BKIPM | Website Resmi Badan Karantina Ikan, Pengendalian ...
Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia
description
Transcript of Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia
1
Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia
Pusat Karantina IkanKementerian Kelautan dan Perikanan
2010
2
Putaran Perundingan GATTPutaran Perundingan GATTTahunTahun TempatTempat MateriMateri NegarNegar
aa19471947 JenewaJenewa TarifTarif 232319491949 AnnecyAnnecy TarifTarif 131319511951 TorguayTorguay TarifTarif 383819561956 JenewaJenewa TarifTarif 26261960-1960-
6161JenewaJenewa(Dillon Round)(Dillon Round)
TarifTarif 2626
1964-1964-6767
JenewaJenewa(Kennedy (Kennedy Round)Round)
Tarif, Anti DumpingTarif, Anti Dumping 6262
1973-1973-7979
JenewaJenewa(Tokyo Round)(Tokyo Round)
Tarif, Non Tarif, Konsep Tarif, Non Tarif, Konsep PerjanjianPerjanjian
102102
1986-1986-9393
JenewaJenewa(Uruguay (Uruguay Round)Round)
Tarif, Non Tarif, Jasa, Hak Tarif, Non Tarif, Jasa, Hak Cipta, Penyelesaian Cipta, Penyelesaian sengketa, tekstil, Pertanian sengketa, tekstil, Pertanian dan Pembentukan WTOdan Pembentukan WTO
123123
3
2544
49
12
25
NEGARA ANGGOTANEGARA ANGGOTA
Amerika: 28 _ Afrika: 47 _ Eropa: 49 _ Timteng: 13 _ Amerika: 28 _ Afrika: 47 _ Eropa: 49 _ Timteng: 13 _ Asia: 30Asia: 30
2847
49
30
13
4
GATT: Agreement on AgricultureGATT: Agreement on Agriculture AKSES PASARAKSES PASAR
Pengurangan secara bertahap hambatan-hambatan tarif, Pengurangan secara bertahap hambatan-hambatan tarif, non tarf dan pemberian minimum aksesnon tarf dan pemberian minimum akses
SUBSIDI DOMESTIKSUBSIDI DOMESTIKPengurangan secara bertahap tingkat subsidi domestikPengurangan secara bertahap tingkat subsidi domestik
SUBSIDI EKSPORSUBSIDI EKSPORPengurangan secara bertahap subsidi ekspor yang Pengurangan secara bertahap subsidi ekspor yang diberikandiberikan
SANITARY AND PHYTOSANITARY (SPS)SANITARY AND PHYTOSANITARY (SPS) Pemberian hak kepada setiap negara untuk Pemberian hak kepada setiap negara untuk
menerapkan ketentuan ketentuan sps sejauh menerapkan ketentuan ketentuan sps sejauh didasarkan pada alasan-alasan ilmiah didasarkan pada alasan-alasan ilmiah (scientifically (scientifically justifiable)justifiable)
Akses pasar produk pertanian akan sangat ditentukan Akses pasar produk pertanian akan sangat ditentukan oleh ketentuan-ketentuan SPS, khususnya karantinaoleh ketentuan-ketentuan SPS, khususnya karantina
5
What are SPS measures ?What are SPS measures ?
To protect To protect HUMAN or ANIMALHUMAN or ANIMAL life life FromFrom risk arising risk arising FromFrom additives, additives, contaminants, toxins, or disease – contaminants, toxins, or disease – causing organisms in their food.causing organisms in their food.
To Protect To Protect HUMANHUMAN life life FromFrom plant or plant or animal carried disease (Zoonoses)animal carried disease (Zoonoses)
To Protect To Protect ANIMAL or PLANTANIMAL or PLANT life life From From pests,disease or disease causing pests,disease or disease causing organismsorganisms
To Protect To Protect COUNTRY COUNTRY FromFrom damage damage caused by the Entry, Establishment or caused by the Entry, Establishment or spread of pestsspread of pests
6
Konsepsi Konsepsi Pest Free AreaPest Free Area : : Peraturan SPS sesuai Peraturan SPS sesuai Pest StatusPest Status : :
TransparanTransparan : Notifikasi dan : Notifikasi dan Enguiry PointEnguiry Point;;
Komisi Penyelesaian Masalah Komisi Penyelesaian Masalah ( ( Dispute Settlement BodyDispute Settlement Body ); );
Technical AidsTechnical Aids : Bantuan Teknis : Bantuan Teknis Komite SPSKomite SPS..
7
Peranan Karantina Dalam Peranan Karantina Dalam Perdagangan Produk Perikanan Perdagangan Produk Perikanan Sebagai Penentu Persyaratan Sebagai Penentu Persyaratan
TeknisTeknisPRODUK HAMBATAN
AKSES PASAR PASARTARIF NON TARIF
BEA MASUK PAJAK
TEKNISSPS NON SPS
KEAMANANPANGAN
PREFERENSI KONSUMENLINGKUNGAN
HIDUP
KARANTINAGRADING
BEA CUKAI
NON TEKNIS
ISU AGAMA /MORAL
TATA NIAGALINGKUNGAN
HIDUP
KARANTINASERTIFIKASI TINDAKAN KARANTINA IDENTIFIKASI
8
DINAMIKA INSTRUMEN PERDAGANGAN GLOBALDINAMIKA INSTRUMEN PERDAGANGAN GLOBAL
1. TARIF
2. SUBSIDI & KUOTA
3. HAMBATAN TEKNIS
Semakin tidak populer
Cenderung tidak populer
Semakin populer
Technical Barner To Trade (TBT)
Nasional SNIRegional CODEX, Standard EU, AseanInternasional OIE
Sanitary and Phytosanitary (SPS)
Instrumen Karantina Ikan
Penyebaran Hama & penyakit (Ikan & Manusia)
Pelestarian SDI & Lingkungan
9
SPS-WTOSPS-WTO
SPS - WTO
OFFICE INTERNATIONAL DES EPIZOOTIES (OIE)
•International Health Code•Diagnostic Manual
•Terrestrial Animal -List A Diseases -List B Diseases
• Aquatic animal -Listed Diseases
10
DAFTAR PENYAKIT BERBAHAYA MENURUT OIEDAFTAR PENYAKIT BERBAHAYA MENURUT OIEA. IKAN BERSIRIPA. IKAN BERSIRIP
1.1. Epizootic haematopoietic necrosis (EHN)Epizootic haematopoietic necrosis (EHN)2.2. Infectious haematopoietic necrosis (IHN)Infectious haematopoietic necrosis (IHN)3.3. Spring viraemia of carp (SVC)Spring viraemia of carp (SVC)4.4. Viral haemorrhagic septicaemia (VHS)Viral haemorrhagic septicaemia (VHS)5.5. Infectious salmon anaemia (ISA)Infectious salmon anaemia (ISA)6.6. Epizootic ulcerative syndrome (EUS)Epizootic ulcerative syndrome (EUS)7.7. Gyrodactylosis (Gyrodactylus salaris)Gyrodactylosis (Gyrodactylus salaris)8.8. Red sea bream iridoviral disease (RSBID)Red sea bream iridoviral disease (RSBID)9.9. Koi Herpesvirus diseaseKoi Herpesvirus disease
11
B. KERANG-KERANGANB. KERANG-KERANGAN
1.1. Bonamia ostreaeBonamia ostreae2.2. Bonamia exitiosaBonamia exitiosa3.3. Marteilia refringensMarteilia refringens4.4. Perkinsus marinusPerkinsus marinus5.5. Perkinsus olseni/atlanticusPerkinsus olseni/atlanticus6.6. Xenohaliotis californiensisXenohaliotis californiensis7.7. Abalone viral mortalityAbalone viral mortality
12
C. UDANG-UDANGANC. UDANG-UDANGAN
1.1. Taura syndrome (TSV)Taura syndrome (TSV)2.2. White spot disease (WSSV)White spot disease (WSSV)3.3. Yellowhead disease (YHV)Yellowhead disease (YHV)4.4. Tetrahedral baculovirosis -Tetrahedral baculovirosis -Baculovirus Baculovirus
penaeipenaei- (BP)- (BP)5.5. Spherical baculovirosis (Spherical baculovirosis (Penaeus Penaeus
monodonmonodon-type baculovirus)(MBV)-type baculovirus)(MBV)6.6. Infectious hypodermal and haematopoietic Infectious hypodermal and haematopoietic
necrosis (IHHNV)necrosis (IHHNV)7.7. Crayfish plague (Aphanomyces astaci)Crayfish plague (Aphanomyces astaci)8.8. Infectious myonecrosisInfectious myonecrosis 9.9. White tail diseaseWhite tail disease
13
Lanjutan… Lanjutan… UDANG-UDANGANUDANG-UDANGAN
10.10. NecrotizingNecrotizing Hepatopancreatitis Hepatopancreatitis 11.11. Hepatopancreatic parvovirus diseaseHepatopancreatic parvovirus disease12.12. Mourilyan virus diseaseMourilyan virus diseaseCatatan : Ketiga penyakit tersebut belum Catatan : Ketiga penyakit tersebut belum
termasuk list OIE masih termasuk list OIE masih dalam tahap dalam tahap pengkajian pengkajian
14
JENIS-JENIS HAMA PENYAKIT JENIS-JENIS HAMA PENYAKIT IKAN KARANTINA (Kepmen IKAN KARANTINA (Kepmen
17/MEN/2006)17/MEN/2006)NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolongaGolonga
nnNama PenyakitNama Penyakit
A.A. Virus:Virus:1.1. Herpesvirus ictaluriHerpesvirus ictaluri II Channel catfish Channel catfish
virus disease virus disease (CCDV)(CCDV)
2.2. Rhabdovirus CarpioRhabdovirus Carpio II Spring viraemia of Spring viraemia of Carp (SVC)Carp (SVC)
3.3. IPN-virus IPN-virus (Birnavirus)(Birnavirus)
II Infectious Infectious Pancreatic Pancreatic Necrosis (IPN)Necrosis (IPN)
4.4. IHN-virus IHN-virus (Rhabdovirus)(Rhabdovirus)
II Infectious Infectious Haematopoietic Haematopoietic Necrosis (IHN)Necrosis (IHN)
5.5. Infection Infection Hypodermal & Hypodermal & Haematopoietic Haematopoietic necrosis virus necrosis virus (Parvovirus)(Parvovirus)
II Infection Infection Hypodermal & Hypodermal & Haematopoietic Haematopoietic necrosis (IHHND)necrosis (IHHND)
Ket : cetak kuning = penyakit hanya terdapat pada daftar KEPMEN 17 Th 2006 cetak hijau = penyakit terdapat pada daftar KEPMEN 17 Th 2006 & list OIE 2007
15
LanjutanLanjutan....
NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolongaGolongann
Nama PenyakitNama Penyakit
6.6. Baculovirus penaeiBaculovirus penaei II Baculovirus Baculovirus Penaei Disease Penaei Disease (BPD)(BPD)
7.7. Monodon Monodon baculovirus baculovirus (Baculovirus)(Baculovirus)
II Monodon Monodon Baculovirus Baculovirus Disease (MBVD)Disease (MBVD)
8.8. Yellow head virus Yellow head virus (Baculovirus)(Baculovirus)
II Yellow Head Yellow Head DiseaseDisease
9.9. Taura syndrome Taura syndrome (Picomavirus)(Picomavirus)
II Taura Syndrome Taura Syndrome (TS)(TS)
10.10. White spot White spot syndrome virus syndrome virus (Whispovirus)(Whispovirus)
II White Spot White Spot Disease Disease
16
NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolonganGolongan Nama PenyakitNama Penyakit11.11. Red sea bream Red sea bream
indovirusindovirusII Red sea bream Red sea bream
indoviral indoviral disease disease (RSBIVD)(RSBIVD)
12.12. Viral nervous Viral nervous necrosis necrosis (Nodavirus)(Nodavirus)
II Viral nervous Viral nervous necrosis virus necrosis virus (NNV)(NNV)Viral Viral Encephalopathy Encephalopathy and retinopathy and retinopathy (VER)(VER)
13.13. Koi herpesvirusKoi herpesvirus II Infection with Infection with koi herpesvirus koi herpesvirus (KHV)(KHV)
14.14. Macrobrachium Macrobrachium rosenbergii rosenbergii nodavirusnodavirusExtra small virusExtra small virus
II White tail White tail disease (WTD)disease (WTD)
15.15. Infectious Infectious myonecrosis virusmyonecrosis virus
II Infectious Infectious myonecrosis myonecrosis (IMN)(IMN)
LanjutanLanjutan....
17
Lanjutan..Lanjutan..NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolonganGolongan Nama PenyakitNama PenyakitB.B. Bakteri :Bakteri :1.1. Aeromonas Aeromonas
salmonicidasalmonicidaIIII Furunculosis, Carp Furunculosis, Carp
erytrodermatitiserytrodermatitis2.2. Renibacterium Renibacterium
salmoninarumsalmoninarumII Bacterial Kidney Bacterial Kidney
Disease (BKD), Disease (BKD), Corynebacterial Corynebacterial kidney diseasekidney disease
3.3. Mycobacterium Mycobacterium marinum, M. marinum, M. chelonei, M. chelonei, M. fortuitumfortuitum
IIII Fish Tuberculosis Fish Tuberculosis (Fish (Fish Mycobacteriosis)Mycobacteriosis)
4.4. Nocardia seriolaeNocardia seriolaeNocardia campachiNocardia campachiNocardia asteroidesNocardia asteroides
II Nocardiosis, Gill Nocardiosis, Gill tuberculosistuberculosis
5.5. Edwardsiella tardaEdwardsiella tarda IIII Edwardsiellosis Edwardsiellosis Emphisemateous Emphisemateous Putrefactive Putrefactive Disease of Catfish Disease of Catfish (EPDC), Red Pest(EPDC), Red Pest
18
Lanjutan..Lanjutan..NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolongaGolonga
nnNama PenyakitNama Penyakit
6.6. Edwardsiella Edwardsiella ictaluriictaluri
IIII Enteric Enteric Septicaemia of Septicaemia of Catfish (ESC)Catfish (ESC)
7.7. Streptococcus Streptococcus iniaeiniae
IIII StreptococcosisStreptococcosis
8.8. Pasteurella Pasteurella piscicidapiscicida
IIII PasteurellosisPasteurellosis
9.9. Yersinia ruckeriYersinia ruckeri IIII Enteric Red Enteric Red Mouth Disease Mouth Disease (ERM)(ERM)Salmonid Salmonid bloodspot. bloodspot. YersiniosisYersiniosis
10. 10. Aerococcus Aerococcus viridans var viridans var HomariHomari
II GaffkemiaGaffkemia
11.11. Pseudomonas Pseudomonas anguillisepticaanguilliseptica
II Red Spot Red Spot DiseaseDiseaseSekiten-ByoSekiten-Byo
19
Lanjutan..Lanjutan..NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolongaGolonga
nnNama PenyakitNama Penyakit
C.C. Parasit:Parasit:1.1. Myxobolus Myxobolus (Myxosoma)(Myxosoma)
cerebraliscerebralisII Whirling DiseaseWhirling Disease
2.2. Pleistophora Pleistophora hyphessobryconhyphessobrycon
II PleistophorosisPleistophorosis
3.3. Pleistophora Pleistophora anguillarumanguillarum
II PleistophorosisPleistophorosis
4.4. Ceratomyxa shastaCeratomyxa shasta II CeratomyxosisCeratomyxosis5.5. Henneguya exillisHenneguya exillis II Henneguyan Henneguyan
DiseaseDisease6.6. Thelohania duoraraThelohania duorara II Cotton Shrimp Cotton Shrimp
DiseaseDisease7.7. Thelohania penaeiThelohania penaei II Cotton Shrimp Cotton Shrimp
DiseaseDisease8.8. Bonamia exitiosusBonamia exitiosus II BonamiasisBonamiasis9.9. Bonamia ostreaeBonamia ostreae II BonamiosisBonamiosis
10.10. Haplosporidium Haplosporidium (Minchinia) nelsonii(Minchinia) nelsonii
II HaplosporidiosisHaplosporidiosis
11.11. Haplosporidium Haplosporidium costalecostale
II HaplosporidiosisHaplosporidiosis
20
Lanjutan..Lanjutan..NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolonganGolongan Nama PenyakitNama Penyakit12.12. Marteilia refringensMarteilia refringens II MarteiliosisMarteiliosis13.13. Marteilia sydneyiiMarteilia sydneyii II MarteiliosisMarteiliosis14.14. Perkinsus marinusPerkinsus marinus II PerkinsiosisPerkinsiosis15.15. Perkinsus atlanticusPerkinsus atlanticus II PerkinsiosisPerkinsiosis16.16. Perkinsus olseniPerkinsus olseni II PerkinsiosisPerkinsiosis17.17. Ergasilus sieboldiErgasilus sieboldi IIII ErgasiliosisErgasiliosis18.18. Nosema spNosema sp II Penyakit Tumor Penyakit Tumor
PutihPutih19.19. Lycoceatus parvulusLycoceatus parvulus IIII LytoceatosisLytoceatosis20.20. Paragonimus Paragonimus
pulmonalispulmonalisIIII ParagonimiasisParagonimiasis
21.21. Mikrocytos mackiniMikrocytos mackini II Mikrocytosis Mikrocytosis (Denman Island (Denman Island disease atau disease atau microcell diseasemicrocell disease
22.22. Mikrocytos roughleyMikrocytos roughley II MikrocytosisMikrocytosis
21
Lanjutan..Lanjutan..NoNo Penyebab PenyakitPenyebab Penyakit GolongaGolonga
nnNama PenyakitNama Penyakit
D.D. Mikotik :Mikotik :1.1. Ichtyophorus Ichtyophorus
hofferihofferiII Sand paper Sand paper
disease, Swinging disease, Swinging disease, disease, IcthyoporosisIcthyoporosis
2.2. Branchiomyces Branchiomyces sanguinissanguinis
II BranchiomycosisBranchiomycosis
3.3. Branchiomyces Branchiomyces demigransdemigrans
II BranchiomycosisBranchiomycosis
4.4. Amphanomyces Amphanomyces astaciastaci
II AmphanomycosisAmphanomycosis
5.5. Amphanomyces Amphanomyces invadansinvadans
II Epizootic Epizootic Ulcerative Ulcerative Syndrome (EUS)Syndrome (EUS)
22
PEMBUKTIAN ILMIAH (PEMBUKTIAN ILMIAH (SCIENTIFIC BASESCIENTIFIC BASE))
DATA BASED HPIKDinamis
HASIL LABORATORIUMKonfirmasi
Risk AnalisisScientific BasePEMERIKSAAN
KESEHATANKeahlian Khusus
Ket: *) Sehingga tugas Karantina Ikan tidak dapat didelegasikan pada unit kerja lain, yang tidak memiliki fungsi dalam pemeriksaan kesehatan ikan
Sertifikasi
23
Penyebaran HPI/HPIKPenyebaran HPI/HPIK1.1. ALAMI/NATURAL DISTRIBUTION ALAMI/NATURAL DISTRIBUTION
DAS DAS NATURAL BARRIER NATURAL BARRIER2.2. AKTIVITAS MANUSIA AKTIVITAS MANUSIA HUMAN HUMAN
ACTIVITY/MOVEMENT ACTIVITY/MOVEMENT PERDAGANGAN/TRADEPERDAGANGAN/TRADE
24
HPIKHPIK
PINTU
MASU
KPIN
TU M
ASUK
NEGARA KONTINENNEGARA KONTINEN
AREA 2AREA 2
AREA 1AREA 1
AREA 3AREA 3
25
NEGARA KEPULAUANNEGARA KEPULAUAN
Pulau 2Pulau 2
Pulau 3Pulau 3
Pulau 4Pulau 4
Pulau 5Pulau 5
HPIK
PINTU
MASU
KPIN
TU M
ASUK
Pulau 1Pulau 1
HPIK
Pulau 6Pulau 6
PINTU MASUK
PINTU MASUK
26
1992
1993
1995
1999
W.S.S.V.
1995
1998-2000
1997
27
20002001
2003
T.S.V.
1992
1996 : 13 – 14 negara
1994
INDONESIAINDONESIA
APR-MAY 2002APR-MAY 2002
JUL 2002JUL 2002
AUG 2002AUG 2002
OCT-NOV 2004
OCT-NOV 2004AUG 2002
AUG 2002
KHVKHV
MAR 2002MAR 2002
FEB 2003
FEB 2003
29
Cara penularan dan pola penyebaran
30
• kontak langsung• air & peralatan terkontaminasi• bangkai ikan sakit/mati
Penularan (ikan sakit ikan sehat):
31
Gejala klinis: ikan mas kolam air deras
Perdarahan, lepuh, insang rusak
32
Gejala klinis: Gejala klinis: ikan mas ikan mas keramba apungkeramba apung
Lepuh, kulit gelap, insang rusak
33
Gejala klinis: ikan mas di Sumatera
34
Gejala klinis pada insang
35
Lokasi wabah pertama: Blitar, Jawa Timur
Bak pemeliharaan induk koi Kerugian ekonomi Rp. 5 Milyar
36
Kematian Ikan Koi di Subang Jawa Barat
37
Keramba di Cirata
Keramba ganda1. Ikan mas2. Ikan nila
38
Kematian Ikan Mas di Lubuk Linggau
39
Kematian Ikan Mas di Kematian Ikan Mas di Haranggaol Danau Toba Haranggaol Danau Toba
(± 3.400 Ton)(± 3.400 Ton)
40
IkanIkan terserang virusterserang virus oncorhynchus oncorhynchus masoumasou
41
Ikan terserang virus Ikan terserang virus Spring viraemia Spring viraemia
42
Ikan gurame terserangIkan gurame terserang Syndrome Syndrome Ulcerative EpizooticUlcerative Epizootic
43
Udang windu terserang virusUdang windu terserang virus Yellow Yellow head diseasehead disease
44
Udang terserang virusUdang terserang virus White spot White spot
45
IridovirusIridovirusJenis ikan:Jenis ikan: Kerpau, kakap, dllKerpau, kakap, dll
Clinical signs:Clinical signs: ikan besar 5-50 gikan besar 5-50 g seperti lemah, lesu, ngantukseperti lemah, lesu, ngantuk badan gelap (kerapu), pucat (kakap)badan gelap (kerapu), pucat (kakap) Hati dan limpa membengkakHati dan limpa membengkak Insang pucat Insang pucat berdarah ketiak berdarah ketiak
dipagang dipagang
Kematian:Kematian: 85-95% 2-3 minggu85-95% 2-3 minggu
Pengendalian:Pengendalian: Belum ada yang efektifBelum ada yang efektif Mengurang stess tansport & padat Mengurang stess tansport & padat
tebartebar
46
Akut: ekor merah
Kronis: bercak hitam
47
Infectious Hypodermal and Infectious Hypodermal and Hematopoeitic Necrosis VirusHematopoeitic Necrosis Virus
(IHHNV)(IHHNV)
Kuntet - blantik
Photo Lighgtner, 1996
• P. stylirostris: - kematian masal 90%- umur 35 hari
• P. vannamei - Runt deformity syndrome (RDS) - kuntet - deformitas:
+ rostrum bengkok+ otot mengecil+ hepatopankreas bengkak
• P. monodon: resisten• resisten• Monodon Slow Growth Syndrome
48
Rostrum bengkok kuticula abnormalPhoto Lighgtner, 1996
49
Lokasi UPT Karantina IkanLokasi UPT Karantina Ikan
50
Dasar Hukum
1.1. UU No. 16 TAHUN 1992UU No. 16 TAHUN 1992 Tentang Karantina Tentang Karantina Hewan, Ikan dan TumbuhanHewan, Ikan dan Tumbuhan
2.2. UU No. 31 Tahun 2004 Tentang PerikananUU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan3.3. PP No. 15 tahun 2002 Tentang Karantina IkanPP No. 15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan4.4. PP No. 19 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2002 Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada DKPBukan Pajak Yang Berlaku Pada DKP
51
KEPUTUSAN/PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANANKEPUTUSAN/PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
1.1. Kep Men KP No. KEP. 04/MEN/2003 tentang Persyaratan Pengeluaran Nener Kep Men KP No. KEP. 04/MEN/2003 tentang Persyaratan Pengeluaran Nener (Benih Bandeng) Dari Wilayah Negara Republik Indonesia;(Benih Bandeng) Dari Wilayah Negara Republik Indonesia;
2.2. Kep Men KP No. KEP. 15/MEN/2003 tentang Instalasi Karantina Ikan;Kep Men KP No. KEP. 15/MEN/2003 tentang Instalasi Karantina Ikan;3.3. Kep Men KP No . KEP. 34/MEN/2003 tentang Kep Men KP No . KEP. 34/MEN/2003 tentang Kewenangan Penerbitan dan Format Kewenangan Penerbitan dan Format
Sertifikat Kesehatan Di Bidang Karantina Ikan dan Sertifikat Kesehatan Di Bidang Sertifikat Kesehatan Di Bidang Karantina Ikan dan Sertifikat Kesehatan Di Bidang Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
4.4. Kep Men KP No. KEP. 41/MEN/2003 tentang Kep Men KP No. KEP. 41/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Kawasan Karantina;Kawasan Karantina;
5.5. Kep Men KP No. KEP. 42/MEN/2003 tentang Kep Men KP No. KEP. 42/MEN/2003 tentang Persyaratan Pemasukan Media Persyaratan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup;Pembawa Berupa Ikan Hidup;
6.6. Kep Men KP No. KEP. 32/MEN/2004 tentang Kep Men KP No. KEP. 32/MEN/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Organisasi dan Tata Kerja UPT Karantina Ikan;Karantina Ikan;
7.7. Kep Men KP No. KEP. 33/MEN/2004 tentang Kep Men KP No. KEP. 33/MEN/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Standar Karantina Ikan;Standar Karantina Ikan;
8.8. Per Men KP No. PER. 03/MEN/2005 tentang Per Men KP No. PER. 03/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Oleh Pihak Tindakan Karantina Oleh Pihak Ketiga;Ketiga;
9.9. Per Men KP No. PER. 04/MEN/2005 tentang Per Men KP No. PER. 04/MEN/2005 tentang Bentuk dan Jenis Serta Tata Cara Bentuk dan Jenis Serta Tata Cara Penerbitan Dokumen Tindakan Karantina;Penerbitan Dokumen Tindakan Karantina;
… Lanjutan Dasar Hukum
52
10.10. Per Men KP No.PER. 05/MEN/2005 tentang Per Men KP No.PER. 05/MEN/2005 tentang Tindakan Tindakan Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina;dan Penyakit Ikan Karantina;
11.11. Per Men KP No. PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Per Men KP No. PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.13/MEN/2006.Kelautan dan Perikanan Nomor PER.13/MEN/2006.
12.12. Kep Men KP No. KEP. 16/MEN/2006 tentang Penetapan Kep Men KP No. KEP. 16/MEN/2006 tentang Penetapan Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Hama Hama Dan Penyakit Ikan KarantinaDan Penyakit Ikan Karantina;;
13.13. Kep Men KP No. KEP.17/MEN/2006 tentang Kep Men KP No. KEP.17/MEN/2006 tentang Penetapan Jenis-Penetapan Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media jenis Hama Dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa, dan Sebarannya;Pembawa, dan Sebarannya;
14.14. Per Men KP No. PER.21/MEN/2006 tentang Per Men KP No. PER.21/MEN/2006 tentang Tindakan Tindakan Karantina Ikan Dalam Hal Transit;Karantina Ikan Dalam Hal Transit;
15.15. Per Men KP No. PER.09/MEN/2007 tentang Per Men KP No. PER.09/MEN/2007 tentang Ketentuan Ketentuan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup Sebagai Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup Sebagai Barang Bawaan Ke Dalam Wilayah Negara Republik Barang Bawaan Ke Dalam Wilayah Negara Republik IndonesiaIndonesia
16.16. Per Men Kp No.PER.13/MEN/2007 tentang Per Men Kp No.PER.13/MEN/2007 tentang Sistem Sistem Pemantauan Hama dan Penyakit ikan KarantinaPemantauan Hama dan Penyakit ikan Karantina
17.17. Per Men KP No . PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Per Men KP No . PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa HPIK dari Luar Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa HPIK dari Luar Negeri, dari Suatu Area ke Area Lain di dalam Wilayah Negeri, dari Suatu Area ke Area Lain di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;Negara Republik Indonesia;
Ketentuan Internasional (sifatnya rekomendasi)Ketentuan Internasional (sifatnya rekomendasi) - Ketentuan WTO – SPS; - Ketentuan WTO – SPS; - OIE (Office International des- OIE (Office International des Epizooties). Epizooties).
… Lanjutan Dasar Hukum
UNDANG-UNDANG / PERATURAN PEMERINTAH1. UU No. 16 TAHUN 1992 Tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan2. UU No. 45 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
3. PP No. 15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan
4. PP No. 19 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada DKP
Dasar Hukum
… Lanjutan KEPUTUSAN / PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.Kep Men KP No. KEP. 04/MEN/2003 tentang Persyaratan
Pengeluaran Nener (Benih Bandeng) Dari Wilayah Negara Republik Indonesia;
2.Kep Men KP No. KEP. 41/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Kawasan Karantina;
3.Kep Men KP No. KEP. 33/MEN/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Standar Karantina Ikan;
4.Per Men KP No. PER. 03/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Oleh Pihak Ketiga;
5.Per Men KP No.PER. 05/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina;
6.Per Men KP No. PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.13/MEN/2006.
… Lanjutan KEPUTUSAN / PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN 7. Kep Men KP No. KEP. 16/MEN/2006 tentang Penetapan Tempat-tempat
Pemasukan dan Pengeluaran Media Hama Dan Penyakit Ikan Karantina;
8. Kep Men KP No. KEP.17/MEN/2006 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa, dan Sebarannya;
9. Per Men KP No. PER.21/MEN/2006 tentang Tindakan Karantina Ikan Dalam Hal Transit;
10.Per Men KP No. PER.09/MEN/2007 tentang Ketentuan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup Sebagai Barang Bawaan Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia
11.Per Men Kp No.PER.13/MEN/2007 tentang Sistem Pemantauan Hama dan Penyakit ikan Karantina
12.Per Men KP No . PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa HPIK dari Luar Negeri, dari Suatu Area ke Area Lain di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;
… Lanjutan KEPUTUSAN / PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN 13. Kep Men KP No. KEP. 21/MEN/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
UPT Karantina Ikan;
14. Kep Men KP No . KEP. 26/MEN/2008 tentang Kewenangan Penerbitan dan Format Sertifikat Kesehatan Di Bidang Karantina Ikan dan Sertifikat Kesehatan Di Bidang Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
15. Kep Men KP No. KEP. 27/MEN/2008 tentang Instalasi Karantina Dan Tempat Penimbunan Sementara Karantina Ikan
16. Kep MEN KP No. KEP.28/MEN/2008 tentang Bentuk dan Jenis Serta Tata Cara Penerbitan Dokumen Tindakan Karantina;
17. Kep Men KP No. KEP. 29/MEN/2008 tentang Persyaratan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup;
18. Kep Men KP No. KEP. 76/MEN/2008 tentang Pelaksanaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia NATIONAL SINGLE WINDOW Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN Dan Perikanan
Ketentuan Internasional (sifatnya rekomendasi)o Ketentuan WTO – SPS; o OIE (Office International des Epizooties).
57