GMBCEKUNGANJATIM

download GMBCEKUNGANJATIM

of 18

description

.

Transcript of GMBCEKUNGANJATIM

  • GEOLOGI MINYAK BUMICEKUNGAN JAWA TIMUR UTARAOleh:KELOMPOK 2

  • KELOMPOK 2Dito Widyatmoko 410011044Romualda Saturnina 410011088Wimbo Prakoso 410011102Desrianto Momou 410011094Mahatir Azis 410011080Ali El Farabi 410011068Hamzah Mohammad 410011048Suarno 410011114

  • Geologi Regional Cekungan Jawa Timur Utara

    Cekungan Jawa Timur Utara sebelah barat dibatasi oleh Busur Karimunjawa dimana memisahkannya dengan Cekungan Jawa Barat Utara, di sebelah selatan dibatasi oleh busur vulkanik, sebelah timur dibatasi oleh Cekungan Lombok dan sebelah utara dibatasi oleh Tinggian Paternoster, dimana memisahkannya dengan selat Makasar.Berdasarkan posisinya, Cekungan Jawa Timur Utara dapat dikelompokkan sebagai cekungan belakang busur dan berada pada batas tenggara dari lempeng Eurasia (Mudjiono dan Pireno, 2002).

  • Gambar 3.1 Tumbukan lempeng samudera Jawa Timur dan Lempeng Sunda pada Kapur Akhir sebagai awal tektonik pada daerah telitian (Koesoemadinata et al., 1994) Sejarah tektonik diawali dengan fase tektonik tarikan (exstensional tectonic) yang terjadi antara interval Kapur Atas-Eosen Tengah, menghasilkan sesar- sesar tarik yang membentuk sistem tinggian (horst) dan rendahan (graben) dengan orientasi arah timur laut-barat daya.

  • Fase tektonik berikutnya berupa fase tekanan terjadi pada Miosen Tengah yang ditandai oleh peristiwa penting di dalam distribusi sedimen dan penyebaran flora dan fauna, juga oleh hiatus di daerah Cepu (Baumann, 1975 dalam Djuhaeni, 1997) dan dicirikan oleh perubahan fasies, dari fasies transgresi menjadi fasies regresi di seluruh Zona Rembang (Muin, 1985 dalam Djuhaeni, 1997) yang menyebabkan ketidakselarasan secara regional.

  • Fase tektonik ketiga merupakan aktifitas tektonik terbesar yang bersifat tekanan dan berulang beberapa kali mulai Mio-Pliosen sampai dengan Pleistosen, dimana mengaktifkan kembali sistem struktur sebelumnya dengan mengakibatkan inversi dari graben berupa sesar-sesar turun dan naik, disertai pengangkatan yang mengakibatkan kenampakan seperti sekarang ini .

  • TEKTONOSTRATIGRAFI

  • STRATIGRAFI

  • Formasi Ngimbang Formasi ini terletak tidak selaras di atas batuan Pra-Tersier. Formasi Ngimbang sendiri terdiri atas perulangan antara batupasir, serpih dan lanau dengan sisipan tipis batubara. Bagian atas dari formasi ini terdiri sebagian besar atas batugamping dengan sisipan tipis serpih gampingan dan napal. Umur formasi ini adalah Oligosen Awal Diendapkan di lingkungan laut dangkal.

    Formasi Kujung Ciri litologi pada formasi ini adalah napal pada bagian bawah formasi, batulempunpada bagian atas dan disisipi batugamping bioklastik. Formasi ini berumur Oligosen Atas Diendapkan pada lingkungan laut terbuka dengan kedalaman 200 500 meter atau pada zona batial batas.

    Formasi Prupuh Terdapat perelingan antara batugamping kapuran dengan batugamping bioklatik. Berumur Oligosem akhir Mioen awal. Terendapkan pada zona Neritik luar.

    Formasi Tuban Litologinya batulempung dengan sisipan batugamping pada bagian bawah. Terendapkan pada umur Miosen awal di zona neritik luar.

  • Formasi Wonocolo Ciri litologi Formasi Wonocolo pada umumnya terdiri atas napal pasiran yang berulang dengan napal dan batugamping kalkarenit. Penyebaran dan Ketebalannya mempunyai penyebaran yang luas di Jalur Rembang denga arah barat timur. Umur bagian bawah dari Miosen Akhir hingga bagian tengah dari Miosen Akhir atau zona N 15 N 16, Blow (1969), Lingkungan pengendapan Laut terbuka, jauh dari pantai, pada kedalaman antara 100 meter 500 meter, terletak pada neritik luar hingga bathyal atas

    Formasi Ledok Litologinya batupasir dengan sisipan kalkarenit atau batulempung, berumur Miosen akhir bagian atas dengan lingkungan pengendapannya neritik luar.

    Formasi Mundu Pada formasi ini terdapat ciri litologi napal dengan struktur maif, bagian atasnya batugamping pasiran. Diendapkan pada umur Plistosen dengan lingkungan pengendapan Bathyal tengah.

  • Formasi paciran Ciri litologinya adalah batugamping terumbu, terendapkan pada umur Plioen Pliestosen. Formasi ini berseling jari dengan Mundu & Lidah Formasi Lidah Pada formasi ini terendapkan batulempung biru masif, berseling dengan napal & batupasir. Formasi ini berumur Pliosen tengah Pleistosen akhir, diendapakan pada zona bathyal atas neritik tengah.

  • PETROLEUM SYSTEM

  • SEISMIK

  • KESIMPULANCekungan adalah suatu cekungan atau depresi atau rendahan, cekungan dapat pula berbentuk dataran dimana pegunungan yang mengelilingi. Cekungan Jawa Timur Utara secara fisiografi yang terletak di antara Pantai Laut Jawa. merupakan zona pertemuan lempeng-lempeng Eurasian (Sunda Craton) dan Indo- Australian dan saat ini merupakan back-arc basin. Sejarah tektonik diawali dengan fase tektonik tarikan (exstensional tectonic) Fase tektonik berikutnya berupa fase tekanan terjadi pada Miosen Tengah Fase tektonik ketiga merupakan aktifitas tektonik terbesar yang bersifat tekanan dan berulang beberapa kali mulai Mio-Pliosen sampai dengan Pleistosen mengakibatkan kenampakan seperti sekarang ini .

  • Formasi formasi yang bertindak sebagai reservoar dalam cekungan Jawa Timur Utara adalah formasi Ngimbang, formasi Kujung, formasi Ngrayong, formasi Wonocolo, formasi Tuban, formasi Mundu, formasi Paciran dan formasi Lidah

    Terdapat 34 wilayah kerja yang aktif di Jawa Timur atau mencakup 15 % dari jumlah seluruh wilayah kerja perminyakan di Indonesia. 13 dari wilayah kerja tersebut berstatus ekspolitasi atau sedang memproduksi Migas.

  • SUMBER:

    Matthews, S.J. and Bransden, P.J.E., Late Cretaceous and Cenozoic tectono- stratigraphic development of the East Java Basin, Indonesia. Marine and Petroleum Geology 12 [2], 499-510. 1995.

    Bradshaw, M., Edwards, D., Bradshaw, J., Foster, C., Loutit, T.,McConachie, B., Moore, A., Murray, A., Summons, R., 1997. Australian and Indonesian petroleum systems. In: Proceedings of Petroleum System of SE Asia and Australasia Conference, IPA, May 1997, IPA97-OR-11, pp. 141153. Satyana, Awang Harun, Petroleum Geology of Indonesia : Current Knowledge. Regular HAGI Course, 2010. Ardhana, W., 1993. The Ngrayong Formation, East Java Basin A Depositional Model. Implications For Exploration in the Tuban Block. Unpublished report JOB Pertamina-Trend Tuban.