Gejala Klinis Dan Tanda Trauma Maksilofasial

3
Gejala Klinis dan tanda trauma maksilofasial • Dislokasi • Rasa nyeri pada sisi fraktur • Pergerakan yang abnormal pada sisi fraktur • Perdarahan pada daerah fraktur • Pembengkakan dan memar pada sisi fraktur • Diskolorisasi perubahan warna pada daerah fraktur • Numbness, kelumpuhan dari bibi bawah, bila fraktur terjadi d bawah nervus alveolaris • Pada fraktur orbita dapat dijumpai pengkihatan kabur atau ganda • Laserasi yang terjadi pada daerah gusi, mukosa mulut dan daerah sekitar fraktur Fahrev. Penanganan Kegawat Daruratan Pada Pasien Trauma Maksilofasial . Skripsi. Depertamen Bedah Mulut dan Maksilofasial. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. Medan . Indonesia.2009

description

trauma

Transcript of Gejala Klinis Dan Tanda Trauma Maksilofasial

Page 1: Gejala Klinis Dan Tanda Trauma Maksilofasial

Gejala Klinis dan tanda trauma maksilofasial

• Dislokasi• Rasa nyeri pada sisi fraktur• Pergerakan yang abnormal pada sisi fraktur• Perdarahan pada daerah fraktur• Pembengkakan dan memar pada sisi fraktur• Diskolorisasi perubahan warna pada daerah fraktur• Numbness, kelumpuhan dari bibi bawah, bila fraktur terjadi d bawah

nervus alveolaris• Pada fraktur orbita dapat dijumpai pengkihatan kabur atau ganda• Laserasi yang terjadi pada daerah gusi, mukosa mulut dan daerah

sekitar fraktur

Fahrev. Penanganan Kegawat Daruratan Pada Pasien Trauma Maksilofasial. Skripsi. Depertamen Bedah Mulut dan Maksilofasial. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. Medan . Indonesia.2009

Page 2: Gejala Klinis Dan Tanda Trauma Maksilofasial

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium : Pemeriksaan Darah lengkap, untuk evaluasi hemoglobin dan hematokrit bila terjadi perdarahan, mengetahui gol.darah, dan pemeriksaan koagulasi

Beebe, Richard., Jefrey, Myer. Professional Paramedic Trauma Care & EMS Operation. Vol III. Delmar Cengage Learning United. United Stated of Amerika. 2012

Page 3: Gejala Klinis Dan Tanda Trauma Maksilofasial

Prognosis

• Bila pengobatan diperoleh dengan tepat dan cepat maka setelah traua maksilofasial, prognosis bisa menjadi baik

• Jika penderita mempunyai penyakit kronik atau osteoporosis maka penyembuhannya bisa menjadi masalah

-Sudjatmiko, G. Petunjuk Praktis Ilmu Bedah Plastik Rekontruksi. Yayasan Khasanah Kebajikan. 2007. p :74-78-Tania Parsa, MD. Initial Evaluation and Management of Maxillofacial Injuries. Attending Physician, Eastern Maine Medical Center. E medicine Journal. 2010