gempa bumi

5
Latar Belakang Gempa bumi adalah salah satu kejadian alam yang tidak mungkin dihindarkan. Kurang lebih satu juta gempa kecil terjadi setiap tahunnya. Gempa bumi dapat disebabkan oleh beberapa kejadian, gempa yang disebabkan oleh aktifitas gunung berapi, pergerakan lempeng bumi (tektonik), aktifitas manusia, dll. Gempa yang paling sering terjadi adalah gempa yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Lempeng tektonik merupakan lapisan batuan di bawah kulit bumi yang terapung di atas lapisan Asthenosphere. Lempeng tektonik sering mengalami pergesaran satu dengan lain, hal ini yang menyebabkan gempa. Pergesaran lempeng terjadi disertai dengan pelepasan energi. Gempa akan berhenti sampai lempeng menemukan posisi yang stabil. Indonesia memiliki resiko tinggi akan terjadinya gempa, karena Indonesia terletak dipertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng tektonik Hindia-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia. Pertemuan ketiga lempeng ini akan membentuk jalur gempa baru. Jalur gempa itu akan melewati wilayah Indonesia mulai dari Bukit Barisan, Pantai Selatan Jawa, Maluku, Irian Jaya, dan Sulawesi Anatomi Gempa (Anatomy of an Earthquake) Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu ini mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat gempa, bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penunjaman antar lempeng pada sesar bumi yang menyebabkan terjadinya gempa. Hiposenter dan Episenter (Focus and Epicenter) Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau fokus. Proyeksi tegak lurus hiposenter ini ke permukaan bumi dinamakan episenter. Gelombang gempa merambat

description

h

Transcript of gempa bumi

Latar Belakang

Gempa bumi adalah salah satu kejadian alam yang tidak mungkin dihindarkan. Kurang lebih satu juta gempa kecil terjadi setiap tahunnya. Gempa bumi dapat disebabkan oleh beberapa kejadian, gempa yang disebabkan oleh aktifitas gunung berapi, pergerakan lempeng bumi (tektonik), aktifitas manusia, dll. Gempa yang paling sering terjadi adalah gempa yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Lempeng tektonik merupakan lapisan batuan di bawah kulit bumi yang terapung di atas lapisan Asthenosphere. Lempeng tektonik sering mengalami pergesaran satu dengan lain, hal ini yang menyebabkan gempa. Pergesaran lempeng terjadi disertai dengan pelepasan energi. Gempa akan berhenti sampai lempeng menemukan posisi yang stabil.

Indonesia memiliki resiko tinggi akan terjadinya gempa, karena Indonesia terletak dipertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng tektonik Hindia-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Eurasia. Pertemuan ketiga lempeng ini akan membentuk jalur gempa baru. Jalur gempa itu akan melewatiwilayah Indonesia mulai dari Bukit Barisan, Pantai Selatan Jawa, Maluku, Irian Jaya, dan Sulawesi

Anatomi Gempa (Anatomy of an Earthquake)Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu ini mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat gempa, bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penunjaman antar lempeng pada sesar bumi yang menyebabkan terjadinya gempa.

Hiposenter dan Episenter (Focus and Epicenter)Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau fokus. Proyeksi tegak lurus hiposenter ini ke permukaan bumi dinamakan episenter. Gelombang gempa merambat dari hiposenter ke patahan sesar fault rupture. Bila kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal (shallow earthquake), sedangkan bila kedalamannya antara 70 - 700 km, terjadilah gempa dalam (deep earthquake). Gempa dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa dalam. Ini karena letak fokus lebih dekat ke permukaan, dimana batu-batuan bersifat lebih keras sehingga melepaskan lebih besar regangan (strain).

Sesar Bumi (Earth Fault)Sesar (fault) adalah celah pada kerak bumi yang berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Gempa sangat dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar ini. Bila batuan yang menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling menjauh, sesarnya dinamakan sesar normal (normal fault). Bila batuan yang menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling mendorong, sesarnya dinamakan sesar terbalik (reverse fault). Bila kedua batuan pada sesar bergerak saling menggelangsar, sesarnya dinamakan sesar geseran-jurus (strike-slip fault).

Sesar normal dan sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan vertikal (vertical displacement), sedangkan sesar geseran-jurus menghasilkan perpindahan horizontal (horizontal displacement).Gelombang Seismik (Seismic Wave)Gerakan batuan yang tiba-tiba di sepanjang celah pada sesar bumi menimbulkan getaran (vibration) yang mentransmisikan energi dalam bentuk gelombang (wave). Gelombang yang merambat di sela-sela bebatuan di bawah permukaan bumi disebut dengan gelombang badan (body wave). Sedangkan gelombang yang merambat dari episenter ke sepanjang permukaan bumi disebut dengan gelombang permukaan (surface wave).1. Gelombang Badan (Body Wave)Ada 2 macam gelombang badan, yaitu gelombang primer atau gelombang P (primary wave) dan gelombang sekunder atau gelombang S (secondary wave).

Gelombang P atau gelombang mampatan (compression wave), adalah gelombang longitudinal yang arah gerakannya sejajar dengan arah perambatan gelombang. Ini merupakan gelombang seismik tercepat yang merambat di sela-sela bebatuan dengan kecepatan 6-7 km per/detik.

Gelombang S atau gelombang rincih (shear wave), adalah gelombang transversal yang arah gerakannya tegak lurus dengan arah perambatan gelombang. Gelombang seismik ini merambat di sela-sela bebatuan dengan kecepatan sekitar 3,5 km/detik.

Baik gelombang P maupun gelombang S dapat membantu ahli seismologi untuk mencari letak hiposenter dan episenter gempa. Saat kedua gelombang ini berjalan di dalam dan permukaan bumi, keduanya mengalami pemantulan (reflection) dan pembiasan (refraction) atau membelok, persis seperti sebuah cahaya yang seolah membelok saat menembus kaca bening. Para ahli seismologi memeriksa pembelokan ini untuk menentukan darimana suatu gempa berasal.

2. Gelombang Permukaan (Surface Wave)Ada 2 macam gelombang permukaan, yaitu gelombang rayleigh, diambil dari nama fisikawan Inggris Lord Rayleigh; dan gelombang love, diambil dari nama geofisikawan Inggris A.E.H. Love.

Gelombang Rayleigh menimbulkan efek gerakan tanah yang sirkular. Hasilnya tanah bergerak naik turun seperti ombak di laut. Sedangkan gelombang love menimbulkan efek gerakan tanah yang horizontal, dan tidak menghasilkan perpindahan vertikal.

Kecepatan merambat kedua gelombang permukaan ini selalu lebih kecil daripada kecepatan gelombang P, dan umumnya lebih lambat daripada gelombang S.