Giant Cell Tumor
Transcript of Giant Cell Tumor
GIANT CELL TUMOR
PENDAHULUAN
Tulang tumor yang asalnya masih kontroversial, ada yang berpendapat tumor ini berasal
dari jaringan ikat, pendapat lain mengatakan tumor ini asalnya dari sel osteoklas, tetapi ada juga
yang berpendapat asal tumor ini asalnya tidak diketahui. Bersifat jinak tetapi secara lokal bersifat
agresif. (2)
DEFINISI
Gient cell tumor (tumor sel raksasa) juga dikenal sebagai osteoklastoma adalah suatu neoplasma
yang mengandung sejumlah besar sel raksasa mirip osteoklas bercampur dengan sel
mononukleus. Tumor ini juga sering terjadi, membentuk sekitar 20% dari semua tumor jinak
tulang. (1)
TEMPAT PREDILEKSI:
Pada tulang-tulang panjang, terutama pada sendi lutut, jarang pada rahang. Juga di
temukan pada kepala dan leher. Didapat pada epifisis tulang panjang yang dapat meluas
ke arah metafisis. Tempat yang paling sering terjadi adalah proksimal tibia, distal femur,
distal radius dan proksimal humerus. Juga dapat ditemukan di pelvis dan sacrum.(3)
Onset sering pada decade kedua dan ketiga kehidupan(3)
EPIDEMIOLOGI
Tumor Sel Raksasa (Giant cell tumor) biasanya terjadi pada usia 20 tahun dan 40 tahun.
Jarang terjadi pada anak-anak dan manula, laki-laki lebih sering terkena dibanding perempuan.
1
Tumor ini umumnya tumbuh di ujung tulang dan dapat meluas ke jaringan di sekitarnya.
Biasanya menimbulkan nyeri. Pengobatan tergantung dari ukuran tumor. Tumor dapat diangkat
melalui pembedahan dan lubang yang terbentuk bisa diisi dengan cangkokan tulang atau semen
tulang buatan agar struktur tulang tetap terjaga.
Pada tumor yang sangat luas kadang perlu dilakukan pengangkatan satu segmen tulang
yang terkena. Sekitar 10 % tumor akan muncul kembali setelah pembedahan.
Walaupun jarang, tumor ini bisa tumbuh menjadi kanker.(2)
TANDA DAN GEJALA :
keluhan rasa nyeri yang terus bertambah pada bagian tulang yang mengalami lesi, Kaku,
fraktur patologis
Jenis yang jinak : pertumbuhan yang lambat, ekspansi tulang.
Jenis yang ganas atau agresif : pertumbuhan yang cepat, sakit, parastesia.
Radiologi : lesi radiolusen seperti pada central giant cell granuloma. Tampak daerah
osteolitik di epifisis dengan batas yang jelas dan memberikan kesan multilokuler
gambaran soap bubble. Serta Terjadi penipisan kortek.
Histopatologi : terdapat banyak sel raksasa multinucleated diantara sel stroma
mononuclaear. Tumor ini mungkin juga terdapat sel-sel inflamasi dan area nekrosis bila
tidak disertai perdarahan dan deposisi hemosiderin. Tumor ini sel raksasanya lebih besar
dan nukleinya lebih banyak dari pada sel raksasa pada giant cell granuloma. pada sediaan
hasil kuretase, Stroma yang vaskuler dengan banyak sel-sel datia/giant cell. Ditemukan
mitosis dengan mudah pada perbesaran 4x dan 10x. beberapa tempat terdapat sel
fibrihistiocit dan xantoma sel (1)
2
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Dapat dibedakan menjadi empat komponen:
spindled mononuklir bentuk dan bulat sel,
osteoclastic mengetik sel raksasa dan pembuluh darah kekecilan(2)
Spindled mononuklir berbentuk sel batang yang dipengaruhi oleh neoplastic, yang dapat
dilihat dari mikroskop electron dan kultur sel. Asal dari jenis sel ini masih tidak
diketahui, tapi ini diduga berasal dari sel mesenchymal stromal primitif. Figur mitotic
konvensional dibatasi oleh sel mononuklir. Jika bentuk atypia ditemukan, sering juga
disertai dengan penyakit sekunder berbahaya sarcomatous. Perubahan sekunder mungkin
ada seperti deposit osteoid, foci dari fibrosis, koleksi dengan sel berbusa atau
kemerosotan cystic. Pembentukan aneurismal sekunder kista tulang adalah 6,5% kasus.
Kebanyakan ditemukan pada pasien yang lebih muda (angka median dari 14 tahun) dan
histological rendah menyusun tumor sel raksasa.(2)
Berdasarkan gambaran histolopatologi tumor ini dapat dibagi dalam 3 grade sesuai
dengan Jaffe (1940) dan dalam 4 grade (Komite negeri belanda pada Tumours Tulang).
Sesuai dengan sistem grade, grade 1 dan 2 digolongkan menjadi jinak, grade 3 seperti
borderline ganas dan grade 4 sebagai tumor ganas. Grade 4 tumor memperlihatkan
histolopatologi dengan malignant fibrous hystiocytoma dari tulang.(2)
3
Terdapat beberapa Grade Giant Cell Tumor pada tumor tulang :
Tumor Grade 2 mempunyai prevalency tertinggi (grade 1: 4%, grade 2: 88%, grade 3: 5%, grade 4: 3%).(2)
4
gambaran radiologis terlihat daerah osteolitik di epifisis dengan adanya soap bubble (3)
gambaran histopatologi :
6
gambaran patologis terdapat sel datia dan mitosis sel tumor.(3)
TATALAKSANA
Operasi kuretase yang diikuti dengan pengisian bone graft atau bone cement. Dan
beberapa terapi adjuvant dengan phenol, insersi PMMA (polymethylmetacrylate), cryoterapi
setelah curetase. Terapi kuretase,50 % akan kambuh kembali.(3)
Pada beberapa hal dapat dilakukan reseksi tumor, eksisi luas yang disertai tindakan
rekontruksi. Kadang-kadang juga memerlukan amputasi.(3)
PROGNOSIS
7
Baik, tapi jika terjadi rekurensi (berulang) dan metastase di paru prognosis nya dapa menjadi
buruk.
REFERENSI
1. Robbins, Buku Ajar Patologi. Editor : Dennis K. Burns, MD Vinay Kumar, MD. Edisi 7
volume 2.2007. EGC. Hal : 859.
2. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00080
3. http://atlsgeneticsoncology.org/tumors/boneGiantCellTumID5150.html
8
TUGAS REFERAD
GIANT CELL TUMOR
9
DISUSUN OLEH :
SESEP SILVIANI
ZALFITRIA
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Budi Justitia Sp.BO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JAMBI
2010
10