Getaran Dan Gelombang
-
Upload
fuad-halim -
Category
Documents
-
view
52 -
download
0
description
Transcript of Getaran Dan Gelombang
GETARAN DAN GELOMBANG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan
Disusun oleh :
Fuad Halim A.
NIM : 21030112140122
Dosen Pengampu :
Ir. Amin Nugroho, MS.
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
PENDAHULUAN
A. Pengertian Getaran
getaran adalah gerak bolak-balik melalui titik setimbang. Satu getaran didefinisikan sebagai satu
kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal kembali ke titik tersebut. Satu kali getaran adalah ketika
benda bergerak dari titik A-B-C-B-A atau dari titik B-C-B-A-B. Bandul tidak pernah melewati
lebih dari titik A atau titik C karena titik tersebut merupakan simpangan terjauh. Simpangan
terjauh itu disebut amplitudo. Di titik A atau titik C benda akan berhenti sesaat sebelum kembali
bergerak. Contoh amplitudo adalah jarak BA atau jarak BC. Jarak dari titik setimbang pada suatu
saat disebut simpangan.
B. Ciri-Ciri Suatu Getaran
Semua getaran memiliki ciri-ciri tertentu. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali
getaran disebut periode getar yang dilambangkan dengan (T). Banyaknya getaran dalam satu
sekon disebut frekuensi (f). Suatu getaran akan bergerak dengan frekuensi alamiah sendiri.
Hubungan frekuensi dan periode secara matematis ditulis sebagai berikut:
dengan: T = periode (s)
f = banyaknya getaran per sekon (Hz)
Satuan periode adalah sekon dan satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau disebut juga
dengan hertz (Hz), untuk menghormati seorang fisikawan Jerman yang berjasa di bidang
gelombang, Hendrich Rudolf Hertz. Jadi, satu hertz sama dengan satu getaran per sekon.
PEMBAHASAN
C. Jenis getaran
Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan bergetar
secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan membiarkannya
bergetar, atau bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan.
Getaran paksa terjadi bila gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan pada sistem mekanis.
Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.
D. Analisis getaran
Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model sederhana massa-pegas-
peredam kejut. Struktur rumit seperti badan mobil dapat dimodelkan sebagai "jumlahan" model
massa-pegas-peredam kejut tersebut. Model ini adalah contoh osilator harmonik sederhana.
Getaran bebas tanpa peredam
Model massa-pegas sederhana
Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada gaya luar
yang memengaruhi massa (getaran bebas).
Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang peregangan x,
sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:
dengan k adalah tetapan pegas.
Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa:
Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa berikut:
Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas
Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan meregangkan pegas
sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan di atas yang memerikan gerakan massa
adalah:
Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu besaran yang terpenting
dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem massa-pegas
sederhana, fn didefinisikan sebagai:
Catatan: frekuensi sudut ( ) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan
dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah ke
dalam frekuensi "standar" (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem.
Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat ditentukan
menggunakan rumus di atas.
Getaran bebas dengan redaman
Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang
disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalamfluida benda akan mendapatkan
peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan
benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan
satuan N s/m (SI)
Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan
Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem masih
akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan
merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila peredaman
diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman
kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat
redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model massa-
pegas-peredam adalah:
Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang
dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya
terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus untuk
nisbah redaman ( ) adalah
Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan
suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah
Nilai X, amplitudo awal, dan , ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.
Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor
eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar nisbah redaman,
semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi sistem, namun
frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam.
Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah teredam", fd, dan terhubung dengan frekuensi
alamiah takredam lewat rumus berikut.
Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun untuk
banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut dapat
diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika
menyatakan frekuensi alamiah.
E. Pengertian Gelombang
Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat menyenangkan, bukan? Demikian indahnya
ciptaan Tuhan. Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut terlihat bergelombang dari
tengah menuju pantai dan semakin lama semakin kecil, lalu akhirnya menerpa pesisir pantai.
Jadi, apa sebenarnya ombak itu?
Ketika kamu mengikuti upacara pengibaran bendera di sekolahmu, kamu melihat bendera
berkibar diterpa angin. Pernahkah kamu memerhatikan bagaimana gerak bendera tersebut?
Peristiwa ombak laut ataupun berkibarnya bendera merupakan contoh dari gelombang. Jadi, apa
sebenarnya gelombang itu?
Pada saat kamu menggerakkan tali ke atas dan ke bawah, dikatakan bahwa kamu memberikan
usikan pada tali. Jika usikan itu dilakukan terus menerus, akan terjadi getaran. Setelah memberi
usikan atau getaran, kamu akan melihat ada sesuatu yang merambat pada tali. Sesuatu itu disebut
gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat atau usikan yang merambat.
F.Gelombang Mekanik Memerlukan Medium untuk Merambat
Gelombang merupakan salah satu konsep Fisika yang sangat penting untuk dipelajari karena
banyak sekali gejala alam yang menggunakan prinsip gelombang. Sebagai makhluk yang paling
pandai, manusia memiliki kewajiban untuk selalu mempelajari gejala alam ciptaan Tuhan untuk
mengambil manfaat bagi kehidupan manusia. Kamu dapat berkomunikasi dengan orang lain
sebagian besar dengan memanfaatkan gelombang suara atau gelombang bunyi.Kamu dapat
mendengarkan radio atau menonton televisi karena adanya gelombang radio.
Berdasarkan medium perambatnya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang
yang dalam perambatannya memerlukan medium, misalnya gelombang tali, gelombang air, dan
gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa
medium, misalnya gelombang radio, gelombang cahaya, dan gelombang radar. Dari kedua jenis
gelombang tersebut, yang akan kamu pelajari adalah gelombang mekanik. Apakah yang
dirambatkan oleh gelombang tersebut?
Pada saat kamu menggetarkan tali, gelombang akan merambat pada tali ke arah temanmu, tetapi
karet gelang yang diikatkan pada tali tidak ikut merambat bersama gelombang. Jika demikian,
bagian-bagian tali tidak ikut merambat bersama gelombang. Jadi apakah yang dirambatkan oleh
gelombang? Jika kamu meminta temanmu untuk menggetarkan salah satu ujung tali, kamu akan
merasakan sesuatu pada temanmu akibat merambatnya gelombang tersebut. Tentu kamu masih
ingat pelajaran pada bab terdahulu bahwa sesuatu yang memiliki kemampuan untuk melakukan
usaha disebut energi. Jadi, yang dirambatkan oleh gelombang adalah energi. Berdasarkan arah
perambatannya, gelombang mekanik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang transversal
dan gelombang longitudinal.
1. Gelombang Transversal
Pada saat kamu menggetarkan slinki ke arah samping, ternyata arah rambat gelombangnya ke
depan, tegak lurus arah rambatnya. Gelombang seperti ini disebut gelombang transversal. Jadi,
gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
rambatannya. Contoh lain dari gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air,
dan semua gelombang elektromagnetik, seperti gelombang cahaya, gelombang radio, ataupun
gelombang radar.
Sumber getaran untuk gelombang air berada pada tempat batu jatuh sehingga gelombang
menyebar ke segala arah. Dari gambar tersebut tampak bahwa semakin jauh dari sumber,
gelombang semakin kecil. Hal tersebut disebabkan energi yang dirambatkan semakin berkurang.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatan. Bagaimanakah arah getar pada gelombang longitudinal?
Pada saat kamu mendorong slinki searah dengan panjangnya, gelombang akan merambat ke arah
temanmu berbentuk rapatan dan renggangan. Jika kamu perhatikan, arah rambat dan arah
getarnya ternyata searah. Gelombang seperti itu disebut gelombang longitudinal. Jadi,
gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya.
Gelombang bunyi dan gelombang pada gas yang ditempatkan di dalam tabung tertutup
merupakan contoh gelombang longitudinal. Pernahkah kamu memompa ban sepeda atau
menggunakan alat suntik mainan? Pada saat kamu menggunakan pompa, kamu mendorong atau
menekan alat tersebut. Partikel-partikel gas dalam pompa membentuk pola rapatan dan
renggangan sehingga mendorong udara keluar.
G. Panjang Gelombang
Kamu sudah mengetahui bahwa pola gelombang transversal berbentuk bukit dan lembah
gelombang, sedangkan pola gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan renggangan. Panjang
satu bukit dan satu lembah atau satu rapatan dan satu renggangan didefinisikan sebagai panjang
satu gelombang. Pada pembahasan tentang getaran kamu sudah mengetahui tentang periode
getaran.
Besaran tersebut identik dengan periode gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh satu panjang gelombang. Jadi, satu gelombang dapat didefinisikan
sebagai yang ditempuh panjang satu periode. Panjang gelombang dilambangkan dengan lamda.
Satuan panjang gelombang dalam SI adalah meter (m). Marilah kita pelajari panjang gelombang
transversal dan panjang gelombang longitudinal.
1. Panjang Gelombang Transversal
Jika kamu menggerakkan slinki tegak lurus dengan arah panjangnya, terbentuklah bukit dan
lembah gelombang. Pola tersebut adalah pola gelombang transversal. Bukit gelombang adalah
lengkungan a-b-c sedangkan lembah gelombang adalah lengkungan c-d-e. Titik b disebut puncak
gelombang dan titik d disebut dasar gelombang. Kedua titik ini disebut juga perut gelombang.
Adapun titik a, c, atau e disebut simpul gelombang. Satu panjang gelombang transversal terdiri
atas satu bukit dan satu lembah gelombang. Jadi, satu gelombang adalah lengkungan a-b-c-d-e
atau b-c-d-e-f. Satu gelombang sama dengan jarak dari a ke e atau jarak b ke f. Amplitudo
gelombang adalah jarak b-b’ atau jarak d-d’. Kamu dapat menyebutkan panjang gelombang yang
lain, yaitu jarak f-j atau jarak i-m.
2. Panjang Gelombang Longitudinal
Jika kamu menggerakkan slinki searah dengan panjangnya dengan cara mendorong dan
menariknya, akan terbentuk pola-pola gelombang. Satu panjang gelombang adalah jarak antara
satu rapatan dan satu renggangan atau jarak dari ujung renggangan sampai ke ujung renggangan
berikutnya.
H. Cepat Rambat Gelombang
Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki kecepatan tertentu,
dengan menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu pula. Dengan demikian, secara matematis,
hal itu dituliskan sebagai berikut.
I. Pemantulan Gelombang
Pada saat kamu berteriak di lereng sebuah bukit, kamu akan mendengar suaramu kembali setelah
beberapa saat. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Bunyi merupakan salah satu
contoh gelombang mekanik.
Berdasarkan uraian sebelumnya dan dari hasil diskusimu, dapat disimpulkan bahwa salah satu
sifat gelombang adalah dapat dipantulkan. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering melihat
pemantulan gelombang air kolam oleh dinding kolam, ataupun gelombang ombak laut oleh
pinggir pantai. Dapat diterimanya gelombang radio dari stasiun pemancar yang sedemikian jauh
juga menunjukkan bahwa gelombang radio dapat dipantulkan atmosfer bumi.
Sebuah gelombang merambat pada tali, jika ujung tali diikat pada suatu penopang, gelombang
yang mencapai ujung tetap tersebut memberikan gaya ke atas pada penopang. Penopang
memberikan gaya yang sama tetapi berlawanan arah ke bawah pada tali. Gaya ke bawah pada tali
inilah yang membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik. Ujung yang bebas tidak ditahan
oleh sebuh penopang. Gelombang cenderung melampaui batas. Ujung yang melampaui batas
memberikan tarikan ke atas pada tali dan inilah yang membangkitan gelombang pantulan yang
tidak terbalik.
Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah
getarnya (gelombang longitudinal).
Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
Ada sumber bunyi
Ada medium (udara)
Ada pendengar
Sifat-sifatbunyi meliputi :
Merambat membutuhkan medium
Merupakan gelombang longitudinal
Dapat dipantulkan
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :
Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.
Cepat rambat bunyi
Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi
oleh 2 faktor yaitu :
Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka
semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.
Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0
adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu
Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan
bunyii infrasonik adalah jangkrik.
Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau bunyi
yang dapat didengar manusia.
Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar
ultrasonik adalah lumba-lumba.
Persamaan yang digunakan dalam bab bunyi sama dengan pada bab gelombang yaitu v = s/t
BUNYI PANTUL
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli.
Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh
(kurang dari 10 meter)
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi
pada jarak antara 10 sampai 20 meter.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih
dari 20 meter
Perbedaan antara Nada dengan Desah, Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi teratur
sedangkan Desah adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur.
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang bunyi adalah
dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik
mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik
mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Persamaan yang digunakan dalam bunyi sama dengan dalam gelombang yaitu v = s/t. Untuk
bunyi pantul digunakan persamaan v = 2.s/t
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Getaran
http://atikaeffendy.blogspot.com/2013/04/makalah-getaran-gelombang-dan-bunyi.html
http://belladao.blogspot.com/2011/06/makalah-fisika-getaran-gelombang-dan.html