Group Investigasi

download Group Investigasi

of 28

description

Model pembelajaran kooperatif

Transcript of Group Investigasi

  • 1MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

    Mata Kuliah: Model Pembelajaran I

    Dosen Pembimbing:Dr. Sudarman Bennu, M.Pd.

    Drs. I Nyoman Murdiana, M.Pd.Dr. Muh. Rizal, M.Si.

    Drs. H. M. Tawil Made Ali, M.Pd.

    Disusun Oleh:

    Kelompok 7 (Kelas A)Andi Rizky Hardiansyah : A 231 10 009Eliswatus Sholeha : A 231 10 089Nurul Fitrah Ramdhani : A 231 10 017Julvian Fredy L. : A 231 10 079Fathul Khaeri : A 231 10 081Melda : A 231 10 109Moh. Ramdhani : A 231 10 113Nursusanti : A 231 09 023Maryam : A 231 09 021

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS TADULAKOFEBRUARI 2012

  • 2BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPendidikan pada dasarnya merupakan suatu peristiwa yang sangat kompleks

    dan di dalamnya terdapat suatu proses belejar mengajar.Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang tak dapat dipisahkan.

    Belajar adalah kegiatan individu yang menerima pelajaran sedangkan mengajarmerupakan kegiatan guru yang memberi segala fasilitas yang dibutuhkan olehsiswa sebagai peserta didik. Kedua unsur tersebut berjalan dalam suatu prosespendidikan. Proses pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan yangmempunyai tujuan yaitu diperoleh hasil belajar yang optimal dan perubahantingkah laku yang baik berupa kecakapan berpikir, sikap maupun keterampilanmelakukan kegiatan tertentu.

    Dalam kegiatan belajar mengajar guru sebagai seorang pendidik diharapkanuntuk selalu berusaha seoptimal mungkin dalam mempersiapkan anak didik agarsanggup menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan dunia yangsenantiasa berubah, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran yang logis danrasional, kitis dan cermat, objektif, kreatif, efektif dan diperhitungkan secaraanalisis.

    Dalam ilmu matematika guru diharapkan mampu mempersiapkan anakdidik untuk menggunakan matematika secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari dan dalam penerapanya pada ilmu pengetahuan.

    Tujuan utama pengajaran matermatika ialah mentransfer belajar. Segalausaha dikerahkan agar peserta didik berhasil menguasai pengetahuan danketerampilan matematika untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah baik dimatematika itu sendiri maupun di ilmu lain. Karena itu guru dituntut dalam setiappembelajaran matematika mengaitkan materi pembelajaran yang diberikan denganfungsi matematika yakni sebagai alat dalam melakukan perhitungan danpengukuran dalam pola matematis, dan sebagai ilmu pengetahuan untukdikembangkan lebih lanjut.

  • 3Mempelajari matematika sangat penting sehingga nantinya materi pelajaranyang akan kita berikan kepada peserta didik akan sesuai dengan tujuan yangdiharapkan. Terlepas dari pendekatan yang digunakan kebanyakan guru akancukup puas apabila saat pembelajaran siswa dapat menjawab pertanyaan dari gurupada awal pembelajaran atau akhir pembelajaran tanpa mempertimbangkankonsep dan model pembelajaran yang memberikan pemahaman yang baik.

    Untuk meningakatkan pemahaman yang baik haruslah diupayakan modelpembelajaran, strategi dan pendekatan pengajaran yang digunakan oleh gurudalam melakukan proses belajar mengajar.

    Investigasi kelompok dapat digunakan untuk membimbing siswa mampuberpikir sistematis, kritis, analitik, berpartisipasi aktif dakam belajar danberbudaya kreatif melalui kegiatan untuk merasakan masalah-masalah denganrangsangan-rangsangan pertanyaan dan dorongan untuk mencari informasi yangberkaitan dengan masalah yang hendak dipecahkan. Investigasi kelompok siswaakan belajar belajar aktif dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikirsendiri dengan jalan itulah siswa dapat menyadari potensi dirinya.

    Sebagai tindak lanjut dari pemaparan yang telah diuraikan di atas, halitulah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun makalah mengenai modelpembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

    B. TujuanTujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pemahaman

    mengenai model pembelajaran kooperatif khusunya tipe Group Investigasi danbagaimana cara mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.

  • 4BAB IIPEMBAHASAN

    A. Pembelajaran Kooperatif

    a. Hakikat Pembelajaran KooperatifPembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk

    sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dantanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengamemanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswadilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan,pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatihberinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena kooperatif adalah miniatur darihidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihanmasing-masing.

    Cooperative Learning adalah pembelajaran kelas dimana siswa-siswabekerja bersama-sama dalam kelompok kecil yang heterogen untukmengerjakan tugas. Dari pendapat dan penjelasan di atas, dapat dikatakanbahwa belajar dengan berkelompok memungkinkan siswa belajar secara efektifuntuk mereka saling membantu satu sama lain.

    Kedudukan guru dalam pembelajaran cooperative bukanlah merupakanpusat pembelajaran, tetapi lebih sebagai fasilitator dan motivator. Kemampuanmengelola kelas sangat dibutuhkan agar pembelajaran dapat berjalan denganbaik. Ketika siswa sedang belajar dan bekerja dalam kelompok, guruberkeliling diantara kelompok, memberikan pujian kepada kelompok yangsedang bekerja dengan baik dan ikut didalam kelompok untuk mengamatibagaimana kelompok tersebut bekerja. Bila seorang siswa memilikipertanyaan, teman sekelompoknya harus menjelaskan sebelum bertanya kepadaguru. Sebagai fasilitator, guru selalu siap memberikan penjelasan jikadibutuhkan siswa. Agar dapat terlaksana dengan baik siswa diberi lembarkegiatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang

  • 5direncanakan. Kepada siswa dianjurkan agar tidak mengakhiri belajarnya,sebelum mereka yakin bahwa setiap anggota kelompoknya sudahmenyelesaikan seluruh tugas.

    Banyak guru telah melaksanakan metode belajar kelompok, denganmembagi para siswa dan memberikan tugas kelompok. Namun hasilkegiatannya tidak seperti yang diharapkan. Siswa tidak memanfaatkankegiatan tersebut dengan baik dan kreatif untuk meningkatkan kemampuandan pengetahuan mereka. Para siswa tidak dapat bekerja sama secaraefektif dalam kelompok, malah memboroskan waktu dengan bermain,bergurau, duduk diam, bahkan ada kalanya siswa memanfaatkankesempatan ini untuk mengerjakan tugas mata pelajaran yang lainnya.Pada waktu yang sama ada beberapa siswa mendominasi kelompoknya.

    b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

    Tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu untuk meningkatkandaya kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik,terutama melatih siswa untuk memahami materi-materi yang sulit. Keduauntuk melatih dan mendidik siswa untuk saling menghargai dan toleranterhadap teman atau orang lain yang memiliki perbedaan baik fisik maupunkarakternya. Sedangkan tujuan ketiga adalah guna melatih siswa untukmengembangkan keterampilan sosial, keaktifannya, bisa saling menghargai,dan bekerjasama dalam satu team maupun dengan team lain(http://juprimalino.blogspot.com/2011/10/cooperative-learning-purposes-tujuan.html).

    Dalam implementasinya, pembelajaran kooperatif tipe groupinvestigation, setiap kelompok presentasi atas hasil investigasi mereka

    di depan kelas.Tugas kelompok lain, ketika satu kelompok presentasi didepan kelas adalah melakukan evaluasi sajian kelompok.

    Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam

  • 6menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan danketerampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Semua modelpembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan danstruktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaanpada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas,struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.

    c. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif

    Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yangmengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuanpembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik, adapunbeberapa konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajarancooperative, yaitu :

    1. Untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompoksecara bekerja sama,

    2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,sedang dan rendah,

    3. Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku,budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompokterdapat keheterogenan tersebut,

    4. Penghargaan Individu, individu yang bertanggung jawab bagikepentingan kelompok, dan kesempatan yang sama untuk berhasil,

    5. Penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jikakelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan,

    6. Pertanggung jawaban individu. Keberhasilan kelompok tergantungpada pertanggung jawaban individu dari semua anggota kelompok.Adanya pertanggung jawaban secara individu, menjadikan setiapanggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya,

    7. Kesempatan yang sama untuk berhasil. Pembelajaran cooperativemenggunakan model skoring yang mencakup nilai perkembangan

  • 7berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa yangterdahulu. Dengan menggunakan model skoring ini baik yangberprestasi rendah, sedang atau tinggi sama-sama memperolehkesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagikelompoknya.

    d. Unsur-Unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif

    Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur modelpembelajaran gotong royong harus diterapkan yaitu: saling ketergantunganpositif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antaranggota, evaluasi proses kelompok pendapat tersebut di atas adalah yangmembedakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran kelompoktradisional. Adapun unsur-unsur atau elemen tersebut adalah sebagai berikut :

    o Saling ketergantungan positif, dalam pembelajaran kooperatif, gurumenciptakan suasana yang mendorong siswa merasa salingmembutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yangdimaksud dengan saling ketergantungan positif. Salingketergantungan dapat dicapai melalui : saling ketergantunganmencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, salingketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, dansaling ketergantungan hadiah.

    o Interaksi tatap muka, interaksi tatap muka akan memaksa siswa

    saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapatberdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru. Interaksisemacam itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajardari sesamanya.

    o Akuntabilitas individual, pembelajaran kooperatif menampilkanwujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditujukan untukmengetahui penguasaaan siswa terhadap materi pelajaran secaraindividual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya

  • 8disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggotakelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan

    bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilaikelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya,karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan sumbangandemi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atasrata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual iniyang dimaksud dengan akuntabilitas individual.

    o Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi, keterampilan sosialseperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik idedan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis,tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yangbermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi (interpersonalrelationship) tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan.Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akanmemperoleh teguran dari guru juga dari sesama siswa.

    B. Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigasi (GI)

    Penelitian yang paling luas dan sukses dari metode-metode spesialisasitugas adalah Group investigation, sebuah bentuk pembelajaran kooperatif yangberasal dari jamannya John Dewey (1970), tetapi telah diperbarui dan ditelitipada beberapa tahun terakhir ini oleh Shlomo dan Yael Sharan, serta Rachel-Lazarowitz di Israel.

    a. Dasar Pemikiran

    Group investigation memiliki akar filosofis, etis, psikologi penulisansejak awal tahun abad ini. Yang paling terkenal di antara tokoh-tokohterkemuka dari orientasi pendidikan ini adalah John Dewey. PandanganDewey terhadap kooperasi di dalam kelas sebagai sebuah prasyarat untuk bisamenghadapi berbagai masalah kehidupan yang kompleks dalam masyarakat

  • 9demokrasi. Kelas adalah sebuah tempat kreatifitas kooperatif di mana gurudan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan padaperencanaan mutual dan berbagai pengalaman, kapasitas dan kebutuhanmereka masing-masing. Pihak yang belajar adalah partisipan aktif dalamsegala aspek kehidupan sekolah, membuat keputusan yang menentukantujuan terhadap apa yang mereka kerjakan. Kelompok dijadikan sebagaisarana sosial dalam proses ini. Rencana kelompok adalah satu metode untukmendorong keterlibatan maksimal para siswa.

    Sebuah metode investigasi-kooperatif dari pembelajaran di kelas diperolehdari premis bahwa baik dominan sosial maupun intelektual prosespembelajaran sekolah melibatkan nilai-nilai yang didukungnya. Groupinvestigation tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkunganpendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidakmemerhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran didalam kelas.Komunikasi dan interaksi kooperatif diantara sesama teman sekelas akanmencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok kecil, dimanapertukaran di antara teman sekelas dan sikap-sikap kooperatif bisa terusbertahan. Aspek rasa sosial dari kelompok, pertukaran intelektualnya, danmaksud dari subjek yang berkaitan dengannya dapat bertindak sebagaisumber sumber penting maksud tersebut bagi usaha para siswa untuk belajar.

    b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Group InvestigationGroup investigation mungkin merupakan model pembelajaran

    kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Modelpembelajaran Group investigation merupakan salah satu bentuk modelpembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktifitassiswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajarimelalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswadapat mencari melalui internet.

  • 10

    Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalammenentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalamberkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group processskills). Para guru yang menggunakan metode group investigation umumnyamembagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6siswa dengan karakteristik yang heterogen. Para siswa memilih topik yangingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopikyang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan didepan kelas secara keseluruhan

    Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama , yaitu:

    a. Penelitian atau inquiri adalah proses dinamika siswa memberikanrespon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut.

    b. Pengetahuan atau knowledge adalah proses dinamika siswamemberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalahtersebut.

    c. Dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group adalahmenunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok salingberinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta salingbertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.

    Slavin (2008), mengemukakan hal penting untuk melakukan metodeGroup Investigation adalah:

    1. Membutuhkan Kemampuan Kelompok.

    Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harusmendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan,siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalammaupun di luar kelas. kemudian siswa mengumpulkan informasi yangdiberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.

  • 11

    Para siswa mencari informasi dari berbagai sumber baik di dalammaupun di luar kelas. Sumber-sumber ( bermacam buku, institusi,orang )memberikan gagasan, opini, data, ataupun solusi yang berkaitan denganmasalah yang sedang dipelajari. Para siswa selanjutnya mengevaluasiinformasi yang dikontribusikan oleh tiap anggota kelompok supaya dapatmenghasilkan karya kelompok.

    2. Rencana Kooperatif.

    Yang terpenting dalam group investigation adalah perencanaankooperatif siswa atas apa yang dituntut dari kelompok. Anggotakelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari hasil mereka. Kelompok menentukan apa yang merekaingin investigasikan dengan upaya menyelesaikan masalah yang mereka

    hadapi, sumber apa yang mereka butuhkan, siapa yang akan melakukan,dan bagaimana akan menampilkan hasil mereka yang sudah selesai kedepan kelas.

    Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkan secarabertahap ke dalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelastersebut melaksanakan hasil investigasi secara menyeluruh. Para siswadapat membantu rencana kegiatan jangka pendek yang hanya dilakukanuntuk satu periode, atau bisa juga kegiatan jangka panjang. Kegiatanmulai dari memberi nama ikan mas sampai mengatur perjalanan ataumembentuk kelompok. Kegiatan ini sangat sesuai untuk perencanaankooperatif.

    3. Peran Guru.

    Dalam kelas yang melaksanakan Group Investigation gurubertindak sebagai fasilitator. Guru berkeliling diantara kelompok-kelompok yang ada, untuk melihat bahwa mereka bisa mengelolatugasnya, dan membantu tiap kesulitan

  • 12

    Para guru yang menggunakan metode GI umumnya membagikelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswadengan karakteristik yang heterogen, (Trianto, 2007:59). Yang terpentingadalah guru harus membuat model kemampuan komunikasi dan sosialyang diharapkan dari para siswa. Ada banyak kesempatan bagi guruuntuk memikirkan berbagai variasi peran kepemimpinan, seperti dalamdiskusi dengan seluruh kelas atau dengan kelompok-kelompok kecil.Dalam diskusi guru membuat model dari berbagai kemampuan :mendengarkan, membuat ungkapan, memberi reaksi yang tidakmenghakimi, mendorong partisipasi, dan sebagainya.

    Sebagian aspek yang berhubungan dengan kurikulum mungkin sajatidak sesuai dengan group investigation. Subtopik yang dipilih oleh parasiswa untuk mereka teliti tidak hanya materi yang subyeknya dipelajaripara siswa harus ditambahkan dengan pengajaran mengenai topik lainnyaoleh guru, yang menurut guru tersebut memang penting. Guru dengandemikian dapat memperluas unit dengan memberikan pengajaranlangsung kepada seluruh kelas, memberikan pengajaran yangterindividualisasi dalam pembelajaran, atau kombinasi dari metodetersebut. Pelajaran ini bisa diberikan sebelum, setelah, atau selama dalammasa kelas melaksanakan Group. Misalnya, di dalam kelas yang sedangmempelajari tentang perang dunia 1 guru bisa saja menyampaikanpelajaran kepada kelas mengenai geografi dan sejarah Eropa beberapasaat sebelum perang terjadi dan kemudian memulai unit GroupInvertigation di mana para siswa berfokus pada topik yang menurutmereka menarik.

    c. Landasan Teori Pembelajaran Kooperatif Tipe Group investigation

    Pembelajaran kooperatif tipe GI didasari oleh gagasan John deweytentang pendidikan, bahwa kelas merupakan cermin masyarakat dan berfungsisebagai laboratorium untuk belajar tentang kehidupan di dunia nyata yang

  • 13

    bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial dan antar pribadi. Model GI ataugroup investigation telah digunakan dalam berbagai situasi dan dalamberbagai bidang studi dan berbagai tingkat usia. Pada dasarnya model inidirancang untuk membimbing para siswa mendefinisikan masalah,mengeksplorasi berbagai cakrawala mengenai masalah itu, mengumpulkandata yang relevan, mengembangkan dan mengetes hipotesis.

    John Dewey terkenal dengan kelas demokrasi, mengemukakanbahwa sekolah seharusnya mencerminkan masyarakat yang lebih besar dankelas merupakan laboratorium untuk pemecahan masalah yang ada dalamkehidupan nyata (masalah autentik). Dewey menganjurkan agar gurumemberi dorongan kepada siswanya terlibat dalam proyek atau tugas-tugasberorientasi masalah dan membantu mereka menyelidiki masalahnya.

    Pada pembelajaran ini guru seyogyanya mengarahkan, membantu parasiswa menemukan informasi, dan berperan sebagai salah satu sumber belajar,yang mampu menciptakan lingkungan sosial yang dicirikan oleh lingkungandemokrasi dan proses ilmiah. Sifat demokrasi dalam kooperatif tipe GIditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atau setidaknyadiperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadititik sentral kegiatan belajar. Guru dan murid memiliki status yang samadihadapan masalah yang dipecahkan dengan peranan yang berbeda. Jaditanggung jawab utama guru adalah memotivasi siswa untuk bekerja secarakooperatif dan memikirkan masalah sosial yang berlangsung dalampembelajaran serta membantu siswa mempersiapkan sarana pendukung.Sarana pendukung yang dipergunakan untuk melaksanakan model ini adalahsegala sesuatu yang menyentuh kebutuhan para pelajar untuk dapat menggaliberbagai informasi yang sesuai dan diperlukan untuk melakukan prosespemecahan masalah kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe groupinvestigation ini dikembangkan oleh John Dewey dan Herbert A Thelen.

  • 14

    Dewey menganjurkan agar dalam lingkungan belajar gurumenciptakan lingkungan sosial yang dicirikan oleh lingkungan demokrasi danproses ilmiah. Tanggung jawab utama para guru adalah memotivasi siswauntuk bekerja secara kolaboratif dan memikirkan masalah sosial yangberlangsung dalam pembelajaran. Di samping upaya pemecahan masalah didalam kelompok kolaboratif, dari hari ke hari siswa belajar prinsip demokrasimelalui interaksi antar teman sebaya. Dalam konteks sosial, secara teoretikpembelajaran kolaboratif berfungsi sebagai laboratorium demokrasi bagisiswa untuk menjadi warga negara demokratis dengan berinteraksi seputarisu-isu bermanfaat melalui pembentukan visi tentang masyarakat yang baik.Gagasan Dewey tersebut selanjutnya dijadikan landasan oleh Herbert Thelanuntuk mengembangkan prosedur yang lebih tepat dalam membantu siswakerja kelompok.

    Gagasan-gagasan Dewey akhirnya diwujudkan dalam pendekatangroup-investigation untuk pembelajaran kolaboratif. Thelanmenyatakan bahwa kelas hendaknya merupakan miniatur demokrasi yangbertujuan mengkaji masalah-masalah sosial antar pribadi. Thelan yangtertarik dengan dinamika kelompok mengembangkan bentuk group-investigation dengan langkah-langkah yang rinci. Kerja kelompok-kelompokkolaboratif yang dilukiskan oleh Dewey dan Thelan ini dapat memberikandampak melampaui hasil-hasil belajar akademik. Proses-proses dan tingkahlaku kolaboratif merupakan bagian dari usaha keras manusia sebagaimasyarakat demokratis.

    Dalam pendekatan group-investigation menurut Dewey dan Thelantersebut, siswa dikelompokkan secara heterogen atas jenis kelamin dankemampuan akademik. Siswa memilih sendiri topik yang akan dipelajari, dankelompok merumuskan penyelidikan dan menyepakati pembagian kerjauntuk menangani konsep-konsep penyelidikan telah dirumuskan.

  • 15

    Guru berperan sebagai salah satu sumber belajar siswa. Hasil kerjakelompok dilaporkan sebagai bahan diskusi kelas. Dalam diskusi kelas inidiutamakan keterlibatan higher order thinking dari para siswa. Evaluasikegiatan dilakukan melalui akumulasi upaya kerja individual selamapenyelidikan dilakukan. Konsep penting dalam pendekatan group-investigative adalah: menghindarkan evaluasi menggunakan tes,mengutamakan learning by doing, membangun motivasi intrinsik,mengutamakan pilihan siswa, memperlakukan siswa sebagai orangbertanggung jawab, pertanyaan- pertanyaan terbuka, mendorong rasa salingmenghormati dan saling membantu membangun konsep diri yang positif.

    d. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Groupinvestigation

    1. Karakteristik metode group investigation

    Kompleksitas dan sulitnya implementasi metode Group Investigasidikarenakan keterlibatan siswa dalam merencanakan topik-topik materiajar maupun cara mempelajarinya melalui investigasi. Pada metode groupinvestigation, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok secaraheterogen yang masing-masing beranggota 5 atau 6 orang siswa. Siswamemilih topik-topik tertentu untuk dipelajari, melakukan investigasimendalam terhadap sub-subtopik yang dipilih kemudian menyiapkan danmempresentasikan hasil belajar di kelas.2. Sintaks metode group investigation

    Berikut ini adalah 6 langkah dalam melaksanakan metode groupinvestigation yakni.

    Fase ke-1: pemilihan topik

  • 16

    Siswa memilih sub-sub topik tertentu dalam bidang permasalahanumum yang biasanya dibahas oleh guru. Selanjutnya siswadiorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggota5 atau 6 orang.

    Fase ke-2: perencanaan kooperatif

    Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dantujuan pembelajaran yang sesuai dengan sub-sub topik yang telahdipilih.

    Fase ke-3: implementasi

    Siswa melaksanakan rencana yang diformulasikan pada fase ke-2.

    Fase ke-4: analisis dan sintesis

    Sisma menganalisis dan mensistesis informasi yang diperoleh padakegiatan fase ke-3.

    Fase ke-5: presentasi hasil akhir

    Beberapa atau semua kelompok melakukan presentasi di kelas tentangtopik-topik yang mereka pelajari di bawah koordinasi guru.Fase ke-6: evaluasi

    Siswa dan guru mengevaluasi kontribusi masing-masing kelompokterhadap kerja kelas secara keseluruhan. Evaluasi dapat dilakukansecara individual, kelompok, atau keduanya.

    e. Langkah Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Groupinvestigation

    Tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang menggunakan metodeGroup Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut,(Slavin, 1995):

    Tahap I Guru memberikan kesempatan bagi siswa

  • 17

    Mengidentifikasitopik dan membagisiswa ke dalamkelompok.

    untuk memberi kontribusi apa yang akanmereka selidiki. Kelompok dibentukberdasarkan heterogenitas.

    Tahap II

    Merencanakan

    tugas.

    Kelompok akan membagi sub topikkepada seluruh anggota. Kemudianmembuat perencanaan dari masalah yangakan diteliti, bagaimana proses dan sumberapa yang akan dipakai.

    Tahap III

    Membuatpenyelidikan.

    Siswa mengumpulkan, menganalisis danmengevaluasi informasi, membuatkesimpulan dan mengaplikasikan bagianmereka ke dalam pengetahuan baru dalammencapai solusi masalah kelompok.

    Tahap IV

    Mempersiapkan

    tugas akhir.

    Setiap kelompok mempersiapkan tugas

    akhir yang akan dipresentasikan di depankelas.

    Tahap V

    Mempresentasikan

    tugas akhir.

    Siswa mempresentasikan hasil kerjanya.Kelompok lain tetap mengikuti.

    Tahap VI

    Evaluasi.

    Soal ulangan mencakup seluruh topik yang

    telah diselidiki dan dipresentasikan.

    1. Mengidentifikasi Topik dan Mengatur Murid ke dalam Kelompok-kelompok kecil

    Tahap ini secara khusus ditujukan untuk masalah pengaturan. Gurumempresentasikan serangkaian permasalahan. Misalnya; memahami

  • 18

    geografi, ekonomi, dan lain- lain. Kemudian para siswa mengidentifikasidan memilih berbagai macam subtopik untuk dipelajari, berdasarkanpada ketertarikan dan latar belakang mereka. Tahap ini dimulai denganperencanaan kooperatif yang melibatkan seluruh kelas, yang dapat dijabarkan sebagai berikut : Guru mempresentasikan sebuah permasalahan kepada seluruh kelas

    dan bertanya, apa yang ingin kalian ketahui tentang masalah ini?.

    Tiap siswa memberikan pertanyaan mengenai aspek- aspek darimasalah tersebut yang ingin mereka investigasi.

    Para siswa berkumpul dalam diskusi menuliskan semua gagasandan kemudian melaporkannya kepada seluruh kelas. Diskusisingkat seluruh kelas akan menghasilkan daftar usulan bersamamengenai subtopik yang akan menjadi bahan investigasi

    Perencanaan dimulai dengan setiap siswa menuliskan usulannya,dan dilanjutkan dalam kelompok yang semakin besar, mulai darikelompok yang beranggotakan dua orang sampai yangberanggotakan empat bahkan delapan siswa. Pada tiap tahapanggota kelompok membandingkan daftar mereka, menghilangkanusulan yang sama. Daftar akhir ini mewakili ketertarikan dariseluruh anggota.

    Langkah berikutnya adalah membuat agar semua usulan tersebutbisa dimiliki oleh seluruh kelas. Guru atau siswa dapat melakukan inidengan menuliskan seluruh usulan tersebut pada papan tulis atau dicetakpada kertas yang digantung di dinding atau bisa juga dengan membuatkopiannya dan membagikannya kepada setiap siswa. Setelah semuasiswa mempunyai daftar ususlan semua orang, anggota kelas akanmengklarifikasikannya ke dalam beberapa kategori. Langkah ini dapatdilakukan dengan menggunakan salah satu dari tiga metode yang barudijabarkan. Hasil dari daftar tersebut, daftar ke dalam kategori-kategoriyang dipersentasikan sebagai subtopik untuk group investigation yang

  • 19

    terpisah, menggabungkan gagasan-gagasan dan ketertarikan dari semuaanggota kelas. Misalnya jika kelas sedang mempelajari tentang AmerikaSelatan, kelompok yang berbeda boleh saja memilih Negara yangberbeda, atau satu kelompok boleh saja memilih geografi fisik AmerikaSelatan, kelompok lainnya memilih memperdaya alam, dan sebagainya.

    Partisipasi pada tahap ini membuat para siswa dapatmengekspresikan ketertarikan mereka masing-masing dan saling bertukargagasan dan pendapat dengan teman sekelas mereka. Adalah pentingbagi guru untuk memperbolehkan para siswa menentukan parameterinvestigasi dengan tidak mengganggu usulan mereka dan dengan tidakmenolak gagasan-gagasan murid implementasi dari tahap rencana awalini dengan penuh dan tidak tergesa-gesa menunjukkan bahwa prosespembelajaran kelompok didasarkan pada kebutuhan dan pengalamanindividual anggota kelompok. Akan lebih baik apabila dalam dua kelasmenginvestigasi dua topik umum yang sama subtropiknya akan berbeda,merefleksikan keunikan ketertarikan dari seluruh anggota dari tiap kelas.

    2. Merencanakan Investigasi di dalam KelompokSetelah mengikuti kelompok penelitian masing-masing, para

    siswa mengalihkan perhatian mereka kepada subtopik yang mereka pilih.Pada tahap ini anggota kelompok menentukan aspek dari subtopikmasing-masing (satu demi satu atau berpasangan) akan merekainvestigasi. Sebagai akibatnya, tiap kelompok harus merumuskan sebuahmasalah yang dapat diteliti, memutuskan bagaimana melaksanakannya,dan menentukan sumber-sumber mana yang akan dibutuhkan untukmelakukan investigasi tersebut.

    Banyak kelompok menemukan bahwa sangat berguna jikamengisi sebuah lembar kegiatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

  • 20

    relevan terhadap tahap perencanaan ini. Lembar kegiatan tersebutmungkin bisa berbentuk seperti ini:

    TOPIK PENELITIAN KAMI:

    ANGGOTA KELOMPOK: (nama-namanya)

    APA YANG INGIN KAMI INVESTIGASI?

    APA SAJA SUMBER-SUMBER KAMI?

    BAGAIMANA KAMI MEMBAGI TUGASNYA?

    Guru dapat memasang selembar fotokopi dari setiap lembar kerjakelompok dengan tujuan untuk menampilkan bukti grafis bahwa kelastersebut adalah sebuah kelompok yang terdiri dari kelompok-

    kelompok. Tiap siswa berkontribusi terhadap Group Investigation-

    kelompok kecil, dan tiap kelompok berkontribusi terhadap pembelajaranseluruh kelas atas unit yang lebih besar.

    3. Membuat penyelidikanDalam tahap ini tiap kelompok melaksanakan rencana yang telah

    diformulasikan sebelumnya. Biasannya adalah tahap yang paling banyakmakan waktu. Walaupun para siswa mungkin memang diberikan bataswaktu pengerjaan, tetapi jumlah pasti dari sesi yang mereka perlukanuntuk menyelesaikan investigasi mereka tidak selalu dapat dipastikanjumlahnya. Guru harus mengupayakan berbagai cara untukmemungkinkan sebuah proyek kelompok berjalan tanpa terganggusampai investigasi selesai.

    Selama tahap ini para siswa, satu demi satu atau secaraberpasangan, mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi,membuat kesimpulan-kesimpulan, dan mengaplikasikan pengetahuanbaru yang menjadi bagian untuk menciptakan sebuah resolusi atasmasalah yang diteliti kelompok. Tiap siswa menginvestigasi aspekproyek kelompok yang paling menarik minat mereka, dan dalam

  • 21

    melakukannya memberi kontribusi satu bagian yang diperlukan untukmenciptakan sebuah keseluruhan kelompok.

    Ketika individu atau pasangan telah menyelesaikan tugaskelompok, maka kelompok tersebut akan berkumpul kembali dan paraanggotanya saling membagi pengetahuan mereka. Kelompok bolehmemilih salah satu anggota untuk mencatat kesimpulan mereka, atau tiap

    anggota boleh mempresentasikan sebuah rangkuman tertulis daripenemuam mereka. Kelompok yang pertama kali melakukan investigasi,

    khusunya kelas yang lebih rendah, boleh cukup meminta tiap anggotanyamenampilakan sebuah rangkuman singkat sebagai respons terhadappertanyaan yang diinvestigasikan. Dengan pengalaman, tampil darirangkuman ini akan menjadi sebuah bahan diskusi penyelesaian masalah.

    4. Menyiapkan Laporan AkhirTahap ini merupakan transisi dari tahap pengumpulan data dan

    klarifikasi ke tahap di mana kelompok yang ada melaporakan hasilinvestigasi mereka kepada seluruh kelas.

    Pada tahap kesimpulan dari investigasi guru meminta tiapkelompok untuk menunjuk satu wakil sebagai anggota panitia acara.Panitia akan mendengarkan rencana kelompok masing- masing. Panitiaakan mencatat semua permintaan penyediaan materi, mengkoordinasikanjadwal waktu, dan memastikan bahwa gagasan presentasi yang akandilakukan cukup realitas dan menarik. Guru melanjutkan denganmengambil peran sebagai penasihat, membantu panitia apabiladiperlukan dalam memastikan bahwa tiap rencana kelompokmemungkinkan tiap anggota untuk terlibat. Sebagian kelompokmenentukan sifat dari laporan akhir mereka ketika mereka mulaimelakukan tugasnya. Dalam kelompok lainnya rencana untuk laporan

    akhir baru muncul pada tahap 4, atau baru dikembangkan pada saatkelompok tersebut dalam investigasi. Bahkan bila memang kelompok

  • 22

    telah mulai membicarakan gagasan-gagasan mengenai laporan akhirmereka selama fase investigasi, mereka masih akan meminta waktu

    untuk melakukan diskusi sistematik dari rencana mereka. Selama sesiperencanaan transisi ini para murid mulai mengemban sebuah peran baru(peran guru). Para siswa tentunya selama ini sudah mengatakan padateman satu kelompoknya mengenai apa yang mereka lakukan danpelajari, tetapi sekarang mereka mulai merencanakan bagaimanamengajari teman sekelasnya dengan cara yang lebih teratur mengenai intidari apa yang telah mereka pelajari.

    Ketika guru bertemu dengan panitia acara ini, dia mungkin inginmenyoroti pedoman-pedoman berikut untuk membantu kelompokmerencanakan laporan mereka.

    Menekankan gagasan utama dan kesimpulan dari investigasi.

    Menginformasikan kepada kelas mengenai sumber-sumber yangdirundingkan kelompok dan bagaimana kelompok tersebutmengumpulkan informasi.

    Memberi kesempatan untuk tanya jawab. Memastikan bahwa semua orang didalam kelompok memainkan

    sebuah peran penting dalam presentasi.

    Memastikan semua peralatan atau materi yang dibutuhkan telahdisebutkan.

    5. Mempresentasikan Laporan AkhirSekarang masing-masing kelompok mempersiapkan diri untuk

    mempresentasikan laporan akhir mereka ke depan kelas. Pada tahap ini,mereka berkumpul kembali kepada posisi kelas sebagai satu keseluruhan.

    Para siswa yang akan melakukan presentasi harus mengisi peran

    yang baru mereka bagi. Mereka harus mampu mengatasi bukan hanyatuntutan dari tugas merekatetapi juga harus mampu mengatasi masalah-masalah organisasional yang berkaitan dengan koordinasi seluruh

  • 23

    pekerjaan dan perencanaan, serta membawakan presentasi. Pedomanberikut telah terbukti dapat membantu para siswa untuk presentasi kedepan kelas :

    Bicaralah dengan ringkas dan jelas ketika memberi pembukaankepada kelas, tetapi sampaikan pelajaran sesedikit mungkin.

    Gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan konsep-konsep.

    Gunakan peralatan audio visual, seperti overhead projectori Lakukan depbat formal dihadapan kelas jika memang perlu. Pikirkan mengenai persiapan tempat belajar dimana teman kelas

    dapat menampilkan tugas-tugas yang telah dipersiapkan olehkelompok.

    Pertimbangkan untuk menapilkan beberapa porsi tugas, ataumensimulasi kejadian-kejadian tertentu.

    Pertimbangkan program-program kuis sebagai sebuah cara untukmenarik perhatian pendengar.

    Pertimbangkan untuk menampilkan gambar, lukisan, atau fotountuk menghidupkan presentasi.

    Laporan hasil akhir menghasilkan sebuah pengalaman dimanaupaya mengejar kemampuan intelektual dengan sebuah pengalamanemosional mendalam. Semua anggota kelas dapat berpartisipasi lebihdari satu banyak presentasi, dengan menampilkan tugas mereka ataumenjawab pertanyaan, presentasi tersebut bukan sekedar masalah latihanperan untuk tampil dan membacakan tulisan.

    6. Evaluasi PencapaianDalam group investigation para guru harus mengevaluasi

    pemikiran paling tinggi siswa mengenai subyek yang dipelajari.Bagaimana mereka menginvestigasi aspek- aspek tertentu dari subjek,bagaimana mereka mengaplikasiakan pengetahuan mereka terhadapsolusi dari masalah- masalah baru, bagaimana mereka mengaplikasikanpengetahuan mereka terhadap solusi dari masalah- masalah baru,

  • 24

    bagaimana mereka menggunkan kesinpulan dari apa yang merekapelajari dalam mendiskusikan pertanyaan yang membutuhkan analisisdan penilaian, dan bagaimana mereka sampai pada kesimpulan danserangkaiaian data. Evaluasi semacam ini paling baik dilakukan melaluisebuah pandangan kumulatif dari hasil kerja individual selama seluruhproyek investigasi.

    Group investigation membuka kesempatan evaluasi secarakonstan dan lebih besar terhadap siswa, baik oleh teman atau gurumereka, daripada dalam kelas tradisional dengan pengajaran kepadaseluruh kelas. Gagasan para murid, tingkat pemahaman subjek, daninvestasi kerja semuanya sangat jelas terlihat dalam pendekatan ini.Dalam kelas tradisional, banyak siswa tidak pernah tahu sampai saatnyates akhir. Dalam kelas group investigation, guru harus mampu

    membentuk evaluasi siswa yang dapat diandalkan yang didasarkan padapercakapan dan observasiyang sering dilakukan terhadap aktivitasakademik siswa.

    Apabila memang menginginkan dilakukan tes, tes tersebut harusmempertimbangkan perbedaan tingkat atau tipe pembelajaran. Tes yangsecara eksklusif berfokus pada pengumpulan dan penghapalan informasicenderung tidak dapat merefleksikan pembelajaran yang sebetulnyasedang berlangsung. Pengalaman efektif para murid selama masa belajarmereka juga harus dievaluasi, termasuk tingkat motivasi dan keterlibatanmereka. Umpan balik dari para murid sendiri harus mampumemperlihatkan bagaimana perasaan mereka mengenai topik yangbersangkutan dan mengenai pekerjaan yang telah mereka lakukan.

    Disamping itu evaluasi dapat dengan membuat para siswamerekonstruksi proses investigasi yang telah mereka lakukan danmemetakan langkah-langkah yang telah mereka terapkan dalampekerjaan mereka. Mereka juga harus menganalisis cara kelompok lainberkontribusi terhadap kemajuan kelompok mereka. Tiap siswa bisa saja

  • 25

    diminta untuk mempersiapkan rekonstruksi dari kegiatan-kegiatan yangmereka lakukan masing-masing dan menuliskan bagaimana pekerjaan inidapat melengkapi pekerjaan anggota kelompok yang lain danberkontribusi terhadap kemajuan dari kelompok peneliti secarakeseluruhan. Evaluasi semacam ini barangkali terlalu sulit untukdilakukan anak-anak kelas-kelas awal sekolah dasar dan lebih cocokditerapkan untuk siswa kelas enam atau yang lebih tinggi. Evaluasirekonstruktif harus dapat membantu siswa membangun sebuah perspektifyang luas dan kritis dari prosedur-prosedur dan pencapaian dari studimereka sendiri, meningkatkan kemampuan mereka dalam merencanakanproyek investigasi selanjutnya.

  • 26

    BAB IIIPENUTUP

    A. Kesimpulan

    Cooperative Learning adalah pembelajaran kelas dimana siswa-siswabekerja bersama-sama dalam kelompok kecil yang heterogen untuk mengerjakantugas. Dari pendapat dan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa belajardengan berkelompok memungkinkan siswa belajar secara efektif untuk merekasaling membantu satu sama lain.

    Model group investigation merupakan model pembelajaran kooperatifyang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif denganpembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi.Model group investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuanberpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahappertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberi peluang kepada siswauntuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinangagasan siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya.

    Model Group investigation merupakan salah satu bentuk modelpembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswauntuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melaluibahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencarimelalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukantopik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntutpara siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupundalam keterampilan proses kelompok. Model group investigation dapat melatihsiswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswasecara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhirpembelajaran.

  • 27

    Dalam pelaksanaannya Metode group investigasi terdiri dari enam faseyakni pemilihan topik, perencanaan kooperatif, implementasi, analisis sintesis,

    presentasi hasil, dan yang terakhir adalah evaluasi.

    B. Saran

    Dalam makalah ini, kami selaku penyusun menyarankan bahawa, sebagaicalon pendidik, kita harus bisa memilih strategi dan pendekatan pembelajaranyang tepat bagi peserta didik agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif danefisien.

  • 28

    DAFTAR PUSTAKA

    Slavin E, Robert. 2008. Cooperative Learning. London: Allymand Bacon.

    Trianto. 2007. Model model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.Jakarta : Prestasi pustaka publiser.

    Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta :Prestasi Pustaka Publisser.

    Jufri. 2011. Anak Elang Menggapai Nirwana Jingga.

    http://juprimalino.blogspot.com/2011/10/cooperative-learning-purposes-tujuan.html (diakses 26 februari 2012)

    Anggareni, Lela. 2011. Lelas Blog.http://lela68.wordpress.com/2011/09/22/model-pembelajaran-investigasi-kelompok-pada-pemecahan-masalah-matematika (diakses 26 februari 2012)