General Anestesi Mioma Uteri

download General Anestesi Mioma Uteri

of 45

Transcript of General Anestesi Mioma Uteri

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mioma uteri merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita. Jarang sekali ditemukan pada wanita berumur 20 tahun dan belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche, paling banyak ditemukan pada wanita berumur 35-45 tahun. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma masih tumbuh. Proporsi mioma uteri pada massa reproduksi 20-25%. Penelitian Nishizawa di jepang (2008) menemukan insidens rates mioma uteri lebih tinggi pada wanita subur yaitu 104 per seribu wanita sebelum menopause dan 12 per seribu wanita menopause.

Mioma uteri lebih banyak ditemukan pada wanita berkulit hitam, karena wanita berkulit hitam memiliki lebih banyak hormon esterogen disbanding wanita kulit putih. Pernah ditemukan 200 sarang mioma dalam 1 uterus pada wanita kulit hitam, dimana biasanya hanya 5-20 sarang saja.Penelitian Baird di Amerika Serikat tahun 2003 terhadap 1364 wanita dengan usia 35-49 tahun, 478 diantanya menderita mioma uteri yaitu dengan proporsi 35%.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DefinisiMioma uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos, sedangkan untuk otot-otot rahim disebut dengan mioma uteri (Achadiat, Chrisdiono.M,2004).Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma, fibromioma, atau fibroid. (Mansjoer, Arif, 2001)

2.2 KlasifikasiKlasifikasi mioma dapat berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang terkena.1. LokasiServikalis (2,6%), umumnya tumbuh ke arah vagina menyebabkan infeksi. Isthmica (7,2%), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius. Corporal (91%), merupakan lokasi paling lazim, dan seringkali tanpa gejala.2. Lapisan uterus Mioma uteri pada daerah korpus, sesuai dengan lokasinya dibagi menjadi 3 jenis yaitu:a. Mioma Uteri SubserosaLokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai suatu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. Pertumbuhan ke arah lateral dapat berada didalam ligamentum latum dan disebut sebagai mioma intraligamenter. Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneal sebagai suatu massa. Perlengketan dengan usus, omentum atau mesenterium disekitarnya mengakibatkan system peredaran darah diambil alih dari tangkai ke omentum. Akibatnya tangkai makin mengecil dan terputus, sehingga mioma akan terlepas dari uterus sehingga massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai jenis parasitik.b. Mioma Uteri IntramularDisebut juga sebagai mioma intraepithelial, biasanya multipel. Apabila masih kecil, tidak merubah bentuk uterus, tapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol, uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. Mioma sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali rasa tidak enak karna adanya massa tumor didaerah perut sebelah bawah.c. Mioma Uteri Submukosum Mioma yang berada di bawah lapisan mukosa uterus/ endometrium dan tumbuh ke arah cavum uteri. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan besar cavum uteri. Bila tumor ini tumbuh dan bertangkai, maka tumor dapat keluar dan masuk kedalam vagina yang disebut mioma geburt. Mioma submukosum walaupun hanya kecil selalu memberikan keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan sulit dihentikan, sehingga sebagai terapinya dilakukan histerektomi.

2.3 Etiologi Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. Mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplasmatik tunggal. Tumbuh mulai dari benih multiple yang sangat kecil dan tersebar pada miometrium sangat lambat tapi progressif. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mioma uteri:a. Estrogen b. Progesterone

Ada beberapa faktor yang diduga kuat sebagai faktor predisposisi: UmurProporsi mioma meningkat pada usia 35-45. Penelitian Chao-Ru Chen (2001) di Newyork menemukan wanita kulit putih umur 40-44 tahun beresiko 6,3 x menderita mioma uteri dibandingkan umur