keluarga sudah tau,
keluarga opik sudah tau dan kalok kita
sudah siap berkeluarga dan ibu gak
boleh, ibu mbeda-bedain sama yang
lain ya aku tetep mempertahankan…
Peneliti: opik tau gak ada perbedaan
pendapat kayak gitu?
Informan: pernah ditanyain sama dia
tapi aku gak berani ungkapkan, ya aku
bilangnya biasa-biasa aja gitu
Tidak ada pengaruhnya
keadaan oangtua yang
bercerai dengan hubungan
informan dengan pacarnya.
Karena informan terbukaa
dan pacarnya juga
memahami.
Informan tetap dipendirian
awal mempertahankan
hubungannya walaupun
ibunya tidak menyetujui.
Dorongan terbesar saling
yakin, berharap nantinya
orangtua marestui, menjaga
kepercayaan dari orangtua,
dan sekolah denga baik.
209
880
885
890
895
900
905
910
915
920
Peneliti: motivasi terbesanya apa untu
mewujudkan keinginan kamu yang
menjadi dorongan terbesaar kalok aku
ingin punya kelurga yang lebih baik
dari ee…pengalamanku sebelumnya
Informan: dorongan terbesar…ya
memiliki keyakina itulah saya yakin dan
berharap juga orangtua nantinya akan
merestuin ya udah dijalani dulu yang
penting kita saling jaga kepercayaan
dari orangtua, sekolah dengan baik
udah itu aja..
Peneliti: oke…ee..berarti mas opik yang
menjadi motivasi terbesarnya ?
Informan: heeh…
Peneliti: bukan ibu?
Informan: gimana ya…ibu masih sibuk
terus denga pekerjaanya jadi yang ini
yang lebih merhatiin yang selalu ada
mang opik
Peneliti : oke..ee ini udah selesai
interviewnya ee..aku ualng dari awal
dulu missal nanti ada yang kurang pas
langsung dilurusin aja ya..
Informan: iya..
Peneliti: oke…kalok yang pertama
tentang pendidikan tadi.
Oke…walaupun sempat ada perbedaan
keinginan di kuliah ee..tapi tetep bisa
ini ya..bisa sejalan, heeh,,tadi kamu
mnegungkapkan pingin jadi dosen juga
ee..harapannya pingin punya
pendidikan yang gak hanya berhenti di
S1 tapi bisa sampek S2
Informan: iya..
Peneliti: ee..terus pingin seperti ibu
yang mandiri bisa mencukupi keluarga
ya..karena memang sekarang yang
menafkahimkeluarga ibu, ee.. kemudian
dipekerjaan pinginya jadi dosen sperti
itu, tapi tadi kamu juga biulang semisal
hal itu sekiranya sulit kamu punya
Pacar informan menjadi
motivasi terbesar, Karena
ibu sibuk dengan
pekerjaanya jadi yang lebih
memperhatikan pacar.
210
925
930
935
940
945
950
955
960
kemampuan yang lain punya potensi
yang lain kamu ingin mengembangkan
itu, ee..jadi solusi jadi kamu gak patah
semangat kamu oiya aku gak jadi dosen
tapi kamu gak seperti itu kamu
menyadari bahwa kamu punya
kemampuan yang lain dan lkamu akan
mengmbangkan itu
Informan: iya..
Peneliti: ee…dipekerjaan yang bisa
memotivasi kamu ibu ya, karena ibu
karirnya dibidang pendidikan juga
bagus, kamu ingin yang lebih dari ibu
ya..
Informan: iya..
Peneliti: sekarang ibu jadi kepala
sekolah SD kamu pingin di atas ibu,
kamu pingin melebihi ibu gitu
ya..karena kamu berpikir dengan
pekerjaan yang lebih baik kamu punya
penghasilan yang lebih baik, gak pingin
merepoti ibu karena ibu juga masih
punya tanggungan masih punya adek
Informan: heeh..
Peneliti: seperti itu…kemudian kalok
yang keluraga kamu pingin punya
keluarga yang harmonis, bahagia
dengan pasangan pilihan kamu sendiri
ee….bukan dengan pilihan ibu yang
seperti apa seperti apa walaupun
memang adaa perbedaan pendapat ya
tentang calon suami yang baik menurut
ibu dan menurut kamu yang berbeda
ee..di sini yang bisa memotivasi kamu
mas opik ya..
Informan: heeh..
Peneliti: pacar kamu karena dengan
kondisi ibu yang sedang sibuk dengan
pekerjaan jadi mungkin bukannya ibu
tidak memperhatiakan kamu tapi
memang ee…mungkin sedikit terkurangi
karena dengan keadaan pekerjaan ibu
211
965
970
975
yang banyak seperti itu… tapi gak papa
kan sudah ada yang memberikan
perhatian…
Informan: iya..hehehe..
Peneliti: oke terima kasih untuk
interviewnya hari ini kiranya nanti ada
hal-hal yang pingin aku tanyakan nanti
aku hubungi lagi gak keberatan kan?
Informan: iya.. heeh..
Peneliti: oke….terima kasih aku tutup
wabilahi taufiq wal hidayah
wassalamualaikum warobmatullahi
wabarokatuh…
Informan : wassaalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh..
212
Nama Informan : Riana Kode : W6. R
Usia : 19 tahun
Tema :Orientasi Masa Depan pada Remaja yang Mengalami
Perceraain Orangtua
Waktu : Solo, 14 oktober 2011 pukul 10.00 – 11.30 WIB
P : Peneliti
I : Informan
NO BARIS VERBATIM TEMA
1
5
10
15
20
25
30
Peneliti : assalamualaikum waroh
matullahi wabarokatuh..
Informan : waalaukumsalam waroh
matullahi wabarokatuh..
Peneliti : ee..terima kasih karena dek
ria..riana sudah meluangkan waktu
untuk menjadi informan saya pada
penelitian ini. ee.. Oke..kita langsung
aja pada pertanyaan pertama tentang
pendidikan..
Apa sih ee..minat atau keinginan kamu
tentang pendidikan untuk waktu yang
akan datang?
Informan : ee..aku mbak? Pingin jadi
apa gitu..?
Peneliti :heeh..
Informan : pingin jadi guru..tapi kalok
bisa apa ya…ya apa ya sama
berwirausaha gitu lho mbak..
Peneliti :oo..heeh.. pinginnnya jadi
guru apa?
Informan : guru..ya guru BP,
Peneliti : guru apa?
Informan :guru BP..
Peneliti : sekarang kuliah ya?
Informan :iya..
Peneliti :ini dah masuk semester
berapa?
Informan : semester tiga
Peneliti : kenapa kok pingin jadi guru
Informan ingin menjadi guru
dan berwirausaha.
Ingin menjadi guru BP
213
35
40
45
50
55
60
65
70
BP?
Informan : soale pripun nggih.. guru
BP niku ki.. kadang onten sing galak,
lha pingin seng mboten galak ngoten
mbak..
Peneliti : terus…
Informan : pingin ndidik..terus opo
yo..kadangkan ada sing seronok,
kadang guru BP niku onten seng
somplak sampluk ngoten lha pingine
mboten ngoten gitu lho pingine sing
baik..
Peneliti : ee..pernah dapet pengalamn
to.. pengalaman yang yang gak enak
itu?
Informan : pernah..
Peneliti : bisa cerita gak?
Informan :hehehe nganu..waktu
berantem sama temen soal berebut
pasang gitu lho hehehe..aku kan dikira
suka sama cowoknya dia, lha itu
ampek kerudunge aku dijambak gitu
lho mbak terus temen aku tak jedutke
ke apa itu ke pintu sampek dibawa ke
rumah sakit akhire saya di panggil
sama guru BP..hehehe
Peneliti : kapan itu?
Informan : dulu waktu SMK..
Peneliti : oo…waktu SMK,
ee..tujuananya apa kok pingin jadi
guru BP?
Informan : ya tujuane pingin ndididk
mbak..biar murid-muridnya itu gak
gimana ya.. kebanyakan itu menurut
pengalam saya itu ya mbak ya..gimana
ya mbak ya.. sampek ada yang udah
melakukan gitu..pingine ki kandangi
kalok itu tu gak baik..
Peneliti : maksunya?
Informan : ee..nganu..jujur ya mbak
yo..free sex gitu mbak, temen-temen
saya itu banyak yang melakukan itu di
BP yang tidak galak karena
menurt Tujuannya karena
ingin menjadi guru informan
guru BP yang ada galak.
Ingin mendidik, ada guru BP
yang kasar main tangan
dengan murid, informan tidak
ingin seperti itu.
Informan pernah mendapatkan
perlakuan yang tidak baik
ketika terlibat pertengkaran
dengan temannya dari guru BP
sewaktu masih SMK.
Tujuannya ingin mendidik
murid-murid supaya terhindar
dari pergaulan bebas.
Menurut informan sudah
banyak teman-temannya yang
terjerumus dengan free sex.
Sewaktu masih SMP, guru BP
tau tetapi tidak menegur, cuek
semaunya sendiri.
214
75
80
85
90
95
100
105
110
SMP dulu..saru banget lho.. dikamar
mandi waktunya belajar kok malah dia
itu keluar di kamar mandi gitu-gituan
hehehehe…lha itu guru BP saya itu
gak mikirin malah opo jenenge malah
sak penake dewe koyo ngono gitu, kok
malah aneh men..hehehe..
Peneliti : oke.. terus usaha yang
dilakukan…ee.. maksute ginimu usaha
yang dilakukan biar besoke jadi guru
BP gitu opo?
Informan : mulai saat ini ya… saya
memusatkan belajar saya di bidang
itu..
Peneliti : oo..fokus kuliah..?
Informan : iya..fokus kuliah..
Peneliti : ee..harapannya apa?
Informan : harapanne..ya pingin jadi
guru BP yang baik hehehe…gak
terlalu galak-galak, tapi bisa diajak
shering, bisa apa kasih motivasi,
pendapat gitu to mbak..
Peneliti : ee.. punya rencana gak?
Punya rencana yang dibuat ee..
kedepan biar bisa mewujudkan itu,
bisa ceritakan gak?
Informan : rencanane saya tu pingin
memfokuskan di kulaih saya baesok
kalok dah semester 5 pinginenny tu
apa tu mbak…wiyata dulu
dirumah..ee..diSMP kakak saya ..
Peneliti : oo..wiyata dulu..
Informan: setelah itu kan nanti kan
ada ppl/pkl saya itu pimginnya disitu
juga, nanti pinginnya disitu gitu lho..
kan udah diminta di SMP itu..
Peneliti : oo.. ee…seberapa besar
keyakian kamu untuk mewujudkan itu?
Informan : kalok di persenkan gitu
mbak?
Peneliti : ya dipersenkan boleh..
Informan : ya..80% yakin terus yang
Usaha yang dilakukan mulai
sekarang fokus belajar, fokus
kuliah.
Harapannya jadi guru BP yang
baik, tidak galak, bisa di ajak
sharing dengan murid, bisa
memotivasi dan member
pendapat.
Rencanany fokus kuliah, nanti
di semester 5 ingin wiyata di
SMP kakak informan.
Informan yakin 80% dengan
kemampuan yang di miliki
bisa mewujudkan
keinginannya menjadi guru BP
dan 20% ingin berwirausaha.
215
115
120
125
130
135
140
145
150
155
20% kan bat wirausaha hehehe
Peneliti : o..iya…ya..ya..heeh berarti
memang nganu ya…ada keinginan
untuk wiraswasta /wirausaha..
Informan : iya..
Peneliti : bisa ceritakan gak kira-kira
hal apa aja yang bisa mendorong
kamu mewujudkan keingiana itu..
Informan : hal yang mendorong
maksudnya dari orangtua gitu?
Peneliti : ya dari orangtua bisa, dari
kamu, dari teman..pokonya yang bisa
mendorong kamu itu apa aja?
Informan : dari ibu saya
sama…hehehe..
Peneliti : ya gak papa disebut..
Informan : sama seseorang
…hehehehe…
Peneliti : sama temen deket?
Informan : iya sama temen dekat
Peneliti : kenapa kok dari ibu?
Informan : ibu itu menginginkan kalok
saya itu jadi guru
Peneliti :oo…
Informan : ibu kan juga guru..
Peneliti :oo…ibu juga guru..jadi
pingin mengikuti..
Informan : iya mengikuti jejak ibu…
Peneliti : ee..waktu,.. berartikan ada
diskusi-diskusi gitu sama ibu?
Informan : iya kan disuruh milih pilih
manut ibu apa sak karepmu dewe
mengko tak bayarne gitu mbak.. yo
kalo nek manut orangtua kan hasilnya
lebih baik yo mbak yo..sampek aku
masuk di UTP, dulu itu aku pinginnya
di STT Telkom masuk TI gitu, jane
juga diterima mbak … tapi Karen
bapak sakit milih bapak..
Peneliti : heeh…akhirnya gak masuk
ke STT Telkom, oke..kalo dari temen
deket gimana dorongananya wujud
Hal yang mendorong informan
adalah ibu informan dan pacar.
Ibu informan menginginkan
untuk jadi guru.
Karena ibu juga guru.
216
160
165
170
175
180
185
190
195
dorongannya dia seperti apa?
Informan : dia itu orangnya gimana
ya… kamu itu harus gini, seperti janji
gitu mbak.. nanti kalo gini insyaallah
gini itu orange..
Peneliti : berarti di kasih pandangan-
pandangan
Informan : iya di kasih pandangan,
kasih semangat terus gitu mbak..
Peneliti : terus sekirnya ada hal yang
bisa menghambat seperti itu apa?
Informan : yang menghambat…kadang
kalo ada masalah sama itu..temen
deket itu…hehehe..
Peneliti : terus caranya gimana?
Solusinya apa ?
Informan : ee..solusinya saya sih ya
itu…mondok itu kan bisa lupa
semuanya
Peneliti : oke..terus kalok misalkan
keingina itu gak bisa terwujud
gimna?apa yang akan kamu lakukan?
Informan : ee..ya saya gak..gak mau
nyerah gitu aja mbak ee…yang ingin
bisa seperti itu..ibaratnya saya pingin
seperti itu..
Peneliti : ada gak pengaruhnya
keadaan orantua yang berpisah itu
dengan pendidikan yang kamu
inginkan?
Informan : ada…
Peneliti : bisa cerita? pengaruhnya
sepertinya seperti apa?
Informan : gimana ya mbak ya…kalok
inget masa lalu kok tinggal sama ibu
berdua…kadang gimana gitu..
Peneliti : terus kamu untuk
mengsiasati itu gimana? Maksudnya
untuk menghilangkan perasaan itu
gimana?
Informan : untuk menghilangkan itu
apa ya mbak ya.. yo wislah itu masa
Hal yang bisa menghambat
bila informan sedang ada
masalah dengan pacar.
Solusinya saya masuk ke
pondok pesantren karena bisa
lupa dengan aktifitas di
pondok.
Bila keinginan tidka dapat
terwujud informan tidak mau
menyerah begitu saja
Ada pengaruhnya keadaan
orangtua yang bercerai.
Bila informan ingat masa lalu
hanya tinggal dengan ibu
rasanya gimana gitu(ada yang
kurang)
Untuk menghilangkan
perasaan itu dengan menerima
kenyataan yang dulu itu dulu,
yang sekarang ya sekarang.
Terkadang juga masih teringat.
Berusaha mengambil sisi
positifnya.
Informan dekat dengan ibu.
217
200
205
210
215
220
225
230
235
240
lalu gitu.. sekarang yo sekarang dulu
yo dulu gitu..
Peneliti : berarti..
Informan : kadang yo masih inget
juga..
Peneliti : berarti berusaha untuk
mengambil positifnya ya..
Informan : iya..
Peneliti : ee…terus berarti kamu
deketnya sama ibu?
Informan : iya..
Peneliti : berarti kalok pulang ke
Boyolali sama ibu?
Informan : iya sama ibu..
Peneliti : ee…komunikasi kamu sama
bapaka gimana?
Informan : sudah gak ada komunikasi..
Peneliti : oo…berarti telp, sms?
Informan : gak..udah gak..
Peneliti : udah berapa lama itu?
Informan : sejak kelas 4 SD,
Peneliti : bener-benr putus
komunikasi?
Informan : ya putus komunikasi..
Peneliti : bapak posisinya kamu tau
gak dimana?
Informan : ee..di Bandung..
Peneliti :oo.. lebaran gitu juga gak
ketemu..
Informan : enggak mbak..
Peneliti : sama sekali?
Informan : ndak mbak…saya juga gak
tau ini dah punya istri lagi pa baelum
saya juga gak tau..dah gak ada
hubungan…
Peneliti : berarti dah bener-bener gak
ada komunikasi..
Oke.. kalo tentang perkerjaan besok
kedepannya.. eh sek satu lagi.. ee…
paling bisa memotivasi untuk
mewujudkan keinginan itu apa?
Informan : ee..yang paling?
Informan sudah tidak ada
komunikasi dengan ayahnya
baik sms atau telpon sejak
kelas 4 SD.
Informan putus komunikasi
dengan ayahnya.
Ayah informan berada di
Bandung.
Yang memotivasi informan
adalah pacar informan.
Ibu juga yang memotivasi
tetapi yang paling memotivasi
pacar.
218
245
250
255
260
265
270
275
280
Peneliti : heeh..
Informan : seseorang itu mbak..
Peneliti : siapa? Temen deket itu?
Informan : iya…hehehhe..
Peneliti : gak ibu?
Informan : ibu juga.. yang pertama itu
mbak…hehehehe,,, gak bisa disebut
mbak..hehehe..
Peneliti : heeh…kenapa?
Informan : ee..sudah lama sih mbak
jalin hubungan masalahe…hehehehe…
Peneliti : oo.. pacarannya udah lama..
Informan : iya…
Peneliti : berarti dia dah bener-bener
tau kamu ya..?
Informan : iya..udah..ya orangtua juga
udah tau..
Peneliti : udah ada ikatan resmi?
Informan : belum.. ya pinginnya tu
gimana ya mbak..setelah kalok di
pondok bisa ngehafalin alquran dia
pingin ngelamar gitu mbak..
Peneliti :oo..gitu ini berarti ini berarti
kamu di sini dipondok pesantren…?
Informan : iya..
Peneliti : sudah berapa lama mondok
sambil kuliah?
Informan : baru kemarin itu…baru
lebaran..
Peneliti : o..baru..jadi santriwati
baru..
Informan : iya hehehe..
Peneliti : kamu terbuka sama temen
deketmu? Misal kamu ada masalah
apa gitu kamu cerita?
Informan : iya..
Peneliti : kalok sama temen-temen?
Informan : ya kalok sama temen
kampus, temen pokdok papa yang
dirumah gitu..?
Peneliti : terbuka gak kalo pas ada
masalah apa gitu?
Informan terbuka tentang
permasalahan yang di hadpi
dengan pacar .
Informan terbuka juga dengan
teman kampus, teman pondok
dan teman di rumahnya.
Bila sedang ada masalah
informan langsung cerita,
kadang nagis biar plong/lega.
Informan ingin mendapat
pekerjaan yang tetap menjadi
guru BP, inginnya menjadi
PNS.
219
285
290
295
300
305
310
315
320
Informan : iya langsung cerita
gitu..kadang lansung nangis
hehehehe…aku kalok udah nangis itu
lebih plong…
Peneliti : oke…kalok sekarang tentang
pekerjaan di masa yang akan datang
kamu pinginnya giman sih?
Informan : pinginya ya lancar-lancar
ee..bisa lebih baik terus apa ya yo itu
mbak…hehehe..
Peneliti : ee..pinginya itu pingin dapet
kerja yang kayak apa?
Informan : yang tetap…seperti kan
tadi kan saya guru BP ya.. pinginnya
jadi PNS gitu mbak..
Peneliti : heeh..
Informan : hehehehe…
Peneliti : kenapa kok pingin punya
kerjaan yang tetap, pingin jadi guru,
pingin masuk PNS?
Informan : masuk PNS kan nanti kalok
di masa tua dapet gaji gitu hehehhe..
Peneliti : oke.. terus usaha apa yang
akan kamu lakukan untuk meraih apa
yang kamu inginkan?
Informan : usahanya?
Peneliti : heeh..
Informan : ingin jadi yang terbaik tapi
ee…nyantai mawon mbotensah
kesusu…ngoten mawon, udah…
Peneliti : ee….jadi bukti nya apa?
Ujud usahamu ut gimana?
Informan : usahane mulai dari
sekarang belajar yang sungguh-
sungguh..
Peneliti : heeh…punya target gak
kalok kuliah?
Informan : punya..
Peneliti :Target nilai kayak gitu?
Informan : iya..
Peneliti : terus ada target waktu
tempuh kuliah gitu, aku harus selesai
Ingin jadi PNS karena kalau
mas tua dapat gaji.
Usahanya ingin member yang
terbaik, santai tidak perlu
tergesa-gesa.
Mulai dari sekarang belajar
dengan serius, sungguh-
sungguh.
Informan mempunyai target
nilai dalam perkuliahan dan
target maasa tempuh kuliah.
Harapan yang di inginkan
informan menjadi guru BP.
Perencanaannya dengan
220
325
330
335
340
345
350
355
360
365
berapa tuhaun gitu?
Informan : iya…ada..ada..
Peneliti : punya?
Informan : iya punya..
Peneliti : ee..yang diharapkan apa
dari perjaan yang kamu inginkan?
Informan : yang diharapka pingin jadi
guru teladan hehehehhe..
Peneliti : oke…teladan…teladan buat
siapa?
Informan : saya kan pingin di SMP ya
buat murid-murid semuanya yang ada
di sekolah itu, terutama ya buat ibu
saya..
Peneliti : berarti pingin
membanggakan orantua juga gitu ya..
ee.. perencanaanya apa aja yang akan
kamu lakukan ?
Informan : perencanaannya?
Peneliti : heeh..untuk memperoleh
pekerjaan yang kamu inginkan itu..
Informan : ya ee..tadi udah bilang
mbak…mulai dari sekarang ya.. belajr
dengan sunguh-sunguh ee..ndak usah
terlalu nyantai, gak usah terlalu cepet-
cepet yang penting hasilnya
memuaskan.
Peneliti : dengan target ya?
Informan : iya dengan target..
Peneliti : ee..seberapa besar
keyakinan kamu dengan kemampuan
yang kamu miliki, maksudnya dengan
kemampuan kamu sendiri seberapa
besar keyakinan kamu memperoleh
pekerjaan yang kamu inginkan..?
Informan : dipersen lagi ya mbak ya..
Peneliti : iya dipersen ga papa..
Informan : ya 85% lah..
Peneliti : kenapa kok 85%?
Informan : karena setelah lulus nanti
kan ditempatkan di kakak saya itu..
Peneliti : ini kan kuliahnya sudah
belajara sungguh-sungguh,
jangan terburu-buru yang
terpenting hasilnya
memuaskan.
Keyakinan informan dengan
kemapuan yang di miliki 85%
karena setelah lulus nanti kerja
di sekolah SMP kakaknya.
Hal yang mendorong ibu
karena
221
370
375
380
385
390
395
400
405
semester tiga, berartikan udah ada
nilai semester satu, semester dua ya..
ee..kamu kan tadi bilang punya target
nilai memenuhi gak targetmu dengan
hasilnya..
Informan : malah melebihi..
Peneliti : berarti ee..usahamu diatas
yang kamu lakukan yang kamu
tergetkan.. rasanya gimana?
Informan : ya seneng sih
mbak..hehehe..
Peneliti : berarti itukan jadi satu
langkah yang baik
Informan : iya..
Peneliti :ee…hal-hal yang mendorong
kamu untuk memperoleh satu
pekerjaan yang kamu inginkan apa?
Informan : yang mendorong dari apa
mbak?
Peneliti : ya yang mendorong kamu
ya..
Informan : makdute ki dari orangtua?
Peneliti : boleh..dari orangtua boleh
pokoe yang mendorong kamu..
Informan : yang mendorong ibu soale
salalu njanjiin gitu lho mbak..misale
kalok kamu bisa gini nanti kamu dapat
ini..
Peneliti : oo..ada hadiah dari ibu ya..?
Informan : iya…hehehhe…
Peneliti : jadi motivasinya hadiah?
Hehhe..
Informan : iya hehehehhe…
Peneliti : lha kalok misalkan kamu ibu
sudah seperti itu tapi…misalkan kamu
gak ee…bisa memenuhi it uterus
ee..ibu gimana?
Informan : kadang ya kecewa mbak…
Peneliti : kecewanya gimana?
Informan : kok gitu to…berarti rak
sinau ngenenene…… ya kecewa gitu..
Peneliti : terus kamunya sendiri
selalu berjanji memberikan
hadiah bila mencapai yang
inginkan dengan baik.
Hadiah menjadi motivasi
informan.
Bila informan tidak dapat
memenuhi harapan ibu merasa
kecewa.
Hal yang bisa menghambat
bila ada masalah dengan
teman, ibu dan pacar.
Situasi orangtua yang bercerai
tidak memberikan pengaruh
kepada informan.
Karena sudah ada bapak baru
sekarang.
Motivasi terbesar dari ibu dan
pacar.
222
410
415
420
425
430
435
440
445
450
gimana?
Informan : yo buke ngasih motivasi
gitu lho…hehehehe…malahan nyolot
hehehe..
Peneliti : oke..kalok hal-hal yang
sekirnya menghambat kamu apa?
Informan : yang menghambat
sih..kadang itu ada masalah
sih…masalah dari temen, dari ibulah,
pa dari seseorang itu hehehehe..kayak
gitu..
Peneliti : oke..ada gak pengaruhnya
dengan keadaan bapak ibu yang
berpisah itu dengan keinginan kamu
memperoleh satu pekerjaan yang lebih
baik?
Informan : gak..
Peneliti : gak ada pengaruhnya?
Kenapa?
Informan : lha itukan masa lalu
mbak…yang sekarang, kan dah ada
bapak baru sekarang…hehehe..
Peneliti : dengan keluarga baru dari
ibu ya?
Informan : iya, hehehehehe…..
Peneliti : ee..motivasi terbesar kamu
untuk memperoleh pekerjaan yang
kamu inginkan apa?
Informan : motivasi, semangat ya?
Peneliti : iya..
Informan : dari ibu sama dari
seseorang itu ya jadi ya gitu
hehehehe..
Peneliti : oo…jadi sama-sama ngasih
hadiah..
Informan : itu buat semangat mbak..
Peneliti : kalok missal yang kamu
inginkan itu kamu tadi bilang pingin
jadi guru, pingin jadi PNS tapi missal
itu susuh terpenuhi gimana? Yang
kamu lakukan apa?
Informan : kalok saya sih tetep
Mereka memberikan hadiah
untuk penyemangat.
Bila ada hambatan untuk
menjadi PNS informan tetap
berusaha untuk mendapatkan
walaupun prosesnya lama.
Ingin mempunyai keluarga
yang harmonis, taat agama
ingin yang islami, mempunyai
anak, tidak sering berantem,
akrab dengan tetangga dan
sering bertukar pikiran.
Berharap saling melengkapi,
cocok, bila ada masalah cepat
diselesaikan jangan sampai
orangtua dengar sebisa
mungkin di selesaikan dengan
suami dengan diskusi bersama.
Tujuan yang ingin diinginkan
informan adalah bahagia.
Informan terkadang merasa
takut/trauma.
Mengatasinya dengan
membentengi dengan iman,
keinginananya yang sekarang
ya sekarang yang dulu biar
223
455
460
465
470
475
480
485
490
berusaha…karena punya target itu
jadi ya..selalu ingin dapet itu
walaupun itu caranya lama..tapi
melalui proses situ insya allah saya
bisa..hehehhe..
Peneliti : oke..kalok tentang keluarga,
yang kamu impikan, yang kamu
inginkan seperti apa?
Informan : yang harmonis, agama
yang pribadinya itu lho/, taat sama
agama, pingin yang islami,
mempunyai anak, terus ya gak sering
berantem gitu to..akrab sama
tetangga, sering shering ee..udah..
Peneliti : ee..tadi kamu bilang
keluraga yang harmonis, kalok
menurmu keluarga yang harmonis itu
yang seperti apa?
Informan :ee..saling melengkapi,
cocok ya..gak saling ..kalok ada
masalah cepet-cepet di selesaikan
jangan sampai bapaknya denger apa
ibunya dereng pokoe diselasaikan
berdua aja, dirembug bareng-bareng
gitu
Peneliti : ee..terus tujuan yang ingin di
capai apa dari kelurga yang islami
itu?
Informan : ada kebahagiaan\..
Peneliti : ee.. bahagianya seperti apa?
Informan:bahagia dunia akhirat donk
mbak..
Peneliti : oke..ee…ada rasa takut apa
rasa trauma denga pengalaman dari
orangtua?
Informan :kadang sih ada..
Peneliti : terus untuk mengatsi yang
kamu lakukan apa?
Informan : ee…ya selalu membantengi
dengan sama iman saya yo itulah
masa lalu lah mbak..pingine yo yang
sekarng ya sekarang, yang berlalu
berlalu.
Usahanya menjaga supaya
tetap utuh sampai nanti, indah
pada waktunya.
Harapannya selalu taat pada
agama dan tidak mau
berantem.
Informan yakin 99% dengan
kemampuan yang dimiliki.
224
495
500
505
510
515
520
525
530
biarlah berlalu
Peneliti : oke.. usaha yang kamu
lakukan untuk bisa memperoleh impin
keluarga yang islami itu apa?
Informan : dari yang terkecil sampai
yang terbesar ee.. mulainya usaha
yang akan …yo apa yo mak yo…yop
menjagalah mbak biar itu tetep utuh
gitu lhoa mbak..sampek kelak pada
waktunya, tetep indah pada
waktunya..seperti itu..
Peneliti : ee..sering di obrolin sama
temen deket?
Informan: soal itu sering..tepi kan
oranngnya jarang pulang…
Peneliti : lha dimana kok jarang
pulang?
Informan : kan pelayaran mbak..masih
diasrama..
Peneliti : oo.. yo berarti ee,,,ndak bisa
ketemu kapak pun ya…
Informan : iya…hehehhe..
Peneliti : yang diharapkan dari
keluarga islami apa?
Informan : yang diharpkan selalu taat
pada agama, pingine gak berantem-
berante gitu..
Peneliti : ee,,,seberapa besar
keinginan kamu pingin mewujudkan
kenginan itu sampek membentuk
keluarga islami..?
Informan : ya yakin aja mbak kasih
persen lagi mbak?
Peneliti : boleh..
Informan : ya..99%, ya…yang 1%.nya
masih lari,,
Peneliti : lha kenapa?
Informan : lha belum dateng orange..
Peneliti : ee..mau nunggu selesai
kuliah dulu, dia juga sekolah, setelah
selesai baru ke orangtua
Peneliti : oke..ee.. kalok dirumah ada
Informan aktif dalam kegiatan
karang taruna tetapi beberapa
bulan sekali.
Di kampus informan
mengikuti paduan suara dan
seni music.
Di pondok juga mengikuti
kegaitan organisasi.
Dari lahir belum pernah
bertemu keluarganya bapak.
Dulu sewaktu masih TK bapak
menjenguk informan.
Informan lupa bapaknya
seperti apa karena dulu
bertemu masih kecil.
Informan belum pernah
bertemu eyang dari bapak.
Informan tidak pernah tau foto
bapak karena disimpan ibunya.
Keluarga dari ibu baik dengan
225
535
540
545
550
555
560
565
570
575
kegiatan yan diikuti gak?
Informan : ada karang taruna..
Peneliti : karang taruna?
Informan : iya karang taruna..
Peneliti : aktif..ikut aktif?
Informan : iya aktif..tapi kadang cuma
berapa bulan sekali ..
Peneliti : kalok dikampus ikut kegiatan
apa? Ukm-ukm gitu?
Informan : oo…ukm, ikut..
Peneliti : ikut apa?
Informan : paduan suara sama seni
musik
Peneliti : dipondok?
Informan : di pondok banyak mbak..
Peneliti : berarti seneng di organisasi
ya?
Informan : iya..hehehe,
Peneliti : ee..dengan keadaan orantua
yang berpisah itu hubungan kamu
dengan keluarga ibu…kayak pakdhe,
budhe gitu sama keluarganya yang
dari bapak gimana?
Informan : akku dari lahir itu belum
pernah ngerti keluargane bapak
mbak…Cuma bapak doang.. waktu TK
jenguk aku di jawa…
Peneliti : bapak asli mana?
Informan : bandung..
Peneliti :oo…
Informan : tapi dulu saya masih kecil
mbak,…dah lupa mbak…
Peneliti : pernah ketemu pak dhe
apa..ee…
Informan : embah gitu:
Peneliti : iya..
Informan : belum pernah ketemu
embah..
Peneliti : belum pernah sama sekali?
Photonya tau?
Informan : ndak…
Peneliti : ndak tau?
informan.
Hubungan informan denga
teman baik.
Dipondok informan sering
cerita kalau sedang ada
masalah.
Hal yang mendorong informan
teman, dapat dukungan dari
teman dan di yakinan bahwa
informna pasti bisa.
226
580
595
600
605
610
615
620
625
Informan : ndak….hehehe, lha wong
disimpen sama ibu,
Peneliti : oo…disimpen sama ibu?
Pernah nanyak sama ibu?
Informan : ndak pernah ii…mbak..
Peneliti : kalo keluarga sama ibu
gimana?
Informan : ya baik orangnya
Peneliti : maksudnya sama budhe,
pakdhe, saodara juga..
Informan : heeh..
Peneliti : masih ketemu maksudnya
kalo pas kmau pulang gitu..
Informan : heeh..
Peneliti : kalok hubungan kamu
dengan temen-temen kamu gimana?
Informan : maksudnya? Masalah
bapak ibu itu to..
Peneliti : iya masalah pergaulanmu itu
gimana?
Informan : diapain kalok diledek apa
gak gitu?
Peneliti : gak…maksudnya ya udah
biasa aja gitu pa gimana?
Informan : iya biasa aja
Peneliti : dirumah juga sama temen-
temen dirumah juga biasa?
Informan : iya biasa aja..
Peneliti : kalok dipondok?
Informan : biasa aja itu mbak..sering
cerita-cerita gitu kalok ada masalah..
Peneliti : ee…hal-hal apa aja yang
bisa mendorong kamu mewujudkan
keluarga yang kamu inginkan itu..
Informan : ee..yang mendorong? Yang
mendorong hal..maksute gimana
mbak?
Peneliti : ee..yang mendukung kamu
wah akku harus bisa punya keluarga
yang islami gitu… lha itu dorongan-
dorongan itu tu bisa muncul karena
apa?
Bila ada hal yang menghambat
informan mencoba
menyeselesaikannya.
Informan mencoba mencari
jalan keluarnya.
227
630
635
640
645
650
655
660
665
670
Informan : saat aku ngobrol gitu…iso
kowe mesti iso itu semangat dari
temen-temen gitu pasti bisa..
Peneliti : berarti yang mendorong ibu,
temen-temen mdnukung gitu ya..
Informan : heeh, iya..
Peneliti : oke… kalok sekiranya ada
hal-hal yang bisa menghambat
hubungan kamu apa? Untuk
mewujudkan itu satu keluarga yang
islami itu apa?
Informan : hal-hal yang menghambat?
Ya diselesaikan mbak..kalok yang
menghanbat itu apa gitu ya di
selesaikan…
Peneliti : maksudnya gini kalok ada
yang menghambat kamu gak bisa
mewujudkan itu, na kira-kira hal itu
apa?
Informan : kadang sih …seumpama
saya dengan seseorang tadi
ya..keganggu dengan teman apa pihak
ketiga gitu..
Peneliti : pernah?
Informan : pernah..hehehehe..
Peneliti : terus?
Informan : ya udah nanti putus
nyambung putus nyambung gitu..
Peneliti : eee…bias any dari kamu apa
dari temen mu?
Informan : masalahnya?
Peneliti : heeh…seringnya
Informan : seringnya dari temen,
Peneliti : dari temenmu?
Informan : heeh..soale kalok yang
pacar saya tadi to orange tu terlalu
percaya sam keadaan gitu lho… di
omongi ini kamu gini-gini…orange tuh
ah..gak punya prinsip hehehehe..
Peneliti : terus untuk menyelasikannya
gimana?
Informan : biasanya sih terus piye kie
Pengaruhnya ada trauma,
bapak dan ibu seperti itu, tidak
pernah ketemu bapak belum
tau wajahnya, Cuma dulu
masih TK.
Informan tidak mau pasrah
begitu saja, ingin usaha sampai
mendapatkan yang diinginkan.
Ditambah ikhtiar
228
675
680
685
690
695
700
705
710
mathuke? Biasane sih saya putus dulu
mbak…
Peneliti : heeh..
Informan : nanti ee..cari jalan keluare
piye nak pingine apik balek…tapi
biasane aku bailk terus mbak..gak bisa
jauh hehehhe…
Peneliti : ada pengaruhnya gak
ee..keingina kamu itu kan tadi pingin
punya kelurga yang bahagia, yang
harmonis, yang islami dengan
pengalaman dari orangtua denga hal-
hal yang pernah kamu alami?
Informan : sama orangtua opo tadi
mbak?
Peneliti : jadi gini tadi kamu pingin
punya keluraga yang bahagia, yang
harmonis, yang islami kayak gitu
to…itu ada…ada pengaruhnya gak
karena kan kamu pernah melewti satu
pengalaman yang ee..dari orangtua
dan orangtua kan berpisah…
pengaruhnya seperti apa?
Informan : pengaurhnya kadang…ya
trauma dikitlah mbak..bapak kayak
gitu, ibu kayak gitu, bapak gak pernah
bertemukan belum pernah liat
wajahnya bapak Cuma sekalli kelas
TK itu…
Peneliti : itu aja?
Informan : heeh…
Peneliti : ee..kalok gede-gede ini kamu
pernah ngobrol sama ibu…?
Informan : gak pernah,,,, belum
pernah…. soal bapak to?
Peneliti :heeh…
Informan : ndak pernah…
Peneliti : sama sekali?
Informan : gak..hehehehe..
Peneliti : oke…ee.. kalok missal
keingina kamu itu, tadi diawal kan
kamu bilang punya impian kelurga
Yang memotivasi informan
semangat tinggi ibunya.
229
715
720
725
730
735
740
745
750
755
yang bahagia, yang harmonis kayak
gitu.. berarti kan kamu udah ada
usaha, punya rencana-rencana, yang
ingin dilakukan kedepan seperti apa,
terus ada yang mendorong untuk
mewujudkan juga.. lha kalok misalkan
ada hal..ada suatu hal terus akhirnya
kok itu sulit terwujud apa yang akan
kamu lakukan..?
Informan : kalok aku itu orange gak
mau pasrah yo mabk…pingine yo
tetep usaha, gimana biar dapat itu..
Peneliti : heeh..
Informan : karo ikhtiarlah mbak…
Peneliti: ikhtiarkan usaha sama
berdoa,
Informan : iya hehehehheeee…..
Peneliti : ee.. apa saja yang dapt
memotivasi kamu…
Informan : maksudnya piye mbak?
Peneliti : ee..memotivasi kamu
memeperoleh apa yang kamu
inginkanmempunyai keluarga yang
bahagia, yang harmonis....
Informan : yang memotivasi?
Peneliti : heeh..
Informan : ee..yang memotivasi saya
semangate tinggi dari ibu saya ..
Peneliti : berarti tetep ibu ya yang
memotivasi..
Informan : heeh..
Peneliti : oke..ee..ini interviewnya
udah selesai tak ulang dari awal ya…
yang pertaman kan tadi tentang
pendididkan..
Informan : heeh…
Peneliti : pingin dari guru BP..
Informan : iya..
Peneliti : ee..pingin bisa memperbaiki
kalok image guru itu kan galak, yang
kasar, tapi gak gitu kamu pingin
merubah itu..kayak gitu
230
760
765
770
775
780
785
790
795
Informan : heeh..iya…hehehehhee..
Peneliti : karena kamu sendiri pernah
ngalamin hal yang gak enak juga
tenetang guru BP....
Informan : heeh…hehehehe..
Peneliti : oke kalok tentang pekerjaan
pinginnya kamu jadi guru BP yang
PNS ya..
Informan : iya….
Peneliti : kamu juga punya target..
Informan : pingin wirausaha
Peneliti : heeh..usahamukamu punya
target kedepan,
Informan : heeh,,,
Peneliti : mungkin dari kuliah ada
target nialai, harus selasi kuliahnya
kapan kayak gitu..
Terus dari pekerjaan itu selain jadi
guru BP juga pingin wirausaha?
Informan : iya..
Peneliti : ee..pingin ee..jadi guru BP
yang teladan, pingin bisa
membahaigiakan dan membanggakan
ibu..
Informan : iya…
Peneliti : terus yang paling memotivasi
kamu pacar ya sama ibu?
Informan : iya…mbak..
Peneliti : kalok tentang kelurga kamu
pinginnya punya keluarga yang
bahagia, yang harmonis, yang islami
kayak gitu walaupun mungkin ada
sedikit rasa takut dan trauma tapi
kmau juga udah berusaha untuk
menghilangkan ya..
Informan : iya..
Peneliti : menghilangkan dan
mengambil sisi positifnya saja buat
kedepannya biae kamu lebih baik dari
pengalaman bapak ibu dulu gitu ya..
Oke.. ee..aku ras udah cukup dulu,
semisal nanti aa hal-hal yang ingin tak
231
800
805
tanyain lagi masih bisa ya..
Informan : iya mbak…
Peneliti : nanti tak hubungai lagi kalok
tak tutup ya..
Informan : iya..
Peneliti: ee…bilahi taufik wal hidaya
wassala mualaikum waroh matullahi
wabarokatuh…
Informan : waalaikum salam waroh
matullahi wabarokatuh…
232
ObservasiDiriOrientasiMasaDepan
Informan I-VI
NO PERTANYAAN NAMA
(I) M (II) D (III) P (IV) H (V) C (VI) R
Y T Y T Y T Y T Y Y Y T
OMD PENDIDIKAN
1 Mempunyaicita-
cita/ harapan di
masadepan
√ √ √ √ √ √
2 Pernahmeraihpresta
si di
sekolah/kampus
√ √ √ √ √ √
3 Mengerjakantugas-
tugassekolah/kampu
s
√ √ √ √ √ √
4 Berceritatentangper
masalahan yang
dihadapidengankelu
arga
√ √ √ √ √ √
5 Berceritatentangper
masalahan yang
dihadapidengantema
n
√ √ √ √ √ √
6 Bergauldengantema
nsebayadilingkunga
nsekolah
√ √ √ √ √ √
7 Mengikutikegiatane
kstrakurikuler di
√ √ √ √ √ √
232
sekolah
OMD PEKERJAAN
1 Mempunyaiimpiant
entangperkerjaan
yang
diinginkandimasade
pan
√ √ √ √ √ √
2 Mempunyai rasa
percayadiri
√ √ √ √ √ √
3 Optimissukses di
masadepandalampe
kerjaan
√ √ √ √ √ √
4 Dapatbekerjasamad
alamtim
√ √ √ √ √ √
5 Menyelesaikamasal
ahdalampekerjaanse
ndiri
√ √ √ √ √ √
6 Memintabantuanora
nglaindalammenyel
esaikanmasalahdala
mpekerjaan
√ √ √ √ √ √
7 Membuatperencana
andalambekerja
√ √ √ √ √ √
OMD KELUARGA
1 Membuatperencana
anuntukberkeluarga
di masadepan
√ √ √ √ √ √
2 Ada
perasaantakut/traum
√ √ √ √ √ √
232
a
dalamdiridalamhalk
eluarga
3 Dapatmencarisolusi
/mengatasipermasal
ahan yang
dihadapidalamkelua
rga
√ √ √ √ √ √
4 Mengantisipasikem
ungkinanbaikdanbur
ukdalamkeluarga
√ √ √ √ √ √
5 Menerimakenyataan
dalamhidup yang
baikataupun yang
burukdalamkeluarga
√ √ √ √ √ √
6 Mempunyaitujuanke
depandengankelurga
√ √ √ √ √ √
Jumlahtotal skorjawabanuntuk
1. Informan I
a. Ya = 19
b. Tidak = 1
2. Informan II
a. Ya = 16
b. Tidak = 4
3. Informan III
a. Ya = 19
232
b. Tidak = 1
4. Informan IV
a. Ya = 20
b. Tidak = 0
5. Informan V
a. Ya = 17
b. Tidak = 3
6. Informan VI
a. Ya = 20
b. Tidak = 0