gn

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut sehingga dalam masyarakat Indonesia rawan dengan adanya konflik antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi guna menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak hanya untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga untuk menghadapi segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Suatu Negara akan bisa utuh jika masyarakatnya menjaga perdamain dan persatuan. Terutama di Negara kita ini, yang didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dan keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia itu juga dipengaruhi oleh ketahanan nasional yang dimiliki Negara tersebut. 1

description

n

Transcript of gn

Page 1: gn

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang terletak di antara benua

Asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia. Masyarakat

Indonesia adalah masyarakat majemuk yang hiterogen, didalamnya terdiri dari

berbagai ras suku bangsa, bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang

berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut sehingga dalam masyarakat Indonesia

rawan dengan adanya konflik antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.

Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi guna menjaga persatuan dan

kesatuan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak

hanya untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga

untuk menghadapi segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang

mengancam keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia.

Suatu Negara akan bisa utuh jika masyarakatnya menjaga perdamain dan

persatuan. Terutama di Negara kita ini, yang didalamnya terdiri dari berbagai ras

suku bangsa, bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dan

keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia itu juga dipengaruhi oleh

ketahanan nasional yang dimiliki Negara tersebut.

Adapun unsur atau gatra delapan dalam ketahanan nasional adalah

penduduk, sumber daya alam, wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

dan pertahanan keamanan.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Astagatra dalam ketahanan nasional Indonesia?

1.2.2 Apa pengertian dari Trigarta?  

1.2.3 Aspek – aspek apa sajakah yang terkandung dalam Trigatra?

1.2.4 Bagaimana hubungan antar gatra dalam Trigarta?

1.2.5 Bagaimana hubungan antara Trigatra dengan Pancagatra?

1.2.6 Bagaimana hakikat ancaman pada Trigatra?

1

Page 2: gn

1.3  Tujuan

         Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan ditulisnya makalah ini adalah

untuk:

1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Astagatra dalam ketahanan

nasional Indonesia.

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari Trigatra.

1.3.3 Untuk mengetahui aspek-aspek yang terkandung dalam Trigatra.

1.3.4 Untuk mengetahui hubungan antar gatra dalam Trigarta.

1.3.5 Untuk mengetahui hubungan antara Trigatra dengan Pancagatra.

1.3.6 Untuk mengetahui hakikat ancaman pada Trigatra.

2

Page 3: gn

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan tentang Astagatra dalam ketahanan nasional Indonesia

Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan dengan

gatra dalam ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan

nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra

dan Pancagatra.

1) Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber

daya alam, dan wilayah.

2) Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik,

ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Unsur-unsur tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal

mengembangkan kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup

bangsa dan negara yang bersangkutan.

Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat kita ketahui

melalui pengamatan atas delapan gatra yang sudah disebutkan diatas.

Sedangkan lemah/menurunnya tingkat ketahanan nasional akan menurunkan

kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman kekuatan yang terjadi.

2.2 Pengertian dari Trigarta  

Trigatra adalah aspek-aspek suatu negara yang memang sudah

melekat pada negara itu dan tidak pernah sama spesifikasinya untuk setiap

negara. Trigatra mengandung unsur-unsur alamiah yang bersifat relatif tetap

atau statis.

3

Page 4: gn

Aspek-aspek trigatra meliputi :

1. Geografi

Geografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan

bumi yang dapat dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah

manusia, dan memberikan gambaran tentang karakteristik wilayah

kedalam maupun keluar.

2. Kekayaan alam

Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang

terdapat di bumi, dilaut, dan di udara dalam wilayah suatu negara.

3. Kependudukan

Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah

negara. Manusia adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak

dilakukan disuatu negara.

2.3 Aspek – aspek yang terkandung dalam Trigatra

2.3.1 Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia

Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta

dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan

suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air

dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa asing bisa

disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu

archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua

Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan

samudra pasifik disebelah timur. Berhubungan letak geografis antara dua

benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia

mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan lalu lintas

silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga

4

Page 5: gn

segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia

telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing

(akulturasi).

Suatu bangsa akan mampu menghadapi ancaman tantangan

hambatan dan gangguan bila bangsa tersebut mampu mensinergirkan

aspek almiah dan aspek sosial (trigatra dan pancagatra). Sisi lain juga

mampu mengeliminasi faktor-faktor yang mengganggu. Secara geografis

sebuah negara memiliki bentuk kedalam dan keluar, keduanya merupakan

wadah bagi bangsa yang mendiami sekaligus menentukan wujud dan isi,

dalam kehidupan berbangsa letak dan kondisi geografis memiliki pengaruh

yang kuat terhadap kehidupan serta cara berkehidupan suatu bangsa. 

Indonesia merupakan negara yang letak geografisnya sangat

strategis, yakni berada pada POSISI SILANG DUNIA. Dengan posisinya

yang berada diantara dua benua besar Asia dan Australia, juga diapit oleh

dua samudra, Samudra Pasific dan Samudra Hinda. Dengan letaknya yang

strategis ini akan membawa pengaruh pada lalu lintas laut, disamping

negara yang diapit dua samudra ini memiliki karakteristik yang unggul

utamanya dari kekayaan alamnya. Disamping itu pula perairan Indonesia

memungkinkan menjadi jalan aman bagi lalu lintas laut.

Berdasar dari titik tolak inilah maka perlu diupayakan suatu

konsepsi agar wilayah Nusantara ini tidak terkontaminasi oleh semua

budaya asing, ataupun mencegah timbulnya niatan negara asing untuk

menguasai wilayah Nusantara. Oleh karenanya diperlukan ketahanan

nasional yang mantap dan disertai pemahaman tentang konsepsi

kewilayahan yang disebut Wawasan Nusantara.

Adapun Pengaruh faktor geografis ini dapat di simpulkan sebagai

berikut:

a) Kemungkinan terkontaminasi pola pikir pola laku dan pola tindak

dari luar sebagai akibat letak geografis yang menjadi lalu lintas

asing.

b) Letak geografis yang strategis membawa kemungkinan untuk

dijadikan (basic) perperangan, misalnya sebagai pangkalan perang.

5

Page 6: gn

Pengaruh faktor demografis/penduduk

a) Jumlah penduduk yang dinamik karena berubahnya kelahiran

(natalitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (imigrasi,

emigrasi, transmigrasi, urbanisasi).

b) Pertambahan penduduk yang membawa dampak positif dan

negatif, dampak positif akan meningkatkan angkatan kerja, dan

sisi lain akan menyulut keresahan sosial.

c) Komposisi penduduk yang tidak merata.

d) Penyebaran penduduk yang kurang merata.

Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan

13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang

dialami penduduk. Luas pulau-pulau diperkirakan 735.000 mil persegi,

sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-

pulau). Jarak antara ujung barat sampai ujung timur adalah kira-kira 3.200

mil, secara geografis kepulauan Indonesia dapat dibagi 4 kelompok pulau-

pulau   ialah :

a) Sunda besar yang terdiri dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan , dan

Sulawesi.

b) Sunda kecil yang dikenal sebagai nusa tenggara.

c) Maluku, yang terdiri dari pulau-pulau diantara Sulawesi dan Irian Jaya.

d) Irian jaya.

2.3.2 Aspek Keadaan dan Sumber-sumber Kekayaaan Alam

Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi

alam yang didapatkan di bumi, di laut, dan di udara yang berada di

wilayah kekuasaan suatu negara.

Hidup berkembang biak dan mempertahankan diri dengan cara

memanfaatkan alam dan kekayaan yang didapat di tanah airnya

merupakan naluri dan fungsi utama semua makhluk Tuhan. Setiap

bangsa wajib mempersiapkan potensi alamnya sederajat dengan

kemampuan bangsa lain, agar bentrokan ekonomi dan budaya di dunia

6

Page 7: gn

modern ini sejauh mungkin dapat dihindari. Karena itu, di dalam

pemanfaatannya tidak dapat dielakkan adanya ketergantungan antar

negara di bidang sumber daya alam (International Interdependency of

Natural Resources) yang dapat menimbulkan problem hubungan

internasional.

Telah dijelaskan, bahwa sumber-sumber alam terdapat

diatmosfir, dipermukaan bumi temasuk laut dn perairan dan didalam

bumi. Karena itu sumber-sumbe alam sesungguhnya mempunyai arti

yang sangat luas apalagi dimna Indonesia terkenal sebagai Negara yang

mempunyai sumber-sumber alam yang dapat dikatakan berlimpah-

limpah. Sebagai gambaran umum, disini dibatasi pada sumber-sumber

alam termasuk : sumber-sumber pelican atau mineral : sumber-sumber

nabati atau flora dan sumber-sumber hewani atau fauna. Untuk memulai

dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa

Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-

bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri disamping

sumber-sumber tenaga lain.

Perihal sumber nabati atau flora dapat dikemukakan bahwa di

Indonesia telah ditemukan kira-kira 4000 jenis pohon-pohonan, kira-kira

1500 jenis paku-pakuan, dan kira-kira 5000 jenis anggrek. Adapula yang

mengatakan (van stenis) bahwa disini terdapat 25000 jenis tumbuh-

tumbuhan (angiospermas) dan jenis tumbuh-tumbuhan paku-pakuan

(pteridopit). Diantara tumbuh-tumbuhan itu, yang memang berasal dari

Inodonesia ada, tetapi adapula yang dimasukkan ke Indonesia dari luar.

Keadaan alam adalah segala sumber dan potensi alam negara

yang terdapat dibumi, dilaut dan udara dalam suatu wilayah negara yang

dapat dipenuhi.

1.      Kekayaan alam di golongkan dalam

a.       Kekayaan alam hewani (fauna)

b.      Kekayaan alam nabati (flora)

c.       Kekayaan alam mineral (tambang)

2.      Sifat kekayaan alam

7

Page 8: gn

a.       Dapat diperbaharui (hutan, hewan dan lain-lain).

b.      Tidak dapat diperbaharui (mineral)

3.      Keberadaan kekayaan alam

a.       Di atmosfir (oksigen, sinar matahari dan lain-lain)

b.      Di permukaan bumi (fauna dan flora)

c.       Didalam bumi (barang tambang)

2.3.3 Aspek Penduduk

Sebagai gambaran umum mengenai penduduk di Indonesia akan

dijelaskan soal-soal seperti berikut jumlah serta pembatasan penduduk

distribusi secara geografis diseluruh Indonesia dan sebagai akibat

sehubungan dengan pertambangan serta penyebaran dan komposisi

penduduk.

Perihal jumlah serta pertambangan penduduk dapat diutarakan,

bahwa menurut dugaan, wabah-wabah penyakit, kerusakan pohon,jumlah

kematian yagn tinggi yang disertai dengan gangguan ketertiban dan

keamanan umum, dalam abad XVIII, telah banyak menekan jumlah dan

perkembangan penduduk, sehingga jumlah penduduk di jawa-madura

diperkirakan hanya mencapai 5.000.000 jiwa, pada waktu itu. Bahan-

bahan tentang keadaan penduduk diluar Jawa-Madura belum dikenal

waktu itu, namun disanapun diduga jumlahanya ditekan ole keadaan-

keadaan seperti tersebut diatas.

Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu

tempat atau wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi

ketahanan Nasional adalah sebagai berikut :

1.      Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk

Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran,

pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi

positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan

kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force).

Dan dari segi negatifnya ialah apabila pertumbuhan penduduk

8

Page 9: gn

tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tidak

diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.

2.      Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur,

kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya.

Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan

migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan

jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan

penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan

sebagainya.

3.      Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk

Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat

memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu

penyebaran merata. Oleh karena itu diperlukan kebijakan

pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan

cara transmigrasi, pusat-pusat pengembangan (growth centers),

pusat-pusat industri, dan sebagainya.

2.4 Hubungan antar gatra dalam Trigarta

2.4.1 Antara Geografi dan Kekayaan Alam

Kekayaan alam baik kualitas maupun kuantitas perlu

diinventarisasi. Begitu pula lokasinya karena di dalam perencanaan dan

penggunaan sumber alam dan lokasinya mempunyai saling hubungan

erat.

Contoh : Untuk industri baja maka lokasi bijih besi, batu bara, dan

minyak bumi berdekatan sangat menguntungkan. Pusat pembangkit

tenaga listrik akan sangat menguntungkan jika letaknya berdekatan

dengan daerah industri.

2.4.2 Antara Geografi – Penduduk

9

Page 10: gn

Distribusi penduduk sangat penting dan mempengaruhi langsung

Ketahanan Nasional. Mata pencaharian penduduk juga dipengaruhi oleh

keadaan geografi sekelilingnya. Distribusi penduduk erat hubungannya

dengan masalah transmigrasi dan pusat-pusat pengembangan

2.4.3 Antara Kekayaan Alam – Penduduk

Kekayaan alam baru mempunyai manfaat nyata, jika telah diolah

penduduk yang memiliki kemampuan dan teknologi untuk itu.

Penduduk harus mempunyai potensi kekayaan alam yang ada di

negaranya dan mampu membina dan melestarikan (mereservasikan)

untuk dimanfaatkan di kemudian hari.

2.5 Hubungan antara Trigatra dengan Pancagatra

Aspek Trigatra Dan Pancagatra. Pancagatra merupakan komponen

kenegaraan yang terdiri dari aspek hukum,ekonomi, sosial, budaya, dan

politik. Sedangkan Trigatra terdiri dari letak astronomis bangsa

Indonesia, SDM , dan SDA yang dimiliki. Pancagatra dan Trigatra

dapat berhubungan erat. Untuk menjadi penentu kemajuan bangsa

Indonesia, pancagatradan trigatra harus dikelola dengan baik. Tidak

boleh ada kecacatan dalam menguruskedua hal tersebut bila bangsa ini

ingin mengalami kemajuan.Sebagai contoh aspek Trigatra yang dimiliki

Indonesia sebenarnya sudahmencukupi sebagai modal menjadi bangsa

yang terhormat dan terdepan dalam pergaulan dunia. Coba bayangkan,

negara Indonesia terletak di tempat yang amatstrategis. Diantara dua

benua dan dua samudra. Yang di era globalisasi ini merupakan jalur

perdagangan dan lalu lintas internasional (baik laut & udara) yang

sangat sibuk.Indonesia dapat mengambil keuntungan dari pungutan

retribusi atas tiap kapal lau dan pesawat asing yang melalui wilayah

kedaulatan negara kita. Hal itu memang sudah dilakukan namun

kadangkala keuntungan tersebut tidak pernah sampai ke kas negaraatau

daerah yang mana hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan

nasionalmaupun daerah. Namun, justru berakhir di kantong para pejabat

10

Page 11: gn

yang berkepentingan.Hal itu pun berkaitan dengan aspek kedua dari

Trigatra yaitu SDM.

Negara kita merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke 4 di

dunia. Namun, fakta tersebut tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk

pembangunan nasional. Jikalau sudahdimanfaatkan, itupun tidak

dengan cara yang bermatabat. Contoh, Indonesia justrumelakukan

pengiriman besar-besaran TKI dan TKW ke luar negeri hingga para

TKIdan TKW tersebut berjuluk ³Pahlawan Devisa. Namun dengan

cerita yang sangatmiris. Contohnya adalah para TKI dan TKW yang

mengalami penyiksaan darimajikan dan tidak diperlakukan secara

manusiawi. Lalu para masyarakat kita yangkalah kualitas jika dibanding

masyarakat luar negeri. Sehingga muncullah slogan Jadi Kuli di Negeri

Sendiri´. Jika pemerintah sadar bahwa pemanfaatan SDM yang dimiliki

harus dengan cara yang bermartabat maka pemerintah harusmembuat

kebijakan-kebijakan yang membuat terciptanya lapangan pekerjaan.

Bukandengan mengirim TKI atau TKW. Namun andaikan harus

mengirim, maka pemerintah wajib memberdayakan para TKI atau

TKW dengan kemampuan agar di   luar negeri nanti mendapatkan

pekerjaan yang layak. Lalu pemerataan pendidikan dan peningkatan

kualitas intelektual individu masyarakat Indonesia.Lalu yang ketiga

adalah SDA. Jika kita ingin membahas SDA yang dimiliki oleh bangsa

Indonesia pasti tidak akan habis. Apa aja ada di Indonesia. Jika

diumpamakan alam Indonesia bagaikan Surga Dunia´dikarenakan

keindahan dan beragamnya SDM yang dimiliki. Itupun sebelum

dihancurkan, dirusak, dieksploitasi besar-besaran olehorang-orang yang

gila keuntungan. Indonesia pun tidak dapat menikmati hasil eksploitasi

SD secara penuh dan menyeluruh karena kebanyakan dinikmati oleh

orangasing atau orang berduit yang dekat dengan kekuasaan. Itulah

yang membuat Indonesia terus terpuruk.

Ketidakberesan dalam mengurus Trigatra akhirnya juga merembet

ke Pancagatra. Karena untuk mengelola pancagtra dan trigatra

11

Page 12: gn

dibutuhkanorang-orang yang berkualitas baik secara akal maupun

moral. Kalau dalam pembentukan manusia yang akan mengelola kedua

hal tersebut sudah rusak maka bagaimana kita berharap bangsa ini dapat

mengalami kemajuan.

2.6 Hakikat ancaman pada Trigatra

a) Lokasi dan Posisi Geografis negara :

1. Dampak lingkungan yang mengkibatkan polusi udara, polusi air,

polusi suara, polusi bumi, polusi bau dan polusi rumah tangga.

2. Keterbukaan posisi geografisindonesia dari segala penjuru dunia,

yang dapat membuka kerawanan dari berbagai Negara.

b) Keadaan dan Kekayaan alam Indonesia :

1. Masih kurangnya modal untuk mengelolah kekayaan alam dan

keterampilan penduduk yang masih relative kurang.

2. Kesediaan tenaga ahli luar negeri yang ingin mengelolah/menggali

sumber kekayaan alam kita.

c) Kependudukan :

1. Penyebaran penduduk ke seluruh wilayah Indonesia dan kepadatan

penduduk yang belum merata di wilayah luar Jawa, menyebabkan

kerawanan perbatasan dengan negara tetangga.

2. Masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat kita

terhadap fungsi dan makna ketahanan nasional bagi bangsa

Indonesia.

12

Page 13: gn

BAB III

KESIMPULAN

Astagatra dalam ketahanan nasional Indonesia merupakan gabungan dari

aspek trigatra dan pancagatra yang mana antara keduanya terdapat

hubungan yang bersifat timbal-balik dengan hubungan yang erat.

Pengertian dari Trigatra adalah aspek-aspek suatu negara yang memang

sudah melekat pada negara itu dan tidak pernah sama spesifikasinya untuk

setiap negara. Trigatra mengandung unsur-unsur alamiah yang bersifat

relatif tetap atau statis.

Aspek-aspek yang terkandung dalam Trigatra (aspek alamiah) terdiri atas

penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.

Hubungan antar gatra dalam Trigarta meliputi Antara Geografi dan

Kekayaan Alam, Antara Geografi – Penduduk, Antara Kekayaan Alam –

Penduduk

Hubungan antara Trigatra dengan Pancagatra:

1.      Kekuatan dan kelemahan aspek Tri Gatra sangat berpengaruhterhadap

kehidupan pada aspek Panca Gatra dan sebaliknya.

2.      Ketahanan nasional yang bulat dan utuh, di dalamnya terkandung

hubungan erat antar gatra dalam seluruh kehidupan nasional.

3.      Aspek Tri Gatra dan Aspek Panca Gatra berhubungan secara holistik-

sinergistik, artinya kedua aspek tersebut saling bergantung, saling mengisi

dan saling mengikat secara terpadu.

Hakikat ancaman pada Trigatra:

a. Lokasi dan Posisi Geografis negara :

1. Dampak lingkungan yang mengkibatkan polusi udara, polusi air,

polusi suara, polusi bumi, polusi bau dan polusi rumah tangga.

2. Keterbukaan posisi geografisindonesia dari segala penjuru dunia,

yang dapat membuka kerawanan dari berbagai Negara.

b. Keadaan dan Kekayaan alam Indonesia :

13

Page 14: gn

1. Masih kurangnya modal untuk mengelolah kekayaan alam dan

keterampilan penduduk yang masih relative kurang.

2. Kesediaan tenaga ahli luar negeri yang ingin mengelolah/menggali

sumber kekayaan alam kita.

c. Kependudukan :

1. Penyebaran penduduk ke seluruh wilayah Indonesia dan kepadatan

penduduk yang belum merata di wilayah luar Jawa, menyebabkan

kerawanan perbatasan dengan negara tetangga.

2. Masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat kita terhadap

fungsi dan makna ketahanan nasional bagi bangsa Indonesia.

14

Page 15: gn

DAFTAR PUSTAKA

Satriya, Bambang. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan

di Perguuan Tinggi. Nirmana Media: Jakarta

Hadi,Ismono. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa.

Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Sumarsono. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia.

Winarno. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

15