GLOMERULONEFRITIS AKUT

4
GLOMERULONEFRITIS AKUT (Sindrom Nefritis Akut) Glomerulonefritis akut (GNA) ditandai gejala hematuria, hipertensi, edema d berbagai derajat insufisiensi ginjal. Epidemiologi dan Etiologi Penyakit bisa terjadi pada semua tingkat umur, paling banyak terjadi pada u !" tahun. #ebanyakan disebabkan oleh infeksi dan paling sering akibat atau setel infeksi Streptokokus $etahemolitikus Grup A. %nsidens ber&ariasi antara !2"', tergantung letak infeksi yang mendahuluinya. i negara bermusim infeksi tenggoro lebih banyak terjadi pada musim dingin dan bunga, sedang infeksi kulit (pioderma banyak pada musim panas. i samping penyebab tersering adalah Streptokokus beta hemolitikus Grup A, juga terdapat penyebab lain, baik bakteri maupun &irus, yaitu Streptokokus spp Pneumokokus spp #lebsiela *eningokokus Salmonela tipi *ukoplasma pneumoni +irus %+ #oksaki &irus -ko &irus epatitis &irus %nfluen a &irus /ampak

description

h

Transcript of GLOMERULONEFRITIS AKUT

GLOMERULONEFRITIS AKUT

GLOMERULONEFRITIS AKUT(Sindrom Nefritis Akut)

Glomerulonefritis akut (GNA) ditandai gejala hematuria, hipertensi, edema dan berbagai derajat insufisiensi ginjal.

Epidemiologi dan EtiologiPenyakit bisa terjadi pada semua tingkat umur, paling banyak terjadi pada umur 2-10 tahun. Kebanyakan disebabkan oleh infeksi dan paling sering akibat atau setelah infeksi Streptokokus Beta-hemolitikus Grup A. Insidens bervariasi antara 1-20%, tergantung letak infeksi yang mendahuluinya. Di negara bermusim infeksi tenggorok lebih banyak terjadi pada musim dingin dan bunga, sedang infeksi kulit (pioderma) lebih banyak pada musim panas.

Di samping penyebab tersering adalah Streptokokus beta hemolitikus Grup A, juga terdapat penyebab lain, baik bakteri maupun virus, yaitu: Streptokokus spp

Pneumokokus spp

Klebsiela

Meningokokus

Salmonela tipi

Mukoplasma pneumoni

Virus HIV

Koksaki virus

Eko virus

Hepatitis virus

Influenza virus

Campak

Patologi

Kedua ginjal membesar secara simetris. Pada pemeriksaan mikroskopis bisa didapatkan semua glomerulus membengkak dan ploriferasi sel-sel mesangial secara difus. Banyak ditemukan leukosit PMN dalam glomerulus. Mikroskopik imunofloresen didapatkan deposit immunoglobulin dan komplemen basal membran.

Patogenesis

Berdasarkan adanya bukti kelainan morfologik dan penurunan kadar komplemen C3 memberikan dugaan kuat bahwa GNA pasca infeksi streptokokus terjadi melalui kompleks umur. Namun demikian mekanisme sebenarnya masih belum diketahui.GNA Pasca Infeksi StreptokokusGejala klinis

a)Diawali dengan gejala klasik adanya infeksi saluran nafas bagian atas berupa sakit menelan dan serak kurang lebih 2 minggu sebelum terjadinya edema atau hematuria. Periode laten ini berkisar dari beberapa hari (4-5 hari) sampai 3 minggu dengan rata-rata 10 hari. Sedang periode laten pada infeksi kulit (pioderma) umumnya lebih lama (3 minggu atau lebih).

b)Mula-mula tampak edema luka pada saat bangun tidur dan hilang pada siang hari. Kemudian perut membesar, bengkak-bengkak badan serta tungkai. Edema bisa berat menyerupai sindroma nefrotik.c)Hematuri terjadi baik gross hematuri maupun mikroskopik. Gross hematuri menempati 30-50% dari seluruh penderita. Urin berwarna gelap seperti air teh atau seperti air cucian daging.

d)Panas, lemah, nyeri perut, hilang nafsu makan, sakit kepala dan pucat

e)Hipertensi dengan derajat bervarisi. 5% pasien bisa memberi gejala hipertensi ensefalofati (sakit kepala, muntah, kejang, koma)

f)Tanda-tanda bendungan, sirkulasi akibat edema pulmonal atau efusi pleura berupa takipnoe dan dispnoeg)Tanda-tanda dekompensasi kordis berupa takikardi, hepatomegali dan adanya gallop ritme

Laboratorium Jumlah urin berkurang, berwarna gelap atau coklat (seperti air cucian daging). Secara mikroskopik didapatkan banyak eritrosit dan leukosit, kadang-kadang dijumpai eritrosit kas Proteinuria

Kenaikan ureum dan kreatinin serum

Adanya anemia normokromik normositik akibat dilusi Pemeriksaan kultur apus tenggorokan didapatkan streptokokus beta hemolitik grup A

Peninggian titer ASO yang timbul sejak 10-14 hari setelah infeksi streptokokus dan tetap tinggi sampai beberapa bulan (untuk infeksi tenggorokan)

Peninggian titer antibodi Dnase B (untuk infeksi kulit) Penurunan C3 hampir pada semua penderita (80-90%)

Komplikasi Gagal ginjal akut

Overload akibat gagal jantung atau edema paru

Hipertensi

Gangguaan elektrolit: hiperkalemi, hipokalsemia

Asidosis

Uremia: kejang, koma

TerapiTidak ada pengobatan spesifik untuk GNA

a) pemberian antibiotik (penisilin atau eritromisin) hanya bermanfaat pada infeksi yang masih aktif, dan diberikan selama 10 hari untuk eradikasi bakteri

b) untuk hipertensi dapat diberikan

hipertensi ringan (140-150/100mmHg) tidak diberikan obat anti hipertensi, observasi dengan ketat

hipertensi sedang (160-170/100mmHg) boleh diberikan hidralazin i.m atau oral, atau diberikan nifedipin sublingual

hipertensi berat (180/120mmHg) boleh diberikan klonidin drip atau nifedipin sublingual kombinasi dengan pemberian duiretik

c) bila terjadi gagal ginjal akut: restriksi cairan dan diuretik