Getaran Gelombang dan Bunyi

26
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................... i DAFTAR ISI ......................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1............................. Latar Belakang 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Getaran ................................... 2 2.2 Gelombang .................................. 5 2.3 Bunyi ...................................... 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan................................. 16 DAFTAR PUSTAKA....................................... 17 ii

description

Belajar Fisika

Transcript of Getaran Gelombang dan Bunyi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 1BAB II PEMBAHASAN2.1 Getaran 22.2 Gelombang 52.3 Bunyi 10BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan16DAFTAR PUSTAKA17

ii

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang Getaran, Gelombang dan Bunyi tentu saja sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari dan ada disekeliling kita. Getaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangan, dengan periode tertentu, akibat adanya gaya pemulih. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama. Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak melalui medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang tersebut dapat merambat melalui vakum ( hampa udara ) , seperti gelombang listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar.Bunyi merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Bunyi yang sampai pada telinga kita menyediakan informasi yang luar biasa banyaknya. Bunyi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Di antara bunyi tersebut, ada bunyi yang frekuensinya tinggi, ada bunyi yang frekuensinya rendah, ada bunyi yang kuat(keras) , ada bunyi yang lemah, ada bunyi yang beraturan, ada bunyi yang tak beraturan.Bunyi dihubungkan dengan indera pendengaran kita, dan berarti juga dengan fisiologi telinga dan fisiologi otak yang menerjemahkan sensasi yang mencapai telinga. Istilah bunyi juga berhubungan dengan sensasi fisik yang merangsang telinga kita, yaitu : Gelombang Longitudinal.Kita dapat membedakan tiga aspek bunyi. Pertama, pasti ada sumber bunyi; dan seperti halnya dengan semua gelombang, sumber gelombang bunyi merupakan benda yang bergetar. Kedua, energi yang dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang bunyi longitudinal. Dan ketiga, bunyi dideteksi oleh telinga atau sebuah alat.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 GetaranA. Pengertian GetaranGetaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangan, dengan periode tertentu, akibat adanya gaya pemulih. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama. B. Beberapa Contoh GetaranBeberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari hari antara lain : Senar gitar yang dipetik Bandul jam dinding yang sedang bergoyang Ayunan anak-anak yang sedang dimainkan Mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya. Pegas yang diberi beban.C. Periode dan Frekuensi Getaran 1. Getaran Pada Bandul

Gambar 1. Getaran pada Bandul titik A merupakan titik keseimbangan simpangan terbesar terjauh bandul ( ditunjuk kan dengan jarak AB = AC ) disebut amplitudo getaran jarak tempuh B A C A B disebut satu getaran penuh

2. Getaran Pada Pegas

Gambar 2. Getaran pada PegasD. AmplitudoAmplitudo adalah simpangan terbesar dihitung dari kedudukan seimbang. Amplitudo diberi simbol A, dengan satuan meter.E. Periode GetaranPeriode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan diberi simbol T. Untuk gambar ayunan di atas, jika waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, ke C, ke A, dan kembali ke B adalah 0,2 detik, maka periode getaran bandul tersebut 0,2 detik atau T = 0,2 detik = 0,2 s. Periode suatu getaran tidak tergantung pada amplitudo getaran.F. Frekuensi GetaranFrekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam satu detik, diberi simbol f. Untuk sistem ayunan bandul di atas, jika dalam waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, A ke C, C ke A, dan kembali ke B sama dengan 0,2 detik, maka :- dalam waktu 0,2 detik bandul menjalani satu getaran penuh- dalam waktu 1 detik bandul menjalani 5 kali getaran penuhDikatakan bahwa frekuensi getaran sistem bandul tersebut adalah 5 getaran/detik atau f = 5 Hz.G. Hubungan antara Periode dan Frekuensi GetaranDari definisi periode dan frekuensi getaran di atas, diperoleh hubungan :

Keterangan :T = periode, satuannya detik atau sekonf = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s-1 atau Hz

- Periode GetaranDengan ketentuan: = Periode (sekon) = Waktu (sekon) n = Jumlah getaran- Frekuensi GetaranDengan ketentuan: F = Frekuensi (Hz) = Jumlah getaran = Waktu (sekon)H. Persamaan GetaranTiga persamaan umum yang dapat diturunkan dari fenomena getaran. Antara lain:1. Persamaan Simpangan 2. Persamaan Kecepatan 3. Persamaan Percepatan Ketiga formula di atas saling berkaitan. Persamaan kecepatan adalah turunan pertama dari persamaan simpangan, sedangkan persamaan percepatan adalah turunan kedua dari persamaan simpangan. Terdapat definisi lain dari getaran, yakni proyeksi gerak melingkar pada salah satu garis tengahnya. Dengan menggunakan menggunakan definisi ini, kita dapat menjelaskan asal mula ketiga persamaan di atas. Definisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. Proyeksi Gerak Melingkar pada Salah Satu Diagonalnyaa. Persamaan SimpanganBerdasarkan Gambar 3, kita dapatkan hubungan sebagai berikut:

karena R=A dan , maka Persamaan Simpangan Getaran dapat dituliskan:

A = Amplitudo (simpangan terjauh). = Omega (Kecepatan sudut)t = Waktu

b. Persamaan Kecepatan

Gambar 4. Kecepatan Getaran

Gambar 4 menunjukkan hubungan . Jika kita ingat kembali pada materi Gerak Melingkar, persamaan tersebut menjadi: . Karena R = A, maka kita dapatkan :Persamaan Kecepatan yakni .c. Persamaan Percepatan

Gambar 5. Percepatan SentripetalDengan memperhatikan Gambar 5, kita dapat mengetahui bahwa nilaiPercepatan Sentripetal ditunjukkan oleh. Pada materi Gerak Melingkar dirumuskan bahwa , sehingga .Rumus persamaan sentripetal dapat ditulis . Karena , maka dapat kita peroleh bahwa Persamaan Percepatan Getaran adalah.

I. Gerak Harmonik SederhanaSimpangkan benda dari titik setimbangnya kemudian lepaskan dan benda akan bergerak terus menerus melewati titik setimbang membentuk bidang datar atau garis seperti di bawah dinamakan Gerak Harmonik Sederhana atau SHM (Simple Harmonic Motion)Gerak harmonik sederhana, sederhana mungkin karena banyak penyederhanaan misal gaya gesekan udara diabaikan, sudut simpangan harus kecil dll. Jika gaya penghambat diperhitungkan gerak benda akan teredam dan tidak periodik maka konsep lebih rumit tidak sederhana lagi.

J. Hukum HookeHukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:F = gaya (N)k = konstante pegas ()x = jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (m).

2.2 GelombangA. PengertianGelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal.Suatu medium disebut:1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa 2. dijumlahkan,3. terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas4. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda5. isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda

A. Terjadinya GelombangGelombang terjadi karena adanya usikan yang merambat.Menurut konsep fisika, cerminan gelombang merupakan rambatan usikan, sedangkan mediumnya tetap. Jadi, gelombang merupakan rambatan pemindahan energi tanpa diikuti pemindahan massa medium.B. Pengertian Gelombang MekanikGelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya.Contoh gelombang mekanik :- Gelombang yang terjadi pada tali jika salah satu ujungnya digerak-gerakkan.- Gelombang yang terjadi pada permukaan air jika diberikan usikan padanya ( misal dengan menjatuhkan batu di atas permukaan air kolam yang tenang ).C. Gelombang TransversalGelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus arah getarannya ( usikannya ).

Contoh gelombang transversal :- getaran sinar gitas yang dipetik- getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnyaD. Gelombang LongitudinalGelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarnya ( arah usikannya )

Contoh gelombang longitudinal :- gelombang pada slinki yang diikatkan kedua ujungnya pada statif kemudian diberikan usikan pada salah satu ujungnya- gelombang bunyi di udara

1. Panjang GelombangA. Pengertian Panjang GelombangPanjang gelombang adalah satu gelombang pada tali didefinisikan terdiri dari satu puncak dan satu lembah. Panjang satu puncak dan satu lembah disebut panjang gelombang. Panjang satu gelombang sama dengan jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.1) Panjang gelombang dari gelombang transversal

Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas 3 simpul dan 2 perut. Jarak antara dua simpul atau dua perut yang berurutan disebut setengah panjang gelombang atau (lambda),2) Panjang gelombang dari gelombang longitudina

Pada gelombang longitudinal, satu gelombang terdiri dari 1 rapatan dan 1 reggangan.B. Cepat Rambat GelombangJarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu sekon disebut cepat rambat gelombang. Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dan satuannya m/s atau m s-1. Hubungan antara v, f, , dan T adalah sebagai berikut:

Keterangan := panjang gelombang ( m )v = kecepatan rambatan gelombang ( m/s )T = periode gelombang ( s )f = frekuensi gelombang, ( 1/s )2. Pemantulan GelombangJika gelombang melalui suatu rintangan atau hambatan, misalnya benda padat, maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan ini merupakan salah satu sifat dari gelombang.Berikut ini adalah contoh pemantulan pada gelombang tali

Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk atau fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk atau fasenya.3. Gelombang BerjalanGelombang berjalan adalah suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui oleh gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitudo yang sama besar.0)dengan = = Frekuensi sudutt= lama titik asal telah bergetarx = jarak titik dari titik asal getarank = = bilangan gelombang (bukan konstanta pegas)0= Sudut fase awal

sudut fase gelombang adalah0) rad = 2 + 0) radfase gelombang adalah tanpa satuanTitik-titk yang berjarak n pada gelombang fasenya sama (n = 0,1,2,3,...)Titik-titik yang berjarak n pada gelombang fasenya berlawanan (n = 1,3,5,...)Beda fase dua titik A dan B pada waktu yang sama adalah jarak titik A dan BBeda fase satu titik untuk waktu yang berbeda adalah beda waktu pengamatan4. Gelombang Diam/Stasioner/Berdiri/TegakGelombang stasioner merupakan hasil interferensi/panduan 2 gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi sama, tetapi arah rambat berlawanan.a. pantulan pada ujung bebasPada ujung bebas tidak ada perloncatan dfasa artinya fasa gelombang datang dan gelombang pantul sama, maka:yp= 2A cos kx sin ()b. pantulan pada ujung tetapPada ujung tetap terjadi perlonccatan fase sebesar , artinya fase gelombang datang dengan gelombang pantul berbeda sebesar makayp= 2A sin kx cos ()

2.3 Bunyi1. PengertianBunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan suara desibel (dB). 2. Sifat-sifat BunyiBunyi ditimbulkan oleh benda yang bergetar, dan dirambatkan berupa rapatan dan renggangan molekulmolekul medium yang dilaluinya. Tanpa medium (hampa/vakum), bunyi tak dapat merambat. Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal. Bunyi hanya dapat didengar jika ada penerima yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi. Syaratsyarat untuk terjadi dan terdengarnya bunyi antara lain: 1. Ada benda yang bergetar (sumber bunyi).2. Ada zat antara (medium) tempat merainbat nya bunyi.3. Ada penerima yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi.

3. Cepat Rambat BunyiA. DefinisiCepat rambat bunyi didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak sumber bunyi ke pendengar dan selang waktu yang dibutuhkan bunyi untuk merambat sampai ke pendengar. 1) Dalam zat cair

keterangan :B = modulus Bulk zat cair= massa jenis zat E = modulus Young= konstanta LaplaceR = konstanta umum gas = 8,31 J/mol KT = suhu gas (K)2) Dalam zat padat/batang yang bergetar: 3) Dalam gas

B. Pengaruh Suhu Pada Cepat Rambat BunyiCepat rambat bunyi bergantung pada suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, semakin besar cepat rambat bunyi, atau semakin rendah suhu udara, semakin kecil cepat rambat bunyi.C. Perambatan Bunyi Pada Berbagai ZatBunyi dapat merambat pada zat padat, zat cair, dan gas. Bunyi merambat paling baik dalam zat padat dan paling buruk dalam gas. Hal ini disebabkan, dalam padatan jarak antar partikelnya sangat berdekatan sehingga energi yang dibawa oleh getaran mudah dipindahkan dari satu partikel ke partikel lainnya. 4.Nada a. Pada Dawai Bila senar yang kedua ujungnya terikat digesek, terjadilah gelombang stasioner dengan beberapa keadaan resonansi seperti pada pola gelombang berikut

a. Nada Dasar : 0b. Nada atas 1 : 1c. Nada atas 2 : 2

Frekuensi pada nada dasar adalah f0= == menurut hukum Marsenne f0 : f1 : f2 = 1: 2 : 3: ....ciri pola gelombang yang terjadi simpul = perut +1b. Pada Pipa Organa1) TerbukaBila pipa organa tebuka ditiup, terjadilah gelombang stasioner longitudinal bunyi dengan pola gelombang yang pada kedua ujungnya terjadi perut seperti tampak pada gambar berikuta. Nada dasar : 0b. Nada atas 1 : 1c. Nada atas 2 : : 2

Frekuensi pada nada dasar adalah f0= =menurut hukum Bernoulli I f0 : f1 : f2 : .... = 1: 2 : 3: ....ciri pola gelombang yang terjadi perut = simpul +1

2) TertutupPada pipa organa yang ujungnya tertutup terjadi simpul dan pada ujung lainnya yang tebuka, terjadi perut seperti tampak pada gambar berikuta. Nada dasar : 0b. Nada atas 1 : 1c. Nada atas 2 : : 2

Frekuensi pada nada dasar adalah f0= =menurut hukum Bernoulli II f0 : f1 : f2 : .... = 1: 3 : 5: ....ciri pola gelombang yang terjadi perut = simpul

5. Nada Bunyi, Kuat Bunyi dan Warna Bunyi. A. Nada dan DesahNada adalah bunyi yang frekuensinya tetap. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Nada bunyi bergantung pada frekuensi sumber bunyi. Semakin tinggi frekuensi sumber bunyi, semakin tinggi nada bunyi yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin rendah frekuensi sumber bunyi, semakin rendah nada bunyi yang dihasilkannya.B. Kuat BunyiKuat Bunyi (Intensitas Bunyi) adalah keras atau lemahnya bunyi yang terdengar. Kuat bunyi bergantung pada amplitudo. Semakin besar amplitudo getaran sumber bunyi, semakin keras bunyi yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil amplitudo getaran sumber bunyi, semakin lemah bunyi yang dihasilkannya. Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi dengan intensitas serendah 10-12 W/m2 dan setinggi 1 W/m2. Tingkat Intensitas, , dari bunyi didefinisikan dalam intensitasnya, I, C. Kualitas Bunyi atau TimbreUmumnya, sumber nada tidak bergetar hanya pada nada dasarnya, tetapi disertai pula oleh nadanada atasnya. Gabungan nada dasar dan nadanada atas menghasilkan bentuk gelombang tertentu untuk setiap sumber nada yang menunjukkan kualitas bunyi atau timbre dari sumber nada. Sebagai contoh, nada suling dan nada terompet pada frekuensi yang dibedakan bunyinya.6. Intensitas dan Taraf Intensitas BunyiA. Intensitas gelombang (I)Intensitas adalah energi yang dipindahkan per satuan luas per satuan waktu atau daya (P) per satuan Luas (A)I =Intensitas suatu sumber bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak terhadap sumber bunyi tersebut, yaitu :I1 : I2 = Apabila aea n buah sumber bunyi yang identik, maka intensitas total yang terjadi adalahItot = n II = Intensitas masing-masing sumber bunyiB. Taraf Intensitas (TI)Taraf Intensitas bunyi merupakan logaritma perbandingan antar intensitasbunyi I dengan harga intensitas ambang untuk bunyi I0

TI = Taraf Intensitas (dB)I = intensitas bunyi (W/m2)I0 = Intensitas ambang = 10 -12(W/m2)1B = 10dBTI= 10 log

7. Hukum Marsene. Menurut Marsenne, faktorfaktor yang mempengaruhi frekuensi alamiah sebuah senar, dawai, atau kawat adalah sebagai berikut: 1. panjang senar; semakin panjang senarnya, semakin rendah frekuensinya;2. luas penampang senar; semakin tebal senarnya, semakin rendah frekuensinya;3. tegangan senar; semakin tegang (kencang) senarnya, semakin tinggi frekuensinya;4. massa jenis senar; semakin kecil massa jenis senar, semakin tinggi frekuensinya.8. ResonansiResonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain digetarkan di dekatnya. Resonansi terjadi apabila frekuensi benda yang bergetar sama dengan frekuensi alami benda yang ikut bergetar. Bila sebuah garputala digetarkan di atas tabung berisi kolom udara, udara pada tabung akan beresonansi apabila panjang kolom udara dalam tabung merupakan bilangan ganjil kali panjang gelombang. Secara matematis di tuliskan:l = (bilangan ganjil) x l = panjang kolom udara dalam tabung (m) dan = panjang gelombang bunyi (m). 9. Pemantulan Bunyi. Bunyi akan dipantulkan apabila mengenai permukaanpermukaan keras.A. Hukum Pemantulan BunyiBunyi hukum pernantulan bunyi sebagai berikut1. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang dan berpotongan di satu titik.2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.B. Manfaat Pemantulan BunyiPemantulan bunyi dapat dimanfaatkan antara lain untuk :1. Menentukan cepat rambat bunyi di udara,2. Melakukan survei geofisika untuk mendeteksi lapisanlapisan batuan yang mengandung minyak bumi, mendeteksi cacat dan retak pada logam, dan,3. Mengukur ketebalan pelat logam.C. Macammacam Bunyi Pantul1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan bidang pemantul sangat dekat sehingga bunyi pantul bersamaan waktunya dengan bunyi asli. 2. Gaung atau kerdam, yaitu bunyi pantul yang sebagian bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas.3. Gema, yaitu bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai diucapkan/ dibunyikan.

10. Efek Doppler. Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi yang terdengar oleh pendengar karena gerak sumber bunyi atau pendengar. Jika sumber bunyi mendekati pendengar, maka pendengar akan menerima getaran yang lebih banyak sehingga frekuensi bunyi lebih tinggi. Sebaliknya, jika sumber bunyi menjauhi pendengar, pendengar akan menerima getaran lebih sedikit sehingga frekuensi bunyi lebih rendah, tetapi frekuensi asal tidak berubah. Bila kecepatan angin diabaikan

keterangan :fp = Frekuensi yang terdengar oleh pendengarfs = frekuensi sumber bunyiv = kecepatan rambat bunyivp = kecepatan pendengarvs = kecepatan sumber bunyi

fp = fs

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Getaran adalah gerakan yang berulang-ulang atau gerakan bolakbalik melewati suatu titik kesetimbangan Sistem getaran yang dibahas adalah sistem pegas-massa, dan bandul sederhana Besaran yang penting pada getaran adalah frekuensi, perioda, simpangan, amplitudo, kecepatan, percepatan dan energi Bila energi getaran dirambatkan maka diperoleh gelombang Berdasarkan arah getar relatif terhadap arah rambatnya, dikenal gelombang transversal dan gelombang longitudinal Pada umumnya gelombang yang dirambatkan membutuhkan medium perantara, kecuali gelombang elektromagnetik yang dapat merambat di ruang hampa Kecepatan rambat gelombang tergantung pada jenis gelombang yang dirambatkan dan karakteristik medium perantaranya Gelombang bunyi adalah gelombang yang dapat didengar dan di udara dirambatkan sebagai gelombang longitudinal Di ruang hampa gelombang bunyi tidak dapat didengar Keras lemahnya bunyi ditentukan oleh intensitas bunyi atau Taraf Intensitasnya. Makin jauh pendengar dari sumber bunyi, makin lemah pula bunyi yang didengar Efek Doppler adalah gejala berubahnya frekuensi yang didengar seseorang karena sumber bunyi bergerak relatif terhadap pendengar

DAFTAR PUSTAKAInternet:2013. Gelombang. id.wikipedia.org/wiki/Gelombang (diakses 16 Desember 2013)

2013. Getaran. id.wikipedia.org/wiki/Getaran (diakses 16 Desember 2013)

2013. Bunyi. id.wikipedia.org/wiki/bunyi (diakses 16 Desember 2013)

Khorida , Umi Mazidatul, 2013. BUNYI http://umimazidatulkhorida.blogspot.com/ (diakses 16 Desember 2013)

18