globalisasi terhadap nasionalisme

17

Click here to load reader

description

globalisasi vs nasionalisme

Transcript of globalisasi terhadap nasionalisme

Page 1: globalisasi terhadap nasionalisme

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME

1. Latar Belakang

Istilah globalisasi telah menjadi konsep yang sering digunakan untuk

menggambarkan fenomena dunia kontemporer. Dalam era serba modern pada

saat ini, serba terbuka paham nasionalisme semakin terkikis oleh paham

globalisme. Kondisi ini hampir terjadi di seluruh Negara di dunia, tanpa

terkecuali Indonesia. Paham globalisme adalah suatu paham yang timbul akibat

adanya globalisasi. Globalisasi adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dalam

kehidupan, karena globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan

manusia. Globalisasi itu sendiri bergerak seiring dengan bergeraknya manusia

global yang ada didalamnya. Dengan demikian, globalisasi memiliki

implementasi yang luas terhadap setiap sendi penghidupan dan kehidupan

manusia pada saat ini.

Istilah globalisasi itu sendiri muncul sekitar dua puluh tahun terakhir ini,

namun lebih popular sebagai suatu ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun

terakhir. Sebagai suatu istilah baru, globalisasi mudah diterima atau dikenal oleh

seluruh orang di dunia. Tanda-tanda dimulainya proses globalisasi terlihat dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang tumbuh begitu cepat

dan pesat, sehingga mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasipun

menjadi wacana menarik dari kalangan petinggi-petinggi Negara sampai rakyat

jelata yang secara langung menerima arus deras globalisasi itu sendiri. Konsep

globalisasi meningkatkan koneksi global dan pemahaman manusia yang ada

didalamnya terhadap koneksi global tersebut.

Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang

harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk

kepentingan kehidupan. Dalam kata globalisasi, mengandung suatu pengertian

akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar

negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan.

Dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya

barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya

dan lain-lain.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 1

Page 2: globalisasi terhadap nasionalisme

Dalam kaitannya dengan nasionalisme, globalisasi memiliki tatanan besar

dimana cukup membuat permasalah yang sulit untuk dipecahkan. Paham

globalisme yang diterapkan globalisasi mulai masuk melalui sendi-sendi tertentu

dalam suatu tatanan bernegara untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang

rasa nasionalisme. Paham ini merusak masyarakat dalam suatu Negara dimana

mengikis rasa nasionalisme yang tertanam dan menggantinya dengan paham

globalisme yang notabene lebih mendewakan materialistis dan kesenangan

belaka. Seperti contoh kecil yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia,

di sini Negara dapat dikatakan sebagai alat pejaga keamanan dan ketertiban,

sedangkan kemakmuran kesejahteraan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multi

nasional yang notabene milik asing. Ada kecenderungan pergeseran peran Negara

kearah itu, dimana nantinya nasionalisme warga Negara sedikit demi sedikit akan

memudar (nationless) dan diganti dengan paham globalisme yang mendewakan

uang dan kesenangan.

Nasionalisme adalah suatu paham dimana seseorang diharuskan memilih

suatu status kebangsaan. Seorang yang telah memutuskan akan status

kebangsaannya pasti memiliki identitas politik yang mana identitas tersebut telah

ditanamkan semenjak orang tersebut lahir, semenjak orang tersebut mengenyam

pendidikan. Seperti contoh di Negara Kesatuan Republik Indonesia rasa tersebut

diwujudkan pada diselenggarakannya peringatan-peringatan yang berkaitan

dengan jati diri bangsa, misal, peringatan sumpah pemuda, upacara setiap hari

senin, peringatan 17 Agustus, dan sebagainya. Semua hal tersebut merupakan

suatu upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan identitas politik dan upaya

untuk menanamkan rasa nasionalisme.

Diaspora (penyebaran) globalisasi yang begitu pesat adalah penyebab

utama kemerosotan rasa nasionalisme. Dengan kata lain, globalisasi merupakan

tantangan utama bagi nasionalisme tanpa mengesampingkan faktor-faktor lain.

Dalam perkembangan sejarah, paham nasionalisme belum pernah

menghadapi tantangan sedemikian serius. Dengan mewabahnya globalisasi dalam

bidang ekonomi yang didukung dengan teknologi komunikasi, mengakibatkan

melemahnya batas-batas antar Negara, sehingga terjadi interaksi universal antar

manusia.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 2

Page 3: globalisasi terhadap nasionalisme

2. Pembahasan

a. Pengertian globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebutkan bahwa globalisasi sebagai

fenomena yang dianggap baru muncul pada abad ke-20 erat kaitannya dengan

bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam

hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila

ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai

mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu,

para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik

melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk

berdagang.

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim

di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang

antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India,

Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping

membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-

nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke

warga dunia.

Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran

oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-

pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung dengan terjadinya revolusi industri

yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa di dunia. Ditambah dengan

berbagai teknologi yang mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan

teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang

pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi

kebudayaan di dunia.

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta

pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di

Indinosia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa

membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika

Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 3

Page 4: globalisasi terhadap nasionalisme

contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi

hingga saat ini.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika

perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya

komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan

terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara

di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung

pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Disinilah

globalisasi tampak begitu nyata, sehingga sekat-sekat antar Negara dapat

dihilangkan.

Pengertian globalisasi sendiri diambil dari kata global yang artinya

universal. Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sistem

organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti

sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Globalisasi merupakan suatu

kecenderungan masyarakat terutama di kota-kota besar untuk menyatu dengan

dunia dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan media

komunikasi massa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBHI), globalisasi

didefinisikan sebagai fenomena (gejala) yang menjadikan dunia menjadi kecil

dari segi hubungan manusia. Hal ini didasarkan pada perkembangan teknologi

yang begitu pesat pada era globalisasi. Menurut cendekiawan Barat, globalisasi

adalah satu proses kehidupan yang serbaluas, tidak terbatas, dan merangkum

segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial, dan ekonomi yang dapat

dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia.

Menurut pengertian The American Heritage Dictionary, “globalization

is the act of process or policy making something worldwide in scope or

application.” Globalisasi sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu tindakan

dari suatu proses atau pengambilan kebijakan menjadi sesuatu yang mendunia

(universal), baik dalam lingkupnya maupun aplikasinya.

Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang

dimaksudkan orang dengan globalisasi:

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 4

Page 5: globalisasi terhadap nasionalisme

Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan

internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan

identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama

lain.

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas

antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa,

maupun migrasi.

Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya

hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas

dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi

dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga

mengglobal.

Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda

dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-

masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian

yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar

gabungan negara-negara.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi

adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari

setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum

memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working

definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada

beberapa orang yang memandang globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau

proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan

negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan

kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas

geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

b. Pengertian Nasionalisme

Mengenai sejarah adanya nasionalisme tidak terlepas dari adanya

Perjanjian Westphalia yang mengakhiri perang 30 tahun di Eropa. Adapun

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 5

Page 6: globalisasi terhadap nasionalisme

hasil dari perjanjian ini adalah munculnya nation-state di era modern yang

menjadi salah satu tonggak berdirinya nasionalisme. Nasionalisme merupakan

identitas karena yang lahir atas lahirnya nation-states yang memberikan

batasan-batasan teritori baru dalam kultur yang ada. Sehingga identitas yang

sebelumnya bersektor antar polis kini sudah dalam konteks negara dengan

identitas nasionalisme didalamnya.

Berbicara tentang nasionalisme Indonesia, perlu dicatat bahwa kita

tidak dapat menyepadankannya begitu saja dengan nasionalisme Barat.

Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme berfondasi Pancasila.

Nasionalisme yang bersenyawa dengan keadilan sosial, yang oleh Bung Karno

disebut Socio-nasionalisme. Nasionalisme yang demikian ini menghendaki

penghargaan, penghormatan, toleransi kepada bangsa atau suku bangsa lain.

Maka nasionalisme Indonesia berbeda dengan nasionalisme Barat yang bisa

menjurus kepada sikap chauvinistik dan ethnonationalism (nasionalisme

sempit) yang membenci bangsa atau suku bangsa lain, menganggap bangsa

atau suku bangsa sendirilah yang paling bagus, paling unggul, sesuai dengan

individualisme Barat.

Kata nasionalisme berasal dari Bahasa Inggris nation yang berarti

bangsa. Nasionalisme menurut pendapat Joseph Ernest Renan adalah

sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu lain dengan

dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah bangsa Swiss

yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa dan

memiliki negara. Menurut Otto Bauer nasionalisme adalah kesatuan perasaan

dan perangai yang timbul karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme

negara-negara Asia. Hans Kohn mengatakan bahwa nasionalisme adalah suatu

paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi inividu harus diserahkan

kepada negara kebangsaan. dan bangsa. Sedangkan, Louis Snyder

mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi,

sosial dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh

adalah timbulnya nasionalisne di Jepang.

Dari beberapa penjelasan di atas, nasionalisme dapat didefinisikan

sebagai suatu konsep kebangsaan, menunjuk pada kelompok-kelompok

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 6

Page 7: globalisasi terhadap nasionalisme

persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokkan

berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Nasionalisme adalah

sense of belonging dari bangsa tertentu atas khazanah yang ada yang terbatas

pada garis teritorial. Nasionalisme lahir dari solidaritas komunitas bangsa yang

terbentuk oleh pengalaman penderita bersama yang telah terjadi dan

pengalaman itu dijadikan sebagai dasar pembentukan komunitas hari ini dan di

masa datang. Penentuan nasib sendiri oleh suatu bangsa, disebut juga dengan

civic nationalism, merupakan hak bagi suatu nasionalitas untuk membangun

suatu bangsa yang memiliki ideologi dan populasi yang akan diregulasi.

c. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme

Nasionalisme yang lebih “dekat” dengan aspek politik terlihat mudah

untuk digoyang – goyangkan oleh globalisasi. Dalam sektor ekonomi,

globalisasi bahkan mampu mengintegrasikan negara – negara kedalam sebuah

sistem pasar bebas yang berbasis interdependensi, hal ini terlihat bahwa

negarapun “terpaksa” untuk memberikan sedikit banyak kedaulatannya pada

globalisasi. Dalam konteks nasionalisme globalisasi memicu adanya

transformasi sosial yang muncul akibat pesatnya nilai – nilai global seperti ide

mengenai kosmopolitanisme. Selain itu globalisasi juga memicu adanya

penolakan akan semakin mengakarnya nilai – nilai liberalism dari kaum

fundamentalisme.

Menurut pendapat Krisna globalisasi sebagai proses berlangsung

melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan

waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam

interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua

bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi

adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan

teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan

kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi

tidak dapat dihindari kehadirannya.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 7

Page 8: globalisasi terhadap nasionalisme

Dampak globalisasipun mulai terasa jika dipandang dari sisi

nasionalisme. Ada pengaruh positif maupun negatif yang dilahirkan

globalisme terhadap nasionalisme. Berikut akan dijelaskan beberapa pengaruh

positif adanya globalisasi terhadap nasionalisme:

Globalisasi politik

Dilihat dari sisi globalisasi politik, pemerintahandi beberapa Negara saat ini

dijalankan secara terbuka dan demokratis. Sehingga pemerintahan dapat

dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis yang mana tentunya akan

mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa

rasa nasionalisme terhadap negara tersebut menjadi meningkat.

Globalisasi ekonomi

Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,

meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan

adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang

menunjang kehidupan nasional bangsa.

Globalisasi sosial budaya

Dari aspek globalisasi sosial budaya, suatu bangsa dapat meniru pola

berpikir bangsa lain yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin

serta Iptek yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa tersebut

yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa

nasionalisme warga negaranya terhadap bangsanya.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, adapun dampak negative

yang dilahirkan globalisasi adalah sebagai berikut:

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat bahwa liberalisme dapat

membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup

kemungkinan dapat merubah arah ideologi suatu bangsa ke ideologi

liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan

hilang.

Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam

negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca

Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 8

Page 9: globalisasi terhadap nasionalisme

terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa

nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan

miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal

tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin

yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian

antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang

tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya

barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat dilihat bahwa globalisasi

memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Dimana dari setiap sisinya dapat

diambil tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi

globalisasi, namun tidak mengurangi rasa nasionalisme terhadap bangsa

sedikitpun. Berikut ini dijelaskan beberapa tindakan agar seorang individu

dapat menikmati globalisasi tanpa mengurangi rasa cintanya pada suatu

bangsa, yaitu:

Memperkuat keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan meningkatkan pembangunan ekonomi, karena kegagalan

pembangunan ekonomi berdampak besar terhadap lemahnya semangat

nasionalisme.

Dengan melakukan sosialisasi nasionalisme pada seluruh lapisan

masyarakat, baik melalui media massa, intansi pemerintahan, sekolah dan

keluarga.

Dengan menghapuskan diskriminasi terhadap kelompok minoritas, karena

adanya diskriminasi dapat menyebabkan perpecahan antar masyarakat.

Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan

perilaku yang benar dan salah.

Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Menggunakan produk dalam negeri.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 9

Page 10: globalisasi terhadap nasionalisme

Bagi para produsen, hendaknya lebih kreatif dan inovatif lagi dalam

memproduksi suatu produk, sehingga dapat menarik konsumen.

Bagi Pemerintah, hendaknya membuat peraturan untuk memberlakukan

setiap instansi menggunakan produk dalam negeri sebagai wujud nyata cinta

Indonesia. Hal ini nantinya dapat dijadikan contoh bagi rakyat, karena

rakyat juga ingin melihat wujud real dari pemerintah dalam meningkatkan

jiwa Nasionalisme.

Bagi pihak instansi yang terkait dengan dunia usaha, hendaknya jangan

mempersulit dalam proses perizinan ataupun melakukan pungutan liar

terhadap pengusaha, hal ini dapat menurunkan daya saing produk akibat

dari biaya ekonomi yang tinggi.

Bagi para Pemimpin, tokoh masyarakat, media massa serta mahasiswa,

hendakya lebih gencar lagi dalam menyerukan untuk cinta produk dalam

negeri sebagai bentuk semangat nasionalisme.

Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan

orang lain.

Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh

terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.

3. Kesimpulan

Pengertian globalisasi sendiri diambil dari kata global yang artinya

universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar

definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang

melihatnya. Ada beberapa orang yang memandang globalisasi sebagai suatu

proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa

seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan

satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan

batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Sedangkan, nasionalisme

dapat didefinisikan sebagai suatu konsep kebangsaan, menunjuk pada kelompok-

kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar

pengelompokkan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 10

Page 11: globalisasi terhadap nasionalisme

Nasionalisme adalah sense of belonging dari bangsa tertentu atas khazanah yang

ada yang terbatas pada garis teritorial.

Globalisasi sejatinya merupakan sebuah proses yang menyerang semua

aspek dalam kehidupan, tidak hanya menguasai sistem pasar dengan mekanisme

pasar bebas yang berprinsip liberalisme namun globalisasi juga menyerang aspek

identitas warga negara yaitu nasionalisme. Dibalik itu globalisasi melahirkan dua

sisi pengaruh, yaitu positif dan negatif. Dari kedua sisi pengaruh tersebut seorang

individu dituntut untuk dapat membedakan pengaruh mana yang seharusnya

dapat dilakukan demi kemajuan bangsanya dan mana yang tidak seharusnya

dilakukan. Jika hal itu benar-benar dilakukan maka rasa nasionalisme yang

selama ini ditakutkan tercuri oleh paham globalisme akan kembali seperti semula.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme | 11