GEMPA BUMI

27
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gempa bumi (earthquakes) merupakan salah satu bencana alam terbesar bagi umat manusia, disamping kejadian alam lainnya,seperti letusan gunung api dan banjir. Berbeda dengan letusan gunung api dan bencana alam lain yang selalu didahului dengan tanda-tanda atau gejala-gejala yang muncul jauh sebelum kejadian,gempa bumi selalu datang mendadak secara mengejutkan, sehingga menimbulkan kepanikan umum yang luar biasa dan tidak ada seorang pun yang sempat mempersiapkan diri Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi luar biasa dahsyat karena mencakup wilayah sangat luas, menembus batas teritorial negara, bahkan antarbenua. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah, mampu menghancurkan bangunan-bangunan sipil yang terkuat sekalipun,sehingga tak ayal banyak memakan korban nyawa manusia. Jadi,Gempa bumi yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua dapat dikatakan sebagai malapetaka bagi manusia. Akan tetapi apakah sebenarnya gempa dan mengapa terjadi gempa bumi serta bagaimana dampak yang dihasilkan karena gema bumi? I.3. Ruang Lingkup 1

Transcript of GEMPA BUMI

Page 1: GEMPA BUMI

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Gempa bumi (earthquakes) merupakan salah satu bencana alam terbesar bagi umat

manusia, disamping kejadian alam lainnya,seperti letusan gunung api dan banjir. Berbeda

dengan letusan gunung api dan bencana alam lain yang selalu didahului dengan tanda-

tanda atau gejala-gejala yang muncul jauh sebelum kejadian,gempa bumi selalu datang

mendadak secara mengejutkan, sehingga menimbulkan kepanikan umum yang luar biasa

dan tidak ada seorang pun yang sempat mempersiapkan diri

Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi luar biasa dahsyat karena mencakup

wilayah sangat luas, menembus batas teritorial negara, bahkan antarbenua. Sifat getaran

gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah, mampu menghancurkan

bangunan-bangunan sipil yang terkuat sekalipun,sehingga tak ayal banyak memakan

korban nyawa manusia.

Jadi,Gempa bumi yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua dapat dikatakan

sebagai malapetaka bagi manusia. Akan tetapi apakah sebenarnya gempa dan mengapa

terjadi gempa bumi serta bagaimana dampak yang dihasilkan karena gema bumi?

I.3. Ruang Lingkup

Pada makalah ini berusaha menjelaskan mengenai bagaimana gempa itu

terjadi,efek-efek gempa,dampak gempa, dan kekuatan gempa serta pusat dan lokasi gempa

yang terjadi.

I.2. Tujuan

Makalah ini diharapkan mampu memberi pengetahuan lebih mendalam mengenai

gempa bumi kepada para pembaca terutama penulis.Sehingga wawasan tentang perlunya

menjaga lingkungan dan waspada tertanam pada diri pembaca.

1

Page 2: GEMPA BUMI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Gempa bumi dan tektonik lempeng

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.

Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi regangan elasatis batuan (elastically-

strained rock) pada litosfir. Makin besar energi yang dilepas makin kuat gempa yang

terjadi.

Kebanyakan gempa terjadi pada batuan regas (brittle) di kerak. Pada kedalaman

besar suhu dan tekanan tinggi sehingga terjadi deformasi ductile. Pada kondisi ini batuan

dapat rekah atau menyimpan energi dari pada mengalami perubahan tetap meskipun

gayanya sudah hilang. Jadi fenomena gempa adalah regas (pritle), dibagian luar bagian

bumi yang dingin.

Dari penyebaran pusat-pusat gempa di bumi yang merupakan jalur-jalur yang

sempit, dan batas-batas lempeng litosfir ternyata ada hubungannya. Dengan mempelajari

gerak pertama gelombang seismik dapat ditentukan gerak lempeng litosfir.

Teori tektonik lempeng terbagi 3 yaitu pusat pemekaran, sesar transform dan

konvergen. Setiap batas lempeng dicirikan oleh gempa bumi yang jelas sebagai gerak sesar

dan kedalaman foci.

II.1.a. Pusat pemekaran (spreading centre)

Sepanjang pusat pemekaran dua lempeng bergerak saling menjauhi, dan litosfir

tertarik (stretched) oleh stress tensional (Gambar 1.1A). Sesar yang beraosisasi dengan

stress tensional adalah sesar-sesar normal. Gempa pada pusat pemekaran cenderung lemah

(magnitude Richter rendah), kedalaman foci tidak beraturan, kurang dari 100km. Hal ini

memperlihatkan bahwa litosfir pada pemekaran tipis dan astenosfir yang ducktile haruslah

sampai dekat permukaan.

II.1.b. Batas Sesar Transform

Sesar transform, sangat besar, tegak lurus, merupakan sesar mendatar yang

memotong litosfir. Dan merupakan batas antara dua lempeng yang saling bergesekan

(Gambar 1.1B)

2

Page 3: GEMPA BUMI

Studi gerak pertama membenarkan bahwa gerak sesar transform memang mendatar

(strike slip). Foci gempa selalu dangkal, tidak lebih dalam dari 100km, dan seringnya

merupakan gempa dengan magnitutede Richter tinggi.

Lokasi-lokasi foci gempa menunjukan sesar transform yang memotong kerak benua

cenderung sebagai satu sistem sesar-sesar sejajar daripada sesar tunggal. Kemungkinan

gejala ini yang membentuk sesar San Andreas.

II.1.c. Batas Konvergen

Sebagai telah diuraikan bahwa ada dua macam batas konvergen, yakni subduksi

dan tumbukan. Batas subduksi (subduction), dimana litosfir yang ditutupi kerak samudera

menunjam ke astenosfir dan mesosfir. Dan batas tumbukan (collision) dimana dua benua

3

Gambar 1.1 Hubungan seismisitas dan batas lempeng (plate boundarles). Titik-titik besar besar menunjukkan gempa. A batas divergen. Gempa mempunyai foci dangkal,magnitude Richter rendah dan gerak sesar normal. B. sesar transform. Gempa mempunyai kedalaman foci sampai 100km, terkadang magnitude Richter tinggi dan gerak strike slip. C. Batas subduksi,gempa-gempanya kompleks,magnitude Richter rendah, foci dangkal dan gerak sesar normal berarah kelaut (palung samudera). D. Batas tumbukan (collision) benua. Gempa kedalaman mempunyai foci sampai 300 km, gerak sesar anjakan (thrust fault) dan terkadang magnitude Richter tinggi (BJ Skinner,1992)

Page 4: GEMPA BUMI

bertumbukan. Masing-masing mempunyai pola aktivitas seismik yang karakteristik dan

masing-masing kompleks dan dapat terjadi berbagai gempa (Gambar 1.1C)

Litosfir melenting ke bawah karena menunjam yang mengakibatkan

berkembangnya sesar-sesar normal pada bagian atas lempeng. Gempa yang berasosiasi

dengan sesar ini ini semuanya mempunyai foci dangkal dan magnitude rendah. Subduksi

melibatkan satu lempeng menggelincir dibawah yang lain, sehingga batas lempeng

merupakan sesar anjakan. Gempa-gempa yang mempunyai kedalaman yang mempunyai

kedalaman paling sedikit 100km (daerah dimana dua lempeng litosfir bersinggungan)

magnitudenya tinggi dan memperlihatkan gerak pertamanya gerak sesar anjakan. Dibawah

100km,dimana litosfir turun kedalam astenosfir, terjadi gempa dalam lempeng yang

menunjam. Pengeplotan foci di busur kepulauan pada penampangsistem palung sistem

palung memperlihtakan foci makin dalam (Gambar 1.2) dan membentuk satu jalur (band)

tipis yang disebut sebagai zona Benioff. Zona Benioff ini ada yang menginterpretasi

sebagai daerah subduksi. Beberapa gempa menunjukkan tegasan tensional (sesar normal),

sedangkan lainnya tegasan kompressional (sesar naik). Mengapa dan bagaimana gempa

dalam terjadi pada lempeng menunjam ini masih diteliti.

Batas tumbukan adalah tempat-tempat dimana dua benua betrumbukan. Contoh

aktualnya adalah rangkaian pegunungan Himalaya, tumbukan India dengan Asia. Zona

tumbukan merupakan daerah yang luas nya beberapa ratus kilometer,dimana batuan

mengalami tekanan dan teranjakan (thrusted) sangat intensif (Gambar 1.1D).

Pada zona tumbukan litosfir mengalami penebalan setempat (local). Gempa

mempunyai foci sedalam 300km dan magnitude tinggi dan gerak pertamanya menunjukkan

sesar anjakan.

Gambar 1.2 Zona Benioff. Konsentrasi focus gempa-bumi dalam di daerah Benioff zone, yang diperkirakan indikasi gerak penenjaman lempeng (Ludman, 1982)

II.2 Jenis-jenis gempa bumi

Jenis-jenis gempa bumi berdasarkan penyebab terjadinya dapat dibedakan

menjadi:

4

Page 5: GEMPA BUMI

1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya

aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila

keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga

akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di

sekitar gunung api tersebut.

2. Gempa bumi tektonik  ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas

tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang

mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi

ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa

bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik

disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat

tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan

tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri

dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut

dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga

berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan

terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi tektonik memang unik. Peta

penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni

mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak

bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng

merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang

melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan

lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta,

Indonesia pada sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,

3. Gempa bumi tumbukan  ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor

atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi

4. Gempa bumi runtuhan atau longsoran  ; Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi

akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan

akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.

4. Gempa bumi buatan  ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan

oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang

dipukulkan ke permukaan bumi.

5

Page 6: GEMPA BUMI

Episenter

Episenter

II.3. Fokus Gempa dan Episenter

Tempat dimana energi gempa terlepas menyebabkan gempa bumi dinamakan fokus

gempa (earthquake focus). Kenyataan bahwa sumber gempa berasal dari gerak sesar, maka

fokus gempa tidak merupakan satu titik, melainkan satu daerah yang membentang

beberapa kilometer. Fokus gempa gempa terletak dikedalaman, dibawah permukaan bumi.

Untuk mengidentifikasi pusat gempa umumnya dilakukan dari episenter, titik di

permukaan bumi tegak lurus diatas fokus, seperti pada Gambar 1.3a Dalam menentukan

fokus perlu diketahui lokasi episenter dan kedalamannya.

Gambar 1.3a Fokus gempa bumi adalah tempat pergerakan pertama pada sesar dan pusat pelepasan energi. Episenter terletak dipermukaan bumi, tegak lurus diatas fokus (Skinner, 1992)

Lokasi Episenter

Sudah sejak 2000 tahun yang lalu orang cina mempelajari gempa bumi. Dengan

alat sederhana mereka mencoba untuk mengetahui darimana datangnya gempa. Ilmu yang

mempelajari kegempaan dinamakan seismologi yang berasal dari bahasa yunani kuno

seismos yang berarti gempa bumi. Kemajuan seismologi ditunjang oleh banyaknya stasiun-

stasiun gempa yang tersebar diseluruh dunia, yang mendeteksi dan merekam setiap terjadi

gempa. Alat untuk merekam hentakan (shock) dan getaran (vibration) yang disebabkan

gempa dinamakan seismograf. Prinsip alat ini sederhana, sebuah beban yang sangat berat

digantung pada penyangga yang melekat kuat pada permukaan bumi. Saat getaran gempa

dari jauh mencapai alat,energi beban tetap diam, sedangkan tanah dan penyangga turut

bergetar beserta fondasi yang menyangga seluruh system (Gambar 1.3b)

6

Page 7: GEMPA BUMI

Gambar 1.3b Prinsip kerja seismograf. Bandul yang dilengkapi dengan alat tulis, menggaris pada silinder berputar dan bergerak mengikuti getaran gempa. Garis yang terekam pada silinder membentuk grafik, dinamakn seismogram

Pada beban atau bandul diberi alat tulis, yang dapat menggores pada kertas yang

dipasang pada silinder berputar. Goresan yang terjadi berbentuk grafik gelombang-

gelombang seismik yang dating disebut seismogram. Pada seismogram dapat dikenali

gelombang-gelombang P, S, Love, dan Rayleugh. Dan berdasarkan seismogram dapat

dihitung dari jarak dari stasiun gempa, juga kuat gempanya.

Jarak episenter dari stasiun gempa dapat diketahui dari perbedaan waktu dating S

dan P dengan menyesuaikannya dengan travel time curve. Letak episenter yang tepat dapat

ditentukan dari tiga seismograf atau lebih, pusatnya terletak dimana lingkaran-lingkaran

bertemu (Gambar 1.4)

Gambar 1.4 Lokasi episenter gempa ditentukan berdasarkan jarak dari tiga stasiun gempa. Titik potong ketiga lingkaran yang masing-masing berjari-jari jarak dari episenter (di atas peta) adalah letak episenter gempanya

II.4. Gelombang Gempa

7

Page 8: GEMPA BUMI

Saat terjadi gempa energi yang tertimbun dipancarkan dari fokus ke bagian-bagian

lain dari bumi. Seperti benda yang bergetar, gelombang (getaran) menyebar menjauhi

fokus. Gelombang-gelombang ini yang dinamakan gelombang gempa, seperti halnya

dengan gelombang suara, menyebar ke segala arah. Gelombang gempa merupakan

gangguan elastis (elastic disturbances), dan ketika batas elastisitas dilampaui batuan yang

dilaluinya akan kembali kebentuk asal setelah gelombang lewat. Oleh karena itu

gelombang gempa diukur dan direkam, harus pada saat batuan bergetar. Sebab itu

seismograf di stasiun gempa seluruh dunia berfungsi terus menerus setiap waktu (kontinu).

Ada beberapa jenis gelombang gempa yang dikelompokkan menjadi dua, yakni gelombang

badan dan gelombang permukaan.

II.4.a. Gelombang Badan (Body Waves)

Body waves, menjalar dan menjauhi fokus dan mampu merambat keseluruh bumi.

Sama dengan gelombang cahaya dan suara, menyebar kesegala arah menjauhi sumbernya.

Ada dua jenis, tergantung pada 2 cara zat padat dapat terdeformasi elastis, dengan berubah

volume atau dengan berubah bentuk.

Jenis body wafe pertama adalah gelombang kompresi (compressional wafe),

mendeformasi batuan dengan mengubah volume. Gelombang kompresi merupakan pulsa-

pulsa bergantian (alternating pulses), antara kompresi dan tarikan/mekar (expansion) yang

bergerak searah dengan jalan gelombang, (Gambar 1.5). seperti gelombang suara

merambat pada udara dengan menggerakkan udara,memampatkan dan merenggangkannya.

Pemampatan dan perenggangan menyebabkan perubahan volume dan densitas medium.

Gelombang kompresi dapat merambat melalui medium padat, cair maupun gas,

karena ketiganya dapat menanggung perubahan densitas. Ketika gelombang kompresi

melalui suatu medium, kompresi menekan atom-atom saling mendekat. Tarkan atau

perenggangan, adalah kebalikannya, merupakan reaksi elastis (elastic respon) terhadap

pemampatan, menjarangkan jarak antar atom.

Partikel seolah-olah bergerak maju mundur searah gerak gelombang, sehingga

dinamakan gelombang longitudinal. Gelombang kompresi mempunyai kecepatan tertinggi

diantara gelombang-gelombang seismik, 6 km/s merupakan kecepatan yang umum pada

kerak bagian atas. Dan merupakan gelombang pertama yang tercatat pada stasiun gempa

saat terjadi gempa oleh karena itu dinamakan sebagai gelombang P (primary wave)

8

Page 9: GEMPA BUMI

Body wave jenis kedua adalah gelombang geser (shear wave), mendeformasi

material dengan mengubah bentuk. Karena cairan tidak mempunyai daya elastisitas untuk

kembali kebentuk asal. Shear wave hanya dapat memacar atau merambat pada medium

padat. Shear wave terdiri dari seri gerak tegak, tegak lurus arah gelombang. Gerak

partikelnya bolak-balik tegak lurus arah gelombang, dinamakan gelombang transverse

(Gambar 1.5). Kecepatan rambatnya lebih rendah dari gelombang longitudinal, 3,5 km/s.

karena itu terekam pada stasiun gempa setelah gelombang P, sehingga dinamakan juga

sebagai gelombang S (secondary). Sebagai halnya pada gelombang cahaya,seismik body

wave dapat juga dipantulkan oleh cermin atau kaca, gelombang gempa dipantulkan oleh

bidang-bidang didalam bumi. Pembiasan atau refraksi merupakan fenomena yang kurang

dikenal, terjadi karena kecepatan gelombang berubah –ubah yang mengakibatkan arah

merambatnya menyimpang dari arah geraknya. Perubahan kecepatan dan penyimpangan

arah dapat terjadi secara bertahap atau mendadak. Penyimpangan mendadak dapat

dibayangkan sebagai seberkas sinar bertemu permukaan air maka sebagian arahnya akan

berbelok dan sebagian mengikuti permukaan air. Kecepatan rambat body wave merupakan

fungsi densitas medium yang dilaluinya.

Gambar 1.5 Gelombang P (Gelombang longitudinal), partikel dalam material bergetar maju mundur searah dengan arah gelombang (A). gelombang S (transversal), partikel berisolasi tegak lurus ke arah gelombang (B). Seperti seutas tali yang satu ujungnya terikat pada tiang dan ujung lainnya digerakkan naik turun

II.4.b. Gelombang permukaan (surface wave)

Penampilan gelombang permukaan sangat mirip dengan gelombang P dan S, tetapi

bergerak atau merambat pada permukaan bumi, bukan di dalam bumi seperti body waves.

Kecepatannya lebih rendah dari gelombang P dan S oleh karena itu terekam pada stasiun

9

Page 10: GEMPA BUMI

gempa paling akhir. Gelombang permukaan merambat dipermukkaan bumi sebagai getaran

gelombang getaran vertical dan horizontal, yang dinamakan berdasarkan nama seorang

pionir seismologi. Gelombang Love mirip dengan gelombang S, hanya gerakan partikel

melintang selalu pada permukaan atau bidang sepanjang lintasan gelombang (Gambar

1.6A). Gelombang Raylegh berbeda dengan gelombang-gelombang gempa pada

umumnya. Partikel-partikel yang terlibat tidak bergerak lurus tetapi melingkar (circular

orbit), seperti partikel air dalam gelombang laut, tetapi arahnya berlawanan (Gambar

1.6B).

Gambar 1.6 Gelombang permukaan A. Gelombang Love terdiri dari gelombang-gelombang melintang dimana gerak partikel pada permukaan sepanjang energi dipancarkan. B. Gelombang Rayleigh, dipancarkan dengan gerak melingkar berbalik (retrograde circular orbit) partikel batuan (Ludman,1982).

Perbedaan gelombang permukaan dan body wave, mengenai adanya disperse

(dispersion). Body wave merambat dalam Bumi dengan kecepatan yang sama, tidak

bergantung pada panjang gelombang, tetapi tidak demikian halnya dengan gelombang

permukaan, makin dalam penetrasi gelombang ke dalam bumi. Karena bumi terdiri dari

lapisan-lapisan yang makin ke dalam makin padat, gelombang permukaan yang panjang

gelombangnya panjang,penetrasinya lebih dalam, yang berarti lebih padat, zona kecepatan

lebih tinggi, sedangkan yang panjang gelombangnya pendek tidak sampai. Dengan kata

lain, gelombang permukaan dengan panjang gelombang berbeda mempunyai kecepatan

yang berbeda pula, hal inilah yang dimaksud disperse gelombang permukaan.

10

Page 11: GEMPA BUMI

II.5. Kuat Gempa (Magnitude of Earthquake)

Pengukuran batuan terdeformasi elastis sebelum gempa, dan batuan tak

terdeformasi setelah gempa dapat dipergunakan untuk mengetahui dengan tepat berapa

besar energi yang dilepaskan.

Namun hal ini sulit dilaksanakan, karena menayangkut waktu dan sering kali

pengukuran sebelum gempa tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu para ahli seismologi

mendekatinya dengan mengukur amplitude gelombang seismik. Richter menghitungnya

dari amplitudo P dan S dari seismogram 100 km dari episenter. Oleh karena itu kuat sinyal

gelombang bervariasi, tergantung dari banyak faktor, Richter membuat skalanya

logaritmik, Richter magnitude scale. Dimulai dari magnitude 1, tiap naik 1 unit skala

berarti magnitudenya naik dengan 10 kali lipat, atau amplitudo gelombangnya 10 kali lebih

besar dan 3 berarti seratus kali.

Gambar 1.7 Pengukuran yang dipergunakan untuk menentukan Skala Magnitude Richter (M) dari rekaman seismograf (Skinner, 1992)

Gambar 1.7 memperlihatkan contoh menghitung skala magnitude Richter (M),

dengan menggunakan formula:

M = log X/T + V

Energi gelombang gempa merupakan fungsi dari amplitudo dan waktu gelombang

(T), waktu yang diperlukan untuk osilasi satu gelombang. Dengan membagi amplitudo

maksimum (X), diukur pada jangka 10-4 cm pada pengaturan seismograf dengan (T) dalam

detik. Kemudian ditambah faktor koreksi (Y), ditentukan dari interval gelombang S-P. X/T

adalah besar energi yang sampai seismograf. Gempa terbesar yang pernah terjadi berskala

8,6 skala Richter. Energi yang dilepaskannya sama dengan 10.000 kali bomb atom yang

menghancurkan Hiroshima pada perang dunia ke-2. Kemungkinan adanya gempa lebih

11

Page 12: GEMPA BUMI

besar sedikit sekali karena batuan tidak dapat menimbun energi elastik lebih besar.

Sebelum batuan terdeformasi lebih lanjut, sudah patah dan melepaskan energi.

Selain Skala Magnitute Richter besarnya gempa dinyatakan juga dalam intensitas

kerusakan akibat gempa sebagai Modified Mercelli Scale. Dasar skalanya adalah getaran

atau goyangnya yang dapat dirasakan manusia pada saat gempa sebagai skala terendah dan

hancurnya bangunan sebagai skala tertinggi. Skala Mercalli dan perbandingannya dengan

skala Richter terlihat dalam table 1.8.Tabel 1.8. Magnitude (Skala Richter) gempa dan tingkat kerusakannya (Skala Modified Mercalli) (1kinner, 1992)

Skala Magnitude Richter

Skala Intensitas Modified Mercalli

Karakteristik Pengaruh Gempa di Sekitar Populasi

< 3.43.5-4.24.3-4.84.9-5.4

5.5-6.1

6.2-6.9

7-7.3

7.4-7.9> 8

III dan III

IVV

VI dan VII

VIII dan IX

X

XIXII

Hanya terdeteksi oleh seismografTerasa oleh beberapa orang didalama pegununganTerasa oleh orang banyak dan jendela bergetarTerasa oleh semua orang, piring-piring pecah dan pintu bergoyangKerusakan ringan bangunan, lantai rekah dan bata berjatuhanKerusakan bangunan lebih parah, cerobong asap runtuh dan rumah-rumah bergerak diatas fondasinyaKerusakan serius (parah), jembatan-jembatan terpelintir, dinding rekah-rekah, bengunan dari bata runtuhKehancuran berat, banyak bangunan runtuhHancur total, gelombang terlihat di permukaan tanah dan benda-benda terlempar ke udara

II.6. Bahaya Gempa Bumi

Akibat goncangan gempa bumi ada enam yang utama, dua yang pertama, akibat

goncangan permukaan tanah dan pensesaran mengakibatkan secara langsung. Empat

lainnya merupakan pengaruh adanya goncangan yang mengakibatkan kerusakan secara

tidak langsung.

1. Bergeraknya tanah akibat gempa, terutama gelombang permukaan, di lapisan lapisan

batuan di permukaan dan regolith. Goncangannya dapat merusak bahkan kadang-kadang

menghancurkakn bangunan

2. Bila permukaan tanah tersesarkan, bangunan-bangunan terbelah, jalan terputus dan

segala sesuatu yang dilalui atau diatas sesar terbelah

3. Efek kedua, yang sering kali merusak dari tanah yang bergerak, adalah kebakaran.

Goncangan menumpahkan kompor, mematahkan saluran gas, memutuskan kabel listrik,

12

Page 13: GEMPA BUMI

sehingga terjadi kebakaran. Celakanya lagi pipa saluran hidran juga patah, sehingga

pemadam kebakaran tidak berfungsi.

4. Pada daerah berlereng curam, terjadi regolith meluncur ke bawah, tebing-tebing ambruk

dan gerak tanah atau longsor, menghancurkan rumah, jalan dan struktur bangunan

lainnya

5. Goncangan mendadak dan gangguan terhadap sedimen dan regolith yang jenuh air dapat

mengubah tanah yang padat menjadi seperti massa cairquicksand. Prosesnya disebut

liquefaction, yang menyebabkan amblesnya bangunan

6. Terakhir adalah gelombang laut seismik atau tsunami berasal dari bahasa jepang yang

berarti gelombang pelabuhan. Gempa pada lantai samudera menyebabkan air laut

bergerak dengan sangat cepat (sampai 950 km/jam). Di laut terbuka gelombangnya tidak

tampak, karena amplitudonya hanya beberapa meter, tetapi panjang gelombangnya

sampai 200km. Setelah mencapai tempat yang dangkal membentuk gelombang yang

sangat tinggi, sampai 30 meter. Gelombang sangat besar ini menyapu segala sesuatu

didaratan dan menyeretnya kembali ke laut. Di Indonesia pernah terjadi beberapa kali,

di Sulawesi, Sumbawa dan Flores

II.7. Penyebaran Gempa di Bumi

Meskipun tidak ada tempat di bumi yang bebas dari gempa, namun dari seringnya

terjadi hentakan gempa, ada jaluir-jalur seismik (seismic belts) Gambar 1.9. Diantaranya

yang sangat nyata adalah cirkum Pasific belt, hampir 80 % dari pusat gempa yang terekam

bersumber pada jalur ini. Jalurnya mengikuti rangkaian pegunungan di Ameriksa Barat,

mulai dari Cape Horn ke Alaska,menyebrang ke Asia, menjulur di pantai kea rah Selatan

melalui Jepang,Philipina,New Guinea dan Fiji kemudian melingkar jauh ke selatan, ke

New Zealand. Selanjutnya jalur Mediterran-Himalaya (Miditrrenean-Himalayan belt),

sekitar 15% gempa bumi bersumber pada jalur ini, memanjang dari giblaltar ke Asia

Tenggara, termasuk Indonesia, melingkar dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan dari

Flores kea rah utara, ke Sulawesi. Sisanya mengikuti jalur pematang tengah samudera.

Jalur seismik merupakan tempat-tempat dimana energi dalam bumi terlepas. Dan

tentunya ada manifestasi lainnya untuk pelepasan energi dalam ini. Ternyata memang ada,

yaitu pematang tengah samudera, palung dalam, yaitu pematang tengah samudera,palung

dalam,gunung api andesitic dan lainnya, berimpit atau sejajar dengan batas lempeng

litosfir.

13

Page 14: GEMPA BUMI

Kedalaman foci (bentuk tunggal dari pusat gempa) sekitar ujung lempeng juga

sangat informative. Umumnya kedalaman foci tidak lebih dari 100km, karena gempa

hanya terjadi pada batuan regas (brittle) dan litosfir regas tebalnya 100km. Namun ada

gempa yang berpusat pada kedalaman 700km. Gempa sangat dalam ini tidak berhubungan

dengan pematang tengah samudera atay sesar transform, tetapi dengan palung lantai

samudera. Palung- palung tersebut mencirikan tempat yang dingin dimana litosfir regas

menunjang ke selubung.

Gambar 1.9. Penyebaran gempa bumi, membentuk jalur-jalur Circum Pasific, Mediterranean-Himalayan dan yang mengikuti pematang tengah samudera (Tarbuck, 1988)

II.8. Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21

Dampak gempa bumi telah banyak dirasakan oleh manusia, khususnya yang

menjadi korban dari tahun ke tahun, berikut catatan sejarah mengenai gempa yang terjadi

di Nasional dan mancanegara:

30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang

berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala

Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang

Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan

ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.

2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya,

Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban

14

Page 15: GEMPA BUMI

jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga

pengevakuasian warga terhambat.

Kerusakan akibat gempa bumi di San Francisco pada tahun 1906

Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa bumi Loma Prieta pada tahun 1989

3 Januari 2009 - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.

12 Mei 2008 - Gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Shichuan,

China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan

tempat tinggal.

12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter

9 Agustus 2007 - Gempa bumi 7,5 Skala Richter

15

Page 16: GEMPA BUMI

6 Maret 2007 - Gempa bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat,

Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [3].

27 Mei 2006 - Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB

selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United

States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang

tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.

8 Oktober 2005 - Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan,

berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.

26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter

mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang

tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000

jiwa.

26 Desember 2003 - Gempa bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada

skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.

21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan

menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.

26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500

ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.

21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan

2.400 korban tewas.

17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut

17.000 nyawa.

25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.

30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala

Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.

17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut

6.000 nyawa.

30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan

menewaskan 1.000 orang.

12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan

menewaskan 2.500 orang.

16

Page 17: GEMPA BUMI

21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut

50.000 nyawa.

7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan

menyebabkan 25.000 kematian.

19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter,

meragut lebih dari 9.500 nyawa.

16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan

menyebabkan 25.000 kematian.

4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar

1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga

menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).

28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan

240.000 orang terbunuh.

4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan

menyebabkan 22.778 terbunuh.

29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran

5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan

seluruh kota Agadir.

26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan

33.000 orang tewas.

24 Januari 1939 - Di Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000

kematian.

31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan

50.000 orang.

1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan

merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.

17

Page 18: GEMPA BUMI

BAB III

PENUTUP

III.1.Kesimpulan

1. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.

Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).

2. Macam-macam gempa bumi berdasarkan proses terjadinya dapat dibagi meliputi

gempa bumi vulkanik, gempa bumi tektonik, gempa bumi tumbukan, gempa bumi

runtuhan, dan gempa bumi buatan.

3. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh

tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Akan tetapi,sebagian juga

disebabkan oleh aktivitas magma pada gunung.

4. Gelombang gempa merupakan gangguan elastis (elastic disturbances). Ada

beberapa jenis gelombang gempa yang dikelompokkan menjadi dua, yakni

gelombang badan dan gelombang permukaan.

5. Gempa bumi diukur dengan menggunakan ukuran skala Richter dan skala Mercalli.

6. Teori tektonik lempeng terbagi 3 yaitu pusat pemekaran, sesar transform dan

konvergen. Setiap batas lempeng dicirikan oleh gempa bumi yang jelas sebagai

gerak sesar dan kedalaman foci.

III.2.Saran

1. Perkembangan teknologi seperti alat-alat yang diperlukan dalam seismologi masih

kurang, sementara, diperlukan penelitian-penelitian yang mampu membantu dalam

memprediksikan gempa sehingga memperkecil dampak yang terjadi.

2. Sebaiknya meningkatkan kesiapsiagaan terutama daerah-daerah yang rawan gempa

dalam penanggulangan (mitigasi gempa) agar mampu meminimalkan dampak dari

gempa itu sendiri.

18

Page 19: GEMPA BUMI

DAFTAR PUSTAKA

http://www.akupercaya.com 3 April 2011. 15:30 Wita.

http://www.mail-archive.com/[email protected] 3 April 2011. 15:47 Wita.

http://www.bmg.go.id 3 April 2011. 16:08 Wita.

http://neic.usgs.gov/neis/phase_data/mag_formulas.html 3 April 2011. 16:19 Wita.

http://www.reindo.co.id/gempa/Reference/ 3 April 2011. 16:01 Wita.

http://rovicky.wordpress.com/2007/08/09/ 3 April 2011. 16:35 Wita.

http://windsilverstorm.blogspot.com 3 April 2011. 16:40 Wita.

19