Gizi

download Gizi

of 20

description

Keperawatan

Transcript of Gizi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangGizi kurang dan gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Asupan gizi yang baik sering tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak, diantaranya karena faktor ekonomi keluarga, pendidikan, dan jumlah keluarga. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak-anak di TK Siloam Kota Baru. Analisis didasari pada data survey yang dilakukan dengan rancangan cross sectional. Faktor yang menjadi variabel Independen terdiri dari umur anak, jenis kelamin anak, dan pekerjaan orang tua. Sedangkan yang menjadi variable Dependen adalah status gizi berdasarkan antropometri.Faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung, tidak langsung, pokok permasalahan, dan akar masalah. Faktor penyebab langsung meliputi makanan tidak seimbang dan infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Diharapkan dengan mengetahui hal tersebut, dapat mengantisipasi masalah gangguan gizi pada anak.

B. Rumusan MasalahDengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusunlah permasalahan sebagai berikut:1. Bagaimanakah status gizi pada anak di TK Siloam Kota Baru?

C. Tujuan PenelitianTujuan dari penulisan makalah ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus :a. Tujuan UmumTujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Status Gizi Anak-anak di Tk. Siloam Kota Baru.b. Tujuan KhususDari tujuan umum diatas maka dapat disusun tujuan khusus sebagai berikut:a) Untuk mengetahui bagaimana status gizi anak laki-laki dan perempuan di Tk. Siloam Kota Baru.b) Untuk mengetahui bagaimana status gizi anak-anak Tk.Siloam berdasarkan umur.c) Untuk mengetahui bagaimana status gizi anak-anak Tk. Siloam berdasarkan pekerjaan OrangTua.

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam hal status gizi dan menjadi pedoman bagi orang tua dalam menjaga gizi anak-anak mereka.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. STATUS GIZI1. Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi di bedakab menjadi gizi kurang, baik dan lebih (Almatsier, 2002). Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diit (Beck, 2000: 1).Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas; disamping unutk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja.

2. Penilaian Status GiziMenurut Supariasa (2001) penilaian status gizi dibagi menjadi dua, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penilaian Gizi Secara Langsung, dapat dilakukan dengan: AntropometriAntropometri adalah ukuran tubuh manusia. Sedangkan antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. Antropometri sebagai indicator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter, antara lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar pinggul dan tebal lemak di bawah kulit. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). KlinisPemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi berdasarkan atas perubahanperubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. BiokimiaPenilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

BiofisikPenilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melibat kemamapuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari jaringan.

Penilaian Status Gizi secara Tidak Langsung, di bagi menjadi tiga yaitu : Survey Konsumsi Makananadalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat dan gizi yang dikonsumsi. Kesalahan dalam survey makanan bisadisebabkan oleh perkiraan yang tidak tepat dalam menentukan jumlah makanan yang dikonsumsi balita, kecenderungan untuk mengurangi makanan yang banyak dikonsumsi dan menambah makanan yang sedikit dikonsumsi (The Flat Slope Syndrome ), membesar-besarkan konsumsi makanan yang bernilai sosial tinggi, keinginan melaporkan konsumsi vitamin dan mineral tambahan kesalahan dalam mencatat (food record). Statistik VitalYaitu dengan menganalisis data beberapa statistik kesebatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian karena penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Faktor EkologiMalnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi antara beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dan keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain.

3. Klasifikasi Status GiziTabel 1.1 Tabel status gizi

INDEKSAMBANG BATASSTATUS GIZI

Berat badan menurut umur (BB/U)< - 3 SDGizi buruk

-3 SD < -2 SDGizi Kurang

-2 SD + 2 SDGizi Normal

+ 2 SDGizi Lebih

Tinggi badan menurut umur (TB/U)< - 3 SDSangat Pendek

-3 SD < -2 SDPendek

-2 SD + 2 SDNormal

+ 2 SDSangat Tinggi

Berat badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)

< -3 SDSangat Kurus

-3 SD < -2 SDKurus

-2 SD + 2 SDNormal

+ 2 SDGemuk

Indeks antropometriIndeks antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter. Beberapa indeks antropometri, sebagai berikut: BB/U (Berat Badan terhadap Umur)- Indikator status gizi kurang saat pengukuran.- Sensitif terhadap perubahan kecil.- Terkadang umur secara akurat sulit didapat.- Untuk monitoring pertumbuhan.- Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure. TB/U (Tinggi Badan terhadap Umur)- Indikator status gizi jangka panjang.- Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa.- Skrining anak sehat dengan perawakan pendek (stunting), dengan interpretasi pendek (< -3 SD), normal (-3 SD sampai 97), dan tinggi (> 97 SD)- Terkadang umur secara akurat sulit didapat. BB/TB (Berat Badan menurut Tinggi Badan)- Memberikan informasi pertumbuhan dan status gizi pada seorang anak, lebih akurat dalam mengklasifikasikan status gizi pada anak, untuk skrining anak sehat maupun pada anak malnutrisi energi protein- Diinterpretasikan menjadi BB kurang (< -5 SD), BB normal (-5SD sampai 95 SD), dan BB lebih (> 95 SD).

Baku acuan (data reference)Terdapat dua jenis baku acuan, yaitu lokal dan internasional. Ada berbagai macam baku acuan internasional seperti Tanner, Harvard, atau NCHS. Indonesia menggunakan baku acuan internasional WHO-NCHS zscore. Ada 2 cara penghitungan status gizi dengan cara Z-score, yaitu:a) Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U, TB/U, atau BB/TB, maka rumusnya:

Z-Score =

b) Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U, TB/U, atau BB/TB, maka rumusnya:

Z-Score =

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizia. Faktor ExternalFaktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:a) PendapatanMasalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut (Santoso, 1999).b) PendidikanPendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik (Suliha, 2001).c) LingkunganLingkungan adalah suatu faktor yang mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang sang anak. Akibat dari kebersihan yang kurang akan mengakibatkan anak jadi sering sakit seperti diare, cacingan, tifus dll (Soetjiningsih,1998).b. Faktor InternalFaktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :a) UsiaUsia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).b) Kondisi FisikMereka yang sakit akhirnya menyababkan berat badannya menurun, apabila masalah ini terus berlangsung maka anak akan menjadi kurus dan timbulah masalah kurang gizi. (Suhardjo, et, all, 1986).c) InfeksiInfeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo, et, all, 1986).

B. HIPOTESISDari penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ha: Ada hubungan antara umur, jenis kelamin dan pendapatan orang tua terhadap status gizi pada anak-anak di TK Siloam Kota Baru.

Ho:Tidak ada hubungan antara umur, jenis kelamin, dan pendapatan orang tua terhadap status gizi pada anak-anak di TK Siloam Kota Baru.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitiana. Ruang Lingkup TempatPenelitian di lakukan di TK Siloam Kota Baru, Kupang.b. Ruang Lingkup WaktuPengumpulan data dilakukan pada hari Jumad 11 april 2014 sekitar pukul 09.30 WITAB. Jenis dan Rancangan penelitianPenelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional untuk mengetahui status gizi anak-anak di TK Siloam Kota Baru .C. Populasi Dan Sampela. Populasi Anak-anak TK Siloam Kota Barub. Sampel Anak-anak kelas B3 TK Siloam Kota BaruD. Cara SamplingPengambilan sempel di lakukan dengan metode Simple Random Sampling terhadap anak-anak TK Kota BaruE. Cara pengambilan dataAlat Timbangan yang telah distandarisasi dengan ketelitian 0,01 kg Alat ukur pengukur tinggi badan berupa mistar panjang dengan panjang maksimal 150cm. Alat tulis (pulpen, buku,mistar)F. Jenis dataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data Skunder yang didapatkan langsung dari hail penelitian. Cara kerja :a. Memberikan penjelasan kepada guru yang anak-anaknya menjadi subjek penelitian mengenai latar belakang, dan tujuan dari penelitian serta meminta persetujuan.b. Melakukan pengisian kuesioner (lampiran) untuk mendapatkan identitas, pribadi subjek, dan data orang tua. Pengisian kuesioner dilakukan oleh mahasiawa yang melakukan penelitian tersebut dan dibantu oleh guru-guru TK.c. Melakukan pengukuran antropometri untuk mendapat status gizi anak.yang meliputi:1. Pengukuran berat badana) Subjek yang akan ditimbang hanya menggunakan pakaian seragam olaraga tanpa menggunakan spatu dan tas.b) Anak diminta berdiri ditengah timbangan c) Melihat hasil yang tertera pada timbangan dan mencatat hasil2. Pengukuran tinggi badana) Subjek yang akan diukur disiapkan dengan tidak memakai sepatu dan tasb) Pengukuran panjang badan dilakukan dengan mistar oleh dua orang pengukur.c) Pengukur pertama memposisikan tubuh sang anak agar berdidri tegak didepan mistar Pengukur kedua membaca hasil pengukuran dengan ketelitan 0,05cm.a) Perhitungan indeks antropometri dengan cara Z-score berdasarkan usia,berat badan, jenis kelamin, tinggi badan.3. Melakukan analisis data.BAB IVPEMBAHASAN

A. Karakteristik WilayahTK. Siloam Kota Baru merupakan salah satu taman kanak-kanak di kota Kupang yang di bangun pada 18 Mei 2004 oleh Pak Kus Sarianto, Pdt. Rio Fanggidae, Pak Lambat, Pdt. Bobby, Pdt. Nalle dan beberapa teman lainnya. TK ini berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan III, tepat di samping Gereja Jemaat Kota Baru yang di kepala sekolahi oleh Ibu Liberti Bunga Toju. TK ini memiliki 54 anak didik dengan 4 rombongan belajar, terdapat 7 orang pengajar yang bekerja di Tk ini. Kegiatan belajar di Tk Siloam Kota Baru berlangsung selama lima hari yaitu dari hari Senin hingga hari Jumad. Ruang kelas di Tk ini tertata rapi terdapat rak buku dan TV di setiap sudut kelas anak-anak duduk dalam bentu berkelompok, ruang kelas yang besar dan luas membuat anak bebas bergerak, di depan pintu masuk setiap kelas terdapat tempat cuci tangan dan rak sepatu untuk anak-anak, halaman Tk yang luas dengan pepohonan yang rindang membuat TK ini begitu nyaman sebagai tempat barmain dan belajar anak.

B. Data yang di dapatkan

C. Perhitungan Status GiziPerhitungan dilakukan dengan memperhatikan Baku Acuan diatas sebagai berikut :

a. Blesing, 5 tahun 8 bulanBB/UNilai Real:16 kgSkor Z = = = Median:18,9Upper:20,0Lower:14,6= -0,67 Normal

TB/UNilai Real:111 cmSkor Z = = = Median:112,6Upper:117,3Lower:107,9= -0,34 NormalBB/TBNilai Real:16 kgSkor Z = = = Median :18,6Upper :20,6Lower:16,9= -1,52 Normal

b. Putra, 5 tahun 6 bulanBB/UNilai Real:13 kgSkor Z = = =Median:19,7Upper:22,3Lower:17,4= -2,91 Gizi Kurang

TB/UNilai Real:99 cmSkor Z = = Median:113,1Upper:117,8Lower:108,4= -3 Pendek

BB/TBNilai Real:13 kgSkor Z = = = Median:15,5Upper:17,0Lower:14,1= -1,78 Normal

c. Iva, 5 tahun 11 bulanBB/UNilai Real:15 kgSkor Z = = Median:20,5Upper:23,4Lower:18,2= -2,39 Gizi Kurang

TB/UNilai Real:105 cmSkor Z = = = Median:115,6Upper:120,4Lower:110,5= - 2,07 Pendek

BB/TBNilai Real:15 kgSkor Z = = = Median:17,1Upper:18,8Lower:15,6= -1,4 Normal

d. Frid,6 tahun 1 bulanBB/UNilai Real:14 kgSkor Z = = = Median:20,9Upper:23,8Lower:18,5= -2,20 Gizi Kurang

TB/UNilai Real:104 cmSkor Z = = = Median:116,6Upper:121,5Lower:111,7= -2,57 Pendek

BB/TBNilai Real:14 kgSkor Z = = = Median:16,9Upper:18,4Lower:15,4= -1,93 Normal

e. Johan, 5 tahun 10 bulanBB/UNilai Real:17 kgSkor Z = = = Median:20,3Upper:23,2Lower:18,0= -1,43 Normal

TB/UNilai Real:110 cmSkor Z = = = Median:115,1Upper:120,4Lower:110,8= -1,18 Normal

BB/TBNilai Real:17 kgSkor Z = = = Median:18,7Upper:20,4Lower:17,1= -1,06 Normal

f. Elfin, 5 tahun 8 bulanBB/UNilai Real:15 kgSkor Z = Median:18,9Upper:22,0Lower:16,7= -1,77 Normal

TB/UNilai Real:107 cmSkor Z = Median:112,6Upper:117,3Lower:107,9= -1,19 Normal

BB/TBNilai Real:15 kgSkor Z = Median:17,3Upper:19,2Lower:15,8= -1,53 Normal

g. Jia, 5 tahun 7 bulanBB/UNilai Real:17 kgSkor Z = Median:18,7Upper:21,8Lower:16,6= -0,80 Normal

TB/UNilai Real:106 cmSkor Z = Median:112,1Upper:116,8Lower:107,4= -1,29 Normal

BB/TBNilai Real:17 kgSkor Z = Median:17,0Upper:18,9Lower:15,5= 0 Normal

h. Amel, 5 tahun 10 bulanBB/UNilai Real:15 kgSkor Z = Median:18,7Upper:21,8Lower:16,6= -1,76 Normal

TB/UNilai Real:107 cmSkor Z = Median:113,6Upper:118,4Lower:108,8= -1,37 Normal

BB/TBNilai Real:15 kgSkor Z = Median:17,3Upper:19,2Lower:15,8= -1,53 Normal

i. Katrin, 5 tahun 9 bulanBB/UNilai Real:17 kgSkor Z = Median:19,0Upper:22,2Lower:16,9= -0,95 Normal

TB/UNilai Real:110 cmSkor Z = Median:113,1Upper:117,9Lower:108,3= -0,64 Normal

BB/TBNilai Real:17 kgSkor Z = Median:18,2Upper:20,2Lower:16,6= -0,75 Normal

j. Kladis,5 tahun 10 bulanBB/UNilai Real:17 kgSkor Z = Median:19,2Upper:22,4Lower:17,0= -1 Normal

TB/UNilai Real:110,5 cmSkor Z = Median:113,6Upper:118,4Lower:108,8= -0,64 Normal

BB/TBNilai Real:17 kgSkor Z = Median:18,4Upper:20,4Lower:16,8= -0,87 Normal

k. Kliff, 5 tahun 9 bulanBB/UNilai Real:20 kgSkor Z = Median:20,2Upper:23,0Lower:17,9= -0,08 Normal

TB/UNilai Real:115 cmSkor Z = Median:114,6Upper:119,4Lower:109,8= 0,08 Normal

BB/TBNilai Real:20 kgSkor Z = Median:20,3Upper:22,4Lower:18,6= -0,17 Normal

D. Hasil PenelitianPenelitian mengenai Status Gizi anak-anak di Tk. Siloam dilakukan pada Jumad 11 April 2014. Jumlah siswa kelas B3 yang menjadi subjek penelitian 11 orang anak, pengukuran Antropometri yang dilakukan meliputi berat badan dan tinggi badan anak-anak di Tk. Siloam. Dari pengukuran dan perhitungan status gizi anak-anak di Tk. Siloam, data yang di dapat sebagai berikut :

Tabel 1.Karakteristik umum semua subjek penelitianVariabeln%

Jenis Kelamin Laki-lakiPerempuan BB/UGizi burukGizi kurangNormalGizi lebihTB/USangat pendekPendek NormalTinggiBB/TBSangat kurusKurus Normal Gemuk Pekerjaan Orang TuaSwasta PNSOjek Wiraswasta 56

0380

0380

00110

352145,554,5

027,372,70

027,372,70

001000

27,345,518,29,0

Tabel 2. Hubungan jenis kelamin dengan status gizi anak-anak Tk. Siloam.Jenis KelaminStatus GiziTotal

BB/UTB/UBB/TB

Gizi KurangNormalPendekNormalKurusNormal

n%n%n%N%n%n%n%

Laki-laki327,3218,2327,3218,200545,5545,5

Perempuan 00654,500654,500654,5654,5

Total 327,3872,7327,3872,7001110011100

Dari data di atas dapat di lihat bahwa status gizi anak laki-laki yang terdiri dari 5 orang anak, 3 anak (27,3%) diantaranya menurut BB/U dan TB/U mengalami Gizi Kurang dan memiliki tubuh yang Pendek,sedangkan untuk BB/TB ke- 5 anak laki-laki ini memiliki berat badan yang sesuai dengan tinggi badan mereka. Berbeda dengan anak laki-laki, anak-anak perempuan yang berjumlah 6 orang anak memiliki indeks BB/U, TB/U dan BB/TB yang normal. Hal ini membuktikan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi status gizi anak-anak Tk. Siloam Kota Baru.

Tabel 3. Hubungan pekerjaan orang tua dengan status gizi anakJenis PekerjaanStatus GiziTotal

BB/UTB/UBB/TB

Gizi KurangNormalPendekNormalKurusNormal

n%n%n%N%n%n%n%

Swasta 19,1218,219,1218,200327,3327,3

PNS19,1436,419,1436,400545,4545,4

Ojek 00218,200218,200218,2218,2

Wiraswasta 19,10019,1000019,119,1

327,3872,8327,3872,8001110011100

Dari data diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan orang tua tidak mempengaruhi status gizi anak-anak di Tk. Siloam, dari data tersebut terlihat jelas bahwa 2 orang anak yang orang tuanya bekerja sebagai ojek memiliki status gizi yang normal baik berdasarkan BB/U, TB/U dan BB/TB, justru sebaliknya 3 anak lain yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai swasta, Wiraswasta dan PNS justru memiliki status gizi yang kurang baik bardasarkan BB/U dan TB/U, hal ini menunjukan bahwa pekerjaan orang tua sebenarnya tidak berpengaruh besar terhadap status gizi anak-anak di Tk. Siloam ini.

PembahasanPada penelitian ini jumlah subjek 11 orang anak terdiri dari 5 (45,5%) anak laki-laki dan 6 (54.5%) anak perempuan, dari hasil perhitungan status gizi dengan cara Score-Z status gizi anak perempuan di Tk. Siloam jauh lebih baik di bandingkan dengan anak laki-laki, dimana dari 5 orang anak ternyata 3 diantaranya memiliki status gizi kurang. Hal ini membuktikan bahwa Jenis Kelamin tidak berpengaruh terhadap status gizi anak. Menurut kelompok umur, kelompok anak yang berusia 5,8 tahun sama dengan kelompok anak yang berusia 5,9 tahun yaitu 2 anak (18,2%),sedangkan kelompok anak yang berusia 5,6 tahun sama dengan kelompok anak berusia 5,7 tahun, 5,11 tahun dan 6,1 tahun yaitu 1 anak (9,1%), dan kelompok anak berusia 5,10 tahun berjumlah 3 (27,3%) anak. Dari hasil perhitungan dengan cara Skore-Z, status gizi 2 anak yang berusia masing-masing 5,11 tahun dan 6,1 tahun justru memiliki status gizi kurang dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Hal ini membuktikan bahwa usia/umur tidak begitu berpengaruh terhadap status gizi anak-anak di Tk. Siloam.Untuk pekerjaan orang tua, sebanyak 3 anak dengan presentase 27,3% bekerja sebagai pegawai swasta, 5 anak dengan presentase 45,5% memiliki orang tua yang bekerja sebagai PNS, 2 anak dengan presentase 18,2% memiliki orang tua yang bekerja sebagai Ojek dan 1 anak dengan presentase 9,0% memiliki orang tua yang bekerja sebagai Wiraswasta. Dari perhitungan Skore-Z 2 anak yang orang tuanya bekerja sebagai ojek memiliki status gizi normal baik berdasarkan BB/U,TB/U dan BB/TB. Sebaliknya 3 anak yang orang tuanya bekerja sebagai pegawai swasta, PNS dan Wiraswasta justru memiliki status gizi Kurang. Hal ini membuktikan bahwa Jenis Pekerjaan orang tua juga tidak berpengaruh terhadap status gizi anak-anak di Tk. Siloam.Pada perhitungan status gizi, menurut BB/U sama dengan TB/U yaitu terdapat 3 orang anak dengan presentase 27,3% mengalami gizi kurang dan bertubuh Pendek, sedangkan 8 anak lainnya dengan presentase 72,7% mengalami gizi Normal, menurut BB/TB ke 11 (100%) anak tersebut memiliki berat badan yang normal sesuai tinggi badan mereka. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar anak-anak di Tk. Siloam berstatus gizi baik.

BAB VPENUTUP

KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :a) Jumlah subjek penelitian 11 orang anak, dengan jumlah terbayak adalah anak perempuan yaitu 6 orang anak (54,5%), sedangkan anak laki-laki berjumlah 5 orang anak (45,5%). Berdasarkan perhitungan status gizi menurut Score-Z untuk BB/U terdapat gizi kurang sebanyak 3 anak (27,3%) dan gizi normal sebanyak 8 anak (72,7%), untuk TB/U terdapat status gizi dengan kategori Pendek sebanyak 3 anak (27,3%) dan status gizi Normal sebanyak 8 anak (72,7%), sedangkan untuk BB/TB ke 11 anak (100%) memiliki status gizi Normal.b) Status gizi anak perempuan jauh lebih baik dibandingkan dengan anak laki-laki. Dimana ke 6-nya memiliki status gizi Normal (54,5%). Sedangkan status gizi anak laki-laki, dari 5 (45,5%) anak 3 (27,3%) diantaranya mengalami Gizi kurang dan bertubuh Pendek. c) Pekerjaan orang tua dengan jumlah terbanyak adalah PNS 5 anak (45,5%), sedangkan jumlah terendah adalah Wiraswasta 1 anak (9,0%).d) Berdasarkan pengukuran Antropometri anak dengan BB dan TB tertinggi adalah Klif dengan berat 20 kg dan tinggi 115 cm di usianya yang baru 5,9 tahun, sedangkan anak dengan BB dan TB terendah adalah Frid dimana di usianya yang telah menginjak 6,1 tahun, pekerjaan orang tua PNS namun berat badannya hanya 14 kg dan tinggi 104 cm.e) Tidak ada hubungan antara pekerjaan orang tua dengan status gizi anak-anak di TK. Siloam.f) Tidak ada hubungan antara umur dan jenis kelamim dengan status gizi anak-anak di TK. Siloam.

SaranBerdasarkan kesimpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran terkait dengan tujuan dan manfaat penelitian, anatar lain :a) Perlu diadakan penyuluhan dalam edukasi gizi dan pengetahuan keluarga tentang upaya peningkatan status gizi dan memanfaatkan sarana media yang ada (media cetak dan elektronik) sebagai media informasi.b) Orang tua harusnya memperhatikan gizi dari makanan yang di berikan kepada anak, sehingga anak bisa mendapatkan gizi yang baik untuk pertumbuhannya.c) Hendaknya pengukuran tinggi dan berat badan anak dilakukan secara rutin oleh pihak sekolah, agar dapat diketahui apakah anak memiliki berat dan tinggi yang normal sesuai umurnya, dan dapat segera di konsultasikan dengan orang tau sehingga orang tua pu tahu dan dapat memberikan nutrisi yang baik bagi anak.

DAFTAR PUSTAKA

1) Adriani, M dan Wirjatmadi, B. 2012b. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana2) Supariasa, IDN, Bakri, B & Fajar, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC3) Status gizi http://www.creasoft.wordpress.com/2010/01/01status-gizi/4) http://www.hadiriadi.blogspot.com/2013/01/mengukur-status-gizi-dengan-indeks.html?m=15) Faktor-faktor mempengaruhi status gizi http://www.sumbarsehat.com/2012/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-status.html?=16) Pengambilan Sampel http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/macam-macam-teknik-pengambilan-sampel.html?m=1

LAPORAN PENELITIANSTATUS GIZI ANAK DI TK. SILOAM KOTA BARU

KELOMPOK VI:

1. ANAMARIA V. SENGGA (1301182044)2. BERNADETE D. BUSSA (1301182029)3. NUNIA D.S. GUTURES (1301182041)4. NURKHAYATI D. ASTUTI (1301181031)5. PATRESIA BEKAK (1301182024)6. RATOE C. BENU (1301181001)7. YEMMIMA KOBBO ( 1301181005)

SEMESTER: II (DUA)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NUSA CENDANAPG-PAUD

2014Sheet1No.NamaL/PUmurPekerjaan OrtuAlamatBBTB1BlesingP5,8 thnGuruWalikota16 kg111 cm2PutraL5,6 thnPegawai SwastaWalikota13 kg99 cm3IvaL5,11 thnWiraswastaWalikota15 kg105 cm4FridL6,1 thnPNSAsumta14 kg104 cm5JohanL5,10 thnPNSWalikota17 kg110 cm6ElfinP5,8 thnPegawai SwastaWalikota15 kg107 cm7Jia P5,7 thnOjekWalikota17 kg106 cm8AmelP5,10 thnOjekWalikota15 kg107 cm9KatrinP5,9 thnPNSWalikota17 kg110 cm10KladisP5,10 thnPegawai SwastaLiliba17 kg110,5 cm11KlifL5,9 thnPNSOebufu20 kg115 cm