Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar...

download Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e... · NAMA / INSTITUSI : PT. PP – PERDANA, KSO BIDANG KEGIATAN

If you can't read please download the document

Transcript of Green Building dan Safety Proyek Jembatan Kembar...

  • NAMA / INSTITUSI : PT. PP PERDANA, KSO

    BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

    ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto,

    Jl. TB . Simatupang No. 57

    Pasar Rebo Jakarta 13760

    Telp. (021) 8403909 / 8403883

    Fax. (021) 8403914

    PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

    JUDUL KARYA :

    FORMULIR PENDAFTARANPENGHARGAAN KINERJA

    PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013

    Green Building dan Safety ProyekJembatan Kembar Samarinda

    Kategori : Bangunan Prasarana Transportasi (Jembatan)

    NAMA / INSTITUSI : PT. PP PERDANA, KSO

    BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

    ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto,

    Jl. TB . Simatupang No. 57

    Pasar Rebo Jakarta 13760

    Telp. (021) 8403909 / 8403883

    Fax. (021) 8403914

    PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

    JUDUL KARYA :

    FORMULIR PENDAFTARANPENGHARGAAN KINERJA

    PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013

    Green Building dan Safety ProyekJembatan Kembar Samarinda

    Kategori : Bangunan Prasarana Transportasi (Jembatan)

    NAMA / INSTITUSI : PT. PP PERDANA, KSO

    BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

    ALAMAT & TELEPON : Plaza PP Wisma Subiyanto,

    Jl. TB . Simatupang No. 57

    Pasar Rebo Jakarta 13760

    Telp. (021) 8403909 / 8403883

    Fax. (021) 8403914

    PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

    JUDUL KARYA :

    FORMULIR PENDAFTARANPENGHARGAAN KINERJA

    PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013

    Green Building dan Safety ProyekJembatan Kembar Samarinda

    Kategori : Bangunan Prasarana Transportasi (Jembatan)

  • Jakarta, 10 Oktober 2013

    Corporate Secretary

    PT. PP (Persero) Tbk

    Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

    FORMULIR PENDAFTARAN

    PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013

    I. DATA PROYEK YANG DIAJUKAN

    a. Judul/Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Kembar Samarinda (Mahakam IV)MYC

    b. Lokasi Proyek : Kota Samarinda, Kalimantan Timur

    c. Kategori Penghargaan :

    A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri

    B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung2. Pelaksanaan Bangunan Sipil3. Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan

    Air Bersih dan Air Limbah

    II. DATA PERUSAHAAN

    a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk

    b. Alamat : Plaza PP Wisma Subiyanto

    Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta 13760

    Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914

    c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953

    d. Jenis Usaha : Construction & Investment

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    1

    I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

    Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

    Website: www.pt-pp.com , Email: [email protected],[email protected]

    3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

    No Direktur Nama Lengkap & Gelar

    1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

    2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

    3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

    4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

    5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

    6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.

    7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

    1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

    2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

    3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

    4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)

    5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

    6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

    7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

    8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

    9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

    8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

    b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

    c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

    d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

    e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    1

    I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

    Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

    Website: www.pt-pp.com , Email: [email protected],[email protected]

    3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

    No Direktur Nama Lengkap & Gelar

    1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

    2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

    3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

    4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

    5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

    6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.

    7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

    1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

    2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

    3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

    4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)

    5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

    6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

    7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

    8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

    9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

    8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

    b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

    c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

    d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

    e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    1

    I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

    Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

    Website: www.pt-pp.com , Email: [email protected],[email protected]

    3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

    No Direktur Nama Lengkap & Gelar

    1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

    2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

    3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

    4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

    5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

    6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.

    7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

    1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

    2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

    3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

    4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)

    5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

    6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

    7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

    8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

    9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

    8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

    b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

    c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

    d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

    e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    2

    I. DATA UTAMA PROYEKa. Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Kembar Samarinda (Mahakam IV) MYCb. Lokasi : Kota Samarinda, Kalimantan Timurc. Kontrak : 602/774/KPA/PEMB.JBT-K/XI/2012; tanggal : 08 Nopember 2012

    NK+PPN : Rp 171.680.269.000,00d. Adendum I : 05/PPPK/PEMB.JBT-K/IV/2013; tanggal : 02 April 2013

    NK+PPN : Rp 171.680.269.000,00e. Masa Pelaksanaan : 418 hari kalender (08 Nopember 2012 s/d 30 Desember 2013)f. Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender (31 Desember 2013 s/d 28 Juni 2014)g. Pemilik Proyek : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timurh. Jenis Kontrak : Tunggali. Gambar, denah, tampak, dan potongan dalam ukuran A3 terlampir.

    II. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASIA. Gambaran Umum dan Data Teknis

    Kota Samarinda yang telah dikenal lama sebagai kawasan pertambangan batubara, saat ini mengalamiperkembangan ekonomi yang pesat. Hal ini ikut mendongkrak rata-rata pertumbuhan ekonomimasyarakatnya, yakni 7,42% dalam 4 Tahun (Sumber: Tabel 3.2, PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi KotaSamarinda Tanpa Migas Tahun 2009-2012, BPS Kota Samarinda) sehingga pilihan-pilihan moda transportasiyang lebih fleksibel dituntut untuk memberikan pelayanan yang setara dengan pertumbuhan ekonominya.Transportasi darat dan penghubung berupa jembatan Mahakam I (satu) antara Kota Samarinda denganSamarinda Seberang saat ini masih menjadi favorit masyarakat sekitar disamping pilihan transportasi umumsungai yang kian meredup.

    Berdasarkan pemikiran tersebut, pemerintah daerah melaui Dinas PU Provinsi Kalimantan Timurmembangun Jembatan Kembar Samarinda (Mahakam IV). Jembatan ini merupakan bagian dari Master Planpercepatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Untuk menambah kesan unik dan artistik, konstruksijembatan dipilih menggunakan struktur Pelengkung Rangka Baja dengan bentang utama sepanjang 220meter untuk meminimalisir terjadinya benturan ponton batubara ketika melintas dibawah kaki jembatandengan struktur penyangganya.

    Proyek pembangunan Jembatan Kembar Samarinda berlokasi di Kelurahan Sungai KunjangKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangunmenyeberangi sungai mahakam yang digunakan juga sebagai jalur transportasi umum dan barang (batubara,kayu, alat berat, dll). Karena jarak antara permukaan sungai dan permukaan jembatan lama yang cukupdekat maka diperlukan jembatan yang memiliki tinggi pier cukup tinggi untuk dilintasi ponton batubaramaupun kayu logging dengan aman.

    Jembatan Kembar Samarinda memiliki total panjang 400 meter dengan bentang utama 220 meter danbentang kanan-kiri 90 meter masing-masingnya. Tipe struktur baik pada approach span maupun main span

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    2

    I. DATA UTAMA PROYEKa. Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Kembar Samarinda (Mahakam IV) MYCb. Lokasi : Kota Samarinda, Kalimantan Timurc. Kontrak : 602/774/KPA/PEMB.JBT-K/XI/2012; tanggal : 08 Nopember 2012

    NK+PPN : Rp 171.680.269.000,00d. Adendum I : 05/PPPK/PEMB.JBT-K/IV/2013; tanggal : 02 April 2013

    NK+PPN : Rp 171.680.269.000,00e. Masa Pelaksanaan : 418 hari kalender (08 Nopember 2012 s/d 30 Desember 2013)f. Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender (31 Desember 2013 s/d 28 Juni 2014)g. Pemilik Proyek : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timurh. Jenis Kontrak : Tunggali. Gambar, denah, tampak, dan potongan dalam ukuran A3 terlampir.

    II. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASIA. Gambaran Umum dan Data Teknis

    Kota Samarinda yang telah dikenal lama sebagai kawasan pertambangan batubara, saat ini mengalamiperkembangan ekonomi yang pesat. Hal ini ikut mendongkrak rata-rata pertumbuhan ekonomimasyarakatnya, yakni 7,42% dalam 4 Tahun (Sumber: Tabel 3.2, PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi KotaSamarinda Tanpa Migas Tahun 2009-2012, BPS Kota Samarinda) sehingga pilihan-pilihan moda transportasiyang lebih fleksibel dituntut untuk memberikan pelayanan yang setara dengan pertumbuhan ekonominya.Transportasi darat dan penghubung berupa jembatan Mahakam I (satu) antara Kota Samarinda denganSamarinda Seberang saat ini masih menjadi favorit masyarakat sekitar disamping pilihan transportasi umumsungai yang kian meredup.

    Berdasarkan pemikiran tersebut, pemerintah daerah melaui Dinas PU Provinsi Kalimantan Timurmembangun Jembatan Kembar Samarinda (Mahakam IV). Jembatan ini merupakan bagian dari Master Planpercepatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Untuk menambah kesan unik dan artistik, konstruksijembatan dipilih menggunakan struktur Pelengkung Rangka Baja dengan bentang utama sepanjang 220meter untuk meminimalisir terjadinya benturan ponton batubara ketika melintas dibawah kaki jembatandengan struktur penyangganya.

    Proyek pembangunan Jembatan Kembar Samarinda berlokasi di Kelurahan Sungai KunjangKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangunmenyeberangi sungai mahakam yang digunakan juga sebagai jalur transportasi umum dan barang (batubara,kayu, alat berat, dll). Karena jarak antara permukaan sungai dan permukaan jembatan lama yang cukupdekat maka diperlukan jembatan yang memiliki tinggi pier cukup tinggi untuk dilintasi ponton batubaramaupun kayu logging dengan aman.

    Jembatan Kembar Samarinda memiliki total panjang 400 meter dengan bentang utama 220 meter danbentang kanan-kiri 90 meter masing-masingnya. Tipe struktur baik pada approach span maupun main span

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    2

    I. DATA UTAMA PROYEKa. Nama Proyek : Pembangunan Jembatan Kembar Samarinda (Mahakam IV) MYCb. Lokasi : Kota Samarinda, Kalimantan Timurc. Kontrak : 602/774/KPA/PEMB.JBT-K/XI/2012; tanggal : 08 Nopember 2012

    NK+PPN : Rp 171.680.269.000,00d. Adendum I : 05/PPPK/PEMB.JBT-K/IV/2013; tanggal : 02 April 2013

    NK+PPN : Rp 171.680.269.000,00e. Masa Pelaksanaan : 418 hari kalender (08 Nopember 2012 s/d 30 Desember 2013)f. Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender (31 Desember 2013 s/d 28 Juni 2014)g. Pemilik Proyek : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timurh. Jenis Kontrak : Tunggali. Gambar, denah, tampak, dan potongan dalam ukuran A3 terlampir.

    II. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASIA. Gambaran Umum dan Data Teknis

    Kota Samarinda yang telah dikenal lama sebagai kawasan pertambangan batubara, saat ini mengalamiperkembangan ekonomi yang pesat. Hal ini ikut mendongkrak rata-rata pertumbuhan ekonomimasyarakatnya, yakni 7,42% dalam 4 Tahun (Sumber: Tabel 3.2, PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi KotaSamarinda Tanpa Migas Tahun 2009-2012, BPS Kota Samarinda) sehingga pilihan-pilihan moda transportasiyang lebih fleksibel dituntut untuk memberikan pelayanan yang setara dengan pertumbuhan ekonominya.Transportasi darat dan penghubung berupa jembatan Mahakam I (satu) antara Kota Samarinda denganSamarinda Seberang saat ini masih menjadi favorit masyarakat sekitar disamping pilihan transportasi umumsungai yang kian meredup.

    Berdasarkan pemikiran tersebut, pemerintah daerah melaui Dinas PU Provinsi Kalimantan Timurmembangun Jembatan Kembar Samarinda (Mahakam IV). Jembatan ini merupakan bagian dari Master Planpercepatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Untuk menambah kesan unik dan artistik, konstruksijembatan dipilih menggunakan struktur Pelengkung Rangka Baja dengan bentang utama sepanjang 220meter untuk meminimalisir terjadinya benturan ponton batubara ketika melintas dibawah kaki jembatandengan struktur penyangganya.

    Proyek pembangunan Jembatan Kembar Samarinda berlokasi di Kelurahan Sungai KunjangKecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini dibangunmenyeberangi sungai mahakam yang digunakan juga sebagai jalur transportasi umum dan barang (batubara,kayu, alat berat, dll). Karena jarak antara permukaan sungai dan permukaan jembatan lama yang cukupdekat maka diperlukan jembatan yang memiliki tinggi pier cukup tinggi untuk dilintasi ponton batubaramaupun kayu logging dengan aman.

    Jembatan Kembar Samarinda memiliki total panjang 400 meter dengan bentang utama 220 meter danbentang kanan-kiri 90 meter masing-masingnya. Tipe struktur baik pada approach span maupun main span

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    3

    dipilih Pelengkung Rangka Baja dengan rangka baja berada di bawah lantai kendaraan pada approach spanlalu menurun pada elevasi 0.00 pada ujung footing, kemudian meninggi pada tengah bentang dan padapuncaknya memiliki ketinggian 57.354 meter terhitung dari ujung footing pier.

    Lokasi proyek yang berada di daerah padat lalu lintas sungai berupa ketinting, speedboat, tugboat danponton menjadi salah satu kendala yang turut diperhitungkan dalam kegiatan proyek. Hal ini dapat bersikomenghambat pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen terhadapjadwal setiap kegiatan pergerakan ponton pemancangan maupun ponton service dan koordinasi antar timproyek serta dengan pihak terkait di lingkungan sekitar proyek agar material yang akan didatangkan dapattiba di lokasi proyek sesuai dengan jadwal kebutuhan dan pelaksanaan pekerjaan dapat berlangsung lancardan aman.

    Pada main span dan approach span memiliki 4 struktur utama yaitu bangunan bawah berupa steel pipepile diameter 1000 mm dan pilar beton sebagai dudukan rangka jembatan, dan bangunan atas berupapelengkung rangka baja.

    Green Building sebagai target dalam pembangunan Jembatan Kembar Samarinda, ada banyak halyang harus mendapat perhatian khusus. Aspek pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus selaras denganaspek perencanaan yang telah disusun dari awal sehingga aspek-aspek penilaian untuk mencapai targettersebut dapat terpenuhi.

    Gambar 1. Visualisasi 3D Rencana Direksi Keet Proyek

    Gambar 2. Realisasi Direksi Keet Proyek

    B. Penggunaan Tiang Pancang Steel Pipe Pile Diameter 1000 mmProyek Jembatan Kembar Samarinda menggunakan tiang pancang SPP OD 1000 mm. Mutu yang

    digunakan adalah type Grade 3 dengan spesifikasi sebagai berikut :

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    3

    dipilih Pelengkung Rangka Baja dengan rangka baja berada di bawah lantai kendaraan pada approach spanlalu menurun pada elevasi 0.00 pada ujung footing, kemudian meninggi pada tengah bentang dan padapuncaknya memiliki ketinggian 57.354 meter terhitung dari ujung footing pier.

    Lokasi proyek yang berada di daerah padat lalu lintas sungai berupa ketinting, speedboat, tugboat danponton menjadi salah satu kendala yang turut diperhitungkan dalam kegiatan proyek. Hal ini dapat bersikomenghambat pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen terhadapjadwal setiap kegiatan pergerakan ponton pemancangan maupun ponton service dan koordinasi antar timproyek serta dengan pihak terkait di lingkungan sekitar proyek agar material yang akan didatangkan dapattiba di lokasi proyek sesuai dengan jadwal kebutuhan dan pelaksanaan pekerjaan dapat berlangsung lancardan aman.

    Pada main span dan approach span memiliki 4 struktur utama yaitu bangunan bawah berupa steel pipepile diameter 1000 mm dan pilar beton sebagai dudukan rangka jembatan, dan bangunan atas berupapelengkung rangka baja.

    Green Building sebagai target dalam pembangunan Jembatan Kembar Samarinda, ada banyak halyang harus mendapat perhatian khusus. Aspek pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus selaras denganaspek perencanaan yang telah disusun dari awal sehingga aspek-aspek penilaian untuk mencapai targettersebut dapat terpenuhi.

    Gambar 1. Visualisasi 3D Rencana Direksi Keet Proyek

    Gambar 2. Realisasi Direksi Keet Proyek

    B. Penggunaan Tiang Pancang Steel Pipe Pile Diameter 1000 mmProyek Jembatan Kembar Samarinda menggunakan tiang pancang SPP OD 1000 mm. Mutu yang

    digunakan adalah type Grade 3 dengan spesifikasi sebagai berikut :

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    3

    dipilih Pelengkung Rangka Baja dengan rangka baja berada di bawah lantai kendaraan pada approach spanlalu menurun pada elevasi 0.00 pada ujung footing, kemudian meninggi pada tengah bentang dan padapuncaknya memiliki ketinggian 57.354 meter terhitung dari ujung footing pier.

    Lokasi proyek yang berada di daerah padat lalu lintas sungai berupa ketinting, speedboat, tugboat danponton menjadi salah satu kendala yang turut diperhitungkan dalam kegiatan proyek. Hal ini dapat bersikomenghambat pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Oleh karena itu diperlukan suatu manajemen terhadapjadwal setiap kegiatan pergerakan ponton pemancangan maupun ponton service dan koordinasi antar timproyek serta dengan pihak terkait di lingkungan sekitar proyek agar material yang akan didatangkan dapattiba di lokasi proyek sesuai dengan jadwal kebutuhan dan pelaksanaan pekerjaan dapat berlangsung lancardan aman.

    Pada main span dan approach span memiliki 4 struktur utama yaitu bangunan bawah berupa steel pipepile diameter 1000 mm dan pilar beton sebagai dudukan rangka jembatan, dan bangunan atas berupapelengkung rangka baja.

    Green Building sebagai target dalam pembangunan Jembatan Kembar Samarinda, ada banyak halyang harus mendapat perhatian khusus. Aspek pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus selaras denganaspek perencanaan yang telah disusun dari awal sehingga aspek-aspek penilaian untuk mencapai targettersebut dapat terpenuhi.

    Gambar 1. Visualisasi 3D Rencana Direksi Keet Proyek

    Gambar 2. Realisasi Direksi Keet Proyek

    B. Penggunaan Tiang Pancang Steel Pipe Pile Diameter 1000 mmProyek Jembatan Kembar Samarinda menggunakan tiang pancang SPP OD 1000 mm. Mutu yang

    digunakan adalah type Grade 3 dengan spesifikasi sebagai berikut :

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    4

    - Spesifikasi : ASTM A-252 Gr.3- Panjang : 12 meter (dengan Bevel di ujung)- Diameter : OD 1000 milimeter- Tebal : 16 milimeter- Berat : 388.25 kg/m- Tensile Strenght : 470-630 N/mm2

    - Yield Strenght : 355 N/mm2

    Pekerjaan pemancangan Steel Pipe Pile diameter 1000 mm dikerjakan oleh subkontraktor PT. SanggarAdhisarana Tehnik.

    Gambar 3. Tiang pancang SPP diameter luar 1000 mm

    III. ASPEK PERANCANAAN PELAKSANAAN PROYEKA. Perencanaan Struktur Organisasi

    Pemilihan bentuk struktur organisasi direncanakan agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikansesuai target pencapaian biaya, mutu, dan waktu. Mempertimbangkan pekerjaan pada proyek ini tidakterlalu padat, maka dipilih struktur organisasi yang tidak memerlukan banyak personil dan lebih efisien.Seorang QSHE Officer diposisikan untuk mengawasi seluruh kegiatan proyek agar memenuhi targetKualitas, Keselamatan, dan Lingkungan. Serta seorang QC Officer diposisikan untuk mengontrolpencapaian mutu pelaksanaan kegiatan dan bahan material (agregat, pasir, beton dan pelengkungrangka baja).

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    4

    - Spesifikasi : ASTM A-252 Gr.3- Panjang : 12 meter (dengan Bevel di ujung)- Diameter : OD 1000 milimeter- Tebal : 16 milimeter- Berat : 388.25 kg/m- Tensile Strenght : 470-630 N/mm2

    - Yield Strenght : 355 N/mm2

    Pekerjaan pemancangan Steel Pipe Pile diameter 1000 mm dikerjakan oleh subkontraktor PT. SanggarAdhisarana Tehnik.

    Gambar 3. Tiang pancang SPP diameter luar 1000 mm

    III. ASPEK PERANCANAAN PELAKSANAAN PROYEKA. Perencanaan Struktur Organisasi

    Pemilihan bentuk struktur organisasi direncanakan agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikansesuai target pencapaian biaya, mutu, dan waktu. Mempertimbangkan pekerjaan pada proyek ini tidakterlalu padat, maka dipilih struktur organisasi yang tidak memerlukan banyak personil dan lebih efisien.Seorang QSHE Officer diposisikan untuk mengawasi seluruh kegiatan proyek agar memenuhi targetKualitas, Keselamatan, dan Lingkungan. Serta seorang QC Officer diposisikan untuk mengontrolpencapaian mutu pelaksanaan kegiatan dan bahan material (agregat, pasir, beton dan pelengkungrangka baja).

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    4

    - Spesifikasi : ASTM A-252 Gr.3- Panjang : 12 meter (dengan Bevel di ujung)- Diameter : OD 1000 milimeter- Tebal : 16 milimeter- Berat : 388.25 kg/m- Tensile Strenght : 470-630 N/mm2

    - Yield Strenght : 355 N/mm2

    Pekerjaan pemancangan Steel Pipe Pile diameter 1000 mm dikerjakan oleh subkontraktor PT. SanggarAdhisarana Tehnik.

    Gambar 3. Tiang pancang SPP diameter luar 1000 mm

    III. ASPEK PERANCANAAN PELAKSANAAN PROYEKA. Perencanaan Struktur Organisasi

    Pemilihan bentuk struktur organisasi direncanakan agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikansesuai target pencapaian biaya, mutu, dan waktu. Mempertimbangkan pekerjaan pada proyek ini tidakterlalu padat, maka dipilih struktur organisasi yang tidak memerlukan banyak personil dan lebih efisien.Seorang QSHE Officer diposisikan untuk mengawasi seluruh kegiatan proyek agar memenuhi targetKualitas, Keselamatan, dan Lingkungan. Serta seorang QC Officer diposisikan untuk mengontrolpencapaian mutu pelaksanaan kegiatan dan bahan material (agregat, pasir, beton dan pelengkungrangka baja).

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    5

    Bagan 1. Struktur Organisasi Proyek

    B. Perencanaan Metode Pelaksanaan. Tingkat kesulitan utama pada proyek ini adalah lokasi pekerjan yang berada di tengah arus lalu-

    lintas pelayaran kapal tugboat dan ponton bermuatan penuh batubar, kayu ataupun agregat denganfrekuensi melintas 2 kapal per menitnya. Serta arus sungai yang deras sehingga potensi kecelakaankerja lebih tinggi dibanding dengan di darat. Koordinasi dengan para pihak pengguna alur selaludilakukan oleh kontraktor agar kegiatan proyek berjalan dengan lancar dan aman. Ada 3 pekerjaanutama yang memerlukan perhatian khusus yaitu : pekerjaan pemancangan tiang pancang SPP OD1000 mm, pembesian dan pengecoran pilecap serta pilar sebagai dudukan rangka jembatan.

    Perencanaan konstruksi Jembatan Kembar Samarinda telah diperhitungkan aspek risiko yangakan terjadi. Pihak kontraktor dalam hal ini tim proyek telah melakukan Management Resiko, untukmengetahui dari awal tentang resiko yang akan terjadi dan cara-cara penanggulangannya. Berikut iniadalah tabel Risk Management Proyek Jembatan Kembar Samarinda :

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    5

    Bagan 1. Struktur Organisasi Proyek

    B. Perencanaan Metode Pelaksanaan. Tingkat kesulitan utama pada proyek ini adalah lokasi pekerjan yang berada di tengah arus lalu-

    lintas pelayaran kapal tugboat dan ponton bermuatan penuh batubar, kayu ataupun agregat denganfrekuensi melintas 2 kapal per menitnya. Serta arus sungai yang deras sehingga potensi kecelakaankerja lebih tinggi dibanding dengan di darat. Koordinasi dengan para pihak pengguna alur selaludilakukan oleh kontraktor agar kegiatan proyek berjalan dengan lancar dan aman. Ada 3 pekerjaanutama yang memerlukan perhatian khusus yaitu : pekerjaan pemancangan tiang pancang SPP OD1000 mm, pembesian dan pengecoran pilecap serta pilar sebagai dudukan rangka jembatan.

    Perencanaan konstruksi Jembatan Kembar Samarinda telah diperhitungkan aspek risiko yangakan terjadi. Pihak kontraktor dalam hal ini tim proyek telah melakukan Management Resiko, untukmengetahui dari awal tentang resiko yang akan terjadi dan cara-cara penanggulangannya. Berikut iniadalah tabel Risk Management Proyek Jembatan Kembar Samarinda :

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    5

    Bagan 1. Struktur Organisasi Proyek

    B. Perencanaan Metode Pelaksanaan. Tingkat kesulitan utama pada proyek ini adalah lokasi pekerjan yang berada di tengah arus lalu-

    lintas pelayaran kapal tugboat dan ponton bermuatan penuh batubar, kayu ataupun agregat denganfrekuensi melintas 2 kapal per menitnya. Serta arus sungai yang deras sehingga potensi kecelakaankerja lebih tinggi dibanding dengan di darat. Koordinasi dengan para pihak pengguna alur selaludilakukan oleh kontraktor agar kegiatan proyek berjalan dengan lancar dan aman. Ada 3 pekerjaanutama yang memerlukan perhatian khusus yaitu : pekerjaan pemancangan tiang pancang SPP OD1000 mm, pembesian dan pengecoran pilecap serta pilar sebagai dudukan rangka jembatan.

    Perencanaan konstruksi Jembatan Kembar Samarinda telah diperhitungkan aspek risiko yangakan terjadi. Pihak kontraktor dalam hal ini tim proyek telah melakukan Management Resiko, untukmengetahui dari awal tentang resiko yang akan terjadi dan cara-cara penanggulangannya. Berikut iniadalah tabel Risk Management Proyek Jembatan Kembar Samarinda :

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    6

    Tabel 1. Risk Management pada bidang lingkungan

    Tabel 2. Risk Management pada pelaksanaan konstruksi

    1) Pemancangan Tiang Pancang Steel Pipe Pile OD 1000 mmPemancangan tiang pancang pipa baja diameter 1000 mm dilakukan oleh subkontraktor PT.

    Sanggar Adhisarana Tehnik dengan Hammer Pancang Kobelco 60 yang cocok untuk pemancangandiameter 1000 mm. Pemancangan terhadap tiang pancang baja sebesar ini harus menggunakan cranekhusus dengan panjang leader minimal 28 meter.

    Gambar 4. Metode pemancangan di sungai/laut

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    6

    Tabel 1. Risk Management pada bidang lingkungan

    Tabel 2. Risk Management pada pelaksanaan konstruksi

    1) Pemancangan Tiang Pancang Steel Pipe Pile OD 1000 mmPemancangan tiang pancang pipa baja diameter 1000 mm dilakukan oleh subkontraktor PT.

    Sanggar Adhisarana Tehnik dengan Hammer Pancang Kobelco 60 yang cocok untuk pemancangandiameter 1000 mm. Pemancangan terhadap tiang pancang baja sebesar ini harus menggunakan cranekhusus dengan panjang leader minimal 28 meter.

    Gambar 4. Metode pemancangan di sungai/laut

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    6

    Tabel 1. Risk Management pada bidang lingkungan

    Tabel 2. Risk Management pada pelaksanaan konstruksi

    1) Pemancangan Tiang Pancang Steel Pipe Pile OD 1000 mmPemancangan tiang pancang pipa baja diameter 1000 mm dilakukan oleh subkontraktor PT.

    Sanggar Adhisarana Tehnik dengan Hammer Pancang Kobelco 60 yang cocok untuk pemancangandiameter 1000 mm. Pemancangan terhadap tiang pancang baja sebesar ini harus menggunakan cranekhusus dengan panjang leader minimal 28 meter.

    Gambar 4. Metode pemancangan di sungai/laut

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    7

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pemancangan di sungai adalah :1. Pemilihan jenis Hammer harus tepat sesuai dengan berat tiang pancang, kondisi tanah dan

    kapasitas alat pancang.2. Kestabilan ponton pada saat pemancangan harus terjaga, untuk itu diperlukan

    jangkar/tambatan yang cocok dengan karakteristik tanah atau vegetasi setempat untuk posisiborder tambatan ponton.

    3. Posisi leader harus segaris dan searah dengan tiang pancang.4. Jika terjadi perubahan arah pada tiang pancang maka leader dan alat harus menyesuaikan

    kondisi dengan arah pergerakan tiang.5. Pengarah tiang untuk segmen pertama sangat diperlukan sebagai pengarah titik pancang,

    namun setelah disambung untuk segmen berikutnya, pengarah tiang ini harus dilepas agarpemancangan dapat menyesuaikan dengan kondisi tanah di kedalaman tertentu.

    6. Penentuan titik pemancangan dilakukan dengan total station dan atau theodolit, agar lebihtepatnya dilakukan di 2 (dua ) titik pengamatan secara tegak lurus di depan dan samping sumbutiang pancang.

    7. Penggunaan total station dan theodolit setelah penetrasi tidak untuk melakukan koreksiterhadap kelurusan tiang pancang tetapi hanya digunakan untuk melakukan koreksi terhadapsumbu leader dan alat sesuai arah pergerakan penetrasi tiang pancang.

    8. Cushion Wood harus dipasang saat pemancangan, bahan yang digunakan adalah multiplekdengan tebal minimal 10 cm dan harus diganti setiap kali pemacangan dilakukan atau jikasudah terjadi kerusakan.

    9. Kondisi alat harus dalam kondisi baik dan fit.10. Pengamanan safety sekitar posisi pemancangan dengan penempatan rambu-rambu safety dan

    baricade tape pada sling tambatan.11. Dilakukan penutupan jalur sungai sebagian jika memang diperlukan, tentunya dengan

    koordinasi pihak yang terkait terlebih dahulu.Penentuan penghentian tiang pancang telah ditentukan bersama dengan konsultan dan direksi padaFinal Set 2-3 mm / 10 pukulan. Hal tersebut harus didukung dengan pengambilan data kalendering.

    2) Metode Pemasangan Lantai Kerja Pile CapMetode Kupingan dan Balok H-Beam dipilih sebagai metode penyangga utama (main support) lantai

    kerja berdasarkan Quality Target Proyek dimana penggunaan material diharapkan dapat diminimalisir. H-Beam yang terpakai dapat dilepas ketika Beton sudah mencapai umur targetnya dan Pier sudah cukup kuatuntuk menopang dirinya sendiri sehingga H-Beam dapat dipakai kembali untuk support lantai kerja di Pierlainnya. Sebelum pengelasan kupingan dilakukan, surveyor memberikan titik levelling untuk posisi bottomPier.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    7

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pemancangan di sungai adalah :1. Pemilihan jenis Hammer harus tepat sesuai dengan berat tiang pancang, kondisi tanah dan

    kapasitas alat pancang.2. Kestabilan ponton pada saat pemancangan harus terjaga, untuk itu diperlukan

    jangkar/tambatan yang cocok dengan karakteristik tanah atau vegetasi setempat untuk posisiborder tambatan ponton.

    3. Posisi leader harus segaris dan searah dengan tiang pancang.4. Jika terjadi perubahan arah pada tiang pancang maka leader dan alat harus menyesuaikan

    kondisi dengan arah pergerakan tiang.5. Pengarah tiang untuk segmen pertama sangat diperlukan sebagai pengarah titik pancang,

    namun setelah disambung untuk segmen berikutnya, pengarah tiang ini harus dilepas agarpemancangan dapat menyesuaikan dengan kondisi tanah di kedalaman tertentu.

    6. Penentuan titik pemancangan dilakukan dengan total station dan atau theodolit, agar lebihtepatnya dilakukan di 2 (dua ) titik pengamatan secara tegak lurus di depan dan samping sumbutiang pancang.

    7. Penggunaan total station dan theodolit setelah penetrasi tidak untuk melakukan koreksiterhadap kelurusan tiang pancang tetapi hanya digunakan untuk melakukan koreksi terhadapsumbu leader dan alat sesuai arah pergerakan penetrasi tiang pancang.

    8. Cushion Wood harus dipasang saat pemancangan, bahan yang digunakan adalah multiplekdengan tebal minimal 10 cm dan harus diganti setiap kali pemacangan dilakukan atau jikasudah terjadi kerusakan.

    9. Kondisi alat harus dalam kondisi baik dan fit.10. Pengamanan safety sekitar posisi pemancangan dengan penempatan rambu-rambu safety dan

    baricade tape pada sling tambatan.11. Dilakukan penutupan jalur sungai sebagian jika memang diperlukan, tentunya dengan

    koordinasi pihak yang terkait terlebih dahulu.Penentuan penghentian tiang pancang telah ditentukan bersama dengan konsultan dan direksi padaFinal Set 2-3 mm / 10 pukulan. Hal tersebut harus didukung dengan pengambilan data kalendering.

    2) Metode Pemasangan Lantai Kerja Pile CapMetode Kupingan dan Balok H-Beam dipilih sebagai metode penyangga utama (main support) lantai

    kerja berdasarkan Quality Target Proyek dimana penggunaan material diharapkan dapat diminimalisir. H-Beam yang terpakai dapat dilepas ketika Beton sudah mencapai umur targetnya dan Pier sudah cukup kuatuntuk menopang dirinya sendiri sehingga H-Beam dapat dipakai kembali untuk support lantai kerja di Pierlainnya. Sebelum pengelasan kupingan dilakukan, surveyor memberikan titik levelling untuk posisi bottomPier.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    7

    Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pemancangan di sungai adalah :1. Pemilihan jenis Hammer harus tepat sesuai dengan berat tiang pancang, kondisi tanah dan

    kapasitas alat pancang.2. Kestabilan ponton pada saat pemancangan harus terjaga, untuk itu diperlukan

    jangkar/tambatan yang cocok dengan karakteristik tanah atau vegetasi setempat untuk posisiborder tambatan ponton.

    3. Posisi leader harus segaris dan searah dengan tiang pancang.4. Jika terjadi perubahan arah pada tiang pancang maka leader dan alat harus menyesuaikan

    kondisi dengan arah pergerakan tiang.5. Pengarah tiang untuk segmen pertama sangat diperlukan sebagai pengarah titik pancang,

    namun setelah disambung untuk segmen berikutnya, pengarah tiang ini harus dilepas agarpemancangan dapat menyesuaikan dengan kondisi tanah di kedalaman tertentu.

    6. Penentuan titik pemancangan dilakukan dengan total station dan atau theodolit, agar lebihtepatnya dilakukan di 2 (dua ) titik pengamatan secara tegak lurus di depan dan samping sumbutiang pancang.

    7. Penggunaan total station dan theodolit setelah penetrasi tidak untuk melakukan koreksiterhadap kelurusan tiang pancang tetapi hanya digunakan untuk melakukan koreksi terhadapsumbu leader dan alat sesuai arah pergerakan penetrasi tiang pancang.

    8. Cushion Wood harus dipasang saat pemancangan, bahan yang digunakan adalah multiplekdengan tebal minimal 10 cm dan harus diganti setiap kali pemacangan dilakukan atau jikasudah terjadi kerusakan.

    9. Kondisi alat harus dalam kondisi baik dan fit.10. Pengamanan safety sekitar posisi pemancangan dengan penempatan rambu-rambu safety dan

    baricade tape pada sling tambatan.11. Dilakukan penutupan jalur sungai sebagian jika memang diperlukan, tentunya dengan

    koordinasi pihak yang terkait terlebih dahulu.Penentuan penghentian tiang pancang telah ditentukan bersama dengan konsultan dan direksi padaFinal Set 2-3 mm / 10 pukulan. Hal tersebut harus didukung dengan pengambilan data kalendering.

    2) Metode Pemasangan Lantai Kerja Pile CapMetode Kupingan dan Balok H-Beam dipilih sebagai metode penyangga utama (main support) lantai

    kerja berdasarkan Quality Target Proyek dimana penggunaan material diharapkan dapat diminimalisir. H-Beam yang terpakai dapat dilepas ketika Beton sudah mencapai umur targetnya dan Pier sudah cukup kuatuntuk menopang dirinya sendiri sehingga H-Beam dapat dipakai kembali untuk support lantai kerja di Pierlainnya. Sebelum pengelasan kupingan dilakukan, surveyor memberikan titik levelling untuk posisi bottomPier.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    8

    Gambar 5. Metode kupingan dari potongan H-Beam untuk penyangga utama

    3) Metode Pembesian Isian Tiang PancangPembesian Isian Tiang Pancang dilakukan di atas ponton service untuk mempersingkat waktu delivery

    besi ke posisi pier 10 dan 9. Ketika besi isian tiang pancang sudah terpabrikasi seluruhnya maka pontonditarik ke posisi pier yang akan diisi besi spiral. Pengisian besi spiral menggunakan crane service sehinggaproses pengangkatan dan pemasangan besi lebih singkat, mudah dan presisi untuk dilakukan pengelasansambungan tulangan spiral.

    Gambar 6. Pabrikasi besi spiral di atas ponton service

    Gambar 7. Metode erection besi isian tiang pancang

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    8

    Gambar 5. Metode kupingan dari potongan H-Beam untuk penyangga utama

    3) Metode Pembesian Isian Tiang PancangPembesian Isian Tiang Pancang dilakukan di atas ponton service untuk mempersingkat waktu delivery

    besi ke posisi pier 10 dan 9. Ketika besi isian tiang pancang sudah terpabrikasi seluruhnya maka pontonditarik ke posisi pier yang akan diisi besi spiral. Pengisian besi spiral menggunakan crane service sehinggaproses pengangkatan dan pemasangan besi lebih singkat, mudah dan presisi untuk dilakukan pengelasansambungan tulangan spiral.

    Gambar 6. Pabrikasi besi spiral di atas ponton service

    Gambar 7. Metode erection besi isian tiang pancang

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    8

    Gambar 5. Metode kupingan dari potongan H-Beam untuk penyangga utama

    3) Metode Pembesian Isian Tiang PancangPembesian Isian Tiang Pancang dilakukan di atas ponton service untuk mempersingkat waktu delivery

    besi ke posisi pier 10 dan 9. Ketika besi isian tiang pancang sudah terpabrikasi seluruhnya maka pontonditarik ke posisi pier yang akan diisi besi spiral. Pengisian besi spiral menggunakan crane service sehinggaproses pengangkatan dan pemasangan besi lebih singkat, mudah dan presisi untuk dilakukan pengelasansambungan tulangan spiral.

    Gambar 6. Pabrikasi besi spiral di atas ponton service

    Gambar 7. Metode erection besi isian tiang pancang

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    9

    G

    a

    m

    b

    a

    r

    Gambar 8. Besi spiral selesai di pasang

    4) Metode Pemasangan BekistingBekisting yang digunakan berbahan phenol film dengan support besi hollow, pipa galvanized, besi kanal

    dan aplikasi plasticone untuk membantu support tekanan beton dari sisi dalam Pile Cap. Tujuandigunakannya plasticone adalah untuk membantu mempertahankan hasil kerapian permukaan beton ketikabekisting dibongkar.

    Gambar 9. Bekistng Pile Cap dengan Plasticone

    5) Metode Pengecoran DaratPengecoran Isian Pipa Pancang dilakukan setelah besi spiral telah terisi sesuai dengan kedalaman

    yang telah disepakati sebelumnya berupa shop drawing, dimana beton di supply dari sisi darat. Pontondigunakan sebagai media jembatan pipa dari Concrete Pump untuk menjangkau posisi Pile Cap P10 danP9. Supply beton dengan metode ini memiliki kelebihan dibandingkan supply beton dari truk mixer yangnaik ke atas ponton dari dermaga milik Batching Plant, antara lain kualitas beton lebih terkontrol, waktudelivery beton lebih cepat, kontrol terhadap workability beton lebih baik. Pemilihan Supplier Beton jugapenting untuk memilih jarak Batching Plant yang relatif dekat dengan proyek.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    9

    G

    a

    m

    b

    a

    r

    Gambar 8. Besi spiral selesai di pasang

    4) Metode Pemasangan BekistingBekisting yang digunakan berbahan phenol film dengan support besi hollow, pipa galvanized, besi kanal

    dan aplikasi plasticone untuk membantu support tekanan beton dari sisi dalam Pile Cap. Tujuandigunakannya plasticone adalah untuk membantu mempertahankan hasil kerapian permukaan beton ketikabekisting dibongkar.

    Gambar 9. Bekistng Pile Cap dengan Plasticone

    5) Metode Pengecoran DaratPengecoran Isian Pipa Pancang dilakukan setelah besi spiral telah terisi sesuai dengan kedalaman

    yang telah disepakati sebelumnya berupa shop drawing, dimana beton di supply dari sisi darat. Pontondigunakan sebagai media jembatan pipa dari Concrete Pump untuk menjangkau posisi Pile Cap P10 danP9. Supply beton dengan metode ini memiliki kelebihan dibandingkan supply beton dari truk mixer yangnaik ke atas ponton dari dermaga milik Batching Plant, antara lain kualitas beton lebih terkontrol, waktudelivery beton lebih cepat, kontrol terhadap workability beton lebih baik. Pemilihan Supplier Beton jugapenting untuk memilih jarak Batching Plant yang relatif dekat dengan proyek.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    9

    G

    a

    m

    b

    a

    r

    Gambar 8. Besi spiral selesai di pasang

    4) Metode Pemasangan BekistingBekisting yang digunakan berbahan phenol film dengan support besi hollow, pipa galvanized, besi kanal

    dan aplikasi plasticone untuk membantu support tekanan beton dari sisi dalam Pile Cap. Tujuandigunakannya plasticone adalah untuk membantu mempertahankan hasil kerapian permukaan beton ketikabekisting dibongkar.

    Gambar 9. Bekistng Pile Cap dengan Plasticone

    5) Metode Pengecoran DaratPengecoran Isian Pipa Pancang dilakukan setelah besi spiral telah terisi sesuai dengan kedalaman

    yang telah disepakati sebelumnya berupa shop drawing, dimana beton di supply dari sisi darat. Pontondigunakan sebagai media jembatan pipa dari Concrete Pump untuk menjangkau posisi Pile Cap P10 danP9. Supply beton dengan metode ini memiliki kelebihan dibandingkan supply beton dari truk mixer yangnaik ke atas ponton dari dermaga milik Batching Plant, antara lain kualitas beton lebih terkontrol, waktudelivery beton lebih cepat, kontrol terhadap workability beton lebih baik. Pemilihan Supplier Beton jugapenting untuk memilih jarak Batching Plant yang relatif dekat dengan proyek.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    10

    Gambar 10. Pengecoran isian pipa pancang

    6) Metode Pemasangan Pelengkung Rangka JembatanPada saat erection rangka jembatan pihak proyek bersama Dinas PU berkoordinasi dengan

    Administrasi Pelabuhan (Adpel), Pihak Navigasi, dan pengguna alur untuk memindahkan alur pelayaransementara waktu, karena alur yang saat ini digunakan akan diposisikan crane barge untuk melakukanpemasangan rangka jembatan. Rencana schedule pemasangan memerlukan waktu 6 bulan untuk total 3bentang.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    10

    Gambar 10. Pengecoran isian pipa pancang

    6) Metode Pemasangan Pelengkung Rangka JembatanPada saat erection rangka jembatan pihak proyek bersama Dinas PU berkoordinasi dengan

    Administrasi Pelabuhan (Adpel), Pihak Navigasi, dan pengguna alur untuk memindahkan alur pelayaransementara waktu, karena alur yang saat ini digunakan akan diposisikan crane barge untuk melakukanpemasangan rangka jembatan. Rencana schedule pemasangan memerlukan waktu 6 bulan untuk total 3bentang.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    10

    Gambar 10. Pengecoran isian pipa pancang

    6) Metode Pemasangan Pelengkung Rangka JembatanPada saat erection rangka jembatan pihak proyek bersama Dinas PU berkoordinasi dengan

    Administrasi Pelabuhan (Adpel), Pihak Navigasi, dan pengguna alur untuk memindahkan alur pelayaransementara waktu, karena alur yang saat ini digunakan akan diposisikan crane barge untuk melakukanpemasangan rangka jembatan. Rencana schedule pemasangan memerlukan waktu 6 bulan untuk total 3bentang.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    11

    Bagan 2. Flowchart tahapan pemasangan segmen rangka baja

    Urutan Pelaksanaan Erection Rangka Baja Jembatan adalah sebagai berikut :1. Pemasangan rangka baja jembatan dilaksanakan dengan menggunakan metode perancah

    gantung.2. Komponen rangka pelengkung adalah single beam dan tidak mempunyai bracing pada bottom

    chord.

    3. Setelah fabrikasi, komponen rangka belum pernah dilakukan montage sehingga pelaksanaanmasih mengacu pada gambar rencana.

    4. Komponen Hanger berupa Steel Rod dengan socket tanpa adanya space untuk penyesuaianpanjang hanger tersebut.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    11

    Bagan 2. Flowchart tahapan pemasangan segmen rangka baja

    Urutan Pelaksanaan Erection Rangka Baja Jembatan adalah sebagai berikut :1. Pemasangan rangka baja jembatan dilaksanakan dengan menggunakan metode perancah

    gantung.2. Komponen rangka pelengkung adalah single beam dan tidak mempunyai bracing pada bottom

    chord.

    3. Setelah fabrikasi, komponen rangka belum pernah dilakukan montage sehingga pelaksanaanmasih mengacu pada gambar rencana.

    4. Komponen Hanger berupa Steel Rod dengan socket tanpa adanya space untuk penyesuaianpanjang hanger tersebut.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    11

    Bagan 2. Flowchart tahapan pemasangan segmen rangka baja

    Urutan Pelaksanaan Erection Rangka Baja Jembatan adalah sebagai berikut :1. Pemasangan rangka baja jembatan dilaksanakan dengan menggunakan metode perancah

    gantung.2. Komponen rangka pelengkung adalah single beam dan tidak mempunyai bracing pada bottom

    chord.

    3. Setelah fabrikasi, komponen rangka belum pernah dilakukan montage sehingga pelaksanaanmasih mengacu pada gambar rencana.

    4. Komponen Hanger berupa Steel Rod dengan socket tanpa adanya space untuk penyesuaianpanjang hanger tersebut.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    12

    Gambar 11. Pembagian zona kerja untuk urutan erection rangka baja

    5. Menara Phylona. Menara yang direncanakan adalah menara untuk pemasangan rangka pelengkung 90

    meter.b. Gaya yang bekerja pada sambungan tiang hanyalah gaya axial dan tidak ada gaya tarik

    pada kolom tersebut.

    Gambar 12. Gaya eksentrisitas yang bekerja pada menara phylon

    c. Jika ada sambungan pada tiang menara yang tidak merata dapat diperkuat denganpengelasan setempat pada sisi luar flens, sehingga dengan adanya pengelasan tersebutbeban pada baut menjadi jauh lebih berkurang.

    d. Kondisi angkur Back Stay bagian atas strand diusahakan tidak boleh menyentuh ujung platbaja pada menara.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    12

    Gambar 11. Pembagian zona kerja untuk urutan erection rangka baja

    5. Menara Phylona. Menara yang direncanakan adalah menara untuk pemasangan rangka pelengkung 90

    meter.b. Gaya yang bekerja pada sambungan tiang hanyalah gaya axial dan tidak ada gaya tarik

    pada kolom tersebut.

    Gambar 12. Gaya eksentrisitas yang bekerja pada menara phylon

    c. Jika ada sambungan pada tiang menara yang tidak merata dapat diperkuat denganpengelasan setempat pada sisi luar flens, sehingga dengan adanya pengelasan tersebutbeban pada baut menjadi jauh lebih berkurang.

    d. Kondisi angkur Back Stay bagian atas strand diusahakan tidak boleh menyentuh ujung platbaja pada menara.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    12

    Gambar 11. Pembagian zona kerja untuk urutan erection rangka baja

    5. Menara Phylona. Menara yang direncanakan adalah menara untuk pemasangan rangka pelengkung 90

    meter.b. Gaya yang bekerja pada sambungan tiang hanyalah gaya axial dan tidak ada gaya tarik

    pada kolom tersebut.

    Gambar 12. Gaya eksentrisitas yang bekerja pada menara phylon

    c. Jika ada sambungan pada tiang menara yang tidak merata dapat diperkuat denganpengelasan setempat pada sisi luar flens, sehingga dengan adanya pengelasan tersebutbeban pada baut menjadi jauh lebih berkurang.

    d. Kondisi angkur Back Stay bagian atas strand diusahakan tidak boleh menyentuh ujung platbaja pada menara.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    13

    Gambar 13. Pemasangan strand back stay dan stressing 70% di sisi samarinda seberang dan P12

    (Hulu & Hilir)

    Gambar 14. Dudukan (angkur head) back stay

    Gambar 15. Temporary phylon

    Arah Samarinda Arah SamarindaSeberang

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    13

    Gambar 13. Pemasangan strand back stay dan stressing 70% di sisi samarinda seberang dan P12

    (Hulu & Hilir)

    Gambar 14. Dudukan (angkur head) back stay

    Gambar 15. Temporary phylon

    Arah Samarinda Arah SamarindaSeberang

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    13

    Gambar 13. Pemasangan strand back stay dan stressing 70% di sisi samarinda seberang dan P12

    (Hulu & Hilir)

    Gambar 14. Dudukan (angkur head) back stay

    Gambar 15. Temporary phylon

    Arah Samarinda Arah SamarindaSeberang

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    14

    Gambar 16. Pembuatan dudukan angkur head (back stayed)

    6. Erection Batang Vertikal di P9 dan P10 pasang ikatan sabuk batang tegak dan lingset.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    14

    Gambar 16. Pembuatan dudukan angkur head (back stayed)

    6. Erection Batang Vertikal di P9 dan P10 pasang ikatan sabuk batang tegak dan lingset.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    14

    Gambar 16. Pembuatan dudukan angkur head (back stayed)

    6. Erection Batang Vertikal di P9 dan P10 pasang ikatan sabuk batang tegak dan lingset.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    15

    7. Erection segmen ke 1 s/d ke 2 Samarinda.8. Pasang strand pada front stay, cek elevasi, stressing front stay 1 sampai sesuai dengan elevasi

    rencana 5 cm, stressing back stay.9. Erection segmen ke 1 s/d 2 arah Seberang.10. Pasang strand pada front stay 1, cek elevasi, stressing front stay 1 sampai sesuai dengan

    rencana 5 cm, stressing back stay.11. Erection segmen ke 3 s/d ke 4 arah Samarinda.12. Pasang strand pada front stay 2, stressing front stay 2 (Hulu+Hilir) sampai sesuai dengan

    elevasi rencana 5 cm, stressing back stay.13. Erection di segmen selanjutnya urutannya sama dengan segmen 1, 2 dan 3.14. Cek sisa jarak yang ada, cross check dengan sisa jarak gambar rencana.15. Jika sisa jarak lebih besar dari gambar rencana, maka strand pada front stay akan di

    longgarkan sesuai yang diinginkan.16. Setelah pemasangan rangka pelengkung approach span 90 m sisi Samarinda selesai

    dilanjutkan pemasangan rangka pelengkung approach span 90 m sisi Samarinda Seberangberturut-turut antara pilar P8-P9 dan pilar P10-P11.

    Gambar 17. Proses erection pelengkung main span

    Gambar 18. Proses pemasangan tie beam dan hanger

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    15

    7. Erection segmen ke 1 s/d ke 2 Samarinda.8. Pasang strand pada front stay, cek elevasi, stressing front stay 1 sampai sesuai dengan elevasi

    rencana 5 cm, stressing back stay.9. Erection segmen ke 1 s/d 2 arah Seberang.10. Pasang strand pada front stay 1, cek elevasi, stressing front stay 1 sampai sesuai dengan

    rencana 5 cm, stressing back stay.11. Erection segmen ke 3 s/d ke 4 arah Samarinda.12. Pasang strand pada front stay 2, stressing front stay 2 (Hulu+Hilir) sampai sesuai dengan

    elevasi rencana 5 cm, stressing back stay.13. Erection di segmen selanjutnya urutannya sama dengan segmen 1, 2 dan 3.14. Cek sisa jarak yang ada, cross check dengan sisa jarak gambar rencana.15. Jika sisa jarak lebih besar dari gambar rencana, maka strand pada front stay akan di

    longgarkan sesuai yang diinginkan.16. Setelah pemasangan rangka pelengkung approach span 90 m sisi Samarinda selesai

    dilanjutkan pemasangan rangka pelengkung approach span 90 m sisi Samarinda Seberangberturut-turut antara pilar P8-P9 dan pilar P10-P11.

    Gambar 17. Proses erection pelengkung main span

    Gambar 18. Proses pemasangan tie beam dan hanger

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    15

    7. Erection segmen ke 1 s/d ke 2 Samarinda.8. Pasang strand pada front stay, cek elevasi, stressing front stay 1 sampai sesuai dengan elevasi

    rencana 5 cm, stressing back stay.9. Erection segmen ke 1 s/d 2 arah Seberang.10. Pasang strand pada front stay 1, cek elevasi, stressing front stay 1 sampai sesuai dengan

    rencana 5 cm, stressing back stay.11. Erection segmen ke 3 s/d ke 4 arah Samarinda.12. Pasang strand pada front stay 2, stressing front stay 2 (Hulu+Hilir) sampai sesuai dengan

    elevasi rencana 5 cm, stressing back stay.13. Erection di segmen selanjutnya urutannya sama dengan segmen 1, 2 dan 3.14. Cek sisa jarak yang ada, cross check dengan sisa jarak gambar rencana.15. Jika sisa jarak lebih besar dari gambar rencana, maka strand pada front stay akan di

    longgarkan sesuai yang diinginkan.16. Setelah pemasangan rangka pelengkung approach span 90 m sisi Samarinda selesai

    dilanjutkan pemasangan rangka pelengkung approach span 90 m sisi Samarinda Seberangberturut-turut antara pilar P8-P9 dan pilar P10-P11.

    Gambar 17. Proses erection pelengkung main span

    Gambar 18. Proses pemasangan tie beam dan hanger

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    16

    7) Project Quality PlanProyek Jembatan Kembar Samarinda telah menetapkan planning dalam rangka untuk penghasilkan

    kualitas produk yang terbaik seperti tercantum dalam Quality Policy perusahaan :

    Gambar 19. Kebijakan Quality perusahaan

    Menindaklanjuti Kebijakan Quality perusahaan tim proyek menyusun rencana dan implementasiQuality Control dalam hal ini akan diawasi pelaksanaannya oleh seorang QSHEO. Inspeksi dan testplant terhadap alat bantu seperti alat survey dilakukan secara periodik. Selain alat, inspeksi & testplant dilakukan untuk setiap pendatangan material apakah sesuai dengan spesifikasi antara lainpenerimaan beton readymix, dan penerimaan besi tulangan.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    16

    7) Project Quality PlanProyek Jembatan Kembar Samarinda telah menetapkan planning dalam rangka untuk penghasilkan

    kualitas produk yang terbaik seperti tercantum dalam Quality Policy perusahaan :

    Gambar 19. Kebijakan Quality perusahaan

    Menindaklanjuti Kebijakan Quality perusahaan tim proyek menyusun rencana dan implementasiQuality Control dalam hal ini akan diawasi pelaksanaannya oleh seorang QSHEO. Inspeksi dan testplant terhadap alat bantu seperti alat survey dilakukan secara periodik. Selain alat, inspeksi & testplant dilakukan untuk setiap pendatangan material apakah sesuai dengan spesifikasi antara lainpenerimaan beton readymix, dan penerimaan besi tulangan.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    16

    7) Project Quality PlanProyek Jembatan Kembar Samarinda telah menetapkan planning dalam rangka untuk penghasilkan

    kualitas produk yang terbaik seperti tercantum dalam Quality Policy perusahaan :

    Gambar 19. Kebijakan Quality perusahaan

    Menindaklanjuti Kebijakan Quality perusahaan tim proyek menyusun rencana dan implementasiQuality Control dalam hal ini akan diawasi pelaksanaannya oleh seorang QSHEO. Inspeksi dan testplant terhadap alat bantu seperti alat survey dilakukan secara periodik. Selain alat, inspeksi & testplant dilakukan untuk setiap pendatangan material apakah sesuai dengan spesifikasi antara lainpenerimaan beton readymix, dan penerimaan besi tulangan.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    17

    Bagan 3. Flowchart Inspeksi/check list penerimaan material beton

    Bagan 4. Flowchart inspeksi/check list pekerjaan pilar & kolom

    8) Project SHE PlanTim proyek merencanakan SHE Plan dan SHE target dengan mengacu pada kebijakan perusahaan

    mengenai Safety, Health & Enviromental yang tertuang dalam Company Policy.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    17

    Bagan 3. Flowchart Inspeksi/check list penerimaan material beton

    Bagan 4. Flowchart inspeksi/check list pekerjaan pilar & kolom

    8) Project SHE PlanTim proyek merencanakan SHE Plan dan SHE target dengan mengacu pada kebijakan perusahaan

    mengenai Safety, Health & Enviromental yang tertuang dalam Company Policy.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    17

    Bagan 3. Flowchart Inspeksi/check list penerimaan material beton

    Bagan 4. Flowchart inspeksi/check list pekerjaan pilar & kolom

    8) Project SHE PlanTim proyek merencanakan SHE Plan dan SHE target dengan mengacu pada kebijakan perusahaan

    mengenai Safety, Health & Enviromental yang tertuang dalam Company Policy.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    18

    Gambar 20. SHE Plan pada Kebijakan Perusahaan

    Seperti halnya proyek-proyek PT. PP lainnya, proyek Jembatan Kembar Samarindamencanangkan target zero accident pada pelaksanaan proyek. Penerapan aspek K3 pada proyek inimengikuti kaidah Plan-Do-Check-Action.

    1. Perencanaan (Plan)

    a. Membuat IBPR & IPPALb. Membuat Objectif Target Program (OTP)c. Membuat target pencapaian dan kualitas SHEd. Membentuk struktur organisasi SHEe. Membuat schedule pelaksanaan kegiatan SHEf. Membuat Rencana Anggaran Biaya SHE (RAB)g. Membuat rencana penempatan fasilitas SHEh. Membuat rencana kebutuhan APD pekerja dan APKi. Membuat trafic Managementj. Merencanakan kebutuhan training SHEk. Merencanakan pemeriksaan kesehatan pekerja (Jamsostek)l. Mencari Alamat dan Nomor Telephone Penting

    2. Pelaksanaan (Do)

    a. Mengevaluasi IBPR & IPPAL

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    18

    Gambar 20. SHE Plan pada Kebijakan Perusahaan

    Seperti halnya proyek-proyek PT. PP lainnya, proyek Jembatan Kembar Samarindamencanangkan target zero accident pada pelaksanaan proyek. Penerapan aspek K3 pada proyek inimengikuti kaidah Plan-Do-Check-Action.

    1. Perencanaan (Plan)

    a. Membuat IBPR & IPPALb. Membuat Objectif Target Program (OTP)c. Membuat target pencapaian dan kualitas SHEd. Membentuk struktur organisasi SHEe. Membuat schedule pelaksanaan kegiatan SHEf. Membuat Rencana Anggaran Biaya SHE (RAB)g. Membuat rencana penempatan fasilitas SHEh. Membuat rencana kebutuhan APD pekerja dan APKi. Membuat trafic Managementj. Merencanakan kebutuhan training SHEk. Merencanakan pemeriksaan kesehatan pekerja (Jamsostek)l. Mencari Alamat dan Nomor Telephone Penting

    2. Pelaksanaan (Do)

    a. Mengevaluasi IBPR & IPPAL

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    18

    Gambar 20. SHE Plan pada Kebijakan Perusahaan

    Seperti halnya proyek-proyek PT. PP lainnya, proyek Jembatan Kembar Samarindamencanangkan target zero accident pada pelaksanaan proyek. Penerapan aspek K3 pada proyek inimengikuti kaidah Plan-Do-Check-Action.

    1. Perencanaan (Plan)

    a. Membuat IBPR & IPPALb. Membuat Objectif Target Program (OTP)c. Membuat target pencapaian dan kualitas SHEd. Membentuk struktur organisasi SHEe. Membuat schedule pelaksanaan kegiatan SHEf. Membuat Rencana Anggaran Biaya SHE (RAB)g. Membuat rencana penempatan fasilitas SHEh. Membuat rencana kebutuhan APD pekerja dan APKi. Membuat trafic Managementj. Merencanakan kebutuhan training SHEk. Merencanakan pemeriksaan kesehatan pekerja (Jamsostek)l. Mencari Alamat dan Nomor Telephone Penting

    2. Pelaksanaan (Do)

    a. Mengevaluasi IBPR & IPPAL

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    19

    b. Melaksanakan kegiatan SHEc. Mengatur pembebanan biaya pelaksanaan SHEd. Menempatkan fasilitas SHE sesuai rencanae. Melaksanakan training SHE (Tanggap darurat, Evakuasi, APD, APK, P3K dll)f. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pekerjag. Menetapkan Standard Prosedur Operasih. Membuat record dari hasil pelaksanaan SHE

    3. Pemeriksaan (Check)

    a. Inspeksi pelaksanaan SHEb. Audit kinerja dan pelaksanaan SHE

    4. Tindakan (Action)

    a. Evaluasi hasil pelaksanaan SHEb. Review dan Perbaikan

    IV. INOVASI PELAKSANAANPada pelaksanaan proyek Jembatan Kembar Samarinda ini dilakukan berbagai inovasi diantaranya :

    1. Direksi Keet Dari Material Daur UlangDengan mengusung program Go Green, make your first step in the right direction, Direksi Keet PT. PP

    PERDANA, KSO terdiri dari ruangan-ruangan yang beberapa diantaranya terbuat dari kontainer bekasdengan landasan H-Beam untuk menghindari banjir karena efek air pasang sungai mahakam dan ruanganlainnya terbuat dari rangka baja ringan yang seluruhnya berbahan dasar ramah lingkungan. Ini merupakanDireksi Keet percontohan untuk kawasan Kota Samarinda sehingga cukup banyak kunjungan akademisi tidakhanya banyak berbagi ilmu di bidang struktural namun juga di bidang keselamatan bekerja dan wawasanlingkungan hidup.

    Gambar 21. Direksi keet PT. PP-PERDANA, KSO

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    19

    b. Melaksanakan kegiatan SHEc. Mengatur pembebanan biaya pelaksanaan SHEd. Menempatkan fasilitas SHE sesuai rencanae. Melaksanakan training SHE (Tanggap darurat, Evakuasi, APD, APK, P3K dll)f. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pekerjag. Menetapkan Standard Prosedur Operasih. Membuat record dari hasil pelaksanaan SHE

    3. Pemeriksaan (Check)

    a. Inspeksi pelaksanaan SHEb. Audit kinerja dan pelaksanaan SHE

    4. Tindakan (Action)

    a. Evaluasi hasil pelaksanaan SHEb. Review dan Perbaikan

    IV. INOVASI PELAKSANAANPada pelaksanaan proyek Jembatan Kembar Samarinda ini dilakukan berbagai inovasi diantaranya :

    1. Direksi Keet Dari Material Daur UlangDengan mengusung program Go Green, make your first step in the right direction, Direksi Keet PT. PP

    PERDANA, KSO terdiri dari ruangan-ruangan yang beberapa diantaranya terbuat dari kontainer bekasdengan landasan H-Beam untuk menghindari banjir karena efek air pasang sungai mahakam dan ruanganlainnya terbuat dari rangka baja ringan yang seluruhnya berbahan dasar ramah lingkungan. Ini merupakanDireksi Keet percontohan untuk kawasan Kota Samarinda sehingga cukup banyak kunjungan akademisi tidakhanya banyak berbagi ilmu di bidang struktural namun juga di bidang keselamatan bekerja dan wawasanlingkungan hidup.

    Gambar 21. Direksi keet PT. PP-PERDANA, KSO

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    19

    b. Melaksanakan kegiatan SHEc. Mengatur pembebanan biaya pelaksanaan SHEd. Menempatkan fasilitas SHE sesuai rencanae. Melaksanakan training SHE (Tanggap darurat, Evakuasi, APD, APK, P3K dll)f. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pekerjag. Menetapkan Standard Prosedur Operasih. Membuat record dari hasil pelaksanaan SHE

    3. Pemeriksaan (Check)

    a. Inspeksi pelaksanaan SHEb. Audit kinerja dan pelaksanaan SHE

    4. Tindakan (Action)

    a. Evaluasi hasil pelaksanaan SHEb. Review dan Perbaikan

    IV. INOVASI PELAKSANAANPada pelaksanaan proyek Jembatan Kembar Samarinda ini dilakukan berbagai inovasi diantaranya :

    1. Direksi Keet Dari Material Daur UlangDengan mengusung program Go Green, make your first step in the right direction, Direksi Keet PT. PP

    PERDANA, KSO terdiri dari ruangan-ruangan yang beberapa diantaranya terbuat dari kontainer bekasdengan landasan H-Beam untuk menghindari banjir karena efek air pasang sungai mahakam dan ruanganlainnya terbuat dari rangka baja ringan yang seluruhnya berbahan dasar ramah lingkungan. Ini merupakanDireksi Keet percontohan untuk kawasan Kota Samarinda sehingga cukup banyak kunjungan akademisi tidakhanya banyak berbagi ilmu di bidang struktural namun juga di bidang keselamatan bekerja dan wawasanlingkungan hidup.

    Gambar 21. Direksi keet PT. PP-PERDANA, KSO

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    20

    Gambar 22. Rambu-rambu safety berbahan waste material potongan besi tulangan

    Gambar 23. Tempat helm berbahan waste material potongan besi tulangan

    2. H-Beam Sebagai Penyangga Utama Lantai Kerja PierIde penggunaan material H-Beam pada proyek ini datang dari survey resiko serta penentuan metode

    pemasangan lantai di pier jembatan. Sesuai data yang didapat, daftar pasang surut tidak bisa lagi menjadipatokan pasti kapan air pasang dan surut tiba. Bahkan ketinggian air pasang pada saat puncaknya dapatmencapai bottom pier jembatan. Sehingga penggunaan material kayu sebagai support lantai kerja tidak bisadipergunakan karena tidak bisa bertahan lama. Di sisi lain, penggunaan material non kayu selaras dengantarget pencapaian Go Green yang ingin dicapai tim proyek.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    20

    Gambar 22. Rambu-rambu safety berbahan waste material potongan besi tulangan

    Gambar 23. Tempat helm berbahan waste material potongan besi tulangan

    2. H-Beam Sebagai Penyangga Utama Lantai Kerja PierIde penggunaan material H-Beam pada proyek ini datang dari survey resiko serta penentuan metode

    pemasangan lantai di pier jembatan. Sesuai data yang didapat, daftar pasang surut tidak bisa lagi menjadipatokan pasti kapan air pasang dan surut tiba. Bahkan ketinggian air pasang pada saat puncaknya dapatmencapai bottom pier jembatan. Sehingga penggunaan material kayu sebagai support lantai kerja tidak bisadipergunakan karena tidak bisa bertahan lama. Di sisi lain, penggunaan material non kayu selaras dengantarget pencapaian Go Green yang ingin dicapai tim proyek.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    20

    Gambar 22. Rambu-rambu safety berbahan waste material potongan besi tulangan

    Gambar 23. Tempat helm berbahan waste material potongan besi tulangan

    2. H-Beam Sebagai Penyangga Utama Lantai Kerja PierIde penggunaan material H-Beam pada proyek ini datang dari survey resiko serta penentuan metode

    pemasangan lantai di pier jembatan. Sesuai data yang didapat, daftar pasang surut tidak bisa lagi menjadipatokan pasti kapan air pasang dan surut tiba. Bahkan ketinggian air pasang pada saat puncaknya dapatmencapai bottom pier jembatan. Sehingga penggunaan material kayu sebagai support lantai kerja tidak bisadipergunakan karena tidak bisa bertahan lama. Di sisi lain, penggunaan material non kayu selaras dengantarget pencapaian Go Green yang ingin dicapai tim proyek.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    21

    Gambar 24. Pemasangan H-Beam untuk lantai kerja pier jembatan

    Phenol film juga dipilih sebagai pengganti plywood untuk mendapatkan kualitas permukaan beton yangrata dan tidak berpori setelah pengecoran dan pembukaan bekisting.

    Gambar 25. Phenol film untuk bekisting lantai pier jembatan

    3. Penggunaan Teknologi Sederhana & Tepat GunaLokasi pekerjaan yang berada di tengah sungai mengharuskan tim proyek memikirkan cara yang efektif

    dan efisien untuk mentransfer material dan alat ringan dari stockyard menuju lokasi pekerjaan. Rencana

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    21

    Gambar 24. Pemasangan H-Beam untuk lantai kerja pier jembatan

    Phenol film juga dipilih sebagai pengganti plywood untuk mendapatkan kualitas permukaan beton yangrata dan tidak berpori setelah pengecoran dan pembukaan bekisting.

    Gambar 25. Phenol film untuk bekisting lantai pier jembatan

    3. Penggunaan Teknologi Sederhana & Tepat GunaLokasi pekerjaan yang berada di tengah sungai mengharuskan tim proyek memikirkan cara yang efektif

    dan efisien untuk mentransfer material dan alat ringan dari stockyard menuju lokasi pekerjaan. Rencana

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    21

    Gambar 24. Pemasangan H-Beam untuk lantai kerja pier jembatan

    Phenol film juga dipilih sebagai pengganti plywood untuk mendapatkan kualitas permukaan beton yangrata dan tidak berpori setelah pengecoran dan pembukaan bekisting.

    Gambar 25. Phenol film untuk bekisting lantai pier jembatan

    3. Penggunaan Teknologi Sederhana & Tepat GunaLokasi pekerjaan yang berada di tengah sungai mengharuskan tim proyek memikirkan cara yang efektif

    dan efisien untuk mentransfer material dan alat ringan dari stockyard menuju lokasi pekerjaan. Rencana

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    22

    semula akan digunakan alat berupa ponton 180 feet dengan mobile crane 15 ton sebagai alat transfer danalat angkat. Penggunaan alat tersebut dirasa tidak akan begitu efisien jika hanya digunakan untukpergerakan pekerja untuk pengelasan kupingan penyangga lantai kerja dan langsir material skala kecil.

    Tim proyek mencari alternatif lain dengan bahan dan peralatan sederhana yang dapat menggantikanfungsi dari alat tersebut. Maka tim proyek membuat beberapa ponton drum dari drum-drum bekas danmenjadikannya alat transfer material. Keuntungan penggunaan ponton drum adalah biaya lebih murah,pemanfaatan material sisa, ponton drum hanya memerlukan tempat kecil saat bersandar di pinggir dermagadan di lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu transportasi kapal.

    Gambar 26. Ponton portable dari drum plastik bekas

    4. Penggunaan Media Cloud Storage Sebagai Penyimpanan DataTim proyek seringkali mengadakan kunjungan dan inspeksi kualitas ke tempat fabrikasi Rangka Baja

    Jembatan, sehingga untuk tetap bisa lancar melakukan komunikasi dan transfer data digunakan fasilitascloud storage yang banyak disediakan gratis maupun berbayar. Karena seperti yang diketahui kapasitaspengiriman dan penyimpanan data lewat fasilitas e-mail terbatas. Sehingga transfer data foto hasil inspeksiatau laporan pengujian kualitas rangka baja yang berkapasitas besarpun dapat dilakukan dalam beberapamenit.

    Gambar 27. Halaman depan dropbox

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    22

    semula akan digunakan alat berupa ponton 180 feet dengan mobile crane 15 ton sebagai alat transfer danalat angkat. Penggunaan alat tersebut dirasa tidak akan begitu efisien jika hanya digunakan untukpergerakan pekerja untuk pengelasan kupingan penyangga lantai kerja dan langsir material skala kecil.

    Tim proyek mencari alternatif lain dengan bahan dan peralatan sederhana yang dapat menggantikanfungsi dari alat tersebut. Maka tim proyek membuat beberapa ponton drum dari drum-drum bekas danmenjadikannya alat transfer material. Keuntungan penggunaan ponton drum adalah biaya lebih murah,pemanfaatan material sisa, ponton drum hanya memerlukan tempat kecil saat bersandar di pinggir dermagadan di lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu transportasi kapal.

    Gambar 26. Ponton portable dari drum plastik bekas

    4. Penggunaan Media Cloud Storage Sebagai Penyimpanan DataTim proyek seringkali mengadakan kunjungan dan inspeksi kualitas ke tempat fabrikasi Rangka Baja

    Jembatan, sehingga untuk tetap bisa lancar melakukan komunikasi dan transfer data digunakan fasilitascloud storage yang banyak disediakan gratis maupun berbayar. Karena seperti yang diketahui kapasitaspengiriman dan penyimpanan data lewat fasilitas e-mail terbatas. Sehingga transfer data foto hasil inspeksiatau laporan pengujian kualitas rangka baja yang berkapasitas besarpun dapat dilakukan dalam beberapamenit.

    Gambar 27. Halaman depan dropbox

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    22

    semula akan digunakan alat berupa ponton 180 feet dengan mobile crane 15 ton sebagai alat transfer danalat angkat. Penggunaan alat tersebut dirasa tidak akan begitu efisien jika hanya digunakan untukpergerakan pekerja untuk pengelasan kupingan penyangga lantai kerja dan langsir material skala kecil.

    Tim proyek mencari alternatif lain dengan bahan dan peralatan sederhana yang dapat menggantikanfungsi dari alat tersebut. Maka tim proyek membuat beberapa ponton drum dari drum-drum bekas danmenjadikannya alat transfer material. Keuntungan penggunaan ponton drum adalah biaya lebih murah,pemanfaatan material sisa, ponton drum hanya memerlukan tempat kecil saat bersandar di pinggir dermagadan di lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu transportasi kapal.

    Gambar 26. Ponton portable dari drum plastik bekas

    4. Penggunaan Media Cloud Storage Sebagai Penyimpanan DataTim proyek seringkali mengadakan kunjungan dan inspeksi kualitas ke tempat fabrikasi Rangka Baja

    Jembatan, sehingga untuk tetap bisa lancar melakukan komunikasi dan transfer data digunakan fasilitascloud storage yang banyak disediakan gratis maupun berbayar. Karena seperti yang diketahui kapasitaspengiriman dan penyimpanan data lewat fasilitas e-mail terbatas. Sehingga transfer data foto hasil inspeksiatau laporan pengujian kualitas rangka baja yang berkapasitas besarpun dapat dilakukan dalam beberapamenit.

    Gambar 27. Halaman depan dropbox

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    23

    V. REALISASI PELAKSANAANDesain awal struktur atas dan struktur bawah didesain oleh PT. PERENTJANA DJAJA. Pada

    pelaksanaannya, PT. PERENTJANA DJAJA melakukan review desain untuk struktur bawah jembatan.Review dilakukan dengan pertimbangan bahwa desain awal memiliki kelemahan sebagai berikut :

    - Jumlah pelengkung rangka baja perlu dioptimasi mengingat padatnya arus lalu-lintas ponton disungai mahakam

    - Perlu adanya penambahan fender di sekeliling pilar utama sebagai pengaman tehadap potensibenturan langsung ponton yang melintas dengan pilar utama jembatan

    Review desain terhadap bangunan atas berimbas pada bobot rangka jembatan yang mengalamikenaikan. Untuk menyesuaikan dengan desain bangunan atas. Proses review desain ini bersamaan denganpelaksanaan sehingga berdampak pada waktu dan metode pelaksanaan pekerjaan.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    23

    V. REALISASI PELAKSANAANDesain awal struktur atas dan struktur bawah didesain oleh PT. PERENTJANA DJAJA. Pada

    pelaksanaannya, PT. PERENTJANA DJAJA melakukan review desain untuk struktur bawah jembatan.Review dilakukan dengan pertimbangan bahwa desain awal memiliki kelemahan sebagai berikut :

    - Jumlah pelengkung rangka baja perlu dioptimasi mengingat padatnya arus lalu-lintas ponton disungai mahakam

    - Perlu adanya penambahan fender di sekeliling pilar utama sebagai pengaman tehadap potensibenturan langsung ponton yang melintas dengan pilar utama jembatan

    Review desain terhadap bangunan atas berimbas pada bobot rangka jembatan yang mengalamikenaikan. Untuk menyesuaikan dengan desain bangunan atas. Proses review desain ini bersamaan denganpelaksanaan sehingga berdampak pada waktu dan metode pelaksanaan pekerjaan.

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    23

    V. REALISASI PELAKSANAANDesain awal struktur atas dan struktur bawah didesain oleh PT. PERENTJANA DJAJA. Pada

    pelaksanaannya, PT. PERENTJANA DJAJA melakukan review desain untuk struktur bawah jembatan.Review dilakukan dengan pertimbangan bahwa desain awal memiliki kelemahan sebagai berikut :

    - Jumlah pelengkung rangka baja perlu dioptimasi mengingat padatnya arus lalu-lintas ponton disungai mahakam

    - Perlu adanya penambahan fender di sekeliling pilar utama sebagai pengaman tehadap potensibenturan langsung ponton yang melintas dengan pilar utama jembatan

    Review desain terhadap bangunan atas berimbas pada bobot rangka jembatan yang mengalamikenaikan. Untuk menyesuaikan dengan desain bangunan atas. Proses review desain ini bersamaan denganpelaksanaan sehingga berdampak pada waktu dan metode pelaksanaan pekerjaan.

  • KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    24

    DOKUMENTASI PROYEK

    a. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5Rb. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)

    Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate SecretaryPT. PP (Persero) Tbk

    Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    24

    DOKUMENTASI PROYEK

    a. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5Rb. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)

    Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate SecretaryPT. PP (Persero) Tbk

    Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

    KINERJA PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA 2013

    24

    DOKUMENTASI PROYEK

    a. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5Rb. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)

    Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate SecretaryPT. PP (Persero) Tbk

    Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

    1. Cover Formulir Kinerja Konstruksi - Jembatan Kembar Samarinda.pdfFORMULIR PENDAFTARAN - Jembatan Kembar.pdf2. Formulir dan Isi Kinerja Konstruksi - Jembatan Kembar Samarinda.pdf