PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI...

59
P PROYEK KO NAMA / INSTITUSI BIDANG KEGIATAN ALAMAT & TELEPO PIMPINAN EASTERN INDO ( BANGUN PENGHARGAAN KINERJA ONSTRUKSI INDONESIA TAH JUDUL KARYA DIAJUKAN OLEH : : PT. PP (Persero) Tbk. N : Construction and Investment ON : Plaza PP Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasa Telp. (021) 8403909 / 8403883, F : Ir. Bambang Triwibowo PROYEK JALAN ONESIA ROAD IMPROVEMEN (EINRIP) PACKAGE EKS-02 KATEGORI NAN PRASARANA TRANSPOR EINRIP EKS-02 1 HUN 2013 ar Rebo Jakarta 13760 Fax. (021) 8403914 NT PROJECT RTASI

Transcript of PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI...

Page 1: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

1

PENGHARGAAN KINERJA

PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013

JUDUL KARYA

DIAJUKAN OLEH :

NAMA / INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.

BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760

Telp. (021) 8403909 / 8403883, Fax. (021) 8403914

PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

PROYEK JALAN

EASTERN INDONESIA ROAD IMPROVEMENT PROJECT

(EINRIP) PACKAGE EKS-02

KATEGORI

BANGUNAN PRASARANA TRANSPORTASI

EINRIP EKS-02

1

PENGHARGAAN KINERJA

PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013

JUDUL KARYA

DIAJUKAN OLEH :

NAMA / INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.

BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760

Telp. (021) 8403909 / 8403883, Fax. (021) 8403914

PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

PROYEK JALAN

EASTERN INDONESIA ROAD IMPROVEMENT PROJECT

(EINRIP) PACKAGE EKS-02

KATEGORI

BANGUNAN PRASARANA TRANSPORTASI

EINRIP EKS-02

1

PENGHARGAAN KINERJA

PROYEK KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013

JUDUL KARYA

DIAJUKAN OLEH :

NAMA / INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.

BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment

ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760

Telp. (021) 8403909 / 8403883, Fax. (021) 8403914

PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo

PROYEK JALAN

EASTERN INDONESIA ROAD IMPROVEMENT PROJECT

(EINRIP) PACKAGE EKS-02

KATEGORI

BANGUNAN PRASARANA TRANSPORTASI

Page 2: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

2

Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

FORMULIR PENDAFTARAN

PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013

IVDATA PROYEK YANG DIAJUKANa. Judul/Nama Proyek : Eastern Indonesia Road Improvement Project (EINRIP)

Package EKS-02

b. Lokasi Proyek : Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah

c. Kategori Penghargaan :

A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri

B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar5 Pelaksanaan Bangunan Gedung5 Pelaksanaan Bangunan Sipil5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan

Air Bersih dan Air Limbah

IV DATA PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk

b. Alamat : Plaza PP – Wisma Subiyanto

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760

Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914

c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953

d. Jenis Usaha : Construction & Investment

EINRIP EKS-02

2

Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

FORMULIR PENDAFTARAN

PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013

IVDATA PROYEK YANG DIAJUKANa. Judul/Nama Proyek : Eastern Indonesia Road Improvement Project (EINRIP)

Package EKS-02

b. Lokasi Proyek : Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah

c. Kategori Penghargaan :

A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri

B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar5 Pelaksanaan Bangunan Gedung5 Pelaksanaan Bangunan Sipil5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan

Air Bersih dan Air Limbah

IV DATA PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk

b. Alamat : Plaza PP – Wisma Subiyanto

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760

Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914

c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953

d. Jenis Usaha : Construction & Investment

EINRIP EKS-02

2

Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

FORMULIR PENDAFTARAN

PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013

IVDATA PROYEK YANG DIAJUKANa. Judul/Nama Proyek : Eastern Indonesia Road Improvement Project (EINRIP)

Package EKS-02

b. Lokasi Proyek : Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah

c. Kategori Penghargaan :

A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi 4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri

B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar5 Pelaksanaan Bangunan Gedung5 Pelaksanaan Bangunan Sipil5 Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan

Air Bersih dan Air Limbah

IV DATA PERUSAHAAN

a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk

b. Alamat : Plaza PP – Wisma Subiyanto

Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760

Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914

c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953

d. Jenis Usaha : Construction & Investment

Page 3: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

3

I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

Website: www.pt-pp.com, Email: [email protected],[email protected]

3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

No Direktur Nama Lengkap & Gelar

1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.

7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)

5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

EINRIP EKS-02

3

I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

Website: www.pt-pp.com, Email: [email protected],[email protected]

3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

No Direktur Nama Lengkap & Gelar

1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.

7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)

5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

EINRIP EKS-02

3

I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760

Telp : (021) 8403883, 8403909 Fax : (021) 8403914

Website: www.pt-pp.com, Email: [email protected],[email protected]

3. Tanggal didirikan : 26 Agustus 19534. Jenis Usaha : Construction & Investment5. Daftar Direksi

No Direktur Nama Lengkap & Gelar

1. Direktur Utama Ir. Bambang Triwibowo

2. Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Ir. Harry Nugroho, MM

3. Direktur Keuangan Ir. Tumiyana, MBA.

4. Direktur Operasi Ir. Ketut Darmawan

5. Direktur Pemasaran Ir. I Wayan Karioka

6. Jumlah Kepala Proyek & Tim Project Management : 104 Manager Proyek & 165 Tim ProjectManagement.

7. Anggota Asosiasi :No Nama Asosiasi

1 GBCI (Green Building Council Indonesia)

2. AKI (Asosiasi Kontraktor Indonesia)

3. KADIN (Kamar Dagang dan Industri)

4. AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik & Mekanikal Indonesia)

5. ASPEKNAS (Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional)

6. AKAINDO (Asosiasi Kontraktor Air Indonesia)

7. GAPEKSINDO (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia)

8. APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi)

9. GAPENRI (Gabungan Perusahaan Nasional Rancangbangun Indonesia)

8. Lampiran data pendukung :a. Fotokopi SIUJK yang masih berlaku

b. Fotokopi Sertifikat Badan Usaha

c. Fotokopi Sertifikat ISO 9001 : 2008

d. Fotokopi Sertifikat OHSAS 18001 : 2007

e. Fotokopi ISO 14001 : 2004

Page 4: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

4

II. DATA UTAMA PROYEK

1. Nama Proyek : Eastern Indonesia Road Improvement Project (EINRIP)Package EKS-02

2. Lokasi : Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah3. Sumber Dana : 11 % APBN, 89 % Loan4. Owner : Pemerintah Indonesia – Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Bina Marga - Balai BesarPelaksanaan Jalan Nasional VII Banjarmasin –SNVT Pembangunan Jalan dan JembatanProvinsi Kalimantan Selatan

5. Pemberi Pinjaman Dana : Australian Agency For International Development(AusAID)

6. Sifat Kontrak : Unit Price7. Uang Muka : 10 %8. Mata Uang : Rupiah9. Nomor dan tanggal kontrak

a. Original : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 06 Oktober 2010b. Amandemen I : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 21 Februari 2011c. Amandemen II : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 01 Agustus 2011d. Amandemen III : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 27 Januari 2012e. Amandemen IV : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 18 Desember 2012

10. Nilai Kontrak (termasuk PPn)a. Original : Rp 88,990,000,000.00b. Amandemen I : Rp 88,990,000,000.00c. Amandemen II : Rp 88,990,000,000.00d. Amandemen III : Rp 98,251,487,374.85e. Amandemen IV : Rp 113,467,157,100.00

11. Jenis Kontrak : Tunggal12. Waktu Pelaksanaan-Original : 730 hari; 03 Januari 2011 – 01 January 201313. Waktu Pelaksanaan-Amandemen 4 : 1,033 hari; 03 Januari 2011 – 31 Oktober 201314. Masa Pemeliharaan-Original : 365 hari; 2 Januari 2013 – 01 Januari 201415. Masa Pemeliharaan-Amandemen 4 : 365 hari; 01 November 2013 – 01 November 201416. Gambar, denah, tampak dan potongan dalam ukuran A3 (terlampir).17. Gambaran umum lingkup proyek :

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) Paket EKS-02merupakan salah satu skala prioritas Proyek Jalan Trans Kalimantan sepanjang 12,900m. Ruas jalan di lokasi proyek ini secara topografis terletak pada daerah rawa dimanapada eksisting ruas jalan terdapat banyak kerusakan berupa jalan berlubang dan jalanbergelombang. Kondisi jalan tersebut secara langsung akan menghambat arustransportasi yang ada sehingga berimbas kepada sektor perdagangan, ekonomi dan

EINRIP EKS-02

4

II. DATA UTAMA PROYEK

1. Nama Proyek : Eastern Indonesia Road Improvement Project (EINRIP)Package EKS-02

2. Lokasi : Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah3. Sumber Dana : 11 % APBN, 89 % Loan4. Owner : Pemerintah Indonesia – Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Bina Marga - Balai BesarPelaksanaan Jalan Nasional VII Banjarmasin –SNVT Pembangunan Jalan dan JembatanProvinsi Kalimantan Selatan

5. Pemberi Pinjaman Dana : Australian Agency For International Development(AusAID)

6. Sifat Kontrak : Unit Price7. Uang Muka : 10 %8. Mata Uang : Rupiah9. Nomor dan tanggal kontrak

a. Original : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 06 Oktober 2010b. Amandemen I : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 21 Februari 2011c. Amandemen II : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 01 Agustus 2011d. Amandemen III : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 27 Januari 2012e. Amandemen IV : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 18 Desember 2012

10. Nilai Kontrak (termasuk PPn)a. Original : Rp 88,990,000,000.00b. Amandemen I : Rp 88,990,000,000.00c. Amandemen II : Rp 88,990,000,000.00d. Amandemen III : Rp 98,251,487,374.85e. Amandemen IV : Rp 113,467,157,100.00

11. Jenis Kontrak : Tunggal12. Waktu Pelaksanaan-Original : 730 hari; 03 Januari 2011 – 01 January 201313. Waktu Pelaksanaan-Amandemen 4 : 1,033 hari; 03 Januari 2011 – 31 Oktober 201314. Masa Pemeliharaan-Original : 365 hari; 2 Januari 2013 – 01 Januari 201415. Masa Pemeliharaan-Amandemen 4 : 365 hari; 01 November 2013 – 01 November 201416. Gambar, denah, tampak dan potongan dalam ukuran A3 (terlampir).17. Gambaran umum lingkup proyek :

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) Paket EKS-02merupakan salah satu skala prioritas Proyek Jalan Trans Kalimantan sepanjang 12,900m. Ruas jalan di lokasi proyek ini secara topografis terletak pada daerah rawa dimanapada eksisting ruas jalan terdapat banyak kerusakan berupa jalan berlubang dan jalanbergelombang. Kondisi jalan tersebut secara langsung akan menghambat arustransportasi yang ada sehingga berimbas kepada sektor perdagangan, ekonomi dan

EINRIP EKS-02

4

II. DATA UTAMA PROYEK

1. Nama Proyek : Eastern Indonesia Road Improvement Project (EINRIP)Package EKS-02

2. Lokasi : Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah3. Sumber Dana : 11 % APBN, 89 % Loan4. Owner : Pemerintah Indonesia – Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Bina Marga - Balai BesarPelaksanaan Jalan Nasional VII Banjarmasin –SNVT Pembangunan Jalan dan JembatanProvinsi Kalimantan Selatan

5. Pemberi Pinjaman Dana : Australian Agency For International Development(AusAID)

6. Sifat Kontrak : Unit Price7. Uang Muka : 10 %8. Mata Uang : Rupiah9. Nomor dan tanggal kontrak

a. Original : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 06 Oktober 2010b. Amandemen I : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 21 Februari 2011c. Amandemen II : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 01 Agustus 2011d. Amandemen III : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 27 Januari 2012e. Amandemen IV : 03-36/EKS-02/NR/A/L002/1010, 18 Desember 2012

10. Nilai Kontrak (termasuk PPn)a. Original : Rp 88,990,000,000.00b. Amandemen I : Rp 88,990,000,000.00c. Amandemen II : Rp 88,990,000,000.00d. Amandemen III : Rp 98,251,487,374.85e. Amandemen IV : Rp 113,467,157,100.00

11. Jenis Kontrak : Tunggal12. Waktu Pelaksanaan-Original : 730 hari; 03 Januari 2011 – 01 January 201313. Waktu Pelaksanaan-Amandemen 4 : 1,033 hari; 03 Januari 2011 – 31 Oktober 201314. Masa Pemeliharaan-Original : 365 hari; 2 Januari 2013 – 01 Januari 201415. Masa Pemeliharaan-Amandemen 4 : 365 hari; 01 November 2013 – 01 November 201416. Gambar, denah, tampak dan potongan dalam ukuran A3 (terlampir).17. Gambaran umum lingkup proyek :

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) Paket EKS-02merupakan salah satu skala prioritas Proyek Jalan Trans Kalimantan sepanjang 12,900m. Ruas jalan di lokasi proyek ini secara topografis terletak pada daerah rawa dimanapada eksisting ruas jalan terdapat banyak kerusakan berupa jalan berlubang dan jalanbergelombang. Kondisi jalan tersebut secara langsung akan menghambat arustransportasi yang ada sehingga berimbas kepada sektor perdagangan, ekonomi dan

Page 5: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

5

sosial masyarakat disamping juga berpotensi menyebakan terjadinya kecelakaan lalulintas.Untuk menangani hal tersebut diatas, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum– Direktorat Jenderal Bina Marga - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VIIBanjarmasin, SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I pada tahun anggaran 2011-2013 menjadikan ruas jalan tersebut sebagai salah satu prioritas program kerja perbaikandan peningkatan Jalan Nasional di Provinsi Kalimantan Selatan.

Adapun lingkup kerja dari proyek EINRIP paket EKS 02 secara garis besar adalah : Relokasi utilitas pipa PDAM dan tiang PLN. Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert.

Saluran / drainase di kedua sisi jalan dengan rincian :- 5,400 m saluran beton mutu K-250 / U-Ditch- 20,400 m saluran tanah terbuka

Pekerjaan Pondasi Pelebaran Bahu Jalan dengan rincian :- Pancang Dolken (di lokasi2 tertentu)- Geotextile (di lokasi2 tertentu)- Selected Granular for Swampy Area tebal 40 cm- Geogrid (di lokasi2 tertentu)- Aggregat Kelas B tebal 20 cm

Pekerjaan Pelebaran Bahu Jalan dengan rincian :- Geogrid (di lokasi2 tertentu)- Aggregat kelas A tebal 33 cm- AC Binder tebal 5 cm (bahu jalan diperkeras lebar 1.0 m)- Common Embankment (bahu jalan tak diperkeras lebar + 2.0 m di samping

AC Binder)

Pekerjaan Badan Jalan dengan rincian :- Selected Granular for Swampy Area tebal 44 cm (hanya pada daerah

raising)- Aggregate Kelas B tebal 20 cm (hanya pada daerah raising)- Aggregate Kelas A tebal 20 cm- AC Base tebal 8 cm- AC Binder Course tebal 6 cm- AC Wearing Course tebal 4 cm

Pekerjaan perkuatan timbunan pada daerah raising menggunakan GabionBronjong.

EINRIP EKS-02

5

sosial masyarakat disamping juga berpotensi menyebakan terjadinya kecelakaan lalulintas.Untuk menangani hal tersebut diatas, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum– Direktorat Jenderal Bina Marga - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VIIBanjarmasin, SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I pada tahun anggaran 2011-2013 menjadikan ruas jalan tersebut sebagai salah satu prioritas program kerja perbaikandan peningkatan Jalan Nasional di Provinsi Kalimantan Selatan.

Adapun lingkup kerja dari proyek EINRIP paket EKS 02 secara garis besar adalah : Relokasi utilitas pipa PDAM dan tiang PLN. Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert.

Saluran / drainase di kedua sisi jalan dengan rincian :- 5,400 m saluran beton mutu K-250 / U-Ditch- 20,400 m saluran tanah terbuka

Pekerjaan Pondasi Pelebaran Bahu Jalan dengan rincian :- Pancang Dolken (di lokasi2 tertentu)- Geotextile (di lokasi2 tertentu)- Selected Granular for Swampy Area tebal 40 cm- Geogrid (di lokasi2 tertentu)- Aggregat Kelas B tebal 20 cm

Pekerjaan Pelebaran Bahu Jalan dengan rincian :- Geogrid (di lokasi2 tertentu)- Aggregat kelas A tebal 33 cm- AC Binder tebal 5 cm (bahu jalan diperkeras lebar 1.0 m)- Common Embankment (bahu jalan tak diperkeras lebar + 2.0 m di samping

AC Binder)

Pekerjaan Badan Jalan dengan rincian :- Selected Granular for Swampy Area tebal 44 cm (hanya pada daerah

raising)- Aggregate Kelas B tebal 20 cm (hanya pada daerah raising)- Aggregate Kelas A tebal 20 cm- AC Base tebal 8 cm- AC Binder Course tebal 6 cm- AC Wearing Course tebal 4 cm

Pekerjaan perkuatan timbunan pada daerah raising menggunakan GabionBronjong.

EINRIP EKS-02

5

sosial masyarakat disamping juga berpotensi menyebakan terjadinya kecelakaan lalulintas.Untuk menangani hal tersebut diatas, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum– Direktorat Jenderal Bina Marga - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VIIBanjarmasin, SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I pada tahun anggaran 2011-2013 menjadikan ruas jalan tersebut sebagai salah satu prioritas program kerja perbaikandan peningkatan Jalan Nasional di Provinsi Kalimantan Selatan.

Adapun lingkup kerja dari proyek EINRIP paket EKS 02 secara garis besar adalah : Relokasi utilitas pipa PDAM dan tiang PLN. Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert.

Saluran / drainase di kedua sisi jalan dengan rincian :- 5,400 m saluran beton mutu K-250 / U-Ditch- 20,400 m saluran tanah terbuka

Pekerjaan Pondasi Pelebaran Bahu Jalan dengan rincian :- Pancang Dolken (di lokasi2 tertentu)- Geotextile (di lokasi2 tertentu)- Selected Granular for Swampy Area tebal 40 cm- Geogrid (di lokasi2 tertentu)- Aggregat Kelas B tebal 20 cm

Pekerjaan Pelebaran Bahu Jalan dengan rincian :- Geogrid (di lokasi2 tertentu)- Aggregat kelas A tebal 33 cm- AC Binder tebal 5 cm (bahu jalan diperkeras lebar 1.0 m)- Common Embankment (bahu jalan tak diperkeras lebar + 2.0 m di samping

AC Binder)

Pekerjaan Badan Jalan dengan rincian :- Selected Granular for Swampy Area tebal 44 cm (hanya pada daerah

raising)- Aggregate Kelas B tebal 20 cm (hanya pada daerah raising)- Aggregate Kelas A tebal 20 cm- AC Base tebal 8 cm- AC Binder Course tebal 6 cm- AC Wearing Course tebal 4 cm

Pekerjaan perkuatan timbunan pada daerah raising menggunakan GabionBronjong.

Page 6: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

6

STA 12+900

STA 0+000Gambar 1.

Peta Lokasi Proyek

Gambar 2.

Gambar Typical CrossSection Original

Kontrak

EINRIP EKS-02

6

STA 12+900

STA 0+000Gambar 1.

Peta Lokasi Proyek

Gambar 2.

Gambar Typical CrossSection Original

Kontrak

EINRIP EKS-02

6

STA 12+900

STA 0+000Gambar 1.

Peta Lokasi Proyek

Gambar 2.

Gambar Typical CrossSection Original

Kontrak

Page 7: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

7

III. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

A. ABSTRAKSI

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) adalah sebuahprogram Australia Indonesia Partnership - AusAID yang ditujukan untuk mendukungsekaligus membiayai perkembangan serta perbaikan jaringan jalan utama ataupun jaringanjalan nasional di Indonesia. AusAID melalui program EINRIP memilih provinsiKalimantan Selatan sebagai salah satu lokasi untuk dilaksanakannya program perbaikandan peningkatan jalan tahun 2011-2013. Terdapat dua lokasi di provinsi KalimantanSelatan yang dipilih dalam program perbaikan jalan tersebut yaitu paket EKS-01(Martapura – Desa tungkap) dan EKS-02 (Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah).

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) Paket EKS-02Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah merupakan salah satu skala prioritas ProyekJalan Trans Kalimantan sepanjang 12,900 m. Ruas jalan di lokasi proyek ini secaratopografis terletak pada daerah dengan kontur datar dimana pada sisi kiri dan kanan jalanmerupakan daerah rawa, persawahan serta daerah perkampungan/prasarana sosial denganbangunan berstruktur panggung. Tinggi muka air pasang bervariasi pada elv. + 4.550sampai dengan elv. + 4.980 cm dimana pada STA 0+300 sampai dengan STA 1+325tinggi muka air pasang 3 tahunan berada diatas elevasi muka aspal eksisting.

Terdapat utilitas kabel Tekom, kabel Indosat, serta jaringan pipa PDAM berdiameter50 mm sampai dengan 200 mm di sepanjang bahu jalan eksisting sisi kiri dan kanan.

Pada eksisting ruas jalan proyek EINRIP paket EKS-02, terdapat banyak kerusakanjalan berupa jalan berlubang, jalan bergelombang, penurunan jalan serta materialperkerasan yang terkelupas. Kerusakan umumnya terdapat pada sisi kiri jalan(Banjarmasin ke arah Kalimantan Tengah), hal ini disebabkan kendaraan serta truk yangmelintas ke arah Kalimantan Tengah bermuatan lebih berat daripada kendaraan serta trukdari arah sebaliknya mengingat ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses yangmenghubungkan Banjarmasin ke Provinsi Kalimantan Tengah.

Kondisi jalan eksisting yang rusak tersebut secara langsung akan menghambat arustransportasi yang ada sehingga berimbas kepada sektor perdagangan, ekonomi dan sosialmasyarakat disamping juga berpotensi menyebakan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, perlu banyak hal yang harus mendapatkanperhatian khusus. Aspek pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus selaras dengan aspekperencanaan yang telah disusun dari awal sehingga aspek-aspek untuk mencapai targettersebut dapat terpenuhi.

Pada awal permulaan proyek dimulai yaitu sejak diterbitkannya SPMK tanggal 03Januari 2011, proyek EINRIP EKS-02 mendapatkan banyak sorotan karena proyek inisempat terkendala akibat adanya utilitas pipa PDAM dan utilitas Telkom serta Indosat dikedua bahu jalan sehingga menyebabkan pekerjaan tertunda selama 8 (delapan) bulanyaitu dari bulan April 2011 – Desember 2011. Kondisi eksisting jalan yang semakin rusakkarena tidak adanya pekerjaan yang dapat dimulai sebelum pipa-pipa tersebut serta utilitaslainnya direlokasi sehingga menyebabkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalanterganggu turut membuat banyak pihak mengkritisi dan berpandangan negatif terhadap

EINRIP EKS-02

7

III. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

A. ABSTRAKSI

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) adalah sebuahprogram Australia Indonesia Partnership - AusAID yang ditujukan untuk mendukungsekaligus membiayai perkembangan serta perbaikan jaringan jalan utama ataupun jaringanjalan nasional di Indonesia. AusAID melalui program EINRIP memilih provinsiKalimantan Selatan sebagai salah satu lokasi untuk dilaksanakannya program perbaikandan peningkatan jalan tahun 2011-2013. Terdapat dua lokasi di provinsi KalimantanSelatan yang dipilih dalam program perbaikan jalan tersebut yaitu paket EKS-01(Martapura – Desa tungkap) dan EKS-02 (Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah).

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) Paket EKS-02Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah merupakan salah satu skala prioritas ProyekJalan Trans Kalimantan sepanjang 12,900 m. Ruas jalan di lokasi proyek ini secaratopografis terletak pada daerah dengan kontur datar dimana pada sisi kiri dan kanan jalanmerupakan daerah rawa, persawahan serta daerah perkampungan/prasarana sosial denganbangunan berstruktur panggung. Tinggi muka air pasang bervariasi pada elv. + 4.550sampai dengan elv. + 4.980 cm dimana pada STA 0+300 sampai dengan STA 1+325tinggi muka air pasang 3 tahunan berada diatas elevasi muka aspal eksisting.

Terdapat utilitas kabel Tekom, kabel Indosat, serta jaringan pipa PDAM berdiameter50 mm sampai dengan 200 mm di sepanjang bahu jalan eksisting sisi kiri dan kanan.

Pada eksisting ruas jalan proyek EINRIP paket EKS-02, terdapat banyak kerusakanjalan berupa jalan berlubang, jalan bergelombang, penurunan jalan serta materialperkerasan yang terkelupas. Kerusakan umumnya terdapat pada sisi kiri jalan(Banjarmasin ke arah Kalimantan Tengah), hal ini disebabkan kendaraan serta truk yangmelintas ke arah Kalimantan Tengah bermuatan lebih berat daripada kendaraan serta trukdari arah sebaliknya mengingat ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses yangmenghubungkan Banjarmasin ke Provinsi Kalimantan Tengah.

Kondisi jalan eksisting yang rusak tersebut secara langsung akan menghambat arustransportasi yang ada sehingga berimbas kepada sektor perdagangan, ekonomi dan sosialmasyarakat disamping juga berpotensi menyebakan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, perlu banyak hal yang harus mendapatkanperhatian khusus. Aspek pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus selaras dengan aspekperencanaan yang telah disusun dari awal sehingga aspek-aspek untuk mencapai targettersebut dapat terpenuhi.

Pada awal permulaan proyek dimulai yaitu sejak diterbitkannya SPMK tanggal 03Januari 2011, proyek EINRIP EKS-02 mendapatkan banyak sorotan karena proyek inisempat terkendala akibat adanya utilitas pipa PDAM dan utilitas Telkom serta Indosat dikedua bahu jalan sehingga menyebabkan pekerjaan tertunda selama 8 (delapan) bulanyaitu dari bulan April 2011 – Desember 2011. Kondisi eksisting jalan yang semakin rusakkarena tidak adanya pekerjaan yang dapat dimulai sebelum pipa-pipa tersebut serta utilitaslainnya direlokasi sehingga menyebabkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalanterganggu turut membuat banyak pihak mengkritisi dan berpandangan negatif terhadap

EINRIP EKS-02

7

III. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

A. ABSTRAKSI

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) adalah sebuahprogram Australia Indonesia Partnership - AusAID yang ditujukan untuk mendukungsekaligus membiayai perkembangan serta perbaikan jaringan jalan utama ataupun jaringanjalan nasional di Indonesia. AusAID melalui program EINRIP memilih provinsiKalimantan Selatan sebagai salah satu lokasi untuk dilaksanakannya program perbaikandan peningkatan jalan tahun 2011-2013. Terdapat dua lokasi di provinsi KalimantanSelatan yang dipilih dalam program perbaikan jalan tersebut yaitu paket EKS-01(Martapura – Desa tungkap) dan EKS-02 (Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah).

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP) Paket EKS-02Banjarmasin – Batas Kalimantan Tengah merupakan salah satu skala prioritas ProyekJalan Trans Kalimantan sepanjang 12,900 m. Ruas jalan di lokasi proyek ini secaratopografis terletak pada daerah dengan kontur datar dimana pada sisi kiri dan kanan jalanmerupakan daerah rawa, persawahan serta daerah perkampungan/prasarana sosial denganbangunan berstruktur panggung. Tinggi muka air pasang bervariasi pada elv. + 4.550sampai dengan elv. + 4.980 cm dimana pada STA 0+300 sampai dengan STA 1+325tinggi muka air pasang 3 tahunan berada diatas elevasi muka aspal eksisting.

Terdapat utilitas kabel Tekom, kabel Indosat, serta jaringan pipa PDAM berdiameter50 mm sampai dengan 200 mm di sepanjang bahu jalan eksisting sisi kiri dan kanan.

Pada eksisting ruas jalan proyek EINRIP paket EKS-02, terdapat banyak kerusakanjalan berupa jalan berlubang, jalan bergelombang, penurunan jalan serta materialperkerasan yang terkelupas. Kerusakan umumnya terdapat pada sisi kiri jalan(Banjarmasin ke arah Kalimantan Tengah), hal ini disebabkan kendaraan serta truk yangmelintas ke arah Kalimantan Tengah bermuatan lebih berat daripada kendaraan serta trukdari arah sebaliknya mengingat ruas jalan ini merupakan satu-satunya akses yangmenghubungkan Banjarmasin ke Provinsi Kalimantan Tengah.

Kondisi jalan eksisting yang rusak tersebut secara langsung akan menghambat arustransportasi yang ada sehingga berimbas kepada sektor perdagangan, ekonomi dan sosialmasyarakat disamping juga berpotensi menyebakan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, perlu banyak hal yang harus mendapatkanperhatian khusus. Aspek pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus selaras dengan aspekperencanaan yang telah disusun dari awal sehingga aspek-aspek untuk mencapai targettersebut dapat terpenuhi.

Pada awal permulaan proyek dimulai yaitu sejak diterbitkannya SPMK tanggal 03Januari 2011, proyek EINRIP EKS-02 mendapatkan banyak sorotan karena proyek inisempat terkendala akibat adanya utilitas pipa PDAM dan utilitas Telkom serta Indosat dikedua bahu jalan sehingga menyebabkan pekerjaan tertunda selama 8 (delapan) bulanyaitu dari bulan April 2011 – Desember 2011. Kondisi eksisting jalan yang semakin rusakkarena tidak adanya pekerjaan yang dapat dimulai sebelum pipa-pipa tersebut serta utilitaslainnya direlokasi sehingga menyebabkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalanterganggu turut membuat banyak pihak mengkritisi dan berpandangan negatif terhadap

Page 8: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

8

PT. PP (persero) Tbk. selaku kontraktor pada khususnya dan Engineer serta KementerianPekerjaan Umum pada umumnya.

Namun, seiring berjalannya waktu serta tekad kuat dan ikhlas dari Tim Proyek PT.PP (Persero) Tbk. EINRIP Paket EKS-02 untuk membuktikan bahwa penilaian banyakpihak tersebut salah dan menunjukkan bahwa Tim Proyek mampu menyiapkan, membuat,serta melaksanakan pekerjaan jalan tersebut secara profesional dengan Mutu, Safety danPelaksanaan sesuai target perusahaan serta spesifikasi kontrak, telah membuat jalan inipada akhirnya menuai banyak apresiasi serta penghargaan baik dari Engineer, AusAID,Kementerian Pekerjaan Umum ataupun Dinas Pekerjaan Umum.

Gambar 3.

Kondisi Rawa Sekitar Jalan

Gambar 4.

Kondisi Muka Air Pasang

Gambar 5.

Kondisi Kerusakan Jalan Eksisting

EINRIP EKS-02

8

PT. PP (persero) Tbk. selaku kontraktor pada khususnya dan Engineer serta KementerianPekerjaan Umum pada umumnya.

Namun, seiring berjalannya waktu serta tekad kuat dan ikhlas dari Tim Proyek PT.PP (Persero) Tbk. EINRIP Paket EKS-02 untuk membuktikan bahwa penilaian banyakpihak tersebut salah dan menunjukkan bahwa Tim Proyek mampu menyiapkan, membuat,serta melaksanakan pekerjaan jalan tersebut secara profesional dengan Mutu, Safety danPelaksanaan sesuai target perusahaan serta spesifikasi kontrak, telah membuat jalan inipada akhirnya menuai banyak apresiasi serta penghargaan baik dari Engineer, AusAID,Kementerian Pekerjaan Umum ataupun Dinas Pekerjaan Umum.

Gambar 3.

Kondisi Rawa Sekitar Jalan

Gambar 4.

Kondisi Muka Air Pasang

Gambar 5.

Kondisi Kerusakan Jalan Eksisting

EINRIP EKS-02

8

PT. PP (persero) Tbk. selaku kontraktor pada khususnya dan Engineer serta KementerianPekerjaan Umum pada umumnya.

Namun, seiring berjalannya waktu serta tekad kuat dan ikhlas dari Tim Proyek PT.PP (Persero) Tbk. EINRIP Paket EKS-02 untuk membuktikan bahwa penilaian banyakpihak tersebut salah dan menunjukkan bahwa Tim Proyek mampu menyiapkan, membuat,serta melaksanakan pekerjaan jalan tersebut secara profesional dengan Mutu, Safety danPelaksanaan sesuai target perusahaan serta spesifikasi kontrak, telah membuat jalan inipada akhirnya menuai banyak apresiasi serta penghargaan baik dari Engineer, AusAID,Kementerian Pekerjaan Umum ataupun Dinas Pekerjaan Umum.

Gambar 3.

Kondisi Rawa Sekitar Jalan

Gambar 4.

Kondisi Muka Air Pasang

Gambar 5.

Kondisi Kerusakan Jalan Eksisting

Page 9: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

9

B. PENGHARGAAN

Berita tentang Proyek EINRIP EKS 02 Banjarmasin – Batas Kalteng yang menjadiJalan Terbaik se-Kalimantan yang dimuat Dalam Koran Harian Radar Banjarmasin

Hari Selasa Tanggal 30 Juli 2013

EINRIP EKS-02

9

B. PENGHARGAAN

Berita tentang Proyek EINRIP EKS 02 Banjarmasin – Batas Kalteng yang menjadiJalan Terbaik se-Kalimantan yang dimuat Dalam Koran Harian Radar Banjarmasin

Hari Selasa Tanggal 30 Juli 2013

EINRIP EKS-02

9

B. PENGHARGAAN

Berita tentang Proyek EINRIP EKS 02 Banjarmasin – Batas Kalteng yang menjadiJalan Terbaik se-Kalimantan yang dimuat Dalam Koran Harian Radar Banjarmasin

Hari Selasa Tanggal 30 Juli 2013

Page 10: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

10

Berita tentang Proyek EINRIP EKS 02 Banjarmasin – Batas Kalteng dengan KualitasJalan Trans Kalimantan Terbaik yang dimuat Dalam Koran Harian Radar

Banjarmasin Hari Minggu Tanggal 28 Juli 2013

EINRIP EKS-02

10

Berita tentang Proyek EINRIP EKS 02 Banjarmasin – Batas Kalteng dengan KualitasJalan Trans Kalimantan Terbaik yang dimuat Dalam Koran Harian Radar

Banjarmasin Hari Minggu Tanggal 28 Juli 2013

EINRIP EKS-02

10

Berita tentang Proyek EINRIP EKS 02 Banjarmasin – Batas Kalteng dengan KualitasJalan Trans Kalimantan Terbaik yang dimuat Dalam Koran Harian Radar

Banjarmasin Hari Minggu Tanggal 28 Juli 2013

Page 11: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

11

Pujian dari Arnulfo Zabala (Senior Quality/Materials/Pavement Specialist) dariRSC-Egis Bceom Internasional mengenai Kualitas Asphalt Concrete Wearing

Course (AC-WC) dan Aggregat Kelas A yang memuaskan.

EINRIP EKS-02

11

Pujian dari Arnulfo Zabala (Senior Quality/Materials/Pavement Specialist) dariRSC-Egis Bceom Internasional mengenai Kualitas Asphalt Concrete Wearing

Course (AC-WC) dan Aggregat Kelas A yang memuaskan.

EINRIP EKS-02

11

Pujian dari Arnulfo Zabala (Senior Quality/Materials/Pavement Specialist) dariRSC-Egis Bceom Internasional mengenai Kualitas Asphalt Concrete Wearing

Course (AC-WC) dan Aggregat Kelas A yang memuaskan.

Page 12: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

12

Pujian dari Technical dan Financial Audit Consultan sebagai Team Audit dariAustralian AID mengenai Pengerjaan Jalan yang sudah sesuai dengan spesifikasi

dengan hasil yang sangat bagus dan Kontraktor telah membuat perubahan besaruntuk meningkatkan performa dari pekerjaan.

EINRIP EKS-02

12

Pujian dari Technical dan Financial Audit Consultan sebagai Team Audit dariAustralian AID mengenai Pengerjaan Jalan yang sudah sesuai dengan spesifikasi

dengan hasil yang sangat bagus dan Kontraktor telah membuat perubahan besaruntuk meningkatkan performa dari pekerjaan.

EINRIP EKS-02

12

Pujian dari Technical dan Financial Audit Consultan sebagai Team Audit dariAustralian AID mengenai Pengerjaan Jalan yang sudah sesuai dengan spesifikasi

dengan hasil yang sangat bagus dan Kontraktor telah membuat perubahan besaruntuk meningkatkan performa dari pekerjaan.

Page 13: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

13

Pujian dari Tim Balai dan P2JN karena hasil tes lendutan dengan FWD (Fall WeightDeflection) menunjukkan lendutan yang terjadi pada aspal (hingga lapis AC

Binder) hanya sebesar 500 mikron atau 0.5 mm. Proyek EINRIP EKS-02 menjadiproyek pengujian dan percontohan pertama alat FWD tersebut di luar Pulau Jawa.

EINRIP EKS-02

13

Pujian dari Tim Balai dan P2JN karena hasil tes lendutan dengan FWD (Fall WeightDeflection) menunjukkan lendutan yang terjadi pada aspal (hingga lapis AC

Binder) hanya sebesar 500 mikron atau 0.5 mm. Proyek EINRIP EKS-02 menjadiproyek pengujian dan percontohan pertama alat FWD tersebut di luar Pulau Jawa.

EINRIP EKS-02

13

Pujian dari Tim Balai dan P2JN karena hasil tes lendutan dengan FWD (Fall WeightDeflection) menunjukkan lendutan yang terjadi pada aspal (hingga lapis AC

Binder) hanya sebesar 500 mikron atau 0.5 mm. Proyek EINRIP EKS-02 menjadiproyek pengujian dan percontohan pertama alat FWD tersebut di luar Pulau Jawa.

Page 14: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

14

Proyek EINRIP EKS-02 menjadi tempat Diklat Pengawasan Pekerjaan Jalan danJembatan Tingkat Dasar Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah VII Banjarmasin.

EINRIP EKS-02

14

Proyek EINRIP EKS-02 menjadi tempat Diklat Pengawasan Pekerjaan Jalan danJembatan Tingkat Dasar Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah VII Banjarmasin.

EINRIP EKS-02

14

Proyek EINRIP EKS-02 menjadi tempat Diklat Pengawasan Pekerjaan Jalan danJembatan Tingkat Dasar Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah VII Banjarmasin.

Page 15: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

15

C. ASPEK TEKNIS

a. Pondasi Pelebaran Bahu Jalan

Pada desain awal, komposisi material untuk pondasi pelebaran bahu jalan terdiri darimaterial dengan urutan sebagai berikut :

A. Material Granular Selected Embankment (GSE) dengan syarat Plastic Index <6 %.

B. Material Geogrid diantara material Granular Selected Embankment (GSE).C. Aggregate Kelas B di atas material Granular Selected Embankment (GSE).

Akan tetapi, berdasarkan hasil field engineering serta trial di lapangan diperoleh kondisisebagai berikut :

1. Pada saat terjadi air pasang, pekerjaan pondasi pelebaran bahu jalan akan sulituntuk dilaksanakan karena material Granular Selected Embankment akantercampur dengan material Sub Grade di bawahnya pada saat proses pemadatandilakukan.

2. Bila material Granular Selected Embankment yang digunakan sebagai pondasipelebaran bahu jalan mempunyai karakteristik nilai Plastic Index lebih besar dari 3% - 6 % maka material tersebut sulit untuk diimplementasikan di daerah rawadengan interval pasang surut yang tinggi. Hal ini disebabkan material yangmempunyai tingkat plastisitas tinggi akan berubah menjadi seperti bubur dan“membal” seperti kasur pada saat dipadatkan bila material tersebut terkontaminasidengan air pasang.

Bila dua hal yang disebutkan diatas terjadi, dapat dipastikan bahwa tingkat kepadatanyang disyaratkan oleh spesifikasi yaitu CBR min. 10 % untuk material Granular SelectedEmbankment akan sulit untuk tercapai. Kepadatan tersebut bisa tercapai dengan waktudan proses pemadatan yang lebih panjang. Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas,dilakukanlah analisa mengenai waktu, biaya, perencanaan teknis, hingga metodepelaksanaan sehingga diperoleh solusi sebagai berikut :

Variasi

Agg. Kelas B

Agg. Kelas AAsphalt

CommonEmbankment

SWAMPY

BlindingStone

GSE

Gambar 6.

Gambar Original Kontrak

Geogrid

20 cm

20 cm

40 cm

420 cm

20 cm 20 cm

100 cm30 cm

18 cm20 cm

100 cm350 cm

Asphalt (AC Binder)5 cm

5 %3 %

EINRIP EKS-02

15

C. ASPEK TEKNIS

a. Pondasi Pelebaran Bahu Jalan

Pada desain awal, komposisi material untuk pondasi pelebaran bahu jalan terdiri darimaterial dengan urutan sebagai berikut :

A. Material Granular Selected Embankment (GSE) dengan syarat Plastic Index <6 %.

B. Material Geogrid diantara material Granular Selected Embankment (GSE).C. Aggregate Kelas B di atas material Granular Selected Embankment (GSE).

Akan tetapi, berdasarkan hasil field engineering serta trial di lapangan diperoleh kondisisebagai berikut :

1. Pada saat terjadi air pasang, pekerjaan pondasi pelebaran bahu jalan akan sulituntuk dilaksanakan karena material Granular Selected Embankment akantercampur dengan material Sub Grade di bawahnya pada saat proses pemadatandilakukan.

2. Bila material Granular Selected Embankment yang digunakan sebagai pondasipelebaran bahu jalan mempunyai karakteristik nilai Plastic Index lebih besar dari 3% - 6 % maka material tersebut sulit untuk diimplementasikan di daerah rawadengan interval pasang surut yang tinggi. Hal ini disebabkan material yangmempunyai tingkat plastisitas tinggi akan berubah menjadi seperti bubur dan“membal” seperti kasur pada saat dipadatkan bila material tersebut terkontaminasidengan air pasang.

Bila dua hal yang disebutkan diatas terjadi, dapat dipastikan bahwa tingkat kepadatanyang disyaratkan oleh spesifikasi yaitu CBR min. 10 % untuk material Granular SelectedEmbankment akan sulit untuk tercapai. Kepadatan tersebut bisa tercapai dengan waktudan proses pemadatan yang lebih panjang. Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas,dilakukanlah analisa mengenai waktu, biaya, perencanaan teknis, hingga metodepelaksanaan sehingga diperoleh solusi sebagai berikut :

Variasi

Agg. Kelas B

Agg. Kelas AAsphalt

CommonEmbankment

SWAMPY

BlindingStone

GSE

Gambar 6.

Gambar Original Kontrak

Geogrid

20 cm

20 cm

40 cm

420 cm

20 cm 20 cm

100 cm30 cm

18 cm20 cm

100 cm350 cm

Asphalt (AC Binder)5 cm

5 %3 %

EINRIP EKS-02

15

C. ASPEK TEKNIS

a. Pondasi Pelebaran Bahu Jalan

Pada desain awal, komposisi material untuk pondasi pelebaran bahu jalan terdiri darimaterial dengan urutan sebagai berikut :

A. Material Granular Selected Embankment (GSE) dengan syarat Plastic Index <6 %.

B. Material Geogrid diantara material Granular Selected Embankment (GSE).C. Aggregate Kelas B di atas material Granular Selected Embankment (GSE).

Akan tetapi, berdasarkan hasil field engineering serta trial di lapangan diperoleh kondisisebagai berikut :

1. Pada saat terjadi air pasang, pekerjaan pondasi pelebaran bahu jalan akan sulituntuk dilaksanakan karena material Granular Selected Embankment akantercampur dengan material Sub Grade di bawahnya pada saat proses pemadatandilakukan.

2. Bila material Granular Selected Embankment yang digunakan sebagai pondasipelebaran bahu jalan mempunyai karakteristik nilai Plastic Index lebih besar dari 3% - 6 % maka material tersebut sulit untuk diimplementasikan di daerah rawadengan interval pasang surut yang tinggi. Hal ini disebabkan material yangmempunyai tingkat plastisitas tinggi akan berubah menjadi seperti bubur dan“membal” seperti kasur pada saat dipadatkan bila material tersebut terkontaminasidengan air pasang.

Bila dua hal yang disebutkan diatas terjadi, dapat dipastikan bahwa tingkat kepadatanyang disyaratkan oleh spesifikasi yaitu CBR min. 10 % untuk material Granular SelectedEmbankment akan sulit untuk tercapai. Kepadatan tersebut bisa tercapai dengan waktudan proses pemadatan yang lebih panjang. Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas,dilakukanlah analisa mengenai waktu, biaya, perencanaan teknis, hingga metodepelaksanaan sehingga diperoleh solusi sebagai berikut :

Variasi

Agg. Kelas B

Agg. Kelas AAsphalt

CommonEmbankment

SWAMPY

BlindingStone

GSE

Gambar 6.

Gambar Original Kontrak

Geogrid

20 cm

20 cm

40 cm

420 cm

20 cm 20 cm

100 cm30 cm

18 cm20 cm

100 cm350 cm

Asphalt (AC Binder)5 cm

5 %3 %

Page 16: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

16

1. Di bawah lapisan Granular Selected Embankment ditempatkan material Geotextileguna mencegah material Granular Selected Embankment tersebut tercampurdengan material Sub Grade dibawahnya.

2. Digunakan material Granular Selected Embankment for Swampy Area (GSE forSwampy Area) yang memiliki karakteristik nilai Plastic Index 0 % - < 3% sebagaipengganti material Granular Selected Embankment yang memiliki karakteristiknilai Plastic Index lebih besar dari 3 % - 6 %. Perlu adanya pengawasan khusussecara berkala oleh tim quality dan lapangan guna memastikan material GranularSelected Embankment yang digunakan mempunyai karakteristik nilai Plastic Index0 % - < 3%.

Gambar 7.

Gambar Modifikasi Desain

Gambar 8.

Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Bahu Jalan saat kondisi air pasang

CommonEmbnk.

SWAMPY

Base AAsphalt

Base B

Sand Bedding

GSE for Swampy Area

Geotextile

Geogrid

CommonEmbankment

GSE forSwampy Area

20 cm 20 cm

100 cm30 cm

64 cm

50 cm

18 cm20 cm

100 cm350 cmAsphalt (AC Binder)5 cm

20 cm

40 cm

420 cm

165 cm

195 cm

5 %3 %

EINRIP EKS-02

16

1. Di bawah lapisan Granular Selected Embankment ditempatkan material Geotextileguna mencegah material Granular Selected Embankment tersebut tercampurdengan material Sub Grade dibawahnya.

2. Digunakan material Granular Selected Embankment for Swampy Area (GSE forSwampy Area) yang memiliki karakteristik nilai Plastic Index 0 % - < 3% sebagaipengganti material Granular Selected Embankment yang memiliki karakteristiknilai Plastic Index lebih besar dari 3 % - 6 %. Perlu adanya pengawasan khusussecara berkala oleh tim quality dan lapangan guna memastikan material GranularSelected Embankment yang digunakan mempunyai karakteristik nilai Plastic Index0 % - < 3%.

Gambar 7.

Gambar Modifikasi Desain

Gambar 8.

Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Bahu Jalan saat kondisi air pasang

CommonEmbnk.

SWAMPY

Base AAsphalt

Base B

Sand Bedding

GSE for Swampy Area

Geotextile

Geogrid

CommonEmbankment

GSE forSwampy Area

20 cm 20 cm

100 cm30 cm

64 cm

50 cm

18 cm20 cm

100 cm350 cmAsphalt (AC Binder)5 cm

20 cm

40 cm

420 cm

165 cm

195 cm

5 %3 %

EINRIP EKS-02

16

1. Di bawah lapisan Granular Selected Embankment ditempatkan material Geotextileguna mencegah material Granular Selected Embankment tersebut tercampurdengan material Sub Grade dibawahnya.

2. Digunakan material Granular Selected Embankment for Swampy Area (GSE forSwampy Area) yang memiliki karakteristik nilai Plastic Index 0 % - < 3% sebagaipengganti material Granular Selected Embankment yang memiliki karakteristiknilai Plastic Index lebih besar dari 3 % - 6 %. Perlu adanya pengawasan khusussecara berkala oleh tim quality dan lapangan guna memastikan material GranularSelected Embankment yang digunakan mempunyai karakteristik nilai Plastic Index0 % - < 3%.

Gambar 7.

Gambar Modifikasi Desain

Gambar 8.

Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Bahu Jalan saat kondisi air pasang

CommonEmbnk.

SWAMPY

Base AAsphalt

Base B

Sand Bedding

GSE for Swampy Area

Geotextile

Geogrid

CommonEmbankment

GSE forSwampy Area

20 cm 20 cm

100 cm30 cm

64 cm

50 cm

18 cm20 cm

100 cm350 cmAsphalt (AC Binder)5 cm

20 cm

40 cm

420 cm

165 cm

195 cm

5 %3 %

Page 17: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

17

b. Pondasi Saluran Beton U-Ditch

Pada desain awal, pondasi untuk saluran beton U-Ditch menggunakan material BlindingStone (lihat Gambar 6). Akan tetapi, berdasarkan hasil field engineering serta trial dilapangan diperoleh bahwa pelaksanaan menggunakan Blinding Stone sulit untukdiimplementasikan di daerah rawa terutama saat air pasang karena beberapa hal sebagaiberikut :

1. Diperlukan proses dan waktu yang panjang dalam proses pemadatan materialBlinding Stone agar kepadatan optimum dapat tercapai dan mampu menopang U-Ditch berdiri di atas material Blinding Stone tersebut tanpa terjadinya penurunanseketika yang besar.

2. Loose material besar.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas, dilakukanlah analisa mengenai waktu,biaya, perencanaan teknis, hingga metode pelaksanaan untuk penggunaan materialCommon Embankment dan Granular Selected Embankment for Swampy Area sebagaimaterial pondasi pengganti material Blinding Stone di bawah U-Ditch (lihat gambar 7).

c. Raising Area pada STA 0+300 – 1+325

Pada STA 0+300 sampai dengan STA 1+325, saat terdapat kondisi fenomena alamtertentu yang dapat memicu terjadinya air pasang (seperti supermoon, bluemoon, dll) sertasaat terjadinya siklus air pasang 3 tahunan, elevasi muka air tertinggi akan berada diataselevasi muka aspal eksisting atau dengan kata lain air pada rawa di kedua sisi jalan akanmelimpas hingga badan jalan eksisting.Oleh karena itu, perlu penanganan khusus pada lokasi tersebut guna mencegah agar airpasang tidak merusak struktur rekonstruksi jalan nantinya. Adapun penanganan padadaerah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dilakukan peninggian/raising pada badan jalan menggunakan Granular SelectedEmbankment for Swampy Area tebal 44 cm serta Aggregate Kelas B tebal 20 cm.

2. Pada kedua sisi jalan dipasang material Gabions/Bronjong sebagai penahanmaterial raising (Granular Selected Embankment for Swampy Area dan AggregateKelas B) dari terjadinya sliding atau keruntuhan. Material Bronjong tersebut jugadapat berfungsi sebagai penahan agar material halus dari Granular SelectedEmbankment for Swampy Area dan Aggregate Kelas B tidak terbawa oleh air saatterjadinya pasang maksimum.

Gambar 9.

Cross Section Raising STA 0+300-1+325 menggunakan GSE forSwampy Area 44 cm dan Aggregat Kelas B 20 cm

EINRIP EKS-02

17

b. Pondasi Saluran Beton U-Ditch

Pada desain awal, pondasi untuk saluran beton U-Ditch menggunakan material BlindingStone (lihat Gambar 6). Akan tetapi, berdasarkan hasil field engineering serta trial dilapangan diperoleh bahwa pelaksanaan menggunakan Blinding Stone sulit untukdiimplementasikan di daerah rawa terutama saat air pasang karena beberapa hal sebagaiberikut :

1. Diperlukan proses dan waktu yang panjang dalam proses pemadatan materialBlinding Stone agar kepadatan optimum dapat tercapai dan mampu menopang U-Ditch berdiri di atas material Blinding Stone tersebut tanpa terjadinya penurunanseketika yang besar.

2. Loose material besar.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas, dilakukanlah analisa mengenai waktu,biaya, perencanaan teknis, hingga metode pelaksanaan untuk penggunaan materialCommon Embankment dan Granular Selected Embankment for Swampy Area sebagaimaterial pondasi pengganti material Blinding Stone di bawah U-Ditch (lihat gambar 7).

c. Raising Area pada STA 0+300 – 1+325

Pada STA 0+300 sampai dengan STA 1+325, saat terdapat kondisi fenomena alamtertentu yang dapat memicu terjadinya air pasang (seperti supermoon, bluemoon, dll) sertasaat terjadinya siklus air pasang 3 tahunan, elevasi muka air tertinggi akan berada diataselevasi muka aspal eksisting atau dengan kata lain air pada rawa di kedua sisi jalan akanmelimpas hingga badan jalan eksisting.Oleh karena itu, perlu penanganan khusus pada lokasi tersebut guna mencegah agar airpasang tidak merusak struktur rekonstruksi jalan nantinya. Adapun penanganan padadaerah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dilakukan peninggian/raising pada badan jalan menggunakan Granular SelectedEmbankment for Swampy Area tebal 44 cm serta Aggregate Kelas B tebal 20 cm.

2. Pada kedua sisi jalan dipasang material Gabions/Bronjong sebagai penahanmaterial raising (Granular Selected Embankment for Swampy Area dan AggregateKelas B) dari terjadinya sliding atau keruntuhan. Material Bronjong tersebut jugadapat berfungsi sebagai penahan agar material halus dari Granular SelectedEmbankment for Swampy Area dan Aggregate Kelas B tidak terbawa oleh air saatterjadinya pasang maksimum.

Gambar 9.

Cross Section Raising STA 0+300-1+325 menggunakan GSE forSwampy Area 44 cm dan Aggregat Kelas B 20 cm

EINRIP EKS-02

17

b. Pondasi Saluran Beton U-Ditch

Pada desain awal, pondasi untuk saluran beton U-Ditch menggunakan material BlindingStone (lihat Gambar 6). Akan tetapi, berdasarkan hasil field engineering serta trial dilapangan diperoleh bahwa pelaksanaan menggunakan Blinding Stone sulit untukdiimplementasikan di daerah rawa terutama saat air pasang karena beberapa hal sebagaiberikut :

1. Diperlukan proses dan waktu yang panjang dalam proses pemadatan materialBlinding Stone agar kepadatan optimum dapat tercapai dan mampu menopang U-Ditch berdiri di atas material Blinding Stone tersebut tanpa terjadinya penurunanseketika yang besar.

2. Loose material besar.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas, dilakukanlah analisa mengenai waktu,biaya, perencanaan teknis, hingga metode pelaksanaan untuk penggunaan materialCommon Embankment dan Granular Selected Embankment for Swampy Area sebagaimaterial pondasi pengganti material Blinding Stone di bawah U-Ditch (lihat gambar 7).

c. Raising Area pada STA 0+300 – 1+325

Pada STA 0+300 sampai dengan STA 1+325, saat terdapat kondisi fenomena alamtertentu yang dapat memicu terjadinya air pasang (seperti supermoon, bluemoon, dll) sertasaat terjadinya siklus air pasang 3 tahunan, elevasi muka air tertinggi akan berada diataselevasi muka aspal eksisting atau dengan kata lain air pada rawa di kedua sisi jalan akanmelimpas hingga badan jalan eksisting.Oleh karena itu, perlu penanganan khusus pada lokasi tersebut guna mencegah agar airpasang tidak merusak struktur rekonstruksi jalan nantinya. Adapun penanganan padadaerah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dilakukan peninggian/raising pada badan jalan menggunakan Granular SelectedEmbankment for Swampy Area tebal 44 cm serta Aggregate Kelas B tebal 20 cm.

2. Pada kedua sisi jalan dipasang material Gabions/Bronjong sebagai penahanmaterial raising (Granular Selected Embankment for Swampy Area dan AggregateKelas B) dari terjadinya sliding atau keruntuhan. Material Bronjong tersebut jugadapat berfungsi sebagai penahan agar material halus dari Granular SelectedEmbankment for Swampy Area dan Aggregate Kelas B tidak terbawa oleh air saatterjadinya pasang maksimum.

Gambar 9.

Cross Section Raising STA 0+300-1+325 menggunakan GSE forSwampy Area 44 cm dan Aggregat Kelas B 20 cm

Page 18: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

18

d. Penggunaan Fully Hydrated Lime sebagai Filler dan Anti Stripping Agent

Melakukan inovasi pada pekerjaan pengaspalan dengan menggunakan material HydratedLime sebagai filler sekaligus sebagai anti stripping agent sehingga tidak diperlukan lagiadanya material anti stripping agent tambahan. Hal ini tentu saja dapat mempermudahproses pelaksanaan serta pengawasan produksi aspal di Asphalt Mixing Plant (AMP).Kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yang memiliki curah hujan tinggi, beban lalulintas yang padat (banyak truk bermuatan berat) dan berlokasi didaerah rawadikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan mutu Aspal.Berdasarkan pertimbangan diatas, perlu adanya tambahan material khusus berupa AntiStripping Agent dalam proses penyusunan Job Mix Formula (JMF) Aspal agar Aspal yangdihasilkan mempunyai tahanan dan kekuatan yang lebih baik sehingga mutu Aspal dapattetap terjaga.Banyak tipe Anti Stripping Agent yang dijual di pasaran dalam bentuk additive cairanseperti merek Derbo ataupun merek lainnya. Akan tetapi, berdasarkan literature-literaturyang diperoleh dari berbagai sumber diketahui bahwa Hydrated Lime dapat jugadigunakan sebagai Anti Stripping Agent. Bahkan, material tersebut juga dapat berfungsisebagai filler sehingga mempunyai 2 (dua) fungsi.(Penjelasan lebih rinci pada Bab V. Inovasi).

D. ASPEK ADMINSTRASI KONTRAK

1. Dalam Spesifikasi kontrak Divisi 1.2 disebutkan bahwa Mobilisasi Alat Berat untuksemua pekerjaan harus dilakukan dalam waktu 90 hari setelah Kontraktor menerimaSurat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK). Hal ini menimbulkan permasalahantersendiri khususnya bagi kontraktor mengingat masa waktu pelaksanaan proyek iniadalah 2 (dua) tahun (sesuai original kontrak) dimana pekerjaan pengasapalan akandilaksanakan sekitar triwulan ke II tahun kedua proyek berjalan sehingga apabila alat-alatberat yang diperlukan untuk pengerjaan pengaspalan didatangkan pada 90 hari awalmaka masa tunggu/idle time alat tersebut sangat lama. Diperlukan koordinasi yang kuatdi dalam tim proyek baik dari Kontraktor maupun Engineer di awal proyek sebelum

Gambar 10.

Pemadatan GSE for Swampy Area 44 cm pada daerah Raising(STA 0+300 – 1+325)

EINRIP EKS-02

18

d. Penggunaan Fully Hydrated Lime sebagai Filler dan Anti Stripping Agent

Melakukan inovasi pada pekerjaan pengaspalan dengan menggunakan material HydratedLime sebagai filler sekaligus sebagai anti stripping agent sehingga tidak diperlukan lagiadanya material anti stripping agent tambahan. Hal ini tentu saja dapat mempermudahproses pelaksanaan serta pengawasan produksi aspal di Asphalt Mixing Plant (AMP).Kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yang memiliki curah hujan tinggi, beban lalulintas yang padat (banyak truk bermuatan berat) dan berlokasi didaerah rawadikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan mutu Aspal.Berdasarkan pertimbangan diatas, perlu adanya tambahan material khusus berupa AntiStripping Agent dalam proses penyusunan Job Mix Formula (JMF) Aspal agar Aspal yangdihasilkan mempunyai tahanan dan kekuatan yang lebih baik sehingga mutu Aspal dapattetap terjaga.Banyak tipe Anti Stripping Agent yang dijual di pasaran dalam bentuk additive cairanseperti merek Derbo ataupun merek lainnya. Akan tetapi, berdasarkan literature-literaturyang diperoleh dari berbagai sumber diketahui bahwa Hydrated Lime dapat jugadigunakan sebagai Anti Stripping Agent. Bahkan, material tersebut juga dapat berfungsisebagai filler sehingga mempunyai 2 (dua) fungsi.(Penjelasan lebih rinci pada Bab V. Inovasi).

D. ASPEK ADMINSTRASI KONTRAK

1. Dalam Spesifikasi kontrak Divisi 1.2 disebutkan bahwa Mobilisasi Alat Berat untuksemua pekerjaan harus dilakukan dalam waktu 90 hari setelah Kontraktor menerimaSurat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK). Hal ini menimbulkan permasalahantersendiri khususnya bagi kontraktor mengingat masa waktu pelaksanaan proyek iniadalah 2 (dua) tahun (sesuai original kontrak) dimana pekerjaan pengasapalan akandilaksanakan sekitar triwulan ke II tahun kedua proyek berjalan sehingga apabila alat-alatberat yang diperlukan untuk pengerjaan pengaspalan didatangkan pada 90 hari awalmaka masa tunggu/idle time alat tersebut sangat lama. Diperlukan koordinasi yang kuatdi dalam tim proyek baik dari Kontraktor maupun Engineer di awal proyek sebelum

Gambar 10.

Pemadatan GSE for Swampy Area 44 cm pada daerah Raising(STA 0+300 – 1+325)

EINRIP EKS-02

18

d. Penggunaan Fully Hydrated Lime sebagai Filler dan Anti Stripping Agent

Melakukan inovasi pada pekerjaan pengaspalan dengan menggunakan material HydratedLime sebagai filler sekaligus sebagai anti stripping agent sehingga tidak diperlukan lagiadanya material anti stripping agent tambahan. Hal ini tentu saja dapat mempermudahproses pelaksanaan serta pengawasan produksi aspal di Asphalt Mixing Plant (AMP).Kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yang memiliki curah hujan tinggi, beban lalulintas yang padat (banyak truk bermuatan berat) dan berlokasi didaerah rawadikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan mutu Aspal.Berdasarkan pertimbangan diatas, perlu adanya tambahan material khusus berupa AntiStripping Agent dalam proses penyusunan Job Mix Formula (JMF) Aspal agar Aspal yangdihasilkan mempunyai tahanan dan kekuatan yang lebih baik sehingga mutu Aspal dapattetap terjaga.Banyak tipe Anti Stripping Agent yang dijual di pasaran dalam bentuk additive cairanseperti merek Derbo ataupun merek lainnya. Akan tetapi, berdasarkan literature-literaturyang diperoleh dari berbagai sumber diketahui bahwa Hydrated Lime dapat jugadigunakan sebagai Anti Stripping Agent. Bahkan, material tersebut juga dapat berfungsisebagai filler sehingga mempunyai 2 (dua) fungsi.(Penjelasan lebih rinci pada Bab V. Inovasi).

D. ASPEK ADMINSTRASI KONTRAK

1. Dalam Spesifikasi kontrak Divisi 1.2 disebutkan bahwa Mobilisasi Alat Berat untuksemua pekerjaan harus dilakukan dalam waktu 90 hari setelah Kontraktor menerimaSurat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK). Hal ini menimbulkan permasalahantersendiri khususnya bagi kontraktor mengingat masa waktu pelaksanaan proyek iniadalah 2 (dua) tahun (sesuai original kontrak) dimana pekerjaan pengasapalan akandilaksanakan sekitar triwulan ke II tahun kedua proyek berjalan sehingga apabila alat-alatberat yang diperlukan untuk pengerjaan pengaspalan didatangkan pada 90 hari awalmaka masa tunggu/idle time alat tersebut sangat lama. Diperlukan koordinasi yang kuatdi dalam tim proyek baik dari Kontraktor maupun Engineer di awal proyek sebelum

Gambar 10.

Pemadatan GSE for Swampy Area 44 cm pada daerah Raising(STA 0+300 – 1+325)

Page 19: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

19

SPMK dikeluarkan yang dituangkan ke dalam Pre Construction Meeting (PCM) gunadapat merevisi jadwal mobilisasi alat berat tersebut khususnya yang akan digunakandalam pekerjaan pengaspalan.

2. Sumber dana untuk Proyek EINRIP Paket EKS-02 terdiri dari 11 (sebelas) % danaAPBN dan 89 (delapan puluh sembilan) % dana Loan Australian Agency ForInternational Development (AusAID). Persyaratan umum dan khusus kontrak yangdipakai mengacu pada system FIDIC (Federation Internationale Des Ingenieurs-Conseils). Tidak ada kesulitan atau masalah dalam pengimplementasian sistem kontrakFIDIC karena dalam sistem kontrak tersebut telah mengatur segala sesuatunya secarafair. Akan tetapi, mengingat sumber dana dari proyek ini mayoritas berasal dari Loansehingga dalam proses pengajuan Variation Order untuk penambahan item baru ataupunpekerjaan tambah banyak tahap yang harus dilalui sebelum Variation Order tersebutdapat diterima dan disahkan oleh Owner. Di dalam kontrak umum dan khusus, tidak adabatasan waktu yang pasti untuk pengurusan Variation Order tersebut sehingga diperlukanadanya koordinasi yang kuat di dalam tim proyek baik dari Kontraktor maupun Engineeruntuk dapat mengajukan Variation Order secara paralel guna mempercepat prosespersetujuan.

E. ASPEK K3 DAN LINGKUNGAN

PT. PP (Persero) Tbk sebagai Green Contractor mempunyai misi sebagai kontraktorutama dengan waste dan accident 0% pada setiap proyeknya. Perusahan telah menerimapenghargaan OHSAS 18001:2007 sebagai perusahan yang memenuhi standar K3 dan ISO14001:2004 dibidang lingkungan. PT. PP (Persero) Tbk melalui SHEO (Safety Health &Environment Officer) mengikuti segala regulasi pemerintah yang berkaitan dengan K3dan Lingkungan, untuk dipatuhi oleh karyawan, sub-kontraktor, dan juga supplier untukmeminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan di proyek. Langkah-langkahperseroan untuk meningkatkan kesadaran SHE adalah sebagai berikut :1. Membuat laporan Traffic Management and Safety Plan (TMSP) dimana laporan untuk

TMSP tersebut diupdate dan direview setiap 1 bulan sekali berdasarkan kondisilapangan yang terjadi. Adapun laporan untuk UKL-UPL nantinya akan menjadi syaratyang harus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over (PHO).

2. Mengadakan SHE Talk, SHE Patrol, dan SHE Introduction minimal seminggu sekali.Selain itu, dilaksanakan management review SHE tiap 1 bulan sekali.

3. Membuat Laporan Upaya Kendali Lingkungan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan(UKL dan UPL) guna mengindentifikasi, mengevaluasi dan mencari solusi atasdampak-dampak serta permasalahan terhadap lingkungan yang terjadi sebelum,selama, ataupun sesudah masa konstruksi berakhir. Adapun laporan untuk UKL-UPLnantinya akan menjadi syarat yang harus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over(PHO).

4. Penyuluhan HIV-AIDS yang diadakan setiap 6 bulan sekali guna memberikankesadaran akan seluruh tim proyek akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh HIV-AIDS tersebut mulai dari tingkat Engineer, Owner, Managemen Kontraktor hinggatingkat pekerja. Adapun laporan untuk HIV-AIDS nantinya akan menjadi syarat yangharus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over (PHO).

EINRIP EKS-02

19

SPMK dikeluarkan yang dituangkan ke dalam Pre Construction Meeting (PCM) gunadapat merevisi jadwal mobilisasi alat berat tersebut khususnya yang akan digunakandalam pekerjaan pengaspalan.

2. Sumber dana untuk Proyek EINRIP Paket EKS-02 terdiri dari 11 (sebelas) % danaAPBN dan 89 (delapan puluh sembilan) % dana Loan Australian Agency ForInternational Development (AusAID). Persyaratan umum dan khusus kontrak yangdipakai mengacu pada system FIDIC (Federation Internationale Des Ingenieurs-Conseils). Tidak ada kesulitan atau masalah dalam pengimplementasian sistem kontrakFIDIC karena dalam sistem kontrak tersebut telah mengatur segala sesuatunya secarafair. Akan tetapi, mengingat sumber dana dari proyek ini mayoritas berasal dari Loansehingga dalam proses pengajuan Variation Order untuk penambahan item baru ataupunpekerjaan tambah banyak tahap yang harus dilalui sebelum Variation Order tersebutdapat diterima dan disahkan oleh Owner. Di dalam kontrak umum dan khusus, tidak adabatasan waktu yang pasti untuk pengurusan Variation Order tersebut sehingga diperlukanadanya koordinasi yang kuat di dalam tim proyek baik dari Kontraktor maupun Engineeruntuk dapat mengajukan Variation Order secara paralel guna mempercepat prosespersetujuan.

E. ASPEK K3 DAN LINGKUNGAN

PT. PP (Persero) Tbk sebagai Green Contractor mempunyai misi sebagai kontraktorutama dengan waste dan accident 0% pada setiap proyeknya. Perusahan telah menerimapenghargaan OHSAS 18001:2007 sebagai perusahan yang memenuhi standar K3 dan ISO14001:2004 dibidang lingkungan. PT. PP (Persero) Tbk melalui SHEO (Safety Health &Environment Officer) mengikuti segala regulasi pemerintah yang berkaitan dengan K3dan Lingkungan, untuk dipatuhi oleh karyawan, sub-kontraktor, dan juga supplier untukmeminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan di proyek. Langkah-langkahperseroan untuk meningkatkan kesadaran SHE adalah sebagai berikut :1. Membuat laporan Traffic Management and Safety Plan (TMSP) dimana laporan untuk

TMSP tersebut diupdate dan direview setiap 1 bulan sekali berdasarkan kondisilapangan yang terjadi. Adapun laporan untuk UKL-UPL nantinya akan menjadi syaratyang harus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over (PHO).

2. Mengadakan SHE Talk, SHE Patrol, dan SHE Introduction minimal seminggu sekali.Selain itu, dilaksanakan management review SHE tiap 1 bulan sekali.

3. Membuat Laporan Upaya Kendali Lingkungan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan(UKL dan UPL) guna mengindentifikasi, mengevaluasi dan mencari solusi atasdampak-dampak serta permasalahan terhadap lingkungan yang terjadi sebelum,selama, ataupun sesudah masa konstruksi berakhir. Adapun laporan untuk UKL-UPLnantinya akan menjadi syarat yang harus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over(PHO).

4. Penyuluhan HIV-AIDS yang diadakan setiap 6 bulan sekali guna memberikankesadaran akan seluruh tim proyek akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh HIV-AIDS tersebut mulai dari tingkat Engineer, Owner, Managemen Kontraktor hinggatingkat pekerja. Adapun laporan untuk HIV-AIDS nantinya akan menjadi syarat yangharus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over (PHO).

EINRIP EKS-02

19

SPMK dikeluarkan yang dituangkan ke dalam Pre Construction Meeting (PCM) gunadapat merevisi jadwal mobilisasi alat berat tersebut khususnya yang akan digunakandalam pekerjaan pengaspalan.

2. Sumber dana untuk Proyek EINRIP Paket EKS-02 terdiri dari 11 (sebelas) % danaAPBN dan 89 (delapan puluh sembilan) % dana Loan Australian Agency ForInternational Development (AusAID). Persyaratan umum dan khusus kontrak yangdipakai mengacu pada system FIDIC (Federation Internationale Des Ingenieurs-Conseils). Tidak ada kesulitan atau masalah dalam pengimplementasian sistem kontrakFIDIC karena dalam sistem kontrak tersebut telah mengatur segala sesuatunya secarafair. Akan tetapi, mengingat sumber dana dari proyek ini mayoritas berasal dari Loansehingga dalam proses pengajuan Variation Order untuk penambahan item baru ataupunpekerjaan tambah banyak tahap yang harus dilalui sebelum Variation Order tersebutdapat diterima dan disahkan oleh Owner. Di dalam kontrak umum dan khusus, tidak adabatasan waktu yang pasti untuk pengurusan Variation Order tersebut sehingga diperlukanadanya koordinasi yang kuat di dalam tim proyek baik dari Kontraktor maupun Engineeruntuk dapat mengajukan Variation Order secara paralel guna mempercepat prosespersetujuan.

E. ASPEK K3 DAN LINGKUNGAN

PT. PP (Persero) Tbk sebagai Green Contractor mempunyai misi sebagai kontraktorutama dengan waste dan accident 0% pada setiap proyeknya. Perusahan telah menerimapenghargaan OHSAS 18001:2007 sebagai perusahan yang memenuhi standar K3 dan ISO14001:2004 dibidang lingkungan. PT. PP (Persero) Tbk melalui SHEO (Safety Health &Environment Officer) mengikuti segala regulasi pemerintah yang berkaitan dengan K3dan Lingkungan, untuk dipatuhi oleh karyawan, sub-kontraktor, dan juga supplier untukmeminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan di proyek. Langkah-langkahperseroan untuk meningkatkan kesadaran SHE adalah sebagai berikut :1. Membuat laporan Traffic Management and Safety Plan (TMSP) dimana laporan untuk

TMSP tersebut diupdate dan direview setiap 1 bulan sekali berdasarkan kondisilapangan yang terjadi. Adapun laporan untuk UKL-UPL nantinya akan menjadi syaratyang harus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over (PHO).

2. Mengadakan SHE Talk, SHE Patrol, dan SHE Introduction minimal seminggu sekali.Selain itu, dilaksanakan management review SHE tiap 1 bulan sekali.

3. Membuat Laporan Upaya Kendali Lingkungan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan(UKL dan UPL) guna mengindentifikasi, mengevaluasi dan mencari solusi atasdampak-dampak serta permasalahan terhadap lingkungan yang terjadi sebelum,selama, ataupun sesudah masa konstruksi berakhir. Adapun laporan untuk UKL-UPLnantinya akan menjadi syarat yang harus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over(PHO).

4. Penyuluhan HIV-AIDS yang diadakan setiap 6 bulan sekali guna memberikankesadaran akan seluruh tim proyek akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh HIV-AIDS tersebut mulai dari tingkat Engineer, Owner, Managemen Kontraktor hinggatingkat pekerja. Adapun laporan untuk HIV-AIDS nantinya akan menjadi syarat yangharus dilengkapi pada saat Provisional Hand Over (PHO).

Page 20: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

20

F. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

a. Pemadatan Aggregate Kelas A Menggunakan Pneumatic Tired Roller

Dalam spesifikasi kontrak disyaratkan untuk material Aggregate Kelas A harusmempunyai nilai CBR min. 90% dan memiliki nilai kepadatan di lapangan minimal 100% dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified). Nilai kepadatan tersebut bisadicapai di lapangan menggunakan alat berat Vibratory Roller, jika Vibratory Rollertersebut tidak mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan pada Aggregate KelasA. Bila pada saat dilakukan pemadatan Aggregate Kelas A, Vibratory Rollermengakibatkan terjadinya kerusakan atau degradasi berlebihan maka pemadatan AKHIRharus dilakukan menggunakan alat berat Pneumatic Tired Roller guna mencapai nilaikepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Alat Pneumatic Tired Roller umumnya diIndonesia digunakan sebagai alat pemadat pada saat pengaspalan dan bukan sebagai alatpemadat Aggregat Kelas A.

Berdasarkan hasil pelaksanaan pemadatan di lapangan, penggunaan Pneumatic TiredRoller sebagai alat pemadat terakhir setelah Vibratory Roller terbukti dapat meningkatkanserta mencapai nilai kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi kontrak. Karenapemadatan dengan menggunakan Pneumatic Tired Roller tidak akan menyebabkanterjadinya segregasi (loose material halus) akibat kelebihan penggetaran alat VibratoryRoller pada saat pemadatan. Terlebih lagi, nilai Abrasi untuk material Aggregat di daerahKalimantan Selatan mempunyai nilai Abrasi yang cukup tinggi yakni berkisar antara 28 -33 % sehingga bila pemadatan hanya menggunakan alat berat Vibratory Roller,dikhawatirkan kepadatan maksimum yang disyaratkan oleh spesifikasi tidak akan tercapaidan malah akan terjadi degradasi berlebihan pada Aggregate Kelas A.

Selain itu, pada dasarnya nilai kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi kontrakyaitu kepadatan lapangan minimal 100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi(modified) bisa tercapai dengan cara Open Traffic (lalu lintas terbuka) yaitu AggregatKelas A dibiarkan untuk dilalui kendaraan diatasnya tetapi hal tersebut tentu sajamembutuhkan waktu yang lama serta tidak efisien. Terlebih lagi, pada tahun 2013 inimusim hujan berlangsung cukup panjang di daerah Kalimantan Selatan yaitu mulai daribulan Desember 2012 – Juli 2013 sehingga untuk mempercepat Aggregat Kelas Amencapai kepadatan yang disyaratkan sebelum Aggregat Kelas A menjadi rusak akibathujan (over water content) maka penggunaan Pneumatic Tired Roller merupakan solusiyang paling efektif.

Gambar 11.Pemadatan Aggregat Kelas A dengan PTR

EINRIP EKS-02

20

F. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

a. Pemadatan Aggregate Kelas A Menggunakan Pneumatic Tired Roller

Dalam spesifikasi kontrak disyaratkan untuk material Aggregate Kelas A harusmempunyai nilai CBR min. 90% dan memiliki nilai kepadatan di lapangan minimal 100% dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified). Nilai kepadatan tersebut bisadicapai di lapangan menggunakan alat berat Vibratory Roller, jika Vibratory Rollertersebut tidak mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan pada Aggregate KelasA. Bila pada saat dilakukan pemadatan Aggregate Kelas A, Vibratory Rollermengakibatkan terjadinya kerusakan atau degradasi berlebihan maka pemadatan AKHIRharus dilakukan menggunakan alat berat Pneumatic Tired Roller guna mencapai nilaikepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Alat Pneumatic Tired Roller umumnya diIndonesia digunakan sebagai alat pemadat pada saat pengaspalan dan bukan sebagai alatpemadat Aggregat Kelas A.

Berdasarkan hasil pelaksanaan pemadatan di lapangan, penggunaan Pneumatic TiredRoller sebagai alat pemadat terakhir setelah Vibratory Roller terbukti dapat meningkatkanserta mencapai nilai kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi kontrak. Karenapemadatan dengan menggunakan Pneumatic Tired Roller tidak akan menyebabkanterjadinya segregasi (loose material halus) akibat kelebihan penggetaran alat VibratoryRoller pada saat pemadatan. Terlebih lagi, nilai Abrasi untuk material Aggregat di daerahKalimantan Selatan mempunyai nilai Abrasi yang cukup tinggi yakni berkisar antara 28 -33 % sehingga bila pemadatan hanya menggunakan alat berat Vibratory Roller,dikhawatirkan kepadatan maksimum yang disyaratkan oleh spesifikasi tidak akan tercapaidan malah akan terjadi degradasi berlebihan pada Aggregate Kelas A.

Selain itu, pada dasarnya nilai kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi kontrakyaitu kepadatan lapangan minimal 100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi(modified) bisa tercapai dengan cara Open Traffic (lalu lintas terbuka) yaitu AggregatKelas A dibiarkan untuk dilalui kendaraan diatasnya tetapi hal tersebut tentu sajamembutuhkan waktu yang lama serta tidak efisien. Terlebih lagi, pada tahun 2013 inimusim hujan berlangsung cukup panjang di daerah Kalimantan Selatan yaitu mulai daribulan Desember 2012 – Juli 2013 sehingga untuk mempercepat Aggregat Kelas Amencapai kepadatan yang disyaratkan sebelum Aggregat Kelas A menjadi rusak akibathujan (over water content) maka penggunaan Pneumatic Tired Roller merupakan solusiyang paling efektif.

Gambar 11.Pemadatan Aggregat Kelas A dengan PTR

EINRIP EKS-02

20

F. DATA KEUNIKAN BANGUNAN DAN SPESIFIKASI

a. Pemadatan Aggregate Kelas A Menggunakan Pneumatic Tired Roller

Dalam spesifikasi kontrak disyaratkan untuk material Aggregate Kelas A harusmempunyai nilai CBR min. 90% dan memiliki nilai kepadatan di lapangan minimal 100% dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified). Nilai kepadatan tersebut bisadicapai di lapangan menggunakan alat berat Vibratory Roller, jika Vibratory Rollertersebut tidak mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan pada Aggregate KelasA. Bila pada saat dilakukan pemadatan Aggregate Kelas A, Vibratory Rollermengakibatkan terjadinya kerusakan atau degradasi berlebihan maka pemadatan AKHIRharus dilakukan menggunakan alat berat Pneumatic Tired Roller guna mencapai nilaikepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Alat Pneumatic Tired Roller umumnya diIndonesia digunakan sebagai alat pemadat pada saat pengaspalan dan bukan sebagai alatpemadat Aggregat Kelas A.

Berdasarkan hasil pelaksanaan pemadatan di lapangan, penggunaan Pneumatic TiredRoller sebagai alat pemadat terakhir setelah Vibratory Roller terbukti dapat meningkatkanserta mencapai nilai kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi kontrak. Karenapemadatan dengan menggunakan Pneumatic Tired Roller tidak akan menyebabkanterjadinya segregasi (loose material halus) akibat kelebihan penggetaran alat VibratoryRoller pada saat pemadatan. Terlebih lagi, nilai Abrasi untuk material Aggregat di daerahKalimantan Selatan mempunyai nilai Abrasi yang cukup tinggi yakni berkisar antara 28 -33 % sehingga bila pemadatan hanya menggunakan alat berat Vibratory Roller,dikhawatirkan kepadatan maksimum yang disyaratkan oleh spesifikasi tidak akan tercapaidan malah akan terjadi degradasi berlebihan pada Aggregate Kelas A.

Selain itu, pada dasarnya nilai kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi kontrakyaitu kepadatan lapangan minimal 100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi(modified) bisa tercapai dengan cara Open Traffic (lalu lintas terbuka) yaitu AggregatKelas A dibiarkan untuk dilalui kendaraan diatasnya tetapi hal tersebut tentu sajamembutuhkan waktu yang lama serta tidak efisien. Terlebih lagi, pada tahun 2013 inimusim hujan berlangsung cukup panjang di daerah Kalimantan Selatan yaitu mulai daribulan Desember 2012 – Juli 2013 sehingga untuk mempercepat Aggregat Kelas Amencapai kepadatan yang disyaratkan sebelum Aggregat Kelas A menjadi rusak akibathujan (over water content) maka penggunaan Pneumatic Tired Roller merupakan solusiyang paling efektif.

Gambar 11.Pemadatan Aggregat Kelas A dengan PTR

Page 21: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

21

b. Penggunaan Alat Power Broom Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Prime Coat danTack Coat

Penggunaan alat Power Broom diperlukan sebagai pengganti penggunaan kompresorsebelum Prime Coat dilapis di atas Aggregat Kelas A ataupun saat sebelum Tack Coatdilapis di atas lapis aspal AC Base dan lapis aspal AC Binder Course. Penggunaan PowerBroom sangat dianjurkan di dalam spesifikasi dan hal tersebut memang terbukti efektifkarena berdasarkan hasil pelaksanaan di lapangan, Power Broom terbukti dapatmembersihkan kotoran di atas Aggregat Kelas A sebelum dilapis Prime Coat ataupun diatas lapis aspal AC Base dan lapis aspal AC Binder Course sebelum dilapis Tack Coat.Alat Power Broom selain dilengkapi dengan alat sikat kawat pembersih di kedua sisinya,juga terdapat Vacuum penghisap yang dilengkapi dengan 8 (delapan) titik penyemprot airsehingga dapat mengurangi dan memininalisasi pencemaran debu saat proses pembersihandilakukan. Pembersihan lapis pondasi Aggregat Kelas A sebelum dilapis Prime Coat sertadi atas lapis aspal AC Base serta lapis aspal AC Binder Course sebelum dilapis Tack Coatmerupakan hal yang sangat krusial untuk menjamin prime coat serta tack coat dapatmeresap dan mengikat material yang dilapis.

c. Penggunaan Alat Asphalt Distributor

Penggunaan Alat Asphalt Distributor digunakan sebagai pengganti Asphalt Sprayerdalam pekerjaan prime coat dan tack coat. Asphalt Distributor dilengkapi dengan 24nozzles berjarak 10 cm yang berfungsi untuk menyebarkan material prime dan tack coatdari dalam tangki. Penggunaan Asphalt Distributor di Indonesia sangat jarang ditemui diIndonesia dan hanya digunakan dalam proyek-proyek EINRIP saja, bahkan belum semuaproyek EINRIP menggunakan alat ini mengingat alat tersebut harus dipesan dandidatangkan dari luar negeri. Hasil keluaran prime dan tack coat dari alat ini sangatmemuaskan dan dapat menjamin penyebaran prime dan tack coat tersebut tersebar merata.Dengan kata lain, penggunaan alat ini akan membantu memperbaiki persiapan pengikatanAggregat Kelas A sebelum Aspal digelar di atasnya.

Gambar 12.Power Broom

EINRIP EKS-02

21

b. Penggunaan Alat Power Broom Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Prime Coat danTack Coat

Penggunaan alat Power Broom diperlukan sebagai pengganti penggunaan kompresorsebelum Prime Coat dilapis di atas Aggregat Kelas A ataupun saat sebelum Tack Coatdilapis di atas lapis aspal AC Base dan lapis aspal AC Binder Course. Penggunaan PowerBroom sangat dianjurkan di dalam spesifikasi dan hal tersebut memang terbukti efektifkarena berdasarkan hasil pelaksanaan di lapangan, Power Broom terbukti dapatmembersihkan kotoran di atas Aggregat Kelas A sebelum dilapis Prime Coat ataupun diatas lapis aspal AC Base dan lapis aspal AC Binder Course sebelum dilapis Tack Coat.Alat Power Broom selain dilengkapi dengan alat sikat kawat pembersih di kedua sisinya,juga terdapat Vacuum penghisap yang dilengkapi dengan 8 (delapan) titik penyemprot airsehingga dapat mengurangi dan memininalisasi pencemaran debu saat proses pembersihandilakukan. Pembersihan lapis pondasi Aggregat Kelas A sebelum dilapis Prime Coat sertadi atas lapis aspal AC Base serta lapis aspal AC Binder Course sebelum dilapis Tack Coatmerupakan hal yang sangat krusial untuk menjamin prime coat serta tack coat dapatmeresap dan mengikat material yang dilapis.

c. Penggunaan Alat Asphalt Distributor

Penggunaan Alat Asphalt Distributor digunakan sebagai pengganti Asphalt Sprayerdalam pekerjaan prime coat dan tack coat. Asphalt Distributor dilengkapi dengan 24nozzles berjarak 10 cm yang berfungsi untuk menyebarkan material prime dan tack coatdari dalam tangki. Penggunaan Asphalt Distributor di Indonesia sangat jarang ditemui diIndonesia dan hanya digunakan dalam proyek-proyek EINRIP saja, bahkan belum semuaproyek EINRIP menggunakan alat ini mengingat alat tersebut harus dipesan dandidatangkan dari luar negeri. Hasil keluaran prime dan tack coat dari alat ini sangatmemuaskan dan dapat menjamin penyebaran prime dan tack coat tersebut tersebar merata.Dengan kata lain, penggunaan alat ini akan membantu memperbaiki persiapan pengikatanAggregat Kelas A sebelum Aspal digelar di atasnya.

Gambar 12.Power Broom

EINRIP EKS-02

21

b. Penggunaan Alat Power Broom Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Prime Coat danTack Coat

Penggunaan alat Power Broom diperlukan sebagai pengganti penggunaan kompresorsebelum Prime Coat dilapis di atas Aggregat Kelas A ataupun saat sebelum Tack Coatdilapis di atas lapis aspal AC Base dan lapis aspal AC Binder Course. Penggunaan PowerBroom sangat dianjurkan di dalam spesifikasi dan hal tersebut memang terbukti efektifkarena berdasarkan hasil pelaksanaan di lapangan, Power Broom terbukti dapatmembersihkan kotoran di atas Aggregat Kelas A sebelum dilapis Prime Coat ataupun diatas lapis aspal AC Base dan lapis aspal AC Binder Course sebelum dilapis Tack Coat.Alat Power Broom selain dilengkapi dengan alat sikat kawat pembersih di kedua sisinya,juga terdapat Vacuum penghisap yang dilengkapi dengan 8 (delapan) titik penyemprot airsehingga dapat mengurangi dan memininalisasi pencemaran debu saat proses pembersihandilakukan. Pembersihan lapis pondasi Aggregat Kelas A sebelum dilapis Prime Coat sertadi atas lapis aspal AC Base serta lapis aspal AC Binder Course sebelum dilapis Tack Coatmerupakan hal yang sangat krusial untuk menjamin prime coat serta tack coat dapatmeresap dan mengikat material yang dilapis.

c. Penggunaan Alat Asphalt Distributor

Penggunaan Alat Asphalt Distributor digunakan sebagai pengganti Asphalt Sprayerdalam pekerjaan prime coat dan tack coat. Asphalt Distributor dilengkapi dengan 24nozzles berjarak 10 cm yang berfungsi untuk menyebarkan material prime dan tack coatdari dalam tangki. Penggunaan Asphalt Distributor di Indonesia sangat jarang ditemui diIndonesia dan hanya digunakan dalam proyek-proyek EINRIP saja, bahkan belum semuaproyek EINRIP menggunakan alat ini mengingat alat tersebut harus dipesan dandidatangkan dari luar negeri. Hasil keluaran prime dan tack coat dari alat ini sangatmemuaskan dan dapat menjamin penyebaran prime dan tack coat tersebut tersebar merata.Dengan kata lain, penggunaan alat ini akan membantu memperbaiki persiapan pengikatanAggregat Kelas A sebelum Aspal digelar di atasnya.

Gambar 12.Power Broom

Page 22: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

22

G. PENGGUNAAN MATERIAL DALAM NEGERI

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai penggunaan Hydrated Limesebagai filler dan Anti Stripping Agent, material Hydrated Lime ini dipesan dandidatangkan dari daerah Gresik mengingat pada daerah tersebut terdapat banyakpegunungan kapur sehingga material ini merupakan produk lokal dengan kegunaan danfungsi yang sama dengan anti stripping agent impor. Hydrated Lime ini biasa digunakansebagai penetralisir limbah asam di daerah pertambangan dan baru digunakan sebagaimaterial filler sekaligus anti stripping agent di proyek EINRIP paket EKS-02 (Penjelasanpada Bab V. Inovasi).

IV. ASPEK PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK

- STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi proyek.Struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek besertapenjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya.Diharapkan melalui pemilihan struktur organisasi proyek yang tepat, perencanaan metodepelaksanaan yang efektif, serta menetapkan target-target dari beberapa aspek kegiatanselama proses pelaksanaan kriteria kinerja proyek yang baik (secara Biaya, Mutu, Waktu)dapat tercapai.

Gambar 13.Asphalt Distributor serta hasil Prime Coat menggunakan alat Asphalt Distributor

EINRIP EKS-02

22

G. PENGGUNAAN MATERIAL DALAM NEGERI

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai penggunaan Hydrated Limesebagai filler dan Anti Stripping Agent, material Hydrated Lime ini dipesan dandidatangkan dari daerah Gresik mengingat pada daerah tersebut terdapat banyakpegunungan kapur sehingga material ini merupakan produk lokal dengan kegunaan danfungsi yang sama dengan anti stripping agent impor. Hydrated Lime ini biasa digunakansebagai penetralisir limbah asam di daerah pertambangan dan baru digunakan sebagaimaterial filler sekaligus anti stripping agent di proyek EINRIP paket EKS-02 (Penjelasanpada Bab V. Inovasi).

IV. ASPEK PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK

- STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi proyek.Struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek besertapenjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya.Diharapkan melalui pemilihan struktur organisasi proyek yang tepat, perencanaan metodepelaksanaan yang efektif, serta menetapkan target-target dari beberapa aspek kegiatanselama proses pelaksanaan kriteria kinerja proyek yang baik (secara Biaya, Mutu, Waktu)dapat tercapai.

Gambar 13.Asphalt Distributor serta hasil Prime Coat menggunakan alat Asphalt Distributor

EINRIP EKS-02

22

G. PENGGUNAAN MATERIAL DALAM NEGERI

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai penggunaan Hydrated Limesebagai filler dan Anti Stripping Agent, material Hydrated Lime ini dipesan dandidatangkan dari daerah Gresik mengingat pada daerah tersebut terdapat banyakpegunungan kapur sehingga material ini merupakan produk lokal dengan kegunaan danfungsi yang sama dengan anti stripping agent impor. Hydrated Lime ini biasa digunakansebagai penetralisir limbah asam di daerah pertambangan dan baru digunakan sebagaimaterial filler sekaligus anti stripping agent di proyek EINRIP paket EKS-02 (Penjelasanpada Bab V. Inovasi).

IV. ASPEK PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK

- STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Salah satu wujud manajemen proyek adalah pembentukan struktur organisasi proyek.Struktur organisasi proyek meliputi pembagian tugas dalam suatu proyek besertapenjelasan siapa saja yang bertanggung jawab didalamnya.Diharapkan melalui pemilihan struktur organisasi proyek yang tepat, perencanaan metodepelaksanaan yang efektif, serta menetapkan target-target dari beberapa aspek kegiatanselama proses pelaksanaan kriteria kinerja proyek yang baik (secara Biaya, Mutu, Waktu)dapat tercapai.

Gambar 13.Asphalt Distributor serta hasil Prime Coat menggunakan alat Asphalt Distributor

Page 23: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

23

Pemilihan bagan struktur organisasi tim proyek dipertimbangkan agar dapatmengakomodir segala aspek terkait dalam pekerjaan jalan secara menyeluruh. ProjectManager selaku pimpinan tertinggi proyek membawahi beberapa manager yang terkaitpelaksanaan pembangunan, antara lain: Site Engineer Manager (SEM) dan SiteAdministration Manager (SAM). Hal ini dilakukan agar pekerjaan tersebut dapatdilaksanakan secara terfokus pada bidang masing-masing.

Untuk mencapai target waktu pelaksanaan, tim pelaksana lapangan dibagi menjadi 2tim untuk pekerjaan Aggregat-Aspal dan pekerjaan Galian-Timbunan. GeneralSuperintendent (GSP) selaku kepala pelaksana membawahi beberapa Superintendent (SP)atau pelaksana sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan pembagian tersebut,pelaksanaan kegiatan di lapangan dapat dilakukan dan diawasi secara lebih ketat danterfokus sehingga target waktu yang disyaratkan dapat tercapai.

Untuk mencapai target mutu pelaksanaan, tim quality lapangan dibagi menjadi 2 timuntuk pekerjaan Aspal serta untuk pekerjaan Aggregat-Timbunan. Quality ControlEngineer (QCE) selaku kepala quality membawahi laborat dan staff Quality Control (QC)sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan pembagian tersebut, pelaksanaanpengawasan mutu di lapangan dapat dilakukan dan diawasi secara lebih ketat dan terfokussehingga target kualitas yang disyaratkan dapat tercapai.

Untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan dan keselamatan kerja tim proyekselama masa konstruksi, proses pekerjaan lapangan juga diawasi secara ketat oleh SHEOfficer yang juga bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatandan kelestarian lingkungan proyek. Dalam pekerjaan proyek jalan EINRIP paket EKS-02

Gambar 14.

Struktur Organisasi Proyek EINRIP EKS-02

EINRIP EKS-02

23

Pemilihan bagan struktur organisasi tim proyek dipertimbangkan agar dapatmengakomodir segala aspek terkait dalam pekerjaan jalan secara menyeluruh. ProjectManager selaku pimpinan tertinggi proyek membawahi beberapa manager yang terkaitpelaksanaan pembangunan, antara lain: Site Engineer Manager (SEM) dan SiteAdministration Manager (SAM). Hal ini dilakukan agar pekerjaan tersebut dapatdilaksanakan secara terfokus pada bidang masing-masing.

Untuk mencapai target waktu pelaksanaan, tim pelaksana lapangan dibagi menjadi 2tim untuk pekerjaan Aggregat-Aspal dan pekerjaan Galian-Timbunan. GeneralSuperintendent (GSP) selaku kepala pelaksana membawahi beberapa Superintendent (SP)atau pelaksana sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan pembagian tersebut,pelaksanaan kegiatan di lapangan dapat dilakukan dan diawasi secara lebih ketat danterfokus sehingga target waktu yang disyaratkan dapat tercapai.

Untuk mencapai target mutu pelaksanaan, tim quality lapangan dibagi menjadi 2 timuntuk pekerjaan Aspal serta untuk pekerjaan Aggregat-Timbunan. Quality ControlEngineer (QCE) selaku kepala quality membawahi laborat dan staff Quality Control (QC)sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan pembagian tersebut, pelaksanaanpengawasan mutu di lapangan dapat dilakukan dan diawasi secara lebih ketat dan terfokussehingga target kualitas yang disyaratkan dapat tercapai.

Untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan dan keselamatan kerja tim proyekselama masa konstruksi, proses pekerjaan lapangan juga diawasi secara ketat oleh SHEOfficer yang juga bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatandan kelestarian lingkungan proyek. Dalam pekerjaan proyek jalan EINRIP paket EKS-02

Gambar 14.

Struktur Organisasi Proyek EINRIP EKS-02

EINRIP EKS-02

23

Pemilihan bagan struktur organisasi tim proyek dipertimbangkan agar dapatmengakomodir segala aspek terkait dalam pekerjaan jalan secara menyeluruh. ProjectManager selaku pimpinan tertinggi proyek membawahi beberapa manager yang terkaitpelaksanaan pembangunan, antara lain: Site Engineer Manager (SEM) dan SiteAdministration Manager (SAM). Hal ini dilakukan agar pekerjaan tersebut dapatdilaksanakan secara terfokus pada bidang masing-masing.

Untuk mencapai target waktu pelaksanaan, tim pelaksana lapangan dibagi menjadi 2tim untuk pekerjaan Aggregat-Aspal dan pekerjaan Galian-Timbunan. GeneralSuperintendent (GSP) selaku kepala pelaksana membawahi beberapa Superintendent (SP)atau pelaksana sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan pembagian tersebut,pelaksanaan kegiatan di lapangan dapat dilakukan dan diawasi secara lebih ketat danterfokus sehingga target waktu yang disyaratkan dapat tercapai.

Untuk mencapai target mutu pelaksanaan, tim quality lapangan dibagi menjadi 2 timuntuk pekerjaan Aspal serta untuk pekerjaan Aggregat-Timbunan. Quality ControlEngineer (QCE) selaku kepala quality membawahi laborat dan staff Quality Control (QC)sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan pembagian tersebut, pelaksanaanpengawasan mutu di lapangan dapat dilakukan dan diawasi secara lebih ketat dan terfokussehingga target kualitas yang disyaratkan dapat tercapai.

Untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan dan keselamatan kerja tim proyekselama masa konstruksi, proses pekerjaan lapangan juga diawasi secara ketat oleh SHEOfficer yang juga bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatandan kelestarian lingkungan proyek. Dalam pekerjaan proyek jalan EINRIP paket EKS-02

Gambar 14.

Struktur Organisasi Proyek EINRIP EKS-02

Page 24: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

24

SHE officer selalu rutin untuk mengecek kondisi rambu-rambu, temporary barrier sertahal-hal lain guna memastikan tidak ada obyek berbahaya yang dapat menghambat sertamembahayakan keselmatan dan kenyamanan para pengguna jalan.

- METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

DRAINAGESTRUCTURE

START

PREPARATION

MOBILIZATION

EARTHWORKS

REINSTATEMENT AND MINOR WORKS

FINISH

GRANULAR PAVEMENT

FLEXIBLE PAVEMENT - CARRIAGEWAY

Gambar 15.

Flowchart Pekerjaan Proyek EINRIP EKS-02

PAVEMENT WIDENING AND SHOULDERS

FLEXIBLE PAVEMENT - SHOULDERS

EINRIP EKS-02

24

SHE officer selalu rutin untuk mengecek kondisi rambu-rambu, temporary barrier sertahal-hal lain guna memastikan tidak ada obyek berbahaya yang dapat menghambat sertamembahayakan keselmatan dan kenyamanan para pengguna jalan.

- METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

DRAINAGESTRUCTURE

START

PREPARATION

MOBILIZATION

EARTHWORKS

REINSTATEMENT AND MINOR WORKS

FINISH

GRANULAR PAVEMENT

FLEXIBLE PAVEMENT - CARRIAGEWAY

Gambar 15.

Flowchart Pekerjaan Proyek EINRIP EKS-02

PAVEMENT WIDENING AND SHOULDERS

FLEXIBLE PAVEMENT - SHOULDERS

EINRIP EKS-02

24

SHE officer selalu rutin untuk mengecek kondisi rambu-rambu, temporary barrier sertahal-hal lain guna memastikan tidak ada obyek berbahaya yang dapat menghambat sertamembahayakan keselmatan dan kenyamanan para pengguna jalan.

- METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

DRAINAGESTRUCTURE

START

PREPARATION

MOBILIZATION

EARTHWORKS

REINSTATEMENT AND MINOR WORKS

FINISH

GRANULAR PAVEMENT

FLEXIBLE PAVEMENT - CARRIAGEWAY

Gambar 15.

Flowchart Pekerjaan Proyek EINRIP EKS-02

PAVEMENT WIDENING AND SHOULDERS

FLEXIBLE PAVEMENT - SHOULDERS

Page 25: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

25

a. Pekerjaan Persiapan

Base Camp Proyek dirancang sedemikian rupa dan berlokasi di tengah lokasi proyek gunamempermudah pengawasan dan mobilitas personil proyek.

Workshop

Gambar 16.

Base Camp Proyek EINRIP EKS-02

Storage

ParkingArea

Field

Laboratorium

Barrack

Toilet

Workshop

ProjectBaseCamp

Security Post

Fence

STA 5+600

EINRIP EKS-02

25

a. Pekerjaan Persiapan

Base Camp Proyek dirancang sedemikian rupa dan berlokasi di tengah lokasi proyek gunamempermudah pengawasan dan mobilitas personil proyek.

Workshop

Gambar 16.

Base Camp Proyek EINRIP EKS-02

Storage

ParkingArea

Field

Laboratorium

Barrack

Toilet

Workshop

ProjectBaseCamp

Security Post

Fence

STA 5+600

EINRIP EKS-02

25

a. Pekerjaan Persiapan

Base Camp Proyek dirancang sedemikian rupa dan berlokasi di tengah lokasi proyek gunamempermudah pengawasan dan mobilitas personil proyek.

Workshop

Gambar 16.

Base Camp Proyek EINRIP EKS-02

Storage

ParkingArea

Field

Laboratorium

Barrack

Toilet

Workshop

ProjectBaseCamp

Security Post

Fence

STA 5+600

Page 26: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

26

b. Mobilisasi Alat Berat

Berdasarkan pada Spesifikasi Umum Kontrak Divisi 1.2 Mobilisasi Alat Berat dilakukan90 hari setelah Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK) diterima oleh Kontraktor.Namun, khusus untuk peralatan pengaspalan mobilisasi alat berat akan dilakukanmenjelang pekerjaan pengaspalan dimulai (perubahan berdasarkan hasil Pre ConstructionMeeting).Adapun alat berat yang dimobilisasi antara lain :

Gambar 17.

Fasilitas Proyek EINRIP EKS-02

EINRIP EKS-02

26

b. Mobilisasi Alat Berat

Berdasarkan pada Spesifikasi Umum Kontrak Divisi 1.2 Mobilisasi Alat Berat dilakukan90 hari setelah Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK) diterima oleh Kontraktor.Namun, khusus untuk peralatan pengaspalan mobilisasi alat berat akan dilakukanmenjelang pekerjaan pengaspalan dimulai (perubahan berdasarkan hasil Pre ConstructionMeeting).Adapun alat berat yang dimobilisasi antara lain :

Gambar 17.

Fasilitas Proyek EINRIP EKS-02

EINRIP EKS-02

26

b. Mobilisasi Alat Berat

Berdasarkan pada Spesifikasi Umum Kontrak Divisi 1.2 Mobilisasi Alat Berat dilakukan90 hari setelah Surat Perintah Memulai Pekerjaan (SPMK) diterima oleh Kontraktor.Namun, khusus untuk peralatan pengaspalan mobilisasi alat berat akan dilakukanmenjelang pekerjaan pengaspalan dimulai (perubahan berdasarkan hasil Pre ConstructionMeeting).Adapun alat berat yang dimobilisasi antara lain :

Gambar 17.

Fasilitas Proyek EINRIP EKS-02

Page 27: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

27

c. Pekerjaan Saluran Drainase

1. Pekerjaan Saluran Drainase Terbuka

Alur pekerjaan saluran terbuka dimulai dari STA akhir menuju ke STA awal karenanantinya pekerjaan pengaspalan akan dimulai dari STA akhir. Penggalian dilakukanmenggunakan Excavator (kedalaman bervariasi) dengan slope / kemiringan salurandibuat menuju ke arah outlet terdekat (crossing drainage/box culvert) supaya air dapatmengalir dan tidak menggenang. Hasil material galian diangkut dan dibuangmenggunakan Dump Truck menuju ke disposal area (8 km dari lokasi proyek).

Gambar 18.

Vibratory Roller

Gambar 19.

Motor Grader

Gambar 20.

Excavator

Gambar 21.

Pneumatic Tired Roller

STA Akhir

STA Awal

EINRIP EKS-02

27

c. Pekerjaan Saluran Drainase

1. Pekerjaan Saluran Drainase Terbuka

Alur pekerjaan saluran terbuka dimulai dari STA akhir menuju ke STA awal karenanantinya pekerjaan pengaspalan akan dimulai dari STA akhir. Penggalian dilakukanmenggunakan Excavator (kedalaman bervariasi) dengan slope / kemiringan salurandibuat menuju ke arah outlet terdekat (crossing drainage/box culvert) supaya air dapatmengalir dan tidak menggenang. Hasil material galian diangkut dan dibuangmenggunakan Dump Truck menuju ke disposal area (8 km dari lokasi proyek).

Gambar 18.

Vibratory Roller

Gambar 19.

Motor Grader

Gambar 20.

Excavator

Gambar 21.

Pneumatic Tired Roller

STA Akhir

STA Awal

EINRIP EKS-02

27

c. Pekerjaan Saluran Drainase

1. Pekerjaan Saluran Drainase Terbuka

Alur pekerjaan saluran terbuka dimulai dari STA akhir menuju ke STA awal karenanantinya pekerjaan pengaspalan akan dimulai dari STA akhir. Penggalian dilakukanmenggunakan Excavator (kedalaman bervariasi) dengan slope / kemiringan salurandibuat menuju ke arah outlet terdekat (crossing drainage/box culvert) supaya air dapatmengalir dan tidak menggenang. Hasil material galian diangkut dan dibuangmenggunakan Dump Truck menuju ke disposal area (8 km dari lokasi proyek).

Gambar 18.

Vibratory Roller

Gambar 19.

Motor Grader

Gambar 20.

Excavator

Gambar 21.

Pneumatic Tired Roller

STA Akhir

STA Awal

Page 28: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

28

2. Pekerjaan Saluran Beton U-Ditch

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

EINRIP EKS-02

28

2. Pekerjaan Saluran Beton U-Ditch

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

EINRIP EKS-02

28

2. Pekerjaan Saluran Beton U-Ditch

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

STA Akhir

STA Awal

Page 29: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

29

Pada proyek EINRIP Paket EKS-02 terdapat saluran beton U-Ditch sepanjang5,400 m. Mempertimbangkan kondisi eksisting proyek berupa tanah rawa maka gunamempercepat waktu pengerjaan sekaligus menjaga mutu yang dihasilkan, metodepengerjaan untuk U-Ditch dilakukan dengan sistem Precast. Dimensi 1 (satu) unit U-Ditch adalah panjang 1,2 m; lebar 1.4 m; tinggi 1.0 m dan tinggi 1.35 m (dua tipe).

Alur pekerjaan saluran beton U-Ditch dimulai dari STA akhir menuju ke STAawal karena nantinya pekerjaan pengaspalan akan dimulai dari STA akhir. Penggaliandilakukan menggunakan Excavator dengan kedalaman rata-rata sekitar 1.14 m untukmengganti material eksisting dengan material Common Embankment (0.64 m) danSelected Granular for Swampy Area (0.50 m) sebagai pondasi U-Ditch. Hasil materialgalian diangkut dan dibuang menggunakan Dump Truck menuju ke disposal area (8km dari lokasi proyek).

Pekerjaan U-Ditch dilakukan setiap interval panjang 50-75 m dimana di keduasisi galian akan dipasang Cofferdam sebelum proses dewatering dilakukan.

Material Common Embankment (0.64 m) dan Selected Granular for SwampyArea (0.50 m) diangkut dari quarry menggunakan Dump Truck 8 m3. Material yangdiangkut oleh Dump truck tidak dibuang menjadi 1 (satu) tumpukan tetapi dibuangmerata ke arah lokasi U-Ditch akan dipasang.

Pemadatan material Common Embankment (0.64 m) dan Selected Granular forSwampy Area (0.50 m) dilakukan secara layer by layer menggunakan TampingRammer.

U-Ditch diangkut ke lokasi proyek menggunakan Flat Bed truck dan dipasang dilokasi menggunakan Forklift dan Excavator (tergantung topografi lokasi U-Ditch yangakan dipasang).

Gambar 22.U-Ditch

- Permukaan U-Ditch rata / tidak geripis- Pemasangan U-Ditch lurus- Slope Elevasi U-Ditch mampu

mengalirkan air

EINRIP EKS-02

29

Pada proyek EINRIP Paket EKS-02 terdapat saluran beton U-Ditch sepanjang5,400 m. Mempertimbangkan kondisi eksisting proyek berupa tanah rawa maka gunamempercepat waktu pengerjaan sekaligus menjaga mutu yang dihasilkan, metodepengerjaan untuk U-Ditch dilakukan dengan sistem Precast. Dimensi 1 (satu) unit U-Ditch adalah panjang 1,2 m; lebar 1.4 m; tinggi 1.0 m dan tinggi 1.35 m (dua tipe).

Alur pekerjaan saluran beton U-Ditch dimulai dari STA akhir menuju ke STAawal karena nantinya pekerjaan pengaspalan akan dimulai dari STA akhir. Penggaliandilakukan menggunakan Excavator dengan kedalaman rata-rata sekitar 1.14 m untukmengganti material eksisting dengan material Common Embankment (0.64 m) danSelected Granular for Swampy Area (0.50 m) sebagai pondasi U-Ditch. Hasil materialgalian diangkut dan dibuang menggunakan Dump Truck menuju ke disposal area (8km dari lokasi proyek).

Pekerjaan U-Ditch dilakukan setiap interval panjang 50-75 m dimana di keduasisi galian akan dipasang Cofferdam sebelum proses dewatering dilakukan.

Material Common Embankment (0.64 m) dan Selected Granular for SwampyArea (0.50 m) diangkut dari quarry menggunakan Dump Truck 8 m3. Material yangdiangkut oleh Dump truck tidak dibuang menjadi 1 (satu) tumpukan tetapi dibuangmerata ke arah lokasi U-Ditch akan dipasang.

Pemadatan material Common Embankment (0.64 m) dan Selected Granular forSwampy Area (0.50 m) dilakukan secara layer by layer menggunakan TampingRammer.

U-Ditch diangkut ke lokasi proyek menggunakan Flat Bed truck dan dipasang dilokasi menggunakan Forklift dan Excavator (tergantung topografi lokasi U-Ditch yangakan dipasang).

Gambar 22.U-Ditch

- Permukaan U-Ditch rata / tidak geripis- Pemasangan U-Ditch lurus- Slope Elevasi U-Ditch mampu

mengalirkan air

EINRIP EKS-02

29

Pada proyek EINRIP Paket EKS-02 terdapat saluran beton U-Ditch sepanjang5,400 m. Mempertimbangkan kondisi eksisting proyek berupa tanah rawa maka gunamempercepat waktu pengerjaan sekaligus menjaga mutu yang dihasilkan, metodepengerjaan untuk U-Ditch dilakukan dengan sistem Precast. Dimensi 1 (satu) unit U-Ditch adalah panjang 1,2 m; lebar 1.4 m; tinggi 1.0 m dan tinggi 1.35 m (dua tipe).

Alur pekerjaan saluran beton U-Ditch dimulai dari STA akhir menuju ke STAawal karena nantinya pekerjaan pengaspalan akan dimulai dari STA akhir. Penggaliandilakukan menggunakan Excavator dengan kedalaman rata-rata sekitar 1.14 m untukmengganti material eksisting dengan material Common Embankment (0.64 m) danSelected Granular for Swampy Area (0.50 m) sebagai pondasi U-Ditch. Hasil materialgalian diangkut dan dibuang menggunakan Dump Truck menuju ke disposal area (8km dari lokasi proyek).

Pekerjaan U-Ditch dilakukan setiap interval panjang 50-75 m dimana di keduasisi galian akan dipasang Cofferdam sebelum proses dewatering dilakukan.

Material Common Embankment (0.64 m) dan Selected Granular for SwampyArea (0.50 m) diangkut dari quarry menggunakan Dump Truck 8 m3. Material yangdiangkut oleh Dump truck tidak dibuang menjadi 1 (satu) tumpukan tetapi dibuangmerata ke arah lokasi U-Ditch akan dipasang.

Pemadatan material Common Embankment (0.64 m) dan Selected Granular forSwampy Area (0.50 m) dilakukan secara layer by layer menggunakan TampingRammer.

U-Ditch diangkut ke lokasi proyek menggunakan Flat Bed truck dan dipasang dilokasi menggunakan Forklift dan Excavator (tergantung topografi lokasi U-Ditch yangakan dipasang).

Gambar 22.U-Ditch

- Permukaan U-Ditch rata / tidak geripis- Pemasangan U-Ditch lurus- Slope Elevasi U-Ditch mampu

mengalirkan air

Page 30: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

30

d. Pekerjaan Cross Drainage / Box Culvert

- Pemasangan rambu-rambudan barrier

- Pemasangan Cofferdam- Proses dewatering

- Penggalian Box Culvert ½Bentang

- Material hasil galian dibuangmenggunakan Dump Truckke disposal area

- Pemancangan menggunakandolken piles dia. 10 cmpanjang 2.5 m. Dolkendipasang dengan jarak 25 cm.

- Penghamparan material SandBedding tebal 20 cm setelahproses pemancangan selesaidilaksanakan.

EINRIP EKS-02

30

d. Pekerjaan Cross Drainage / Box Culvert

- Pemasangan rambu-rambudan barrier

- Pemasangan Cofferdam- Proses dewatering

- Penggalian Box Culvert ½Bentang

- Material hasil galian dibuangmenggunakan Dump Truckke disposal area

- Pemancangan menggunakandolken piles dia. 10 cmpanjang 2.5 m. Dolkendipasang dengan jarak 25 cm.

- Penghamparan material SandBedding tebal 20 cm setelahproses pemancangan selesaidilaksanakan.

EINRIP EKS-02

30

d. Pekerjaan Cross Drainage / Box Culvert

- Pemasangan rambu-rambudan barrier

- Pemasangan Cofferdam- Proses dewatering

- Penggalian Box Culvert ½Bentang

- Material hasil galian dibuangmenggunakan Dump Truckke disposal area

- Pemancangan menggunakandolken piles dia. 10 cmpanjang 2.5 m. Dolkendipasang dengan jarak 25 cm.

- Penghamparan material SandBedding tebal 20 cm setelahproses pemancangan selesaidilaksanakan.

Page 31: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

31

Pada Proyek EINRIP paket EKS-02 terdapat total 31 unit Cross Drainage denganrincian 30 unit Box Culvert dan 1 unit Reinforced Concrete Pipe (RCP).Mempertimbangkan kondisi eksisting proyek berupa tanah rawa maka gunamempercepat waktu pengerjaan sekaligus menjaga mutu yang dihasilkan, metodepengerjaan Box Culvert dilakukan dengan sistem Precast. Selain itu, denganmempertimbangkan faktor keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan agarpengerjaan Box Culvert tidak memerlukan durasi pengerjaan yang terlalu lamasehingga dapat mengganggu akses jalan maka dipilihlah sistem precast dibandingkan

- Pemadatan material SandBedding tebal 20 cmmenggunakan TampingRammer.

- Pengerjaan Lantai Kerja K-125 tebal 10 cm.

- Pemasangan precast BoxCulvert .

- Detail penyambungan BoxCulvert terlampir

- Backfill menggunakanmaterial Granular SelectedEmbankment.

- Penimbunan dilakukan layerby layer menggunakanTamping Rammer dan atauBaby Roller.

EINRIP EKS-02

31

Pada Proyek EINRIP paket EKS-02 terdapat total 31 unit Cross Drainage denganrincian 30 unit Box Culvert dan 1 unit Reinforced Concrete Pipe (RCP).Mempertimbangkan kondisi eksisting proyek berupa tanah rawa maka gunamempercepat waktu pengerjaan sekaligus menjaga mutu yang dihasilkan, metodepengerjaan Box Culvert dilakukan dengan sistem Precast. Selain itu, denganmempertimbangkan faktor keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan agarpengerjaan Box Culvert tidak memerlukan durasi pengerjaan yang terlalu lamasehingga dapat mengganggu akses jalan maka dipilihlah sistem precast dibandingkan

- Pemadatan material SandBedding tebal 20 cmmenggunakan TampingRammer.

- Pengerjaan Lantai Kerja K-125 tebal 10 cm.

- Pemasangan precast BoxCulvert .

- Detail penyambungan BoxCulvert terlampir

- Backfill menggunakanmaterial Granular SelectedEmbankment.

- Penimbunan dilakukan layerby layer menggunakanTamping Rammer dan atauBaby Roller.

EINRIP EKS-02

31

Pada Proyek EINRIP paket EKS-02 terdapat total 31 unit Cross Drainage denganrincian 30 unit Box Culvert dan 1 unit Reinforced Concrete Pipe (RCP).Mempertimbangkan kondisi eksisting proyek berupa tanah rawa maka gunamempercepat waktu pengerjaan sekaligus menjaga mutu yang dihasilkan, metodepengerjaan Box Culvert dilakukan dengan sistem Precast. Selain itu, denganmempertimbangkan faktor keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan agarpengerjaan Box Culvert tidak memerlukan durasi pengerjaan yang terlalu lamasehingga dapat mengganggu akses jalan maka dipilihlah sistem precast dibandingkan

- Pemadatan material SandBedding tebal 20 cmmenggunakan TampingRammer.

- Pengerjaan Lantai Kerja K-125 tebal 10 cm.

- Pemasangan precast BoxCulvert .

- Detail penyambungan BoxCulvert terlampir

- Backfill menggunakanmaterial Granular SelectedEmbankment.

- Penimbunan dilakukan layerby layer menggunakanTamping Rammer dan atauBaby Roller.

Page 32: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

32

dengan sistem konvensional yang harus menunggu umur beton terlebih dahulusebelum bisa dilalui oleh kendaraan diatasnya.Selain itu, pekerjaan Box Culvert tersebut dilakukan di lokasi kali/sungai-sungai kecilyang memiliki arus cukup deras dan debit air yang tinggi karena sungai-sungai keciltersebut bermuara dekat dengan Sungai Besar Anjir sehingga perlu usaha maksimumdan perhitungan secara cermat dalam pembangunan Cofferdam/bendungan sementarasupaya Cofferdam tersebut mampu menahan debit air yang melintas, terutama saatkondisi air pasang tinggi. Pada proyek EINRIP paket EKS-02 ini Jumbo bagdigunakan sebagai Cofferdam guna menahan debit air yang melintas.Sama halnya dalam pekerjaan saluran beton U-Ditch, alur pengerjaan Box Culvertdilakukan dari STA akhir menuju STA awal.Metode pengerjaan Box Culvert dilakukan per ½ (setengah) bentang mengingat biladikerjakan sekaligus dalam 1 (satu) bentang, akses jalan akan terputus sedangkanpembuatan jalan sementara tidak memungkinkan untuk dilakukan karena di lokasitersebut merupakan tanah rawa sehingga memerlukan proses dan waktu yang lamauntuk membuat jalan sementara.Terdapat empat tipe precast Box Culvert, yaitu:

Gambar 23.Box Culvert Tipe I

Gambar 24.Box Culvert Tipe II

Gambar 25.Box Culvert Tipe III

EINRIP EKS-02

32

dengan sistem konvensional yang harus menunggu umur beton terlebih dahulusebelum bisa dilalui oleh kendaraan diatasnya.Selain itu, pekerjaan Box Culvert tersebut dilakukan di lokasi kali/sungai-sungai kecilyang memiliki arus cukup deras dan debit air yang tinggi karena sungai-sungai keciltersebut bermuara dekat dengan Sungai Besar Anjir sehingga perlu usaha maksimumdan perhitungan secara cermat dalam pembangunan Cofferdam/bendungan sementarasupaya Cofferdam tersebut mampu menahan debit air yang melintas, terutama saatkondisi air pasang tinggi. Pada proyek EINRIP paket EKS-02 ini Jumbo bagdigunakan sebagai Cofferdam guna menahan debit air yang melintas.Sama halnya dalam pekerjaan saluran beton U-Ditch, alur pengerjaan Box Culvertdilakukan dari STA akhir menuju STA awal.Metode pengerjaan Box Culvert dilakukan per ½ (setengah) bentang mengingat biladikerjakan sekaligus dalam 1 (satu) bentang, akses jalan akan terputus sedangkanpembuatan jalan sementara tidak memungkinkan untuk dilakukan karena di lokasitersebut merupakan tanah rawa sehingga memerlukan proses dan waktu yang lamauntuk membuat jalan sementara.Terdapat empat tipe precast Box Culvert, yaitu:

Gambar 23.Box Culvert Tipe I

Gambar 24.Box Culvert Tipe II

Gambar 25.Box Culvert Tipe III

EINRIP EKS-02

32

dengan sistem konvensional yang harus menunggu umur beton terlebih dahulusebelum bisa dilalui oleh kendaraan diatasnya.Selain itu, pekerjaan Box Culvert tersebut dilakukan di lokasi kali/sungai-sungai kecilyang memiliki arus cukup deras dan debit air yang tinggi karena sungai-sungai keciltersebut bermuara dekat dengan Sungai Besar Anjir sehingga perlu usaha maksimumdan perhitungan secara cermat dalam pembangunan Cofferdam/bendungan sementarasupaya Cofferdam tersebut mampu menahan debit air yang melintas, terutama saatkondisi air pasang tinggi. Pada proyek EINRIP paket EKS-02 ini Jumbo bagdigunakan sebagai Cofferdam guna menahan debit air yang melintas.Sama halnya dalam pekerjaan saluran beton U-Ditch, alur pengerjaan Box Culvertdilakukan dari STA akhir menuju STA awal.Metode pengerjaan Box Culvert dilakukan per ½ (setengah) bentang mengingat biladikerjakan sekaligus dalam 1 (satu) bentang, akses jalan akan terputus sedangkanpembuatan jalan sementara tidak memungkinkan untuk dilakukan karena di lokasitersebut merupakan tanah rawa sehingga memerlukan proses dan waktu yang lamauntuk membuat jalan sementara.Terdapat empat tipe precast Box Culvert, yaitu:

Gambar 23.Box Culvert Tipe I

Gambar 24.Box Culvert Tipe II

Gambar 25.Box Culvert Tipe III

Page 33: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

33

Gambar 26.Box Culvert Tipe IV

Gambar 27.Pekerjaan Cofferdam / Bendungan Sementara

EINRIP EKS-02

33

Gambar 26.Box Culvert Tipe IV

Gambar 27.Pekerjaan Cofferdam / Bendungan Sementara

EINRIP EKS-02

33

Gambar 26.Box Culvert Tipe IV

Gambar 27.Pekerjaan Cofferdam / Bendungan Sementara

Page 34: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

34

e. Pekerjaan Earthworks

Gambar 28.Box Culvert

- Permukaan Box rata / tidak geripis- Pemasangan Box lurus- Slope Elevasi Box mampu

mengalirkan air- Kepdatan Timbunan Box sesuai Spesifikasi

FINISH

Excavation according to designelevation

Suitable excavated material forembankment, others sent to

disposal area

YES

NO

YES

NO

Check

Check

Preparation of Signs & TrafficManagement

Measuring andStaking Out

START

MC-0% QuantityMeasurement

Mobilization ofEquipment

Check

YES

NO

Gambar 29.Flowchart Galian Bahu Jalan

EINRIP EKS-02

34

e. Pekerjaan Earthworks

Gambar 28.Box Culvert

- Permukaan Box rata / tidak geripis- Pemasangan Box lurus- Slope Elevasi Box mampu

mengalirkan air- Kepdatan Timbunan Box sesuai Spesifikasi

FINISH

Excavation according to designelevation

Suitable excavated material forembankment, others sent to

disposal area

YES

NO

YES

NO

Check

Check

Preparation of Signs & TrafficManagement

Measuring andStaking Out

START

MC-0% QuantityMeasurement

Mobilization ofEquipment

Check

YES

NO

Gambar 29.Flowchart Galian Bahu Jalan

EINRIP EKS-02

34

e. Pekerjaan Earthworks

Gambar 28.Box Culvert

- Permukaan Box rata / tidak geripis- Pemasangan Box lurus- Slope Elevasi Box mampu

mengalirkan air- Kepdatan Timbunan Box sesuai Spesifikasi

FINISH

Excavation according to designelevation

Suitable excavated material forembankment, others sent to

disposal area

YES

NO

YES

NO

Check

Check

Preparation of Signs & TrafficManagement

Measuring andStaking Out

START

MC-0% QuantityMeasurement

Mobilization ofEquipment

Check

YES

NO

Gambar 29.Flowchart Galian Bahu Jalan

Page 35: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

35

Flowchart diatas menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum memulaigalian pada bahu jalan. Hal yang perlu menjadi perhatian disini adalah perlu adanyakedisiplinan serta ketelitian saat melakukan staking out sehingga pada saat prosespenggalian akan dimulai, operator excavator tidak akan melakukan kesalahan dalammelakukan penggalian. Selain itu, karena di lokasi proyek EINRIP EKS-02 ini volumekendaraan yang melintas sangat tinggi, perlu adanya persiapan manajemen lalu lintas yangmatang sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar tanpa membuat pengguna jalan merasatidak nyaman dan terganggu.

Gambar 30.Patok Acuan Elevasi

Gambar 31.Pemasangan Rambu-Rambu

As Jalan

Pekerjaan Pondasi Bahu Jalan

- Penggalian Bahu Jalan menggunakanExcavator.

- Pasa saat proses penggalian berlangsung airmulai masuk ke area galian (lihat gambar).

EINRIP EKS-02

35

Flowchart diatas menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum memulaigalian pada bahu jalan. Hal yang perlu menjadi perhatian disini adalah perlu adanyakedisiplinan serta ketelitian saat melakukan staking out sehingga pada saat prosespenggalian akan dimulai, operator excavator tidak akan melakukan kesalahan dalammelakukan penggalian. Selain itu, karena di lokasi proyek EINRIP EKS-02 ini volumekendaraan yang melintas sangat tinggi, perlu adanya persiapan manajemen lalu lintas yangmatang sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar tanpa membuat pengguna jalan merasatidak nyaman dan terganggu.

Gambar 30.Patok Acuan Elevasi

Gambar 31.Pemasangan Rambu-Rambu

As Jalan

Pekerjaan Pondasi Bahu Jalan

- Penggalian Bahu Jalan menggunakanExcavator.

- Pasa saat proses penggalian berlangsung airmulai masuk ke area galian (lihat gambar).

EINRIP EKS-02

35

Flowchart diatas menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum memulaigalian pada bahu jalan. Hal yang perlu menjadi perhatian disini adalah perlu adanyakedisiplinan serta ketelitian saat melakukan staking out sehingga pada saat prosespenggalian akan dimulai, operator excavator tidak akan melakukan kesalahan dalammelakukan penggalian. Selain itu, karena di lokasi proyek EINRIP EKS-02 ini volumekendaraan yang melintas sangat tinggi, perlu adanya persiapan manajemen lalu lintas yangmatang sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar tanpa membuat pengguna jalan merasatidak nyaman dan terganggu.

Gambar 30.Patok Acuan Elevasi

Gambar 31.Pemasangan Rambu-Rambu

As Jalan

Pekerjaan Pondasi Bahu Jalan

- Penggalian Bahu Jalan menggunakanExcavator.

- Pasa saat proses penggalian berlangsung airmulai masuk ke area galian (lihat gambar).

Page 36: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

36

As Jalan

- Sebelum material Granular SelectedEmbankment (GSE) for Swampy dihampar,material Geotextile digelar dibawahnyaagar material GSE tidak tercampur denganmaterial Sub Grade.

- Penghamparan material Aggregat Kelas Bmenggunakan Motor Grader.

- Pemadatan material GSE for Swampymenggunakan Vibratory Roller 10 Tonsebayak 10 kali lintasan.

- Tebal GSE yang dihampar adalah 40 cmsehingga pemadatan harus dilakukan per 20cm (layer by layer). Diantara material GSEtersebut dipasang material Geogrid.

- Setiap lapis GSE selesai dipadatkandilakukan tes Sand Cone untuk mengetahuikepadatannya.

As Jalan

- Pemadatan material Aggregate kelas BVibratory Roller 10 Ton sebayak 14 kalilintasan yang diikuti dengan penyiraman air(kadar air max 6 %) guna mencapai 100 %dari kepadatan kering maksimummodifikasi (modified).

- Sand Cone Test per 50 m untuk mengecekkepaatan Aggregat Kelas B

Gambar 32.Pemasangan Geotextile

Gambar 33.Pemadatan GSE lapis 1

EINRIP EKS-02

36

As Jalan

- Sebelum material Granular SelectedEmbankment (GSE) for Swampy dihampar,material Geotextile digelar dibawahnyaagar material GSE tidak tercampur denganmaterial Sub Grade.

- Penghamparan material Aggregat Kelas Bmenggunakan Motor Grader.

- Pemadatan material GSE for Swampymenggunakan Vibratory Roller 10 Tonsebayak 10 kali lintasan.

- Tebal GSE yang dihampar adalah 40 cmsehingga pemadatan harus dilakukan per 20cm (layer by layer). Diantara material GSEtersebut dipasang material Geogrid.

- Setiap lapis GSE selesai dipadatkandilakukan tes Sand Cone untuk mengetahuikepadatannya.

As Jalan

- Pemadatan material Aggregate kelas BVibratory Roller 10 Ton sebayak 14 kalilintasan yang diikuti dengan penyiraman air(kadar air max 6 %) guna mencapai 100 %dari kepadatan kering maksimummodifikasi (modified).

- Sand Cone Test per 50 m untuk mengecekkepaatan Aggregat Kelas B

Gambar 32.Pemasangan Geotextile

Gambar 33.Pemadatan GSE lapis 1

EINRIP EKS-02

36

As Jalan

- Sebelum material Granular SelectedEmbankment (GSE) for Swampy dihampar,material Geotextile digelar dibawahnyaagar material GSE tidak tercampur denganmaterial Sub Grade.

- Penghamparan material Aggregat Kelas Bmenggunakan Motor Grader.

- Pemadatan material GSE for Swampymenggunakan Vibratory Roller 10 Tonsebayak 10 kali lintasan.

- Tebal GSE yang dihampar adalah 40 cmsehingga pemadatan harus dilakukan per 20cm (layer by layer). Diantara material GSEtersebut dipasang material Geogrid.

- Setiap lapis GSE selesai dipadatkandilakukan tes Sand Cone untuk mengetahuikepadatannya.

As Jalan

- Pemadatan material Aggregate kelas BVibratory Roller 10 Ton sebayak 14 kalilintasan yang diikuti dengan penyiraman air(kadar air max 6 %) guna mencapai 100 %dari kepadatan kering maksimummodifikasi (modified).

- Sand Cone Test per 50 m untuk mengecekkepaatan Aggregat Kelas B

Gambar 32.Pemasangan Geotextile

Gambar 33.Pemadatan GSE lapis 1

Page 37: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

37

Gambar 36.Penghamparan Aggregat Kelas B

Gambar 34.Pemasangan Geogrid

Gambar 35.Pemadatan GSE lapis 2

Gambar 37.Pemadatan Aggregat Kelas B

EINRIP EKS-02

37

Gambar 36.Penghamparan Aggregat Kelas B

Gambar 34.Pemasangan Geogrid

Gambar 35.Pemadatan GSE lapis 2

Gambar 37.Pemadatan Aggregat Kelas B

EINRIP EKS-02

37

Gambar 36.Penghamparan Aggregat Kelas B

Gambar 34.Pemasangan Geogrid

Gambar 35.Pemadatan GSE lapis 2

Gambar 37.Pemadatan Aggregat Kelas B

Page 38: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

38

f. Pekerjaan Granular Pavement

FINISH

Check the Existing RoadCondition, Damage or Not

Reconstruction the Damage Road

Check

Check

Preparation of Signs & TrafficManagement

Measuring andStaking Out

START

MC-0% QuantityMeasurement

Mobilization ofEquipment

Check

YES

NO

YES

NONO

Gambar 38.Flowchart Pekerjaan Aggregat Kelas A

YES

YES

Spreading Aggregate Class A

Hauling Material Aggregate ClassA from Quarry & Dump

Compaction of Aggregate Class A

Check 3 % Crossfall of AggregateProof Rolling and Sand Cone Test

Check

NO

EINRIP EKS-02

38

f. Pekerjaan Granular Pavement

FINISH

Check the Existing RoadCondition, Damage or Not

Reconstruction the Damage Road

Check

Check

Preparation of Signs & TrafficManagement

Measuring andStaking Out

START

MC-0% QuantityMeasurement

Mobilization ofEquipment

Check

YES

NO

YES

NONO

Gambar 38.Flowchart Pekerjaan Aggregat Kelas A

YES

YES

Spreading Aggregate Class A

Hauling Material Aggregate ClassA from Quarry & Dump

Compaction of Aggregate Class A

Check 3 % Crossfall of AggregateProof Rolling and Sand Cone Test

Check

NO

EINRIP EKS-02

38

f. Pekerjaan Granular Pavement

FINISH

Check the Existing RoadCondition, Damage or Not

Reconstruction the Damage Road

Check

Check

Preparation of Signs & TrafficManagement

Measuring andStaking Out

START

MC-0% QuantityMeasurement

Mobilization ofEquipment

Check

YES

NO

YES

NONO

Gambar 38.Flowchart Pekerjaan Aggregat Kelas A

YES

YES

Spreading Aggregate Class A

Hauling Material Aggregate ClassA from Quarry & Dump

Compaction of Aggregate Class A

Check 3 % Crossfall of AggregateProof Rolling and Sand Cone Test

Check

NO

Page 39: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

39

Penjelasan Pelaksanaan Aggregat Kelas A :

- Perbaikan badan jalan yg rusak dengan menggali badan jalan tersebut hingga subgrade. Sub grade dipadatkan/dirapikan untuk kemudian digelar Geotextile diatasnya.Aggregate Kelas A (tebal bervariasi) didump digelar diatas Geotextile. DiantaraAggregat Kelas A dipasang Geogrid. Aggregat Kelas A dipadatkan layer by layer, jikasudah padat maka dilakukan tes Sand Cone.

- Pemasangan patok-patok elevasi oleh Surveyor per 10-15 m sebagai acuan elevasipekerjaan Aggregat Kelas A sesuai Desain. Patok-patok elevasi di pasang di kedua sisijalan.

Gambar 39.Pekerjaan Aggregat Kelas A

EINRIP EKS-02

39

Penjelasan Pelaksanaan Aggregat Kelas A :

- Perbaikan badan jalan yg rusak dengan menggali badan jalan tersebut hingga subgrade. Sub grade dipadatkan/dirapikan untuk kemudian digelar Geotextile diatasnya.Aggregate Kelas A (tebal bervariasi) didump digelar diatas Geotextile. DiantaraAggregat Kelas A dipasang Geogrid. Aggregat Kelas A dipadatkan layer by layer, jikasudah padat maka dilakukan tes Sand Cone.

- Pemasangan patok-patok elevasi oleh Surveyor per 10-15 m sebagai acuan elevasipekerjaan Aggregat Kelas A sesuai Desain. Patok-patok elevasi di pasang di kedua sisijalan.

Gambar 39.Pekerjaan Aggregat Kelas A

EINRIP EKS-02

39

Penjelasan Pelaksanaan Aggregat Kelas A :

- Perbaikan badan jalan yg rusak dengan menggali badan jalan tersebut hingga subgrade. Sub grade dipadatkan/dirapikan untuk kemudian digelar Geotextile diatasnya.Aggregate Kelas A (tebal bervariasi) didump digelar diatas Geotextile. DiantaraAggregat Kelas A dipasang Geogrid. Aggregat Kelas A dipadatkan layer by layer, jikasudah padat maka dilakukan tes Sand Cone.

- Pemasangan patok-patok elevasi oleh Surveyor per 10-15 m sebagai acuan elevasipekerjaan Aggregat Kelas A sesuai Desain. Patok-patok elevasi di pasang di kedua sisijalan.

Gambar 39.Pekerjaan Aggregat Kelas A

Page 40: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

40

- Material Aggregate Kelas A diangkut dari quarry menggunakan Dump Truck 8 m3.Dump material disesuaikan dengan kebutuhan lapangan (jarak tumpukan ditentukan).Penempatan material ditempatkan disalah satu sisi kiri / kanan jalan sehingga tidakmengganggu akses jalan. Di setiap tumpukan material dipasang rambu peringatan.

- Aggregat Kelas A dihampar diatas permukaan yang kering (tidak basah). Ketinggianhamparan mengikuti patok elevasi Surveyor yang sudah terpasang.

- Spreading Aggregate Kelas A menggunakan Motor Grader.

- Pemadatan Aggregate Kelas A tebal 20 cm dengan menggunakan Vibratory Roller 10ton dan Pneumatic tired Roller saat pemadatan akhir. Pemadatan dilakukan denganlintasan sebanyak 10-12 kali. Pemadatan diikuti dengan penyiraman air (sesuai kadarair max 6 %).

- Pada saat pemadatan dimulai crosfall/kemiringan badan jalan 3 % (atau 1.72 derajat)sesuai desain harus selalu dicek menggunakan waterpass digital.

EINRIP EKS-02

40

- Material Aggregate Kelas A diangkut dari quarry menggunakan Dump Truck 8 m3.Dump material disesuaikan dengan kebutuhan lapangan (jarak tumpukan ditentukan).Penempatan material ditempatkan disalah satu sisi kiri / kanan jalan sehingga tidakmengganggu akses jalan. Di setiap tumpukan material dipasang rambu peringatan.

- Aggregat Kelas A dihampar diatas permukaan yang kering (tidak basah). Ketinggianhamparan mengikuti patok elevasi Surveyor yang sudah terpasang.

- Spreading Aggregate Kelas A menggunakan Motor Grader.

- Pemadatan Aggregate Kelas A tebal 20 cm dengan menggunakan Vibratory Roller 10ton dan Pneumatic tired Roller saat pemadatan akhir. Pemadatan dilakukan denganlintasan sebanyak 10-12 kali. Pemadatan diikuti dengan penyiraman air (sesuai kadarair max 6 %).

- Pada saat pemadatan dimulai crosfall/kemiringan badan jalan 3 % (atau 1.72 derajat)sesuai desain harus selalu dicek menggunakan waterpass digital.

EINRIP EKS-02

40

- Material Aggregate Kelas A diangkut dari quarry menggunakan Dump Truck 8 m3.Dump material disesuaikan dengan kebutuhan lapangan (jarak tumpukan ditentukan).Penempatan material ditempatkan disalah satu sisi kiri / kanan jalan sehingga tidakmengganggu akses jalan. Di setiap tumpukan material dipasang rambu peringatan.

- Aggregat Kelas A dihampar diatas permukaan yang kering (tidak basah). Ketinggianhamparan mengikuti patok elevasi Surveyor yang sudah terpasang.

- Spreading Aggregate Kelas A menggunakan Motor Grader.

- Pemadatan Aggregate Kelas A tebal 20 cm dengan menggunakan Vibratory Roller 10ton dan Pneumatic tired Roller saat pemadatan akhir. Pemadatan dilakukan denganlintasan sebanyak 10-12 kali. Pemadatan diikuti dengan penyiraman air (sesuai kadarair max 6 %).

- Pada saat pemadatan dimulai crosfall/kemiringan badan jalan 3 % (atau 1.72 derajat)sesuai desain harus selalu dicek menggunakan waterpass digital.

Page 41: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

41

- Setelah padat dilakukan tes Sand Cone dan Proof Rolling menggunakan Dump Truckbermuatan 10 ton pada permukaan Aggregat Kelas A. Bila sat di tes Proof Rollingterdapat material yang masih bergoyang maka material tersebut akan dibongkar lagiuntuk kemudian dicampur dengan semen. Tes Sand Cone dilakukan per 50 m.

- Hamparan Aggregat Kelas A dibiarkan selama 1 hari utk diperoleh kepadatanmaksimum dengan catatan tidak hujan

- Dilakukan karantina pada Hamparan Aggregat Kelas A agar dimensi hamparan tidakberubah

EINRIP EKS-02

41

- Setelah padat dilakukan tes Sand Cone dan Proof Rolling menggunakan Dump Truckbermuatan 10 ton pada permukaan Aggregat Kelas A. Bila sat di tes Proof Rollingterdapat material yang masih bergoyang maka material tersebut akan dibongkar lagiuntuk kemudian dicampur dengan semen. Tes Sand Cone dilakukan per 50 m.

- Hamparan Aggregat Kelas A dibiarkan selama 1 hari utk diperoleh kepadatanmaksimum dengan catatan tidak hujan

- Dilakukan karantina pada Hamparan Aggregat Kelas A agar dimensi hamparan tidakberubah

EINRIP EKS-02

41

- Setelah padat dilakukan tes Sand Cone dan Proof Rolling menggunakan Dump Truckbermuatan 10 ton pada permukaan Aggregat Kelas A. Bila sat di tes Proof Rollingterdapat material yang masih bergoyang maka material tersebut akan dibongkar lagiuntuk kemudian dicampur dengan semen. Tes Sand Cone dilakukan per 50 m.

- Hamparan Aggregat Kelas A dibiarkan selama 1 hari utk diperoleh kepadatanmaksimum dengan catatan tidak hujan

- Dilakukan karantina pada Hamparan Aggregat Kelas A agar dimensi hamparan tidakberubah

Page 42: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

42

g. Pekerjaan Flexible Pavement

EINRIP EKS-02

42

g. Pekerjaan Flexible Pavement

EINRIP EKS-02

42

g. Pekerjaan Flexible Pavement

Page 43: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

43

Penjelasan Pelaksanaan Flexible Pavement :

- Pembersihan Aggregat Kelas A dengan Power Broom sebelum Prime Coat dilapisdiatasnya.

- Pelaksanaan Prime Coat dengan komposisi 1.10 l/m2 dalam suhu 150 derajat.Pelapisan Prime Coat dilakukan menggunakan Asphalt Distributor untuk memperolehhasil yang optimum. Hasil Prime Coat dibiarkan terlebih dahulu selama 1x 24 jam.

- Aspal AC Base/AC Binder/AC WC diangkut menggunakan Dump Truck 8 m3 dariAsphalt Mixing Plant (AMP).

- Aspal didump dari truk ke Asphalt Finisher untuk digelar. Mengingat tebal AC Baseyang dihampar sangat tebal yaitu 8 cm sehingga digunakan Asphalt Finisher besardengan berat 11.5 ton. Penggunaan Asphalt Finisher dengan ban rantai berlapis karetlebih disarankan daripada penggunaan Asphalt Finisher dengan ban roda karenaAsphalt Finisher dengan ban rantai berlapis karet dapat menghasilkan elevasi top aspalyang lebih lurus secara vertikal karena tidak terpengaruh oleh ketidakrataanpermukaan Aggregat Kelas A.

EINRIP EKS-02

43

Penjelasan Pelaksanaan Flexible Pavement :

- Pembersihan Aggregat Kelas A dengan Power Broom sebelum Prime Coat dilapisdiatasnya.

- Pelaksanaan Prime Coat dengan komposisi 1.10 l/m2 dalam suhu 150 derajat.Pelapisan Prime Coat dilakukan menggunakan Asphalt Distributor untuk memperolehhasil yang optimum. Hasil Prime Coat dibiarkan terlebih dahulu selama 1x 24 jam.

- Aspal AC Base/AC Binder/AC WC diangkut menggunakan Dump Truck 8 m3 dariAsphalt Mixing Plant (AMP).

- Aspal didump dari truk ke Asphalt Finisher untuk digelar. Mengingat tebal AC Baseyang dihampar sangat tebal yaitu 8 cm sehingga digunakan Asphalt Finisher besardengan berat 11.5 ton. Penggunaan Asphalt Finisher dengan ban rantai berlapis karetlebih disarankan daripada penggunaan Asphalt Finisher dengan ban roda karenaAsphalt Finisher dengan ban rantai berlapis karet dapat menghasilkan elevasi top aspalyang lebih lurus secara vertikal karena tidak terpengaruh oleh ketidakrataanpermukaan Aggregat Kelas A.

EINRIP EKS-02

43

Penjelasan Pelaksanaan Flexible Pavement :

- Pembersihan Aggregat Kelas A dengan Power Broom sebelum Prime Coat dilapisdiatasnya.

- Pelaksanaan Prime Coat dengan komposisi 1.10 l/m2 dalam suhu 150 derajat.Pelapisan Prime Coat dilakukan menggunakan Asphalt Distributor untuk memperolehhasil yang optimum. Hasil Prime Coat dibiarkan terlebih dahulu selama 1x 24 jam.

- Aspal AC Base/AC Binder/AC WC diangkut menggunakan Dump Truck 8 m3 dariAsphalt Mixing Plant (AMP).

- Aspal didump dari truk ke Asphalt Finisher untuk digelar. Mengingat tebal AC Baseyang dihampar sangat tebal yaitu 8 cm sehingga digunakan Asphalt Finisher besardengan berat 11.5 ton. Penggunaan Asphalt Finisher dengan ban rantai berlapis karetlebih disarankan daripada penggunaan Asphalt Finisher dengan ban roda karenaAsphalt Finisher dengan ban rantai berlapis karet dapat menghasilkan elevasi top aspalyang lebih lurus secara vertikal karena tidak terpengaruh oleh ketidakrataanpermukaan Aggregat Kelas A.

Page 44: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

44

- Agar Asphalt Finisher dan untuk mendapatkan kelurusan tepi Aspal, dibuatkan garisbantu menggunakan cat dan benang diatas lapisan yang akan diaspal.

- Aspal digelar dengan tebal hampar + 30% dari tebal padat (berdasarkan hasil trial).Pada saat penghamparan dilakukan tebal Aspal harus selalu dicek. Begitu juga dengancrosfall/kemiringan jalan 3 %, harus selalu dicek per 3 m. Tepi-tepi Aspal juga harusselalu dipantau kelurusannya.

- Sebelum Tandem Roller dan Pneumatic Tired Roller memulai pemadatan, ban atauroda alat-alat tersebut disemprot mengguanakan minyak kelapa sawit guna mencegahaspal menempel saat pemadatan dilakukan. Penyemprotan tersebut juga dilakukan saatalat-alat tersebut sedang memadatkan Aspal.

- Suhu aspal selalu dicek menggunakan thermometer. Bila suhu di thermometer telahmenunjukkan suhu 130 derajat Pemadatan Pertama dengan Tandem sebanyak 2 kalipassing harus sudah dilakukan.

- Bila suhu di thermometer telah menunjukkan suhu 110 derajat Pemadatan denganPneumatic Tired Roller sebanyak 14 kali passing harus sudah dilakukan.

- Finishing pemadatan Aspal dengan Tandem Roller sebanyak 2 kali passing- Agar diperoleh sambungan Aspal lama dan baru yang baik dalam artian tidak terdapat

“gundukan” pada sambungan aspal tersebut, maka berdasarkan hasil trial di lapanganpemadatan dilakukan dengan posisi tandem melintang sehingga dapat memberikanrasa nyaman pada para pengguna jalan.

EINRIP EKS-02

44

- Agar Asphalt Finisher dan untuk mendapatkan kelurusan tepi Aspal, dibuatkan garisbantu menggunakan cat dan benang diatas lapisan yang akan diaspal.

- Aspal digelar dengan tebal hampar + 30% dari tebal padat (berdasarkan hasil trial).Pada saat penghamparan dilakukan tebal Aspal harus selalu dicek. Begitu juga dengancrosfall/kemiringan jalan 3 %, harus selalu dicek per 3 m. Tepi-tepi Aspal juga harusselalu dipantau kelurusannya.

- Sebelum Tandem Roller dan Pneumatic Tired Roller memulai pemadatan, ban atauroda alat-alat tersebut disemprot mengguanakan minyak kelapa sawit guna mencegahaspal menempel saat pemadatan dilakukan. Penyemprotan tersebut juga dilakukan saatalat-alat tersebut sedang memadatkan Aspal.

- Suhu aspal selalu dicek menggunakan thermometer. Bila suhu di thermometer telahmenunjukkan suhu 130 derajat Pemadatan Pertama dengan Tandem sebanyak 2 kalipassing harus sudah dilakukan.

- Bila suhu di thermometer telah menunjukkan suhu 110 derajat Pemadatan denganPneumatic Tired Roller sebanyak 14 kali passing harus sudah dilakukan.

- Finishing pemadatan Aspal dengan Tandem Roller sebanyak 2 kali passing- Agar diperoleh sambungan Aspal lama dan baru yang baik dalam artian tidak terdapat

“gundukan” pada sambungan aspal tersebut, maka berdasarkan hasil trial di lapanganpemadatan dilakukan dengan posisi tandem melintang sehingga dapat memberikanrasa nyaman pada para pengguna jalan.

EINRIP EKS-02

44

- Agar Asphalt Finisher dan untuk mendapatkan kelurusan tepi Aspal, dibuatkan garisbantu menggunakan cat dan benang diatas lapisan yang akan diaspal.

- Aspal digelar dengan tebal hampar + 30% dari tebal padat (berdasarkan hasil trial).Pada saat penghamparan dilakukan tebal Aspal harus selalu dicek. Begitu juga dengancrosfall/kemiringan jalan 3 %, harus selalu dicek per 3 m. Tepi-tepi Aspal juga harusselalu dipantau kelurusannya.

- Sebelum Tandem Roller dan Pneumatic Tired Roller memulai pemadatan, ban atauroda alat-alat tersebut disemprot mengguanakan minyak kelapa sawit guna mencegahaspal menempel saat pemadatan dilakukan. Penyemprotan tersebut juga dilakukan saatalat-alat tersebut sedang memadatkan Aspal.

- Suhu aspal selalu dicek menggunakan thermometer. Bila suhu di thermometer telahmenunjukkan suhu 130 derajat Pemadatan Pertama dengan Tandem sebanyak 2 kalipassing harus sudah dilakukan.

- Bila suhu di thermometer telah menunjukkan suhu 110 derajat Pemadatan denganPneumatic Tired Roller sebanyak 14 kali passing harus sudah dilakukan.

- Finishing pemadatan Aspal dengan Tandem Roller sebanyak 2 kali passing- Agar diperoleh sambungan Aspal lama dan baru yang baik dalam artian tidak terdapat

“gundukan” pada sambungan aspal tersebut, maka berdasarkan hasil trial di lapanganpemadatan dilakukan dengan posisi tandem melintang sehingga dapat memberikanrasa nyaman pada para pengguna jalan.

Page 45: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

45

- RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PROYEK

Master Schedule dan Schedule Addendum terlampir.

- PROJECT QUALITY PLAN

Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. PP untuk menekanatau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan tetapmengedepankan mutu hasil pekerjaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Gambar 41.Kebijakan mutu dari perusahaan tertuang dalam Quality Policy, yaitu:

Gambar 40.Pemadatan Sambungan Aspal Lama dan Aspal Baru Menggunakan Tandem Roller Secara

Melintang dan Pengecekan Hasil Pemadatan tersebut.

EINRIP EKS-02

45

- RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PROYEK

Master Schedule dan Schedule Addendum terlampir.

- PROJECT QUALITY PLAN

Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. PP untuk menekanatau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan tetapmengedepankan mutu hasil pekerjaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Gambar 41.Kebijakan mutu dari perusahaan tertuang dalam Quality Policy, yaitu:

Gambar 40.Pemadatan Sambungan Aspal Lama dan Aspal Baru Menggunakan Tandem Roller Secara

Melintang dan Pengecekan Hasil Pemadatan tersebut.

EINRIP EKS-02

45

- RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PROYEK

Master Schedule dan Schedule Addendum terlampir.

- PROJECT QUALITY PLAN

Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. PP untuk menekanatau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan tetapmengedepankan mutu hasil pekerjaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Gambar 41.Kebijakan mutu dari perusahaan tertuang dalam Quality Policy, yaitu:

Gambar 40.Pemadatan Sambungan Aspal Lama dan Aspal Baru Menggunakan Tandem Roller Secara

Melintang dan Pengecekan Hasil Pemadatan tersebut.

Page 46: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

46

1. Peduli keinginan dan kepuasan pelanggan2. Peningkatan Kualitas yang berkesinambungan3. Pendekatan Rekayasa Teknik maupun Bisnis4. Pemanfaatan Teknologi Mutakhir5. Profesionalisme SDM yang berwawasan Global

Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target mutu suatuperusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan kepuasan bagi pelangganyang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan.

Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur yang merupakanalur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yangdicita-citakan perusahaan.

EINRIP EKS-02

46

1. Peduli keinginan dan kepuasan pelanggan2. Peningkatan Kualitas yang berkesinambungan3. Pendekatan Rekayasa Teknik maupun Bisnis4. Pemanfaatan Teknologi Mutakhir5. Profesionalisme SDM yang berwawasan Global

Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target mutu suatuperusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan kepuasan bagi pelangganyang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan.

Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur yang merupakanalur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yangdicita-citakan perusahaan.

EINRIP EKS-02

46

1. Peduli keinginan dan kepuasan pelanggan2. Peningkatan Kualitas yang berkesinambungan3. Pendekatan Rekayasa Teknik maupun Bisnis4. Pemanfaatan Teknologi Mutakhir5. Profesionalisme SDM yang berwawasan Global

Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target mutu suatuperusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan kepuasan bagi pelangganyang nantinya akan berdampak positif bagi citra perusahaan.

Tindak lanjut dari perencanaan kualitas adalah pelaksanaan quality prosedur yang merupakanalur kegiatan yang ditetapkan dan harus dipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yangdicita-citakan perusahaan.

Page 47: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

47

- TARGET PELAKSANAAN PROYEK

Target pelaksanaan yang direncakan pada proyek mengacu pada kebijakan-kebijakan yangtelah ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut meliputi Quality Target, SHE Target,dan Green Target yang telah menjadi pedoman pelaksanaan di seluruh proyek PT PP(Persero) Tbk.

Gambar 42.Green Construction Target

Gambar 43.Quality Target Sipil

EINRIP EKS-02

47

- TARGET PELAKSANAAN PROYEK

Target pelaksanaan yang direncakan pada proyek mengacu pada kebijakan-kebijakan yangtelah ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut meliputi Quality Target, SHE Target,dan Green Target yang telah menjadi pedoman pelaksanaan di seluruh proyek PT PP(Persero) Tbk.

Gambar 42.Green Construction Target

Gambar 43.Quality Target Sipil

EINRIP EKS-02

47

- TARGET PELAKSANAAN PROYEK

Target pelaksanaan yang direncakan pada proyek mengacu pada kebijakan-kebijakan yangtelah ditetapkan oleh perusahaan. Kebijakan tersebut meliputi Quality Target, SHE Target,dan Green Target yang telah menjadi pedoman pelaksanaan di seluruh proyek PT PP(Persero) Tbk.

Gambar 42.Green Construction Target

Gambar 43.Quality Target Sipil

Page 48: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

48

- Penerapan Aspek K-3 (SAFETY ZERO ACCIDENT)

Aspek kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab bersama antara

seluruh anggota tim proyek, mandor, pekerja, dan semua pihak yang terlibat dalam Proyek

Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi. Komitmen untuk mengutamakan

penerapan K-3 di lingkungan proyek dituangkan dalam program-program yang

diimplentasikan untuk menunjang Zero Accident mengikuti prinsip Plan, Do, Check, and

Action.

a) Perencanaan (Plan)

Perencanaan penerapan aspek K-3 dilaksanakan pada tahap awal pelaksanaan

pekerjaan proyek. Dalam tahap ini, ada beberapa hal yang harus direncanakan untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan K-3 di lapangan. Hal ini dilakukan agar selama periode

pelaksanaan proyek, target K-3 yang telah ditetapkan dapat tercapai. Adapun hal yang

terkait aspek perencanaan K-3 rinci dapat dilihat sebagai berikut:

a. Membuat IBPPR (Identifikasi Bahaya, Peneilaian dan Pengendalian Resiko) dan

IPPAL (Identifikasi, Pengendalian dan Pemantauan Aspek Lingkungan);

b. Membuat Objek Target Program (OTP);

c. Membuat Target Pencapaian SHE;

Gambar 44.Quality Target Sipil

Gambar 45.Safety Target

EINRIP EKS-02

48

- Penerapan Aspek K-3 (SAFETY ZERO ACCIDENT)

Aspek kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab bersama antara

seluruh anggota tim proyek, mandor, pekerja, dan semua pihak yang terlibat dalam Proyek

Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi. Komitmen untuk mengutamakan

penerapan K-3 di lingkungan proyek dituangkan dalam program-program yang

diimplentasikan untuk menunjang Zero Accident mengikuti prinsip Plan, Do, Check, and

Action.

a) Perencanaan (Plan)

Perencanaan penerapan aspek K-3 dilaksanakan pada tahap awal pelaksanaan

pekerjaan proyek. Dalam tahap ini, ada beberapa hal yang harus direncanakan untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan K-3 di lapangan. Hal ini dilakukan agar selama periode

pelaksanaan proyek, target K-3 yang telah ditetapkan dapat tercapai. Adapun hal yang

terkait aspek perencanaan K-3 rinci dapat dilihat sebagai berikut:

a. Membuat IBPPR (Identifikasi Bahaya, Peneilaian dan Pengendalian Resiko) dan

IPPAL (Identifikasi, Pengendalian dan Pemantauan Aspek Lingkungan);

b. Membuat Objek Target Program (OTP);

c. Membuat Target Pencapaian SHE;

Gambar 44.Quality Target Sipil

Gambar 45.Safety Target

EINRIP EKS-02

48

- Penerapan Aspek K-3 (SAFETY ZERO ACCIDENT)

Aspek kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab bersama antara

seluruh anggota tim proyek, mandor, pekerja, dan semua pihak yang terlibat dalam Proyek

Pembangunan Jalan Lingkar Selatan Sukabumi. Komitmen untuk mengutamakan

penerapan K-3 di lingkungan proyek dituangkan dalam program-program yang

diimplentasikan untuk menunjang Zero Accident mengikuti prinsip Plan, Do, Check, and

Action.

a) Perencanaan (Plan)

Perencanaan penerapan aspek K-3 dilaksanakan pada tahap awal pelaksanaan

pekerjaan proyek. Dalam tahap ini, ada beberapa hal yang harus direncanakan untuk

menunjang pelaksanaan kegiatan K-3 di lapangan. Hal ini dilakukan agar selama periode

pelaksanaan proyek, target K-3 yang telah ditetapkan dapat tercapai. Adapun hal yang

terkait aspek perencanaan K-3 rinci dapat dilihat sebagai berikut:

a. Membuat IBPPR (Identifikasi Bahaya, Peneilaian dan Pengendalian Resiko) dan

IPPAL (Identifikasi, Pengendalian dan Pemantauan Aspek Lingkungan);

b. Membuat Objek Target Program (OTP);

c. Membuat Target Pencapaian SHE;

Gambar 44.Quality Target Sipil

Gambar 45.Safety Target

Page 49: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

49

d. Membuat Struktur Organisasi SHE, yang terdiri dari: Struktur Organisasi Proyek,

Struktur Organisasi Tanggap Darurat, Struktur Organisasi Panitia Pembina Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (P2K3);

e. Membuat Schedule Pelaksanaan SHE, yang terdiri dari: SHE Induction, SHE Talk,

SHE Inspection, SHE Patrol, SHE Meeting, Pembersihan Area, Pemantauan dan

Pengukuran SHE, Simulasi Tanggap Darurat, Pemeriksaan Kesehatan Pekerja, SHE

Training;

f. Membuat Rencana Anggaran Pembiayaan SHE;

g. Membuat Site Installation SHE;

h. Membuat Rencana Penempatan Fasilitas SHE;

i. Membuat Rencana Kebutuhan APD (Alat Pengaman Diri) Pekerja;

j. Membuat Traffic Management Proyek;

k. Membuat Jalur Evakuasi;

l. Membuat Security Plan;

m. Membuat Daftar Nama dan Nomor Telepon Instansi Terkait;

n. Membuat materi SHE Induction;

o. Membuat SOP (Standart Operation Procedure) aspek kegiatan SHE;

p. Merencanakan Target Kualitas SHE.

b) Pelaksanaan (Do)

Perencanaan aspek K-3 yang telah dilaksanakan pada tahap sebelumnya

dilaksanakan secara periodik selama masa pelaksanaan pekerjaan proyek. Pelaksanaan

aspek K-3 di lingkungan proyek terdiri dari :

a. Evaluasi IBPPR dan IPPAL;

b. Penerapan kegiatan SHE, yang terdiri dari : SHE Induction, SHE Talk, SHE Patrol,

SHE meeting, Pembersihan area proyek, Pemantauan dan Pengukuran SHE, Simulasi

Tanggap Darurat, Pemeriksaan Kesehatan Pekerja (Jamsostek), Training SHE;

c. Membuat Record Pelaksanaan dari kegiatan SHE, yang terdiri dari : Safety and

Health Performance Meassurement, Environmental Performance, Safety,

Housekeeping, and Environmental Assessment, Laporan Non-Conformance K3L,

Surat Peringatan K3L, Surat Ijin Bekerja, Laporan Harian K3L, Laporan Investigasi

Insident/ Sakit dan Penyelesaiannya, dan Laporan Bulanan K3L;

d. Evaluasi Peraturan K3L

EINRIP EKS-02

49

d. Membuat Struktur Organisasi SHE, yang terdiri dari: Struktur Organisasi Proyek,

Struktur Organisasi Tanggap Darurat, Struktur Organisasi Panitia Pembina Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (P2K3);

e. Membuat Schedule Pelaksanaan SHE, yang terdiri dari: SHE Induction, SHE Talk,

SHE Inspection, SHE Patrol, SHE Meeting, Pembersihan Area, Pemantauan dan

Pengukuran SHE, Simulasi Tanggap Darurat, Pemeriksaan Kesehatan Pekerja, SHE

Training;

f. Membuat Rencana Anggaran Pembiayaan SHE;

g. Membuat Site Installation SHE;

h. Membuat Rencana Penempatan Fasilitas SHE;

i. Membuat Rencana Kebutuhan APD (Alat Pengaman Diri) Pekerja;

j. Membuat Traffic Management Proyek;

k. Membuat Jalur Evakuasi;

l. Membuat Security Plan;

m. Membuat Daftar Nama dan Nomor Telepon Instansi Terkait;

n. Membuat materi SHE Induction;

o. Membuat SOP (Standart Operation Procedure) aspek kegiatan SHE;

p. Merencanakan Target Kualitas SHE.

b) Pelaksanaan (Do)

Perencanaan aspek K-3 yang telah dilaksanakan pada tahap sebelumnya

dilaksanakan secara periodik selama masa pelaksanaan pekerjaan proyek. Pelaksanaan

aspek K-3 di lingkungan proyek terdiri dari :

a. Evaluasi IBPPR dan IPPAL;

b. Penerapan kegiatan SHE, yang terdiri dari : SHE Induction, SHE Talk, SHE Patrol,

SHE meeting, Pembersihan area proyek, Pemantauan dan Pengukuran SHE, Simulasi

Tanggap Darurat, Pemeriksaan Kesehatan Pekerja (Jamsostek), Training SHE;

c. Membuat Record Pelaksanaan dari kegiatan SHE, yang terdiri dari : Safety and

Health Performance Meassurement, Environmental Performance, Safety,

Housekeeping, and Environmental Assessment, Laporan Non-Conformance K3L,

Surat Peringatan K3L, Surat Ijin Bekerja, Laporan Harian K3L, Laporan Investigasi

Insident/ Sakit dan Penyelesaiannya, dan Laporan Bulanan K3L;

d. Evaluasi Peraturan K3L

EINRIP EKS-02

49

d. Membuat Struktur Organisasi SHE, yang terdiri dari: Struktur Organisasi Proyek,

Struktur Organisasi Tanggap Darurat, Struktur Organisasi Panitia Pembina Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (P2K3);

e. Membuat Schedule Pelaksanaan SHE, yang terdiri dari: SHE Induction, SHE Talk,

SHE Inspection, SHE Patrol, SHE Meeting, Pembersihan Area, Pemantauan dan

Pengukuran SHE, Simulasi Tanggap Darurat, Pemeriksaan Kesehatan Pekerja, SHE

Training;

f. Membuat Rencana Anggaran Pembiayaan SHE;

g. Membuat Site Installation SHE;

h. Membuat Rencana Penempatan Fasilitas SHE;

i. Membuat Rencana Kebutuhan APD (Alat Pengaman Diri) Pekerja;

j. Membuat Traffic Management Proyek;

k. Membuat Jalur Evakuasi;

l. Membuat Security Plan;

m. Membuat Daftar Nama dan Nomor Telepon Instansi Terkait;

n. Membuat materi SHE Induction;

o. Membuat SOP (Standart Operation Procedure) aspek kegiatan SHE;

p. Merencanakan Target Kualitas SHE.

b) Pelaksanaan (Do)

Perencanaan aspek K-3 yang telah dilaksanakan pada tahap sebelumnya

dilaksanakan secara periodik selama masa pelaksanaan pekerjaan proyek. Pelaksanaan

aspek K-3 di lingkungan proyek terdiri dari :

a. Evaluasi IBPPR dan IPPAL;

b. Penerapan kegiatan SHE, yang terdiri dari : SHE Induction, SHE Talk, SHE Patrol,

SHE meeting, Pembersihan area proyek, Pemantauan dan Pengukuran SHE, Simulasi

Tanggap Darurat, Pemeriksaan Kesehatan Pekerja (Jamsostek), Training SHE;

c. Membuat Record Pelaksanaan dari kegiatan SHE, yang terdiri dari : Safety and

Health Performance Meassurement, Environmental Performance, Safety,

Housekeeping, and Environmental Assessment, Laporan Non-Conformance K3L,

Surat Peringatan K3L, Surat Ijin Bekerja, Laporan Harian K3L, Laporan Investigasi

Insident/ Sakit dan Penyelesaiannya, dan Laporan Bulanan K3L;

d. Evaluasi Peraturan K3L

Page 50: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

50

1 2

3 4

65

Gambar 46.No.1 SHE Meeting dengan Engineer dan BintekNo.2 Pekerja memakai APD lengkapNo.3 Safety InductionNo.4 SHE TalkNo.5 SHE Meeting dengan Road Safety AuditNo.6 Penyuluhan HIV-AIDSNo.7 Standar APD ProyekNo.8 Implementasi Rambu-Rambu saat pekerjaan

7 8

EINRIP EKS-02

50

1 2

3 4

65

Gambar 46.No.1 SHE Meeting dengan Engineer dan BintekNo.2 Pekerja memakai APD lengkapNo.3 Safety InductionNo.4 SHE TalkNo.5 SHE Meeting dengan Road Safety AuditNo.6 Penyuluhan HIV-AIDSNo.7 Standar APD ProyekNo.8 Implementasi Rambu-Rambu saat pekerjaan

7 8

EINRIP EKS-02

50

1 2

3 4

65

Gambar 46.No.1 SHE Meeting dengan Engineer dan BintekNo.2 Pekerja memakai APD lengkapNo.3 Safety InductionNo.4 SHE TalkNo.5 SHE Meeting dengan Road Safety AuditNo.6 Penyuluhan HIV-AIDSNo.7 Standar APD ProyekNo.8 Implementasi Rambu-Rambu saat pekerjaan

7 8

Page 51: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

51

c) Pemeriksaan (Check)

Proses pemeriksaan aspek K-3 dilakukan selaras dengan pelaksanaan di lapangan.

Hal-hal yang terkait dengan pemeriksaan aspek K-3 di proyek antara lain :

a. Inspeksi Pelaksanaan SHE;

b. Audit Pelaksanaan SHE.

d) Tindakan (Action)

Tindakan diberikan setelah adanya hasil pemeriksaan terhadap aspek K-3 yang telah

dilakukan. Dalam proses ini, dilakukan evaluasi dan review hasil pelaksanaan K-3 serta

dilakukan perbaikan apabila terdapat penyimpangan terhadap pelaksanaan aspek K-3

terhadap perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kebijakan K3 dan Lingkungan

Gambar 47.SHE Policy

EINRIP EKS-02

51

c) Pemeriksaan (Check)

Proses pemeriksaan aspek K-3 dilakukan selaras dengan pelaksanaan di lapangan.

Hal-hal yang terkait dengan pemeriksaan aspek K-3 di proyek antara lain :

a. Inspeksi Pelaksanaan SHE;

b. Audit Pelaksanaan SHE.

d) Tindakan (Action)

Tindakan diberikan setelah adanya hasil pemeriksaan terhadap aspek K-3 yang telah

dilakukan. Dalam proses ini, dilakukan evaluasi dan review hasil pelaksanaan K-3 serta

dilakukan perbaikan apabila terdapat penyimpangan terhadap pelaksanaan aspek K-3

terhadap perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kebijakan K3 dan Lingkungan

Gambar 47.SHE Policy

EINRIP EKS-02

51

c) Pemeriksaan (Check)

Proses pemeriksaan aspek K-3 dilakukan selaras dengan pelaksanaan di lapangan.

Hal-hal yang terkait dengan pemeriksaan aspek K-3 di proyek antara lain :

a. Inspeksi Pelaksanaan SHE;

b. Audit Pelaksanaan SHE.

d) Tindakan (Action)

Tindakan diberikan setelah adanya hasil pemeriksaan terhadap aspek K-3 yang telah

dilakukan. Dalam proses ini, dilakukan evaluasi dan review hasil pelaksanaan K-3 serta

dilakukan perbaikan apabila terdapat penyimpangan terhadap pelaksanaan aspek K-3

terhadap perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kebijakan K3 dan Lingkungan

Gambar 47.SHE Policy

Page 52: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

52

SHE Policy Perusahaan :

1. Mencegah terjadinya cedera dan sakit akibat kerja,

2. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan terhadap Keselamatan, Kesehatan

kerja dan Pengelolaan Lingkungan dengan melibatkan pihak terkait,

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan mempertimbangkan Dampak

Lingkungan dalam setiap kegiatan kerja,

4. Penerapan Sistem Manajemen SHE selalu mengikuti peraturan-peraturan dan

persyaratan lain yang berlaku.

- Manajemen Risiko sebelum Pekerjaan Proyek Berlangsung

Analisa Risiko menggunakan program bantu irisq.net (lihat gambar di atas) gunamembantu mengidentifikasi, menganalisa serta menyelesaikan risiko-risiko yang adaataupun yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan proyek sehingga Tim Proyeksiap dalam menghadapi, mengelola serta meminimalisasi risiko-risiko tersebut.

EINRIP EKS-02

52

SHE Policy Perusahaan :

1. Mencegah terjadinya cedera dan sakit akibat kerja,

2. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan terhadap Keselamatan, Kesehatan

kerja dan Pengelolaan Lingkungan dengan melibatkan pihak terkait,

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan mempertimbangkan Dampak

Lingkungan dalam setiap kegiatan kerja,

4. Penerapan Sistem Manajemen SHE selalu mengikuti peraturan-peraturan dan

persyaratan lain yang berlaku.

- Manajemen Risiko sebelum Pekerjaan Proyek Berlangsung

Analisa Risiko menggunakan program bantu irisq.net (lihat gambar di atas) gunamembantu mengidentifikasi, menganalisa serta menyelesaikan risiko-risiko yang adaataupun yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan proyek sehingga Tim Proyeksiap dalam menghadapi, mengelola serta meminimalisasi risiko-risiko tersebut.

EINRIP EKS-02

52

SHE Policy Perusahaan :

1. Mencegah terjadinya cedera dan sakit akibat kerja,

2. Melakukan perbaikan yang berkesinambungan terhadap Keselamatan, Kesehatan

kerja dan Pengelolaan Lingkungan dengan melibatkan pihak terkait,

3. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan mempertimbangkan Dampak

Lingkungan dalam setiap kegiatan kerja,

4. Penerapan Sistem Manajemen SHE selalu mengikuti peraturan-peraturan dan

persyaratan lain yang berlaku.

- Manajemen Risiko sebelum Pekerjaan Proyek Berlangsung

Analisa Risiko menggunakan program bantu irisq.net (lihat gambar di atas) gunamembantu mengidentifikasi, menganalisa serta menyelesaikan risiko-risiko yang adaataupun yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan proyek sehingga Tim Proyeksiap dalam menghadapi, mengelola serta meminimalisasi risiko-risiko tersebut.

Page 53: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

53

V. INOVASI

Inovasi yang digunakan dalam pelaksanaan proyek jalan EINRIP Paket EKS-02 adalah :

- Penggunaan Hydrated Lime sebagai Filler dan Anti Stripping Agent

Kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yang memiliki curah hujan tinggi, bebanlalu lintas yang padat (banyak truk bermuatan berat) dan berlokasi didaerah rawadikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan mutu Aspal.

Berdasarkan pertimbangan diatas, perlu adanya tambahan material khusus berupaAnti Stripping Agent dalam proses penyusunan Job Mix Formula (JMF) Aspal agar Aspalyang dihasilkan mempunyai tahanan dan kekuatan yang lebih baik sehingga mutu Aspaldapat tetap terjaga.

Banyak tipe Anti Stripping Agent yang dijual di pasaran dalam bentuk additivecairan seperti merek Derbo ataupun merek lainnya. Akan tetapi, berdasarkan literature-literatur yang diperoleh dari berbagai sumber diketahui bahwa Hydrated Lime dapat jugadigunakan sebagai Anti Stripping Agent. Bahkan, material tersebut juga dapat berfungsisebagai filler sehingga mempunyai 2 (dua) fungsi.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dipilihlah material Hydrated Lime (HL) sebagaisalah satu solusi untuk mengatasi masalah kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yangmemiliki curah hujan tinggi, beban lalu lintas yang padat (banyak truk bermuatan berat)dan berlokasi didaerah rawa.

Permasalahannya di Indonesia belum ada yang menggunakan material HydratedLime (HL) sebagai Anti Stripping Agent sehingga dikhawatirkan material tersebut tidaktersedia di Indonesia. Akan tetapi, dengan semangat tinggi tim proyek dalam melakukaninovasi diperolehlah material Hydrated Lime (HL) tersebut di kota Gresik. Berdasarkaninformasi yang diperoleh dari penjual Hydrated Lime di kota Gresik tersebut, ternyatamaterial Hydrated Lime (HL) sering digunakan sebagai stabilitator Air Asam Tambangnamun belum pernah ada pembeli yang menggunakan material tersebut sebagai AntiStripping Agent pada proses pengaspalan.

Dari hasil pelaksanaan di lapangan, diperoleh hasil bahwa Hydrated Lime (HL)terbukti dapat meningkatkan nilai Retained Stability.

EINRIP EKS-02

53

V. INOVASI

Inovasi yang digunakan dalam pelaksanaan proyek jalan EINRIP Paket EKS-02 adalah :

- Penggunaan Hydrated Lime sebagai Filler dan Anti Stripping Agent

Kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yang memiliki curah hujan tinggi, bebanlalu lintas yang padat (banyak truk bermuatan berat) dan berlokasi didaerah rawadikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan mutu Aspal.

Berdasarkan pertimbangan diatas, perlu adanya tambahan material khusus berupaAnti Stripping Agent dalam proses penyusunan Job Mix Formula (JMF) Aspal agar Aspalyang dihasilkan mempunyai tahanan dan kekuatan yang lebih baik sehingga mutu Aspaldapat tetap terjaga.

Banyak tipe Anti Stripping Agent yang dijual di pasaran dalam bentuk additivecairan seperti merek Derbo ataupun merek lainnya. Akan tetapi, berdasarkan literature-literatur yang diperoleh dari berbagai sumber diketahui bahwa Hydrated Lime dapat jugadigunakan sebagai Anti Stripping Agent. Bahkan, material tersebut juga dapat berfungsisebagai filler sehingga mempunyai 2 (dua) fungsi.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dipilihlah material Hydrated Lime (HL) sebagaisalah satu solusi untuk mengatasi masalah kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yangmemiliki curah hujan tinggi, beban lalu lintas yang padat (banyak truk bermuatan berat)dan berlokasi didaerah rawa.

Permasalahannya di Indonesia belum ada yang menggunakan material HydratedLime (HL) sebagai Anti Stripping Agent sehingga dikhawatirkan material tersebut tidaktersedia di Indonesia. Akan tetapi, dengan semangat tinggi tim proyek dalam melakukaninovasi diperolehlah material Hydrated Lime (HL) tersebut di kota Gresik. Berdasarkaninformasi yang diperoleh dari penjual Hydrated Lime di kota Gresik tersebut, ternyatamaterial Hydrated Lime (HL) sering digunakan sebagai stabilitator Air Asam Tambangnamun belum pernah ada pembeli yang menggunakan material tersebut sebagai AntiStripping Agent pada proses pengaspalan.

Dari hasil pelaksanaan di lapangan, diperoleh hasil bahwa Hydrated Lime (HL)terbukti dapat meningkatkan nilai Retained Stability.

EINRIP EKS-02

53

V. INOVASI

Inovasi yang digunakan dalam pelaksanaan proyek jalan EINRIP Paket EKS-02 adalah :

- Penggunaan Hydrated Lime sebagai Filler dan Anti Stripping Agent

Kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yang memiliki curah hujan tinggi, bebanlalu lintas yang padat (banyak truk bermuatan berat) dan berlokasi didaerah rawadikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan mutu Aspal.

Berdasarkan pertimbangan diatas, perlu adanya tambahan material khusus berupaAnti Stripping Agent dalam proses penyusunan Job Mix Formula (JMF) Aspal agar Aspalyang dihasilkan mempunyai tahanan dan kekuatan yang lebih baik sehingga mutu Aspaldapat tetap terjaga.

Banyak tipe Anti Stripping Agent yang dijual di pasaran dalam bentuk additivecairan seperti merek Derbo ataupun merek lainnya. Akan tetapi, berdasarkan literature-literatur yang diperoleh dari berbagai sumber diketahui bahwa Hydrated Lime dapat jugadigunakan sebagai Anti Stripping Agent. Bahkan, material tersebut juga dapat berfungsisebagai filler sehingga mempunyai 2 (dua) fungsi.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dipilihlah material Hydrated Lime (HL) sebagaisalah satu solusi untuk mengatasi masalah kondisi lapangan proyek EINRIP EKS-02 yangmemiliki curah hujan tinggi, beban lalu lintas yang padat (banyak truk bermuatan berat)dan berlokasi didaerah rawa.

Permasalahannya di Indonesia belum ada yang menggunakan material HydratedLime (HL) sebagai Anti Stripping Agent sehingga dikhawatirkan material tersebut tidaktersedia di Indonesia. Akan tetapi, dengan semangat tinggi tim proyek dalam melakukaninovasi diperolehlah material Hydrated Lime (HL) tersebut di kota Gresik. Berdasarkaninformasi yang diperoleh dari penjual Hydrated Lime di kota Gresik tersebut, ternyatamaterial Hydrated Lime (HL) sering digunakan sebagai stabilitator Air Asam Tambangnamun belum pernah ada pembeli yang menggunakan material tersebut sebagai AntiStripping Agent pada proses pengaspalan.

Dari hasil pelaksanaan di lapangan, diperoleh hasil bahwa Hydrated Lime (HL)terbukti dapat meningkatkan nilai Retained Stability.

Page 54: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

54

Adapun literature yang membahas tentang kegunaan Hydrated Lime sebagai Fillerdan Anti Stripping Agent adalah sebagai berikut :

EINRIP EKS-02

54

Adapun literature yang membahas tentang kegunaan Hydrated Lime sebagai Fillerdan Anti Stripping Agent adalah sebagai berikut :

EINRIP EKS-02

54

Adapun literature yang membahas tentang kegunaan Hydrated Lime sebagai Fillerdan Anti Stripping Agent adalah sebagai berikut :

Page 55: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

55

EINRIP EKS-02

55

EINRIP EKS-02

55

Page 56: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

56

EINRIP EKS-02

56

EINRIP EKS-02

56

Page 57: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

57

VI. REALISASI PEKERJAAN

Pada proyek EINRIP Paket EKS-02 terdapat kendala yang menyebabkan pekerjaan-pekerjaan utama tidak dapat segera dilaksanakan. Hal ini disebabkan dalam masa FieldEngineering diketahui bahwa terdapat utilitas pada bahu jalan berupa pipa PDAM, kabelTekom dan kabel Indosat yang tidak tercover dalam BoQ kontrak. Untuk kabel Telkom

Gambar 48.Kiri : JMF AC Binder tanpa Hydrated Lime

Kanan : JMF AC Binder dengan Hydrated Lime

Gambar 49.Material Hydrated Lime

EINRIP EKS-02

57

VI. REALISASI PEKERJAAN

Pada proyek EINRIP Paket EKS-02 terdapat kendala yang menyebabkan pekerjaan-pekerjaan utama tidak dapat segera dilaksanakan. Hal ini disebabkan dalam masa FieldEngineering diketahui bahwa terdapat utilitas pada bahu jalan berupa pipa PDAM, kabelTekom dan kabel Indosat yang tidak tercover dalam BoQ kontrak. Untuk kabel Telkom

Gambar 48.Kiri : JMF AC Binder tanpa Hydrated Lime

Kanan : JMF AC Binder dengan Hydrated Lime

Gambar 49.Material Hydrated Lime

EINRIP EKS-02

57

VI. REALISASI PEKERJAAN

Pada proyek EINRIP Paket EKS-02 terdapat kendala yang menyebabkan pekerjaan-pekerjaan utama tidak dapat segera dilaksanakan. Hal ini disebabkan dalam masa FieldEngineering diketahui bahwa terdapat utilitas pada bahu jalan berupa pipa PDAM, kabelTekom dan kabel Indosat yang tidak tercover dalam BoQ kontrak. Untuk kabel Telkom

Gambar 48.Kiri : JMF AC Binder tanpa Hydrated Lime

Kanan : JMF AC Binder dengan Hydrated Lime

Gambar 49.Material Hydrated Lime

Page 58: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

58

dan kabel Indosat pada akhirnya tidak menjadi suatu masalah yang menghambatpelaksanaan pekerjaan karena kabel-kabel tersebut akan dipindah sendiri oleh pihakTelkom dan Indosat. Kendala utama terdapat pada pipa PDAM, selain karena pipa-pipatersebut terletak di sepanjang kedua sisi jalan, pipa PDAM tersebut diterima oleh PDAMMarabahan sebagai asset walaupun pengelolaannya dibawah pengawasan PDAMMarabahan. Berdasarkan hal tersebut, Owner, Engineer, dan Kontraktor berdiskusi denganpihak PDAM Marabahan dan diperoleh keputusan bahwasanya pekerjaan relokasi pipaPDAM tersebut akan dimasukkan ke dalam item Bill of Quantity proyek EINRIP EKS-02sebagai pekerjaan tambah.

Pipa PDAM terletak di bawah bahu jalan existing dimana terdapat 5 jenis diameterdengan kedalaman bervariasi (15-70 cm) sehingga menyebabkan pelaksanaan pekerjaanpelebaran tidak dapat dimulai karena sesuai dengan design di bawah bahu jalan existingtersebut terdapat selected granular setebal 40 cm dan aggregat kelas B setebal 20 cm.

: Pipa Diameter 50 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 15 – 40 cm): Pipa Diameter 75 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 20 – 30 cm): Pipa Diameter 100 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 40 – 65 cm): Pipa Diameter 150 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 30 – 40 cm): Pipa Diameter 200 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 60 – 70 cm)

Permasalahan Relokasi pipa PDAM ini menyebabkan pekerjaan tertunda selama8 (delapan) bulan yaitu dari bulan April 2011 – Desember 2011. Besarnya alokasitambahan dana yang diperlukan untuk merelokasi pipa PDAM tersebut sehinggadiperlukan beberapa kali rapat koordinasi dengan banyak pihak terkait turut memberikandampak lamanya persetujuan untuk item tersebut serta terhambatnya pekerjaan. Praktis,dalam masa menunggu persetujuan dan legal untuk pekerjaan Relokasi Pipa PDAMtersebut Kontraktor hanya mengerjakan pekerjaan yang tidak berhubungan langsung olehpipa PDAM tersebut seperti pekerjaan perawatan jalan eksisting / patching, Clearing andGrabing serta produksi precast U-Ditch dan precast Box Culvert. Hal ini disebabkanpekerjaan pondasi pelebaran jalan tidak bisa dimulai bila pipa-pipa PDAM tersebut belumterelokasi.

EINRIP EKS-02

58

dan kabel Indosat pada akhirnya tidak menjadi suatu masalah yang menghambatpelaksanaan pekerjaan karena kabel-kabel tersebut akan dipindah sendiri oleh pihakTelkom dan Indosat. Kendala utama terdapat pada pipa PDAM, selain karena pipa-pipatersebut terletak di sepanjang kedua sisi jalan, pipa PDAM tersebut diterima oleh PDAMMarabahan sebagai asset walaupun pengelolaannya dibawah pengawasan PDAMMarabahan. Berdasarkan hal tersebut, Owner, Engineer, dan Kontraktor berdiskusi denganpihak PDAM Marabahan dan diperoleh keputusan bahwasanya pekerjaan relokasi pipaPDAM tersebut akan dimasukkan ke dalam item Bill of Quantity proyek EINRIP EKS-02sebagai pekerjaan tambah.

Pipa PDAM terletak di bawah bahu jalan existing dimana terdapat 5 jenis diameterdengan kedalaman bervariasi (15-70 cm) sehingga menyebabkan pelaksanaan pekerjaanpelebaran tidak dapat dimulai karena sesuai dengan design di bawah bahu jalan existingtersebut terdapat selected granular setebal 40 cm dan aggregat kelas B setebal 20 cm.

: Pipa Diameter 50 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 15 – 40 cm): Pipa Diameter 75 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 20 – 30 cm): Pipa Diameter 100 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 40 – 65 cm): Pipa Diameter 150 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 30 – 40 cm): Pipa Diameter 200 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 60 – 70 cm)

Permasalahan Relokasi pipa PDAM ini menyebabkan pekerjaan tertunda selama8 (delapan) bulan yaitu dari bulan April 2011 – Desember 2011. Besarnya alokasitambahan dana yang diperlukan untuk merelokasi pipa PDAM tersebut sehinggadiperlukan beberapa kali rapat koordinasi dengan banyak pihak terkait turut memberikandampak lamanya persetujuan untuk item tersebut serta terhambatnya pekerjaan. Praktis,dalam masa menunggu persetujuan dan legal untuk pekerjaan Relokasi Pipa PDAMtersebut Kontraktor hanya mengerjakan pekerjaan yang tidak berhubungan langsung olehpipa PDAM tersebut seperti pekerjaan perawatan jalan eksisting / patching, Clearing andGrabing serta produksi precast U-Ditch dan precast Box Culvert. Hal ini disebabkanpekerjaan pondasi pelebaran jalan tidak bisa dimulai bila pipa-pipa PDAM tersebut belumterelokasi.

EINRIP EKS-02

58

dan kabel Indosat pada akhirnya tidak menjadi suatu masalah yang menghambatpelaksanaan pekerjaan karena kabel-kabel tersebut akan dipindah sendiri oleh pihakTelkom dan Indosat. Kendala utama terdapat pada pipa PDAM, selain karena pipa-pipatersebut terletak di sepanjang kedua sisi jalan, pipa PDAM tersebut diterima oleh PDAMMarabahan sebagai asset walaupun pengelolaannya dibawah pengawasan PDAMMarabahan. Berdasarkan hal tersebut, Owner, Engineer, dan Kontraktor berdiskusi denganpihak PDAM Marabahan dan diperoleh keputusan bahwasanya pekerjaan relokasi pipaPDAM tersebut akan dimasukkan ke dalam item Bill of Quantity proyek EINRIP EKS-02sebagai pekerjaan tambah.

Pipa PDAM terletak di bawah bahu jalan existing dimana terdapat 5 jenis diameterdengan kedalaman bervariasi (15-70 cm) sehingga menyebabkan pelaksanaan pekerjaanpelebaran tidak dapat dimulai karena sesuai dengan design di bawah bahu jalan existingtersebut terdapat selected granular setebal 40 cm dan aggregat kelas B setebal 20 cm.

: Pipa Diameter 50 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 15 – 40 cm): Pipa Diameter 75 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 20 – 30 cm): Pipa Diameter 100 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 40 – 65 cm): Pipa Diameter 150 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 30 – 40 cm): Pipa Diameter 200 mm (berlokasi pada kedalaman bervariasi antara 60 – 70 cm)

Permasalahan Relokasi pipa PDAM ini menyebabkan pekerjaan tertunda selama8 (delapan) bulan yaitu dari bulan April 2011 – Desember 2011. Besarnya alokasitambahan dana yang diperlukan untuk merelokasi pipa PDAM tersebut sehinggadiperlukan beberapa kali rapat koordinasi dengan banyak pihak terkait turut memberikandampak lamanya persetujuan untuk item tersebut serta terhambatnya pekerjaan. Praktis,dalam masa menunggu persetujuan dan legal untuk pekerjaan Relokasi Pipa PDAMtersebut Kontraktor hanya mengerjakan pekerjaan yang tidak berhubungan langsung olehpipa PDAM tersebut seperti pekerjaan perawatan jalan eksisting / patching, Clearing andGrabing serta produksi precast U-Ditch dan precast Box Culvert. Hal ini disebabkanpekerjaan pondasi pelebaran jalan tidak bisa dimulai bila pipa-pipa PDAM tersebut belumterelokasi.

Page 59: PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI …knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99e...Pekerjaan saluran melintang Box Culvert sebanyak 31 Box Culvert. Saluran

EINRIP EKS-02

59

Akibat tertundanya pekerjaan selama 8 (delapan) bulan tersebut serta adanyapekerjaan tambah relokasi pipa PDAM, Kontraktor mengajukan perpanjangan waktuselama 10 (sepuluh) bulan. Perpanjangan waktu ini disetujui dan disahkan dalamAddendum Kontrak No.4 tanggal 18 Desember 2012.

VII. DOKUMENTASI FOTO (TERLAMPIR)

A. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5RB. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)

Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

Gambar 50.Pipa PDAM

EINRIP EKS-02

59

Akibat tertundanya pekerjaan selama 8 (delapan) bulan tersebut serta adanyapekerjaan tambah relokasi pipa PDAM, Kontraktor mengajukan perpanjangan waktuselama 10 (sepuluh) bulan. Perpanjangan waktu ini disetujui dan disahkan dalamAddendum Kontrak No.4 tanggal 18 Desember 2012.

VII. DOKUMENTASI FOTO (TERLAMPIR)

A. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5RB. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)

Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

Gambar 50.Pipa PDAM

EINRIP EKS-02

59

Akibat tertundanya pekerjaan selama 8 (delapan) bulan tersebut serta adanyapekerjaan tambah relokasi pipa PDAM, Kontraktor mengajukan perpanjangan waktuselama 10 (sepuluh) bulan. Perpanjangan waktu ini disetujui dan disahkan dalamAddendum Kontrak No.4 tanggal 18 Desember 2012.

VII. DOKUMENTASI FOTO (TERLAMPIR)

A. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5RB. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)

Jakarta, 10 Oktober 2013Corporate Secretary

PT. PP (Persero) Tbk

Ir. Taufik Hidayat, M.Tech

Gambar 50.Pipa PDAM