Berbakat adalah suatu istilah yang digunakan pada beragam orang yang memiliki kemampuan unggul untuk menghadapi fakta, gagasan dan hubungan.Beberapa ahli psikologi dan pendidik mendefinisikan berbakat bawaan terutama berdasarkan pada kecerdasan yang tinggi. Ketika kriteria ini digunakan, skor IQ antara 130 dan 140 biasanya dianggap sebagai batasan minimum berbakat bawaan.

.

IlustrasiKasus 1: Identifikasi: Anak lelaki kulit putih, usia 6 tahun Masalah yang ada: Anak berbakat ini diperhatikan segera setelah dia terdaftar di kelas satu. Kemampuan membacanya berada pada level kelas empat dan dia memperlihatkan pengetahuan yang tidak umum dalam kebanyakan mata pelajaran. Dia senang berbincangbincang dengan para pengajar sekolah mengenai sains dan matematika. Dia dirujuk ke seorang psikolog sekolah yang menemukan bahwa IQ anak tersebut mendekati 150.

Penanganan Orangtua harus memahami jenis anak yang mereka miliki agar dapat memenuhi paling baik kebutuhan-kebutuhan individunya. Orangtua harus memberikan game-game dan pengalaman-pengalaman yang menarik yang akan menantang mereka. Mereka juga membutuhkan literatur yang baik dan kesempatan-kesempatan pendidikan yang memadai. Di sekolah, tiga metode paling umum untuk memenuhi kebutuhankebutuhan pendidikan dari anak-anak yang unggul secara intelektual adalah (1) akselerasi, (2) pengayaan dan (3) kelas-kelas khusus. Para konselor dapat membuat kontribusi yang tidak biasa untuk anak-anak berbakat dengan berbicara terhadap orangtua mereka mengenai kebutuhan-kebutuhan emosional dasar dari semua anak dan mendorong para orangtua untuk melihat bahwa anak-anak mereka yang berbakat berkembang secara emosional dan juga akademik. Faktor-faktor spiritual juga perlu ditekankan dalam konseling orangtua.

Lanjutan .Kasus 2: Identifikasi :anak lelaki, usia 11 tahun. Masalah yang ada: seorang anak yang sangat cerdas, 11 tahun, yang selalu berpikir sangat dalam, dan mampu mengekspresikan ideidenya melalui sebuah puisi. Total skor IQ-nya 137; Verbal IQ-nya 128, dan Performance IQnya 140. Ibnu mempunyai kemampuan spasial yang luar biasa.

Treatment Langkah pertama, konselor bekerja sama dengan psikolog yang menangani anak gifted tersebut untuk melakukan Psychoeducational assessment. Langkah kedua, konselor membutuhkan pengetahuan dan kemampuan metoda pengembangan keberbakatan, dan memahami cara berpikir (cognitive style) seorang anak gifted terutama highly gifted yang mempunyai kekhususan cara berpikir (global, simultan dan analisis), memahami tumbuh kembangnya, serta karakteristik personalitasnya. Langkah selanjutnya, apabila anak-anak gifted ini mempunyai masalahmasalah yang berkaitan dengan masalah perilaku, sosial emosional, serta masalah gangguan belajar, untuk mendapatkan informasi dan mempelajari masalah anak, konselor bekerja sama dengan para orang tua untuk ikut serta dalam kelompok-kelompok organisasi lain yang sesuai dengan permasalahan yang disandang anak Langkah selanjutnya, konselor bekerja sama dengan pihak kurikulum sekolah, kepala sekolah, dan guru mata pelajaran untuk membuat materi pendidikan yang sesuai dengan gaya berfikir siswa gifted tersebut agar tidak menyebabkan prestasi rendah

Pembahasan

DefinisiMenurut USOE (United States Office of Education), anak berbakat adalah anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah sehubungan dengan penemuan kemampuankemampuannya (Hawadi, 2002).

Ciri-ciri Anak BerbakatAnak berbakat adalah mereka yang memiliki potensi sebagai berikut: Kemampuan atau kecerdasan yang tinggi (sangat superior) Kreativitas yang memadai, yaitu mampu menemukan, menciptakan hal baru yang bermanfaat, mampu menerapkan, dan mampu memecahkan masalah Mampu melaksanakan atau menyelesaikan tugas serta memiliki motivasi tinggi dan kemampuan melihat rencana lewat berbagai kesimpulan yang ia buat

Karakteristik Anak BerbakatMiller (1990), mengemukakan beberapa karakteristik dan perilaku yang menunjukkan adanya bakat matematika pada anak sebagai berikut: Kesadaran yang sangat tinggi dan rasa ingin tahu yang sangat kuat tentang informasi numerik. Kecepatan yang luar biasa dalam belajar, memahami, dan menerapkan ide-ide matematik. Kemampuan yang tinggi untuk berpikir dan bekerja secara abstrak dan kemampuan untuk melihat pola-pola dan hubungan matematik. Kemampuan luar biasa untuk berpikir dan mengerjakan soal-soal matematik secara fleksibel dan kreatif, bukan dengan cara biasa. Kemampuan luar biasa untuk mentransfer hasil belajar ke dalam situasi-situasi matematik baru yang belum pernah diajarkan.

Marland (1972) mengemukakan bahwa anak yang memiliki kemampuan untuk berkinerja tinggi itu mencakup mereka yang menunjukkan prestasi dan/atau kemampuan potensial dalam satu atau beberapa bidang berikut ini: Kemampuan atau Bakat Intelektual Umum Kemampuan atau Bakat Akademik spesifik. Kemampuan Berpikir Kreatif dan Produktif. Kemampuan Kepemimpinan Seni Rupa dan Seni Pentas Kemampuan Psikomotor