Genetika dan Reproduksi Sel
-
Upload
sulistia-rini -
Category
Documents
-
view
195 -
download
0
Transcript of Genetika dan Reproduksi Sel
GENETIKA DAN REPRODUKSI SEL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. APRI LIANTO
2. WIDIAN LISTANTI
3. SITI KARINA H
4. IRMA SUSRINI
5. EKA MAILINA I
6. SITI NURA’ENI
7. NILAM MARWATI
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AJARAN 2014/2015
I. SUBSTANSI GENETIKAA. Kromosom
Kromosom adalah struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul
yaitu protein dan asam nukleat. Kromosom berbentuk batang atau bengkok, mulai
tampak saat sel akan membelah dan selama proses pembelahan. Kromosom tampak
jelas pada fase pembelahan metafase karena terletak berjajar pada bidang ekuator.
Ukuran kromosom berbeda-beda untuk setiap spesies. Kromosom memiliki panjang
antara 0,2 – 50 mikron dan diameternya antara 0,2 – 20 mikron.
Kromosom dibentuk dari DNA yang berikatan dengan beberapa protein
histon. Dari Ikatan ini dihasilkan Nukleosom, yang memiliki ukuran panjang sekitar
10 nm. Kemudian nukleosom akan membentuk lilitan-lilitan yang sangat banyak yang
menjadi penyusun dari kromatid (lengan kromosom) , satu lengan kromosom ini kira-
kira memiliki lebar 700 nm. Satukromosom terdiri atas beberapa bagian yaitu
kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit dan telomere.
Bagian-bagian kromosom
1. Kromatid
Kromatid merupakan bagian lengan kromosom yang terikat satu sama
lainnya, 2 kromatid kembar ini diikat oleh sentromer. Nama jamak dari kromatid
adalah kromonema. Kromonema biasanya terlihat pada pembelahan sel masa
profase dan kadang – kadang interfase.
2. Kromomer
Kromomer adalah struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatid yang kadang-kadang terlihat pada pembelahan
masa interfase. Pada kromosom yang telah mengalami pembelahan berkali-kali,
biasanya kromomer ini sangat jelas terlihat.
3. Sentromer
Pada kromosom terdapat satu daerah yang tidak mengandung gen
(informasi genetik), daerah ini dinamakan Sentromer.Sentromer adalah pelekukan
disekitar kromosom. Sentromer memiliki kinetokor yaitu tempat peletakan
benang-benang spindle selama pembelahan inti dan berperan mengatur pergerakan
kromosom selama pembelahan sel.
4. Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di
ujung lengan kromatid
5. Telomere
Telomer adalah daerah terujung pada kromosom yang berfungsi untuk
menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak
terurai.
Macam-macam Kromosom
1.
Berdasarkan letak sentromer
a. Telosentrik, yaitu letak sentromer berada di ujung kromosom, hanya memiliki
1 lengan, berbentukseperti batang.
b. Akrosentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di ujung, memiliki dua lengan
yang tidak sama panjang, bentuk seperti hururf J.
c. Submetasentrik, yaitu jika letak sentromer hampir di tengah, keduaa lengan
hampir sama panjang, bentuknya seperti huruf L.
d. Metasentrik, yaitu jika letak sentromer berada tepat di tengah, panjang kedua
lengan sama, bentuk seperti huruf V.
2. Berdasarkan tipe/fungsinya
a. Autosom (Kromosom Tubuh)
Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan
jumlah dan susunan yang sama, kromosom ini tidak menentukan jenis
kelamin.
b. Gonosom (Kromosom Kelamin)
Yaitu kromosom yang terdapat pada organisme jantan dan betina dengan
jumlah dan susunan yang berbeda, berperan menentukan jenis kelamin.
B. Gen Dan Alel
Gen adalah segmen DNA / bahan genetik yang terkait dengan sifat tertentu
yang diwariskan kepada keturunannya. Gen merupakan ekspresi DNA dengan Protein
yang dibuat yang berada di sekelilingnya. Sifat gen yaitu, mengandung informasi
genetik, dapat menduplikasi diri, ditentukan oleh susunan kombinasi dari basa
nitrogennya, masing-masing gen memiliki fungsi yang berbeda. Gen berfungsi
mengatur proses metabolisme dan menyampaikan informasi genetik dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Alel yaitu gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom
yang homolog . Ekspresi dari alel dapat serupa misalnya A dengan A, atau a dengan
a. tetapi orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang
secara fenotipik berbeda. Contoh : gen A ( bentuk bulat) alelnya a (bentuk lonjong) ,
gen A ( bentuk bulat) bukan alel dari gen B ( warna kuning) maupun gen b (warna
Putih). Alel gandayaitu gen-gen yang memiliki lebih dari satu alel . Urutan penulisan
anggota alel ganda disesuaikan dengan urutan dominansinya.Misalnya golongan
darah sistem ABO pada manusia memiliki 3 alel ( IA = IB › IO / i ).
C. Asam Nukleat
Kromosom terdiri dari asam nukleat dan protein. Asam nukleat terdiri dari
DNA dan RNA
1. DNA (deoxyribonucleic Acid)
DNA tersusun banyak nukleotida (polinukleotida). Setiap nukleotida terdiri
dari gugusan gula(gula pentosa atau dikenal dengan deoksiribosa), asam fosfat
( penghubung dua gugus gula), basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan
purin serta sitosin dan timin dari golongan pirimidin). DNA merupakan dua rantai
polinukleotida yang saling berpilin membentuk double helix, sitosin (C)
dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga ikatan hidrogen. Adenin (A)
dihubungkan dengan timin (t) oleh dua ikatan hidrogen
2. RNA (ribonuclecic Acid)
RNA merupakan rantai tunggal yang tersusun dari molekul gula D-ribosa
(pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas
purin yang meliputi Adenin (A) dan Guanin (G) serta basa pirimidin yang meliputi
urasil (u) dan sitosin (C). Pada RNA tidak terdapat basa Timin (T) namun
digantikan dengan Urasil (U) ada 3 tipe RNA yaitu:
rRNA (ribosomal RNA) atau ARN Ribosom, terdapat dalam
sitoplasma dan berperan dalam sintesis protein. Berfungsi
mempermudah perekatan yang spesifik antara antikodon tRNA selama
sintesis protein.
mRNA (messeger RNA) atau ARN duta, berupa rantai tunggal yang
relatif panjang, tidak berpilin dan dibentuk dalam nukleus, kemudian
dikeluarkan ke sitoplasma. Berfungsi membawa kode genetik (kodon)
dari DNA ribosom.
tRNA (transfer RNA) atau Rantai Terpendek, terdapat pada sitoplasma
dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino.
Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom.
D. Sintesis ProteinSintesis protein adalah proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino
yang akan disintesis menjadi polipeptida. Ada 2 tahap dalam sintesa protein yaitu :
1. TranskripsiDiawali dari sintesis DNA dari salah satu rantai DNA sense atau rantai
cetakan. Adapun rantai kompleksnya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu:
a. Inisiasi (permulaan)Dimulai dari promoter yakni daerah DNA yang merupakan tempat
melekatnya RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal transkripsi yaitu nukleotida yang menunjukan dimulainya sintesis protein. Fungsi promoter adalah untuk menentukan tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan.
b. Elongasi (pemanjangan)Terjadi saat RNA bergerak disepanjang pilinan ganda DNA terbuka
secara berurutan . enzin RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang sedang tumbuh disepanajng rantai DNA. Setelah proses sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembalo dan molekul RNA baru terlepas dari cetakannyaa
c. Terminasi (pengakhiran)Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator, yakni
urutan DNA yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodon terminasi)2. Translasi
Adalah proses peletakan anatara tRNA dengan asam amino dengan bantuan enzim aminoasil tRNA sitetase. Ribosom memudahkan peletakan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Tahap tahap translasi yaitu:
a. InisiasiRibosom kecil mengikatkan diri pada mRNA inisiator. Ribosom
melekat pada salah satu ujung mRNA. Di dekat pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG ( yang membawa kode untuk membentuk asam amino metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses tranlansi
b. ElongasiDimulai dibentuknya asam-asam amino yang berkaitan dengan
metionin. Molekul rRNA dari ribosom mengkatalis pembentukan ikatan peptida antara asam amino yang baru dengan ujung rantai polipetida yang sebelumnya terbentuk dari asam amino yang dibawa tRNA. Setelah itu tRNA keluar dari ribosom. Peristiwa ini berlangsung hingga terbentuk polipetida.
c. TerminasiElongasi akan berhrnti setelah ribosom pencapai kodon sto yaitu UAA,
UAG, UGA. Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translansi. Selanjutnta polipeptida yang terbentuk akan lepas dari ribosom sitoplasma.
II. REPRODUKSI (PEMBELAHAN SEL)
A. Tujuan Pembelahan Sel
1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dengan induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentunya lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya
4. Pembentukan jaringan
5. Regenerasi sel
6. Pembentukan individu baru
B. Bentuk Pembelahan Sel
1. Pembelahan langsung (Amitosis/pembelahan biner)
Pembelahan secara langsung ( amitosis) yaitu pembelahan sel yang
berlangsung spontan, tanpa tahapan pembelahan sel, dengan cara satu menjadi dua,
dua menjadi empat, empat menjadi delapan. Dilakukan oleh organisme prokariotik,
seperti bacteria, archaebacteria, dan organisme berselsatu (uniseluler), tidak terjadi
pada organisme multiseluler. Proses ini terjadi karena :
a. Terjadi penggentingan di tengah-tengah sel
b. Pembelahan sampai pada inti sel dan inti sel terbelah
c. Terjadi dua buah sel dengan dua inti
2. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan, yaitu proses
pembelahan sel somatik menjadi dua sel anak identik dengan sel induk. Dilakukan
oleh organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia
(multiseluler). Hal ini terjadi karena kandungan DNA diikuti oleh pembuangan
bahan genetik diantara kedua sel anak secara rata.
Pembelahan mitosis
Ciri-ciripembelahan mitosis:
1. Berlangsung pada sel somatik
2. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya
3. Melakukan pembelahannya sekali
4. Antara pembelahan satudengan yang kedua diselingi dengan fase interfase
(istiraha tidak membelah)
5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya
sama
6. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda, dewasa, ataupun usia tua, yang pada
pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang
usianya muda
Tahapan pembelahan mitosis
1. Fase Profase : benang-benang kromatin menjadi padat sehingga kromosom mirip
bangunan batang, pendek, gelap. Setiap kromosom terbelah secara
memanjang,pasangan sentriole berdampingan dengan inti sel membentuk anak
sentiole dan pasangan sentriole saling menjauh untuk menempati kutub-kutub atau
ujung sel yang berlawanan. Anak inti lambat laun menghilang isinya melekat pada
kromatid. Inti mulai berdisintegrasi (hancur) pecah menjadi gelombang-
gelombang kecil.
2. Metafase : semua kromosom bergerak ketengah sel menyusun diri pada bidang
ekuator tegak lurus disumbu panjang sejajar dengan sumbu tempat
berlangsungnya sitokinasis. Kromosom terlihat tersusun seperti cincin. Pada akhir
metafase terjadi pembelahan lengkap kedua kromatin,masing-masing kromosom
pada sentromernya berpisah,pada tahap ini kromatid merupakan kromosom anak
dua set lengkap.
3. Anafase : kromosom anak bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan kemasing-
masing ujung sel. Mekanisme gerakan kromatid berkenaan dengan gerakan
mikrotubul kromosom ke arah kutub yang ikut menarik kromatid dan pergeseran
rangkaian mikrotubul yang menambah jarak antra kedua kutub. Gerakan
pergeseran kedua perangkat tersebut disebabakan melekul yang menggunakan
energi hidrolisis ATP diikuti oleh terlepasnya rangkaian mikrotubul.
4. Telofase : kromosom mulai memanjang dan terurai,bagian yang terurai berupa
kromatin. Masing-masing inti tampak dalam gabungan kromosom dan selubung
inti dibentuk kembali. Peristiwa ini berlanjut sampai masing-masing inti terlihat
sebagai inti interfase. Pada tahap ini terdapat jembatan protoplasma yang tipis
antara kedua sel anak. Akhirnya,jembatan ini terputus sehingga terbentuk dua
anak sel yang terpisah.
Pembelahan sel miosis
Jumlah kromosom semua sel adalah diploid 46(23 pasang homolog). Tetapi
sel kelamin atau gamet mempunyai jumlah haploid (1 set kromosom yang
terkandung dalam gamet berjumlah 23 yang harus mengandung dalam gamet
berjumlah 23) yang hanya mengandung satu belahan dari masing-masing pasangan
kromosom. Ada dua proses pristiwa pembelahan sel,yaitu:
1. Pembelahan pertama hanya satu kromosom dari setiap pasangan pergi
kemasing-masing sel anak membagi dua jumlah kromosom menjadi 23
kromosom saling mendekati dan berpasangan berasal dari ayah dan ibu.
2. Pembelahan kedua kromatin pada masing masing kromosom dipisahkan dan
akhirnya diperoleh empat inti masing-masing dengan jumlah kromosom
haploid (1 set kromosom yang terkandung dalam gamet).
DAFTAR PUSTAKA
http://softilmu.blogspot.com/2014/08/pengertian-dan-tipe-kromosom_11.html
Drs.H.Syaifuddin,AMK,2012,Anatomi Fisiologi:Kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan dan kebidanan.Jakarta,Buku Kedokteran EGC
http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/11/genetika-reproduksi.html
http://biologigonz.blogspot.com/2014/09/bab-substansi-genetik-bologi-kelas-xii.html
http://biohikmah.blogspot.com/2011/05/reproduksi-sel-pembelahan-sel.html