GEJALA KLINIS 15

6
GEJALA KLINIS Penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase pre- eruptif, fase eruptif akut dan fase kronis (neuralgia post herpetik). (2,5) i. Fase pre-eruptif atau preherpetik neuralgia Gejala prodomal yang timbul ialah rasa terbakar, gatal dan nyeri yang terlokalisir mengikut dermatom atau belum timbul erupsi difus setelah 4-5 hari berikutnya. Tanda-tanda prediktif pada herpes zoster ialah adanya hiperesthesi pada daerah kutaneus pre erupsi yang lunak sejajar dengan dermatom.Disertai juga gejala demam, nyeri kepala dan malaise yang terjadi beberapa hari sebelum gejala lesi timbul, limfadenopati regional juga bisa terjadi pada pasien. Nyeri segmental dan gejala lain secara bertahap mereda apabila erupsi mulai muncul .Gejala prodromal mungkin tidak didapatkan pada anak-anak. (5) ii. Fase eruptif Erupsi pada kulit diawali dengan plak eritematosa terlokalisir atau difus kemudian makulopapular muncul secara dermatomal. Lesikulit yang sering dijumpai adalah vesikel herpetiformis berkelompok dengan distribusi segmental unilateral.Kemudian, vesikel-vesikel ini terumblikasi dan rupture sebelum menjadi krusta yang terjadi dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Dalam 12-24 jam tampak lesi jernih, biasanya timbul di tengah plake ritematosa, dalam masa 2-4 hari vesikel bersatu, setelah 72 jam akan terbentuk pustul. Vesikel baru akan tumbuh terus dan berlangsung selama 1-7 hari. Biasanya pada penderita lansia dan memiliki daya imunitas lemah, masa perbaikan lebih lama dan erupsinya lebih luas, vesikel hemoragik, ada nekrosis kulit, infeksi

description

hiv

Transcript of GEJALA KLINIS 15

GEJALA KLINIS

Penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase pre-eruptif, fase eruptif akut dan fase kronis (neuralgia post herpetik).(2,5)i. Fase pre-eruptif atau preherpetik neuralgiaGejala prodomal yang timbul ialah rasa terbakar, gatal dan nyeri yang terlokalisir mengikut dermatom atau belum timbul erupsi difus setelah 4-5 hari berikutnya. Tanda-tanda prediktif pada herpes zoster ialah adanya hiperesthesi pada daerah kutaneus pre erupsi yang lunak sejajar dengan dermatom.Disertai juga gejala demam, nyeri kepala dan malaise yang terjadi beberapa hari sebelum gejala lesi timbul, limfadenopati regional juga bisa terjadi pada pasien. Nyeri segmental dan gejala lain secara bertahap mereda apabila erupsi mulai muncul .Gejala prodromal mungkin tidak didapatkan pada anak-anak. (5)ii. Fase eruptifErupsi pada kulit diawali dengan plak eritematosa terlokalisir atau difus kemudian makulopapular muncul secara dermatomal. Lesikulit yang sering dijumpai adalah vesikel herpetiformis berkelompok dengan distribusi segmental unilateral.Kemudian, vesikel-vesikel ini terumblikasi dan rupture sebelum menjadi krusta yang terjadi dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Dalam 12-24 jam tampak lesi jernih, biasanya timbul di tengah plake ritematosa, dalam masa 2-4 hari vesikel bersatu, setelah 72 jam akan terbentuk pustul. Vesikel baru akan tumbuh terus dan berlangsung selama 1-7 hari. Biasanya pada penderita lansia dan memiliki daya imunitas lemah, masa perbaikan lebih lama dan erupsinya lebih luas, vesikel hemoragik, ada nekrosis kulit, infeksi sekunder bakteri atau skar yang biasa berubah menjadi keloid dan hipertrofik. (1,5)Erupsi pada kulit boleh terjadi pada satu atau dua dermatom yang berdekatan.Kadang-kadang, beberapa vesikel muncul di garis tengah dan erupsi pada dermatom jarang terjadi simestris bilateral atau asimetris. Sebanyak 50% penderita dengan uncomplicated zosterterjadi viremia dengan gambaran 20 hingga 30 vesikel tersebar dipermukaan kulit dan diluar dermatom.(4,7)Bagian sering terkena adalah dada (55%), kranial (20% dengan keterlibatan N.Trigeminal), lumbal (15%) dan sakral (5%). Erupsi yang sedikit dapat mencapai keseluruhan dermatom.(4,7)Pada kondisi parah, rasa nyeri dapat didiagnosis salah yaitu sebagai infark miokard, pleuritis. Kadang rasa nyeri tidak diikuti oleh erupsi kulit herpes zoster dan manifestasi klinis ini dikenal sebagai zoster sine herpete(yaitu zoster tanpa ruam). Dalam beberapa kasus, wajah, leher, kulit kepala atau ekstremitas mungkin terlibat.(2) Gambar 1.papuleritematosa(2)

Gambar 2 .Vesikel(1)

Gambar 3. Jaringan Nekrotik (1)iii. Fase kronis atau fase neuralgia post herpetikFase ini ditandai dengan adanya nyeri menetap setelah semua lesi menjadi krusta atau setelah infeksi akut atau sering rekurens yang berlangsung selama sebulan.Keterlibatan N.Trigeminal sering terjadi pada penderita berumur diatas 40 tahun.Nyerinya dapat di bagi menjadi 2 tipe yaitu rasa terbakar terus menerus dengan hyperaesthesia dan tipe shooting spasmodic.Allodinia adalah nyeri akibat dari stimuli yang tidak berbahaya dan disebabkan oleh simptom stress.(3)Variasi dari sindroma zoster tergantung dorsal root yang terkena, dan intensitasnya tergantung reaksi inflamasi yang terjadi pada motor root dan anterior horn cells. Nyeri abdominal, pleura atau gangguan elektrokardiografi yang disebabkan keterlibatan viseral. Beberapa sindrom yang disebabkan oleh Herpes Zoster, yaitu:a. Keterlibatan motorikOnset terjadinya pada 5% kasus dengan penderita yang tua dan melibatkan nervus spinalis.Erupsi dan nyeri diikuti dengan penurunan motorik. Biasanya mengikuti dermatom yang disebabkan oleh virus dan bias juga terjadi pada segmen dermatom yang berbeda. Herpes zoster pada anogenital bisa menyebabkan adanya gangguan defekasi dan urinasi.(3)b. Herpes zoster trigeminalPada kasus herpes zoster trigeminal yang biasa terjadi adalah sebanyak dua pertiga kasus terjadi pada bagian mata, jika ada vesikel pada hidung akan melibatkan N.nasosiliar (hutchinsons sign). Komplikasi yang terjadi pada okularadalah uveitis, keratitis, konjunctivitis, edema konjunctiva (chemosis), palsy ototokular, proptosis, skleritis, oklusi vaskular pada retina dan ulkus, skar dan bias terjadi nekrosis pada kelopak mata. Keterlibatan ganglia siliaris dapat menyebabkanArgyll-Robertson pupil.Jika terjadi pada bagian maksilaris terdapa vesikel pada uvula dan tonsil.Vesikel pada lidah, basal mulut dan mukosa buccal menunjukkan adanya keterlibatan divisi mandibularis.Pada Zoster orofasial, sakit gigi adalah petandanya.(3) Gambar 4. Herpes Zoster oftalmikus (5,9)c. Herpes zoster otikusN. fasialis merupakan saraf yang utama berjalan dengan fiber-fibersensoris vestigial pada telinga bagian eksternal (pinna dan meatus) dan fossa tonsilaris. Biasa menyebabkan rasa nyeri dan vesikel biasanya terdapat pada daerah meatus auditorius eksterna saja, jarang melibatkan bagian lebih yang dalam. Adapun faktor tertekannya N.fasialis merupakan salah satu factor terjadinya facial palsy disertai dengan nyeri pada telinga dan yang berkaitan dengan sindroma Ramsay-Hunt. Tertekannnya N.vestibulokoklearis menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural, vertigo dan keterlibatan N.intermedius mengakibatkan gangguan pengecapan padadua pertiga lidah dan mengubah system lakrimasi.(3)

Gambar 5.Bells Palsy.(4)d. Sindroma Ramsay-HuntSindrom ini adalah akibat dari gangguan N.fasialis dan otikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka (bells palsy), kelainan kulit sesuai dengan perjalanan saraf, tinnitus, vertigo, gangguan p endengaran, nistagmus dan nausea,juga gangguan pengecapan.(3,14)e. Reaktivasi VZV pada penderita dengan system imun yang rendah (immunocompromised).Herpes zoster pada penderita immunokompromais dapat mengakibatkan keterlibatan organ dalam.Organ yang biasa terkena adalah paru, lambung, hati, otak dan terjadi Disseminated Intravascular Coagulopathy.Lesi kulit yang atipik, hiperkeratotik, verukosa,dan ektima sering dijmpai pada pasien AIDS.(5)