globalisasi

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup yang berbeda satu dengan yang lainnya, diambil dari nilai- nilai yang tumbuh, hidup dan berkembang di dalam kehidupan bangsa yang bersangkutan. Demikian halnya dengan Pancasila yang merupakan ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia digali dari tradisi dan budaya yang tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sendiri sejak kelahirannya dan berkembangnya menjadi bangsa yang besar seperti yang dialami oleh dua kerajaan besar tempo dulu yaitu Kedaulatan Sriwijaya dan Keprabuan Majapahit. Setelah berproses dalam rentang perjalanan sejarah yang panjang sampai kepada tahap pematangannya oleh para pendiri Negara pada saat akan mendirikan Negara Indonesia merdeka telah berhasil merancang dasar Negara yang justru bersumber pada nilai-nilai yang telah tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia yang kemudian diformulasikan dan disistematisasikan dalam rancangan dasar Negara yang diberi nama Pancasila. Nama tersebut untuk pertama kalinya diberikan oleh salah seorang penggagasnya yaitu Ir. Soekarno dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 dalam persidangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atas saran dan petunjuk seorang temannya yang ahli bahasa.

description

artikel globalisasi

Transcript of globalisasi

Page 1: globalisasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup yang berbeda satu dengan

yang lainnya, diambil dari nilai-nilai yang tumbuh, hidup dan berkembang di dalam

kehidupan bangsa yang bersangkutan. Demikian halnya dengan Pancasila yang

merupakan ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia digali dari tradisi dan

budaya yang tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia

sendiri sejak kelahirannya dan berkembangnya menjadi bangsa yang besar seperti yang

dialami oleh dua kerajaan besar tempo dulu yaitu Kedaulatan Sriwijaya dan Keprabuan

Majapahit.

Setelah berproses dalam rentang perjalanan sejarah yang panjang sampai kepada

tahap pematangannya oleh para pendiri Negara pada saat akan mendirikan Negara

Indonesia merdeka telah berhasil merancang dasar Negara yang justru bersumber pada

nilai-nilai yang telah tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan

bangsa Indonesia yang kemudian diformulasikan dan disistematisasikan dalam

rancangan dasar Negara yang diberi nama Pancasila. Nama tersebut untuk pertama

kalinya diberikan oleh salah seorang penggagasnya yaitu Ir. Soekarno dalam pidatonya

tanggal 1 Juni 1945 dalam persidangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atas saran dan

petunjuk seorang temannya yang ahli bahasa.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik

ketika negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di era globalisasi, Negara

Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara.Sebagai dasar

negara tentulah pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan

global dunia yang terus berkembang.

Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga

eksistensi kepribadian bangsa indonesia,karena dengan adanya globalisasi batasan

batasan diantara negara seakan tak terlihat,sehingga berbagai kebudayaan asing dapat

masuk dengan mudah ke masyarakat. Namun, kita juga jangan melupakan peran

ideologi-ideologi besar dunia yang memiliki peran masing-masing dalam mengatasi ers

globalisasi ini.

Page 2: globalisasi

Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia,jika

kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi

tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang positif karena dapat menambah wawasan

dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di dunia.Tapi jika kita tidak dapat

memfilter dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak

moral bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia.

Dari faktor-faktor tersebutlah di butuhkan peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman

negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat diera globalisasi.

1.2. Tujuan

1. Dapat mengetahui dan memahami pengertian pancasila sebagai ideologi negara

2. Dapat memahami dan mengetahui berbagai macam ideologi besar dunia

3. Dapat memahami dan mengetahui perkembangan globalisasi dunia

4. Dapat memahami dan mengetahui perbedaan peran ideologi pancasila dan ideologi besar

dunia terhadap globalisasi

1.3. Rumusan masalah

1. Bagaimanakah pengertian pancasila sebagai ideologi negara

2. Bagaimanakah macam-macam ideologi besar dunia

3. Bagaimanakah perkembangan globalisasi dunia

4. Bagaimanakah perbedaan peran ideologi pancasila dengan ideologi besar dunia terhadap

globalisasi

BAB II

Page 3: globalisasi

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pancasila Sebagai Ideologi Suatu negara

Ideologi negara Indonesia adalah ideology Pancasila yang berarti Pancasila

sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam setiap aspek

kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang peranan yang sangat

penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai suatu

sistem etika”.

            Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang

memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung

tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola

pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang

beradab didunia. Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran pancasila

diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab.

Pembentukan etika bukan hal yang susah dan bukan hal yang gampang, karena berasal

dari tingkah laku dan hati nurani. Semoga rangkuman ini dapat membuka pikiran akan

pentingnya arti sebuah pancasila bagi kehidupan bangsa ini.

            Pancasila dianggap sebagai sebuah ideologi karena Pancasila memiliki nilai-nilai

filsafat mendasar juga rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai sebuah

landasan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga, Pancasila

merupakan wujud dari konsensus nasional, itu semua karena negara bangsa Indonesia ini

adalah sebuah sketsa negara moderen yang telah disepakati oleh para pendiri negara

Republik Indonesia kemudian nilai-nilai dari kandungan Pancasila itu sendiri dilestarikan

dari generasi ke generasi.1

            Ideologi pancasila sendiri adalah suatu pemikiran yang beracuan Pancasila.

Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah

mendasar dan rasional

2.2. Macam-Macam Ideologi Besar Dunia

1 M.S.Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 4: globalisasi

Suatu ideologi memiliki kemampuan untuk menjaga integritas nasional. Ketiga

dimensi itulah yang menjadi ciri suatu ideologi dikatakan sebagai ideologi terbuka. Di

dunia ini dikenal adanya beberapa ideologi yang dianut oleh negara-negara di dunia,

antara lain sebagai berikut.

 

Cina salah satu negara berideologi Komunis

1. Komunisme

      Ideologi ini berasal dari ajaran Karl Marx. Paham komunis merupakan bentuk reaksi

atas perkembangan masyarakat kapitalis dan sebagai hasil dari ideologi liberal.

Liberalisme memunculkan masyarakat kapitalis sehingga mengakibatkan penderitaan

rakyat.

      Oleh karena penderitaan rakyat tersebut, maka komunisme muncul sebagai reaksi

atas penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung pemerintah. Ideologi

komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya hanya

makhluk sosial saja sehingga hak milik pribadi tidak ada. Negara yang berpaham

komunisme bersifat ateis bahkan bersifat antiteis, melarang dan menekan kehidupan

agama. Nilai yang tertinggi dalam negara adalah materi sehingga nilai manusia

ditentukan oleh materi.2

2. Liberalisme

      Liberalisme berasal dari bahasa Latin liber yang artinya bebas. Liberalisme adalah

suatu paham ditegakkannya kebebasan bagi setiap individu serta memandang setiap

individu berada pada posisi yang sederajat dalam hal kemerdekaan dan hak-hak

dasarnya. Paham individualisme liberalisme menempatkan individu sebagai makhluk

yang bebas dan merdeka di atas segala doktrin dan politik.

    Paham liberalisme berkembang dari nilai rasionalisme, materialisme, empirisme, dan

2 M.S.Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Page 5: globalisasi

individualisme. Rasionalisme, yaitu paham yang meletakkan rasio sebagai sumber

kebenaran tertinggi; materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi;

empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat ditangkap

dengan indera manusia); serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan

individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.3

      Liberalisme menjamin kebebasan individu dan manusia secara bersama-sama dalam

mengatur negara. Prinsipnya adalah rakyat merupakan ikatan dari individu-individu yang

bebas dan ikatan hukumlah yang mendasari kehidupan bersama dalam negara. Sebagai

contoh, negara memberi kebebasan kepada warganya untuk memeluk dan menjalankan

ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing, ataupun diberi kebebasan untuk tidak

percaya terhadap Tuhan atau ateis. Negara liberal memberi kebebasan warganya untuk

menilai dan mengkritik agama.

     Sebagai suatu bangsa, bangsa Indonesia pun memiliki ideologi. Ideologi bangsa

Indonesia disesuaikan dengan nilai dan budaya Indonesia. Ideologi bangsa Indonesia

adalah Pancasila.

3. Sosialisme

Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sebagai

sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan

(humanitarian). Ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada

abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas.4

Sekalipun gerakan-gerakan yang dinamakan sosialisme (gerakan yang memprotes

terhadap kepincangan yang ada dalam masyarakat) telah lama muncul, namun istilah

sosialisme baru pertama kali dipakai tahun 1827 dalam majalah perkoperasian oleh

Robert Owen.

Ciri-ciri paham sosialisme :

3 M.S.Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.4 Frans Magnis Suseno : Pemikiran Karl Marx : Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme : Jakarta : 1999

Page 6: globalisasi

Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan kejelasan

argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.

Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis.

2.3. Perkembangan Globalisasi di Dunia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak

mengenal batas wilayah, Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan

yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya

sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi

bangsa- bangsa di seluruh dunia.5

Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar

bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin

dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung

di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor

pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat

sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar  luas

ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Globalisasi adalah fenomena dimana batasan-batasan antar negara seakan

memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek

kehidupan,khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya

perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang iptek maka manusia dapat

pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai

informasi yang ada dan yang terjadi di dunia.

Namun fenomena globalisasi ini tidak selalu memberi dampak positif,berbagai

perubahan yang terjadi akibat dari globalisasi sudah sangat terasa,baik itu di bidang

politik,ekonomi,sosial,budaya,dan teknologi informasi.

5 Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005

Page 7: globalisasi

BAB III

METODE

Page 8: globalisasi

BAB IV

HASIL

Page 9: globalisasi

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Perbedaan Peran Ideologi Pancasila Dan Ideologi Besar Dunia Terhadap Globalisasi

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri negara

ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan

bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu

Page 10: globalisasi

untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila terus

dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara,itu membuktikan

bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia.6

Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian

bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka ,bangsa Indonesia berada di pusaran arus

globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti

kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.Rakyat yang tumbuh

di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi kemajuan

tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri.Mereka

kehilangan jatidiri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.

Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar

setiap bangsa Indonesia,rakyat dan bangsa Indonesia harus membuka diri. Dahulu,sesuai

dengan tangan terbuka menerima masuknya pengaruh budaya hindu,islam,serta

masuknya kaum barat yang akhirnya melahirkan kolonialisme.pengalaman pahit berupa

kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk kembali terulang. Patut diingat

bahwa pada zaman modern sekarang ini wajah kolonialisme dan imperialisme tidak lagi

dalam bentuk fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan ekonomi.

Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak

asing akan berdampak sama seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih

menyakitkan.

Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari

dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-

bangsa lain. Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet—yang terkenal anti dunia luar—

tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri. Maka, kini, konsep pembangunan

modern harus membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk

meletakan dasar-dasar masyarakat modern, bangsa Indonesia bukan hanya menyerap

masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa

masuk nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain. 

6 .Ahmad Muchji,Drs,H.MM.dkk,Gunadarma,Jakarta,Pendidikan Pancasila,2006.

Page 11: globalisasi

Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar

hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang

terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai

budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut

terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan

bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau

budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya. Cuma, persoalannya,

dalam kondisi yang serba terbuka seperti saat ini justeru jati diri bangsa Indonesia tengah

berada pada titik nadir. 

Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga

budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-

bulat. Nilai-nilai yang datang dari luar serta-merta dinilai bagus, sedangkan nilai-nilai

luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat dinilai usang.

Lihat saja sistem demokrasi yang kini tengah berkembang di Tanah Air yang mengarah

kepada faham liberalisme. Padahal, negara Indonesia—seperti ditegaskan dalam pidato

Bung Karno di depan Sidang Umum PBB—menganut faham demokrasi Pancasila yang

berasaskan gotong royong, kekeluargaan, serta musyawarah dan mufakat. 

Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung dengan faham liberalisme dan

semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan Pancasila yang seharusnya dibangun

dan diwujudkan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat jelas betapa demokrasi diartikan

sebagai kebebasan tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan

dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau mengganggu hak

orang lain. Budaya dari luar, khususnya faham liberalisme, telah merubah sudut pandang

dan jati diri bangsa dan rakyat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba

liberal memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian. Akibatnya,

seperti terlihat saat ini, konstelasi politik nasional serba tidak jelas. Para elite politik

tampak hanya memikirkan kepentingan dirinya dan kelompoknya semata. 

Dalam kondisi seperti itu—sekali lagi—peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan

dasar negara memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja

yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu,

nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa

Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar

mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai.

Page 12: globalisasi

Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap

persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian dari

Ideologi bangsa yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai

religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat

diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan

yang tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara.

Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan gagasan

Page 13: globalisasi

serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara,

sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya juga

cenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme dan persaingan. Selain itu,

jika dibandingkan dengan Pancasila, Sosialisme sering dikatakan sebagai antitesa

Kapitalisme, yang tingkah laku ekonomi dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh

keuntungan maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga. Jadi kesimpulan

dari makalah ini adalah bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya

tantangan globalisasi,dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi

globalisasi bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa

Indonesia.

6.2. Saran

Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan

hidup bangsa Indonesia. Kerena Pancasila merupakan ideologi dari negeri kita. Dengan

adanya persatuan dan kesatuan tersebut jelas mendorong usaha dalam menegakkan dan

memperjuangkan kemerdekaan. Ini membuktikan dan meyakinkan tentang Pancasila

sebagai suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa Indonesia.

Jadi, Indonesia saat ini sangat membutuhkan sebuah idiologi dalam menjalankan

pemerintahan ini ke depan. Tidak lain ideologi itu adalah Pancasila. Sebelumnya

melangkah lebih jauh, sangat perlu kita memahami apa arti dari ideologi dan apa itu

Pancasila sebenarnya.

Page 14: globalisasi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muchji, Drs,H.MM.dkk,Gunadarma,Jakarta,Pendidikan Pancasila,2006.

Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara Krsna. Pengaruh

Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara

Berkembang.2005.internet:Public Jurnal

M.S.Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta:

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.