Gereja dalam dokumen fabc 2013

28
GEREJA DALAM DOKUMEN- DOKUMEN FABC Bulan Pastoral 2013 M. Purwatma, Pr.

description

 

Transcript of Gereja dalam dokumen fabc 2013

Page 1: Gereja dalam dokumen fabc 2013

GEREJA DALAM DOKUMEN-DOKUMEN FABC

Bulan Pastoral 2013

M. Purwatma, Pr.

Page 2: Gereja dalam dokumen fabc 2013

PENGANTAR

Page 3: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Konsili Vatikan II sebagai titik tolak• Konsili Vatikan II merupakan dasar dari

pembaharuan cara hidup menggereja yang dikembangkan di Asia:• Gereja sebagai kommunio yang menyapa

semua orang, terutama yang miskin• Gereja dalam dialog dengan agama-agama

dan kebudayaan.• Dalam Konsili Vatikan II, para Uskup Asia

tidak banyak berbicara, tetapi mereka merasakan tantangan untuk membangun Gereja setempat yang sejati.

Page 4: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Mulai dari Kunjungan Paus Paulus VI• Terbentuknya Federation of Asian Bishops’

Conference (FABC) berpangkal dari Pertemuan Para Uskup Asia di Manila tahun 1970, dalam rangka menyambut kedatangan Paus Paulus VI.

• Merefleksikan Populorum Progressio, para Uskup menyadari perlunya memperhatikan realitas Asia. Dua hal yang langsung menyolok ialah kemiskinan dan orang muda, maka mereka merumuskan perlunya menjadi Gereja Kaum Miskin dan Gereja Kaum Muda

• Para Uskup memutuskan untuk lebih terlibat pada persoalan-persoalan masyarakat Asia

• Para Uskup merasa perlu membentuk wadah persaudaraan para Uskup Asia

Page 5: Gereja dalam dokumen fabc 2013

1. MENJADI GEREJA SETEMPAT YANG SEJATI

Page 6: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Membaca Realitas• Gereja Asia merasa diri sebagai kelompok

kecil yang terasing dalam masyarakat Asia: karena mengambil jarak terhadap pergulatan masyarakat Asia.

• Wajah masyarakat Asia:• Ditandai dengan kemajemukan agama dan

kebudayaan.• Hidup dengan dua kaki: tradisional dan

modern.• Religiusitas yang tinggi.• Dalam bidang ekonomi: kesenjangan kaya

miskin yang mencolok.

Page 7: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Gereja setempat yang sejati

• Keprihatinan utama mewartakan Injil di Asia ialah: “membangun Gereja setempat yang sejati … Gereja yang terinkarnasi dalam suatu bangsa, Gereja yang pribumi dan berinkulturasi” (FABC I, no. 12).

Page 8: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Dialog sebagai kunci• "Secara kongkrit itu berarti Gereja dalam

dialog terus menerus, dalam kerendahan hati dan penuh kasih dengan tradisi-tradisi, kebudayaan-kebudayaan, agama-agama yang serba hidup - pendek kata: dengan segala kenyataan hidup bangsa, tempat Gereja berakar secara mendalam, dan yang sejarah maupun kehidupannya dengan gembira diakui oleh Gereja sebagai riwayat hidupnya sendiri" (FABC I, no. 12)

Page 9: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Dialog dengan Kebudayaan• "mencoba ikut mengalami apa saja yang

sungguh dialami oleh bangsa itu: makna-makna dan nilai-nilainya, aspirasi-aspirasinya, gagasan-gagasan serta bahasanya, lagu-lagu dan keseniannya. - Bahkan Gereja mengenakan kerapuhan-kerapuhan dan kegagalan-kegagalannya supaya semuanya itupun disembuhkan" (FABC I No. 12)

• Dialog: proses belajar dari kebudayaan-kebudayaan, Gereja ditantang untuk “menafsirkan ulang” Injil yang dihidupinya.

Page 10: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Dialog Dengan agama-agama• "Dialog itu memungkinkan kita

menyentuh ungkapan dan kenyataan hati-sanubari terdalam bangsa-bangsa kita, dan memampukan kita menemukan cara-cara otentik menghayati dan mengungkapkan iman Kristiani kita. Dialog itu akan menyingkapkan juga sekian banyak kekayaan iman kita sendiri, yang barangkali tidak akan kita tangkap" (FABC I, No. 16)

• Beberapa catatan:• Agama seringkali dipolitisir.• Munculnya fundamentalisme agama• Perlu pertobatan, perlu meninggalkan

trauma lama

Page 11: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Dialog dengan kemiskinan• "Dialog itu meminta, supaya kita bekerja

bukan melulu bagi mereka (dalam arti paternalistis), melainkan bersama mereka, untuk belajar dari mereka (sebab kita memang harus belajar banyak dari mereka) kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi mereka yang sebenarnya, seperti yang mereka kenali dan rumuskan dengan rinci" (FABC I, No. 20)

Page 12: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Dialog dengan kemiskinan• Resiko: "kehilangan keamanan, bukan

hanya materiil, tetapi rohani juga. Sebab itu berarti menempuh jalan yang tidak populer, mengusahakan pedoman-pedoman kebijakan dan tindakan, bukan mengikuti sistem-sistem siap pakai di bidang teologi, hukum dan sosiologi, yang terutama dikembangkan di Barat, melainkan mencoba mengenali proses sejarah yang sedang berlangsung pada rakyat kita sendiri" (BISA I, No. 6).

Page 13: Gereja dalam dokumen fabc 2013

2. GEREJA PERSEKUTUAN PARTISIPATIF

Page 14: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Gereja itu persekutuan• Pada tarafnya yang terdalam Gereja ialah

persekutuan (koinonia, communio), yang berakar dalam kehidupan Tritunggal Mahakudus (FABC III, 7.1)

• Gereja ialah jemaat partisipasi dan tanggungajwab bersama yang otentik. Di situ berlangsung proses saling berbagi kurnia dan tanggung jawab yang sesungguhnya. Di situ bakat-pembawaan dan karisma-karisma masing-masing anggota diterima dan diamalkan dalam aneka pelayanan. Di situ semua dilatih mengembangkan sikap-sikap dan mempraktekkan saling mendengarkan dan dialog, penegasan bersama dalam Roh, kesaksian bersama dan kerjasama. (FABC III, 7.6)

Page 15: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Gereja itu persekutuan (2)• Gereja ialah jemaat dalam kesatuan yang

sejati dengan para Uskup beserta rekan-rekan sekerja mereka dalam pelayanan berkat tahbisan. Mereka itu dipiliholeh Roh untuk memimpin Gereja, dan menempatkan diri di tengah umat beriman sebagai pelayan (FABC III, 7.7)

• Gereja ialah jemaat, tidak tertutup dalam diri sendiri dan peokok-pokok kepeduliannya yang khas, melainkan karena sekianbanyak ikatan berkaitan dengan jemaat-jemaat beriman lainnya (secara konkret: paroki-paroki dan diosis-diosis sekitar); berkaitan pula dengan persekutuan yang satu dan semesta, “catholica unitas”, Gereja Kudus Tuhan (FABC III, 7.8)

Page 16: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Persekutuan para murid• Oleh karena itu sekarang ini kita umat

Kristiani di Asia dipanggil menjadi Gereja yang secara mendalam menghayati komitmennya kepada Yesus Sang Pembebas. Komitmen itu pada semua orang Kristiani akan menjadikan Gereja persekutuan para murid yang penuh dedikasi, - entah klerus atau awam – yang bekerja demi pembebasan Asia. Persekutuan dengan Yesus Kristus dan antara kita itu bukan alienasi dari rakyat atau kenyataan-kenyataan Asia. Sebaliknya, persekutuan kita dikukuhkan bila, kita sungguh menjadi Gereja-Gereja Asia, yang berakar di tengah rakyat kita dan hidup dalam solidaritas dengan mereka (FABC IV, 4.1.3)

Page 17: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Persekutuan jemaat-jemaat• Gereja di Asia akan harus menjadi

persekutuan jemaat-jemaat; di situ umat awam, para religius dan klerus saling mengakui dan menerima sebagai saudara-saudari. Mereka dihimpun oleh sabda Allah, yang – dipandang dari kehadiran “kuasi sakramental” Tuhan yang bangkit dan mulia – membimbing mereka membentuk jemaat-jemaat Kristiani kecil (misalnya: kelompok-kelompok tetangga, Jemaat-Jemaat Gerejawi Basis, dan jemaat-jemaat “perjanjian”). Di situ mereka berdoa dan bersama-sama merenungkan Injil Yesus, menghayatinya dalamhidup mereka sehari-hari, sementara mereka saling mendukung dan bekerjasam, bersatu “sebudi dan sehati” (FABC V, no. 8.1.1. )

Page 18: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Gereja itu bersifat partisipatoris• Gereja itu bersifat partisipatoris: kurnia-

kurnia yang dianugerahkanoleh Roh Kudus kepada semua orang beriman – awam, religius dan klerus – diakui dan diamalkan supaya Gereja dibangun dan misinya dilaksanakan (FABC V, 8.1.2)

Page 19: Gereja dalam dokumen fabc 2013

3. GEREJA MENGABDI KERAJAAN ALLAH

Page 20: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Gereja terlibat dalam membangun Kerajaan Allah

• “Kami sadari, bahwa – supaya seluruh jemaat masih lebihmelibatkan diri dalam proses membangun Kerajaan Allah di dunia, - Gereja setempat harus berperan serta dan ikut bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan mengenai pelayanan-pelayanan yang dibutuhkannya dan sifat kehadiran Gereja di tengah masyarakat” (BISA III, 8)

Page 21: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Gereja ada untuk Kerajaan Allah

• Kerajaan Allah sendirilah dasarnya, mengapa ada Gereja. Gereja berada dalam dan demi Kerajaan Allah. Kerajaan, yang dianugerahkan dan diprakarasai oleh Allah itu, sudah mulai dan terus menerus diwujudkan serta dihadirkan melalui Roh Kudus. Di manapun manusia dihormati di situ hadirlah Kerajaan Allah. Kerajaan itu jauh lebih luas dari lingkup Gereja. Kenyataan yang sudah hadir itu ditujukan ke arah penampilan mutakhir dan pemekaran paripurna Kerajaan Allah (BIRA IV/2, 8.1)

Page 22: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Benih Kerajaan Allah sudah ada dalam agama dan kebudayaan

• “Dalam situasi itu Gereja di Asia memandang sebagai tugas utamanya meresapkan nilai-nilai Injili, kemudian secara lebih eksplisit menggali ‘benih-benih Kerajaan Allah’ yang terdapat dalam berbagai kebudayaan dan agama” (FABC IV, 3.6.5)

Page 23: Gereja dalam dokumen fabc 2013

4. TUGAS MISI GEREJA

Page 24: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Arti baru misi Gereja• “Oleh karena itu, misi mencakup: tinggal

bersama umat, menanggapi kebutuhan-kebutuhan mereka, peka terhadap kehadiran Allah dalam kebudayaan-kebudayaan dan tradisi-tradisi keagamaan lain, dan memberi kesaksian akan nilai-nilai Kerajaan Allah melalui kehadiran, solidaritas, ‘sharing’, dan kata-kata. Misi akan berarti dialog dengan rakyat miskin di Asia, dengan kebudayaan-kebudayaannya setempat, dan dengan tradisi-tradisi keagamaan lainnya” FABC V, 3.1.2).

Page 25: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Merombak dunia dari dalam• “Akhirnya kita mewartakan Injil karena Injil

itu ragi demi pembebasan dan perombakan masyarakat. Dunia Asia memerlukan nilai-nilai Kerajaan Allah dan Kristus untuk mewujudkan pengembangan manusiawi, keadilan, perdamaian dan keselarasan dengan Allah, di antara bangsa-bangsa dan dengan segenap alam tercipta, yang didambakan oleh bangsa-bangsa Asia” (FABC V, 3.2.5.e,)

Page 26: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Mitra sejati semua orang• “Pada hemat kami jemaat Kristiani harus

hidup dalam persekutuan, sebagai mitra sejati bersama semua orang Asia, sementara mereka berdoa, bekerja, berjuang dan menderita demi hidup manusiawi yang lebih baik, dan sementara berusaha menemukan makna hidup dan kemajuan manusiawi. Sebab pribadi manusia yang diciptakan dalam Kristus, ditebus oleh Kristus dan disatukan oleh Kristus dengan diriNya, merupakan jalan bagi Gereja. Gereja harus menempuh perjalanan bersama manusia dalam solidaritas manusiawi (FABC V, 6.2)

Page 27: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Kesimpulan• Gereja menjadi Gereja yang sungguh berakar

dalam masyarakat Asia.• Communion of communities: awam, religius,

klerus saling menerima sebagai saudara membentuk jemaat-jemaat basis.

• Bersifat partisipatoris: karunia diakui dan diamalkan supaya Gereja dibangun dan misinya dilaksanakan.

• Dengan setia dan penuh cinta kasih memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus yang bangkit, dalam dialog kehidupan dengan umat yang lain.

• Berfungsi sebagai tanda kenabian yang menunjuk pada Kerajaan Allah.

Page 28: Gereja dalam dokumen fabc 2013

Diskusi Pendalaman• Manakah unsur yang paling kena dalam

situasi pelayanan pastoral anda?• Dalam situasi pastoral anda, bagaimana

keterlibatan Gereja untuk menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah dapat dijalankan?