GLISIN ULFA

34
Penentuan Kadar Laktosa Dan Asam Amino Glisin Dalam Susu Formula Secara Volumetri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam tubuh, laktosa dihidrolisis dengan enzim menjadi D-galaktosa kemudian diubah menjadi glukosa untuk digunakan dalam tubuh. Pada bayi yang mempunyai penyakit herediter galaktosemia (galaktosa dalam darah) dimana enzim yang mengubah galaktosa menjadi glukosa tidak disintesis dalam sistemnya, sehingga menyebabkan penumpukan galaktosa dalam darah akibatnya pertumbuhan bayi menjadi terhambat (kerdil), terbelakang mental sampai kematian. Pengobatan untuk galaktosemia adalah dengan melarang Husnul Khatimah Ulfa JAHIRIA IPAENIN 15020120092

description

Penentuan kadar laktosa dan asam amino glisin dalam susu formula secara volumetri

Transcript of GLISIN ULFA

Penentuan Kadar Laktosa Dan Asam Amino Glisin Dalam Susu Formula Secara Volumetri

Penentuan Kadar Laktosa Dan Asam Amino Glisin Dalam Susu Formula Secara Volumetri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam tubuh, laktosa dihidrolisis dengan enzim menjadi D-galaktosa kemudian diubah menjadi glukosa untuk digunakan dalam tubuh. Pada bayi yang mempunyai penyakit herediter galaktosemia (galaktosa dalam darah) dimana enzim yang mengubah galaktosa menjadi glukosa tidak disintesis dalam sistemnya, sehingga menyebabkan penumpukan galaktosa dalam darah akibatnya pertumbuhan bayi menjadi terhambat (kerdil), terbelakang mental sampai kematian. Pengobatan untuk galaktosemia adalah dengan melarang mengkonsumsi susu dan makanan yang mengandung galaktosa.

Asam amino adalah unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan2 yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino.Biasanya sifat-sifat asam amino seperti: hidrofobik/hidrofilik, polar atau non polar, ada atau tidaknya gugus terionisasi. Salah satu contoh asam amino non polar adalah glisin. Glisin memiliki gugus amina bebas. Yang mana membantu tubuh membentuk asam amino lain.B. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum yaitu untuk menentukan % kadar laktosa dan % kadar asam amino glisin dalam susu formula bayi secara volumetri.

C. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui berapa % kadar laktosa dan % kadar asam amino glisin dalam susu formula

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori

Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi mammalia, termasuk manusia, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Laktosa yang merupakan satu-satunya karbohidrat dalam susu mammalia, adalah disakarida yang terdiri dari gabungan 2 monosakrida yaitu glukosa dan galaktosa (Heyman, 2006).Laktosa yang terdapat pada susu, perlu dihidrolisa menjadi glukosa dan galaktosa terlebih dahulu supaya bisa diserap oleh dinding usus dan memasuki peredaran darah (Ingram et al. 2009). Untuk proses hidrolisa tersebut diperlukan ensim laktase, yang terdapat pada brush border mukosa usus halus. Adanya defisiensi ensim tersebut akan menyebabkan kondisi yang disebut intoleransi laktosa (Sinuhaji, 2006).Laktosa, galacotse 1,4 glukosa merupakan komposisi gula pada susu mammalia yang unik. Laktosa merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa (Solomons, 2002).Laktosa merupakan sumber energi yang memasok hampir setengah dari keseluruhan kalori yag terdapat pada susu (35-45%). Selain itu, laktosa juga diperlukan untuk absorbsi kalsium. Hasil hidrolisa laktosa yang berupa galaktosa, adalah senyawa yang penting untuk pembentukan sebrosida. Serebrosida ini penting untuk perkembangan fungsi otak. Galaktosa juga dapat dibentuk oleh tubuh dari glukosa di hati. Karena itu keberadaan laktosa sebagai karbohidrat utama yang terdapat di susu mammalia, termasuk ASI, merupakan hal yang unik dan penting (Sinuhaji, 2006).Tersapat empat asam amino yang disintesis dari zat antara dalam glikolisis. Salah satunya glisin. Glisin dimetabolisme melalui sejumlah jalur yang berbeda. Glisin dibentuk dari serin melalui reaksi reversible yang melibatkan terhidrofolat. Glisin juga memindahkan sebuah atom karbon ke tetrahidrofolat yang membentuk CO+2 dan NH4+. Tetrahidrofalt adalah koenzim yang memindahkan gugus satu karbon pada berbagai tahapan oksidasi. Senyawa ini berasal dari vitamin folat. Walaupun treonin bukan sumber utama glisin, penguraian treonin dapat menghasilkan glisin ( Dawn B Marks, 2000).Glisin mengalami oksidasi oleh D-asam amino oksidase. Produk yang terbentuk gioksalat, diubah kembali menjadi glisin oleh reaksi transminasi, yang selanjutnya dioksidasi menjadi oksalat, atau dioksidasi menjadi CO2 dan H2O ( Dawn B Marks, 2000).B. Prosedur Kerja

1. Penentuan Kadar Laktosa (Anonim, 2015)

Timbang 2 gram sampel dan pindahkan dalam labu tentukur 100 mL, tambahkan 20 mL aquadest, kemudian tambahkan 1 mL asam trikloroasetat (TCA) untuk mengendapkan protein. Setelah 10 menit, netralkan cairan dengan NaOH 1 N dan encerkan sampai tanda batas. Saring dan gunakan filtrat yang jernih.

a. Pipet 25 mL cairan tadi kedalam labu tentukur 25 mL dan tambahkan reagent ZnSO4 dan gojog. Tambahkan 5 mL larutan NaOH 0,75 N dan gojok, encerkan dengan aquadest sampai tanda.

b. Diamkan suspensi tadi selama sekira 10 menit untuk mengendapkan protein, kemudian saring dengan kertas saring dan kumpulkan filtrat.

c. pipet 5 mL filtrat jernih, masukkan dalam erlenmeyer 250 mL yang tertutup. Tambahkan 20 mL larutan KI 10% 50 mL larutan chloromine-T tutup erlenmeyer dan gojok larutan, diamkan selama 90 menit. Kemudian tambahkan 10 mLHCl 2 N dan indikator pasta kanji.

d. Titrasi larutan dengan baku Na2S2O3 0,1 N sampai warna abu-abu terbentuk.

e. Buatlah titrasi blagko dengan mengganti 25 mL larutan susu dengan aquadest.

f. Hitunglah kadar laktosa dalam sampel susu formula.

2. Penetapan Kadar Asam Amino Glisin Timbang seksama sekira 150 mg sampel susu formula, larutkan dalam 25 mL aquadest. Tambahkan 10 mL formaldehida dan buat larutan menjadi pH 9,0 (Saring jika larutan tidak jernih), kemudian tambahkan 5 tetes indikator campuran (75 mg fenolftalein dan 25 mg biru timol dalam 100 mL alkohol 50%). Titrasi dengan baku NaOH 0,1 N setara dengan 7,507 mg glisin. Hitung % kadar glisin dalam sampel susu formula.

BAB IIIMETODE KERJA

A. Alat Yang digunakan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu batang pengaduk, buret, cawan porseling, corong kaca, erlenmeyer, labu tentukur, pipet volume, sendok tanduk, statif, timbangan analitik.

B. Bahan Yang digunakan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Asam trikloroasetat 30%, Asam asetat glasial, indikator chloromine T, indikator pasta kanji, larutan baku asam perklorat 0,1 N, larutan baku HCl 2N, larutan baku Na2S2O3 0,1 , Larutan NaOH 1 N, Reagent ZnSO4.C. Cara Kerja

1. Penetapan Kadar Laktosa

Ditimbang sampel susu sebanyak 2 gram. Dimasukkan kedalam labu tentukur 100 mL. Ditambahkan 20 mL aquadest dan 1 mL TCA untuk mengendapkan protein. Setelah 10 menit dinetralkan dengan NaOH 1 N dan diencerkan sampai batas tanda. Kemudian disaring dan digunakan filtrat yang jernih.

Kemudian, dipipet cairan tadi sebanyak 25 mL dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL. Dan ditambahkan 5 mL ZnSO4 dan kocok. Ditambahkan 5 mL NaOH 0,75 N, kocok dan diencerkan dengan aquadest sampai batas tanda. Diamkan suspensi selama 10 menit untuk mengendapkan protein. Disaring dan dikumpulkan filtrat. Dipipet 5 mL filtrat jenuh, dimasukkan dalam erlenmeyer 200 mL. Kemudian ditambahkan 20 mL KI 10% dan 50 mL Chlorine-T. Ditutup dan dikocok. Didiamkan selama 90 menit, setelah itu ditambahkan dengan 10 mL HCl 2N dan indikator pasta kanji. Setelah itu dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3 sampai warna abu-abu terbentuk.2. Penetapan Kadar Asam Amino Glisin

Ditimbang sampel susu formula sebanyak 150 mg dan dilarutkan dalam 25 mL aquadest dan ditambahkan 10 mL Formaldehida. Dimasukkan kedalam erlenmeyer. Ditambahkan 5 tetes indikator campuran. Dan dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N sampai warna kuning hilang dan timbul warna violet.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Tabel

Sampel% kadar laktosa% Kadar Glisin

Susu Formula Vidoran103,65%160,149%

Susu Formula SGM-148,639%

2. Perhitungan

a. Penetapan Kadar Laktosa pada susu formula vidoran

WLaktosa = NNa2S2O3 x (Vb Vs) Na2S2O3 x BELaktosa

= 0,09518 N x (11,1 mL 8,1 mL) x 36,30

= 0,09518 N (3 mL) x 36,30

= 10, 365

%Kadar Laktosa=

=

= 103, 65%

b. Penetapan kadar asam amino glisin pada susu formula vidoran

Wglisin= NNaOH x VNaoH x BMglisin

= 0,1 x 32 x 75,07

=240,224

% Kadar Glisin=

=

= 160, 149%

c. Penetapan kadar asam amino glisin pada susu formula SGM

Wglisin= NNaOH x VNaoH x BMglisin

= 0,1 x 29,7 x 75,07

=222, 9579

% Kadar Glisin=

=

= 148, 638%B. Pembahasan

1. Penentuan kadar laktosa

Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Dalam penentuan kadar laktosa dalam susu formula, sampel yang digunakan yaitu susu formula bayi yaitu susu Vidoran. Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu untuk mengetahui persen kadar laktosa yang terdapat dalam susu formula.

Pertama-pertama yang harus dilakukan yaitu kita harus menimbang sampel sebanyak 2 gram dan dimasukkan kedalam labu tentukur 100 mL, kemudian ditambahkan dengan asam trikloroasetat (TCA). Tujuan penambahan TCA yaitu untuk mengendapkan protein. Setelah 10 menit larutan tersebut dinetralkan dengan NaOH 1 N dan diencerkan sampai batas tanda. Dan disaring untuk memisahkan residu dan filtratnya, dan untuk proses selanjutnya akan digunakan filtrat yang jernih.

Setelah disaring dan didapatkan filtrat yang jernih, kemudian dipipet sebanyak 25 mL dan dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL dan ditambahkan dengan reagent ZnSO4 dan digojok. Setelah itu ditambahkan lagi dengan NaOH 0,75 N kemudian diencerkan sampai batas tanda. Suspensi kemusian didiamkan selama 10 menit untuk mengendapakan protein, dan disaring kembali dan dikumpulkan filtratnya. Setelah itu filtrat dipipet sebanyak 5 mL dan dimasukkan kedalam erlenmeyer tertutup dan ditambahkan dengan 20 mL larutan KI 10% dan 50 mL larutan Chloromine-T dan ditutup erlenmeyer dan dikogojok. Setelah digojok cairan didiamkan selama 90 menit. kemudian ditambahkan dengan HCl 2N sebanyak 10 ml dan indikator pasta kanji. Dan dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3 0,1 N. Titik akhir titrasi itandai dengan perubahan warna menjadi abu-abu.

Untuk pembuatan titrasi blangko dengan mengganti 25 mL larutan susu dengan aquadest. Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan titrasi blangko sebanyak 11, 1 mL. Kemudian dihitung berat laktosa dan ditentukan persen kadarnya. Dan didapatkan hasil berat laktosa yang terdapat pada susu formula vidoran yaitu sebanyak10,365. Dan Persen kadar laktosa yaitu 103,65%.2. Penentuan kadar asam amino glisin

Glisin adalah yang terkecil dari 20 asam amino nonesensial yang membentuk bahan pembangun sebagian besar tumbuhan dan hewan protein, dan asam amino utama dalam tebu. Ini biasa disingkat Gly atau bahkan hanya G, dan terdiri dari kedua gugus amino dan gugus karboksil melekat pada sebuah atom karbon. Glisin membawa rumus kimia NH2CH2COOH, dan merupakan bagian yang sangat penting dari banyak fungsi yang berbeda baik pada manusia maupun hewan. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan berapa kadar asam amino yang terkandung dalam susu formula bayi dan sampel yang digunakan yaitu susu formula vidoran dan susu formula SGM.

Pertama-tama yang harus dilakukan yaitu ditimbang sampel sebanyak 150 mg dkemudian dilarutkan dengan aquadest sebanyak 25 mL. Dan ditambahkan dengan 10 mL formaldehida. dan ditambahkan dengan 5 tetes indikator campuran. Dimana indikator campuran ini berisi 75 mg fenolftalein dan 25 mg biru timol dalam 100 mL alkohol 50%. Selanjutnya dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N. Titik akhir titraasi ditandai dengan perubahan warna dari kuning sampai warna kuningnya hilang dan kemudian timbul warna violet. Dan dilihat berapa volume titrannya dan ditentukan berat dari glisin dan ditentukan berapa persen kadarnya.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan berat glisin dari susu formula vidoran yaitu 240,224 dan persen kadarnya yaitu 160,149%. Dan untuk susu formula SGM didapatkan berat glisin sebanyak 222,9579 dan persen kadarnya yaitu 148, 618%.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan yaitu didapatkan % kadar laktosa dalam susu formula vidoran yaitu 148, 638% dan didapatkan % kadar asam amino glisinnya yaitu 103,65%. Dan untuk susu formula SGM didapatkan % kadar glisinnya sebanyak 148, 618%.

B. Saran

Untuk praktikum selanjutnya diharapkan asisten dapat lebih membimbing praktikan agar tidak terjadi kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Heyman MB. 2006. Lactose tolerance in infants, children, and adolescent. Ped. J. 118, 3, 1279.Ingram CJ, Mulcare CA, Itan Y, Thomas MG, Swallow DM. 2009. Lactose digestion and the evolutionary genetics of lactase persistence. Hum. Genet. 124, 6, 579-591.Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : EGC. Jakarta.

Sinuhaji AB. 2006. Intoleransi laktosa. Majalah kedokteran nusantara.

Solomons NW. 2002. Fermentation, fermented foods and lactose intolerance. Eur. J. Clin. Nutr. 56, Suppl 4, 50-55..LAMPIRAN

GAMBAR

Sampel yang dilarutkan Sebelum ditirasi

dengan aquadest

Sesudah ditirasiHusnul Khatimah UlfaJAHIRIA IPAENIN

15020120092