Konsepsi Gender

22
Oleh: Hj. Akif Khilmiyah, MA Kepala divisi Pengembangan Pendidikan LP3M Dosen Pendidikan Agama Islam FAI UMY Majlis Dikti PP. Aisyiyah

description

AIK

Transcript of Konsepsi Gender

Oleh: Hj. Akif Khilmiyah, MAKepala divisi Pengembangan Pendidikan LP3M

Dosen Pendidikan Agama Islam FAI UMYMajlis Dikti PP. Aisyiyah

Laki-Laki :• Berkumis, jenggot• Punya penis• Sperma

Perempuan :• Punya vagina• Punya payudara• Punya rahim• Menstruasi

Laki-Laki :• Kuat

• Gagah

• Merokok

• Tidak sabaran

• Berani

• Berwibawa

• Rasional

• Rambut pendek

• Suka keluar malam, dll.

Perempuan :• Lembut

• Lemah

• Telaten

• Cerewet

• Cengeng

• Emosional

• Pemalu

• Pintar memasak

• Nrimo, dll.

Perbedaan Antara Sex (Jenis Kelamin) & Gender dapat digambarkan sebagai berikut :

Dapat dirubah

-Buatan manusia-Tidak bersifat kodrat-Dapat berubah-Tergantung waktu & budaya setempat

Jenis Kelamin Gender

Biologis Konstruksi/bentukan sosial

Dipunyai sejak lahir Tidak dipunyai sejak lahir

Karenanya Karenanya

Tidak dapat dirubah

-Ciptaan Tuhan-Bersifat kodrat-Tidak dapat ditukar-Berlaku sepanjang zaman & dimana saja

Gender merupakan penafsiran budaya untuk masalah citra peran dan status, misalnya :

Gender diartikan sebagai perbedaan sifat wanita dan pria yang tidak mengacu pada perbedaan biologis, tetapi pada nilai sosial budaya yang menentukan peran wanita dan pria dalam kehidupan pribadi dan dalam setiap bidang kehidupan dan pembangunan.

Gender Laki-laki Wanita

Citra

Peran

Status

Pemberani, kuat, agresif, rasional

Pelindung, pencari nafkah

Kepala keluarga

Lemah-lembut, pasif & emosional

Pengelola rumah tangga

Istri

Pihak-Pihak Yang Mensosialisasikan Gender

Untuk mengenali perbedaan antara pengertian gender dengan jenis kelamin (sex). Ada beberapa contoh pernyataan sbb :

No Pernyataan Jenis Kelamin Gender

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

Wanita umumnya emosionalPria cenderung rasionalWanita mempunyai rahimWanita pada dasarnya dipimpinPria memasak di dapurPria pada dasarnya pemimpinWanita memperbaiki mesin mobilPria mempunyai spermaPria berperan produktifWanita berperan reproduktif

Pengertian istilah Buta gender, Bias gender, Netral gender, Sensitif gender, Responsif gender, Kesetaraan dan Keadilan gender.

Buta gender : Kondisi/keadaan seseorang yang tidak memahami tentang pengertian atau konsep gender (ada perbedaan kepentingan laki-laki dan perempuan).

Bias gender : Kebijakan/program/kegiatan/kondisi yang menguntungkan pada salah satu jenis kelamin.

Netral gender : Kebijakan/program/kegiatan/kondisi yang tidak memihak pada salah satu jenis kelamin

Sensitif gender : Kemampuan & kepekaan seseorang dalam melihat & menilai hasil pembangunan & aspek kehidupan lainnya dari perspektif gender disesuaikan dg kepentingan yg berbeda antara laki-laki & perempuan.

Responsif gender : Kebijakan/program/kegiatan yg sudah memperhitungkan kepentingan laki-laki & perempuan.

MARJINALISASISuatu keadaan di mana suatu jenis kelamin, dalam hal ini perempuan ditempatkan pada posisi “pinggir” atau marjinal. Dengan demikian akses terhadap semua sumber dan kontrol yang dimiliki perempuan berkurang.

KEKERASAN (VIOLENCE)Suatu bentuk perlakuan tidak adil berupa kekerasan yang tidak manusiawi. Bentuknya bisa berupa perkataan, perlakuan maupun kekerasan fisik yang menimbulkan cedera lahir dan batin.- Suami membatasi uang belanja dan memonitor pengeluarannya secara ketat.- Suami mencela atau menghina kemampuan istri atau kegagalan pekerjaan istri.- Kekerasan fisik, emosional, ekonomi dan seksual terhadap perempuan.

PEMBEBANANSuatu kondisi atau perlakuan tidak adil yang membedakan laki-laki dan perempuan semata karena jenis kelaminnya.

Kondisi tersebut menunjukkan betapa rendahnya hubungan kemitraan antara suami dan istri. Nampak masih ada ketimpangan atau ketidakadilan gender. Suami menempatkan istrinya sebagai layaknya pembantu yang harus bekerja keras menyelesaikan tugas-tugas rumah

tangganya sendiri.

PERAN BAKU (STEREOTIP) : Suatu pandangan yang baku tentang perilaku laki-laki dan perempuan. Kedudukan, peran, hak dan kewajiban serta pembagian tugas yang didasarkan kepada sikap yang cenderung untuk mengkotak-kotakkan menurut peran baku. Misalnya pekerjaan perempuan adalah rumah

tangga dan bukan pencari nafkah utama.

SUBORDINASI :Suatu kondisi di mana jenis kelamin perempuan berada atau diletakkan di bawah laki-laki. Suatu hubungan antara atasan dan bawahan, di mana laki-laki berkuasa dan perempuan tidak punya kuasa untuk mengambil

keputusan.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa dalam keadaan tertentu anak perempuan tidak memperoleh kesempatan sekolah sebagaimana teman atau saudara laki-lakinya yang sebaya. Hal ini dapat terjadi karena masih adanya pandangan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena nantinya hanya akan bekerja di dapur dan mengurus rumah tangganya.

No Bentuk Ketidakadilan gender

Kata kunci Contoh

1 Subordinasi wanita Status wanita lebih rendah dari pria.

....................

2 Marjinalisasi peranan wanita

Wanita tersingkir dari kegiatan pembangunan

....................

3 Stereotype wanita Wanita hanya berperan dalam tugas-tugas

....................

4 Beban kerja wanita terlalu berat

Peran ganda wanita ....................

5 Tidak kekerasan terhadap wanita

Serangan terhadap fisik/mental psikologis

....................

Penelitian Margaret MeadPada masyarakat primitif Papua Nugini

•Masyarakat ArapeshTidak ditemukan adanya perbedaan psikologi antara

pria dan wanita. Pria–wanita Arapesh sama-sama memiliki kepribadian dan perilaku yang lembut, halus, dan pasif.

•Masyarakat MundugumorPria–wanita sama-sama memiliki kepribadian dan

perilaku yang keras, aktif, kasar, serta agresif.•Masyarakat TcHambuliDitemukan adanya perbedaan psikologi antara, pria

dan wanita, namun sifat keras, kasar, aktif dan agresif, pekerjaan berat dimiliki wanita, sedang prianya lebih memfokuskan pada kesenian ritual keagamaan, dan suka bersolek diri.

BEBERAPA ISU KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA

1. Dalam hal pendidikan anak, bila dananya terbatas yang mendapat prioritas adalah anak laki-laki, meskipun prestasinya lebih rendah daripada anak perempuan, karena sebagai penerus keluarga.

2. Untuk memilih Jurusan atau Fakultas bagi anak, organg tua khususnya bapak/ayah yang dominan menentukan pilihan tersebut.

3. Pembagian tugas dalam keluarga, ibu/istri lebih pada pekerjaan domestik seperti memasak, mencuci dan lainnya, sedang bapak/suami lebih pada tugas publik (mencari nafkah).

4. Dalam keluarga pengambilan keputusan seperti untuk investasi, membeli barang-barang yang berharga cenderung dilakukan oleh suami/ayah.

5. Dalam menentukan sikap politik terhadap partai politik tertentu, para istri mengikuti suami.

Di bawah ini beberapa contoh ketidakadilan Gender dalam masyarakat. Pilihlah salah satu contoh yang sesuai dengan masing-masing bentuk ketimpangan gender. Isikan huruf di depan contoh pilihan anda tersebut ke dalam kolom contoh (kolom 3) pada tabel berikut ini.

(a). Seorang istri menjadi sasaran penganiayaan pada saat suami sedang merasa kesal.(b). Penggunaan mesin-mesin dalam pertanian membuat wanita kehilangan pekerjaan di sektor pertanian dan menderita kemiskinan pertanian dan menderita kemiskinan.(c). Seorang ibu telah bekerja mencari nafkah seharian, namun tetap dituntut bertanggungjawab penuh terhadap tugas-tugas rumah tangga sehingga beban kerja menjadi berat.(d). Wanita dipandang tidak usah sekolah tinggi-tinggi karena akhirnya akan bekerja di dapur.(e). Meskipun wanita memiliki kemampuan yang sama/lebih tinggi dengan pria untuk menduduki suatu jabatan pekerjaan, tetapi karena dipandang tidak pantas menjadi pimpinan akhirnya diputuskan sang pria yang menduduki jabatan tersebut.

ISU GENDER BIDANG PENDIDIKAN

1.Jumlah perempuan yang menyandang buta huruf dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki.

2.Makin tinggi tingkat pendidikan makin kecil partisipasi perempuan dibanding laki-laki.

3.Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.

4.Masih terjadi gejala segragasi gender (gender segregation) dalam pemilihan jurusan atau program studi di SMU, SMK, Perguruan Tinggi.

5.Kelanjutan studi bagi anak,bila dana terbatas yang mendapat prioritas adalah anak laki-laki meskipun prestasinya lebih rendah dari anak perempuan.

6.Bacaan dan ilustrasi gambar pada bahan ajar seperti Bahasa Jawa,PPKn masih menunjukan peran laki-laki dan perempuan yang tidak sama yakni publik dan domistik.

7.Keputusan Kepala Sekolah mengeluarkan siswi yang hamil diluar nikah sedang siswa yang menghamili tetap sekolah.(tidak dikeluarkan dari sekolah)

8.Rendahnya keterwakilan perempuan dalam jabatan struktural serta pemahaman para pengelola dan pelaksana pendidikan yang masih terbatas akan pentingnya kesetaraan dan keadilan gender.

9.Keterwakilan perempuan dalam jabatan fungsional masih kurang seperti pengembang kurikulum,peneliti,profesor.

Kesetaraan Gender dalam Islam

Dasarnya: QS. An Nahl: ayat 971. Pendidikan, Mengajar-belajar2. Politik, kepemimpinan di wilayah publik.3. Ekonomi, berkarir-mendukung karir suami4. Hukum, hadiah-hukuman 5. Perceraian: Talak-Khuluk6. Pernikahan: Memilih, menikmati sex,

keselamatan, menentukan anak.7. Agama: Waris, aqiqoh.