Graf Tegmuk

1
2 4 6 8 10 12 14 32 34 36 38 40 f(x) = − 0.418666666666667 x + 39.755 R² = 0.95371259295085 %Volume(ml) tegangan muka(10^- 3 N/m) Gambar 4.1 grafik hubungan % volume vs tegangan muka metode volume konstan pada super pel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 50 100 150 f(x) = 10.61 x + 21.24 R² = 0.903769274585546 berat (gr) tegangan muka(10^-3 N/m) Gambar 4.2 grafik hubungan berat vs tegangan muka metode volume konstan pada larutan gula 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 0 20 40 60 80 f(x) = 28.7226923077 x − 7.93134615385 R² = 0.999687388291959 Tinggi(cm) tegangan muka (10^-3 N/m) Gambar 4.3 grafik hubungan tinggi vs tegangan muka metode pipa kapiler pada larutan gula 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 50 55 60 65 70 f(x) = 25.3721052632 x − 0.89521052632 R² = 0.999249242212275 Tinggi(cm) tegangan muka(10^- 3 N/m) Gambar 4.4 grafik hubungan tinggi vs tegangan muka metode pipa kapiler pada larutan super pel 1.5 2 2.5 3 3.5 4 0 20 40 60 80 100 f(x) = 23.05864 x + 2.13257999999998 R² = 0.999639092435631 Volume(ml) tegangan muka(10^- 3 N/m) Gambar 4.5 grafik hubungan volume vs tegangan muka metode tetes konstan pada larutan gula 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 0 10 20 30 40 f(x) = 23.214047619 x + 0.22069047619 R² = 0.999998238809842 volume(ml) tegangan muka(10^- 3 N/m) Gambar 4.6 grafik hubungan volume vs tegangan muka metode tetes konstan pada larutan super pel

description

lkdkhdk

Transcript of Graf Tegmuk

Gambar 4.1 grafik hubungan % volume vs tegangan muka metode volume konstan pada super pel

Gambar 4.2 grafik hubungan berat vs tegangan muka metode volume konstan pada larutan gula

Gambar 4.3 grafik hubungan tinggi vs tegangan muka metode pipa kapiler pada larutan gula

Gambar 4.4 grafik hubungan tinggi vs tegangan muka metode pipa kapiler pada larutan super pel

Gambar 4.5 grafik hubungan volume vs tegangan muka metode tetes konstan pada larutan gula

Gambar 4.6 grafik hubungan volume vs tegangan muka metode tetes konstan pada larutan super pel