GLOBAL WARMING DAN FAKTA PETERNAKAN

5
GLOBAL WARMING : PETERNAKAN SEBUAH FAKTA Yanuarius Benny Kristiawan Global Warming: Sebuah Fakta Global Warming (Pemanasan global) adalah permasalahan yang sedang kita hadapi di dunia saat ini. Dampaknya memberikan efek yang negatif pada bumi, dengan mulai mencairnya es di Kutub Utara, punahnya species hewan dan tumbuhan, juga berakibat pada memburuknya kesehatan manusia. Pemanasan Global dipahami sebagai kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (gelombang panas/ inframerah) yang dipancarkan bumi oleh Gas Rumah Kaca (GRK). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfir). Gejala sangat kentara dari Pemanasan Global adalah Ekstrimnya perubahan cuaca yang terjadi di sekitar kita. Berdasarkan data terbaru dari satelit, dikutip dari artikel bulan Desember 2007, ahli cuaca Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) Jay Zwally meramalkan bahwa hampir semua es dapat lenyap dari Lautan Arktik di akhir Musim Panas 2012. Es di Lautan Arktik pada September 2007: 23% di bawah rekor terendah sebelumnya (dari data satelit NASA) 50% di bawah level tahun 1950 (dari data kapal laut). Lenyapnya permukaan es Greenland sekarang 400% lebih besar daripada 15 thn yang lalu. Temperatur permukaan di Lautan Arktik adalah yang tertinggi dalam 77 tahun terakhir. Seperti telah diketahui bahwa penyumbang efek Gas Rumah Kaca adalah (terutama) gas- gas sebagai berikut: Gas karbondioksida (CO2). Dihasilkan dari : penggunaan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan industri, transportasi, rumah tangga, pembakaran hutan, dll. Gas Metan (CH4). Dihasilkan dari proses pembusukan bahan organik seperti yg banyak terjadi di peternakan sapi, dll

Transcript of GLOBAL WARMING DAN FAKTA PETERNAKAN

Page 1: GLOBAL WARMING DAN FAKTA PETERNAKAN

GLOBAL WARMING : PETERNAKAN SEBUAH FAKTA

Yanuarius Benny Kristiawan

Global Warming: Sebuah Fakta

Global Warming (Pemanasan global) adalah permasalahan yang sedang kita

hadapi di dunia saat ini. Dampaknya memberikan efek yang negatif pada bumi, dengan

mulai mencairnya es di Kutub Utara, punahnya species hewan dan tumbuhan, juga

berakibat pada memburuknya kesehatan manusia. Pemanasan Global dipahami sebagai

kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (gelombang panas/

inframerah) yang dipancarkan bumi oleh Gas Rumah Kaca (GRK). Gas-gas ini secara

alami terdapat di udara (atmosfir). Gejala sangat kentara dari Pemanasan Global adalah

Ekstrimnya perubahan cuaca yang terjadi di sekitar kita.

Berdasarkan data terbaru dari satelit, dikutip dari artikel bulan Desember 2007,

ahli cuaca Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) Jay Zwally meramalkan bahwa

hampir semua es dapat lenyap dari Lautan Arktik di akhir Musim Panas 2012.

Es di Lautan Arktik pada September 2007: 23% di bawah rekor terendah sebelumnya

(dari data satelit NASA) 50% di bawah level tahun 1950 (dari data kapal laut).

Lenyapnya permukaan es Greenland sekarang 400% lebih besar daripada 15 thn yang

lalu. Temperatur permukaan di Lautan Arktik adalah yang tertinggi dalam 77 tahun

terakhir.

Seperti telah diketahui bahwa penyumbang efek Gas Rumah Kaca adalah (terutama) gas-

gas sebagai berikut:

• Gas karbondioksida (CO2). Dihasilkan dari : penggunaan bahan bakar fosil

(minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan industri, transportasi, rumah

tangga, pembakaran hutan, dll.

• Gas Metan (CH4). Dihasilkan dari proses pembusukan bahan organik seperti yg

banyak terjadi di peternakan sapi, dll

Page 2: GLOBAL WARMING DAN FAKTA PETERNAKAN

• Gas Chlorofluorocarbon (CFC). Dihasilkan dari sistem kerja kulkas dan AC

model lama.

Dalam skema berikut

digambarkan dampak

pemanasan bumi yang

antara lain meliputi

mencairnya es di kutub

utara dan selatan, naiknya

air laut, bencana seperti

tsunami, gempa bumi dan

gunung meletus:

Adapun solusi yang

ditawarkan seperti skema

berikut yang antara lain

berupa: Berhenti makan daging dan beralih menjadi vegan atau setidaknya vegetarian.

Matikan listrik. Jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan

standby. Ganti lampu ke jenis lampu hemat listrik. Gunakan shower untuk mandi

daripada bak mandi. Gunakan kendaraan umum atau Pool Car jika bepergian. Hemat

penggunaan kertas. Menggunakan tas kain sebagai pengganti kantong plastik. Jika

terpaksa memakai AC, tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk

secukupnya. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda. Jemur pakaian di bawah sinar

matahari. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin pengering

yang banyak mengeluarkan emisi karbon. Gunakan produk-produk yang ramah

lingkungan, efisien dan hemat energi.

Gambar 2 Dampak Global Warming

Page 3: GLOBAL WARMING DAN FAKTA PETERNAKAN

Berdasarkan diagram di atas sebagian besar permasalahan keberlanjutan yang

terkait dengan efek Gas Rumah Kaca terkait dengan gaya hidup (lifestyle). Salah satu

lifetyle yang menonjol berdampak pada pemanasan bumi adalah pola makan daging.

Peternakan dimana daging dihasilkan menjadi penting untuk

dibicarakan.

Peternakan sebagai fakta: tahun 2006 Organisasi

Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah memperkirakan

bahwa peternakan hewan untuk daging dan susu

bertanggung jawab atas 18% pemanasan global. Lebih besar

dari gabungan semua transportasi di dunia. Bagi ilmuwan

selayaknya semakin jelas bahwa industri peternakan

memainkan peran yang lebih signifikan. Rajendra Pachauri

– Ketua IPCC – PBB, mengatakan bahwa estimasi 18%

Gambar 3 Solusi Global Warming

Gambar 4 Laporan FAO-UN (2006)

Page 4: GLOBAL WARMING DAN FAKTA PETERNAKAN

adalah terlalu rendah dan dalam kenyataannya jauh lebih tinggi. DR. T Colin Campbell

dari Cornell University, USA bahkan menyebut angka lebih dari 50% sumbangan industri

peternakan terhadap efek rumah kaca. Gas Rumah Kaca (Green House Gasses)

dipancarkan hampir setiap langkah proses produksi daging, termasuk tiga gas utama

penyebab efek rumah kaca yaitu Karbon Dioksida ( CO2), Nitrous Oksida (N2O) dan

Metana (CH4). Namun apa yang tidak diperhitungkan adalah fakta bahwa alih-alih angka

23 kali yang digunakan dalam kebanyakan laporan termasuk pada lapran PBB. Prof.

Barray Brook (Direktur Riset Perubahan Cuaca di Universitas Adelaide, Australia)

menyatakan bahwa, Metana sesungguhnya 72 – 100 kali lebih berpotensi daripada CO2

selama periode 20 tahun. Noam Mohr (Fisikawan, New York University Polytechnic

Institute, USA) menyatakan pula bahwa metana memerangkap hanya dalam 12 tahun, 25

kali panas yang dihasilkan karbon dioksida untuk periode satu abad. Jika dilihat dalam

skala waktu lebih pendek dan ditanyakan“ Berapa banyak pemanasan selama 20 tahun ke

depan yang disebabkan oleh oleh karbon dioksida versus jumlah metana ini?” Maka

Metana menyebabkan 72 kali pemanasan yang dihasilkan Karbon Dioksida untuk kurun

waktu 20 tahun. Maka dapat dilihat bahwa pada 37% dari emisi Metana global,

peternakan adalah sumber tunggal Metana yang disebabkan oleh manusia.

Di bagian lain DR. Kirk Smith, (Profesor, UC Berkeley, USA) yang juga anggota

IPPCC – PBB menyatakan bahwa kita harus berurusan dengan CO2 pada akhirnya, tetapi

jika ingin membuat dampak pada iklim dalam 20 tahun mendatang, harus dilakukan

dengan gas rumah kaca yang berumur pendek, terutama adalah Metana. Peternakan

bahkan memiliki andil lebih besar jika faktor lainnya dimasukkan. Noam Mohr

menyatakan bahwa Aerosol atau partikel yang dilepaskan bersama dengan CO2 dari dari

pembakaran bahan bakar fosil yang meskipun beraspek membahayakan bagi kesehatan,

sesungguhnya memiliki efek pendinginan. Kita saat ini memiliki krisis lingkungan yang

kritis yang terjadi dengan efek-efek yang yang kita lihat di seluruh dunia dan jika kita

ingin mengatasi pemanasan global yang dirasakan sekarang hasil terbaik jika kita

menangani gas lain selain CO2 yaitu Metana dan sumber nomor satunya adalah

peternakan. Kita tidak dapat menggantungkan hanya pada Green Technology saja untuk

mengatasi dampak Gas Rumah Kaca.

Page 5: GLOBAL WARMING DAN FAKTA PETERNAKAN

BERDASARKAN LITERATUR DAN DATA:  

• www.suprememastertv.com/sos 

• Henning  Steinfield,  dkk.,  “Livestock’s  Long  Shadow  –  Environmenal  Issues and Option”, Food and Agriculture Organization of the United Nations: 2006. 

• Dean Heerwagen, “Passive and Active Environmental Controls”, McGraw‐Hill Professional, 2003, h.36. 

• Alex Kirby, “CCCC Kick the Habit – a UN Guide to Climate Neutrality”, United Nations Environment Programme, 2008, h.103.