Genderlect style theory

Genderlect style theoryBy Deborah TannenGenta Maghvira Premis dasarPercakapan antara pria dan wanita adalah komunikasi lintas-budayaPihak-pihak yang terlibat biasanya tidak menyadari bahwa mereka berada dalam sebuah percakapan lintas-budayaLelaki dan perempuan berbicara dgn bahasa yang berbeda dari dunia yang berbeda pula, dan bahkan ketika mereka menggunakan istilah-istilah yang sama, mereka tetap berada pada frekuensi yang berbeda.EksperimenTannen membandingkan pola percakapan anak laki-laki dan perempuan kelas 2 SD. Dua anak perempuan bisa duduk dengan nyaman, saling bertatap muka dan terlibat dalam suatu pembicaraan yang serius tentang orang-orang yang mereka tahu. Tetapi ketika anak laki-laki disuruh untuk berbicara, mereka ramai sendiri, tidak saling menatap satu sama lain, saling lompat dari topik ke topik, berbicara tentang games dan pertandingan-pertandingan.Hal ini juga terlihat pada anak-anak yang lebih dewasa.

Tannen mencatat bahwa bergerak dari anak laki-laki kelas enam ke anak-anak perempuan dalam usia yang sama, terasa seperti bergerak ke planet yang berbeda.DifferencesPublic speaking vs private speakingTelling a storyListeningAsking QuestionsConflict.KritikAdriane Kunkel&Brant Burleson (Univ.Kansas) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan budaya yang membuat laki-laki susah berkomunikasi dengan wanita, tetapi kemungkinan tidak ada rasa nyaman antar keduanya, karena laki-laki dan wanita bisa dimungkinkan untuk saling mengerti

KritikSenta Troemel-Ploetz, mengatakan bahwa sebenarnya laki-laki mengerti wanita dengan baik, mereka memahami apa yang diinginkan wanita hanya ketika hal tersebut juga menguntungkan mereka. Dalam banyak situasi ketika laki-laki menolak untuk memberikan pengertian adalah karena laki-laki berpikir bahwa wanita tidak bisa membuat mereka memberikan pengertian tersebut.