GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

135
GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU YOGYAKARTA SEBAGAI LATAR BELAKANG KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Oleh : Brigita Yovin Puspa Wijayani NIM: 161124031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

Page 1: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA

KOTABARU YOGYAKARTA SEBAGAI LATAR

BELAKANG KETERLIBATAN HIDUP

MENGGEREJA ORANG MUDA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh :

Brigita Yovin Puspa Wijayani

NIM: 161124031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

iv

PERSEMBAHAN

Untuk Yohana Subandiyah (alm), Vincentius Ari Indriyanto & Fausta Arba

Adventus Lahai Roi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

v

MOTTO

Dia hidup dan ingin agar engkau hidup!

(Chritus Vivit 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

viii

ABSTRAK

Skripsi berjudul “GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA

KOTABARU YOGYAKARTA SEBAGAI LATAR BELAKANG

KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA”. Pemilihan

judul memiliki latar belakang berdasarkan keterlibatan penulis di Paroki Santo

Antonius Padua Kotabaru yang tergabung bersama orang muda mengambil bagian

dalam hidup menggereja. Keterlibatan orang muda di Paroki Santo Antonius

Padua Kotabaru sangat menghidupi dan mewarnai proses dinamika yang terjadi

dalam kegiatan pastoral ataupun perayaan Ekaristi. Harapannya penulisan skripsi

ini membantu pihak Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru menilik lebih jauh

peranannya. Pertanyaan skripsi ini sebagai berikut. Mengapa Paroki Santo

Antonius Padua Kotabaru memiliki banyak orang muda sehingga disebut sebagai

parokinya orang muda? Mengapa Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru

memiliki daya tarik bagi orang muda? Mengapa Paroki Santo Antonius Padua

Kotabaru mampu menjadi latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda? Seberapa perlunya kegiatan menggereja bagi orang muda? Skripsi

ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan penelitian studi kasus.

Teknik pengumpulan datanya melalui studi dokumen, observasi partisipatif dan

wawancara secara terstruktur maupun semi terstruktur. Jumlah responden sepuluh

orang termasuk responden triangulasi. Mendapat julukan sebagai paroki orang

muda alasannya karena kehadiran orang muda di Paroki Santo Antonius Padua

Kotabaru memang paling mendominasi baik dalam kegiatan menggereja ataupun

perayaan Ekaristi. Memiliki daya tarik bagi orang muda karena adanya tim kerja

dan komunitas yang tersedia, melibatkan orang muda untuk aktif didalamnya dan

orang muda yang sudah tergabung semakin menarik orang muda yang lain. Paroki

Santo Antonius Padua Kotabaru menjadi tempat keterlibatan orang muda hidup

menggereja karenanya memberikan ruang bagi orang muda untuk berkarya dan

melakukan pelayanan. Orang muda perlu kegiatan ini karena sebagai masa

kininya Gereja bahkan juga masa kininya Allah.

Kata kunci: Gereja Terbuka, Keterlibatan Hidup Menggereja, Orang Muda

Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

ix

ABSTRACT

This thesis is entitled "THE OPEN CHURCH OF SAINT ANTHONY OF

PADUA KOTABARU YOGYAKARTA AS THE BACKGROUND OF

ECCLESIASTICAL INVOLVEMENT AMONG YOUNG PEOPLE". The title

selection has a background based on the author's involvement in the Parish of St.

Anthony Padua Kotabaru which young people take part in ecclesiastical life. The

involvement of young people in the St. Anthony of Padua Kotabaru Parish greatly

supports and colors the dynamic processes that occur in pastoral activities or

Eucharistic celebrations. It is hoped that this thesis will help the Parish of St.

Anthony of Padua Kotabaru further assess its role. This thesis question is as

follows. Why does St. Anthony of Padua Kotabaru Parish have so many young

people that it is called the parish of young people? Why does St. Anthony of

Padua Kotabaru Parish appeals to young people? Why is the Parish of St.

Anthony of Padua Kotabaru capable of becoming the foundation to grow the

involvement for young people for ecclesiastical life? How important is the church

activity for young people? This thesis engages the study using descriptive

qualitative research by way of case study research. This study also utilizes data

collecting techniques through document study, participatory observation and

interviews in a structured or semi-structured manner. A total of ten respondents

are included as triangulation respondents. The presence of many young people in

the Parish of St. Anthony of Padua joining both in church activities or Eucharistic

celebrations allows Kotabaru parish to be called as the church for young people.

The church has an appeal for young people because of the team work and

community that is available which invites young people to be active in it and these

young people invite more young people to join in. The Parish of St. Anthony of

Padua Kotabaru is a place where young people are involved in church life,

thereby providing space for young people to work and their services. Young

people need these sort of activities because they become the representation of the

present day Church and even the present day God.

Keywords: Open Church, Church Life Engagement, Catholic Young People.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………..... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………. ii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………....... iii

PERSEMBAHAN……………………………………………………. iv

MOTTO………………………………………………………………. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………… vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………… vii

ABSTRAK…………………………………………………………… viii

ABSTRACT………………………………………………………….. ix

KATA PENGANTAR……………………………………………....... x

DAFTAR ISI…………………………………………………………. xii

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………....... xv

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………........ 1

A. Latar Belakang……………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………. 6

C. Tujuan Penelitian.……………………………………………. 7

D. Manfaat Penelitian……………………………………………. 7

E. Metode Penulisan…………………………………………….. 8

F. Sistematika Penulisan……………………………………….... 8

BAB II. KAJIAN TEORITIK……………………………................... 10

A. Gereja………………………………………………………… 11

B. Keterlibatan Hidup Menggereja…………………………........ 18

C. Orang Muda Katolik………………………………………….. 20

D. Fokus Penelitian……………………………………………… 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………............. 27

A. Jenis Penelitian……………………………………………...... 27

B. Desain Penelitian…………………………………………....... 28

C. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………....... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

xiii

D. Populasi dan Sampel Penelitian………………………………. 29

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………………… 29

F. Teknik Analisis Data…………………………………………. 32

G. Teknik Keabsahan Data………………………………………. 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………..... 34

A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 35

1. Profil Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta…. 35

a. Sejarah Singkat Gereja St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta……………………………………………

35

b. Gambaran Situasi Orang Muda Gereja St. Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta…………………………..

37

2. Profil Responden…………………………………………. 39

3. Pembahasan Hasil Wawancara…………………………… 40

a. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

bagi para orang muda………………………………

41

b. Kehadiran orang muda bagi Gereja………………... 66

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan………………………… 72

B. Usulan Kegiatan…………………………………………........ 80

1. Detail Kegiatan……………………………………………. 88

BAB V. PENUTUP………………………………………………....... 92

A. Kesimpulan…………………………………………………… 92

B. Saran………………………………………………………….. 97

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 99

LAMPIRAN

Lampiran Surat Izin Penelitian……………………………………….. (1)

Lampiran Wawancara 1………………………………………………. (2)

Lampiran Wawancara 2………………………………………………. (4)

Lampiran Wawancara 3………………………………………………. (7)

Lampiran Wawancara 4………………………………………………. (10)

Lampiran Wawancara 5………………………………………………. (12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

xiv

Lampiran Wawancara 6………………………………………………. (14)

Lampiran Wawancara 7………………………………………………. (16)

Lampiran Wawancara 8………………………………………………. (18)

Lampiran Wawancara 9………………………………………………. (20)

Lampiran Wawancara 10……………………………………………... (23)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

xv

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Gereja

AA : Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan

Awam, 7 Desember 1965.

CV : Christus Vivit, Anjuran Apostolik Paus Fransiskus tentang Orang Muda,

25 Maret 2019.

EG : Evangelii Gaudium, Anjuran Apostolik Paus Fransiskus tentang Suka

Cita Injili, 24 November 2013.

GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja

di Dunia Dewasa Ini, 7 Desember 1965.

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja,

21 November 1964.

LF : Lumen Fidei, Ensiklik Pertama Paus Fransiskus tentang Terang Iman, 29

Juni 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

xvi

B. Singkatan-Singkatan Lain

DKP KAS :Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

EKA : Ekaristi Anak.

EKM : Ekaristi Kaum Muda.

EKR : Ekaristi Kaum Remaja.

KAS : Keuskupan Agung Semarang.

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia.

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia.

Komsos : Komisi Sosial.

OMK : Orang Muda Katolik.

OMIPP : Orang Muda Iman dan Penegasan Panggilan.

Patemon : Paguyuban televisi dan monitor.

Pendikkat : Pendidikan Agama Katolik.

RIKAS : Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang.

UGM : Universitas Gadjah Mada.

UNY : Universitas Negeri Yogyakarta.

UKDW : Universitas Kristen Duta Wacana.

St. : Santo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta, menjadi paroki yang

tak asing bila didengar di Yogyakarta. Paroki ini berada di tengah keramaian pusat

Kota. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki yang populer diantara

paroki-paroki yang lain. Kepopuleran Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

ditandai dengan kehadiran umat yang berlimpah ruah, bahkan umat yang dari luar

Kota Paroki ini memiliki banyak umat dari berbagai kalangan, namun sangat

identik dan khas dengan banyaknya umat dari kalangan orang muda.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru selalu ramai dihadiri umat saat

perayaan Ekaristi maupun umat yang ikut terlibat dalam berbagai macam kegiatan

yang ada di paroki. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki kekhasan dan

daya tarik tersendiri dihati setiap umat. Paroki ini menjadi paroki yang terbuka,

terlihat beberapa pembuktiannya bahwa di paroki ini begitu menerima kehadiran

umat dari mana saja yang datang untuk sekedar singgah, ataupun ikut terlibat

melayani dalam segala kegiatan komunitas serta tim kerja yang sudah ada dan

aktif di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.

Keterbukaan lain juga terbukti bahwa paroki telah membuka pintu

gerbangnya untuk umat sejak pagi pukul 04:30 WIB hingga malam hari pukul

21:00 WIB atau ketika Gereja sudah sepi dan selesai digunakan untuk berkegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

2

seperti (gladi-gladi untuk misa seperti EKM, EKA, EKR, latihan gamelan, latihan

tablo, latihan lektor, dekorasi untuk hari besar seperti Natal dan Paskah serta

masih banyak kegiatan lainnya). Kebebasan umat untuk menikmati setiap waktu

di Gereja membuat umat selalu ingin datang, menjadi betah karena dari sinilah

umat bisa memiliki kenyamanan dan kecintaannya untuk Gereja.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dalam pelaksanaan perayaan Ekaristi

maupun aktivitas berkegiatan rohani dan sosial, memiliki beberapa tim kerja dan

komunitas. Menurut data dalam “Programasi Kegiatan Pastoral dan RAPB Paroki

tahun 2019”, Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki tim kerja

dan komunitas aktif sejumlah 46 yang terbagi dalam enam bidang, diantaranya

bidang liturgi dan peribadatan berjumlah 14 tim kerja, bidang pewartaan

berjumlah 8 tim kerja, bidang pelayanan kemasyarakatan berjumlah 13 tim kerja,

bidang paguyuban dan persaudaraan berjumlah 7 tim kerja, bidang rumah tangga

berjumlah 2 tim kerja, serta bidang penelitian dan pengembangan berjumlah 2 tim

kerja.

Tim kerja dan komunitas yang ada membuat kinerja Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru mampu tersusun dan terselenggara dengan baik. Tim kerja dan

komunitas yang aktif dan semakin berkembang juga mampu menjadi wadah bagi

seluruh umat untuk mengemban tugas melayani pada Gereja dan untuk terlibat

hidup menggereja bersama umat Kristus yang lainnya. Menjelang hari Natal orang

muda selalu dipercaya dan diberi tanggung jawab untuk mengurus dan

mempersiapkan Natal. Paroki berupaya mengajak orang muda untuk tergabung

dalam tugas-tugas sehingga mereka melaksanakan tugas untuk aktif dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

3

kegiatan hidup menggereja khususnya bagi orang muda sebagai masa kininya

Allah “The now of God”. Orang muda memberikan pengaruh besar bagi

perkembangan Gereja serta masyarakat luas. Orang muda diajak untuk berkarya

bersama Kristus yang hidup dan supaya orang mudapun menjadi hidup.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta menjadi paroki yang

sangat terkenal dengan hadirnya orang mudanya yang banyak berkecimpung

dalam tim kerja maupun komunitas. Bahkan saat perayaan Ekaristi kehadiran

orang muda lebih melengkapi, bahkan membludak hingga di luar gedung Gereja.

Hal ini kemudian menjadi sebutan bahwa Gereja ini menjadi Gerejanya untuk

orang muda. Kedatangan orang muda tiap kali semakin bertambah untuk ke

Gereja ini. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu memikat orang-orang

muda dari manapun dengan kekhasan yang dimiliki. Dalam Dokumen Christus

Vivit dituliskan bahwa “Gereja harus selalu muda”. Inilah yang mungkin bisa

menjadi alasan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menyesuaikan

dengan situasi orang muda karena selalu membuat dirinya muda.

Gereja Katolik sangat memandang OMK dengan penuh harapan, dan

berharap bahwa OMK menjadi pelaku perubahan dalam masyarakat dan pelaku

pembaharuan bagi Gereja (Komisi Kepemudaan KWI, 2014:70). Kehadiran orang

muda di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sangat mewarnai kehidupan dalam

Gereja. Setiap harinya selalu dijumpai orang-orang muda, mereka yang hanya

sekedar untuk berdoa, melaksanakan tugas dalam tim kerja atau komunitasnya,

rapat, diskusi, bertemu dengan teman atau sahabat, cerita dan sharing, istirahat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

4

dari pekerjaan, menikmati makanan yang dijual disana dan berbagai hal yang

mereka lakukan.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi milik orang muda

secara khusus dan menjadi tempat di hati para orang muda. Orang muda memiliki

kecintaan tersendiri, sehingga mereka memberikan waktu, kesan, dan cintanya

bagi Paroki ini. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu memikat kalangan

orang muda. Orang muda datang dengan berbagai kepentingan dan tujuan

sehingga menjadikan paroki iini memiliki banyak potensi orang-orang muda

untuk terlibat melayani Gereja bahkan untuk sesama.

Tim kerja dan komunitas selalu membuka diri bagi mereka yang ingin

join, juga setiap kali mengadakan open recruitmen bagi orang muda yang ingin

berperan aktif dalam kegiatan hidup menggereja. Memang hampir seluruhnya

yang terlibat disini adalah orang-orang muda, berjiwa muda dan memiliki

semangat yang berkobar menghidupi pelayanan di Paroki Antonius Padua

Kotabaru. Potensi orang muda selalu ingin dikembangkan dan menjadi kelebihan

yang dimiliki bagi paroki ini yang mempunyai banyak sumber daya manusia

muda sebagai penerus Gereja yang semakin lama berkembang mengikuti zaman.

Keterlibatan saya (penulis) bersama orang muda dirasakan ketika ikut serta

melayani di tim kerja dan komunitas yang telah ada. Orang muda memang ambil

bagian dalam tugas-tugas pelaksanaan yang menjadi bagian masing-masing tim

kerja dan komunitas. Orang muda begitu antusias dengan keterlibatan mereka

untuk turut serta bergabung bersama melayani paroki dan sesama. Kehadiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

5

orang muda diberikan tanggung jawab dan kepercayaan untuk melaksanakan

peran mereka sebagai masa kini Gereja.

Orang-orang muda yang hadir begitu beragam mulai dari umat asli

lingkungan dan dari luar paroki. Mereka adalah mahasiwa yang sedang

menempuh kuliah atau masih bersekolah hingga mereka yang bekerja. Orang

muda dari berbagai kalangan asal tempat tinggal, budaya yang berbeda, dan latar

belakang yang berbeda namun mereka justru hadir bergabung bersama dalam

keterlibatan diri untuk terlibat hidup mengereja disetiap kegiatan dalam tim kerja

maupun komunitas. Orang-orang muda menjadikan Gereja sebagai tempat

melayani, berkembang dan sebagai tempat keterlibatan hidup menggereja bagi

aktivitas mereka secara rohani dan melatih proses perkembang orang muda untuk

menjalin banyak relasi dengan yang lain.

Pedoman Karya Pastoral untuk Orang Muda Katolik Indonesia juga

memberikan kejelasan bahwa jika OMK tidak mengambil bagian dari hidup

Gereja saat ini, maka penerusan misi Yesus akan segera berhenti tak lama lagi.

Diharapkan dari karya pastoral kepemudaan untuk masing-masing Gereja

mendorong OMK meninggalkan zona nyamannya menuju zona penuh cahaya

semangat untuk memperbaiki situasi dan menjadi penggerak perubahan yang lebih

baik.

Dilihat sampai saat ini bahwa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu

mengikuti perkembangan zaman, sangat terbuka, tersedianya fasilitas yang

mendukung bagi orang muda, banyak dukungan dari pihak-pihak penting paroki

yang akan diberikan jika orang muda mau bekerja dan melayani Gereja. Hal itulah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

6

yang menjadi kemungkinan orang muda menarik mereka untuk mau masuk di

dalamnya.

Ketertarikan orang muda itulah yang menjadikan Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki beragam kemenarikan sehingga mampu

menjaring banyak orang-orang muda untuk semakin mau dan mampu berkembang

serta aktif untuk hidup menggereja. Untuk lebih mengetahui alasan jelas dan pasti

dari para orang muda yang terlibat aktif dan memilih hidup menggereja di Paroki

Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta dan menjawab untuk menuntaskan

permasalahan yang menjadi spekulasi penulis, penulis mengangkat judul skripsi

“GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU

YOGYAKARTA SEBAGAI LATAR BELAKANG KETERLIBATAN

HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu terbuka

menjadi bagian dari orang muda Katolik?

2. Seberapa penting kehadiran orang muda Katolik bagi Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

7

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan mengulas mengenai julukan sebagai paroki orang muda,

ketertarikan orang muda, dan keterlibatan orang muda mengenai Paroki Santo

Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.

2. Mengetahui pemahaman pentingnya kehadiran orang muda untuk terlibat

dalam kegiatan hidup menggereja di Paroki.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Gereja

Hasil dalam skripsi ini kiranya setiap Gereja mampu berproses terus

menerus di tengah-tengah kehidupan dunia, Gereja mampu melaksanakan misi

Allah, melaksanakan tugas panggilan Gereja, melayani dan membuka diri untuk

dunia. Menjadikan Gereja yang mampu memberikan ruang yang lebar bagi orang

muda dan tidak meremehkan potensi yang dimiliki orang muda.

2. Bagi Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

Melalui hasil skripsi ini, Paroki mengetahui keunggulan yang dimilikinya

serta mampu mengolah orang muda sebagai masa kini Gereja dan memberikan

ruang yang luas lagi bagi para orang muda untuk mengembangkan kemampuan-

kemampuan mereka terlibat dalam hidup menggereja.

3. Bagi Prodi Pendikkat

Prodi Pendikkat selalu menumbuhkan kesadaran diri dan hati mahasiswa

sebagai orang muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Gerejawi

melayani Tuhan dan sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

8

E. Metode Penulisan

Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif, ditulis dengan

deskriptif analisis, dengan data yang diperoleh melakukan wawancara mendalam

kepada para orang muda Katolik (sebagai narasumber) yang aktif hidup

menggereja di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta namun tidak

berada dalam wilayah territorial paroki dan bukan asli dari Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru Yogyakarta.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini dengan judul “Gereja

Terbuka Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta sebagai Latar Belakang

Keterlibatan Hidup Menggereja Orang Muda”, penulis membaginya dalam 5 bab.

Penulisan sistematikanya sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penulisan, dan

Sistematika Penulisan. Bagian bab ini dituliskan oleh penulis dengan alasannya

mengambil judul dan permasalahan terkait Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta yang menjadi latar belakang orang muda terlibat hidup menggereja.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi mengenai kajian teoritik. Mengulas teori-teori yang berkaitan

dalam judul skripsi untuk membantu kerangka pikiran dan pengembangan

hipotesis mengenai permasalahan yang akan diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

9

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan dilakukan. Didalamnya

berisi tentang jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian,

populasi dan sampel penelitian, teknik dan instrument penelitian, dan teknik

analisis data dan teknik keabsahan data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang sudah dilakukan,

pembahasan, dan usulan kegiatan untuk orang muda di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru Yogyakarta.

BAB V : PENUTUP

Bab ini mencakup mengenai kesimpulan dan saran. Penulis memberikan

kesimpulan dari keseluruhan skripsi dan memberikan saran yang ditujukan kepada

Gereja, paroki dan Pendikkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

BAB II

KAJIAN TEORITIK

Dalam bab I mengangkat mengenai latar belakang dari keterlibatan penulis

yang ikut serta dalam kegiatan menggereja di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru. Kehadiran orang muda melibatkan diri dalam pelayanan serta tugas-

tugas menggereja. Paroki mampu terbuka dan melibatkan orang muda untuk

berkarya dan terlibat bagi paroki. Setiap kali orang-orang muda semakin

bertambah dan dari hal inilah yang membuat penulis ingin lebih mengetahui dan

berupaya untuk mencari kausalitas yang ingin dicari terkait judul skripsi tersebut.

Selanjutnya dalam pembahasan bab II, penulis memberikan penjelasan

dari setiap sub judul yang dibuat sesuai dengan judul skripsi. Bagian dalam bab

ini dituliskan mengenai kajian teori berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan

variabel penelitian. Kajian teori diperoleh penulis dari berbagai sumber pustaka

dan media digital. Tujuan adanya kajian teori ini adalah baik dari peneliti maupun

pembaca memahami dari setiap pengertian atau definisi variabel yang diteliti.

Seturut dengan pemaparan tersebut penulis kemudian mengulasnya pada bagian

bab II. Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian Gereja terbuka, keterlibatan

hidup menggereja dan orang muda Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

11

A. Gereja

Pengertian Gereja secara teologis alkitabiah yaitu Gereja (ekklesia) itu

merupakan tubuh Kristus (Efesus 1:22-23) dimana Kristus sendiri adalah

kepalanya. Kristus mengumpulkan umat dan orang-orang yang percaya kepada-

Nya untuk menjadi persekutuan umat Allah. Dalam pembaharuan ekklesiologis

oleh Konsili Vatikan II menempatkan Gereja sebagai salah satu komunitas yang

sedang berziarah bersama-sama dengan komunitas yang lain. Bahwa Gereja

berupaya sebagai tanda dan sarana keselamatan Allah. Allah bekerja lewat Gereja

untuk mewujudkan Kerajaan-Nya. Dari situ Gereja melayani perkembangan

Kerajaan Allah, tidak boleh menutup mata terhadap kehadiran Allah pada

komunitas-komunitas lain.

Namun, Allah bermaksud menguduskan dan menyelamatkan orang-orang

bukannya satu per satu, tanpa hubungan satu dengan yang lainnya. Akan

tetapi, Ia hendak membentuk mereka menjadi Umat, yang mengakuiNya

dalam kebenaran dan mengabdi kepada-Nya dengan suci (Lumen Gentium art

9).

Ditekankan secara menonjol bahwa Gereja sebagai persekutuan umat

Allah, karena Gereja bukan suatu perkumpulan organisasi manusiawi, melainkan

menjadi wujud karya Allah yang konkret. Umat Allah dipilihNya untuk bersekutu

dan membangun hubungan relasi yang dekat dengan Allah dan umat yang lain.

Kata ‘Gereja’ berasal dari bahasa Portugis “Igreya” dan dalam bahasa

Yunani “Ekklesia” (gereja disebut ekklesia yang memiliki arti ek-keluar, kaleo

artinya memanggil) didefinisikan sebagai “perkumpulan” atau “orang-orang yang

dipanggil keluar”. Akar kata dari Gereja bukan berhubungan dengan gedung,

namun dengan orang atau persekutuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

12

Gereja hadir di dunia ini bukan untuk dirinya, melainkan untuk dunia.

Gereja menunjuk kepada orang-orang yang dipanggil dan dikumpulkan Allah dari

setiap penjuru dunia, untuk membentuk persekutuan orang-orang melalui iman

dan pembaptisan menjadi anak-anak Allah, anggota-anggota Kristus dan Bait Suci

Roh Kudus (Paska Nyoman, 2011:64). Gereja adalah komunitas umat yang

didirikan oleh panggilan ilahi, tempat para individu digabungkan menjadi satu

tubuh (Komisi Kepemudaan KWI, 2014:69).

1. Gereja Terbuka

Salah satu hasil revolusi dari Konsili Vatikan II adalah pernyataan sikap

mengenai perubahan posisi Gereja Katolik dalam hubungannya dengan dunia

sekitarnya, yaitu posisi “di tengah” dunia, sebagaimana ditegaskan dalam

dokumen Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes. Pada posisi Gereja Katolik di

tengah dunia itu, Gereja Katolik berada dalam “ketersambungan” dengan dunia

sekitar. Dunia mempengaruhi Gereja dan sebaliknya pula Gereja mempengaruhi

dunia. Gereja adalah bagian dari dunia. Gereja hidup dan berkarya membangun

Kerjaan Allah di tengah dunia. Gereja wajib peduli dengan terlibat dengan dunia.

Harapan dan kegembiraan dunia harus menjadi harapan dan kegembiraan gereja

juga (Armada Riyanto & Mistrianto, 2011:19).

Konsili Vatikan II adalah usaha Gereja untuk mendatangkan angin segar

dan suasana baru dalam Gereja Universal. Hal ini agar Gereja dapat bergerak

secara leluasa dalam menghadapi dunia modern dan juga dapat menjalankan

misinya secara lebih efektif. Gereja berkomitmen meninggalkan sikap isolatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

13

eksklusif, menuju Gereja yang terbuka, Gereja yang inklusif (Armada Riyanto &

Mistrianto, 2011:47).

Gereja sekiranya mampu dan mau terlibat dalam realitas dan masalah

hidup yang ada di dunia. Gereja mampu untuk terus menerus menjawab

tantangan-tantangan umat masa kini dengan semakin membuat dirinya relevan

dengan perubahan zaman. Pada diri Gereja sendiri, bahwa Gereja tidak bisa

mengisolasikan diri dari situasi tersebut dan menjadi kelompok yang konservatif,

melainkan Gereja yang hadir di tengah dunia dan mengalami peristiwa ini harus

membuka diri dan berjalan bersama situasi yang sedang terjadi. Gereja selalu siap

sedia menerima segala bentuk perubahan dan menjadi kontekstual. Sekiranya

Gereja dalam melaksanakan perannya diperlukan dan dijiwai dengan terang dan

semangat Injil. Keterlibatan ini menjadi usaha Gereja untuk hadir ditengah-tengah

dunia dalam mengupayakan terwujudnya harapan Gereja.

Gereja kiranya mampu untuk menjadi “Gereja yang Hidup” yang

dimaksud dengan “Gereja yang Hidup” adalah kita semua yang menjawab

panggilan Allah melalui aneka pilihan cara hingga bersama saudara-saudari

seiman kita semakin mengalami kegembiraan sebagai murid-murid Yesus di

tengah masyarakat kita semakin menghadirkan peran dan mengembangkan hidup

bersama. Maka “Gereja yang hidup” terkait dengan sikap dan tindakan kita

sebagai orang beriman sekaligus warga masyarakat di tengah situasi yang

kontekstual (DKP KAS, 2018:35).

Gereja harus bersifat terbuka dan harus mencari bisikan Roh Tuhan di

dalamnya, yang akan disampaikan Roh kepada Gereja-Nya dalam kenyataan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

14

Dalam kenyataan dunia saat ini, Paus Fransiskus pun mengundang Gereja untuk

terbuka pada bisikan Roh Kudus yang hadir sehingga berani berziarah bersama

dan membangun persaudaraan baru berdasarkan nilai-nilai Injil. Seperti yang

diungkapkan Paus Fransiskus dalam Dokumen Gerejawi Evangelii Gaudium 46 :

Gereja yang pergi keluar adalah Gereja yang membuka pintunya. Keluar

untuk menjumpai sesama supaya dapat menggapai ruang batas

kemanusiaan… . Ada saat kita menjadi seperti bapak anak yang hilang,

yang senantiasa membiarkan pintunya terbuka sehingga saat anaknya

kembali, dia dapat dengan segera memasukinya.

Bahwa Gereja kiranya menjadi rumah Bapa yang pintunya terbuka lebar

bagi semua. Pintu-pintu Gereja yang selalu terbuka sehingga memungkinkan

orang yang hendak datang mencari Allah tidak menemukan pintu yang tertutup.

Keterbukaan lain dapat dilihat ketika orang dapat ambil bagian dan berbagi dalam

kehidupan Gereja. Jangan pula pintu sakramen tertutup hanya demi suatu alasan

tertentu. Hal ini secara khusus berlaku pada sakramen yang mengibaratkan

menjadi sebuah “pintu”. Menurut EG 49, Paus Fransiskus mengatakan: “Saya

lebih suka Gereja yang memar, terluka dan kotor karena berada di jalan-jalan, dari

pada sebuah Gereja yang tidak sehat karena terkungkung dan menutup diri dalam

rasa amanya sendiri… ”

Eksortasi Apostolik (Seruan Kerasulan) Paus Fansiskus, menjadi

tantangan sekaligus ajakan. Eksortasi Apostolik pertamanya, Evangelii Gaudium

(Kegembiraan Injil) menguraikan visi Paus tentang sebuah Gereja misionaris,

yang memperbaharui struktur dan program Gereja untuk fokus pada misi

evangelisasi dalam dunia modern. Seruan Apostolik ini sebagai program kerja

Paus Fransiskus yang mencita-citakan sebuah Gereja yang lebih terbuka, mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

15

menampilkan diri sebagai sebuah budaya tandingan (counterculture) bagi

gambaran manusia homo economicus yang tengah terpasung perangkap budaya

konsumerisme (Matius Mali, 2019:4). Paus Fransiskus menyerukan bahwa Gereja

jangan menutup diri pada dunia luar, dia harus terbuka menjadi tempat berteduh

bagi siapapun juga hingga membawa sukacita kepada semua orang.

Seperti yang dikatakan Sekretaris Umum WCC Pdt. Dr Ola Fykse Tveit:

“Anjuran Apostolik adalah lebih dari sekedar menyampaikan pesan dari Sinode

tentang penginjilan, tetapi memenuhi kebutuhan untuk pembaharuan Gereja

disemua tingkatan untuk menjadi Gereja misional”. Menanggapi juga pada sidang

Dewan Gereja Dunia (WCC), Tveit memberikan pernyataan: “Kita juga perlu

menyoroti pembaharuan Gereja baik melalui pernyataan misi baru yang

berbicaara tentang misi dari masyarakat pinggiran, pergerakan Gereja dan gerakan

oikumenis menuju keadilan dan perdamaian.”

Dalam dokumen EG, Paus Fransiskus berbicara tentang berbagai tema,

termasuk penginjilan, perdamaian, homiletik, keadilan sosial, keluarga,

menghormati ciptaan, iman dan politik, ekumene, dialog antar agama, serta peran

perempuan dan kaum awam dalam Gereja. Maka Gereja zaman sekarang harus

semakin menjadi Gereja yang dialogis terlebih pada pluralisme (Rukiyanto,

2009:46). Hal ini dimaksudkan Paus Fransisikus dalam keinginannya untuk

merangkul dan berbagi imannya dengan semua orang. Juga dalam dokumen itu,

Paus Fransiskus menyerukan kepada semua orang Kristen untuk melakukan

“revolusi dengan cara yang lembut” dengan membuka hati mereka setiap hari

terhadap kasih Allah dan pengampunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

16

Permasalahan dunia yang aktualpun masih akan diterima dan dihadapi

oleh Gereja. Dalam sosio - ekonomi - budaya - politik yang berkembang dalam

masyarakat sekiranya mampu saling bekerjasama yaitu penyempurnaan manusia

untuk menjamin aktivitas setiap orang bukan untuk saling mematikan melainkan

dihidupi dan kerjasama untuk mewujudkan sebuah kesejahteraan bersama dalam

setiap orang. Hal ini pula yang dihadapi dan dijawab oleh Gereja. Keterlibatan

Gereja yang sudah masuk untuk menyikapi situasi yang kontekstual menjadikan

Gereja sudah mampu membuka jendela bahwa Gereja mesti memandang keluar

dan melihat realitas kehidupan sesama manusia dan peristiwa umum yang terjadi

sebagai realitas dirinya. Hal ini membantu dan mendorong Gereja untuk mampu

memperbaharui dirinya dan dalam semangat aggiornamento (Mateus Mali,

2013:141)

Gereja terbuka berarti Gereja yang juga terbuka akan peluang pastoral

dengan melihat kehidupan dinamika umat dan membuka diri terhadap umat yang

memiliki niat-niat untuk berjumpa dengan Allah. Gereja terbuka seakan-akan

menjadi sebuah keniscayaan untuk menghayati iman di zaman sekarang ini

(Bagus Laksana, 2001:24). Gereja memang selalu berubah mengikuti konteks

zaman. Gereja pada dirinya sendiri selalu berbenah, yang senantiasa semakin

menjadi berkat untuk semua.

Christus Vivit 41 mengatakan, seruan dari orang-orang muda meminta

Gereja untuk lebih mendengar, yang tidak terus-menerus mempersalahkan dunia.

Mereka tidak ingin melihat Gereja yang diam saja dan malu-malu, tetapi juga

yang tidak selalu bereaksi berlebihan mengenai dua atau tiga isu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

17

mengusiknya. Harapan orang muda ini Gereja perlu memulihkan kerendahan hati

dan sekedar mendengarkan, Gereja harus selalu tumbuh dalam pemahaman akan

harta yang tak habis-habisnya ini. “Gereja tidak boleh berpusat pada dirinya

sendiri, tetapi terutama memancarkan Yesus Kristus. Bahwa Gereja dengan

rendah hati mengakui bahwa beberapa hal konkret harus berubah, dan untuk

tujuan ini Gereja juga perlu mengumpulkan pandangan dan kritik-kritik dari orang

muda” (CV 39). Hal tersebut menjadi bentuk-bentuk penyampaian orang muda

yang masuk dalam bagian Gereja, sebagaimana Gereja menjadi tempat orang

muda untuk berekspresi.

Gereja membuka perkembangan kesadaran diri Gereja sendiri bahwa

Gereja berjumpa dan hidup dalam bermacam-macam kondisi historis dan

berjumpa dengan bermacam-macam budaya. Perkembangan pemahaman diri

Gereja dari zaman ke zaman menjadi suatu proses yang tidak bisa disebut sebagai

akumulasi melulu, tetapi lebih tepat disebut dinamika penemuan jatidiri yang

makin mendalam. Dinamika perumusan jati diri ini sekaligus merupakan hasil

interaksi dengan semangat zaman, dimana manusia juga menempuh proses

berkembangnya kesadaran diri (Putranto, 2019:37, 38).

Berdasarkan rencana pencapaian Arah Dasar KAS ke-7 dan Road Map

RIKAS I mengenai “Gereja yang Inklusif, Inovatif dan Transformatif”, kita diajak

mempersiapkan dan membangun semangat Gereja yang menjadi promotor utama

memajukan pemahaman dan penghayatan semangat bermisi di tengah masyarakat.

Gereja KAS harus hadir di tengah bangsa Indonesia, berdialog dengan semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

18

golongan dan lapisan masyarakat, dan hadir dalam gerak afirmatif melalui aksi

sosial yang nyata untuk menjadi Gereja yang semakin mendalam dan misioner.

B. Keterlibatan Hidup Menggereja

Dalam 1 Korintus 12:25-31 menjadi pegangan kuat akan hidup

menggereja atau hidup mengumat, bahwa semua orang bisa menghayati martabat

yang sama akan tanggung jawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing

untuk membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia (Efesus 4:11-13;

1Korintus 12: 12-18; 26-27). Allah telah memanggil kita untuk menjadi sahabat

dan bukan hamba (Yohanes 15:15)

Hidup menggereja menjadi wujud panggilan untuk merasul, “Kerasulan

itu dilaksanakan oleh Gereja melalui anggotanya dengan pelbagai cara. Sebab

panggilan Kristiani menurut hakikatnya merupakan panggilan untuk merasul

juga” (AA 2). Umat diharapkan hidup menggereja artinya umat berupaya untuk

bisa memberikan dirinya kepada Gereja dengan melibatkan dalam tugas

pelayanan.

Sementara kaum awam ikut serta mengemban tugas imamat, kenabian dan

rajawi Kristus, menunaikan bagian mereka dalam perutusan segenap Umat

Allah dalam Gereja dan di dunia. Sesungguhnya mereka menjalankan

kerasulan awam dengan kegiatan mereka untuk mewartakan Injil dan demi

penyucian sesama, pun untuk meresapi dan menyempurnakan tata dunia

dengan semangat Injil sehingga dalam tata hidup itu kegiatan mereka

merupakan kesaksian akan Kristus yang jelas, dan mengabdi pada

keselamatan umat manusia. Karena ciri khas status hidup awam, yakni

hidup di tengah masyarakat dan urusan-urusan duniawi, maka mereka

dipanggil oleh Allah, untuk dijiwai semangat Kristiani, ibarat ragi,

menunaikan kerasulan mereka di dunia (AA 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

19

Isi dari dokumen AA memberikan kejelasan mengenai pemahaman dari

hidup menggereja, juga sebagai panggilan untuk menjadi pelayan atau rasul.

Keikutsertaan seluruh umat Allah (kaum awam) dalam perutusan Gereja untuk

menjadi pekerja dalam banyak keanekaan pelayanan. Kerasulan dijalankan dalam

iman, harapan, dan cinta kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus dalam hati semua

anggota Gereja (AA 3).

“Panggilan sebagai apresiasi wujud memahami secara penuh dari

pentingnya panggilan pembaptisan, jika tidak dianggap bagi semua orang tanpa

kecuali adalah panggilan menuju kekudusan. Panggilan menunjukkan sebagai

sebuah ajakan untuk berperan serta dalam misi Gereja, yaitu dasarnya adalah

persekutuan dengan Allah dan dengan semua orang. Panggilan gerejawi adalah

ekspresi yang beragam dan yang diartikulasikan, dimana Gereja mewujudkan

panggilannya menjadi tanda nyata Injil yang diterima dalam sebuah komunitas

persaudaraan” (OMIPP 84).

Benediktus XVI menekankan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk

dialogis: Sabda pencipta memanggil setiap orang secara pribadi, dan dengan

demikian menampakkan bahwa hidup itu sendiri adalah panggilan dalam

hubungan dengan Allah. “Iman kesaksian yang terus hidup dalam Gereja,

merupakan tanda dan sarana keselamatan bagi seluruh umat” (OMIPP 82). Orang

Katolik yang berhimpun dalam dalam komunitas “Gereja yang hidup”, berusaha

untuk menjadi seseorang yang sekaligus katolik, kreatif dan kontributif.

Memberikan kontributif bagi Gereja dalam tugas dan pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

20

KBBI memberikan penjelasan mengenai keterlibatan, bahwa keterlibatan

memiliki kata dasar yaitu libat. Selain itu keterlibatan dalam kata benda dapat

menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang

dibendakan. Keterlibatan telah banyak dijelaskan sebagai perasaan ketertarikan

dan antusiasme, relevansi atau kepentingan, relevansi dirasakan dari objek dan

sejauh mana minat dan kepedulian (Clarke, 2006). Maka, keterlibatan berarti

keadaan seseorang terlibat.

Keterlibatan adalah suatu gerakan atau dorongan yang ada dalam diri

seseorang untuk menjalin relasi bersama orang lain dan bekerja melakukan

kegiatan di dalamnya. Keterlibatan didefinisikan sebagai status motivasi yang

menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif (Setiadi, 2010:47). Motivasi

tersebut muncul karena ada sebuah dorongan atau rangsangan seseorang rasakan

terhadap kebutuhannya (sekarang). Dorongan atau rangsangan tersebut dapat

timbul dalam diri maupun di luar diri sehingga menimbulkan perbedaan yang

diinginkan dan keadaan seseorang.

C. Orang Muda Katolik

Konsili Vatikan II memberikan penegasan bahwa kehidupan konkret

adalah dasar hidup orang muda. “Kaum muda merupakan kekuatan amat penting

dalam masyarakat zaman sekarang. Situasi hidup, sikap-sikap batin, serta

hubungan-hubungan mereka dengan keluarga mereka sendiri, telah amat banyak

berubah. Sering kali mereka terlalu cepat beralih kepada kondisi sosial ekonomis

yang baru. Dari hari ke hari peran mereka di bidang sosial dan juga politik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

21

semakin penting” (AA 12). Menurut EG 105, orang muda adalah orang-orang

yang dinamika hidupnya mudah berubah. Orang muda bergerak cepat, penuh

dengan idealisme, dan menjadi pewarta yang handal (EG 106). Masa muda

dipandang sebagai sebuah proses pertumbuhan dalam diri orang-orang muda itu.

Paus Fransiskus dalam EG tidak memberikan batasan kepada orang muda,

menurut Paus Fransiskus orang muda itu adalah orang yang mempunyai sifat yang

dinamis. Sifat yang dinamis tersebut tidak membatasi dari segi umur. Sifat

dinamisnya memungkinkan mereka untuk bergerak dan mengubah sesuatu

(Mateus Mali, 2019:4). Paus Fransiskus dalam sejumlah kesempatan mengatakan

bahwa orang-orang muda masa kini memiliki energi besar yang dapat

menyegarkan dan memperbaharui kehidupan, lebih dari pada yang dapat

dilakukan oleh kalangan orang-orang tua.

Secara tegas Paus Fransiskus mengatakan bahwa orang muda dapat

mengajari orang-orang tua dalam membangun persahabatan dan relasi-relasi yang

menumbuhkan di tengah perbedaan-perbedaan yang masa kini sering memisahkan

orang yang satu dan lainnya. Hal ini disampaikan Bapa Suci dalam sesi pertemuan

World Youth Day (WYD) di Krakow, Polandia, pada 30 Juni 2016. Maka berjalan

bersama orang-orang muda itu dengan segala passion dan pilihan-pilihan mereka

dalam memasuki masa depan bagi Gereja Katolik, bukanlah beban melainkan

kesempatan berharga.

Tahun 2004 Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta

memunculkan istilah baru, OMK, Orang Muda Katolik. Nama ini kemudian

meluas dan diteguhkan dalam Pertemuan Nasional (PERNAS) OMK 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

22

menjadi pengganti Mudika. Pengertian Orang Muda Katolik menurut Pedoman

Karya Pastoral Kaum Muda (PKPKM) yang dikeluarkan Komisi Kepemudaan

KWI adalah mereka yang berusia 13 s.d. 35 tahun dan belum menikah, sambil

tetap memperhatikan situasi dan kebiasaan masing-masing daerah. OMK

mencakup jenjang usia remaja, taruna dan pemuda. Kaum muda adalah kata

kolektif untuk orang yang berada pada rentang umur 11-25 tahun.

Gereja KAS memandang OMK adalah rahmat Allah, Gereja masa depan

dan masa depan Gereja ditentukan oleh OMK saat ini serta menjalankan formasi

iman dan formasi keterlibatan bagi OMK sesungguhnya adalah perwujudan iman

(DKP KAS, 2018:7). Gereja Katolikpun memandang bahwa orang-orang muda

adalah rahmat bagi kehidupan. Bahwa melalui orang-orang muda, Allah

menyatakan kehendak-Nya pada masa kini.

Orang-orang muda dalam perjalanannya memerlukan ruang tumbuh yang

lebih luas dalam hubungan dengan pilihan-pilihan Gereja Katolik sendiri. Intinya

Gereja Katolik memandang OMK dengan penuh harapan, dan berharap bahwa

OMK menjadi pelaku perubahan dalam masyarakat dan pelaku pembaharuan bagi

Gereja. (Komisi Kepemudaan KWI 2014:70). Masa muda janganlah dianggap

sekedar masa transisi yang akan lewat begitu saja, melainkan masa yang akan

secara mendalam mempengaruhi perjalanan hidup seseorang di masa depan, maka

Gereja mesti hadir secara berarti diantara kaum muda (Bagus Laksana, 2016:3).

Supaya sungguh menjadi kekuatan penting dalam zaman ini sudah selayaknya

mereka dipandang dengan penuh perhatian dan diberi tempat (DKP KAS,

2018:7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

23

Dalam perkembangan dan kehidupan di tengah berbagai tantangan

kehidupan dewasa ini, orang-orang muda yang sedang bertumbuh menjadi

manusia dewasa yang sedang pada situasi untuk menjalani hidup seturut “arah

angin yang bertiup” alias mengikuti trend karena belum mampu menjadi pelaku

utama. Mampu diakui bahwa pada diri orang muda dianugerahi kemampuan,

sekecil apapun kemampuan itu, dan untuk melakukannya hingga menghasilkan

yang sesuai termasuk hal-hal yang mungkin tidak remeh dan sepele. Tak ada

mimpi yang terlalu besar untuk dimiliki para orang-orang muda dan tak ada awal

yang terlalu kecil untuk dijalani para orang-orang muda yang memiliki banyak

daya perubahan untuk sekitarnya.

Menurut CV 135, “Masa muda adalah sebuah masa yang terberkati bagi

para orang muda dan sebuah berkat bagi Gereja dan dunia. Masa ini adalah

sebuah sukacita, sebuah lagu harapan dan sebuah kebahagiaan. Menghargai masa

muda berarti memandang periode hidup ini sebagai sebuah momen berharga yang

tidak hanya sekadar fase yang dilewati di mana orang-orang muda merasa

terdorong menuju umur dewasa”.

Bapa Suci Fransiskus menyapa dan berpesan kepada orang muda dalam

akun twitternya bahwa supaya orang muda terus berani bermimpi tentang hal-hal

besar. Orang muda dipanggil untuk tidak membenamkan talenta karunia Allah di

tempat yang tersembunyi. Dan pesan lain yang ditujukan untuk orang muda

dituliskan Paus Fransiskus dalam Dokumen CV “Pentinglah menanyakan hal ini,

karena masa muda, lebih dari sekadar kebanggaan, merupakan sebuah karunia

Allah: “Menjadi orang muda adalah sebuah rahmat, sebuah berkat.” Masa muda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

24

adalah sebuah karunia yang bisa kita sia-siakan tanpa makna, atau kita bisa

menerimanya dengan rasa syukur dan menghidupinya secara penuh” (CV 134).

Menurut CV 137, “Masa muda, sebagai sebuah tahap dalam

perkembangan kepribadian, ditandai dengan mimpi-mimpi yang mulai terbentuk,

relasi-relasi yang semakin konsisten dan seimbang, upaya-upaya dan eksperimen-

eksperimen, pilihan-pilihan yang secara bertahap membangun proyek kehidupan.

Dalam tahap kehidupan ini, orang-orang muda dipanggil untuk memproyeksikan

diri ke depan tanpa memotong akarnya, membangun otonomi, tetapi tidak dalam

kesendirian.”

“Orang muda bukan lagi anak-anak, mereka sedang dalam masa hidup di

mana mereka mulai memikul tanggung jawab yang berbeda, dengan berpartisipasi

bersama orang dewasa lain dalam pengembangan keluarga, masyarakat dan

Gereja” (CV 64). Orang-orang muda mempunyai cara-cara unik dalam terkoneksi

dengan situasi, dan disitu tidak jarang kreativitas mereka muncul di luar dugaan

dan mencengangkan. Bahwa dalam diri orang muda terdapat naluri untuk stay

connected-terus sambung-dengan hal-hal diluar diri mereka dan juga stay onward-

terus kedepan (Komisi Kepemudaan KAS Tahap pertama, 2019:9).

Orang muda adalah sumber kekuatan, kehidupan, dan pembaruan Gereja.

Bila Gereja tidak pandai-pandai menangkap dan memanfaatkan kekuatan orang

muda, Gereja akan mengalami kemunduran. Orang muda dibutuhkan karena

mereka begitu semangat, dinamis, dan mempunyai ide kreatif. Gereja perlu

mengembangkan pastoral orang muda berdasarkan realitas orang muda di tempat

Gereja itu berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

25

1. Spiritualitas Orang Muda

Pada dasarnya spiritualitas terkait dengan dan berakar pada keyakinan

akan rahmat Allah dalam hidup dan aktivitas manusia. Rahmat Allah berkarya

dalam hidup dan aktivitas manusia muda. Orang-orang muda inilah yang disebut

sebagai sosok yang bersentuhan dengan rahmat Allah dan berkesanggupan bekerja

sama dengan rahmat Allah itu.

Dalam tantangan kehidupan, masing-masing bergerak dalam sikap ragu

atau bertanya-tanya tentang kemampuannya sebagai orang muda ke sikap percaya

kepada Allah, yang menguatkan perjalanan mereka ke depan. Dalam melewati

proses kerumitan dan keraguan seseorang akan menemukan sosok diri mereka

masing-masing berada dalam keterhubungan dengan Allah yang berkarya dalam

sejarah perjalanan hidup manusia. Keterhubungan dengan Allah inilah yang

menjadi ciri khas dari pengalaman rohani.

Pengalaman keterhubungan dengan Allah melibatkan hidup seseorang

secara utuh melalui sikap iman. Paus Fransiskus dalam dokumen Lumen Fidei 57

menuliskan bahwa iman “bukanlah terang yang menghapus kegelapan kita

melainkan serupa lampu yang memandu langkah-langkah kita di kelamnya malam

dan itu mencukupkan kita untuk menyelesaikan perjalanan.”

Seseorang yang dengan sikap iman ataupun mengalami keterhubungan

dengan Allah termasuk yang juga dialami oleh orang-orang muda pengharapannya

jauh lebih kuat daripada rasa putus asa. Hubungan antara Allah dan manusia

termasuk juga yang dialami oleh para orang-orang muda. Terjadi dalam

kebersamaan atau keberlangsungan. Seseorang dalam komunitas atau berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

26

dalam konteks tertentu. Dalam hubungan tersebut Allah yang menguatkan

seseorang dalam dirinya, tidak menjadi monopoli yang bersangkutan, tetapi juga

berkarya dalam diri orang lain dan situasi-situasi sekitar. Skema hubungan itu

dapat digambarkan sebagai berikut:

Konteks Gambar 1. Relasi antara Allah dan Orang Muda yang hidup bersama

Komunitasnya dalam Suatu Konteks Tertentu.

Dalam hubungan antara Allah dan manusia, pengalaman rohani yang

terhubung dengan “keterpanggilan” seseorang terjadi. Pengalaman rohani tersebut

pada dasarnya adalah “peristiwa perjumpaan” antara Allah dan manusia. pada

konteks yang terkait secara khusus dengan masing-masing orang itu, Allah

memanggil seseorang untuk memasuki karya keselamatan yang dikehendakiNya

dan menjadi sarana Allah yang semakin efektif di tengah komunitas.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah Gereja terbuka St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja orang muda,

dengan tujuan mampu mengetahui alasan orang muda yang terlibat di Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta dalam keterlibatan hidup menggereja.

Allah

Orang Muda Komunitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pembahasan bab II telah dijelaskan oleh penulis tentang kajian teori yang

digunakan penulis mengenai setiap variabel penelitian yang digunakan. Telah

disajikan mengenai Gereja terbuka, keterlibatan hidup menggereja dan orang

muda Katolik. Pemaparan atau hasil pembahasan dari kajian teori mampu untuk

memahami pentingnya sebuah penelitian yang didukung dengan adanya teori.

Pada bab III ini penulis akan membahas tentang metode penelitian yang

dipakai dalam skripsi ini, yang mencakup jenis penelitian, desain penelitian,

tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik dan

instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik keabsahan data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif dengan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu

penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan

memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok,

atau situasi (Emzir, 2012: 20-22). Mulainya studi kasus yang pertama

mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang akan diteliti dan mengembangkan

suatu rasional untuk mengapa sebuah studi kasus merupakan metode yang sesuai

untuk digunakan dalam studi tersebut. Tujuan dari suatu studi kasus ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

28

untuk melengkapi deskripsi detail yang kaya (a thick description) tentang situasi,

untuk menangkap kompleksitas penuh dan keunikan dari informasi kasus tersebut.

Masalah dan pertanyaan melalui pengalaman, observasi, dan tinjauan

penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Melalui observasi akan menghasilkan

temuan-temuan yang dapat ditriangulasi dengan data wawancara, meningkatkan

validitas data, temuan dan kesimpulan. Tujuan dari triangulasi bukan mencari

kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman

peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Teknik triangulasi dalam

pengumpulan data akan diperoleh lebih konsisten, tuntas dan pasti (Winarni,

2018: 168-169). Melalui triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data bila

dibandingkan dengan satu pendekatan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya

menggunakan desain deskriptif (descriptive design). Desain deskriptif menjawab

atas pertanyaan-pertanyaan terkait penelitian tertentu. Penelitian deskriptif

digunakan untuk memperoleh informasi mengenai status fenomena variabel atau

kondisi situasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

29

C. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2020 – Mei

2020.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini mengambil populasi orang muda yang aktif terlibat hidup

menggereja di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru tetapi mereka berasal dari luar

paroki atau luar daerah territorial dalam paroki. Respondennya yakni mereka

orang muda yang terlibat dan masuk dalam tim kerja ataupun komunitasnya.

Romo paroki dan dewan bagian pewartaan juga menjadi responden sebagai

sumber untuk membandingkan informasi yang diperoleh melalui sumber yang

berbeda. Sampel Penelitiannya ialah terpusat lebih pada purposive sampling.

Teknik menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu

yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya representative (Sugiyono:2010).

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam proses pengumpulan data terhadap suatu penelitian yang

dilakukan harus memiliki cara atau teknik untuk mendapatkan data atau informasi

yang baik dan terstruktur secara akurat dari setiap apa yang diteliti, sehingga

kebenaran informasi data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

30

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung ataupun melalui

chat WhatsApp, telepon via WhatsApp dan pesan instagram.

a. Observasi

Pengumpulan data dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui

observasi langsung sangat relevan untuk mendapatkan pola perilaku dan peristiwa

yang dibutuhkan untuk mendalami masalah penelitian. Penulis menggunakan dua

jenis observasi yang signifikan dalam pengumpulan data kualitatif, yakni

participant observation (observasi partisipan) dan direct observation (observasi

langsung). Dalam observasi partisipan peneliti juga ikut ambil bagian dalam

keterlibatan hidup menggereja di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

dan dalam observasi langsung peneliti melihat langsung perilaku yang diamati

dari orang-orang muda.

b. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk

bertukar informasi maupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat

dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu

(Menurut Esterberg dalam Sugiono, 2015:72). Metode wawancara yang dipilih

menggunakan wawancara sistematik, yang sebelumnya peneliti sudah

mempersiapkannya dan ditanyakan kepada partisipan.

Kemudian saat wawancara juga menggunakan metode semi terstruktur.

Hal ini guna menemukan argument dari partisipan secara lebih terbuka. Metode

wawancara dilakukan secara mendalam (indepth interviews) sehingga

memperoleh keterangan yang sangat signifikan dalam memahami secara lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

31

mendalam tentang persepsi masing-masing individu terhadap fenomena yang

sedang diteliti. Dalam wawancara peneliti juga dibantu dengan alat perekam suara

sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data.

c. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah arsip data dan

administrasi dari Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang didapatkan untuk

mendukung kelengkapan penelitian.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, dokumentasi

dan wawancara. Pemaparannya adalah sebagai berikut :

a) Pedoman Observasi

Mengamati kehadiran orang-orang muda yang selalu datang ke Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta dengan terlibat diberbagai kegiatan dan

dinamika yang terjadi. Suasana yang selalu terjadi setiap kali selalu dihadiri

orang-orang muda dalam kegiatan menggereja ataupun perayaan Ekaristi. Melihat

siapa saja yang berperan untuk keberlangsungan dan adanya setiap kegiatan untuk

orang muda.

b) Pedoman Studi Dokumentasi

Pedoman studi dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

profil Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta, visi dan misi paroki,

jumlah tim kerja dan komunitas. Kegiatan dari orang-orang muda yang terlibat di

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

32

c) Pedoman Wawancara

1. Apa pendapat anda mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai parokinya orang

muda?

2. Menurut anda, mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

mampu memiliki daya tarik bagi orang muda?

3. Menurut anda, mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

mampu menjadi latar belakang keterlibatan dalam hidup menggereja bagi

orang muda?

4. Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

F. Teknis Analisis Data

Penelitian ini adalah suatu penelitian deskriptif lebih banyak bersifat

uraian dari hasil wawancara. Seluruh data yang telah diperoleh akan dimasukkan

dan akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan atau dijabarkan dalam bentuk

deskriptif.

Menurut Patton (Moleong, 2001:103) analisis data adalah “proses

mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan

uraian dasar”. Hal ini dinilai sangat penting karena kedudukan analisis data dilihat

dari segi tujuan penelitian. Prinsip atau inti pokok dari penelitian kualitatif adalah

menemukan teori dari data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

33

ini adalah menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan

Bungin (2003:70) yakni:

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data.

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Sebagai proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

3. Penyajian Data (Data Display)

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

G. Teknik Keabsahan Data

Penelitian ini memakai teknik keabsahan data dengan menggunakan

triangulasi. Triangulasi mampu membuat data semakin akurat untuk semakin

menguji kreadibilitas data, yakni mengecek kreadibilitas data dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Sumber data yang dipakai

dalam penelitian ini untuk triangulasi adalah dari satu orang Romo Paroki dan

satu Dewan Paroki bidang Pewartaan dan Evangelisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab III jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif

dengan penelitian studi kasus. Penelitian ini berusaha memperoleh pengertian dan

pemahaman dari setiap individu, berupaya melengkapi hasil informasi yang

didapat dalam pencarian data. Pencarian data mempergunakan teknik triangulasi

untuk lebih mencari kebenaran hasil dari pemahaman yang sudah ditemukan.

Triangulasi akan lebih menguatkan data karena tidak hanya dengan satu

pendekatan yang digunakan. Desain penelitian menggunakan deskriptif desain

untuk menjawab pertanyaan terkait penelitian tertentu dan mampu memperoleh

informasi dari hasil penelitian. Sampel penelitian terfokus dengan purposive

sampling dengan hasil yang diperoleh representative.

Bab IV penulis memaparkan pengolahan teknik analisis data dan

pembahasan hasil dari wawancara penelitian terkait, Mengapa Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru memiliki banyak orang muda sehingga disebut sebagai gerejanya

orang muda? Mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki daya tarik

bagi orang muda? Mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi

latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi orang muda? Seberapa

perlunya kegiatan menggereja bagi orang muda? Bagian akhir, penulis

memberikan usulan kegiatan yang dapat dilakukan oleh paroki dalam

mengupayakan orang muda semakin menghayati untuk terlibat dalam hidup

menggereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

35

A. Hasil Penelitian

1. Profil Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

a. Sejarah Singkat Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

Pewartaan iman Katolik di Kotabaru dimulai pada tahun 1918 oleh Rama

F. Starter, S.J. Rumah ini berfungsi sebagai pastoran, tempat mengajar, novisiat

yang kemudian dibuka, dan sekaligus gereja. Rama Strater kemudian membeli

tanah lapang dan kuburan dimana sekarang berdiri gereja Santo Antonius, Kolose

St. Ignasius (Kolsani), dan Ippak. Kompleks diresmikan pada 18 Februari 1923.

Sebelum Gereja Santo Antonius berdiri, ada kapel Kolsani yang terbuka untuk

umum, karena jumlah umat bertambah maka gedung gereja baru didirikan. Gereja

Santo Antonius diresmikan pada tangga 26 September 1926 oleh Mgr. A. Van

Velsen, S.J. Gereja diberi nama Santo Antonius dari Padua sesuai dengan intensi

donator dari Belanda.

Pada awalnya, Gereja Santo Antonius adalah gereja rektorat. Pastor

Kepala adalah Rektor Kolose Santo Ignasius. Selain untuk ibadat, gereja juga

berfungsi sebagai tempat pelayanan bagi calon imam. Sampai tahun 1933, Gereja

Kotabaru masih berstatus sebagai stasi Senopati, Loji Kecil. Baru sejak 1 Januari

1934 terpisah dari paroki Senopati, namun tetap milik kolose. Tahun 1965, Paroki

Kotabaru telah melahirkan Gereja Kumetiran, Baciro, Jetis dan Banteng. Sejak

tahun 1967, Kolsani menyerahkan Gereja kepada paroki. Pemisahan penuh dari

Kolsani baru pada tahun 1975. Sejak itu Gereja Kotabaru lepas dari Kolsani.

Antara tahun 1995-2002 ada beberapa gebrakan baru yang muncul. Gebrakan-

gebrakan itu adalah Gereja terbuka mendapat penekanan baru, yaitu bahwa Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

36

tidak dibatasi oleh lingkungan territorial. Siapa saja dan dari mana saja bebas

terlibat di Kotabaru.

Sehubungan dengan Gereja terbuka ini, semua istilah lingkungan, wilayah,

paroki, ibu-ibu paroki dihapus. Istilah Misa diganti dengan istilah Ekaristi karena

untuk memberi penekanan pada Ekaristi sebagai perayaan syukur. Sebagai Gereja

terbuka Gereja Kotabaru membuka pintunya bagi siapa saja yang ingin berperan

aktif dalam semua pelayanan dan kegiatan Gereja. Gebrakan lainnya adalah

memunculkan istilah Gereja kaum muda. Hal ini memang karena sebagian besar

yang mengikuti Ekaristi di Gereja Kotabaru adalah kaum muda. Maka banyaklah

komunitas yang beranggotakan kaum muda muncul.

Sebagian besar umat yang datang untuk Ekaristi adalah orang muda, maka

Gereja mencoba untuk memberi tempat dan kesempatan bagi orang muda untuk

menghayati dan mengembangkan iman mereka melalui Gereja. Kaum muda

terlihat secara intensif dalam komunitas-komunitas kategorial dan teritorial yang

ada di Gereja Kotabaru. Kaum muda dipercaya untuk menyelenggarkan perayaan

Natal sebagai anggota panitia umum natal.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki visi dan misi yang dijadikan

acuan untuk mewujudkan sebuah Gereja yang mampu hadir di tengah umat.

Visinya “dengan semangat Ignasian, Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

mewujudkan peradaban kasih dengan menjadi Gereja inklusif, inovatif, dan

transformatif demi kesejahteraan bersama. Bahwa misinya “menunjukkan jalan

kepada Tuhan, berjalan bersama yang terkucilkan, mendampingi kaum muda, dan

merawat lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

37

b. Gambaran Situasi Orang Muda Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta

Orang muda Paroki St. Antonius Padua Kotabaru setiap tahunnya pasti

selalu meningkat. Mereka rata-rata adalah mahasiwa, pelajar SMP hingga SMA

juga mereka yang sedang bekerja, berumur sekitar 17-35 tahun. Potensi orang

muda Paroki Kotabaru sangat besar, mereka hadir dari berbagai tempat asal,

paroki, dan tempat tinggal. Orang muda hadir dalam perayaan Ekaristi dan terlibat

dalam kegiatan gereja.

Tahun 1998, secara eksplisit Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

memberikan perhatian kepada orang muda, sehingga banyak orang menyebutnya

sebagai tempatnya orang muda. Sikap ini secara nyata terlihat bahwa banyak

orang muda yang datang ke Gereja itu. Sesuai data litbang tahun 2008, sekitar

41% atau sekitar 4250 pelajar/mahasiswa datang ke Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru. Hal ini dapat dipahami bahwa sekitar paroki melingkup banyak

Perguruan tinggi seperti Sanata Dharma, terkhusus mahasiswa Ilmu Pendidikan

Agama Katolik, Universitas Atma Jaya, UGM, UNY, UKDW dan sekolah baik

negeri maupun swasta yang mampu menjaring banyak potensi orang muda.

Orang muda yang hadir melibatkan diri untuk terikat dan aktif dalam

komunitas serta tim kerja yang ada. Mereka dengan kegembiraan untuk mau

berkontribusi dalam sikap hidup menggereja, menghidupkan dan menjalankan

sebuah kegiatan. Orang muda yang juga mencari jati diri, sedang dalam proses

perkembangan keterlibatan semacam ini menjadi dukungan juga untuk mereka

mampu menjalin sebuah relasi bagi siapa saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

38

Walaupun di tengah kesibukan mereka kuliah, sebagai pelajar dan bekerja

tidak membuat mereka lupa untuk hadir dalam kegiatan menggereja yang mereka

ikuti. Ini menjadi semangat bagi mereka karena menyadari lewat merekalah

pembaharuan segala aspeknya diwujudkan, untuk itu mereka selalu ingin

berkembang dan mendapat dukungan dari pihak manapun. Inilah yang dibutuhkan

para orang muda untuk mampu diterima, diarahkan dan didukung.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki keluasan dalam bidang-

bidang didalamnya sehingga menjadikan terbagi bagi dalam beberapa bagian. Hal

ini sebagai upaya yang dilakukan oleh paroki untuk mengumpulkan dan

menyatukan para orang muda supaya terlibat dalam kegiatan menggereja. Mereka

diberikan tempat untuk bergabung sesuai dengan keinginan hati untuk terlibat

dalam menggereja. Harapan paroki akan hadirnya orang muda begitu besar karena

mereka menjadi potensi yang mampu menghidupkan paroki.

Orang muda kiranya aktif mengambil bagian, karena paroki selalu

mengupayakan mereka juga dalam aspirasi atau harapan mereka. Kegiatan yang

ada di paroki ini sangat akan membantu kehidupan orang muda dalam

berorganisasi dan berkembang. Sesuai data tahun 2019 Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru memiliki 46 tim kerja dan komunitas yang dapat mereka pilih untuk

terlibat hidup menggereja di dalamnya. Dari sini terlihat banyak orang muda yang

peduli, gembira jika berkumpul bersama dalam ikatan Kristus untuk melayani,

inilah ciri khasnya orang muda yang selalu terlihat disini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

39

2. Profil Responden

Responden terdiri dari 10 orang. 8 orang muda yang aktif dalam

keterlibatan kegiatan menggereja di paroki dan yang bukan berasal dari paroki

atau daerah territorial Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. 2 responden lainnya

adalah Romo Paroki dan Ketua Dewan Pewartaan selaku pendamping orang-

orang muda. Sehingga informasi yang dikumpulkan peneliti luas dari berbagai

sudut pandang yang berbeda. Hal ini memenuhi triangulasi yang digunakan.

Berikut ditampilkan rincian profil responden diantaranya:

1) Responden 1 (R1) berinisial ADA adalah orang muda yang aktif terlibat

mengambil bagian dalam Patemon, menjabat sebagai Koordinator Patemon

periode 2019–2021 dan anggota dari komunitas Sega Mubeng, berusia 20

tahun, dari domisili saat ini Paroki Babarsari.

2) Responden 2 (R2) berinisial IMS adalah orang muda yang aktif terlibat

mengambil bagian dalam Patemon sebagai Koordinator divisi Penelitian dan

Pengembangan (Litbang) juga terlibat dalam Sega Mubeng, berusia 21 tahun,

dari domisili saat ini Paroki Babarsari.

3) Responden 3 (R3) berinisial GDNE adalah orang muda yang aktif terlibat

membantu Patemon berusia 22 tahun, asal paroki sebenarnya dari Paroki Jetis.

4) Responden 4 (R4) berinisial FDAZ orang muda yang aktif terlibat dalam yang

ikut mengambil bagian dalam Tim Tari sebagai Koordinator Tim Kerja Tari,

berusia 21 tahun, asal paroki sebenarnya dari Paroki Bintaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

40

5) Responden 5 (R5) berinisial AP adalah orang muda yang aktif terlibat ikut

mengambil bagian dalam Tablo dan Lektor, berusia 23 tahun, asal paroki

sebenarnya dari Paroki Jetis.

6) Responden 6 (R6) berinisial CKK adalah orang muda yang aktif terlibat ikut

mengambil bagian dalam Lektor, Tim Liturgi dan Hias Altar, berusia 23

tahun, asal paroki sebenarnya dari Paroki Klepu.

7) Responden 7 (R7) berinisial HC adalah orang muda yang aktif terlibat ikut

mengambil bagian dalam PIA dan Pembantu Tata Laksana berusia 25 tahun,

dari domisili saat ini Paroki Pringwulung.

8) Responden 8 (R8) berinisial JJ adalah orang orang muda yang aktif terlibat

ikut mengambil bagian dalam Komsos Kobar dan gamelan, berusia 18 tahun,

asal paroki sebenarnya dari Paroki Kumetiran.

9) Responden 9 (R9) berinisial MMP sebagai responden triangulasi, Romo

Kepala Paroki St.Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta. Berusia 55 tahun.

10) Responden 10 (R10) berinisisal BW sebagai responden triangulasi, Kepala

bidang pewartaa da evangelisasi. Berusia 52 tahun.

3. Pembahasan Hasil Wawancara

Pada bagian ini, penulis menyampaikan hasil penelitian yang sudah

dilaksanakan mulai 28 Januari 2020 – Mei 2020 dengan wawancara mendalam

bersama responden orang-orang muda yang aktif berpelayanan atau hidup

menggereja. Dapat dipaparkan temuan penelitian dibagi kedalam dua bagian

yakni : Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta bagi para orang muda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

41

dan kehadiran orang muda bagi Gereja dan adapun hasil penelitian dapat

dirangkum sebagai berikut:

a. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta bagi para orang muda

Berdasarkan wawancara bersama responden, ketika mendapat sebuah

pertanyaan mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta yang

memiliki banyak orang muda dan mendapat julukan sebagai parokinya orang

muda, masing-masing dari responden mengungkapkan argumen yang berbeda.

Responden R1 berpendapat jika di paroki lain hanya menampung orang-orang

muda yang dari lingkungan atau wilayah paroki, sedangkan Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru memang menjadi paroki yang terkonsep untuk orang muda.

Mulai dari ekaristi dan segala persiapannya yang sangat kekinian. Hal itulah yang

bisa membuat orang-orang muda lebih senang datang ke Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru karena beberapa hal yang tidak monoton dan tidak terkesan kuno,

selalu ada kemajuan dari sebelumnya. Inilah yang mungkin menjadi acuan dari

paroki untuk semakin mengembangkan segala sesuatu bagi orang muda yang

menjadi potensi besar bagi perkembangan yang terjadi dalam Gereja itu sendiri.

Responden R1 memiliki sebuah pengalaman yang pernah dialami bahwa

saat dirinya ingin terlibat untuk berkegiatan di paroki dan memilih paroki yang

dekat dengan tempat dia tinggal (kos) juga karena di paroki tersebut memiliki

banyak orang-orang muda perantuan dirinya juga ingin tergabung disitu. Namun

menjadi kejanggalan bagi R1 bahwa di paroki tersebut seperti memiliki

persyaratan bahwa tidak menerima anak-anak perantuan yang tinggal dalam

wilayah paroki tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

42

Bagi R1 hal ini membuatnya tidak cocok karena sama dengan paroki yang

lainnya, paroki yang tidak/belum kekinian untuk membuka peluang dengan orang

lain. Persyaratan ini justru malah menghambat kemajuan paroki dan juga potensi

orang muda yang ingin berkembang serta berusaha mengembangkan paroki. Dari

R1 memiliki pengalaman-pengalaman dan sudah bergabung dengan semua paroki

selama tinggal di Yogyakarta sebagai mahasiswa kos atau mahasiswa pendatang,

namun masih menemui hal yang menjadi persyaratan-persyaratan wajib yang

menjadi syarat utama dan dari situlah R1 tidak merasa sreg.

Tidak ada Gereja lain yang dapat menampung anak muda, karena rata-rata setiap

Gereja hanya menampung anak muda yang dari lingkungannya atau wilayah

parokinya sendiri. Gereja Kotabaru memang sudah terkonsep untuk orang

muda…Itulah yang membuat anak muda lebih senang ke Kotabaru, karena tidak

monoton tidak terkesan kuno, ada sebuah kemajuan dari sebelumnya.

Responden R2 mengungkapkan bahwa arah dasar pastoral dari Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru memang untuk orang muda, menjadi tempat bagi

seluruh orang muda yang datang studi di Yogyakarta lalu beribadah dan

beraktifitas di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Kota Yogyakarta yang dengan

kekhasannya sebagai kota pelajar memiliki banyak para pelajar dan mahasiswa

pendatang dari berbagai macam daerah. Mereka yang masih masuk dalam

golongan orang muda membutuhkan adanya sebuah relasi dengan yang lain baik

dalam kelompok, komunitas dan lingkungan barunya.

Mereka yang berusia muda adalah masa dimana ingin mencoba, mau

mengambil resiko, mengembangkan diri, memiliki banyak kreatifitas, mau

mengambil tugas berat, dan selalu ingin melangkah maju. Semua ini bagi orang-

orang muda membutuhkan ruang untuk mereka mampu bangkit dan bereksplorasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

43

dalam dunianya. Paroki bisa menjadi salah satu tempat mereka berkarya, terlebih

untuk membangun Kerajaan Allah di dunia ini. Sebuah karya pastoral untuk OMK

mempunyai tujuan supaya OMK mampu melibatkan diri dalam hidup, pelayanan

dan karya Gereja Katolik dan masyarakat tempat OMK menjadi bagiannya.

Hal ini membuat setiap paroki mengharapkan orang-orang muda mau

terjun di dalam aktifitas pastoral. Aktifitas yang ada di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru sendiri tidak hanya mengenai kerohanian tetapi juga mencakup sosial

dan bahkan juga kegiatan pengembangan bagi orang-orang muda. Sebagai contoh

nyata bahwa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sudah menjadi tempatnya untuk

orang-orang muda dari daerah manapun untuk bergabung dan terlibat

berpelayanan di paroki ini, ungkap dari R2. Kebebasan orang-orang muda untuk

berkreasi dan bekerjasama dalam satu tim kerja dengan tim kerja lainnya. Paroki

St. Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki yang terbuka dan siap untuk

menerima.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru tidak membedakan dan tidak ada

persyaratan khusus untuk menerima orang baru, siapa saja berhak untuk

bergabung bersama dalam keluarga dan kasih persaudaraan Kristus. Sudah

selayaknya memang jika paroki menjadi terbuka untuk seluruh umat Allah. Paroki

St. Antonius Padua Kotabaru terbuka untuk siapa saja, bahkan mereka yang

berasal dari jauh. Sehingga setiap umatpun memiliki kecintaan, kenyamanan dan

sukacita tersendiri untuk paroki. Bagi R2 melihat keterbukaan Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru memiliki skala paling tinggi dari paroki lain, yakni sekitar 9%

dari prosentase 10 %. Keterbukaan dari paroki membuat orang-orang juga merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

44

diterima di tempat ini, baik dalam Ekaristi dan segala macam kegiatan dalam tim

kerja dan komunitas yang ada.

Arah dasar pastoralnya Gereja Kotabaru memang untuk anak muda, bagaimana

mampu menjadi Gereja bagi para anak-anak muda yang studi di Yogyakarta

datang lalu beribadah dan beraktifitas di Gereja ini. Sudah menjadi Gereja yang

terbuka untuk menerima…Ada beberapa Gereja yang terbuka tapi

keterbukaannya itu mampu diukur dalam skala, dan menurut saya Gereja St.

Antonius Padua Kotabaru memang memiliki skala paling tinggi sekitar 9% dari

10%.

Dari lima responden, R3, R4, R5, R6 dan R8 terkait pertanyaan mengenai

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang memiliki banyak orang muda dan

disebut sebagai gerejanya orang muda, mereka hampir memiliki kesamaan dalam

berargumen akan hal itu. Dari R3 mengungkapkan bahwa ada tiga faktor yang

menjadi alasan R3 yakni faktor pertama karena Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru adalah paroki yang terbesar dan menjadi salah satu paroki yang tertua di

Yogyakarta sebagai alasan faktor ke dua. Kemudian yang menjadi faktor ke tiga

karena paroki memiliki tempat yang strategis di tengah pusat kota Yogyakarta.

Kondisi ini mampu menjadi pilihan beberapa orang karena dipenuhi dengan

kehadiran umat, sehingga mengalami perjumpaan antar umat satu dengan yang

lain.

Dari faktor tersebut Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini mampu

menarik banyak umat yang akan hadir. Kehadiran umat yang datang, mulai dari

anak-anak hingga orang tua. Hal ini menambah kemajemukan umat yang datang.

Namun lebih didominasi akan hadirnya orang-orang muda, setiap kali orang

mudanya selalu terkenal dari tahun ke tahun, selalu ada orang muda yang aktif di

paroki ini, mulai dari tim kerja dan komunitas pelayanan. Paroki St. Antonius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

45

Padua Kotabaru sangat identik dengan nuansa orang mudanya, terlihat saat EKM,

bahwa pelaksanaan EKM dari tahun ke tahun selalu terkenal, walaupun di paroki

lain juga ada terselenggaranya EKM, yang membuat EKM berbeda dari yang lain

karena EKM di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru pelaksanaan bagus, sangat

maksimal terutama jika yang mengisi dari Stelladuce 1 atau De Britto dari situlah

perayaan EKM mendatangkan banyak umat yang hadir khususnya orang muda.

Melalui EKM orang-orang muda mendapat ketersapaan dan ruang untuk mereka

sesuai dengan minat dan gaya mereka.

Karena Gereja Kotabaru memiliki faktor Gereja yang terbesar dan salah satu

Gereja yang tertua di Yogyakarta, dan pusatnya yang sangat strategis di tengah

kota…Jika dari sisi anak muda karena Gereja ini sudah terkenal dari tahun ke

tahun banyak anak muda yang aktif disini, mulai dari tim komunitas dan tim

pelayanannya, menurut saya yang sangat menarik untuk anak mudanya adalah

dalam ekaristi kaum muda (EKM),…di Gereja Kotabaru sendiri dari tahun ke

tahun sudah selalu terkenal dengan EKMnya, … .

Dari R4 mengungkapkan alasan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

mampu menjadi tempatnya untuk orang muda karena menjadi paroki yang

istimewa. Dari keistimewaan yang dimiliki semakin membuat Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru suasananya menjadi adem, damai jika dilihat dan membuat

senang. Mampu menjadi paroki untuk orang-orang muda, karena di paroki ini

sebagian dari orang mudanya kadang juga ada yang menjalin hubungan asmara,

sedang cinlok (cinta lokasi) antar tim kerja atau komunitas. Hal lain yang juga

membuat spesial karena adanya anak-anak dari De Britto dan Stella Duce 1 saat

datang menghadiri Ekaristi, mereka mewarnai kehadiran dari berbagai orang

muda lain. Itulah yang menjadi kekhasan, bahwa semua orang-orang muda datang

ke Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

46

R4 berpendapat pula bahwa, jika di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

banyak orang-orang muda yang ganteng-ganteng dan membuat bisa cuci mata.

Rupanya dari hal ini yang mampu membuat orang muda kaum hawa terpukau.

Juga di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru orang-orang muda yang datang

kebanyakan dari mereka memakai barang branded-branded mulai dari ujung

rambut sampai kaki. Inilah yang menjadi ciri khas dari orang-orang muda, mereka

bergaya dalam tampilan untuk tetap terlihat keren.

Mampu menjadi pilihan banyak orang muda karena di Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru durasi untuk misanya hanya satu jam dan dari situ banyak orang-

orang muda mau datang dengan misa mingguan yang perayaan Ekaristinya lebih

cepat. Walaupun perayaan Ekaristi dengan waktu yang cepat, R4 berpendapat

bahwa romo dalam memberikan kotbah jelas, tidak membosankan, selalu ada

candaan dan tetap mendapatkan pemaknaan yang bermakna untuk kehidupan

sehari-hari dari kotbah yang diberikan oleh romo sehingga orang-orang muda

tetap mendapatkan nasihat rohani kehidupan keseharian mereka. Mampu menjadi

minat dikalangan orang muda karena ciri khas mereka lebih suka dengan yang

serba instan, mudah dan cepat.

Karena Gereja Kotabaru istimewa. Melihat itu menjadi adem, damai, senang

melihatnya…Hal yang membuat special karena banyak anak JB sama Stece juga

saat misa. Itu menjadi khas karena semua anak muda dateng ke Gereja

Kotabaru…Jadi Gereja orang muda juga karena misanya cepet, yang dateng

banyak orang muda, misa minguan hanya satu jam… .

Dari R5 mengungkapkan bahwa mungkin di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru sudah sejak lama memang terkenal dan menjadi tempatnya bagi orang-

orang muda. Paroki ini kemungkinan memiliki formasi yang dirancang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

47

orang-orang muda sehingga mereka juga merasa menjadi bagian dalam kehidupan

mereka untuk semakin beriman dan berkarya nyata untuk melayani Tuhan.

Mampu menjadi recommendasi bagi orang-orang muda yang lain dari berbagai

macam daerah untuk bergabung di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.

Argumen dari R5 menyatakan bahwa banyak dari orang-orang muda

merasa menjadi cocok satu dengan yang lain, mereka satu sama lain mampu

menjadi teman ngobrol dan bekerja sama dalam tim kerja. Terkadang yang

menjadi hambatan antara orang muda jika mengobrol dengan orang tua merasa

akward atau kurang nyambung. Sebab itulah orang-orang muda lebih sejalan dan

selaras dengan yang sebaya. Adanya kehadiran dari romo-romo yang muda dan

mampu bergabung dalam dinamika orang muda, bahkan juga para romo mampu

menyesuaikan dengan kondisi orang muda sekarang. Hal ini menjadi keunggulan

yang menjadikan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu merangkul orang

muda dan membuat mereka memiliki kenyamanan untuk mau berhimpun bersama

dalam kegiatan hidup menggereja. Juga adanya tim kerja dan komunitas yang

isinya banyak orang muda menjadi alasan dan wadah untuk orang-orang muda

mau berkembang di tempat ini.

Ya mungkin karena di Gereja Kotabaru sejak lama memang terkenal tempatnya

orang muda jadi istilahnya rekomendasilah untuk anak-anak muda. Banyak

orang-orang muda jadi banyak merasa cocok sebagai teman ngobrol karena

kadang-kadang kalau ngobrol sama orang tua merasa akward atau kurang

nyambung. Juga Romonya banyak yang muda-muda dan mengerti dinamika anak

muda. Juga adanya tim kerja sama komunitas yang sudah ada membuat tambah

beragam dan tidak monoton.

Senada dengan R4 dan R5, bahwa R6 berargumen jika di Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru setiap kali misa dihadiri oleh banyak orang-orang muda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

48

dan juga dalam tim kerjanya banyak didominasi oleh orang-orang muda. Sudah

banyaknya orang-orang muda yang datang mengikuti Ekaristi dan terlibat dalam

setiap tim kerja maupun komunitas mampu mengundang teman-teman lainnya

untuk turut bergabung dan merasakan kegiatan atau mengikuti perayaan Ekaristi.

Hampir semua yang ikut serta terlibat dan bergabung di Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru adalah orang-orang muda yang sangat mendominasi kehadiran di

paroki. Mereka mencari ruang untuk bisa bergabung mengembangkan diri mereka

bersama orang lain. Orang-orang muda memiliki banyak ide kreatif, saling

bertukar pikiran dan memiliki semangat membara berkecimpung di sini untuk

lebih menghidupi dalam setiap kegiatan menggereja.

Sama dengan responden sebelumnya, bagi R8 timbul dari sebuah

pengalaman-pengalamannya berdinamika bahwa di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru yang menghadiri acara Keuskupan atau Kevikepan yang hadir dari

perwakilan paroki hampir semua orang-orang muda tetapi jika dari paroki lain

yang datang ibu-ibu dan bapak-bapak. Jadi itulah yang membuat Paroki

St.Antonius Padua Kotabaru selalu yang muda-muda saat menghadiri pertemuan

dan yang kelihatan yang muda-muda, semua yang terlibatpun juga muda-muda.

Mampu menjadi keunggulan bagi sumber daya manusianya untuk berkarya dalam

Gereja, memiliki penerus saat ini untuk melanjutkan karya-karya dalam setiap

kegiatan dan yang diperlukan untuk menghidupi Gereja. Orang muda semakin

tergerak untuk menjalin relasi dan berupaya ikut serta dalam kegiatan menggereja.

Jika dari pengalaman saya misalkan ada acara di Keuskupan atau Kevikepan,

biasanya yang diundangkan pendampingnya, misalnya pendamping misdinar,

pendamping PIA itu semua orang-orang muda tetapi jika dari Gereja lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

49

datang ibu-ibu bapak-bapak. Jadi menurut saya itu Kotabaru selalu yang muda-

muda dan yang kelihatan yang muda-muda, semua aktivisnya yang muda-muda.

Berbeda dari responden lain, dari R7 memberikan pendapatnya bahwa baik

jika orang-orang muda mau untuk ikut aktif dan terlibat dalam berkegiatan di

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Dengan kesibukan mereka masing-masing

orang muda di sini mau memberikan waktu untuk menyempatkan berpelayanan

bagi Tuhan dan Gerejanya. Hal ini menjadi bukti bahwa orang muda mau

mengenal dan melayani Tuhan dengan cara-cara yang mereka lakukan. Orang-

orang muda mulai menyadari akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai anak-

anak Allah yang mau melayani Tuhan melalui kegiatan yang ada di Gereja. Di

samping itu orang muda juga mendapat nilai lebih untuk mereka berkembang,

baik dalam organisasi dan pertumbuhan iman.

Kalau menurutku ya justru baik jika anak muda yang mau dan ikut untuk aktif

dalam segala macam kegiatan di Gereja Kotabaru. Selain kegiatan utama dari

setiap orang yang dia lakukan, mereka tetap mau untuk menyempatkan diri

melakukan pelayanan di Gereja. Dari hal ini sangat membuktikan bahwa masih

ada kaum-kaum muda yang mau mengenal dan melayani Tuhan dengan caranya

sendiri.

Bagi R9 juga memberikan pendapat yang berbeda bahwa generasi muda

itu perlu diberi ruang, dievaluasi, diberikan pendampingan dalam mereka

menemukan sesuatu dan untuk menindaklanjuti langkah kedepannya. Para

generasi muda hendaknya juga tetap didampingi, kiranya mereka mampu untuk

bertumbuh dan membina para orang-orang muda. Selalu mendorong orang muda

untuk melibatkan diri dalam hidup, pelayanan dan karya Gereja. Kiranya orang-

orang muda tetap bertumbuh, berkembang dan kreatif. Mampu membangun relasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

50

dengan diri sendiri, orang lain dan Tuhan. Tindakan ini akan terbangun menjadi

pertumbuhan yang sehat yang akan terjadi dalam konteks komunitas yang telah

ada.

R10 dalam memberikan argumen mengenai Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru disebut sebagai tempatnya orang muda bahwa di paroki ini memiliki

satu hal yang mampu menjadi pelayanan, yakni apa yang dibuat atau gerak

didalamnya dan apa yang menjadi potensi orang muda dikeluarkan sehingga hal

tersebut mampu untuk dijadikan upaya berkontribusi bagi Gereja. Namun R10

lebih menekankan bukan sebagai Gereja orang muda melainkan Gereja yang

terbuka. Lewat keterbukaanya itu orang muda diterima, walaupun sering

menimbulkan kecemburuan dengan paroki-paroki lain.

Namun hal ini mampu diatasi oleh para dewan dengan tetap menjalin

relasi hubungan dengan paroki-paroki lain dengan baik, tidak menjadikan sebagai

perlombaan untuk saling unggul. Menjadi alasan kuat karena Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru yang mampu memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk

bergabung, sehingga ada kebebasan orang muda dan para umat untuk bersama-

sama menyatukan diri.

Satu hal yang menjadi pelayanan di Kotabaru ini berartikan gerak didalamnya

dan apa yang ada dalam orang muda dikeluarkan sehingga bisa dikatakan Kotabaru

sebagai Gerejanya anak muda…Memang anak muda terbuka disitu. Karena banyak

mudika dan banyak yang kita terima itu pada daya tariknya larinya ke Kotabaru ya

karena buat siapapun seluruh umat, mau mudika mau anak-anakpun mereka intinya

ya Kotabaru… .

Pertanyaan ke dua saat wawancara bersama para responden mengenai

alasan mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki daya tarik bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

51

orang muda? Terdapat beberapa respon yang berbeda satu dengan yang lain antar

responden.

Dari R3 menjelaskan argumennya ada tiga hal yang menjadi alasannya,

pertama karena Paroki St. Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki terbesar di

kota Yogyakarta dan yang kedua paroki memiliki letak yang stategis yang berada

di tengah kota. Hal ketiga serupa dengan responden lain, bahwa dipengaruhi oleh

kehadiran romo-romo muda yang mampu merangkul semua orang muda.

Hadirnya romo-romo muda berada ditengah-tengah orang-orang muda ini sangat

membantu, bahwa jika ada romo-romo muda merupakan bagian dari orang-orang

muda sehingga mampu saling menyesuaikan dan berdiskusi barsama. Para Romo

ini sangat mendukung kehadiran orang muda yang melibatkan diri untuk

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan menggereja.

Dari R7 memiliki kesamaan argument dengan R3 dipoint ke tiga. Bahwa

menurut argument R7 yang membuat Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

menjadi daya tarik untuk orang-orang muda karena letaknya yang berada di

tengah Kota Yogyakarta. Dari sinilah bagi R7 Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru mampu untuk menjangkau dan mengajak orang-orang muda, memiliki

akses yang mudah untuk menarik perhatian semua orang muda bisa ke banyak

arah bergabung dalam pelayanan yang ada di paroki. Keberadaan yang mudah

dijangkau untuk orang-orang muda sehingga menjadi pilihan bagi mereka.

“Menurut aku Gereja Kotabaru ini mampu menarik banyak anak muda karena

letaknya yang berada di tengah kota. Dengan letak yang ada di tengah kota ini

memudahkan untuk anak-anak muda bergabung”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

52

Argumen dari R1, R5, R6 dan R8 yang mengatakan bahwa Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru memiliki daya tarik bagi orang muda karena

mempunyai tim kerja dan komunitas yang aktif dan mampu dipilih oleh orang-

orang muda sesuai dengan minat mereka. Dari empat responden ini yang

mengatakan hal serupa dari masing-masing argumennya. Bahwa tim kerja dan

komunitas yang ada kegiatannya ini tidak hanya dari seputar liturgi, tapi juga

mencakup kegiatan sosial. Dalam hal ini juga adanya setiap masing-masing dari

tim kerja dan komunitas yang telah ada mampu memberikan dampak positif untuk

orang-orang muda yakni mereka bertumbuh dalam jiwa pelayanan untuk Tuhan,

Gereja dan sosial untuk masyarakat.

R1 memberikan tanggapan lengkapnya bahwa Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru berbeda dari paroki yang lain, berbeda dari segi jenis pelayanannya,

karena di Paroki Antonius Padua sudah memiliki berbagai tim pelayanan dan tim

kerja hingga beberapa komunitas yang aktif sedangkan paroki lain belum ada

untuk pembagian dalam setiap tim kerja atau pelayanannya. Dari R1

mengungkapkan tambahan argumen bahwa para orang muda lebih senang jika

mendengarkan homili di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru saat mengikuti

perayaan Ekaristi dari pada di paroki lain, karena isi homili sangat mengena

dengan situasi nyata yang dialami orang muda zaman sekarang. Kehadiran orang-

orang mudapun selalu merasa disapa oleh romo. Di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru orang muda diberi ruang untuk berpelayanan. Lewat tim kerja dan

komunitas yang telah ada menjadi tempat bagi orang-orang muda untuk

mengembangkan diri dan mau terlibat untuk melayani Tuhan dalam Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

53

karena Gereja Kotabaru beda dari yang lain, beda dari segi-segi jenis

pelayanannya. Di Gereja lain masih belum ada tetapi di Gereja Kotabaru sudah

ada. Lebih senang mendengarkan homili di Kotabaru, dari pada di Gereja lain

karena isi homili sangat mengena dengan situasi nyata yang dialami, terlebih

bagi anak muda. Gereja lain kadang bertele-tele, … . Selalu merasa tersapa oleh

Romo sebagai orang muda. Di Kobar orang mudanya diberi ruang untuk

berpelayanan, tidak seperti di Gereja lain.

Bahwa R8 mengatakan jika Paroki St. Antonius Padua Kotabaru perayaan

Ekaristinya cepat dan juga tidak bertele-tele. Romo dalam menyampaikan homili

singkat, padat dan jelas. Mengenai pemaparan tersebut untuk orang muda mampu

menjadi pilihan karena sesuai dengan ciri khas orang muda yang tidak betah

dengan durasi waktu yang lama dan membosankan untuk mengikuti sebuah

kegiatan atau acara. Juga terdapat tim pelayanan yang telah aktif dan hidup di

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini. Adanya tim pelayanan yang sudah ada

mampu membuat orang-orang muda bebas memilih mana yang diminati, yang

ingin diasah dan sesuai dengan kemampuan bakat yang dimiliki, ataupun untuk

belajar mulai dari nol.

Di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini kehadiran dari seluruh orang-

orang muda merasa sangat disapa oleh romo, dan umat lain. Juga diterima dan

mendapat dukungan dari banyak pihak temasuk para anggota dewan paroki.

Dukungan ini diberikan untuk setiap tim kerja dan komunitas yang selalu

berupaya untuk memberikan pelayanan, bahkan bentuk kegiatan sosial untuk

membantu masyarakat umum. Dari romo parokipun sangat terbuka untuk hal-hal

positif dan yang bisa untuk mengembangkan kegiatan pastoral paroki, bahkan

seringkali romo mengajak hang out (nongkrong-nongkrong) tetapi hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

54

bukan untuk bersenang-senang namun tetap berdiskusi tentang pelayanan-

pelayanan yang ada di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.

Misanya cepat, tidak bertele-tele, homilinya singkat padat jelas, memiliki banyak

tim pelayanan…Di Kotabaru juga merasa sangat disapa, diterima dan didukung

terkhusus untuk para orang-orang mudanya, Romo Paroki sangat terbuka, suka

mengajak pergi, misalnya nongkrong-nongkrong tapi tetap berdiskusi tentang

pelayanan-pelayanan yang ada di Kotabaru.

Tanggapan lengkap dari R5, menurutnya banyak paroki yang sebenarnya

saat ini kekurangan akan orang-orang muda untuk mau terlibat dalam paroki tetapi

justru di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki banyak orang-orang muda

yang selalu muncul. Orang-orang muda mengikuti berbagai kegiatan dan tugas-

tugasnya dalam setiap tim kerja ataupun komunitas. Hadirnya orang-orang muda

dan juga diberbagai kegiatan mampu menarik orang muda yang lain karena

seluruh pelayanannya tidak hanya seputar liturgi tetapi juga banyak kegiatan

sosial yang sudah ada seperti dalam komunitas sego mubeng, tim kerja bimbingan

belajar dan kegitan lainnya.

Juga menurut R5 kemungkinan sudah sejak dulu dan karena sejarahnya

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sendiri ini mampu untuk memikat orang

muda. Hal lainnya diungkapkan pendapat dari R5 bahwa dari romo-romo

memiliki kedekatan dengan orang-orang muda sehingga antara romo dan orang

muda terjalin relasi yang baik. Bagi R5, lokasi paroki yang sangat strategis

dengan banyak lingkup kampus dan tempat orang muda nongkrong dan

bercengkrama dengan teman-temannya membuat paroki ini mampu menjadi

pilihan orang-orang muda untuk mengikuti Ekaristi ataupun melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

55

pelayanan. Hal inilah yang membuat orang muda memilih Paroki St. Antonius

Padua yang didalamnya dan banyak alasan lain yang mampu menarik dan

merangkul banyak orang muda dari berbagai asal dan daerah.

…Sebenarnya saya kurang tahu ya, aku sendiri tertarik aktif di Gereja Kotabaru

karena banyak anak-anak mudanya dan juga banyak kegiatan yang membuatku

menarik tidak hanya dari seputar liturgi tapi juga dalam kegiatan sosial, seperti

sego mubeng, bimbel, patemon. Ya mungkin memang karena sejarah dari dulu-

dulunya, Romo yang juga dekat dengan anak muda dan juga lokasi Gereja yang

dekat dengan kampus dan temapat nongkrong.

Serupa dengan argumen R5, bahwa R6 menyatakan jika di Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru memiliki banyak tim pelayanan yang melibatkan orang

muda. Dari situlah orang-orang muda diberikan kesempatan untuk mampu

berkreasi, mengembangkan bakat, menumbuhkan jiwa melayani, dan mampu

menemukan Tuhan dalam hidup mereka. Juga keterlibatan untuk ambil bagian

melayani ini bisa dijadikan sebagai penyegaran atau kegiatan di luar kesibukan

kuliah dan pekerjaan. Menjadi sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk

orang-orang muda karena mereka tidak melulu memikirkan tentang perkuliahan

tetapi juga mendapat ruang baru dan hal baru yang semakin mengembangkan

mereka bersama orang muda yang lain dalam hal positif dan sangat mendukung

untuk mereka.

Orang muda selain akan mendapatkan manfaat rohani juga bisa

berkembang dalam mereka berproses. Mampu menjadi daya tarik juga karena

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki jumlah jadwal misa 7 kali, sehingga

para mahasiswa dan mereka yang bekerja mampu menyesuaikan ditengah

kesibukan dan tanggungan mereka untuk tetap bisa mengikuti perayaan Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

56

Dari Ekaristi pula mampu mendapat peneguhan iman dalam homili yang telah

diberikan oleh romo. Homili yang meneguhkan membuat orang muda juga bisa

memikirkan dan berrefleksi dalam keseharian mereka. “Banyak banget pelayanan

yang melibatkan orang muda. Orang muda diberi kesempatan untuk berkreasi,

mengembangkan bakat, melayani, menemukan Sang Pencipta.”

Argumen lain dari R2 mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang

menjadi daya tarik bagi orang muda karena memang memprioritaskan kebutuhan

umat saat ini terutama untuk orang muda. Orang-orang muda yang diberikan

wadah cukup besar bagi mereka untuk semakin berkembang dan menciptakan

kreativitas. Contohnya dengan munculnya EKM yang mampu menjadi daya tarik

untuk orang muda. Tim Kerja ini semakin kreatif untuk mengadakan perayaan

Ekaristi yang menarik dan mampu memiliki minat yang besar di kalangan orang-

orang muda. Juga adanya gerakan sosial yang mampu menggerakkan solidaritas

dikalangan orang muda dan segala aktivitas-aktivitas yang tidak monoton, karena

orang muda selalu ingin kegiatan yang berbeda-beda dan tidak membosankan.

Kehadiran orang muda juga mampu untuk saling berbagi ide. Orang muda

saling bertemu untuk menciptakan hal baru, mereka semakin mengembangkan

gagasan-gagasan baru untuk setiap masing-masing dalam tim kerja dan komunitas

yang mereka ikuti. Inilah yang mampu menarik perhatian para orang-orang muda

untuk mencoba keanekaragaman bentuk dari aksi pelayanan.

…di Kotabaru sendiri memprioritaskan kebutuhan umat sekarang pada orang

muda cukup besar lalu dari situ muncul hal hal baru seperti adanya EKM,

sehingga itu menjadi daya tarik sendiri bahwa tau akan kebutuhan anak muda

yang diinginkan dan membuat tertarik. Adanya pula gerakan sosial lalu menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

57

daya tarik juga tentunya bukan hanya untuk orang-orang tua tetapi juga orang-

orang muda…

Argumen dari R4 memberikan kejelasan bahwa Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru mampu memiliki daya tarik bagi orang muda karena banyak orang-

orang muda yang datang untuk ikut merayakan Ekaristi. Menurut R4 dengan

adanya orang-orang muda yang datang untuk ikut Ekaristi membuat orang-orang

muda yang lain mau mengikuti Ekaristi disini sehingga menjadikan Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru sebagai tempatnya untuk orang muda. Hampir setiap

kali misa yang terjadwal, paling banyak didominasi oleh orang-orang muda.

Orang-orang muda memilih mengikuti perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru karena disinilah sebagian orang-orang muda mengikuti Ekaristi,

jadi dari sini orang-orang muda tertarik dan berjumpa dengan sesamanya yang

muda-muda. R4 melalui pengalamannya tertarik dengan Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru karena diajak oleh temannya dan kemudian bergabung bersama

dalam tim kerja. Juga yang menjadi menarik lagi bagi R4 karena selalu ada

dinamika dalam setiap proses di masing-masing tim kerja dan komunitas,

disitulah selalu ada suka dan duka bagi orang-orang muda saat mereka berproses

bersama.

Dari R9 memberikan penegasan bahwa sebenarnya tidak tahu lebih jelas

apakah paroki ini khusus untuk orang muda, tetapi secara kuantitatif banyak orang

muda yang hadir di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dan dengan semangat

pelayanan terbaik yang akan bisa diberikan. Pihak paroki sendiri memberikan dan

mendukung hal ini untuk menghidupi orang muda bentuknya seperti tim kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

58

yang ada saat ini. Dari situ untuk menampung dan memberi ruang pada orang-

orang muda berkarya menuangkan ide-ide jenius mereka.

Dari responden R10 dalam argumennya terkait Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru mampu memiliki daya tarik untuk orang muda karena memang terbuka

untuk orang muda. Orang muda dari manapun dan yang bukan dari territorial

daerah lingkup paroki, tidak ada persyaratan yang mewajibkan untuk orang-orang

muda ini bisa tergabung ambil bagian di dalamnya. Orang-orang muda akan

diterima baik di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sehingga mereka juga

merasa memiliki menjadi bagiannya dan sebagai pilihan mereka untuk mencoba

kegiatan maupun hanya ikut dalam Ekaristi. Orang-orang muda diberi kesempatan

untuk bergabung bersama.

Pertanyaan selanjutnya yang diberikan kepada responden terkait dengan

pilihan para orang-orang muda yang memilih Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta sebagai pilihan tempat mereka aktif berkegiatan hidup menggereja.

Penulis memberikan sebuah pertanyaan tersebut yang diharapkan hasil dari setiap

responden mampu mengetahui berbagai alasan dan pendapat dari argumen

mereka.

Pernyataan dari R1, R3, R5, R6 dan R8 memiliki kesamaan. Bahwa orang-

orang muda memilih Paroki St. Antonius Padua Kotabaru karena tersedianya

tempat bagi mereka untuk berpelayanan dengan masuk ke dalam tim kerja dan

komunitas yang sudah tersedia untuk siapa saja apalagi untuk orang muda. Orang-

orang muda berhak untuk bergabung dalam tim kerja dan komunitas sesuai

dengan minat mereka. Tim kerja dan komunitas mampu membantu melancarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

59

tugas dan kegiatan yang ada di paroki, untuk itu diperlukannya sumber daya

manusia untuk menunjangnya.

Argumen dari R1 mengatakan bahwa orang muda memilih Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru karena tersedianya banyak tempat bagi orang-orang

muda untuk memilih dan masuk ke dalam berbagai macam komunitas dan tim

kerja yang sudah ada. Juga dalam setiap pribadi masing-masing orang muda yang

sudah terlibat di dalamnya mereka adalah orang-orang muda yang mampu untuk

bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, yang memiliki profesionalitas

dengan tugas serta hal lainnya. Para orang muda dengan spirit dan speed mereka

satu sama lain mampu untuk bekerjasama dan memiliki semangat membara

membangun dan menyelesaikan tugas mereka dalam tim. Hal yang membuat

orang-orang muda tertarik merasa tersentuh hatinya dengan ketersapaan yang

diberikan dari romo. Itulah yang membuat orang-orang muda merasa diperhatikan

dan mendapat dukungan. Mereka sangat diterima baik, sehingga mereka sangat

diharapkan untuk Gereja, romo, dewan paroki dan umat sendiri.

Memilih Kobar itu karena banyak tempat dalam komunitas atau tim kerja untuk

melakukan pelayanan. Hal lainnya yang menjadi alasannya ialah anak mudanya

mampu untuk bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya, profesional, kerja

kerja main ya main mau membedakan mana yang seharusnya dilakukan, selalu

ada sapaan dari Romo.

Serupa dengan argumen R1, argumen dari R3 mengenai perihal ini karena

di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki tim pelayanan yang sudah

terbagi dalam masing-masing bidang. Serta yang ikut dalam berbagai tim

pelayanan kehadirannya didominasi oleh keikutsertaan orang-orang muda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

60

Misalnya dalam tim pelayanan seperti EKM, EKR, PIA, Patemon, Lektor dan

masih banyak lagi yang lainnya kemudian mampu menjadi wadah bagi orang

muda untuk berkembang dan menghidupi semangat hidup menggereja. Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki yang besar yang didalamnya memiliki

cara untuk melayani Tuhan dalam bentuk apapun dan juga mampu menjadi daya

tarik karena banyaknya orang-orang muda yang sudah bergabung membuat orang

muda yang lain juga ingin bergabung. Hal ini mampu menjadi magnet untuk

orang-orang muda yang lain sehingga mereka tergerak hati untuk terlibat

bersama-sama dalam kegiatan menggereja. “Orang-orang muda mampu

membimbing orang-orang muda lain dan menghidupi sebuah kerasulan sejati di

antara sahabat-sahabat mereka sendiri” (OMIPP 36).

Senada dengan argumen R1 dan R3 dalam memberi tanggapan memilih

terlibat di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru, dari R5 menegaskan jika banyak

dari setiap paroki kegiatannya hanya yang berkaitan dengan hal-hal rohani,

misalnya kegiatan berdoa, sembahyangan, koor, lektor dan kegiatan yang lain.

Tetapi berbeda dengan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru, bahwa di paroki ini

berbeda dan tidak hanya untuk kegiatan rohani saja tetapi banyak macam kegiatan

aksi sosial, seperti sego mubeng, bimbingan belajar, dan kegiatan sosial lain di

luar kegiatan liturgi yang lebih banyak diminati oleh orang muda. Juga adanya

waktu yang fleksibel untuk mampu mengikuti kegiatan tersebut dan dengan

sukarela untuk mau mengikuti tidak untuk menuntut terlibat. Sebagai orang muda

memiliki waktu dengan berbagai kesibukannya bisa membuat mereka mencari

celah untuk sekedar refreshing dan melibatkan diri akan tugas dan panggilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

61

mereka sebagai anak Allah. “…ada banyak macam kegiatan yang tidak mengarah

ke rohani seperti sego mubeng, bimbingan belajar, dan kegiatan sosial di luar

kegiatan liturgi yang tentunya lebih disukai orang muda dan waktunya fleksibel

tidak terlalu menuntut untuk terlibat.”

Pendapat yang sama diungkapkan oleh R6 bahwa di Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru memiliki tim kerja dan komunitas yang mampu menjadi pilihan

orang-orang muda untuk terlibat melibatkan diri dalam pelayanan. Dari komunitas

dan tim kerja memiliki peminat dari kalangan orang-orang muda yang sudah

tergabung di dalamnya dan membuat anak-anak muda yang lain mau untuk ikut

terlibat bersama. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru termasuk paroki yang selalu

mendengarkan kebutuhan dari orang-orang muda. Dari inilah orang-orang muda

merasa selalu didukung dan diperhatikan.

Pendapat lain yang diutarakan oleh R6 memilih Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru untuk menjadi tempat mereka terlibat dalam kehidupan menggereja

alasannya karena yang sudah banyak terlibat dan berkecimpung didalamnya itu

semua orang muda. Para orang-orang muda ini mulai dari pelajar hingga mereka

para mahasiswa dan yang bekerja. Mereka yang sudah terlibat mampu untuk

mengasah talenta yang dimiliki dengan jiwa sosialisasi bertemu dan menjumpai

orang-orang yang berbeda latar belakang sehinga mampu melatih diri untuk anak-

anak muda mulai belajar, mengetahui hal baru dan berkembang. Saat Ekaristi

selalu dipimpin Imam yang berbeda menjadikan setiap kali ikut Ekaristi tidak

jenuh dan Ekaristi dikemas menarik sehingga membuat orang muda tidak mudah

merasa bosan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

62

Selaras dengan R1, R3, R5 dan R6 bahwa R8 dalam argumennya

menyatakan jika di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki tim pelayanan

dan di dalamnya yang terlibat adalah orang-orang muda sehingga kehadiran orang

muda yang telah aktif ini mampu menarik perhatian untuk orang-orang muda yang

lainnya. Ini yang menjadi kekuatan bagi paroki sendiri sehingga selalu mampu

untuk berupaya mengembangkan dan menjadikan setiap tim pelayanan yang baik,

maju dalam bidangnya sehingga mampu untuk menjaring orang-orang muda yang

berpotensi ataupun mereka yang mau mencoba berpartisipasi dan belajar.

Dari R2 dalam memberikan argumennya bahwa Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru memiliki ciri khas yakni menjadi paroki bagi orang-orang muda dengan

banyak bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk merangkul orang-orang muda

terlibat dalam hidup menggereja. Dari situlah orang-orang muda merasa dibantu

dan dijawab keinginan mereka untuk mampu terlibat aktif melayani. Mampu

menjadi pilihan untuk orang muda karena model pelayanannya sesuai dan relevan

dengan zaman sekarang bagi mereka. Seperti yang diinginkan orang muda mereka

suka dengan kegiatan yang tidak membosankan, sesuai dengan kriteria mereka.

Jadi merekapun senang dalam melaksanakan dan tidak terlalu terbebani dengan

banyak tuntutan. “Paroki Kotabaru itu sudah memiliki ciri khas yaitu menjadi

paroki bagi anak muda dengan segala bentuk kegiatan yang ada…”

Argumen berbeda diutarakan dari R4 yang mengatakan kalau orang-orang

muda yang ada dan telah berkecimpung di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini

mereka asik-asik, satu sama lain bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan

orang lain. Mereka mudah untuk diajak bekerja sama. Tidak ada egoisme karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

63

mereka bekerja dan melayani untuk umat, Gereja dan Tuhan. Para orang-orang

mudanya memiliki pikiran yang terbuka satu dengan yang lain terlebih dalam

setiap satu tim kerja dan komunitas. Sering adanya kerjasama antar tim kerja dan

komunitas mampu menumbuhkan kebersamaan diantara mereka. Dalam satu tim

kerja ini orang-orang muda yang masuk dan yang telah terlibat di dalamnya mau

mengalami jatuh bangun bersama-sama, misalkan saat proses latihan yang sedang

dijalani juga saat persiapan untuk make up dan memakai kostum sebelum

menampilkan di depan umat. Bagi R4 susah mencari lingkungan yang seperti itu,

bahwa masing-masing orang mudanya mau saling memahami dan mendukung.

Juga dari yang dialami dari R4 bahwa dari setiap orang mampu untuk menerima

orang lain apa adanya. Menjadi hal positif untuk semakin memperkuat kinerja dari

setiap masing-masing orang dan kerjasama dalam sebuah tim atau komunitas.

Dari R7 memiliki pendapat yang berbeda bahwa Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru mampu menjadi pilihan orang muda untuk terlibat dalam

kegiatan menggereja karena dari setiap tim kerja yang aktif masing-masing dari

tim kerjanya mampu promosi dan merekrut anggota dengan baik dan jelas. Setiap

tim kerja berupaya mengajak orang muda untuk bergabung dan terlibat bersama

dalam tim kerja atau komunitas tersebut. Contohnya, dari tim kerja membuat

pengumuman di warta iman, juga informasi melalui sosial media yang dari situ

mudah disebarkan ke yang lainnya sehingga banyak orang yang menjadi tahu dan

penasaran sehingga mereka mau terlibat bersama. Membuka stand open

recruitmen (oprec) di depan pintu gerbang Gereja setelah selesai misa bagi

mereka yang baru untuk ikut bergabung. Stand ini diadakan biasanya setiap satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

64

tahun sekali atau disaat masing-masing dari tim kerja ingin menambah anggota

jika sudah kekurangan. Hal inipun selalu mendapat respon baik dari setiap anak

muda yang ingin mendaftarkan dirinya ataupun yang menanggapi hal itu. Mereka

sangat berpartisipasi untuk bergabung.

Dari R9 memiliki argumen bahwa orang-orang muda yang telah terlibat di

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini memiliki banyak kekuatan sesuai dengan

ciri mereka sebagai orang muda masa kini. Orang-orang muda dengan

kekuatannya yang dimiliki saat ini harus didukung dengan kekuatan-kekuatan

mereka, supaya mereka mampu untuk bertindak melakukan sesuatu hal yang

sungguh luar biasa untuk diberikan kepada Gereja. Setiap orang muda memiliki

power, kemampuan dan talenta yang mampu ditemukan dalam setiap pribadi

mereka. Itulah yang sekiranya ada dalam diri orang-orang muda untuk bisa

dipakai, diberikan pendampingan, dan fasilitas untuk mendukung dan membuat

mereka semakin mampu berkembang baik. Orang muda kiranya selalu

diperhatikan bahwa potensi mereka perlu diasah dan dikeluarkan, melalui orang

muda yang akan membuat perubahan kecil menjadi besar.

Pernyataan yang sama juga ditegaskan dalam OMIPP terkait kegiatan

pastoral orang muda, dalam perjalanan Sinode muncul kebutuhan untuk memberi

dimensi panggilan dalam pastoral orang muda, dengan mempertimbangkan orang

muda sebagai sasaran pastoral panggilan. Perlunya mengembangkan proses

pastoral yang lengkap, sejak masa anak-anak hingga dewasa dan memasuki

komunitas Kristiani. Juga perlu diperhatikan bahwa kelompok paroki, gerakan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

65

gerakan, dan perkumpulan orang muda melakukan proses yang efektif untuk

pendampingan dan formasio orang muda dalam hidup mereka.

Bagi R10 dalam argumennya untuk menegaskan bahwa dari orang-orang

yang sudah bergabung di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru atau mereka yang

memang berasal dari wilayah lingkup paroki merasa dan sudah peduli untuk mau

berkontribusi dalam pelaksanaan tugas tanggungjawabnya sebagai umat Allah

untuk berpartisipasi dalam pelayanan kegiatan menggereja. Juga hal yang mampu

mendukung dan memfasilitasi mereka yang mau ikut untuk bekerja bagi Gereja

sehingga mereka yang sudah terlibat ini tetap mau melayani. Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru sangat menerima dengan keterbukaannya sehingga

menjadikannya tetap menjadi pilihan orang muda terlibat dalam kegiatan

menggereja. “Betapa paroki berjuang menjadi tempat yang relevan bagi orang

muda dan memikirkan kembali panggilan missioner mereka” (OMIPP 18)

…mereka merasa bahwa keinginan untuk melayani inilah mampu terakomodir

sehingga saat itu banyak sekali anak-anak muda yang melayani itu juga sampai

saat ini. Di Kotabaru itu menerima dengan tangan terbuka, nah inilah yang

sebetulnya menjadikan keuntungan buat Kotabaru dimana anak-anak muda

terlibat dalam kegiatan-kegiatan menggereja.

b. Kehadiran Orang Muda bagi Gereja.

Selanjutnya penulis memberikan pertanyaan dan ingin mengetahui

jawaban terkait seberapa perlunya kehadiran orang muda dalam kegiatan hidup

menggereja. Hasil dari wawancara bersama responden memiliki tanggapan yang

positif mengenai hal ini.

Pendapat dari R2 memberikan respon, bahwa perlu atau tidaknya orang

muda untuk terlibat dalam Gereja tergantung pada pilihan masing-masing pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

66

apakah setiap orang muda merasa hal itu perlu atau tidak. Niatan untuk

melibatkan diri dalam hidup menggereja akan timbul dari kesadaran pribadi setiap

orang muda. Namun setidaknya dari pihak Gereja sendiri kiranya perlu

menumbuhkan sikap perlu dan niat seperti itu, karena itu yang juga menjadi tugas

Gereja supaya mengajak putra putri Allah terlibat untuk melayani-Nya dengan

banyak cara. Sekiranya Gereja tidak hanya diam dan duduk berleha-leha dan tidak

ada gerakan untuk mengajak orang muda terlibat dan jangan sampai jatuh seperti

gereja-gereja di Eropa yang banyak diisi oleh orang-orang tua dan tidak ada

regenerasi dari golongan selanjutnya.

Perlu atau tidaknya kembali pada pilihan masing-masing orang apakah dia

merasa perlu atau tidak, tetapi sebagai satu komunitas hendaknya Gereja perlu

menumbuhkan sikap perlu itu, Gereja tidak mungkin tinggal diam dan duduk

berleha-leha tidak ada gerakan untuk mengajak mereka masuk terlibat. Akhirnya

akan jatuh seperti Gereja-gereja di Eropa yang diisi oleh banyak orang tua … .

Dari R9 memberikan pendapat yang berbeda dari semua responden, R9

memberikan pesannya bahwa orang-orang muda saat ini yang sudah ambil bagian

dalam Gereja dan untuk semua orang muda kembangkanlah talentamu. R9 sangat

mengharapkan orang-orang muda untuk bergerak dan muncul tidak hanya

berdiam diri. Tiga hal penting yang perlu dikembangkan bagi orang-orang muda

untuk hal-hal baik adalah berdoa yang banyak, belajar yang banyak, dan

sosialisasi yang banyak. Hal tersebut sekiranya mampu menjadi cara untuk orang

muda berbenah dan lebih berpotensi.

Dari delapan responden yang lain, yakni R1, R3, R4, R5, R6, R7, R8 dan

R10 memiliki kesamaan dalam memberikan pendapat mereka, bahwa hadirnya

orang muda untuk terlibat hidup menggereja sangat diperlukan. Alasannya karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

67

untuk menjadi penerus dari generasi orang tua. Juga orang muda yang lebih

paham dengan zaman sekarang, antara yang muda dan yang tua mampu saling

belajar bersama dan membangun komunikasi yang baik. Generasi saat ini dan

yang akan datang sangat dibutuhkan potensi dari orang-orang mudanya.

Kejelasan dari R1 dalam argumennya bahwa orang muda sangat

diperlukan untuk terlibat dan aktif, yang akan meneruskan perjalanannya adalah

orang-orang muda, karena dari orang mudalah saat ini yang akan meneruskan

perjalanan dari kehidupan Gereja selanjutnya. Sekiranya orang muda harus

diperhatikan dan dirangkul supaya kedepannya dalam Gereja ada yang

meneruskan. Jika orang-orang muda tidak diajak dan dijamah kedepannya tidak

ada yang akan meneruskan. Dari situlah orang-orang muda akan paham bahwa

mereka menjadi harapan untuk Gereja. Juga orang-orang muda akan semakin

sadar bahwa ini bagian tugas dari mereka, sekiranya juga mampu membawa

orang-orang muda menemukan sebuah pemaknaan dari keikutsertaan melibatkan

diri dalam memberikan pelayanan kepada Tuhan. “… Bagi saya sangat perlu,

karena anak muda yang akan meneruskan perjalanan dari Gereja, kalau anak

muda dari sekarang tidak dijamah kedepannya yang akan meneruskan segala

kegiatan di Gereja siapa…”

Senada dengan R1 bahwa dari R3 pendapatnya mengungkapkan hadirnya

orang muda untuk terlibat dalam Gereja itu sangat diperlukan, karena orang muda

lebih milenial dan tahu dengan keadaan situasi zaman sekarang karena saat ini

adalah zamannya orang muda. Kehadiran dari orang muda diperlukan untuk

mewujudkan kerjasama dengan yang lainnya juga sebagai penggerak perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

68

Misalkan antara orang muda dan orang tua mampu saling belajar dan membangun

hubungan yang baik, supaya tidak selalu terjadi perpecahan dan mampu saling

menyesuaikan. “Bantuan berharga dari orang muda, dapat sungguh-sungguh

menjadi peluang untuk reformasi di zaman ini” (OMIPP 31)

Hal-hal yang menjadi kekurangan antara orang tua dengan orang muda

kedepannya supaya bisa saling memaklumi, sehingga perdebatan dan perbedaan

mampu teratasi dengan baik. Sekiranya antara golongan orang tua dan orang

muda saling mendukung, memperbaiki sebuah hubungan relasi sehingga tidak

selalu menyalahkan, saling menghormati, tidak egois satu sama lain. Sehingga

satu sama lain mampu menjalin kembali kerjasama untuk proses dan kelancaran

dalam tugas dan tanggungjawab yang diemban. “Sangat diperlukan, terutama

karena orang muda lebih milenial dan lebih tau keadaaan sekarang seperti apa

sedangkan orang tua masih belum tahu bagaimana. Nah orang muda sangat

diperlukan buat kerjasama…”

Hal serupa juga diutarakan dari R4, bahwa sangat diperlukan jika orang-

orang muda terlibat dalam kegiatan hidup menggereja karena orang-orang muda

yang akan meneruskan dari perjuangan orang-orang yang sudah tua. Bagi R4, jika

bukan orang-orang muda siapa lagi yang bisa meneruskan untuk Gereja. Menjadi

sangat penting antara orang tua dengan orang-orang muda untuk mau bekerja

sama satu sama lain, dari orang-orang tua sendiri harus mau bekerjasama dengan

yang muda, bisa saling belajar bertanggung jawab di dalam ataupun antar

komunitas dan tim kerja. Semuanya bisa saling memberi contoh yang baik,

keduanya antara orang muda dan orang tua perannya sama-sama penting. Harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

69

mampu membantu dan bekerjasama dalam pekerjaan yang dilakukan. Jika

semuanya teratasi maka tidak akan ada pergulatan atau saling pamer keunggulan

antara yang muda dan yang tua. “Sangat diperlukan lah, meneruskan perjuangan

yang tua-tua. Kalau bukan anak-anak muda siapa lagi yang bisa meneruskan…”

Ungkapan pendapat serupa juga muncul dari argument R5 yakni hadirnya

orang muda jelas sangat diperlukan, karena hal ini sebagai regenerasi dan untuk

pembaharuan dalam lingkungan Gereja. Orang-orang muda yang akan

menggantikan posisi orang tua untuk tergabung dan menghidupi dalam Gereja.

Dari sisi lain juga mampu menjadi magnet untuk para orang muda yang sudah

bergabung mengajak orang muda yang lainnya untuk ikut serta terlibat dan

berkarya untuk Gereja. Menjadi alasan lain bahwa orang-orang muda jika

berbicara dengan yang tidak seumuran (orang tua) merasa tidak nyambung. Jadi

dari orang-orang muda membutuhkan orang-orang dan lingkungan yang nyaman

bagi mereka, yang bisa menjadikan mereka cocok dengan yang sama dan

seumuran sehingga mampu lebih berkemistri, tegas dari R5. “Jelas sangat

diperlukan, karena sebagai regenerasi dan supaya ada pembaharuan di lingkungan

Gereja, juga sebagai magnet untuk mengajak anak-anak muda yang lainnya…”

Selaras dengan argumen responden yang lain dari R6 juga berpendapat

kalau orang muda sangat diperlukan untuk Gereja. Menanggapi akan hal itu

memang selanjutnya ada generasi penerus dari orang-orang muda sendiri, jadi ada

next generation, melanjutkan dari generasi-generasi yang sudah tua dan masa

depan selalu ada di tangan orang-orang muda. Lewat orang muda mampu

memberikan terobosan baru untuk juga memperbaharui segala aspek yang mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

70

ditangani orang-orang muda. Orang muda harus banyak belajar dan jangan cepat

merasa puas dan menganggap dirinya sudah benar, bahwa semua harus melewati

proses. Orang muda kiranya mampu memberikan dampak nyata dan ini sebagai

bukti bahwa orang muda benar-benar berpotensi besar.

Hal serupa juga sama diungkapkan dari R7 yang dalam argumennya

mengatakan bahwa untuk keterlibatan orang muda memang sangat diperlukan.

Dari keterlibatan orang-orang muda yang yang sudah aktif mampu untuk

menggerakkan orang-orang muda yang masih belum terpanggil untuk melayani,

membantu para tetua Gereja untuk melanjutkan tugas-tugas sehingga ini menjadi

regenerasi dari yang tua ke yang muda-muda. Sudah pantas jika orang muda

menjadi harapan dari orang tua, orang muda yang akan melaksanakan tugas dan

menggantikan posisi orang tua yang sudah terlibat supaya pelaksanaan dan

kegiatan yang ada di Gereja tidak mati begitu saja. Juga orang-orang muda akan

belajar diskusi, kerja sama membangun komunitas dan Gereja yang lebih baik.

Bagi R8 orang-orang muda itu sangat diperlukan dalam keterlibatannya

mengidupi kegiatan serta aktifitas di Gereja. Misalkan saja jika yang selalu

terlibat adalah mereka orang-orang tua kelak tidak akan ada yang meneruskan.

Gereja jadi tidak ada yang mengurusi segala macam tugas yang harus

diselesaikan. Inilah yang menjadi harapan untuk Gereja saat ini dan kelak

sekiranya orang-orang muda yang mampu bekerja untuk Gereja. Orang-orang

muda yang akan menghadapi kenyataan dan proses demi proses untuk

mengembangkan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

71

Sependapat dengan reponden-responden diatas, R10 juga mengatakan

bahwa keterlibatan orang muda sangat diperlukan untuk Gereja. R10 menegaskan

kalau tidak hanya Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang membutuhkan orang-

orang muda tapi semua paroki membutuhkannya. Saat ini keterlibatan orang-

orang muda di lingkungan masih langka karena setiap lingkungan masih

didominasi dengan kehadiran orang-orang tua.

Diharapkan orang muda mampu menjadi regenerasi untuk struktur

kepengurusan lingkungan dan untuk di tim pelayanan atau tim kerja bahkan

hingga pengurus dewan paroki. Jika tidak adanya regenerasi orang-orang muda

akan menghilang juga susah diajak untuk berpartisipasi. Keberadaan orang muda

disini memang terlihat jadi ada niatan orang muda lain untuk tergabung bersama

didalamnya berbeda dengan yang dialami Gereja lain sehingga mereka merasa

kesulitan mendapat orang muda.

Jika adanya orang-orang muda pasti juga terjadi kecocokan dalam pola

pikir, komunikasi dan ide-ide, mereka lebih merasa cocok satu dengan yang lain

dari pada dengan orang-orang tua. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru akan tetap

memiliki orang muda karena sebagian besar mereka adalah anak sekolah atau

kuliah yang bukan dari Jogja sehingga akan selalu ada pergantian setiap tahunnya.

Keidentikan dari Paroki St. Antonius Padua Kotabaru adalah menjadi “madu”

khususnya bagi para pendatang. Namun juga yang menjadi harapan dari R10

sekiranya orang muda tidak menunggu diperintah baru untuk mau bertindak

menindak lanjuti hal tersebut tetapi diharapkan mereka mampu bergerak sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

72

Keterlibatan anak-anak muda sangat kita butuhkan, tidak hanya di Kotabaru tapi

di paroki lain dan semua Gereja…anak-anak muda ini yang diharapkan dari

lingkungan … . Kalau tidak dimulai dari anak-anak muda nanti ya anaka-anak

mudanya hilang. … . Kalau di Kotabaru kebanyakan karena memang yang

terlibat muda-muda jadi lebih gampang, … . Kotabaru masih jadi “madu”.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini penulis merangkum hasil pendapat responden dari proses

penelitian saat wawancara yang sudah dilaksanakan. Hasil kesimpulan diambil

berdasarkan hasil yang paling dominan disebutkan oleh para responden.

a) Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta yang menjadi

parokinya orang muda

Hasil dari pencarian data dengan wawancara bersama responden, diperoleh

berbagai hasil mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang menjadi

parokinya orang muda. Pendapat responden ada yang mengatakan jika di paroki

lain hanya menampung dari wilayah paroki sedangkan Paroki Kotabaru menjadi

paroki yang terkonsep untuk orang muda, tempatnya orang muda untuk

berpelayanan, sudah terkenal dengan orang mudanya dan yang terkenal dari

EKMnya. Saat Ekaristi dan kegiatan tim kerja serta komunitas dihadiri banyak

orang muda.

Paroki yang mampu menjadi pilihannya orang muda juga karena ada

kehadiran romo-romo muda. Paroki menerima dan melibatkan orang muda,

kemudian paroki memberi ruang dan pendampingan sehingga setiap orang muda

mampu bertumbuh, berkembang dan kreatif, potensi dalam diri orang muda

dikembangkan. Ekaristi di Paroki inipun sudah kekinian, tidak monoton, misanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

73

cepat dengan durasi satu jam. Hal lain yang diungkapan bahwa Paroki Kotabaru

termasuk paroki terbesar, tertua dan berada di tempat strategis tengah Kota,

menjadi paroki yang istimewa. Hasil data yang diperoleh juga mengatakan Paroki

St. Antonius Padua Kotabaru suasananya adem, damai, orang mudanya saling

cinlok, bisa cuci mata melihat yang ganteng-ganteng, orang muda yang memakai

barang branded.

Hasil dari data yang diperoleh di lapangan mampu disimpulkan dari yang

lebih banyak diungkapkan responden bahwa di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru memang sudah terkenal sebagai tempatnya untuk orang-orang muda.

Kehadiran orang muda setiap kali saat perayaan Ekaristi dan dalam segala

kegiatan di tim kerja maupun komunitas menjadi yang paling dominan dihadiri

oleh orang-orang muda. Saat perayaan Ekaristi dihadiri sebagian besar oleh orang

muda sehingga mampu membuat orang muda yang lain juga mengikuti perayaan

Ekaristi di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Begitupula dalam kegiatan tim

kerja dan komunitas yang berpartisipasi didalamnya adalah orang-orang muda.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sudah menjadi tempatnya untuk orang-orang

muda dari mana saja dari berbagai daerah untuk berkumpul dan terlibat bersama

di tempat ini.

Orang-orang muda yang terlibat di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

menjadi pilihan untuk orang muda lain yang ingin bergabung dan merasakan

berdinamika bersama orang-orang muda yang sebelumnya sudah tergabung. Antar

orang muda saling merasa cocok dan mampu untuk diajak bekerjasama. Setiap

kali hadirnya orang-orang muda terkenal dari tahun ke tahun akan keberadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

74

orang mudanya yang selalu terlibat aktif mengihidupi Gereja ataupun yang selalu

memenuhi saat Ekaristi. Dari argument itu yang mampu menjawab bahwa Paroki

St. Antonius Padua Kotabaru menjadi tempatnya untuk orang muda. Hampir

dalam setiap momen orang muda tidak pernah absen dari kehadirannya.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dengan orang muda mampu bekerja

sama untuk saling mendukung satu sama lain. Pihak paroki membuka pintu bagi

orang-orang muda untuk datang dan berjumpa dengan orang muda yang lainnya.

Keberadaan orang muda sugguh diapresiasi karena dengan ini orang muda sudah

memiliki niat dan paroki mendukung dari setiap orang muda untuk terlibat dan

bekerja sama dengan paroki. Orang muda sekiranya selalu diperhatikan, supaya

mereka merasa keberadaanya diterima, diakui dan dihargai.

b) Daya tarik orang muda pada Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta

Tanggapan dari semua responden mengenai Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru Yogyakarta yang memiliki daya tarik bagi orang muda maka diperoleh

data diantaranya mengatakan bahwa paroki ini termasuk paroki terbesar, letaknya

strategis berada di tengah kota sehingga mampu menjangkau dan mengajak orang

muda. Juga kehadiran romo-romo muda yang mampu akrab dengan orang

mudanya. Selain itu Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki tim kerja dan

komunitas. Hal ini mampu menjadi peluang untuk orang muda berkreasi,

mengembangkan bakat, didalamnya selalu terjadi dinamika, menumbuhkan jiwa

melayani serta menemukan Tuhan. Orang muda juga tertarik dengan homili yang

diberikan saat Ekaristi tidak bertele-tele, jelas dan mengena sesuai situasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

75

dialami orang muda. Orang muda lebih senang mendengarkan homili di Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru karena homili mampu meneguhkan orang-orang muda,

homili yang diberikan singkat padat dan jelas. Jadwal perayaan Ekaristi sampai

tujuh kali sehingga mampu memberikan waktu untuk orang muda tetap mengikuti

Ekaristi ditengah waktu kesibukan dan kegiatannya.

Daya tarik yang lain bagi orang muda ialah sapaan dari romo. Romo

begitu menyapa orang-orang muda dan sangat terbuka, dengan itu romo seringkali

mengajak nongkrong untuk berdinamika diluar tugas tapi tetap membincangkan

kegiatan-kegiatan paroki. Kehadiran orang muda di paroki ini mampu menarik

perhatian dan memikat bagi orang muda yang lain. Paroki memprioritaskan orang

muda juga mendukung dan memberi ruang bagi orang muda. Orang muda sangat

diterima dengan baik tanpa ada persyaratan khusus untuk bergabung di paroki ini,

hal ini karena Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang terbuka bagi orang-orang

muda.

Kesimpulan hasil riset dari berbagai tanggapan diatas dari para responden

bahwa orang muda lebih tertarik di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru karena

memiliki tim kerja dan komunitas yang aktif didalamnya sehingga orang muda

bebas untuk memilih sesuai dengan minat masing-masing. Para Bapa Sinode

dalam OMIPP 17 menekankan dengan mengatakan “inilah perlunya memikirkan

kembali cara-cara konkrit dalam melaksanakan pelayanan”. Cara ini yang mampu

diambil paroki bahwa tersedianya ruang bagi orang muda dan mampu melibatkan

orang-orang muda untuk mengembangkan potensi dari mereka, juga jiwa

melayani dalam pastoral lewat tim kerja dan komunitas. Hal ini menjadi dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

76

bagi orang muda untuk semakin bertumbuh dalam jiwa pelayanan. Banyaknya

orang muda yang mendominasi mampu menarik orang muda yang lain untuk ikut

mencoba terlibat dan bekerjasama dalam dinamikanya. Hal ini mampu menjadi

magnet untuk mengajak orang muda yang lain bergabung dan merasakan

mengikuti kegiatan pelayanan yang telah tersedia.

Dituliskan dalam OMIPP 18 “betapa paroki berjuang menjadi tempat

relevan bagi orang muda dan betapa perlunya memikirkan kembali panggilan

misioner mereka”. Inilah yang mampu menjadi refleksi dari paroki, menjadikan

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru berupaya mencari potensi orang muda dan

akhirnya menjadi tempat orang muda terpanggil akan perutusannya untuk menjadi

karya tangan Allah dan menjawab panggilan Allah. Faktor lain muncul dari

pengaruh teman mampu memberikan dorongan bagi yang lain untuk ikut serta,

inilah menjadi ciri khas orang muda bahwa faktor teman sangat mempengaruhi.

c) Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta yang menjadi tempat

pilihan atau latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi orang

muda

Hasil wawancara bersama responden memberikan kelengkapan data

diantaranya beragumen mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta menjadi tempatnya orang muda untuk mengikuti kegiatan hidup

menggereja karena di paroki ini sudah tersedia tempat pelayanan lewat tim kerja

dan komunitas. Tim kerja dan komunitas sudah terbagi ke dalam masing-masing

bidang, kegiatan yang ada disetiap tim kerja dan komunitas bukan hanya kegiatan

rohani tetapi juga kegiatan sosial yang bukan bagian tugas liturgi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

77

Berbagai kegiatan tersebut mampu merangkul orang muda untuk terlibat

hidup menggereja dan model pelayanan yang sesuai dan relevan saat ini bagi

orang muda. Dari sini masing-masing tim kerja mampu promosi dan merekrut

anggota baru untuk bergabung dalam tugas pelayanan untuk gereja. Orang muda

yang terlibat di paroki mereka asik-asik, mampu menerima kelebihan kekurangan,

saling mendukung dan mampu bekerjasama satu dengan yang lain. Orang muda

memiliki kekuatan, yang dimiliki oleh orang muda mampu diakui, difasilitasi dan

didampingi oleh paroki.

Kesimpulan hasil riset dari argument para responden yang paling banyak

mengatakan terkait permasalahan tersebut ialah tersedianya wadah, ruang atau

tempat untuk orang-orang muda melakukan pelayanan dalam segala bentuk yang

telah tersedia di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Adanya tim kerja dan

komunitas yang ada di paroki mampu memberikan kesempatan kepada orang-

orang muda untuk bergabung dan memilih mana yang diminati. Orang-orang

muda diajak untuk mencoba melalui kegiatan dan tugas yang dilaksanakan di

masing-masing tim kerja serta komunitas.

Melalui kegiatan ini orang muda mampu mendapat dampak positif bagi

diri mereka, mereka menjadi percaya diri, mampu hidup dalam kelompok dan

bersosialisasi, membangun relasi dengan banyak orang muda lainnya. Juga

terdapat orang muda yang mendominasi dalam setiap tim kerja dan komunitas, di

dalamnya pasti ada orang-orang muda dan yang hadir kebanyakan dari kalangan

orang-orang muda. Hal ini pulalah yang menjadi perhatian dan kemenarikan bagi

orang muda yang lain untuk mau bergabung dan aktif berpelayanan di Paroki St.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

78

Antonius Padua Kotabaru. Melalui hal-hal diatas sebagaimana tertulis juga dalam

CV 38 bahwa “kedekatan menciptakan kondisi di mana Gereja bisa menjadi ruang

dialog dan kesaksian persaudaraan yang mempesona”. Menciptakan lebih banyak

ruang untuk menggemakan suara orang muda: “Mendengarkan memungkinkan

pertukaran karunia dalam konteks empati.”

Orang muda mendapat dukungan, perhatian, dan setiap pendapat akan

didengar baik oleh para romo serta dewan paroki. Tidak hanya faktor itu saja

melainkan juga dari faktor orang-orang mudanya sendiri, bahwa mereka asik-asik,

mau menerima satu dengan yang lain, saling mendukung, saling memahami

hingga terjalin relasi persaudaraan diantara mereka. Berbagai hal ini mampu

sesuai dengan minat orang-orang muda, untuk itu kalangan orang-orang muda

merasa nyaman dan suka cita dengan apa yang sudah mereka jumpai dan rasakan

bersama teman-teman muda yang lain di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.

d) Perlunya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja

Berbagai pendapat ditemukan dalam menjawab mengenai perlunya orang

muda terlibat hidup menggereja, bahwa ada dari responden mengatakan perlu

tidaknya tergantung pilihan masing-masing namun dari paroki perlu

menumbuhkan sikap perlu itu. Sebagian responden mengatakan jika orang muda

perlu dalam hidup menggereja dikarenakan orang muda sebagai generasi penerus

dari orang tua. Orang muda yang meneruskan perjalanan Gereja, sebagai

regenerasi dan masa depan ada ditangan orang muda, ada penerus untuk

melaksanakan tugas-tugas Gereja. Harapan dari responden jika orang muda

menjadi regenerasi struktur pengurus lingkungan. Dari orang muda yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

79

memahami dengan situasi zaman sekarang sehingga mampu lebih

mengembangkan untuk perubahan. Kiranya orang muda semakin

mengembangkan talentanya, tetap berdoa, dan menjalin sosialisasi.

Hasil kesimpulan riset dari data yang diperoleh bersama responden

memberikan penjelasan bahwa orang-orang muda memang sangat diperlukan

untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Alasannya karena orang muda

yang menjadi penerus dari generasi orang-orang tua. Orang muda menjadi masa

kininya gereja, sekaligus juga masa kininya Allah. Tidak dapat mengatakan

bahwa orang muda hanyalah masa depan Gereja: mereka adalah masa kini,

mereka sedang memperkaya kita dengan keterlibatan mereka. Orang muda bukan

lagi anak-anak, mereka sedang dalam masa hidup di mana mereka mulai memikul

tanggung jawab yang berbeda, dengan berpartisipasi bersama orang dewasa lain

dalam pengembangan keluarga, masyarakat dan Gereja (CV 64). Saat ini orang

muda menjadi pelaku utama yang bergerak untuk bertindak. Juga orang muda saat

ini yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Lewat orang muda tentunya

mereka memiliki banyak ide kreatif, cara kerja yang profesional, mempunyai

spirit, mempunyai kecepatan dan kekuatan, dan orang muda saling mampu

belajar.

Harapan saat ini dan kedepannya untuk orang muda sekiranya menjadi

peran “agent of changed” atau pembawa perubahan. Orang muda memiliki peran

yang sangat penting dan berpengaruh. Oleh karena itu sebagai orang muda

memiliki tanggungjawab yang besar terutama untuk perkembangan dan kemajuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

80

Gereja dari zaman ke zaman. Melalui orang mudalah yang menjadi pengharapan

Gereja.

B. Usulan Kegiatan

Untuk menindaklanjuti penelitian ini, penulis mengusulkan program

Gathering bagi orang muda. Tujuan gathering untuk semakin membuat orang

muda meningkatkan semangat pelayanan bagi Gereja dan mengakrabkan satu

dengan yang lain. Gathering juga bertujuan untuk membantu orang muda

menyadari perannya sebagai masa kini Gereja.

a. Latar Belakang

Berdasarkan hasil dari pengamatan dalam penelitian, beberapa orang muda

di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang jadi responden telah memahami

peran mereka sebagai orang muda yang sangat diperlukan untuk kegiatan

menggereja. Tanggapan para responden terkait mengenai perlunya orang muda

untuk terlibat dalam hidup menggereja mendapatkan respon baik. Sangat perlu

bagi orang muda berkontribusi bagi keberlangsungan setiap kegiatan yang ada di

Gereja. Orang muda sekiranya memiliki kepekaan akan tugasnya sebagai masa

kini Allah untuk mampu terlibat dalam kegiatan hidup menggereja.

Harapan ke depannya orang-orang muda ini ingin untuk mengajak orang-

orang muda lain yang belum ambil bagian dalam keterlibatan hidup menggereja

dengan menyelenggarakan sebuah kegiatan yang diminati orang muda. Keinginan

orang muda yang dengan gayanya lebih menyukai sebuah kegiatan yang santai,

seru, nyaman dan yang tidak begitu formal. Kegiatan tersebut menjadi awal untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

81

mengajak orang muda tertarik dengan kegiatan menggereja. Tidak mengharuskan

kegiatan yang dilakukan selalu berbau rohani. Namun, melalui acara santai seperti

gathering, community building, temu antartim kerja atau komunitas yang mampu

menjadi saluran orang muda untuk menganal satu sama lain dan juga menciptakan

rasa nyaman. Masing-masing dari mereka merasa ingin melibatkan diri dan yang

sudah tergabung mampu membangun kerja sama yang lebih erat antartim kerja

dan komunitas satu sama lain.

b. Istilah Pengertian Gathering

Gathering diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh

banyak orang di tempat tertentu, di dalam atau luar ruangan sesuai kesepakatan

dengan keinginan untuk lebih santai. Kegiatan gathering diselenggarakan non

formal, sehingga tidak menguras pikiran dan tenaga berat.

Ada berbagai macam gathering salah satunya yang digunakan oleh penulis

dalam menyusun kegiatannya mengunakan Employee Gathering. Kegiatan ini

untuk mengajak seluruh orang yang ada dalam lingkup besar dengan banyak

pembagian tanggung jawab supaya bisa saling mengenal dan terjalin

kebersamaan.

Kegiatan gathering akan memberikan manfaat dalam menjalin kerjasama

antar setiap orang ataupun dengan dalam beda tugas tanggungjawab. Beberapa

manfaat lainnya antara lain, refreshing, untuk menjalin kebersamaan dan

kekeluargaan, memberikan semangat baru, membangkitkan semangat kerja.

Rileks sejenak dari kesibukan rutinitas tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

82

c. Tujuan Pemilihan Program

Program yang diusulkan oleh penulis memiliki tujuan supaya orang-orang

muda semakin memiliki semangat pelayanan dan kesadaran akan peran sebagai

orang muda untuk ikut melibatkan diri dalam kegiatan menggereja bersama OMK

lain. Mampu mengajak OMK untuk semakin meningkatkan akan penghayatan

hidup menggereja dan mampu menjaring lebih banyak lagi OMK-OMK yang

belum berpartisipasi untuk terlibat menggereja. Membuat orang muda saling

mengenal satu dengan yang lain sehingga tidak merasa asing dan mampu menjalin

relasi persekutuan antar masing-masing orang muda baik mereka yang sudah

tergabung dalam tim kerja dan komunitas yang ada di Paroki Kotabaru. Mengajak

orang muda untuk mendapatkan kegiatan yang positif dan mampu membawa

orang muda dapat berkembang, baik iman, sosial dan bakatnya. Meningkatkan

kesadaran para OMK akan tugas dan tangung jawab sebagai warga Gereja.

d. Usulan Kegiatan “Gathering Online (GO)”

a. Tema : MABAR (Mengenal, Akrab Bareng-Bareng)

b. Tujuan :

1.Melalui kegiatan ini, orang muda diharapkan memiliki kesadaran akan peran

dan kehadirannya untuk semakin memiliki niat terlibat dalam Gereja.

2. Orang muda mampu semakin berkembang dalam perkembangan iman, sosial

dan bakat.

3. Mengajak anak muda yang belum bergabung untuk terlibat bersama dalam

Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

83

e. Sasaran atau peserta

Peserta Gathering Online (GO) ini adalah orang-orang muda Katolik

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang terlibat dalam kegiatan menggereja

yang telah mereka ikuti dan mengajak mereka yang belum terlibat untuk

bergabung bersama mengenal lebih jauh kegiatan hidup menggereja dan

meningkatkan keikutsertaan orang muda.

f. Tempat dan Waktu

Gathering Online (GO) ini akan dilaksanakan pada bulan Juli secara

online lewat Google meet di rumah masing-masing karena untuk mengantisipasi

Covid-19 dan waktu pelaksanaannya dari pukul 10:00 – 11:30 WIB.

g. Bentuk Kegiatan

Kegiatan GO (Gathering Online) dilaksanakan dengan penyampaian sesi

materi, video, tanggapan dan sharing pengalaman, diskusi, refleksi, penyusunan

niat dan diakhiri dengan doa bersama untuk seluruh OMK.

h. Sumber Bahan

Video yang diambil dari Youtube, Christus Vivit.

i. Metode

Metode yang digunakan dalam Gathering Online (GO) ini yakni informasi

pengetahuan, pemutaran video, sharing pengalaman dan diskusi, refleksi.

j. Sarana

Sarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah laptop/ HP, kuota

internet dan jaringan/sinyal yang bagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

84

k. Matriks

No Tema Tujuan Tema Judul

Pertemuan

Tujuan Pertemuan Materi Metode Sarana Sumber

Bahan

1 Menjadi

orang

muda

yang

terpanggi

l dalam

hidupnya

untuk

memper -

sembahka

n diri

kepada

Gereja.

Seluruh orang

muda diharapkan

akan menemukan

makna dan

pemenuhan hidup

dalam Gereja.

Aku OMK

Membantu untuk

para orang-orang

muda Katolik

kembali bangkit

dan semakin

berkembang,

mampu

memberikan daya

upaya, tenaga dan

pula ide-ide

kreatif.

Seluruhnya

mampu membawa

OMK pada

pengalaman hidup

menggereja.

Sharing

mengenai

pengalaman

keterpanggil

an untuk

mau terlibat

dalam

kegiatan-

kegiatan

Gereja.

Refleksi,

sharing

diskusi

dan tanya

jawab

Laptop/

Hp,

jaringan

internet

Pengalama

n pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

85

2 Gereja

dan orang

muda

Membantu

orang-orang

muda sebagai

warga Gereja

untuk menjadi

generasi baru

dalam perbaikan

Gereja, mampu

memberikan

perubahan,

mampu

memainkan peran

dan tanggung

jawab yang dari

semua hal selalu

diresapi dengan

semangat Kristus

yang diharapkan

akan

menghasillkan

buah yang baik.

Orang

muda

masa kini

Gereja.

Membantu orang-

orang muda

supaya semakin

memahami dan

menghayati

perannya sebagai

anak-anak Kristus

untuk menghidupi

Gereja.

Menyaksika

n sebuah

video.

Menonton

video,

sharing

mengenai

pengalama

n pribadi

mengenai

pentingny

a dan

dibutuhka

nnya

orang

muda

untuk mau

berpartisip

asi dalam

kehidupan

Gereja.

diskusi

dan tanya

jawab

Laptop/

Hp,

jaringan

internet

https://yout

u.be/s36put

RoC0

“Kaum

Muda,

Bersama

Keluarga,

Terlibat

dalam

Gereja”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

86

3 Pentingn

ya orang

muda

untuk

terlibat

membant

u dan

menghidu

pi Gereja

Orang muda

yang memiliki

peran besar untuk

bergabung dalam

Gereja dan

semakin

mengembangkan

diri dan untuk

Gereja.

Gereja

yang

menjadi

rumahku

Membuat orang

muda semakin

tergerak untuk

terlibat dalam

Gereja dan juga

orang muda

supaya semakin

tersadarkan

bahwa mereka

menjadi masa kini

kehidupan dalam

Gereja.

Materi

informasi

tambahan

(dokumen

Christus

Vivit)

Penjelasan

materi

tentang

orang

muda,

sharing

diskusi

dan tanya

jawab

Laptop,

LCD

-Dokumen

Christus

Vivit.

-Materi dan

pengelama

n pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

87

l. Susunan Acara

WAKTU ACARA PENANGGUNGJAWAB

10:00 – 10:05 Login Peserta Penulis

10:05 – 10:10 Pembukaan

Doa Pembuka

Penulis

Gereja dan orang muda

10:10 – 10:45 Sharing pengalaman, tanya jawab. Penulis

10:45 – 11:00 Menyaksikan video “Kaum Muda,

Bersama Keluarga, Terlibat dalam

Gereja”

Sharing dan diskusi serta

pembahasan video.

Penulis

Menjadi orang muda yang terpanggil dalam hidupnya untuk melibatkan diri

kepada Gereja dan pentingnya kehadiran orang muda bagi Gereja.

11:00 – 11:15 Pemaparan dari Dokumen Christus

Vivit

Penulis

Pengumuman Give Away

11:15 – 11:20 Peserta berhak mendapat give away

yang dilakukan acak untuk 5

pemenang beruntung.

Penulis

Penutup

11:20 – 11:30 Doa Penutup, Lagu OMK. Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

88

1. Detail Kegiatan

1) Salam dan Pengantar

Menyampaikan salam selamat pagi dan menyampaikan terima kasih

kepada orang-orang muda yang telah bersedia mengikuti GO (Gathering Online).

Selanjutnya menyampaikan tujuan dari pelaksanaan Gathering Online supaya

dapat berjalan lancar walaupun tidak bertemu langsung tatap muka dan mampu

memberikan manfaat positif bagi orang-orang muda yang bergabung dalam

Gathering Online (GO). Kegiatan dari Gathering Online (GO) ini diadakan untuk

mengajak orang muda supaya lebih menghayati, memahami, dan

bertanggungjawab akan perannya sebagai orang muda untuk Gereja bahkan dalam

masyarakat.

2) Doa Pembuka :

Marilah hening sejenak untuk menyiapkan hati dan niat yang tulus

sebelum memulai acara Gathering Online (GO). Silahkan teman-teman

mengambil posisi duduk yang nyaman, dan hening sejenak untuk menghadirkan

Tuhan dalam kegiatan kita saat ini.

Allah Bapa yang penuh kasih, kami mengucap syukur kepada-Mu karena

Engkau selalu memberkati kami dan mengaruniakan rahmat indah-Mu kepada

kami anak-anakMu. Ya Bapa kali ini kami bersama-sama dalam pertemuan

Gathering Online (GO) ingin lebih menghayati akan tugas-tugas kami, bersama-

sama juga berbagi pengalaman dan merefleksikan dari setiap pengalaman kami

masing-masing dalam melayaniMu. Kami orang-orang muda yang saat ini

bergabung bersama dalam kegiatan ini juga sekiranya mampu saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

89

menyemangati supaya tetap mau berkontribusi bagi Gereja mengemban tugas

sebagai anak-anak Allah. Bimbinglah kami selalu Ya Bapa supaya semakin giat

dalam terlibat dari setiap kegiatan hidup menggereja dan merangkul anak-anakMu

yang belum terlibat untuk senantiasa memiliki kesadaran membangun dan

mengemban tugas Gereja bersama-sama, sehingga kami semua sebagai masa kini

Gereja dan Kerjaan-Mu di dunia ini semakin peka dalam setiap hal-hal yang

seharusnya juga kami kerjakan dan kami semakin hidup sebagai orang muda yang

siap sedia selalu bekerja dan berkaya untuk Gereja. Dengan ini Ya Bapa kami

serahkan seluruh kegiatan kami hari ini dalam kasih penyertaan tangan-Mu

sehingga nantinya kami selalu membuka hati kepadaMu. Dalam nama Yesus

Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan selama-lamanya. Amin.

3) Sesi I : Sharing pengalaman

4) Sesi II : Menonton video dari youtube dan mengulas dokumen Christus

Vivit

a. Tujuannya: Para orang muda mampu tersadarkan dan menghayati

keterlibatannya sebagai Orang Muda Katolik untuk terlibat dalam hidup

menggereja.

b. Metode : Menonton video, merefleksikan dan sharing dari pertanyaan.

c. Langkah-langkah :

Sharing pengalaman pribadi mengenai keterlibatannya dari mulai terlibat

hingga selama ini dalam hidup menggereja. Selanjutnya menonton video “Kaum

Muda, Bersama Keluarga, Terlibat dalam Gereja”. Setelah selesai, para orang

muda merefleksikan dengan dibantu panduan pertanyaan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

90

Kalian sebagai orang muda, sudahkah tersadar dan tergerak akan tugas dan

tanggung jawab kalian setelah mendengar dan melihat dari pemaparan video

tadi?

Bagi kalian orang muda, mengharapkan Gereja yang seperti apa yang mampu

menjadi bagian untuk orang muda?

Dari video tadi yang meneguhkan dan prioritas untuk kalian sebagai orang

muda apa?

Setelah selesai, para peserta mengungkapkan hasil dari buah-buah refleksi dan

kemudian diskusi bersama. Selanjutnya mengulas dokumen Chsistus Vivit yang

telah menyapa orang muda dan untuk semakin meneguhkan harapan mereka,

sehingga semakin berkembang dan menghayati akan panggilan mereka untuk

Gereja dan dunia.

5) Sesi III : Give away

Untuk membuat suasana meriah, dari peserta yang telah mengikuti

kegiatan Gathering Online ini diberikan “give away” secara acak. Give away

akan diberikan kepada peserta sebagai tanda terima kasih.

6) Refleksi Peneguhan

Dari refleksi ini diharapkan para OMK semakin teguh hati dalam

pribadinya dan semakin sadar akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai anak-

anak Allah untuk siap sedia melayani Gereja bahkan juga masyarakat dan terlebih

di zaman sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

91

a. Bagaimana tindakan kalian sebagai orang muda dalam memberikan

kontribusi untuk keterlibatan khususnya di dalam Gereja dalam setiap

pelayanan maupun di tengah masyarakat?

b. Upaya seperti apa yang mampu dilakukan untuk memberdayakan para

OMK dalam keterlibatan hidup di Gereja?

c. Niat-niat apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaharui partisipasi

dalam melaksanakan tugas hidup menggereja?

d. Diharapkan setiap peserta mampu mewujudkan apa yang sudah

dirumuskan dari buah-buah refleksi diatas.

7) Penutup

a. Doa Penutup

b. Lagu Penutup : OMK BISA!-Theme Song Bright Keuskupan Bogor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

BAB V

PENUTUP

Pada bagian akhir bab V, penulis akan menuliskan kesimpulan dan saran

yang berkaitan dengan judul skripsi “Gereja terbuka St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi orang

muda”. Bagian bab ini penulis merangkum dari keseluruhan isi skripsi. Untuk

bagian saran, penulis memberikan saran-saran berdasarkan hasil kesimpulan yang

telah diperoleh sebagai masukan untuk Gereja, romo, para dewan paroki dan

orang-orang muda Katolik secara menyeluruh.

A. Kesimpulan

Penulisan skripsi dengan judul “Gereja Terbuka St. Antonius Padua

Kotabaru Yogyakarta Sebagai Latar Belakang Keterlibatan Hidup Menggereja

Orang Muda” diangkat melalui keterlibatan penulis dalam kegiatan menggereja di

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dan ingin mengungkap alasan orang muda

yang mengambil bagian dalam kegiatan yang ada di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru ataupun lebih tertarik dengan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru untuk

terlibat dalam kegiatan menggereja.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dipilih sebagai tempat pelaksanaan

penelitian karena hadirnya orang muda untuk terlibat dalam setiap kegiatan di tim

kerja serta komunitas-komunitas jumlah orang mudanya sangat terlihat dan

berkarya untuk paroki, orang muda mendominasi dalam setiap kegiatan. Walau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

93

terdapat beberapa paroki di daerah kota Yogyakarta namun kehadiran orang-orang

muda terpikat dengan Kotabaru dan kedatangan mereka tiap kali menjadi wajah

muda bagi paroki yang semakin melengkapi.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru telah berupaya untuk menjadi paroki

yang terbuka. Bahwa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sendiri membuka pintu

bagi seluruh umat, mendengar pesan yang disampaikan dari umat. Kehadiran

romo-romo mampu dekat dengan umat, menyapa setiap umat, bahkan sejauh ini

juga memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan umat. Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru membiarkan pintunya selalu terbuka sejak pagi hingga malam

hari supaya umat yang ingin berdoa ataupun berjumpa dengan sesamanya,

beristirahat sejenak dari kepenatan pekerjaan, melaksanakan tugas dalam tim kerja

atau latihan-latihan untuk pelaksanaan tugas dan sekedar hanya menyinggahi

tempat itu tidak menghalangi segala niatan mereka berkunjung ke Gereja. Dengan

keterbukaannya Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dijiwai dengan semangat

Injil, menunjukkan bahwa adanya kesatuan hati dan cinta yang dimiliki serta

dihayati yang dibantu dengan terang Roh Kudus sehingga memancarkan wajah

gereja dengan keselamatan. Setiap aspek dan bagian-bagiannya mampu

terkoordinir dengan baik berkat kerjasama yang baikpula antar umat, romo paroki,

dewan, dan semua saja yang membantu setiap tugas yang di paroki. Dengan ciri

khasnya yang dimiliki Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi hati

dikalangan umat, paroki sudah menjadi bagian dalam diri umat dengan merasakan

kenyamanan dan kasih persaudaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

94

Mengenai permasalahan yang menjadikan Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru mampu dikatakan sebagai parokinya orang-orang muda, karena memang

orang muda sangat mendominasi dalam segala aspek baik kegiatan tim kerja

ataupun komunitas. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sampai saat ini

memberikan ruang dan kesempatan kepada orang-orang muda supaya mereka

selalu tergerak dan berniat untuk masuk dalam keterlibatan diri mereka untuk

paroki. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menarik perhatian dikalangan

orang muda dengan ciri khasnya yang dimiliki. Juga karena di Paroki St. Antonius

Padua Kotabaru yang memang sudah diminati orang-orang muda sehingga yang

berpartisipasi juga kebanyakan orang muda dan dari mereka mampu untuk

merangkul teman-teman mereka yang lain.

Hal tersebut yang sampai saat ini masih terjadi, dan mampu menjadi nilai

unggul bagi Paroki St. Antonius Padua Kotabaru untuk mencari sumber daya

orang muda. Orang muda yang sudah datang dan merasakan dinamika di Paroki

St. Antonius Padua Kotabaru selalu membuat orang muda yang lainnya mendapat

magnet sehingga mau mencoba dan bergabung di dalamnya. Ini mampu menjadi

penjaring untuk orang-orang muda mau bergabung terlibat bersama dalam

kegiatan menggereja. Kehadiran orang muda inilah yang mampu menjadikan

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sebagai tempatnya orang muda.

Terkait permasalahan mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru

mampu menjadi daya tarik bagi orang muda karena sudah adanya tim kerja dan

komunitas aktif di paroki ini. Orang muda diberi wadah untuk mereka kreatif dan

produktif ikut mengambil peran mereka dan hidup berpelayanan dengan banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

95

cara. Tak hanya itu, orang mudapun selalu mendapat sapaan dari romo. Romo

sangat menyambut, menerima dan mendukung untuk orang muda. Setiap kali

perayaan Ekaristi juga banyak dihadiri oleh orang-orang muda, sehingga membuat

orang muda yang lain juga mengikuti Ekaristi disini. Homili yang diberikan romo

mudah dipahami untuk orang muda. Homili mampu sesuai dengan situasi orang

muda membuat mereka merasa tersentuh. Dari sini sesuai dengan keinginan orang

muda yang instan dan cepat, karena perayaan Ekaristi yang disajikan dari

pembuka hingga penutup tidak terlalu lama namun tetap mendapat pemaknaan

dari Ekaristi yang tetap sesuai.

Paroki St. Antonius Padua Kotabaru menyediakan ruang bagi orang muda

untuk bertumbuh, berkembang dan memberikan semangat pelayanan sehingga

mampu menjadi pilihan orang-orang muda untuk terlibat dalam kehidupan

menggereja. Hal tersebut yang mampu membuat orang muda menjadikan Paroki

St. Antonius Padua Kotabaru sebagai tempat mereka melayani lewat tugas dan

kegiatan yang sudah ada di tim kerja maupun komunitas. Tugas dan kegiatan yang

ada di setiap tim kerja dan komunitas sebagai bagian untuk berpelayanan.

Kehadiran orang muda sangat diharapkan untuk berdinamika, belajar, dan

bersosialisaasi bersama membangun jaringan antar orang-orang muda lainnya.

Saran dan usulan yang akan dilakukan orang muda untuk berkontribusi dan

membuat Gereja semakin berkembang usul-usul dari mereka akan didengar baik

oleh romo paroki dan para dewan paroki. Dari orang-orang muda sendiri mereka

mampu membangun suasana yang asik, selalu seru, mendukung satu dengan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

96

lain, menerima perbedaan dan keberagaman sehingga tumbuh sebuah relasi baik

antar orang-orang mudanya.

Kehadiran orang muda memang dirasa perlu untuk menjadi tonggak

pembaharuan dari perkembangan paroki. Orang muda yang menyadari akan tugas

dan tanggung jawabnya untuk ikut serta ambil bagian dalam hidup menggereja

akan memberikan dampak bagi keberlangsungan bagi paroki dan perkembangan

potensi dari orang muda yang semakin diasah. Melalui orang mudalah yang akan

menjadi penerus dari orang tua, mereka sekiranya mampu menggantikan posisi

orang tua. Orang muda sudah menjadi masa kininya gereja dan masa kininya

Allah. Hendaknya mulai menghilangkan anggapan mengenai ketidakpercayaan,

remehan dan sikap apatis terhadap orang muda dengan kepercayaan dan

pengharapan akan sikap mereka dalam berkontribusi untuk hal yang baik. Orang

muda menjadi generasi baru, lebih memiliki semangat, ide-ide kreatif, kekuatan

dan kecepatan. Mereka diharapkan mampu untuk membawa perubahan baru

dalam berbagai hal. Peranan orang muda sangat berpengaruh dalam kemajuan

serta perkembangan juga bagi Gereja.

Orang muda memiliki kekuatan besar untuk merubah memperbaiki,

memperbaharui tatanan baru dengan terobosan-terobosan yang ada pada diri

mereka. Seperti halnya di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru kehadiran orang-

orang muda dalam mengambil bagian untuk ikut terlibat sudah mampu untuk

melanjutkan karya perutusan Kristus kepada dunia. Para OMK yang telah

mengambil bagian dalam hidup menggereja saat ini menjadi penerus misi Yesus.

Orang muda juga tetap perlu untuk diberikan pendampingan supaya mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

97

mengalami pertumbuhan relasi pribadi OMK dengan Kristus Tuhannya,

pertumbuhan dan perkembangan diri, kesadaran dan keterlibatan mereka dalam

komunitas Gerejawi dan masyarakat umum.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian dalam skripsi ini menggunaan

metode yang masih perlu di telaah lebih lanjut. Metode penelitian kualitatif

dengan deskriptif analisis memberikan riset yang lengkap namun perlu diolah

secara teliti untuk mendapatkan hasil yang baik dan kualitatif sesuai untuk

pembahasan hasil tersebut. Penulis berharap dari penulisan penelitian ini mampu

dijadikan riset selanjutnya dengan melihat perkembangan yang akan berubah

sesuai situasi.

B. Saran

Dari hasil skripsi ini penulis memberikan saran kepada Paroki St.

Antonius Padua Kotabaru, orang muda, dan Prodi Pendikkat. Saran-saran tersebut

diantaranya :

Bagi Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta kiranya tetap

mempertahankan apa yang sudah menjadi keunggulannya bahkan bisa

meningkatkan keunggulan yang dimilikinya itu. Tetap menjadi Paroki yang

menerima seluruh umat dari manapun, menyediakan ruang bagi kehadiran orang

muda, membuka peluang untuk orang-orang muda mau berkarya. Jangan menjadi

Paroki yang merasa paling baik, memegahkan diri dan unggul dari Paroki yang

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

98

Bagi orang muda yang sudah terlibat di Paroki St. Antonius Padua

Kotabaru Yogyakarta kiranya tetap selalu setia melayani dan terlibat untuk hidup

menggereja. Selalu menyadari bahwa peran sebagai orang muda sangat

dibutuhkan untuk perkembangan Gereja. Orang-orang muda sekiranya lebih

kreatif dan aktif untuk membangun Kerajaan Allah di dunia saat ini. Mampu

menggandeng orang-orang muda yang lain untuk terlibat dan berdinamika

bersama dalam melayani Tuhan dan Gereja.

Bagi Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik (Pendikkat) kiranya

selalu mengupayakan keikutsertaan dalam keterlibatan hidup menggereja.

Memberikan pemahaman sebagai pondasi yang kuat untuk dipahami sebagai

sarana tugas untuk ambil bagian dalam keterlibatan di paroki terlebih sebagai

orang muda dan menjadi ladang kerja untuk katekis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dokumen Gereja

Fransiskus. (2019). Seruan Apostolik Pascasinode Paus Fransikus: Christus Vivit.

Jakarta: Dokpen KWI

_______. (2018). “Dokumen Akhir Sidang Umum Biasa XV Sinode Para Uskup:

Orang Muda, Iman, dan Penegasan Panggilan”. Jakarta: Dokpen KWI

_______. (2013). Dokumen Gerejawi Evangelii Gaudium Paus Fransiskus.

Jakarta: Dokpen KWI.

_______. (2013). Ensiklik Pertama Paus Fransiskus: Lumen Fidei.

Paulus VI. (1965). Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di Dunia

Dewasa Ini: Gaudium et Spes. Penerjemah: R. Hardawirjana. Jakarta:

Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada 1965).

_______. (1965). Apostolicam Actuositatem Penerjemah: R. Hardawirjana.

Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada 1965).

_______. (1964). Lumen Gentium Penerjemah: R. Hardawirjana. Jakarta: Dokpen

KWI

Sumber Buku

Bandur, Agustinus. (2019). Penelitian Kualitatif Studi Multi-Disiplin Keilmuan

dengan NVivo 12 Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Bagus Laksana. (2016). Rumah Kaum Muda. Majalah Rohani. (09), 2-3.

Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada.

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif; Komunikasi, ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana.

Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang. (2018). Kisah Tuhan Kisah

Hidupku Pokok-pokok Pedoman Formasi Orang Muda Katolik Keuskupan

Agung Semarang.

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Fransiskus Purwanto. (2016). Berani Berkotor Tangan dalam Pastoral Kaum

Muda. (09), 4-7.

Hartoko. SJ. (2013). Profil Paroki SJ. Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Kateketik KAS. (2019). Panduan Adven Lingkungan 2019.

Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia. (2014). Sahabat

Sepeziarahan Pedoman Karya Pastoral Orang Muda Katolik Indonesia.

Jakarta. Etem Print.

Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Semarang. Formasi Dasar Orang Muda

Katolik Tahap Pertama Creatio.

_______. Formasi Dasar Orang Muda Katolik Tahap Kedua Immersio.

_______. Formasi Dasar Orang Muda Katolik Tahap Ketiga Incarnatio.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

100

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, SJ,

Penerjemah). Jakarta: Obor bekerjasama dengan Departemen Dokumentasi

& Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1993).

Mali, Mateus. (2019). Orang Muda yang Berdinamika Mencari Allah. Majalah

Rohani, (02), 4-7.

Mali, Mateus. (2013). Gereja dan Keterlibatannya dalam Dunia Refleksi Pastoral

atas Gaudium et Spes. Jurnal Teologi, 2(02), 139-149.

Moleong, Lexy J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Paska, Nyoman. (2011). Kompendium ikhtisar Katekismus Gereja Katolik.

Malang: Dioma.

Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik.

(2019). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik.

Putranto, CB. SJ. (2019). Dihimpun untuk Diutus, Pengantar Singkat Eklesiologi.

Yogyakarta:Kanisius.

Rukiyanto, Agus. (2009). Menerobos Pintu Sempit : Hidup Menggereja dalam

Milenium Ketiga: Suatu Pencarian Bentuk Baru Menggereja?.

Yogyakarta: Kanisius.

Riyanto, Armanda & Mistrianto. (Ed). (2011). Gereja Kegembiraan & Harapan

Merayakan 45th Gaudium et Spes. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alvabeta.

Tim Rohani. (2016). Gereja Sahabat Peziarahan Orang Muda. Majalah Rohani.

(09), 8-10.

Winarni, Endang Widi. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Research and Development (R&D).

Jakarta: Bumi Aksara.

Sumber website

Diah Anggraeni (2013). Diunduh dari http://www.satuharapan.com/read-

detail/read/eksortasi-apostolik-paus-fransiskus-tantangan-sekaligus-ajakan pada

10 November 2019 pukul 11:22.

Website Paroki Santo Paulus Pekanbaru. Diunduh dari

https://santopauluspku.wordpress.com/2014/02/25/suka-cita-injili-anjuran-

apostolik-paus-fransiskus/ pada 10 November 2019 pukul 13:03.

Website KMK St. Thomas Aquinas (2014). Diunduh dari

http://kmk.stikom.edu/siapakah-orang-muda-katolik-omk/ pada 10 November

2019 pukul 09:38

https://www.ragamconcept.com/2019/05/pengertian-gathering-macam-

dan.html?m=1 diunduh pada 29 Mei 2020 pukul 11:01

https://bto.co.id/perbedaan-gathering-outing-dan-outbond/ diunduh pada 29 Mei

2020 pukul 11:14

Komkep Bogor (2019). Diunduh dari https://youtu.be/AS000Rz829M pada 29

Mei 2020 pukul 11:45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(1)

Lampiran Surat Izin Penelitian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(2)

Lampiran Wawancara :

Hasil Wawancara 1 (R1)

Nama : Anastasia Dayinta Adella

Pelaksanaan wawancara : 28 Januari 2020

Daerah Teritorial / Paroki Asal : Maria Assumpta Babarsari

Lamanya waktu : 00:09:39

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?

R : Tidak ada Gereja lain yang dapat menampung anak muda, karena rata-rata

setiap Gereja hanya menampung anak muda yang dari lingkungannya atau

wilayah parokinya sendiri. Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

memang sudah terkonsep untuk orang muda, dari segi ekaristinya dan segala

persiapan untuk membantu melaksanakan ekaristi sudah mulai sangat kekinian.

Itulah yang membuat anak muda lebih senang ke Kotabaru, karena tidak monoton

tidak terkesan kuno, ada sebuah kemajuan dari sebelumnya.

Pernah mengalami peristiwa bahwa ketika memilih Gereja yang lebih dekat

dengan tempat yang ditinggali dan juga di Gereja tersebut juga memiliki banyak

orang muda yang juga orang-orang perantauan, Gereja tersebut tetap mau

menerima anak-anak perantauan yang tinggal dalam wilayah territorial di Gereja

tersebut tetapi bagi saya sendiri tidak merasa sreg (puas atau cocok) karena Gereja

tersebut masih sama saja dengan Gereja-gereja lainnya, Gereja yang tidak

“kekinian”, sudah mencoba banyak Gereja selama tinggal disini tapi selalu ada hal

yang menjadi syarat bahwa orang yang terlibat harus dari daerah/wilayah paroki

Gereja itu sendiri yang terpenting mencakup wilayah territorial Gereja tersebut.

Dari itu merasa tidak diterima karena sebagai anak-anak rantau merasa agak susah

untuk menentukan dimana, dan ada beberapa Gereja yang menurut saya tidak

terlalu sreg.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Karena Gereja Kotabaru beda dari yang lain, beda dari segi-segi jenis

pelayanannya. Di Gereja lain masih belum ada tetapi di Gereja Kotabaru sudah

ada. Lebih senang mendengarkan homili di Kotabaru dari pada di Gereja lain

karena isi homili sangat mengena dengan situasi nyata yang dialami, terlebih bagi

anak muda. Gereja lain kadang bertele-tele, malah membuat jadi males. Selalu

merasa tersapa oleh Romo sebagai orang muda. Di Kobar orang mudanya diberi

ruang untuk berpelayanan, tidak seperti di Gereja lain. Misalnya ketika sebuah

pekerjaan atau ada urusan yang harusnya ditangani oleh orang muda tetapi malah

dikerjakan oleh orang-orang tua, itu yang membuat tidak sesuai dengan anak

muda sendiri.

P : Apakah juga suka dan tertarik dengan tata cara dari liturginya? Bagaimana

pendapatmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(3)

R : Tidak bertele-tele, tidak lama, singkat tapi sangat mendapat makna dan inti

karena menurut saya jika misa lama malah tidak mendapatkan inti dari ekaristi itu

sendiri.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : Memilih Kobar itu karena banyak tempat dalam komunitas atau tim kerja

untuk melakukan pelayanan. Hal lainnya yang menjadi alasannya ialah anak

mudanya mampu untuk bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya, profesional,

kerja kerja main ya main. selalu ada sapaan dari Romo.

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Bagi saya sangat perlu, karena anak muda yang akan meneruskan perjalanan

dari Gereja, kalau anak muda dari sekarang tidak dijamah kedepannya yang akan

meneruskan segala kegiatan di Gereja siapa.

P : Kamu sebagai orang muda apakah memang sudah memiliki ketekatan untuk

memiliki jiwa pelayanan dan aktif dalam Gereja?

R : Dari Kobar saya mulai lagi hidup menggereja. Berawal dulu dari tinggal di

asrama, kehidupan rohani sangat tertata dengan baik, ketika keluar dari asrama

selalu merasakan ada kerinduan-kerinduan, misalnya dalam hal doa komplitarium,

misa ekm. Harus ke Gereja lagi dan mungkin akan menemukan apa yang aku cari

seperti dulu.

P : Apakah ditempat asal paroki mu memang orang muda diberi wadah dan harus

aktif di Gereja?

R : Iya, namun hal itu tidak berjalan. tidak ada tim kerja seperti halnya di

Kotabaru. Kendala di paroki adalah disanapun banyak orang rantau jadi itu susah.

Tidak adanya SMA yang swasta Katolik dan hanya ada sekolah negeri dan itu

berakhir sampai sore itu yang menjadi penghambat anak muda untuk berkreasi

dan terlibat dalam Gereja.

P : Apa satu kata untuk Kobar?

R : Luar biasa, karena Kobar tetep menjadi gereja yang paling banyak memiliki

komunitas dan tim kerja untuk membantu orang muda juga umat terlibat dalam

Gereja, juga mau menerima dan menyapa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(4)

Hasil Wawancara 2 (R2)

Nama : Isidorus Marcho Subagyo

Pelaksanaan wawancara : 28 Januari 2020

Daerah Teritorial / Paroki Asal : Maria Assumpta Babarsari

Lamanya waktu : 00:15:52

P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta menjadi Gereja yang terbuka?

R : Gereja Kotabaru terbuka karena menurut ku Gereja berkomitmen menjadi

Gereja yang mampu hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya orang muda.

Nah untuk orang muda jika dia tidak mampu untuk terbuka maka akan sulit

kemungkinan Gereja yang sudah terbuka itu sulit masuk dalam diri anak-anak

muda, berada dalam tengah-tengah anak muda

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?

R : Arah dasar pastoralnya Gereja Kotabaru memang untuk anak muda,

bagaimana mampu menjadi Gereja bagi para anak-anak muda yang studi di

Yogyakarta datang lalu beribadah dan beraktifitas di Gereja ini. Sudah menjadi

Gereja yang terbuka untuk menerima.Karena Gereja memang sudah terbuka dan

sudah menjadi acuan dasar Gereja universal bahwa Gereja harus menerima, tetapi

tidak semua Gereja terbuka. Ada beberapa Gereja yang terbuka tapi

keterbukaannya itu mampu diukur dalam skala, dan menurut saya Gereja St.

Antonius Padua Kotabaru memang memiliki skala paling tinggi sekitar 9% dari

prosentase 10%.

P : Apa respon atau pendapatmu jika masih ada Gereja yang belum mampu

terbuka dan masih ada unsur pembedaan dalam Gereja tersebut?

R : Itu sebenarnya sudah menjadi kebijakan pastoral paroki bagaimanakah Romo

Paroki melihat semendesak itu terbuka dan dengan kebutuhan Gereja yang bukan

hanya pada orang-orang yang datang tapi justru orang-orang yang ada di paroki

tersebut dan umat sifilizen asli yang juga harus diperhatikan. Apakah ada

kebijakan terbuka atau tidak tergantung dari pastor paroki apakah melihat Gereja

itu sudah bisa untuk terbuka, dan yang ke dua apakah kebutuhan umat didalamnya

sendiri terpenuhi atau belum, karena akan sangat aneh bila umat paroki masih

kurang terpenuhi.

Menurut saya Gereja ini mampu terbantu karena adanya Seminari Kolsani sebagai

Seminari Tinggi Yesuit menjadi bisa tertangani karena idealnya satu Romo

melayani 1000 umat namun di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dengan

jumlah umat bisa mencapai 3.000 bisa meminta bantuan Romo Kolsani.

Y : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda? Kenapa Kobar memiliki daya tarik bagi orang muda? dan dari

kamu sendiri kenapa tertarik di Kobar?

P : Semua berawal dari Romo Toms Jacobs S.J bagaimana Gereja menjadi Gereja

yang tau pada kebutuhan umat bukan hanya selalu bertumbuh pada aturan Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(5)

tetapi lebih pada kebutuhan umat, jadi di Kotabaru sendiri memprioritaskan

kebutuhan umat sekarang pada orang muda cukup besar lalu dari situ muncul hal

hal baru seperti adanya EKM, sehingga itu menjadi daya tarik sendiri bahwa tau

akan kebutuhan anak muda yang diinginkan dan membuat tertarik. Adanya pula

gerakan sosial karena dewasa ini orang-orang lebih suka hal-hal aksi nyata dari

pada banyak omong. Di Gereja ini banyak gerakan sosial yang muncul lalu

menjadi daya tarik juga tentunya bukan hanya untuk orang-orang tua tetapi juga

orang-orang muda. Juga dalam segala aktivitas-aktivitas yang tidak monoton

karena itu dinamis, memang ada beberapa yang terbatasi oleh beberapa faktor

karena ada ketidaksetujuan dengan tim dewan paroki, pengurus harian paroki,

dengan Romo parokinya sendiripun tetapi gerak dinamisnya tetap terlihat, melalui

gerakan-gerakan baru, misalnya mereka yang datang tentunya bukan hanya

membawa badan tetapi juga ide, ide yang mampu difoolup, ide-ide yang menarik

bagi orang muda.

P : Apa yang membuatmu cocok dengan orang-orang muda disini?

R : Orang-orang muda disini memang terkadang sangat terbuka karena berada di

lingkungan kota tetapi terkadang beberapa hal juga karena dia terbuka

identitasnya susah dibaca. Contohnya kegiatannya apa saja dan lain-lain. Tetapi

ini sangat positif karena membantu anak-anak muda karena kebutuhan dasar saat

ini bagaimana Gereja mengajak anak muda itu bisa tercermin di Kotabaru.

Menurut saya gerakannya bagus, asik, anak muda banget, meskipun terkadang

banyak ketidaksetujuan membuat anak mudapun akhirnya malas berdebat.

P : Bagaimana ketika mengalami ada sebuah perdebataan itu? Masihkah tetap

ingin terlibat untuk melayani untuk paroki/Gereja?

R : Tidak mau ambil pusing ketika ada perdebatan dengan paroki dan sebagainya

karena semuanya diatur mungkin juga ada beberapa orang muda yang memiliki

jiwa bebas, terkadang merasa tertekan tidak tahu, tetapi bagi saya sendiri ketika

sudah tau cara bermainnya ya mau bagaimana lagi. Gerejapun harus bebas tapi

tidak terlalu bebas. Karena jika terlau bebas akan jatuh seperti Gereja Kristen… .

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : Gereja St. Antonius Padua Kotabaru itu sudah memiliki ciri khas yaitu

menjadi Gereja bagi anak muda dengan segala bentuk kegiatan yang ada. Hal itu

yang menjawab keinginan banyak anak muda yang haus untuk melayani lagi di

Gereja, karena juga model pelayanannya sesuai dengan usia dan relevan dengan

zaman sekarang.

P : Menurut kamu keterlibatan hidup menggereja itu apa?

R : Inti baptisan kan orang yang sudah dibaptis harus melaksanakan tugasnya

sebagai seorang murid dan sahabat-sahabat Tuhan. Panggilan hidup menggereja

sebagai kesadaran orang-orang yang sudah dibaptis harus hidup menggereja.

Tetapi terkadang dalam permaslahan modern orang yang dibaptis masih kecil

terkadang ada ornag yang tidak setuju, tidak sreg dengan iman katolik, tapi

kembali lagi bahwa itu adalah sebuah pilihan. Seorang pribadi untuk keluar dari

Gereja Katolik atau tidak, sebuah panggilan hidup menggereja adalah hal yang

wajib, sadar dan memang melihat Gereja Katolik sebagai jalan hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(6)

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Perlu atau tidaknya kembali pada pilihan masing-masing orang apakah dia

merasa perlu atau tidak, tetapi sebagai satu komunitas hendaknya Gereja perlu

menumbuhkan sikap perlu itu, Gereja tidak mungkin tinggal diam dan duduk

berleha-leha tidak ada gerakan untuk mengajak mereka masuk terlibat. Akhirnya

akan jatuh seperti Gereja-gereja di Eropa yang diisi oleh banyak orang tua jadi

harus ada hubungan timbal balik diperlukan, jika diperlukan dalam sisi umat

tergantung pribadi.

P : Bagaimana pandanganmu tentang Gereja St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta dengan Gereja-Gereja yang lainnya?

R : Dulu melihat kobar dari sisi liturgi, karena misanya cepat, adanya teologi

kebebasan untuk melakukan sesuatu dan bebas untuk mengatur liturgi sesuai

dengan kebutuhan umat, sedangkan Gereja lain terlalu saklek. Sangat menarik dan

mampu berbeda dari yang lain. Anak muda dengan passion masing-masing bebas

memberikan sumbang sih pada Gereja jadi itu membuat menarik. Dari Kobar,

Kobar yang paling terbentuk dari segi kegiatan, orang-orang pendukung.

Babarsari dan Pringwulung juga sangat terbuka tapi satu sisi mereka karena dalam

komunitas orang-orang Timur jadi agak sedikit terfigur dan susah untuk

mengembangkan mau dibawa kearah mana. Di gereja Kotabaru kan bukan hanya

orang timur saja dan banyak, jadi lebih plural.

Sisi kelemahan dari Romo : Romo yang tergantung pada pribadinya, ada beberapa

hal yang tidak ada dukungan dari Romo Paroki, tapi kembali lagi asal kita mau

menjelaskan secara baik dan benar kepada Romo Paroki saya yakin akan

didukung. Dalam misa dan homili karena banyak Romo arahnya bagus tapi

beberapa ada yang membosankan, tapi mayoritas ciri khas kotbah dari romo-romo

Yesuit lebih mengena pada hidup sehari-hari. Bukan hanya konsep tapi pada

ranah titik harus bertindak seperti apa.

P : Kalau kedepannya hal atau kegiatan seperti apa yang mampu dilakukan untuk

mengaktifkan dan mengajak kembali anak-anak muda untuk mau terlibat hidup

menggereja?

R : Kegiatannya sebenarnya banyak, tetapi konsepnya satu yaitu kegembiraan.

Karena anak muda tanpa ada kegiatan yang menggembirakan itu akan sangat

membosankan dan mungkun bagia anak muda tidak akan tertarik. Konsepnya

kiranya seperti itu. Tapi prakteknya akan banyak sekali seperti film, olah raga,

tablo teater, mungkin akan banyak lagi yang lain. Tetapi yang penting ialah

kegiatan itu mampu menghadirkan kegembiraan dan menyalurkan bakat

khususnya orang muda.

Y : Apa satu kata untuk Kobar?

R : Maju, maju dalam segala perkembangan umat, gerakan umat maju, setiap hari

semakin banyak orang terlibat. Semakin banyak yang terlibat semakin bagus yang

menjadi catatan adalah apakah orang yang terlibat itu ingin ikut-ikutan saja atau

memang mendarat sampai pada titik kesadaran bahwa saya mengikuti ini karena

saya memang mau untuk melayani yang perlu kemendalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(7)

Hasil Wawancara 3 (R3)

Nama : Gerardus Dewa Nugraha Erwandi

Pelaksanaan wawancara : 29 Januari 2020

Daerah Teritorial / Paroki Asal : St. Albertus Agung Jetis

Lamanya waktu : 00:16:11

P : Apa pendapatmu mengenai Kotabaru memiliki banyak orang muda dan disebut

sebagai gerejanya orang muda?

R : Karena Gereja Kotabaru memiliki faktor Gereja yang terbesar dan salah satu

Gereja yang tertua di Yogyakarta, dan pusatnya yang sangat strategis di tengah

kota, maka Gereja ini yang bisa banyak menarik banyak umat karena ketiga faktor

tersebut. Jika dari sisi anak muda karena Gereja ini sudah terkenal dari tahun ke

tahun banyak anak muda yang aktif disini, mulai dari tim komunitas dan tim

pelayanannya, menurut saya yang sangat menarik untuk anak mudanya adalah

dalam ekaristi kaum muda (EKM), walaupun di Gereja-Gereja lain juga ada tetapi

di Gereja Kotabaru sendiri dari tahun ke tahun sudah selalu terkenal dengan

EKMnya, karena waktu pelaksanaannya jos-jos, enak-enak, bagus-bagus,

terutama jika sponsornya dari Stece atau JB dari situ akan banyak mendatangkan

umat.

P : Sisi dari misanya kenapa tetap memilih Kobar?

R : Ada keramahan dari Romo, terutama Romo paroki yang selalu menyapa di

sore hari sebelum misa, dalam homili tetap sama dengan gereja-gereja lain tetapi

di Kotabaru lebih dalam sisi humanis jadi romo mau menyapa. Homilinya dari

romo-romo dapat memberikan pengaruh dan memiliki ide dalam penyampaiannya

terutama topik-topik milenial untuk anak muda sekarang yang selalu

diperbincangakan. Menggunakan strategi yang bagus sehingga mampu

mengundang banyak anak muda.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Seperti yang tadi, bahwa Gereja Kotabaru adalah Gereja terbesar di kota dan

letaknya yang strategis berada di tengah kota. Hal lain juga adanya pengaruh dari

Romo-Romo muda yang dapat merangkul anak-anak muda.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : Karena di Kotabaru tim pelayanannya banyak banget dan kebanyakan dari

anak muda, mulai dari EKM, EKR, PIA, Patemon, Lektor dan lain-lain yang

mampu menjadi wadah bagi banyak kaum muda. Karena Gereja yang besar,

banyak pelayanan dan tertarik karena didalamnya banyak anak muda.

P : Bagaimana dengan kondisi yang ada di paroki asalmu sendiri untuk tim

pelayanan dan orang mudanya?

R : Di jetis dikit, hanya OMK, omk asli banyak yg aktif berbeda dengan Kobar

yang mayoritas orang mudanya adalah orang luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(8)

P : Apakah di Jetis kondisi umat dan romo mendukung juga untuk kaum muda?

Apakah juga banyak melibatkan orang mudanya?

R : Kurang tau. Keterlibatan untuk mengajak anak mudanya hanya diwaktu-waktu

tertentu dan tim pelayanan tetap diisi oleh banyak orang-orang tua (lektor,

prodiakon, hias altar, koor dll). Karena saya sudah sejak TK sering nya di Kobar

untuk misa dan berpelayanan.

P : Menurut kamu keterlibatan hidup menggereja itu apa?

R : Hidup menggereja lebih banyak aktif di Gereja untuk ikut dalam tim

pelayanan-pelayanan. Tapi ternyata setelah mendalami hal itu malah lebih banyak

ke hal-hal yang mengarah tidak pada hidup menggereja tetapi walaupun itu

pelayanan pada akhirnya itu malah juga menjadi beban karena memiliki tanggung

jawab, mau pelayanan tapi memiliki beban dan tanggung jawab. Jadi malah hidup

menggerejanya enggak dapet, jadi kalau ke Gereja itu pikirannya hanya tugas dan

tugas, rohaninya kadang kurang. Tetapi dari tugas dan hidup menggereja tetap

saya maknai sebagai pelayanan. Awal 2017 saat mulai aktif sering banget

berpelayanan apalagi ke audio visual apalagi ketika masuk ke bagian pentingnya

atau strukturnya ternyata pelayanannya gak dapet malah dapetnya sebuah

tanggung jawab dalam kepengurursannya.

P : Hal lainnya yang membuat kamu tetap milih Gereja Kotabaru apa?

R : Karena dari TK sudah sering ke Kobar, banyak makanan banyak jajanan,

banyak orang muda yang dari luar sehingga bisa kenal banyak satu dengan yang

lain, mengenal berbagai budayanya, kebiasaanya masing-masing dari daerah, ada

dinamika yang menarik dan asik.

P : Bagaimana tanggapanmu ketika Kobar banyak orang muda dari luar dari pada

orang asli?

R : Positifnya karena Gerejanya orang muda, orang muda banyak yang kesini, kita

bisa banyak relasi dari berbagai macam wilayah dan dan latar belakang, tetapi

orang luar membuat matinya orang dalam, orang dari parokinya sendiri susah dan

mungkin canggung untuk bergabung, jadi orang yang asli dari paroki sudah

mempasrahkan kepada orang luar dan orang lain yang sudah mau bergabung dan

aktif.

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Sangat diperlukan, terutama karena orang muda lebih milenial dan lebih tau

keadaaan sekarang seperti apa sedangkan orang tua masih belum tahu bagaimana.

Nah orang muda sangat diperlukan buat kerjasama, misalnya dari orang tuanya

yang memilki kebiasaan baik ditularkan ke orang muda lalu yang orang muda

juga bisa menularkan ke orang tua misalnya dalam teknologi. Tetapi

kekurangannya anatara orang golongan tua dan golongan muda lebih banyak pada

kresnya atau tidak sependapat dan tidak sejalan, banyak selectnya karena kedua

golongan itu sudah berbeda pemikiran. Harapannya bisa saling memaklumi

dimana mereka harus bisa saling menyesuaikan.

P : Kalau kedepannya hal atau kegiatan seperti apa yang mampu dilakukan untuk

mengaktifkan dan mengajak kembali anak-anak muda untuk mau terlibat hidup

menggereja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(9)

R : Mungkin diadakan kembali kumpul komunitas dan tim kerja serta bersama

Orang Muda Katolik Kotabaru. Ini menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan

P : Selain banyak sisi positifnya, menurutmu sisi negatifnya yang ada di Kotabaru

apa?

R : Dalam pelayanan malah dimanfaatkan untuk menjatuhkan yang lain, adanya

gep-gep an, Mengatasinya : karena sudah sering ada kumpul bareng jadinya sudah

bisa saing dekat dan akrab, tahu satu dengan yang lain. Juga mungkin ada

keberbedaan juga dari romo satu dan romo yang lain.

P : Apa satu kata untuk Kobar?

R : Sukacita, ketika melayani mereka dengan gembira, tulus walaupun banyak

yang mengalami slack atau perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(10)

Hasil Wawancara 4 (R4)

Nama : Freund des Asa Zuniga

Pelaksanaan wawancara : 25 Maret 2020 (melalui instagram)

Daerah Teritorial / Paroki Asal : Bintaran

P : Kenapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta menjadi Gereja yang

terbuka?

R : Menurutku karena Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru bisa dibilang

istimewa dan dibanding dengan Gereja-gereja lain yang ada di Jogja. Bisa

menjadi istimewa karena menurutku umat yang berdatangan di Gereja ini unik

dan beraneka ragam. Ciri khas Gereja Kotabaru yang pasti banyak anak mudanya.

Jadi itu juga menjadi alasan untuk semakin semangat ke gereja karena merasa

banyak memiliki teman. Saya paling nyaman ke Gereja Kotabaru, karena di

tempat ini mudah untuk bersosialisasi juga terutama karena banyaknya komunitas

yang muda-muda. Hal ini pula bagi saya yang membuat mudah berkomunikasi

satu dengan yang lainnya antar tim kerja. Semua jadi lebih mudah berkomunikasi

dengan orang yang seumuran atau sepantaran dengan kita yang muda-muda

dibanding berkoordinasi dengan mereka yang lebih tua. Inilah asiknya ketika bisa

bergabung di Gereja Kotabaru, juga Gereja yang mampu menerima banyak sekali

anak muda. Tidak semua Gereja sama, untuk itu aku suka mengikuti misa di

Kotabaru. Bahkan juga karena di masing-masing komunitasnya pun asik-asik

orangnya. Jadi tidak membuat membosankan, makannya rajin ke Gereja dan juga

untuk berkunjung dan bertemu di pasturan dengan yang lainnya.

P : Apakah Gereja Kotabaru termasuk juga tidak memilih-milih orang untuk yang

mau terlibat?

R : Aku suka Gereja yang semua kalangan itu ikut terlibat berpartisipasi. Ada

yang tua, muda anak-anakpun juga sudah ikut terlibat.

P : Apa yang membuat keasyikan itu juga menjadi betah buat kamu?

R : Asik karena makin banyak temen, karena beberapa juga alumni dari JB, jadi

nambah ada yang bisa dikenal lagi. Walaupun dari akunya sendiri tidak terlalu

aktif dan membaur dengan yang lain yang belum aku kenal tetapi setiap kali ada

rapat pasti aku disapa sama orang-orang yang ada disana. Jadi seneng karena

banyak yang kenal aku. Juga karena orang-orangnya yang mau terbuka dan

menerima aku, walaupun aku merasa beda dengan yang lain.

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya

orang muda?

R : Karena Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru istimewa. Melihat itu menjadi

adem, damai, senang melihatnya. Kadang juga ada yang berpacaran. Hal yang

membuat spesial karena banyak anak JB sama Stece juga saat misa. Itu menjadi

khas karena semua anak muda dateng ke Gereja Kotabaru. Di Gereja Kotabaru

juga banyak yang ganteng-ganteng jadi bisa cuci mata. Di Gereja Kotabaru juga

anak-anak mudanya ke Gereja pakai branded-branded dari ujung rambut sampai

ke bawah kakipun bisa berjuta-juta. Jadi ngerasa Gereja kita itu spesial, ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(11)

perjuangan buat ke Gereja dengan dandan yang kaya-kaya gitu. Jadi Gereja orang

muda juga karena misanya cepet, yang dateng banyak orang muda, misa minguan

hanya satu jam. Tapi walaupun hanya satu jam dan itu cepet, yang sangat aku

suka adalah Romo saat memberikan khotbah, kan jarang Romo saat memberikan

khotbah itu bisa bikin candaan-candaan nah dari situ malah lebih dengar dan jelas

apa yang dikatakan Romo dalam khotbah. Gak ngeboseninlah kalau pas khotbah.

Tetap bisa mendapat pemaknaan dari khotbah Romo dan juga sangat mengena

untuk kehidupan.

P : Mengapa Gereja St.Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Menurutku dengan adanya orang-orang muda yang datang untuk ikut misa di

Gereja Kotabaru sudah cukup terlibat menjadikan Gereja Kotabaru menjadi

Gerejanya orang muda, karena setiap kali misa semuanya hampir orang muda.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggerja bagi

orang muda?

R : Ya karena orang-orangnya asik, bisa saling menerima kelebihan dan

kekurangan orang lain. Gampang untuk diajak bekerja sama. Kebanyakan juga

bisa berpikiran terbuka satu sama lain dan terlebih dalam satu komunitas atau tim

kerja mau jatuh bangun bareng-bareng saat ada proses kegiatan yang sedang

dijalani. Contohnya saat buat datang untuk latihan nari, buat dateng persiapan

make up dan pakai kostum lebih awal sebelum misa. Bagiku susah mencari

lingkungan yang seperti itu. Apalagi ini di Gereja kan, Gereja yang ramai dan

terkenal, kadang melihat diriku dan bentukanku udah aneh tetapi mereka semua

tetap mau menerima aku apa adanya.P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang

muda untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Sangat diperlukan lah, meneruskan perjuangan yang tua-tua. Kalau bukan

anak-anak muda siapa lagi yang bisa meneruskan. Nah sangat penting banget hal

itu, juga orang-orang yang sudah tua juga harus mau bekerjasama dengan orang

muda, saling mengajarkan cara bertanggung jawab di komunitas. Setidaknya

saling memberi contoh yang baik satu sama lain. Jadi walaupun peran orang muda

penting, peran yang tua pun juga penting dan harus mampu saling membantu,

bekerjasama satu sama lain.

P : Kegiatan atau hal apa yang tetep mampu diwujudkan untuk selalu menjaring

orang muda?

R : Dengan adanya recruitmen anggota baru yang pastinya muda-muda dan juga

sangat dibutuhkan dalam tiap tim kerja dan komunitas. Membutuhkan orang muda

biar lebih cepet dan efisien kerjanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(12)

Hasil Wawancara 5 (R5)

Nama : Alessandro Pradipta

Pelaksanaan wawancara : 26 Maret 2020 (melalui whatsapp)

Daerah Teritorial / Paroki Asal : Paroki St. Albertus Agung Jetis

P : Kenapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta menjadi Gereja yang

terbuka?

R : Gereja Kotabaru menjadi Gereja yang berbeda. Bahwa di Gereja Kotabaru ini

semua orang dari daerah manapun , dari berbagai daerah di luar territorial

Kotabaru dan orang yang bukan asli Kotabaru bisa aktif disini. Bahkan ada yang

dari jauh tanpa memandang dia dari luar Kotabaru atau bukan boleh bergabung

bersama dan diterima disini. Satu dengan yang lainnya mau menerima, dan juga

menerima orang-orang baru yang terlibat. Saya kaget, karena seumur-umur

terlibat dalam kegiatan Gereja yang biasanya terlibat itu orang-orang dari

lingkungan atau orang asli. Kalau misal ada orang dari luar yang terlibat bisa

dicap miring dari orang-orang Gereja situ. Maksud lebih jelasnya bukan dicap

miring sih, tapi setidaknya setahuku yang harus terlibat adalah orang-orang dari

lingkungan dan orang asli. Tidak bisa orang dari suatu paroki dan daerah lain bisa

terlibat di Gereja itu. Nah hal yang yang sebutkan tadi yang membuat Kobar

berbeda dan membuat saya kaget.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Menurutku keren sih, karena sekarang banyak Gereja yang kekurangan orang-

orang muda, dan di Gereja Kotabaru ini sangat banyak. Sebenarnya saya kurang

tahu ya, aku sendiri tertarik aktif di Gereja Kotabaru karena banyak anak-anak

mudanya dan juga banyak kegiatan yang membuatku menarik tidak hanya dari

seputar liturgi tapi juga dalam kegiatan sosial, seperti sego mubeng, bimbel,

patemon. Ya mungkin memang karena sejarah dari dulu-dulunya, Romo yang

juga dekat dengan anak muda dan juga lokasi Gereja yang dekat dengan kampus

dan temapat nongkrong.

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?

R : Ya mungkin karena di Gereja St. Antonius Padua Kotabaru sejak lama

memang terkenal tempatnya orang muda jadi istilahnya rekomendasilah untuk

anak-anak muda. Banyak orang-orang muda jadi banyak merasa cocok sebagai

teman ngobrol karena kadang-kadang kalau ngobrol sama orang tua merasa

akward atau kurang nyambung. Juga Romonya banyak yang muda-muda dan

mengerti dinamika anak muda. Juga adanya tim kerja sama komunitas yang sudah

ada membuat tambah beragam dan tidak monoton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(13)

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : Misalnya kalau di Gereja kegiatannya hanya yang berkaitan dengan kegiatan

berdoa, sembahyangan, koor, lektor dan semacamnya. Tetapi di Gereja Kotabaru

ini tidak, ada banyak macam kegiatan yang tidak mengarah ke rohani seperti sego

mubeng, bimbel, dan kegiatan sosial di luar kegiatan liturgi yang tentunya lebih

disukai anak muda dan waktunya fleksibel tidak terlalu menuntut untuk terlibat.

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Jelas sangat diperlukan, karena sebagai regenerasi dan supaya ada

pembaharuan di lingkungan Gereja, juga sebagai magnet untuk mengajak anak-

anak muda yang lainnya. Karena anak-anak muda kadang-kadang sering gak

nyambung kalau sama yang tidak sepantaran (orang-orang tua). Jadi mereka butuh

orang-orang dan lingkungan yang membuat mereka nyaman.

P : Hal atau kegiatan seperti apa yang mampu untuk mengaktifkan dan mengajak

kembali orang-orang muda untuk aktif dalam hidup menggereja?

R : Mungkin buat lingkungan atau suasana yang nyaman dan cocok untuk anak

muda, dan membuat kegiatan yang tidak hanya sekedar liturgi. Kegiatan-kegiatan

yang kekinia, tidak kaku, dan banyak tentang kegiatan sosial serta tidak itu-itu

saja. Contohnya seperti temu bulanan, community building.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(14)

Hasil Wawancara 6 (R6)

Nama : Chatarina Krismiyati Kayame

Pelaksaan Wawancara : 31 Januari 2020

Lamanya waktu : 00:12:10

Asal Paroki : Klepu

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?

R : Karena yang misa banyak orang muda, tim kerjanya walaupun ada orang tua

orang dewasa tapi banyak dihadiri oleh orang-orang muda dan sangat

mendominasi.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi Gereja yang

terbuka? Bagaimana pendapatmu?

R : Lokasi yang strategis, memudahkan umat untuk menemukan Tuhan, Gereja di

buka pukul 05:00-20:00 memungkinkan siapa saja yang ingin sekedar mampir

istirahat, duduk, atau berdoa dalam keheningan kepada Tuhan. Komunitas yang

banyak menjaring umat untuk lebih mengeksplor talenta untuk dipersembahkan

kepada Tuhan, memberi kesempatan umat untuk lebih melayani Tuhan. Bagus

dengan ini umat merasakan Gereja yang hidup, orang lebih dekat dengan Tuhan.

P : Kenapa kamu lebih memilih Kobar dan menurutmu ketertarikan apa yang

membuat banyak orang muda juga memilih Kobar?

R : Karena deket kampus, jadi sekalian mampir, jadwal misa yang banyak

misalnya tidak sempat untuk hadir yang misa pertama bisa memilih misa ke dua

jika tidak bisa misa yang ke tiga bisa ikut misa yang ke empat lokasinya juga

strategis deket jika mau kemana-mana, dalam diri ada keinginan untuk melayani

dan di Kotabaru ada banyak sekali lahan untuk mau melayani dan

mengembangkan iman kita.

P : Apakah bagi kamu jarak yang juah menjadi penghalang untuk tetap mau aktif

dan terlibat di Kobar?

R : Tidak, karena bisa menunggu di gereja atau tempat lain dari pada harus

kembali ke rumah….karena semuanya dengan mencintai, semua tidak merasa

melelahkan ada lelah tapi semua akan tertutupi oleh kebahagiaan.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Jumlah misa yang banyak, menyesuaikan kesibukan mahasiswa, banyak

banget pelayanan yang melibatkan anak muda. Anak muda diberi kesempatan

untuk berkreasi, mengembangkan bakat, melayani, menemukan Sang Pencipta.

Kegiatan yang berguna untuk penyegaran di luar kuliah.

P : Kenapa kamu tidak memilih dan tertarik untuk aktif di tempat asal paroki

sendiri?

R : Karena sebagian besar kegiatan saya di kampus jadi Gereja yang deket

kampus itu di Kobar … (cerita tentang sharing awal terlibat di kobar)… .

P : Menurut kamu keterlibatan hidup menggereja itu apa?

R : apa yang kita lakukan, aktivitas kita, pelayanan kita ada sangkut pautnya

dengan Gereja, terlibat dalam Gereja, juga menyempatkan untuk misa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(15)

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : banyak tim kerja dengan komunitas, khotbah setiap minggu beda Imam,

menyediakan kegiatan dengan tata ibadah yang menarik. Banyak komunitas

dengan tim kerja yang memiliki anak muda menyebabkan umat muda ingin

terlibat. Menawarkan tempat untuk orang muda melayani sesuai hobi yang sesuai

dengan kehendak Tuhan pada hidup orang muda itu. Gereja mendengarkan

aspirasi umat dengan para muda. Kotabaru sangat menyesuaikan zaman, jam buka

dari pagi sampai malam, akses ke Gereja sangat mudah sehingga kapan saja

pulang kuliah mampir boleh.

P : Misanya dan liturginya bagaimana juga dalam Romo meberikan homili?

R : Ekstensi dari sebuah misa itu ketika mengikutinya adalah mampu

mendapatkan nilai dan sebuah pelajaran, terbantu untuk mengikuti misa, juga

terbantu dalam lagu dan homili, imannya lebih dikuatkan dan lebih merasa

senang. Homili bagus ada juga lucunya, sesuai dengan konteks yang dialami dan

gampang tersentuh. Ya walaupun liturginya beda dengan Gereja lain tetapi intinya

tetap sama

P : Apakah selama aktif di Kobar merasa banyak terrangkul?

R : Iya, karena dengan orang-orang yang terbuka.

P : Bagaimana pendapatmu ketika orang dalem atau orang alsli Kobar yang belum

aktif?

R : Prihatin, harusnya juga ikut terlibat, mengajak mereka supaya melibatkan diri

P : Menurutmu hal atau kegiatan seperti apa yg mampu menarik lagi orang muda

terlebih mereka anak muda yang belum aktif?

R : Sejauh ini sudah bagus, karena sudah ada banyak tim kerja dan komunitas itu

sebagai tempat pilihan supaya merka mau untuk tergabung, dan dalam diri sendiri

mau tergerak untuk ikut dalam kegiatan di Gereja.

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Iya biar ada next generation , yang melanjutkan orang-orang tua ya orang-

orang muda, tetapi orang muda tetap harus belajar karena masih banyak yang

belum diketahui, masa depan ada di tangan orang-orang muda, yang menjadi

generasi penerus adalah orang-orang muda.

P : Menurut kamu apa negatifnya Kobar dan dalam tim pelayanannya?

R : Ada yang cekcok satu dengan yang lain karena datang dengan berbagai

banyak tujuan dan salah satu ada yang membuat mundur tetapi ada yang tetap

bertahan walaupun dalam ketegangan, sementara kita semua harus saling

mengasihi.

P : Apa satu kata untuk Kobar?

R : AMDG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(16)

Hasil Wawancara 7 (R7)

Nama : Hilarya Sintya

Pelaksanaan wawancara : 4 Maret 2020 (melalui Whatsapp)

Daerah Teritorial / Paroki Asal : Pringwulung

P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta yang menjadi Gereja terbuka?

R : Gereja hadir memang untuk terbuka untuk sesama. Terbuka disini maksudnya

bisa untuk umat Gereja sendiri dan juga saudara-saudari luar Gereja. Hal ini baik

dilakukan.Tujuannya jelas untuk saling mengenal dan menghargai perbedaan dan

juga nilai-nilai yang kita pahami dan jalani. Misal, kunjungan ke Kotabaru dari

instansi kita bisa saling sharing nilai-nilai kebaikan yang diterapkan di rumah

ibadat masing-masing. Terlebih semakin punya banyak relasi semakin baik.

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?

R : Kalau menurutku ya justru baik jika anak muda yang mau dan ikut untuk aktif

dalam segala macam kegiatan di Gereja Kotabaru. Selain kegiatan utama dari

setiap orang yang dia lakukan, mereka tetap mau untuk menyempatkan diri

melakukan pelayanan di Gereja. Dari hal ini sangat ngebuktiin bahwa masih ada

kaum-kaum muda yang mau mengenal dan melayani Tuhan dengan caranya

sendiri.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Menurut aku Gereja Kotabaru ini mampu menarik banyak anak muda karena

letaknya yang berada di tengah kota. Dengan letak yang ada di tengah kota ini

memudahkan untuk anak-anak muda bergabung. Sehingga jangkauan untuk anak

muda bisa ke banyak arah. Anak muda bisa ikut, dan sekaligus mengajak anak

muda satu dan yang lainnya.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : Hal ini karena dari setiap masing-masing Tim Kerja bisa promosi dan

merekrut angota dengan baik dan jelas. Mereka dengan semangat mengajak anak-

anak muda yang belum bergabung. Contohnya saja membuat pengumuman di

warta iman, membagikan di sosial media, membuka stand di depan pintu gerbang

Gereja setelah misa. Anak-anak muda yang tadinya gak tau, tidak tertarik atau

juga ragu jadi bisa tau informasi tentang masing-masing tim kerjadan akhirnya

daftar di tim kerja di Gereja Kotabaru.

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Sangat perlu. Keterlibatan orang muda yang sudah terlibat mampu

menggerakkan orang muda yang masih belum terpanggil untuk melayani.

Membantu para tetua Gereja untuk melanjutkan tugas-tugas mereka, jadi ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(17)

sebuah regenerasi. Saling belajar diskusi dan kerja sama untuk bangun Gereja

lebih baik.

P : Hal atau kegiatan seperti apa yang mampu untuk mengaktifkan dan mengajak

kembali orang-orang muda untuk aktif dalam hidup menggereja?

R : Kumpul santai bareng orang muda adalah wadah yang tepat, karena tidak

dipungkiri kalau anak muda doyan “nongkrong bareng”. Dari bertemu itu saling

kenal, ngobrol atau diskusi. Kita bisa mulai ajak temen-temen lain untuk ikut

kegiatan Gereja. Ajakan ini lebih banyak support dari mereka, dengan mengajak

“mas mbaknya masih pada muda nih, udah mulai kepikiran gak buat terlibat di

Gereja?” ajakan dengan gaya anak muda. Setelah itu bisa promosi kegiatan apa

aja yang ada di Gereja. Terkadang orang muda ingin ikut kegiatan Gereja tapi

malu, ragu atau malah tidak ada yang tahu. Jadi kita bisa mulai dari bagi

informasi, mengajak, dan damping temen deket sendiri untuk terlibat di Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(18)

Hasil Wawancara 8 (R8)

Nama : Jessica Juliani

Pelaksanaan wawancara : 8 Februari 2020

Daerah Teritorial / Paroki Asal : St. Maria Tak Bercela Kumetiran

Lamanya waktu : 00:09:46

P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta yang menjadi Gereja terbuka?

R : Kalau asal usulnya kok bisa menjadi Gereja terbuka aku kurang tau. Dulu

taunya Gereja ini ramai dan menerima baptisan atau aktivis dan lain sebagainya

dari berbagai macam paroki. Kalau menurutku sih Gereja Kotabaru awalnya

mempermudah umat buat lebih mengenal Gereja, soalnya di sekitar Kotabaru itu

banyak anak-anak kos-kosan terus letaknya juga di tengah kota sangat strategis.

Mungkin Kotabaru sudah sering menghimbau umatnya untuk balik ke paroki

masing-masing. Tapi Kotabaru tidak bisa memaksakan umatnya. Keterbukaan

Kotabaru sudah mendapat hati di hati semua umat dari manapun dan Gereja ini

bisa membantu atau mempermudah umat.

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?

R : Jika dari pengalaman saya misalkan ada acara di Keuskupan atau Kevikepan,

biasanya yang diundangkan pendampingnya, misalnya pendamping misdinar,

pendamping pia itu semua orang-orang muda tetapi jika dari Gereja lain yang

datang ibu-ibu bapak-bapak. Jadi menurut saya itu Kotabaru selalu yang muda-

muda dan yang kelihatan yang muda-muda, semua aktivisnya yang muda-muda.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Misanya cepat, tidak bertele-tele, homilinya singkat padat jelas, memiliki

banyak tim pelayanan. Jadi misalkan kita mau aktif bebas milih sesuai yang kita

ingin dan sesuai dengan bakat kita. Di Kotabaru juga merasa sangat disapa,

diterima dan didukung terkhusus untuk para orang-orang mudanya, Romo Paroki

sangat terbuka, suka mengajak pergi, misalnya nongkrong-nongkrong tapi tetap

berdiskusi tentang pelayanan-pelayanan yang ada di Kotabaru.

P : Kenyamananmu untuk tetap aktif di Kotabaru sampai saat ini apa?

R : Sangat banyak, saya merasa sangat diterima, juga banyak orang percaya sama

saya, banyak orang yang percaya akan tanggungjawab saya, jadi misalkan saya

mau pergi akan tetap kepikiran bahwa saya juga masih punya tanggungjawab,

saya akan meninggalkan banyak hal.

P : Menurutmu hidup menggereja itu apa?

R : Menurutku kita bisa terlibat dalam banyak hal, seperti contoh Patemon mereka

bukan sebagai pendoa namun untuk membantu umat yang berada di luar untuk

lebih menghayati ekaristi, juga sega mubeng mereka membantu umat yang kurang

mampu itulah sebagai bentuk pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(19)

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : Kotabaru memiliki banyak tim pelayanan dan disitu semua orang-orang muda,

jadi banyak menarik perhatian untuk anak muda.

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Orang muda sangat diperlukan, kalau misal yang tua-tua terus nanti tidak ada

yang meneruskan, Gerejanya nanti tidak ada yang mengurus.

P : Hal atau kegiatan macam apa yang mungkin bisa untuk mengumpulkan anak

muda lagi untuk tetap mau terlibat melayani?

R : Untuk awal adalah pengakraban dan rasa memiliki, jika sudah merasa akrab

pasti akan merasakan kekeluargaannya dan pasti juga akan aktif terus. Contohnya

saja seperti Gathering, makrab, community building. Dengan pengakraban mereka

akan semakin punya sense of belongings, rasa memiliki juga pada Gereja

Kotabaru, karena pelayanan juga butuh teman berbagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(20)

Hasil Wawancara 9 (R9)

Nama : Rama Macarius Maharsono Probho SJ

Pelaksaan Wawancara : 30 Januari 2020

Lamanya waktu : 00:17:09

P : Apakah keunggulan Gereja kotabaru dengan yg lain sehingga berbeda dari

Gereja yang lain?

R : Rohnya yang menggerakan, semangat memberikan pelayanan yang terbaik

yang bisa dibuat, tidak berhenti. Istilahnya untuk bahasa kita Ignasian, magis. Dari

situ ditemukan langkah-langkahnya selain refleksi yaitu persiapannya. Maka dari

tim liturgi, Ekm, Patemon, EKR dan segala liturginya dipersiapkan termasuk para

pengkotbah, yang akan memberikan kotbah pendek dituntut untuk memberikan

persiapan yang baik. Tidak mungkin tanpa persiapan bisa baik bisa kotbah

pendek. Kalau kotbah panjang tanpa persiapan bisa kemana-mana, tapi justru

dengan waktu yang pendek itu orang dituntut untuk membuat persiapan dan

bukan untuk membesarkan diri tetapi feedback selama ini umat banyak

mengatakan dari homily-homili itu ada sesuatu yang bisa dibawa pulang. Semua

itu bisa terjadi karena dipersiapkan. Mengapa liturginya bisa pendek? Justru

karena dipersiapkan dengan baik. Tetap mengikuti pacem liturgi, tetapi setiap

langkah kita persiapkan, dari awal-akhir itu mengalir tersiapkan. Untuk doa,

pilihan lagu, kotbah itu semua tersiapkan. Itu yg membuat Kotabaru serius

mengolahnya.

P : Kenapa Gereja Kotabaru mampu terbuka, membuka diri dalam segala hal,

seperti mau menerima orang orang baru dan lain-lain. Bagi Romo bagaimana?

R : Semua kembali pada Rohnya adalah memberikan pelayanan terbaik yang bisa

kita berikan. Contoh hari Jumat tersedia waktu untuk pelayanan sakramen tobat,

Gereja lain ada?terjadwal seperti itu setiap minggu? Disini bisa dipastikan hari

Jumat ada sakramen tobat, silahkan untuk memakai waktu tersebut, kesempatan

itu. Dari situ umat bisa memanfaatkan dan ada kesadaran bahwa seseorang

memerlukan sakramen pengampunan. Pelayanan yang terstruktur, itu dibuka.

Misalnya Gereja yang dibuka dari pagi sampai malam, bagaimana orang-orang itu

ketika bekerja atau istirahat bisa menyempatkan diri untuk ke Gereja. Saat makan

siang dll, itu semua menjawab kerinduan kebutuhan umat yang ingin berdoa. Mau

berdoa dimana, ya walaupun bisa berdoa dimana saja baik, tapi suasana dan

tempat yang mendukung untuk orang bisa tenang berdoa ya dalam Gereja, tapi

kalau Gereja ditutup mau gimana, mari kita buka.

P : Gereja Kotabaru sebagai Gerejanya orang muda, setiap kali selalu ada orang

muda. Apakah memang Gereja ini untuk orang muda?

R : Saya tidak yakin, tidak tau persis apakah khusus untuk orang muda, tapi secara

sosial kuantitatif banyak orang muda kesini, dengan semangat pelayanan terbaik

yang bisa diberikan, akan membuat pertanyaan apa yang bisa kami diberikan

untuk orang-orang muda ini? Lalu baru dicarikan bentuk-bentuknya seperti

Patemon, EKM, dll. Hal itu untuk menampung dan memberi ruang pada orang-

orang muda itu, itu sebagai kepedulian dan usaha untuk mewujudkan keinginan

pelayanan yang paling baik yang bisa diberikan itu apa sih? dan itu tidak boleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(21)

“berhenti” karena itu sebagai sebuah pelayanan magis. Pelayanan terbaik yang

diberikan. Yang sudah baik untuk dibuat lebih baik lagi. Harus dituntut untuk

selalu kea rah yang baik.

P : Kenapa Gereja Kotabaru selalu mau menjaring orang muda, kenapa selalu

orang muda yang dilibatkan untuk pengurus-pengurus dan terlebih untuk Natal?

Pendapat Romo bagaimana?

R : Kalau anak didampingi meledakkan gunung bisa, kekuatan itu ada dimereka

(orang muda) mari kita pakai, karena mereka bisa. Pendampingan menjadi sangat

perlu sesudah kemampuan anak-anak itu ada. Orang muda kekuatannya banyak,

mari kita dukung. Karena kekuatan meraka luar biasa. Misalkan mereka mampu

ngobrol dengan teman-teman di Pastoran dari pagi sampai sore kok bisa kok

tahan? karena ada kekuatan dari dalam diri orang muda, bikin ini bikin itu ya

silahkan. Power, kemampuan, talenta orang muda itu banyak, energinya besar, ya

sudah itu dipakai, didampingi, kita fasilitasi. Orang muda ada dimana-mana dan

bertambah dan berkembang misal dalam gamelan, bimbel, pia. Mari kita beri

ruang orang-orang muda dengan penuh syukur. Kita semua hebat.

P : Kebanyakan orang muda disini bukan dari lingkungan, tapi dari luar,

tanggapan Romo bagaimana?

R : Bukan tidak mau terlibat, tapi perlu dipahami dulu bahwa keadaan demografi,

dan jumlah penduduk orang Katolik di Jogja pendatangnya banyak. Mahasiswa

dan pelajar yang datang dari luar Jogja berapa dengan para pendatang berapa? Itu

adalah sebuah kenyataan, itu juga adalah umat. Bahwa di jogja ada lingkungan ini,

paroki ini tapi kenyataannya ada umat dari macem-macem tempat itu, ini

kenyataan yang kiranya kita pakai saja kenyataan itu. Bahwa Kotabaru punya

daya tarik tersendiri entah alasan apapun ya sudah ini kenyataan mari kita syukuri

kenyataan-kenyataan itu. Maka pelayanan apa yang bisa paling baik kita berikan,

jadi di lingkungan kita cari orang-orang yang belum terlibat, datangi, berhasil dan

tidak berhasil ini bagian dari resiko, bagian dari pekerjaan kita. Kita mengajak di

lingkungan ada yang iya dan ayok namun juga ada yang mengatakan tidak yaudah

ditolak jadi itu bagian dari resiko. Perkembangan orang muda dari lingkungan ke

untuk masuk paroki selama 3 tahun terakhir ini ada perubahan naik, walaupun

belum sangat signifikan yang sudah mau tergabung dan akitif. Ada macam-

macam faktor kegagalan kita atau keterbatasan-keterbatasan kita. Misalnya saat

ngumpul bareng dan ada sesuatu pembahasan, terhenti dan tidak dilanjutkan. Ada

jeda terlalu lama jadi mau membangkitkan dan mengangkat lagi susah. Perlu ada

kejelian dan mau capek untuk terus selalu mendorong.

P : Harapan Romo untuk orang muda bagi Gereja apa?

R : Kalau saya ngomong dengan orang-orang muda baik yang SMA, mahasiswa

maupun yang sudah bekerja saya amati pembicaraan yang mendalam yang rohani

itu terjadi sesudah jam 10 malam. Sebelum jam 10 malam itu datang pekerjaan,

tentang makanan, hobi dan segala macam. Tetapi ketika sudah malam kurang

lebih jam 10 keatas orang-orang baru berbicara tentang hatinya. Untuk mengarah

ke harapan tadi, saya tahu orang-orang muda itu memiliki pertanyaan,

keprihatinan yang macam-macam. Bahwa ruang dan waktu kami sediakan tapi

memang bagi saya bukan langsung pada orang mudanya tapi orang yang mau

melayani orang muda. Orang yang mau bergabung dengan orang muda harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(22)

punya waktu untuk berani mendengarkan suara orang muda, atau pada waktu-

waktu khusus. Artinya orang itu sudah merasa aman unutk omong, kalau tidak

sampai pada titik itu pembicaraanya pekerjaan, ya kuliner, kemana touringnya ini,

motor, mobil dan lain-lain yang pembicaraan asik. Tapi pada titik-titik tertentu

orang muda akan menanyakan. Bagi saya harapannya bukan langsung pada orang

mudanya tapi pada yang mau mendampingi orang muda dan Gereja, siapapun

orangnya, entah romonya, tabitnya, entah siapa berani memberikan waktu hadir

bersama dengan mereka pada saat waktu-waktu yang mereka merasa sudah tugas

dan tanggung jawab lain-lainnya selesai. Orang mudanya yang sudah ada ya

sudah kembangkan talentamu, 3 hal penting dari saya, yang perlu dikembangkan

baik-baik : berdoa yang banyak, belajar yang banyak, dan sosialisasi yang banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(23)

Hasil Wawancara 10 (R10)

Nama : Bambang Wahyana

Pelaksaan Wawancara : 30 Mei 2020 melalui Whatsapp

Lamanya waktu : 00:17:38

P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru

Yogyakarta yang menjadi Gereja terbuka?

R : Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memproklamasirkan sebagai

Gereja yang terbuka, berbeda dengan umat dari Gereja lain banyak umat yang

tidak terakomodir. Kotabaru mampu menerima umat dari paroki-paroki lain dari

masing-masing paroki sehingga mereka bisa diterima di Kotabaru. Juga banyak

orang muda dari luar kota yang aktif di parokinya masing-masing kemudian

mencari kegiatan atau berpelayanan menggereja saat ada di kota perantuan

mereka.

P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta

yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?

R : Satu hal yang menjadi pelayanan di Kotabaru ini berartikan gerak didalamnya

dan apa yang ada dalam orang muda dikeluarkan sehingga bisa dikatakan

Kotabaru sebagai Gerejanya anak muda. Itu sebetulnya bukan Gerejanya anak

muda tetapi Gereja terbuka.Memang anak muda terbuka disitu. Karena banyak

mudika dan banyak yang kita terima itu pada daya tariknya larinya ke Kotabaru ya

karena buat siapapun seluruh umat, mau mudika mau anak-anakpun mereka

intinya ya Kotabaru kalau tidak Kotabaru tidak, ada yang beranggapan begitu.

Sehingga ini mestinya umat-umat paroki yang dekat kecuali yang luar kota, anak-

anak mudika tidak mau bersosialisasi atau berkegiatan di paroki asalnya, itu juga

menjadi satu tantangan. Hal ini menjadi kerepotan bagi Kotabaru degan paroki

yang lain, merasa bahwa umatnya diserobot padahal juga tidak, karena juga dari

pihak paroki sendiri yang tidak memberikan kesempatan untuk bergabung. Itulah

yang bisa menjadi dampak positif dan negative. Nah satu hal yang sekarang

dicoba untuk kita dari dewan maupun tim pelayanan ini mencoba untuk membina

hubungan baik dengan paroki yang lain dan sejauh ini menurut saya sudah cukup

baik progressnya kedepan bisa diharapkan lebih baik lagi. Jadi paroki-paroki yang

lainpun merasa kalau Kotabaru tidak merebut, diapresiasi.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik

bagi orang muda?

R : Kotabaru terbuka untuk anak muda. Mereka diterima baik di Kotabaru

sehingga lebih memilik Kotabaru sebagai pilihan mereka. Semua diberi

kesempatan untuk bergabung di Kotabaru.

P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi

tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi

orang muda?

R : Teman-teman yang sudah ada di Kotabaru atau teman-teman yang memang

berasal dari lingkungan Kotabaru mereka merasa bahwa keinginan untuk

melayani inilah mampu terakomodir sehingga saat itu banyak sekali anak-anak

muda yang melayani itu juga sampai saat ini. Di Kotabaru itu menerima dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU …

(24)

tangan terbuka, nah inilah yang sebetulnya menjadikan keuntungan buat Kotabaru

dimana anak-anak muda terlibat dalam kegiatan-kegiatan menggereja.

P : Dengan cara apa pak dewan melakukan realisasi dengan paroki lain?

R : Kalau yang saya lakukan itu istilahnya membina hubungan yang baik dengan

bidang yang sama, antar ketua bidang dan antar paroki, Kevikepan, kita membina

hubungan yang lebih baik lagi dan kadang kalau saya karena buka orang Kotabaru

sehingga saya sampai saat ini tetap membina hubungan baik dengan beberapa

ketua-ketua bidang dan paroki-paroki yang lain. Karena memang kita diajak untuk

ketemu makanya kalau misalnya sosialisasi app atau bkn atau bksdn itu kan

ketemunya juga itu lagi itu lagi. Nah mungkin dengan kedekatan itu kan … bisa

untuk mencairkan suasana dulu yang sempat beku, saat ini tapi sudah relative

bagus semoga kedepannya juga baik bagus, untuk bidang lainpun juga sama,

sudah mulai berbeda, karena mungkin dewan periode kali ini lebih banyak

mudanya jadi istilahnya menjalin hubungan antar paroki

P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan

hidup menggereja sangat diperlukan?

R : Keterlibatan anak-anak muda sangat kita butuhkan, tidak hanya di Kotabaru

tapi di paroki lain dan semua Gereja. Kalau kita melihat pertemuan lingkungan lah

yang paling sangat kita lihat itu kan ketemunya umatnya S3 sudah tua banget jadi

memang anak-anak muda ini yang diharapkan dari lingkungan sehingga ada

regenerasi dari struktur pengurus lingkungan, ke atasnya pun juga sama struktur

pengurus di tim pelayanan atau tim kerja pada akhirnya juga tim pengurus di

dewan paroki itu yang diharapkan. Kalau tidak dimulai dari anak-anak muda nanti

ya anaka-anak mudanya hilang. Orang Katolik juga yang melayani lebih sedikit

tapi kenyataannya saat ini anak-anak muda sudah susah untuk diajak. Kalau di

Kotabaru kebanyakan karena memang yang terlibat muda-muda jadi lebih

gampang, tapi di paroki lain agak susah karena yang didalamnya orang-orang tua

dan anak-anak mudanya tidak mau bergabung, karena ketemunya orang tua, pola

pikir saja sudah berbeda, susah berkomunikasi jadinya ya begitu. Kalau Kotabaru

saya rasa anak muda tidak akan kehabisan karena banyak yang jelas dari Stella

Duce, Ippak, sekarang saja Ippak sudah lebih banyak yang terlibat juga kemudian

dari para mahasiswa yang luar kota yang datang di Jogja mereka pada datang ya

istilahnya Kotabaru masih jadi “madu”. Hanya kadang yang disayangkan untuk

saat ini banyak yang menunggu jadi kreatifitasnya agak berkurang, jadi mereka

menunggu, pingin mengusulkan apa tapi menunggu perintahnya apa. Itu yang

mudah-mudahan bisa mereka atasi juga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI