Glaukoma

3
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta . Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati. Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di atas 20mmHg, penyebab lainnya adalah hipertensi dan diabetes mellitus . Walaupun jarang dapat juga disebabkan emosi yang tidak stabil, migrain, penyempitan pembuluh darah dan lain-lain. [1] Tekanan bola mata di atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan, tetapi seringkali tidak disadari oleh pasien, karena kerusakannya sedikit demi sedikit, oleh karenanya perlu pemeriksaan mata, jika telah berusia 40 tahun ke atas. Tekanan bola mata yang di atas normal pada tahap awal akan diberikan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan bola mata menjadi normal. [2] Daftar isi [sembunyikan ] 1 Faktor risiko 2 Jenis-jenis glaukoma 3 Gejala 4 Lihat pula 5 Referensi 6 Pranala luar Faktor risiko[sunting | sunting sumber ] Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang berisiko tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun. Faktor risiko: 1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga, saudara sekandung lebih beresiko dibandingkan orang tua dan anaknya 2. Tekanan bola mata tinggi 3. Miopia (rabun jauh) 4. Diabetes (kencing manis) dengan gula darah tinggi yang lama

description

mata

Transcript of Glaukoma

Page 1: Glaukoma

Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang

secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin

berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan

yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan

menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak

mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.

Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di atas 20mmHg,

penyebab lainnya adalah hipertensi dan diabetes mellitus. Walaupun jarang dapat juga

disebabkan emosi yang tidak stabil, migrain, penyempitan pembuluh darah dan lain-lain.[1] Tekanan bola mata di atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan, tetapi

seringkali tidak disadari oleh pasien, karena kerusakannya sedikit demi sedikit, oleh karenanya

perlu pemeriksaan mata, jika telah berusia 40 tahun ke atas. Tekanan bola mata yang di atas

normal pada tahap awal akan diberikan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan bola mata

menjadi normal.[2]

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1 Faktor risiko 2 Jenis-jenis glaukoma 3 Gejala 4 Lihat pula 5 Referensi 6 Pranala luar

Faktor risiko[sunting | sunting sumber]

Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya

untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang berisiko

tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun.

Faktor risiko:

1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga, saudara sekandung lebih beresiko dibandingkan

orang tua dan anaknya

2. Tekanan bola mata tinggi

3. Miopia (rabun jauh)

4. Diabetes (kencing manis) dengan gula darah tinggi yang lama

5. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

6. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)

7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya

8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama

9. Lebih dari 45 tahun

Page 2: Glaukoma

Jenis-jenis glaukoma[sunting | sunting sumber]

Glaukoma Sudut-Terbuka Primer (Primary Open-Angle Glaucoma)

Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai.

Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga risiko tinggi bila ada riwayat dalam

keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama

berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi

kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara

permanen. :Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan

dini.

Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup

untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Glaukoma Sudut-Tertutup Akut (Acute Angle-Closure Glaucoma)

Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang

mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-

warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah.

Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan

kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera

hubungi dokter spesialis mata Anda.

Glaukoma Sekunder (Secondary Glaukoma)

Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma,

arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang

mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan

pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut

Glaukoma Kongenital (Congenital Glaukoma)

Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran,

biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak

berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan

pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap

cahaya.

Gejala[sunting | sunting sumber]

Gejala yang dirasakan pertama kali antara lain: bila memandang lampu

neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon

tersebut, mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan

membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan

kembali normal, rasa ingin mengedip terus-menerus dengan menekan

kedipan berlebihan. Hal inilah yang membuat para penderita glaukoma

Page 3: Glaukoma

tidak menyadari bahwa ia sudah menderita penyakit mata yang kronis.

Penyakit mata glaukoma ini dapat diderita kedua mata dari si penderita

dan menurunkan tekanan bola mata adalah suatu keharusan,

sedangkan operasi diperlukan, jika pengobatan tidak berhasil.

Seringkali Glaukoma tanpa gejala apapun (tanpa sakit), sehingga

dijuluki si “pencuri penglihatan” oleh karena kerusakan yang terjadi

perlahan dan umumnya tidak disadari oleh penderitanya, kerusakan

syaraf penglihatan yang sudah terjadi tidak dapat dikembalikan menjadi

normal. Oleh karena itu screening perlu dilakukan berkala, walaupun

tidak ada gejala apapun.[3] Pada beberapa orang dapat terjadi

Glaukoma, walaupun tekanan bola matanya rendah, sedangkan

sebaliknya pada beberapa orang dengan tekanan bola mata tinggi tidak

merasakan sakit apapun yang bisa saja penglihatannya tetap masih

normal ataupun sudah ada Glaukomanya. Kerusakan syaraf mata yang

masih sedikit ataupun berkurangnya Luas Lapang Pandang yang masih

sedikit tak dapat dideteksi dengan mata telanjang bahkan oleh Dokter

Mata sekalipun dan perlu dilakukan Humprey Test untuk memastikan

ada atau mulai berkurangnya Luas Lapang Pandang.