globalisasi terhadap nasionalisme
Click here to load reader
-
Upload
dini-putri-permatasari -
Category
Documents
-
view
81 -
download
5
description
Transcript of globalisasi terhadap nasionalisme
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME
1. Latar Belakang
Istilah globalisasi telah menjadi konsep yang sering digunakan untuk
menggambarkan fenomena dunia kontemporer. Dalam era serba modern pada
saat ini, serba terbuka paham nasionalisme semakin terkikis oleh paham
globalisme. Kondisi ini hampir terjadi di seluruh Negara di dunia, tanpa
terkecuali Indonesia. Paham globalisme adalah suatu paham yang timbul akibat
adanya globalisasi. Globalisasi adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam
kehidupan, karena globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan
manusia. Globalisasi itu sendiri bergerak seiring dengan bergeraknya manusia
global yang ada didalamnya. Dengan demikian, globalisasi memiliki
implementasi yang luas terhadap setiap sendi penghidupan dan kehidupan
manusia pada saat ini.
Istilah globalisasi itu sendiri muncul sekitar dua puluh tahun terakhir ini,
namun lebih popular sebagai suatu ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir. Sebagai suatu istilah baru, globalisasi mudah diterima atau dikenal oleh
seluruh orang di dunia. Tanda-tanda dimulainya proses globalisasi terlihat dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang tumbuh begitu cepat
dan pesat, sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasipun
menjadi wacana menarik dari kalangan petinggi-petinggi Negara sampai rakyat
jelata yang secara langung menerima arus deras globalisasi itu sendiri. Konsep
globalisasi meningkatkan koneksi global dan pemahaman manusia yang ada
didalamnya terhadap koneksi global tersebut.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang
harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Dalam kata globalisasi, mengandung suatu pengertian
akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar
negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan.
Dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya
barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya
dan lain-lain.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 1
Dalam kaitannya dengan nasionalisme, globalisasi memiliki tatanan besar
dimana cukup membuat permasalah yang sulit untuk dipecahkan. Paham
globalisme yang diterapkan globalisasi mulai masuk melalui sendi-sendi tertentu
dalam suatu tatanan bernegara untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang
rasa nasionalisme. Paham ini merusak masyarakat dalam suatu Negara dimana
mengikis rasa nasionalisme yang tertanam dan menggantinya dengan paham
globalisme yang notabene lebih mendewakan materialistis dan kesenangan
belaka. Seperti contoh kecil yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia,
di sini Negara dapat dikatakan sebagai alat pejaga keamanan dan ketertiban,
sedangkan kemakmuran kesejahteraan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multi
nasional yang notabene milik asing. Ada kecenderungan pergeseran peran Negara
kearah itu, dimana nantinya nasionalisme warga Negara sedikit demi sedikit akan
memudar (nationless) dan diganti dengan paham globalisme yang mendewakan
uang dan kesenangan.
Nasionalisme adalah suatu paham dimana seseorang diharuskan memilih
suatu status kebangsaan. Seorang yang telah memutuskan akan status
kebangsaannya pasti memiliki identitas politik yang mana identitas tersebut telah
ditanamkan semenjak orang tersebut lahir, semenjak orang tersebut mengenyam
pendidikan. Seperti contoh di Negara Kesatuan Republik Indonesia rasa tersebut
diwujudkan pada diselenggarakannya peringatan-peringatan yang berkaitan
dengan jati diri bangsa, misal, peringatan sumpah pemuda, upacara setiap hari
senin, peringatan 17 Agustus, dan sebagainya. Semua hal tersebut merupakan
suatu upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan identitas politik dan upaya
untuk menanamkan rasa nasionalisme.
Diaspora (penyebaran) globalisasi yang begitu pesat adalah penyebab
utama kemerosotan rasa nasionalisme. Dengan kata lain, globalisasi merupakan
tantangan utama bagi nasionalisme tanpa mengesampingkan faktor-faktor lain.
Dalam perkembangan sejarah, paham nasionalisme belum pernah
menghadapi tantangan sedemikian serius. Dengan mewabahnya globalisasi dalam
bidang ekonomi yang didukung dengan teknologi komunikasi, mengakibatkan
melemahnya batas-batas antar Negara, sehingga terjadi interaksi universal antar
manusia.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 2
2. Pembahasan
a. Pengertian globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebutkan bahwa globalisasi sebagai
fenomena yang dianggap baru muncul pada abad ke-20 erat kaitannya dengan
bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam
hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila
ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai
mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu,
para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik
melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk
berdagang.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim
di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang
antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India,
Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping
membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-
nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke
warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran
oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-
pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung dengan terjadinya revolusi industri
yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa di dunia. Ditambah dengan
berbagai teknologi yang mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan
teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang
pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi
kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta
pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di
Indinosia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa
membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika
Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 3
contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi
hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika
perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya
komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara
di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung
pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Disinilah
globalisasi tampak begitu nyata, sehingga sekat-sekat antar Negara dapat
dihilangkan.
Pengertian globalisasi sendiri diambil dari kata global yang artinya
universal. Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sistem
organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti
sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan suatu
kecenderungan masyarakat terutama di kota-kota besar untuk menyatu dengan
dunia dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan media
komunikasi massa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBHI), globalisasi
didefinisikan sebagai fenomena (gejala) yang menjadikan dunia menjadi kecil
dari segi hubungan manusia. Hal ini didasarkan pada perkembangan teknologi
yang begitu pesat pada era globalisasi. Menurut cendekiawan Barat, globalisasi
adalah satu proses kehidupan yang serbaluas, tidak terbatas, dan merangkum
segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi yang dapat
dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia.
Menurut pengertian The American Heritage Dictionary, “globalization
is the act of process or policy making something worldwide in scope or
application.” Globalisasi sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu tindakan
dari suatu proses atau pengambilan kebijakan menjadi sesuatu yang mendunia
(universal), baik dalam lingkupnya maupun aplikasinya.
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang
dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 4
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama
lain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas
antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa,
maupun migrasi.
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya
hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas
dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi
dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga
mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda
dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-
masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian
yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar
gabungan negara-negara.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
beberapa orang yang memandang globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan
negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
b. Pengertian Nasionalisme
Mengenai sejarah adanya nasionalisme tidak terlepas dari adanya
Perjanjian Westphalia yang mengakhiri perang 30 tahun di Eropa. Adapun
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 5
hasil dari perjanjian ini adalah munculnya nation-state di era modern yang
menjadi salah satu tonggak berdirinya nasionalisme. Nasionalisme merupakan
identitas karena yang lahir atas lahirnya nation-states yang memberikan
batasan-batasan teritori baru dalam kultur yang ada. Sehingga identitas yang
sebelumnya bersektor antar polis kini sudah dalam konteks negara dengan
identitas nasionalisme didalamnya.
Berbicara tentang nasionalisme Indonesia, perlu dicatat bahwa kita
tidak dapat menyepadankannya begitu saja dengan nasionalisme Barat.
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme berfondasi Pancasila.
Nasionalisme yang bersenyawa dengan keadilan sosial, yang oleh Bung Karno
disebut Socio-nasionalisme. Nasionalisme yang demikian ini menghendaki
penghargaan, penghormatan, toleransi kepada bangsa atau suku bangsa lain.
Maka nasionalisme Indonesia berbeda dengan nasionalisme Barat yang bisa
menjurus kepada sikap chauvinistik dan ethnonationalism (nasionalisme
sempit) yang membenci bangsa atau suku bangsa lain, menganggap bangsa
atau suku bangsa sendirilah yang paling bagus, paling unggul, sesuai dengan
individualisme Barat.
Kata nasionalisme berasal dari Bahasa Inggris nation yang berarti
bangsa. Nasionalisme menurut pendapat Joseph Ernest Renan adalah
sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan
dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss
yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan
memiliki negara. Menurut Otto Bauer nasionalisme adalah kesatuan perasaan
dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme
negara-negara Asia. Hans Kohn mengatakan bahwa nasionalisme adalah suatu
paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi inividu harus diserahkan
kepada negara kebangsaan. dan bangsa. Sedangkan, Louis Snyder
mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi,
sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh
adalah timbulnya nasionalisne di Jepang.
Dari beberapa penjelasan di atas, nasionalisme dapat didefinisikan
sebagai suatu konsep kebangsaan, menunjuk pada kelompok-kelompok
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 6
persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokkan
berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Nasionalisme adalah
sense of belonging dari bangsa tertentu atas khazanah yang ada yang terbatas
pada garis teritorial. Nasionalisme lahir dari solidaritas komunitas bangsa yang
terbentuk oleh pengalaman penderita bersama yang telah terjadi dan
pengalaman itu dijadikan sebagai dasar pembentukan komunitas hari ini dan di
masa datang. Penentuan nasib sendiri oleh suatu bangsa, disebut juga dengan
civic nationalism, merupakan hak bagi suatu nasionalitas untuk membangun
suatu bangsa yang memiliki ideologi dan populasi yang akan diregulasi.
c. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme
Nasionalisme yang lebih “dekat” dengan aspek politik terlihat mudah
untuk digoyang – goyangkan oleh globalisasi. Dalam sektor ekonomi,
globalisasi bahkan mampu mengintegrasikan negara – negara kedalam sebuah
sistem pasar bebas yang berbasis interdependensi, hal ini terlihat bahwa
negarapun “terpaksa” untuk memberikan sedikit banyak kedaulatannya pada
globalisasi. Dalam konteks nasionalisme globalisasi memicu adanya
transformasi sosial yang muncul akibat pesatnya nilai – nilai global seperti ide
mengenai kosmopolitanisme. Selain itu globalisasi juga memicu adanya
penolakan akan semakin mengakarnya nilai – nilai liberalism dari kaum
fundamentalisme.
Menurut pendapat Krisna globalisasi sebagai proses berlangsung
melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan
waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam
interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua
bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi
adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan
teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi
tidak dapat dihindari kehadirannya.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 7
Dampak globalisasipun mulai terasa jika dipandang dari sisi
nasionalisme. Ada pengaruh positif maupun negatif yang dilahirkan
globalisme terhadap nasionalisme. Berikut akan dijelaskan beberapa pengaruh
positif adanya globalisasi terhadap nasionalisme:
Globalisasi politik
Dilihat dari sisi globalisasi politik, pemerintahandi beberapa Negara saat ini
dijalankan secara terbuka dan demokratis. Sehingga pemerintahan dapat
dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis yang mana tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa
rasa nasionalisme terhadap negara tersebut menjadi meningkat.
Globalisasi ekonomi
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan
adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.
Globalisasi sosial budaya
Dari aspek globalisasi sosial budaya, suatu bangsa dapat meniru pola
berpikir bangsa lain yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin
serta Iptek yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa tersebut
yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme warga negaranya terhadap bangsanya.
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, adapun dampak negative
yang dilahirkan globalisasi adalah sebagai berikut:
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinan dapat merubah arah ideologi suatu bangsa ke ideologi
liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan
hilang.
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca
Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 8
terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin
yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang
tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya
barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat dilihat bahwa globalisasi
memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Dimana dari setiap sisinya dapat
diambil tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi
globalisasi, namun tidak mengurangi rasa nasionalisme terhadap bangsa
sedikitpun. Berikut ini dijelaskan beberapa tindakan agar seorang individu
dapat menikmati globalisasi tanpa mengurangi rasa cintanya pada suatu
bangsa, yaitu:
Memperkuat keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan meningkatkan pembangunan ekonomi, karena kegagalan
pembangunan ekonomi berdampak besar terhadap lemahnya semangat
nasionalisme.
Dengan melakukan sosialisasi nasionalisme pada seluruh lapisan
masyarakat, baik melalui media massa, intansi pemerintahan, sekolah dan
keluarga.
Dengan menghapuskan diskriminasi terhadap kelompok minoritas, karena
adanya diskriminasi dapat menyebabkan perpecahan antar masyarakat.
Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan
perilaku yang benar dan salah.
Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Menggunakan produk dalam negeri.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 9
Bagi para produsen, hendaknya lebih kreatif dan inovatif lagi dalam
memproduksi suatu produk, sehingga dapat menarik konsumen.
Bagi Pemerintah, hendaknya membuat peraturan untuk memberlakukan
setiap instansi menggunakan produk dalam negeri sebagai wujud nyata cinta
Indonesia. Hal ini nantinya dapat dijadikan contoh bagi rakyat, karena
rakyat juga ingin melihat wujud real dari pemerintah dalam meningkatkan
jiwa Nasionalisme.
Bagi pihak instansi yang terkait dengan dunia usaha, hendaknya jangan
mempersulit dalam proses perizinan ataupun melakukan pungutan liar
terhadap pengusaha, hal ini dapat menurunkan daya saing produk akibat
dari biaya ekonomi yang tinggi.
Bagi para Pemimpin, tokoh masyarakat, media massa serta mahasiswa,
hendakya lebih gencar lagi dalam menyerukan untuk cinta produk dalam
negeri sebagai bentuk semangat nasionalisme.
Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan
orang lain.
Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh
terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.
3. Kesimpulan
Pengertian globalisasi sendiri diambil dari kata global yang artinya
universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada beberapa orang yang memandang globalisasi sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Sedangkan, nasionalisme
dapat didefinisikan sebagai suatu konsep kebangsaan, menunjuk pada kelompok-
kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokkan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 10
Nasionalisme adalah sense of belonging dari bangsa tertentu atas khazanah yang
ada yang terbatas pada garis teritorial.
Globalisasi sejatinya merupakan sebuah proses yang menyerang semua
aspek dalam kehidupan, tidak hanya menguasai sistem pasar dengan mekanisme
pasar bebas yang berprinsip liberalisme namun globalisasi juga menyerang aspek
identitas warga negara yaitu nasionalisme. Dibalik itu globalisasi melahirkan dua
sisi pengaruh, yaitu positif dan negatif. Dari kedua sisi pengaruh tersebut seorang
individu dituntut untuk dapat membedakan pengaruh mana yang seharusnya
dapat dilakukan demi kemajuan bangsanya dan mana yang tidak seharusnya
dilakukan. Jika hal itu benar-benar dilakukan maka rasa nasionalisme yang
selama ini ditakutkan tercuri oleh paham globalisme akan kembali seperti semula.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 11