GIGI TIRUAN CEKAT 4 the BEST.pptx

GIGI TIRUAN CEKAT

KELOMPOK 4

Gigi tiruan cekat merupakan piranti prostetik permanen yang melekat

pada gigi yang masih tersisa, yang menggantikan suatu atau lebih

kehilangan gigi

DEFINISI

Tujuan perawatan gigi tiruan jembatan (Prajitno 1994):1.Memulihkan dan memperbaiki fungsi kunyah2.Memulihkan dan memperbaiki fungsi bicara; estetik3.Memulihkan dan memperbaiki fungsi keserasian oklusi4.Memelihara kesehatan secara umum dan khususnya

mencegah kerusakan lebih Ianjut, memperbaiki, memelihara, dan mempertahankan kesehatan jaringan rongga mulut yang hilang

5.Memulihkan kenyamanan pada penderita

TUJUAN GIGI TIRUAN CEKAT

DASAR-DASAR PEMILIHAN WARNAYANG DISARANKAN

1. PEMILIHAN WARNA SEBAIKNYA PADA AWAL PERAWATAN.

2. MENGGUNAKAN BEBERAPA MACAM SHADE GUIDE

3. MENCOCOKAN WARNA PADA TIAP BAGIAN DARI GIGI

4. SETIAP KALI MEMBANDINGKAN WARNA TIDAK BOLEH LEBIH DARI 5-7 DETIK

5. MENENTUKAN DERAJAT TRANSLUCENCY DARI GIGI ASLI, DIIKUTI DG VALUE,CHROMA DAN TERAKHIR HUE

6. PENGAMBILAN PHOTO,SECARA DETAIL DAN FULL SMILE

•Metamerism

Phenomena dimana 2 obyek kelihatan mempunyai warna

sama pada satu kondisi, tetapi berbeda pada kondisi yang

lain.

•Cara mengatasinya

Pengambilan shade matching dalam beberapa kondisi

pencahayaan.

Menerangkan ke penderita akan adanya sedikit perubahan

warna pada kondisi pencahayaan yang berbeda

KOMPONEN-KOMPONEN GIGI TIRUAN CEKAT

GIGI TIRUAN CEKAT TERDIRI DARI BEBERAPA KOMPONEN, YAITU PONTIK, RETAINER, KONEKTOR, ABUTMENT, DAN SADEL, YANG DAPAT DIURAIKAN SEBAGAI BERIKUT :1. PONTIK GIGI BUATAN PENGGANTI DARI GIGI ATAU GIGI-GELIGI YANG HILANG. DAPAT DIBUAT DARI PORSELEN, AKRILIK ATAU LOGAM, ATAU GABUNGAN DARI BAHAN-BAHAN INI.TIPE PONTIK DIBEDAKAN ATAS:A. PONTIK YANG BERKONTAK DENGAN RESIDUAL RIDGE :• MODIFIED RIDGE-LAP PONTIC • CONICAL PONTIC • OVATE PONTIC


B. PONTIK YANG TIDAK BERKONTAK DENGAN RESIDUAL RIDGE• SANITARY/HYGIENIC PONTIC• MODIFIED SANITARY PONTIC/PERELPONTIC

2. RETAINER RESTORASI TEMPAT PONTIK DICEKATKAN. RETAINER DIREKATKAN DENGAN SEMEN PADA GIGI PENYANGGA YANG TELAH DIPERSIAPKAN DAN BERFUNGSI SEBAGAI STABILISASI DAN RETENSI.• RETAINER EKSTRAKORONA • RETAINER INTRAKORONA • RETAINER DOWEL CROWN


3. KONEKTOR BAGIAN YANG MENCEKATKAN PONTIK KE RETAINER. KONEKTOR DAPAT BERUPA SAMBUNGAN YANG DISOLDER, STRUKTUR COR (ALUMINA DERAJAT TINGGI, JIKA TERBUAT DARI PORSELEN SELURUHNYA).A. KONEKTOR RIGID KONEKTOR YANG TIDAK MEMUNGKINKAN TERJADINYA PERGERAKAN PADA KOMPONEN GTC. MERUPAKAN KONEKTOR YANG PALING SERING DIGUNAKAN UNTUK GTC. KONEKTOR RIGID DAPAT DIBUAT DENGAN CARA:• PENGECORAN (CASTING) : PENYATUAN DUA KOMPONEN GTC DENGAN SATU KALI PROSES

TUANG• PENYOLDERAN (SOLDERING) : PENYATUAN DUA KOMPONEN GTC DENGAN PENAMBAHAN

LOGAM CAMPUR (METAL ALLOY) YANG DIPANASKAN.• PENGELASAN (WELDING) : PENYATUAN KOMPONEN GTC DENGAN PEMANASAN DAN/ATAU

TEKANAN.


B. KONEKTOR NONRIGID KONEKTOR YANG MEMUNGKINKAN PERGERAKAN TERBATAS PADA KOMPONEN GTC. DIINDIKASIKAN BILA TERDAPAT PIER/INTERMEDIATE ABUTMENT UNTUK PENGGANGTI BEBERAPA GIGI YANG HILANG. KONEKTOR NONRIGID BERTUJUAN UNTUK MEMPERMUDAH PEMASANGAN DAN PERBAIKAN (REPAIR) GTC. CONTOHNYA ADALAH DOVETAIL DAN MALE AND FEMALE.

4. ABUTMENTGIGI PENYANGGA DAPAT BERVARIASI DALAM KEMAMPUAN UNTUK MENAHAN GIGITIRUAN CEKAT DAN TERGANTUNG PADA FAKTOR-FAKTOR SEPERTI DAERAH MEMBRAN PERIODONTAL, PANJANG SERTA JUMLAH AKAR.


5. SADEL DAERAH DIANTARA GIGI-GIGI PENYANGGA, YANG TERUTAMA ADALAH TULANG ALVEOLAR YANG DITUTUPI OLEH JARINGAN LUNAK. TULANG ALVEOLAR AKAN BERUBAH KONTUR SELAMA BEBERAPA BULAN SETELAH HILANGNYA GIGI. KONTUR DAN TEKSTUR SADEL AKAN MEMPENGARUHI DESAIN PONTIK.

MAHKOTA TIRUAN

• MAHKOTA TIRUAN ADALAH RESTORASI YANG MEMPERBAIKI SEBAGIAN ATAU SELURUH PERMUKAAN MAHKOTA GIGI YANG MENGALAMI KERUSAKAN ATAU KELAINAN AKIBAT BERBAGAI SEBAB, DIREKATKAN DENGAN SEMEN SECARA PERMANEN PADA GIGI ASLI YANG TELAH DIPERSIAPKAN

TIPE-TIPE MAHKOTA TIRUAN

• MAHKOTA TIRUAN PENUH• MAHKOTA TIRUAN SEBAGIAN• MAHKOTA TIRUAN PASAK

MAHKOTA TIRUAN PENUH

• MAHKOTA TIRUAN PENUH ADALAH MAHKOTA TIRUAN YANG MEMPERBAIKI SELURUH PERMUKAAN MAHKOTA GIGI

INDIKASI

• GIGI FRAKTUR YANG TIDAK DAPAT DIPERBAIKI DENGAN RESTORASI LAIN• GIGI DENGAN KARIES LUAS YANG TIDAK DAPAT DIRESTORASI DENGAN TAMBALAN BIASA• GIGI YANG BERUBAH WARNA, MISAL KARENA STAIN TETRASIKLIN• GIGI YANG MENGALAMI CACAT PERMUKAAN SEPERTI KALSIFIKASI YANG TIDAK SEMPURNA ATAU

DEKALSIFIKASI (AMELOGENESIS IMPERFECTA, DENTINOGENESIS IMPERFECTA, HIPOPLASIA EMAIL)• GIGI DENGAN KELAINAN POSISI• GIGI DENGAN KELAINAN BENTUK, MISAL PEG-SHAPED• GIGI YANG TELAH DIRAWAT SALURAN AKARNYA• SEBAGAI RETAINER GTJ ATAU PENJANGKARAN GTSL• UKURAN GIGI NORMAL ATAU LEBIH DARI NORMAL• PERBANDINGAN MAHKOTA AKAR ADALAH 2:3 ATAU MINIMAL 1:1

KONTRAINDIKASI

• MAHKOTA GIGI YANG SANGAT PENDEK ATAU TAPERED• KAMAR PULPA YANG MASIH BESAR PADA PASIEN USIA MUDA

MACAM-MACAM BAHAN MAHKOTA TIRUAN PENUH

• MAHKOTA TIRUAN PENUH METAL• MAHKOTA TIRUAN PENUH PORSELEN• MAHKOTA TIRUAN PENUH METAL-PORSELEN• MAHKOTA TIRUAN PENUH METAL-AKRILIK

MAHKOTA TIRUAN SEBAGIAN

• MAHKOTA TIRUAN SEBAGIAN ADALAH MAHKOTA TIRUAN YANG MEMPERBAIKI PERMUKAAN MAHKOTA GIGI, KECUALI PERMUKAAN LABIAL/BUKAL MAHKOTA GIGI. MAHKOTA INI DIBUAT SECARA KESELURUHAN DARI BAHAN LOGAM DAN YANG TERBAIK ADALAH EMAS (DENTAL ALLOY TIPE III)

INDIKASI

• UKURAN GIGI NORMAL ATAU LEBIH DARI NORMAL• KERUSAKAN PADA PERMUKAAN MAHKOTA GIGI KECUALI PERMUKAAN

LABIAL/BUKALNYA, MISALNYA KARENA KARIES KECIL DI KEDUA SISI PROKSIMAL, LINGUAL ATAU PALATAL

• SEBAGAI RETAINER GTJ PADA SHORT-SPAN JIKA GIGI PENYANGGA VITAL TIDAK MENGALAMI KARIES ATAU MENGALAMI KARIES KECIL

KONTRAINDIKASI

• MAHKOTA KLINIS GIGI YANG PENDEK ATAU SANGAT TAPERED• GIGI YANG TIPIS, MISAL GIGI INSISIF BAWAH, INSISIF LATERAL ATAS• INDEKS KARIES TINGGI• KARIES SERVIKAL• KERUSAKAN LUAS PADA MAHKOTA GIGI• INKLINASI GIGI BURUK• SEBAGAI RETAINER GTJ PADA LONG-SPAN• GIGI YANG TELAH DIRAWAT SALURAN AKARNYA

MACAM-MACAM MAHKOTA TIRUAN SEBAGIAN

• MAHKOTA TIRUAN SEBAGIAN 3/4 (UNTUK GIGI ANTERIOR)• MAHKOTA TIRUAN SEBAGIAN 4/5 (UNTUK GIGI POSTERIOR)

MAHKOTA TIRUAN PASAK

MAHKOA TIRUAN PASAK ADALAH MAHKOTA TIRUAN YANG MEMPERBAIKI SELURUH PERMUKAAN MAHKOTA GIGI NONVITAL YANG TELAH DIRAWAT SALURAN AKARNYA DENGAN SEMPURNA DAN DIPERSIAPKAN DENGAN PASAK SEBAGAI RETENSI UTAMA

BAGIAN-BAGIAN MAHKOTA TIRUAN PASAK

• PASAK• INTI• MAHKOTA TIRUAN

PASAK

PASAK DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:• PASAK SIAP PAKAIPASAK SIAP PAKAI ADALAH PASAK PRODUKSI, UMUMNYA TERDIRI DARI BERBAGAI UKURAN DAN BENTUK• PASAK BUATAN SENDIRIPASAK BUATAN SENDIRI DAPAT DICOR DARI POLA YANG DIBUAT SECARA LANGSUNG (DIRECT) DALAM MULUT PASIEN ATAU POLA YANG DIBUAT DI LABORATORIUM (INDIRECT).

INTI

• INTI ADALA BAGIAN RESTORASI YANG MENGGANTIKAN JARINGAN MAHKOTA GIGI YANG HILANG SEHINGGA MEMBENTUK SEPERTI GIGI YANG TELAH DIPREPARASI UNTUK MAHKOTA TIRUAN PENUH. INTI DAPAT DIKLASIFIKASIKAN MENURUT BANYAKNYA JARINGAN MAHKOTA GIGI YANG DIGANTIKAN, YAITU:

• INTI SEBAGIAN, YANG MENGGANTIKAN SEBAGIAN JARINGAN MAHKOTA GIGI YANG RUSAK/HILANG

• INTI PENUH, ADALAH INTI YANG MENGANTIKAN SELURUH JARINGAN MAHKOTA GIGI YANG RUSAK/HILANG

MAHKOTA TIRUAN

• MACAM-MACAM MAHKOTA TIRUAN PASAK BERDASARKAN HUBUNGAN ANTARA PASAK INTI DENGAN MAHKOTA TIRUANNYA

1.TIPE DETACHED

YAKNI MAHKOTA TIMAN TERPISAH DARI PASAK INTINYA2. TIPE ATTACHED

YAKNI MAHKOTA TIMAN MENYATU DENGAN PASAK INTINYA

MACAM-MACAM DESAIN GTC

1.FIXED-FIXED BRIDGE BRIDGE YANG CONNECTORNYA BERSIFAT RIGIT/KAKU. BISA DIGUNAKAN ADA GIGI ANTERIOR/POSTERIOR.2. FIXED MOVABLE BRIDGE BRIDGE YANG SATU CONNECTORNYA BERSIFAT RIGIT/KAKU DAN SATU BERSIFAT ELASTIC/LENTUR.DIGUNAKAN PADA GIGI YANG TERKENA TEKANAN MASTIKASI BESAR.3.SPRING BRIDGE BRIDGE YANG MEMPUNYAI PONTIC JAUH DARI RENTAINER DAN DI HUBUNGKAN DENGAN PALATAL BAR.INDIKASI: PADA KASUS DIMANA GIGI ANTERIOR TERDAPAT DIASTEMA(KASUS YANG MENGUTAMAKAN ESTETIS.

4.CANTILEVER BRIDGESATU UJUNG BRIDGE MELEKAT SECARA RIGID/KAKU PADA

RETAINER SEDANG UJUNG YANG LAIN BEBAS/MENGUNTUNGKAN.BIASANYA DIBUAT PADA PASIEN YANG MENGHENDAKI SEDIKIT JARINGAN GIGI ASLI YANG DI KURANGI TETAPI TETAP TIDAK LEPAS DARI KRITERIA RETENSI DAN STABILITASI.

5.COMPOUND BRIDGE:KOMBINASI DARI 2 TIPE BRIDGE6.COMPLEX BEIDGE :JEMBATAN BILATERAL MELIPUTI DUA SISI RAHANG YANG MENGGANTIKAN

SEJUMLAH GIGI DENGAN KEGIATAN FUNGSI YANG BERBEDA.

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI GTC SECARA UMUM

1. USIA PENDERITA : 20 S/D 50 TAHUN2. SIKAP PENDERITA & KONDISI PSIKOLOGIS3. KONDISI KEUANGAN, PENDIDIKAN & PEKERJAAN4. PENYAKIT SISTEMIK5. KONDISI PERIONDISIUM

Prayitno (1991)

INDIKASI KHUSUS1. GIGI PENYANGGA2. GIGI ANTAGONIS3. GIGI TETANGGA

Prayitno (1991)

FULL CROWNINDIKASI• GIGI FRAKTUR YG TDK DPT DIPERAIKI DGN RESTORASI

LAIN• GIGI DGN KARIES LUAS YG TDK DPT DIRESTORASI DGN

TAMBALAN BIASA• GIGI YG BERUBAH WARNA ( STAIN TETRASIKLIN)• GIGI YG MENGALAMI CACAT PERMUKAN SEPERTI

KALSIFIKASI YG TDK SEMPURNA• GIGI DGN KELAINAN POSISI

FULL CROWN• GIGI DGN KELAINAN BENTUK • GIGI YG TELAH DIRAWAT SALURAN AKARNYA• SEBAGAI RETAINER GTJ / PENJANGKARAN GTS• UKURAN GIGI NORMAL / LEBIH DARI NORMAL• PERBANDINGAN MAHKOTA AKAR ADL 2: 3 / MINIMAL 1: 1

FULL CROWNKONTRAINDIKASI

• MAHKOTA GIGI YG SANGAT PENDEK / TAPERED• KAMAR PULPA YG MASIH ESAR PD PASIEN USIA MUDA

FULL CROWN METALINDIKASI

• KERUSAKAN LUAS PD PERMUKAAN GIGI• GIGI YG TDK MEMBTUHKAN ESTETIK (MOLAR)• GIGI YG MENANGGUNG BEBAN KUNYAH BESAR• SEBAGAI RETAINER GTJ / PENJANGKARAN GTSL• GIGI YG TELAH DIRAWAT SALURAN AKARNYA

FULL CROWN METAL

KONTRAINDIKASI

• GIGI YG MEMBTUHKAN ESTETIK• GIGI YG TDK MENANGGUNG BEBAN KUNYAH BESAR

FULL CROWN PORSELENINDIKASI

• GIGI DGN KEBTUUHKAN ESTETIK TINGGIH (ANTERIOR)• UKURAN GIGI NORMAL / LEBIH DARI NORMAL• GIGI DGN KARIES PROKSIMAL DAN / FASIAL YG TDK DPT

DIRESTORASI SECARA EFEKTIF DGN RESIN KOMPOSIT• TEPI INCICAL RELATIF UTUH• DISTRIBUS TEKANAN KUNYAH SEIMBANG• GIGI YG DIRAWAT SALURAN AKARNYA (ANTERIOR)

FULL CROWN PORSELENKONTRAINDIKASI

• INDEKS KARIES TINGGI• TDK CUKUP DUKUNGAN STRUKTUR MAHKOTA GIGI• GIGI YG TIPIS DARI ASPEK FASIOLINGUAL DAN GIGI YG

PENDEK• DISTRIBUS TEKANAN KUNYAH YG TDK SEIMBANG• BRUXISM

FULL CROWN METAL - PORSELEN INDIKASI

• GIGI DGN KEBTUUHKAN ESTETIK, TTP JG BUTUH KEKUTAN RESTORASI

• UKURAN GIGI NORMAL / LEBIH DARI NORMAL• KERUSAKAN LUAS PD GIGI YG TDK DPT DIPERBAIKI

DGN RESTORASI YG LEBIH KONSERVATIF• SEBAGAI RETAINER GTJ / PENJANGKARAN GTSL• GIGI YG TELAH DIRAWAT SALURAN AKARNYA

FULL CROWN METAL - PORSELEN KONTRAINDIKASI

• KAMAR PULPA BESAR• INDEKS KARES TINGGI• UKURAN GIGI KURANG DARI NORMAL

FULL CROWN METAL - AKRILIKINDIKASI

• GIGI DGN KEBTUUHKAN ESTETIK, TTP JG BUTUH KEKUTAN RESTORASI

• PASIEN TDK ALERGI TRHDP AKRILIK• UKURAN GIGI NORMAL / LEBIH DARI NORMAL

FULL CROWN METAL - AKRILIKKONTRAINDIKASI

• PASIEN ALERGI TRHDP AKRILIK• UKURAN GIGI KURANG DARI NORMAL

MAHKOTA TIRUAN SEBAGIANINDIKASI

• UKURAN GIGI NORMAL / LEBIH DARI NORMAL• KERUSAKAN PD PERMUKAAN MAHKOTA GIGI KECUALI

PERMUKAAN LABIAL / BUKAL• SEBAGAI RETAINER GTJ PD SHORT-SPAN JIKA GIGI

PENYANGGA VITAL TDK MENGALAMI KARIES KECIL

MAHKOTA TIRUAN SEBAGIANKONTRAINDIKASI

• MAHKOTA KLINIS GIGI YG PENDEK• GIGI YG TIPIS• INDEKS KARIES TINGGI• KARIES SERVIKAL• KERUSAKAN LUAS PD MAHKOTA GIGI• INKLINASI GIGI BURUK• SEBAGAI RETAINER GTJ PD LONG –SPAN• GIGI YG TELAH DIRAWAT SALURAN AKARNYA

PEMILIHAN WARNA GTC

-SINAR : ENERGI ELEKTROMAGNETPANJANG GELOMBANG (NM)-SPEKTRUM ELEKTROMAGNET YANG TERLIHAT 380 – 750 NM-METODE MENDESKRIPSIKAN WARNA MUNSELL SYSTEM:

A.HUE VARIASI WARNAB.CHROMA INTENSITAS HUE

C.VALUE TERANG / GELAPNYA WARNA

PRINSIP PEMILIHAN WARNA SECARA UMUM:

1. PEMILIHAN WARNA SEBAIKNYA PADA KONDISI PENYINARAN ALAMI

2. GIGI HARUS BERSIH TERUTAMA DARI STAIN3. PEMILIHAN WARNA DILAKUKAN PADA

KUNJUNGAN AWAL.4. WARNA BAJU PASIEN TIDAK TERLALU

TERANG, LIPSTIK DIHILANGKAN, WARNA DINDING RUANG PRAKTEK TIDAK TERLALU TERANG

6. PENCOCOKAN WARNA DILAKUKAN SECARA CEPAT DI BAWAH BIBIR, DISAMPING GIGI YANG AKAN DICOCOKKAN

METODE PEMILIHAN WARNA MENGGUNAKAN SHADE GUIDE PORSELEN TERDIRI DARI:-OPAQUE BACKING COLOR-NECK COLOR

-BODY COLOR -INCISAL COLOR

PEMBUATAN MAHKOTA SEMENTARA

MAHKOTA SEMENTARA:-MELINDUNGI VITALITAS PULPA GIGI YANG DIPREPARASI-MEMELIHARA KESEHATAN GINGIVA -MENSIMULASI BENTUK & FUNGSI SEMENTARA DARI MAHKOTA PERMANEN. -KENYAMANAN PASIEN-ESTETIK

FAKTOR IRRITANS PULPA:-MECHANICAL-THERMAL-CHEMICAL-MICROBIOLOGIC

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAWETAN RESTORASI:-MENCEGAH INFLAMASI JARINGAN-HIPERSENSITIVITAS DENTIN-RESIKO TERKENA KARIES

PERSYARATAN MAHKOTA SEMENTARA:-PERLINDUNGAN PULPA-STABILITAS KEDUDUKAN-FUNGSI OKLUSAL-MUDAH DIBERSIHKAN-TEPI RESTORASI YANG TEPAT-KEKUATAN DAN RETENSI-ESTETIKA

BAHAN MAHKOTA SEMENTARA:-CELLULOSE ACETATE-ALUMINIUM CROWN-POLYCARBONATE-RESIN AKRILIK-COMPOSITE

PEMBUATAN MAHKOTA SEMENTARA

INDIRECT• PADA STUDY MODEL, LETAKKAN WAX PADA DAERAH

GIGI YANG HILANG, KEMUDIAN DIOKLUSIKAN DENGAN ANTAGONISNYA.

• WAX DIBENTUK SEPERTI PONTIK, KEMUDIAN DICETAK DENGAN ALGINAT

• MODEL KERJA DIOLESI DENGAN VASELIN PADA DAERAH BRIDGE

• HASIL CETAKAN ALGINATE PERTAMA PADA STUDI MODEL DIISI DENGAN SELF CURING ACRYLIC PUTIH

• SENDOK CETAK YANG BERISI SELF CURING ACRYLIC TERSEBUT DICETAKKAN KEMBALI PADA MODEL KERJA SAMPAI POLIMERISASI SELESAI.

• MAHKOTA SEMENTARA DILEPAS DAN DIHALUSKAN• MAHKOTA SEMENTARA DIPASANG PADA GIGI PASIEN • SEMENTASI SEMENTARA

DIRECT• PADA STUDY MODEL, LETAKKAN WAX PADA DAERAH GIGI

YANG HILANG, KEMUDIAN DIOKLUSIKAN DENGAN ANTAGONISNYA.

• WAX DIBENTUK SEPERTI PONTIK, KEMUDIAN DICETAK DENGAN ALGINAT

• GIGI YANG DIPREPARASI DIOLESI DENGAN VASELIN / SILICON GREASE

• HASIL CETAKAN ALGINATE PERTAMA PADA STUDI MODEL DIISI DENGAN SELF CURING ACRYLIC PUTIH

•SENDOK CETAK YANG BERISI SELF CURING ACRYLIC TERSEBUT DICETAKKAN KEMBALI PADA GIGI PASIEN SAMPAI POLIMERISASI SELESAI.

•MAHKOTA SEMENTARA DILEPAS DAN DIHALUSKAN

•MAHKOTA SEMENTARA DIPASANG PADA GIGI PASIEN

•SEMENTASI SEMENTARA

SEMENTASI MAHKOTA SEMENTARA :

-FLETCHER-ZINC OXIDE EUGENOL-ZINC OXIDE NON EUGENOL

PROGNOSIS GIGI TIRUAN CEKAT

DEFINISI PROGNOSIS

SUATU PERKIRAAN KEMUNGKINAN PERJALANAN, DURASI DAN AKIBAT DARI SUATU PENYAKIT BERDASARKAN PADA PENGETAHUAN UMUM DAN PATHOGENESIS PENYAKIT DAN KEBERADAAN FAKTOR-FAKTOR RESIKONYA.

FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN PROGNOSIS GTC

1. FAKTOR GENERALa. LAJU KARIESb. PEMAHAMAN PASIEN DALAM KONTROL PLAKc. KEMAMPUAN FISIK DALAM MENJAGA OH SENDIRId. KONDISI SISTEMIK2. FAKTOR LOKALe. OVERLAP GIGI ANTERIOR BERPENGARUH PADA DISTRIBUSI BEBAN GIGIf. ANGULASI AKAR

D. MORFOLOGI AKARE. RASIO MAHKOTA AKARF. DAN VARIABEL LAINNYAG. FAKTOR PROSTHETIK DAN RESTORATIF• SELEKSI ABUTMENT• KARIES• GIGI NON VITAL• RESORPSI AKAR

TYPE – TYPE PROGNOSIS

1. EXCELLENT PROGNOSIS2. GOOD PROGNOSIS3. FAIR PROGNOSIS4. POOR DIAGNOSIS5. QUESTIONABLE PROGNOSIS6. HOPELESS PROGNOSIS

a. PROGNOSIS BAIK SEKALI (EXECELLENT PROGNOSIS)• TIDAK ADA TULANG YANG HILANG• KONDISI GINGIVA BAIK SEKALI• KERJASAMA PASIEN BAIK• TIDAK ADA FAKTOR-FAKTOR SISTEMIK DAN LINGKUNGAN

B. PROGNOSIS BAIK (GOOD PROGNOSIS)• TULANG PEYANGGA YANG TERSISA MEMADAI• KESEMPATAN YANG MEMADAI UNTUK MENGONTROL FAKTOR-FAKTOR ETIOLOGI

DAN MENENTUKAN SESUATU YANG DAPAT MEMELIHARA PERTUMBUHAN GIGI• KERJASAMA PASIEN YANG MEMADAI• TIDAK ADA FAKTOR-FAKTOR SISTEMIK DAN LINGKUNGAN• BILA ADA FAKTOR SISTEMIK TETAPI DAPAT DIKONTROL

C. PROGNOSIS YANG CUKUP (FAIR PROGNOSIS)• TULANG PEYANGGA YANG TERSISA KURANG MEMADAI• BEBERAPA GIGI GOYANG• KETERLIBATAN FURKASI(FURCATION INVOLMENT) GRADE 1• KERJASAMA PASIEN DAPAT DITERIMA • KEBERDAAN FAKTOR SISTEMIK DAN LINGKUNGAN YANG TERBATAS

D. PROGNOSIS LEMAH (POOR DIAGNOSIS)• KEHILANGAN TULANG YANG CEPAT• KEGOYANGAN GIGI• FURCATION INVOLMENT GRADE 1 DAN 2• KESULITAN UNTUK MEMELIHARA DAERAH YANG TERLIBAT• KERJASAMA PASIEN KURANG• ADANYA FAKTOR SISTEMIK DAN LINGKUNGAN

E. PROGNOSIS YANG DIPERTANYAKAN (QUESTIONABLE PROGNOSIS)• KEHILANGAN TULANG YANG CEPAT• FURCATION INVOLMENT GRADE 1 DAN 2• MOBILITAS GIGI• BANYAK AREA YANG DAPAT DIJANGKAU• ADANYA FAKTOR SISTEMIK DAN LINGKUNGAN

F. PROGNOSIS YANG TIDAK DIHARAPKAN (HOPELESS PROGNOSIS)• KEHILANGANA TULANG YANG CEPAT• BANYAK AREA YANG TIDAK DAPAT DIRAWAT• INDIKASI PENCABUTAN GIGI• ADANYA FAKTOR SISTEMIK DAN LINGKUNGAN YANG TIDAK TERKONTROL

DAFTAR PUSTAKA

PRAJITNOHR. ILMU GELIGI TIRUAN JEMBATAN. PENGANTAR DASAR DAN RANCANGAN PEMBUATAN. CETAKAN 2.JAKARTA;PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC;1994.P.147-53

KEGAGALAN PASCA PEMASANGAN GTC

FIRDAUS FATAHILLAH10611029

TEKNIK PREPARASI GIGI

1. Persiapan untuk sebuah mahkota tuang penuh dimulai dengan pengurangan oklusal, sekitar 1,5 mm pada tonjol fungsional dan 1,0 mm pada tonjol non-fungsional

2. Groove orientasi sedalam 1,0 mm dibuat pada permukaan oklusal gigi agar diperoleh acuan untuk menentukan apakah pengurangan sudah cukup. Jika pengurangan dimulai tanpa tanda orientasi, waktu akan terbuang untuk mengecek pengambilan yang dilakukan.

3. Struktur gigi yang tersisa antara groove orientasi dihilangkan, kekasaran yang masih tersisa harus dihilangkan, menjaga permukaan oklusal tetap dalam yang menjaga permukaan oklusal gigi posterior. Bevel yang luas dibuat pada tonjol fungsional menggunakan bur intan taper berujung bulat

Preparasi Mahkota Tuang Penuh

4. Teknik pengambilan aksial hampir sama dengan pengambilan oklusal. Sisa-sisa struktur gigi pada daerah groove dihilangkan dengan tepi chamfer, dan bur intan taper berujung bulat digunakan dalam prosedur ini.

5. Dinding bukal dan lingual dikurangi dengan bur torpedo, sehingga akan didapatkan pengurangan daerah aksial yang diharapkan karena ujungnya yang taper akan membentuk chamfer. Akhiran diperlukan untuk memungkinkan agar restorasi tepat dan chamfer merupakan akhiran yang dibutuhkan untuk mendapatkan kekuatan selama adaptasi.

6. Pengurangan daerah proksimal dilakukan dengan bur intan needle yang pendek. Ujung bur yang tipis bekerja pada daerah proksimal dengan gerakan memotong oklusogingival atau bukolingual, berhati-hati dalam menghindari gigi tetangga


7. Pada langkah akhir, preparasi diselesaikan untuk permukaan yang lebih rata dengan menggunakan bur intan taper berujung bulat untuk membuat tepi preparasi . Gunakan long fissure bur diamond 1,6 mm atau 2,1 mm. Hilangkan semua garis tepi sudut tajam dari gigi yang dipreparasi


TEKNIK PREPARASI GIGIPREPARASI GIGI TIRUAN

JEMBATAN

Reduksi Dinding proksimalPengaambilan jaringan gigi pada area proksimal bertujuan

untuk menghilangkan kecembungan yang dapat menghalangi arah insersi. Dinding proksimal direduksi agar mendeteksi kesejajaran yaitu melalui pembentukan sedikit sudut konvergen kearah oklusal.

Reduksi oklusal/insialReduksi permukaan oklusal pada gigi posterior atau insisal

pada anterior bertujuan untuk menciptakan ruangan bagi lapisan material restorasi gigi tiruan jembatan yang tebal dan kuat.

Reduksi fasial dan lingualPengasahan pada dinding fasial dan lingual berguna

untuk menyediakan tempat bagi ketebalan yang cukup dari material restorasi agar dapat mengurangi kemungkinan terjadinya overcontur.

Pembulatan sudut tajam dan pembentukan tepi servikalPengasahan yang telah dilakuakan selama preparasi

gigi akan menghasilkan bentuk gigi yang bersudut tajam dengan pinggiran sevikal yang tiak teratur. menghindari terjadinya kegagalan restorasi akibat tidak rapatnya kontak antara restorasi gigi tiruan jembatan dengan tepi servikal

Pembuatan grooves, pinhles dan boxesPembuatan grooves, pinholes dan boxes pada

preparasi bertujuan untuk menambahkan retensi bagi restorasi dengan cara mencegah terlepasnya restorasi ke arah yang berlawana dengan arah insersi. Pembuatan sebagai retensi tambahan sangan penting dalam mengatasi hasil preparasi dengan retensi yang kurang memadai, seperti preparasi yang overtapered

JENIS KEGAGALAN PASCA PEMASANGAN GTC

1. KEGAGALAN SEMENTASI2. KEGAGALAN PADA GTC ITU SENDIRI3. TERJADINYA IRITASI DAN RESESI GINGIVA4. TERJADINYA KELAINAN PERIODONTAL5. TERJADINYA ATAU TIMBULNYA KARIES6. ADANYA NEKROSIS ATAU KEMATIAN PULPA

REPARASI GTC

REPARASI RESTORASI DILAKUKAN DENGAN MELAPISI PERMUKAAN MENGGUNAKAN RESIN KOMPOSIT BARU. REPARASI PORSELEN PADA AWALNYA MENGANDALKAN RETENSI SECARA MEKANIS, KEMUDIAN SILANE COUPLING AGENT DIGUNAKAN UNTUK MENGHASILKAN PERLEKATAN DENGAN PERMUKAAN PORSELEN SECARA KIMIA. PENGGUNAAN SILAN MENGHASILKAN PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN ANTARA PERMUKAAN PORSELEN DENGAN RESIN KOMPOSIT DAN MEMPERBAIKI EFEK PEMBASAHAN PERMUKAAN PORSELEN UNTUK PERLEKATAN RESIN KOMPOSIT.

DAFTAR PUSTAKA

• BERRY,T.,BARGHI,N., CHUNG,K.1999. EFFECTOF WATER STORAGEON THE SILANIZATION IN PORCELAIN REPAIR STRENGTH, ORAL REHABILITATION

• OZCAN,M. 2003. EVALUATION OF ALTERNATIVE INTRA ORAL REPAIR TECHNIQUES FOR FRACTURED CERAMIC FUSED TO METAL RESTORATIONS,1.ORAL.REHAB

GIGI TIRUAN CEKAT 4 the BEST.pptx

Documents

Transcript of GIGI TIRUAN CEKAT 4 the BEST.pptx