GNAPS-SNA

8
GLOMERULONEFRITIS AKUT GLOMERULONEFRITIS AKUT POST-STREPTOCOCCAL POST-STREPTOCOCCAL

description

m

Transcript of GNAPS-SNA

Page 1: GNAPS-SNA

GLOMERULONEFRITIS GLOMERULONEFRITIS AKUT POST-AKUT POST-

STREPTOCOCCALSTREPTOCOCCAL

Page 2: GNAPS-SNA

SINDROMA NEFRITIKSINDROMA NEFRITIK

• Sindrom Nefritik Akut (SNA) merupakan suatu kumpulan gejala klinik berupa proteinuria, hematuria, azotemia, red blood cast, oligouria, dan hipertensi (PHAROH) yang terjadi secara akut.(1)

• Istilah SNA sering digunakan bergantian dengan Glomerulonefritis Akut (GNA). GNA  ini adalah suatu istilah yang sifatnya lebih umum dan lebih menggambarkan proses histopatologi berupa proliferasi dan inflamasi sel glomeruli akibat proses imunologik. Jadi, SNA merupakan istilah yang bersifat klinik dan GNA merupakan istilah yang lebih bersifat histologik.(1)

Page 3: GNAPS-SNA

Berbagai penyakit atau keadaan yang digolongkan ke dalam SNA antara lain: (1,6)

1)Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut

2)Penyakit ginjal dengan manifestasi hematuria:

• Glomerulonefritis fokal

• Nefritis heriditer (sindrom Alport)

• Nefropati Ig-A Ig-G (Maladie de Berger)

• Benign recurrent hematuria

3)Glomerulonefritis progresif cepat

4)Penyakit-penyakit sistemik:

• Purpura Henoch-Schoenlein (HSP)

• Lupus erythematosus sistemik (SLE)

• Endokarditis bakterial subakut (SBE) (1,6)

Page 4: GNAPS-SNA

DIAGNOSISDIAGNOSIS

•  1.    Kriteria Klinik:(8)

• Onsetnya akut. (kurang dari 7 hari)

• Edema. Paling sering muncul di Palpebra pada saat bangun pagi, disusul tungkai, abdomen, dan genitalia.

• Hematuria : makroskopik maupun mikroskopik. Gross hematuria 30% ditemukan pada anak-anak.

• Hipertensi. Muncul pada 50-90% kasus, umumnya hipertensi ringan dan timbul dalam minggu pertama.

• Oligouri. Terdapat pada 5-10% kasus.

Dikatakan oligouri bila produksi urin kurang dari atau sama dengan 1 cc/kgBB/jam. Umumnya terjadi pada minggu pertama dan menghilang

bersama dengan diuresis pada akhir minggu pertama.

Page 5: GNAPS-SNA

• 2.    Laboratorium(8)

Sedimen Urin

• Eritrosit (+) sampai (++++)

• Torak eritrosit (+) pada 60 – 85% kasus

• Darah

• Titer ASO meningkat pada 80 – 95% kasus.

• Kadar C3 (B1C globulin) turun pada 80 – 90% kasus.

Page 6: GNAPS-SNA

• 3.    Pemeriksaan Penunjang(8)

• Laboratorium• Darah

• LED dan hematokrit diperiksa pada saat masuk rumah sakit dan diulangi tiap minggu

• Eiwit spektrum (albumin, globulin) dan kolesterol diperiksa waktu masuk rumah sakit dan diulangi bila perlu

• Kadar ureum, kreatinin, klirens kreatinin diperiksa waktu masuk rumah sakit.

• Urin. Proteinuri diperiksa tiap hari• Kualitatif (-) sampai (++), jarang yang sampai (+++)

• Kuantitatif kurang dari atau sama dengan 2 gram/m2/24 jam

• Volume ditampung 24 jam setiap hari

• Bakteriologi. Pada Throat swab atau skin swab dapat ditemukan streptokokkus pada 10-15% kasus

• Pencitraan. Foto thorax PA tegak dan lateral dekubitus kanan. Pemeriksaan foto thorax PA tegak dan lateral dekubitus kanan dapat ditemukan kelainan berupa kardiomegali, edema paru, kongesti paru, dan efusi pleura (nephritic lung). Foto thorax diperiksa waktu masuk rumah sakit dan diulang 7 hari kemudian bila ada kelainan.

Page 7: GNAPS-SNA

• Diagnosis GNAPS ditegakkan bila ada lebih dari atau dua dari empat gejala klinik kardinal (edema, hematuri, hipertensi, oligouri) disertai meningkatnya kadar ASTO dan turunnya kadar C3. Juga dapat ditegakkan bila keempat gejala kardinal muncul bersamaan (full blown case)

Page 8: GNAPS-SNA

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

1)  Fase Akut:

Komplikasi utamanya adalah Gagal Ginjal Akut. Meskipun perkembangan ke arah sklerosis jarang, pada 0.5%- 2% pasien dengan Glomerulonefritis Akut tahap perkembangan ke arah gagal ginjal periodenya cepat.(6)

Komplikasi lain dapat berhubungan dengan kerusakan organ pada sistem saraf pusat dan kardiopulmoner, bisa berkembang dengan pasien hipertensi berat, encephalopati, dan pulmonary edema. Komplikasinya antara lain :1) Retinopati hipertensi

2) Encephalopati hipertensif

3) Payah jantung karena hipertensi dan hipervolemia (volume overload)

4) Edema Paru

5) Glomerulonefritis progresif(7)

2) Jangka Panjang:

• Abnormalitas urinalisis (microhematuria)

• Gagal ginjal kronik

• Sindrom nefrotik (6,7)