Gigitan Ular

9
GIGITAN ULAR (SNAKE BITE) dr. Monte Selvanus Luigi Kusuma www.pkugombong.tk Definisi Korban gigitan ular adalah pasien yang digigit ular atau diduga digigit ular. Patofisiologi Bisa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur. Bisa tersebut bersifat: 1. Neurotoksin: berakibat pada saraf perifer atau sentral. Berakibat fatal karena paralise otot-otot lurik. Manifestasi klinis: kelumpuhan otot pernafasan, kardiovaskuler yang terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan koma. 2. Haemotoksin: bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya atau menyebabkan koagulasi dengan mengaktifkan protrombin. Perdarahan itu sendiri sebagai akibat lisisnya sel darah merah karena toksin. Manifestasi klinis: luka bekas gigitan yang terus

description

an

Transcript of Gigitan Ular

Page 1: Gigitan Ular

GIGITAN ULAR (SNAKE BITE)

dr. Monte Selvanus Luigi Kusuma

www.pkugombong.tk

Definisi

Korban gigitan ular adalah pasien yang digigit ular atau diduga digigit ular.

Patofisiologi

Bisa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur. Bisa tersebut bersifat:

1. Neurotoksin: berakibat pada saraf perifer atau sentral. Berakibat fatal karena paralise otot-otot lurik. Manifestasi klinis: kelumpuhan otot pernafasan, kardiovaskuler yang terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan koma.

2. Haemotoksin: bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya atau menyebabkan koagulasi dengan mengaktifkan protrombin. Perdarahan itu sendiri sebagai akibat lisisnya sel darah merah karena toksin. Manifestasi klinis: luka bekas gigitan yang terus berdarah, haematom pada tiap suntikan IM, hematuria, hemoptisis, hematemesis, gagal ginjal.

3. Myotoksin: mengakibatkan rhabdomiolisis yang sering berhubungan dengan mhaemotoksin. Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.

4. Kardiotoksin: merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung.

Page 2: Gigitan Ular

5. Cytotoksin: dengan melepaskan histamin dan zat vasoaktifamin lainnya berakibat terganggunya kardiovaskuler.

6. Cytolitik: zat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrose di jaringan pada tempat patukan

7. Enzim-enzim: termasuk hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa.

Polivalent Anti Bisa Ular Dapat Digunakan Pada Gigitan:

1. Cobra

2. Ancistrodon (ular tanah)

3. Bungarus fasciatus (ular weling)

4. Bungarus candidus (ular weling)

Cobra termasuk jenis neurotoksik yang hebat, sedangkan Ancistrodon termasuk haemolisis yang hebat. Untuk yang lainnya termasuk jenis campuran.

Derajat Gigitan Ular (Parrish)

1. Derajat 0

- Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam

- Pembengkakan minimal, diameter 1 cm

2. Derajat I

- Bekas gigitan 2 taring

- Bengkak dengan diameter 1 – 5 cm

- Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam

3. Derajat II

- Sama dengan derajat I

- Petechie, echimosis

- Nyeri hebat dalam 12 jam

4. Derajat III

Page 3: Gigitan Ular

- Sama dengan derajat I dan II

- Syok dan distres nafas / petechie, echimosis seluruh tubuh

5. Derajat IV

- Sangat cepat memburuk

Penanganan Korban Gigitan Ular

1. Prinsip-prinsip

a. Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular

b. Menetralkan bisa

c. Mengobati komplikasi

2. Pertolongan yang diberikan:

a. Incisi luka pada 1 jam pertama setelah digigit akan mengurangi toksin 50%

b. IVFD RD 16 – 20 tpm.

c. Penisillin Prokain (PP) 1 juta unit pagi dan sore

d. ATS profilaksis 1500 iu

e. ABU 2 flacon dalam NaCl diberikan per drip dalam waktu 30 – 40 menit

f. Heparin 20.000 unit per 24 jam

g. Monitor diathese hemorhagi setelah 2 jam, bila tidak membaik, tambah 2 flacon ABU lagi. ABU maksimal diberikan 300 cc (1 flacon = 10 cc)

h. Bila ada tanda-tanda laryngospasme, bronchospasme, urtikaria atau hipotensi berikan adrenalin 0,5 mg IM, hidrokortisone 100 mg IV

i. Kalau perlu dilakukan hemodialise

j. Bila diathese hemorhagi membaik, transfusi komponen.

k. Observasi pasien minimal 1 x 24 jam

Catatan: jika terjadi anafilaktik syok karena ABU, ABU harus dimasukkan secara cepat sambil diberi adrenalin.

Page 4: Gigitan Ular

Pemberian ABU

Derajat (Parrish) Pemberian ABU 0-1 Tidak perlu2 5 sd 20 cc (1 – 2 ampul)

3-4 40 sd 100 cc (4 – 10 ampul)

Pemeriksaan Laboratorium

Hb, AL, AE, Ct/Bt, Golongan darah, Elektrolit darah, pemeriksaan fungsi ginjal

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Page 5: Gigitan Ular

Yth, TS Dr. Monte,Terimakasih atas sharing informasinya, kalau boleh tahu, referensinya darimana ya tentang penatalaksanaan tersebut.Rgds.

2009 Maret 15 17:16 resha mengatakan...

cara melepas saat dililit ular piton dan sejenisnya?

2009 Mei 2 05:41 dokter monte mengatakan...

WS.Kami mendapatkan referensi tersebut dari berbagai protap dari PPGD yang diselenggarakan di RSUD Dr. Moewardi, RSUD Prof. Dr. Margono dan dari Penatalaksanaan Gawat Darurat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Kemudian untuk pertanyaan berikutnya terus terang itu adalah persoalan yang sangat teknis dan akan saya jawab sebaik mungkin. Selama bisa kita menghindar belitan ular piton (sanca), maka hindarilah. Namun apabila sudah terlanjur dibelit maka lakukanlah usaha yang bisa mengendurkan belitan ular tersebut. Perlu diingat bahwa ular piton termasuk jenis ular yang tidak berbisa, dan ia akan memangsa korbannya setelah korbannya lemas dan kehabisan nafas pada saat dibelit olehnya. Baru2 ini ada seorang laki-laki yang trbelit ular piton, maka tindakan yang ia lakukan adalah dengan menggigit balik ular tersebut di bagian ekornya. Kemudian ular piton tersebut mengendur dan ia bisa melarikan diri. Kira-kira begitu jawaban dari saya, mohon maaf apabila belum memuaskan.Wass

dr.MSLK

PENANGGANAN PADA GIGITAN ULAROleh: RizaBlog : nursingbrainriza.blogspot.com

Secara garis besar ular berbisa dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok :1. Colubridae ( mangroce cat snake, boiga dendrophilia,dll )2. elapidae ( king cobra, blue coral snake,Sumatra spitting cobra, dll)3. viperidae ( borneo green pit viper, Sumatran pit viper,dll )

pengelompokkan ini berguna bagi tenaga kesehatan untuk penanganan selanjutnya dalam pemberian anti venom sesuai dengan pengelompokkan tersebut.

Efek yang ditimbulkan akibat gigitan ular dapat dibagi 3 :

1. local efekbeberapa spesies seperti coral snakes, krait akan memberikan efek yang agak sulit di

Page 6: Gigitan Ular

deteksi dan hanya bersifat minor tetapi beberapa spesies, gigitanya dapat menghasilkan efek yang cukup besar seperti : bengkak, melepuh,perdarahan,memar sampai dengan nekrosis.yang mesti diwaspadai adalah terjadinya shock hipovolemik sekunder yang diakibatkan oleh berpindah cairan vaskuler ke jaringan akibat pengaruh bisa ular tersebut.

2. general efekgigitan ular ini akan menghasilkan efek sistemik yang non-spesifik seperti : nyeri kepala,mual dan muntah,nyeri perut, diare sampai pasien menjadi kolaps. Gejala yang ditemui seperti ini sebagai tanda bahaya bagi tenaga kesehatan unuk memberi petolongan segera.

3. Spesifik systemic efekDalam hal ini spesifik systemic efek dapat di bagi berdasarkan :• KoagulopathyBeberapa Spesies ular dapat menyebabkan terjadinya koagulopathy. Tanda – tanda klinis yang dapat ditemui adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan,venipuncture, dari gusi, dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria,haematomisis,melena dan batuk darah.

• NeurotoxicGigitan ular ini dapat menyebabkan terjadinya flaccid paralysis. Ini biasanya berbahaya bila terjadi paralysis pada pernafasan. Biasanya tanda – tanda yang pertama kali di jumpai adalah pada saraf cranial seperti ptosis,opthalmophlegia, progresif. bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasaya full paralysis akan memakan waktu lebih kurang 12 jam, pada beberapa kasus biasanya menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan.

• MyotoxicityMyotoxiticty hanya akan di temui bila seseorang diserang atau digigit oleh ular laut. Ular yang berada didaratan biasanya ditidak ada yang menyebabkan terjadinya myotoxicity berat. Tanda dan gejala adalah : nyeri otot,tenderness,myoglobinuria,dan berpotensi untuk terjadinya gagal ginjal, hiperkalemia dan cardiotoxicity.

Pertolongan pertama pada gigitan ular : - immobilisasi anggota tubuh yang digigit - anjurkan pasien untuk tenang.- bawa pasien yang mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai.

Balut tekan tidak semua digunakan pada semua kasus gigitan ular.walaupun demikian , jika diketahui bahwa gigitan ular tersebut tidak termasuk kedalam non – necrotic spesies maka pressure immobilasi teknik dapat digunakan. Bila gigitannya disebabkan oleh King Kobra yang menyebabkan local necrosis yang biasanya tidak berat, tetapi dapat menyebabkan paralysis yang cepat dan berat, maka pressure immobilisasi methode mempunyai alasan untuk digunakan

Metode lama dalam pertolongaan pertama yang masih dipakai adalah memasang

Page 7: Gigitan Ular

torniquet,suction dengan alat atau menggunakan mulut (biasanya terinspirasi dari menonton film yang bertemakan petualangan), pemberian bahan – bahan kimia yang semuanya sebenarnya merupakan kontra indikasi.

Seandainya bila anti venom tidak tersedia ditempat tersebut. ini tidak menjadi kendala asal luka telah dibersihkan.

Managemen untuk gigitan ular1. selalu mengasumsikan bahwa semua gigitan ular dapat mengancam kehidupan.2. bila melakukan triage kasus gigitan ular maka selalu dimasukkan kedalam katagori emergency.3. pasang iv line pada semua kasus.4. berhati – hati ketika memilih lokasi pemasangan iv line atau pengambilan sample darah pada kasus koagulopahty, yang betujuan untuk mencegah pendarahan. Khususnya pada pembuluh darah subclavia, jugular,femur.5. hindari melakukan penyuntikan intra muscular jika memungkinkan terjadinya coagulopathy.6. lakukan pemeriksaan whole blood clotting time ( WBCT)7. jika terjadi gangguan pada pernafasan akibat paralysis, persiapkan untuk intubasi dan pemasangan ventilator eksternal.8. jika terjadi shock, tangani dengan pemberian cairan.

tips yang dapat dilakukan:- usahakan membunuh ular yang mengigit anda untuk memudahkan identifikasi ular dalam pemberian anti venom. Ketika membunuh ular tersebut jangan sampai anda tergigit lagi oleh ular tersebut.

- Untuk membedakan antara ular berbisa dengan tidak adalah dengan melihat bekas gigitan. Gigitan yang terdiri dari 2 lubang gigitan layaknya gigitan vampire menandakan ular tersebut memiliki racun (Bisa), sedangkan gigitan yang membentuk setengah lingkaran cenderung tidak berbisa.