Gita Ratri P. Geoling

5
GEOLOGI LINGKUNGAN KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN Disusun Oleh: Nama : Gita Ratri Prafitri NIM : 21040111130070 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Transcript of Gita Ratri P. Geoling

GEOLOGI LINGKUNGAN KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN

Disusun Oleh: Nama : Gita Ratri Prafitri NIM : 21040111130070

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Konsep Geologi Lingkungan Yang Sesuai Dengan Indonesia

Konsep geologi lingkungan terdiri dari 7 konsep dasar antara lain : 1. Konsep pertama : Membahas bahwa pada dasarnya bumi merupakan suatu system tertutup. Sebagian besar sistem saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Setiap perubahan yang terjadi di salah satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. 2. Konsep kedua : Bumi merupakan satu-satunya tempat kehidupan manusia, tetapi sumber daya alamnya terbatas. Oleh karena itu manusia yang dikaruniai akal harus dapat menjaga dan melestarikan sumber daya yang ada demi kelangsungan hidup dan kelangsungan bumi di masa yang akan datang. 3. Konsep ketiga : Proses-proses alam yang terjadi sekarang mengubah bentang alam yang telah tersusun selama periode geologi, baik yang terjadi secara alamiah ataupun buatan. Prosesproses alam yang terjadi saat ini dapat dijadikan acuan untuk mengetahui proses alam yang terjadi di masa lampau dan dapat dijadikan sebagai prediksi proses-proses alam yang akan terjadi di masa yang akan datang. 4. Konsep keempat : Di bumi ini selalu ada proses alam yang dapat membahayakan dan mengancam kehidupan manusia. Proses ini terjadi karena aktivitas alamiah bumi itu sendiri. Proses-proses tersebut pada umumnya merugikan bagi kehidupan manusia sehingga kita harus dapat memprediksi untuk meminimalkan ancaman yang ditimbulkan oleh proses alam tersebut. 5. Konsep kelima : Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus diusahakan agar mendaptkan keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan penilaian estetika. 6. Konsep keenam : Efek dari penggunaan tanah sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya. 7. Konsep ketujuh :

Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang berkaitan. Dari konsep-konsep tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa konsep yang sesuai dengan wilayah Indonesia adalah konsep kedua dan keempat. Konsep kedua menyatakan bahwa bumi merupakan satu-satunya tempat kehidupan manusia, tetapi sumber daya alamnya terbatas. Seperti kita tahu bahwa di bumi ada sumber daya yang dapat diperbaharui dan ada sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Contoh sumber daya yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak bumi. Sumber daya yang tersedia sangatlah terbatas jika dibandingkan dengan jumlah kebutuhan yang semakin hari semakin bertambah. Apalagi ditambah dengan pihak-pihak yang melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya tanpa melakukan pelestarian. Lalu bagaimana nasib bumi pada masa yang akan datang? Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diberi akal sudah seharusnya kita dapat menjaga dan melestarikan sumber daya yang ada demi kelangsungan hidup manusia saat ini dan pada saat mendatang. Selain sumber daya alam yang terbatas, di Indonesia terdapat proses alam yang dapat membahayakan dan mengancam kehidupan manusia. Sesuai dengan konsep geologi lingkungan yang keempat. Proses tersebut terjadi akibat proses alamiah bumi itu sendiri. Terdapat dua proses yaitu proses eksogen dan proses endogen. Kita tahu bahwa bumi tidak statis, melainkan dinamis. Permukaan bumi secara terus menerus mengalami perubahan baik secara evolusi (lambat) maupun secara revolusi (cepat). Perubahan-perubahan tersebut tak lain disebabkan adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen. Gempa bumi, gunung api meletus, pergeseran lempeng, angin topan, dan erosi merupakan contoh-contoh peristiwa yang diakibatkan oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Fenomena gempa bumi serta tsunami mungkin sudah tak asing lagi bagi wilayah Indonesia. Hal itu karena wilayah Indonesia berlokasi di kawasan yang rawan gempa. Indonesia terletak pada lajur sumber gempa bumi yang membentang sepanjang tidak kurang dari 5600 km mulai dari Andaman sampai ke Busur Banda Timur. Lajur kemudian menerus ke wilayah Maluku hingga Sulawesi Utara. Daerah-daerah sepanjang pantai Sumatera Barat, Jawa, NTB dan NTT serta Maluku merupakan daerah rawan gempa bumi dan tsunami. Penyebab gempa bumi yang paling sering adalah karena pergeseran lempengan bumi (tektonik). Gempa tektonik terjadi karena gerakan dari berbagai lempengan bumi baik besar maupun kecil yang membentuk kerak bumi. Lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak.

Gerakan lempeng-lempeng tektonik diduga disebabkan oleh adanya arus konveksi di dalam lapisan mantel bumi. Arus konveksi yang diduga terbentuk akibat adanya pemanasan yang bersumber dari inti bumi tersebut, pada tempat-tempat tertentu naik ke permukaan, kemudian menyebar horisontal meninggalkan tempat naiknya. Di tempat lain arus itu masuk ke dalam mantel lagi. Arus itulah yang menghanyutkan lempeng-lempeng yang mengapung di atasnya. Maka lempeng-lempeng selalu bergerak kadang-kadang gerakannya saling menjauhi (divergent), saling berbenturan (convergent), dan saling bergesekan. Di Indonesia gempa bumi yang paling hebat terjadi di Aceh. Gempa ini menyebabkan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 di Samudera Hindia, lepas pantai barat Aceh dengan berkekuatan 9,3 skala richter. Selain itu ada juga gempa bumi (gempa bumi tektonik) yang berkekuatan 5,9 skala richter dengan posisi gempa berada pada 25 km selatan-barat daya Yogyakarta. Kita memang tidak dapat menghindari bencana-bencana yang terjadi sebagai akibat dari tenaga endogen dan eksogen karena proses tersebut merupakan proses alamiah yang terjadi di muka bumi. Namun setidaknya kita dapat memprediksi bencana apa yang akan terjadi agar kita dapat meminimalkan kerugian dan korban akibat bencana alam tersebut. Selain itu kita harus tetap menjaga dan melestarikan sumber daya yang ada di bumi karena sumber daya sangatlah terbatas dan agar kehidupan mendatang bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Keller, Edward E. 1978. Enviromental Geology Second Edition. Colombus Ohio : Charles E Merril Publishing Company http://jurnalberita.com. 2010. Inilah Sejarah Mengapa Indonesia Sering Terjadi Gempa dan Tsunami. diunduh Selasa, 13 Maret 2012http: //www.anneahira.com. tanpa angka tahun. Gempa Bumi di Indonesia. diunduh Selasa, 13 Maret 2012 http://suara merdeka.com. 2010. Mengapa Indonesia Sering dilanda Gempa. diunduh Selasa, 13 Maret 2012