Komponen Gigi Tiruan Jembatan

16
Komponen Gigi Tiruan Jembatan Gigi tiruan jembatan terdiri dari dari beberapa komponen, yakni sebagai berikut. 1. Retainer 2. Konektor 3. Pontik 4. Penyangga (abutment) Gambar 1. Komponen-komponen Gigi Tiruan. Gambar 2. Gigi Tiruan Jembatan (Bridge). 1. Retainer Merupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yg menghubungkan gigi tiruan tersebut dengan gigi penyangga. Fungsinya:

description

komponen

Transcript of Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Page 1: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Gigi tiruan jembatan terdiri dari dari beberapa komponen, yakni sebagai

berikut.

1. Retainer

2. Konektor

3. Pontik

4. Penyangga (abutment)

Gambar 1. Komponen-komponen Gigi Tiruan.

Gambar 2. Gigi Tiruan Jembatan (Bridge).

1. Retainer

Merupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yg menghubungkan gigi tiruan

tersebut dengan gigi penyangga. Fungsinya:

a. Memegang/menahan (to retain) supaya gigi tiruan tetap stabil di tempatnya.

b. Menyalurkan beban kunyah (dari gigi yang diganti) ke gigi penyangga.

Page 2: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Macam-macam retainer:

a. Extra Coronal Retainer

Yaitu retainer yang meliputi bagian luar mahkota gigi, dapat berupa:

1) Full Veneer Crown Retainer

Indikasi:

Tekanan kunyah normal/besar

Gigi-gigi penyangga yang pendek

Intermediate abutment pasca perawatan periodontal

Untuk gigi tiruan jembatan yang pendek maupun panjang

Keuntungan

Memberikan retensi dan resistensi yg terbaik

Memberikan efek splinting yg terbaik

Kerugian:

Jaringan gigi yg diasah lebih banyak

Estetis kurang optimal (terutama bila terbuat dari all metal)

Gambar 3. Extra Coronal Retainer

2) Partial Veneer Crown Retainer

Indikasi :

Gigi tiruan jembatan yang pendek

Tekanan kunyah ringan/normal

Bentuk dan besar gigi penyangga harus normal

Salah satu gigi penyangga miring

Page 3: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Gambar 4. Partial Veneer Crown Retainer

Keuntungan

Pengambilan jaringan gigi lebih sedikit

Estetis lebih baik daripada FVC retainer

Kerugian:

Kesejajaran preparasi antar gigi penyangga sulit

Kemampuan dalam hal retensi dan resistensi kurang

Pembuatannya sulit (dlm hal ketepatan).

b. Intra Coronal Retainer

Yaitu retainer yang meliputi bagian dalam mahkota gigi penyangga.

Bentuk:

Onlay

Inlay MO/DO/MOD

Indikasi:

Gigi tiruan jembatan yang pendek

Tekanan kunyah ringan atau normal

Gigi penyangga dengan karies kelas II yang besar

Gigi penyangga mempunyai bentuk/besar yang normal

Keuntungan:

Jaringan gigi yang diasah sedikit

Preparasi lebih mudah

Estetis cukup baik

Kerugian:

Indikasi terbatas

Kemampuan dlm hal retensi resistensi kurang

Page 4: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Mudah lepas/patah

Gambar 5. Intra Coronal Retainer Bentuk Onlay.

c. Dowel retainer

Adalah retainer yang meliputi saluran akar gigi, dengan sedikit atau tanpa

jaringan mahkota gigi dengan syarat tidak sebagai retainer yang berdiri sendiri.

Indikasi:

Gigi penyangga yang telah mengalami perawatan syaraf

Gigi tiruan pendek

Tekanan kunyah ringan

Gigi penyangga perlu perbaikan posisi/inklinasi

Keuntungan:

Estetis baik

\Posisi dapat disesuaikan

Kerugian:

Sering terjadi fraktur akar

Gambar 6. Dowel Retainer.

2. Pontik

Page 5: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Merupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menggantikan gigi asli yang

hilang dan berfungsi untuk mengembalikan:

Fungsi kunyah dan bicara

Estetis

Comfort (rasa nyaman)

Mempertahankan hubungan antar gigi tetanggaà mencegah migrasi /

hubungan dengan gigi lawan à ektrusi

Berikut adalah klasifikasi pontik, antara lain:

a. Berdasarkan bahan

Berdasarkan bahan pembuatan pontik dapat diklasifikasikan atas:3

1) Pontik logam

Logam yang digunakan untuk membuat pontik pada umumnya terdiri dari

alloy, yang setara dengan alloy emas tipe III. Alloy ini memiliki kekuatan dan

kelenturan yang cukup sehingga tidak mudah menjadi patah atau berubah bentuk

(deformasi) akibat tekanan pengunyahan. Pontik logam biasanya dibuat untuk

daerah-daerah yang kurang mementingkan faktor estetis, namun lebih

mementingkan faktor fungsi dan kekuatan seperti pada jembatan posterior.

2) Pontik porselen

Pontik jenis ini merupakan pontik dengan kerangka dari logam sedangkan

seluruh permukaannya dilapisi dengan porselen. Pontik ini biasanya diindikasikan

untuk jembatan anterior dimana faktor estetis menjadi hal yang utama. Pontik

porselen mudah beradaptasi dengan gingival dan memberikan nilai estetik yang

baik untuk jangka waktu yang lama.

3) Kombinasi Logam dan Porselen

Pontik ini merupakan kombinasi logam dan porselen dimana logam akan

memberikan kekuatan sedangkan porselen pada jenis pontik ini memberikan

estetis. Porselen pada bagian labial/bukal dapat dikombinasikan dengan logam

yang bertitik lebur tinggi (lebih tinggi dari temperature porselen). Tidak berubah

warna jika dikombinasikan dengan logam, sangat keras, kuat dan kaku dan

mempunyai pemuaian yang sama dengan porselen. Porselen ditempatkan pada

Page 6: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

bagian labial/bukal dan daerah yang menghadap linggir, sedangkan logam

ditempatkan pada oklusal dan lingual. Pontik ini dapat digunakan pada jembatan

anterior maupun posterior.

4) Kombinasi Logam dan Akrilik

Pada kombinasi logam dan akrilik ini, akrilik hanya berfungsi sebagai

bahan estetika sedangkan logam yang memberi kekuatan dan dianggap lebih dapat

diterima oleh gingival sehingga permukaan lingual/palatal dan daerah yang

menghadap gusi dibuat dari logam sedangkan daerah labial/bukal dilapisi dengan

akrilik.

b. Pontik yang berkontak dengan residual ridge

1. Saddle/saddle ridge lap pontic

Merupakan pontik yang berkontak bidang dengan edentulous ridge. Pontik

tipe ini tidak memiliki akses untuk dental floss sehingga tidak dapat dibersihkan

dan menyebabkan akumulasi plak. Pontik ini juga dapat menyebabkan inflamasi

oleh karena itu tidak seharusnya digunakan.

Gambar 7.: Saddle ridge lap pontic

Sumber: Rosentiel SF, Land MF, Fujimoto j. Contemporary Fixed

Prosthodontics. 4 th.ed. St. Louis. mosby, inc. 2006

2. Modified ridge lap pontic

Merupakan kombinasi antara pontik tipe saddle dan hygienic. Memiliki

permukaan fasial yang menutupi residual ridge dan bagian lingual tidak berkontak

dengan ridge. Sehingga estetiknya bagus dan mudah dibersihkan. Pontik tipe ini

diindikasikan untuk mengganti gigi hilang pada daerah yang tampak saat

berfungsi (gigi anterior, premolar, dan molar pertama).

Page 7: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Gambar 8.: modified ridge lap pontic

Sumber: Rosenstiel SF, Land MF, Fujimoto j. Contemporary Fixed

Prosthodontics. 4 th.ed. St. Louis. mosby, inc. 2006

.

3.Pontik Conical Root

Pontik conical root biasanya diindikasikan untuk jembatan imediat yang

dibuatkan atas permintaan pasien yang sangat mengutamakan estetis dalam

kegiatan sehari-hari. Pontik ini dibuat dengan cara bagian dasar pontik masuk ke

dalam soket gigi yang baru dicabut kira-kira 2 mm. pontik ini dipasang segera

setelah dilakukannya pencabutan dan pada pembuatan ini tidak menggunakan

restorasi provisional.

Page 8: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

b.Pontik yang tidak berkontak dengan residual ridge

1. sanitary/hygienic pontic

Merupakan pontik yang mudah dibersihkan karena tidak berkontak dengan

edentulous ridge. Mesiodistal dan fasiolingualnya berbentuk cembun, serta dasar

pontik berbentuk bulat (gambar a) tidak rata/flat (gambar b) untuk mencegah

terjadinya retensi makanan. Ketebalan oklusogingiva pontik minimal 3 mm dan

jarak ke edentulous ridge minimal 2mm. Dengan kondisi tersebut akan

memudahkan plaque control, dengan cara menyisipkan dental floss dibawah

pontik (gambar a). Pontik tipe ini dindikasikan untuk gigi posterior rahang bawah

atau pasien dengan oral hygiene buruk.

Gambar 11.: Sanitary Pontic

(a) Dasar pontik berbentuk cembung

Page 9: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

(b) Dasar pontik berbentuk rata/flat.

Sumber: Shillinburg HT, et. al. Fundamental of Fixed Prosthodontics, 3rd ed.Carol

Stream: Quintessence Publishing Co, Inc. 1997.

3.Konektor

Bagian dari gigi tiruan jembatan yang menghubungkan pontik dengan retainer, pontik

dengan pontik/ retainer dengan retainer, sehingga menyatukan bagian-bagian tersebut

untuk dapat berfungsi sebagai splinting dan penyalur beban kunyah Dilihat dari sifat

hubungan ada 2 macam konektor, yaitu:

Page 10: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Rigid Connector

Sifat hubungan dari konektor ini kaku, tidak ada pergerakan Diindikasikan bila

memerlukan bridge efek splinting yang maksimal. Keuntungannya adalah konektor

kuat dan mudah dibersihkan.Cara pembuatan ada 2, yaitu:

- Dengan pengecoran (casting)

- Dengan pematrian (soldiering)

Perbedaan cara pembuatan ini tergantung dari tujuan dan indikasinya, pada

pembuatan gigi tiruan jembatan yang panjang kemungkinan ketepatan sukar didapat

karena sifat kontraksi logam, maka proses soldering merupakan pilihan. Untuk

keadaan jarak serviko oklusal yang pendek baik pada ruang protesa atau gigi

penyangganya sehingga ketebalan yang konektor yang optimal sukar dicapai, maka

proses dengan pengecoran akan lebih baik karena hasilnya lebih kuat dan homogenik.

Non-rigid Connector

Konektor ini mempunyai gerak terbatas, karena umumnya berbentuk key dan key

way atau male dengan female yang tidak disemen. Merupakan konektor pada Non-

rigid Bridge. Indikasinya:

- Salah satu gigi penyangga tidak sejajar inklinasinya

- Menggunakan intermediate abutment paska perawatan periodontal

Keuntungan konektor ini adalah mengurangi efek ungkit yang merugikan gigi

penyangga, sedangkan kerugiannya antara lain:

- Efek splinting tidak optimal

- Pembuatan lebih sulit dan memerlukan ketepatan yang tinggi

- Kemungkinan patah lebih besar

Page 11: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

Umumnya diletakan disebelah anterior/ mesial dari gigi yang diganti untuk

mengurangi patahnya konektor akibat anterior component of force. 28

Page 12: Komponen Gigi Tiruan Jembatan

4. Gigi Penyangga (Abutment)

Gigi yang menyangga,mendukung, dan memegang jembatan didalam mulut

. Sesuai dengan jumlah, letak, dan fungsinya dikenal istilah :

Single abutment : hanya mempergunakan satu gigi penyangga.

Double abutment : bila memakai dua gigi penyangga.

Multiple abutment : bila memakai lebih dari dua gigi penyangga.

Intermediate / pier abutment : gigi penyangga yang terletak diantara dua

diastema (pontics).

Page 13: Komponen Gigi Tiruan Jembatan