ABSES PAYUDARA ulfa

30
ABSES PAYUDARA 1.Abses payudara Merupakan penyakit yang sulit untuk sembuh sekaligus mudah untuk kambuh. peluang kekambuhan bagi yang pernah mengalaminya berkisar di antara 40-50 persen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, salah satunya adalah Staphylococcus aureus. Bakteri yang secara alami bisa ditemukan pada kulit manusia itu bisa masuk apabila ada luka pada payudara terutama di sekitar puting susu Merupakan komplikasi akibat peradangan payudara / mastitis yang sering timbul pada minggu ke dua post partum (setelah melahirkan), karena adanya pembengkakan payudara akibat tidak menyusui dan lecet pada puting susu. Abses payudara berbeda dengan mastitis. Abses payudara terjadi apabila mastitis tidak tertangani dengan baik, sehingga memperberat infeksi. Breast abscess adalah akumulasi nanah pada jaringan payudara. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada payudara. Cedera dan infeksi pada payudara dapat menghasilkan gejala yang sama dengan di bagian tubuh lainnya, kecuali pada payudara, infeksi cenderung memusat dan menghasilkan abses kecil. Hal ini dapat menyerupai kista.

description

Makalah

Transcript of ABSES PAYUDARA ulfa

Page 1: ABSES PAYUDARA ulfa

ABSES PAYUDARA

1.Abses payudara

Merupakan penyakit yang sulit untuk sembuh sekaligus mudah untuk kambuh.  peluang

kekambuhan bagi yang pernah mengalaminya berkisar di antara 40-50 persen.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, salah satunya adalah Staphylococcus

aureus. Bakteri yang secara alami bisa ditemukan pada kulit manusia itu bisa masuk apabila ada

luka pada payudara terutama di sekitar puting susu Merupakan komplikasi akibat peradangan

payudara / mastitis yang sering timbul pada minggu ke dua post partum (setelah melahirkan),

karena adanya pembengkakan payudara akibat tidak menyusui dan lecet pada puting susu.

Abses payudara berbeda dengan mastitis. Abses payudara terjadi apabila mastitis tidak

tertangani dengan baik, sehingga memperberat infeksi.

Breast abscess adalah akumulasi nanah pada jaringan payudara. Hal ini biasanya

disebabkan oleh infeksi pada payudara. Cedera dan infeksi pada payudara dapat menghasilkan

gejala yang sama dengan di bagian tubuh lainnya, kecuali pada payudara, infeksi cenderung

memusat dan menghasilkan abses kecil. Hal ini dapat menyerupai kista.

Page 2: ABSES PAYUDARA ulfa

2.  Gejala dan tanda

Sakit pada payudara ibu tampak lebih parah.

Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.

Benjolan terasa lunak karena berisi nanah. Kadang-kadang keluar cairan nanah melalui

puting susu. Bakteri terbanyak penyebab nanah pada payudara adalah stafilokokus aureus

dan spesies streptokokus.

Pada lokasi payudara yang terkena akan tampak membengkak.Bengkak dengan getah

bening dibawah ketiak

nyeri dan teraba masa yang fluktuatif / ‘empuk

 sensasi rasa panas pada area yang terkena

Demam dan kedinginan, menggigil

Rasa sakit secara keseluruhan

Malaise, dan timbul limfadenopati pectoralis, axiller,            parasternalis, dan subclavia.

Diagnosis:

 Untuk memastikan diagnosisnya perlu dilakukan aspairasi nanahmya

   Differensial diagnosisnya galactoele, fibroadenoma dan carcinom

3. Penyebab & Faktor Risiko

  Penyebab

         Infeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang umum              ditemukan

pada kulit normal (staphylococcus aureus). Infeksi terjadi khususnya pada saat ibu menyusui.

Bakteri masuk ke tubuh melalui kulit yang rusak, biasanya pada puting susu yang rusak pada

masa awal menyusui. Area yang terinfeksi akan terisi dengan nanah.

         Infeksi pada payudara tidak berhubungan dengan menyusui harus dibedakan dengan kanker

payudara. Pada kasus yang langka, wanita muda sampai usia pertengahan yang tidak menyusui

mengalami subareolar abscesses (terjadi dibawah areola, area gelap sekitar puting susu). Kondisi

ini sebenarnya terjadi pada perokok.

Page 3: ABSES PAYUDARA ulfa

 Faktor risiko

Diabetes mellitus                                                                                                                

Selain diabetes dan obesitas yang merupakan faktor risiko utama, beberapa faktor lain

ternyata dapat meningkatkan risiko abses payudara. Hal ini terungkap dalam sebuah

penelitian di University of Iowa, yang dipublikasikan dalam Journal of The American

College of Surgeons edisi Juli 2010.

Perokok berati                                                                                                                   

salah satu faktor yang dimaksud adalah rokok, yang dapat meningkatkan risiko abses

payudara 6 kali lipat dibanding pada wanita yang tidak merokok. Selain itu, rokok juga

membuat peluang kekambuhan melonjak hingga 15 kali lipat. Dari sejumlah pasien yang

mengalami kekambuhan, 60 persen di antaranya merupakan perokok berat. Oleh karena

itu, peneliti menyarankan para pendeita abses yang merokok untuk menghentikan

kebiasaanya agar risiko kambuh bisa dikurangi.

Dalam penelitian ini, para ahli melibatkan 68 wanita yang mengalami abses payudara, termasuk

43 wanita perokok dan 9 wanita yang memiliki tindik di putingnya. Seluruh partisipan tidak

memiliki riwayat kanker payudara dan tidak sedang menjalani penyinaran dengan radiasi

maupun operasi payudara dalam 12 bulan terakhir.

faktor berikutnya yang baru pertama kali diungkap adalah tindik di bagian puting susu.

Risiko untuk mengalami abses payudara pada wanita yang putingnya ditindik cenderung

meningkat pada kurun waktu hingga 7 tahun sejak tindik dibuat.

Infeksi setelah melahirkan

Kelelahan

Anemia

Penggunaan obat steroid

Rendahnya sistem imun

Penanaman silicon

Page 4: ABSES PAYUDARA ulfa

4.   Pencegahan

Beberapa ibu memiliki puting susu yang rata dan membuat menyusui adalah hal yang

sulit atau tidak mungkin. Untuk memperbaiki hal ini, Hoffman’s exercises dapat dimulai

sejak 38 minggu kehamilan. Oles sedikit pelicin (contoh Vaseline) pada areola. Dua ruas

jari atau satu jari dan jempol diletakkan sepanjang sisi puting susu dan kulit dengan

lembut ditarik dengan arah horizontal. Kemudian, gerakan ini di ulang dengan arah

horizontal, lakukan pada keduanya beebrapa kali. Jika latihan ini dilakukan beberapa kali

per hari, akan membantu mengeluarkan puting susu. Metode alternatif adalah penarikan

puting susu, digunakan pada lapisan khusus di dalam bra pada saat kehamilan.

Puting susu dan payudara harus dibersihkan sebelum dan setelah            menyusui.

Setelah menyusui, puting susu dapat diberikan salep lanolin atau vitamin A dan D

Hindari pakaian yang menyebabkan iritasi pada payudara

Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan

Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan

cara memompanya

Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka pada

puting susu.

Minum banyak cairan

Menjaga kebersihan puting susu

Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.

5. Penanganan dan pengobatan

      Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar :

      1.  Teknik menyusui yang benar.

      2.  Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.

      3.  Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.

      4.  Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.

Page 5: ABSES PAYUDARA ulfa

       5.  Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap

dikeluarkan.

      6.   Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.

      7.  Rujuk apabila keadaan tidak membaik.

Terapi : Evakuasi abses dengan cara dilakukan operasi (insisi abses) dalam anestesi umum.

Setelah diinsisi, diberikan drain untuk mengalirkan sisa abses yang ‘mungkin’ masih tertinggal

dalam payudara.

Abses / nanah kemudian diperiksa untuk kultur resistensi dan pemeriksaan PA.

Jika abses diperkirakan masih banyak tertinggal dalam payudara, selain dipasang drain juga

dilakukan bebat payudara dengan elastic bandage. Setelah 24 jam tindakan, pasien kontrol

kembali untuk mengganti kassa. Pasien diberikan obat antibiotika dan obat penghilang rasa sakit.

Penanganan yang dapat dilakukan antara lain :

pengeluaran susu terhambat  dilakukan untuk mastitis adalah pemanasan lokal, antipiretik dan

analgesik ringan, pengosongan payudara berkala dengan terus memberikan ASI atau memompa,

dan terapi antibiotika oral. Namun jika sudah terjadi abses, perlu diberikan antibiotik intravena,

aspirasi, atau insisi dan jika perlu drainase. Setiap cairan aspirasi perlu dilakukan pemeriksaan

histologik untuk menyingkirkan keganasan.

Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15-20 menit, 4 kali/hari. 

Diberikan antibiotik dan untuk mencegah pembengkakan, sebaiknya dilakukan pemijatan dan

pemompaan air susu pada payudara yang terkena.

Jika terjadi abses, biasanya dilakukan penyayatan dan pembuangan nanah, serta dianjurkan untuk

berhenti menyusui.

Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminophen atau

ibuprofen). Kedua obat tersebut aman untuk ibu menyusui dan bayinya

Page 6: ABSES PAYUDARA ulfa

ABSES PAYUDARA

 Abses Payudara berbeda dengan mastitis...

Abses payudara berbeda dengan mastitis. Abses payudara terjadi apabila

mastitis tidak tertangani dengan baik, sehingga memperberat infeksi.Abses

adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu

infeksi bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat,

maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur,

meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang

terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh

dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan

setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih

inilah yang mengisi rongga tersebut.Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah didalam, maka infeksi bisa menyabar di dalam tubuh

maupun dibawah permukaan kulit. Abses Payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat adanya infeksi payudara(mastitis).  Infeksi ini paling sering terjadi selama menyusui, akibat masuknya bakteri ke jaringan payudara. Peradangan atau infeksi payudara atau yang disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, perembesan sekresi melalui fisura di putting, dan dermatitis yang mengenai putting. Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan dikulit (biasanya pada putting susu). Abses payudara bisa terjadi disekitar putting, bisa juga diseluruh payudara.

Gejala

1. Sakit pada payudara ibu tampak lebih parah.

2. Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.

3. Benjolan terasa lunak karena berisi nanah.

Penanganan

1. Teknik menyusui yang benar.

Page 7: ABSES PAYUDARA ulfa

2. Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara

bergantian.

3. Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui

bayinya.

4. Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.

5. Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses,

tetapi ASI harus tetap dikeluarkan.

6. Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah,

berikan antibiotik.

7. Rujuk apabila keadaan tidak membaik.

Page 8: ABSES PAYUDARA ulfa

abses payudaraPEMBAHASAN

A.     Pengertian Abses Payudara

Abses payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat peradangan payudara

kronik, akumulasi nanah pada jaringan payudara yang dapat disebabkan oleh bakteri.

B.      Gejala Abses Payudara

1.Adanya benjolan lunak yang terasa sangat sakit  ,

2. Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.

3. Ibu mungkin panas atau tidak

4. Nyeri pada payudara, kemerahan, pembengkakan dan sensasi rasa panas pada area  yang

terkena

5. Demam dan kedinginan

6. Rasa sakit secara keseluruhan

7. Bengkak dengan getah bening dibawah ketiak

C.      Penyebab Abses Payudara

Infeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang

umum ditemukan pada kulit normal (staphylococcus aureus).

Infeksi terjadi khususnya pada saat ibu menyusui. Bakteri

masuk ke tubuh melalui kulit yang rusak, biasanya pada puting

Page 9: ABSES PAYUDARA ulfa

susu yang rusak pada masa awal menyusui. Area yang

terinfeksi akan terisi dengan nanah.

Infeksi pada payudara tidak berhubungan dengan menyusui

harus dibedakan dengan kanker payudara. Pada kasus yang

langka, wanita muda sampai usia pertengahan yang tidak

menyusui mengalami subareolar abscesses (terjadi dibawah

areola, area gelap sekitar puting susu).

D.     Pencegahan Abses Payudara

• Beberapa ibu memiliki puting susu yang rata dan membuat

menyusui adalah hal yang sulit atau tidak mungkin. Untuk

memperbaiki hal ini, Hoffman’s exercises dapat dimulai sejak

38 minggu kehamilan.

Oles sedikit pelicin (contoh Vaseline) pada areola. Dua ruas

jari atau satu jari dan dengan arah jempol diletakkan

sepanjang sisi puting susu dan kulit dengan lembut ditarik

horizontal. Kemudian, gerakan ini di ulang dengan arah

horizontal, lakukan pada keduanya beebrapa kali. Jika latihan

ini dilakukan beberapa kali per hari, akan membantu

mengeluarkan puting susu.

Metode alternatif adalah penarikan puting susu, digunakan

pada lapisan khusus di dalam bra pada saat kehamilan.

• Puting susu dan payudara harus dibersihkan sebelum dan

setelah menyusui.

•  Setelah menyusui, puting susu dapat diberikan salep lanolin

atau vitamin A dan D

•   Hindari pakaian yang menyebabkan iritasi pada payudara

Page 10: ABSES PAYUDARA ulfa

E.      Penanganan Abses Payudara

1.    Teknik menyusui yang benar.

2.    Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.

3.    Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering menyusui bayinya.

4.    Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.

5.    Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap

dikeluarkan.

6.    Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.

7.    Rujuk apabila keadaan tidak membaik.

Page 11: ABSES PAYUDARA ulfa

ABSES PAYUDARAI. Definisi

Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya

terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika bakteri

menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan

terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur,

meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel

yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan

pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke

dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel

darah putih akan mati. Sel darah putih inilah yang

mengisi rongga tersebut.

Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan

disekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya

tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas

abses. Hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk

mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu

abses pecah didalam, maka infeksi bisa menyabar di

Page 12: ABSES PAYUDARA ulfa

dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit,

tergantung pada lokasi abses.

Breast abscess adalah akumulasi nanah pada

jaringan payudara. Hal ini biasanya disebabkan oleh

infeksi pada payudara. Cedera dan infeksi pada payudara

dapat menghasilkan gejala yang sama dengan di bagian

tubuh lainnya, kecuali pada payudara, infeksi cenderung

memusat dan menghasilkan abses kecil. Hal ini dapat

menyerupai kista.

Payudara yang terinfeksi seperti jaringan terinfeksi

lain, melokalisasi infeksi dengan membentuk sawar

jaringan granulasi yang mengelilinginya. Jaringan ini

akan menjadi kapsul abses, yang terisi dengan pus.

Terdapat benjolan yang membengkak yang sangat nyeri,

dengan kemerahan panas dan edema pada kulit

diatasnya. Jika keadaan ini dibiarkan maka pus akan

menjadi berfluktuasi, dengan perubahan warna kulit dan

nekrosis. Dalam kasus seperti ini demam biasa muncul

ataupun tidak . pus dapat diaspirasi denagn spuit dan

jarum berlubang besar. Diagnosis banding abses

payudara mencakup galaktokel, fibroadenoma, dan

karsinoma.

(WHO, hal 20)

Infeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh

bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal

Page 13: ABSES PAYUDARA ulfa

(staphylococcus aureus). Infeksi terjadi khususnya pada

saat ibu menyusui. Bakteri masuk ke tubuh melalui kulit

yang rusak, biasanya pada puting susu yang rusak pada

masa awal menyusui. Area yang terinfeksi akan terisi

dengan nanah.

Infeksi pada payudara tidak berhubungan dengan

menyusui harus dibedakan dengan kanker payudara.

Pada kasus yang langka, wanita muda sampai usia

pertengahan yang tidak menyusui mengalami subareolar

abscesses (terjadi dibawah areola, area gelap sekitar

puting susu). Kondisi ini sebenarnya terjadi pada

perokok.

Adapun patogenesis dari abses payudara ini adalah

luka atau lesi pada puting sehingga terjadi peradangan

kumudian organisme berupa bakteri atau kuman masuk

kedalam payudara sehingga  pengeluaran susu terhambat

akibat  penyumbatan duktus kemudian terjadi infeksi

yang tidak tertangani yang mengakibatkan terjadinya

abses.

Abses dikulit atau dibawah kulit sangat mudah

dikenali, sedangkan abses dalam seringkali sulit

ditemukan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan

hasil pemeriksaan fisik. Jika tidak sedang menyusui, bisa

ditemukan mammografi atau biopsy payudara.

II.  Etiologi

Page 14: ABSES PAYUDARA ulfa

Infeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh

bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal

(staphylococcus aureus). Infeksi terjadi khususnya pada

saat ibu menyusui. Bakteri masuk ke tubuh melalui kulit

yang rusak, biasanya pada puting susu yang rusak pada

masa awal menyusui. Area yang terinfeksi akan terisi

dengan nanah.

Infeksi pada payudara tidak berhubungan dengan

menyusui harus dibedakan dengan kanker payudara.

Pada kasus yang langka, wanita muda sampai usia

pertengahan yang tidak menyusui mengalami subareolar

abscesses (terjadi dibawah areola, area gelap sekitar

puting susu).

Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses

melalui bebebrapa cara yaitu sebagai berikut :

1.     Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka dari

tusukan jarum tidak steril

2.     Bakteri menyebar dari suatu infeksi dibagian

tubuh yang lain.

3.     Bakteri yang dalam keadaan normal, hidup di

dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan

gangguan, kadang bias menyebabkan abses.

Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat

jika :

1.     Terdapat kotoran atau benda asing di daerah

tempat terjadinya infeksi.

Page 15: ABSES PAYUDARA ulfa

2.     Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah

yang kurang.

3.     Terdapat gangguan system kekebalan tubuh.

III.  PATOFISIOLOGI

Adapun patogenesis dari abses payudara ini adalah

luka atau lesi pada puting sehingga terjadi peradangan

kumudian organisme berupa bakteri atau kuman masuk

kedalam payudara sehingga  pengeluaran susu terhambat

akibat  penyumbatan duktus kemudian terjadi infeksi

yang tidak tertangani yang mengakibatkan terjadinya

abses.

IV.  GAMBARAN KLINIS

Gejala dari abses tergantung pada lokasi dan

pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau syaraf.

Gejala dan tanda yang sering ditimbulkan oleh abses

payudara diantaranya : Tanda-tanda inflamasi pada payudara (merah mengkilap, panas jika disentuh, membengkak dan adanya nyeri tekan).  Teraba massa, suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. Gejala sistematik berupa demam tinggi, menggigil, malaise

Page 16: ABSES PAYUDARA ulfa

Nipple discharge (keluar cairan dari putting susu, bisa mengandung nanah) Gatal- gatal Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena.

Menurut Sarwono (2009), pada abses payudara

memiliki tanda dan gejala yaitu:  Nyeri payudara yang berkembang selama periode laktasi Fisura putting susu Fluktuasi dapat dipalpasi atau edema keras Warna kemerahan pada seluruh payudara atau lokal Limfadenopati aksilaris yang nyeri Pembengkakan yang disertai teraba cairan dibawah kulit Suhu badan meningkat dan menggigil Payudara membesar, keras da akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur air susu serta darah.

(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana ; 317)

V.  PEMERIKSAAN

Pada penderita abses biasanya pemeriksaan darah

menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih. Untuk

menentukan ukuran dari lokasi abses, bisa dilakukan

pemeriksaan roentgen, USG atau CT scan.

VI.  PENANGANAN

Page 17: ABSES PAYUDARA ulfa

a.     Teknik menyusui yang benar.

b.    Kompres payudara dengan air hangat dan air

dingin secara bergantian.

c.    Meskipun dalam keadaan mastitis, harus

sering menyusui bayinya.

d.     Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.

e.     Hentikan menyusui pada payudara yang

mengalami abses, tetapi ASI harus tetap dikeluarkan.

f.       Apabila abses bertambah parah dan

mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.

g.     Rujuk apabila keadaan tidak membaik.

VII.  TERAPI

a.  Untuk meringankan nyeri dan mempercepat

penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan

dikelaurkan isinya dengan insisi. Insisi bisa dilakukan

radial dari tengah dekat pinggir areola, ke pinggir

supaya tidak memotong saluran ASI.

b.    Pecahkan kantong PUS dengan tissu forceps atau

jari tangan

c.    Pasang tampan dan drain untuk mengeringkan

nanah

d.   Tampan dan drain diangkat setelah 24 jam

e. Karena penyebab utamanya Staphylococcus aureus,

antibiotika jenis penisilin dengan dosis tinggi, biasanya

dengan dosis 500 mg setiap 6 jam  selama 10 hari

Page 18: ABSES PAYUDARA ulfa

f.   Dapat diberikan parasetamol 500mg tiap 4 jam sekali

bila diperlukan.

g.   Dilakukan pengompresan hangat pada payudara

selama 15 – 20 menit, 4 kali/hari.

h.  Sebaiknya dilakukan pemijatan dan pemompaan air

susu pada payudara yang terkena untuk mencegah

pembengkakan payudara.

i.    Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan

yang bergizi dan istirahat yang cukup.

VIII.  PENCEGAHAN

Menurut WHO, 2002. Abses payudara sangat

mudah dicegah bila menyusui dilakukan dengan baik

sejak awal untuk mencegah keadaan yang meningkatkan

stasis ASI dan bila tanda dini seperti bendungan ASI,

sumbatan saluran payudara, dan nyeri puting susu

diobati dengan cepat.  Terapi bedah

Bila abses telah terbentuk pus harus dikeluarkan. Hal

ini dapat dilakukan insisi dan penyaliran, yang biasanya

membutuhkan anastesi umum, tetapi dapat juga

dikeluarkan melalui aspirasi, dengan tuntunan ultrasuara. 

Ultrasuara berguna untuk sebagi alat diagnostik abses

payudara dengan dilakukan secara menyeluruh aspirasi pus 

dengan bimbingan ultrasuara dapat bersifat kuratif. Hal ini

kurang nyeri dan melukai dibandingkan insisi dan

Page 19: ABSES PAYUDARA ulfa

penyaliran, dan dapat dilakukan dengan anastesi lokal, hal

ini sering dilakukan pada pasien yang menjalani  rawat

jalan.

Pengobatan sistemik dengan antibiotik sesuai dengan

sensitivitas organisme biasanya dibutuhkan sebagai

tambahan. Namun antibiotik saja tanpa dilakukannya

pengeluaran pus tidak mempunyai arti. Sebab dinding abses

membentuk halangan yang melindungi bakteri patogen dari

pertahanan tubuh dan membuat tidak mungkin untuk

mencapai kadar antibiotik yang efektif dalam jaringan

terinfeksi Dukungan untuk menyusui 

Kita sebagai petugas kesehatan harus meyakinkan

Perawatan dengan abses payudara ia dapat

melanjutkan menyusui. Bahwa hal ini tidak akan

membahayakan bayinya dapat menyusui bayinya yang

lain dikemidian hari. Disini kita sebagai petugas

kesehatan memiliki peran yang sangat penting dengan

menjelaskan kepada klien untuk penanganan yang

harus dilakukan dengan kondisi seperti ini.

Untuk menjamin agar menyusui yang baik terus

berlansung, penatalaksanannya sebaiknya harus

dilakukan sebagai berikut:

1.  Bayi sebaiknya tetap bersama ibu sebelum dan

sesudah pembedahan

2.   Bayi terus dapat menyusui pada payudar yang sehat

Page 20: ABSES PAYUDARA ulfa

3.  Saat ibu menjalani pembedahan, bila sekiranya ib

tidak dapat menyusui selama lebih dari 3 jam, bayi

harus diberi makanan lain.

4.   Sebagai persiapan bagian dari persiapan bedah, ibu

dapat memeras ASI-nya dari payudara yang sehat,

dan ASI tersebut diberikan pada bayi dengan

cangkir saat ibu dalam pengobatan.

5.   Segera setelah ibu sadar kembali ( bila ibu tersebut

diberi anastesi umum ), atau segera setelah

pembedahan selesai ( bila digunakan anatesi lokal ),

ibu dapat menyusui kembali pada payudar yang

sehat.

6.   Segera setelah nyeri pada luka memungkinkan, ibu

dapat kembali menyusui dari payudara yang

terkena. Hal ini biasanya mungkin dilakukan dalam

beberapa jam, kecuali pembedahan dekatpada

puting susu. Ibu harus diberi analgesikyang

diperlukan untuk mengontrol nyeri dan

memungkinkan menyusui kembali lebih dini.

7.  Biasanya ibu membutuhkan bantuan terlatih untuk

membantu bayi mengenyut payudara yang terkena

kembali, dan hal ini dapat membutuhkan beberapa

usaha sebelum bayi dapat menghisap dengan baik.

dorongan ibu u ntuk tetap menyusui, dan bantu ibu

untuk menjamin kenyutan yang baik.

Page 21: ABSES PAYUDARA ulfa

8.  Bila payudara yang terken tetap memproduksi ASI,

penting agar bayi dapat mengisap dan mengeluarkan

ASI dari payudar tersebut, untuk mencegah statis

ASI dan terulangnya infeksi.

9.  Bila pada mulanya bayi tidak mau mengenyut atau

mengisap payudra yang terkena, penting untuk

memeras ASI sampai bayi mulai mengisap kembali.

10. Bila produksi ASI pada payudara berhenti,

pengisapan yang sering merupakan jalan yang efektif

untuk merangsang peningkatan produksi.

11. Untuk sementara waktu bayi dapat terus menyusu

pada payudara yang sehat. Biasanya bayi dapat

menyusu cukup hanya dari satu payudar, sehingga ia

cukup mendapatakan makanan sementara produksi

ASI dari payudara yang terkena pulih kembali.

Sedangkan menurut pendapat ahli mengatakan bahwa :

a.  Segera setelah melahirkan menyusui bayi

dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusife.

b.  Melakukan perawatan payudara dengan tepat dan

benar. Masase payudara, kompres hangat dan

dingin, pakai bh yang menyokong kedua payudara .

c.  Rajin mengganti bh / bra setiap kali mandi atau bila

basah oleh keringat dan ASI, BH tidak boleh terlalu

sempit dan menekan payudara.

d.   Segera mengobati puting susu yang lecet, bila perlu

oleskan sedikit ASI pada puting tersebut.Bila puting

Page 22: ABSES PAYUDARA ulfa

bernanah  atau berdarah, konsultasikan dengan

bidan di klinik atau dokter yang merawat

e.   Jika ibu melahirkan bayi lalu bayi tersebut

meninggal, sebaiknya dilakukan bebat tekan pada

payudara dengan menggunakan kain atau stagen dan

ingat untuk minta obat penghenti ASI pada dokter

atau bidan.

f.  Biasakan untuk menyusui secara rutin bergantian

pada kedua payudara kanan dan kiri.

g.   Bila menemui kesulitan seperti puting payudara

tenggelam atau ASI tidak bisa lancar keluar tetapi

payudara tampak mengeras tanda berproduksi ASI

maka konsultasikan dengan bidan cara memerah

ASI dengan benar agar tidak terjadi penumpukan

produksi ASI

h.   Biasakan untuk menyusui bayi hingga kedua

payudara terasa kosong dan bila bayi tampak sudah

kenyang namun payudara masih terasa penuh atau

ASI menetes deras, segera kosongkan dengan cara

memerah secara manual menggunakan jari - jari

tangan menekan pada areola ( lingkaran hitam

sekitar puting ), simpan ASI di kulkas jangan di

buang, bisa diberikan kembali dengan cara menyuap

ke mulut bayi menggunakan sendok atau biarkan

bayi mencecap dengan cawan kecil setelah ASI

dihangatkan.

Page 23: ABSES PAYUDARA ulfa

i.   Seorang ibu harus menjaga tangan dan putting

susunya bersih untuk menghindari kotoran dan

kuman masuk ke dalam mulut bayi. Dengan cara 

mencuci kedua tangannya dengan sabun dan air

sebelum menyentuh putting susunya dan sebelum

menyusui Hal ini juga menghindari putting susu

sakit dan infeksi pada payudara.

j. Puting susu dan payudara harus dibersihkan sebelum

dan setelah menyusui.Setelah menyusui, puting susu

dapat diberikan salep lanolin atau vitamin A dan D.

k.  Hindari pakaian yang menyebabkan iritasi pada

payudara.