Green Construction in Indonesia

7
1. Tema : Green Construction 2. Judul : Green construction di Indonesia: Kondisi Eksisting dan Implementasi 3. Abstrak Kegiatan konstruksi bangunan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Pengurangan lahan hijau, penggunaan material alam, dan timbulnya polusi udara yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan untuk transportasi adalah penyebab dampak negatif konstruksi apda lingkungan. Dampak-dampak buruk pada lingkungan ini menyebabkan dirumuskannya suatu kaidah-kaidah dan aturan yang tetap menjaga lingkungan dalam mendirikan bangunan. Kaidah- kaidah ini yang selanjutnya disebut green construction. Green construction adalah penerapan kaidah-kaidah ramah lingkungan pada masa konstruksi suatu bangunan. Kaidah-kaidah ramah lingkungan yang dimaksud adalah penghematan energi, konservasi air, pemilihan material, dan faktor keamanan dalam mendirikan bangunan. Green construction di indonesia sudah dimulai dan masih ada banyak hal yang harus ditingkatkan lagi. Dibutuhkan kesadaran dari berbagai pihak untuk menjadikan green construction sebagai suatu kebutuhan untuk menjaga kelestarian lingkungan, melakukan penghematan sumber daya, dan juga kesehatan pekerja dan pengguna nantinya. 4. Pendahuluan 4.1 Isu Lingkungan Istilah green dewasa ini adalah suatu hal yang sering menjadi perhatian di semua bidang. Lingkungan adalah isu utama yang dibawa oleh istilah green ini. Global warming, kenaikan gas rumah kaca di atmosfer, carbon footprint, kerusakan ozon, dan kenaikan air laut merupakan contoh-contoh dari hal-hal yang sering kita dengar terkait dengan lingkungan belakangan ini. Sebenarnya isu apa yang ada dilingkungan sekarang ini? Pemanasan global terjadi karena berlebihnya gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terperangkapnya panas sinar matahari di atmosfer bumi. Gas rumah kaca sendiri terdiri dari uap air, karbondioksida, metana, nitrous exoide, dan ozon. Gas rumah kaca sendiri dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap hangat, tetapi kelebihan gas ini menyebabkan suhu bumi terlalu panas dan dan menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

description

Makalah yang berisi tentang analisis green construction di indonesia, didalamnya terdapat kondisi green construction, permaslahan serta solusi untuk konstruksi hijau di indonesia. merupkan sebuah makalah tugas perkuliahan

Transcript of Green Construction in Indonesia

Page 1: Green Construction in Indonesia

1. Tema : Green Construction

2. Judul : Green construction di Indonesia: Kondisi Eksisting dan Implementasi

3. Abstrak

Kegiatan konstruksi bangunan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Pengurangan lahan hijau, penggunaan material alam, dan timbulnya polusi udara yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan untuk transportasi adalah penyebab dampak negatif konstruksi apda lingkungan. Dampak-dampak buruk pada lingkungan ini menyebabkan dirumuskannya suatu kaidah-kaidah dan aturan yang tetap menjaga lingkungan dalam mendirikan bangunan. Kaidah-kaidah ini yang selanjutnya disebut green construction. Green construction adalah penerapan kaidah-kaidah ramah lingkungan pada masa konstruksi suatu bangunan. Kaidah-kaidah ramah lingkungan yang dimaksud adalah penghematan energi, konservasi air, pemilihan material, dan faktor keamanan dalam mendirikan bangunan. Green construction di indonesia sudah dimulai dan masih ada banyak hal yang harus ditingkatkan lagi. Dibutuhkan kesadaran dari berbagai pihak untuk menjadikan green construction sebagai suatu kebutuhan untuk menjaga kelestarian lingkungan, melakukan penghematan sumber daya, dan juga kesehatan pekerja dan pengguna nantinya.

4. Pendahuluan

4.1 Isu Lingkungan

Istilah green dewasa ini adalah suatu hal yang sering menjadi perhatian di semua bidang. Lingkungan adalah isu utama yang dibawa oleh istilah green ini. Global warming, kenaikan gas rumah kaca di atmosfer, carbon footprint, kerusakan ozon, dan kenaikan air laut merupakan contoh-contoh dari hal-hal yang sering kita dengar terkait dengan lingkungan belakangan ini. Sebenarnya isu apa yang ada dilingkungan sekarang ini?

Pemanasan global terjadi karena berlebihnya gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terperangkapnya panas sinar matahari di atmosfer bumi. Gas rumah kaca sendiri terdiri dari uap air, karbondioksida, metana, nitrous exoide, dan ozon. Gas rumah kaca sendiri dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap hangat, tetapi kelebihan gas ini menyebabkan suhu bumi terlalu panas dan dan menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

Pemanasan global sendiri menyebabkan berbagai hal negatif seperti kenaikan permukaan air laut, cuaca ekstrem, dan kerusakan ekologis. Naiknya permukaan air laut tentu akan merugikan kota-kota di pinggir laut seluruh dunia. Selain itu cuaca ekstrem juga menimbulkan bencana alam seperti banjir, badai topan, dan badai panas (heat wave).

Page 2: Green Construction in Indonesia

Gambar 1 emisi gas rumah kaca per sektor sumber: http://journalistsresource.org/studies/environment/climate-change/united-nations-ipcc-working-group-iii-report-climate-change-mitigation

Untuk mencegah berlanjutnya global warming, kadar karbondioksida di atmosfer harus dikurangi hingga 80%. Emisi karbondioksida sendiri dihasilkan oleh pengunaan energi (listirk dan pemanasan), pertanian, transportasi, industri dan pembangunan.

Istilah green sendiri sering dipakai oleh organisasi-organisasi yang bertujuan melindungi lingkungan, termasuk Green Building Council.

4.2 Green Construction

Kegiatan konstruksi bangunan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Pengurangan lahan hijau, penggunaan material alam, dan timbulnya polusi udara yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan untuk transportasi adalah penyebab dampak negatif konstruksi apda lingkungan. Dampak-dampak buruk pada lingkungan ini menyebabkan dirumuskannya suatu kaidah-kaidah dan aturan yang tetap menjaga lingkungan dalam mendirikan bangunan. Kaidah-kaidah ini yang selanjutnya disebut green construction.

Green construction adalah penerapan kaidah-kaidah ramah lingkungan pada masa konstruksi suatu bangunan. Kaidah-kaidah ramah lingkungan yang dimaksud adalah penghematan energi, konservasi air, pemilihan material, dan faktor keamanan dalam mendirikan bangunan.

Ada beberapa faktor green constrution menurut Wulfram I. Ervianto

1. Quality managemet system: Beretujuan meningkatkan kualitas fisik produk dengan memilih kontraktor yang memiliki sertifikat dalam manajemen mutu sesuai dengan ketentuan yang berlaku misalnya ISO 9001:2000

2. Enviromental training: Training yang bertujuan untuk membentuk pekerja konstruksi yang berpengetahuan dalam mengidentifikasi isu lingkungan dan mengurangi dampak lingkungan melalui pelatihan yang terkoordinasi.

3. Site recycling plan: Bertujuan untuk mengurangi jumlah limbah selama proses konstruksi ke tempat pembuangan dan

Page 3: Green Construction in Indonesia

mempromosikan penataan dan penggunaan lingkungan melalui pengaturan yang tepat di lokasi proyek

4. Fossi fuel reduction: Pengurangan bahan bakar fossil untuk peralatan dalam fase konstruksi. Pengurangan ini dapat dicapai jika managemen alat-alat dilakukan dengan baik sehingga tidak terjadi idle.

5. Equipment emission reduction: Pengurangan emisi yanng ditimbulkan oleh peralatan dalam fase kosntruksi. Pengurangan emisi dapat dicapai dengan cara menjaga kualitas alat-alat dan menggunakan alat-alat terbaru sehingga emisi yang keluar semakin kecil.

6. Water use tracking: Bertujuan mendapatkan infromasi penggunaan air dalam proses konstruksi. Ada dua bagian penggunaan air dalam proses konstruksi yaitu penggunan di kantor proyek dan di lokasi pengerjaan. Proses tracking mencakup monitoring dan targeting.

7. Contractor warranty: Merupakan jaminan yang bisa diberikan oleh kontraktor saat pelelangan. Hal ini terkait juga denga quality management system

5. Isi

5.1 Kondisi Eksiting

Kondisi industri konstruksi di indonesia sekarang ini sedang berkembang dengan sangat pesat. Pertumbuhan ekonomi dan kondusifnya iklim investasi di indonsia mendorong banyaknya proyek-proyek baru yang muncul di indonesia.

Banyaknya proyek-proyek konstruksi ini tidak di imbangi dengan kesadaran akan green construction. Sudah ada analisis tentang dampak lingkungan yang dilakukan oleh pelaku industri konstruksi, tetapi implementasi dari green construction masih dirasa kurang. Fungsi pengawasan dan kontrol oleh pihak yang berwenang juga menjadi hal yang sangat penting agar proses green construction ini bisa berjalan dengan semestinya.

Terdapat beberapa poin yang yang perlu ditingkatkan dalam usaha menggalakkan green constrution di indonesia yaitu:

1. Belum dipertahankannya vegetasi di dalam site2. Belum digunakannya tenaga lokal3. Belum digunakannya bekisting yang bisa dipakai berulang4. Masih kurangnya kepedulian terhadap keselamatan kerja5. Belum digunakannya penampungan air hujan6. Kayu masih banyak digunakan7. Alat gali masih menimbukan banyak polusi8. Pemilihan lokasi pembuatan dan pembelian material yang jauh9. Masih banyak material yang bersisa10. Teknologi pre-cast masih jarang digunakan

Page 4: Green Construction in Indonesia

11. Pengolahan limbah konstruksi belum maksimal

5.2 Implementasi

Green construction sudah di implementasikan di banyak proyek di indonesia. Proyek-proyek dengan green construction ini banyak dimulai oleh perusahan-perusahaan besar luar negeri yang memiliki standar yang tinggi. Perusahaan nasional juga sudah memulai penerapan green construction ini walaupun masih harus di tingkatkan di beberapa bagian.

Beberapa hal yang sudah mulai dilakukan dalam implementasi green costruction yatu:

A. Penghematan bahan yang digunakan dalam pembangunan: Secara global sektor konstruksi mengkonsumsi banyak sumber daya alam dan energi dan Mengingat besarnya sumber daya alam dalam aktivitas konstruksi, maka diperlukan perencanaan dan penggunaan yang baik agar keberlanjutannya dan keseimbangan alam tetap terjaga. Aspek-aspek dalam penghematan bahan bangunan adalah:

a. Penggunaan material bekas bangunan

b. Penggunaan material pre-cast dan pre-fab

c. Penggunaan material lokal

d. Perlindungan dan penyimpanan material di tempat yang baik

e. Penggunaan material bersertifikat, khususnya kayu bersertifikat

B. Pengurangan limbah: Kegiatan konstruksi menghasilkan cukup banyak limbah baik limbah padat maupun gas dan cair. Limbah konstruksi yang tidak terbuang dapat dapat menurunkan kualitas lingkungan dan menggangu kesehatan oleh sebab itu penting untuk diminimalisasi dampaknya dengan memerapkan manajemen lingkungan yang didasarkan pada komitmen dan tujuan yang jelas.

C. Penggunaan bekistiing yang bisa dipakai berulang: Beksiting pada proyek-proyek selama ini kebanyakan memakai bahan kayu. Pemakaian bahan kayu tidak ramah lingkungan karena bekisting kayu hanya bisa dipakai satu kali. Dewasa ini banyak dipakai bekisting dengan bahan metal (aluminium atau baja) dan plastik yang lebih sustainable karena bisa dipakai berulang-ulang.

D. Mempertahankan kondisi eksisting site: Dengan mempertahankan kondisi lingkungan site semaksimal mungkin, kerusakan lingkungan bisa dikurangi. Secara jangka panjang, keadaan lingkungan yang tetap baik juga akan mempermudah

Page 5: Green Construction in Indonesia

pengembangan tapak sekitar site karena kondisinya yang sudah asri.

E. Konservasi energi: Konservasi energi bertujuan untuk menghemat penggunaan energi dalam suatu proyek konstruksi. Dalam mencapai tujuan ini perlu dilakukan pemantauan, pencatatan, dan pengendalian penggunaan sumber energi.

F. Mempertahankan kualitas udara yang baik: kualitas udara yang baik dapat dicapai dengan cara mengurangi pencemaran akibat material dan operasional peralatan. Selain mempertahankan vegetasi di dalam site juga membantu mempertahankan kualitas udara.

G. Menjaga kesehatan dan kenyamanan dalam proyek: Kesehatan dan kenyamanan dapat dicapai dengan peraturan pengurangan penggunaan rokok, pengaturan polusi zat kimia, penjagaan kebersihan dan kenyamanan lingkungan proyek.

H. Konservasi air: Konservasi air dapat dicapai dengan melakukan penghematan dan melaksanakan daur ulang pemakaian air. Bisa juga dengan menggunakan air hujan sebagai sumber air tambahan. Selain itu perlu diadakan pencatatan agar pengunaan air bisa terkontrol.

6. Kesimpulan

Green construction di indonesia sudah dimulai dan masih ada banyak hal yang harus ditingkatkan lagi. Banyak hal-hal yang bisa di implementasikan dan dikembangakan lagi dalam mengembangkan konsturksi hiijau di Indonesia. Akhirnya dibutuhkan kesadaran dari berbagai pihak untuk menjadikan green construction sebagai suatu kebutuhan untuk menjaga kelestarian lingkungan, melakukan penghematan sumber daya, dan juga kesehatan pekerja dan pengguna nantinya.

7. Daftar Pustaka

Ervianto, W. I., (2011). “Kajian Faktor Green Construction Infrastruktur Jalan Berdasarkan Sistem Rating Greenroad Dan Invest” [www URL] (http://sipil.ft.uns.ac.id/konteks7/prosiding/013K.pdf)

Green Construction Bureau Labor Statistic: http://www.bls.gov/green/construction/

Green Council Indonesia: http://www.gbcindonesia.org/

Green Building: http://en.wikipedia.org/wiki/Green_building

Page 6: Green Construction in Indonesia

Gambar 1: http://journalistsresource.org/studies/environment/climate-change/united-nations-ipcc-working-group-iii-report-climate-change-mitigation