Glaukoma
-
Upload
titi-afrianto -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang
secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin
berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan
yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan
menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak
mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.
Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di atas 20mmHg,
penyebab lainnya adalah hipertensi dan diabetes mellitus. Walaupun jarang dapat juga
disebabkan emosi yang tidak stabil, migrain, penyempitan pembuluh darah dan lain-lain.[1] Tekanan bola mata di atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan, tetapi
seringkali tidak disadari oleh pasien, karena kerusakannya sedikit demi sedikit, oleh karenanya
perlu pemeriksaan mata, jika telah berusia 40 tahun ke atas. Tekanan bola mata yang di atas
normal pada tahap awal akan diberikan obat tetes mata untuk menurunkan tekanan bola mata
menjadi normal.[2]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Faktor risiko 2 Jenis-jenis glaukoma 3 Gejala 4 Lihat pula 5 Referensi 6 Pranala luar
Faktor risiko[sunting | sunting sumber]
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dan penanganan dini adalah jalan satu-satunya
untuk menghindari kerusakan penglihatan serius akibat glaukoma. Bagi Anda yang berisiko
tinggi disarankan untuk memeriksakan mata Anda secara teratur sejak usia 35 tahun.
Faktor risiko:
1. Riwayat glaukoma di dalam keluarga, saudara sekandung lebih beresiko dibandingkan
orang tua dan anaknya
2. Tekanan bola mata tinggi
3. Miopia (rabun jauh)
4. Diabetes (kencing manis) dengan gula darah tinggi yang lama
5. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
6. Migrain atau penyempitan pembuluh darah otak (sirkulasi buruk)
7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama
9. Lebih dari 45 tahun
Jenis-jenis glaukoma[sunting | sunting sumber]
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer (Primary Open-Angle Glaucoma)
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum dijumpai.
Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga risiko tinggi bila ada riwayat dalam
keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan berkembang perlahan-lahan selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi
kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara
permanen. :Pemeriksaan mata teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan
dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan seumur hidup
untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut (Acute Angle-Closure Glaucoma)
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya yang
mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-
warna di sekeliling cahaya. Beberapa pasien bahkan mual dan muntah-muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat mengakibatkan
kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan gejala-gejala tersebut segera
hubungi dokter spesialis mata Anda.
Glaukoma Sekunder (Secondary Glaukoma)
Glaukoma Sekunder disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma,
arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang
mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan
pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut
Glaukoma Kongenital (Congenital Glaukoma)
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera setelah kelahiran,
biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak
berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan menyebabkan
pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap
cahaya.
Gejala[sunting | sunting sumber]
Gejala yang dirasakan pertama kali antara lain: bila memandang lampu
neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon
tersebut, mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan
membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan
kembali normal, rasa ingin mengedip terus-menerus dengan menekan
kedipan berlebihan. Hal inilah yang membuat para penderita glaukoma
tidak menyadari bahwa ia sudah menderita penyakit mata yang kronis.
Penyakit mata glaukoma ini dapat diderita kedua mata dari si penderita
dan menurunkan tekanan bola mata adalah suatu keharusan,
sedangkan operasi diperlukan, jika pengobatan tidak berhasil.
Seringkali Glaukoma tanpa gejala apapun (tanpa sakit), sehingga
dijuluki si “pencuri penglihatan” oleh karena kerusakan yang terjadi
perlahan dan umumnya tidak disadari oleh penderitanya, kerusakan
syaraf penglihatan yang sudah terjadi tidak dapat dikembalikan menjadi
normal. Oleh karena itu screening perlu dilakukan berkala, walaupun
tidak ada gejala apapun.[3] Pada beberapa orang dapat terjadi
Glaukoma, walaupun tekanan bola matanya rendah, sedangkan
sebaliknya pada beberapa orang dengan tekanan bola mata tinggi tidak
merasakan sakit apapun yang bisa saja penglihatannya tetap masih
normal ataupun sudah ada Glaukomanya. Kerusakan syaraf mata yang
masih sedikit ataupun berkurangnya Luas Lapang Pandang yang masih
sedikit tak dapat dideteksi dengan mata telanjang bahkan oleh Dokter
Mata sekalipun dan perlu dilakukan Humprey Test untuk memastikan
ada atau mulai berkurangnya Luas Lapang Pandang.